ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU AREA DENGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA PADA PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG Achmad Hadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Vans Andriawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan
Yenny Samalo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Analisis dan Perancangan Sistem Pemantau Area dengan M enggunakan IP Camera pada PT. Pertamina Depot Plumpang bertujuan untuk menganalisis dan merancang jaringan IP Camera seluruh area, baik yang berada dalam area perkantoran ataupun lapangan, sehingga keamanan seluruh area dapat terjaga dengan baik, tanpa harus membutuhkan banyak tenaga manual untuk mengawasi setiap area. M etodologi yang digunakan meliputi metode analisis (survei lapangan dan studi literatur) dan metode perancangan topologi jaringan, peralatan jaringan yang akan digunakan dan konfigurasi pada setiap peralatan jaringan juga uji coba terhadap sistem yang baru berjalan ini. Hasil penelitian adalah implementasi rancangan topologi jaringan IP Camera menggunakan fiber optic yang dapat meningkatkan kualitas pengiriman data dan memungkinkan pengawasan area sehingga keamanan area PT. Pertamina Depot Plumpang dapat terjaga dengan baik. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem pengawasan dengan menggunakan IP Camera maka keamanan area dapat dijaga dengan baik.
Kata Kunci :IpCamera
1. Pendahuluan Pada saat ini, kebutuhan akan pemantauan kondisi kantor ataupun perusahaan semakin meningkat, khususnya di PT. Pertamina Depot Plumpang. Hal ini disebabkan oleh luasnya lokasi perusahaan dan banyak tempat yang perlu dipantau secara terus menerus. Kilang-kilang minyak yang merupakan aset bernilai tinggi sering menjadi sasaran untuk kenjahatan seperti pencurian minyak. Serta diperlukan pemantauan secara berkala untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi yang dapat menyebabkan kebocoran atau kebakaran kilang tersebut. Oleh karena itu, agar keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang dapat terjaga dengan baik, diperlukan suatu cara untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap area PT. Pertamina Depot Plumpang yang lebih efektif , efisien, dan dapat diawasi selama 24 jam penuh. Salah satu solusi untuk meringankan permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pengawasan di perusahaan menggunakan IP Camera (Internet Protocol Camera). Dengan menggunakan IP Camera, diharapkan keadaan PT. Pertamina Depot Plumpang dapat dipantau secara terus menerus selama 24 jam penuh, sehingga berbagai macam kejadian, baik pencurian minyak, kebocaran kilang, dan penyebab kebakaran kilang di lokasi manapun dapat diketahui dan ditanggulangi dengan lebih cepat.
2. Metodologi M etodologi penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Studi Pustaka Dalam penulisan skripsi ini, menggunakan buku-buku, jurnal, web dan teori-teori yang dapat mendukung penulisan skripsi ini. b. Studi Lapangan Dalam penulisan skripsi ini juga akan dilakukan observasi atau pengamatan langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi seta data-data yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh gambaran serta keterangan dan penerapan langsung tentang topik yang akan diangkat menjadi topik dalam skripsi ini.
2.1.
Perancangan Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi
menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total 7 kamera, dan kamera R dengan total 7 kamera, yang dihubungkan dengan serat optik. Topologi dan Lokasi Kamera Keterangan gambar: 3.
Camera P
4.
Camera R
5.
Camera RL
6.
Jalur Fiber Optic
7.
Control Room
Gambar 4.1 Screen Shoot Lokasi IP Camera
2.1.1. Analisa Kebutuhan Bandwidth IP Camera yang digunakan memiliki 30 atau 25 frame rate /second. Setiap gambar memiliki ukuran masing-masing. Contohnya gambar yang dihasilkan oleh kamera A xis 233d memiliki beberapa ukuran. Dengan NTSC 704 x 480 atau dengan PAL 704 x 576 akan menghasilkan gambar dengan ukuran kurang lebih 250KB tetapi dengan menggunakan HDM I kualitas gambar yang dihasilkan bisa sampai dengan 2 M B per gambar. Setiap gambar yang dihasilkan bisa saja memiliki ukuran yang berbeda, hal ini dikarenakan oleh jumlah pixel yang digunakan, tetapi juga resolusi dan jumlah warna pada gambar. Pada jaringan ini digunakan format HDM I dengan ukuran gambar bisa sampai dengan 2M B per gambar, hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penggunaan dari jaringan Fiber Optic sendiri, dan juga agar hasil dari zoom gambar dapat memperoleh gambar yang jelas. Dikarenakan kecepatan transfer data pada fiber optic sendiri yaitu sebesar 10Gbit/sec atau 1250Kbyte/ms, maka untuk mentransmisikan 30 gambar dengan ukuran 2M B tersebut tidak akan ditemui masalah. Kecepatan transfer data pada kabel cat 5 adalah 100M bit/s
ec yang setara dengan
12,5Kbyte/ms, sementara pada kabel cat 5e adalah 250M bit/sec yang setara dengan 31.25Kbyte/ms, pada kabel fiber optic single mode adalah 10Gbit/sec atau setara dengan 1250Kbyte/ms. Oleh karena itu untuk gambar dengan ukuran 2 M B dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Perbandingan fps pada beberapa kabel: Waktu kirim per gambar
Banyak gambar / detik
Cat 5
160 ms
6
Cat 5e
64 ms
15
Fiber Optic
1.6 ms
625
Single M ode 2.1.2 Perangkat Keras 2.1.2.1 Kamera Jenis kamera yang digunakan adalah IP Camera sesuai dengan keunggulan yang telah dibahas sebelumnya dibandingakan dengan CCTV. 2.1.2.2 Fiber Optic Fiber Optic yang digunakan pada sistem ini adalah serat optik dengan tipe single mode. Dibuat 3 jalur masing-masing jalur 24 core, hal ini dikarenakan agar masing-masing jalur dapat digunakan sesuai dengan jumlah kamera yang ada, masing-masing kamera membutuhkan 2 core, yaitu satu core untuk mengirim data dari kamera ke server/client dan satu core untuk mengirim data dari sever/client ke kamera. Alasan lain digunakan Fiber Optic karena aman dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek (alasan utama). 2.1.2.3 Perangkat Keras Lainnya Ada beberapa perangkat keras yang digunakan dalam sistem pemantau untuk PT. Pertamina Depot Plumpang ini selain IP Camera dan serat optik, yaitu OTB (optic terminal box) dan Panel box yang di dalamnya terdapat media converter (UTP ke fiber optic), power suply, dan perangkat anti petir, media converter (fiber optic ke UTP), switch 24 port, dan hard disk server. Cara kerjanya adalah IP Camera akan dihubungkan dengan fiber optik ke OTB (optic terminal box), lalu dihubungkan ke media converter kemudian dihubungkan ke switch dengan jenis switch 4210 (24 port), barulah kemudian disambungkan ke hard disk server.
2.1.2 Implementasi Secara garis besar tampilan layar yang dapat ditampilkan sudah sempurna, dapat ditampilkan beberapa tampilan layar yang sedang melakukan recording karena terjadi perubahan dilapangan. Tampilan layar itu dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini: Tampilan monitor yang menampilkan seluruh area dalam satu layar, dapat dilihat pada sebelah kanan atas gambar, apabila terdapat tulisan recording berwarna merah artinya dilapangan sedang terjadi perubahan dan sedang dilakukan perekaman oleh IP Camera ini, sementara apabila tulisan sebelah kanan atas berwarna hijau dengan tulisan live maka tidak ada perubahan keadaan lapangan.
Gambar 4.5 View all IP Camera
2.1.2.1 Tampilan IP Camera M asing-masing kamera yang telah terpasang dan dapat diakses pada PT. Pertamina Depot Plumpang dapat kami tampilkan dalam tampilan layar yang dapat dilihat pada lampiran. Pada sistem ini juga memungkinkan untuk menampilkan gambar secara lebih besar, maksudnya ada satu gambar berukuran lebih besar agar dapat dilihat dengan jelas, sementara gambar lainnya tetap tampak hanya saja dengan ukuran lebih kecil.
2.1.2.2 Recording Kamera Untuk memastikan kamera berjalan baik dan benar, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap hasil tampilan maupun rekaman. Hasil rekaman dapat ditampung selama kurang lebih tujuh hari atau satu minggu, dan dapat diputar ulang apabila diperlukan. Dapat terlihat pada gambar dibawah ini garis merah disebelah kanan menandakan adanya rekaman dan perubahan lapangan, sementara apabila terputus, maka tidak ada perubahan pada lapangan Apabila orang yang ditugaskan untuk memantau keamanan hendak meninggalkan ruangan untuk keluar sebentar maka tidak akan terjadi masalah, karena pada sebelah kanan layar terdapat garis-garis merah yang menandakan recording sehingga admin tersebut hanya perlu melihat bagian paling bawah terakhir, apabila ada garis merah berarti terjadi recording dan apabila terjadi recording maka terjadi perubahan pada lapangan. Namun apabila seorang ingin
melihat keseluruhan rekaman secara seharian penuh maka tidak perlu menghabiskan waktu seharian juga karena rekaman kamera dapat dipercepat sesuai keinginan dan tidak perlu untuk melihat rekaman seharian penuh, cukup melihat pada bagian yang ada garis merah yang berarti terjadi perubahan, apabila tidak ada garis merah berarti tidak ada perubahan apapun pada lapangan.
Gambar 4.6 Tampilan Proses Record 2.1.2.3 Percobaan konektivitas Beberapa percobaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan baik dan benar. Salah satunya adalah percobaan ping dari server. Hal ini dilakukan untuk memeriksa konektivitas jaringan yang ada. Apakah sudah
terhubung secara baik dan konvergen. Ping dilakukan dari server ke masingmasing kamera dan ke masing-masing komputer monitoring. Hasilnya seluruh kamera melakukan reply yang baik yang menunjukkan bahwa sistem berjalan baik dan benar.
Gambar 4.7 Ping dari Server ke Komputer Client
7.1.
Evaluasi Evaluasi sistem yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Supyan selaku
pengawas, layanan jasa dan pemeliharaan adalah: •
Sistem pemantau area pada PT. Pertamina depot Plumpang dapat berjalan dengan baik karena video yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dan tidak ditemui jeda pada video.
•
Sistem yanga ada membantu dalam pengawasan keamanan karena dapat dipantau selama 24 jam dan juga dapat digunakan untuk pengecekan video beberapa hari sebelumnya.
•
Dengan Fiber Optic maka kualitas gambar yang muncul sangat baik, sehingga tidak terjadi masalah dalam zoom.
•
Sistem yang dibuat dapat dengan mudah digunakan oleh admin yang bertugas mengawasi area.
•
Sistem ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk pengawasan keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang.
8. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan IP Camera yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem yang telah
dirancang berdasarkan
rancangan
jaringan
yang
diimplementasikan dapat berjalan, hal ini dapat dilihat dari tampilnya semua gambar dari setiap IP Camera yang terpasang. 2. Dengan adanya IP Camera pemantauan kondisi kantor ataupun perusahaan di PT. Pertamina Depot Plumpang semakin meningkat. Dapat terlihat dari tidak ditemukan kasus pencurian pada kilang-kilang minyak dengn pemantauan menggunakan IP Camera, melalui pengakuan dalam wawancara dengan Bapak Supyan. 3. Keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang dapat terjaga dengan baik dengan menggunakan IP Camera yang ada, melalui wawancara dengan Bapak Supyan selaku pengawas karena dapat meminimalisir penyebab awal dari kebakaran dan hal-hal berbahaya lainnya. 4. Penggunaan IP Camera dapat berjalan dengan baik dan maksimal dengan menggunakan jaringan fiber optic yang digunakan, berdasarkan wawancara
dengan user / admin pada ruang control dikarenakan tidak terjadi delay atau gangguan pada tampilan monitor. 5. Dengan menggunakan sistem pemantau keamanan ini menurut Bapak Supyan, terjadi pengurangan tenaga kerja lapangan untuk pemantau area dikarenakan telah digantikan oleh IP Camera.
DAFTAR PUS TAKA
Andrew S.Tanenbaum. (2003). Computer Network (fourth edition). uper saddle river, New Jersey. Pearson education International. Aryanto, M ahmud. (2010). IP Camera dan Aplikasinya. Jakarta. Elex M edia Komputindo Bruce A. Hallberg. (2003). Networking A Beginner's Guide (third edition). Berkeley California U.S.A. M c Graw Hill Center, B. (2007). Pengenalan Teknologi Wide Area Network. Jakarta: Binus Center Pusat. Cisco.
n.d.
Switches.
Retrieved
11-10-2011.
From:
http://www.cisco.com/en/US/products/hw/switches/ David Groth Jim M cBee David Barnett (2001). Cabling: The CompleteGuide to Network Wiring. San Fransisco. Sybex Force, Inc. (2005). Types of Optical Fiber. Archived from the original on Oct. 12, 2007. Retrieved Apr. 17, 2008. Gatot S. Dewa Broto.2011. Perencanaan Frekuensi TV Siaran Aanalog UHF (Revisi). Retrieved 02-11-2012. from: http://www.ditfrek.postel.go.id/postel/?idm=5&id=81&ids=86 Gilberd Peter. 2006. Used Foundry Network Hardware Remains in High Demand. Retrieved 1110-2011. From: http://www.townsendassets.com/company/foundry_marketshare.htm Gregory Hallock Smith (2006). Camera lenses: from box camera to digital.SPIE Publications Hayes, Jim; Karen Hayes (2008). Lennie Lightwave's Guide to Fiber Optics. Retrieved Jun. 4,
2008. Institut Teknologi Telkom. 2009. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum Elektromagnetik.
Retrieved
01-07-2012.
From:
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Fis010802&bab=Gelombang%20Elektromagnetik&judul=Fisika&rincian=Cahaya%20sbg%20Gel %20Elektromagnetik&kd_judul=Fis01&kode_bab=08&kode_sub=02%20%28institut%20teknologi%20telkom%29 International Engineering Consortium. Fiber Optic Technology. Retrieved Jun. 4, 2008. Jim Hayes. 2009. FOA Reference Guide To Fiber Optic. CA. FOA Karen E. Kalumuck (2000). Human body explorations: hands-on investigates of what makes us tick. Kendall Hunt. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. Jakarta. Graha Ilmu Narinder Kumar (2008). Comprehensive Physics XII. Laxmi Publications. Sugandi kusmana(SM K Negeri 26 Jakarta). 2011. Mengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya.
Retrieved
(02-10-2012).
From
:http://www.vembazax.com/2011/03/08/mengenal_fiber_optic.xml Telecommunications Industry Association. n.d. Multimode Fiber for Enterprise Networks. Retrieved Jun. 4, 2008.
ANALYSIS AND DESIGN OF AREA USING IP CAMERA MONITORING SYSTEM AT PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG Achmad Hadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Vans Andriawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan
Yenny Samalo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract Analysis and Design System Area M onitoring Using IP Camera at PT. Pertamina Depot Plumpang aims to analyze and design an IP cameras network throughout the area, both located in the area or field office, so the security of the entire area can be well preserved, without requiring a lot of manual labor to oversee each area. The methodology used includes a method of analysis (field surveys and literature studies) and methods of designing the network topology, network equipment and configuration is used on any network equipment is also tested against the new system. The study is the implementation of the IP network topology design using a fiber optic camera that can improve the quality of data transmission and allows the control area so that the security area of PT. Pertamina Depot Plumpang could be maintained. The conclusions of this study was the presence of surveillance system using IP camera and then the area of security could be maintained properly.
Keyword :IpCamera
1. Preliminary At this time, the necessary for monitoring condition of the office or the company is increasing, especially in PT. Pertamina Depot Plumpang. This is due to the breadth of corporate locations and a lot of places that need to be monitored continuously. Refineries are high-value assets is often targeted for oil theft. And regular monitoring is necessary to minimize the errors that occur could cause leaks or fires in refinery. Therefore, for the security of the PT. Pertamina Depot Plumpang be maintained properly, we need a way to monitor and supervise the area. Pertamina Depot Plumpang more effective, efficient, and can be observed for 24 hours straight. One solution to alleviate these problems is to conduct surveillance on the companies using IP Camera (Internet Protocol Camera). By using the IP Camera, expected state of PT. Pertamina Depot Plumpang can be monitored continuously for 24 hours straight, so a variety of events, both oil theft, leak refineries, and the cause of the fire refinery at any location can be known and dealt with fast response.
2. Methodology The methods of writing is used in this thesis is as follows: a. Library studies In writing this thesis, using books, journals, web and theories that can support the writing of this thesis b. Field Study In writing this essay will also be made directly to the observation or field observations to obtain data seta are needed. This is done in order to obtain a picture and a description and a direct application of the topics that will be promoted to topics in this essay.
2.1.
Design This monitoring system is designed using 23 cameras that will be divided into three parts P camera with 9 cameras, cameras with a total of 7 cameras RL, and R cameras with a total of 7 cameras, which are connected with fiber optics. Topology and Camera Locations Caption:
Camera P Camera R Camera RL Jalur Fiber Optic Control Room
Gambar 4.1 Screen Shoot of IP Camera location
2.1.1. Analysis of Bandwidth needs IP cameras that used to have 30 or 25 frame rate / second. Each image has a size of each. Examples of images produced by cameras Axis 233d has some size. With 704 x 480 NTSC or PAL with 704 x 576 will produce an image with a size of approximately 250KB but by using the HDM I picture quality can be produced up to 2 M B per image. Each resulting image can have different sizes, this is because the number of pixels used, but
also
the
resolution
and
number
of
colors
in
the
image.
In this network use HDM I format with an image size can be up to 2M B per image, it is intended to maximize the use of its own fiber optic network, and also that the results of the zoom image to obtain a clear picture. Due to the speed of fiber optic data transfer on its own that is equal to or 1250Kbyte/ms 10Gbit/sec, then to transmit 30 images with a size of 2M B will not encounter problems. Data transfer speeds on the cable cat 5 is 100M bit / s ec which is equivalent to 12.5 Kbyte / ms, while the cat 5e cable is an equivalent 250M bit/sec 31.25Kbyte/ms, the single mode fiber optic cable is 10Gbit/sec or equivalent with 1250Kbyte/ms. Therefore, for images with a size of 2 M B can be seen in the following table:
Table 4.1 Comparation of fps in a different cable: Sent Time per picture
M any picture/ seconds
Cat 5
160 ms
6
Cat 5e
64 ms
15
Fiber Optic
1.6 ms
625
Single M ode
2.1.2 Hardware
2.1.2.1 Camera Type of camera is used based on the advantages of IP cameras that have been discussed previously comparated with CCTV.
2.1.2.2 Fiber Optic Fiber optic used in systems is the type of single mode. Created three lines of each track 24 core, this is due to each pathway can be used in accordance with the existing number of cameras, each camera requires 2 core, which is a core to send data from the camera to the server / client and the core to send data from servers / clients to the camera. Another reason to use Fiber Optic as safe from the possibility of a short circuit (main reason). 2.1.2.3 Others Hardware There are a number of hardware used in the monitoring system for PT. Pertamina Plumpang Depot is in addition to IP cameras and fiber optics, the OTB (optic terminal box) and the panel box in which there is media converter (UTP to fiber optic), power supply, and anti-lightning devices, media converters (fiber optic to UTP) , 24 port switch, and hard disk server. The way it works is the IP Camera will be connected by fiber optics to the OTB (optic terminal box), then connected to a media converter is then connected to the switch with this type of switch 4210 (24 ports), then later connected to the server hard disk.
2.1.2 Implementation
Broadly speaking, a display screen that can display is perfect, it can be shown some of the display screen that is being done because there is a change in field recording. The display screen can be seen in the pictures below. Display monitor that displays the entire area within a single screen, can be seen in the upper right of the picture, if there is a red recording paper that is going on the field and changes are being made by the IP camera recording, while an article on the right side of the green with the words live it there is no change in circumstances of Field.
Picture 4.5 View all IP Camera
2.1.2.1 Caption of IP Camera
Each camera has been installed and can be accessed at. Pertamina Depot Plumpang can we show in the display screen that can be seen in the appendix. In this system also makes it possible to display a larger image, that there is a larger picture that can be seen clearly, while other images remain visible only with a smaller size. 2.1.2.2 Camera Recording To ensure the camera is running properly and correctly, it needs to be checked against the display and recording. Recordings can be stored for about seven days or a week, and can be played back when needed. Can be seen in the picture below the red line on the right indicates the recording and change the field, as if cut off, then there is no change in the field. If the person assigned to monitor the security exit to leave the room for a while then it will be a problem, because on the right side of the screen there are red lines that indicate the recording so that admins need only look at the bottom of the last, if there is a red line means there is a recording and recording the event of a change in the field. But if one wants to see the whole record in a full day there is no need to spend all day as well as camera footage can be speeded up as you wish and do not need to see a full day of recording, just look at the red line, which means there is a change, if there is no line red means no change whatever in the field.
Picture 4.6 Caption of record processing 2.1.2.3 Connectivity Several experiments are conducted to ensure that the system is running properly and correctly. One is a ping test from the server. This was done to examine the existing network connectivity. Is it properly connected and convergent. Ping is done from the server to each camera and to each of the monitoring computer. The result is all the camera did a good reply that indicates that the system is running properly and correctly.
Picture 4.7 Ping from Server to Client Computer
2.2.
Evaluation Evaluation system derived from interviews with M r. Supyan as supervisors, and maintenance services are: •
The system monitors areas on the PT. Pertamina depot Plumpang can work well because of the resulting video has a good quality, and found no breaks in the video.
•
The system helps in monitoring yanga no security because it can be monitored for 24 hours and can also be used to check the video a few days earlier.
•
With Fiber Optic image quality appears very good, so there is no problem in the zoom.
•
The system can be easily used by the a dministrator who oversees the a rea.
•
The system can be utilized with maximum security surveillance at PT. Pertamina Depot Plumpang.
3. Conclusion Based on the analysis and design of IP cameras that have been done, it can be concluded that: 1. The system has been designed based on the design of networks that are implemented to run, this can be seen from the appearance of all images from each IP camera attached. 2. With the IP Camera monitoring the condition of the office or company in PT. Pertamina Depot Plumpang increasing. Can be seen from no cases of theft at oil refineries with less monitoring using IP camera, through the confession in an interview with Mr. Supyan. 3. Security at the PT. Pertamina Depot Plumpang be maintained either by using existing IP camera, through an interview with Mr. Supyan as a supervisor because it can minimize the initial cause of fires and other dangerous things. 4. The use of IP Camera can run well and the maximum by using a fiber optic network that is used, based on interviews with user / admin on the control room did not occur due to delay or interference with the display monitor. 5. By using this security monitoring system according to Mr Supyan, a reduction in workforce due to the field to monitor the a rea has been replaced by the IP Camera.
Bibliography
Andrew S.Tanenbaum. (2003). Computer Network (fourth edition). uper saddle river, New Jersey. Pearson education International. Aryanto, M ahmud. (2010). IP Camera dan Aplikasinya. Jakarta. Elex M edia Komputindo Bruce A. Hallberg. (2003). Networking A Beginner's Guide (third edition). Berkeley California U.S.A. M c Graw Hill Center, B. (2007). Pengenalan Teknologi Wide Area Network. Jakarta: Binus Center Pusat. Cisco.
n.d.
Switches.
Retrieved
11-10-2011.
From:
http://www.cisco.com/en/US/products/hw/switches/ David Groth Jim M cBee David Barnett (2001). Cabling: The CompleteGuide to Network Wiring. San Fransisco. Sybex Force, Inc. (2005). Types of Optical Fiber. Archived from the original on Oct. 12, 2007. Retrieved Apr. 17, 2008. Gatot S. Dewa Broto.2011. Perencanaan Frekuensi TV Siaran Aanalog UHF (Revisi). Retrieved 02-11-2012. from: http://www.ditfrek.postel.go.id/postel/?idm=5&id=81&ids=86 Gilberd Peter. 2006. Used Foundry Network Hardware Remains in High Demand. Retrieved 1110-2011. From: http://www.townsendassets.com/company/foundry_marketshare.htm Gregory Hallock Smith (2006). Camera lenses: from box camera to digital.SPIE Publications Hayes, Jim; Karen Hayes (2008). Lennie Lightwave's Guide to Fiber Optics. Retrieved Jun. 4, 2008. Institut Teknologi Telkom. 2009. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum Elektromagnetik.
Retrieved
01-07-2012.
From:
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Fis010802&bab=Gelombang%20Elektromagnetik&judul=Fisika&rincian=Cahaya%20sbg%20Gel %20Elektromagnetik&kd_judul=Fis01&kode_bab=08&kode_sub=02%20%28institut%20teknologi%20telkom%29 International Engineering Consortium. Fiber Optic Technology. Retrieved Jun. 4, 2008. Jim Hayes. 2009. FOA Reference Guide To Fiber Optic. CA. FOA
Karen E. Kalumuck (2000). Human body explorations: hands-on investigates of what makes us tick. Kendall Hunt. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. Jakarta. Graha Ilmu Narinder Kumar (2008). Comprehensive Physics XII. Laxmi Publications. Sugandi kusmana(SM K Negeri 26 Jakarta). 2011. Mengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya.
Retrieved
(02-10-2012).
From
:http://www.vembazax.com/2011/03/08/mengenal_fiber_optic.xml Telecommunications Industry Association. n.d. Multimode Fiber for Enterprise Networks. Retrieved Jun. 4, 2008.