ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ACCESS POINT PADA PT. SELARAS CITRA TERABIT MENGGUNAKAN SOFTWARE THE DUDE NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Faizin Wahid Wibisono 09.11.3006
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF ACCESS POINT IN PT. SELARAS CITRA TERABIT USING SOFTWARE THE DUDE ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ACCES POINT PADA PT. SELARAS CITRA TERABIT MENGGUNAKAN SOFTWARE THE DUDE Faizin Wahid Wibisono Kusnawi Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The Internet network is not something new today. The use of the Internet in Indonesia has been very rapid start-scale multinational companies to small scale such as RT / RW net. Wireless technology allows users to access the internet at a remote location and minimal facilities. Internet-based wireless network using wireless media utilizing radio waves. PT Citra Selaras Terabit moving company specializing in the field of information technology systems in a service provider internet connection or more commonly called the ISP ( Internet Service Provider ). Terabit Network has a coverage area of Yogyakarta, Magelang, Solo, Temanggung until Kebumen. Wide area coverage makes Terabit Network requires good monitoring system in order to monitor node Access Point run effectively and efficiently. The Dude is the application of Mikrotik can be a way to monitor and manage the network Access Point in realtime, The Dude automatically read all the devices / computers connected in a local network, describing the local network topology and alerting you when there are problems with servicing of equipment / computers in the local network. Based on the above background the authors are interested in doing research using The Dude for monitoring and troubleshooting Access Point in PT Citra Selaras Terabit.
Keywords : Computer Networking, Wireless, Monitoring, Access Point, The Dude
1.
PENDAHULUAN Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver
dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access point (AP) pelanggan dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless. Penggunaan AP semakin memudahkan internet menjangkau daerah jauh tanpa susah menarik kabel. Untuk monitoring AP berjalan secara efektif diperlukan mekanis manajemen jaringan yang dinamakan Network Monitoring System (NMS). Network Monitoring System (NMS) merupakan subsistem dalam
manajemen
jaringan yang melibatkan penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak digunakan sebagai sistem yang mengelola proses monitoring terhadap fungsi dan kinerja jaringan. PT Selaras Citra Terabit perusahaan penyedia layanan koneksi internet atau lebih umum disebut ISP (Internet Service Provider). Terabit Network memiliki cakupan
wilayah
yang
luas.
Cakupan
tersebut
membuat
Terabit
Network
mengembangkan jaringan monitoring agar pemantauan node AP berjalan secara efektif dan efisien menggunakan The Dude. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian pemanfaatan The Dude untuk monitoring dan troubleshooting Access Point pada PT Selaras Citra Terabit.
2.
Landasan Teori
2.1
Internet
Menurut Melwin Syafrizal (2005:256), Internet adalah sejumlah besar network yang membentuk jaringan interkoneksi yang terhubung melalui protokol TCP/IP. Isi Internet adalah suatu database informasi atau perpustakaan multi media yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.
2.2
Access point Access point adalah perangkat di WLAN yang berisi sebuah transceiver dan
antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari titik akses kepada pelanggan. AP berfungsi untuk menerima, melakukan buffer, dan mengirimkan data antara WLAN
1
secara berkelompok. Sebuah access point biasanya terhubung dengan jaringan kabel menggunakan ethernet switch, dan berkomunikasi dengan perangkat wireless lainnya menggunakan antena. 2.3
Internet Service Provider ISP adalah perusahaan yang menyediakan jasa layanan akses ke internet. ISP
menyediakan jasa dengan menawarkan pemasangan akses private line. Selain melayani pelanggan individual, ISP juga melayani koorporasi, perusahaan, instansi dan pemerintah dalam menyediakan koneksi langsung dari jaringan komputer di tersebut ke internet baik secara point-to-point maupun point-to-multipoint. 2.4
Bandwidth Secara umum, bandwidth dapat diandaikan sebagai sebuah pipa air yang
memiliki diameter tertentu. Semakin besar bandwidth, semakin besar pula diameter pita tersebut sehingga kapasitas volume air (dalam hal ini air merupakan data) dapat meningkat. Semakin besar bandwidth suatu media, semakin tinggi kecepatan data yang dapat dilaluinya. 2.5
Manajemen Jaringan
Manajemen jaringan adalah kemampuan untuk memonitor, mengontrol, dan merencanakan sumber serta komponen sistem dan jaringan komputer. (Peter Erik Mellquist, 2002:3) Komputer diciptakan dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai pekrejaan namun disisi lain menciptakan masalah baru. Semakin tinggi aktifitas perusahaan yang tumbuh dan berkembang membutuhkan
manajemen
sistem dan
jaringan yang baik dan lancar. Hal utama dalam manajemen jaringan adalah konsep tentang manajer dan agen.
2.6
Aplikasi yang digunakan Dalam melakukan monitoring jaringan PT. Selaras Citra Terabit, diperlukan
aplikai perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan penelitian diantaranya The Dude dan JFFNMS.
2.6.1
The Dude The Dude adalah aplikasi monitoring jaringan yang sesuai untuk arsitektur
jaringan menggunakan MikrotikOS dan RouterBoard. The Dude otomatis memindai semua perangkat di dalam subnet tertentu, menggambar dan membuat tata letak peta
2
jaringan, memonitor layanan perangkat-perangkat, dan memberikan peringatan jika suatu layanan jaringan mengalami masalah. 2.6.2
JFFNMS JFFNMS adalah aplikasi NMS gratis berlisensi Open Source berfungsi
memonitor Router, switch, server dan perangkat jaringan lain. JFFNMS menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga membutuhkan database dan webserver
3.
Analisis dan Perancangan
3.1
Identifikasi Pada tahap analisis sistem, analisis mempunyai fungsi untuk mengidentifikasi
masalah sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem multimedia. Untuk mengidentifikasi masalah, ada tiga kunci yang harus di jawab, antara lain : a. Penggunaan Network Monitoring System hanya sebagai alat bantu memantau kinerja jaringan yang pemanfaatannya dapat ditingkatkan. b. Infrastruktur penunjang jaringan nirkabel kurang memadai pada beberapa bagian dan wilayah. 3.2 1.
Analisis SWOT Strength (Kekuatan) kondisi melihat kekuatan internal pada perusahaan dalam membangun layanan internet. Analisis ini mendeskripsikan kekuatan dari Terabit Yogyakarta dalam proses pembangunan infrastruktur jasa layanan internet stabil dan berkualitas.
2.
Weeakness (Kelemahan) Kondisi melihat kelemahan yang terdapat pada perusahaan dan sistem yang sudah ada. Analisis
ini menjelaskan
kelemahan yang berhubungan dengan
infrastruktur utama dan pendukung dalam pengelolaan jaringan internet. 3.
Oppurtunity (Peluang) kondisi melihat peluang positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dimanfaatkan dalam pengembangan jaringan internet dimasa depan. Analisis ini menjelaskan peluang pada Terabit Yogyakarta dalam mengembangkan wilayah jangkauan AP dan layanan internet bagi pelanggan sekaligus bersaing dengan competitor lain.
4.
Threat (Ancaman) Kondisi
negatif
dari
lingkungan
yang
memberikan
hambatan
bagi
berkembangnya atau berjalannya sebuah perusahaan. Analisis ini menjelaskan
3
ancaman yang berpotensi merugikan Terabit Yogyakarta dari luar (competitor) maupun dalam perusahaan.
3.3
Solusi Masalah Berdasarkan permasalah yang ada penulis melakukan studi atau kajian
mengenai pemanfaatan aplikasi NMS pada infrastruktur jaringan Intra/Inter-Net yang terdapat pada PT. Selaras Citra Terabit dengan memanfaatkan monitoring The Dude dan JFFNMS yang sudah ada. Data hasil monitoring dan observasi yang terkumpul sebagai bahan kajian penunjang keputusan dalam pengembangan jaringan nirkabel dalam segi teknis maupun non teknis 3.4
Perancangan Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi NMS akan
dijalankan pada jaringan global dan lokal mulai dari konsep manajemen jaringan, monitoring dan implemntasi di PT Selara Citra Terabit sehingga jaringan internet dapat diawasi. 3.4.1
Perancangan Manajemen Jaringan Manajemen jaringan dapat diimplementasikan dengan menggunakan berbagai
arsitektur yang didasasarkan pada tipe dan ukurannya masing-masing. Pada dasarnnya ada 2 arsitektur yang dapat digunakan, manajemen terpusat (Centralized Management) dan manajemen tersebar (Distributed Management). Dalam perancangan manajemen jaringan PT. Selaras Citra Terabit menggunakan manajemen terpusat. Model aristektur terpusat bersandar pada informasi dan kontrol untuk muncul pada sebuah lokasi tunggal yang tersentralisasi. Hal ini menyederhanakan manajemen jaringan dalam monitoring pada satu titik. 3.4.2
Topologi Jaringan Topologi jaringan diperlukan untuk memudahkan admin mengatur jaringan
secara tepat dan efisien serta, jika ada masalah di kemudian hari dalam jaringan admin dengan mudah mencari permasalahan menentukan solusi yang tepat bagi jaringan. Monitoring jalur dan perangkat jaringan dilakukan pada Network Operation Center (NOC) Perusahaan.
4
Ilustrasi NOC
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Tahap ini adalah implementasi NMS bertujuan untuk melakukan kajian mengenai
pemanfaatan aplikasi NMS pada infrastruktur jaringan nirkabel yang terdapat pada PT. Selaras Citra Terabit. 4.2
Konfigurasi The Dude Penggunaan Dude harus menggunakan IP publik dari perusahaan. Dude akan
secara otomatis terhubung pada server lokal yang sudah dibuat administrartor sebelumnya, Aplikasi ini melakukan default scaning meliputi DNS, SNMP, Netbios, dan IP. Admin dapat mengatahui jaringan atau perangkat mati melalui Layar sebelah kanan dengan perubahan warna perangkat. Didalam Dude terdapat beberapa fungsional menu digunakan dalam monitoring jaringan seperti Administrator (pembatasan akses Dude pada masing-masing admin), Network Maps (menampilkan Peta jaringan Terabit local maupun global), Devices List (Menampilkan identitas perangkat yang digunakan) dan lain-lain
5
Network Maps access point Terabit
4.3
Pembahasan
4.3.1
Syslog Dude Gambar berikut ditampilkan perangkat jaringan mengalami gangguan pada The
Dude.
Gambar perangkat jaringan down terpantu banyak perangkat/link mati secara bersamaan. Gangguan yang terjadi disebabkan beberapa alasan seperti:
6
1. Interferensi Interferensi adalah gangguan sinyal RF(Radio Frekuensi) yang disebabkan sinyal lain atau faktor cuaca. 2. Mati listrik Mati listrik adalah sebuah keadaan ketiadaan penyediaan listrik di sebuah wilayah. Kondisi ini dapat terjadi pada sisi pelanggan maupun perusahaan sehingga diperlukan inisiatif admin untuk menghubungi pelanggan jika perangkat mati dengan jangka waktu tertentu. 3. Perangkat dimatikan. Kondisi ini terjadi pada pada beberapa pelanggan khusunya institusi yang membutuhkan akes internet jam tertentu. 4. Perbaikan jaringan Perbaikan jaringan berkala pada perusahaan atau partner perusahaan untuk menjamin keandalan dan mutu internet.. 5. Kerusakan perangkat Perangkat yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyak misalnya petir, tegangan naik-turun, tower roboh, putus kabel dan lain-lain. 4.3.2
Grafik JFFNMS Gambar berikut ini menampilkan grafik monitoring pada JFFNMS berdasarkan
keadaan : a.
Monitoring normal
Hasil monitoring normal
7
Jika jaringan dalam keadaan normal, maka akan terlihat grafik yang dinamis antara lalu lintas data yang masuk dengan keluar, seperti yang terlihat pada gambar
b. Monitoring abnormal
Link Mati
Hasil monitoring abnormal pada Backbone jaringan mengalami kondisi abnormal karena mengalami kondisi down (tidak ada lalulintas keluar/masuk jaringan). 4.4
Identifikasi Masalah yang timbul dalam Jaringan Intra/Inter-net PT. Selaras Citra Terabit dari
hasil pantauan NMS serta observasi dilapangan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a.
Faktor Teknis -
kecenderungan perilaku RF yang tidak dapat ditebak harus diwaspadai. Banyak jenis interferensi RF dalam implementasi dan pengelolaan jaringan nirkabel yang terhubung dalam jaringan Intra/Inter-Net PT. Selaras Citra Terabit
-
Kerusakan pada perangkat BTS penghubung jaringan internet disebabkan oleh kejadian alam.
b.
Faktor Non Teknis -
Kekurangan dukungan dalam infrastruktur pendukung dan SDM yang masih terbatas.
8
4.5
Rekomendasi Dari hasil identifikasi masalah yang timbul melalui NMS pada jaringan nirkabel
PT. Selaras Citra Terabit maka dapat diusulkan rekomendasi solusi 4.5.1
Masalah Teknis Rekomendasi ini berhubungan dengan infrastruktur pendukung jaringan meliputi:
1.
Penggantian peralatan access point. Sering terjadinya Interferensi gelombang dapat menggangu proses transfer data antar access point (perusahaan dan pelanggan), Penggantian perangkat menggunakan frekuensi lebih tinggi yang memiliki channel range lebih banyak dapat dijadikan solusi
2.
Penambahan BTS Penambahan BTS diperlukan untuk memperluas cover wilayah dan jalur backup jaringan
Intra/Inter-Net
PT.
Selaras
Citra
Terabit.
Sebelum
melakukan
pembangunan BTS perlu dilakukan observasi potensi permintaan pelanggan untuk daerah tersebut. 3.
Pengamanan data center Ruang data center adalah aset bagi sebuah perusahaan karena di dalam ruangan ini terdapat perangkat dan database pelanggan yang bernilai bagi perusahaan, oleh karena itu ruangan ini harus selalu dalam kondisi yang baik. Bagi PT. Selaras Citra Terabit yang bergerak pada bidang ISP yang harus 24 jam aktif memerlukan ruang data center yang baik dari segi dimensi, perangkat pendukung dan kelengkapan pengamanan aset perusahaan.
4.
Prosedur Disaster Recovery System Bencana alam, kebakaran, kerusakan pada jaringan listrik dan lain-lain tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Belum adanya prosedur standar dalam penanganan bencana, sehingga apabila kejadian yang sama berulang atau tejadi pertama kali pada jaringan Intra/Inter-Net Terabit pihak perusahaan terkesan lambat menangani permasalahan yang timbul. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pembuatan prosedur Disaster Recovery System agar proses pemulihan dapat dilakukan secara menyeluruh dengan cepat.
4.5.2
Masalah Non Teknis Rekomendasi ini berhubungan dengan pendukung penanganan jaringan diluar
faktor teknis meliputi: 1. Kebijakan pengelolaan jaringan Perlunya kebijakan khusus dalam mendukung pelayanan jasa internet bagi pelanggan misalnya pemberian reward pada pelanggan dengan kriteria tertentu.
9
2. Pendanaan Investasi awal dalam bisnis ISP membutuhkan pendanaan yang cukup besar meliputi pembangunan infrastruktur, pemeliharaan infrastruktur serta riset dan pengembangan perangkat jaringan, sehingga keuntungan dan pemanfaatannya harus dapat dimaksimalkan, agar ROI (Return Of Investment) dapat tercapai dalam waktu yang diestimasikan. 3. Sumber Daya manusia Banyaknya jaringan yang dikelola memerlukan SDM yang mampu bekerja 24 jam dan 7 hari seminggu. Kurangnya SDM dalam pengelolaan jaringan Intra/Inter-Net Terabit menjadi salah satu faktor yang berpengaruh signifikan. 5.
Kesimpulan Berdasarkan observasi, analisis dan pembahasan yang telah dilakukan selama
penelitian penggunaan Dude sebagai monitoring jaringan PT. Selaras Citra Terabit, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan NMS The Dude pada jaringan Intra/Inter-Net Terabit sangat cocok. Kecocokan ini didasarkan dengan mayoritas arsitektur jaringan menggunakan MikrotikOS dan RouterBoard pada perangkat access point Terabit. 2. Jaringan nirkabel merupakan sebuah jaringan yang tidak dapat diprediksi, serta manajemen yang rumit dibandingkan jaringan kabel, akan tetapi bagi perusahaan seperti PT. Selaras Citra Terabit selaku penyedia jasa layanan internet jaringan nirkabel merupakan solusi untuk menjangkau pelanggan di daearah tersebar Yogyakarta dan Sekitarnya. Manajemen dan monitoring yang baik dapat meminimal gangguang atau kerugian yang diperoleh perusahaan maupun pelanggan. 3. Infrastruktur handal dan perawatan berkala dapat menjaga kualitas jaringan yang diterima oleh pelanggan sekaligus peluang bagi perusahaan dalam berkompetisi dengan provider lain.
10
Daftar Pustaka
Arius, D dan Rum Andri K.R. 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta: Andi Offset. Mellquist, P. E. 1998. SNMP++: An Object-Oriented Approach to Developing Network Management Application, edisi 1, diterjemahkan oleh: Edisius Riyadi Lagood dan Maria Retno. Yogyakarta: Andi Offset, 2002. Mulyanta, E. S. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer. Yogyakarta : Andi Offset. Pangera, A.A. 2008. Menjadi Administrator Jaringan Nirkabel. Yogyakarta : Andi Offset. Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset. Anonim. 2009. Manual: The Dude, wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:The_Dudediakses tanggal 25 Februari 2013. Anonim. 2011. Mengenal Konsep Load Balancing, www.pc24.co.id/article/category40_1.htm, diakses tanggal 4 Maret 2013. Anonime. 2011. NOC. http://www.techterms.com/definition/noc, diakses tanggal 4 Maret 2013. Anonim. 2004. Service Level Agreement Strategi Menjaga Loyalitas Pelanggan. ebizzasia, Volume II No 18 Juli 2004. www.ebizzasia.com/eBizzAsiaV02/index.php?searchword=SLA&option=com_sear ch&Itemid=5, diakses tanggal 4 Maret 2013. Cahyadi, D. dkk. 2010. Studi Pemanfaatan Network Monitoring System Pada Intra/InterNet Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Sebagai Bahan Rekomendasi Untuk Memaksimalkan Utilisasi Jaringan Intra/Inter-Net Di Universitas Mulawarman, informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/07/05-jurnal-informatikamulawarman-juni2010-v-1-1.pdf, diakses tanggal 26 November 2012. Flickenger, R. dkk. 2007. Wireless Networking in the Developing World, opensource.telkomspeedy.com:5432/furusato/files/wndw-id-ebook.pdf, diakses tanggal 4 Maret 2013. Januar, D. 2011. Pemanfaatan Tools Network Monitoring System Sebagai Base Information Network Pada Puskom Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/421/1/DIMAS%20JANUARFST.PDF, diakses 25 April 2013.
11