ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS) DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU
Makalah Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan oleh :
Muhammad Dian Pradana Dr. Ir. Bana Handaga, M.T.
PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JUNI, 2015
ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS) DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammdiyah Surakarta Email :
[email protected] ABSTRAKSI Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan sistem file sharing antara Network File System (NFS) dan Samba. Untuk mencapai tujuan, kedua sistem tersebut digunakan pada sistem operasi Linux Ubuntu dengan spesifikasi komputer yang berbeda. Penempatan kedua sistem tersebut diletakkan di komputer berbeda. Jadi, membutuhkan 2 komputer server sebagai tempat instalasi kedua sistem tersebut. Sistem yang telah menjalani proses instalasi, kemudian dilakukan proses sharing file dari folder yang telah di siapkan. Perbedaan dari kedua sistem tersebut dilihat dari segi kecepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Dari segi kecepatan, Network File System (NFS) lebih unggul daripada Samba. Sedangkan kemudahan dalam penggunaan, Samba memiliki nilai plus karena sistem tersebut memiliki Graphic User Interface (GUI) yang memudahkan administrator jaringan untuk mengatur/mengkonfigurasi. Pada file berukuran 679.5 MB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1 57.807 dan komputer client-2 57.794 detik sedangkan pada sistem Samba adalah komputer client-3 76.173 detik dan komputer client-4 75.378 detik. Pada file berukuran 2.9 GB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1 244.587 detik dan komputer client-2 244.22 detik sedangkan sistem Samba komputer client-3 316.115 detik dan komputer client-4 320.199 detik.
This study describes the comparison of file sharing system between the Network File System (NFS) and Samba. To achieve the goal, the two systems are used in the Linux operating system Ubuntu with a different computer specifications. The positioning of the system is placed in a different computer. So, requires two computer servers as a second installation of the system. Systems that have undergone the installation process, then performed the process of sharing files from a folder that has been prepared. The difference of the two systems in terms of speed and ease of use. In terms of speed, the Network File System (NFS) is superior to Samba. While ease of use, Samba has a plus because the system has a Graphic User Interface (GUI) that allows the network administrator to set / configure. In the file size of 679.5 MB, the average speed of a computer system using NFS is client-1 57.807seconds and client-2 57.794 seconds while the system is Samba there is client-3 76.173 seconds and client-4 75.378 seconds. At 2.9 GB sized files, the average speed of a computer system using NFS is a client-1 244 587 and the second client-2 244.22 seconds while the system Samba client-3 316.115 seconds and client-4 320.199 seconds. Kata kunci : File Sharing, Network File System, Samba
Central Processing Unit (CPU) biasa
PENDAHULUAN Zaman dahulu, saat komputer masih
langka
atau
penyimpanan yang portable biasa disebut
menggunakan
memory external. Memory eksternal yang
dokumen dengan mesin ketik tradisional.
biasanya digunakan seperti flashdisk,
Setelah
floppy disk(diskette), hard disk external,
perusahaan,
pada
instansi
disebut memory internal sampai tempat
mereka
dokumen
selesai,
mereka
diharuskan untuk melaporkan dokumen kepada
orang
lain
dengan
compact disk (CD).
cara
Tempat penyimpanan yang biasa
menyerahkan secara langsung apabila
kita
temukan
memiliki
kelemahan.
dokumen tersebut penting.
Kelemahan dari tempat penyimpanan bisa
Pada tahun 2000 keatas, dimana
karena tempat penyimpanan rusak, hilang,
komputer sudah mulai merambah pada
atau karena penggunanya sendiri. Sebuah
instansi atau perusahaan, mereka mulai
dokumen dalam tempat penyimpanan
meninggalkan cara tradisional yang biasa
dapat rusak biasanya disebabkan oleh
mereka pakai dengan perangkat yang
serangan virus. Virus menyerang sistem
lebih nyaman dan dapat digunakan tanpa
penyimpanan sehingga dokumen yang
cemas
dokumen.
disimpan di tempat tersebut ikut terkena
Perangkat komputer memiliki tempat
dampaknya. Tempat penyimpanan bisa
penyimpanan yaitu harddisk. Sehingga
hilang
dokumen yang tidak langsung dicetak
penyimpanannya atau isi dari perangkat
dalam disimpan di harddisk.
penyimpanan tersebut. Dan, manusia juga
dalam
pembuatan
karena
dicuri
perangkat
Tempat penyimpanan dewasa ini
dapat menghilangkan dokumen secara
sudah mulai bermunculan jenis-jenisnya.
tidak sengaja karena melakukan hal
Dari hard disk yang terdapat di dalam
ceroboh yang dapat merusak perangkat penyimpanan.
Salah
satu
fungsi
jaringan
komputer adalah kemampuannya untuk
Dewasa ini, kemampuan komputer
file sharing dengan komputer lain yang
hanya
sendiri
tergabung dalam jaringan. Dengan file
(standalone) tapi dapat saling berinteraksi
sharing, kemampuan komputer untuk
dengan komputer yang lain. Kemampuan
meng-host file dapat meningkat karena
ini
jaringan
secara praktis setiap komputer di jaringan
komputer. Menurut Wikipedia, jaringan
dapat dimanfaatkan bersama-sama. File
komputer adalah sebuah sistem yang
sharing merupakan sebuah sistem yang
terdiri dari atas komputer-komputer yang
dapat berbagi berkas dan sumber daya
didesain untuk dapat berbagi sumber daya
penyimpanan dengan konsep client-server
(printer, CPU), berkomunikasi (surel,
melalui jaringan.
tidak
muncul
untuk
sejak
bekerja
adanya
pesan instan), dan dapat mengakses informasi
(peramban
Tujuan
yang sering digunakan adalah Network
jaringan komputer adalah agar dapat
File System dan Samba. Kedua sistem
mencapai tujuannya, setiap bagian dari
tersebut sering dipakai dalam Local Area
jaringan komputer dapat meminta dan
Network (LAN) karena ketangguhan
memberikan layanan (service). Pihak
masing-masing sistem. Sehingga penulis
yang meminta/menerima layanan disebut
tergerak untuk menganalisa kedua sistem
klien
tersebut dengan melakukan percobaan-
(client)
web).
Sistem file sharing dewasa ini
dan
yang
memberikan/mengirim layanan disebut server. Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
percobaan.
karena setiap siswa memiliki account
TELAAH PENELITIAN Wibowo dan Sulistyanto (2009) dalam
penelitiannya
berjudul
login pada account-nya sendiri dan bisa
“Membangun Samba File Server Beserta
dibuka di komputer client manapun
Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10
asalkan terhubung dengan LAN file
Server di SMP Negeri 2 Bojonegoro”
server. Sistem operasi yang digunakan
menyatakan bahwa mereka membangun
adalah Linux Ubuntu 8.10 Server. Lalu,
jaringan komputer yang menggunakan
melakukan
instalasi
topologi star. Karena menurut mereka dan
libcupsys2
Samba
berdasarkan
lapangan, jaringan
diharapkan agar bisa berfungsi sebagai
dibentuk
dengan
file server yang nantinya digunakan untuk
menggunakan topologi star, apabila salah
pusat penyimpanan data semua siswa.
satu komputer client tidak berfungsi,
Menurut mereka, dengan menggunakan
maka tidak berdampak pada komputer
Samba, data yang disimpan didalam file
client yang lain. Kemudian, setelah
server akan aman, karena menggunakan
mereka membentuk jaringan komputer
sistem login.
komputer
fakta yang
yang
sendiri sehingga setiap siswa hanya bisa
yang diterapkan di SMP Negeri 2
dan
konfigurasi
Samba-common,
Aprilianto, Eko Wahyu (2010)
Bojonegoro, mereka membentuk sistem
dalam
jaringan komputer yang memiliki account
“Membangun
login dan penyimpanan data terpusat.
Penyimpanan File Online” mengatakan
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
dalam penelitiannya bahwa manusia di
dibuat file server menggunakan aplikasi
zaman
Samba, diharapkan agar
segala sesuatunya efisien dan efektif.
penyimpanan
data terpusat dan data siswa lebih aman
penelitiannya
era
Sehingga
yang
Layanan
globalisasi
manusia
berjudul Penyedia
menginginkan
berinovasi
dalam
penyimpanan file yang kemudian tercipta
mengolah dan menyimpan data sudah
penyimpanan file online, sehingga dapat
menggunakan komputer, hamper semua
mengakses data dimanapun dan kapanpun
ruangan sekolah sudah dilengkapi dengan
selama terhubung dengan internet. Dalam
komputer, namun belum menerapkan
penelitiannya, analisa dan perancangan
system jairngan komputer sehingga dalam
sistem layanan file sharing secara online
keadaan tertentu menimbulkan masalah.
dibangun
Terjadinya
berbasis
website.
menggunakan
PHP
Preprocessor)
sebagai
Dengan
antri
dalam
penggunaan
(Hypertext
komputer merupakan maslaah yang sering
bahasa
terjadi karena data tersimpan di komputer
pemrogramannya, Apache sebagai web
tertentu. Penggunaan alat penyimpan
server, dan MySQL sebagai database
eksternal
server
sistem
mengambil data dari komputer satu
penyimpanan file secara online. Tujuan
dengan komputer yang lainnya serta
penelitian ini menurut Eko, dengan
sulitnya mendapatkan informasi
adanya layanan penyedia penyimpanan
referensi yang dibutuhkan.
dapat
membentuk
file secara online, pendistribusian file dari
penelitian
secara aman serta manageable.
membangun
penelitiannya “Pembangunan
yang Jaringan
berjudul Local
Area
digunakan
untuk
atau
Santoso dan Sumirat mengadakan
pengguna ke mesin server dan sebaliknya
Santoso dan Sumirat (2012) dalam
masih
dengan
tujuan
jaringan
dapat
komputer
di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sumberlawang penelitian
sehingga
ini
diadakan
diperoleh
manfaat
Network SMP Negeri 2 Sumberlawang”
diantaranya, tidak terjadi antrian dalam
bahwa pada Sekolah Menengah Pertama
penggunaan
Negeri 2 Sumberlawang, Sragen dalam
menggunakan
komputer, alat
tidak
lagi
penyimpan
data
eksternal
dan
memudahkan
mencari
pada client NFS. Sedangkan pada Samba,
informasi atau referensi untuk keperluan
penilti menggunakan tiga buah PC, satu
pendidikan.
unit HUB dan kabel UTP. Software yang
Metode yang digunakan dalam
diperlukan
seperti
sistem
operasi
penelitiannya adalah : pustaka, observasi,
menggunakan Linux Ubuntu 10.04 untuk
wawancara
Setelah
PC Samba server dan client 1 Samba,
diperoleh
sistem operasi Windows XP untuk client
kesimpulan dengan dibangun jaringan
2 Samba. Analisa perbandingan kecepatan
Local Area Network di SMP Negeri 2
akses menggukana software Wireshark
Sumberlawang membantu memudahkan
yang di-install pada komputer server.
pekerjaan guru maupun siswa baik dalam
Hasil perbandingan tersebut didapat yaitu
hal
kinerja dari file sharing Network File
dan
dilaksanakan
analisis.
penelitian
proses
mengajar
ataupun
adminisitrasinya.
System (NFS) lebih baik dibandingkan
Gede Wahyudi dan Trisna
dengan kinerja file sharing Samba.
Hanggara (2013) dalam penelitian yang berjudul “Analisa Perbandingan Kinerja Antara Network File System (NFS) dan Primary
Domain
Controller
(PDC)
METODE PENELITIAN Dalam
menyusun
skripsi
ini
penulis menggunakan beberapa metode
Samba” mengatakan bahwa penelitian
penelitian yaitu :
menggunakan tiga unit PC dengan sistem
1. Studi Pustaka : Mengumpulkan data-
Linux Ubuntu 10.04, satu unit HUB, dan
data penelitian dengan membaca dan
kabel UTP. Untuk software yang peneliti
mempelajari
gunakan adalah NFS server-kernel pada
berkaitan dengan pembahasan dan
NFS server dan NFS common-portmap
buku-buku
yang
permasalahan untuk tercapai tujuan
langkah-langkah tersebut sudah dijelaskan
penelitian.
secara gamblang pada BAB 3.
2. Metode Eksperimental : Melakukan penelitian
dengan
melakukan
Pada akses
tahap
terhadap
analisa
waktu,
kecepatan
menggunakan
percobaan secara langsung dengan
stopwatch dan dilakukan sampai 10 kali
melakukan pengujian pada sistem
berturut-turut
operasi Linux Ubuntu terhadap sistem
probabilitas
file sharing, yaitu Network File
Komputer client mengakses file yang
System (NFS) dan Samba.
telah disiapkan oleh komputer server
untuk mendekati
mendapatkan 100
persen.
dengan beberapa file yang berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap analisa kemudahan
Hasil
dalam Hasil dari penelitian ini adalah
perbandingan sistem file sharing yaitu Network File System (NFS) dan Samba yang dilakukan melalui pengujian secara langsung. Penelitian terhadap masing-
pengguaan,
melihat
cara
konfigurasi antara NFS dan Samba, lalu membandingkannya. Pada
tahap
sistem
kemanan
dengan cara melihat dan menganalisa konfigurasi masing-masing sistem file
masing sistem file sharing dilakukan sharing. Dengan melihat hal apa saja mencakup beberapa tahap yang sesuai yang terdapat pada konfigurasi masingdengan
tujuan
penulisan
ini,
yaitu masing sistem.
menganalisa perbedaan kecepatan akses terhadap
waktu,
kemudahan
dalam
Pembahasan
penggunaan, dan sedikit menyinggung
Dari hasil analisa yang telah dilakukan,
tentang
terdapat hasil yang tertuang pada tabel 1
keamanan
sistem,
dimana
dan tabel 2.
Tabel 1 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 679.5 MB Percobaan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata - rata
Client 1 Client 2 Client 3 57.84 detik 57.81 detik 76.16 detik 57.78 detik 57.76 detik 76.18 detik 57.80 detik 57.78 detik 76.19 detik 57.76 detik 57.80 detik 76.18 detik 57.83 detik 57.79 detik 76.17 detik 57.80 detik 57.81 detik 76.17 detik 57.82 detik 57.79 detik 76.17 detik 57.81 detik 57.80 detik 76.16 detik 57.80 detik 57.79 detik 76.18 detik 57.83 detik 57.81 detik 76.17 detik 57.807 detik 57.794 detik 76.173 detik
Client 4 75.37 detik 75.39 detik 75.36 detik 75.39 detik 75.38 detik 75.37 detik 75.36 detik 75.38 detik 75.39 detik 75.39 detik 75.378 detik
Tabel 2 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 2.9 GB Percobaan ke Client 1 244.58 detik 1 244.60 detik 2 244.57 detik 3 244.59 detik 4 244.60 detik 5 244.58 detik 6 244.61 detik 7 244.59 detik 8 244.57 detik 9 244.58 detik 10 244.587 detik Rata - rata
Client 2 244.22 detik 244.20 detik 244.23 detik 244.24 detik 244.22 detik 244.21 detik 244.24 detik 244.20 detik 244.23 detik 244.21 detik 244.22 detik
Client 3 316.11 detik 316.12 detik 316.10 detik 316.12 detik 316.12 detik 316.10 detik 316.11 detik 316.12 detik 316.13 detik 316.12 detik 316.115 detik
Client 4 320.23 detik 320.20 detik 320.19 detik 320.20 detik 320.18 detik 320.20 detik 320.19 detik 320.20 detik 320.21 detik 320.19 detik 320.199 detik
Percobaan yang telah dilakukan
data/file dengan menggunakan pengukur
dan tertuang pada BAB 3, menuntut untuk
waktu yaitu stopwatch. Metode yang
melakukan
digunakan
percobaan
pembahasan tersebut.
terhadap
cara
mengambil
pada
data/file yang terdapat pada folder yang
pembahasan ini mengenai kecepatan yang
disiapkan untuk mounting (mengikatkan)
diukur
antara komputer server dengan komputer
melalui
Analisa
dengan
serangkaian
transfer
client, cara tersebut untuk sistem file
Pada
analisa
hasil
percobaan
sharing Network File Sharing (NFS).
bagian kedua ini, menggunakan folder
Sedangkan pada sistem Samba, dapat
berukuran 2.9 GB yang didalam terdapat 3
langsung
file
menuju
atau
masuk
pada
direktori server yang digunakan untuk file sharing. Pada
berekstensi
“rar”.
Hasil
dari
percobaan tersebut tertuang pada tabel 2. Dari gambar 2, terlihat bahwa
analisa
hasil
percobaan
client 3 dan client 4 memiliki waktu rata-
bagian pertama yaitu menggunakan file
rata lebih banyak daripada client 1 dan
berukuran 679.5 MB. File tersebut adalah
client 2. Pada client 1 dan client 2
file yang digunakan untuk menginstall
menggunakan sistem file sharing NFS
sistem operasi Ubuntu. Pada komputer
sedangkan
client 1 dan client 2 menggunakan sistem
menggunakan sistem file sharing Samba.
client
3
dan
client
4
NFS sedangkan komputer client 3 dan
Analisa berdasarkan kemudahan
client 4 menggunakan sistem Samba
dari instalasi sampai perawatan pada
Berikut data hasil percobaan tertuang pada
kedua sistem, sehingga didapat suatu
tabel 1.
kesimpulan mana yang lebih baik. Dari gambar 1, terlihat bahwa
1. Network File System (NFS)
client 3 dan client 4 memiliki waktu rata-
Berdasarkan percobaan sistem
rata lebih banyak daripada client 1 dan
NFS, penulis harus instalasi di kedua
client 2. Pada client 1 dan client 2
komputer. Pertama komputer server
menggunakan sistem file sharing NFS
yaitu menggunakan nfs-kernel server.
sedangkan
Lalu,
client
3
dan
client
menggunakan sistem file sharing Samba.
4
melakukan
instalasi
pada
komputer client yaitu menggukana nfs-common. Setelah instalasi telah
selesai, harus melakukan konfigurasi baik pada komputer server maupun komputer
client.
Sampai
dengan
laporan ini selesai, belum ada layanan konfigurasi yang telah dikemas dalam bentu GUI (Graphical User Interface). 2. Samba
Berikut Berdasarkan percobaan sistem
Samba, penulis hanya melakukan instalasi Setelah
Gambar 1 GUI Samba
pada
komputer
instalasi,
mengkonfigurasi
hanya
server. penulis
client, hanya menggunakan perintah smb://ip-server pada kotak pencarian
adalah
penjelasan
mengenai pengamanan pada sistem file sharing yaitu Network File System (NFS) dan Samba. 1. Network File System
pada
komputer server. Sedangkan komputer
ini
Berikut ini adalah gambar konfigurasi NFS pada komputer server dan menggunakan 1 buah komputer client.
pada Linux Ubuntu. Lain halnya dengan NFS, Samba memiliki GUI untuk konfigurasi sistem file sharing. Berikut ini adalah tampilan GUI Samba pada gambar 1. Gambar 2 Konfigurasi NFS Dari sebelah kiri merupakan folder dari komputer server dimana folder itu sebagai tempat menampung
file yang akan di sharing ke komputer
sistem file sharing. Berikut adalah
client.
GUI dari konfigurasi Samba.
Lalu,
sebelah
kanannya
terdapat IP address, merupakan IP address dari komputer client. IP address tersebut diberi permission oleh server yang terlihat pada tulisan didalam kurung. Setelah melakukan percobaan Gambar 3 Konfigurasi Samba dengan cara mengganti IP address Percobaan
tersebut dengan IP address yang lain, namun IP address tersebut tidak ada di dalam suatu jaringan, maka pada komputer client yang IP address-nya tidak tertulis pada konfigurasi di komputer
server,
tidak
dapat
menerima file dari komputer server.
tersebut
menggunakan 1 PC namun terdapat 2 sistem operasi sistem Linux Ubuntu. Menurut gambar 4.3, terlihat pada bagian “Only allow access to specific users” dipilih user “budi”. Namun, setelah melakukan percobaan pada komputer client “budi”, tidak dapat
2. Samba Pada
sistem
file
sharing
Samba, terdapat konfigurasi yang menunjukkan komputer yang dapat mengakses ke komputer server dengan cara memenentukan komputer client mana saja yang dapat bergabung pada
mengakses komputer analisa
folder/direktori
pada
server.
Sehingga,
pada
konfigurasi
Samba
untuk
menentukan user mana saja yang dapat
mengakses
dilakukan.
tidak
dapat
Menurut
Interpretasi Hasil Penelitian
penulis,
sistem
file
Dari hasil penelitian maka penulis
sharing yang cocok pada lingkungan LAN
memberikan beberapa intepretasi hasil
(Local Area Network) yaitu sistem NFS,
dari penelitian yang dilakukan melalui
karena
pengujian langsung. Pada sistem file
manual, namun dalam hal konfigurasi
sharing Network File system (NFS),
keamanan mudah dilakukan disamping
kecepatan akses untuk komputer client
kecepatan akses lebih baik daripada
lebih
Samba.
cepat
dibandingkan
Samba.
meskipun
konfigurasi
masih
Dikarenakan pada NFS memiliki sistem UDP (User Datagram Protocol) yang
KESIMPULAN
dimodifikasi
Kesimpulan
menyerupai
TCP
(Transmission Control Protocol).
Berdasarkan
Lalu, pada konfigurasi sistem file
percobaan
pada
hasil BAB
4,
analisa dimana
sharing, sistem Samba lebih mudah
percobaan tersebut menggunakan sistem
dikarenakan
GUI
file sharing yaitu Network File System
menggunakan
(NFS) dan Samba. Hasil dari perhitungan
sedangkan
terdapat NFS
masih
fasilitas
konfigurasi manual. Sedangkan pada sistem keamanan,
rata-rata terhadap waktu ditampilkan pada gambar 1 dan gambar 2.
penulis hanya bisa mengkonfigurasi NFS
Perbedaan antara NFS dan Samba
dengan cara menambahkan IP address
kemungkinan dikarenakan oleh sistem
komputer client pada komputer server,
yang berbeda dari kedua aplikasi tersebut.
sehingga komputer yang akan mengakses
Saat melakukan percobaan, NFS harus
pada komputer server sudah ditentukan
membuat folder yang digunakan untuk
pada sisi server.
tempat sharing antara server dan client.
Sedangkan
Samba,
penyiapan
folder
hanya berada pada komputer server, client bisa
langsung
mengakses
melalui
“network”. Namun, pada sistem Samba, file yang di letakkan pada folder yang telah disiapkan, harus memberikan hak akses yaitu dengan perintah “chmod 777” pada “terminal” ubuntu.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianto, Eko Wahyu. 2010. Membangun Layanan Penyedia Penyimpanan File Online. http:eprints.upnjatim.ac.id/945/1/file_1.pdf. 4 November 2014. Santoso, Debyo Hendry. Sumirat, Estiarto Wahyu. 2012. Pembangunan Jaringan Local Area Network SMP Negeri 2 Sumberlawang. http://www.ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/85/82. 24 Juli 2015 Sahala, Aldo. 2014. Konsep & Implementasi Jaringan dengan Linux Ubuntu. Semarang : Penerbit Andi. Wahyudi, Gede. Trisna Hanggara. 2013. Analisa Perbandingan Kinerja Antara Network File System (NFS) dan Primary Domain Controller (PDC) Samba. http:ojs.unud.ac.id/index.php/jik/article/view/6483. 4 November 2014. Wibowo, Agung Dwi; Sulistyanto, Dody. 2009. Membangun Samba File Server Beserta Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10 Server Di SMP Negeri 2 Bojonegoro. http:karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/6663.html. 4 November 2014.
\
BIODATA PENULIS
Nama
: Muhammad Dian Pradana
Tempat dan Tanggal Lahir
: Tulang Bawang, 04 Agustus 1992
Jenis Kelamin
: Pria
Agama
: Islam
Perguruan Tinggi
: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat
: Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta
Telp / Fax
: (0271) 717417
Alamat Rumah
: Desa Kelurahan Bener RT 002 RW 001, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah
No. HP
: 085728844465
Alamat E-mail
:
[email protected]