RANGKUMAN
A. KONSEP DASAR PEMBANGKITAN PENYALURAN TENAGA LISTRIK
1. Pusat Listrik Termal yang biaya bahan bakarnya paling murah adalah : PLTU batu bara . 2. Untuk menyalurkan energi listrik dalam jumlah besar digunakan Tegangan Tinggi pada Saluran Transmisi agar : Rugi energi yang terjadi minimal. minimal 3. Penyebab gangguan pada Saluran Udara Transmisi yang paling besar adalah: Petir. 4. Kawat Tanah (ground wire) yang terletak di bagian paling atas Saluran Transmisi berfungsi sebagai : Pelindung terhadap sambaran petir. 5. Salah satu faktor yang dapat mengurangi gangguan karena petir pada Saluran Transmisi adalah : Mengurangi tahanan pentanahan t h kawat k t tanah. t h 6. Maksud mentanahkan titik netral Trafo secara langsung pada Trafo sebelum Saluran Transmisi adalah agar : Jumlah isolator bisa dihemat. 1
7. Maksud mentanahkan titik netral Trafo melalui tahanan di GI pada sisi T.M adalah : Melindungi g Kabel Tanah terhadap p arus gangguan hubung tanah yang terlalu besar. 8. Lightning Arrester harus dipasang sedekat mungkin pada Trafo agar : Ef k superposisi Efek i i pantulan t l surja j petir ti minimal i i l terhadap t h d Trafo. T f 9. Kegagalan kerja PMT bisa disebabkan oleh: • Relai tidak bekerja • Tegangan batere terlalu rendah • Pengawatan sekunder terganggu 10. Di depan dan di belakang PMT harus selalu dipasang PMS, karena: Posisi pisau sakelar PMT tidak tampak sedangkan dari PMS harus tampak. p 11. Pentanahan bagian logam dalam instalasi listrik adalah agar: Potensial dari bagian logam tersebut selalu sama dengan potensial tanah/bumi. 2
12. Jika karena ada gangguan tanah terjadi tegangan langkah, maka yang paling menderita adalah : Sapi . 13. Auto Recloser (Penutup Balik) tidak boleh dipakai pada Kabel Tanah karena : Gangguan gg Kabel Tanah umumnya y bersifat permanen. 14. Memakai Tangga berisolasi dapat mengurangi resiko: Tegangan S t h Sentuh. 15. Memakai sepatu berisolasi dapat mengurangi resiko : Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh. Sentuh 16. Bekerja di Switch Yard pada saat hujan tidak diperbolehkan karena : Bisa terjadi flash over ke badan. 17. Sewaktu memutus arus gangguan PMT bisa meledak karena: - Arus gangguan melampaui kemampuan PMT. - Penyetelan waktu tunda (time delay) terlalu lama. - Mekanisme penggerak PMT macet. 3
18. Ruangan Gardu Induk yang paling buruk terhadap kesehatan adalah : Ruangan Batere asam. asam 19. Salah satu syarat utama dari Metal Clad Swith Gear adalah : pab a PMT d dikeluarkan, e ua a , bag bagian-bagian a bag a ya yang g be bertegangan tega ga Apabila harus menutup otomatis. 20. Sisi sekunder dari Trafo Arus tidak boleh terbuka,karena : Bisa timbul Tegangan Tinggi. 21. Pusat Listrik berfungsi : Mengkonversi energi primer menjadi energii listrik. li t ik 22. Generator yang dipakai dalam Pusat Listrik umumnya adalah : Generator Sinkron 3 Fasa. Fasa 23. Generating Set Diesel, makin tinggi putarannya : Makin sering mengalami gangguan.
4
24. Syarat untuk bisa memararel dua buah Generating Set Diesel adalah: - Tegangannya sama. - Frekwensinya sama. - Fasanya F sama. 25. Sebuah Generating Set (Genset) Diesel memasok Daya untuk sebuah komplek perumahan, perumahan nilai frekwensi nominalnya = 50 Hertz. Hertz Pada suatu keadaan frekwensi yang dihasilkan Genset kurang dari 50 Hertz. Untuk mengembalikan nilai frekwensi ke 50 Hertz harus dilakukan : Mengatur pompa injeksi BBM agar lebih banyak BBM diinjeksikan (dibakar) dalam mesin Diesel. 26. Genset pada soal no.5 mempunyai tegangan nominal dari Generator 400 Volt. Pada suatu saat tegangan yang dihasilkan hanya 390 Volt.Untuk menaikkan tegangan menjadi 400 Volt harus dilakukan : Penambahan arus penguat generator. generator 5
27. Sebuah Genset Diesel tertulis di name plate-nya antara lain:100 kVA, 400 volt, 60 Hertz, 1200 rpm, p maka ini berarti bahwa jjumlah kutub generator (sinkron 3 fasa) adalah : Tiga pasang. 28. Pada semua unit Pembangkit terdapat alat yang disebut Governor. Al t tersebut Alat t b t berfungsi b f i untuk t k : Menjaga M j agar nilai il i frekwensi f k i konstan. 29 Automatic Voltage Regulator (AVR) berfungi untuk menjaga agar 29. tegangan Generator selalu konstan. Yang diatur oleh AVR adalah: Arus Penguatan Generator. 30. Turbin Gas pada PLTG memakai Teknologi suhu tinggi, maka bahan bakar yang paling cocok digunakan adalah : Natural Gas (Gas Alam). 31. Dalam Instalasi PLTD, bagian yang paling rawan terhadap timbulnya kebakaran adalah : Pipa gas buang yang dibungkus asbes dan berdekatan dengan pipa BBM dari tangki BBM. BBM 6
32. Air pendingin untuk mesin Diesel PLTD yang terlalu banyak mengandung zat kapur bisa mengakibatkan : Keretakan pada cylinder head (kepala silinder). 33. Kabel yang keluar dari Generator Unit Pembangkit Diesel Tegangan Rendah terdiri dari 4 kabel satu core (inti) yaitu 3 fasa dan satu netral. Dalam menggelar keempat kabel tersebut konfigurasi g yang y g terbaik adalah : Keempat kabel diikat menjadi j satu. 34. Pusat listrik yang paling banyak menimbulkan limbah adalah : PLTU Batu bara. 35. Dalam sebuah PLTD, tangki BBM harian untuk setiap unit PLTD didirikan diatas pondasi yang tidak sama dengan pondasi mesin Diesel. Dalam hal demikian tangki harian BBM dihubungkan dengan mesin Diesel dengan pipa pemasok BBM melalui sambungan fleksibel. fleksibel Hal ini diperlukan untuk : Mengurangi resiko terjadinya kebakaran. 7
36. Sebuah Unit PLTD dengan putaran 600 rpm memakai BBM HSD (Mi (Minyak k Solar). S l ) Untuk U t k menghemat h t biaya bi BBM direncanakan di k untuk t k memakai BBM MFO (Minyak Bakar). Untuk keperluan ini perlu dilakukan : Penambahan alat berupa pemanas BBM pada instalasi BBM. BBM 37. Surge Tank di PLTA berfungsi sebagai : Peredam water hammer. 38 Unit Pembangkit yang paling mudah 38. adalah Unit Pembangkit : PLTA.
dirubah daya keluarnya
39. PLTU banyak mengkonsumsi bahan kimia, hal ini terutama diperlukan untuk : Menjaga kualitas air ketel. 40. Transformator penaik tegangan g g dari Generator ke Busbar ((rel)) mempunyai hubungan ∇ - Υ. Tujuan hubungan ∇ adalah : Menyaring gangguan hubung tanah dari saluran udara yang dihubungkan ke busbar, agar tidak masuk ke Generator
8
41. Pada sistem 500 kV banyak digunakan Transformator fasa tunggal k karena: B ti b ti a, b, Butir-butir b dan d c tidak tid k benar. b 42. Keuntungan penggunaan Auto Recloser satu fasa dibandingkan Auto Recloser tiga fasa adalah : Probabilitas terjadi hubungan asinkron lebih kecil. 43. Tahanan pentanahan Saluran Transmisi yang tinggi (di atas 10 Ohm) akan mengakibatkan : Naiknya jumlah gangguan Saluran Transmisi. 44. Arus hubung singkat (gangguan) yang tinggi bisa menyebabkan Trafo Arus mengalami kejenuhan, hal ini bisa mengakibatkan: Relai tidak bekerja. 45. Putusnya kawat netral pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) bisa mengakibatkan : Rusaknya Alat-alat Rumah Tangga Pelanggan.
9
46. Adanya harmonisa arus didalam Sistem Tenaga Listrik tidak dikehendaki karena : Menimbulkan pemanasan berlebihan pada Trafo dan Kabel. 47. Dalam Kabel Tanah 20kV yang menggunakan isolasi Cross Link P l Ethylene Poly Eh l (XLPE) antara konduktor (XLPE), k d k T b Tembaga atau Alumunium Al i dengan isolasi XLPE ada lapisan semikonduktor yang berfungsi sebagai : Perata medan listrik. 48. Isolator 20kV bentuknya selalu berlekuk-lekuk, hal ini dimaksudkan untuk : Memperpanjang jarak rambat (creepage distance). 49 D 49. Dalam l G d Distribusi, Gardu Di t ib i 4 buah b h kabel k b l (3 fasa f d dan netral) t l) yang keluar dari bushing Tegangan Rendah Trafo digelar ke rak kabel (cable tray) yang letaknya kira-kira 2 meter diatas lantai untuk selanjutnya menuju lemari Pembagi Tegangan Rendah. Rendah Sewaktu menggelar kabel ke dalam lubang rak, kabel sebaiknya diatur agar : Satu lubang untuk empat kabel . (Catatan: Rak kabel terbuat dari Alumunium) 10
50. Saluran Transmisi yang menggunakan Tegangan di atas 350 kV disebut menggunakan Tegangan Ekstra Tinggi, artinya : Surja Hubung lebih dominan daripada Surja Petir.
11
B. PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
1. Pada PLTU maka uap digunakan untuk : Menggerakkan turbin. 2. Pada umumnya, uap pada PLTP rendah dari PLTU.
: Mempunyai tekanan lebih
3. Pada PLTU maka uap setelah memutar turbin : Diembunkan / didinginkan di dalam kondensor. 4. Pada PLTP uap dibuat / dibangkitkan oleh : Perut bumi. 5. Batu bara digunakan sebagai sumber panas : Bereaksi dengan udara menghasilkan gas panas. 6. Pendinginan generator listrik yang paling efektif dengan : Hydrogen. 7 G 7. Generator t t transformer f di digunakan k untuk t k : Menyalurkan M l k t tenaga listrik ke jaring transmisi. 8. Tegangan listrik yang digunakan untuk menjalankan peralatan di sentral (pemakaian sendiri) : 4,6 atau 10 Kv. 1
9.
Feasibility study pembangkit termal akan memberikan kesimpulan antara lain : Lokasi yang sesuai untuk dibangun pusat pembangkit.
10. Project Design Report digunakan sebagai dasar untuk : Detail design dan penyusunan sepesifikasi teknik. 11. Dalam menentukan jumlah paket kontrak dipertimbangkan antara lain : Saran dari pemberi dana. dana 12. Untuk mempermudah koordinasi kerja di lapangan diperlukan dari masing-masing kontraktor : Detail schedule beserta program kerja. 13. Instruction to Bidders salah satu bagian dari dokumen lelang yang : Memudahkan penyusunan penawaran. penawaran 14. Pre-bid conference dimaksudkan untuk : Memberikan penjelasan hal yang penting dan atau kurang jelas. 15. Key di atas adalah tanggal yang : Harus dipenuhi dan ada sanksinya.
2
16. Boiler Feed Pump (pompa pengisi ketel) menyalurkan : Air kondensat ke ketel. 17. Electric Precipitator adalah alat untuk : Menangkap abu layang dari gas yang menuju cerobong 18. Flue gas Desulfurization (FGD) berfungsi untuk : Menyerap belerang dioksida dalam gas buang 19. Cerobong makin tinggi akan : Menyebarkan kontaminasi dalam gas buang sehingga tingkat konsentrasinya yang jatuh di tanah lebih kecil. 20. Batu bara masuk kompor dibuat serbuk agar : Pembakaran lebih cepat dan menghasilkan panas dengan kapasitas besar 21. Udara pembakar dipanaskan dengan alat : Air heater g untuk : Menggiling gg g batu bara menjadi j 22. Pulveliser digunakan serbuk 3
23. Dearator digunakan untuk : Memisahkan dan mengeluarkan gas-gas tak terkondensasikan serta memanaskan air. air 24. Superheater diperlukan dalam ketel untuk : Memanaskan lanjut uap air. 25. Cooling tower digunakan untuk : Mendinginkan air pendingin kondensor. 26. Suatu PLTM yang mempunyai data teknis active storage 650.000 m³, tinggi terjun 6,89 m, rated discharge 24,7 m³/s akan dapat menghasilkan daya turbine output sebesar : 1,4 mW dengan turbine t type S i Kaplan. Semi K l 27. Dalam merencanakan rated voltage generator PLTA sebeesar 75 mW, berdasarkan p pertimbangan g teknis – ekonomis adalah : 11,0 , – 13,2 , kV. 28. Inlet suatu PLTA berada pada elevansi 176,5 m dari muka air statis tertinggi dari waduk, dan apabila disyaratkan coefficient of head loss = 0 25 dengan allowable leakage water = 12,4 0,25 12 4 liter / min, min maka inlet valve yang akan digunakan adalah : Butterfly valve. 4
29. Pelaksanaan pengujian hasil pengelasan longitudinal suatu penstock PLTA dengan g menggunakan gg peralatan radiography p g p y atau p pengujian g j Ultrasonic, secara umum adalah : 100 % terhadap panjangnya. 30. Water tightness dari pintu air pada PLTA apabila tidak ditentukan lain, secara umum harus mempunyai kebocoran maximum sebesar : 0,10 0 10 liter / detik per liner meter panjang dari sekat. 31. Pada pengujian di lapangan untuk overhead crane yaitu untuk pengujian jalan dengan beban overload 125 % dari beban nominal, nominal maka maximum vertical defrection untuk belok gandar pendukung crane pada titik tengahnya tidak boleh melebihi : 1/500 dari panjang Span. p 32. Perbedaan antara maximum dan minimum diameter suatu penstock PLTA yang diukur pada sembarang tempat tidak boleh melebihi : 0,2 % dari diameter. diameter 33. Pemilihan material isolasi belitan untuk air cooled generator PLTA dan kenaikan temperatur yang diijinkan pada operasi full load sesuai IEC 85 adalah sebagai berikut : Material isolasi class F, kenaikan temperatur class B. 5
34. Secara umum terhadap semua peralatan PLTA yang terbuat dari besi dan baja harus har s digalvaanised digal aanised atau ata dicat sesuai ses ai standard yang ang ditetapkan, dan apabila digunakan 2 jenis bahan yang berhubungan (kontak), maka beda potensial antara kedua bahan tersebut dalam elektro-kimia tidak boleh lebih besar dari : 0,5 0 5 volts. volts 35. Bahan untuk tunner suatu turbine PLTA terdiri dari 13% Chromium dan 4% Nickel, apabila dilakukan pengechekan terhadap cavitation pitting pada saat pemeliharaan, maka besarnya harus tidak lebih dari : D² / 8000 kg per jam operasi (dimana D = discharge diameter dari runner dalam meter). 36. Masalah jaminan mutu (quality assurance) adalah masalah penting dalam pemenuhan kewajiban kontraktor. Ketentuan masalah j i jaminan mutu dicantumkan di k pada d : Ketentuan K Kh Khusus. 37. Mengacu kepada penjelasan umum PLTU dan PLTP, proyek yang mempunyai jumlah tanggal batas (key dates) lebih besar adalah : PLTU. 6
38. Proyek yang mempunyai jumlah bagian atau sub bagian pekerjaan yang saling berkaitan (interface) adalah : PLTGU. 39. PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) merupakan subsistem t transformasi f i dari d i sistem i t pembangkit b kit dengan d prime i mover Diesel Di l dimana sumberdaya manusia dan non manusia diproses menjadi tenaga listrik untuk disalurkan ke pelanggan, dengan demikian kwalitas produksi listriknya dipengaruhi oleh kwalitas mesin pembangkitnya, kwalitas manusia pelaksananya, kwalitas penyalurnya, kwalitas manajemennya dan kwalitas umpan baliknya. Pernyataan tersebut adalah : Betul. 40. Peralatan pembangkit Diesel harus bisa • Berfungsi g ((functionality). y) • Dioperasikan (operability). • Dipelihara dengan baik (maintainability). • Andal dan bermutu hasilnya (reliability). • Dibangun (constructability). 7
41. Agar peralatan pembangkit diesel bisa berfungsi, dioperasikan, andal dan bermutu maka : • Sistem pelumasan. • Sistem udara masuk. • Sistem pendinginan. • Sistem udara keluar. keluar • Sistem bahan bakar. • Sistem pengamanannya. • Sistem p penyaluran y listriknya. y 42. Sebutkan 2 (dua) unsur/aspek yang dipakai PLN untuk penerapan prioritas dalam program pembangunan pembangkit listrik, adalah : P b Pembangkitan ki paling li murah h (least (l cost generation) i ) dan d investasi paling sedikit (least cost Investment). 43 Membakar gas-alam sebagai bahan bakar kedua dalam PLTG atau 43. PLTU konvensional tidak akan merubah banyak panas taranya (heat-rate), disamping beberapa keuntungan dari segi aspek lain. Satu aspek keuntungan g lain yyang g saat ini mulai dicanangkan g dengan g giat di Indonesia dan di dunia pada umumnya : Aspek keuntungan dari segi dampak lingkungan. 8
44. 3 (tiga) unsur/aspek dasar konsideran yang dipakai dalam Konsep Perencanaan (Design Concept) suatu PLTGU, PLTGU adalah : • Keperluan operasional dislatim yang ada. • Ciri-ciri peralatan PLTGU di sistem, yang telah beroperasi dan terbukti keandalannya. • Ada dan tersedianya bahan bakar. 45. Obyek y dari sesuatu p perencanaan p pembangkitan g adalah untuk menetapkan jenis pembangkit yang optimal, jumlah dan kapasitas unit, dan waktu pembangunan, disamping kapan harus masuk sistem sesuai keperluan beban. Elemen-elemen perencanaan sistem berikut ini diperlukan untuk memenuhi obyek tersebut. • Prakiraan adanya bahan bakar dan harganya. • Prakiraan P ki b b beban puncak k yang akan k d t datang d dan k keperluan l energinya. • Konsep desain untuk pilihan pembangkit alternatif. • Evaluasi ekonomis dan finansial pada pembangkit alternatif pilihan, dsbnya. 9
46. Suatu blok PLTG terdiri dari : PLTG, HRSG/Ketel dan Turbin uap . 47. Efesiensi tertinggi yang telah dapat dicapai suatu PLTGU dewasa ini sekitar : 50%. 48. Dengan menambah unit PLTG pada suatu ketel uap fosil sebagai pengganti TD-fannya (force draft fan), lazim disebut sistem “Turborcharged Turborcharged Boiler ”, dapat memperbaiki efisiensi dan menaikkan kapasitasnya. 49 Dalam suatu blok PLTGU, 49. PLTGU tehnologi turbin uap seolah seolah-olah olah terhalang oleh tehnologi turbin gas. Dari segi PLTGU tampak betul, mengingat penerapan turbin uap dalam suatu blok PLTGU harus disesuaikan dengan g turbin g gasnya, y bukan sebaliknya, y kecuali dimana suatu turbin uap yang telah ada akan “ditambah” kapasitasnya, maka penambahan turbin gas diblok ini disesuaikan dengan kapasitas turbin uapnya. Istilah populer untuk hal ini adalah : Combined Cycle . 10
50. Istilah populer untuk suatu pembangkit, misalnya PLTGU atau PLTU yang dipakai tidak hanya untuk membangkitkan tenaga listrik, listrik tetapi juga untuk menghasilkan uap untuk suatu proses disebut : Cogeneration . 51 Konfigurasi sistem kelistrikan pembangkit dengan menggunakan 51. Generator Breaker berarti : Hanya digunakan unit auxiliracy transformer saja dalam sistem kelistrikan tersebut. 52. Untuk keperluan start-up suatu PLTU diperlukan tersedianya : • Black start diesel engine generator. • Power supply dari jaringan sistem diluar pembangkit. 53. Guna mengoperasikan peralatan-peralatan bantu pada suatu PLTU dan PLTP, maka diperlukan power supply : Tegangan arus bolakbalik dan tegangan arus searah. 54. Perhitungan arus hubung singkat dalam perencanaan sistem kelistrikan harus menggunakan asumsi bahwa : Tegangan yang ada adalah maximum dan perlu digunakan toleransi negatif terhadap semua impedansi yang ada dalam analisa. 11
55.
Dalam setiap perencanaan sistem kelistrikan harus diusahakan : Aman, sederhana, handal walaupun agak mahal.
56.
Fungsi pemutusan beban dalam gardu induk dilaksanakan oleh : Circuit breker.
57.
Hydrostatic pressure test untuk spiral case turbin air harus dil k k dilakukan walaupun l pekerjaan k j l las sudah d h diperiksa di ik d dengan methode Radiographic atau Ultrasonic.
58 58.
Untuk Daya (MW) tertentu, tertentu generator untuk PLTA akan makin kecil ukurannya (dimensinya) bila head (tinggi hidrolik) turbin airnya makin tinggi dan putarannya makin tinggi.
59.
Untuk PLTA besar dipakai generator sinkron dan untuk pengaturan kecepatan dan daya dipakai mechanical hydraulic governor atau electro hydraulic g y governor. g
12
60. Walaupun PLTM diperlengkapi dengan oil pressure speed governor generatornya harus juga tahan beroperasi pada governor, runaway speed. 61 Pada saat terjadi kavitasi, getaran dan kebisingan makin 61. bertambah besar, dan efisiensi turbin air agak berkurang. 62. Turbin Pelton adalah turbin impuls, p , dipakai p pada head p (tinggi hidrolik) yang tinggi, dan mempunyai tabung pancar (nozzle). 63. Pada PLTA besar digunakan generator dengan poros vertikal dan daya yang dibangkitkan diambil dari gulungan stator. 64 A 64. Automatic t ti Voltage V lt R Regulator l t (AVR) pada d synchronous h generator PLTA tidak dapat mengatur besarnya daya reaktif bila generator paralel dengan sistem tenaga listrik.
13
C. GARDU INDUK
1. Untuk Pembangkit Tenaga Listrik yang besar pada saat ini dipakai di S it h Switchgear sistem i t rel/busbar l/b b andal d l : Sistem Si t b b 1 ½ breaker. busbar b k 2. Pada gangguan hubung pendek (short circuit) peralatan yang mutlak perlu bekerja adalah : Circuit breaker. breaker 3. Relay differensial dipakai sebagai pengaman pada : Trafo daya. 4. Penampang kabel kontrol untuk proteksi dan pengukuran, minimum penampang memakai : Minimum 10 mm2. 5. Untuk Gardu-Gardu Induk di kota-kota besar dipakai sistem switchgear : Non convensional, Gas Insulated Switchgear (GIS). 6 G 6. Gardu d Induk I d k dengan d susunan satu t setengah t h PMT memberikan b ik keuntungan /kemudahan dalam pegoperasiannya dibandingkan dengan susunan satu PMT karena : Pengaturan jadual pemeliharaan peralatannya lebih mudah. mudah 1
7. Trafo-Trafo berkapasitas besar, misalnya 500 MVA, dibuat single phasa ( 1 set terdiri dari 3 unit, dengan p g alasan : Pertimbangan g transportasi. 8. Pemisah (disconnecting switch) berfungsi sebagai : Pemutus tegangan. 9. Fungsi dari Circuit Breaker yang paling tepat adalah : Pemutus tenaga. tenaga 10. Fungsi Surge Arrester yang paling benar adalah : Untuk melindungi instalasi listrik terhadap tegangan lebih yang diakibatkan oleh surja petir atau surja hubung. 11. Fungsi u gs trafo aoa arus us da dan trafo a o tegangan ega ga ya yang g pa paling g tepat epa ada adalah a u untuk u : Memberikan besaran ukur untuk keperluan pengukuran proteksi dan kontrol. 12. Transformator daya di GITET pada umumnya dengan tegangan pengenal : 150/500 KV.
13. Trasformator daya besar yang dipasang pada GITET sesuai konstruksinya y adalah : Per unit Satu fasa. 14. Sebagai kompensasi dipasang :Reaktor.
kapasitansi
SUTET,
di
GITET
15. Sebagai kompensasi pada GI yang rendah tegangannya dipasang : Kapasitor. 16. Gardu Induk yang melayani jaringan distribusi perlu transformator pada umumnya dengan tegangan pengenal : 150/20 KV. 17. Bagian dari transformator disebut :OLTC. 18. Konstruksi Gardu disebut :GIS.
Induk
daya
yang
19. Konstruksi Bus Bar Gardu menggunakan :Dua Bus Bar
untuk
mengatur
menggunakan
Induk
pada
tegangan
isolasi
Gas
umumnya 2
20. Gardu Induk dengan menggunakan sistem satu setengah CB : Harus dipasang 3 CB. 21. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya : Ditengah g kota. 22. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya : Menggunakan tanah yang sempit. 23. Pemasangan peralatan utama yang terdekat dengan Bus Bar adalah : DS. 24. Pemasangan peralatan utama CB adalah diantara : DS. 25 Pemasangan peralatan utama pada saluran keluar Gardu Induk 25. yang paling ujung untuk SUTT adalah : LA. 26. Ruangan gedung sebagai fasilitas operasi Gardu Induk adalah : Ruang operator. 3
27. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 500 KV fasa S adalah : 578 Ampere. p 28. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 150 KV fasa R adalah : 1927 Ampere . 29. Pemasangan peralatan NGR pada trafo daya disambung pada : Sisi sekunder netral trafo. 30. Perlatan utama LA di Gardu Induk berfungsi sebagai : Melindungi peralatan. 31. Peralatan utama Trafo Daya di Gardu Induk berfungsi sebagai : Transformasi daya. 32. Peralatan utama PT di Transformasi tegangan.
Gardu
Induk
berfungsi
sebagai
:
33. Peralatan utama CT di Transformasi arus.
Gardu
Induk
berfungsi
sebagai
: 4
34. Peralatan utama DS di Gardu Induk berfungsi sebagai : Pemisah tegangan. tegangan 35. Salah satu peralatan bantu instalasi Bus Bar di Gardu Induk adalah : Tension klem. klem 36. Salah satu peralatan bantu instalasi LA di Gardu Induk adalah : T klem. 37. Salah satu peralatan bantu instalasi PT di Gardu Induk adalah : T klem. 38. Salah satu media pemutus arus CB adalah : SF 6. 39 S 39. Sambungan b peralatan l t utama t CT sisi i i primer i di Gardu G d Induk I d k adalah d l h: Seri. 40 Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator. 40. Isolator 5
41. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah : Konservator 42. Trafo daya pemakaian sendiri pemanfaatannya pada lokasi : Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman 43. Trafo daya 60 MVA 150/20 KV, I nominal 20 KV fasa T adalah : 1734 Ampere 44. Trafo daya 500 MVA 500/150/66 KV, I nominal 66 KV adalah : 4379 Ampere 45. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 150 KV fasa T adalah : 385 Ampere 46. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 70 KV fasa R adalah : 825 Ampere 47. Lebar lahan pembangunan saluran keluar ( Bay ) 150 KV di Gardu Induk adalah : 14 m 6
48. Jarak aman teknis instalasi pada GITET 500 KV, adalah : 5 m . 49. Jarak aman teknis instalasi pada GI 150 KV, adalah : 1,5 m. 50 Jarak aman teknis instalasi pada GI 70 KV, 50. KV adalah :1 m. m 51. Sambungan peralatan utama CT sisi primer di Gardu Induk adalah : Seri. 52. Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator. 53. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah : Konservator. 54 T 54. Trafo f daya d pemakaian k i sendiri di i pemanfaatannya f t pada d lokasi l k i : Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman. 55 Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan pentanahan : Earth 55. resistans tester. 8
56. Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan isolasi wiring : Meger. 57. Salah satu peralatan dalam rangka penyambungan wiring adalah : AVO meter. 58. Catu daya DC pemanfaatannya pada lokasi : Gedung kontrol dan Switch Yard. 59 Minimal berapa kali sambungan wiring kontrol dari peralatan utama 59. switch yard sampai dengan sambungan pertama di gedung kontrol : 3 kali. 60. Kabel kontrol untuk wiring yang terbaik, dilihat dari mekanik maupuninduksi adalah : NYFGBY. 61. Catu daya DC kapasitas 100 AH, mampu dipakai 7 jam sebesar : 14,3 A. 62. Catu daya DC kapasitas 200 AH, mampu dipakai 12,5 A selama : 16 jam. 9
D. TRANSMINI
1. Pada suatu jarinagn SUTET 500 kv dengan section tertentu, karena kondisi medan dengan elevasi yang berubah tajam, tajam seperti di daerah perbukitan yang berjurang, maka template (patron cantenary curve), adalah : Template dengan equivalent span 600 meter. 2. Apabila kondisi SUTET 500 kv tersebut terpaksa memotong (crossing) dengan Jalan Raya Propinsi, maka batas jarak minimum dari as Tower Transmisi dengan g DMJ Jalan adalah : 50 meter. 3. Karena pertimbangan desain dalam menempatkan lokasi tower, sehingga menimbulkan kondisi Up lift, maka untuk mencegah keadaan tersebut upaya yang dilakukan adalah mengganti type tower yang semula yaitu A/AA menjadi type tower : B/BB. 4 A 4. Apabila bil SUTET 500 kv k yang akan k dib dibangun b il bersilangan d dengan SUTET 150 kv yang telah beroperasi maka jarak aman minimum antara kawat yang bertentangan dari SUTET 500 kv tersebut dengan salah satu bagian dari SUTET 150 kv yang terdekat dengan SUTET 500 kv adalah : 8,5 meter. 1
5. Ground Clearance dari suatu jaringan transmisi diukur pada sagging yang didisain pada suhu : 75 derajat Celcius. 6. Konfigurasi semua peralatan Gardu Induk 500 kv di Pulau Jawa adalah : Sistem 1,5 1 5 CB. CB 7. Transformater 500/150/66 kv ; 500 MVA dibentuk dari 3 trafo 1 phasa dengan alasan : Lebih mudah dalam transportasi. transportasi 8. Pengaman saluran transmisi 500 kv adalah : Duplikasi penuh proteksi jjarak ditambah relay p y g gangguan gg tanah bila hanya y diperlukan. 9. Kompensator dari reaktor konsep Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi sebaliknya dipasang reaktor pada : Saluran 500 . 10. Sagging adalah : Pengaturan andongan konduktor sesuai d dengan spesifikasi. ifik i
11. Tujuan dari pemasangan spacer dan damper adalah : Mengatur jarak pada bundel konduktor dan meredam getaran angin. angin 12. Taking Over Certificate (TOC) dilaksanakan : Setelah pemeriksaan akir ki selesai l i dan d siap i dioperasikan. di ik 13. Dalam perencanaan SUTT perlu diperhatikan : Besar daya yang akan ditransfer, f ukuran kawat penghantar dan biaya. 14. Perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan SUTT : Izin survey dari Pemda setempat, izin prinsip pada route yang ditetapkan, izin pembebasan tanah dan pelaksanaan. 15. Yang perlu diperhatikan pada persilangan SUTT dengan jaringan listrik lain atau jaringan Telkom antara lain : Tempat persilangan, sudut persilangan, tinggi kawat teratas dari jaringan yang ada, tegangan jaringan yang sudah ada. 2
16. Pengamanan pada persilangan ditempat umum antara lain : Pemberitahuan P b it h k kepada d masyarakat k t melalui l l i pamong / aparatt setempat
tentang
adanya
pek.SUTT,
pemasangan
jaring
pengaman (schafolding), pemasangan tanda bahaya. 17. Dalam melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat buku laporan harian yang isinya antara lain : • Jumlah pekerja pada hari itu. • Keluar masuk material /peralatan pada gudang lapangan. • Macam dan volume pekerjaan yang dilaksanakan . • Cuaca dan masalah-masalah yang ada pada hari itu. itu
3
18. Kehilangan material tower di lapangan menjadi tanggung jawab : Pemborong . 19. Dalam pelaksanaan penarikan kawat perlu dilakukan persiapanpersiapan antara lain : • Memeriksa kelengkapan tower. • Mengajukan g j metode p penarikan kepada p PLN untuk persetujuannya. • Menyiapkan dan memeriksa alat tarik kawat untuk kondisi yang baik. baik • Menyiapkan drum schedule dan menyiapkan material. • Memberitahukan kepada masyarakat bahwa pekerjaan. penarikan akan dilakukan dan dilarang tidak mendekat daerah kerja. • Memasang g jjaring g p pengaman g pada p p persilangan g pelayanan p y umum. 4
20. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan sehingga sagging dapat dilaksanakan adalah : • Temperatur kawat. • Tarikan kawat pada saat sagging. • Kemampuan p dinamometer. • Tarikan maximum konduktor. 21. Pelaksanaan clamping dilaksanakan bila : • Setelah konduktor di tower-tower tension diclamp. • Peralatan mampu menahan konduktor. • Konduktor di grounding. 22. Syarat-syarat penarikan kawat sistim apung dapat dilaksanakan bila : • Tensioneer, Tensioneer crane, crane pilot line, line memenuhi syarat. syarat • Ada izin dari aparat setempat. • Radio komunikasi. • Rol telah terpasang.
5
23. Peletakan kabel bawah tanah yang panjang dan baik adalah : dengan transportasi. transportasi 24. Untuk penggelaran kabel tanah T.T yang keadaannya sangat panjang penampang kabel besar, panjang, besar route berliku berliku-liku liku, banyak crossing, dipakai cara : Bond pulling system. 25. Untuk memperkecil p hilang g daya y dan sekaligus g memperbaiki p tegangan pada sisi penerima (receiving end) pada kabel yang panjang khususnya perlu diusahakan dengan : Mengetanahkan selubung kabel yang ditransposisi pada setiap seksi transposisi, namun kabel itu sendiri tidak . 26. Kedalaman galian kabel T.T adalah : 2,5 m. 27. Untuk menghindari penurunan level tanah setempat yang disebabkan kondisi tanah yang lembek, maka lokasi tersebut harus diperkuat dengan : Cerucuk bambu / dolken. dolken 6
28. Patok-patok untuk tanda route kedalaman, 50 m jarak maximum.
kabel
diperlukan
:50
cm
29. Jika pada route SUTT terjadi perubahan arah (belokan), sehingga tower mengalami (menerima) gaya tarik akibat dari perubahan arah h tersebut, t b t maka k dipasang di t tower t type : Angle A l Tower. T 30. Tower akhir atau Dead End Tower, berfungsi sebagai : Penegang dan terletak p pada p posisi akhir dari jjaringan g transmisi SUTT (terletak di dekat switch yard Garda Induk. 31. Untuk meningkatkan kapasitas penyaluran pada SUTT, pada saat ini banyak SUTT yang dilakukan up-rating up rating dengan cara melakukan re-conductoring, dengan mengenakan penghantar :Thermis Alluminium Steel Conductor Steel Reinforce (T-ACSR). 32. Untuk melindungi dan memberikan penguatan konduktor dari kemungkinan timbulnya kerusakan akibat gesekan penjepit yang diakibatkan getaran karena angin, digunakan komponen / material : Repair Sleeve. 8
33. Peredam (Damper) yang dipasang pada SUTT, berfungsi untuk : Mengurangi getaran pada penghantar SUTT / ground wire karena angin. 34 Untuk menyambung penghantar SUTT, 34. SUTT digunakan komponen / material : Joint Sleeve. 35. Pada SUTT y yang g p penghantar g pada tiap p p p phasanya y terdiri lebih dari satu penghantar, harus dipasang komponen / material perentang, yang disebut : Spacer. 36. Insulator String & Fitting, terdiri dari : Isolator, Tension/Suspension Clamp, U Bolt, Anchor Sackle, Horn Holder, Yoke, Ball Clevis, Arching Horn, Clevis Eye, Socket Clevis. 37. Pada SUTT, Isolator berfungsi untuk : Mengisolasi penghantar dengan travers tower.
9
38. Pada SUTT, Suspension Clamp dipasang pada : Tower penyangga (Suspension Tower). Tower) 39. Pada tower awal / akhir, tower sudut, tower penegang / peregang, jenis clamp yang dipasang adalah : Tension Clamp. 40. Untuk mereparasi / memperbaiki / membungkus penghantar yang sebagian g urat-uratnya y ((sebagian g pilihannya) p y ) mengalami g kerusakan / putus, digunakan komponen / material :Repair Sleeve. 41. Yang dimaksud pekerjaan Stub Setting, adalah : Pekerjaan penyetelan / pemasangan body utama tower (kaki-kaki tower). 42. Pekerjaan erection tower, meliputi : Pemasangan stub tower, pemasangan silang-silang (diagonal) tower, pemasangan travers (cross arm), arm) pemasangan pucuk tower dan pengerasan / pengencangan bolt & nut.
43. Pada saat kita akan melaksanakan pemasangan / pembangunan pondasi tower SUTT, beberapa p p hal y yang g harus diperhatikan p adalah : • Mempelajari gambar kontrak dengan seksama dan teliti. • Bersama dengan pengawas PLN, melihat kondisi di lapangan (kemungkinan ada perubahan letak pondasi tower). • Pengurusan ijin-ijin ke pihak-pihak terkait. • Persiapan administrasi dan teknis. teknis 44. Jumper support insulator yang digunakan pada SUTT, dipasang pada : Tower sudut,, tower p p penegang g g atau p peregang, g g, tower awal / akhir. 45. Jenis insulator strings berdasarkan pemasangannya pada b b beberapa j i tower, jenis t t di i dari terdiri d i : Suspension S i i insulator l t strings, ti tension insulator strings, Dead and insulator strings. 46 Untuk melindungi isolator dari tegangan surja, 46. surja pada insulator strings dipasang : Arcing horn.
47. Pada SUTT dipasang kawat tanah (ground wire), yang tujuannya adalah : Sebagai pelindung terhadap sambaran petir. 48. Dalam melaksanakan pekerjaan SUTT, andongan harus di hit diperhitungkan k d dengan cermat, t karena k : Pada P d siang i h i yang hari cuacanya sangat panas, akan timbul pemuaian penghantar. 49 Setelah pekerjaan stringing dilaksanakan, 49. dilaksanakan maka perlu diketahui kekuatan tegangan konduktor, dengan menggunakan perkakas / alat : Dynamometer. 50. Pada SUTT umumnya menggunakan penghantar ACSR (tidak menggunakan AAAC), dengan pertimbangan : Kekuatan / gaya tarik spesifiknya y tinggi. gg 51. Agar dalam pengukuran (mengetahui) andongan SUTT diperoleh hasil yang akurat, maka harus dilakukan dengan cara : Bidikan mata, menggunakan dynamometer dan gelombang getar.
E. SUTT, SUTET DAN TRANSFORMATOR
1. Beban tidak normal yang bekerja pada tiang adalah : Gaya khusus k karena k d kt putus. konduktor t 2. Kekuatan/gaya tarik kerja maksimum konduktor adalah : < 30 % ultimate strenght konduktor. konduktor 3. Untaian isolator ganda gunanya untuk : Menambah kekuatan gaya tarik untaian isolator. isolator 4. Jumlah isolator standar dalam satu untaian dari suatu saluran tegangan g g tertentu p perlu diperbanyak p y bila : Ada p polusi udara. 5. Pada perlintasan jalan raya, keamanan/keandalan transmisi perlu lebih ditingkatkan dengan : • Mengurangi tegangan tarik konduktor. • Tiang isolator untuk perlintasan diperkuat. • Dipasang jaring pengaman.
1
6.
Konduktor tipe AAC tidak cocok untuk tansmisi (umumnya gawangnya g g y p panjang) j g) karena : Kekuatan/gaya g y tarik spesifiknya p y rendah.
7.
Pemasangan armor rod + stock bridge damper, berguna untuk : Memperkuat konduktor dari kelelahan karena angin.
8.
Kawat pelindung (ground wire) transmisi gunanya untuk : Menangkal petir. petir
9.
Konduktor berkas (bundle) gunanya untuk pengaruh korona. korona
: Mengurangi
10. Gaya tarik horizontal konduktor dalam satu seksi saluran : sama 11. Garis kurva konduktor dalam satu gawang merupakn persamaan : Garis rantai (y = A [Cos (B.x)-1]) 12. Andongan penghantar membesar pada waktu : Siang tengah hari yang panas. 2
13. Peralatan untuk survei rute transmisi adalah : • Teropong. p g • Peta + kompas. • Teodolit. 14. Mal (template) andongan tidak terdiri dari : Kurva saat tekanan angin maksimum. 15 Penggunaan “rulling span” untuk panjang gawang dalam satu 15. seksi saluran untuk : Menserasikan gaya tarik horizontal konduktor antara gawang yang berbeda-beda. 16. Mengukur andongan atau tegangan tarik konduktor dengan : • Bidikan mata. • Dynamometer. y a o ete • Gelombang getar. 17. Konduktor ditentukan tinggi andongan atau tegangan tariknya sebelum diklem berdasarkan : Suhu konduktor saat pengkleman itu. 3
18. Medan elektromagnetik di bawah SUTET masih aman bagi kesehatan bila : • < 5 kV/m (untuk pemukiman). • 5-10 kV/m selama 3 jam/hari (bekerja di ladang atau sawah). • 15 -20 20 kV/m selama 10 menit/hari (untuk perlintasan jalan). 19. PDKB menggunakan pendekatan : • Menggarap langsung dengan bantuan sarung tangan b i l i (untuk berisolasi ( t k TR). TR) • Dari jarak aman dengan bantuan tongkat berisolasi (untuk TM). • Langsung dengan prakondisi akipotensial (untuk TT) 20. PDKB harus dihentikan apabila cuaca : • Badai pasir. p • Angin kencang. • Hujan. 21 Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang 21. penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan, tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 3,5 m.
4
22. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan, bangunan tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 4,5 m. 23 Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit tunggal pada tengah 23. gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan,tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah: 8,5 m. 24. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan, tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 8,5 m. 25. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit tunggal pada tengah gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan t b k ataudaerah terbuka t d h terbuka, t b k adalah d l h : 11 m. 26. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan terbuka atau daerah terbuka, adalah : 10 m. 5
27. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang vertikal menara tidak tid k ditinggikan diti ik t h d terhadap l lapangan t b k atau terbuka t d daerah h terbuka, adalah :6,5 m. 28 Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang vertikal 28. menara tidak ditinggikan terhadap lapangan terbuka atau daerah terbuka, adalah : 7,5 m. 29. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan terhadap titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air pasang/tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 8,5 m. 30. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan terhadap titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air pasang/tertinggi pada lalu lintas air, air adalah :3 m. m 31. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menar gg terhadap p titik tertinggi gg tiang g kapal p p pada kedudukan tidak ditinggikan air pasang / tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 4 m. 6
32. Pada ruang bebas SUTT dan SUTET yang sudah pernah dibebaskan denga g g ganti rugi, g lalu dikemudian hari timbul kembali bangunan, tumbuh tumbuhan dan benda lain, maka : Tidak diberi ganti rugi. 33 Berapa derajadkah diproyeksikan ruang bebas SUTT dan SUTET 33. terhadap titik tegah menara : 45 derajad. 34. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas pada permukaan tanah SUTT 66 KV, adalah : 2,5 m. 35. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas pada permukaan tanah SUTT 150 KV, KV adalah : 4 m. m 36. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas pada p p permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit tunggal, gg , adalah : 5 m. 37. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas pada permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit ganda, ganda adalah : 5,5 m. 7
38. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan terhadap lapangan olah raga, adalah : 12,5 m . 39. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan gg terhadap p lapangan p g olah raga, g adalah : 13,5 m . 40. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan sirkuit tunggal terhadap lapangan olah raga, adalah : 15 m. 41. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan sirkit ganda terhadap lapangan olah raga, adalah : 14 m. 42 Jarak yang terjadi pada konduktor penampang melintang terhadap 42. garis vertikal konduktor SUTT 66 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan, adsalah : 9,4 m.
8
43. Jarak yang terjadi pada konduktor penampang melintang terhadap garis vertikal konduktor SUTT 150 KV pada tengah gawang menara tidak ditinggikan, adalah : 9,8 m. 44. Jarak y yang g terjadi j pada konduktor p p penampang p g melintang g terhadap p garis vertikal konduktor SUTET 500 KV sirkit tunggal pada tengah gawang menara tidak ditinggikan, adalah :15 m. 45. arak bebas minimum antara penghantar SUTT 66 KV dengan lalu lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak ditinggikan, adalah : 8 m. 46. Jarak bebas minimum antara penghantar SUTT 150 KV dengan lalu lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak ditinggikan adalah : 9 m. ditinggikan, m 47. Jarak bebas minimum antara penghantar SUTET 500 KV dengan lalu lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak ditinggikan, adalah :15 m. 9
48. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad bata ruang bebas SUTET : As tower 49. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTT 150 KV pada permukaan tanah, adalah : 8,2 m 50. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad batas ruang bebas SUTT maupun SUTET : As tower. 51. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit tunggal pada permukaan tanah, adalah : 17 m . 52. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit ganda pada permukaan tanah, adalah : 13 m. 53 Jarak kritis antara SUTET 500 KV dengan benda – benda disekitar, 53. disekitar adalah : 8,5 m. g benda – benda disekitar, 54. Jarak kritis antara SUTT 150 KV dengan adalah : 4,5 m . 10
55. Jarak kritis antara SUTT 66 KV dengan benda – benda disekitar, adalah : 3,5 m. 56. Jarak aman teknis instalasi pada SUTET 500 KV, adalah : 5 m. 57. Jarak aman teknis instalasi pada SUTT 150 KV, adalah : 1,5 m . 58. Jarak aman teknis instalasi pada SUTT 66 KV, adalah : 1 m. 59. Jarak bahaya 1 antara SUTET 500 KV dengan benda – benda disekitar, adalah : 9,5 m. 60. Jarak bahaya 1 antara SUTT 150 KV dengan benda – benda disekitar , adalah : 5,5 m. 61 Jarak bahaya 1 antara SUTT 66 KV dengan benda – benda 61. disekitar , adalah : 4,5 m. y 2 antara SUTET 500 KV dengan g benda – benda 62. Jarak bahaya disekitar , adalah : 10,5 m. 11
63. Jarak bahaya 2 antara SUTT 150 KV dengan benda – benda disekitar , adalah : 6,5 m . 64. Jarak bahaya 2 antara SUTT 66 KV dengan benda – benda disekitar , adalah : 5,5 m. 65. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda – benda disekitar lebih jauh dari jarak yang diijinkan? Boleh. 66. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda – benda disekitar lebih dekat dari jarak yang ang diijinkan? Tidak boleh .
12
F. PERALATAN HUBUNG BAGI
1. Fungsi Kubikel adalah : Suatu panel yang terdiri dari beberapa ruang untuk t k ditempatkan dit tk peralatan l t pembagi b i aliran li li t ik yang listrik datang dan keluar panel, meter, relai dan kendali. 2 Komponen utama peralatan hubung bagi adalah : Rel busbar 3 2. fasa, Pemisah, Pemutus Beban, Pemutus Tenaga, Trafo Arus dan Trafo tegangan 3. Kubikel mempunyai : Kurang dari 3 ruang dengan bahan penyekat metalik atau bahan isolasi. 4. Compartmented mempunyai : 3 ruang dengan sekat dari bahan metalik atau bahan isolasi. 5. Metalclad mempunyai : 3 ruang dengan sekat dari bahan metalik. 6. Gangguan di salah satu ruang yang tidak merambat ke ruang lain, bil digunakan bila di k Panel P l Hubung H b B i dari Bagi d i jenis j i : Metalclad M t l l d 1
7.
Pemilihan konfigurasi Rel busbar berdasarkan : Keluwesan dalam operasi. operasi
8.
Pemisahan dan penghubung 2 Rel busbar dapat dengan : Circuit Breaker atau Load Break Switch. Switch
9.
Rel busbar ganda (double bus) memberikan : Keluwesan dalam operasi p dan p pemeliharaan.
10. Memisahkan atau menghubungkan Rel busbar ganda harus dengan : Circuit Breaker. 11. Hantaran Rel Busbar menggunakan pipa berongga karena : Arus listrik bolak balik mengalir hanya dipermukaan luar konduktor. 12. Konduktor tembaga lebih banyak digunakan untuk Rel busbar dari pada konduktor Aluminium karena : Kuat hantar arus tembaga lebih besar dari kuat hantar arus aluminium. aluminium 2
13. Bila 2 Rel Busbar perlu disambung permanen maka : Permukaan 2 konduktor Rel busbar y yang g akan disambungkan g harus luas dan harus bersih. 14. Pemisah berfungsi untuk : Membuka atau rangkaian listrik pada kondisi tidak berbeban. berbeban
memisahkan
15. Menutup atau menghubungkan rangkaian listrik oleh Pemisah : Sewaktu Pemutus Tenaga sedang terbuka. 16. Menurut International Electrotechnical Commission,tegangan pengenal dari Pemisah adalah : Tegangan maksimal yang mungkin ki terjadi t j di pada d operasii Pemisah. P i h 17. Ketahanan Arus waktu singkat Pemisah menunjukkan kemampuan Pemisah dialiri : Arus gangguan hubung singkat maksimum yang mengalir selama 3 detik dimana Pemisah tidak rusak karena masalah termal. 18. Pemutus Beban berfungsi : Membuka atau menutup rangkaian listrik pada arus beban tertentu sesuai buku pentunjuk manual. 3
19. Pemutus Beban umumnya digunakan pada : Hanya pada tegangan menengah saja. 20. Isolasi Pemutus Beban yang tidak digunakan adalah : Isolasi minyak. 21. Kemampuan isolasi Pemutus Beban dengan rating tegangan 12 kV terhadap tegangan lebih AC 50 Hz selama 1 menit dan Tingkat Isolasi Dasar gelombang Impuls 1,2 x 50 mikro-detik, berturut turut adalah d l h : Tegangan T AC 50 Hz H 1 menit it = 28 kV dan d Impuls I l = 75 Kv K 22. Kemampuan Pemutus Beban memutuskan arus listrik perlu diperiksa p pada p p petunjuk j di manual book-nya, y , karena : Umumnya y mempunyai nilai lebih rendah dari nilai arus operasi nominalnya. 23 Sili 23. Silicone rubber bb digunakan di k sebagai b i insulator i l t pada d Pemutus P t Beban B b dengan isolasi gas karena : Fleksibel dan mempunyai sifat isolasi listrik yang baik. 24. Tekanan gas SF6 yang digunakan untuk isolasi Pemutus Beban : Berubah naik bila temperatur udara sekitar naik. 4
25. Karena Pemutus Beban bisa dioperasikan di lokasi dengan ketinggian gg lebih tinggi gg dari 1000m diatas p permukaan laut, maka ketahanan isolasi Pemutus Beban : Harus menggunakan ketahanan isolasi yang lebih tinggi. 26 Kemampuan hantar arus Pemutus Beban : 26. • Dipengaruhi oleh temperatur udara sekitar. • Temperatur udara sekitar naik, kemampuan hantar arus turun. 27. Fungsi Pemutus Tenaga adalah : Memutus dan menghubungkan arus beban atau arus gangguan hubung singkat dalam rangkaian k i listrik. li t ik 28. Pemutus Tenaga 3 fasa kutub tunggal : Bisa dioperasikan (dibuka/ditutup) (d bu a/d tutup) se sekaligus a gus 3 kutub utub atau pe per-kutub. utub 29. Media Isolasi di dalam tabung Pemutus Tenaga adalah : • Bisa dengan gas Sulphur HexaFlouride • Bisa Bi dengan d minyak i k isolasi. i l i • Bisa dengan di vaccum. 5
30. Media isolasi udara bertekanan tinggi pada Pemutus Tenaga dimaksudkan : Sebagai g p peniup p api p arc sewaktu p pemutusan arus listrik sehingga arahnya berbelok. 31. Media isolasi gas SF6 pada Pemutus Tenaga bekerja : Sewaktu terjadi api arc, arc gas SF6 menjadi plasma yang memadamkan arc. 32. Bila terjadi kebocoran gas SF6 (yang tekanan normalnya = 5–6 Bar) dari dalam tabung Pemutus Tenaga, Relai Tekanan gas SF6 berfungsi : Pada tekanan rendah tertentu, Pemutus Tenaga ditripkan oleh Relai Tekan-an dengan maksud agar tidak terjadi pemutusan arus pada tekanan SF6 S yang sudah rendah. 33. Media isolasi minyak pada Pemutus Tenaga akan : Menghasilkan carbon sewaktu terjadi api arc. 34. Media vaccum pada Pemutus Tenaga : • Menghasilkan transient over voltage yang tinggi. • Api A i arc kecil k il karena k tid k ada tidak d partikel tik l media. di • Memberikan keuntungan operasi karena maintenance less. 6
35. Gerakan elektroda kontak di dalam Pemutus Tenaga jenis media vaccum : Cukup dengan jarak langkah yang sempit saja. saja 36. Media Udara bertekanan tinggi pada Pemutus Tenaga : Disebut Air Blast Breaker dan banyak digunakan pada instalasi tegangan tinggi dan ekstra tinggi. 37. Tegangan g g transient tertinggi gg dihasilkan oleh Pemutus Tenaga g dari jenis : Media isolasi vaccum. 38. Tegangan pengenal pada Pemutus Tenaga : Menyebutkan tegangan tertinggi yang dikenakan. 39. Tingkat Isolasi Dasar pada spesifikasi Pemutus Tenaga : M Menunjukkan j kk k t h ketahanan i l i terhadap isolasi t h d t tegangan uji ji impulse. 40 Arus normal pengenal untuk Pemutus Tenaga : Menyatakan 40. kemampuan Pemutus Tenaga dialiri arus beban kontinyu. 7
G. RELAY ARUS LEBIH
1. Trafo Arus berfungsi sebagai : Mentransfer arus besar ke arus kecil melalui kopling magnetis. magnetis 2. Trafo Arus untuk pengukuran adalah : Mempunyai ketelitian tinggi dan cepat jenuh. jenuh 3. Trafo Arus untuk Proteksi adalah : Mempunyai daerah ketelitian yang y g luas dan tidak cepat p jjenuh. 4. Belitan primer Trafo Arus adalah : Berbentuk batang konduktor berpenampang besar dengan 1 atau 2 lilitan. 5. Belitan sekunder Trafo Arus adalah : Berbentuk konduktor berpenampang kecil dililit pada inti dengan banyak lilit. 6. Dasar transformasi pada Trafo Arus adalah : Potensial magnit di inti besi yang dihasilkan oleh arus primer dikali jumlah lilitan primer sama dengan yang dikompensir oleh arus sekunder dikali jumlah lilitan sekunder. 1
7.
Untuk mendorong arus di sisi sekunder, di dalam belitan sekunder : Dibangkitkan Gaya Gerak Listrik hasil dari perubahan fluksi di inti besi oleh arus primer.
8 8.
Perbandingan transformasi (Ratio) pada Trafo Arus adalah : Hasil bagi antara jumlah lilitan di sisi sekunder dan jumlah lilitan di sisi primer.
9.
Kesalahan perbandingan transformasi pada Trafo Arus adalah akibat : Arus primer dipakai sebagian kecil oleh rangkaian eksitasi.
10. Tegangan lutut (knee Voltage) adalah : Tegangan maksimum sekunder Trafo Arus dimana mulai terjadi kesalahan perbandingan b di t transformasi f i (error). ( ) 11. Supaya Trafo Arus bekerja baik (error minimum), maka tegangan ggl (Vs) yang dibangkitkan di belitan sekunder terhadap tegangan lutut (Vk) harus: Vs < Vk. 2
12. Trafo Arus dengan 1 inti besi mempunyai 2 batang konduktor primer dan perbandingan transformasi 500 500–1000/5 1000/5, pilih perbandingan transformasi yang benar dari pernyataan berikut ini : Kalau 2 batang konduktor primer di seri, perbandingan transformasinya y 500/5. 13. Trafo Arus dengan Pengenal arus sekunder 1 Amper pada umumnya digunakan untuk : Rangkaian pengawatan yang panjang antara Trafo Arus dan Alat Ukur jauh. 14. Trafo Arus dengan 2 inti besi dimaksudkan untuk Pengukuran dan P t k i : Inti Proteksi I ti besi b i yang kejenuhannya k j h ti tinggi i untuk t k Proteksi P t k i dan yang kejenuhannya rendah untuk Pengukuran. 15 Rangkaian sekunder Trafo Arus adalah : Disambung seri. 15. seri 16. Rangkaian sekunder Trafo Arus yang terbuka (tidak tersambung ke peralatan ukur atau proteksi) akan : Menghasilkan tegangan yang tinggi yang merusak isolasi belitan sekunder. 3
17. Trafo Arus multi ratio (1 inti besi dengan beberapa perbandingan transformasi) telah disambungkan salah satu tap rationya ke peralatan Ukur, tap yang lain : Bermasalah bila dihubung singkat. 18. 8 Salah S satu terminal sekunder Trafo Arus harus disambungkan g ke potensial tanah, supaya : Tegangan belitan sekunder Trafo Arus terhadap tanah tidak naik akibat kopling kapasitif antara belitan primer ke sekunder. 19. Kesalahan sudut arus sekunder terhadap arus primer Trafo Arus disebabkan: Sebagian arus primer terpakai untuk eksitasi yang menggeser sudut arus yang ditransformasikan ke sekunder. sekunder 20. Sekunder Trafo Arus untuk pengukuran dibebani dengan burden yang lebih kecil dari burden pengenalnya, maka Factor security Trafo Arus akan : Naik, sehingga Alat Pengukuran bisa mendapat arus lebih besar bila arus di sisi Primer naik jauh diatas nominalnya. 21. Trafo Tegangan berfungsi sebagai : Mentransfer tegangan besar ke tegangan kecil melalui kopling magnetis.
4
22. Dasar transformasi tegangan pada Trafo Tegangan adalah : Perbandingan transformasinya adalah Tegangan Primer dibagi Tegangan Sekunder = Jumlah lilitan Primer dibagi Jumlah lilitan Sekunder. 23. Trafo Tegangan g g dengan g inti besi digunakan g pada : Sistem p tegangan rendah s/d tegangan menengah. 24. Trafo Tegangan dengan pembagi kapasitor digunakan pada : Sistem tegangan tinggi dan ekstra tinggi. tinggi 25. Trafo Tegangan sambungan fasa-fasa dipakai untuk : Sistem pengukuran 3 fasa 3 kawat dan 1 fasa. 26. Trafo Tegangan sambungan fasa-tanah pengukuran 3 fasa 4 kawat dan 1 fasa.
untuk
:
Sistem
27. Kesalahan (error) Trafo Tegangan untuk proteksi pada tegangan kecil (2-3%) harus tetap pada ketelitian tertentu karena : Pada saat gangguan hubung singkat, sekunder Trafo Tegangan masih menginduksikan nilai tegangan yang diperlukan oleh elemen ukur. 5
28. Hubungan antara kelas ketelitian Trafo Tegangan dan burden pengenalnya adalah : Makin kecil nilai burden pengenalnya makin tinggi ketelitiannya. 29 Burden Trafo Tegangan adalah : Beban sekunder Trafo 29. Tegangan yang terpasang paralel. 30. Pemilihan nilai tegangan g g pengenal p g Trafo Tegangan g g berdasarkan : Pentanahan netral sistem dan dilihat kenaikan tegangan fasa yang sehat sewaktu gangguan satu fasa ketanah. 31. Salah satu terminal sekunder Trafo Tegangan harus disambungkan ke potensial tanah, supaya : Tegangan belitan sekunder Trafo Tegangan terhadap tanah tidak naik akibat kopling kapasitif antara t b lit primer belitan i k sekunder. ke k d 32. Rangkaian sekunder Trafo Tegangan adalah : Harus dipasang sekering atau MCB di dekat terminal sekunder Trafo Tegangan. Tegangan 6
33. Relai Arus Lebih adalah : Alat pendeteksi arus yang paling primitif dan sampai p p sekarang g masih digunakan g untuk mengamankan sistem kelistrikan dari arus berlebihan yang tidak normal. 34. Penggunaan Relai Arus Lebih adalah : Pada semua level tegangan, baik pengaman Generator, Trafo, Jaringan, motor dan beban lain. 35. Keuntungan dari penggunaan Relai Arus Lebih adalah : Karena sederhana, bisa berfungsi sebagai pengaman utama dan cadangan relatif murah dan sederhana penyetelannya. cadangan, penyetelannya 36. Relai Arus Lebih dari jenis waktu tertentu (definite time) adalah : Koordinasi oo d as Relai e a Arus us Lebih eb ini menghasilkan e g as a waktu a tu ttrip p ya yang g makin lama di sisi hulunya. 37. Relai Arus Lebih dari jenis waktu terbalik (invers time) adalah : Relai Arus Lebih yang waktu kerjanya tergantung dari besar arus yang mengalir ke Relai. 7
38. Penyetelan Arus pada Relai Arus Lebih adalah : Tidak boleh bekerja j p pada arus beban maksimum, tetapi p harus mampu p mendeteksi arus gangguan terkecil diujung seksi berikutnya. 39. Penyetelan waktu pada Relai Arus lebih adalah : Memberikan waktu trip tercepat untuk gangguan di seksi pengamanannya. pengamanannya 40. Waktu kerja Relai Arus Lebih tercepat memperhitungkan adalah : Lamanya proses inrush Trafo Distribusi sewaktu jaringan di energize. 41. Untuk mengkoordinasikan Relai Arus Lebih pada jaringan distribusi radial diperlukan adanya peningkatan waktu (grading time, radial, time Dt) dimana didalamnya terdapat komponen error dari : Error waktu kerja Relai Arus Lebih di sisi hilir+error waktu kerja Relai Arus Lebih di seksi itu+error waktu kerja Pemutus Tenaga dan + toleransi waktu sebagai faktor safety. 42. Relai Arus Lebih waktu seketika di Penyulang (Feeder) distribusi adalah: Dipakai dengan setelan arus yang menjangkau sampai 80% panjang saluran. 8
43. Relai Arus Lebih waktu seketika di Trafo Tenaga sisi Primer adalah : Berfungsi sebagai pengaman cadangan waktu cepat terhadap Relai differensial Trafo. 44 R 44. Relai l i Arus A L bih waktu Lebih kt seketika k tik di Trafo T f Tenaga T sisi i i Sekunder S k d adalah : Digantikan dengan Relai Arus Lebih dengan “High set” yang masih ada waktu tundanya tetapi dikoordinasikan dengan Relai Arus Lebih seketika di penyulang. penyulang 45. Data impedansi dari Generator (Level Hubung singkat), Trafo g , jjaringan g dan diagram g satu g garis ((single g line diagram) g ) Tenaga, diperlukan untuk : Menghitung level arus gangguan disetiap titik simulasi pada perhitungan koordinasi. 46. Tata cara perhitungan koordinasi Relai Arus Lebih adalah: Perhitungan setting Relai Arus Lebih mulai dari di sisi paling hilir, supaya di sisi hulunya mengikuti peningkatan (grading) arus atau t waktu. kt 9
47. Setting arus Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pengaman jaringan distribusi berdasarkan : Pentanahan (pembumian) netral sistem. 48. Sensitivity setting arus Relai Arus Gangguan Tanah pengaman j i jaringan di t ib i memperhitungkan distribusi hit k adalah d l h : Tahanan T h gangguan tanah terbesar yang mungkin terjadi dan arus kapasitif jaringan. 49. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada sistem dengan netral mengambang adalah : Bekerja karena arus kapasitif saja yang tidak diperoleh selektifitas kerja Relai Arus Lebih Gangguan Tanah. 50. Relai Arus Lebih Gangguan gg Tanah p pada p pentanahan Netral sistem melalui Tahanan Tinggi (500 Ohm) adalah : Arus gangguan satu fasa ketanah kecil, Relai Arus Gangguan Tanah harus sensitif dan mempunyai arah.
10
51. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) adalah : Cara menghitung setting arus Relai Arus Lebih Gangguan Tanah dengan sensitivity 10% x In Trafo Arus. 52. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah) adalah : Untuk jaringan distribusi normal, kurva arus gangguan satu fasa ketanah curam, sehingga Relai Arus Lebih Gangguan Tanah bisa diset dengan sensitivity 10% x In Trafo Arus. 53 Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem 53. langsung (solidly grounded) adalah : Tidak perlu Relai Arus Lebih Gangguan Tanah, karena Relai Arus Lebih fasa bisa bekerja mengamankan jaringan dari gangguan satu fasa ketanah. 11
H. PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
1. Saudara sebagai penanggung jawab pekerjaan pemasangan instalasi listrik di Gardu induk, terjadi permasalahan saat dioperasikan dimana pengaman transformator tenaga (diffrential relay) selalu trip. Yang harus Saudara lakukan bila menemukan kejadian j seperti p tersebut diatas, adalah : Memeriksa kembali wiring dari proteksi transformator tenaga. 2. Bila kita merencanakan pentanahan sistem distribusi, khususnya di daerah sistem isolated yang perlu diperhatikan adalah : Perlu dihitung kemampuan tiap generator yang diparalel saat terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah. 3. Kegunaan current transformer yang terpasang pada sistem tegangan tinggi yang terpasang di gardu Induk, adalah : Menurunkan arus besar ke arus kecil untuk pengukuran dan proteksi. 4. Persyaratan yang harus dipenuhi pada proteksi sistem tenaga listrik : Peka, handal, selektif dan cepat. 1
5. Fungsi Gardu induk yang terpasang di Pusat listrik atau penyaluran adalah untuk : • Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem. • Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik. • Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan transmisi. 6. Untuk mendistribusikan tenaga g listrik di Gardu Induk terpasang p g Busbar yang mempergunakan : Busbar double dan satu setengah. 7. Lightning g g arrester adalah p peralatan p pengaman g yang y g digunakan g untuk mengamankan peralatan listrik dari : Gangguan hubung singkat yang disebabkan gelombang petir.
2
8. Untuk mengamankan transformator tenaga dari gangguan internal dipasang relay buchholz, buchholz relai ini digunakan : Untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di dalam trafo atau akibat busur listrik di dalam trafo. 9. Untuk mengamankan saluran transmisi 150 kV dari gangguan hubung singkat yang terjadi dipasang pengaman, dimana sebagai pengaman utama dari transmisi adalah : Distance relay, Differential relay, Directional comparison relay. 10 S 10. Saudara d sebagi b i penanggung jawab j b teknik t k ik yang membawahi b hi pekerjaan pemasangan peralatan gardu induk dan transmisi, menurut saudara apakah perlu pengetahuan tentang proteksi sistem tenaga listrik : Perlu, Perlu Karena setiap pekerjaan kelistrikan dibawah naungan suatu badan usaha yang bergerak dibidang ketenagaan listrikan penanggung jawabnya harus mengetahui apa saja peralatan listrik yang akan dipasang berikut karakteristiknya. 3
11. Dalam operasi menyalurkan tenaga listrik, penanggung jawab teknik perlu perl mengetahui mengetah i hasil analisa hubung h b ng singkat, singkat yang ang tujuannya adalah : Untuk dipakai sebagai dasar analisa kemampuan peralatan dan pengamanan. 12. Analisa hubung singkat menghitung : Arus gangguan hubung singkat dan tegangan bus terutama kontribusinya untuk koordinasi relai. 13. Hasil analisa hubung singkat dipergunakan untuk : Dalam perencanaan untuk menentukan spesifikasi PMT dan CT. 14. Jenis/macam-macam gangguan di jaringan Distribusi,antara lain : Gangguan 3 fasa, 2 fasa, 2 fasa ketanah dan 1 fasa ketanah. 15. Pada transformator tenaga terjadi pemanasan saat dibebani s/d 100 % , sehingga dapat menurunkan umur transformator tenaga : Karena adanya eddy current pada inti besi dan besarnya arus di belitan. 4
16. Saat penyulang dioperasikan ada kenaikan arus di penyulang, kenaikan arus ini disebabkan oleh : Karena adanya arus bolak balik merubah flux magnit di inti besi transformator distribusi sehingga terjadi kenaikan arus. 17. Kegunaan current transformer yang terpasang pada sistem distribusi tegangan menengah, adalah : Menurunkan arus besar ke arus kecil untuk p pengukuran g dan p proteksi. 18. Tujuan koordinasi relai antara incoming dan outgoing feeder tegangan 20 Kv, adalah : Jika terjadi gangguan hubung singkat di jaringan 20 kV relai outgoing trip dan cadangan proteksi terpasang di incoming dengan tunda waktu. 19 P 19. Penanggung jawab j b teknik t k ik dari d i suatu t pekerjaan k j gardu d induk i d k atau t transmisi perlu mengetahui jenis material listrik dan proteksi yang akan dipasang, yang tujuannya adalah : Karena penanggung jawab teknik yang bertanggung jawab pada pekerjaan pemasangan instalasi listrik yang terpasang. 5
20. Kalau terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi atau distribusi, dan terlalu lama tripnya, p y p pengaruhnya g y terhadap p sistem kelistrikan dan akibatnya pada peralatan listrik seperti motor induksi dengan putaran cepat yang tersambung pada jaringan distribusi yang terganggu, adalah : Tegangan turun sesuai besarnya arus gangguan dan motor induksi rusak . 21. Yang dimaksud dengan karakteristik relai definite, adalah : Waktu kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan . 22. Yang dimaksud dengan karakteristik relai Inverse, adalah : Waktu kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan . 23. Ciri-ciri CT Yang digunakan untuk pengukuran, adalah : Mempunyai kelas ketelitan yang tinggi dan kejenuhannya rendah. 24. Kalau terjadi gangguan hubung singkat, yang besar arusnya lebih kecil dari setelan GFR akibatnya GFR tidak kerja, akibatnya pada NGR tersebut, t b t adalah d l h : NGR terbakar t b k karena k arus gangguan lebih kecil dari setelan GFR. 7
25. Yang dimaksud dengan gradient time pada koordinasi proteksi dan berapa p nilainya, y adalah : Perbedaan waktu antara incoming g dan outgoing feeder & 0,3 – 0,4 s. 26. Pada jaringan distribusi selalu timbul losses (kerugian) energi, hal ini disebabkan oleh : Karena di jaringan distribusi terdapat reaktansi dan resistansi. 27 Bila di Gardu induk Distribusi, 27. Distribusi mempunyai transformator tenaga tanpa pentanahan (hubungan belitan Y-Y) bila terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah, fasa yang tidak terganggu tegangannya naik dan GFR tidak trip, trip hal ini disebabkan oleh : Karena secara listrik netral transformator tenaga tidak menyatu dengan tanah dan arus 3Io tidak masuk ke GFR. 28. Apakah perlu seorang yang bekerja di bidang pembangkit khususnya di PLTD mempelajari tentang karakteristik listrik, terutama kalau terjadi gangguan hubung singkat di jaringan distribusi : Perlu, karena bila terjadi gangguan hubung singkat akan berdampak pada pembangkit. 8
29. Pada saluran transmisi terpasang ground wire yang dipasang bolabola berwarna orange, bola bola-bola bola tersebut digunakan :Untuk tanda tandatanda penerbangan bagi pesawat terbang, bahwa dilokasi pendaratan ada tiang transmisi. 30 Untuk keandalan dan pengamanan sistem distribusi dari gangguan 30. hubung singkat yang terjadi dipasang macam-macam relai proteksi antara lain: Over Currrent Relay, Ground fault Relay dan Recloser dijaringan. dijaringan 31. Fungsi dari proteksi pada sistem tenaga listrik, adalah : Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada bagian sistem i tenaga listrik li ik yang diamankannya. di k 32. Peralatan proteksi yang terpasang pada sistem tegangan tinggi atau tegangan menengah adalah : CT, Relai, baterai dan PMT. 33. Pembumian Peralatan adalah hubungan antara peralatan listrik dengan tanah/bumi, yang digunakan untuk : Sebagai pengaman b i manusia bagi i dan d peralatan l t i t l i jika instalasi jik terjadi t j di kebocoran k b listrik pada peralatan. 9
34. Pada tranformator tenaga, metode pentanahan yang paling tidak lazim digunakan disisi tegangan menengah adalah dengan penggunaaan : Kumparan peterson. 35. Penyebab y timbulnya y tegangan g g naik y yang g dominan p pada sistem tenaga listrik saat PMT terbuka, karena adanya : Tahanan arcing. 36. Peralatan listrik perlu di bumikan adalah untuk mengurangi tegangan sentuh bila ada kebocoran listrik di peralatan listrik tersebut, pembumian yang baik adalah :Sistem pentanahan netral pengaman dilengkapi dengan ELCB. 37. Bila terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah di salah satu penyulang, dapat menyebabkan penyulang yang lain ikut trip hal ini disebut simpatetitik trip, trip penyebabnya karena adanya :Arus kapasitif yang menyebabkan GFR di penyulang lain trip. 38. Seringnya pemakaian tap changer di transformator tenaga dapat menyebabkan keluar gas seperti gas : H2, C2H2, dan CH4. 10
39. Bila gas seperti soal no 39 diatas berlebih, dapat merusak isolasi dari minyak transformator tenaga dan isolasi belitan, belitan sehingga dapat menimbulkan gangguan internal transformator tenaga, pengaman yang bekerja adalah : Diffrential Relay dan buchholz Relay. 40. Perbedaan trafo arus (Current Transformer) dan transformator tenaga g adalah : Transformator tenaga g yang y g arusnya y tergantung beban disisi sekunder, CT arusnya tidak tergantung beban sisi sekunder, melainkan tergantung arus disisi primernya. 41. Pada diffrential Relay mempergunakan restraint coil kegunaannya yang paling tepat adalah : Kumparan restaint ini dapat menahan h arus yang tidak tid k sama antara t IP dan d IS saatt transformator tenaga dioperasikan, terjadi kenaikan arus beban.
11
42. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem tenaga listrik baik di distribusi maupun di transmisi selalu menimbulkan gejala kedip tegangan yang besarnya : Yang tergantung pada Kapasitas pasokan listrik dan panjang jaringan. 43. Suatu pabrik akan mempergunakan tenaga listrik sebagai sumber dalam operasinya, pilihan sumber tenaga listrik adalah mempergunakan p g PLTDiesel atau menjadi j pelanggan p gg PLN. Biaya y apa yang dipertimbangkan dalam pilihan antara PLTDiesel dan PLN sebagai sumber tenaga listrik : Biaya bahan bakar dan biaya pemakaian. 44. Pada transformator tenaga yang terpasang di Gardu Induk mempunyai pentanahan (NGR) 500 ohm yang mempunyai k kt i tik dengan karakteristik d arus sebesar b 30 amp pentanahan t h i i akan ini k terbakar selama 10 detik, kalau terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah sebesar 25 amp, pentanahan ini akan terbakar dalam waktu : 360,0 360 0 detik. detik 12
45. Dari soal no 45 diatas diketahui kapasitas transformator tenaga 30 MVA, hubungan belitan (∆-Y diketanahkan) ratio tegangan 150/20 kV, saat terjadi gangguan 1 fasa ketanah ada arus yang melewati NGR, besar arus tersebut adalah : 23,1 Amp. 46. Bila p pentanahan NGR 40 Ohm dipergunakan p g untuk transformator tenaga yang mempunyai kapasitas 3 MVA hubungan belitan (∆-Y diketanahkan) ratio tegangan 6,3/20 kV, transformator tenaga tersebut diipasok dari PLTD, bila terjadi gangguan 1 fasa ketanah seperti k j di kejadian no 22 diatas, di t maka k generator t di PLTD fasa f yang terganggu t akan ketambahan beban sebesar : 3,33 MW. 47. Jika terjadi gangguan pada salah satu feeder 20 kV, kadang-kadang feeder yang lain ikut trip hal ini disebut simpatetik trip, cara mengatasinya adalah : Hitung arus gangguan, arus kapasitip dan relai disetel Inverse. 48. Pembatas untuk pelanggan PLN yang mempunyai daya diatas 200 kVA mempergunakan : Over Load Relay. 49 Reaktansi generator dipergunakan untuk perhitungan arus hubung 49. singkat adalah nilai : Transient 13
I. OPERASI DAN PEMELIHARAAN
1. Salah satu jenis gangguan sistem penyaluran adalah : Gangguan Sistem. Sistem 2. Salah satu persyaratan sistem proteksi adalah : Sensitif. 3 Salah satu pembagian daerah proteksi adalah : Gardu Induk. 3. Induk 4. Salah satu peralatan sistem proteksi penyaluran adalah : • AC Supply. • DC Supply. • Peralatan proteksi. 5 Salah satu operating mechanism PMT adalah : 5. • Spring. • Hydraulic. • Pneumatic. 6. Relay proteksi differential transformator mendeteksi gangguan yang berada : Didalam transformator. 7. Salah satu jenis – jenis relay proteksi adalah :Distansi. 1
8.
Salah satu peruntukan sistem proteksi penyaluran adalah : Kapasitor
9.
CT adalah kependekan dari : Current transformer
10 Pemakaian CT disamping untuk relay proteksi adalah : Untuk 10. pengukuran 11. Salah satu arus p pengenal g CT sisi p primer dapat p dihubungkan g : Seri hubungan. 12. Salah satu rating beban CT pada umumnya adalah : 10 VA 13. Salah satu rating arus sekunder CT pada umumnya adalah : 5 A 14. Jumlah kumparan sekunder CT terbanyak pada umumnya adalah : 5 kumparan 15. Nilai arus dinamik yang memenuhi standar pada umumnya adalah : 2 5 kali arus thermal 2,5 16. Kepanjangan ALF dari pada CT adalah : Accuracy Limit Factor. 2
17. Kelas dari pada CT 10P20, yang dimaksud dengan nilai 10 adalah : 10 % 18. Bila terdapat ratio CT 250/5A, kemudian sisi primer megalir 150 A, maka arus sisi sekunder adalah : 3 A 19. Salah satu jenis konstruksi PT adalah : Capasitor. 20 PT terpasang dengan data 20000:V3/100:V3, 20. 20000:V3/100:V3 rationya adalah : 200 21. Kelas akurasi kesalahan rasio tegangan dari pada PT = 3P, yang dimaksud dengan nilai 3P adalah : 3 % 22. Bila terdapat ratio PT 6000/100 V, kemudian sisi primer bertegangan 3000 V, maka tegangan sisi sekunder adalah : 50 V 23. Salah satu jenis konstruksi PT adalah : Capasitor. 24 Penggunaan rele arus lebih sebagai pengaman utama adalah pada : 24. Jaringan tegangan menengah 3
25. Rele arus lebih bekerja berdasarkan adanya : Arus 26. Salah satu karakteristik rele arus lebih adalah : Very inverse 27. Rele arus lebih pada sistem penyaluran disambung pada : Tegangan rendah. rendah 28. Prinsip kerja rele diferensial adalah berdasarkan : Perbedaan arus 29 V 29. Vektor kt group transformator t f t Y 0 sisi Yy0, i i sekundernya k d d dapat t dianalogikan :Menunjuk jam 12.00 terhadap sisi primer fasa yang sama 30. Rangkaian rele gangguan tanah terbatas dihubungkan pada : 2 CT rangkaian ketanah 31 R 31. Rele l arus lebih l bih berarah b h bekerja b k j berdasarkan b d k i inputan t : Tegangan T dan arus. 32 Prinsip kerja rele suhu transformator adalah berdasarkan : Panas 32. didalam transformator 4
33. Salah satu penyebab bekerjanya rele bucholtz transformator : Adanya y over heating g 34. Rele jansen diperuntukkan mengamankan : Pengubah tap transformator 35. Pengaruh penambahan infeed menjadikan arus gangguan : Naik. 36. Setting rele distansi pada zone 1 adalah : 80% dari impedansi penghantar yang bersangkutan 37. Setting rele distansi pada zone 2 adalah : 120% dari impedansi penghantar yang bersangkutan 38. Zone 3 reverse rele distansi mendeteksi gangguan yang berada : Dibelakang g 39. Salah satu pola proteksi SUTT adalah : PUTT 40 Pola proteksi POTT dari SUTT adalah kependekan dari : 40. Permissive Overreach Transfer Trip 5
41. Salah satu manfaat auto reclose adalah : Mempertahankan kesinambungan pelayanan energi listrik 42. Auto reclose tidak boleh dioperasikan apabila PMT trip dari rele : • CBF • OCR 43. Auto reclose dapat dioperasikan pada kondisi gangguan : • Satu fasa • Tiga fasa 44 Pengoperasian sistem radial double 44. do ble sirkit lengkap dengan S/C : Disisi sumber S/C diset DL/LB IN LL/DB IN 45 DFR dapat dikembangkan operasinya, 45. operasinya salah satunya adalah : Master station 46. Manfaat DFR salah satunya untuk mengetahui besaran : Arus
6
47. Pengorganisasian pemeliharaan sistem proteksi penyaluran salah satunya adalah : • Perencanaan • Pelaksanaan • Pengendalian g 48. Preventive maintenance pada pemeliharaan sistem proteksi utk : Mencegah terjadinya kerusakan peralatan 49. Predictive maintenance pada pemeliharaan sistem protesi untuk : Memonitor kondisi secara terus menerus dng periode tertentu 50. Breakdown maintenance pada pemeliharaan sistem protesi adalah : Perbaikan peralatan yang terganggu yang sifatnya darurat
7
J. MUTU PERALATAN
1. Secara Umum mutu peralatan /alat listrik ditentukan oleh : Standar yang diikuti, diikuti pembuatan oleh pabrik dan tingkat pengawasan dan pengendalian mutu yang diterapkan pada alat tersebut. 2 Mutu suatu jenis peralatan dapat dinilai dengan cara : Menguji 2. desain, unjuk kerja (performance) serta ketentuan lain apakah sesuai / memenuhi standar yang ditetapkan. 3. Maksud dilaksanakan pengujian (jenis/type test) terhadap sesuatu jenis peralatan adalah : Untuk membuktikan apakah contoh uji suatu jenis peralatan memenuhi seluruh ketentuan yang disebut dalam standar yang ditetapkan. 4. Maksud dilaksanakan pengujian contoh (sample) dalam rangka serah h terima t i b barang adalah d l h : Untuk U t k membuktikan b ktik apakah k h peralatan yang akan diserah terimakan memenuhi semua persyaratan tersebut dalam perjanjian (kontrak) antara pembeli dan penjual antara lain apakah tingkat mutu sejumlah peralatan tersebut memenuhi kriteria yang telahdi sepakati. 1
5.
Dalam menilai mutu peralatan maka kesimpulan ‘baik” atau “tidak baik’ tergantung g g dari : Hasil membandingkan g ((sesuai atau tidak sesuai)) antara hasil-hasil pemeriksaan, pengukuran dan percobaan yang dilakukan terhadap peralatan tersebut dengan kriteria tersebut dalam standar.
6 6.
Agar mutu peralatan yang dipasarkan dapat dijaga dan dipertahankan secara konsisten maka harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut : Pabrik harus melaksanakan proses produksi yang baik pengendalian mutu yang baik terhadap bahan baku, proses produksi sampai dengan produk akhir, serta terus menerus melakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar ketentuan standar dipenuhi.
7 7.
Untuk penilaian pabrik dalam rangka penyelenggaraan Sistem Pengawasan Mutu, perlu dilakukan Factory Inspection. Hal ini merupakan unsur penting dalam rangka mengadakan penilaian terhadap mutu peralatan yang diproduksi oleh pabrik tersebut. Pemeriksaan meliputi : Pemeriksaan terhadap fasilitas f produksi, fasilitas f pengendalian mutu dan fasilitas f penunjang lainnya serta pemeriksaan terhadap organisasi, personalia serta manajemen pabrik tersebut, apakah dapat diandalkan untuk memproduksi alat dengan mutu yang kontinyu.
2
8.
Sistem Pengawasan Mutu yang diselenggarakan oleh PLN LMK memberi jjaminan p pada p pemakai p peralatan listrik sebagai g berikut : • Semua peralatan listrik yang dijual dipasaran dengan tanda pengenal ” SPLN LMK ” baik dan selalu memenuhi standar. • Peralatan listrik yang dipasarkan dengan tanda pengenal seperti tersebut dalam (a) dibuat oleh pabrik yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan teknis baik sarananya, teknisnya maupun sistem manajemennya sebagaimana tersebut dalam peraturan Sistem Pengawasan Mutu.
9.
Program Pemeliharaan Preventif Listrik (PPL) dilaksanakan untuk mencegah/mengurangi gagal berfungsinya suatu alat/peralatan. Program PPL yang efektif dilaksanakan dengan cara : Menekan sekecil mungkin biaya perbaikan dan penggantian suku cadang d d dengan meningkatkan i k tk program PPL. PPL
10. Maksud suatu PPL adalah : Mengurangi bahaya jiwa dan kerugian g harta y yang g terjadi j akibat kegagalan g g atau tidak berfungsinya suatu sistem dan alat listrik di dalam instalasi bangunan/industri. 3
11. Pengujian jenis (type test) adalah : Pengujian yang dilaksanakan secara lengkap terhadap contoh uji yang ditetapkan untuk membuktikan apakah contoh tersebut memenuhi semua sifatsifat teknis dan ketentuan lain yang disebut dalam standar. standar 12. Standar IEC (International Electrotechnical Commision) adalah: standar internasional yang dipakai sebagai dasar penyusun Standar Nasional Indonesia dan juga dipakai sebagai persyaratan tender-tender internasional. Oleh karenanya persyaratan IEC lebih ketat dibandingkan dengan standar nasional Indonesia dan standar pabrik pembuat. 13 Yang dimaksud pemeriksaan visual peralatan, 13. peralatan adalah : Pemeriksaan dengan menggunakan semua indera manusia, tanpa atau dengan alat bantu.
4
14. Tahapan p p proses p pemeriksaan dan p pengujian g j listrik,, antara lain : • Mempelajari standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan (disetujui) termasuk pula mempelajari metode pengujian dan kriterianya • Memilih rangkaian atau alat ukur (alat uji) yang sesuai dengan standar. • Melakukan pemeriksaan / percobaan • Mengadakan M d k evaluasi l i hasil h il pemeriksaan ik (i (inspeksi) k i) 15. Sifat pengujian / inspeksi adalah : Re-inspection, Witness dan inspeksi tanpa testing 16. Yang dimaksud pengujian jenis (Type Test), adalah : Pengujian secara lengkap terhadap contoh yang biasanya disiapkan oleh pabrik, untuk membuktikan apakah contoh tersebut memenuhi sifat-sifat teknis yang disebut dalam standar / spesifikasi kontrak.
5
17. Beberapa faktor yang menjadi penyebab mutu peralatan men impang dari standar, menyimpang standar adalah : • Desain pabrik yang tidak sesuai atau menyimpang dari standar, bahan baku / komponen yang tidak sesuai / menyimpang dari persyaratan standar. standar • Mutu pengerjaan oleh pabrik (fabrikasi) 18. Yang dimaksud pengujian contoh (sample test), adalah : • Pengujian yang dilakukan terhadap sejumlah contoh yang diambil secara tertentu atau acak. • Tujuannya untuk menilai tingkat mutu sejumlah barang yang diwakili contoh tersebut. 19. Jika anda mendapatkan pekerjaan pengadaan dan pemasangan trafo f tenaga, sebelum b l di dipasang h harus dil k k dilakukan : Harus H dilakukan pemeriksaan dan pengujian terlebih dahulu oleh pabrikan, disaksikan pihak pemesan (PLN) dan kontraktor listrik yang mengerjakan pekerjaan tersebut. tersebut 6
20. Untuk mengetahui mutu peralatan jika material / peralatan listrik tidak diproduksi dalam negeri dan harus import, yang perlu diperhatikan adalah : Membandingkan antara spesifikasi yang ada
dalam
kontrak
dengan
spesifikasi
sesuai
standar
internasional yang berlaku, misal : standar IEC.
7
K. PEDOMAN PEMERIKSAAN (komisioning)
1.
Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk mendapatkan d tk suatu t instalasi i t l i tenaga t li t ik yang satu listrik t alat l t demi d i satu alat maupun sebagai suatu sistem baik, telah berfungsi dan memenuhi kontrak.
2.
Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila : Telah diadakan suatu komisioning secermat-cermatnya sehingga alat demi alat ataupun sebagai suatu sistem telah baik dan memenuhi syarat pada kontrak.
3.
Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan perusahaan Saudara ikut dalam salah satu anggota Konsorsium pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini : PLN harus mengikuti secara aktif pada saat komisioning.
4.
Pengujian individual merupakan kegiatan pada komisioning yang menyangkut : Pengujian karakteristik dari masing-masing peralatan.
5.
Sebelum komisioning g dilakukan p proyek y ataupun p kontraktor harus : Telah menyiapkan dan menyerahkan seluruh dokumen dan informasi yang lengkap yang diperlukan pada pengujian serta penilaiannya.
6.
Evaluasi hasil pengujian didasarkan oleh : Kedua hal tersebut hanyalah merupakan salah satu ketentuan untuk menentukan k it i penilaian. kriteria il i
7.
Penerimaan suatu instalasi adalah: Suatu proses yang bertahap meliputi : Persetujuan terhadap spesifikasi, spesifikasi persetujuan terhadap tipe alat dari fabrikan, persetujuan pengujian fabrik, persetujuan pada komisioning dan pengujian, persetujuan pada operasi p dalam masa g garansi.
8.
Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen.
9.
Komisioning perlu dilaksanakan dengan tujuan : • Untuk mengetahui apakah pemasangan dan penyetelan dari tiap-tiap peralatan selama konstruksi/pembangunan telah baik. • Untuk U t k mengetahui t h i penampilan il unjuk j k kerja k j sesungguhnya h unit baru yang telah selesai dibangun tersebut apakah telah sesuai dengan spesifikasi dan garansi kontrak.
10. Semua alat uji harus memenuhi ketentuan di bawah : Masa kalibrasi masih berlaku dan meter tersebut memenuhi klasnya. 11. Komisioning PLTA merupakan uji untuk menetapkan layak tidaknya instalasi PLTA dioperasikan secara komersial : Peralatan yang telah selesai terpasang g dan serah terimanya y melalui pengujian. g j 12. Dokumen komisioning yang berisi : mata uji, prosedur uji, dan kriteria evaluasinya harus dibuat oleh : Kontraktor.
13. Team komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN, LMK dan dibantu oleh unit unit-unit unit PLN lain, mempunyai tugas : Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning. 14. Komisioning g dinyatakan y selesai setelah : Setelah lulus masa pelayanan uji. 15. Peralatan elektromekanik PLTA meliputi : Turbin, generator, panel kontrol, trafo dan sebagainya. 16. Kriteria evaluasi p pengujian g j dapat p diambil dari standard, data desain,kontrak, uji pabrik dan seterusnya. Jika ada pertentangan antara nilai-nilai (harga-harga) batasan kriteria yang terdapat dalam sumber-sumber tersebut,, maka y yang g dianggap gg p p paling g menentukan adalah diambil dari: Kontrak.
I. MANAJEMEN PROYEK
1 1.
Workk breakdown W b kd structure, t t adalah d l h : Uraian U i aktivitas kti it li k lingkup pekerjaan
2 2.
Organisasi proyek adalah : • Salah satu sarana untuk mencapai tujuan proyek • Dibentuk untuk memastikan pencapaian program proyek • Cara yang efektif mengelola resources untuk mencapai tujuan proyek
3.
Salah satu kelemahan Gantt Chart adalah : Kurang g dapat p menunjukan hubungan antar aktivitas dan resources
4.
Apa yang dimaksud dengan critical path dalam pengendalian proyek adalah : Jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang harus dikendalikan dengan baik
1
5.
Salah satu kelemahan dari critical path analysis pengendalian d li proyek k adalah d l h : • Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas • Lebih konsentrasi aktivitas pada jalur kritis • Subyektivitas dalam penentuan waktu
dalam
6.
PERT dan CPM, adalah untuk : • Perencanaan proyek • Pengendalian proyek
7.
Istilah crashing pada proses pengendalian proyek ialah : Jangka waktu yang terpendek dari suatu kegiatan
8.
Penggunaan Sistem Informasi Manajemen sangat diperlukan dalam pelaksanaan proyek karena : Bermanfaat untuk perencanaan dan pengendalian proyek
sarana manajemen yang bermanfaat
2
9 9.
PERT, atau program teknik evaluasi dan ulasan suatu proyek, PERT proyek adalah : Teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan
10. CPM, atau metoda jalur kritis adalah : Teknik manajemen proyek yang menggunakan hanya satu perkiraan waktu untuk tiap kegiatan 11. Diagram SWOT, bermanfaat untuk perusahaan terhadap posisi pesaing
:
Menunjukan
12 A 12. Analisa li SWOT adalah d l h alat l t analisis li i bermanfaat b f t untuk t k: • Menunjukan pengaruh faktor-faktor internal eksternal perusahaan • Memilih strategi yang tepat
posisi
dan
3