Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 SINTESIS, AKTIVITAS DAN SELEKTIVITAS KATALIS Mg1-xZnxF2 PADA REAKSI SINTESIS α-TOKOFEROL Ninik Sri Wahyuni*, Dr. rer.nat. Irmina Kris Murwani1 Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Abstrak Pada penelitian ini telah dipelajari sintesis dan aktivitas serta selektivitas katalis ZnO, MgF2, dan Mg1-xZnxF2 (x = 0,025; 0,5; 0,1; dan 0,15 mol) dalam reaksi sintesis α-tokoferol. Katalis dipreparasi kemudian dikarakterisasi dengan Difraksi sinar-X, FTIR-adsopsi piridin, dan ditentukan luas permukaannya. Data XRD menunjukkan bahwa katalis MgF2 dan Mg1-xZnxF2 memiliki struktur yang sama yaitu tetragonal. Analisis FTIR –adsorpsi piridin menunjukkan semua katalis hasil sintesis memiliki sisi asam Lewis sedangkan luas permukaan katalis turun dengan adanya doping Zn. Aktivitas katalis ditentukan berdasarkan besarnya konversi reaktan trimetilhidrokuinon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas tertinggi dengan katalis MgF2 sebesar 98,47% dan selektivitas α-tokoferol tertinggi pada Mg0,95Zn0,05F2 sebesar 84,98%. Kata kunci: α-tokoferol, doping, Mg1-xZnxF2, aktivitas, selektivitas
1.Pendahuluan Vitamin E berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan sebagai antioksidan bagi tubuh manusia. Vitamin E dapat diperoleh dari alam dan sintesis. Di alam, vitamin E terdapat pada sayur-sayuran, minyak, biji-bijian, kedelai, kacangkacangan dan daging (Keller dan Fenske, 1998). Vitamin E yang berasal dari alam selalu bercampur dengan senyawa-senyawa lain, padahal untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti industri farmasi, kosmetik dan bahan makanan (Wang dan Xu, 2004) dibutuhkan vitamin E dalam bentuk murni. Oleh sebab itu, suatu metode tertentu perlu dikembangkan untuk mendapatkan vitamin E yang murni. Salah satu cara untuk memperoleh vitamin E murni adalah melalui sintesis. Pada awalnya, vitamin E dalam bentuk α-tokoferol sintetik diperoleh dari reaksi alkilasi Friedel-Craft antara trimetilhidrokuinon dan isofitol dengan menggunakan katalis homogen yang bersifat asam Lewis dan atau asam Brønsted seperti ZnCl2/HCl, BF3, AlCl3, FeCl2/Fe/HCl (Bonrath dan Netscher, 2005). Namun katalis homogen yang digunakan memiliki beberapa kelemahan yaitu sulit dipisahkan karena memiliki fasa yang sama dengan produk (Wang dan Xu, 2004; Candu dkk, 2010). Oleh sebab itu, katalis heterogen mulai diteliti dan dikembangkan untuk sintesis α-tokoferol. * Corresponding author Phone : 085648836517
e-mail:
[email protected] 1
Alamat sekarang : Jur. Kimia, Fak. MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. e-mail:
[email protected]
Penelitian mengenai penggunaan katalis heterogen dalam sintesis α-tokoferol adalah logam tanah jarang triflate (Bonrath dkk., 2007). Namun katalis tersebut masih sangat mahal dan jumlahnya terbatas (Wang dan Xu, 2004; Kemnitz dkk., 2009). Oleh sebab itu, perlu diteliti katalis heterogen yang memiliki aktivitas tinggi dan dapat mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut. Reaksi sintesis α-tokoferol ini berdasarkan pada reaksi Friedel-Craft sehingga katalis heterogen yang sesuai adalah katalis yang bersifat asam Lewis dan Brønsted. Magnesium fluorida telah diteliti memiki sifat asam yang cukup tinggi dan stabil pada suhu reaksi tinggi (Wojciechowska dkk., 2000). Selain MgF2, katalis lain yang bersifat asam Lewis adalah ZnO. Kedua katalis tersebut telah diteliti berperan sebagai katalis yang aktif dalam beberapa reaksi Friedel-Craft (Murwani dkk., 2004, Murthy dkk., 2004 dan Ashoka dkk., 2010). Berdasarkan kedua sifat katalis tersebut maka MgF2 dan ZnO dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi sintesis α-tokoferol. Pada penelitian ini akan diteliti jika MgF2 digabung dengan ZnO dalam suatu bentuk katalis yang merupakan Zn doping dalam MgF2. 2. Metodologi 2.1 Preparasi Katalis Sintesis katalis Mg1-xZnxF2 (x = 0,025; 0,05; 0,1; dan 0,15 mol) dilakukan dengan metode sol-gel yang diadopsi Murwani dkk., (2004). Padatan yang terbentuk dikalsinasi pada suhu 400°C selama 4 jam. Katalis MgF2 dipreparasi dengan metoda yang sama seperti diatas, namun saat Mg(NO3)2•6H2O dilarutkan dalam etanol tidak ditambahkan Zn(CH3COO)2•2H2O.
Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 Katalis ZnO dibuat dengan penguapan larutan Zn(CH3COO)2•2H2O. Padatan yang terbentuk selanjutnya dikalsinasi pada suhu 400°C selama 4 jam. 2.2 Karakterisasi Struktur katalis dikarakterisasi menggunakan XRD dengan sumber radiasi Cu Kα (λ = 1,54Å) dengan sudut 2θ antara 20-80° dan interval sebesar 0,05°. Difraktogram yang diperoleh dicocokkan dengan dengan database JCPDS-Internal Centre of Diffraction Data PCPDFWIN tahun 2001. Pengukuran keasaman katalis dilakukan dengan metode FTIR-Piridin. Sampel ditetesi piridin sebanyak 60 µL dan dipanaskan pada suhu 150ºC selama 15 menit dengan dialiri gas nitrogen. Setelah itu katalis didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar dan dianalisis dengan FTIR. Metode adsorbsi piridin-FTIR ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Murthy dkk., (2005) dan Parida dkk., (2000) Pengukuran luas permukaan (SBET) dilakukan dengan sampel katalis dikirimkan ke Lemigas di Jakarta untuk dianalisis menggunakan perlatan Quantachrome Instrument NOVA 1200e dengan program analisis NovaWin2-Data Acquision and Reduction for NOVA Instruments version 2.1. 2.3 Uji Katalisis Pada Sintesis α- tokoferol Semua katalis hasil sintesis diuji aktivitasnya pada reaksi sintesis α-tokoferol melalui trimetilhidrokuinon dengan isofitol dalam pelarut metanol. Reaksi dilakukan selama 3 jam pada suhu 60 °C. Hasil reaksi yang diperoleh disaring dan diesktrak dengan n-heksana untuk selanjutnya dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis.
32,53; 38,66; 46,63; 53,78° (PDF No. 08-0449). Hasil pencocokan menunjukkan bahwa difraktogram ZnO hasil sintesis sudah tidak memunculkan puncak karakteristik dari prekursor senyawa tersebut.
3.1 Difraktogram ZnO
Dari penelitian Ashoka dkk., (2010) diketahui bahwa ZnO hasil sintesis dapat memberikan konversi hingga 98% pada asilasi anisol dibandingkan dengan ZnO komersial yang hanya memberikan konversi sebesar 41%. 3.2 Preparasi Katalis Mg1-x ZnxF2 Melalui metode doping yang diperoleh dari teknik sol-gel, dapat diperoleh dispersi yang tinggi dari sisi aktif logam dan luas permukaan yang besar (Murthy dkk., 2005, Murwani dkk., 2008). Konsentrasi doping logam juga sangat mempengaruhi sifat dari katalis (Murthy dkk., 2004). Oleh sebab itu perlu dipelajari pengaruh variasi konsentrasi doping Zn dalam MgF2. Setelah dilakukan sintesis, diperoleh padatan putih yang kemudian dikarakterisasi dengan XRD. Difraktogram yang diperoleh dari hasil karakterisasi ditunjukkan pada gambar 3.2.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Preparasi Katalis ZnO Seng oksida, suatu oksida logam transisi yang stabil terhadap kelembapan/tidak higroskopis, tidak korosif, dan telah digunakan sebagai katalis heterogen pada berbagai reaksi organik (Tamaddon dkk., 2005; Maghsoodlou dkk., 2007; dan Zare dkk., 2007). Hasil sintesis ZnO telah diperoleh padatan abu-abu yang kemudian dikarakterisasi dengan XRD. Difraktogram padatan yang diperoleh dari hasil karakterisasi ditunjukkan pada gambar 3.1. Difraktogram padatan dicocokkan dengan database JCPDS-Internal Centre of Diffraction Data PCPDFWIN tahun 2001. Hasil pencocokan menunjukkan bahwa ZnO hasil sintesis sesuai dengan PDF No. 75-0576 dengan sistem kristal heksagonal. Difraktogram hasil ZnO sintesis juga dicocokan dengan database prekursor Zn(CH3COO)2 ada 2θ 22,55; 30,37; 44,71; 47,83° (PDF No. 21-1467) dan ZnCO3 pada 2θ 25,06;
Gambar 3.2 Difraktogram Katalis MgF2, Mg1-xZnxF2 (x = 0,025; 0,05; 0,1; dan 0,15 mol)
Difraktogram padatan Mg1-xZnxF2 tanpa Zn atau MgF2 dicocokan dengan database JCPDS-Internal Centre of Diffraction Data PCPDFWIN tahun 2001. Hasil pencocokan menunjukkan bahwa puncak MgF2 hasil sintesis yang terletak pada 2θ 40,49; 53,58; dan 27,34° sesuai dengan PDF No. 70-2269 yang merupakan MgF2 dengan sistem tetragonal. Difraktogram MgF2 hasil sintesis sudah
Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 tidak memunculkan puncak karakteristik dari prekursor Mg(NO3)2 pada 2θ 20,54; 26,67; 29,26; dan 36,04° (melalui pencocokkan dengan PDF No. 19-0765) dan fasa lainnya seperti MgO pada 2θ 36,93; 42,91; 62,29; dan 78,61° (melalui pencocokan dengan PDF No. 78-0430). Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa MgF2 hasil sintesis ini merupakan MgF2 dengan fasa tunggal. Doping adalah penggantian logam lain dalam jumlah kecil yang tidak mengubah struktur tetapi dapat mengubah sifat material induknya (Arief dkk., 2008). Menurut Kemnitz dkk., (2002) adanya doping logam akan meningkatkan sisi aktif katalis dari MgF2. Difraktogram Mg1-xZnxF2 (x = 0,025; 0,05; 0,1; dan 0,15 mol) pada gambar 3.2 menunjukkan beberapa puncak karakteristik dari ZnO pada 2 θ 31,78; 34,44; 36,27; 47,55; 62,88° dan intensitasnya semakin tinggi dengan bertambahnya konsentrasi doping Zn. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilaporkan oleh Hanna dkk., (2010) dalam sintesis superkonduktor ZnGaO yang diperoleh dari doping logam Ga ke dalam ZnO dengan variasi doping Ga 2-8%. 3.3 Pengukuran Keasaman Katalis dengan Metoda FTIR-Adsorpsi Piridin Keasaman suatu katalis bergantung pada sifat dari permukaan katalis tersebut, yaitu dapat bersifat asam Lewis dan atau asam Brønsted (Murthy dkk., 2004). Pada penelitian ini, metode FTIR-adsorpsi piridin diadaptasi dari laporan penelitian yang dilakukan oleh parida, dkk., (2000) dan Murthy, dkk., (2005).
piridin pada saat proses adsorpsi piridin. (Gates, 1992, Weitkamp dkk., 1999). Sifat asam katalis ini sangat dipengaruhi oleh metode sintesis yang digunakan (Murthy, dkk., 2005). Dari spektra FTIR pada gambar 4.3, adanya doping Zn ke dalam MgF2 mampu meningkatkan sisi asam Lewis dari katalis MgF2. Hal ini sesuai dengan laporan penelitian yang dilakukan oleh Kemnitz, dkk., (2002) dan Murthy, dkk., (2004). 3.4
Pengukuran Luas Permukaan dengan Metoda Adsorpsi Gas Nitrogen Salah satu faktor yang dapat meningkatkan aktivitas suatu katalis adalah luas permukaannya. Luas permukaan didefinisikan sebagai luas permukaan suatu padatan per satuan massa material (Jankowska, 1991). Pada penelitian ini, katalis ZnO, MgF2 dan Mg1-xZnxF2 dengan x = 0,5; 0,1; dan 0,15 mol diukur luas permukaannya (SBET) melalui metoda adsorpsi nitrogen. Hasil pengukuran terdapat pada tabel 4.1. Nilai luas permukaan katalis secara berurutan dari yang terbesar adalah MgF2 > Mg0,95Zn0,05F2 > Mg0,9Zn0,1F2 > Mg0,85Zn0,15F2 > ZnO. Tabel 3.1 Data Luas Permukaan Katalis Hasil Pengukuran BET Katalis
Luas Permuakaan (m2/g)
MgF2
24,67
ZnO
tidak terdeteksi
Mg0,95Zn0,05F2
17,76
Mg0,9Zn0,1F2
16,36
Mg0,85Zn0,15F2
13,80
Data hasil pengukuran pada tabel 4.1, menunjukkan bahwa semakin besar nilai x maka semakin kecil luas permukaannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh El-Shobaky dan Ghozza, (2004). Sedangkan Luas permukaan katalis ZnO tidak terdeteksi dengan metode adsorpsi nitrogen. Hal ini kemungkinkan karena kristalinitas yang tinggi.
Gambar 3.3 Spektra FTIR Keasaman Katalis MgF2, ZnO, dan Mg1-xZnxF2
Hasil pengukuran ditampilkan pada gambar 3.3, adanya puncak pada 1455 cm-1 mengindikasikan adanya sisi asam Lewis pada padatan katalis (Krahl dan Kemnitz, 2006). Pita absorbansi juga muncul pada 1540 cm-1 yang merupakan absorbansi dari vibrasi ion piridinium dan mengindikasikan bahwa semua katalis Mg1-xZnxF2 (x = 0,025; 0,05; 0,1; dan 0,15 mol) memiliki sisi asam Brønsted. Sisi asam Brønsted muncul karena padatan katalis mampu mengadsorp
3.5 Sintesis α-tokoferol Katalis yang telah dikarakterisasi kemudian diuji aktivitasnya melalui reaksi sintesis αtokoferol. Pada penelitian ini, dipilih sintesis αtokoferol karena reaksi ini merupakan reaksi alkilasi Friedel-Craft sehingga dibutuhkan katalis yang mempunyai sifat asam seperti yang dimiliki oleh MgF2 dan ZnO (Wutke, dkk., 2010; Ashoka, dkk., 2010) Setelah dilakuakan reaksi α-tokoferol dari TMHQ dan isofitol selama 3 jam. Selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis pada kedua fasa yaitu fasa n-heksana dan fasa metanol. Hasil konversi
Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 dihitung dari jumlah mol TMHQ yang terpakai dan hanya di analisis dalam fasa metanol.
Gambar 3.4 Histogram Variasi Katalis terhadap Konversi dan Komposisi Produk
Histogram 3.4 menunjukkan terdapat perbedaan konversi dan yield dari produk reaksi (α-tokoferol, benzofuran, dan produk lain) tiap katalis. Adanya doping logam Zn ke dalam MgF2 mampu meningkatkan yield α-tokoferol walaupun konversi TMHQ turun dengan adanya doping. Urutan konversi TMHQ pada reaksi sintesis α-tokoferol berdasarkan perubahan TMHQ menjadi produk dari yang terkecil adalah tanpa katalis < Mg0,9Zn0,1F2 < Mg0,95Zn0,05F2 < ZnO< Mg0,85Zn0,15F2 < Mg0,975Zn0,025F2 < MgF2. Doping logam yang dilakukan pada penelitian ini terbukti mampu meningkatkan yield α-tokoferol yaitu berkisar antara 61,57 - 73,86%. Urutan jumlah produk α-tokoferol yang dihasilkan dari masing-masing katalis mulai dari yang terkecil adalah Tanpa katalis < MgF2 < ZnO < Mg0,9Zn0,1F2 < Mg0,975Zn0,025F2 < Mg0,95Zn0,5F2 < Mg0,85Zn0,15F2 seperti yang ditunjukkan histogram pada gambar 3.4. Selain aktivitas dan yield produk reaksi, dihitung juga besarnya selektivitas dari masingmasing katalis tersebut. Data selektivitas katalis disajikan pada histogram 3.5.
Gambar 3.5 Histogram Selektivitas dari Masing-Masing Katalis terhadap α-tokoferol, Benzofuran dan Produk Lain-Lain
Histogram 3.5 menunjukkan bahwa katalis doping Zn mampu meningkatkan selektivitas reaksi
terhadap α-tokoferol. walaupun katalis MgF2 memiliki aktivitas yang sangat tinggi hingga 98,47% namun selektivitasnya terhadap α-tokoferol hanya sebesar 47,10%. Sedangkan katalis Mg0,85Zn0,15F2 dan Mg0,95Zn0,05F2 yang konversinya masing-masing adalah 87,54% dan 85,63%, memiliki selektivitas yang hampir sama yaitu 84,07% dan 84,98%. Akan tetapi produk lain yang dihasilkan oleh penggunaan katalis Mg0,85Zn0,15F2 (8,70%) lebih besar dibandingkan katalis Mg0,95Zn0,05F2 (5,23%). Sehingga katalis yang paling selektif untuk reaksi sintesis α-tokoferol pada penelitian ini adalah katalis Mg0,95Zn0,05F2. Urutan selektivitas α-tokoferol yang dihasilkan dari masing-masing katalis mulai dari yang terkecil adalah Tanpa katalis < MgF2 < ZnO < Mg0,975Zn0,025F2 < Mg0,9Zn0,1F2 < Mg0,85Zn0,15F2 < Mg0,95Zn0,05F2 Reaksi sintesis α-tokoferol dalam penelitian ini secara keseluruhan telah menghasilkan produk sesuai yang diharapkan yaitu α-tokoferol yang jumlahnya relatif lebih besar dibandingkan benzofuran dan produk lain seperti histogram yang ditampilkan pada gambar 3.4 dan 3.5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya doping Zn ke dalam MgF2 dapat meningkatkan selektivitas katalis terhadap α-tokoferol. 4. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa katalis MgF2 yang didoping Zn dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi sintesis α-tokoferol. Produksi α-tokoferol dapat meningkat sebesar 1,5 kali dengan adanya doping 0,05 mol Zn ke dalam MgF2 bila dibandingkan dengan produksi α-tokoferol yang menggunakan katalis MgF2. Adapun urutan aktivitas katalis adalah tanpa katalis < Mg0,9Zn0,1F2 < Mg0,95Zn0,05F2 < ZnO < Mg0,85Zn0,15F2 < Mg0,975Zn0,025F2 < MgF2. Sedangkan urutan selektivitasnya adalah Tanpa katalis < MgF2 < ZnO < Mg0,975Zn0,025F2 < Mg0,9Zn0,1F2 < Mg0,85Zn0,15F2 < Mg0,95Zn0,05F2. Daftar Pustaka Arief, Syukri, Admin Alif dan Nancy Willian, (2008), "Pembuatan Lapisan Tipis TiO2-Doped Logam M (M= Ni, Cu dan Zn) dengan Metoda Dip-Coating dan Aplikasi Sifat Ktalitiknya pada Penjernihan Air Rawa Gambut",J. Ris. Kim., Vol. 2, No. 1, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas Ashoka, Siddaramanna, Pallellappa Chithaiah, Kumarappa Veerappa Thipperudraiah, Gujjarahalli Thimmanna Chandrappa, (2010), “Nanostructural Zinc Oxide Hollow Spheres: A Facile Synthesis and Catalytic Properties”, Inorganica Chimica Acta, 363, 3442–3447 Bonrart, Werner, Clus Dittel, Lisa Giraudi, Thomas Netscher, Thomas Pabst, (2007), “Rare Earth
Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 Triflate Catalyst s in The Synthesis of Vitamin E and Its Derivatives”, Catalysis Today, 121, 65-70 Bonrath, Werner, Thomas Netscher, (2005), “Catalytic Processes inVitamins Synthesis and Production”, Applied Catalyst A: General 280, 55-73 Candu, N., S.Wuttke, E.Kemnitz, S.M. Comana, V.I.Parvulescua, (2010), "Friedel–Crafts Alkylations on Nanoscopic Inorganic Fluorides", Applied CatalysisA:General, 391, 169-174 El-Shobakya, G.A., A.M. Ghozza, (2004), "Effect of ZnO Doping on Surface and Catalytic Properties of NiO and Co3O4 Solids", Materials Letters, 58, 699– 705 Gates, B.C., (1992), Catalytic Chemistry, John Wiley and Sons Inc. Singapore Hanna, Adly A., Sahar M. A. Mousa, Marwa A. Sherief, Gehan M. Elkomy, (2010), "Sol – Gel Preparation, Characterization and Electrical Properties of Nanosized Gallium Doped Zinc Oxide", Journal of American Science, 6 (10), 295 – 300 Jankowska, H., (1991), Active Carbon, Ellis Warwood, Polland Keller, Karen Laszlo and Neil A. Fenske, (1998), “Uses of Vitamins A, C, and E and Related Compounds in Dermatology: A Review”, Journal of The American Academy of Dermatology, Volume 39, Number 4, Part 1 Kemnitz, Erhard, Simona Coman, Stephan Rüdiger, Stefan Wuttke, (2009), “Method for The Synthesis of dl.(alpha)-tocopherol and Means Therefore”, EP 2 050 743 A1 Kemnitz, E., Y. Zhu, B. AdamczyK, (2002), "Enhanced Lewis Acidity by Aliovalent Cation Doping in Metal Fluorides", Journal of Fluorine Chemistry, 114, 163–170 Krahl, Thoralf, Erhard Kemnitz, (2006), "The Very Strong Solid Lewis Acids Aluminium Chlorofluoride (ACF) and Bromofluoride (ABF)—Synthesis, Structure, and Lewis Acidity", Journal of Fluorine Chemistry, 127,663–678 Maghsoodlou, Malek Taher, Sayyed Mostafa Habibi-Khorassani, Zahra Shahkarami, Nariman Maleki, Mohsen Rostamizadeh, (2010), An Efficient Synthesis of 2,2’arylmethylene bis (3-hydroxy-5,5-dimethyl-2cyclohexene-1-one) and1,8-dioxooctahydroxanthenes Using ZnO and ZnO–acetyl chloride", Chinese Chemical Letters, 21, 686– 689 Murthy, J. Krishna, Udo Gross, Stephan Rüdiger, Erhard Kemnitz, (2004), “FeF3/MgF2: Novel Lewis Acidic Catalyst Systems”, Applied Catalysis A, 278, 133-138
Murthy, J. Krishna, Udo Gross, Stephan Rüdiger, Ercan Ünveren, (2005), "Synthesis and Characterization of Chromium(III)-doped Magnesium Fluoride Catalysts”, Applied Catalysis A: General, 282, 85–91 Murwani, Irmina Kris, Erhad Kemnitz, Tomaž Skapin, Mahmood Nickkho-Amiry, John M. Winfield, (2004)’ “Mechanistic Investigation of The Hydrodechlorination of 1,1,1,2tetrafluorodichloroethane on Metal FluorideSupported Pt and Pd”, Catalysis Today, 88, 153–168 Murwani, Irmina K., Kerstin Scheurell, Erhard Kemnitz, (2008), "Liquid Phase Oxidation of Ethylbenzene on Pure and Metal Doped HSAlF3", Catalysis Communications, 10, 227–231 Parida, Kulamani, Veronika Quaschning, Elfriede Lieske, Erhard Kemnitz, (2001), “Freeze-dried Promoted and Unpromoted Sulfated Zirconia and Their Catalytic Potential”, Journal of Materials Chemistry, 11, 1903-1911 Tamaddon, Fatemeh, Mohammad Ali Amrollahi, Leily Sharafat, (2005), "A Green Protocol for Chemoselective O-acylation in The Presence of Zinc Oxide as A Heterogeneous, Reusable and Eco-friendly Catalyst", Tetrahedron Letters, 46,7841–7844 Wang, Hai, Bo-Qing Xu, (2004), “Catalytic performance of Nafion/SiO2 nanocomposites for the synthesis ofα-tocopherol”, Applied Catalysis A: General 275, 247–255 Weitkamp, J., Puppe, L. ,(1999), Catalysis and Zeolites Fundamentals and Application, Germany Wojciechowska, Maria, Bogdan Czajka, Mariusz Pietrowski, Michal Zieliński, (2000), “MgF2 as A Non-conventional Catalytic Support. Surface and Structure Characterization”, Catalyst Letter, 66, 147-153 Wuttke, Stefan, Alexandre Vimont,Jean-Claude Lavalley, Marco Daturi, Erhard Kemnitz, (2010), "Infrared Investigation of the Acid and Basic Properties of a Sol-Gel Prepared MgF2", J. Phys. Chem. C, 114, 5113–5120 Zare, Abdolkarim, Alireza Hasaninejad, Ahmad Reza Moosavi Zare,Abolfath Parhami, Hashem Sharghi, and Ali Khalafi-Nezhad, (2007), "Zinc Oxide as A New, Highly Efficient, Green, and Reusable Catalyst for Microwave-assisted Michael Addition of Sulfonamides to α,βunsaturated Estersin Ionic Liquids", Canadian Journal of Chemistry, Vol. 85, 438-444 Ucapan TerimaKasih Penulis mengucapkan terima kasih pada Dr.rer.nat. Irmina Kris Murwani selaku dosen pembimbing atas semua saran dan bimbingannya selama ini serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.