SKRIPSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TANDUR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP WARNA PADA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN. TK AR – RAHMAN DI KABUPATEN KEPAHIANG
DI SUSUN OLEH
NAMA
: EMA SUSIANTI
NPM
: A1/112118
PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2015
Motto Dari kesusahan dapat pengalaman Dari kesalahan dapat kesempurnaan Dari pergaulan dapat persahabatan Dari kekhilafan dapat kesadaran Berangkat dengan penuh keyakinan Menuntut ilmu dengan senang Menuntut ilmu dengan sering Menuntut ilmu dengan semangat PERSEMBAHAN Skripsi ku ini kupersembahkan untuk: 1. Ibundaku (maryana) dan ayahanda (samsul bahri) yang selalu mendo’akan dan memberi dukungan material untuk keberhasilanku 2. saudara – saudariku (dang arpan dan ayuk reka, dang edo,adik epa serta jhoni) yang selalu memberi nasehat, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi. 3. Kepala sekolahku (Dra.Nuryana) dan teman – teman seperjuanganku yang telah mengingatkanku dan mengajarkan pelajaran yang berarti. 4. Teman spesialku (apnialdi, syafriansyah, hendiri) yang telah menemaniku dalam suka dan duka. 5. Serta teman – teman seamamaterku.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TANDUR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP WARNA PADA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN TAMAN KANAK – KANAK AR – RAHMAN Nama Ema Susianti Npm A1/112118
ABSTRAK Adapun tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui model pembelajaran TANDUR yang meliputi aspek dibidang mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola dengan menggunakan media konsep warna seperti stempera atau pewarna kue dan spidol. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model spiral (suharsimi arikunto) dan subjek penelitian anak kelompok usia 5 – 6 tahun Taman Kanak – kanak Ar – Rahman Kabupaten Kepahiang tahun 2014/1015 dengan jumlah anak 20 anak yang terdiri 10 laki laki dan 10 perempuan penelitian ini dilakukan 3 siklus dimana tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan (4) refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi. Lembar observasi anak digunakan untuk mengetahui pengembangan keberhasilan belajar anak ketika proses belajar mengajar berlangsung. Kesimpulannya dengan menggunakan media konsep warna seperti stempera atau pewarna kue dan spidol dapat meningkatkan kemampuan kognitif dilihat dari siklus pertama 13,75 % menjadi 18,75 % dan siklus ketiga lebih meningkat 30 % Melalui model pembelajaran TANDUR telah mampu meningkatkan kreativitas, pemahaman konsep warna dan keaktifan serta keberanian anak pada usia 5-6 tahun di taman kanak – kanak Ar –Rahman kabupaten kepahiang Kepahiang.
Kata kunci: model pembelajaran TANDUR dan dan konsep warna
THE 5-6 YEARS OLD CHILDREN’S IMPLEMENTING TANDUR ,TO MODEL INCREASE THE CREATIVITY AND COLOR CONCEPT UNDERSTAWDIAG OF AT AR-RAHMAN KINDERGARTEN KEPAHIANG Ema Susianti Name Npm A1/112118
ABSTRACT The aim of this research was to increase children’s activity and understanding of color concept at kindergarten Ar – Rahman, kepahiang muniapa this research emplayed the class room action research the data were be done with observation technic. child's observation Sheet to be used to to know development of succeedness study child when studying process to teach to direct. Its conclusion with to use it color concept media like stempera or cake colorer and felt-tip marker can to level it cognate ability be seen from cycle first 13,75 % become 18,75% and third cycle more to level 30 % To through studying model TANDUR had able to level it creativity, color concept comprehension and also child's braveness to age 5-6 year in child's park – Ar's child –Rahman kabupaten kepahiang.
key Word: studying model TANDUR and and color concept
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Pemahaman Konsep Warna pada anak usia 5 – 6 tahun PAUD Terpadu Ar – Rahman Kepahiang” Terwujudnya proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis. Oleh karena itu pada kesempatan inin penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada 1. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. 2. Bapak Drs. Sugianto. M.Pd. Ketua Program SKGJ Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. 3. Drs. Wembrayarli, M.Sn dan Dr. Azwandi, M.A, Pembimbing 1 dan 2 yang selalu memberikan bimbingan dan petunjuk kepada peneliti sehingga proposal skripsi ini dapat diselesaikan 4. Semua Dosen PAUD beserta seluruh Staff Administrasi Program SKGJ yang telah memberikan ilmu dan pengalamanyangberharga serta membantu kami dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Ibu Endang Utaminingsih, M. TPd dan ibu Dra. Nuryana selaku pengelola PSKGJ Kepahiang yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. 6. Pengelola / Ka dan Dewan guru PAUD Terpadu Ar – Rahman Kepahiang yang telah memberikan masukan dan saranuntuk membantu kelancaran dalammenyusun skripsi. 7. Keluarga dan teman – teman yang telah memberikan dukungan dan semangat. Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan dari Allah Swtsebagai amal ibadah amin. Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan – perbaikan untuk mencapai kesempurnaan Kepahiang, Penulis
juni 2015
Ema Susianti NPM. A1/112118
DAFTAR ISI Halaman Halaman sampul……………………………………………………….. i Lembar pengesahan ………………………………………………….. ii Lembar pengesahan panitia ujian proposal ujian skripsi…………... iii Kata pengantar………………………………………………………….. iv Daftar Isi………………………………………………………………….. vi Daftar Table………………………………………………………………. vii Daftar Bagan…………………………………………………………….. viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………….... B. Identifikasi Masalah…………………………………………. C. PembatasMasalah…………………………………………... D. Rumusan Masalah…………………………………………... E. Tujuan Penelitian……………………………………………. F. Manfaat Penelitian…………………………………………... BAB II KAJIAN PUSTAKA
1 3 4 5 5 5
A. Kajian Teori…………………………………………………… 7 B. Kajian Penelitian yang Relevan…………………………….. 20 C. Krangka Berfikir……………………………………………… 20 D. Hipotesis Tindakan………………………………………….. 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian……………………………..…………. 22 B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………. ………26 1. Lokasi penelitian……………………………………………………... 26 2. Waktu penelitian……………………………………………………....26 C. Subyek Penelitian…………………………………………………… 26 D. Jenis Tindakan……………………………………………………….. 27 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………. ………27 F. Instumen……………………………………………………………… 28 G. Teknik Analisis Data………………………………………………… 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil……………………………………………………………….. 33 B. Pembahasan……………………………………………………… 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……………………………………………………….. 45 B. Saran……………………………………………………………… 45 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 47 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rubrik Penilaian Kemampuan Anak Dalam Meniru Kegiatan ....................... 29 Tabel 1.2. Rubrik Penilaian Kemampuan Anak Dalam Menyimpulkan Kegiatan .......... 30 Tabel 1.3. Interprensi, Skala dan Kriteria Penilaian Perkembangan Anak ...................... 32
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Bagan Siklus Penelitian ..................................................................................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Kegiatan Mingguan...........................................................45 Lampiran 2. Rencana Kegiatan Harian Siklus 1 ..................................................46 Lampiran 3. Rencana Kegiatan Harian Siklus 2 ..................................................48 Lampiran 4. Rencana Kegiatan Harian Siklus 3 ..................................................50 Lampiran 5. Instrument Penilaian Anak ..............................................................52 Lampiran 6. Instrument Penilaian Guru ..............................................................54 Lampiran 7. Lembar Observasi Siklus 1 ..............................................................55 Lampiran 8. Lembar Observasi Siklus 2 ..............................................................57 Lampiran 9
Lembar Observasi Siklus 3 ..............................................................59
Lampiran 10. Surat Penelitian ...............................................................................60 Lampiran 11. Surat Keterangan Mengajar .............................................................61 Lampiran 12. Surat Pernyataan Teman Sejawat ....................................................62 Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian ............................................................63
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan,setiap anak itu unik tidak sama antara satu dengan yang lain mereka selalu aktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan antusias terhadap apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, mereka seolah – olah tidak berhenti untuk belajar. Dalam Permen Diknas Nomor 58 tahun 2009 tentang kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD) mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini agar mencapai semua aspek perkembangan yang diinginkan, adapun aspek perkembangan anak usia dini meliputi pembiasaan penanaman nilai – nilai agama, sosial emosional dan kemandirian, bahasa, fisik motorik (halus, kasar dan kesehatan jasmani) dan yang tak kalah pentingnya adalah perkembangan kognitif yang mana berhubungan dengan pola fikir anak, Berdasarkan aspek perkembangan kognitif dibidang konsep bentuk, warna,ukuran dan pola merupakan kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia untuk menghindari buta warna, melalui observasi yang dilakukan masalah yang dihadapi diPAUD Ar- Rahman guru memberi pelajaran dengan metode bernyanyi dan metode yang digunakan ini belum mampu mencapai hasil yang maksimal seperti yang diinginkan guru dan cara penjelasan ini kurang menarik bagi anak
1
2
sehingga cepat bosan karena metode yang monoton, lingkungan dan alat peraga atau media yang digunakan juga mempengaruhi minat pada anak untuk belajar dan bermain hasilnya masih banyak anak yang belum
memahami
tentang
warna
dan
mengklasifikasikan
benda
berdasarkan bentuk atau warna dan ukuran, perbedaan warna yang satu dengan yang lainnya, maka, penulis ingin mencoba menerapkan metode yang lain yaitu metode TANDUR yang belum pernah diterapkan
atau
digunakan sebelumnya melalui metode TANDUR diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar pada anak PAUD Ar - Rahman untuk Meningkatkan Kreativitas dan Pemahaman Konsep Warna pada Taman Kanak – kanak Ar-Rahman . jika di Taman Kanak – kanak anak gagal mencapai kemampuan yang diharapkan, maka untuk selanjutnya anak akan mendapatkan kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu proses pembelajaran pengenalan konsep warna di Taman Kanak – kanak sangatlah penting dan perlu mendapat perhatian yang harus ditangani dengan benar tanpa mengabaikan prinsif pembelajaran anak usia dini yaitu bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Nilai bermain bagi perkembangan kognitif merupakan media yang amat diperlukan untuk proses berfikir karena menunjang perkembangan intelektual melalui pengalaman yang memperkaya cara berfikir anak, bermain
merupakan
kesempatan
bagi
anak
untuk
berekplorasi,
mengadakan penelitian – penelitian, melakukan percobaan – percobaan untuk memperoleh pengetahuan, bermain juga membuka kesempatan bagi
3
anak untuk berkreasi menemukan hal – hal baru, membangun
dari
pengalaman
yang
mereka
membentuk dan dapat
melalui
menggambar,bermain air, bermain dengan macam – macam warna dasar, bermain dengan tanah liat atau plastisin dan bermain balok dan masih banyak permainan yang lainnya.
B. Identifikasi Masalah Melalui observasi yang dilakukan di PAUD Ar – Rahman pada bulan Maret 2015 di dapatkan kurangnya minat pada anak disebabkan cara penjelasan didalam kelas kurang menarik karena metode yang monoton yaitu metode bernyanyi, lingkungan dan alat peraga atau media yang digunakan belum mampu menarik perhatian anak, sehingga anak kurang berminat untuk mengikuti pelajaran akibat dari kurang menarik anak cepat bosan .Dan masalah lain yang dihadapi dalam kelas kelompok umur 5-6 tahun pendidikan anak usia dini Terpadu Ar – Rahman di Kabupaten Kepahiang ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut : dari 20 anak dalam kelas hanya 5 yang sudah bisa mengenal macam –macam warna, masalah lain yang dihadapi di Taman Kanak – kanak Ar - Rahman adalah Menyebutkan warna dan mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan pola. Kesulitan pembelajaran mengenal konsep pada Taman Kanak – kanak Ar – Rahman diduga karena media pembelajaran dan metode yang digunakan monoton sehingga anak mudah bosan dengan pembelajaran tersebut, dengan demikian perlu adanya pembelajaran
4
konsep warna yang kreatif dan inovatif oleh guru dalam hal memilih dan menentukan cara yang baik untuk menyampaikan kepada anak. agar anak lebih memahami konsep warna dan dapat mengembangkan kreativitas pada anak seperti yang seharusnya.
C. Pembatasan Masalah Fokus penelitian tindakan kelas yaitu ingin meningkatkan kemampuan mengenal
konsep
warna
dengan
menerapkan
metode
TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, Rayakan) menggunakan media konsep warna (stempera, pewarna kue dan spidol) sebagai alat peraga atau media di Taman Kanak – kanak Ar – Rahman, adapun indikator yang ingin dicapai pada peneitian tindakan kelas ini sesuai dengan bidang konsep bentuk warna, ukuran dan pola melalui pembinaan dan pendidikan dengan media konsep warna (stempera, pewarna kue dan spidol) diharapkan dapat memberi keberhasilan yang memberi dampak positif bagi persiapan pendidikan anak menuju jenjang berikutnya agar lebih siap dan matang. keunggulan konsep warna (stempera, pewarna kue dan spidol), gampang larut dalam air warnanya menarik karena terdiri dari bermacam – macam warna, sesuai dengan yang kita inginkan Biaya pembuatan media sangat murah, Mudah didapat dilingkungan sekitar, anak dapat mengetahui warna dasar, dan menyenangkan. Namun kekurangan permainan menggunakan pewarna kue susah dibersihkan. Dan Anak belum mengenal permainan ini.
5
Berdasarkan
permasalahan
tersebut
penulis
tertarik
melakukan
penelitian dengan judul “ Penerapan Modell Pembelajaran TANDUR Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Pemahaman Konsep Warna pada anak usia 5 – 6 tahun. TK Ar – Rahman Di kabupaten Kepahiang” D.Rumusan Masalah Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran TANDUR dapat Meningkatkan Kreativitas dan Pemahaman Konsep Warna pada anak usia 5-6 tahun Taman Kanak – kanak Ar – Rahman Kabupaten Kepahiang ? E. Tujuan Penelitian Melalui model pembelajaran TANDUR diharakan dapat meningkatkan kreativitas, pemahaman konsep warna (merah kuning biru), minat belajar anak, keaktifan, dan ketarampilan pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – kanak Ar –Rahman Kabupaten Kepahiang. F. Manfaat Hasil Penelitian a. Dampak langsung bagi anak PAUD. dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman konsep warna. Serta keaktifan dan keberanian anak. b. Manfaat Bagi Pendidik PAUD/ Teman Sejawat a) Menambah wawasan tentang stimulus yang tepat untuk mengembangkan kreativitas. b) Memperbaiki atau evaluasi pembelajaran yang ada disekolah
6
c) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengajar c. Manfaat Bagi Paud a) Meningkatkan kualitas dalam pembelajaran pendidikan anak usia dini b) Mendorong terjadinya inovasi pada pendidik anak usia dini. c) Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pembelajaran pendidikan anak usia dini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Kognitif
Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau pristiwa.Proses
kognitif
berhubungan
dengan
tingkat
kecerdasan
(intelegensi) beberapa ahli psikologi yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mendefinisikan intelektual atau kognitif. Pamela minet mendefinisikan bahwa perkembangan intelektual adalah sama dengan perkembangan mental,sedangkan pengembangan kognitif adalah pengembangan fikiran. fikiran adalah bagian dari proses berfikir dari otak.( lubis,1996:1.3) Teori pengembangan kognitif a. Teori “two factors” Teori ini dikemukakan oleh Charles spearman (1904) bahwa kognitif meliputi kemempuan umum yang diberi kode “g”(general factors) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s”(sfesific factors) b. Teori “frimary mental abilities” Teori ini dikemukakan oleh thurstone bahwa kognitif merupakan penjelmaan
7
8
dari kemampuan primer yaitu kemampuan: Berbahasa (verbal comprehension), Mengingat (memory), Nalar dan berfikir logis (reasining), Pemahaman ruang (sfatial factor), Bilangan (numerical ability), Menggunakan kata – kata (word fluency), Mengamati dengan cepat dan cermat (perceptual speed) 1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif: Faktor hereditas / keturunan, lingkungan, Kematangan, Pembentukan, Minat dan bakat dan Kebebasan.. 2. Tahap Pengembangan Kognitif menurut jean peaget Tahap / masa
: Praoprasional
Umur
: 2 – 7 tahun
Karaktristik
: Penggunaan simbol dan penyusunan tanggapan
internal, misalnya dalam permainan, bahasa dan peniruan. Vygotsky adalah seorang ahli psikologi rusia yang lahir pada tahun 1896 dan meninggal pada tahun 1934 teori perkembangannya disebut teori revolusi sosiokultural mengatakan bahwa pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial – budaya dan sejarahnya. Pemahaman Vygotsky tentang kegunaan alat berfikir sebagai berikut: membantu memecahkan masalah, memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya
9 A. Macam-macam Pengertian Pengertian Kreativitas (Renzulli, 1981) kreativitas juga sering disebut daya cipta yang memungkinkan penemuan – penemuan baru dalam bidang ilmudan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya. Beberapa definisi tentang kreativitas berdasarkan 4 p menurut para pakar: 1.Definisi Pribadi a. menurut hulbeck (1945) tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. b. Teori yang lebih baru oleh Sternberg (1988) yaitu kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, intelegensi, gaya kognitif dan kpribadian / motivasi 2.Definisi Proses Yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. 3.Definisi Produk a. Barron (1969) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan / menciptakan sesuatu yang baru. b. Haefele
(1962)
kreativitas
adalahkemampuan
untuk
membuat
kombinasi – kombinasi baru yang mempunyai kemampuan sosial.
4.Definisi Press Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor “press) atau dorongan, baik dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan social dan psikologis. Ciri – ciri kepribadian kreaif: Biasanya anak kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif, memiliki konsentrasi penuh,tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks bergantung pada situasi,orag kreatif bisa berprilaku rendah hati dan banggaterhadaphasil karyanya dan mandiri. 1. Pengertian Sain Sain adalah ilmu yang mempelajari tentang alam Menurut amien (1987) sain sebagai bidang ilmu alamiah, dengan ruang lingkup zat dan energy, baik yang terdapat dalam makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam. 2. Bermain menurut( Gordon dan browne,1985:266) merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih baik. ditekankan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh (dworetsky, 1990:395) kegiatan bermain dilaksanakan tidak serius dan fleksibel. 3.
Metode adalah cara menyampaikan/ mentransfer ilmu yang tepat
seuai dengan usia anak tk sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.
10 4.
Metode tandur adalah strategi pembelajaran yang dirancang oleh
guru untuk membantu mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran atau derajat resiko pribadi TANDUR merupakan kerangka perencanaan Quantum Teaching. Singkatan dari; Tumbuhkan, Alami, Namai , Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajarannya atau derajat resiko pribadi akan membuat peserta didik menahan diri atau mengalami downshift yang menyebabkan belajar berhenti. Seperti halnya peserta didik ditunjuk untuk berbicara atau menjawab pertanyaan yang merupakan suatu resiko pribadi yang besar dan pengalaman yang sulit, maka peserta didik tidak akan punya kesempatan untuk meraih sukses. Dengan metode tandur ini memastikan bahwa mereka mengalami pembelajaran berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri dan mencapai sukses. Dalam Quantum Teaching rancangan yang perlu diperhatikan oleh guru adalah: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan, yang disingkat dengan TANDUR, mempunyai pengertian bahwa: a. Tumbuhkan Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, seringkali mengajar harus berhadapan dengan peserta didik yang mempunyai berbagai sikap dan kemampuan yang berbeda-beda. Sebagian peserta didik mempunyai kemampuan
bahasa
yang
baik,
sebagian
yang
lain
mempunyai
kemampuan logika yang baik, sebagian yang lain kemampuan logika
11
matematik. Sebagian peserta didik bersifat pemalu, sedangkan yang lain bersifat cenderung sulilt diatur. Apabila hal ini terjadi, tugas pengajar selanjutnya adalah menumbuhkembangkan potensi tersebut dengan cara memberikan motivasi peserta didik. Dalam Quantum Teaching motivasi dikaitkan dengan minat, konsep diri dan sikap akan menampakkan tingkahlaku tertentu yang diinginkan dan mendukung terjadinya proses belajar yang sukses. Sedangkan AMBAK ( Apa Manfaat Bagiku) adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat dari keputusan. Karena dasarnya, segala sesuatu yang akan dikerjakan harus menjanjikan manfaat bagi dirinya sendiri. Maka tingkahlaku belajar juga harus demikian, menjanjikan hasil-hasil dari tanggungjawab hidup yang sebelumnya masih terbayang. b. Alami Maksud dari alami adalah memberi pengalaman seperti pengalaman umum yang dimiliki oleh peserta didik sebelumnya.Kerangka rancangan Quantum Teaching ini termasuk bagian dari langkah-langkah yang tepat untuk
membangun
pola
pengajaran
yang
baik,
yakni
dengan
mengintegrasikan materi pelajaran dengan pengalaman aktivitas seharihari.
12
c. Namai Seseorang yang belajar sama halnya dengan melakukan proses perubahan tingkah laku. Tingkah laku diambil dalam arti yang luas dan mencakup pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat dan sikap. Belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, tetapi juga mengenai seluruh pribadi peserta didik.Kerangka rancangan namai dimaksudkan dengan menyediakan kata kunci, rumus, konsep dan model serta strategi sebagai sebuah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan taraf perkembangan dan kesanggupan peserta didik serta cara atau proses belajar itu sendiri. Penamaan akan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan dan mendefinisikan. Penamaan dibangun diatas sejumlah pengetahuan dan keingintahuan peserta didik, membuat mereka penasaran, penuh pertanyaan, dan disinilah saatnya mengajarkan konsep, keterampilan berfikir dan strategi belajar d. Demonstrasikan Yang dimaksud demonstrasikan adalah menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya tahu dan mampu. Seorang guru selain menumbuhkan semangat peserta didik, hendaknya guru juga mengajari arti keberanian yang sebenarnya. Peserta didik harus diupayakan dan didorong untuk tidak mencari alasan atau
13
menyalahkan diri sendiri dan tercekam dengan rasa takut, namun menerima kenyataan situasi yang mereka alami dan melanjutkan hidup. Mendemonstrasikan sama maksudnya dengan memberi peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk menerjemahkan apa yang diterimanya dalam pengajaran. Penerjemahan itu dapat dilakukan dalam lingkungan formal maupun nonformal. Sesekali kita mencoba meraih kesuksesan tetapi yang diterima kegagalan. Kemudian dengan beberapa percobaan, akhirnya kesuksesan itu dapat diraih. Semuanya itu menunjukkan satu penjelasan bahwa latihan dengan praktek menjaga keadaan fisik dan emosi terus bergerak sehingga bermanfaat sebagai sebuah pengalaman yang penuh makna. e. Ulangi Pada umumnya, segala sesuatu yang dijelaskan guru, baik informasi maupun pengalaman yang diberikan kepada peserta didik tidak semuanya terkesan baik, tentu masih tedapat kesan-kesan yang samar dalam ingatan, pengulangan sangat membantu untuk memperbaiki semua kesan-kesan yang sesungguhnya yang tergambar jelas dalam ingatan. Belajar dengan menggulangi dapat dibantu dengan menunjukkan caracara mengulang yang tepat untuk memudahkan peningkatan kualitas pemahaman. untuk tujuan itu, tidak mungkin ditingkatkan hanya dengan latihan-latihan konvensional seperti membaca, menyimak, menghafal, mengingat dan berfikir, yang sementara ini “membosankan” tetapi dengan
14
mempelajari cara-cara tertentu yang lebih baik untuk mencapai tingkat pemahaman yang maksimal. Cara tepat untuk meningkatkan pemahaman adalah dengan mempelajari otak yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Pengulangan dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan kemampuan peserta didik bahwa mereka sebenarnya tahu. Maka pengulangan harus dilakukan dengan mengikutsertakan multi kecerdasan (Multiple Intelegence) disatu pihak dan multi modalitas (Multiple Modality) dipihak lain, mengeksplorasi multi kecerdasan termasuk didalamnya kecerdasan spasial-visual, verbal linguistik, interpersonal, musical-ritmik, naturalisasi, kinestetik, intrapersonal, dan logis matematik, menggunakan kecerdasan berganda dalam pembelajaran membantu siswa mendapatkan lebih banyak makna dan rangsangan otak dalam proses belajar, sekaligus memberi
mereka
lebih
banyak
variasi
dan
kesenangan,
serta
mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka f. Rayakan Kerangka
rancangan
ini
merupakan
pengakuan
terhadap
penyelesaian sebuah tugas, usaha, partisipasi suatu pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan, merasa kebanggaan pemberdayaan diri untuk usaha maksimal, simpati untuk kepercayaan diri serta ungkapan terimahkasih untuk antusiasnya, semua itu adalah sesuatu yang sangat beharga dan kesemuanya itu adalah perlu diberikan pujian dengan
15
merayakannya, tidak harus dengan wujud kegiatan perayaan yang perlu kemegahan, dapat juga dalam bentuk ungkapan perasaan, baik secara individual maupun bersama-sama. Maksud dari ganjaran itu adalah supaya dengan ganjaran itu anak lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki dan mempertinggi prestasi yang telah dapat dicapainya. Dengan kata lain, anak menjadi lebih keras kemauannya untuk bekerja dan berbuat lebih baik lagi. Jadi maksud terpenting bukanlah hasil yang telah dicapai anak itu, pendidik bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu 5. Pembelajaran quantum (quantum teaching learning) Salah satu prinsif dalam quantum learning adalah bahwa belajar itu harusnya mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira sehingga pintu masuk untuk informasi baru akan lebih lebar dan terekam dengan baik, dan Semuanya berbicara, lingkungan kelas, rancangan kurikulum, rancangan pembelajaran, guru harus dapat memberi pesan belajar bagi anak. 6.
Tujuan setiap pembelajaran pada prinsifnya untuk membantu
perubahan prilaku, kognitif, afektif dan psikomotor. A. Langkah - langkah Pembelajaran quantum dengan model TANDUR: Tumbuhkan minat anak, Alami. Memberi pengalaman nyata anak untuk mencoba, Namai.(menediakan kata kunci), Demonstrasi, Ulangi, Rayakan
16
B. Media berasal dari bahasa latin yang artinya “antara”pengertian terebut menggambarkan suatu perantaraan dalam penyampaian informasi. C. Teknik permainan konsep warna Bahan yang diperlukan 1) secarik kertas HVS atau kertas Koran 2) Spidol yang berwarna hijau atau zat pewarna makanan 3) Tabung atau gelas berisi air setinggi 2,5 cm D. Teknik pembuatan warna yang mengagumkan a. Buatlah sebuah bintik warna hijau yang letaknya kira – kira 5 cm dari salah satu ujung kertas b. Gantungkan kertas tadi pada tepi tabung dan usahakan titik warnanya berada diatas permukaan air, sedangkan ujung kertas terendam air. Biarkan Selama 15 – 20 menit. E. Kelebihan permainan konsep warna a) warnanya menarik,karena terdiri dari bermacam – macam warna, sesuai dengan yang kita inginkan. b) Biaya pembuatan media sangat murah c) Mudah didapat dilingkungan sekitar d) anak dapat mengetahui warna dasar dan menyenangkan
17
F. persiapan penggunaan media konsep warna persiapan penggunaan media konsep warna yang harus dilakukan guru : Pada rancangan tindakan penulis membuat RKM berisi kegiatan – kegatan dalam rangka mencapai indikakator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan dalam program semester.kemudian direncanakan untuk membuat RKH,dimana RKH terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir. Langkah – langkah pembuatan RKH a. memilih indikator yang sesuai dengan bidang pengembangan kognitif khususnya tentang konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola b. merumuskan kegiatan yang sesuai dengan indikator yang dipilih dalam RKH c. memilah kegiatan kedalam kegiatan awal. Kegiatan inti, dan kegiaan akhir d. memilih alat / sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran e. memilih dan menyusun alat penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator. Dan langkah selanjutnya adalah 1. mempersiapkan diri. Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan
18
latihan berulang – ulang meski tidak langsung berhadapan dengan anak, 2. memperiapkan media dan siapkan pula bahan dan alat – alat lain yang diperlukan 3. mempersiapkan tempat, berkaitan dengan posisi guru sebagai penyaji pesan pembelajaran, apakah ruangan sudah tertata dengan baik yang tepenting adalah semua anak dapat memperhatikan.
B.Kajian Peneliti yang Relevan Menurut Eka Ariyani, dengan judul” Penerapan Metode Proyek Dapat Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk ,Warna Ukuran dan Pola bahwa Melalui penerapan metode proyek dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk mengembangkan kemampuan mengenal warna, kemampuan mengenal ukuran dan kemampuan mengenal pola pada anak hal ini dapat dilihat pada penelitian tindakan kelas yang dilaksanakannya dalam penelitian ini di dapatkan hasil ketuntasan belajar anak secara klasikal pada siklus I memperoleh kriteria sangat kurang. Sedangkan pada siklus II hasil ketuntasan belajar anak secara klasikal memperoleh kriteria baik. Dari hasil data tersebut maka indikator pada penelitian ini telah berhasil karena telah mencapai kriteria berkembang sangat baik.
19 C.Kerangka Berpikir Anak TK dalam kegiatan pembelajarannya selalu menuntut keobyektifan, karena kognisi mereka belum mencapai untuk berpikir yang subyektif. Dengan segala sesuatu yang obyektif, siswa dapat lebih memahami struktur, detail dan bentuk dari apa yang diajarkan atau ditunjukkan guru. Seperti yang dijelaskan oleh Piaget, untuk meningkatkan perkembangan mental anak ke arah yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan memperkaya pengalaman anak melalui pengalaman kongkrit, karena
dasar
perkembangan
mental
anak
melalui
pengalaman-
pengalaman aktif melalui benda-benda di sekitar anak. untuk meningkatkan kreativitas dan konsep warna pada anak usia 5–6 tahun yaitu 1. guru melkukan perbaikan pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dan konsep warna pada anak 2. media yang digunakan yaitu konsep warna (stempera atau pawarna makanan) 3. guru merancang kegiatan bermain 4. guru memberi motivasi pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar 5. guru memberikan penilaian yang obyektif terhadap anak
20
D.Hipotesis Tindakan Kelas a. Jika menggunakan media konsep warna (stempera atau pewarna makanan) maka dapat meningkatkan kreativitas pada anak b. Jika menggunakan media konsep warna dapat meningkatkan pemahaman konsep warna pada anak. c. Jika menggunakan media konsep warna dapat meningkatkan keaktifan dan keberanian anak.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) menurut hopkin pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap –tahap pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa pengamatan, pendahuluan /perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Tahap – tahap penelitian dalam masing – maing tindakan terjadi secara berulang –ulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.
21
22
1. Prencanaan Penelitian ini dibuat dalam tahap perencanaan diususn mencangkup semua langkah – langkah tindakan mulai dari penyuunan rencana kegiatan harian dan langsung menentukan tema dan sub tema yang akan di ajarkan, menyediakan media atau alat peraga untuk pembelajaran, mencangkup metode atau teknik mengajar,mengalokasikan waktu,observasi dan evaluasi. Langkah – langkah pada tahap perencanaan : a. Menentukan tema Tujuan menetukan tema merupakan suatu alat untuk mengenalkan berbagai konsep dan ide kepada anak b. Membuat rencana persiapan mengajar (RKH) c. Menentukan metode d. Mengalokasikan waktu pembelajaran e. Menyiapkan alat atau media yang diperlukan. f. Menyiapkan lembar penilaian
2.Aksi atau pelaksanaan tindakan Tahap ini merupakan pelaksanaan dari semua rencana yang dibuat.kegiatan yang dilaksanakan dikelas adalah pelaksanaan dari teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan hasilnya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pengajaran.
23
a. prasiklus sebelum melakukan penelitian tindakan kelas dilaksanakan terlebih dahulu peneliti mengadakan observasi awal pada kelompok usia 5-6 tahun taman kanak – kanak ar- rahman kabupaten kepahiang observai dilakukan dengan Tanya jawab tentang konsep warna hanya 5 anak yang dapat menyebutkan macam – macam warna. a. Kegiatan awal (30 menit) 1. Pendidik mengajak anak berbaris, dan mengucapkan jnji TK, salam, berdo’a dan bernyanyi 2. Pendidik menanyakan hari , tanggal dan tahun 3. Pendidik melakukan Tanya jawab tentang tema air,api dan udara 4. Pendidik memberi penjelasan tentang manfaat, sifat – sifat air, dan warna dari air b.Kegiatan inti (60 menit) Pemberian tugas: 1. Pendidk guru membagi anak dalam 2 keompok dan menanyakan nama dari setiap perlengkapan yang akan digunakan 2. Anak – anakmengikuti dan menjawab pertanyaan dari guru 3. Pendidik memberikan penjeasan kepada anak tugas yang akan dikerjakan yaitu bermain konsep warna 4. Anak – anak mulai melakukan tugas yang diberikan guru dan anak mulai bereksprimen dengan media konsep warna.
25
c.Kegiatan akhir (30 menit)1. 1..Pendidik mengajak anak berdiskusi dan Tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2.Pendidik mengajak anak bersama – sama membacado’a setelah belajar 3.Pendidik menyampaikan kegiatan besok kepada anak Salam, berdo;a dan bernyanyi sebelum pulang ,anak pulang dengan teratur. 2. Observasi dan Pengamatan Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observator yang dilaksanakan oleh teman sejawat, waktu observasi in dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data,data ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yangsudah dibuat, guru sebgai peneliti dan anak sebagai yang diteliti data ini berbentuk kualitatif yang menunjukkan mampu dan tidak mampu,dalam hal iniguru dibantu teman sejawat 4.Refleksi Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang di dapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Dari data yang didapat didiskusikan kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran kemudian ditafsirkan dan dianalisis.apa bila hasil yang dicapai belum mencapai hipotesis tujuan maka akan dilakukan siklus kedua atau siklus
26
berikutnya.dengan tahapan – tahapan kegiatan sebagaimana siklus pertama.data yang diambil bersifat
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dilaksanakan pada anak kelompok usia 5 – 6 tahun Taman Kanak kanak Ar –Rahman Kabupaten Kepahiang. 2. Waktu penelitian Tanggal 20 April - 30 Mei 2015
C. SubJek Penelitian Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dikelompok B usai 5 – 6 tahun taman kanak –kanak ar – rahman kabupaten kepahiang dengan jumlah anak 20 anak dan hanya 5 anak yang dapat menyebutkan macam – macam warna dengan tepat dan benar jadi fokus yang diteliti ada 15 anak yang belum memahami konsep warna dan tema yang akan diangkat adalah tema air, api dan udara dan sub tema manfaat air,dan sifat – sifat air bidang pengembangan yang dijadikan subyek adalah pengembangan kognitif tentang konsep bentu,warna, ukuran dan pola.adapun metode yang digunakan adalah metode quantum model pembelajaran TANDUR( tumbuhkan. Alami, namai. Demonstrasi, ulangi, rayakan)
27
D. Jenis Tindakan Peran peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai guru dan perancang dalam peaksanaan pembelajaran, sedangkan guru yang lain telah ditetapkan menjadi teman sejawat yang telah bersedia mendampingi peneliti berkolaborasi dan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Sedangkan anak berperan sebagai subjek yang diteliti dalam pembelajaran penelitian tindakan kelas. Penilaian yang dilakukan Respon anak terhadap pembelajaran kemampuan megenal konsep warna a. Observasi Mengajak anak untuk menjadi pengamat yang baik. b.pemberian tugas E. Teknk pengumpulan data Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada anak kelompok usia 5-6 tahun tk Ar – Rahman kabupaten kepahiang dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya: 1. Teknik observasi( pengamatan) Pengamatan (observasi digunakan untuk merekam proses dan hasil dari suatu aktivitas sehari – hari anak disekolah,berdasarkan pengamatan langsung dan sikap dan prilaku dalam mengikuti proses pembelajaran, pengamatan harus menjadi aspek perencanaan seorang pendidik.alat
28
yang digunakan dalam observasi adalah lembar instrument yang dilakukanmelaui pengamatan yaitu: 1. Lembar observasi 2. dan lembar tugas anak 3. teknik pemberian tugas teknik pemberian tugas adalah teknik pengumpulan data dengan cara pemberian tugas melalui lembar tugas dengan cara penugasan langsung pada anak kelompok usia 5-6 tahun F. Instrumen insrtumen – instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas meliputi lembar observasi, yang terdiri dari instrument observasi anak dan instrument observasi guru 1. Instrument observasi anak Instrument observasi ini berbentuk lembaran instrument penilaian anak kelompok B TK Ar – Rahman kabupaten kepahiang.stiap kegiataninstrumen akan dilampirkan aspek yang diobservasi tentang kemandirian, kecepatan, dan keaktifan anak dalam belajar 2. Instrument observasi guru a. Intrumen lembar observasi kemampuan merancang pembelajaran berasarkan rencana persiapan pembuatan RKH b. Lembar observasi kemampuan melaksanakan pembelajaran serta carapenyampaian dalam pembelajaran juga penggunaan bahan ajar.
29
G.Teknik Analisis Data Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas berupa data observasi dan pemberian tugas data diolah dengan cara mengumpulkan data tersebut data tersebut. Sementara data kuantitatif akan diolah menggunakan uji deskripsi melalui presentasi dari uji tes 1.prosentasi ketuntasab belajar atau keberhasilan belajar secara keseluruhan: Rumus NP=R_X100% JS
Keterangan: NP
:Nilai dalam persen
R
:Skor yang dicapai siswa
JS
:Jumlah keseluruhan siswa
(Arikunto, 2002:269 dalam skripsi Areka Puspita 2012)
30 Tabel 1.3 Interprestasi, Skala,dan Kriteria Penilaian Perkembangan Anak Kategori
skor
Skala
Kriteria Penilaian
4
85% - 100%
Berkembang Sangat Baik ( BSB)
3
69% - 84%
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
2
53% - 68%
Mulai (MB)
Berkembang
1
37% - 52%
Belum (BB)
Berkembang
nilai ketuntasannya 75% apabila anak mencapai 75% maka indikator yang ingin dicapai tuntas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan pertama a. Perencanaan Pada siklus I guru merancang pembelajaran dengan membuat rencana kegiatan harian ( RKH), menentukan metode pembelajaran menyiapkan media, alat dan bahan ajar serta menyiapkan lembar penilaian, tahap perencanaan siklus pertama dibagi menjadi tiga,kegiatan awal 30 menit, kegiatan inti 60 menit, istirahat dan makan 30 menit, kegiatan akhir 30 menit siklus I ini dilakukan satu kali pertemuan dilakukan pada hari rabu 22 April 2015 pada semester II minggu ke 16 dengan tema alam semesta sub tema sebab terjadinya gejala alam,dengan waktu 08.00 – 11.30 wib. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan permainan warna yang mengagumkan adalah dengan menggunakan secarik kertas hvs atau kertas karton, spidol berwarna hijau atau zat pewarna makanan,dan tabung atau gelas yang berisi air setinggi 2,5 cm,pada langkah awal guru menjelaskan tema alam semesta dan sub tema sebab terjadinya gejala alam. lalu guru meletakkan perlengkapan
31
32 pembelajaran di depan anak.dan menjelaskan satu persatu perlengkapannya dan cara permainannya, setelah itu guru membagi kelompok menjadi menjadi 3 kelompok, kelompok diberi nama sesuai dengan kesepakatan dengan anak – anak, kelompok pertama yang mendapat giliran pertama yaitu kelompok matahari sedangkan kelompok awan dan kelompok hujan mewarnai gambar pelangi. Anak yang mendapatkan giliran pertama membuat sebuah bintik warna hijau yang letaknya kira – kira 5 cm dari salah satu ujung kertas yang telah diberi tanda oleh guru, kemudian anak menggantungkan kertas pada tepi tabung atau gelas dan titik warnanya berada diatas air, sedangkan ujung kertas terendam air biarkan selama 15 – 20 menitr.anak yang telah selesai melakukan permainan ini diobservasi permainan dilakukan dengan anak selanjutnya. Adapun data yang didapat dapat dilihat pada tabel observasi (1.4) pada lampiran. c) Observasi Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi yang telah disiapkan dengan menerapkan metode TANDUR untuk mengembangkan kognitif dalam mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola. Hasil analisis data yang diperoleh Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kognitif anak dari pertemuan I adalah 65%, sehingga belum mencapai kriteria keberhasilan sebesar 75%. Sedangkan pada aspek kognitif dalam mengenal konsep bentuk, anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (15%), kriteria berkembang sesuai harapan berjumlah (45%), kriteria mulai berkembang orang anak 20%), kriteria belum berkembang 5 orang anak (25%).
33 Untuk aspek mengenal konsep warna anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (20%), 2 orang anak (40%), kriteria berkembang sesuai harapan 8 orang anak (25%), mulai berkembang 5 orang anak dan kriteria belum berkembang 3 orang 15%. Untuk aspek mengenal konsep ukuran belum ada anak yang mendapat kriteria sangat baik (0%), kriteria baik 7 orang anak (32%), kriteria cukup 11 orang anak (50%), kriteria kurang 4 orang anak (18%). Sedang untuk aspek mengenal konsep pola 2 anak yang mendapat kriteria sangat baik (10%), kriteria berkembang sesuai harapan 9 orang anak (45%), kriteria mulai berkembang 5 orang anak (25%), kriteria belum berkembang 4 orang anak 20%) d) Refleksi Berdasarkan
observasi
guru
dan
kolaboratorselama
pembelajaran
berlabgsung terdapat beberapa kekurabgan dalam pembelajaran yaitu: 1 Anak pertama kali melakukan dengan metode tandur sehingga belum terbiasa. 2 Saat peneliti menjelaskan sebagian anak masih ada yang tidak memperhatikan 3 Anak kurang memahami aturan dalam pelaksanaan metode tandur 4 Peneliti masih kurang menjelaskan tentang konsep bentuk, warna, ukuran dan pola antara tema dan kehidupan sehari-hari anak 5 Peneliti masih kurang memberikan pengarahan kepada anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak 6 Peneliti kurang membimbing dan mengarahkan tugas masing-masing anak.
34 4) rekomendasi Berdasarkan refleksi yang ada maka guru berupaya melakukan perbaikan pada pertemuan selanjutnyaadapun cara – cara untukmemperbaiki pembelajaran dipertemuan berikutnya sebagai berikut 1.
Membimbing anak yang belum mengerti bukan membantu langsung kepada anak
2.
Memberi kesempatan kepada anank untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
3.
Memberikan arahan dengan bahasa yang jelas
4.
Mengupayakan berbicara dengan menggunakan kontak mata
Siklus kedua Pertemuan ke 1 a. Perencanaan Berdasarkan refleksi dan rekomendasi pertemuan pertama guru memberi bimbingan anak yang belum mengerti bukan memberi bantuan langsung sehinga anak bisa menyelesaikan tugasnya sendiri, memberi penguatan atau arahan, memberi kesempatan pada anak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dan mengupayakan saat berbicara menggunakan kontak mata dan pemberian motovasi yang penting kepada anak yang sudah atau yang belum bisa melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Perencanan tindakan yang kedua dilaksanak pada pada kamis 23 april 2015 pada semester II minggu ke 16 dengan tema alam semesta sub tema sebab terjadinya gejala alam,dengan waktu 08.00 – 11.30 wib.
35
b. Pelaksanaan Pelaksaan pembelajaran dilaksanakn dengan pembelajaran dengan menggunakan permainan jatuh menyebar dilaksanakan dengan menggunakan dua wadah kecil misalnya tatakan gelas, 2 sendok makan minyak, tisu atau serbet kertas, pewarna makanan, pipet penates, dua sendok makan air, kertas karton warna putih, dan gunting. pada langkah awal guru menjelaskan tema alam semesta dan sub tema sebab terjadinya gejala alam.lalu guru meletakkan perlengkapan pembelajaran di depan anak.dan menjelaskan satu persatu perlengkapannya dan cara permainannya pada siklus kedua guru membagi anak sesuai dengan kelompok kemarin, dan kelompok yang petama yang melakukan permainanjatuh menyebar adalah kelompok awan dan kelompok matahari dan hujan
meniru menulis kata
pelangi.anak yang mendapat giliran pertama menuangkan minyak kesalah satu wadah, dan dan airkedalam wadah yang lain, gunting dua lembar kecil dari karton membentuk persegi atau bujur sangkar, masukkan salah satu karton ke dalam minyakdan dan lembar lain kedalam air, letakkan setiap kertas pada tisu atau serbet kertas,teteskan satu tees zat pewarna pada tiap lembar karton. anak yang telah selesai melakukan permainan ini diobservasi permainan dilakukan dengan anak selanjutnya. Selama permainan dilaksanakan teman sejawat hanya mengawasi guru melakukan observasi terhadap anak
36
Adapun data yang didapat dapat dilihat pada table ( 1.5 ) pada lampiran : pada tahap ini peneliti mengadakan observasi yang telah disiapkan dengan menerapkan metode tandur untuk mengembangkan kognitif dalam mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola. Hasil analisis data yang diperoleh peneliti dan teman sejawat dari lembar observasi anak dapat dilihat sebagai berikut Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kognitif anak dari siklus II. Sedangkan pada aspek kognitif dalam mengenal konsep bentuk, anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (20%), kriteria berkembang sesuai harapan berjumlah (50%), kriteria mulai berkembang orang anak 30%), kriteria belum berkembang 0 orang anak (0%). Untuk aspek mengenal konsep warna anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (15%), 4 orang anak (45%), kriteria berkembang sesuai harapan 10 orang anak (40%), mulai berkembang 6 orang anak dan kriteria belum berkembang 0 orang 0%. Untuk aspek mengenal konsep ukuran anak yang mendapat kriteria sangat baik (10%), kriteria berkembang sesuai harapan (30%), kriteria belum berkembang (10%),. Sedang untuk aspek mengenal konsep pola 2 anak yang mendapat kriteria sangat baik (10%), kriteria berkembang sesuai harapan 9 orang anak (50%), kriteria mulai berkembang 5 orang anak (30%), kriteria belum berkembang 4 orang anak 100%).
37
d) Refleksi Berdasarkan
observasi
guru
dan
kolaboratorselama
pembelajaran
berlabgsung terdapat beberapa kekurabgan dalam pembelajaran yaitu: 1 Anak belum terbiasa dengan metode tandur sehingga belum banyak anak yang aktif 2 Saat peneliti menjelaskan sebagian anak masih ada yang tidak memperhatikan 3 Peneliti masih kurang menjelaskan tentang konsep bentuk, warna, ukuran dan pola antara tema dan kehidupan sehari-hari anak 4 Peneliti masih kurang memberikan pengarahan kepada anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak 5 Peneliti kurang membimbing dan motivasi yang cukup untuk anak sehingga masih ada anak yang belum mampu menyelesaikan tugas masing-masing anak. 4) rekomendasi Berdasarkan refleksi yang ada maka guru berupaya melakukan perbaikan pada pertemuan selanjutnyaadapun cara – cara untuk memperbaiki pembelajaran dipertemuan berikutnya sebagai berikut 1. Membimbing anak yang belum mengerti bukan membantu langsung kepada anak 2. Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memberikan arahan dengan bahasa yang jelas 4. Memperbanyak motivasi untuk anak terutama yang yang belummampu menyelesaikan tugasnya. Siklus ketiga
38 Pertemuan 1 Pada siklus 3 guru merancang pembelajaran dengan membuat rencana kegiatan harian( RKH),menentukan metode pembelajaran menyiapkan media, alat dan bahan ajar serta menyiapkan lembar penilaian, tahap perencanaan siklus pertama dibagi menjadi tiga,kegiatan awal 30 menit,kegiatan inti 60 menit, istirahat dan makan 30 menit, kegiatan akhir 30 menit siklus 3 ini dilakukan satu kali pertemuan dilakukan pada hari sabtu 24 april 2015 pada semester II minggu ke 16 dengan tema alam semesta sub tema sebab terjadinya gejala alam,dengan waktu 08.00 – 11.30 wib.
c. Pelaksanaan Pelaksaan pembelajaran dilaksanakn dengan pembelajaran dengan menggunakan warna – warna ajaib dilaksanakan dengan menggunaka karton atau piring kertas. Gunting, cat, tali atau benang pada langkah awal guru menjelaskan tema alam semesta dan sub tema sebab terjadinya gejala alam.lalu guru meletakkan perlengkapan pembelajaran di depan anak.dan menjelaskan satu persatu perlengkapannya dan cara permainannya pada siklus ketiga guru membagi anak sesuai dengan kelompok kemarin dan kelompok yang petama yang melakukan permainan warna warna ajaib adalah kelompok hujan . dan kelompok matahari dan awan pelangi dari kertas origami. Dan anak yang mendapat giliran pertama membuat lingkaran dengan menggunting karton , dan mewarnai satu sisi dengan merah dan satu sisi lainnya dengan warna biru, buatlah dua lubang pada tiap sisinya yang berlawanan, masukkan benang atau tali secukupnya melalui
39
lubang tersebut, simpulkan ujung tiap benang, pegang karton pada ujung benang, putarlah karton dengan benang. . anak yang telah selesai melakukan permainan ini diobservasi permainan dilakukan dengan anak selanjutnya. (Adapun data yang didapat dapat dilihat pada tabel ( 1.6) pada lampiran) ada tahap ini peneliti mengadakan observasi yang telah disiapkan dengan menerapkan metode TANDUR untuk mengembangkan kognitif dalam mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola. Hasil analisis data yang diperoleh Berdasarkan tabel 1.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kognitif anak dari siklus III Sedangkan pada aspek kognitif dalam mengenal konsep bentuk, anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (35%), kriteria berkembang sesuai harapan berjumlah 50%), kriteria mulai berkembang (15%), kriteria belum berkembang (0%). Untuk aspek mengenal konsep warna anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (30%), 2 orang anak (45%), kriteria berkembang sesuai harapan (20%), mulai berkembang dan kriteria belum berkembang (5%). Untuk aspek mengenal konsep ukuran belum ada anak yang mendapat kriteria sangat baik (35%), kriteria baik (50%), kriteria (15%), kriteria kurang(0%). Sedang untuk aspek mengenal konsep pola 2 anak yang mendapat kriteria sangat baik (20%), kriteria berkembang sesuai harapan (50%), kriteria mulai berkembang (30%), kriteria belum berkembang (0%).
40
3.) refleksi Berdasarkan hasil observasi guru dan kolabolator selama pembelajaran berlangsung terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran daya ingat anak kurang, sehingga anak sulit tugasnya karena ada anak yang usianya kuarang dari 5 tahun. 4) rekomendasi Berdasarkan refleksi yang ada maka guru tidak terlalu memaksa anak untuk mengenal semua warna cukup wana dasar saja dan bentuk geometri seperti bujur sangkar, persegi panjang dan lingkaran, sedangkan pada anak yang daya tangkapny kurang harus diberi rangsangan yang baik lagi dan memberi penjelasan secara lambat, pelan – pelan dengan menggunakan bahasa yang lembut dan mudah dimengerti anak. Penelitian diakhiri pada siklus 3. B. Pembahasan Berdasarkan penemuan hasil penelitian bahwa kemampuan kognitif, mengenal konsep warna, bentuk dan ukuran dengan metode TANDUR mengalami perkembangan dapat dilihat dari 20 anak 10 orang anak, pada siklus pertama mendapat nilai baik dengan deskripsi anak dapat meniru kegiatan dari awal sampai akhir tanpa dibimbing oleh guru.dan dari 20 orang anak 13 orang anak pada siklus 2 mendapat nilai baik dengan deskripsi anak dapat meniru kegiatan dari awal sampai akhir tanpa dibimbing oleh guru, sedangkan dari 20 orang anak 17 pada siklus 3 mendapat nilai baik dengan deskripsi anak dapat meniru kegiatan dari awal sampai akhir tanpa dibimbing oleh guru. anak yang mendapat nilai baik karena anak senang mengikuti pelajaran mengenal konsep warna, karena diberi penguatan
41
dan motivasi. Anak yang belum dapat menyelesaikan tugas dibimbing sedangkan anak yang mendapatkan nilai kurang karena tahap perkembangan anak masih kurang, kesehatan anak terganggu karena filek, lingkungan anak yang kurang mendukung seperti lingkungan keluarga dan masyarakat seperti tempat bermain, teman bermain dan alat yang digunakan kurang menarik.
BAB V Kesimpulan Dan Saran A.KESIMPULAN Berdasarka hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman konsep warna dan keberhasilan belajar anak usia 5-6 tahun pada Taman kanak – kanak Ar –Rahman peningkatan ini terjadi karena metode TANDUR menumbuhkan minat belajar pada anak diawal kegiatan dan diakhiri dengan motivasi atau riwad. B. SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan : 1.bagi guru a. hendaknya guru memberi motivasi, penguatan kepada anakdalam setiap pelajaran, dan membimbing anak yang belummengerti dalam pembelajaran. b. Hendaknya guru memberi penjelasan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh anak. c. guru hedaknya menggunakan media, teknik dan metode yang bervariasi seperti menggunakan media konsep warna d. guru tidak boleh tergantung dengan satu media saja haruskreatif menciptakan edia yang lan untuk membantu pross pembelajaran.
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi,dkk.2002.Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bumi Aksara. Loeschnig, Louis v.2009.Percobaan Kimia Sederhana dengan Bahan Sehari – hari.Bandung : Angkasa. Mandell, Muriel.2009.Percobaan Sain Sederhana Sederhana dengan Bahan Sehari – hari,Bandung : Angkasa. Munandar, Utami.1999.Kreativitas dan Keberbakatan strategi Mewujudkan Potensi Kreativitas dan Bakat,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. ------ 2009.Pengembangan Kreativitasanak berbakat, Jakarta:Rineka Cipta. ------ 1992.Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah petunjuk bagi para guru dan orang tua,Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Muslich, masnur. 2009. Melaksanakan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah,Malang: Bumi Aksara. Nugraha, Ali.2008. Pengembangan Pembelajaran Sain pada Anak Usia Dini, Bandung:JILSI Foundation. Nurani Sujiono, yuliani, dkk.2005.Metode Pengembangan Kognitif,Jakarta: universitas terbuka. Petunjuk teknis Kurikulum berdasarkan permen no 58 tahun 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia no 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan Anak Usia Dini. Silberman, Mel.2009.Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani Islamic Publisher. Sumber : http://akmal-mr.blogspot.com/2011/04/metodetandur.html.diakses hari jum’at tanggal 13 maret 2015 jam 17:24 wib Sumber:https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/07/16/laporanpenelitian-tindakan-kelas-1/ hari jum’at tanggal 13 maret 2015 18.22 WIB Sumber: http://bayulikids.blogspot.com/2013/11/inovasi-pembelajarankuantum.html hari jum’at 13 maret 2015 jam17:42.
45 RENCANA KEGIATAN MINGGUAN TEMA : ALAM SEMESTA SUB TEMA : SEBAB AKIBAT GEJALA ALAM SEMESTER : II KELOMPOK :B MINGGU : XVI Nilai agama dan moral
Kognitif Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1) Berbuat baik terhadap semua makhluk tuhan( Nam 3.1.1) Menghormati guru, orang tua dan orang lebih tua(Nam3.2.1) Mendengarkan dan memperhatikan teman( Nam 3.2.2) Bersikap jujur(Nam3.3.1) .Menyebutkan hari - hari besar keagamaan( Nam 5.1.1)
Sosial emosional
.Dapat bekerja sama dengan teman( Se 1.1.2) Antusias ketika melakukan kegiatan yang diinginkan( Se 3.3.2) Menaati aturan / tata tertib dikelas(Se4.1.2) Dapat menerima kritik( Se 6.1.1) Menghargai hasil karya teman / orang lain( Se 7.1.1)
Fisik motorik kasar
Bahasa
Menirukembali 4 - 5 urutan kata( Bhs menerima 1.1.2) Membedakan kata - kata yang mempunyai suku kata awal yang sama ( misal: kaki - kali ) dansukukata akhir yang sama ( misal: sama - mama)dll( Bhs mengungkap 3.1.2) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas( Bhs mengungkap 6.1.1) Menghubungkan gambar / benda dengan kata( Bhs keaksaraan 2.1.2) Mengucapkan syair lagu sambil diiringi senandung lagunya (Bhs keaksaraan 3.1.3)
Mengungkapkan asal mula/ terjadinya sesuatu( kog pengetahuan 4.1.1) Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri - ciri tertentu misalnya: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis,dll( kog konsep bentuk 2.1.1) Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari 3 pola yang berurutan misal: merah, putih, biru,merah…./ABCD ABCD ( kog konsep bentuk 4.1.1) Membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda – benda( kog konsep bilangan 1.1.3)
Mengekspresikan diri dalam gerakan berbagai variasi dengan lentur dan lincah( fmk 2.1.1) Menari / senam menurut musik yang didengar( fmk 2.1.2) Melambung dan menangkap kantong biji sambil berjalan / bergerak( fmk 4.1.2) Membuang sampah pada tempatnya( fmk 5.1.3)
Fisik motorik halus
Mencocok bentuk( fmh 2.1.1) Membuat berbagai bunyi dengan berbagai alat membentuk irama( fmh 3.1.3) Permainan warna dengan berbagai media misal: crayon, cat air, dll(fmh 3.2.2) . Mewarnai benda 3 dimensi dengan berbagai media( fmh 5.1.1)
46 LAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I PERTEMUAN I TEMA/SUBTEMA :alam semesta/sebab akibat gejala alam SEMESTER/MINGGu :II (dua)/XVI HARI/TANGGAL :Kamis, 23 APRIL 2015 KELOMPOK :B Waktu 08.0008.30
Indikator
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1) Mengekspresikan diri dalam gerakan berbagai variasi dengan lentur dan lincah( fmk 2.1.1) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas( Bhs mengungkap 6.1.1)
09.0010.00 Mengungkapkan asal mula/ terjadinya sesuatu( kog pengetahuan 4.1.1)
Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit - berbaris didepan kelas - anak duduk melingkar - Salam, sapa dan berdo’a sebelum belajar
- bernyanyi lagu ‘ pelangi – pelangi”
Pendidikan karakter
Disiplin
-Guru dan anak
Religius
Penilaian perkembanganak didi Alat HASIL
Observasi
- Observasi - Guru dan anak
Percaya diri
- Apersepsi
- Bercerita tentang sebab akibat gejala alam
Alat/sumber belajar
- Observasi - Guru dan anak - Guru dan anak
Percaya diri
Percakapan
Percakapan - Guru dan anak
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit Bercerita Tentang Warna Pelangi Dan Sebab Terjadinya Pelangi
Percaya diri
Gambar yang sudah disediakan guru, anak dan guru
Tanya jawab
penugasan
Menghubungkan gambar / benda dengan kata( Bhs keaksaraan 2.1.2)
Menghubungkan Gambar Pelangi dan gejaa alam lainya Dengan Kata
Tanggung jawab
Bermain Dengan Warna
Kreatif
Lembar kerja, peralatan belajar,anak dan guru
Gelas, air, kertas hvs,
Peraktek langsung
47
Permainan warna dengan berbagai media misal: crayon, cat air, dll(fmh 3.2.2) Membuang sampah pada tempatnya( fmk 5.1.3)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Merapikan perlengkapan yang sudah digunakan
Tanggung jawab
pewarna kue atau stempera Anak dan guru Anak dan guru Peraktek langsung
III. Kegiatan Istirahat ± 30 Menit - Main di luar kelas - Cuci tangan sebelum dan sesudah makan - makan - Berdoa sebelum dan sesudah makan - Gosok gigi
Kreatif Mandiri
- Observasi
Religious
- Mainan - Lap, ember, air
Mandiri
- Bekal, Anakdan guru - Odol, sikat, air
IV Kegiatan Pengembangan ± 60 menit - Iqro
- Observasi
- Observasi
- Observasi
IV. Kegiatan Akhir ± 30 Menit Tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dilakukan Menginformasikan kegiatan esok hari Bernyanyi, salam dasn doa pulang.
Percaya diri
Anakdan guru
- Observasi Percaya diri dan religius
Anak dan guru
- Observasi
Mengetahui Kepala TK Ar – Rahman kepahiang,
Kepahiang, 23 April 2015 Guru kelompok
Dra, NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
Ema Susianti NPM. A1/112118
48 LAMPIRAN 3 RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I PERTEMUAN I TEMA/SUBTEMA :alam semesta/sebab akibat gejala alam SEMESTER/MINGGu :II (dua)/XVI HARI/TANGGAL :Jum’at, 24 APRIL 2015 KELOMPOK :B Waktu 08.0008.30
Indikator
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1) Mengekspresikan diri dalam gerakan berbagai variasi dengan lentur dan lincah( fmk 2.1.1) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas( Bhs mengungkap 6.1.1)
09.0010.00 Mengungkapkan asal mula/ terjadinya sesuatu( kog pengetahuan 4.1.1)
Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit - berbaris didepan kelas - anak duduk melingkar - Salam, sapa dan berdo’a sebelum belajar
- bernyanyi lagu ‘ pelangi – pelangi”
Pendidikan karakter
Disiplin
-Guru dan anak
Religius
Penilaian perkembanganak didi Alat HASIL
Observasi
- Observasi - Guru dan anak
Percaya diri
- Apersepsi
- Bercerita tentang sebab akibat gejala alam
Alat/sumber belajar
- Observasi - Guru dan anak - Guru dan anak
Percaya diri
Percakapan
Percakapan - Guru dan anak
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit Bercerita Tentang Warna Pelangi Dan Sebab Terjadinya Pelangi
Percaya diri
Gambar yang sudah disediakan guru, anak dan guru
Tanya jawab
penugasan
Menghubungkan gambar / benda dengan kata( Bhs keaksaraan 2.1.2)
Menghubungkan Gambar Pelangi dan gejaa alam lainya Dengan Kata
Tanggung jawab
Bermain Dengan Warna
Kreatif
Lembar kerja, peralatan belajar,anak dan guru
Gelas, air, kertas hvs,
Peraktek langsung
49
Permainan warna dengan berbagai media misal: crayon, cat air, dll(fmh 3.2.2) Membuang sampah pada tempatnya( fmk 5.1.3)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Merapikan perlengkapan yang sudah digunakan
Tanggung jawab
pewarna kue atau stempera Anak dan guru Anak dan guru Peraktek langsung
III. Kegiatan Istirahat ± 30 Menit - Main di luar kelas - Cuci tangan sebelum dan sesudah makan - makan - Berdoa sebelum dan sesudah makan - Gosok gigi
Kreatif Mandiri
- Observasi
Religious
- Mainan - Lap, ember, air
Mandiri
- Bekal, Anakdan guru - Odol, sikat, air
IV Kegiatan Pengembangan ± 60 menit - Iqro
- Observasi
- Observasi
- Observasi
IV. Kegiatan Akhir ± 30 Menit Tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dilakukan Menginformasikan kegiatan esok hari Bernyanyi, salam dasn doa pulang.
Percaya diri
Anakdan guru
- Observasi Percaya diri dan religius
Anak dan guru
- Observasi
Mengetahui Kepala TK Ar – Rahman kepahiang,
Kepahiang, 24 April 2015 Guru kelompok
Dra, NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
Ema Susianti NPM. A1/112118
50 LAMPIRAN 4 RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I PERTEMUAN I TEMA/SUBTEMA :alam semesta/sebab akibat gejala alam SEMESTER/MINGGu :II (dua)/XVI HARI/TANGGAL :Sabtu, 25 APRIL 2015 KELOMPOK :B Waktu 08.0008.30
Indikator
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1) Mengekspresikan diri dalam gerakan berbagai variasi dengan lentur dan lincah( fmk 2.1.1) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas( Bhs mengungkap 6.1.1)
09.0010.00 Mengungkapkan asal mula/ terjadinya sesuatu( kog pengetahuan 4.1.1)
Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit - berbaris didepan kelas - anak duduk melingkar - Salam, sapa dan berdo’a sebelum belajar
- bernyanyi lagu ‘ pelangi – pelangi”
Pendidikan karakter
Disiplin
-Guru dan anak
Religius
Penilaian perkembanganak didi Alat HASIL
Observasi
- Observasi - Guru dan anak
Percaya diri
- Apersepsi
- Bercerita tentang sebab akibat gejala alam
Alat/sumber belajar
- Observasi - Guru dan anak - Guru dan anak
Percaya diri
Percakapan
Percakapan - Guru dan anak
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit Bercerita Tentang Warna Pelangi Dan Sebab Terjadinya Pelangi
Percaya diri
Gambar yang sudah disediakan guru, anak dan guru
Tanya jawab
penugasan
Menghubungkan gambar / benda dengan kata( Bhs keaksaraan 2.1.2)
Menghubungkan Gambar Pelangi dan gejaa alam lainya Dengan Kata
Tanggung jawab
Bermain Dengan Warna
Kreatif
Lembar kerja, peralatan belajar,anak dan guru
Gelas, air, kertas hvs,
Peraktek langsung
51
Permainan warna dengan berbagai media misal: crayon, cat air, dll(fmh 3.2.2) Membuang sampah pada tempatnya( fmk 5.1.3)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib(Nam2.1.1)
Merapikan perlengkapan yang sudah digunakan
Tanggung jawab
pewarna kue atau stempera Anak dan guru Anak dan guru Peraktek langsung
III. Kegiatan Istirahat ± 30 Menit - Main di luar kelas - Cuci tangan sebelum dan sesudah makan - makan - Berdoa sebelum dan sesudah makan - Gosok gigi
Kreatif Mandiri
- Observasi
Religious
- Mainan - Lap, ember, air
Mandiri
- Bekal, Anakdan guru - Odol, sikat, air
IV Kegiatan Pengembangan ± 60 menit - Iqro
- Observasi
- Observasi
- Observasi
IV. Kegiatan Akhir ± 30 Menit Tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dilakukan Menginformasikan kegiatan esok hari Bernyanyi, salam dasn doa pulang.
Percaya diri
Anakdan guru
- Observasi Percaya diri dan religius
Anak dan guru
- Observasi
Mengetahui Kepala TK Ar – Rahman kepahiang,
Kepahiang, 25 April 2015 Guru kelompok
Dra, NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
Ema Susianti NPM. A1/112118
52 LAMPIRAN 5 Instrumen Penilaian Anak Nama anak: No
1.
Aspek penilaian
nilai
Anak mampu menyebutkan warna – warna dasar
Nama anak: No
2
Aspek penilaian
Mampu mengenal bentuk geometri
nilai
53 Nama anak: No
3.
Aspek penilaian
nilai
Anak mampu membedakan ukuran ( banyak, sedikit, sama, tidak sama)
Nama anak: No
.4
Aspek penilaian
Anak mampu mengurutkan pola ABC
Nilai
54 LAMPIRAN 6
INSTRUMEN GURU DALAM MODEL PEMBELAJARAN TANDUR No. 1 2 3 4
5 6 7
8
9 10 11 12 13 14 15
Pertanyaan Guru berusaha menumbuhkan rasa suk a atau ketertarikan anak terhadap pelajaran. Guru berusaha menumbuhkan suasana yang menyenangkan Guru menumbuhkan rasa nyaman deng an memanfaatkan segala fasilitas yang ada Guru berusaha menumbuhkan respon a nak dengan berbagai cara, baik melalui pertanyaan-pertanyaan langsung atau melalui gambar Guru bertanya kepada anak mengenai pengetahuan materi yang akan dipelajari. Guru memberitahu tujuan pembelajaran pada materi Guru memberitahu anak mengenai man faat yang akan diperoleh setelah mempelajari materi yang diberikan Sehubungan dengan materi, guru mem berikan contoh peristiwa yang pernah dilihat dan dialami anak sehari-hari Guru mengkaitkan materi dengan pengalaman anak Guru memberi tugas kepada anak Guru mengarahkan dan membimbing Guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari Guru merayakan keberhasilan anak de ngan bertepuk tangan Guru memberikan anak reward bagi yang berprestasi Guru melakukan evaluasi terhadap anak selama proses pembelajaran
Pencaian BB MB BSH BSB
55 LAMPIRAN 7 Tabel 1.4 Hasil Observasi Konsep Bentuk, Warna, Ukuran Dan Pola Anak Siklus I Pertemuan I Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
3 0rang / 15 %
Berkembang sangat baik
BSH
9 orang / 45 %
Berkembang sesuai harapan
MB
4 orang /20 %
Mulai berkembang
BB
5 orang/25%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
2 0rang / 10%
Berkembang sangat baik
BSH
8 orang / 40 %
Berkembang sesuai harapan
MB
7 orang /35 %
Mulai berkembang
BB
3 orang/15%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
4 0rang / 20%
Berkembang sangat baik
Konsep bentuk
Konsep warna
Konsep ukuran BSB
56 BSH
8 orang / 40 %
Berkembang sesuai harapan
MB
5 orang /25 %
Mulai berkembang
BB
3 orang/15%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
2 0rang / 10%
Berkembang sangat baik
BSH
9 orang / 45%
Berkembang sesuai harapan
MB
5 orang /25 %
Mulai berkembang
BB
4 orang/ 20%
Belum berkembang
Konsep pola
57 LAMPIRAN 8 Tabel 1.5 Hasil Observasi Konsep Bentuk, Warna, Ukuran Dan Pola Anak Siklus 2 Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
4 0rang / 20%
Berkembang sangat baik
BSH
10 orang / 50 %
Berkembang sesuai harapan
MB
6 orang /30 %
Mulai berkembang
BB
O orang/0%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
3 0rang / 15%
Berkembang sangat baik
BSH
9 orang / 45 %
Berkembang sesuai harapan
MB
8orang /40 %
Mulai berkembang
BB
2orang/10%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
2 0rang / 10%
Berkembang sangat baik
Konsep bentuk
Konsep warna
Konsep pola BSB
58 BSH
10 orang / 50%
Berkembang sesuai harapan
MB
6 orang /30 %
Mulai berkembang
BB
2 orang/ 100%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
6 0rang / 30%
Berkembang sangat baik
BSH
8 orang / 40 %
Berkembang sesuai harapan
MB
4 orang /20 %
Mulai berkembang
BB
2 orang/10%
Belum berkembang
Konsep ukuran
LAMPIRAN 9
59
Tabel 1. 6 Hasil Observasi Konsep Bentuk, Warna, Ukuran Dan Pola Anak Siklus 3 Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
7 0rang / 35%
Berkembang sangat baik
BSH
10 orang / 50 %
Berkembang sesuai harapan
MB
3orang /15 %
Mulai berkembang
BB
0 orang/ 0%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
6 0rang / 30%
Berkembang sangat baik
BSH
9 orang / 45 %
Berkembang sesuai harapan
MB
4 orang /20 %
Mulai berkembang
BB
1 orang/5 %
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
70rang / 35%
Berkembang sangat baik
Konsep bentuk
Konsep warna
Konsep ukuran BSB
60 BSH
10 orang / 50 %
Berkembang sesuai harapan
MB
3 orang / 15%
Mulai berkembang
BB
0 orang/0%
Belum berkembang
Aspek kognitif
Frekuensi /hasil dalam %
Kriteria
BSB
4 0rang / 20%
Berkembang sangat baik
BSH
10 orang / 50%
Berkembang sesuai harapan
MB
8orang /30 %
Mulai berkembang
BB
0 orang/0 %
Belum berkembang
Konsep pola
LAMPIRAN 10
61
LAMPIRAN 11
62
LAMPIRAN 12
63
LAMPIRAN 13
64