KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DENGAN KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B PAUD CEMPAKA PUTIH CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
Oleh : SUSIWATI A1/111186
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
ABSTRAK
Permasalahan dari penelitian ini adalah dengan kegiatan Finger Painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini pada kelas B PAUD Cempaka Putih Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk melihat apakah dengan kegiatan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan 4 tahapan sebagai berikut : a) perencanaan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi, dan d) refleksi. Subjek penelitian berjumlah 20 orang anak kelas B PAUD Cempaka Putih Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah lembar obnservasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan dengan kegiatan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak terbukti pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ternyata terbukti dengan hasil pengamatan yang dilakukan telah mencapai indikator keberhasilan 75%. Dari hasil tersebut maka disarankan kepada guru-guru bahwa kegiatan finger painting merupakan cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini secara optimal. Kata Kunci : Keterampilan motorik halus dan finger painting
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
observasi
yang
telah
dilakukan peneliti pada Kelompok B PAUD Cempaka Putih Desa Teladan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong, ada 20 siswa dalam satu kelas dan 8 di antaranya 1. Terdapat anak yang jari jemarinya kurang berkembang, 2. Tidak ada kelenturan pada jari anak tersebut sehingga untuk memegang pensil pun anak belum bisa, 3. Belum bisa menarik garis pada buku dan menekan pensil pada buku, seperti yang yang dicontohkan oleh guru, 4. Anak kurang dapat belajar menulis sesuai dengan harapan
guru
serta 5. Perkembangan motorik halus anak sangat lambat tidak sesuai dengan usia anak pada umumnya.
B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah Apakah dengan teknik finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini di PAUD Cempaka Putih Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Karena keterbatasan waktu maka peneliti membatasi pembatasan masalah dengan masalah yang di batasi yaitu hanya pada kegiatan finger painting
pada PAUD yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
motorik halus anak usia dini.
C. Tujuan Penelitian Untuk
meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia
dini, khususnya anak di usia PAUD dengan melaksanakan pembelajaran yang mengarah kepada kelenturan otot-otot kecil (halus) sehingga menghasilkan koordinasi mata dengan jari tangan.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Anak Memberikan pembelajaran dan pengembangan motorik halus secara sistematik dengan menggunakan media yang tepat.
2. Bagi Guru Memberikan
pembelajaran
motorik
halus
pada
kegiatan
mengajar sesuai dengan perkembangan anak usia PAUD dan kreatif, terampil dalam menerapkan teknik finger painting.
E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dilakukan di PAUD Cempaka Putih Jl. Purwodadi Desa Teladan Kabupaten Rejang Lebong.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Tingkat
pencapaian
perkembangan
disusun
berdasarkan
kelompok usia 4 – 6 tahun (Depdiknas, 2009:8) : Tingkat Pencapaian Perkembangan usia 5 - ≤6 tahun Motorik Halus 1. Membuat
garis
vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring
kiri/kanan, dan lingkaran. 2. Menjiplak bentuk. 3. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit. 4. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media. 5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media. 6. Menggambar sesuai gagasannya. 7. Meniru bentuk. 8. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
9. Menggunakan alat tulis dengan benar. 10. Menggunting sesuai dengan pola. 11. Menempel gambar dengan tepat. 12. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.
B. Pengertian Motorik Menurut
Rasyid
(2010:84)
Perkembangan
motorik
sangat
dipengaruhi oleh organ otak yang mengontrol setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua: 1. Keterampilan
atau
gerakan
kasar
seperti
berjalan,
berlari,
melompat, naik turun tangga dan lain-lain. 2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.
C. Fungsi Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Sumantri (2005: 143) keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunakan sekelompok otot-otot kecil seperti jari
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.
D. Pengertian Finger Painting Finger Painting adalah teknik melukis menggunakan jari dan tangan dengan cat air tanpa menggunakan kuas. Di PAUD, teknik ini diterapkan dengan menggunakan alat berbagai macam pewarna untuk menggambar namun kita harus jeli dengan anak-anak kita supaya menggunakan pewarna tersebut dengan benar dan tidak beresiko, sehingga dapat menghasilkan hasil yang baik. Depdiknas (2008:27),
pengembangan seni yang sekaligus
mengasah keterampilan motorik halus anak usia dini adalah: 1. Melukis dengan jari (finger painting) berfungsi untuk pengembangan seni, sekaligus melatih koordinasi dan kelenturan sepuluh jari tangan, dan melatih keterampilan tangan pada anak saat bergerak memainkan warna. 2. Menggambar bebas 3. Meronce 4. Menganyam 5. Mencetak
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Intervensi Tindakan yang Dipilih Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai aksi atau tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti. Model Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2011: 16)
B. Subjek dan Objek Penelitian Subyek penelitian ini yaitu anak PAUD Cempaka Putih kelompok B yang berjumlah 20 orang anak. Yang terdiri dari 10 anak laki – laki dan 10 anak perempuan dan Objek penelitian pada PAUD Cempaka Putih Jl. Purwodadi Kec. Curup Selatan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Tabel 4.1. Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I No 1
2
3
Aspek
Kriteria
Kelenturan jari jemari anak dalam kegiatan finger painting
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Gerakan menarik garis Sangat baik lurus, lengkung, dan Baik lingkaran dengan satu Cukup jari. Kurang Jumlah Koordinasi gerakan jari Sangat baik dan tangan Baik Cukup Kurang Jumlah Persentase Ketuntasan belajar
Hasil F 2 4 6 8 20 7 4 9 20 2 2 8 8 20
% 10% 20% 30% 40% 100% 35% 20% 45% 100% 10% 10% 40% 40% 100% 29%
Indikator Keberhasilan 75% 70% belum mencapai indikator keberhasilan 65% belum mencapai indikator keberhasilan 80% belum mencapai indikator keberhasilan
Refleksi Rendahnya pencapaian ketuntasan belajar anak pada ke tiga aspek diatas disebabkan oleh berbagai macam faktor yaitu : 1. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran 2. Kurangnya inovasi dan variasi guru dalam mengembangkan model dan metode mengajar. 3. Kurangnya perhatian anak terhadap pelajaran.
Tabel 4.2 observasi siklus I pertemuan ke 2 Hasil No 1
2
3
Aspek
Kriteria
Kelenturan jari jemari anak dalam kegiatan finger painting
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Gerakan menarik garis Sangat lurus, lengkung, dan baik lingkaran dengan satu jari. Baik Cukup Kurang Jumlah Koordinasi gerakan jari Sangat dengan tangan. baik Baik Cukup Kurang Jumlah Persentase Ketuntasan belajar
F
%
3
15%
7 5 5 20 2
35% 25% 25% 100% 10%
6 8 4 20 2
30% 40% 20% 100% 10%
4 10 4 20
20% 50% 20% 100% 40%
Indikator Keberhasilan 75% 50% belum mencapai indikator keberhasilan
60% belum mencapai indikator keberhasilan
70% belum mencapai indikator keberhasilan
Refleksi Aspek yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I pertemuan II yaitu : 1. Sebagian anak masih belum menyimak penjelasan yang diberikan guru tentang kegiatan finger painting 2. Keberanian anak untuk mengajukan pertanyaan selama pembelajaran mengenai materi yang belum dipahami masih kurang 3. Sebagian anak yang bersungguh-sungguh mengerjakan kegiatan finger painting takut tangannya kotor.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I Hasil No 1
2
3
Aspek Kelenturan jari jemari anak dalam kegiatan finger painting
Kriteria
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Gerakan menarik garis Sangat lurus, lengkung, dan baik lingkaran dengan satu jari. Baik Cukup Kurang Jumlah Koordinasi gerakan jari Sangat dengan tangan baik Baik Cukup Kurang Jumlah Persentase Ketuntasan belajar
F
%
6
30%
4 10 20 2
20% 50% 100% 10%
14 4 20 2
70% 20% 100% 10%
10 6 2 20
50% 30% 10% 100% 63,33 %
Indikator Keberhasilan 75% 50% belum mencapai indikator keberhasilan
20% belum mencapai indikator keberhasilan
40% belum mencapai indikator keberhasilan
Refleksi Berdasarkan pengamatan peneliti, seluruh aspek keterampilan motorik halus yang diamati sudah dalam kriteria sangat baik (85%). Sehingga indikator keberhasilan dalam peneliti ini baik secara individual maupun klasikal sudah mencapai indikator keberhasilan. Sehingga tidak lagi melakukan siklus berikutnya.
Tabel 4.4 Hasil Observasi siklus II pertemuan ke 2 Hasil No
Aspek
Kriteria
1
Kelenturan jari jemari anak dalam kegiatan finger painting
2
Gerakan menarik garis lurus, lengkung, dan lingkaran dengan satu jari.
3
Koordinasi gerakan jari dengan tangan
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Persentase Ketuntasan belajar
F
%
10 9 1 20 9 9 2 20 10 5 5 20
50% 40% 5% 100% 45% 45% 10% 100% 50% 25% 25% 100% 85%
Indikator Keberhasilan 75% 90% sudah mencapai indikator keberhasilan 90% sudah mencapai indikator keberhasilan 75% sudah mencapai indikator keberhasilan Sudah mencapai indikator keberhasilan
Refleksi Indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah mencapai 85% meskipun tidak semua aspek mencapai keberhasilan 100 %, dari ketiga aspek yang diamati
terlihat
bahwa
anak
secara
individual
maupun
menunjukkan peningkatan keterampilan motorik halus anak.
klasikal
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pada pertemuan kedua siklus ini, semua anak telah mengalami peningkatan sehingga anak telah memahami dan mengerti anak sudah berani bertanya kepada guru anak sudah bisa menggambar menurut imajinasinya dan anak sudah bisa membuat namanya sendiri dan mengecap pola dengan satu jari, menggambar, menggunakan alat tulis dengan benar sehingga pada siklus kedua pertemuan ke dua pada aktivitas anak tidak ada yang perlu direfleksi karena secara klasikal anak sudah mencapai indikator keberhasilan ( 75% ). Pengembangan motorik halus anak yang dilaksanakan melalui kegiatan finger painting merupakan pengembangan motorik halus melalui kegiatan seni seperti yang ada dalam Depdiknas (2008 : 27). Adapun pengembangan seni yang sekaligus mengasah keterampilan motorik halus anak usia dini adalah menulis dengan jari (finger painting) berfungsi untuk pengembangan seni, sekaligus melatih koordinasi dan kelenturan sepuluh jari tangan, dan melatih keterampilan tangan anak pada saat bergerak memainkan warna.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Bahwa kegiatan finger painting dapat mengembangkan motorik halus anak kelompok B PAUD CEMPAKA PUTIH Kec. Curup Selatan Kab. Rejang Lebong.
B. Saran 1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan kegiatan lainnya yang lebih menarik dalam pembelajaran agar anak merasa lebih senang dan tidak jenuh dengan kegiatan yang diciptakan. 2. Bagi peneliti lain khususnya yang tertarik dengan dunia anak-anak agar dapat memperdalam teori maupun teknik penelitian yang luas dalam kaitannya dengan proses pembelajaran pada anak usia dini. Agar keterampilan kreativitas anak dalam pendidikan masa yang akan datang dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Revisi Cetakan Kedua Belas. Jakarta : Bumi Aksara.
Edisi
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Depdiknas, 2003. Pakem di PAUD : Jakarta Depdiknas.2008. Pengembangan kemampuan motorik halus di taman kanakkanak. Jakarta: Ditjen manajemen pendidikan dasar dan menengah, Direktorat pembinaan TK dan SD. Depdiknas. 2009. Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 58. Menteri Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2004. Penelitian Tindakan Jendral Pendidikan Tinggi.
Kelas.
Jakarta:
Direktorat
Depdiknas. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak PAUD. Jakarta. Emirina. 2014. Melukis Dengan Finger Painting. Download pada tanggal 23 februari 2014.(pondokibu.com/230/melukis-dengan-jari-fingerpainting/) Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga Kristina, Junita. 2008. Apa Fungsi Seni dan sebutkan Pengertian Seni Menurut Ahli Seni : Jakarta Lutan, Rusli Dr. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori Dan Metode. Jakarta: Depdikbud Munandar, Utami,Mengembangkan bakat dan kreatifitas anak sekolah petunjuk bagi orang tua dan guru, Jakarta : Gramedia, 1992 Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Jogjakarta : DIVA Press Restu, Fivtina Shendi. 2009. Pembelajaran Finger Painting Pada Sentra Seni Kreativitas di PAUD Kemala Bhayangkari 9 Singosari . Skripsi
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP Universitas Negeri Malang. Download pada tanggal 23 februari 2014. (http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/PLS/ article/view/2161) Riady, Taswati. 2007. Lukisan Jariku. Klaten : PT Intan Pariwara: Sudjana Budi, dkk. (2001). Pendidkan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : IKAPI Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Dirjen DIKTI. . 2009. Perkembangan Motorik Anak Usia Dini. Download pada tanggal 15 November 2011. (http://episentrum.com/artikel psikologi/perkembangan-motorik-anak-usia-dini/) Triantoro. 2005. Creativity Quetion. Jakarta: Platinum Diglossia Media Baru UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visimedia Yenty, Milda. 2007. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X1 IPA 3 di SMA Negeri 4 Kota Bengkulu pada pokok Bahasan Termokimia Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI).UNIB: Bengkulu. Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Idektif.