انقُويت اياث انكُويت اعداد
األستاذ أغوس
مناذر
KISAH KISAHBERFIKIR BERFIKIR
NABI IBRAHIM. AS ARCHIMEDES
KISAH KISAHBERFIKIR BERFIKIR
NABI NABIIBRAHIM. IBRAHIM.AS AS
“Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin.” Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, “Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
PELAJARAN: KISAH BERFIKIR 1. Keduanya berproses sama NABI IBRAHIM. AS akan tetapi bermuara beda. 2. Mereka berfikir hingga mendapat ilmu. ً إدراك الشيء على ما هو عليه إدراكا ً جازما “ mengetahui sesuatu sesuai dengan apa adanya (yakni sesuai dengan yang sebenarnya) dengan pasti/yakin”
Apa Definisi Berfikir? ber·pi·kir v menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dl ingatan: lama ia ~ sebelum menjawab pertanyaan itu; pengalaman pd zaman lalu telah membuat ia matang ~;~ (Sumber: KBBI)
صلى هللا- مر النبي:عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال تفكروا في الخلق: على قوم يتفكرون في هللا فقال-عليه وسلم . وال تفكروا في الخالق فإنكم ال تقدرون قدره
ما مه شيء في اْلرض إال َيدل اإلوسان عهى هللا عز َجم : َ يه ر ض آَيَاث نِ أه ُمُقِىِ َ أ ﴿ ََفِي أاْل ِ
﴾[ سُرة انذارياث]20 :
ما مه شيء في اْلرض إال َيدنك عهى هللا بم إن انىبي عهيً انصالة َانسالو حيىما وظز إنى انٍالل قال: ش ٍد )) (( ٌِالل َخ أي ٍز ََ ُر أ
[ رَاي أبُ داَد عه قتادة ]
Berfikir Berbasis Kitab Suci
RAHIM
•
Surat Al-Mu’miun (23) ayat 12-13 – Hasil pembuahan itu akan ditanam di suatu tempat yang kokoh yaitu rahim •
mampu melindungi janin dari benturan dan faktor-faktor luar yang dapat mempengaruh janin – strukturnya yang sangat kuat, yang ditandai oleh adanya elastisitas serat otot polos uterus yang luar biasa yang mampu memanjang hingga 100x pada saat hamil – janin juga masih dibungkus oleh lapisan desidua dan cairan amnion – proteksi terhadap janin dari zat-zat atau material yang berbahaya yang akan masuk ke janin yaitu sawar darah plasenta.
13
KULIT
• Allah SWT dalam surat An-Nisa 56 : ”Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab” (An-Nisaa ayat 56) – Pada kulit ternyata terdapat sistem persarafan, terdapat reseptor-reseptor saraf yang menyerap rasa panas, dingin, dan rasa sakit. • Dasar dalam gradasi luka bakar dan mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan terapi luka bakar dan penyakit-penyakit kulit
14
PERSENDIAN •
Hadist Rasulullah SAW ”Sesungguhnya dalam jasad manusia itu ada tiga ratus enam puluh persendian. Barangsiapa yang mampu membebaskan satu persendian dari api neraka, maka hendaklah ia kerjakan. Ada yang bertanya,”Bagaimana caranya, wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab yaitu seseorang mengucapkan lafal takbir atau mengucapkan lafal tasbih atau menyingkirkan duri dari jalan atau menyuruh kepada kebaikan, atau mencegah dari kemungkaran” (HR. Bukhari-Muslim) – –
Sampai tahun 1996 ilmu modern masih menetapkan bahwa jumlah persendian manusia adalah 340 ditambah beberapa persendian yang menyatu menjadi suatu susunan. Setelah diteliti kembali mereka menemukan bahwa jumlah seluruh persendian tersebut adalah 360, bilangan yang tidak kurang dan tidak lebih sesuai dengan yang tercantum dalam hadis Rasulullah SAW
15
Kesimpulan:
Carilah iman di Setiap Pembelajaran
Keberadaan indera merupakan alat memahami semesta. Bila ilmu tentang semesta tak kuasa mengantarkan pada keimanan. Bagaimana kiranya jika tuhan melenyapkan indera dan semesta. Karenanya, titilah jalan ilmu hingga engkau menemukan iman agar engkau aman sejak zaman kefanaan hingga zaman keabadian.
Kesimpulan:
Topanglah Pemikiran dengan Kalam Al-Qur’an Bila ujung pengetahuan (kebenaran) tak kau temukan, bukan berarti tidak ada kebenaran. Melainkan akal tak kuasa menembus batas kelemahannya.