PERANAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN Dian Eka Priyantoro Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah IAIN - SU Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate, 20371 e-mail:
[email protected]
ﺇﻥ ﺩﻭﺭ ﺍﳌﻌﻠﻢ ﺑﺎﻋﺘﺒﺎﺭﻩ ﺍﻟﺘﺪﺭﻳﺲ ﻳﺘﻄﻠﺐ ﺍﳌﻌﻠﻤﲔ ﺗﺴﻠﻴﻢ ﺍﳌﻮﺿﻮﻉ ﻭﻓﻘﺎ:ﲡﺮﻳﺪﻱ ﻓﻴﺠﺐ ﺃﻥ ﺍﳌﻌﻠﻤﲔ ﻟﺪﻳﻬﻢ ﻓﻬﻢ ﻭﺑﺎﺭﻋﻮﻥ ﰲ. ﻟﻌﺪﺩ ﻣﻦ ﺧﻄﻮﻁ ﻟﱪﻧﺎﻣﺞ ﺍﻟﺘﺪﺭﻳﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﻏﻢ،ﺍﺳﺘﺨﺪﺍﻡ ﳎﻤﻮﻋﺔ ﻣﺘﻨﻮﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﺳﺎﻟﻴﺐ ﰲ ﺍﻟﻔﺼﻮﻝ ﺍﻟﺪﺭﺍﺳﻴﺔ ﺍﻹﺩﺍﺭﻳﺔ .ﺞ ﻭﺍﺳﺘﺨﺪﻣﺖ ﰲ ﻭﻗﺖ ﻭﺍﺣﺪ ﺃﻭ ﰲ ﻭﻗﺖ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﳌﻔﻬﻮﻡ ﻟﻴﺲ ﻛﻞ Abstrak: Peran guru sebagai pengajar mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan garis-garis program pengajaran. Guru harus memiliki, memahami dan terampil dalam menggunakan bermacammacam pendekatan dalam manajerial kelas, meskipun tidak semua pendekatan yang dipahami dan dimilikinya dipergunakan bersamaan atau sekaligus. Kata Kunci : Pengelolaan Kelas, Pembelajaran. A. Pendahuluan
K
egiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik di rumah tangga, sekolah maupun di masyarakat. Kegiatan pendidikan yang berlangsung di sekolah menempatkan sekolah sebagais alah satu institusi sosial yang tetap eksis sampai sekarang. Keberadaan sekolah sebagai institusi sosial berfungsi melaksanakan kegiatan pembinaan potensi anak dan transformasi budaya bangsa kepada generasi muda. Hal itu dimaksudkan agar suatu bangsa tetap eksis serta dapat berkembang memenuhi keperluan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman. Bagaimanapun pendidikan merupakan usaha suatu kelompok masyarakat atau bangsa untuk mengembangkan kemampuan generasi muda mengenali dan menghayati nilai nilai kebaikan dan
232
Dian Eka Priyantoro: Peranan Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
kemuliaan hidup melalui pembinaan potensi dan transformasi budaya masyarakat. Belajar adalah suatu proses yang komplek dan terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena interaksi antara seseorang dan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja. Adapun secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya pada tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta selalu ada usaha berupa latihan. Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di beberapa sekolah sebagai pusat pendidikan formal lebih dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri sendiri secara terencana baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam interaksi belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen yang antara lain terdiri atas: murid, guru, kepala sekolah, materi pelajaran, sarana prasarana (perpustakaan), lingkungan dan beberapa fasilitas lain yang memenuhi dalam proses pembelajaran sehingga akan menunjang keefektifan proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik. Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuantujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik elajar dengan baik.
233
إ ء اVol. I No. 2, Juli – Desember 2011
Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas dimanajemen dengan secara baik, propfesional, terus menerus dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan hal-hal yaitu : pengertian dan tujuan manajemen kelas; aspek, fungsi dan masalah manajemen kelas; pendekatan dalam manajemen kelas; prosedur manajemen kelas; serta rancangan prosedur manajemen kelas. Melalui tulisan ini, penulis berusaha membuka cakrawala pandang guru tentang peranan manajemen kelas di dalam proses pembelajaran agar dapat mengoptimalkan kemampuan dan kecerdasan siswa sehingga mampu menghasilkan pembelajaran yang efektif dan siswa yang berkualitas dan siap berkompetisi dalam berbagai aspek kehidupan. B. Pengertian dan Tujuan Manajemen Kelas Menurut Mary Parker Follet dalam Wibowo (2006:9) menyataan bahwa manajemen adalah The Art Of Getting Thing Done Through People, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu yang dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaan sendiri. Dale dalam Made Pidarta (2008:2) mengutip beberapa pendapat ahli tentang pengertian manajemen adalah sebagai (1) mengelola orang – orang, (2) pengambilan keputusan, (3) proses pengorganisasian dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan. Organisasi adalah wadah aktivitas manajemen. Di dalam organisasi pendidikan,atau sekolah berlangsung kegiatan manajemen sekolah yang dijalankan oleh kepala sekolah dan staf sedangkan manajemen pembelajaran kelas dilaksanakan oleh guru dan peserta didik.
234
Dian Eka Priyantoro: Peranan Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
Manajemen diadopsi dari kata “Management”. Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif. Terdapat beberapa defenisi tentang manajemen kelas sebagai berikut ini: a. Berdasarkan Konsepsi Lama Dan Modern Menurut konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas (Lois V. Jhonson dan Mary Bany, 1970) b. Berdasarkan Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu (Disarikan dari Wilford A. Weber 1986 ) 1) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter). 2) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi). 3) Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif). 4) Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (Pendekatan Masak). 5) Seperangkat kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional). 6) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).
235
إ ء اVol. I No. 2, Juli – Desember 2011
7) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional). 8) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem Sosial) Arikunto (1992) berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru (penanggung jawab) dalam membantu murid sehingga dicapai kondisi yang optimal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien : 1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran. 3) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas. 4) Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen tahun 1996 : 2). Pengelolaan kelas berkaitan dengan dua kegiatan utama, yaitu: 1) pengelolaan yang berkaitan dengan siswa, 2) pengelolaan yang berkaitan dengan fisik (ruangan,perabot, alat pelajaran). Kegiatan membuka jendela, mengatur bangku, menyalakan lampu bila kurang terang, menggeser papan tulis supaya lebih jelas merupakan pengelolaan kelas bersifat fisik kelas. Sebuah kelas dapat dikatakan tertib, dilihat dari indikator yaitu: 1) setiap anak terus bekerja, tidak ada yang berhenti karena tidak tahu tugas belajar yang harus dikerjakannya atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya, 2) setiap anak terus melakukan pekerjaan belajar tanpa membuang waktu agar dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan kepadanya. Jangan
236
Dian Eka Priyantoro: Peranan Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
sampai ada anak yang dapat mengerjakan tugasnya, tetapi tidak bergairah dalam mengerjaan tugas yang diberikan guru, karena situasi dan kondisi kelas tidak mendukung. C. Aspek, Fungsi dan Masalah Manajemen Kelas Perlu disadari bahwa kerja dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas, tidak bisa bertindak seperti seorang juru masak dengan buku resep masakannya. Suatu masalah yang timbul mungkin dapat di atasi dengan cara tertentu pada saat tertentu dan untuk seorang atau kelompok peserta didik tertentu. Akan tetapi cara tersebut mungkin tak dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang sama, pada waktu yang berbeda,terhadap seorang atau sekelompok peserta didik yang lain. Oleh karena itu keterampilan guru untuk dapat membaca situasi kelas sangat penting agar yang tepat guna. Dalam situasi proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang merugikan (usaha pencegahan), dan mengembalikan kepada kondisi yan goptimal apabila terjadi hal hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas (Usaha kuratif). Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila : 1) diketahui secara tepat faktor-faktor mana sajakah yang dapat menunjang terciptaya kondisi yang menguntungan dalam proses belajar mengajar, 2) di kenal masalah – masalah apa sajakah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusa iklim belajar mengajar, 3) di kuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan. Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik. Kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiaknosis dan
237
إ ء اVol. I No. 2, Juli – Desember 2011
kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajenen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif. (Lois V. Johnson dan Mary A.Bany, 1970 ). Manajemen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi : 1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti: membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas. 2. Memelihara agar tugas – tugas itu dapat berjalan lancar seperti : memberikan ajuran kepada siswa agar mengarsipkan dokumendokumen yang berkaitan dengan hasil pembelajaran di kelas, sebagai penilaian portofolio. Masalah manajemen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : masalah individual dan masalah kelompok. Sering munculnya masalah di dalam kelas baik secara kelompok maupun individual disebabkan beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti : a. Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain. b. Tingkah laku yang ingin menujukkan kekuatan c. Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain d. Peragaan ketidakmampuan Sedangkan masalah-masalah kelompok yang mungkin muncul dalam kelas : a. Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya b. Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakai sebelumnya c. Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya d. “Membombang” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok e. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari yang tengah digarap
238
Dian Eka Priyantoro: Peranan Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
Semangat kerja rendah Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru terpaksa diganti sementara oleh guru lain. (Lois V. Johnson dan Mary A.Bany, dalam M.Entang dan T.Raka Joni1983 ) dalam situasi yang telah dianalisis. D. Prosedur dan Rancangan Manajemen Kelas Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Dimensi korektif dapat terbagi dua yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru pada saat terjadi gangguan (dimensi tindakan) dan tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang terlanjur agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-larut. Dimensi pencegahan dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur lingkungan belajar, mengatur peralatan dan lingkungan sosio-emosinal. Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam melakukan pencegahan masalah di dalam pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara menyediakan tempat yang nyaman (fisik) dan yang kedua adalah tindakan sosio-emosional, karena suasana sosio-emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan peserta didik efektifitas tercapainya tujuan pengajaran. Manajemen kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Jadi prosedur manajemen kelas adalah serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan bagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Memperhatikan dua dimensi tindakan dalam manajemen kelas, maka prosedur atau langkah-langkah manajemenpun
239
إ ء اVol. I No. 2, Juli – Desember 2011
bertumpu pada prosedur dimensi pencegahan dan prosedur dimensi penyembuhan. Adapun langkah langkah pencegahannya sebagai berikut : 1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru 2. Peningkatan kesadaran peserta didik 3. Sikap polos dan tulus dari guru 4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan 5. Menciptakan kontra sosial Pada dasarnya langkah-langkah penyembuhan adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4)
prosedur
dimensi
Mengidentifikasi masalah Menganalisis masalah Menilai alternatif-alternatif pemecahan Mendapatkan balikan
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan tugas guru menyusun rancangan prosedur manajamen kelas berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah manajemen kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi berlangsung kegiatan belajar siswa. Penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1) Pemahaman terhadap arti, tujuan, dan hakikat manajemen kelas 2) Pemahaman terhadap hakikat peserta didik yang sedang dihadapi 3) Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan peserta didik 4) Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen kelas 5) Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur manajemen kelas. E. Kesimpulan Peran guru sebagai pengajar mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan garis-garis program pengajaran. Guru harus memiliki, memahami dan terampil dalam
240
Dian Eka Priyantoro: Peranan Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam manajerial kelas, meskipun tidak semua pendekatan yang dipahami dan dimilikinya dipergunakan bersamaan atau sekaligus. Dalam hal ini, guru dituntut untuk terampil memilih atau bahkan memadukan pendekatan yang dianggap meyakinkan untuk menangani kasus manajemen kelas yang tepat dengan masalah yang dihadapinya. Guru mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan manajemen kelas maupun manajemen pembelajaran. Penciptaan sistem lingkungan yang merangsang anak untuk belajar sangat diperlukan karena hanya dengan situasi belajar seperti itulah tujuan akan tercapai. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali Pers, 1992. Depdikbud, 1983, Pengelolaan Kelas, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996, Pengelolaan Kelas, Seri Peningkatan Mutu 2. Jakarta: Depdagri dan Depdikbud. Jhonson, Lois. V. & Mary A. Bany, 1970, Class room Management. London: The MC Millan Company Collier Macmillan Limited. M. Enteng dan T. Raka Joni, 1983, Pengelolaan Kelas, Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Mary
Parker follet dalam Martinis Yamin, Manajemen Pembelajaran Kelas, Jakarta: Gaung Persada. 2009.
241