Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan yang tersedia. Pada tingkat yang lebih besar banyak calon peternak ataupun calon investor peternakan khususnya domba dan kambing yang mengurungkan niatnya ketika harus berhitung dengan permasalahan hijauan pakan ternak. Mereka menjadi ragu ketika harus menyediakan luasan lahan tertentu untuk menanam hijauan pakan ternak dengan segala permasalahan tatalaksana pemeliharaannya. Akankah hal seperti ini harus terjadi selamanya ?
Jawabannya tentu tidak. Ada beberapa teknologi pengawetan hijauan pakan ternak seperti silase, hay, amoniasi, fermentasi. Namun masing-masing teknologi tersebut mempnuyai kekurangan dan kelebihan. Salah satu teknologi pembuatan pakan alternatif yang akhir-akhir ini cukup berkembang adalah teknologi pembuatan pakan lengkap. Pakan lengkap yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian dan limbah agroindustri dengan cara mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi baik kebutuhan serat kasar maupun zat-zat makanan lainnya. Potensi limbah pertanian dan limbah agroindustri untuk bahan baku pakan cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Pakan lengkap merupakan merupakan salah satu metode/ teknik pembuatan pakan yang digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan limbah agroindustri melalui proses pengolahan dengan perlakuan fisik dan perlakuan suplementasi untuk produksi pakan ternak ruminansia. Proses pengolahannya meliputi pemotongan untuk merubah ukuran partikel bahan, pengeringan, penggilingan/ penghancuran, pencampuran antara bahan serat dan konsentrat yang berupa padatan maupun cairan, serta pengemasan produk akhir (Wahyono, 2001) Sedikitnya ada 6 (enam) jenis nutrisi yang harus dipenuhi untuk membuat pakan lengkap untuk ternak ruminansia yaitu serat kasar (SK), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), abu (mineral), BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen) dan TDN/energi (total digestible nutrient). Bahan baku pakan lengkap untuk ternak ruminansia secara umum dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok yaitu sumber serat, sumber energi, sumber protein, sumber mineral dan sumber vitamin.
Bahan-bahan sumber serat adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan serat kasar ≥ 18 %. Sumber serat antara lain limbah pertanian dan kulit biji polong-polongan.
1/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
1. Bahan pakan sumber energi adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan protein kasar kurang dari 20 % dan serat kasarnya kurang dari 18 %, contohnya biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, umbi-umbian dan limbah dari penggilingan. 2. Bahan pakan sumber protein adalah bahan-bahan yang kandungan protein kasarnya 20 atau lebih, seperti bungkil, bekatul, silase, ikan dan lain-lain. Bahan pakan sumber mineral yang cukup tinggi, misalnya garam dapur, kapur makan, tepung ikan, grit kulit bekicot, grit kulit kerang dan grit tulang ikan. Bahan pakan sumber vitamin adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan vitamin cukup tinggi, misalnya umbi-umbian dan butiran
Bahan Baku Pakan Lengkap sudah kami bahas pada artikel di sini
FORMULA PAKAN LENGKAP
menyusun formula pakan lengkap harus diperhitungkan nutrisi dari masing-masing bahan baku, serta kebutuhan nutrisi ternak. Komposisi nutrisi disesuaikan dengan kebuttuhan zat nutrisi ternak masing-masing misalnya komposisi nutrisi untuk ternak penggemukan akan berbeda dengan komposisi ternak pembibitan atau pembesaran. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memformulasikan pakan lengkap yang dibuat dari limbah pertanian dan limbah agroindustri adalah imbangan antara kandungan serat kasar dan energi Komposisi nutrisi pakan lengkap (complete feed) untuk pembibitan dan penggemukan ternak ruminansia No Jenis pakan Kadar air Bahan kering Protein kasar Serat kasar Kadar abu BETN TD N 1. Pembibitan
2/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
12 88 8,4 18 6,8 60,2 64,2 2. Penggemukan 12 88 13,0 18 8,7 51,8 64,4
3/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
Contoh Formulasi Pakan No Bahan Pakan Prosentase 1 Jerami Kedelai 20 % 2 Pucuk tebu 10 % 3 Janggel jagung 1 0% 4 Kulit kacang tanah 10 % 5 Ampas tebu 5% 6 Dedak 5% 7 Gamblong 15 % 8 Katul halus 15 % 9 Tetes 2,5 % 10
4/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
Urea 1% 11 Kotoran ayam ras 4% 12 Garam dapur 1% 13 Tepung Tulang 0,5 % 14 Stimulan probiotik (Cattlegro) 1%
5/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
PROSES PEMBUATAN
Teknologi pengolah limbah pertanian dan limbah agroindustri menjadi pakan lengkap merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai kedua limbah tersebut dengan metode prosesing yang terdiri dari : 1. Perlakuan pencacahan (chopping) untuk merubah ukuran partikel dan melunakan tekstur
6/7
Mungkinkah Beternak tanpa Pakan Hijauan Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September 2010 13:41 - Update Terakhir Minggu, 19 September 2010 17:39
bahan agar konsumsi ternak lebih efisien. 2. Perlakuan pengeringan (dryng) dengan panas sinar matahari atau dengan alat pengeringan untuk menurunkan kadar air bahan. 3. Proses pencampuran (mixing) dengan menggunakan alat pencampuran (mixer horizontal) dan perlakuan penggilingan dengan alat giling yang disebut “Hammer Mill” dan terakhir proses pengemasan.
CARA PEMBUATAN
1. Bahan-bahan sumber serat dipotong-potong dengan alat pemotong (chopper) berukuran kecil (0,2 – 0,4 cm), kemudian dikeringkan dengan menggunakan pemanasan (dryer) sampai dengan kadar air 10 – 12 % 2. Bahan-bahan sumber serat dan sumber energi serta protein dicampur dalam alat pecampuran/mixer horizontal bersama dengan larutan tetes/molasses sampai merata. 3. Seluruh bahan-bahan campuran tersebut selanjutnya digiling dengan menggunakan hammer mill dan ditambahkan dengan urea, garam dapur dan tepung tulang sampai ukuran partikelnya kecil dan tercampur secara merata. Apabila telah tercampur maka bahan-bahan tersebut dikemas ke dalam karung yang sudah disiapkan dengan ukuran berat sesuai dengan yang diinginkan.
Sumber : BPTP Jawa Timur
7/7