KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASARDASAR PERBANKAN DALAM PRESPEKTIF AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGORGANISASIAN TUGAS TERSTRUKTUR KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017
Disusun sebagai syarat menyelesaikan Program Strata I pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Diajukan Oleh : SRI WAHYUNI A 210 130 123
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
HALAMAN PERSETUJUAN KEMAI\'DIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASARDASAR PERBdNKAN
DAIAM PRESPEKTIF AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGORGANISASIAN TUGAS TERSTRUKTi'R KELAS X AKT]NTANSI SMK NEGERI
1
BOYOLAII TAHUN AJARAN
201612017
PI]BLIKASI ILMIAH
Oleh:
SRI WAHYUNI
AztO 130 123
Telah diperiksa datr disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Drs. Sudarto. HS.. M.M
NIP. 195204171980121002
HALAMAN PENGESAIIAIT PI]BLIKASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASARDASAR PERBANKAN DALAM PRESPEKTIF AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGORGANISASIAN TUCAS TERSTRI]KTUR K.ELAS X AKT]NTANSI SMK
NECERI I BOYOLAII TAHUN AIARAN
20 I612017
Oleh:
SRI WAHYUNI
4210130123
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji P
ada T anggal'. 22
Marct 20 1'1
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguii:
1.
Drs. Sudarto HS, M.M ( Ketua Dewan Penguji) Drs- Budi
Sut sro. M.Pd
(Anggota I Dewan Penguji)
l.
Dm. Titik Asmawali, M.Si
(Anggota II Dewan Penguji)
f*t t !a
\!
\z\
IIALAMAN PER.ITYATAAIY Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publilasi ini tidak terdapat
karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaaannya disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahua[ saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau dite6itkan omng lain, kecuali secam terhilis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbuki ada ketidakbeneran dalam pemyataan saya diatas maka akan saya pertanggun&iawabkan sepenuhnya dan be$edia mercrima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
SRI
WATM]NI
4219130123
ltl
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASARDASAR PERBANKAN DALAM PRESPEKTIF AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGORGANISASIAN TUGAS TERSTRUKTUR KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017. Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pengaruh aktivitas belajar terhadap kemandirian belajar siswa, 2) Pengaruh pengorganisasian tugas terstruktur terhadap kemandirian belajar siswa, 3) Pengaruh aktivitas belajar dan pengorganisasian tugas terstruktur terhadap kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif kesimpulan dalam penelitian diperoleh berdasarkan hasil statistik, dimana hasil tersebut disajikan dalam bentuk angka. Populasi yang digunakan adalah kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 108 siswa dengan sampel 86 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara simple random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode angket dan dokumentasi. Metode angket sebelumnya telah di uji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda, uji t, uji F, sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi diperoleh persamaan regresi: Y = 15,007 + 0,038X1 + 0,652X2. Hasil penelitian menyimpulkan 1) Ada pengaruh yang signifikan antara aktivitas belajar terhadap kemandirian belajar siswa berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel, yaitu 7,447 > 1,989 dengan taraf signifikansi 5%, 2) Ada pengaruh yang signifikan antara pengorganisasian tugas terstruktur terhadap kemandirian belajar siswa berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel, yaitu 4,124 > 1,989 dengan taraf signifikansi 5%, 3) Ada pengaruh yang signifikan antara aktivitas belajar dan pengorganisasian tugas terstruktur terhadap kemandirian belajar siswa berdasarkan uji F diperoleh fhitung> ftabel, yaitu 14,478 > 3,11 dengan nilai signifikan 5%. Hasil penelitian untuk R2 diperoleh sebesar 25,9% terdiri dari 0,4389% aktivitas belajar dan 25,4508 pengorganisasian tugas terstruktur dan sisanya 74,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Kemandirian Belajar Siswa, Aktivitas Belajar dan Tugas Terstruktur. Abstract The objectives of this study are to examine 1) the influence of learning activity towards students’ learning independence, 2) the influence of structured task organization towards students’ learning activity, 3) the influence of learning activity and structured task organizations towards students’ learning independence. This research was using associative quantitative method in which the conclusion of the study was acquired based on statistic result where the result was laid out in numbers.
1
Population which was used was class X Accounting SMK Negeri 1 Boyolali in the academic year of 2016/2017, amount to 108 students in which 86 students were taken to be the sample. This study was using random sampling technique with simple random sampling method. For collecting data technique, the researcher used questionnaire and documentation method. Previously, the questionnaire method had been through trial run by using validity test and reliability test. Data analysis technique which was used bifilar regression, t test, F test, effective contribution and relative contribution. The result of the research using regression analysis was obtained regression formula: Y = 15,007 + 0,038X1 + 0,652X2. The result concluded 1) there was significant influence between learning activity towards students’ learning independence based on t test was acquired thitung> ttabel, which was 7,447 > 1,989 and significant 5%, 2) there was significant influence between structured task organization and students’ learning independence based on t test was acquired thitung> ttabel, which was 4,124 > 1,989, and significant 5%, 3) there was significant influence between learning activity and structured task organization and students’ learning independence based on F test was acquired fhitung> ftabel, which was 14,478 > 3,11 with significant values 5%. The result of the research for R2 was acquired as many as 25,9% contains of 0,4389% for learning activity and 25,4508% for structured task organization, and the rest 74,1% was influenced by other variables which were not included in this research Keywords: Students’ Structured Task 1.
Learning
Independence,
Learning
Activity,
and
PENDAHULAN Perkembangan pendidikan dan teknologi yang begitu pesat didampingi dengan arus globalisasi yang tidak dapat dibendung membuat adanya persaingan diberbagai bidang. Pendidikan merupakan salah satu bidang dari berbagai persaingan yang ada. Jalur pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun manusia yang berkualitas. Karena pendidikan merupakan suatu kegiatan yang mencakup adanya kegiatan mendidik, kegiatan mengajar, dan kegiatan melatih. Pendidikan juga sangat berperan penting dalam memajukan kehidupan bangsa karena dengan pendidikan kita dapat menentukan model manusia yang akan dihasilkan sebagai generasi penerus bangsa. Adapun Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003 pasal 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang disebutkan bahwa:
2
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Keberhasilan dalam pendidikan dapat tercapai apabila dalam suatu bangsa dapat meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pendidikan formal. Proses pendidikan mempengaruhi berhasil atau tidaknya pendidikan tersebut. Dalam proses pembelajaran masing-masing guru memiliki strategi belajar yang aktif dan menarik sesuai dengan harapan siswa. Namun dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat guru hanya menjadi perantara siswa dalam memahami materi. Menurut Mulyasa (2013:38), “Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar”. Perkembangan teknologi menuntut adanya sikap mandiri yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran. Di samping itu keberhasilan suatu pendidikan juga dipengaruhi oleh kemandirian belajar siswa-siswinya. Kemandirian sangat penting diterapkan oleh siswa karena dapat membantu proses belajar berjalan dengan baik. Menurut Kesten dalam Nurhayati (2011:140), menjelaskan bahwa “Kemandirian belajar tidak sama dengan autodidak. Kemandirian belajar bukan berarti belajar seorang diri, tetapi belajar dengan inisiatif sendiri, dengan ataupun bantuan orang lain yang relevan untuk membuat keputusan penting dalam menemukan kebutuhan belajarnya”. Kemandirian belajar yang tumbuh dalam diri siswa sangat dibutuhkan karena siswa punya kesadaran, kemauan, dan motivasi diri dalam belajar. Berawal dari kemandirian diri yang dimiliki siswa diharapkan tidak bergantung pada orang lain terutama pada gurunya dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tetapi tanpa diimbangi dengan kemandirian, maka dirinya tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Namun, seseorang 3
yang memiliki keinginan untuk belajar mandiri akan lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas belajarnya. Oleh karena itu kemandirian belajar dapat berjalan dengan baik apabila ada faktor yang mendukung sebagai subyek belajar siswa. Menurut Djamarah (2002:38) menyatakan bahwa “Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Namun kenyataannya, Menurut Titik Ekawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar-Dasar Perbankan , “Tingkat kemandirian belajar siswa dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Perbankan di SMK Negeri 1 Boyolali masih imbang yaitu 50% dalam katagori mandiri dan 50% dalam katagori belum mandiri. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor, yang pertama faktor dari siswa itu sendiri yaitu siswa sepenuhnya masih mengharapkan semua materi dari guru. Materi yang diberikan oleh guru dirasa selalu cukup oleh siswa tanpa mencari kebenaran sumber dan penambahan materi. Berbagai macam tugas yang diberikan guru selalu ditampilkan oleh siswa secara monoton tanpa ada variasinya. Sering dijumpai saat diberi tugas secara individu siswa hanya copy-paste dengan tugas temannya. Selain, itu banyak siswa yang malas belajar jika tidak ada ujian atau tes. Sedangkan faktor yang lain yaitu sekolah, sekolah harus bisa menjadi sarana tempat belajar dan berbagi untuk siswa yang efektif dan efisien. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswanya. Sehingga siswa memiliki semangat dan ketertarikan yang tinggi untuk menjalankan aktivitas belajar didalam kelas guna tercipta pembelajaran yang kondusif dan tidak monoton. Kemandirian belajar selain didukung dari aktivitas belajar yang tepat juga didukung dengan pengorganisasian tugas terstruktur. Kedisiplinan yang harus dimiliki siswa dapat ditanamkan dengan memberikan tugas secara terstruktur. Sebab, dengan adanya pengorganisasian tugas terstruktur siswa akan lebih menghargai waktu dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, jika tugas terstruktur diberikan oleh guru secara individu, siswa akan mampu
4
bekerja secara mandiri tanpa bergantung dengan temannya dan jika tugas tersebut diberikan secara kelompok siswa akan lebih tanggung jawab dan dapat mengorganisasi kelompoknya.Menurut Titik Ekawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar-Dasar Perbankan pengorganisasian tugas terstruktur diberikan dengan model apapun akan tetap sama hasilnya. Saat guru memberikan tambahan nilai kepada siswa yang mengumpulkan tugas paling cepat atau pengurangan nilai bagi siswa yang mengumpulkan terlambat, hal tersebut sama saja jika waktu pengumpulannya 1 minggu siswa akan mengumpulkan serentak dihari terakir. Kejadian itu memperlihatkan bahwa kemandirian belajar siswa dalam pengerjaan tugas secara terstruktur belum dapat maksimal karena masih begantung pada satu teman dengan teman yang lainnya. Padahal dengan KKM yang tinggi diharapkan siswa memiliki insiatif dalam mengelola proses belajarnya. Kemandirian belajar merupakan solusi siswa untuk membantu menuntaskan KKM dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Dari hasil latar belakang yang dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang aktivitas belajar dan pengorganisasian tugas terstruktur terhadap kemandirian belajar siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR PERBANKAN DALAM PRESPEKTIF AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGORGANISASIAN TUGAS TERSTRUKTUR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN 2016/2017”.
2.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar variabel atau lebih. Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengrtahui pengaruh variabel Aktivitas Belajar dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur terhadap variabel Kemandirian Belajar Siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2017 melibatkan siswa-siswa SMK Negeri 1
5
Boyolali Kelas X Jurusan Akuntansi tahun ajaran 2016/2017. Siswa Jurusan Akuntansi berjumlah 108 siswa dengan rincian sebagai berikut: AK 1: 37 siswa, AK 2: 36 siswa, AK 3: 35 siswa. Populasi penelitian di SMK Negeri 1 Boyolali berjumlah 108 siswa dengan sampel 86 siswa. Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara simple random sampling. Alasan penulis menggunakan teknik tersebut adalah disesuaikan dengan kondisi agar tidak ada rasa ingin mengistimewakan satu siswa dengan siswa yang lainnya. Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas dan Uji Linieritas. Sedangkan teknik analisi data dalam penelitian ini yang digunakan yaitu analisis Regresi Linier Berganda, Uji t (Uji Signifikansi), Uji f (Uji Serempak), Koefisiean Dterminasi (R2).
3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa semua item pertanyaan dari variabel Aktivitas Belajar (X1), Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) dan Kemandirian Belajar Siswa (Y) dinyatakan valid. Hal tersebut dapat dibuktikan karna hasil rhitung > rtabel. Berdasarkan uji reliabel semua item dinyatakan reliabel karena rhitung > rtabel yaitu dengan rtabel 0,444 sedangan rhitung untuk Aktivitas Belajar (X1) sebebsar 0,918, Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) sebesar 0,929 dan Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 0,928. Uji prasyarat normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas menggunakan
teknik uji Lilieforts atau dalam program SPSS Versi 15.0 disebut KolmogravSminnov. Dari hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal karena > 0,05 yaitu Aktivitas Belajar (X1) 0,063 > 0,05 , Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) 0,091 > 0,05 dan untuk Kemandirian Belajar Siswa (Y) 0,200 > 0,05. Sedangkan uji prasyarat linieritas adalah untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan dengan bantuan program SPSS versi 15.0 antara variabel Aktivitas Belajar (X1) terhadap
6
Kemandirian Belajar Siswa (Y) dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y). Hubungan yang linier tersebut ditunjukan oleh fhitung < Ftabel yaitu Aktivitas Belajar (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 0,903 < 3,11 sedangkan Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 1,115 < 3,11. Teknik analisisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang mendapat persamaan Y = 15,007 + 0,038X1 + 0,652X2. Aktivitas Belajar meningkat satu poin. Maka Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan dapat diatasi sebesar 0 ,038. Sedangkan Tugas Terstruktur meningkat satu poin. Maka Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan dapat diatasi sebesar 0,652. Hasil uji t untuk variabel X1 adalah thitung 7,447 > ttabel 1,989, maka Ho ditolak ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama menjelaskan ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil uji t untuk variabel X2 adalah thitung= 4,124 > ttabel 1,989, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Pengorganisasian Tugas Terstruktur terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua menjelaskan ada pengaruh yang signifikan antara Pengorganisasian Tugas Terstruktur Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Uji F digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif variabel Aktivitas Belajar dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif sebebsar Fhitung = 14,478 > F
tabel
= 3,11, maka Ho ditolak
sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar (X1) dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) terhadap Kemandirian
7
Belajar Siswa (Y).Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga menjelaskan ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh (X1) Aktivitas Belajar dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 15.0 diperoleh R2 = 25,9 ini dapat diartikan bahwa 25,9% perubahan atau variasi Y(Kemandirian belajar Siswa) dikarenakan oleh adanya perubahan/variasi variabel X1 (Aktivitas Belajar) dan X2 (Pengorganisasian Tugas Terstruktur) sedangkan 74,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti.
4.
PENUTUP Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017 data-data yang diperoleh peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 4.1 Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 15,007 + 0,038X1 + 0,652X2. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel Aktivitas Belajar dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur berpengaruh terhadap Kemandirian Belajar Siswa. 4.2 Dari hasil uji t diperoleh thitung variabel Aktivitas Belajar sebesar 7,447 sedangkan ttabel sebesar 1,989 maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa secara individu namun pengaruh tersebut relatif kecil. 4.3 Dari hasil uji t diperoleh thitung variabel Pengorganisasian Tugas Terstruktur sebesar 4,124 sedangkan ttabel sebesar 1,989 maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Pengorganisasian Tugas Terstruktur terhadap Kemandirian Belajar Siswa secara individu namun pengaruh tersebut relatif kecil.
8
4.4 Dari hasil uji f diperoleh fhitung sebesar 14,478 > ftabel sebesar 3,11 maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Belajar (X1)dan Pengorganisasian Tugas Terstruktur (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y).
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurhayati, Eti. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
9