HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : MAULIDA KHOIRUN NISA’ J120 130 038
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Maulida Khoirun Nisa’ J120 130 028
Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing,
Wijianto, SSt.FT., M.OR NIK. 1101676
i
HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh: Maulida Khoirun Nisa’ J120 130 038 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 11 Maret 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
1. Wijianto, SSt.FT.,M.Or
(
)
2. Sugiono, S.Fis.MH.Kes.
(
)
3. Arif Pristianto, SSt.FT., M.Fis.
(
)
Surakarta, 11 Maret 2017 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan
Dr. Suwaji, M.Kes NIP. 105311231983031002 ii
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan seutuhnya.
Surakarta, 11 Maret 2017 Penulis
MAULIDA KHOIRUN NISA’ J120 130 038
iii
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak Latar Belakang: Pemain sepakbola harus menguasai berbagai teknik dasar dasar sepakbola yang terdiri dari menggiring bola, mengoper bola, menghentikan bola, menyundul bola, dan menembak bola. Dalam teknik menendang dan menggiring bola, seorang pemain sepakbola harus memiliki ketrampilan lari jarak pendek (sprint) yang unggul. Faktor yang memberikan kontribusi terhadap kecepatan lari meliputi faktor fisiologis yang terdiri dari kekuatan otot tungkai, daya ledak dan kelentukan otot tungkai. Sedangkan faktor anatomis terdiri dari ukuran tinggi badan, panjang, besar, lebar, dan berat tubuh. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif anlitik. Populasi yang digunakan adalah pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS dengan usia 1525 tahun yang berjumlah 50 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling sehingga seluruh populasi sebanyak 50 orang menjadi sampel. Pengujian normalitas data menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji Correlation Pearson Product Moment. Hasil Penelitian: Hasil uji correlation pearson product moment didapatkan besar nilai r korelasi antara panjang tungkai dengan kecepatan lari sprint sebesar 0,975. Sedangkan besar nilai r antara berat badan dengan kecepatan lari sprint sebesar 0,382. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS. Kata Kunci: Panjang Tungkai, Berat Badan, Kecepatan Lari. Abstracts Background: football players have to master many kinds of basic techniques for football that include dribbling the ball, passing the ball, stopping the ball, heading the ball, and shooting the ball. In the ball kicking and dribbling technique, a football player must have good sprint skill. The factors that give contribution for the speed of sprint include physiology factors which consist of leg muscle’s strength, the explosion power and flexibility of leg muscle. Whereas, the anatomy factors are consist of height, length, big, wide, and weight of the body.
1
Purpose: to know the correlation between the length of leg and weight with the speed of sprint (100 meters) for football players in SSB Fortuna and UMS Football Club. Methods: the research method which is used in this research is cross sectional that is descriptive analytic. The populations used are the football players in SSB Fortuna and UMS Football Club for 15-25 years old that amount to 50 people. The technique used for getting the sample is using purposive sampling, so all of population that is 50 people are being the sample. The data normality testing is using KolmogrovSmirnov Test. The research finding is analyzed by using Correlation Pearson Product Moment test. Results: the result of Correlation Pearson Product Moment test shows that the result of r for the correlation between the length of leg and the speed of sprint is 0,975. Whereas, the result of r between the weight and the speed of sprint is 0,382. Conclusion: there is a significant correlation between the length of leg and weight with the speed of sprint (100 meters) for football players in SSB Fortuna and UMS Football Club. Keywords: length of leg, weight, speed of run 1. PENDAHULUAN Olahraga merupakan
bagian dari kehidupan manusia, dengan
berolahraga kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan. Olahraga sudah menjadi rutinitas untuk sebagian orang di jaman sekarang. Seperti masyarakat di negara-negara lain, masyarakat Indonesia juga menggemari berbagai macam cabang olahraga. Macam dan jenis olahraga sangatlah banyak mulai dari yang dilakukan individu maupun kelompok. Salah satu olahraga yang disukai banyak orang adalah sepak bola. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, walaupun pada saat itu sepakbola masih dalam bentuk permainan yang sederhana (Fauzi, 2013). Pemain sepakbola harus menguasai berbagai teknik dasar sepakbola. Teknik dasar sepakbola terdiri dari menendang bola (kicking the ball), menghentikan bola (receiving the ball), menyundul bola (heading), menggiring bola (driblling), gerakan tipuan (feinting), mentekel (tackling), lemparan ke dalam (throw-in), dan teknik penjaga gawang (the technic of goal keeping) (Jibriel, 2013).
2
Teknik dasar yang sangat penting dalam permainan sepakbola adalah menendang dan menggiring bola. Dalam teknik menendang dan menggiring bola, seorang pemain sepakbola harus memiliki keterampilan lari jarak pendek yang unggul agar bola tidak jatuh ke tangan lawan, maka dalam memberikan latihan harus banyak menekankan pada unsur kecepatan dengan tidak mengabaikan unsur-unsur penting lainnya yang menunjang dalam permainan sepakbola. Banyak cara atau metode latihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecepatan bergerak dari pemainnya, salah satunya adalah menggunakan tes sprint atau lari jarak pendek. Pradana (2013), mengemukakan sprint atau lari jarak pendek adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Beberapa macam faktor yang mempengaruhi kecepatan dalam berlari yaitu faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan berlari menurut para ahli antara lain: kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kelentukan otot tungkai. Selain faktor fisiologis, ada faktor penunjang untuk meningkatkan kecepatan lari. Menurut Sajoto (1988) dalam Pradana (2013), faktor penunjang tersebut adalah faktor anatomis yang meliputi, ukuran tinggi badan, panjang, besar, lebar, dan berat tubuh. Dengan melihat latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar hubungan panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter), maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh peneliti pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2.
METODE Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017 dan tempat pelaksanaan penelitian adalah di SSB Fortuna Sukoharjo dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yang bersifat deskriptif analitik (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti mengukur panjang 3
tungkai dengan menggunakan meterline, mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan, mengukur kecepatan lari sprint dengan membagi jarak tempuh yang sudah ditetapkan yaitu 100 meter dengan waktu tempuh responden.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogrov-Smirnov Test karena sampel > 50 orang. 3.2 Uji Hubungan Analisa statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Pearson Correlation Product Moment karena data berdistribusi normal. 3.3 Pembahasan Dari hasil pengukuran panjang tungkai, diperoleh nilai kecepatan tertinggi terdapat pada responden dengan panjang tungkai 97 cm dengan nilai kecepatan 9.09 m/s. Sedangkan nilai kecepatan terendah terdapat pada kelompok panjang tungkai 84-86 cm dengan nilai kecepatan 6.66 m/s. Responden yang memiliki ukuran tungkai lebih panjang secara otomatis memiliki langkah yang panjang dibandingkan dengan responden yang memiliki tungkai pendek. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sorongan dkk (2010), yang menyatakan kecepatan berlari dipengaruhi oleh frekuensi dan panjang langkah seseorang. Pemain sepakbola dengan panjang tungkai lebih dari 95 cm cenderung memiliki langkah yang lebar dan frekuensi yang bertambah dibandingkan dengan pemain sepakbola dengan panjang tungkai kurang dari 85 cm. Hal ini dikarenakan struktur anatomi dari panjang tungkai yang berbeda dari tiap individu (Setyawan, 2015). Dari hasil pengukuran berat badan, diperoleh nilai kecepatan tertinggi terdapat pada responden dengan berat badan 55 kg dan 64 kg dengan nilai kecepatan 9.09 m/s. Sedangkan nilai kecepatan terendah terdapat pada responden dengan berat badan 55 kg dengan nilai kecepatan 4
6.66 m/s. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa responden yang memiliki berat badan gemuk namun kecepatannya tinggi. Ada juga responden dengan berat badan kurus namun kecepatan larinya masih dibawah ratarata. Hal tersebut dipicu karena ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kecepatan lari. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan lari adalah indeks massa tubuh. Pada dasarnya indeks massa tubuh merupakan cerminan idealnya postur tubuh seseorang ditinjau dari tinggi badan dan berat badan (Anindito, 2014). Dilihat dari hasil kecepatan yang diperoleh masing-masing individu, kecepatan tertinggi terdapat pada usia 20 tahun dengan kecepatan 9.09 m/s. Hal ini dikarenakan usia 20 tahun bisa dikatakan usia setelah pubertas sampai mencapai maturitas, dimana kelincahan dan kecepatan akan meningkat pada masa tersebut (Septadina dkk., 2016). Namun ada juga responden dengan usia 15 tahun memperoleh hasil kecepatan hampir mendekati rata-rata. Hal tersebut dikarenakan mulai usia 15 tahun merupakan fondasi untuk memulai latihan sepakbola dan dasar pembentuk fisik awal. Pada usia ini pemain dibatasi oleh keterbatasan fisik dan perubahan-perubahan fisik yang muncul seiring dengan masa pubertas (Kurniawan, 2016).
4.
PENUTUP Berdasarkan dari hasil analisa dan uji statistik didapatkan kesimpulan sebagai berikut: ada hubungan antara panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat ditambahkan variabel yang lain dari yang sudah diteliti dan memperluas ruang lingkup penelitian. Dan untuk peneliti selanjutnya sebisa mungkin untuk memberikan edukasi kepada pemain sepakbola untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan lari sprint.
5
PERSANTUNAN Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua yang tercinta Bapak Sunawi (Alm) dan Ibu Mas’udah terimakasih telah mendukung dan senantiasa mendoakan anakmu sehingga mampu menyelesaikan pendidikannya. Untuk pembimbing saya Bapak Wijianto yang telah sabar membimbing saya sampai ke titik akhir serta terimakasih kepada seluruh dosen dan staf program studi Fisioterapi. Tidak lupa, ucapan terima kasih juga saya haturkan untuk seluruh teman-teman mahasiswa fisioterapi atas kesediaannya telah membantu menjadi bagian dari penelitian skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA Anindito, F. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keterampilan Sepakbola. Journal of Sport Science and Fitness. Vol 1:(1). Fauzi, F. 2013. Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa SSB Bina Nusantara Kabupaten Klaten. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jibriel, K. 2013. Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, dan Kelentukan Pergelangan Kaki terhadap Tendangan Jarak Jauh Pemain U-15 SSB Tunas Muda Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2012 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Kurniawan, D., Nurrochmah, S., dan Paulina, F. 2016. Hubungan antara Kecepatan Lari dengan Kemampuan Menggiring Bola Sepakbola pada Siswa Usia 13-14 Tahun SSB Unibraw 82 Malang. Pendidikan Jasmani. Vol.26:2. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pradana, A. A. 2013. Kontribusi Tinggi Badan, Berat Badan, dan Panjang Tungkai Terhadap Kecepatan Lari Cepat (Sprint) 100 Meter Putra. Artikel –Journal Kesehatan Olahraga: Universitas Negeri Surabaya. Septadina, I. S., Irfannudin, Saleh, I., dan Mujahidin. 2016. Hubungan antara Tipe Tubuh dengan Kelincahan dan Kecepatan Gerak pada Anak Usia 10-12 Tahun. Forum Penelitian. Vol 1: 1.
6
Setyawan, A. N. 2015. Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometrics dan Berat Badan terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh. Jurnal Ilmiah SPIRIT ISSN. Vol 15: 1411-8319. Sorongan, C. H., Rumampuk, J., dan Lintong, F. 2010. Hubungan Panjang Tungkai dengan Kecepatan Berjalan pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Manado. Jurnal Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
7