PENGARUH MANAJEMEN LABA, PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL, ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks JII dan LQ-45 Selama Tahun 2004-2015)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata II pada Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Pasca Sarjana
Oleh : HARIS NOVY ADMADIANTO W 100140007
MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
i
ii
iii
PENGARUH MANAJEMEN LABA, PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL, ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks JII dan LQ-45 Selama Tahun 2004-2015) Abstract Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks JII dan LQ-45 selama tahun 20042015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183 perusahaan untuk indeks JII dan 231 perusahaan untuk indeks LQ-45.Teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling.Metode analisis data yang digunakan adalah regresi liniear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan manajemen laba dan pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital di Indeks JII dan Indeks LQ-45, asimetri informasi dan ukuran perusahaanberpengaruh terhadap cost of equity capital di Indeks JII dan Indeks LQ-45. Kata kunci: manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi, ukuran perusahaan. Abstract This research generally aims to analyze the impact of earnings management, intellectual capital disclosure, information asymmetry and firm size on cost of equity capital. The purpose of this study was to obtain empirical evidence that earnings management, intellectual capitaldisclosure , information asymmetry and firm size effect on the cost of equity capital in companies go public joined in LQ-45 Index and JIIduring the years 2004 to 2015. The sample used in this study were 183 companies on the index JII and 231 companies for LQ-45 index. The sampling technique purposive sampling method. Data analysis method used is multiple linear regression. The results of this study indicate earnings management and intellectual capital disclosures do not affect the cost of equity capital at JII Index and the LQ-45, asymmetry of information and the size of the effect on the company's cost of equity capital at JII Index and the LQ-45. Keywords: earnings management, intellectual capitaldisclosure, information asymmetry, firm size. 1. PENDAHULUAN Dalam menjalankan kelangsungan usaha, perusahaan membutuhkan dana baik dari pihak kreditur maupun investor. Dana tersebut diperoleh dari saham atau obligasi 1
yang
diperjualbelikan
menginvestasikan
dipasar
dana
modal.
kepada
Investor
perusahaan
memiliki
yaitu
tujuan
memperoleh
dalam tingkat
pengembalian yang tinggi dari dana yang diinvestasikan. Bursa efek atau pasar modal adalah tempat yang menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer), sehingga perusahaan dapat memperoleh tambahan dana yang dibutuhkan melalui pasar modal dengan menerbitkan saham atau obligasi yang akan diperjualbelikan. Akibat dari penerbitan saham tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya sebagai pengembalian atas pemberian dana yang diberikan oleh investor dan kreditor yang biasa disebut cost of equity capital. Biaya modal ekuitas merupakan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor maupun kreditur dalam perusahaan (Ifoni, 2012). Cost of equity capital dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu manajemen laba dan asimetri informasi. Manajemen
laba
merupakan
upaya
manajer
perusahaan
untuk
mempengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabuhi stakeholders yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan (Sulistyanto,2008). Pengungkapan yang menarik dan menjadi perhatian adalah peran intellectual capital dalam organisasi atau perusahaan. Intellectual capital adalah bagian integral dari proses penciptaan nilai perusahaan dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu internal structure, external structure, human capital (Mangena et al., 2010). Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder lainnya, dimana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding pemegang saham. Besarnya cost of equity capital juga dipengaruhi oleh ukuran suatu perusahaan.
Ukuran
peusahaan
adalah 2
besar
kecilnya
perusahaan
(Nuryaman,2008). Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Terdapat beberapa penelitian terkait manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu Purwanto (2013), Jumirin (2011), Utami (2005), caecilia dan sigit (2012), Purwaningtias dan Surifah (2015), Mangena, et al (2010), Izadi dan Abbas (2015), Kochi dan Hamid (2015) dan Lee dan Whiting (2011), Ifonie (2012), Dewi dan Jeffry (2016), Trisnawati, et al (2016), Kusumawati, et al (2013), Imran (2012). Hasil penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda beda (tidak konsisten) sehingga penulis tertarik untuk meneliti kembali faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cost of equity capital. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Cost Of Equity Capital Manajemen laba menyebabkan banyak informasi yang harus diungkap oleh perusahaan, sehingga berkonsekuensi terhadap meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik (biaya modal ekuitas), di mana biaya modal ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor maupun kreditur. Semakin besar indikasi manajemen laba berarti semakin besar biaya modal ekuitas. Sesuai dengan penelitian Jumirin (2011) bahwa manajemen laba mempunyai pengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2005), Dewi dan Jeffry (2016) dan Caecilia dan Sigit (2012). Hal ini menunjukkan bahwa investor sudah mengantisipasi dengan benar informasi terkait adanya manajemen laba. Semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan manajemen maka semakin tinggi pula biaya modal ekuitas. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1: Manajemen laba berpengaruh terhadapCost of Equity Capital
3
Pengaruh Pengungkapan Modal Intelektual Terhadap Cost Of Equity Capital Pentingnya pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh manajemen salah satunya adalah mengurangi risiko investasi yang diestimasi oleh investor sehingga menurunkan biaya modal ekuitas. Pengungkapan yang lebih luas merupakan sinyal yang baik bagi investor karena membantu para investor untuk memahami strategi perusahaan dan critical succes factor. Selain itu pengungkapan yang lebih baik akan membuat proses alokasi modal lebih efisien dan mengurangi biaya modal rata-rata. Penelitian mengenai pengaruh intellectual capital disclosure terhadap cost of equity capital sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Mangena et al (2010), Izadi dan Abbas (2015), Kochi dan Hamid (2015) dan Lee dan Whiting (2011) yang memiliki hasil bahwa pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H2 : Pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadapCost of equity capital Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Cost Of Equity Capital Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder lainnya, dimana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding pemegang saham. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Purwanto (2013) meneliti pengaruh manajemen laba, asimetri informasi dan pengungkapan sukarela terhadap biaya modal. Hasil penelitian menunjukkan asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of equity capital. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Heriyanthi (2013), Dewi 4
dan Jeffry (2016) serta Nuryaman (2014) yang menyimpulkan bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of equity capital . Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H3 : Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Cost of equity capital Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Cost Of Equity Capital Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan (Nuryaman, 2008). Ukuran perusahaan merupakan ukuran ketersediaan informasi. Perusahaan yang besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki unit bisnis berbeda yang mungkin menjadi faktor penentu keberhasilan dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang serta menunjukkan banyaknya investasi yang ditanamkan investor dalam perusahaan tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian Imran (2012), Purwaningtias dan Surifah (2015) dan murni (2004) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap cost of equity capital. Ini menunjukkan semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi cost of equity capital. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Cost of equity capital 2. METODE Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan indeks LQ-45 selama tahun 2004-2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2015 yang tergabung dalam indeks syariah, Jakarta Islamic Index (JII) dan atau Indeks konvensional, Liquid-45 (LQ- 45).
5
2.
Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 desember 2004- 31 desember 2015 secara berturut-turut dan dinyatakan dalam rupiah (Rp).
3.
Perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur
4.
Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi periode 31 desember 2004-31 desember 2015, data mengenai manajemen laba,
pengungkapan
modal
intelektual,
asimetri
informasi,
ukuran
perusahaandan data yang diperlukan untuk mengukur cost of equity capital) . Definisi Operasional dan Variabel Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cost of equity capital yang dihitung menggunakan Model Ohlson. Rumus untuk menghitung cost of equity capital menjadi : r = (Bt + Xt+1-Pt)/Pt Keterangan : r
: cost of equity capital
Bt
: nilai buku per lembar saham periode t
Xt+1
: laba per lembar saham pada periode t+1
Pt
: harga saham pada periode t
Variabel Independen Manajemen Laba Manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones sebagai berikut: a. Langkah I TACCit = EBXTit – OCFit...........................…………………………
(1)
b. Langkah II NDACCit = α1(1/TAi,t-1)+ α2((∆REVi t - ∆ RECit)/TAi,t-1)+ α3 (PPEit/TAi,t-1) (2)
6
c. Langkah III Selanjutnya dapat dihitung nilai discretionary accruals sebagai berikut: DACCit = ( TACCit/TAi,t-1 ) - NDACCit …………………………………….(3) Keterangan: TACCit
: Total accruals perusahaan i pada periode t
EXBTit
:Earnings Before Extraordinary Item perusahaan i pada periode t
OCFit
: Operating Cash Flows perusahaan i pada periode t
NDACC it
: Non discretionary accruals perusahaan i pada t
TAi,t-1
: Total aktiva perusahaan i pada periode t
REVit
: Revenue perusahaan i pada periode t
RECit
: Receivable perusahaan i pada periode t
PPEit
: Nilai aktiva tetap (gross) perusahaan i pada periode t
DACCit
: Discretionary accruals perusahaan i pada periode t
TACCit
: Total accruals perusahaan i pada peride t
TAi,t-1
: Total aktiva perusahaan i pada periode t
NDACCit
: Non discretionary accruals perusahaan i pada periode t
α
: Konstanta
e
: error
Pengungkapan modal intelektual Perhitungan pengungkapan modal intelektual menggunakan angka indeks pengungkapan modal intelektual (ICD index) yang didapatkan dari total skoring atas modal intelektual yang diungkapkan perusahaan dengan memberikan nilai 1 untuk tiap komponen yang diungkapkan dan 0 untuk tiap komponen yang tidak diungkapkan. Persentase dari indeks pengungkapan sebagai total dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : ICD Index
= Σ idx x 100% M
7
Keterangan : ICD Index :Total angka indeks pengungkapan modal intelektual. Idx
:Angka indeks yang bernilai 1 bila komponen modal intelektual diungkapkan dalam laporan tahunan dan 0 bila tidak diungkapkan.
M
:Total komponen modal intelektual (48 Komponen).
Asimetri Informasi Asimetri Informasi dapat diukur dengan menggunakan model bid-ask spread (Purwanto, 2013). Perhitungannya adalah sebagai berikut: SPREAD i,t = (ask i,t - bid i,t) / ((ask i,t + bid i,t)/2) x 100 Keterangan: Ask i,t
: harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t (pada tanggal publikasi annual report)
Bid i,t
: harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t (pada tanggal publikasi annual report)
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diukur dari jumlah total assets perusahaan sampel. Rumus untuk menghitung variabel ini adalah : UKP
= Σ Total Asset atau Ln Asset
Keterangan: UKP
: Ukuran perusahaan
Σ Total Aset
: Jumlah asset yang dimiliki perusahaan.
Metode Analisis Data Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka data dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar, dan pengujian yang dilakukan sebagai berikut : 1.
Uji Asumsi Klasik (uji normalitas, uji multikoliearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi) 8
2.
Uji regresi linier berganda Regresi berganda digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : CEC
= α +β1DA + β2PMI + β3SPREAD+ β4UP + €
Keterangan : CEC
: Cost Of Equity Capital
α
: Konstanta
DA
: Discretionary Accrual (Manajemen Laba)
PMI
:Pengungkapan Modal Intelektual
SPREAD
: Asimetri Informasi
UP
: Ukuran Perusahaan
β
: Koefisien Regresi
€
: error
a. Uji F (Pengujian Ketepatan Model Penelitian) b. Uji t (Pengujian Hipotesis) 3. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Sampel Berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya maka diperoleh jumlah sampel sebesar 183 perusahaan indeks JII dan 231 perusahaan indeks LQ-45. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini
9
Tabel 4.1.Kriteria Pengambilan Sampel Indeks JII dan Indeks LQ-45 Keterangan 1
2
3 4 5
Perusahaan yang tergabung dalam indeks JII selama periode 2004-2014 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 desember 2004-31 desember 2014 secara berturut turut dan tidak dinyatakan dalam Rupiah (Rp) Perusahaan yang masuk kategori non manufaktur (industri perbankan, asuransi dan keuangan lainnya) Perusahaan yang datanya tidak lengkap Data Outlier Jumlah Sampel
JII
LQ-45
330
495
(63)
(84)
(0)
(74)
(46) (38)
(51) (55)
183
231
Sumber : Data diolah, 2016 Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil pengujian data menunjukkan bahwa data lulus uji asumsi klasik. Selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk membuktikan adanya pengaruh variabel - variabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Indeks JII dan LQ-45 Variabel -0,797 -0,007
(Constant) Manajemen Laba Pengungkapan 1,09E-4 Modal Intelektual Asimetri Informasi 0,022 Ukuran Perusahaan
-0,022
Indeks JII thitung -16,380 -0,882
Indeks LQ-45 thitung p -1,062 -24,984 0,000 -0,002 -0,157 0,876
P 0,000 0,379
-0,305
0,761
-4,41E-4
-1,498
0,136
2,432
0,016
0,029
3,964
0,000
-3,429
0,001
0,017
3,334
0,001
Sumber: Hasil Analisis, 2016 Dari tabel 4.2 yang merupakan hasil pengujian regresi linier berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: CEC JII
= – 0,797 - 0,007 DA-1,09E-4PMI + 0,022 SPREAD -0,022 UP + e
10
CEC LQ-45= – 1,062 -0,002 DA- 4,41E-4PMI + 0,029 SPREAD + 0,017 UP + e Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Cost of Equity Capital Hasil regresi memberi bukti secara empiris bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ-45 selama tahun 2004-2015. Semakin besar manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi cost of equity capital yang ditanggung investor. Hasil penelitian ini berlawanan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai manajemen laba, maka semakin tinggi cost of equity capital. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang mengurangi
kredibilitas
laporan keuangan, manajemen laba menambah bias
dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba sebenarnya (Setiawati dan Naim, 2000 dalam Rahmawati, 2006). Berdasarkan aturan Bapepam cenderung irasional
dalam
(2011) menyatakan bahwa investor
mengambil
keputusan,
diantaranya
karena
pengetahuan yang kurang memadai dan investor cenderung kurang mengikuti konsep investasi pasar modal (misalnya, mempertimbangkan risiko dan imbal hasil
serta
berinvestasi
untuk
jangka
panjang).
Proksi
CAPM
yang
menggambarkan risiko atas investasi saham juga tidak berkaitan dengan perilaku
para
manajer
untuk
melakukan
manajemen
laba terhadap
perusahaannya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ifonie (2012), Purwanto (2013) yang menyimpulkan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Pengaruh Pengungkapan Modal Intelektual Terhadap Cost of Equity Capital Hasil regresi memberi bukti secara empiris bahwa pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ-45 selama tahun 2004-2015. Semakin besar 11
pengungkapan modal intelektual yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi besarnya cost of equity capital yang ditanggung investor. Hal ini disebabkan bahwa pengungkapan modal intelektual belum dianggap relevan oleh investor di Indonesia untuk mengurangi cost of equity capital. Pengungkapan modal intelektual pada beberapa item disebabkan adanya aturan dari Bapepam LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 agustus 2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik. Peraturan tersebut mengatur kewajiban penyampaian laporan,
bentuk dan isi laporan tahunan, sehingga sifat
pengungkapan tersebut lebih bersifat mandatory atau memenuhi ketentuan. Manajemen akan mengungkapkan informasi secara sukarela jika manfaat yang diperoleh dari pengungkapan informasi tersebut lebih besar dari biayanya.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hernita, sri (2011) dimana
laporan tahunan memang memberikan informasi perusahaan secara cukup spesifik yang dibutuhkan kreditur dan investor dalam pengambilan keputusan. Namun demikian tidak semua informasi yang dibutuhkan terdapat dalam laporan tahunan sehingga investor dan kreditur dapat memanfaatkan informasi lainnya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mangena et al (2010), Izadi dan Abbas (2015), Kochi dan Hamid (2015) dan Lee dan Whiting (2011) yang menyimpulkan bahwa pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap cost of equity capital. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Cost of Equity Capital Hasil regresi memberi bukti secara empiris bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ-45 selama tahun 2004-2015.Asimetri Informasi berpengaruh positif signifikan terhadapcost of equity capital. Semakin kecil asimetri informasi dalam perusahaan maka cost of equity capital juga akan menurun sehingga investor tidak akan ragu untuk berinvestasi, dan sebaliknya meningkatnya asimetri informasi akan menimbulkan cost of equity capital perusahaan menjadi meningkat. 12
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh purwanto (2013), Heriyanthi (2013), Dewi dan Jeffry (2016), nuryaman (2014) yang menyimpulkan bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of equity capital. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Cost of Equity Capital Hasil regresi memberi bukti secara empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ-45 selama tahun 2004-2015.Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadapcost of equity capital. Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka cost of equity capital juga akan semakin besar, dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan maka cost of equity capital juga akan semakin kecil. Semakin besar perusahaan maka semakin besar biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik sehingga berdampak pada meningkatnya biaya modal ekuitas (Murni, 2004). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imran (2012), Purwaningtias dan Surifah (2015), Murni (2004) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap cost of equity capital. 4. PENUTUP Berdasarkan penelitian tentang pengaruh manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital (studi empiris pada perusahaan yang tergabung di indeks JII dan LQ45 selama periode 2004-2015). Manajemen laba tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital di Indeks JII dan Indeks LQ-45 ,pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital di Indeks JII dan Indeks LQ-45, asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba di Indeks JII dan Indeks LQ-45, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap cost of equity capital di Indeks JII dan Indeks LQ-45. DAFTAR PUSTAKA Caecilia Antari Pratista dan Drs.YB Sigit Hutomo, M.BAcc. Akt, 2012. Pengaruh Manajemen Lana Terhadap Biaya Modal Ekuitas Melalui Pengungkapan 13
Corporate Social And Environmental Responsibility Sebagai Variabel Intervening. Dewi, Sofia dan Jeffry, 2016. Pengaruh Pengungkapan Sukarela, Asimetri Informasi, Dan Manajemen Laba Terhadap Cost Of Equity Capital Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 18, No 1 , Juni 2016 , Hlm. 25-32. Ghozali, Imam, 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS 17. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Heriyanthi, Raka, 2013. Pengaruh Pengungkapan Sukarela dan Manajemen Laba Pada Cost Of Equity Capital Dengan Asimetri Informasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN:2302-8556. Ifonie, Regina Reizky. 2012. Pengaruh Asimetri Informasi dan Manajemen Laba Terhadap Cost Of Equity Capital Pada Perusahaan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, januari 2012. Imran, Ali, 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan , Pengungkapan Sukarela, dan Manajemen Laba Terhadap Cost Of Equity Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Izadi dan Abbas, 2015. Investigation of the Relation between Disclosure of Intellectual Capital and Investment Costs with Regard to Technology Factor in the Listed Companies inthe Stocks Exchange of Tehran. Jumirin, 2011. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol 11 No. 2/September 2011. Kochi dan Hamid, 2015. Studying the Impact of Firm Characteristics on the Relationship between Product Market Competition and the Cost of Capital (Case study: Companies Listed in Tehran Stock Exchange). Kusumawati, et al, 2013. Pengaruh Asimetri Informasi dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Praktik Earning Management (Kajian Perbandingan Perusahaan Yang Terdaftar dalam Indeks Syariah dan Indeks Konvensional Bursa Efek Indonesia). Proceeding Seminar Nasional dan Call Papers Sancall 2013. Mangena, et al , 2010. Intellectual Capital Disclosure Practices and Effects on the Cost of Equity Capital : UK Evidence. The Institute of Chartered Accountants of Scotland CA House 21 Haymarket Yards Edinburgh EH125BH.
14
Murni, S.A. 2004. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi Terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Publik di Indonesia. Vol 7, No. 2, Mei, Hal:192-206. Nuryaman (2014).The Influence of Asymmetric Information on the Cost Of Capital with the Earnings Management as Intervening Variable. Journal of Advanced Management Science Vol, 2, No 1, March 2014. Nuryaman, 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Purwanto, Agus (2013). Pengaruh Manajemen Laba, Asymetri Information dan Pengungkapan Sukarela Terhadap Biaya Modal. Purwaningtias dan Surifah, 2015. Pengaruh Manajemen Laba Akrual Terhadap Biaya Modal Ekuitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Peraturan Bapepam LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 agustus 2012 Rahmawati, et al,2006. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX. Sulistyanto, H Sri, 2008. “Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris “. Jakarta: Grasindo. Watts, Ross L., dan Zimmerman, Jerold L. (1990). Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The Accounting Review Vol 65 No 1. Trisnawati, et al ,2016. Praktik Manajemen Laba Riil Pada Indeks JII dan LQ-45 Bursa Efek Indonesia. University Research Colloquium 2016. Utami, Wiwik, 2005. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.
15