Distribusi et. Vertikal Gastropoda pada di Teluk Kendari Muhsin, al., Biowallacea, Vol.Mangrove 3 (1), HalRhizophora : 349-361,apiculata April, 2016
349
DISTRIBUSI VERTIKAL GASTROPODA PADA MANGROVE Rhizophora apiculata DI TELUK KENDARI Muhsin1*, Jamili1 , Hendra2 1
Jurusan Biologi, Fakultas MlPA Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara Biologi Unit Ekologi dan Taksonomi, Fakultas MlPA Universitas Halu Oleo, Kendari, 1* e-mail :
[email protected]
2 Laboratorium
ABSTRAK Tujuan metode penelitian ini adalah mengetahui distribusi vertikal gastropoda pada mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek. Enam transek garis dan 6 plot kuadrat 20x20 m untuk pohon, 10x10 m untuk tihang, 5x5 m untuk pancang dan 2x2 m untuk semai. Dua pohon masingmasing tingkat pohon, tihang, pancang dan semai dipilih setiap plot pengamatan. Jumlah spesies dan individu gastropoda dihitung di setiap organ mangrove (akar, batang dan daun). Parameter vertikal distribusi gastropoda dianalisis meliputi frekuensi dan kelimpahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 8 jenis gastropoda pada mangrove di Teluk Kendari, dimana 7 jenis ditemukan pada stasiun I dan III, sedangkan 6 ditemukan pada stasiun II. Jenis Littorina scabra menunjukan sebagai frekuensi yang lebih tinggi pada tiga stasiun pengamatan yaitu 0,75. Oleh karena itu, Littorina scabra adalah gastropoda yang umum di daerah ini, karena jenis ini ditemukan pada semua stasiun pengamatan di Teluk Kendari. Kelimpahan gastropoda tertinggi ditemukan pada akar dan yang terendah terdapat pada daun Littorina scabra terdistribusi pada semua organ mangrove di Teluk Kendari dan menunjukan distribusinya paling luas. Kata Kunci : Gastropoda, Kelimpahan, Distribusi Vertikal, Teluk Kendari. ABSTRACT The aim of this study was to know the vertical distribution of gastropoda at the mangrove Rhizophora apiculata in the Kendari Beach. Method whice isusingin research is transect line. The six transects lines and 20 quadrates 20x20 m for tree, 10x10 m for pole, 5x5 m for boundary pole, ang 2x2 m for seedling. Two samplings of mangrove tree, pole, boundary pole and seedling were chosen each quadrat for observation. The numbers of species and individuals of gastropods were counted in each organ of mangrove samplings (roots, stems, and leaves organs). The parameters of vertical distrubution of gastropods were analyzed including frequency and abundance. The results of this study showed that there exists 8 species of gastropods at the mangrove samplings in Kendari Beach, where seven species found at site I and III, whereas six in found at site II. Species of Littorina scabra showed as the heighest frequency value at all site is 0,75. Therefore, the Littorina scabra are the common snails in this region, bacause they were found at all site in Kendari Beach. The abundance of gastropods in the mangrove sampling was found to be high at roots and has the lowest at leaves. The species of Littorina scabra at all vegetative organs of mangrove samplings in the Kendari Beach and suggesting is widest distribution. Keywords : Gastropods, Abundance, Vertical Distribution, Bay of Kendari.
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
350
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
PENDAHULUAN
dan teluk bagian dalam. Hutan mangrove
Latar Belakang
hidup pada kedua bagian teluk ini, hutan
Hutan
mangrove
merupakan
mangrove ini tersusun atas beberapa jenis
ekosistem alamiah unik yang mempunyai
yang tumbuh tersebar pada daerah yang
nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi.
berlumpur dan pada dua estuari besar
Fungsi
yaitu
ekologis
ekositem
mangrove
Sungai
Wanggu
dan
Sungai
seperti pelindung pantai dari serangan
Mandonga.
agin, arus dan ombak dari laut, habitat
tumbuh dalam teluk ini dengan kepadatan
(tempat tinggal) tempat mencari makan
yang berbeda-beda, sepeti Rhizophora
(feeding ground), tempat asuhan dan
apiculata, Avicenniasp, Sonneratia sp,
pembesaran (nursery ground), dan tempat
Bruguiera
pemijahan (spawning ground) bagi biota
(Witjaksono dkk., 2002).
perairan
seperti
jenis
ikan,
udang,
Beberapa
jenis
dan
sp,
Umumnya
mangrove
Xylocarpus
perilaku
sp.
gastropoda
kepiting, gastropoda dan masih banyak
yang bergerak secara vertikal/menegak,
biota lainya. Fungsi ekonomis ekosistem
memanjat pepohonan mangrove, baik itu
mangrove adalah penghasil keperluan
menempati
rumah
keperluan
mangrove pada bagian akar, batang
industri dan tempat pariwisata (Dahuri
maupun daun. Tekanan lingkungan cukup
ddk., 2001).
besar
tangga,
Salah
penghasil
satu
kelompok
bagian-bagian
terjadi
dibeberapa
tubuh
ekosistem
fauna
mangrove di Sulawesi Tengara khususnya
avertebrata yang hidup di ekosistem
Teluk Kendari, di akibatkan oleh adanya
mangrove
eksploitasi kayu bakar, tempat perumahan
adalah
Moluska,
yang
didominasi oleh Gastropoda dan Bivalvia.
dan pembuatan lahan tambak.
Gastropoda merupakan salah satu sumber
Pemanfaatan
yang
berlebihan
daya hayati non-ikan yang mempunyai
dapat memberikan dampak negatif yang
keanekaragaman
Gastropoda
sangat besar bagi fauna-fauna seperti
dapat hidup di darat, perairan air tawar,
ikan, udang, kepiting gastropoda dan
sampai
masih banyak lagi fauna yang menempati
perairan
tinggi. bahari.
Gastropoda
berasosiasi dengan ekosistem mangrove
hutan
sebagai habitat tempat hidup, berlindung,
Kendari. Karena ketersedian habitat yang
memijah dan juga sebagai daerah suplai
mulai menyempit
berbagai organisme
makanan yang menunjang pertumbuhan
yang
dengan
mereka (Nontji,2007).
membuat
mangrove
berasosiasi
yang
ada
kelangsungan
di
Kota
mangrove produksi
Teluk Kendari merupakan salah
organisme yang terdapat pada mangrove
satu teluk yang terdapat di Provinsi
akan terhambat. Ekosistem mangrove
Sulawesi Tenggara. Teluk Kendari terbagi
yang mengalami tekanan terus menerus
atas dua bagian yaitu teluk bagian luar
akan
berdampak
pada
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
berbagai
351
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
organisme yang memanfaatkan ekosistem
gastropoda, akan menambah informasi
mangrove
akan
terkait keanekaragaman faauna mangrove
berdampak pada biota-biota khususnya
di Teluk Kendari, maka perlu dilakukan
gastropoda
penelitian
dominan
secara
berlebihan
sebagai pada
organisme
ekosistem
yang
mangrove.
Dampak yang dapat ditimbulkan seperti
tentang
“Distribusi
Vertikal
Gastropoda pada Komunitas Mangrove Rhizophora apiculata Di Teluk Kendari”.
terjadinya degradasi gastropoda yang akan
mengakibatkan
terganggunya
METODE PENELITIAN
bahkan terputusnya rantai makanan pada
Waktu dan Tempat
ekosistem tersebut.
Pengambilan
Sejauh ini informasi ilmiah terkait distribusi
vertikal
komunitas
dilaksanakan
pada
bulan Mei-Juni 2015 yang berlokasi
di
pada
Teluk Kendari. Identifikasi sampel dan
Rhizophora
analisis KOT dilakukan di Laboratorium
gastropoda
mangrove
data
apiculata di Teluk Kendari masih relatif
Biologi
terbatas,
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Halu
kajian
komprehensif
ilmiah
secara
terkait
lebih
keberadaan
Unit
Ekologi
dan
Taksonomi
Oleo Kendari.
gastropoda pada hutan mangrove di kawasan
ini
Pengungkapan
masih
diperlukan.
aspek-aspek
ekologi
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Alat & Bahan yang akan digunakan serta fungsinya No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Alat & Bahan Termometer GPS Timbangan digital pH meter Cawan persolen Oven dan tanur
7. 8. 9. 10. 11.
Toples Buku identifikasi Kamera Parang Meteran roll
12. 13 14 15 16 17
Alat tulis menulis Alkohol 70% Kertas label Kantong sampel Tali rafia Substrat
Fungsi Untuk mengukur suhu lingkungan Untuk menentukan titik kordinat Untuk mengetahui berat substrat Untuk mengetahui pHair laut Wadah untuk mengoven dan bakar substrat Untuk mengeringkan dan membakar subsrat (analisis KOT) Untuk menyimpan gastropoda yang telah diamati Untuk mengidentifikasi jenis gastropoda Untuk mendokumentasikan penelitian Untuk membersikan transek penelitian Sebagai alat untuk mengukur transek dan plot pengamatan Untuk mencatat hasil pengamatan Sebagai pengawet sampel yang belum diidetifikasi Untuk menandai sampel pengamatan Untuk menyimpan sampel sebelum diidentifikasa Untuk membuat transek dan plot Untuk menganalisa kandungan KOT
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
352
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
apiculata dengan ketebalan 68 m
Prosedur Penelitian Penelitian
ini
merupakan
yang
jenis
tumbuh
mulai
dari
yang
penelitian survei dengan menggunakan
berbatasan dengan tumbuhan darat
metode
sampai
transek
gambaran
untuk
tentang
memberikan
distribusi
yang
berbatasan
dengan
sungai wanggu, yang terletak 030 ,59’,
vertikal
00,6’’ LS dan 1220 32’,07,1’’ BT.
gastropoda pada komunitas mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari.
b.
Stasiun II
Survei Lapangan
Transek
I
mangrove
Survei lapangan untuk mengetahui
adalah Tegakan
komunitas Rhizophora
gambaran kondisi mangrove di Teluk
apiculata dan Bruguiera sp jenis
Kendari.
mangrove transek I didominasi oleh
Penentuan Stasiun Penelitian
tegakan Rhizophora apiculata dengan
Penelitian dilakukan pada komunitas
ketebalan 56 m yang tumbuh mulai
mangroveRhizophora apiculata di Teluk
dari berbatasan dengan tumbuhan
Kendari. Penentuan stasiun penelitian
darat
ditentukan
lapangan
dengan laut, yang terletak pada posisi
berdasarkan kondisi ekosistem mangrove,
030 ,59’, 27,6’’ LS dan 1220 32’,53,9’’
sehingga
BT.
melalui
survei
ditetapkan
III
stasiun
yaitu
sebagai berikut: a.
Stasiun I
Transek
sampai
Transek
II
yang
adalah
berbatasan
komunitas
mangrove tegakan Bruguiera sp, dan I
adalah
Rhizophora apiculata jenis mangrove
komunitas
pada
mangrove jenis tegakan Rhizophora
transek
II
didomiasi
oleh
dan
tegakan Rhizophora apiculata dengan
pada
ketebalan 70 m yang tumbuh mulai
taransek I di dominasi oleh tegakan
dari berbatasan dengan tumbuhan
apiculata,
sp,
Bruguiera
Avicenniasp. Rhizophora
Mangrove
darat
dengan
apiculata
sampai
berbatasan
dengan
ketebalan 65 m yang tumbuh mulai
tumbuhan laut, yang terletak pada
dari
posisi 030 59’ ,26,3’’ LS dan 1220 ,32’
yang
berbatasan
tumbuhan
darat
dengan
sampai
51,4’’ BT.
yang
berbatasan dengan sungai Wanggu, yang terletak pada posisi 030 ,58’, 59,59’’ LS dan 1220,32’,01,8’’ BT.
Transek mangrove
II
adalah
tegakan
komuniatas
Bruguiera
sp,
Rhizophora apiculata, dan Avicennia sp. Jenis mangrove pada transek II didominasi oleh tegakan Rhizophora
c.
Stasiun III
Transek
I
adalah
komunitas
mangrove
tegakan
Sonneratia
sp,Bruguiera
sp,
Rhizophora
apiculata
jenis
dan
mangrove
pada
transek I didominasi oleh tegakan Rhizophora
apiculata
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
dengan
ke
353
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
tebalan 65 m yang tumbuh mulai dari
apiculata
berbatasan dengan tumbuhan darat
sampai berukuran semai yang akan
sampai berbatasan dengan dengan
dijadikan sampel penelitian.
laut, yang terletak pada posisi 04 ,00’ 0
c.
yang
berukuran
pohon
Pada tiap garis transek pengamatan
12,3’’ LS dan 1220 ,38’07,7’’ BT.
ditetapkan
Trasnsek
komuniats
mangrove Rhizophora apiculata yang
Rhizophora
berukuran pohon 2 individu, tihang 2
II
mangrove
adalah tegakan
dan
2
individu
komunitas
sp,
individu, pancanng 2 idividu dan
mangrove pada daerah ini didominasi
semai 2 idividu. Sehingga masing -
oleh tegakan Rhizophora apiculata
masing jumlah individu dari III stasiun
dengan ketebalan 60 m yang tumbuh
12 individu ukuran pohon sampai
mulai berbatasan dengan tumbuhan
semai yang akan dijadikan sampel
darat
yang
pengamatan
terletak pada posisi 040 ,00’,12,8’’ LS
keseluruhan
dan 122 38’09,3’’ BT.
sebanyak 48 individu.
apiculata
sampai
Sonneratia
dengan laut,
0
d.
Pembuatan Transek Pengamatan Penelitian ini menggunakan metode
gastropoda, individu
Pengambilan
sampel
total
mangrove penelitian
dilakukan pada saat air surut dan air
plot kuadrat semi subyektif. langkah-
pasang.
langkah yang diambil dalam penelitian ini
gastropoda dengan cara menentukan
sebagai berikut:
jumlah individu dan mengukur jenis
a.
Menetapkan area kajian mangrove
ketinggian
menjadi beberapa bagian di sekitar
yang dimulai dari akar, batang, daun
Teluk Kendari.
dan
b.
Membuat
garis
gastropoda
dicatat
berapa
sampel
ditemukan ketinggian
dalam
gastropoda bergerak pada komunitas
penelitian ini masing-masing stasiun.
mangrove Rhizophora apiculata di
Ditentukan peletakan garis transek
Teluk Kendari.
didasarkan penelitian,
transek
Pengambilan
pada garis
kondisi
lokasi
transek
dibuat
e.
Pada
masing-masing
stasiun
pengamatan dilakukan pengukuran
dengan menarik garis dari zona distal
faktor
(yang berbatasan dengan vegetasi
salinitas, pH, dan KOT substrat.
tumbuhan
darat)
sampai
zona
f.
lingkungan
seperti
suhu,
Melakukan identifikasi awal spesies
proksimal (dekat dengan laut). Pada
gastropoda di lapangan, kemudian
masing-masing stasiun dibuat II garis
diidentifikasi
transek setiap garis transek dibuat
Laboratorium Biologi unit Ekologi dan
plot yang berukuran 20 x 20, dimana
Taksonomi Jurusan Biologi FMIPA
dalam
UHO.
plot
komunitas
20
x
20
mangrove
ditentukan
lebih
Rhizophora
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
lanjut
di
354
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
g.
Mendokumentasikan
gambar
gastropoda yang telah diidentifikasi
telah dikeringkan dalam oven dengan suhu 1050C selama 24 jam. Setelah itu substrat kemudian dibakar didalam tungku
Pengukuran Parameter Lingkungan
pembakaran (tanur) pada suhu 7000C,
Pengukuran parameter lingkungan pada
dan tiap interval waktu 3 jam dilakukan
vegetasi hutan mangrove khususnya pada
penimbangan. Penimbangan ini dilakukan
setiap plot terdiri dari beberapa faktor:
beberapa kali sampai diperoleh akhir
d.
penimbangan
Suhu
konstan.
KOT
dihitung
Untuk pengukuran suhu yaitu dengan
dengan menggunakan rumus berikut:
menggunakan termometer
KOT = Berat Kering – Berat Abu x 100%
pada areal
penelitian pengukuran suhu air dengan
Berat Kering
mencelupkan ujung termometer ke air
Keterangan:
pasang sekitar ± 5 menit kemudian
KOT = Kandungan organik tanah
mencatat skalanya.
Berat Kering = Berat tanah setelah dioven pada 105oC selama 24 jam Berat Abu = Berat tanah setelah ditanur pada 700oC selama 3 jam (Brower, et. al., 1997).
b.
Salinitas Air
Untuk mengetahui kadar salinitas air dengan cara, mengambil setetes air laut pada
lokasi
penelitian
kemudian
memasukkan air tersebut kedalam hand refractometer dan melihat skala yang
Analisis data terdiri dari: 1.
diperoleh. c.
Analisis Data Frekuensi
F = Jumlah pohon dimana jenis gastropoda ditemukan
pH air
Jumlah seluruh pohon yang diamati
Untuk mengetahui pH air diukur dengan mengunakan
pH meter dengan cara
2.
Frekuensi Relatif
mencelupkan selang pendekteksi dengan
FR % = Frekuensi jenisx100 % Frekuensi seluruh jenis
melihat skalanya.
3.
d.
Substrat KOT
Pengambilan
Dimana :
sampel
sedimen
atau
substrat untuk analisa tipe substrat dan KOT.
Sedimen
keempat
sisi
plot.Selanjutnya
Kelimpahan
diambil dan
pada
bagian
dicampur
bagian tengah sampai
homogen dan dimasukkan ke dalam
N = ni A Keterangan: N = Kelimpahan (jumlah individu seluruh gastropoda/pohon) ni = Jumlah individu pada suatu pohon A = Jumlah seluruh pohon (Bengen, 2001).
wadah, untuk diproses lebih lanjut di laboratorium.Untuk mengukur kandungan organik
tanahnya,
dengan
cara
Hasil pengamatan berupa data sifat yang diperoleh akan dianalisis secara
menimbang 5 gr substrat kering yang
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
355
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
deskriptif dengan cara mendeskripsikan
Hasil pengukuran faktor lingkungan pada
semua sifat menurut aktivitas gastropoda.
setiap stasiun pengamatan pada lokasi penelitian
di
hutan
mangrove
Teluk
Kendari, dapat dilihat pada (Tabel 2 ).
HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter Lingkungan
Tabel 2. Rata-rata Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan pada Komunitas Hutan Mangrove di Teluk Kendari Parameter Lingkungan No. Stasiun Transek Suhu Tipe substrat Salinitas KOT pH o ( C) (‰) (%) 1 27 8,07 29 23,03 Lumpur 1. I 2 26 7,77 30 21,29 Lumpur berpasir Rata-rata 26,5 7,92 29,5 22,16 1 29 7,85 31 23,77 Lumpur 2. II 2 29 7,18 29 22,56 Lumpur berpasir Rata-rata 29 7,52 30 23,165 1 30 7,64 28 21,04 Lumpur berpasir 3. III 2 27 7,52 31 22,22 Lumpur Rata-rata 28,5 7,58 29,5 21,63 Hasil pengukuran suhu air pada habitat
mangrove
disekitar
Teluk
sangat luas dengan pH yang relatif stabil
yaitu
berkisar
7,0
–
8,5
Kendari rata-rata adalah 26,5oC pada
sehingga apabila terjadi perubahan
stasiun I, 29oC stasiun II dan 28,5oC
nilai
stasiun III. Hal inimenunjukkan bahwa
menandakan
kisaran suhu tersebut masih baik
perairan tersebut terganggu karena
untuk kehidupan gastropoda, dimana
pada dasarnya air laut mempunyai
menurut Abbot (1965), kisaran suhu
kemampuan
yang
terjadinya perubahan pH.
baik
untuk
pertumbuhan
gastropodapada umumnya adalah 2532°C.
alamiah
Hasil
maka
hal
bahwa
untuk
tersebut
penyangga
mencegah
pengukuran
salinitas
dilokasi penelitian berkisar antara
Hasil pengukuran nilai pH pada
29,5-30‰. Salinitas perairan tersebut
lokasi penelitian menunjukkan nilai
menunjukkan nilai yang relative stabil
yang hampir sama yaitu rata-rata
atau mendukung untuk kehidupan
stasiun I (7,92), stasiun II (7,52), dan
gastropoda
stasiun III (7,58). Nilai pH tersebut
pengamatan dilakukan dalam jangka
masih
sehari
baik
untuk
kehidupan
tanpa
karena adanya
waktu perubahan
gastropoda. Hal ini sesuai pendapat
cuaca dan musim. Salinitas yang baik
Odum
untuk kehidupan gastropoda yaitu
(1993)
yang
menyatakan
bahwa air laut merupakan sistem penyangga
(buffer
system)
antara 27-34‰ (Asikin, 1982).
yang
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
356
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
Komposisi jenis gastropoda yang
Odum (1993) bahwa substrat dasar atau
tinggi berkaitan erat dengan sifat biologis
tekstur tanah merupakan komponen yang
dan ekologis gastropoda yang menyukai
sangat penting bagi kehidupan organisme,
habitat
substrat
berlumpur
dengan
kandungan
di
dasar
perairan
akan
bahan organik yang tinggi. Bahan organik
menentukan kelimpahan dan komposisi
yang terkandung dalam sedimen. Hal ini
jenis dari hewan benthos. Hasil analisis
diperkuat
tipe substrat pada habitat mangrove di
oleh
Budiman
(1991)
menyatakan bahwa ukuran partikel yang
kawasan
lebih halus mendorong lebih tingginya
bahwa nampak pada setiap stasiun yaitu
populasi
kelimpahan
lumpur dan lumpur berpasir. Substrat
bakteri yang lebih tinggi maka proses
lumpur mengandung lebih banyak hara
dekomposisi
lebih
makanan dari pada liat dan pasir. Lumpur
bahan
memiliki kelenturan dan mempermudah
organik yang lebih besar. Bahan organik
penerobosan air dan udara yang berada
merupakan salah satu dari beberapa
didalam (Michael, 1994). Substrat lumpur
faktor
biasanya mengandung sedikit oksigen dan
cepat
bakteri.
Dengan
dapat
sehingga
yang
berlangsung
menghasilkan
mengontrol
metabolisme
kelimpahan
dan
mikroorganisme
di
distribusi
laut
maupun
di
perairan pantai. Hasil
karena
Teluk
itu
Kendari
menunjukkan
organisme
harus
beradaptasi. Sedangkan pada substrat berpasir gastropoda cenderung
analisis
KOT
di
habitat
dapat mudah
bergerak ke tempat lain (Ramli, 1989).
mangrove Teluk Kendari menunjukkan bahwa substrat
nilai
tertinggi
berlumpur
pada
tipe-tipe
karena
substrat
Jenis-jenis Gastropoda pada Komunitas Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
berlumpur yang memiliki ukuran partikel lebih kecil akan menahan bahan organik hasil dekomposisi yang dalam jumlah besar
dan
waktu
yang
lama.
Jika
dibandingkan dengan tipe substrat lumpur berpasir yang memiliki ukuran partikel yang lebih besar sehingga memudahkan aerasi dalam substrat. Tipe substrat sangat menentukan
Pada
berbagai
tipe
tegakan
mangrove di Teluk Kendari menunjukkan bahwa
Littorina
scabramerupakan
gastropoda dengan persentase jumlah indivudu tertinggi pada semua stasiun pengamatan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 mengenai persentase jumlah individu.
jenis hewan disuatu perairan. Menurut
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
357
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
15%
Ceritidae cinggulata
1% 8%
Chicoreus capucinus Littorina scabra Littoronia melanostomata
17%
30%
Nerita costata Nerita lineata Nerita undata
1%
18%
Terebralia sulcata
10%
Gambar 1. Persentase Jumlah Individu Tiap Jenis Gastropoda yang ditemukan pada Komunitas Mangrove Rhizophora apiculatadi Teluk Kendari Berdasarkan Gambar 1, persentase jumlah individu tertinggi ditemukan pada jenis
Littorina scabra(30%). Tingginya
Tabel 3. Kelimpahan Gastropoda pada Komunitas Hutan Mangrove Jenis Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
jenis ini diduga karena jenis ini cenderung berasosiasi
No.
hidup pada mangrove jenis
1.
Rhizophora
apiculata,
2.
selain itu jenis ini memiliki terhadap kekeringan. Hal
3. 4. 5. 6.
ini sesuai dengan penelitian
7.
Jumardin
8.
adaptasi
yang
(2011)
komuniatas
baik
bahwa
mangrove
Spesies
Pohon
Ceritidae cinggulata Chicoreus capucinus Littorina scabra Nerita costata Nerita lineata Nerita undata Terebralia sulcata Littoronia melanostomata Rata-rata
Kelimpahan Tihang Pancang
Semai
0,17
0,08
-
-
0,83
0,50
0,17
-
2,17 1,17 1,58 1,50
1,50 0,33 1,17 0,67
1,17 0,25 0,50 0,92
0,92 -
1,42
0,67
0,58
-
-
-
0,08
0,17
1,26
0,70
0,52
0,55
jenisRhizophoraapiculata di Teluk Kendari didominasi oleh gastropoda jenis Littorina
Tabel
3
menunjukkan
bahwa
kelimpahan individu berbada-beda pada
scabra. Kelimpahan Gastropoda pada Komunitas Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
setiap stasiun pengamatan. Kelimpahan tertinggi pada semua strata pertumbuhan terdapat pada jenis Littorina scabra. Hal
terhadap
ini menujukkan bahwa jenis Littorina
gastropoda
scabramerupakan jenis yang memeliki
pada hutan mangrove di Teluk Kendari
toleransi yang baik dengan faktor-faktor
yang dapat dilihat pad Tabel 3.
lingkungan pada habitat tersebut.
Hasil kelimpahan
perhitungan dan
distribusi
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
358
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
Secara umum jenis gastropoda yang
Tihang
ditemukan di Teluk Kendari menunjukkan yang
masih
berada
dekat
dengan
genangan air. Hal ini menunjukkan bahwa jenis gastropoda tersebut tidak tahan kekeringan, sehingga menempati daerah
15
16 14 12 10 8 6 4 2 0
Jumlah Individu
penyebaran pada organ akar mangrove
14
8
Akar
8
6
Batang
4 1
0
Daun
akar. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasry (1993) bahwa gastropoda dapat dijumpai di berbagai jenis lingkungan dan bentuk
tubuhnya
menyesuaikan
biasanya
lebih Spesies
diri untuk lingkungan
Gambar 2. Jumlah Individu Tiap Jenis Gastropoda pada Tingkatan Tihang Komunitas Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
tersebut. Gastropoda yang hidup pada hutan mangrove menyebar secara vertikal dan horizontal. Sebaran vertikal berlaku bagi jenis-jenis
gastropoda
yang
Pancang
hidupnya
8
daun
pohon
mangrove.
Jumlah Individu
melekat pada akar, batang, cabang dan Penyebaran
horizontal berlaku bagi jenis-jenis yang hidup pada substrat (Kartawinata et al., 1979). Penyebaran gastropoda secara vertikal
tergantung
kisaran
tinggi
8 7 6 5 4 3 2 1 0
7 Akar
5 4
Batang
3 2
Daun
1 0
air
pasang dan surut. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2, 3, 4 dan 5 mengenai jumlah individu yang ditemukan pada komunitas
hutan
mangrove
di
Spesies
Teluk Gambar 3. Jumlah Individu Tiap Jenis Gastropoda pada Tingkatan Pancang Komunitas Mangrove Rhizophora apiculatadi Teluk Kendari
Jumlah Individu
Kendari. 30 25 20 15 10 5 0
26
Pohon 19 14
18
17
10 Akar
2
Gambar 4. Jumlah Individu Tiap Jenis
0 Batan g Daun
Gastropoda pada Tingkatan Pohon Komunitas Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
Spesies
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
359
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
karena gastropoda dapat bergerak bebas
Semai Jumlah Individu
9 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Akar
untuk menghindari pasang surut air laut.
Batang
Gastropoda bergerak aktif naik dan turun
Daun
mengikuti
2 0
0
0
0
0
memiliki
pasang
surut
adaptasi
yang
sehingga cukup
ia
besar
dengan perubahan faktor lingkungan yang
0
disebabkan oleh suhu dan salinitas. Saat air pasang gastropoda bergerak sampai ke
bagian
atas
dan bergerak
turun
kebagian bawah pohon atau lantai pohon mangrove
Spesies
saat
gastropoda Gambar
5.
Jumlah Individu Tiap Jenis Gastropoda pada Tingkatan SemaiKomunitas Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
surut.
juga
gastropoda
menempel
pada
mangrove
memiliki
sehingga
mudah
spesies
yang
bernapas yang baik di udara maupun di dalam air.
substrat
mangrove.
menonjol
pada
yang
tumbuhan
Kendari yang menempel di daun yaitu
tertentu,
sebanyak 1 individu (Pancang), dan 11
dengan
individu (Semai). Jenis gastropoda yang
dibedakan
pada
ditemukan
yang
paling
tumbuhan
gastropoda
yang
menyebar Ciri
gastropoda
ditemukan pada hutan mangrove di Teluk
ciri-ciri
hidup
menanggulangi
hidup
yang
organ
itu
kehidupan diluar air dengan kemampuan
Sedangkan Spesies
Selain
scabra
menempel mangrove
pada adalah
daun Littorina
dan Littoronia melanostomata.
tumbuhan
Umumnya gastropoda yang ditemukan
mangrove, memiliki cangkang yang tipis
pada daun mengambil kalsium karbonat
dan memiliki alat penempel yang kuat,
yang terdapat dalam tumbuhan tersebut
sehingga
hidup
dengan
menempel memiliki bentuk tubuh yang
Kalsium
lebih membulat atau bundar (Jumardin,
pembentukan
2011).
dimana dedaunan ini mengandung banyak
menempel
pada
organ
gastropoda
yang
cara
memakan
karbonat
daun-daunan.
dibutuhkan
cangkang
untuk
gastropoda,
Gambar 2, 3, 4 dan 5, menunjukkan
calsium karbonat dan dan pigmen yang
bahwa jenis gastropoda yang ditemukan
diserap dan masuk kedalam plasma darah
pada akar yaitu sebanyak 106 individu
dan diedarkan keseluruh tubuh, kemudian
(Pohon), 56 individu (Tihang), dan 30
diserap oleh mantel dan mantel ini akan
individu
mengeluarkan
(Pancang).
Sedangkan
pada
sel-sel
yang
dapat
batang yaitu 3 individu (Tihang), 8 individu
membentuk struktur cangkang serta corak
(Pancang) dan 2 individu (Semai). Hal ini
warnanya tergantung dari faktor genetik.
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
360
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
Sehingga mantel ini yang menjadi arsitek
Saran
dalam pembentukan struktur serta corak
Saran yang diajukan dari hasil
warna dari gastropoda (Nontji, 2007).
penelitian
Tumbuhan sendiri memperoleh kalsium
penelitian lebih lanjut mengenai distribusi
dari tanah dalam bentuk Ca++ yang
vertikal gastropoda pada kawasan hutan
terkandung dalam minaral-mineral primer,
mangrove
karbonat dan garam-garam sederhana.
secara
Jenis
gastropoda
yang
melekat
ini
adalahperlu
dilakukan
yang ada di Teluk Kendari
menyeluruh,
khususnya
pada
tingkatan pohon sampai semai.
pada akar, batang dan daun umunya untuk menghindari air pasang dan surut. Menurut
Bakri
merupakan ketahanan
(1985),
hewan terhadap
gastropoda
yang
memiliki
fluktuasi
ekstrim
akibat gelombang, suhu, musim dan salinitas. Kelompok fauna pohon termasuk jenis gastropoda yang aktif bergerak atau bersifat mobile. Gerakannya yang paling kelihatan
adalah
gerakan
mereka
mengikuti arah turun dan naiknya air laut. PENUTUP Simpulan Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Jenis gastropoda yang ditemukan pada
komunitas
mangrove
Rhizophora apiculata di Teluk Kendari sebanyak 8 jenis. 2. Distribusi vertikal gastropoda yang paling tinggi adalah Jenis Littorina scabra yaitu rata-rata 45,7-237 cm. 3. Jenis gastropoda pada ukuran pohon, tihang
dan
pancang
DAFTAR PUSTAKA
ditemukan
melimpah pada organ akar sedangkan pada ukuran semai ditemukan melimpah
Asikin. 1982. Kerang Hijau. Penebar Swadaya.Jakarta. Bakri, I. 1985. Studi Beberapa Aspek Biologi Mollusca Di Pulau Kongsi Dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Laporan Praktikum Biologi Laut. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor. Budiman, A. 1991. Penelaahan Beberapa Gatra Ekologi Moluska Bakau Indonesia. Disertasi. Program Pascasarjana, Universitas Indonesia. Jakarta. Brower, J.E. dan J.H Zar. 1997. Field and Laboratory Methods for GeneralEcology. W. M. Brown Company Publ. Dubuque Jowa. Dahuri, R., J. Rais, S.P.Ginting dan M.J. Sitepu. 2001. Pengeloloan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Dharma , B. 1988. Siput dan Karang Indonesia I. PT. Sarana. Jakarta. Jumardin, S. 2011. Distribusi Vertikal Gastropoda Pada Mangrove Tingkat Sapihan Di Pulau Kaledupa dan Derawah Kabupaten Wakatobi. Jurusan Biologi. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Haluoleo.
pada organ daun.
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016
Distribusi Vertikal Gastropoda pada Mangrove Rhizophora apiculata di Teluk Kendari
Kasry, A. 1993. Pendayagunaan Dan Konservasi Hutan Mangrove. Seminar Sehari Deforestasi Hutan Mangrove, 7 Januari 1993. Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. Kartawinata, K., S.,S., Adisoemarto, S., Soemodiharjo, dan Tantara, I., G., M. 1979. Status Hutan Bakau di Indonesia. Prosiding Seminar Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta. Michael, P. 1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan di Laboratorium. UI-Press. Jakarta.
Nontji,
A.
361
2007. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta. Odum, E., P. 1993. Dasar- dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Ramli, D. 1989. Ekologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Witjaksono, J. Mudikdjo, K.dan Irawan, A. 2002. Struktur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha pada Lahan Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Teluk Kendari. Tesis. IPB. Bogor.
Muhsin, et. al., Biowallacea, Vol. 3 (1), Hal : 349-361, April, 2016