BAB V
KESIMPULAN. DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Bab IV memukakan proses penelitian dan pembahasannya. Proses penelitian dan pembahasan tersebut menggambarkan kondisi pengelolaan sistem informasi data personil SD pada
Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru. Kesimpulan yang dikemukakan merupakan pemaknaan secara terpadu seluruh hasil penelitian ini,
yaitu tingkat ke efektifan pengelolaan
sistem informasi data personil SD dalam memberi dukungan pelayanan
informasi
terhadap personil
SD dan
instansi
terkait dalam pelaksanaanSekolah Dasar. Kesimpulan dibedakan
atas kesimpulan umum, yaitu kesimpulan yang mengacu kepada pengelolaan sistem informasi secara umum,
dan kesimpulan
khusus yang mengacu kepada langkah-langkah sistem informasi.
pengelolaan
Berikut ini dikemukakan kesimpulan umum
dan kesimpulan khusus tersebut. 1.
Kesimpulan Umum
a. Pengelolaan sistem informasi data personil SD pada
P dan K Kodya Dati II
Pekanbaru
belum berhasil
Dinas
secara
maksimal, karena belum memberikan layanan informasi yang komprehensip
terhadap
pengambilan
keputusan
yang
berhubungan dengan penyediaan informasi untuk pihak-pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan
untuk personil SD itu sendiri.
103
Sekolah
Dasar
dan
104
b. Untuk memenuhi kualifikasi sistem informasi secara utuh, harus memiliki komponen fisik seperti perangkat akal, Perangkat keras, dan perangkat lunak serta cakupan materi yang komprehensip.
c. Cakupan materi yang komprehensip dari langkah pengelolaan sistem informasi data personil SD yang meliputi : disain/rancangan organisasi/prosedur, tenaga, sarana/pra sarana,
dan dana/biaya dapat
mendukung
pengambilan
keputusan yang cepat, tepat waktu dan akurat. 2.
Kesimpulan Khusus.
a.
Hasil Yang Diharapkan.
Produk pengelolaan sistem informasi data personil SD
oleh Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru yang digunakan untuk melayani kebutuhan informasi personil
SD
belum
efektif. Format-format isian' yang tersedia tidak terpadu dan komprehemsip,
sehingga penggunaan data yang ada
dalam
format-format isian tersebut belum dapat digunakan secara cepat dan tepat sebagai informasi kembali pada personil. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
I) Kelengkapan data,
data
personil
yang di
tata dalam
format-format belum mencerminkan data secara
keseluruhan
dan terpisah-pisah,
2.) Keakuratan data, data yang dikelompokan dalam yang
banyaknya
2942
buah
(sebanyak
merupakan kendala bagi pengelola dalam
file-file
personil
pemberian
SD) infor-
105
masi yang akurat,
3) Kecepatan dan ketepatan waktu belum terpenuhi, baik dalam pemberian pelayanan informasi berkala pelayanan informasi
insidentil untuk keperluan horizontal dan
pelayanan
instansi
vertikal,
informasi
untuk
instansi
personil
SD
sendiri.
b. Proses Pengelolaan Sistem Informasi
O Pembuatan Disain/rancangan
Pembuatan disain/rancangan
dengan isi
kegiatan
kurang tepat tentu saja menghasilkan produk diandalkan sebagai dasar untuk
kegiatan
Disain /rancangan yang diharapkan menjadi
yang lebih
kurang lanjut.
pijakan
pembentukan organisasi/prosedur kurang dapat
yang
dalam
memberikan
arah yang jelas.
S> Pembentukan Organisasi/'Prosedur.
Pengorganisasian
dokumen
serta penggunaan arsip sistem
masukan, informasi
dokumen data
personil
kurang efektif. Hal ini disebabkan langkah-langkah
dalam pembentukan
organisasi/prosedur
tidak
keluaran SD
tertentu
menggambarkan
pengelolaan sistem informasi sebagai suatu keseluruhan. c. Pengadaan Tenaga, Sarana/Prasarana.
Pendidikan/pelatihan
khusus
bagi
tenaga
pengelola
sistem informasi data personil tidak ada.Fasilitas pendukung
kelancaran sistem informasi
sepertiperangkat
kerja maupun perangkat akal belum memadai.
keras,
ruang
106
d. Penyediaan Dana/Biaya.
Pendanaan
yang
meliputi
perencanaan
anggaran,
persiapan anggaran dan pelaksanaannya, dan evaluasi anggaran untuk pengelolaan sistem informasi tidak terprogram, baik untuk melatih/mendidik tenaga pengelola sistem informasi, pengembangan sistem dan perawatan. B. Rekomendasi.
Disain/rancangan sistem informasi merupakan kerangka umum yang meletakkan dasar-dasar sistem untuk dikembangkan.
Langkah-langkah
pembuatan
disain/rancangan
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan,
menentukan
kebutuhan
meliputi;
perumusan misi
dan
sumber
dan
informasi.
Pembentukan organisasi/prosedur yang tepat dan penyebaran tugas dan tanggung jawab serta pelaksanaan tugas dalam
sistem
informasi
merupakan
unsur
penting,
sehingga
disain/rancangan yang telah dibuat dapat berjalan sesuai
dengan prosedurnya.
Pengadaan
merupakan hal yang mutlak. merupakan penggerak
pertama
perangkat lunak dapat bergerak
mulai dari
pembuatan
tenaga,
sarana/prasarana
Perangkat akal
(pengelola)
sebelum perangkat keras
sendiri.
disain/rancangan
dan
Akhirnya kegiatan
sampai
dengan
pengadaan tenaga, sarana/prasarana memerlukan dana/biaya. Berdasarkan analisis terhadap temuan penelitian
kait-
annya dengan hasil studi pustaka dan kesimpulan
yang
dikemukakan, maka berikut ini dirumuskan rekomendasi yang
107
memberikan implikasi lebih lanjut bagi
pengambil
didalam meningkatkan efektivitas pengelolaan
kebijakan
sistem
infor
masi data personil SD sebagai berikut :
Pengelolaan sistem informasi
data
Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru pola
dan
langkah-langkah
personil
perlu
operasional
SD
ditata
oleh
dengan
penerapan
sistem
informasi yang didukung sistem komputer. Sebagai
berikut
ini
informasi
konkretisasi
diuraikan
data
rekomendasi
pola
personil
SD
kerja yang
komputer yang menggunakan data base
tersebut
di
pengelolaan didukung
dengan
oleh
atas
sistem sistem
langkah-langkah
sebagai berikut: 1.
Penjelasan sistem secara keseluruhan.
Penjelasan sistem perlu
dilakukan
karena
terjadinya
beberapa perubahan pada jaringan sistem yang ada.
Perubahan
ini akan terjadi pada jalur sistem dari kabupaten ke Sekolah
Dasar. Perubahan berikut
sistem
pengelolaan
data
adalah
sebagai
:
a. Pengelompokan
personil
kecamatan, desa,
SD
berdasarkan
perwilayahan
dan sekolah.
b. Arus informasi dari Sekolah Dasar langsung ke Dinas
P
dan K Kabupatfen/Kodya dengan waktu pengiriman dua kali setahun,
secara rutuin
Januari dan bulan
Juni
mutasi kenaikan pangkat.
dan
insidentil.
setiap
tahun,
Yaitu
bulan
khusus
untuk
108
c. Perubahan file dari sistem manual ke diperlukan
sarana
transisi
sistem komputer
berupa
formulir
isian
khusus.
d. Mengidentifikasi pengenalan
personil
personil
SD
secara
identifikasi meliputi NIP,
guna
memudahkan
individual.
KARPRG,
NSS,
Alat
dan
alamat
pegawai.
Penanggung jawab pelaksana adalah Kepala Sekolah Dasar untuk Sekolah Dasar, Ka.Kandepdikbud
tingkat
Kecamatan,
dan
Kasi
Kecamatan
TGTT
untuk
untuk
tingkat
Kabupaten.
e. Tugas kepala sekolah memperbanyak format isian
sesuai
dengan kebutuhan, mengkoordinir pelaksanaan pendataan, dan membuat laporan berkala dan insidentil ke Dinas
P
dan K Kota Madya. 2. Prosedur Kerja.
Prosedur kerja meliputi
keluaran
yang
telah
penggunaan
dibakukan,
serta
dokumen
masukan,
penggunaan
arsip
komputer. Prosedur kerja yang dibakukan meliputi : a. Prosedur pembentukan arsip.
Tujuan,
untuk
mengisi
data
personil
pertama
kali
kedalam file komputer.
Kegiatan,
pendataan,
pemeriksaan
data,
ceking
kelengkapan dan kebenaran data, perekaman, pemeriksaan hasil rekaman, dan perbaikan.
109
b. Prosedur Peremajaan Arsip.
Tujuan, menambah atau mengurangi dan merubah
rekaman
dengan tujuan agar file tetap up to data^
Kegiatan,
pengisian formulir,
perubahan
file,
dan
perekaman data interaksi.
c. Prosedur Pelayanan Informasi Berkala.
Tujuan, menghasilkan daftar usulan mutasi surat keputusan, dan laporan personil
per-bulan,
personil, triwulan,
semester, dan per-tahun.
Kegiatan, program
pengiriman
tertentu,
instruksi
memeriksa
pengesahan dan pengiriman
untuk
laporan
laporan
menjalankan
yang
kepada
diusulkan,
pihak
yang
memerlukan.
d. Prosedur Pelayanan Informasi Insidentil.
Tujuan, untuk menghasilkan informasi
pembuatan kepu
tusan, atau permintaan dari instansi yang terkait.
Kegiatan, permintaan informasi, membuat program yang belum tersedia, ada,
menjalankan
program,
memeriksa data yang
dan pengiriman informasi.
3. Rancangan Dokumen yang Diperlukan.
Perancangan dokumen terdiri atas dokumen keluaran
dan
dokumen masukan yang meliputi:
a. Menetapkan
pembakuan
elemen
data,
kode,
format
peralihan,
b. Merancang lembaran isian untuk menjaring data personil
110
SD,
c. Mengolah data yang
berada
dalam
lembaran
isian
ke
dalam media komputer, d.
Membersihkan data personil dari sistem lama ke
sistem
baru melalui komputer,
e.
Pembakuan file meliputi elemen data, kode,
dan
media
yang akan digunakan dalam sistem baru, f.
Pembakuan elemen data meliputi
elemen
data
biografi
dan demografi, elemen data pelengkap daftar induk.
g. Pembakuan kode
digunakan
untuk
setiap
seperti kode wilayah, kode jabatan, dan
elemen kode
data
lainnya
yang diperlukan untuk menunjang elemen data yang ada, h. Dokumen
input
dan
output,
berdasarkan sistem komputer
dokumen kerena
ini itu
dirancang perlu
diuji
melalui sistem komputer,
i. Rancangan file
merupakan
rancangan
yang
didasarkan
atas database.
4.
Penerapan Sistem.
Penerpan sistem merupakan bagian yang integral keseluruhan
disain
jaringan
merupakan pengoperasian dan
sistem.
monotoring
Penerapan
dari
hasil
dengan sistem
disain
sistem yang telah direncanakan melalui program komputer.
Langkah-langkah penerapan sistem adalah sebagai berikut : a. Menyediakan
fasilitas
instalasi komputer.
dan
peralatan
ruang
untuk
Ill
b. Mengorganisir staf pelaksana, memilih staf pelaksana yang mempunyai persyaratan untuk diikutsertakan
dalam
pendidikan dan latihan,
c. Melengkapi perangkat lunak
dan
perangkat
keras
komputer dan fasilitas lainnya yang diperlukan, d. Mendidik personil pelaksana sesuai dengan kebutuhan untuk pengoperasian sistem,
e. Membuat disain format-format,
modifikasi
program,
membuat arsip,
pengisian
arsip, dan formulir isian,
f. Menentukan pemusatan file,
formulir, tes pengisian untuk sistem pengolahan data, g. Membangun prosedur jaringan instalasi dan mengujinya, h. Menguji
sistem dengan
tes program komputer
untuk
mengolah data. Pengujian ini untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat keberhasilan, dan kesalahan yang terjadi, i. Mengganti jaringan sistem pengolahan data
dengan
sistem komputer secara keseluruhan,
j. Memberi penjelasan pemakaian sistem informasi yang
baru kepada semua personil dalam bersangkutan, dan
personil
SD serta
instansi instansi
yang yang
terkait. Informasi ini penting artinya bagi kelancaran sistem itu sendiri, sehingga semua pihak yang
terkait
turut bertanggung jawab ayas pelaksanaannya.
k. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan sistem yang sedang diujicobakan
secara keseluruhan
melalui
tahap
dan
11 11
waktu tertentu.
1. Mengoperasikan sistem yang baru, dan
perawatan
gangguan baik
serta
disertai
pemeliharaan.
teknis,
sistem dapat berjalan
maupun
secara
non
monitoring
dari
berbagai
teknis,
efektif
sehingga
sesuai
dengan
ditunjang
sistem
kebutuhan.
Struktur organisasi seksi TGTT yang komputer adalah sebagai berikut: Kepala Dinas P &
K
|Kasi TGTT Koodinator
Komputer
|Opr| |Opr|
Ka.
Subsi
Ka.
Subsi
I0pr|
Ka.
Subsi
Sekolah Dasar
Keterangan :
Ka.
TGTT
Tenaga Guru dan Tenaga Teknis
Opr
Operator Kepala Subseksi.
Subsi
jOpr