SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
DESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD M. Ibrahim Ashari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITN Malang
[email protected]
Abstrak Pada sistem pengaturan suhu ruang untuk pemeliharaan anak ayam kampung masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan lampu listrik atau lampu minyak. Seiring dengan perkembangan teknologi VHDL maka proses pengaturan dan pengontrolan suhu ruangan pemeliharaan anak ayam kampung dapat dilakukan dengan menggunakan alat secara otomatis. Bagaimana mendesain alat pengatur dan pengontrol secara otomatis dengan menggunakan teknologi VHDL berbasis CPLD.Teknologi VHDL sangat handal untuk digunakan dalam segala bidang. Untuk pengembangan lebih lanjut dapat menggunakan teknologi VHDL berbasis FPGA yang mempunyai kapasitas memory yang lebih besar. Kata Kunci : CPLD XS95-Board V1.3, ADC, Optotriac 1. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini semakin berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan jaman terutama dibidang elektronika. Penulis bermaksud membuat suatu alat pengatur dan pengontrol temperatur ruangan untuk pemeliharaan anak ayam kampung dengan menggunakan aplikasi dari teknologi VHDL berbasis CPLD. Dimana proses pengaturan temperatur ruangan untuk pemeliharaan anak ayam ini biasanya masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan pemanasan dengan menggunakan kompor minyak atau dengan lampu pijar. Dan untuk temperatur atau suhunya tidak konstan, sehingga perlu adanya pengontrolan dan pengecekan dalam waktu tertentu. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu peternak mengatur temperatur atau suhu kandang sehingga dapat mengatasi kendala didalam pemeliharaan anak ayam sehubungan dengan pengaturan suhu ruang tersebut. Sehingga dengan demikian dapat meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga serta biaya dalam pemeliharaan anak ayam. Untuk menggantikan pemanas lampu digunakan elemen pemanas (heather). Keuntungan dari penggunan elemen pemanas dari pada lampu pijar adalah nilai ekonomisnya lebih tinggi karena elemen pemanas lebih tahan lama dari pada lampu pijar, proses pemanasannya lebih linear dari pada lampu pijar sehingga udara panas dapat merata diseluruh ruang. Adapun tujuan dari dari penelitian ini adalah Merencanakan dan membuat alat pengatur temperatur ruangan untuk pemeliharaan anak ayam kampung secara otomatis dengan menggunakan teknologi VHDL berbasis CPLD. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Latar Belakang VHDL
VHSIC HDL (Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language) disingkat VHDL, VHDL adalah sebagai bahasa perangkat keras, bahasa ini dapat menyediakan format yang lengkap dan mempresentasikan fungsi secara detail, serta bisa digunakan untuk suatu simulasi, verifikasi desain, pemodelan test, perancangan dari sistem digital. VHDL terdiri dari simbol sederhana dan notasi yang dapat menggantikan diagram skematik dari suatu rangkaian digital serta bisa berupa program simulasi yang bisa digunakan untuk verifikasi desain atau untuk membuktikan perangkat keras secara otomatis. 2.2. Sensor Suhu 2.2.1. Thermometer Tahanan Detektor temperatur tahanan (RTD – Resistance Temperatur Detector) atau termometer tahanan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau nikel murni yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur didalam rangkumannya. 2.2.2 Termokopel (Thermocouple) Termokopel merupakan transduser suhu dengan pembangkit daya sendiri (tanpa daya dari luar) yang biasa digunakan dalam industri untuk mendeteksi suhu. 2.3. IC LM35 IC LM35 merupakan seri rangkaian intregasi yang digunakan sebagai sensor temperatur dengan output sebanding dengan derajad Celsius. Pada IC LM35 menghasilkan tegangan output sebesar 10 o mV untuk setiap kenaikan sebesar 1 C. 2.4. Transistor Transistor merupakan komponen semikonduktor yang dapat menguatkan sinyal elektronik. 2.5. Keypad 4X3 Keypad digunakan sebagai sarana memasukan input data ke XC95108 PC84 yaitu
A2-60
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
untuk memproses data input dan mengeluarkan perintah untuk pengaturan temperatur.. - Driver exhaust fan digunakan untuk mengatur dan memutar fan atau kipas. - Exhaust Fan digunakan untuk pendingin ruangan selain itu digunakan juga untuk mengatur sirkulasi udara pada ruangan. - Driver Heather atau pemanas digunakan untuk mengaktifkan heather atau pemanas. - Heather atau pemanas digunakan untuk memanaskan ruangan pada saat proses pengaturan ruangan berlangsung. - Display seven segment digunakan untuk menampilkan temperatur dari ruangan pada saat proses pengaturan terjadi. 3.1 Perencanaan Rangkaian Sensor Suhu LM35 Transduser temperatur yang digunakan untuk mendeteksi suhu pada ruangan yang akan diatur adalah dengan IC LM35. Gambar rangkaian dari sensor suhu sebagai berikut : LM35 1 2 3
sebagai tombol tekan guna pengoperasian dan pemilihan pengaturan temperatur yang akan dipilih. 2.6. Penguat Istrumentasi Pemakaian penguat instrumentasi adalah untuk memperkuat sinyal dari transduser atau sensor atau lebih dikenal dengan rangkaian pengkondisi sinyal. 2.7. ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah besaran analog (tegangan/arus) menjadi data digital. 2.8. Sevent Segment Sevent segment merupakan sebuah ramgkaian LED yang diposisikan sedemikian rupa, sehingga membentuk sebuah angka 8 (delapan). Yang setiap segmentnya dapat dihidupkan sesuai keinginan pengguna, yaitu dapat berupa sebuah karakter 0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. 3. Desain Perangkat Keras Desain ini dapat dijelaskan melalui blok diagram 1.
A2-61
Sensor Suhu LM35
Driver Exhaust Fan
Exhaust fan VC C P.sinyal
Pengkondisi Sinyal ADC 0804 Driver Keypad
XS95 BOARD V1.3 XC9510820PC84
Driver Heather
Heather
Seven Segment
Keypad
Gambar 1. Blok Diagram Rangkaian Fungsi dari masing-masing blok adalah sebagai berikut: Keypad sebagai inputan yang digunakan untuk tombol pengoperasian alat dan pemilihan pengaturan temperatur ruang. - Driver Keypad dengan IC MM74C922 digunakan untuk mengkodekan inputan dari keypad menjadi data 4 bit XC95108-20PC84. - Sensor suhu LM35 digunakan untuk mendeteksi suhu atau temperatur ruangan yang akan diatur. - Pengkondisi sinyal digunakan untuk mengkondisikan sinyal dari sensor agar dapat proses, rangkaian pengkondisi sinyal berupa rangkaian penguat operaional amplifier. - ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital sebagai inputan pada XC95108-20PC84. - Pada XS95 BOARD V1.3 terdapat IC XC9510820PC84 berbasis CPLD yang telah diprogram
Gambar 2. Rangkaian Sensor LM35 Tegangan output dari sensor LM35 dapat dicari dengan persamaan berikut: Vout = 10 mV x T............ (3-1) Dimana : T : suhu atau temperatur yang terukur. 10 mV : konstanta atau ketetapan kenaikan tegangan output dari LM35 setiap o kenaikan suhu 1 C. 3.2. Perencanaan Rangkaian Pengkondisi Sinyal Untuk menguatkan dan mengkondisikan sinyal dari sensor digunakan suatu rangkaian pengkondisi sinyal. +5 V
R2 20 KOhm R1
VR1
U2
10 KOhm 50 KOhm
ADC
R2 20 KOhm
LM741
U1 R1 10 KOhm
LM35 LM741
Gambar 3. Rangkaian Pengkondisi Sinyal Dari gambar rangkaian pengkondisi sinyal diatas merupakan rangkaian penguat differensial dengan penguatan sebesar 2 kali. Maka dapat diketahui besarnya resistansi R2 sebagai berikut : Av = R2/R1……………. (3-2) R2 = Av x R1 3 R2 = 2 X 10.10 3 R2 = 20.10 Ω R2 = 20 KΩ
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
3.3 Perencanaan Rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) Untuk mengubah data analog dari keluaran rangkaian pengkondisi sinyal menjadi data digital agar dapat diolah oleh kontroller XS95 board diperlukan seperangkat ADC. Dalam perancangan ini menggunakan rangkaian ADC 0804 dengan resolusi 8-bit. Untuk Frekuensi dari rangkaian ADC ini dapat ditentukan sebagai berikut: Dimana R = 10 kΩ dan C = 150 pF maka:
1 1,1.R.C
3.5. Perencanaan XS95 Board V1.3 U6 28 29 30 9 10 12 1 2 3 4 5 6 7 11 13
Key DA SEV.2.7 Key 16 Key 17 Key 15 Key 14
74 76 77 71 72 75 79 80 81 82 83 84
….…….. (3-3)
14 15 17 18 19 20 21 23 24 25 26 31
1
=
Exhaust Fan Heather
x 150.10 −12
1 , 1 x 10.10 3 9 = 0,606 x 10 = 606 Khz
U3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
+5 V
10 KOhm 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
CS VC C RD CLKR WR DB0 C LK IN DB1 INTR DB2 VIN (+) DB3 VIN (-) DB4 A GND DB5 VREF/2 DB6 D GND DB7
CPLD CPLD CPLD CPLD CPLD CPLD CPLD CPLD
58 56 54 55 53 57 52 51
ADC 0804 VR2
C1 150 pF
50 KOhm
Gambar 4. Gambar Rangkaian ADC Adc yang direncanakan untuk dapat menerima masukan (input) tegangan 0 Volt sampai dengan 5 Volt sehingga setiap kenaikan 1 bitnya mempunyai tegangan sebagai berikut: Resolusi tiap kenaikan 1 bit =
TD OUT IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO
IO/GCK1 IO/GCK2 IO/GCK3 IO IO IO IO IO IO IO IO IO
IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO
IO/GSR IO/GTS1 IO/GTS2 IO IO IO IO IO IO IO IO IO
IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO
IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO IO
5 Volt = 19,6 mV 255
Dimana tegangan Vref /2 = 2,5 V 3.4. Perencanaan Rangkaian Keypad 3x4 Untuk memasukkan data pada XS95 board V1.3 sebagai pilihan temperatur maka dibutuhkan rangkaian keypad. Pada perencanaan dan pembuatan keypad ini menggunakan IC encoder MM74C922 dan keypad 3 x 4. 3
5
6
7
8
9
*
0
#
1 mF
Row (Y1) VC C Row (Y2) D. Out A Row (Y3) D. Out B Row (Y4) D. Out C OSC D. Out D KEY Out Enb Col. (X4) D. Available Col. (X3) Col. (X1) GND Col. (X2) MM74C922
32 33 34 35 36 37 39 40 41 43 44
SEV.2.2 SEV.2.1 SEV.1.6 SEV.1.2 SEV.1.1 SEV.1.7
45 46 47 48 50 51 52 53 54 55 56
ADC ADC ADC ADC ADC ADC
11 12 14 16 15 17
Heather Con R 220 Ohm
C 10 mikro farad
CPLD U4 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ADC 13 ADC 18
+5 V
+5 V 2
4
57 58 61 62 63 65 66 67 68 69 70
Gambar 6. XS95 BOARD V1.3 Pada gambar diatas kaki-kaki yang dipakai pada XC95108-20PC84 adalah: • Kaki 2, 3, 5, dan 6 untuk inputan data 4 bit dari Keypad sebagai pemilihan pengaturan temperatur. • Kaki 58, 56, 54, 55, 53, 57, 52 dan 51 untuk inputan data 8 bit dari ADC. • Kaki 21 merupakan outputan XC95108-20PC84 untuk dihubungkan ke exhaust fan. • Kaki 20 merupakan outputan XC95108-20PC84 untuk dihubungkan ke pemanas (heather). • Kaki 44, 43, 41, 40, 1, 37 dan 35 merupakan outputan untuk dua buah seven segment pada display yang berkondisi active low. • Kaki 49 (GND) dan 78 (VCC). 3.6. Perencanaan Rangkaian Driver Heather (Pemanas) Untuk perancangan driver heather (pemanas) digunakan Optotriac karena heather (pemanas) disini disupply dengan tegangan 220 VAC.
Keypad 3X4 1
59
XC95108-20PC84C(84)
+ 5 V
P. SINYAL
TD IN TMS TC K
1 2
f=
A2-62
18 17 16 15 14 13 12 11 10
MOC 3041 CPLD 3 CPLD 2 CPLD 5 CPLD 6 1
U5A
R
220 VAC SOURCE VOLTAGE
BT139
12 KOhm
2
74LS14 1
CPLD 12
10 mF
Gambar 5. Keypad Matrix 3 x 4 dengan IC MM74C922
Gambar 7. Rangkaian Driver Heather Tegangan output maksimum dari XS95 adalah 5 V sedangkan untuk heather (pemanas) memerlukan catu daya 220 VAC, maka diperlukan rangkaian driver untuk mengendalikannya. Rangkaian driver yang dipakai berupa optotriac MOC3041 dan triac type BT139, untuk analisa data yang digunakan : Vin = 5 V (Max) Data sheet untuk mengaktifkan MOC 3041:
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
A2-63
VF (tegangan forward dioda) = 1,5 V IFT (Arus forward Trigger) = 15 mA Maka untuk mengaktifkan optotriac R yang dipasang :
Vin − VF ………….. (3-4) I FT 5v − 1,5v 3,5v = = = 233 Ω 15mA 15mA
R=
Karena nilai R 233 Ω tidak ada dipasaran maka digunakan R yang mendekati yaitu 220 Ω. 3.7. Perencanaan Rangkaian Driver Exhaust Fan Exhaust Fan ini digunakan sebagai pendingin ruangan dengan cara membuang udara panas didalam ruangan keluar, selain itu exhaust fan berfungsi untuk sirkulasi udara. Untuk menggerakkan Exhaust Fan ini dengan cara memutar motor DC yang terdapat pada exhaust fan. Dengan menggunakan persamaan berikut dapat diketahui harga dari resistor tersebut: R = (Vcc – V infra red) / Iinfra red … (3-5) Karena Vcc dari XS95 board menggunakan sumber tegangan sebesar 5 Volt dan kuat arus yang digunakan pada infra red ini maksimal sebesar 20 mA, maka dalam perancangan ini digunakan arus (Iinfra red) sebesar 10 mA. Sehingga dapat ditentukan nilai dari resistor pembatas arus sesuai dengan persamaan diatas. -6 R = ( 5 – 1,5 ) / 10x10 = 350 Ω Pada saat optocoupler aktif maka ada arus Ic yang mengalir pada optocoupler. Sehingga dapat ditentukan besarnya arus Ie dengan menggunakan persamaan berikut: Ie = Ic + Ib ……….... (3-6) dimana: Ic = Vcc / Rc ….……. (3-7) Ie = 0,1 mA Kerena pada rangkaian ini menggunakan tegangan sumber sebesar 12 Volt dan arus yang mengalir pada transistor tipe C9014 sebesar 10 mA Maka dalam rangkaian driver ini menggunakan resistor yang terhubung dengan transistor dengan nilai sebagai berikut: Ic = Vcc / Rc Rc = Vcc / Ic ……….…. (3-8) -6 = 12 / 10x10 = 1200 Ω atau 1K2 Ω Sedangkan nilai dari arus Ie pada optocoupler sebesar : Ie = Ic + Ib = 0,1 + 10 = 10,1 mA
+5 V
+12 V
R1 330 Oh m
R2 1K2 Ohm
Exhaust Fan
CPLD 4 N25 C901 4
Gambar 8. Rangkaian Driver Exhaust Fan 3.8. Perencanaan Rangkaian Driver Seven Segment Pada driver seven segment ini digunakan IC 74LS47, sehingga IC CPLD cukup mengeluarkan data 8 bit untuk menyalakan 2 seven segment. Karena pada alat ini hanya memerlukan nilai desimal sampai 40 maka data yang diperlukan data biner sebanyak 7 bit saja dengan bilangan biner maksimum ‘1000000’. U7 4 5 3 CPLD 44 CPLD 43 CPLD 41 CPLD 40
7 1 2 6
BI/RB O R BI LT AI BI CI DI
DS1 A B C D E F G
13 12 11 10 9 15 14
1 2 3 4 5 6 7
SN74LS47 U8 4 5 3 CPLD 1 CPLD 37 CPLD 35
7 1 2 6
AI BI CI DI
DPY a f e
f g
g d
b c
[L EDg n]
DPY_7-SEG
BI/RB O R BI LT
a b c d e
DS2 A B C D E F G
SN74LS47
13 12 11 10 9 15 14
1 2 3 4 5 6 7
a b c d e f g
DPY a f e
g d
b c
[L EDg n]
DPY_7-SEG
Gambar 9 Rangkaian Display Seven Segment 4. Pengujian 4.1. Pengujian Rangkaian Sensor LM35 Berikut merupakan tabel hasil pengukuran dan hasil perhitungan rangkaian sensor suhu. Tabel 1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Pada Sensor Suhu Tegangan Tegangan Kesalahan Hasil Yang (Error) Perhitunga dihasilkan (%) n Lm35 (mV) (mV) 252,00 251,40 0,20 261,00 261,50 0,19 271,60 272,30 0,26 281,50 281,00 0,18 291,00 291,50 0,17 300,20 300,30 0,03 310,40 311,30 0,29 322,20 321,90 0,09 331,00 331,50 0,15 342,00 342,70 0,36 351,40 352,30 0,27 362,20 363,00 0,22 371,80 372,10 0,08 380,00 380,70 0,18 391,30 392,00 0,18 402,50 403,10 0,15
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
% Kesalahan (Error) Rata–rata
0.19
4.2. Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal Berikut merupakan tabel perbandingan tegangan output antara hasil pengukuran dan hasil perhitungan dari rangkaian pengkondisi sinyal. Tabel 2. Presentase Kesalahan (Error) Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal Tegangan Output (Volt) % Kesal No. Pengukura Perhitunga ahan n n (Error 1. 0,463 0,46 0,65 2.
0,479
0,48
0,21
3.
0,500
0,50
0,00
4.
0,520
0,52
0,00
5.
0,541
0,54
0,21
6.
0,562
0,56
0.36
7.
0,582
0,58
0,34
8
0,595
0,60
0,83
9.
0,622
0,62
0,32
10.
0,637
0,64
0,47
11.
0,660
0,66
0,00
12
0,681
0,68
0,15
13.
0,701
0,70
0,14
14.
0,721
0,72
0,14
15 0,743 0,74 Persentase (%) kesalahan (error) rata-rata
0,41 0,28
4.3. Pengujian Rangkaian ADC 0804 Dari pengujian dan pengamatan dapat dihasilkan keluaran dari ADC0804 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Pengujian Rangkaian ADC0804 Output Digital Input No Analog Pengukura Tamp. n Led 1. 0 00000000 11111111 2.
0,020
00000001
11111110
3.
0,040
00000010
11111101
4.
0,060
00000011
11111100
5.
0,080
00000100
11111011
6.
0,104
00000101
11111010
7.
0,121
00000110
11111001
8.
0,140
00000111
11111000
9.
0,162
00001000
11110111
A2-64
10.
0,702
00100011
11011100
11.
1,061
00110110
11001001
12.
2.820
10001110
01110001
13.
3,060
10011110
01100001
14.
4,000
11001101
00110010
15.
5,000
11111111
00000000
4.4. Pengujian Rangkaian Keypad Dari pengujian dan pengamatan rangkaian keypad sebagai berikut: Tabel 4. Data Output Rangkaian Keypad
D 0 0 0 0 0
OUTPUT 4 BIT C B A 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
S9
0
1
0
1
S2
0
1
1
0
S6
0
1
1
1
S10
1
0
0
0
S3
1
0
0
1
S7
1
0
1
0
S11
1
0
1
1
INPUT Tombol S0 S4 S8 S1 S5
4.5. Pengujian Driver Heather (Pemanas) Dari pengujian dan pengamatan rangkaian driver heater sbb: Tabel 5. Pengujian Driver Heather Input Teganga Arus Kondi Teganga n Input pada si n (AC) Heath Heath (DC) er er (mA) 4,93 223 29,12 On (Hidup) 0
0
0
Off (Mati)
4.6. Pengujian Driver Exhaust Fan Dari pengujian dan pengamatan rangkaian driver Exhaust Fan sebagai berikut:
dari
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
Tabel 6. Pengujian Driver Exhaust Fan Kondisi Pin Vin Tegangan atau Kondi Optocou Input kaki no.2 si Fan pler (Volt Optocoupl Dc) (Volt DC) er Terhubung On 4,93 11,64 ke Ground (Hidup) Tidak Off 0 0 Terhubung (Mati) 4.7. Pengujian Tampilan Seven Segmen Dari pengujian dan pengamatan rangkaian seven segmen sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Pengujian Seven Segment N C B A D C B A Karakt o. 1. 0 1 0 0 0 1 1 23 2.
0
1
0
0
1
1
1
27
3.
0
1
1
0
0
1
0
32
4.
0
1
1
0
1
0
1
35
4.8. Pengujian Perangkat Lunak Berikut ini adalah gambar secara diagram waktu perangkat lunak yang dibuat.
Gambar 10. Hasil Simulasi Software Foundation 2.1i Untuk o Temperatur 35 C
Xilinx Pilihan
Gambar 11. Hasil Simulasi Software Xilinx Foundation 2.1i Untuk Pilihan o Temperatur 32 C
A2-65
Gambar 12. Hasil Simulasi Software Xilinx Foundation 2.1i Untuk Pilihan o Temperatur 27 C
Gambar 13. Hasil Simulasi Software Xilinx Foundation 2.1i Untuk Pilihan o Temperatur 23 C 5. Kesimpulan Dari proses yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengujian pada elemen pemanas mempunyai tingkat kesalahan sebesar 7,8%. 2. Untuk perancangan perangkat lunak menggunakan HDL editor mempunyai tingkat respon tinggi sesuai dengan input data yang diberikan dan membutuhkan kapasitas memori kecil. 3. Hasil simulasi perancangan software pada logic simulator sesuai dengan sistem yang dibuat. Daftar Pustaka : Bagong Mulyono, Mas dan Purnomo Raharjo, 2002 , Ayam Jawa Super Postur Negeri Rasa Kampung, Jakarta : Agro Media Pustaka. Doullos, The VHDL Golden Reference Guide Fairchild Semiconductor, Data Sheet Book Harris Semiconductor, Data Sheet Book National Semiconductor, Data Sheet Book Paul Malvino, Albert, PH.D., EE., 2003, PrinsipPrinsip Elektronika, Edisi Kedua, Jakarta : Erlangga. Wekerly, John F., 2000, Digital Design Principles And Practices, Upper Saddle River, New Jwrsey : Practice Hall, Inc. Xilinx, Xilinx Foundation Series 2.1i Quick Start Guide