ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
DESAIN PEMBANGUNAN GAMES REBOISASI DENGAN MENGGUNAKAN MDA FRAMEWORK Dian Octora Effendi1), Dinnar Dian Winandya2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan1) Jl. Dr. Setiabudhi no.193 Bandung1) Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract Reboisasi merupakan kegiatan penanaman kembali hutan yang gundul dan berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu)Perkembangan teknologi game di dunia game begitu berkembang pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Hadirnya banyak jenis - jenis game sudah menjadi layanan hiburan di berbagai kalangan masyarakat. Industri pengembangan game pun sudah menjadi hal yang sangat menjanjikan karena begitu tinggi tingkat konsumsi game. Seiring dengan teknologi yang sudah semakin canggih, banyak munculnya game engine yang memudahkan untuk membuat sebuah game. MDA(Mechanics, Dynamics, Aesthetic) merupakan framework yang digunakan dalam penelitian ini.
sebuah games. Games yang dapat digunakan untuk semua kalangan dan untuk mengingatkan bahwa kegiatan reboisasi ini sangat perlu dilakukan. Adapun masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Secara umum dapat di identifikasi masalah yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kegiatan reboisasi dan kurangnya pengetahuan tentang antisipasi terhadap hutan yang gundul. Adapun tujuan melakukan sebuah penelitian yaitu dihasilkannya analisis atau konsep sebuah Games reboisasi yang dapat sedikit memberi gambaran umum kepada pengguna bagaimana cara melakukan reboisasi hutan. Pada pembuatan paper ini konsep desain pembangunan Games Reboisasi ini merujuk ke metodologi MDLC ( Multimedia Development Life Cycle )[4]. Metodologi dapat dilihat pada gambar 1. Metodologi penelitian.
Penelitian dilakukan menggunakan metodologi MDLC ( Multimedia Development Life Cycle ) yang terdiri dari pencarian data dengan study literatur setelah terkumpulnya data maka dilakukan tahapan analisis yang nantinya akan dibuat perancangan pembuatan games dan tahap akhir implementasi games tersebut.
Study Literatur
Analisis
Hasil dari penelitian ini adalah dihasilkannnya desain pembangunan games reboisasi yang berlandaskan permasalahan kurangnya pengetahuan terhadap kegiatan reboisasi.
Perancangan
Kata kunci: Reboisasi, MDA Framework, Games, MDLC Implementasi
1. Pendahuluan Luas hutan di provinsi Kalimantan Barat mencapai 12,8 juta hektare memiliki laju kerusakan mencapai 166 ribu hektare per tahun atau 1,9% . Kondisi hutan provinsi kalimantan barat saat ini mengalami kerusakan disebakan karena pembalakan hutan secara liar dan adanya pembukaan perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit. Diantara wilayah provinsi Kalimantan Barat yaitu Ketapang , Pontianak , Ngabang , Nangapinoh dan Putusibau .
Gambar 1. Metodologi penelitian Berikut penjelasan tahapan pada Metodologi MDLC ( Multimedia Development Life Cycle ) yaitu
Di zaman ini perhatian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan semakin berkurang, terutama pada kondisi hutan di Indonesia saat ini. Banyak sekali hutan yang gundul maka dirasa perlu diadakannya reboisasi. Berdasarkan analisa penjelasan tersebut dapat dibuat solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dibuatnya
3.4-29
1.
Tahapan study literatur menjelaskan tentang pengumpulan data terkait tentang penelitian , pencarian data terkait menggunkan tekhnologi informasi dalam pengumpulan datanya .
2.
Tahapan analisis menjelaskan tentang pembuatan sebuah konsep dalam membangun sebuah games reboisasi menggunakan framework MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic).
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
3.
Tahapan perancangan menjelaskan tentang pembuatan desain games reboisasi berdasarkan analisis yang sudah ditetapkan .
4.
Tahapan implementasi ini yaitu tahapan yang dilakukan untuk mengaplikasikan games reboiasi terhadap masyarakat .
Penelitian ini menggunakan framework MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) . Framework ini merupakan pendekatan formal untuk memahami game, yang digunakan untuk kesesuaian antara rancangan game dan pengembangannya serta penilitian teknis seputar game[2]. 2. Pembahasan Tahapan pengembangan game terdiri dari 4 bagian yaitu Idea,Pre-Production,Production dan Post Release[3]. Penggambaran tahapan pengembangan games dapat dilihat pada gambar 2. Tahap Pengembangan Game
banyak tanaman dan pepohonan yang tumbuh dengan subur[1]. Dalam Games Player ini memiliki ada beberapa tipe karakter game yaitu Palyer Character sebagai pemain , non Player Character sebagai Facilitator untuk membantu palyer caharacter , dan Enemies yang menjadi penghalang dalam melaksanakan misi games. Player Character dari Games Reboisasi ini ditampilkan dengan mengusung unsur budaya Indonesia yang berasal dari daerah Kalimantan Barat ,di tampilkan dalam penggambaran Map untuk melihat level-level yang akan di lewati oleh player , penggambaran Map di sesuaikan dengan nama wilayah yang ada di kalimantan Barat yaitu Ketapang , Pontianak , Ngabang , Nangapinoh dan Putusibau. Selain itu unsur yang di tampilkan oleh Non Player Charchter menunjukan pakaian adat khas Suku Dayak. Berdasarkan study literatur alasan mengambil wilayah Kalimantan Barat karena wilayah kalimantan barat mempunyai luas tanah mencapai 14,68 ribu ha m yang dianggap wilayah tersebut memiliki luas hutan paling besar dibanding dengan wilayah kalimantan lainnya. Dari segi grafis yang dibuat Games Reboisasi ini berbentuk 2 dimensi karena hanya dapat dilihat dari satu arah , dibuat pada bidang datar , mempunyai ukuran panjang dan lebar dan memiliki dimensi luas. Dalam tahap perancangan membutuhkan data-data yang akan diolah yaitu adanya beberapa komponen multimedia yang diperlukan dalam pembangunan Games Reboisasi diantaranya : komponen gambar, audio, text , dan animasi.
Gambar 2. Tahap Pengembangan Game 2.1.
Idea
Tahap Idea merupakan tahapan awal untuk pembuatan suatu produk game[1]. Games reboisasi adalah game simulasi dari kegiatan reboisasi yang dibangun dengan tujuan untuk memberikan motivasi pada masyarakat agar dapat mengetahui ilmu tentang kegiatan reboisasi , selain itu memberi motivasi terhadap masyarakat , Dengan dibuatnya games reboisasi diharapkan dapat mengurangi kejahatan penebangan hutan yang digantikan dengan kegiatan positif yaitu kegiatan reboisasi.
Dengan menggunakan beberapa komponen multimedia tersebut maka dibuat interaksi Games Reboisasi yang digambarkan menggunakan Game Loop yang tujuannya untuk menunjukan apabila terdapat perulangan terhadap pernyataan selama kondisi bernilai true. Penggambaran flowchart dapat dilihat pada gambar 3. Flowchart Games Reboisasi[1] :
Kelebihan fitur ini berdasarkan simulasi pada kondisi sebenarnya ,salah satunya level yang dimiliki pada games reboisasi tersebut berdasarkan nama daerah daerah yang memiliki kondisi hutan kurang baik . 2.2.
Pre-Production
Games Reboisasi ini bergenre Adventure dan Simulation karena banyaknya level yang ada di dalam permainan selain itu dari tahap level ke level selanjutnya dibuat seperti Map agar lebih terlihat goal dari Games Reboisasi ini , karena sebelum dimulainya permainan , Games Reboisasi memberikan misi kepada player untuk dapat memenuhi dan mencapai goal permainan yaitu terciptanya hutan hutan yang semula gundul menjadi 3.4-30
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Selain itu interaksi Games Reboisasi dapat ditunjukan menggunakan usecase. Penggambaran uscase dapat dilihat pada gambar 4. Use Case Diagram Games Reboisasi
Pencarian Informasi Games Reboisasi
Melakukan Permainan GamesReboisasi
Pemilihan Daerah yang akan dimainkan
Gambar 4. Use Case Diagram Games Reboisasi Games Reboisasi ini berbasis desktop yang ditempatkan di komputer , laptop maupun gadget . Games Reboisasi ini bersifat offline dan juga online. Perbedaannya apabila dalam keadaan offline Level yang ada dalam permainan ini hanya sampai level 2 , untuk meneruskan level 3 , level 4 dan level 5 maka perangkat lunak yang digunakan dalam melakukan permainan ini harus dalam keadaan online. 2.3.
Production
Pada tahapan ini pengerjaan pembuatan sebuah game dimulai dari pembuatan coding parts, membuat art assets yang terdiri dari Art Parts dan Audio Parts. Berikut ini adalah gambaran aplikasi dari Games Reboisasi. Penggambaran tampilan awal Games Reboisasi dapat dilihat pada gambar 5.Tampilan awal games reboisasi [1]:
Gambar 5. Tampilan awal Games Reboisasi Gambar 3. Flowchart Games Reboisasi
3.4-31
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
reboisasi di lingkungan di hutan sekitar , yang ada di wilayah negara Indonesia.
Penggambaran pemilihan daerah Games Reboisasi dapat dilihat pada gambar 6. Tampilan pemilihan daerah Kalimantan Barat :
Games Reboisasi dibangun menggunakan framework MDA. MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) tujuannya menggunakan framework untuk pendekatan formal dalam memahami game, yang digunakan untuk menjembatani kesenjangan antara rancangan game dan pengembangannya serta penilitian teknis seputar game[2]. Berikut ini merupakan unsur-unsur MDA framework dalam pembangunan Games Reboisasi : 1. Unsur yang pertama yaitu Mechanics , komponen dasar dari game yang menggambarkan komponen tertentu dari permainan di tingkat representasi data dan algoritma, yang meliputi aturan permainan seperti menentukan pembuatan game, kondisi kemenangan, mekanisme penegakan aturan dan tindakan yang pemain dapat lakukan untuk bermain game.
Gambar 6. Tampilan pemilihan daerah Kalimantan Barat
Dalam unsur ini Games Reboisasi terdapat beberapa komponen pembentuk games ini yaitu komponnen image , animasi , audio dan text .
Penggambaran permainan dapat dilihat pada gambar Tampilan permainan :
Games ini memiliki 5 level , masing masing level memiliki tingkat rintangan yang makin bertambah sesuai dengan bertambah nya level , Games ini memberikan tantangan batas waktu dalam melakukan permainan ini di tiap levelnya Kondisi permainan apabila palyer tepat waktu dalam melakukan proses reboisasi maka player akan lanjut ke level selanjutnya. Apabila gagal permainan game over dan kembali ke level pertama. 2. Unsur kedua adalah Dynamics ,unsur ini menggambarkan perilaku berjalannya waktu dalam game yang meliputi tindakan kompleks yang terungkap sebagai hasil dari penerapan mechanics.
Gambar 7. Tampilan permainan 2.4 Post Release
Berdasarkan pemaparan unsur Mechanics Games ini memiliki tingkatan waktu yang berbeda-beda yaitu untuk level pertama mempunyai batas waktu 60 detik , level ke 2 100 detik, level ke 3 150 detik , level ke 4 200 detik dan level 5 mempunyai batas waktu 230 detik .
Pada tahapan ini merupakan akhir dari pengerjaan sebuah game. Sebelum dirilis game tersebut harus melakukan uji coba(Testing) terlebih dahulu dan semua unsur utama game secara fungsional sudah dapat dimainkan. Uji coba (Testing) dibagi menjadi 2 bagian yaitu Alpha dan Beta test.
Selain itu Games Reboisasi ini memiliki aturan permainan yang dimiliki yaitu player diharuskan untuk menggali lubang , menanam benih biji pohon , menyiram tanaman sampai tumbuh menjadi pohon dan lakukan kegiatan yang sama sampai daerah tersebut sudah menjadi hutan sesuai dengan batas waktu tiap level. Player dapat melawan hewan liar yang mengganggu proses reboisasi.
Alpha Testing
Merupakan tahapan yang dilakukan oleh development untuk menguji games reboisasi.
Beta Testing
Merupakan tahapan yang dilakukan oleh user sebgai pengguna games reboisasi. Manfaat di bangunnya Games Reboisasi adalah memberikan motivasi terhadap penggunanya dalam pengetahuan reboisasi terhadap hutan sekitar , menginformasikan antisipasi kepada pengguna apabila terjadi penggundulan hutan yang dilakukan oleh manusia ,dan memberitahu bagaimana cara untuk melakukan
3. Unsur ketiga adalah Aesthetic merupakan unsur dari pengalaman pemain yang mengarah kepada pengalaman respon emosional dari pemain.Hasil dari Aesthetic berupa skor.
3.4-32
Dengan adanya pembangunan Games Reboisasi ini diharapkan pemain dapat mengambil pengetahuan
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
terhadap gerakan reboiasi dan juga membuat pemain lebih cepat tanggap dalam menyelesaikan reboisasi karena batas waktu yang ditetapkan . 3. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan ,bahwa konsep pembangunan Games Reboisasi ini bertujuan untuk memberikan motivasi terhadap penggunanya dalam pengetahuan reboisasi terhadap hutan sekitar , menginformasikan antisipasi kepada pengguna apabila adanya penggundulan hutan yang dilakukan oleh manusia ,dan memberitahu bagaimana cara untuk melakukan reboisasi di lingkungan hutan sekitar , yang ada di wilayah negara Indonesia. Konsep pembangunan Games Reboisasi dilakukan berdasarkan unsur MDA framework yang terdiri dari mechanics yaitu komponen dasar dari game yang menggambarkan komponen tertentu dari permainan di tingkat representasi data dan algoritma, dynamics yaitu menggambarkan perilaku berjalannya waktu dalam game yang meliputi tindakan kompleks yang terungkap sebagai hasil dari penerapan mechanics, dan yang terakhir yaitu aesthetic merupakan unsur dari pengalaman pemain yang mengarah kepada pengalaman respon emosional dari pemain. Daftar Pustaka [1] Winandya, Dian, Dinnar. Effendi, Octora, Dian "Laporan Pemograman Game Reboisasi", 2013, Bandung. [2] Hunicke, Robin. Le Blanc, Marc. Zubek, Robert. "MDA: A Formal Approach to Game Design and Game Research", 2004, San Jose. [3] Bactiar, Firman “Eksplorasi Software Construct 2, 2014, Bandung. [4] Vaughan, Tay, Multimedia : Making It Work. Edisi 6, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta Tahun 2010.
Biodata Penulis Dian Octora Effendi, Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, semester 7 angkatan 2011. Saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Pasundan Bandung. Dinnar Dian Winandya, Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, semester 7 angkatan 2011. Saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Pasundan Bandung.
3.4-33
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
3.4-34
ISSN : 2302-3805