DESAIN DAN IMPLEMENTASI ENCODER DAN DECODER COLOR CODE MATRIX BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA UNTUK PROTOTYPE SISTEM PARKIR DlIT TELKOM Risma Siwi I, Koredianto Usman', Iwan Iwuf 1,2)Fakultas Elektro dan Konnmikasi, Institut TeknologiTelkom lrisma.slswi@gmaILeom, '
[email protected],
[email protected]
Abstrak Pada penelltlan inl akan dldesain dan diimplementasikan slstem pembaeaan color code matrix berbasls webcam dan pengolaban citra untuk prototype slstem parkir eli IT Telkom. Sistem Inl dlbarapkan mampu memperbalki kekurangan slstem manual yang ada sekarang, baik dari slsl keamanan maupun dari slsl monitoring. Sistem Inl e1ibuat dengan menggunakan color code matrix sebagai Identitas pengguna lokasl parkir (user). Setiap user terdaftar pada dIltabase slstem parkir dan memillki color code matrix yang unik yang mengandung Identitas kendaraan dan data dirinya. Untuk mengenall warna pada color code matrix, dlgunakan metode deteksl berdasarkan evaluasl pada komponen YCbCr dari warna color code matrix agar tua dan mudanya suatu warna tetap dlkenall oleb sistem. Agar posisl color code matrix tepat pada sensor warna maupun sensor backgroulUlmaka dlbuat tempat capture yang tetap. Kemuelian _bcam dlletakkan mengbadap ke tempat capture nntuk mengambil gambar user tag yang dimasukkan. Setiap sensor warna akan mensampllng komponen YCbCr dati color code IIlatrix untuk dikenan sebagai warna merab, b1jau, blm atau bltam. Untuk mengujl kebandalan sJstem dlIakukan ujl eoba indoor dengan 4 skenario antara lain tanpa peneabayaan tambahan, dengan peneahayaan yang dlletakkan dl atas webcam, 4~ dari _bealll dan 90' dari _bcalll. Dari ujl eoba Inl d1baslIkan akurasl 89 % dengan rata-rata waktu komputaslnya 5,5 detik. Serta ujl coba outdoor pada waktu pag!, slang, sore, dan malam yang menghaslikan akurasl 89 % dengan rata-rata waktu komputaslnya 9,49 detik. Kata kund: color code matrix, slstem parkir, dIltlIbase, peneabayaan.
Abstract This research will be design and implementation color code matrix reader based on
webcam and image processing to parking system prototype in IT Telkom, This system is hoped can
repair manual system not only security but also monitoring. This system use color code matrix as identity of user. Each user registered in system parking databases and they have unique color code matrix that contain of motor cycle and user identity informadon. To know color code matrix pattern, this system use detection method according evaluation on YCbCr component from color code matrix in order to system can classified color although there are difference of color intensity. In order to color code matrix position suitable with color and background sensor, so are IIlode fIX capture place. Then setting webcam in front of capture place to take user tag image. Each color sensor is sampling YCbCr component from color code matrix to classijied as red, green, blue, or black. To test this system, there are ilUloor experiments with 4 scenarios consist of without lighting, with lightinll on above of webcam, in 45' from webcam alUl 90" from webcam. Result ofthis experiment is accuracy 89 " and computation time 5,5 second. A1Ul outdllor experiment in the morning, day, evening a1Ul nigh4 its result is accuracy 89 " alUlcomputation time 9,49 second. Keywords: color code matrix, parking system, database, lighting. 1.
Pendabuluan
Pada sebuah kampus atau sarana umum lain, fasilitas lokasi parkir sangat diperlukan. Keamanan dan kenyamanan lokasi parkir pun menjadi faktor utama yang diperhatikan oleh setiap pengguna dalam memilih lokasi parkir. Kenyarnanan yang dimaksud disini adalah daya tampung lokasi parkir, karena tak jarang setelah masuk ke sebuah lokasi parkir kita tidak menemukan tempat yang kosong untuk memarkirkendaraan kita Saat ini kampus Institut Tekuologi Telkom (IT TeIkom) menerapkan sistem parkir motor secara terpusat. Semua civitas academica IT Telkom memanfaatkan lokasi parkir yang sama. Lokasi ini memiliki daya tarnpung 800 motor, namun memiliki tingkat kearnanan yang relatif rendah. Pada penelitian ini, akan dibuat sistem parkir menggunakan cotor code matrix (user tag) sebagai tanda pengguna parkir. User tag ini mengandung
Desaln dan Implementasi Encoder dan Decoder Color Code Matrix Berbasis webcam dan Pengolahan Citra untuk Prototype Sistem Parkir di IT Telkom [Risma SiwiJ
9
informasi identitas kendaraan dan pemiliknya yang akan dicek setiap akan masuk: dan keluar lokasi parkir, Sistem yang terintegrasi dengan komputer ini diharapkan dapat menjadikan sistem parkir IT Telkom lebih baik. Adapun yang menjadi batasan pada penelitian ini, antara lain: a. Hanya diuji coba pada pintu masuk lokasi parkir motor IT Telkom dan di dalam ruangan. b. Kendaraan keluar masuk pada pintu yang dedicated (masuk pada pintu masuk: dan keluar pada pintu keluar). c. Warna yang digunakan untuk kombinasi user tag yaitu merah, hijau, biru, hitam. d. Perangkat penanaman identitas kendaraan dan pemilik dilakukan pada gantungan kunci
2. Dasar Teori 2.1 Citra
dari hitam (liap layer memberi intensitas warna level 0) sampai putih (tiap layer memberi intensitas warna level 255). Begitu juga hila liap layer memberikan nilai intensitas yang dominan dari layer lain maka warna kombinasi yang dihasilkan juga akan dominan pada layer dengan intensitas yang terbesar tersebut.
2.2.2. Grayscale Citra digital grayscale adalah citra dimana nilai tiap piksel di dalamnya adaIah berupa sampel tunggal. Hasil citra yang ditunjukan jenis ini secara khusus terdiri atas warna kelabu yang terbagi dalam rentang warna dari hitam di intensitas yang paling lemah sampai putih dengan intensitas yang paling knat. Citra jenis ini biasa juga disebut citra black-and-white atau disebut sebagai
monokromatik,
Citra terdiri dari 2 macarn: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerirna sinyal analog, seperti mata. Citra diskrit dihasilkan melalui proses digitalisasi terbadap citra kontinu. Beberapa sistem optik dilengkapi dengan fungsi digitalisasi sehingga mampu menghasilkan citra diskrit, misalnya kamera digital Citra diskrit inilah yang disebut citra digital. Citra yang merupakan garnbar pada bidang dna dimensi, seeara maternatis, adaIah fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dna dirnensi. Citra digital biasanya berbentuk persegi panjang dengan dimensi ukuran yang dinyatakan sebagai panjang (AI) x lebar (N) dengan derajat keabuan I{x,y), dapat dinyatakan dalam matriks
Dalam komputasi, walaupun grayscale dapat dihitung dengan bilangan rasional, piksel citra akan disimpan dalam bentuk biner dan sudah dikuantisasi. Hal ini disebabkan karena grayscale citra memiliki sturuktur yang Iebih sederbana daripada citra warna ROB sehingga untuk komputasi dan pengolaban citra dapat lebih cepat dan efisien, Intensitas keabuan biasanya disimpan sebagai data citra 8 bit per sampel piksel atau 256 intensitas warna gray dari nilai 0 (hitam) dan 255 (putih).
sebagai berikut: 1(0,0) f(1JJ)
1(0.1)
l(o,M-I)
1(1,1)
1(I,M -I)
I(x,y) =
I(N-I,O) I(N-iJ) ... I(N-I,M -I)
2.2. Tipe Citra 2.2.1. RGB Citra ROB
2.2.3. YCbCr mempunyai
array berukuran
m xn x 3 yang mendefinisikan warna merah, warna hijau, dan warna biro untuk setiap pikselnya. Warna pada setiap piksel ditentukan dari kombinasi merah, hijau, dan biro. ROB merupakan citra 24 bit dengan komponen merah, hijau, dan biro disimpan masing-masing berukuran 8 bit yang berarti memiliki tingkat kecerahan warna sampai 256 level. Dengan kata lain tiap layer warna dapat menyumbang tingkat kecerahan warnanya dari level 0 sampai level 255. Jika tiap layer memberikan nilai intensitas warna yang sama maka warna yang dihasilkan menjadi derajat keabuan
10
Gambar I. Citra Grayscale
Model warna YCbCr memisahkan nilai ROB menjadi infonnasi luminance dan chrominance yang bergnna untuk aplikasi kompresi. Pada ruang ROB, komponen triwarna (R,O,B) mengandung tidak hanya warna tetapi juga luminance. Luminance dapat dihilangkan pada ruang warna kromatik. Model warna YCbCr, sebagaintana model warna lain, memisahkan nilai luminance dari strulctur informasi warna. N i1ai luminance dipisahkan dan menjadi komponen Y, sedangkan nilai kebiruan dan kemerahan dikodekan pada ChCr.
IT Telkom Journal on ICf Volume 1 Nomor 1 Maret TahuR 2012
,
"'};
2.3. Webcam W,:bcam adalah kamera-kamera kecil yang dapat dipasang pada bagian atas monitor komputer dan ~apat menangkap video serta gambar, kemudian Iangsung menyimpannya dalam bard drive komputer kita Untuk instalasi webcam dapat di1akukan Iangkab-Iangkah sebagai berikut: a. Masukkan disk yang menyertai kamera kita ke dalam komputer. Langkah ini akan meng-install perangkat hmak dan driver kamera secara otomatis. Setelab terinstal, biasanya komputer hams di restart. b. Pasang kamera tersebut ke lubang USB yang Komputer kita akan langsung kosong. mendeteksi webcam sebagai perangkat keras barn dan akan mengarahkan pada penyelesaian proses instalasi. c. Jika kamera tidak dilengkapi dengan sebuah mikrofon, kita perlu memasang perangkat mikrofon eksternal ke dalam sound card komputer jika ingin menggunakan fasilitas
suara. d. Dengan menggunakan software yang menyertai kamera tersebut, Iakukan pengecekan untuk melihat apakah kameranya dapat berfungsi Jika kamera tersebut belum bekerja, batalkan instalasi kamera tersebut dan mulai Iagi dari awal 2.4. MySQL MySQL
adalab
aplikasi
yang
dapat
dimanfaatkan untuk membuat suatu database yang besar maupun yang kecil Dalam suatu database bisa terdiri dari beberapa label. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : a Muhiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalab atau konflik. b. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebib banyak SQL per satuan waktu. c. Jenis Kolom, MySQL memiliki tipe kolom ~g sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, tunestamp, dan lain-lain. d. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang. mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). e. Keamanan. MySQL memiliki beberapa Iapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yaog mendetail serta sandi terenkripsi. f Skalabilitas dao Pembatasan. MySQL IDaDlpU menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebib dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu
batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. g. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). '
3.
Perancangan Sistem 3.1. Sistem Software
Sistem software yang dirancang pada penelitian ini terdiri dari 3 subsistem yaitu kalibrasi, pembacaan user tag, dan adrninistrasi p:mel. Sebelum ketiga subsistem ini dijalankan, sistem akan menyiapkan webcam dalam keadaan aktif dan terhubung dengan program. Saat program dijalankan maka webcam akan diaktifkan dan ditampilkan pada axes tertentu. Sebagai interface-nya, satu demi satu sensor warna dan background akan dip lot. Sensor ini berupa kotak sebesar 4 x 4 piksel yang terdiri dari 9 sensor warna dan 6 sensor background. Sensor warna berfungsi untuk membaca warna color code matrix pada user tag sedangkan sensor background berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya user tag pada lingkungan capture. Untuk mempermudah a~ar sensor tepat pada color code matrix yang akan dibaca maka diplot juga garis bantu. 3.1.1. Kalibrasl Setelab sistem webcam siap, maka dilaknkan user tag agar sistem dapat kalibrasi mengklasifikasikan warna merah, hijau, biru, dan hitam Mulal
)
1 Arnbll paslsl
aensor '\Nama dan background
1 Kenalke" pole '\Nama pin kallbrasl
1 AfT1bll nllal VCbCr dlsernu& paslsl sensor
1 Packing vvarna
~ 1
Desain daD Implementasi Encoder dan Decoder Color Code MatriJ:Herbasis Webcam dan Pengolaban Cttra untuk Prototype Sistem Parkir eli IT Telkom (Risma Slwil I
11
,
Per-Iksa heal! kallbr-eal
Tampllkan hasil kallbr-asl
Slmpsn haslt kallbrasl ter-akhlr-
Selesai
Gambar 2 Flowchart Kalibrasi User Tag
Langkah-Iangkah yang dilakukan agar tujuan diatas tercapai antara lain sebagai berikut: a. Ambil posisi sensor wama dan background Pada \angkah ini sistem mengambil posisi sensor warna dan background yang sebelurnnya sudah dideklarasikan dan disimpan pada saat menjalankan sistem webcam b. Kena1kan pola warna pin kalibrasi Dideklarasikan matriks 3 x 3 yang merupakan pola warna user tag kahbrasi dan posisi wama merah, hijau, biro dan hitam yang dijadikan referensi untuk user tag yang lain. e. Ambil niIai YCbCr disemua posisi sensor Dari inforrnasi posisi sensor wama dan background yang sudah diload tadi, sistem akan meng-crop garnbar yang ditangkap oleh webcam pada posisi tersebut dan mengambil rata-rata nilai ROB nya. Sehingga diperoleh rata-rata nilai ROB disemua posisi sensor baik sensor wama maupun sensor background yang dinyatakan sebagai matriks 15 x 3. d. Packing warna Ambil rata-rata nilai ROB pada matriks 15 x 3 yang dihasi1kan 1angkah diatas. Untuk menentukan nilai akhir ROB merah dihitung dari rata-rata niIai RBO pada posisi I dan 9 (dinyatakan pada baris I dan 9), ROB hijau dihitung dari rata-rata nilai ROB pada posisi 2 dan 8, ROB biro dihitung dari rata-rata nilai ROB pada posisi 3 dan 7, ROB hitam dihitung dari rata-rata nilai ROB pada posisi 5, ROB sensor background dihitung dari rata-rata nilai ROB pada posisi 10. Selain itu, ditentukan pula threshold dari masing-masing wama. Threshold diperoleh dengan mencari nilai maksimum dari tiap wama ditambah delta sebesar 20 piksel. Untuk threshold sensor background, langsung di tentukan sebesar 25 piksel. e. Periksa basil kalibrasi
12
Kembali dilakukan cropping pada setiap posisi sensor, kemudian dieek besar nilai ROB pada setiap warna (merah, hijau, biru, hitam) dikurangi dengan nilai ROB pada warna referensi. Apabila pada pengecekan pertama (elemen warna merah) nilai tersebut lebih kecil atau sarna dengan threshold merah yang sudah ditentukan sebeiurnnya, maka warna yang terdeteksi adalah merah. Namun jika nilainya lebih besar, maka lakukan pengeeekan pada elemen warna yang lain yaitu hijau, biru, dan hitam. Dari basil tersebut, wama basil pembaeaan ditampi1kan pada figure agar admin (pengelola sistem) dapat mengetahui letak kesalahannya dimana jika teIjadi kesalahan pembaeaan. f. Tampilkan basil kalibrasi Sistem akan mencoeokan basil pembacaan dengan pola user tag kalibrasi. Jika sarna, maka nilai-nilai hasil pembacaan ditampi1kan pada gui main. Jika tidak sarna, maka akan muneul keterangan bahwa kalibrasi tidak berbasil dan barns diulangi. g. Simpan basil kalibrasi yang terakhir Selain ditampi1kan nilai tersebut juga disimpan, agar jika dibutuhkan bisa digunakan kembali tanpa barns me1akukan kalibrasi dari awal. 3.1.2. Pembacaan User Tag Setelah sistem memiliki inforrnasi range wama untuk mengklasifikasikan wama-warna yang ditangkap oleh sensor, maka sistem dapat dirnanfaatkan untuk pembacaan user tag. Saat sistem distart, sistenl. akan mengambil inforrnasi posisi sensor wama dan background serta nilai kalibrasi yang telah diperoleh pada susbsistem kalibrasi. Sistem akan membaca kembali warna apa yang tertangkap oleh sensor. Jika masih sarna dengan wama kalibrasi maka sistem akan memerintahkan untuk meneabut user tag tersebut. Saat user tag dieabut, sensor background akan terns mengecek sampai keenam sensor background membaea warna hitam yang artinya user tag telah sepenuhnya dicabut. Ini ditandai oleh warna merah pada sensor background. Jika kemudian sensor background kembali membaea warna putih, maka di1akukan pengambilan nilai kalibrasi untuk membaca warna yang terbaru yang ditaugkap oleh sensor wama. Jilea sarna dengan wama user tag sebelumnya maka sistem akan memerintahkan untuk mencabut user tag tersebut. Jika tidak, maka pola warna yang telah di reshape menjadi matriks I x 9 tersebut dicocokkan dengan data user tag yang ada pada database mysqL Untuk data yang ditemukan, akan ditampilkan inforrnasi-inforrnasi seperti pola color code, nama user, nim, no plat kendaraan, jenis dan tabun kendaraan serta foto user. Pola color code tersebut akan tereatat pada database pengguna parkir disertai dengan tauggal
IT Telkom Journal on leT Volume 1 Nomor 1 Maret Tabuo 2012
,
dan jam color code tersebut dibaca oleh sistem, Namun jika data tidak ditemukan, maka sistem akan memberitahukan babwa user tidak terdaftar. Mulal
Ambil peslsl
sensor warne dan background
Ambll nilai kallbrasi
3.1.3 Administrasl Panel Pada subsistem ini terdapat 4 fungsi yang bisa dilakukan antara laio carl user, tambab user, update data user, dan bapus user. a. Carl user Masukkan pola color code yang iogio dicari, kemudian sistem akan mencari data yang diminta berdasarkan pola color code tertentu pada database yang dibangun dimysql. Jika data ditemukan maka akan ditampilkan, sedangkan jika tidak ditemukan, sistem akan mengiofokan babwa data tersebut ditemukan dan diminta untuk rnemasukkan pola color code
yang lain
Cek sensor
background
>--'Va
Tidak
TampUkan warns merah pada sensor background
Ambilnilal kallbrasi
salasal
2
---tag ....... pola - . . . . .ru denganyang
aebelumnya
T1dak
Sarno?
~--v.
Cocok"""_ data dl database
Tid.
l
Data dltemukan?
User tag belum
v.
£
Tampllkanclata pemlllk user tag
to
,I,
I
User tag terinput dldatabase slstem masuk
b. Hapus user Sistem akan memiota pola color code yang iogio dihapus. Saat user menekan tombol "ok", sistem akan menanyakan apakab yakio akan mengbapus data tersebut agar user bisa memeriksa kembali pola color code yang dimasukkan untuk rnemperkecil tetjadioya kesalaban. Jika yakio, data akan dihapus dari database. Jika tidak, user dimiota memasukkan pola color code yang benar. c. Tambab user Saat rnenjalankan fungsi uu, user akan berbadapan dengan form pendaftaran seperti form-form pendaftaran yang biasa kita temui. Disioi user hams rnengioputkan ioformasi identitas kendaraan dan pemiliknya. Sistem akan memerikaa form yang telah diisi, Jika belum terdapat path foto, rnaka sistem akan menawarkan untuk foto pada saat itu juga. Namun jika user tidak iogio foto, rnaka form akan menyimpan data spa adanya sesuai yang diisikan. Jika user memutuskan untuk foto, sistem akan rnengambil foto user dan menyimpannya pada folder tertentu (pada penelitian ini data foto disimpan pada path c:\foto\) serta rnenyimpan data yang telab diioputkan ke database. d. Update user Fungsi ioi akan memiota user untuk memasukkan pola color code yang iogio di update datanya. Sistem akan menampilkan data lama dari pola color code yang diioputkan dan menyajikan form kosong untuk diisi data yang barn. Setelab selesai meng-update, sistem akan menanyakan lagi apakab yakio akan mengupdate. Jika ya, sistem akan menyimpan data terbaru menggantikan data lama, sedangkan jika tidak sistem akan memberi kesempatan kepada user untuk memperbaiki data yang diioputkan. 3.2.
Sistem Hardware
I Salesai
Gambar 3 Flowchart Pembacaan User Tag
Hardware yang digunakan untuk mendukung penelitian pada penelitian ioi antara lain webcam, tempat capture dan user tag.
Desain dan Implementasi Encoder dan Decoder Color Code Matrix BerbasiJ Webcam dan Pengolahan Citra uatuk Prototype Sistem Parkir di IT Telkom [Risma Siwi]
13
,
3.2.1
Webcam
4.
Perangkat yang digunakan untuk meng-
capture gambar user tag pada penelilian penelitian ini adalah webcam logitech vl!.1 dengan spesifikasi 1,3 M piksel. Webcam ini diletakkan pada tempat capture dengan jarak 4,5 em dari tempat dimasukkannya user tag. Jarak ini disesuaikan dengan posisi sensor warna dan sensor background yang ada pada sistem software. 3.2.2
Tempat CtIJ1ture
Alat ini terbuat dari acrylic hitam dengan panjang landasan untuk tempat webcam 16 em dan ketebalan I cm. A1at ini dibuat agar posisi user tag tepat pada sensor warna dan sensor background. Sehingga proses sampling warna pada color code matrixmenj adi lebib mudah.
3.2.3UserTag User tag merupakan color code matrix yang pada penelitian ini didesain untuk menggantikan karcis parkir konvensional. User tag didesain sebagai gantungan kunci, sehingga memudahkan pemiliknya untukmembawanya ke mana saja. Masing-masing blok warna memiliki 4 kemungkinan warna: merah, hijau, biro, hitam. Sehingga didapatkan konfigurasi color code matrix sebanyak 49 = 262.144 kemungkinan kombinasi warna. Setiap kornbinasi warna yang unik akan menjadi identitas I kendaraan. Dengan kata lain, desain ini memiliki kapasitas untuk 262.144 kendaraan. Kombinasi warna ini yang kemudian akan dibaca oleh wehcam dandibaca identitasnya di database. Tampa!< Belakang terdiri dari tulisan yang menyatakan bahwa user tag tersebut adalah milik institusi tertentu dan a1amat institusi yang bersangkutan. Setelah di desain, dilakukan pencetakan user lag. Diawal pencetakan, dibuat beberapa ukuran dan dilakukan survey mahasiswa IT Telkom untuk menentukan ukuran user tag yang sesuai minat pengguna. Dan diperoleh desain seperti dibawah ini,
Basil danAnalisis
Dati pengujian yang dilakukan pada 8 kondisi yang telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa sistem bekerja paling optimal pada saat sistem diuji coba di dalam ruangan dengan penerangan tambahan yang di letakkan 18 em diatas webcam dengan persentase keberbasilan 100 % dan waktu rata-rata yang dibutuhkan sistem untuk mendeteksi user tag sekitar 6 sekon. Hal ini dikarenakan user tag mendapatkan pencahayaan yang merata sehingga sistem dapat dengan mudah dan tepat mengenali pola colorcode. Lampu tambahan yang digunakan adalah lampu neon yang sinar pancarannya berwarna putih sehingga sensor background lebib cepat mendeteksi warna putih (mengenali ada tidaknya user tag ditempat
capture). Beberapa uji coba membutuhkan waktu diatas rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengenali sebuah pola color code (7.5 sekon) karena saat memasukkan user tag ke tempat capture, pola color code tidak tepat pada sensor warna atau sensor background tidak tepat membaca background putih dari user tag. Hal ini dipengaruhi oleh desain user tag yang berupa lingkaran sehingga mudah berputar ketika diletakkan di tempat capture dan basil cetakan color code yang tidak tepat sarna letaknya pada user tag satu dengan yang lain. Vntuk akurasi yang dibawah rata-rata (89 %) seperti saat uji coba di pos parkir jam 17.00-18.00 dikarenakan adanya perubahan pencahayaan yang significant. Diawal uji cobs, pencahayaan hanya menggunakan cahaya aIam sore hari namun tibatiba lampu pos parkir dinyalakan sehingga teJjadi kesalahan pembacaan pola color code. Jadi untuk penerapan diruang terbuka, sistem ini perlu dikalibrasi terlebib dahulu disetiap suasana a1am yang berbeda misalnya saat suasana cerah dan berawan (mendung), serta saat pagi dan sore. Atau perlu dibuat lingkungan khusus agar pencahayaan
sesuai. Uji coba yang dilakukan di dalam ruangan dengan pencahayaan tambahan yang diletakkan 450 dan 900 dari webcam, juga merniliki akurasi ynag kecil. Hal ini dikarenakan pencahayaan yang tidak merata dan cahaya tambahan yang terlalu terang sehingga saat user tag dimasukkan ke tempat capture terjadi pemantulan cahaya yang menyebabkan sistem membaca keberadaan usertag namun pola color codenya dibaca hitam semua. 5.Penutup 5.1. Kesimpulan
Gambar 4 Hasil Pembuatan User-Tag Berupa Gantungan Kunci dengan Color-Code 3 x3.
14
I. Pencahayaan yang sesuai (tidak terlalu terang maupun gelap) sangat mempengaruhi akurasi dan kecepatan komputasi dalam pembacaan pola colorcode.
IT Telkom Journal on leT Volume 1 Nomor 1 Maret Tahuo 2012
,
2. Untuk penerapan dioutdoor, sistem ini cukup baik dimanfaatkan pada pagi dengan akurasi 100 % dan kecepatankomputasi 10.7 detik serta siang bari dengan akurasi 96 % dan kecepatan komputasi 11 detik, namun untuk sore dan malam bari perlu penerangan tambaban. 3. Untuk penerapan diindoor, sistem ini paling
4.
optimal jika mendapatkan pencabayaan tambaban di atas posisi webeam dengan akurasi 100 % dan kecepatan komputasi 6 detik. 4. Pemi1ihan warna color code sudah cukup menampung se1uruh pengguna lokasi parkir IT Telkom. 5. Posisi color code pada sebuah user tag mempengaruhi kineJja sistem dalam hal kecepatan membaca pola color code.
(1] Marvin Ch. Wijaya dan Agus Prijono, 2007, Pengolahan Citra Digital Menggunakan MatLAB. Bandung : Informatika [2] Away, Gunaidi Abdia. 2006. MATLAB Programming. Bandung : Informatika. [3] Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Sistem Irformasi Penjualan Berbasts WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gaya Media. [4] Peranginangin, Kasiman. 2006. Pengenalan MATLAB. Yogyakarta: Andi. [5] Sugiharto, Aris. 2006. Pemrograman GUI dengan Matlab. Yogyakarta: Andi. [6] Muhsin, Asep. 2007. memasang webcam di computer. www.tik.com. tanggal akses 29 Maret 2009. [7] Harvin. 2007. teknik pemilihan Wilma. www.indoforwn.com. tanggal akses 13 Mei 2009.
5.2. Saran I. Desain user tag sebaiknya segi empat saja agar tidak mudah digeser-geser. 2. Upgrade sistem agar dapat dimanfaatkan bersarnaan disistem masuk dan keluar (parallel computing) sehingga bisa menjadi sistem parkir yang utuh, 3. Tingatkan kehanda1an sistem, sehingga tidak sensitifterhadap perubahan pencahayaan.
Tambahkan fungsi sistem, untuk memberikan informasi kepada user yang barn masuk mengenai tempat yang kosong untuk memarkir kendaraan
DAFTAR PUSTAKA
Desain dan Implementasl Encoder dan Decoder Color Code MatriI Berbasis Webcam dan Pengolaban Citra untuk Prototype Sistem Parklr di IT Telkom [Risma Siwil
,
15