Seminar Tugas Akhir Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia 25 JUNI 2012
Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano Oleh Widyanto Dwiputra Pradipta 2208 100 087
Dosen Pembimbing : 1. Eko Setijadi, ST, MT, Ph.D. 2. Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng, Ph.D.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Latar Belakang Partisipasi ITS dalam program IINUSAT-01
Antena mikrostrip sebagai antena pemancar
Pengembangan IINUSAT II dan ITS-SAT dengan komunikasi real time video
Gain antena mikrostrip relatif kecil
Desain antena mikrostrip array
00000 : Nomor port 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perumusan Masalah Bagaimana desain rancangan antena mikrostrip
array dengan pola tapered peripheral slits dan pencatuan aperture coupled dapat memberikan hasil yang optimal. Apa saja pengaruh penyusunan antena mikrostrip secara array sehingga didapatkan karakteristik antena yang lebih baik. Bagaimana gain dan pola radiasi yang diperoleh dari antena array mikrostrip ini. Bagaimana hasil desain antenna untuk satelit Sband sehingga dapat di realisasikan pada IINUSAT II dan ITS-sat. 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkan hasil rancangan desain antena array mikrostrip tapered peripheral slits yang dapat beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz untuk dapat direalisasikan pada Satelit Nano.
3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Batasan Masalah
1. Panjang sisi satelit nano 10x10 cm. 2. Software CST 2012 Microwave Studio. 3. VSWR, Return Loss, Gain dan Pola
radiasi. 4. Laboratorium Antena dan Propagasi Teknik Elektro ITS dan PENS.
4 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Metode Penelitian Start
1
Pencarian Literatur
Realisasi Desain Antena
Penentuan Kriteria Antena
Pengukuran Parameter Antena
Simulasi Desain Antena
End
Evaluasi Desain Antena
Optimasi Desain Antena
Tidak
Sesuai Kriteria? Ya
1
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Antena Mikrostrip • Patch rectangular : Lebar patch (W)
2 r 1
c W 2 fr
(1)
Panjang patch (L)
c
L 2 fr
2L reff
(Buku Balanis, Constantine.A., Antena Theory ). www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(2)
Keterangan : L = Panjang patch (mm) W= Lebar patch (mm) C = Kecepatan cahaya di ruang bebas Fr =Frekuensi kerja (Hz) εr = Permitivitas relatif substrat(FR4=4.4) εreff = Konstanta dielektrik efektif h = Ketebalan substrat (1.6 mm) ΔL =panjang pertambahan 6
Pencatuan Aperture Coupled Pencatuan aperture coupled digunakan untuk menghasilkan gain antena yang lebih besar. Dimensi slot pada ground plane
Dimensi panjang saluran pencatu (Buku Thesis Civerolo, Michael Paul. Aperture Coupled Microstrip Antenna Design and Analysis). www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7
Pola Tapered Peripheral Slits Untuk meminimalkan ukuran patch antena, maka digunakan teknik Tapered Peripheral Slits yang mampu mengurangi dimensi patch hingga 33%.
(Jurnal Kakoyiannis, C., A Compact Microstrip Antenna with Tapered Peripheral Slits for CubeSat RF Playloads at 436 MHz : Miniaturization Techniques, Design & Numerical Result). www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
8
Cross Slot Salah satu teknik untuk mendapatkan polarisasi sirkular pada antena mikrostrip dengan pencatuan aperture coupled adalah dengan memberikan slot berbentuk cross (+).
(Jurnal Chang, The-Nan and Lin, Jyung-Min, Serial Aperture-Coupled Dual Band Circularly Polarized Antenna). www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
9
Desain Antena Array Dengan T-Junction T-junction merupakan sebuah teknik pembagian daya (power divider) yang umum digunakan pada konfigurasi antena array. Salah satu jenis T-junction 50 Ohm yang dapat digunakan sebagai pembagi daya Z0
Z0
Z
Untuk menentukan nilai Z, digunakan metoda wilkinson. Z = Z0 N
Z0
10 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Penentuan Kriteria Antena Parameter acuan antena perancangan :
Spesifikasi Bahan dasar (substrat) FR-04 Epoxy :
Antena array
Karakteristik
Nilai / satuan
Frekuensi kerja 2.4 GHz
Koefisien Dielektrik
4.3
Returnloss
< - 10 dB
Ketebalan substrat
1.6 dan 1 mm
VSWR
<2
Ketebalan tembaga 35 mikron
Jarak antar Patch
½ λ atau 62,5 mm
Polarisasi
Sirkular (LHCP/RHCP)
Pola radiasi
Directional
Gain
> 3,7 dB
2x2
11 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Desain Antena Parameter Desain
Lambang
Panjang Gel. di ruang bebas λo
Nilai 125 mm
Panjang Gel. di dielektrik
λd
60 mm
Lebar Patch
W
38 mm
Panjang Patch
L
29,42 mm
Lebar Slot
Ws
8,788 mm
Panjang Slot
Ls
0,975 mm
Panjang Saluran Pencatu 50Ω
43,97 mm
Lebar Saluran Pencatu 50Ω
3,11 mm
Panjang Saluran Pencatu 70,7Ω
17,7 mm
Lebar Saluran Pencatu 70,7Ω
1,63 mm 12
www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Cross Slot Paramater Ukuran Antena Ukuran subtrat Tebal subtrat 1 Tebal subtrat 2 Panjang patch (l) Panjang slot (Ls) Lebar slot (Ws) Panjang Saluran Pencatu (Total) Lebar Saluran Pencatu
Dimensi (mm) 51.4 x 40 1.6 1 23.95 16.5 1.5 64.43 3.11
13 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pola Tapered Peripheral Slits
Dimensi Antena
Panjang (mm)
Panjang sisi patch
20.3
Panjang slit 1
6
Panjang slit 2
4.5
Panjang slit 3
3
Panjang slit 4
1.5
Lebar slit
0.4
14 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Desain Antena Mikrostrip Array 2x2
15 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Simulasi Returnloss dan Bandwidth
Perhitungan Bandwidth B = 𝑓2 − 𝑓1 = 2.4191 − 2.3947 = 34,4 𝑀𝐻𝑧
Frekuensi (GHz)
Return Loss (dB)
2,4
-15,708
2,3847
-10
2,4191
-10
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
16
Hasil Simulasi VSWR
17 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Simulasi Gain Gain total : 4,413 dB
18 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Simulasi Pola Radiasi
19 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perhitungan Axial Ratio
Medan Listrik pada sumbu Y Emajor = 14730 v/m Medan Listrik pada sumbu X Eminor = 12130 v/m AR = Emajor / Eminor = 14730 / 12130 = 1,197
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
20
Hasil Realisasi Antena Mikrostrip Planar Array Dua Elemen
a) Gambar antena bagian atas
b) Gambar antena bagian bawah
21 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Metode Pengukuran Antena Pengukuran Return Loss dan VSWR
Network Analyzer
Perangkat yang dibutuhkan : 1. Network Analyzer 2. Kabel Coaxial RG58 3. Konektor N to SMA
Antena Mikrostrip Array 22 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Metode Pengukuran Antena Pengukuran Gain dan Pola Radiasi Spectrum Analyzer
Antena Referensi Antena Mikrostrip Array www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Signal Generator
Antena Pemancar 23
Hasil Pengukuran Returnloss dan Bandwidth
Perhitungan Bandwidth
B = 2 − 𝑓1 = 2.077 − 2.666 = 588,67 𝑀𝐻𝑧
Frekuensi (GHz)
Return Loss (dB)
2,4
-30,894
2,077
-10
2,666
-10 24
www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Pengukuran VSWR
Frekuensi (GHz)
VSWR
2,4
1,191 25
www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Pengukuran Pola Radiasi Pola radiasi phi=0o
Pola radiasi phi=90o
27 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasil Pengukuran Gain Perhitungan nilai gain antena dengan menggunakan antena referensi dengan gain 7 dB, untuk menentukan gain antena digunakan persamaan :
No
Level Daya Terima Antena Referensi (Ps (dBm))
Level Daya Terima Antena yang diukur (Pt (dBm))
Rasio level Daya Antena (dB)
1
-41.37
-45.38
-4.01
2
-42.45
-49.73
-7.28
3
-48.35
-51.37
-3.02
4
-47.46
-52.24
-4.78
5
-40.23
-44.5
-4.27
6
-49.42
-45.31
4.11
Gt (Gain Antena Mikrostrip) = Gs (Gain Antena Referensi) + Pt (Daya Terima antena mikrostrip - Ps (Daya Terima antena refrensi) Dengan Gt = (Gain Antena Mikrostrip) Gs = (Gain Antena Referensi) Pt = (Daya Terima Antena Mikrostrip) Ps = (Daya Terima Antena Refrensi)
7
-50.22
-54.25
-4.03
maka
8
-51.87
-52.93
-1.06
9
-43.24
-45.26
-2.02
10
-41.02
-43.62
-2.6
Gt = 7 + (-48.459) – (-45.563) Gt = 7 + (-2.896) Gt = 4,104 dB
Rata -rata
-45.563
-48.459
-2.896
28 www.themegallery.com Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KESIMPULAN 1.
Pada simulasi didapatkan parameter-parameter untuk frekuensi 2.4GHz sebagai berikut: Return loss = -15.708 dB
Bandwidth = 34,4 MHz
VSWR
Gain
= 1,3922
= 4,413 dB
Sedangkan hasil pengukuran parameter-parameter untuk frekuensi 2.4 GHz yaitu: Return loss = -30,894 dB
Bandwidth = 588,67 MHz
VSWR
Gain
= 1,191
= 4,104 dB
2.
Pola radiasi antena mikrostrip planar array 2x2 hasil simulasi dan hasil pengukuran memiliki karakteristik direksional.
3.
Dengan tanpa melupakan keterbatasan data yang diperoleh, secara umum antenna array mikrostrip tapered peripheral slits memiliki spesifikasi dan rancangan yang memenuhi untuk digunakan pada satelit S-Band IINUSAT II atau ITS-SAT pada frekuensi 2.4 GHz
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
29
SARAN 1. Pengukuran hendaknya dilakukan di ruangan khusus pengukuran antena yang disebut chamber agar tidak terjadi interferensi pantulan gelombang elektromagnetik. 2. Menggunakan perangkat Network Analyzer yang memiliki presisi yang baik. 3. Pembuatan antena yang kurang bagus dan tidak teliti mengakibatkan perubahan dalam nilai paramater antena, hendaknya pembuatan antena mikrostrip dilakukan di tempat pembuatan PCB yang profesional. 4. Pemakaian konektor dan kabel koaksial yang tidak cocok juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Gunakan konektor dan kabel dengan impedansi yang sesuai dengan impedansi antena
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
30
TERIMA KASIH
BUILDING THE NATIONAL INDEPENDENCE IN SATELLITE TECHNOLOGY THROUGH STUDENT NETWORKING
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PERANCANGAN DESAIN ANTENA Penentuan dimensi patch antena mikrostrip
-Panjang gelombang di ruang bebas (𝜆0 ) 3 𝑥 108 𝑚/𝑠 𝑐 = = 0.125 𝑚 = 125 𝑚𝑚 𝜆𝑜 = 𝑓𝑜 2.4 𝑥 109 𝐻𝑧
-Panjang gelombang pada dielektrik FR04 Epoxy 𝜆𝑜 0.125 𝑚 = = 0.06 𝑚 = 60 𝑚𝑚 𝜀𝑟 4.3
𝜆𝑑 =
-Lebar Patch (W) W=
𝐶 𝑥 2𝑥𝑓
2 ɛr
= 1
:
3 𝑥 108 2.4 𝑥 109
𝑥
2 4.4:1
= 0.038 m = 38 mm
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PERANCANGAN DESAIN ANTENA -Panjang Patch (L) L=
𝐶 2 𝑥 𝑓 𝑥 ɛreff
− 2 𝑥 ∆L =
3 𝑥 108 − 2 𝑥 2.4 𝑥 109 𝑥 4.085
2 𝑥 0.7388
= 29.42 mm
dengan : ɛreff =
ɛr 1 : 2
+
ɛr 1 ; 2
𝑥 (1 +
12 𝑥 ℎ ;0.5 ) 𝑊
=
4.4 1 : 2
+
4.4 1 ; 2
𝑥 (1 +
12 𝑥 1.6 ;0.5 ) 38
= 2.7 + 1.385 = 4.085
∆L = 0.412 x h x 0.7388 mm
𝑊 0 258 𝑥 ℎ 0 264 : . ( : . ) 𝑊 ɛreff 0 258 𝑥( ℎ :0.813) ; .
ɛreff
= 0.412 x 1.6 x
38 0 258 𝑥 1.6 0 264 : . ( : . ) 38 4.085 0 258 𝑥(1.6:0.813) ; .
4.085
=
Maka dari hasil perhitungan dimensi Patch pada frekuensi 2,4 GHz adalah W = 38 mm, dan L= 29.42 mm Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Dimensi Slot
Panjang slot = 0.1477 x λd = 0.1477 x 60 = 8.788 mm Lebar slot = 0.0164 x λd = 0.0164 x 60 = 0.975 mm Ketebalan feed subtrat = 0.0169 x λd = 0.0169 x 60 = 1 mm
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Dimensi Saluran Pencatu Dimensi Saluran Pencatu 50Ω -Panjang Saluran Pencatu Panjang saluran pencatu 0.739 x λd = 0.739 x 60 = 43.97 mm Panjang saluran pencatu (offset) 0.211 x λd = 0.211 x 60 = 12.554 mm
-Lebar Saluran Pencatu 𝑊𝑧 =
4.3 − 1 0.61 2𝑥0.0016 5,711 − 1 − 𝑙𝑛 2𝑥5,711 − 1 + 𝑙𝑛 5,711 − 1 + 0.39 − 𝜋 2𝑥 4.3 4.3 = 3.11 𝑚𝑚
Dengan 𝐵 =
60𝜋2 𝑍0 𝜀𝑟
=
60𝜋2 50 4.3
= 5,711
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Dimensi Saluran Pencatu Dimensi Saluran Pencatu 70,7Ω -Panjang Saluran Pencatu 𝑙=
𝜆𝑜 𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓 𝑥 4
125 𝑚𝑚
=
3.11 𝑥 4
= 17.7 𝑚𝑚
-Lebar Saluran Pencatu 𝑊𝑧 =
2𝑥0.0016 4.3 − 1 0.61 4.039 − 1 − 𝑙𝑛 2𝑥4.039 − 1 + 𝑙𝑛 4.039 − 1 + 0.39 − = 1.63 𝑚𝑚 𝜋 2𝑥 4.3 4.3 2
Dengan 𝐵 = 𝑍60𝜋𝜀 0
𝑟
=
60𝜋2 50 4.3
= 5,711
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Polarisasi saat LHCP
Polarisasi saat RHCP
Institut Teknologi Sepuluh Nopember