PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 07/BAPPEBTI/PER-SRG/3/2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENERBITAN RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, Menimbang :
a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan efektifitas pengawasan dalam penyelenggaraan kegiatan Sistem Resi Gudang, perlu menyempurnakan pedoman teknis penerbitan Resi Gudang; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4630) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 9 tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5231); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4735) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5459); 4.
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 8P Tahun 2014;
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
5.
Keputusan Presiden Nomor 69/M Tahun 2013 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perdagangan;
6.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24);
7.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 25);
8.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M-DAG/PER/10/2012;
9.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 07/BAPPEBTI/PER-SRG/3/2008 tentang Pedoman Teknis Penerbitan Resi Gudang;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 07/BAPPEBTI/PER-SRG/3/2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENERBITAN RESI GUDANG. Pasal I Ketentuan dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 07/BAPPEBTI/PER-SRG/3/2008 tentang Pedoman Teknis Penerbitan Resi Gudang diubah sehingga berbunyi sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini.
Pasal II (1) Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini, para Pihak wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan ini paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan ini ditetapkan. 2
Lampiran
I.
A.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
PEDOMAN TEKNIS PENERBITAN RESI GUDANG
LATAR BELAKANG Untuk mewujudkan terlaksananya Sistem Resi Gudang secara tertib dan teratur, perlu ditetapkan berbagai persyaratan dan tata cara yang harus dipenuhi oleh setiap pihak yang melakukan kegiatan di bidang Sistem Resi Gudang, yang meliputi penerbitan, pengalihan, penjaminan dan penyelesaian transaksi Resi Gudang. Pengaturan mengenai persyaratan dan tata cara dimaksud dimulai dari proses penerbitan Resi Gudang yang meliputi pihak yang dapat menerbitkan Resi Gudang, bentuk Resi Gudang yang dapat diterbitkan, pendaftaran Resi Gudang ke Pusat Registrasi untuk mendapatkan kode pengaman, penerbitan Resi Gudang Pengganti serta pendaftarannya ke Pusat Registrasi. Agar penerbitan Resi Gudang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan untuk memberikan kepastian hukum serta menjamin kepentingan masyarakat, perlu diatur pedoman teknis penerbitan Resi Gudang.
B.
ACUAN Acuan
yang
dipergunakan
dalam
menyusun
pedoman
teknis
ini
didasarkan pada antara lain: a. Peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan yang berhubungan dengan Sistem Resi Gudang, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2011; 2. Peraturan
Pemerintah
Nomor
36
Tahun
2007
tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013; 3. Peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan yang relevan dengan pedoman teknis; b. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000.
1
Lampiran
C.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
DEFINISI 1.
Surat Perjanjian Pengelolaan Barang (SPPB) Surat perjanjian yang ditanda tangani oleh Pengelola Gudang dengan pihak pemilik barang tentang penyimpanan barang yang sekurang-kurangnya memuat :
2.
a.
identitas para pihak;
b.
hak dan kewajiban para pihak;
c.
jangka waktu penyimpanan;
d.
uraian /deskripsi barang;
e.
biaya penyimpanan;
f.
biaya asuransi;
g.
cara penagihan;
h.
klaim ganti rugi;
i.
penyelesaian sengketa/perselisihan; dan
j.
penutup.
Surat Perintah Angkut Barang (SPAB) Adalah Surat Perintah yang diterbitkan oleh Pemilik barang kepada Perusahaan
Pengangkut
Barang/Expeditur/Transportir
untuk
mengangkut barang sejak dari tempat Pemilik barang (Supply point) sampai dengan gudang tempat penyimpanan. SPAB ditembuskan kepada Pengelola Gudang dan berlaku sebagai dasar pencatatan Dokumen Induk Pemasukan barang. 3.
Berita Acara Barang Masuk (BABM) Adalah Berita Acara yang diterbitkan oleh Bagian Administrasi Gudang apabila satu partai Resi Gudang sudah selesai dimasukan. BABM diisi berdasarkan penjumlahan Laporan Harian Masuk Barang dari Resi Gudang. Sebagai tanda keabsahannya, maka BABM harus dibubuhi dengan stempel dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak (Kepala Gudang dan Pemilik Barang/Pengambil barang yang mewakili).
4.
Stapel atau Unit Load atau Lot Adalah unit tumpukan sejumlah barang yang tersusun secara rapi dimana kolinya mudah di hitung.
5.
Kekurangan barang pada saat pemasukan Adalah selisih kurang koli antara catatan dalam surat jalan truk 2
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
dengan catatan hasil bongkar. 6.
Kesusutan barang pada saat pemasukan Adalah selisih berat antara berat yang tercatat dalam surat jalan truk
dengan
berat
hasil
timbang
pada
saat
pembongkaran/pemasukan. 7.
Kesusutan barang selama penyimpanan (susut timbun) Adalah kesusutan yang dihitung antara berat pada saat masuk dalam stapel atau lot dengan berat terakhir setelah penimbangan pada saat keluar (koli cukup tetapi beratnya yang berkurang).
8.
Berita Acara Pengeluaran Barang (BAPB). Apabila satu partai barang sesuai dengan SPAB yang menyertainya sudah selesai dibongkar/direalisir, maka Bagian Administrasi Gudang menerbitkan/membuat BAPB. BAPB diisi berdasarkan penjumlahan Laporan Harian Keluar Barang dari SPAB tersebut. Sebagai tanda keabsahannya, maka BAPB harus dibubuhi stempel dan ditandatangani oleh kedua belah pihak (Kepala Gudang dan Pemilik Barang/Expeditur yang mewakilinya).
9.
SRG-Online Adalah Sistem penatausahaan Resi Gudang yang terintegrasi dengan
sistem
pengawasan
Bappebti
yang
disediakan
dan
dipelihara oleh Pusat Registrasi dan bersifat akurat, aktual, aman, terpercaya dan dapat diandalkan. 10.
Kode Pengaman Adalah kode pengaman Resi Gudang yang diterbitkan Pusat Registrasi.
11.
Rekening Resi Gudang Adalah rekening yang diterbitkan Pusat Registrasi dan diberikan kepada
setiap
Pemegang
Resi
Gudang
dalam
rangka
menatausahakan Resi Gudang yang dimilikinya. 12.
Kode Pengguna (User ID) Adalah identitas pemakai yang diberikan oleh Pusat Registrasi kepada setiap Pemegang Resi Gudang yang dapat digunakan untuk mengakses Rekening Resi Gudang dan informasi terkait lainnya.
13.
Kode Rahasia (password) Adalah sandi pemakai yang diberikan oleh Pusat Registrasi kepada setiap Pemegang Resi Gudang yang dapat digunakan untuk mengakses Rekening Resi Gudang dan informasi terkait lainnya. 3
Lampiran
D.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
PENYIMPANAN BARANG Penyimpanan barang dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: 1.
Pemilik barang atau kuasanya mengajukan surat permohonan kepada Pengelola Gudang untuk menyimpan barang sesuai Fomulir Nomor SRG-OPR.46;
2.
Pengelola Gudang menerima permohonan pemilik barang atau kuasanya untuk menyimpan barang;
3.
Pengelola Gudang dan pemilik barang atau kuasanya membuat Surat Perjanjian Pengelolaan Barang (SPPB) dengan contoh bentuk dan isi sesuai Contoh Formulir Nomor SRG-OPR.47;
4.
Pemilik barang atau kuasanya memberitahukan rencana pemasukan barang
dengan
menyampaikan
Surat
Pemberitahuan
Rencana
Pemasukan Barang sesuai Formulir Nomor SRG-OPR.48 kepada Pengelola Gudang dan diterima paling lambat 1 (satu) hari sebelum pemasukan barang di Gudang; 5.
Pengelola Gudang menyampaikan permohonan uji mutu barang kepada
Lembaga
Penilaian
Kesesuaian
Mutu
Barang
dengan
melampirkan Surat Permohonan Penilaian Kesesuaian untuk Mutu Barang sesuai Formulir Nomor SRG-OPR.49; 6.
Lembaga Penilaian Kesesuaian Mutu Barang melakukan uji mutu barang sesuai Surat Permohonan Penilaian Kesesuaian untuk Mutu Barang;
7.
Lembaga Penilaian Kesesuaian Mutu Barang mengirimkan hasil uji mutu barang kepada Pengelola Gudang melalui SRG-Online dan menyampaikan dokumen hasil uji kepada Pengelola Gudang;
8.
Pengelola Gudang melakukan pembongkaran dan penimbangan barang dan menandatangani BABM sesuai Fomulir Nomor SRGOPR.50;
9.
Pengelola Gudang menginput data jumlah barang yang dimasukan sesuai dengan BABM melalui SRG-Online;
10. Pengelola Gudang memverifikasi data hasil uji mutu barang melalui SRG-Online; 11. Pengelola Gudang wajib mengasuransikan barang yang disimpan yang dapat meliputi asuransi kebakaran, kehilangan/kecurian, dan/atau kebanjiran. Pengelola Gudang dapat menutup fidelity insurance (asuransi kegagalan pengelola gudang) atau profesional 4
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
indemnity insurance.
E.
PENERBITAN RESI GUDANG Setelah dilakukan penyimpanan barang, Pengelola Gudang melakukan penerbitan Resi Gudang dengan tata cara sebagai berikut: 1.
Pengelola Gudang memverifikasi nilai barang dengan menggunakan referensi harga dan menginput data untuk Resi Gudang melalui SRG-Online dan meminta kode pengaman untuk Resi Gudang kepada Pusat Registrasi melalui SRG-Online;
2.
Pusat Registrasi melakukan verifikasi terhadap: a.
legalitas Pengelola Gudang (telah memperoleh persetujuan BAPPEBTI dan identitas serta spesimen tandatangan pihak yang berhak menandatangani Resi Gudang telah sesuai);
b.
legalitas Lembaga Penilaian Kesesuaian (telah memperoleh persetujuan BAPPEBTI);
c.
legalitas Gudang (telah memperoleh persetujuan Bappebti);
d.
Jenis Barang (sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam Sistem Resi Gudang);
e.
Polis Asuransi (bahwa atas barang telah ditutup Polis Asuransi);
f.
Waktu Jatuh Tempo Simpan Barang (tidak melebihi daya simpan Barang); dan
g.
Nilai Barang (nilai barang yang dimasukan dalam SRG-Online tidak melebihi toleransi harga sesuai informasi harga yang tersedia/atau harga pasar).
3.
Dalam hal hasil verifikasi data untuk Resi Gudang memenuhi ketentuan maka Pusat Registrasi menerbitkan kode pengaman, dan dalam hal verifikasi data untuk Resi Gudang tidak memenuhi syarat maka Pusat Registrasi menolak menerbitkan kode pengaman dan memberitahukan alasan penolakan penerbitan kode pengaman; Pengelola Gudang mengirimkan bukti konfirmasi telah diterimanya kode pengaman melalui SRG-Online;
4.
Pengelola Gudang mencetak Resi Gudang dengan bentuk dan isi sesuai Fomulir Nomor SRG-OPR.51.A (Resi Gudang Atas Nama) dan Fomulir Nomor SRG-OPR.51.B (Resi Gudang Atas Perintah), serta menandatangani Resi Gudang bersama-sama dengan pemilik barang atau kuasanya; 5
Lampiran
5.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
Pengelola Gudang menyerahkan Resi Gudang kepada pemilik barang atau kuasanya;
6.
Pengelola
Gudang
memberitahukan
telah
diterbitkannya
Resi
Gudang melalui SRG-Online kepada Pusat Registrasi; 7.
Pusat Registrasi melakukan penatausahaan Resi Gudang atas dasar pemberitahuan dari Pengelola Gudang melalui SRG-Online;
8.
Pusat Registrasi memberikan identitas pemakai (user id) dan kode akses rahasia (password) langsung kepada setiap Pemegang Resi Gudang.
F.
PENERBITAN RESI GUDANG PENGGANTI Penerbitan Resi Gudang Pengganti dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: 1.
Pemegang Resi Gudang atau penerima Hak Jaminan dalam hal Resi Gudang dibebani Hak Jaminan, mengajukan permohonan untuk penerbitan Resi Gudang Pengganti dengan menggunakan Fomulir Nomor SRG-OPR.53;
2.
Berdasarkan permohonan penerbitan Resi Gudang Pengganti yang diterima Pengelola Gudang, Pengelola Gudang melakukan verifikasi keabsahan pemohon;
3.
Setelah melakukan verifikasi, Pengelola Gudang menyatakan Resi Gudang yang rusak tidak berlaku lagi dengan membubuhkan tanda ”Resi Gudang Tidak Berlaku” pada Resi Gudang yang rusak atau hilang dan menyimpannya selama 3 (tiga) tahun;
4.
Resi Gudang yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas dapat dimusnahkan. Pemusnahan Resi Gudang dilakukan dengan menandatangani Berita Acara Pemusnahan Resi Asli yang Rusak yang bentuk dan isinya sesuai dengan Model Fomulir Nomor SRG-OPR.54;
5.
Pengelola Gudang meminta kode pengaman yang baru kepada Pusat Registrasi;
6.
Pusat Registrasi menerbitkan kode pengaman yang baru setelah melakukan verifikasi data Resi Gudang serta mencatat bahwa Resi Gudang yang akan digantikan tidak berlaku lagi;
7.
Pengelola Gudang menyampaikan konfirmasi kepada Pusat Registrasi bahwa kode pengaman telah diterima dengan baik;
8.
Pengelola Gudang mencetak dan menerbitkan Resi Gudang Pengganti
6
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
yang bentuk dan isinya sesuai dengan Model Fomulir Nomor SRGOPR.51.C (Resi Gudang Pengganti untuk Resi Gudang Atas Nama) dan Model Fomulir Nomor SRG-OPR.51.D (Resi Gudang Pengganti untuk Resi Gudang Atas Perintah); 9.
Pengelola
Gudang
memberitahukan
telah
diterbitkannya
Resi
Gudang Pengganti kepada Pusat Registrasi melalui SRG-Online; 10. Pusat Registrasi melakukan penatausahaan Resi Gudang Pengganti atas dasar pemberitahuan dari Pengelola Gudang; 11. Pengelola Gudang menyerahkan Resi Gudang Pengganti kepada Pemegang Resi Gudang yang mengajukan permohonan penggantian atau penerima Hak Jaminan dalam hal Resi Gudang dibebani Hak Jaminan.
H.
PENERBITAN
RESI
GUDANG
KARENA
TERJADI
KESALAHAN
PENULISAN Dalam hal terjadi kesalahan penulisan, Pengelola Gudang wajib segera mengganti kesalahan penulisan tersebut dengan menerbitkan Resi Gudang yang baru dengan tata cara sebagai berikut: 1.
Dalam hal Pengelola Gudang menemukan kesalahan penulisan setelah Resi Gudang mendapat kode pengaman dan dicetak namun belum ditandatangani dan/atau diserahkan kepada pemilik Barang, Pengelola
Gudang
wajib
memberitahukan
adanya
kesalahan
penulisan kepada Pusat Registrasi dan BAPPEBTI. 2.
Dalam hal Pengelola Gudang menemukan kesalahan penulisan setelah Resi Gudang dicetak, ditandatangani dan diserahkan kepada pemilik Barang, Pengelola Gudang wajib memberitahukan adanya kesalahan penulisan kepada, pemegang Resi Gudang terakhir, penerima Hak Jaminan (dalam hal Resi Gudang sedang dijaminkan), Pusat Registrasi dan BAPPEBTI.
3.
Pengelola Gudang bersama pihak terkait melakukan verifikasi atas kesalahan penulisan Resi Gudang tersebut dengan mengacu kepada dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam menerbitkan Resi Gudang dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi dan dipergunakan sebagai dasar penerbitan Resi Gudang Baru.
4.
Pengelola Gudang wajib segera memperbaiki kesalahan penulisan tersebut dengan menerbitkan Resi Gudang baru dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Huruf F Lampiran ini.
5.
Dalam hal terjadi kerugian akibat kesalahan penulisan, menjadi 7
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
tanggung jawab Pengelola Gudang. 6.
Resi Gudang yang mengandung kesalahan dinyatakan tidak berlaku dan dibatalkan oleh Pengelola Gudang.
7.
Pengelola Gudang wajib melaporkan Resi Gudang yang dinyatakan tidak berlaku dan dibatalkan oleh Pengelola Gudang kepada Pusat Registrasi dan BAPPEBTI.
8.
Dalam hal Resi Gudang dibebani Hak Jaminan, Pengelola Gudang wajib melaporkan Resi Gudang yang dinyatakan tidak berlaku dan dibatalkan
oleh
Pengelola
Gudang
kepada
Pusat
Registrasi,
BAPPEBTI dan penerima Hak Jaminan. 9.
Pusat Registrasi melakukan pemutakhiran data berdasarkan laporan Pengelola Gudang sebagaimana dimaksud pada angka 6 atau 7.
8
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
II. BAGAN PROSEDUR PENERBITAN RESI GUDANG 1.
PENYIMPANAN BARANG Pelaku
No.
Aktifitas Pemilik Barang
Mutu Baku
Lembaga Pengelola Gudang Penilaian (PG) Kesesuaian Mutu Barang (LPK)
Pusat Registrasi (Pusreg)
Keterangan Persyaratan
Output
1) PERSIAPAN PENERIMAAN BARANG a
b
c
Pemilik barang atau kuasanya mengajukan permohonan penyimpanan barang (Formulir SRGOPR.46) PG menerima permohonan dan membuat Surat Perjanjian Pengelolaan Barang (SPPB) antara Penyimpan & Pengelola Gudang (Formulir SRGOPR.47) Penandatangan Surat Perjanjian Pengelolaan Barang (SPPB) antara Penyimpan & PG
Formulir SRGOPR.46
Formulir SRGOPR.46
Contoh Formulir SRG-OPR.47
Contoh Formulir SRG-OPR.47
Contoh Formulir SRG-OPR.47
2) PENERIMAAN BARANG d
Pemilik barang atau kuasanya memberitahukan rencana pemasukan barang melalui Surat Pemberitahuan Rencana Pemasukan Barang (Formulir SRG-OPR.48)
e
PG menyiapkan buruh bongkar muat barang dan menyampaikan Permohonan Penilaian Kesesuaian kepada LPK (Formulir SRG-OPR.49)
Formulir SRGOPR.48
Formulir SRGOPR.49
f
LPK melakukan penilaian kesesuaian untuk mutu barang berdasarkan pada Surat Permohonan Penilaian Kesesuaian Mutu Barang.
Formulir SRGOPR.49
Hasil Penilaian Kesesuaian dari LPK
g
Apabila barang memenuhi ketentuan maka barang diterima oleh PG, sedangkan apabila tidak memenuhi ketentuan maka barang dikembalikan kepada Pemilik Barang.
Hasil Penilaian Kesesuaian dari LPK
h
i
j
Formulir SRGOPR.48
Tidak sesuai
Paling Lambat 1 (satu) hari sebelum pemasukan barang
sesuai
PG melakukan pembongkaran, penimbangan dan penandatanganan Berita Acara Barang Masuk (Formulir SRG-OPR.50) PG menginput data jumlah barang yang dimasukan sesuai dengan BABM melalui SRG-Online, sekaligus memverifikasi data mutu barang sesuai dokumen hasil penilaian kesesuaian PG mengasuransikan barang yang disimpan di gudang SRG
Hasil Penilaian Kesesuaian dari LPK
Formulir SRGOPR.50
Formulir SRGOPR.50; Hasil Penilaian Kesesuaian dari LPK
Polis Asuransi
9
Asuransi dapat meliputi perlindungan terhadap resiko kebakaran, kehilangan/kecurian, kebanjiran, dsb
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
2.
PENERBITAN RESI GUDANG Pelaku
No.
Aktifitas Pemilik Barang
a
b
c
d
e
f
PG memverifikasi nilai barang dengan menggunakan referensi harga PG menginput data untuk Resi Gudang pada SRGOnline kemudian meminta kode pengaman untuk Resi Gudang kepada Pusreg melalui SRG-Online Pusreg melakukan verifikasi data (Legalitas PG, Legalitas LPK, Legalitas Gudang, Jenis Barang, Polis Asuransi, Jangka Waktu Masa Simpan Barang, dan Nilai Barang)
PG memberitahu Pusreg bahwa RG telah diterbitkan
h
Pusreg melakukan registrasi RG
i
Pusreg memberikan identitas pemakai userid ( ) dan kode akses rahasiapassword ( ) langsung kepada setiap Pemegang Resi Gudang
Keterangan Persyaratan
Output
Hasil Penilaian Kesesuaian dari LPK; Polis Asuransi Barang;
Tidak sesuai
Dalam hal tidak memenui ketentuan, maka Pusreg mengirimkan pemberitahuan bahwa Kode Pengaman tidak dapat diberikan beserta alasannya. Apabila berdasarkan hasil verifikasi memenuhi ketentuan, maka Pusreg menerbitkan Kode Pengaman. PG menerima kode pengaman dan mengirimkan konfirmasi bahwa Kode Pengaman telah diterima PG mencetak Resi Gudang, dan menandatangani Resi Gudang (RG) bersama-sama dengan Pemilik Barang & menyerahkan RG
g
Mutu Baku
Lembaga Pengelola Penilaian Pusat Registrasi Gudang (PG) Kesesuaian Mutu (Pusreg) Barang (LPK)
sesuai
Kode Pengaman
Kode Pengaman SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
Formulir SRGOPR.52
Formulir SRGOPR.52
10
Formulir SRGOPR.52
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
3.
PENERBITAN RESI GUDANG PENGGANTI Pelaku
No.
Aktifitas
a
Pemegang Resi Gudang (RG) atau penerima Hak Jaminan (HJ) mengajukan permohonan penerbitan RG Pengganti kepada Pengelola Gudang (PG) dengan menggunakan Formulir SRG-OPR.53
b
Memeriksa alasan permohonan dan memverifikasi keabsahan pemohon kepada Pusreg. Apabila tidak sah, maka PG menyampaikan penolakan penerbitan RG Pengganti beserta alasannya Melaporkan kepada Badan Pengawas dan Pusat Registrasi (Pusreg) bahwa ada permohonan penerbitan RG Pengganti
c
d
PG meminta Kode Pengaman untuk RG Pengganti kepada Pusreg
e
Pusreg memverifikasi: 1. Keabsahan Pemegang RG; 2.Jangka Waktu RG; 3. Nilai Barang.
f
Pusreg memberitahukan bahwa Kode Pengaman tidak dapat diberikan alasannya. PG memperbaiki kesalahan dan meminta kembali Kode Pengaman
g
Pusreg mengirimkan Kode Pengaman kepada PG
h
PG menyatakan RG yang rusak tidak berlaku lagi dengan membubuhkan "Resi Gudang Tidak Berlaku" pada RG yang rusak dan menyimpannya selama 3 (tiga) tahun
i
PG mencetak dan menandatangani RG Pengganti dan memberikan RG Pengganti ke Pemegang RG/Penerima HJ
j
PG memberitahu Pusreg dan Badan Pengawas bahwa RG Pengganti telah diterbitkan
k
Pusreg melakukan registrasi RG Pengganti
Pemegang Resi Gudang / Penerima Hak Jaminan
Pengelola Gudang
Mutu Baku Badan Pengawas
Keterangan Pusat Registrasi
Persyaratan
Output
Formulir SRGOPR.53
Formulir SRGOPR.53
ditolak
diterima
Formulir SRGOPR.53
ditolak
diterima
Alasan Penolakan
Kode Pengaman
SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
RG yang yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun dapat dimusnahkan dengan menandatangani Berita Acara Pemusnahan Resi Asli yang rusak (SRG-OPR.54) SRG-OPR 51.C untuk RG Atas Nama Pengganti ; SRG-ORG.51.D untuk RG atas Perintah Pengganti
Data pada SRG on line mengenai RG Pengganti
11
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
4.
PENERBITAN RESI GUDANG KARENA TERJADI KESALAHAN PENULISAN Pelaku
No.
Mutu Baku
Aktifitas
Keterangan Pemilik BarangPengelola Gudang Badan PengawasPusat Registrasi
Persyaratan
Output
1) Dalam hal PG menemukan kesalahan penulisan setelah RG mendapat Kode Pengaman dan dicetak namun belum ditandatangani dan/atau diserahkan kepada Pemilik Barang a
PG menemukan kesalahan penulisan RG
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
b
PG memberitahu Badan Pengawas dan Pusreg bahwa ada kesalahan penulisan pada RG
c
PG bersama Pusreg melakukan verifikasi atas kesalahan penulisan RG dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi yang dijadikan dasar penerbitan RG baru
Resi Gudang salahBerita : Acara HasilVerifikasi mengacu pada SRG-OPR.51A Verifikasi dokumen yang untuk RG Atas dipergunakan untuk Nama dan SRGmenerbitkan RG OPR.51.B untuk RG Atas Perintah
d
PG memperbaiki kesalahan penulisan tersebut dengan menerbitkan RG baru (mengikuti prosedur penerbitan RG baru)
Berita Acara Hasil Resi Gudang baru : Verifikasi SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
e
PG menyatakan RG yang mengandung kesalahan tidak berlaku lagi dengan membubuhkan tanda "Resi Gudang Tidak Berlaku" dan menyimpannya selama 3 (tiga) tahun
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
f
PG menyerahkan RG yang baru kepada Pemegang RG
Resi Gudang baru : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
g
PG meregistrasikan penerbitan RG baru kepada Pusreg
Resi Gudang baru : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
h
Pusreg melakukan pemutakhiran data berdasarkan laporan PG
12
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Pelaku No.
Mutu Baku
Aktifitas
Keterangan Pemilik BarangPengelola Gudang Badan PengawasPusat Registrasi
Persyaratan
Output
2) Dalam hal PG menemukan kesalahan penulisan setelah RG mendapat Kode Pengaman, dicetak dan ditandatangani dan/atau diserahkan kepada Pemilik Barang a
PG menemukan kesalahan penulisan RG
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
b
PG memberitahu Pemilik Barang, Badan Pengawas dan Pusreg bahwa ada kesalahan penulisan pada RG
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
c
Para Pihak terkait memeriksa : - Apakah telah terjadi kerugian akibat kesalahan penulisan RG ? - Apakah PG telah bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut dengan menggantinya ? - Apakah para pihak telah sepakat untuk menerbitkan RG baru sebagai pengganti RG yang salah dalam penulisan ? PG bersama Pihak terkait melakukan verifikasi atas kesalahan penulisan RG dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi yang dijadikan dasar penerbitan RG baru
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
e
PG memperbaiki kesalahan penulisan tersebut dengan menerbitkan RG baru (mengikuti prosedur penerbitan RG baru)
Berita Acara HasilResi Gudang baru : Verifikasi SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
f
PG menyatakan RG yang mengandung kesalahan tidak berlaku lagi dengan membubuhkan tanda "Resi Gudang Tidak Berlaku" dan menyimpannya selama 3 (tiga) tahun
Resi Gudang salah : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
g
PG menyerahkan RG yang baru kepada Pemegang RG
Resi Gudang baru : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
h
PG meregistrasikan penerbitan RG baru kepada Pusreg
Resi Gudang baru : SRG-OPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
i
Pusreg melakukan pemutakhiran data berdasarkan laporan PG
d
Resi Gudang salah Berita : Acara HasilVerifikasi mengacu pada SRG-OPR.51A Verifikasi dokumen yang untuk RG Atas dipergunakan untuk Nama dan SRGmenerbitkan RG OPR.51.B untuk RG Atas Perintah
13
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Pelaku No.
Aktifitas
Pemegang RG / Penerima HJ
Mutu Baku Keterangan
Pengelola Gudang Badan Pengawas Pusat Registrasi
Persyaratan
3) Dalam hal pemegang RG, atau penerima Hak Jaminan (HJ) menemukan kesalahan penulisan setelah RG mendapat kode pengaman, dicetak dan ditandatangani dan/atau diserahkan kepada pemilik barang a
Pemegang RG atau penerima HJ menemukan kesalahan penulisan RG
b
Pemegang RG atau penerima HJ memberitahukan kepada PG, Pusreg, dan Badan Pengawas
c
Para Pihak terkait melakukan pemeriksaan : 1, Apakah terjadi kerugian? 2, Apakah PG bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut? 3, Apakah para pihak sepakat untuk menerbitkan RG baru?
d
PG melakukan verifikasi dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi
e
PG melakukan perbaikan atas kesalahan penulisan dengan menerbitka RG baru
f
PG menyatakan RG yang mengandung kesalahan tidak berlaku dengan membubuhkan tanda "Resi Gudang Tidak Berlaku"
g
RG yang baru diserahkan kepada pemegang RG
h
PG meregistrasikan RG yang baru kepada Pusreg
i
Pusreg melakukan pemutakhiran data berdasarkan laporan PG
Resi Gudang salah : SRGOPR.51A untuk RG Atas Nama dan SRGOPR.51.B untuk RG Atas Perintah
14
Output
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.46 Nomor
:
Lampiran
:
Perihal
:
............... , .........................20..
Permohonan Simpan Barang
Kepada Yth. ….......... selaku Pengelola Gudang di - ................................. Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat menyimpan barang di Gudang yang Saudara kelola untuk dapat diterbitkan Resi Gudang atas Perintah/Nama*). Bersama ini kami sampaikan data-data sebagai berikut: I.
Identitas Pemohon a. Nama
: ...........................................................
b. Nomor Identitas (KTP/Paspor) *)
: ...........................................................
c. Jabatan Pemohon **)
: ...........................................................
d. Alamat Pemohon
: ........................................................... .............................................., ………… (Kota & Kode Pos)
e. NPWP**)
: ...........................................................
f. Nomor Telepon, e-mail dan Faksimili
: ........................................................... ...........................................................
II. Deskripsi Barang a. Jenis Barang
: …………………………………………….............
b. Jumlah/Volume
: ……….. Koli : …………kg. Netto
c. Tahun Panen
: Bulan ……… Tahun ……………………..........
d. Kemasan
: ………...…………………………………..............
e. Pengangkut
: …………..…………………………………............
III. Gudang Yang Dituju Untuk Menyimpan Barang a. Nama Gudang
:
…............………………………………………....
b. Alamat Gudang
: ……………............…………………………….....
IV. Tanggal Rencana Penyimpanan Tanggal
: ………………………….......……………….........
Demikian, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. ................................., ....................20.... Pemohon (Nama Jelas) (..............................................) Jabatan: .................................. *) Pilih salah satu **) Apabila ada 15
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
CONTOH FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.47 PERJANJIAN PENGELOLAAN BARANG Nomor : …………………………………………….. Pada hari ini ............................., tanggal ........................ bulan ............... tahun ............. bertempat di..................., Perjanjian Pengelolaan Barang (selanjutnya disebut ”Perjanjian”) ini dibuat oleh pihak-pihak yang bertanda tangan di bawah ini : 1. (Nama Jelas)
: ...................... (Jabatan) dari .................. (nama lembaga) bertindak untuk dan atas nama .................. (nama lembaga), berkedudukan di ..........................., sebagai Pengelola Gudang, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. (Nama Jelas)
: (Apabila Perorangan) Swasta, berkedudukan disebut PIHAK KEDUA.
di
...........................,
selanjutnya
....................................... (Jabatan) dari Tani/Koperasi/PT*) ......................................., di ...................., sebagai penyimpan barang, disebut PIHAK KEDUA
Kelompok beralamat selanjutnya
(Apabila Badan Usaha)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA melakukan tindakan bersama-sama yang selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Pengelolaan Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2011 dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DESKRIPSI BARANG Barang adalah komoditi (nama komoditi) dengan jumlah sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pemasukan Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), yang merupakan milik atau yang dikuasai secara sah oleh PIHAK KEDUA serta memenuhi Standar Mutu .................. hasil pengujian Lembaga Penilaian Kesesuaian di lapangan atau di gudang PIHAK PERTAMA dimana Barang tersebut disimpan. Pasal 2 PENUNJUKAN PIHAK PERTAMA (1)
PIHAK KEDUA menunjuk PIHAK PERTAMA sebagai pihak yang melakukan pengelolaan Barang termasuk penerimaan, penyimpanan dan penerbitan Resi Gudang serta penyerahan Barang untuk kepentingan Pemegang Resi Gudang atau penerima Hak Jaminan berdasarkan syarat dan ketentuan di dalam Perjanjian ini serta Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2011 dan peraturan pelaksanaannya, dan PIHAK PERTAMA menyetujui penunjukan tersebut.
(2)
Penunjukan PIHAK PERTAMA dimulai sejak ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal ..................... 16
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Pasal 3 PIHAK YANG BERHAK MEMBERIKAN INSTRUKSI PARA PIHAK menyetujui bahwa hanya: a. Pemegang Resi Gudang; atau b. Pemegang Resi Gudang dengan persetujuan tertulis dari penerima Hak Jaminan dalam hal Resi Gudang dijaminkan; atau c.
Penerima Hak Jaminan dalam hal pemberi Hak Jaminan cedera janji sebagaimana diatur dalam Pasal ....... UU 9 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan UU 9 Tahun 2011 jo. Pasal ... PP No. 36 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 70 Tahun 2013; atau
d. PIHAK PERTAMA dalam hal barang rusak sebagaimana diatur dalam Pasal ....... UU 9 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan UU 9 Tahun 2011 jo. Pasal 32 PP No. 36 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 70 Tahun 2013; yang berhak dan berwenang untuk memberikan segala instruksi sehubungan dengan Resi Gudang dan Barang termasuk pada penerimaan, pemilikan dan penyerahan Barang tersebut dan PIHAK PERTAMA dengan ini menyetujui untuk mematuhi dan melaksanakan segala instruksi tersebut. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA (1)
Dalam Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk: (a) menyediakan Gudang, fasilitas dan peralatan operasional yang layak sesuai dengan syarat-syarat teknis untuk menyimpan komoditi .................; (b) menjamin kelancaran dan keamanan Barang selama proses pemasukan, penumpukan, penyimpanan dan pengeluaran/ penyerahan; (c) mengasuransikan Barang yang disimpan di Gudang; (d) menjaga dan merawat Barang selama masa penyimpanan; (e) menerbitkan dan menyerahkan Resi Gudang kepada PIHAK KEDUA setelah Barang diterima, disimpan dalam LOT/Stapel serta sudah ditandatanganinya Berita Acara Barang Masuk (BA BM); (f)
menyelenggarakan Administrasi dan Pelaporan secara tertib dan tepat waktu;
(g) menyerahkan Barang sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam Resi Gudang pada saat Resi Gudang jatuh tempo dan/atau permintaan pemegang Resi Gudang; (h) memenuhi permintaan penyerahan Barang sebagian dalam hal sebelum jatuh tempo pemegang Resi Gudang meminta Pengelola Gudang untuk menyerahkan Barang sebagian, dengan mencatat tanggal, jumlah penyerahan Barang, dan Barang yang tersisa, setelah menerima konfirmasi mengenai status Resi Gudang dan kepemilikannya dari Pusat Registrasi dan persetujuan tertulis dari penerima Hak Jaminan. (2)
Dalam Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak: (a) menolak pemasukan terhadap Barang yang tidak memenuhi standar mutu hasil pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan petugas Lembaga Penilaian Kesesuaian untuk Barang; 17
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
(b) mendampingi petugas Lembaga pengambilan contoh dan pengujian;
Penilaian
Kesesuaian
pada
saat
(c) menerima dan menyimpan salah satu sampel atas Barang yang diuji; (d) menerima Jasa Pengelolaan Barang yang terdiri dari ongkos simpan, pembongkaran, pemuatan dan biaya-biaya resmi lainnya; (e) menahan pengeluaran sejumlah stok Barang terhadap pemegang Resi Gudang yang tidak memenuhi kewajiban penyelesaian biaya gudang serta menjual secara langsung atau melalui lelang umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhitungkan hasil lelang dengan kewajiban terhutang pemegang Resi Gudang; (f)
menjual secara langsung atau melelang secara umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhitungkan hasil lelang dengan kewajiban terhutang pemegang Resi Gudang, apabila Barang yang disimpan mengalami kerusakan atau dapat merusak barang lain, dan berkoordinasi dengan penerima Hak Jaminan dalam hal Resi Gudang dijaminkan;
(g) menjual secara langsung atau melelang secara umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhitungkan hasil lelang dengan kewajiban terhutang pemegang Resi Gudang yang sampai tanggal jatuh tempo, Barang belum diambil atau dikeluarkan setelah menerima pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA, dan berkoordinasi dengan penerima Hak Jaminan dalam hal Resi Gudang dijaminkan; (h) mencampur Barang dengan barang yang jenis, standar mutu, dan unit satuannya setara. [Catatan: ketentuan ini merupakan ketentuan khusus kedalam hal Barang yang disimpan adalah barang yang barang yang jenis, standar mutu, dan unit satuannya setara atau menurut kebiasaan praktik perdagangan, dan Pemilik Barang dan Pengelola Gudang telah sepakat dilakukannya percampuran Barang] Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA (1)
Dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA berhak untuk: (a) menerima pelayanan yang baik berupa kelancaran pada saat pemasukan dan pengeluaran Barang; (b) mengajukan keberatan apabila terjadi pelayanan yang tidak sesuai dengan isi surat perjanjian pengelolaan Barang; (c) menerima Resi Gudang paling lambat 2 (dua) hari setelah Barang sebagaimana yang tercantum dalam Surat Perintah Angkut Barang (SPAB) sudah selesai dibongkar dan Berita Acara Pemasukan Barang telah ditandatangani Para Pihak; (d) mengajukan tuntutan ganti rugi atas kekurangan dan/atau kesusutan yang melebihi toleransi susut selama penyimpanan; (e) menerima Resi Gudang Pengganti terhadap Resi Gudang yang hilang atau rusak setelah mengajukan permohonan secara tertulis dengan disertai bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
18
Lampiran
(2)
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA berkewajiban untuk: (a) menerbitkan Surat Perintah Angkut Barang dan mengirim tembusannya kepada gudang penyimpanan sebagai dokumen induk pemasukan Barang; (b) memasukkan atau Mutu .......................;
menyimpan
Barang
yang
memenuhi
Standar
(c) menyelesaikan biaya pengelolaan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini. Pasal 6 PEMASUKAN BARANG DAN PENERBITAN RESI GUDANG (1)
Barang dapat diterima dan disimpan di gudang yang dikelola PIHAK PERTAMA apabila telah memenuhi baik standar mutu maupun kelengkapan dokumen yang resmi atau sah mencakup Surat Permintaan Simpan Barang (SPSB), Surat Perintah Angkut Barang (SPAB), dan spesimen tandatangan dari PIHAK KEDUA yang berwenang untuk menandatangani Berita Acara Pemasukan Barang.
(2)
PARA PIHAK, berdasarkan hasil pengujian mutu Barang yang disampaikan Lembaga Penilaian Kesesuaian, akan menyepakati jangka waktu Resi Gudang yang akan dituangkan dalam Berita Acara Pemasukan Barang.
(3)
Resi Gudang diterbitkan PIHAK PERTAMA paling lambat 2 (dua) hari setelah Berita Acara Pemasukan Barang ditandatangani Para Pihak, dan telah memperoleh kode pengaman.
(4)
Berita Acara Pemasukan Barang ditandatangani bersama setelah Barang disimpan sesuai tata cara penyimpanan barang yang benar .
(5)
Resi Gudang harus diketik secara rapi, benar sesuai isi Berita Acara Pemasukan Barang termasuk keterangan mengenai kualitas, jumlah, dan kemasan pada saat diterbitkan Resi Gudang dan bebas dari segala bentuk coretan. Pasal 7 PENGELUARAN DAN PENYERAHAN BARANG
(1)
Setiap pengeluaran Barang harus didukung oleh dokumen yang sah mencakup Resi Gudang Asli dan Berita Acara Pengeluaran Barang.
(2)
Sebelum pengeluaran dan penyerahan Barang dilaksanakan maka pemegang Resi Gudang terakhir harus menyerahkan Resi Gudang asli.
(3)
Pengelola Gudang hanya dapat mengeluarkan Barang berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang dari Pemegang Resi Gudang dengan menunjukkan Resi Gudang Asli.
(4)
Dalam hal Resi Gudang dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman, Pengelola Gudang hanya dapat mengeluarkan Barang berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang dari Penerima Hak Jaminan.
(5)
Dengan selesainya proses pengeluaran Barang PARA PIHAK menandatangani Berita Acara Pengeluaran Barang.
19
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
PASAL 8 ADMINISTRASI DAN PELAPORAN (1)
PIHAK PERTAMA harus menyelenggarakan administrasi secara tertib sesuai Prosedur Operasional Baku Sistem Resi Gudang.
(2)
PIHAK PERTAMA secara periodik baik mingguan, bulanan, atau triwulanan wajib menyampaikan laporan mutasi dan posisi stok serta tanggal jatuh tempo Simpan Barang kepada PIHAK KEDUA, Badan Pengawas, dan Pusat Registrasi secara lengkap dan akurat. PASAL 9 TARIF IMBAL JASA PENGELOLAAN
(1)
PIHAK PERTAMA menerima imbal jasa atas pengelolaan gudang dengan besaran tarif yang wajar sesuai yang telah disepakati bersama.
(2)
Tarif imbal jasa sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 di atas, antara lain mencakup Sewa Gudang sudah termasuk jasa pengelolaan Barang, Pembongkaran Barang (Handling In), Pengeluaran Barang (Handling Out), Pengantongan Ulang (Rebagging), Administrasi Resi Gudang, dan Perawatan Barang (fumigasi).
(3)
Biaya sebagaimana tersebut pada ayat (2) di atas dilampiri dengan Berita Acara pelaksanaannya. Tarif tersebut di atas belum termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku. PASAL 10 PEMBAYARAN
(1)
PIHAK KEDUA melaksanakan pembayaran atas pengelolaan gudang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2, setelah menerima nota tagihan yang terdiri dari : Nota Tagihan (lembar asli), Fotocopy NPWP, Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Kwitansi bermaterai cukup (lembar asli).
(2)
PIHAK PERTAMA tidak menyampaikan Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam hal PIHAK KEDUA termasuk ke dalam kategori pengusaha tidak kena pajak, yaitu: -
PIHAK KEDUA belum menjadi PKP (Pengusaha kena Pajak)
-
PIHAK KEDUA dalam usahanya selama jangka waktu satu tahun buku dalam peredaran atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 600 juta (sesuai dengan Kep.Men.Keu. No. 572/KMK.03/2003 tanggal 29 Desember 2003).
Dalam hal ini PIHAK KEDUA harus melampirkan keterangan bebas pajak dari Dirjen Pajak. (3)
Pembayaran atas tagihan tersebut di atas paling lambat 15 (lima belas) hari dihitung sejak tagihan berikut dokumen pendukungnya diterima PIHAK KEDUA.
20
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
PASAL 11 ASURANSI (1)
Asuransi terhadap kerusakan dan/atau penyusutan yang diakibatkan sifat alami atau karakteristik Barang selama penyimpanan ditutup oleh PIHAK PERTAMA.
(2)
Asuransi terhadap bangunan gudang dan kehilangan dan/atau kerusakan Barang yang disebabkan kesalahan dan/atau kelalaian petugas Pengelola Gudang ditutup oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 12 SENGKETA
(1)
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran isi Perjanjian ataupun sengketa dalam pelaksanaannya, PARA PIHAK setuju sedapat mungkin akan menyelesaikan perselisihan atau sengketa tersebut secara musyawarah.
(2)
Dalam hal tidak dicapai kata mufakat maka, PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya menurut prosedur Badan Arbitrasi Nasional Indonesia/BANI oleh arbiter-arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut.
[Catatan : ketentuan ayat 2 merupakan pilihan PARA PIHAK. Pilihan lain yang dapat ditempuh adalah melalui Pengadilan Negeri. Apabila pilihan yang ditempuh adalah melalui Pengadilan Negeri, maka rumusan ketentuan pada ayat 2 adalah sebagai berikut : “Penyelesaian perselisihan melalui pengadilan akan ditempuh sebagai upaya terakhir, dan untuk ini PARA PIHAK sepakat memilih domisili pada Kantor Kepanitraan Pengadilan Negeri ................”] PASAL 13 PENUTUP Demikianlah Perjanjian ini ditandatangani dalam rangkap tiga di atas kertas bermeterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di [*] pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan di muka. PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Meterai
Meterai
[*]
[*]
21
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FOMULIR NOMOR: SRG-OPR.48
SURAT PEMBERITAHUAN RENCANA PEMASUKAN BARANG
NOMOR : ............................ TANGGAL : ............................
Berdasarkan Surat Perjanjian Pengelolaan Barang Nomor : ................................ tanggal ........................... kami akan melaksanakan pemasukan
barang pada
tanggal : ....................... s.d. tanggal ................ dengan uraian sebagai berikut :
1. Jenis Barang
:
............................................................
2. Partai / Jumlah
:
............. Koli ; ............... Kg Netto
3. Tahun panen
:
Bulan ................... Tahun ...................
4. Kemasan
:
............................................................
5. Pengangkut
:
............................................................
6. Surat Perintah Angkut Barang (SPAB) a.
Nomor
:
............................................................
b.
Tanggal
:
............................................................
c.
Partai
:
.............Koli: ............. Kg. Netto
Sehubungan dengan rencana diatas harap dipersiapkan Gudang untuk kelancaran proses penerimaan barang tersebut diatas.
Demikian atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. .....................,.......................... (.....................................) Tembusan : 1. LPK (PT. ............................) 2. Arsip 2X
22
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.49 (kop surat Pengelola Gudang) Nomor
:
Lampiran
:
Perihal
:
............... , .........................20...
Permohonan Penilaian Kesesuaian
Yth. .................................................... selaku Lembaga Penilaian Kesesuaian di -..................... Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat dilakukan penilaian kesesuaian
terhadap
barang
yang
akan
disimpan
di
Gudang
yang
kami
kelolasebagaimana diuraikan dalam surat permohonan uji mutu barang terampir untuk dapat diterbitkan Resi Gudang atas Perintah/Nama*). Bersama ini kami sampaikan data sebagai berikut: I.
Identitas Pemilik Barang a.
Nama
:
................................................................
b.
Nomor identitas
:
................................................................
:
................................................................
:
................................................................
(KTP/Paspor) *) c.
Jabatan Pemohon**)
d.
Alamat Pemohon
..............................., ………………. (Kota & Kode Pos) e.
NPWP**)
:
................................................................
f.
Nomor Telepon,
:
................................................................
e-mail dan Faksimili II.
Deskripsi Barang a. Jenis Barang
:
……………………………………..
b. Partai/ Jumlah
:
……….. Koli : …………kg. Netto
c. Tahun Panen
:
Bulan ……… Tahun……………
d. Kemasan
:
……………………………………..
e. Pengangkut
:
……………………………………..
23
Lampiran
III.
IV.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Gudang Yang Dituju Untuk Menyimpan Barang a.
Nama Gudang
:
…………………………………….
b.
Alamat Gudang
:
…………………………………….
:
…………………………………….
Tanggal Rencana Penyimpanan Tanggal
Demikian, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. ................................., ....................20... Pemohon meterai
(..............................................) (Nama Jelas) *) Pilih salah satu **) Apabila ada
24
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
Lampiran 1 Dari Formulir Nomor: SRG-OPR.49
SURAT PERMINTAAN UJI MUTU BARANG ( SP. UMB)
NO: ..............................................
Berdasarkan dokumen SPAB Nomor : ................................. Tanggal ...................... Party = ....................................... dan SPB Nomor : ...................... dengan uraian sebagai berikut : PERUSAHAAN PENGANGKUT
NOMOR
JUMLAH BARANG
NAMA
KENDARAAN/STNK PENGEMUDI/SOPIR
KOLI
KG
Barang-barang tersebut diatas, kami mohon kepada Lembaga Penilaian Kesesuaian untuk dilakukan pengujian mutu barang jenis............................ tersebut diatas, dengan membuat surat pernyataan Layak atau Tidak Layak untuk diterima. Demikian Surat Permintaan Uji Mutu Barang ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. …………….,……………… 20 Mengetahui : Pengemudi / Sopir,
Pengelola Gudang,
(.........................)
(..............................)
Nama:
Nama:
25
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FOMULIR NOMOR: SRG-OPR.50
BERITA ACARA BARANG MASUK NOMOR : /BA.BM/ / .20... Pada hari ini Kamis tanggal .................. bulan tahun ..................................., kami yang bertanda tangan dibawah ini : I.
....................
Nama Perusahaan : Alamat Kantor : Selaku / sebagai : Diwakili Oleh / Nama : Jabatan : Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
II. Nama Perusahaan : Alamat Kantor : Selaku / sebagai : Diwakili Oleh / Nama : Jabatan : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Berdasarkan Surat Perintah Angkut Barang dengan Dokumen Nomor : .................................. tanggal :...................................................., maka PIHAK PERTAMA telah menyerahkan barang jenis : ................................. kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA mengakui telah menerima .......................... tersebut, dengan uraian sebagai berikut : III. Pemasukan ............... dari tanggal :..........................................
tanggal:
..........................s/d
IV. Hasil bongkar ..................: 1. Jumlah party / Original : ............... Koli = ...................... Kg 2. Hasil bongkar : 2.5 Original Bag : ............... Koli = ...................... Kg 2.6 Original Kurang Timbang : ............... Koli = ...................... Kg 2.7 Original Eks Rebagging : ............... Koli = ...................... Kg 2.8 Org. Sisa Rebagging : ............... Koli = ...................... Kg Jumlah : ............... Koli = ...................... Kg 3. Susut / Kurang ( 1 – 2) : ............... Koli = ...................... Kg 4. ................ Original kurang timbang dan rusak / bocor sudah dilaksanakan pengantongan ulang (Rebaging) dengan menggunakan kantong baru..... lembar. Demikian Berita Acara Serah Terima ............ ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima, Pihak Kedua
(..............................) Jabatan:.......................
Mengetahui, Pemilik Barang*
Yang menyerahkan Pihak Pertama,
(..............................) (..............................) Jabatan:....................... Jabatan:.......................
*tidak diperlukan dalam hal pihak yang menyerahkan adalah pemilik barang.
26
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.51.A. Dokumen Resi Gudang Atas Nama
27
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.51.B. Dokumen Resi Gudang Atas Perintah (Halaman Muka)
28
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
(Halaman Belakang)
29
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR SRG-OPR.51.C. Dokumen Resi Gudang Atas Nama (untuk Resi Gudang Pengganti)
30
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG.OPR.51.D. Dokumen Resi Gudang Atas Perintah (untuk Resi Gudang Pengganti) (Halaman Muka)
31
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
(Halaman Belakang)
32
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.52
LEMBAR KONFIRMASI PENCATATAN RESI GUDANG PADA PUSAT REGISTRASI Nomor. ................................... Telah dilakukan pencatatan terhadap penerbitan Resi Gudang Dalam Bentuk Warkat dengan keterangan sebagai berikut :
Jenis Resi Gudang
:
Nomor Seri
:
Nama Pemilik Barang
:
Alamat Pemilik Barang
:
Tanggal Penerbitan
:
Tanggal jatuh tempo
:
No. KTP / NPWP*)
:
Deskripsi Barang
:
o
Jenis Barang
o
Mutu Barang
o
Kelas Barang
Jumlah Barang : Bruto = ......... Koli= ........... kg Tarra = ......... Koli = .......... kg Netto = ......... Koli = .......... kg
Lokasi Penyimpanan Barang : Gudang ………………… Pada Stapel/Lot No…….
Harga satuan
:
(...........)
User ID Password User ID
:
Nomor Rekening Resi Gudang Password : *) *) merubah Password Agar Nomor Rekening Resi Gudang : Demikian konfirmasi ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Pusat Registrasi Cap _____________________ Nama: Jabatan: *) Pilih salah satu
33
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.53 Nomor
:
Lampiran
:
Perihal
: Permohonan Penerbitan Resi Gudang Pengganti Karena Hilang/Rusak *)
Yth.
Direktur Utama PT….
1.
............... , .........................20..
selaku Pusat Registrasi Sistem Resi Gudang 2.
Direktur Utama PT….. selaku Pengelola Gudang
di Jakarta Dengan ini kami mengajukan permohonan Penerbitan Resi Gudang Pengganti Karena Hilang/Rusak*), bersama ini kami sampaikan data sebagai berikut: 1.
Nama Pemohon
: .................................................................
2.
Nomor identitas
: .................................................................
(KTP/Paspor) *) 3.
Jabatan Pemohon **)
: .................................................................
4.
Alamat Pemohon
: ................................................................. ................................................................. (Nama jalan & Nomor) ..................................... - (Kota & Kode Pos)
5.
NPWP
**)
6.
Nomor Telepon, e-mail dan Faksimili
: ................................................................. : .................................................................
Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut: 1.
2.
Apabila Hilang: a.
Fotokopi Resi Gudang yang Hilang **)
b.
Bukti Keterangan Kehilangan dari Kepolisian Setempat
c.
Perjanjian Pengelolaan Barang;
Apabila Rusak a.
Resi Gudang Asli yang Rusak
b.
Surat Pernyataan Penyebab Rusaknya Resi Gudang
c.
Perjanjian Pengelolaan Barang;
Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Pemohon meterai (..............................................) (Nama Jelas) Keterangan : *) pilih salah satu **) apabila ada
34
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 17/BAPPEBTI/PER-SRG/10/2014
FORMULIR NOMOR: SRG-OPR.54
BERITA ACARA PEMUSNAHAN RESI GUDANG ASLI YANG RUSAK Pada hari ini ........ tanggal ......... bertempat di ........... telah dilaksanakan pemusnahan terhadap Resi Gudang yang Rusak sebagai berikut: a. jenis Resi gudang b. nama dan alamat pemilik barang
c. nama dan pemegang terakhir
alamat RG
d. nama dan gudang
lokasi
e. tanggal penerbitan RG- (tgl/bln/thn) f. nomor RG
: Resi gudang Atas Nama atau Resi Gudang Atas Perintah *) : ........................................................, alamat: ................................................................ ............................................................................. ............................................................................ .............................., . . - (Kota & Kode Pos) : ........................................................, alamat: ................................................................ ............................................................................. ............................................................................. .............................., . . - (Kota & Kode Pos) : ........................................................, alamat: ..................................... ............................................................................. ....................... .............................., . . - (Kota & Kode Pos) : ....../......./....... s.d. ......./....../......- jangka waktu (........) hari. : ............................................................................. ....................... : ....../......./........ s.d. ......./....../.........- jangka waktu (........) hari.
g. Lamanya rentensi RG yang akan dimusnahkan (tgl/bln/thn) h. Berita acara barang : ............................................................................. Keluar ............................................................................. i. deskripsi barang : ............................................................................. ............................................................................
Demikianlah Berita Acara ini dibuat oleh Pengelola Gudang dengan saksi-saksi sebagaimana yang bertandatangan di bawah ini.
Pengelola Gudang
_________________ Nama: Jabatan: Saksi I
Saksi II
_________________
_________________
Nama:
Nama: 35