DENGAN KEDOK ISLAM
Di tulis oleh: Al- Faqir Ilalloh l: Abu Saif Mufti bin Choiri
–Semoga Alloh l Mengampuninya dan kedua Orang Tuanya-
2
MUQODDIMAH PENULIS صلى اهلل، وأشهد أن ال إلو إال اهلل وأن حممدا عبده ورسولو، فال عدوان إال على الظاملني،احلمد هلل رب العاملني : أما بعد،عليو وسلم وعلى آلو وصحبو أمجعني Melihat kenyataan yang pahit di tengah masyarakat kita, bersamaan dengan kemajuan teknologi dan intelektual mereka –itu yang mereka eluelukan dan mereka sangkakan- ternyata masyarakat kita tanpa mereka sadari semakin mengalami keterpurukan dan kemunduran, karena mereka tidak memahami arti kemajuan yang sebenarnya. Menurut sebagian orang kemajuan suatu negara itu bisa dilihat dari segi teknologinya, yang lain berpendapat: dilihat dari perekonomiannya, dan banyak dari pendapatpendapat manusia yang pendapat tersebut hanya berasal dari akal- akal mereka yang sempit dan hanya tong kosong yang nyaring bunyinya, akan tetapi pada zaman kita justru tong kosong jauh lebih laku dipasaran. Maka risalah ini adalah salah satu bentuk kepedulian seorang sunny salafy terhadap kaumnya yang telah semakin menjauh dari hakekat hidup mereka, risalah ini juga sebagai nasehat agar terlepas tanggung jawab yang dibebankan oleh Alloh
l kepada saya dalam menyampaikan ilmu ini.
HAKEKAT KEMAJUAN MENURUT AL- KITAB DAN AS- SUNNAH Alloh
l berkata:
ِ َين َِم َْن َقَ ْبلِ ِه َْم َ َولَيُ َم ِّكنَ ََّن ََ ف َالَّ ِذ ََ َاستَ ْخل َِ َّه َْم َفِي َ ْاْل َْر َِ الصالِ َح ََ ﴿ َو َع َد َاللََّوَُالَّ ِذ َّ َ ين َآ ََمنُوا َ ِم ْن ُك َْم َ َو َع ِملُوا ُ ات َلَيَ ْستَ ْخل َفن ْ َ ض َ َك َما َك ََ َِّه َْم َ ِم َْن َبَ ْع َِد َ َخ ْوفِ ِه َْم َأ َْمنًا َيَ ْعبُ ُدونَنِي َ ََل َيُ ْش ِرُكو َن َبِي َ َشيْئًا َ َوَم َْن َ َك َف ََر َبَ ْع َد َذَل َ َل َُه َْم َ ِدينَ ُه َُم َالَّ ِذي َ ْارت ُ ضى َل َُه َْم َ َولَيُبَ ِّدلَن ِ كَ ُى َمَالْ َف ِ .]55 : اس ُقو َن﴾ [النور ُ ََ فَأُولَئ “Dan Alloh
l
berjanji kepada orang- orang yang beriman di
antara kalian dan yang beramal sholih bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang- orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridloi - Nya untuk mereka, dan Dia akan benar- benar akan merubah keadaan mereka, setelah mereka berada
3
dalam ketakutan menjadi aman. Selama mereka tetap mengibadahi-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang- orang yang fasiq.”
l menjelaskan dalam ayat ini bahwasannya kekuasaan yang kekuasaan juga mencakup kemajuan Alloh l janjikan bagi
Alloh tentunya
sebuah kaum yang mereka itu benar- benar merealisasikan keimanan mereka kepada Alloh
l dengan beramal sholih, dan mereka akan tetap dalam
keamanan dan kedamain selama mereka melaksanakan tauhid dan menjauh dari kesyirikan. Bisa difahami dari sini bahwasannya kemajuan itu melazimkan kemajuan di dalam perekonomian dan lain sebagainya yang berkenaan dengan dunia saja, walaupun kemajuanpun tidak menafikan hal tersebut bahkan agama ini tidak melarangnya selama tidak melampaui batasanbatasan yang Alloh
l berikan, tapi hal itu bukan sesuatu yang lazim dan
harus terpenuhi oleh negeri yang kokoh dan maju. Kita lihat kepada Nabi kita Muhammad n bersama para sahabatnya yang mereka pada saat itu di puncak kejayaan dan kekokohan Islam akan tetapi mereka lebih memilih kehidupan yang sederhana dan sangat jauh dari ketamakan terhadap dunia, semua orang yang mengetahui atau membaca sejarah Beliau memahami hal
l benar- benar memberikan kewibaan bagi Islam di musuh- musuhnya. Kemudian Alloh l menjelaskan di
ini, akan tetapi Alloh hadapan para
dalam ayat yang lainnya tetang apa yang wajib dilakukan oleh kaum yang berkuasa agar mereka tetap kokoh: َّ َ الص ََلةَ َ َوآَتَ ُوا ﴾وف َ َونَ َه ْوا َ َع َِن َال ُْم ْن َك َِر َ َولِلََِّو َ َعاقِبَ َةُ َ ْاْل ُُموَِر َِ الزَكاةَ َ َوأ ََم ُروا َبِال َْم ْع ُر َِ َّاى َْم َفِي َ ْاْل َْر ََ ﴿الَّ ِذ َّ َ ض َأَقَ ُاموا ُ ين َإِ َْن َ َم َّكن
.]14 : [احلج
“Orang- orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, memerintahkan
4
untuk berbuat ma’ruf dan melarang dari kemungkaran, dan kepada Alloh
l -lah kembali segala urusan.” Tentunya penunaian kewajiban- kewajiban yang tersebut di dalam ayat ini adalah bentuk pelaksanaan tauhid, jika hilang syarat ini maka kaum tersebut akan berada dalam kerendahan dan kenistaan. Dan tentunya di sana ada beberapa hal yang menyebabkan tercabik- cabiknya tauhid, dan kita tidak akan menyebutkan semuanya akan tetapi seperti judul yang telah terpampang di atas bahwasannya salah satu penyebab hancurnya tauhid adalah sihir dengan aneka ragamnya yang sekarang marak di tengah masyarakat kita, atau bahkan sekarang menjadi kebanggaan, menjadikan sihir seperti mata pelajaran atau bidang studi yang bisa dipelajari oleh siapa yang menginginkannya, kemudian memberikan ijazah atas kelulusannya, bahkan sampai dibuat perlombaan dengan hadiah yang menggiurkan untuk mendorong manusia agar tertarik dengan hal ini. Lebih- lebih di kota kita ini yaitu; Jombang –semoga Alloh
l
membersihkannya dari kotoran
kesyirikan- yang terkenal dengan sebutan “kota santri” karena disinilah induk sebuah ormas terbesar di Indonesia nahdlatul ulama‟ –atau lebih tepatnya umala‟-yang lekat dengan bau tashowwufnya, bersamaan dengan besarnya jumlah mereka di negara ini, akan tetapi perubahan positif terhadap masyarakat ini sangat minim atau bahkan mereka membawa masyarakat ini kepada kemunduran, kenyataan membuktikan hal ini, jangan menutup mata anda karena fanatisme anda terhadap kelompok ini. Kita bahkan berani katakan bahwasannya shufiyyah itu seperti tempat sampah yang siap menerima pemikiran- pemikiran sampah yang busuk dari setiap golongan yang mau berpadu dengannya, kita contohkan; pemikiran komunis yang sangat berbahaya ternyata tumbuh dengan pesatnya di salah satu perguruan tinggi mereka di Jombang “undar” universitas darul ulum, dan dikenal para mahasiswanya paling suka berdemonstrasi. iain institut agama Islam negeri, yang lebih pantas kalau diberi kepanjangan “ingkar Alloh
l ingkar Nabi”
mengapa?? Karena di situ ada jurusan ushuludin yang ternyata adalah ilmu filosofi yunani atau ilmu mantiq, sehingga tercetaklah dari mereka orangorang yang mengaku- ngaku muslim tapi sebenarnya dia adalah seorang
5
munafiq, yang sekarang mereka terhimpun dalam sebuah organisasi bermana GILa, dan akhir perkara mereka adalah ragu tentang keberadaan Alloh
l.
Permisalan lagi ada sebuah pondok pesantren shufy di Batu Malang, ketika saya masih duduk di bangku kuliah pernah mengadakan kegiatan di tempat tersebut, dan saya melihat sebuah gambar besar lambang dari hizbut tahrir yang misi mereka adalah ingin menegakkan khlilafah Islamiyah tanpa pondasi yang kuat. Ini adalah kenyataan yang mengherankan, tapi bisakah mereka menerima Al- Kitab dan As- Sunnah di atas pemahaman salafus sholih? Tidak sekali- kali, manhaj ini adalah penghancur bagi ketenaran mereka. Satu lagi, yang kita akan membahasnya pada tulisan yang sederhana ini, bahwasannya nu adalah sebagai tameng atau pelindung bagi banyak dari organisasi- organisasi sihir, ini bukan sesuatu yang mengherankan karena memang kiyai- kiyai mer eka sendiri banyak yang menguasainya, sebagai bukti: pada tahun- tahun pemilu terpilihnya gusdur mereka membentuk pbm (pasukan berani mampus) yang dibekali oleh kiyai- kiyai mereka dengan ilmu- ilmu kebal. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyebutkan beberapa padepokan sihir dan perdukukunan yang ada di sekitar daerah Jombang, yang kita ketahui bersama bahwasannya kota ini adalah pusat dakwah nadliyiin dan merupakan induk dari pondok- pondok nu di seluruh wilayah di Indonesia, maka bukan hal yang aneh jika didapati banyak padepokan sihir di kota ini dengan berbagai macam jenisnya. Yang saat ini terlihat paling besar al- ma‟rifat bis syaithon di bawah didikan guru besar pendekar dakwah kh. rafi dzar muhammad al- fath dzulkarnain, begitu percaya dirinya orang seperti ini menggelari dirinya dengan tong- tong kosong dan karatan. Pertama, guru besar karena memang dia pendiri padepokan syaithon tersebut, tapi bagaimanapun juga dia tetap orang yang remeh dan rendah karena dia menyelisihi al- haq. .]41 : ﴿ َوَم َْنَيُِه َِنَاللََّوَُفَ َماَل ََوَُِم َْنَ ُم ْك ِرٍَم﴾ [احلج “Dan barangsiapa yang Alloh baginya kemuliaan.”
6
l
rendahkan, maka tidak ada
Kedua, pendekar dakwah, demi Alloh
l orang seperti dia tidak
pernah berbuat sesuatu yang bermafaat bagi dakwah yang haq justru telah merusak citra Islam dan menyesatkan orang- orang tertipu dengan tipuannya. Gelar ini seperti penamaan super hero fiktif belaka, tidak ada kenyataannya, mana pembelaan dia terhadap kaum muslimin yang terdlolimi? Kemudian menggelari dirinya dengan gelar kiyai, gelar ini kebanyakannya dipakai oleh shufiyyah di Indonesia khususnya Jawa Timur dan penggunaan julukan atau gelar seperti ini tidak ada yang menggunakannya dari para ulama‟ terdahulu. Tambah lagi haji, perlu diketahui bahwasannya orang yang sudah melaksanakan haji kemudian mengharuskan embel- embel gelar haji pada namanya perlu di pertanyakan keikhlasannya dalam melaksanakan haji, mana ada haji Muhammad
n,
haji Abu Bakr z, haji Umar bin Khothob z? Padahal para shohabat lebih sering mengerjakan haji dan lebih khusu‟ tentunya, tapi sama sekali tidak dinukil dari mereka hal yang seperti ini. Kemudian namanya yang panjang dan lama itu juga sangat lucu sepertinya dia ini ingin terlihat serba aroby tapi malah jadi arab pati nggenah, orang arob sendiri mungkin akan merasa aneh dan asing dengan namanya atau bahkan akan tertawa terbahakbahak karena memang menggelikan. Ketika saya melihat fotonya terpampang di poster- poster saat mereka akan mengadakan tabligh akbar, saya melihat sorotan matanya mengerikan yang itu menandakan jin- jin yang dia pelihara mungkin sudah banyak, walaupun dengan penampilan berserban dan berjubah putih. Rambut panjang yang melampaui batas, karena rambut Rasululloh n hanya sampai pundak dan kalau melebihi pundak ini hukumnya makruh, ini menunjukkan bahwasannya guru besar kita ini tidak memahami Sunnah Nabi n karena sesuatu yang remeh saja dia tidak mengetahuinya bagaimana persoalan ummat yang besar, maka dari itu saya menasehatkan guru besar untuk lebih banyak belajar ilmu syar‟i bukan justru memperdalam ilmu nyeleneh. Bangunan yang serba merah darah dari pangkal sampai ujungnya seperti markas drakula atau markas iblis, tentunya orang yang normal selera warnanya tidak serendah ini, hal ini mereka lakukan sepertinya adalah persyaratan dari jin atau syaithon yang selama ini menolong mereka dan menunjukkan syi‟ar mereka yang lekat dengan darah,
7
mengerikan sekali mereka. Kalau kita mengamati promosi- promosi mereka, mengatakan: promosi lebih lengkap baca majalah liberty, ini sesuatu yang sangat menggelikan; katanya pendekkar dakwah akan tetapi promosinya justru di majalah yang selama ini lekat dengan perdukunan, mistis, dan kesyirikan, juga sesuatu yang tidak pernah ketinggalan ini yang selama ini menjadi ciri khas dan pelaris bagi majalah ini, adalah parno dan parni ada di dalamnya, maksud saya banyak gambar binatang- binatang betina telanjang di situ. Kelihatannya mereka juga ingin ikut serta memarakkan dan menyebarluaskan senjata pemusnah masal bagi para generasi muda kita. Terpampang juga pada media promosi mereka; bahwasannya mereka akan mengajarkan ilmu kanurgan, tenaga dalam, kebal senjata dan lain sebagainya yang Nabi n, para shohabat, dan para ulama pendahulu kita dari Ahlus Sunnah sama sekali tidak dinukilkan dari mereka bahwa mereka mempelajari ilmu- ilmu seperti ini, lebih- lebih mengajarkannya, siapa imam mereka?! Siapa contoh mereka?! Tunggu tanggal mainnya. Kemudian di sebelah tempat kita belajar kurang lebih lima puluh meter ada sebuah padepokan bernama limang santri tutup langit yang disingkat dengan lstl, kita semua pasti merasa aneh dan asing terhadap nama padepokan tersebut. Bahkan terbesit dalam benak sebagian orang: Bagaimana bisa dengan lima santrinya menutup langit???? Padahal kalau musim panas tetap saja mereka kepanasan, kalau musim penghujan tempat merekapun kehujanan. Itulah yang seperti kita katakan di awal muqodimah tong kosong nyaring bunyinya di tambah lagi sudah berkarat. Padepokan ini agak lain dengan padepokan- padepokan yang lainnya karena mereka memberikan jasa untuk menyembuhkan orang- orang sakit jiwa, sebagian santrinya adalah dari mereka dan yang normal bisa kita hitung dengan jarijari kita. Guru mereka bukanlah orang yang dianggap terpandang dari sisi agama fersi mereka, menurut kabar yang saya dengar dari masyarakat sekitar, bahwasannya pak toyo (itu sebutan bagi guru mereka) sebelum besarnya padepokan tersebut dia menggeluti primbon (ramalan fersi Jawa), kemudian dia geluti bidang perdukunan fersi Jawa kejawen, akan tetapi cara seperti itu belum mendapatkan hasil yang maksimal, kemudian bergabung dengan pbm-nya gus dur (pasukan berani mampus) maka setelah beberapa lama kemudian dia mendirikan padepokan lstl dengan tameng pb nu dan ini
8
tercantum pada plang nama mereka yang terpasang di pinggir jalan raya, agar terlihat lebih agamis. Yang terakhir sebuah padepokan yang cukup dekat juga dengan madrosah kita yaitu lenting saketi, saya tidak tahu maknanya secara pasti. Padepokan ini terlihat sepi dari pada padepokan- padepokan terdahulu karena memang padepokan ini murni kejawen tidak berkedok agama, walaupun gurunya mengaku muslim. Meskipun demikian pengakuan mereka akan tetapi saya tidak pernah melihat mereka sholat bersama jama‟ah atau sholat Jum‟at, bahkan di waktu- waktu sholat sering sekali kita lihat mereka keluyuran. Dan yang ingin saya tekankan di sini bahwasannya segala kebathilan yang berkedokkan agama kebanyakannya laris di tengah masyarakat kita, karena dengan kedok tersebut masyarakat lebih percaya dan merasa aman dari hal- hal yang terlarang dalam agama. PENGERTIAN SIHIR 1. Secara Bahasa.
Sihir adalah ungkapan dari sesuatu yang tersembunyi atau tidak jelas sebabnya. Dan sihir itu dinamakan sihir karena dilakukan dengan perkaraperkara yang tersembunyi yang tidak bisa dilihat dengan mata. 2. Secara Syar’i.
Sihir adalah jimat- jimat, ruqyah, mantra yang berdampak pada hati dan badan sehingga sakit oleh karenanya atau bahkan bisa membunuh dan memisahkan antara seseorang dengan istrinya. Keadaan sihir itu memiliki hakekat yaitu bahwasannya sihir itu berdampak terhadap akal dan badan, akan tetapi bukan maknanya sihir itu bisa merubah sesuatu seperti merubah tali menjadi ular atau kayu menjadi besi. Sebagaimana Alloh
l berkata:
ِ ﴿قَالُوا َيا َموسى َإِمَّا َأَ َْن َتُل ِْق َي َوإِمَّا َأَ َْن َنَ ُكو َن َأ ََّولََ َم َن َأَلْ َقى َ* َقَالََ َب َل َأَلْ ُقوا َفَِإذَا َ ِحبال ُُه َم َو ِع َصيُّ ُه َْم َيُ َخيَّ َُل َإِل َْي َِو َِم َْن َْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َْ .]55 ، 55 : ِس ْح ِرِى َْمَأَنَّ َهاَتَ ْس َعى﴾ [طو
9
“Mereka berkata: Hai Musa, apakah engkau yang melemparkan atau kami yang pertama melemparkannya? Berkata Musa: Kalian dahulu melemparkan. Maka tiba- tiba tali- tali dan tongkat- tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan- akan dia berjalan karena sihir mereka.” SIHIR ADALAH KEBIASAN DI MASA JAHILIYAH BUKAN KEBIASAAN KAUM MUSLIMIN Ayat di atas menunjukkan bahwasannya sihir mempunyai peranan penting dalam sistem negara sebagai senjata untuk melawan musuhmusuhnya. Itu lebih jelas dengan janji fir‟aun kepada tukang- tukang sihirnya jika berhasil mengalahkan Musa u: ِ َّ َاء ، 441 : ين﴾ [األعراف ََ ِينَ*َقَالَََنَ َع َْمَ َوإِنَّ ُك َْمَل َِم ََنَال ُْم َق َّرب ََ َِج ًراَإِ َْنَ ُكنَّاَنَ ْح َُنَالْغَالِب ََ ﴿ َو َج ْ الس َح َرَةَُف ْر َع ْو َنَقَالُواَإِ ََّنَلَنَاَ َْل
.]441
“Dan ketika datang beberapa tukang sihir kepada fir’aun, mengatakan: Apakah kami akan mendapatkan upah jika kamilah yang menang? fir’aun menjawab: Ya, dan sesungguhnya kalian akan termasuk orang- orang terdekatku.” SIHIR ADALAH SENJATA KAUM YAHUDI UNTUK MELAKUKAN MAKAR Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhory dan Muslim dari haditsnya A‟isyah - –رضي اهلل تعاىل عنهاbahwasannya Rosululloh n disihir oleh seorang yahudi yang bernama labid bin a‟shom sampai dibayangkan bahwa Beliau n mendatangi keluarganya padahal tidak mendatanginya. Bahkan fakta menyatakan bahwasannya sihir itu sama sekali bukan dari agama Islam, kita nukilkan dari perkataan salah seorang ulama‟ Yaman yaitu Imam As- Shon‟any -–رمحو اهلل تعاىل, beliau berkata di dalam kitabnya “Tathhirul I‟tiqod”: Ibnu Bathuthoh dan yang selainnya menyaksikan di negeri india sebuah kaum yang dinyalakan bagi mereka api dan mereka memakai pakaian yang tipis, kemudian mereka masuk ke dalam api yang membara itu dan keluar lagi tanpa terbakar. 10
Berkomentar Syaikh Al- Faqy - –رمحو اهلل تعاىلterhadap perkataan As Shon‟any: Mereka adalah para shufiyyah budha para penyembah berhala, dan mereka itulah pendahulu dimanapun dan kapanpun, sesungguhnya asal shufiyah adalah dari mereka, memasukkan pemikiran sesat ini musuhmusuh Islam untuk merobohkan tiang- tiangnya dan mencabik- cabik syari‟atnya yang terbesar yaitu memurnikan ibadah hanya bagi Alloh
l.
Pondasi agamanya shufiyyah adalah sihir dengan berbagai jenisnya. TANDA- TANDA SIHIR Termasuk tanda- tanda sihir adalah: 1. Menanyakan kepada pasien tentang namanya dan nama ibunya. 2. Meminta dari pasien pakaian yang dia pakai atau potongan kain. 3. Pembacaan suatu perkataan yang tidak bisa difahami dengan katakata yang asing dan aneh (mantra). 4. Memberi pasien kertas untuk dibakar kemudian dihembuskan asap bakaran tersebut ke badannya, atau mengalungkan kertas tersebut, atau menguburkannya. 5. Jika memberikan sesuatu kepada pasien untuk mengalungkannya atau memakainya dan ini yang disebut sebagai tolak- balak. 6. Atau meminta dari pasien untuk menyembelih seekor hewan atau bangsa burung- burungan tanpa Basmalah ketika menyembelihnya. 7. Meminta dari pasien untuk menyembelih hewan atau burung kemudian mengoleskan darahnya ke bagian yang sakit pada badannya, atau meminta untuk menyembelih hewan dengan warna tertentu, seperti hitam misalnya. 8. Menuliskan bagi pasien pada kertas yang bertuliskan huruf atau nomor atau dengan membentuknya segi empat, segi enam, melingkar, atau selainnya. 9. Pasien diminta untuk memberitahukan namanya, nama daerahnya, permasalahan yang dia datang oleh karenanya, kehidupannya pada masa lampau, atau yang semisalnya. 10. Meminta sedikit dari rambut pasien, kukunya, atau yang semisalnya.
11
Maka barangsiapa yang didapati padanya itu salah satu dari tandatanda ini, diketahui bahwasannya dia adalah dukun, penyihir atau peminta bantuan syaithon, yang wajib untuk kita berhati- hati darinya. Berkata Ibnul Qoyyim -–رمحو اهلل تعاىل: Dan kekuatan sihir itu berdampak pada hati- hati yang lemah, karena itu kebanyakan sihir banyak menimpa kaum wanita, anak kecil, atau orang- orang bodoh, karena arwah yang keji itu hanya bisa hidup pada arwah yang siap menerimanya dan sesuai dengannya. [Nukilan dari kitab “40 Pelajaran bagi Siapa yang Mendapati Romadlon” yang di tulis oleh Abdul Malik Al- Qosim/98-99/Darul Qosim]. JANGAN TERTIPU DENGAN PENAMPILAN PENYIHIR Jika anda telah mengetahui tanda- tanda penyihir di atas, maka jangan sekali- kali lalai dengan hanya penampakan secara dlohir. Berkata Syaikh Sholih Al- Fauzan - حفظو اهلل تعاىل-: Dan termasuk hal yang perlu diperhatikan adalah bahwasannya penyihir, dukun, dan peramal mereka telah bermainmain dengan aqidah masyarakat awam dari segi mereka menampakkan dirinya sebagai tabib, kemudian memerintahkan pasiennya agar dia menyembelih kepada selain Alloh
l, dan menuliskan bagi pasien mantra-
mantra yang syirik, atau membuatkan jimat- jimat untuk dikalungkan atau digantungkan di rumah- rumah mereka. Sebagian yang lainnya tampil sebagai seorang yang bisa mengabarkan hal- hal yang ghoib, lalu mendatanginya orang- orang yang bodoh untuk bertanya tentang barangnya yang hilang. Yang lainnya berpenampilan seakan- akan dia adalah seorang wali yang mempunyai kesaktian dan karomah, seperti mampu masuk ke dalam api tapi tidak terbakar, memukulkan pada dirinya dengan senjata tajam tapi tidak melukainya, atau mampu untuk dilindas mobil, dan lain sebagainya. [Aqidatut Tauhid/126-127]. HUKUM SIHIR Sihir muharrom menurut Al- Kitab, As- Sunnah, dan kesepakatan para ulama. Dari Al- Qur‟an:
12
ِ الشي ِ الشي ِ َالس ْح ََر َ َوَما ََ ين َ َك َف ُروا َيُ َعلِّ ُمو َن َالن ََ اط َِ ين َ َعلَى َ ُمل َُ اط ِّ َ َّاس َ َّ َ ْك َ ُسلَْي َما َن َ َوَما َ َك َف ََر َ ُسلَْي َما َُن َ َولَك ََّن َ َّ َ ﴿ َواتَّبَ ُعوا َ َما َتَ ْت لُو ِ َِ وت َوماَي علِّم ََلَتَ ْك ُف َْرَفَ يَتَ َعلَّ ُمو َنَِم ْن ُه َما ََ َولَإِنَّ َماَنَ ْح َُنَفِ ْت نَ َةٌَف ََ َح ٍَدَ َحتَّىَيَ ُق ََ ار َ انَم َْنَأ َ َ ُ َ َ ََ ار ُ وت َ َوَم ُ أُنْ ِزلَََ َعلَىَال َْملَ َك ْي َِنَبِبَابِ ََلَ َى ِ ِ َ ض ِّار ِِ ِ ِِ ِ َض ُّرُى َْمَ َوََلَيَ ْن َفعُ ُه َْمَ َولََق َْدَ َعلِ ُموا ُ ََح ٍَدَإََِّلَبِإ ْذ َِنَاللََِّوَ َويَتَ َعلَّ ُمو َنَ َماَي َ ينَبَِوَم َْنَأ َ َ َماَيُ َف ِّرقُو َنَب َوَبَ ْي ََنَال َْم ْرَءَ َوَزْوج َوَ َوَماَ ُى َْمَب ِ لَم َِنَا ْشت ر َاهَُماَل ََوَفِيَ ْاْل .]401 : َوَ َكانُواَيَ ْعلَ ُمو َن﴾ [البقرة َْ سَ َماَ َش َرْواَبَِِوَأَنْ ُف َس ُه َْمَل ََ ْقَ َولَبِئ ٍَ َخ َرَِةَ ِم َْنَ َخ ََل ُ َ ََ َ “Dan mereka mengikuti apa- apa yang di baca oleh syaithonsyaithon pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaithon- syaithon itu yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu , karena itu janganlah kamu kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraiakan antara suami dengan istrinya. Dan mereka itu tidak memberi mudlorot dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan idzin Alloh
l.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi madlorot
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menukar Kitabulloh dengan sihir itu tiadalah baginya keuntungan di akhirot, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” Dari As- Sunnah: sebagaimana dalam hadits Abu Huroiroh z yang diriwayatkan oleh Bukhory dan Muslim, Rosuluh n berkata: َ َوقتل َالنفس َالتي َحرم َاهلل َإل، َوالسحر، (الشرك َباهلل: وما ىن؟ قال، يا رسول اهلل: قالوا.)(اجتنبوا َالسبع َالموبقات .)َوقذفَالمحصناتَالمؤمناتَالغافَلت،َوالتوليَيومَالزحف،َوأكلَمالَاليتيم،َوأكلَالربا،بالحق “Jauhilah tujuh pembinasa! Para shahabat berkata: Wahai Rosululloh, apakah itu? Beliau berkata: Menyekutukan Alloh membunuh jiwa yang Alloh
l, sihir,
l mengharomkannya kecuali dengan alasan
yang benar, memakan bunga, memakan harta anak yatim, melarikan diri
13
ketika pertemuan dua pasukan, dan menuduh berzina seorang mu’minah yang menjaga kehormatannya.” Para ulama‟ telah menukilkan ijma‟ bahwasannya sihir itu muharrom, lalu bagaimana mereka para nahdliyin yang mengklaim diri mereka bermadzhab Syafi‟i terhadap kesepakatan ulama‟ ini termasuk di dalamnya Imam Syafi‟i?! Justru mereka adalah orang- orang yang paling getol mempelajari dan menyebarluaskan sihir. HUKUM PENYIHIR Terjadi khilaf di antara para ulama tentang hukum penyihir, apakah dia kafir atau tidak, menjadi dua pendapat: 1. Pendapat jumhur, bahwasannya mereka kafir secara muthlaq tanpa adanya rincian. 2. Pendapat Syafi‟i dan dlohiriyah, mereka berpendapat bahwasannya penyihir tidak kafir kecuali jika melakukan sesuatu yang membatalkan keislamannya, seperti meminta bantuan syaithon. Dan yang rojih dari dua pendapat ini adalah pendapat pertama karena sihir itu kufur dan penyihir jika kafir berdasarkan dalil- dalil, dan dalilnya adalah ayat tersebut di atas: ِ الشي ِ َ .﴾الس ْح ََر ََ ينَ َك َف ُرواَيُ َعلِّ ُمو َنَالن ََ اط ِّ ََّاس َ َّ َ﴿ َوَماَ َك َف ََرَ ُسلَْي َما َُنَ َولَك ََّن “Padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaithon- syaithon itu yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” ِ َِ وتَوماَي علِّم .﴾َلَتَ ْك ُف َْر ََ َولَإِنَّ َماَنَ ْح َُنَفِ ْت نَ َةٌَف ََ َح ٍَدَ َحتَّىَيَ ُق ََ ار َ انَم َْنَأ َ َ ُ َ َ ََ ار ُ وتَ َوَم ُ ﴿ َوَماَأُنْ ِزلَََ َعلَىَال َْملَ َك ْي َِنَبِبَابِ ََلَ َى “Dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu , karena itu janganlah kamu kafir.” ِ ﴿ولََق َْدَ َعلِمواَلَم َِنَا ْشت ر َاهَُماَل ََوَفِيَ ْاْل .﴾َوَ َكانُواَيَ ْعلَ ُمو َن َْ سَ َماَ َش َرْواَبَِِوَأَنْ ُف َس ُه َْمَل ََ قَ َولَبِْئ ٍَ َخ َرَِةَ ِم َْنَ َخ ََل ُ َ ََ َ ُ َ
14
“Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menukar Kitabulloh dengan sihir itu tiadalah baginya keuntungan di akhirot, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” Maksud ayat yang terakhir adalah bahwasannya tidak ada sedikitpun bagian baginya di akhirot, ini menunjukkan kekafirannya, adapun sudut pandang Syafi‟i dari kenyataan penyihirnya bukan melihat dari sudut pandang kemuthlaqkan dalil, maka yang rojih dari dua pendapat tersebut adalah pendapat jumhur. Saya hanya ingin membuka kebobrokan nahdliyin yang mereka mengklaim sebagai pengikut Syafi‟i, walaupun pendapat Syafi‟i di sini adalah pendapat yang lemah yaitu menganggap penyihir itu kafir jika dia melakukan hal- hal yang membatalkan keislamannya, maka dimana mereka dari madzhab ini, jutru mereka yang mempopulerkan ilmu sihir sedangkan ilmu sihir mana yang tidak meminta bantuan terhadap syaithon, dan ini adalah termasuk dari pembatal Islam. PENYIHIR ITU HUKUMANNYA DI BUNUH ATAU TIDAK? Terjadi khilaf di antara para ulama‟ di dalam permasalahan ini menjadi dua pendapat: 1. Pendapat pertama adalah pendapat kebanyakan dari para ulama‟, mereka berpendapat bahwasannya penyihir itu di bunuh, berdalilkan dengan: a. Atsar Umar z diluar shohihain dengan sanad yang shohih, bahwasannya dia memerintahkan kepada kaum Anshor untuk membunuh semua penyihir. b. Perbuatan Jundub z ketika membunuh penyihir yang sedang menunjukkan kebolehannya di depan khalayak. c. Atsar Hafshoh - –رضي اهلل تعاىل عنهاbahwasannya beliau memerintahkan untuk membunuh budak perempuan beliau yang telah menyihirnya.
15
2. Pendapat kedua adalah pendapat Syafi‟i dan dlohiriyah, bahwasannya penyihir itu di bunuh jika penyihir tersebut membunuh dengan sihirnya. Dan yang rojih adalah bahwasannya penyihir itu hukumannya di bunuh karena dia murtad (keluar dari agama Islam), tanpa harus diberi tenggang waktu untuk bertaubat sebagaimana perbuatan para shohabat di atas, kalaupun perlu di beri masa tenggang maka hal ini dikembalikan kepada ijtihadnya seorang imam. Jika dia menampakkan taubat akan tetapi telah melakukan pembunuhan dengan sihirnya, maka dia di bunuh sebagai qishos atasnya dan di dalam hukum syar‟i dia dihukumi sebagai muslim. Kalau dia tidak pernah melakukan pembunuhan dengan sihirnya إن شاء اهلل Alloh
l akan mengampuni dosanya.
HUKUM MEMPELAJARI SIHIR Ibnu Qudamah t telah menukilkan kesepakatan para ulama‟ atas haromnya belajar dan mengajarkan sihir, sebagaimana di kitabnya AlMughni. Dan dalil atas yang demikian itu: ِ الشي ِ َ 1. ََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ﴾الس ْح ََر ََ ينَ َك َف ُرواَيُ َعلِّ ُمو َنَالن ََ اط ِّ َّاس َ َّ َ﴿ َوَماَ َك َف ََرَ ُسلَْي َما َُنَ َولَك ََّن “Padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaithon- syaithon itu yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” 2. Dan dalil- dalil lainnya yang telah disebutkan di depan. APAKAH HUKUM ORANG YANG MEMPELAJARI SIHIR DAN MENGAJARKANNYA KAFIR? Madzhab Abu Hanifah, Malik, dan Ahmad bahwasannya kafir orang yang mempelajari sihir dan melakukannya. Dan dalil- dalinya telah lampau. Berkata Syaikh Abdurrohman As- Sa‟dy -–رمحو اهلل تعاىل: Sihir masuk dalm kesyirikan dari dua segi:
16
1. Dari segi apa yang pada sihir itu dari meminta bantuan syaithon, ketergantungan dengan mereka, dan pendekatan diri kepada mereka dengan melakukan hal- hal yang mereka minta agar supaya mereka bersedia memberi bantuan padanya. 2. Dari segi pada sihir itu pengakuan terhadap pengetahuan tentang ilmu ghoib, pengakuan bahwa dia menyekutui Alloh
l pada ilmu-Nya
dan menempuh jalan menuju yang demikian itu, yang hal ini adalah termasuk cabang- cabang kesyirikan dan kekufuran. [Al- Qaulus Sadid]. Dan berkata beliau -–رمحو اهلل تعاىل: Dan pada sihir itu dari perbuatanperbuatan harom dan keji, seperti membunuh, memisahkan antara dua orang yang saling mengasihi (suami dan istrinya, bapak dan anaknya, dan yang sejenisnya), atau sebaliknya, dan merusak akal, yang semua ini adalah termasuk keharoman yang besar dan hal itu termasuk kesyirikan, karena itu penyihir hukumnya adalah dibunuh karena sangat berbahayanya dia dan sangat merusak. [Al- Qoulus Sadid]. SIHIR TIDAK BISA BERPENGARUH KECUALI DENGAN KEHENDAK ALLOH
l
ِ ِ َ ض ِّار ِ ﴾َح ٍَدَإََِّلَبِإ ْذ َِنَاللََِّو َ ينَبَِوَم َْنَأ َ َ ﴿ َوَماَ ُى َْمَب “Dan mereka itu tidak memberi mudlorot dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan idzin Alloh
l.”
PENYIHIR DARI AHLI KITAB APAKAH DI BUNUH ATAU TIDAK? Tentang permasalahan ini para ulama‟ berbeda menjadi dua pendapat: 1. Tidak di bunuh, ini adalah pendapat Malik, Syafi‟i, dan Ahmad. Dan dalil mereka:
17
a. Perbuatan Rosululloh n bahwasannya beliau ketika di sihir oleh seorang yahudi labid bin a‟shom tidak membunuhnya dan kalau saja beliau membunuhnya tentu akan di nukil tentang hal tersebut. b. Mereka beralasan: bahwasannya kita telah mengakui mereka di atas kekafiran dengan membayar jizyah (upeti), maka sihir adalah kufur, karena itu penyihir dari ahli dzimmah (kafir dzimmy) tidak di bunuh kecuali jika dia memberikan madlorot atas sebagian kaum muslimin, maka hal tersebut adalah sebagai bentuk pengingkaran terhadap perjanjian bersama kaum muslimin, maka dia dibunuh sebagaimana dibunuhnya orang kafir harby. 2. Pendapat kedua; di bunuh, ini adalah madzhabnya Abu Hanifah, salah satu riwayat dari Ahmad, dan perkataan beberapa orang dari para ahlul ilmi. Dan mereka berdalil dengan keumuman dalil tentang kafirnya para penyihir, dan ini yang rojih. Adapun perkataan mereka (pempela pendapat pertama): Kita telah mengakui mereka di atas kekafiran, maka bantahannya: Kita mengakui kekafiran mereka yang tanpa adanya sihir, adapun kekufuran yang disebabkan karena sihir maka hal ini tidak termasuk di dalam perjanjian antara kita (kaum muslimin) dan mereka (ahli dzimmah). PENYIHIR WANITA APAKAH DIA DI BUNUH ATAU TIDAK? Jumhur ulama‟ berpendapat bahwa dia di bunuh, dan menyelisihi pendapat ini Abu Hanifah dia berpendapat bahwasannya wanita tidak di bunuh. Dan yang rojih adalah pendapat jumhur karena keumuman dalil dan atsar dan karena keumuman hadits: .)(منَبدلَدينوَفاقتلوه “Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia.” HUKUM ORANG YANG MENDATANGI TUKANG SIHIR Dari Abu Huroiroh z secara marfu‟: َ .)
n )منَأتىَحائضاَأوَامرأةَفيَدبرىاَأوَكاىناَفقدَكقرَبماَأنزلَعلىَمحمد 18
“Barang siapa yang mendatangi wanita yang haid, atau melalui duburnya, atau mendatangi seorang dukun, maka dia telah kafir terhadap apa- apa yang diturunkan kepada Muhammad n.” [HR. At- Tirmidzi] Hadits ini dloif (lemah) akan tetapi dengan seluruh jalan- jalannya terangkat menjadi hasan. Dan dari haditsnya Jabir bin Abdillah z secara marfu‟: َ .»َnَ«منَأتىَكاىناَفصدقوَبماَيقولَفقدَكفرَبماَأنزلَعلىَمحمد “Barangsiapa yang mendatangi dukun kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka dia telah mengkufuri apa- apa yang diturunkan kepada Muhammad dalam Kasyful Astar].
n.”
[HR. Al- Bazar sebagagaimana di
Hadits ini sanadnya hasan, dan dengan seluruh penguatnya terangkat menjadi shohih. Berkata Imam Muhammad bin Ali As- Syaukany -–رمحو اهلل تعاىل: Dan alasan yang mengharuskan hukum dengan kekufuran bukanlah kecuali karena keyakinan bahwa dia menyekutukan Alloh pada ilmu ghoib, bersamaan dengan itu banyak hal yang terjadi tanpa adanya keyakinan seperti itu, akan tetapi barangsiapa yang mendekati daerah larangan ditakutkan dia akan memasuki daerah larangan tersebut. [Ad- Durr Nadlid/26/Darul minhaj]. PEMBAGIAN KEKUATAN YANG MELEBIHI KEBIASAAN MANUSIA Kekuatan yang melampaui kebiasaan manusia biasa (biasa kita sebut dengan kesaktian atau kedikdayaan) terbagi menjadi tiga: 1. Kekuatan yang tidak dimampui jin dan manusia ini adalah ayat atau termasuk tanda- tanda atau bukti kekuasaan Alloh
l
yang
diberikan kepada para nabi yang lebih kita kenal sebagai mu‟jizat.
19
2. Kekuatan yang diberikan kepada seseorang yang beriman, ini yang disebut sebagai karomah dan hal ini termasuk dari tanda- tanda kenabian, dan karomah ini tidak terjadi kecuali karena kokohnya dia mengikuti jejak nabinya.1 3. Kekuatan yang terjadi pada orang- orang yang jahat, orang kafir, atau ahli maksiat yang mereka selalu melakukan keharoman, dan meninggalkan kewajiban, ini yang dinamakan kekuatan syaithon. Bisa ditarik kesimpulan dari sini, bahwasannya: munculnya kekuatan yang melampaui batas kebiasaan manusia semata- mata tidak menentukan sesuatupun pada orang tersebut, bahkan perlu dilihat keadaan oarng itu sendiri. [Syarah kitab Al- Furqon/158/Maktabatul Huda Muahammady]. Berkata Syaikh Sholih Al- Fauzan - حفظو اهلل تعاىل-: Qoidah yang mendasar: Bahwasannya pembeda antara kekuatan syaithon adalah keadaan orang itu sendiri, jika orang yang terjadi kekuatan itu padanya adalah orang yang taat kepada Alloh
l
dan Rosulnya
n,
memerintahkan pada kebenaran,
mengingkari kebathilan, dan bertaqwa maka boleh jadi Alloh
l yang
memberikan kepada karomah, tapi jika sebaliknya orang tersebut ahli maksiat, menyelisihi perintah-Nya, melakukan hal- hal yang harom, meninggalkan kewajiban, menyukai hal- hal yang kotor dan najis, maka ini kekuatan syaithon. [Rujukan terdahulu/161]. Syaikul Islam Ibnu Taimiyah - –رمحو اهلل تعاىلmenyebutkan sebagaimana di dalam Majmu‟ul Fatawa [11/466]: Berkata Yunus bin Abdil A‟la berkata kepada Syafi‟i: Apa engkau mengetahui apa yang dikatakan oleh Laits bin 1
Kekuatan inipun tidak diberikan menurut kehendaknya, kapan dia menginginkannya lalu munculah kekuatan tersebut, akan tetapi kekuatan ini hanya terjadi dengan kehendak
l
l
Alloh , contohnya adalah: seorang muslim yang bertaqwa pada Alloh dia sedang terkepung oleh musuh- musuhnya di dalam peperangan dengan orang- orang
l
l
kafir, kemudian dia beristighotsah kepada Alloh : Ya Alloh , selamatkanlah aku. Maka dia terbang di atas orang- orang kafir tersebut, atau berjalan di tengah- tengah mereka dan mereka tidak bisa melihatnya, atau karomah lainnya yang Alloh kehendaki bagi hamba tersebut.
20
l
Sa‟ad? Dia berkata: Kalau engkau melihat shohibul hawa berjalan di atas air, maka janganlah engkau tertipu dengannya. Berkata Syafi‟i: Laits masih kurang, kalau engkau melihat shohibul hawa terbang di atas udara, maka janganlah engkau tertipu dengannya.
SIAPAKAH WALI- WALI ALLOH Alloh
l?
l menerangkan:
.]51 ، 51 : ينَآ ََمنُواَ َوَكانُواَيَتَّ ُقو َن﴾َ[يونس ََ فَ َعلَْي ِه َْمَ َوََلَ ُى َْمَيَ ْح َزنُو َنَ*َالَّ ِذ ٌَ اءَاللََِّوَََلَ َخ ْو ََ ََلَإِ ََّنَأ َْولِي َ َ ﴿أ “Ketahuilah, sesungguhnya wali- wali Alloh
l
tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang- orang yang beriman dan senantiasa bertaqwa.” َوت َيُ ْخ ِر ُجونَ ُه َْم َِم ََن َالنُّوَِر َإِلَى َُ ُين َ َك َف ُروا َأ َْولِيَ ُاؤ ُى َُم َالطَّاغ ََ ات َإِلَى َالنُّوَِر َ َوالَّ ِذ َِ ين َآ ََمنُوا َيُ ْخ ِر ُج ُه َْم َِم ََن َالظُّلُ َم ََ ﴿اللََّوُ َ َولِ َُّي َالَّ ِذ .]152 : ابَالنَّا َِرَ ُى َْمَفِ َيهاَ َخالِ ُدو َن﴾َ[البقرة َُ َص َح ََ ِاتَأُولَئ َِ الظُّلُ َم ْ كَأ “Alloh
l
pelindung
orang-
orang
yang
beriman;
Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang- orang yang kafir, pelindung- pelindung mereka adalah thoghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya.” .]44 : ينَََلَ َم ْولَىَل َُه َْم﴾َ[حممد ََ َنَالْ َكافِ ِر ََّ ينَآ ََمنُواَ َوأ ََ َنَاللَََّوَ َم ْولَىَالَّ ِذ ََّ كَبِأ ََ ِ﴿ذَل “Yang demikian itu karena sesungguhnya Alloh
l
adalah
pelindung orang- orang yang beriman dan karena orang- orang kafir itu tidak mempunyai pelindung.” Maka dalil- dalil ini menjelaskan bahwa diantara orang yang beriman satu dengan yang lainnya saling mencintai, mereka juga adalah wali- wali Alloh
l, dan bahwasannya Alloh l adalah wali (pelindung) mereka. 21
Berkata Imam Ath- Thohawy -–رمحو اهلل تعاىل: Dan orang- orang yang beriman mereka semua adalah wali- wali Alloh
l.
Dan berkata Syaikhul Islam -–رمحو اهلل تعاىل: Sebesar- besar karomah adalah senantiasa di dalam keisthiqomahan. PEMBAGIAN WALI- WALI ALLOH
l
Pembagian ini sebagaimana di dalam ayat berikut: ِ اصطََفي نَا َ ِم َن َ ِعب ِ ﴿ثُ ََّم َأَورثْنَا َال ِ َادنَا َفَ ِم ْن ُه َم َظَالِ َم َلِنَ ْف ِس َِو َوِم ْن ُه َم َم ْقت َات َبِِإ ْذ َِن َاللََِّو َِ ص ٌَد َ َوِم ْن ُه َْم َ َسابِ ٌَق َبِالْ َخ ْي َر ََ اب َالَّ ِذ ََ َْكت ُ ْ َ َ ْ ْ ْ َ ين ٌ ْ َْ .]11 : ير﴾ [فاطر َُ ِض َُلَالْ َكب ََ َِذل ْ كَ ُى ََوَالْ َف “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang- orang yang Kami pilih di antara hamba- hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang muqtashid (pertengahan) dan di antara mereka ada pula yang sabiqun bil khoirot (muqorobun/ berlomba- lomba dalam kebaikan) dengan idzin Alloh
l.
Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” Disimpulkan dari ayat ini bahwa wali- wali Alloh
l
terbagi
menjadi dua: 1. Muqorobun. Mereka adalah orang- orang yang mendekatkan dirinya kepada Alloh
l dengan ibadah- ibadah yang sunnah setelah menunaikan yang wajib, meninggalkan hal- hal yang makruh dan yang harom. 2. Muqtashidun. Mereka adalah orang- orang yang mendekatkan dirinya kepada Alloh
l dengan melaksanakan kewajiban- kewajiban baik berupa amalan hati atau anggota tubuh. Sebagaimana di dalam hadits Abu Huroiroh z secara marfu‟:
22
َ َوما، َوما َتقرب َإلي َعبدي َبشيء َأحب َإلي َمما َافترضت َعليو، َمن َعادى َلي َوليا َفقد َآذنتو َبالحرب:(إن َاهلل َقال َ َويده، َوبصره َالذي َيبصر َبو، َفإذا َأحببتو َكنت َسمعو َالذي َيسمع َبو،يزال َعبدي َيتقرب َإلي َبالنوافل َحتى َأحبو .)َولئنَاستعاذنيَْلعيذنو،َوإنَسألنيَْلعطينو،َورجلوَالتيَيمشيَبها،التيَيبطشَبها “Sesungguhnya Alloh
l
berkata: Barangsiapa yang memusuhi
wali-Ku, maka Aku serukan peperangan baginya, dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku paling cintai kecuali dari apa- apa yang telah Aku wajibkan baginya, dan senatiasa dari hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku sehingga Aku mencintainya, maka jika Aku mencintainya Aku adalah pendengaranya yang dia mendengar dengannya, pengelihatannya yang dia melihat dengannya, tangannya yang dia bekerja dengannya, dan kakinya yang dia berjalan dengannya, jika dia meminta kepada-Ku sungguh Aku akan berikan, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku sungguh Aku akan melindunginya.” Berkata Imam Ibnu Abil „Iz -–رمحو اهلل تعاىل: Orang- orang yang bertaqwa Alloh
l menjadikan baginya jalan keluar dari sesuatu yang menimpa
manusia, memberikan pada mereka rizqi dari jalan yang tidak terduga, Alloh
l menolak dari madlorot, memberikan hal- hal yang bermanfaat bagi mereka, dan memberi mereka karomah. [Syarah Aqidah Thohawiyah]. JALAN KELUAR DARI BENCANA INI Berikut ini akan saya sebutkan beberapa jalan keluar tentunya dengan idzin Alloh
l, yang insya Alloh l kalau dilaksanakan oleh seluruh
pihak dari kalangan pemerintah dan masyarakat akan berdampak positif terhadap kemajuan negeri ini: 1. Penanaman aqidah yang benar sejak dini terutama tauhid melalui ta‟lim- ta‟lim, muhadloroh- muhadloroh yang diselenggarakan oleh para da‟i tauhid atau jika menginginkan pelajaran yang lebih intensif
23
dengan memasukkan anak- anak ke ma‟had salafy sunny yang tersebar di negara kita. 2. Pemerintah lebih memberikan kepercayaan terhadap para da‟i tauhid dengan memberikan kemudahan bagi mereka utnuk berdakwah kepada masyarakat dengan berbagai perantara yang tidak diperbolehkan oleh syari‟at. 3. Pemerintah harus lebih banyak merujuk kepada ulama‟ yang benarbenar amanah di dalam agamanya dan keilmuannya, tidak tertipu dengan oknum yang menamakan diri mereka adalah ulama‟ tapi sebenarnya adalah umala‟ (pekerja) yang angkuh terhadap kekuasaan dan mempunyai tendensi politik di dalam berfatwa, seperti para kiyaikiyai shufiyah. 4. Tidak menganggap remeh perkara- perkara yang melanggar hak- hak Alloh
l
dan Rosul-Nya seperti kesyirikan, karena kesyirikan
adalah merupakan kedloliman yang paling besar dan kesyirikan akan menyebabkan kehancuran ummat, telah hancur ummat- ummat sebelum kita karena mereka berpaling dari dakwah para Rosul dan terus- menerus di dalam kesyirikan mereka. 5. Bagi pemerintah wajib atas mereka untuk tempat- tempat penebar kesyirikan seperti padepokan- padepokan tersebut, sekolah- sekolah sihir, kuburan- kuburan yang di ziarohi atau di ibadahi selain Alloh
l, karena tempat- tempat keji ini adalah penghancur sebuah negeri. Inti dari apa yang saya sebutkan pada bab ini adalah menjalankan seluruh ketaatan kepada Alloh
l dan menjauhkan diri dari kemaksiatan
l, dan kemaksiatan yang terbesar adalah syirik, adalah benteng utama yang akan menjaga kita dari murka Alloh l, semoga Alloh l melindungi kita dari kesyirikan dengan berbagai bentuknya. kepada Alloh
24
PENUTUP Inilah sedikit dari apa yang saya pelajari dari sebuah markas terbesar Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah Darul Hadits Dammaj Yaman di tambah dari beberapa rujukan yang Alloh
l mudahkan bagi saya, semoga Alloh l
berikan barokah padanya dan manfaat. Sebenarnya masih ada banyak hal yang perlu disampaikan, akan tetapi hal tersebut jika saya sebutkan akan memperpanjang risalah kecil ini, kita ketahui bersama keadaan masyarakat kita di zaman kita saat ini lebih menyukai sesuatu yang sistematis. Adapun kata- kata keras yang saya tulis dalam risalah ini bukanlah amarah yang timbul dari hawa nafsu, akan tetapi itu timbul karena kecemburuan saya terhadap agama ini dan kebencian saya yang sangat mendalam terhadap mereka orang- orang yang telah menggunakan agama Islam yang suci ini hanya sebagai alat untuk mennyebarluaskan kebathilan mereka, semoga Alloh
l memberikan hidayah bagi pemimpin dan masyarakat kita, dan
melenyapkan para tukang sihir, واحلمد هلل.
Selesai penulisan risalah ini pada Hari Rabu, 2 Shofar 1432 atau 28 Desember 2011 Di Madrosah Salafiyah, Ceweng
25
DAFTAR ISI
MUQODDIMAH PENULIS ..................................................................................... 3 HAKEKAT KEMAJUAN MENURUT AL- KITAB DAN AS- SUNNAH ........... 3 PENGERTIAN SIHIR .............................................................................................. 9 1. Secara Bahasa.................................................................................................. 9 2. Secara Syar‟i. .................................................................................................. 9 SIHIR ADALAH KEBIASAN DI MASA JAHILIYAH BUKAN KEBIASAAN KAUM MUSLIMIN ............................................................................................... 10 SIHIR ADALAH SENJATA KAUM YAHUDI UNTUK MELAKUKAN MAKAR .................................................................................................................. 10 TANDA- TANDA SIHIR ....................................................................................... 11 JANGAN TERTIPU DENGAN PENAMPILAN PENYIHIR .............................. 12 HUKUM SIHIR ...................................................................................................... 12 HUKUM PENYIHIR .............................................................................................. 14 PENYIHIR ITU HUKUMANNYA DI BUNUH ATAU TIDAK? ....................... 15 HUKUM MEMPELAJARI SIHIR ......................................................................... 16 APAKAH HUKUM ORANG YANG MEMPELAJARI SIHIR DAN MENGAJARKANNYA KAFIR? ........................................................................... 16
26
SIHIR TIDAK BISA BERPENGARUH KECUALI DENGAN KEHENDAK ALLOH
l .......................................................................................................... 17
PENYIHIR DARI AHLI KITAB APAKAH DI BUNUH ATAU TIDAK? ......... 17 PENYIHIR WANITA APAKAH DIA DI BUNUH ATAU TIDAK? .................. 18 HUKUM ORANG YANG MENDATANGI TUKANG SIHIR............................ 18 PEMBAGIAN KEKUATAN YANG MELEBIHI KEBIASAAN MANUSIA .... 19 SIAPAKAH WALI- WALI ALLOH
l? .......................................................... 21
JALAN KELUAR DARI BENCANA INI ............................................................. 23 PENUTUP ............................................................................................................... 25 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 26
27