KONTAMINASI INTERNA Yaitu: Kontaminasi yang terjadi pada bagian tubuh yang lebih dalam dari kulit atau pada sistem/alat internal tubuh. Dapat terjadi melalui 3 (tiga) jalur : 1. Inhalasi 2. Ingesti 3. Luka terbuka yang terkontaminasi Dari ketiganya, inhalasi merupakan jalur yang paling membutuhkan perhatian dan penanganan lebih cepat karena radionuklida yang berada di nasofaring dapat tertelan dan masuk ke saluran pencernaan dan juga saluran pernasan akibat gerakan mukosilier. Namun apapun jalan masuk kontaminannya, dekontaminasi interna harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari penyerapan lebih lanjut.
Kontaminasi Interna
Dekonkontaminasi interna/Dekorporasi Sangat dipengaruhi oleh jalan masuk, sifat kimia radionuklida, kelarutan radionuklida, metabolisme tubuh dan ukuran partikel. Ada beberapa macam antidot/agent dengan mekanisme kerja yang berbeda yaitu: a. Memblok absorbsi usus (barium sulfat, alumunium dan magnesium sulfat, prussian blue, karbon aktif) b. Memblok penyerapan target organ (KI) c. Dilusi (cairan, garam Fosfor) d. Chelating agent (DTPA/Diethylone Triaminine Pentaacetic Acid, EDTA) e. Menurunkan kerusakan organ (Sodium bikarbonat) f. Mempercepat ekskresi urin (diuretik)
Kontaminasi Interna
Suatu keadaan emergensi yang sesungguhnya baru muncul ketika korban kecelakaan radiasi menelan atau menghirup material radioaktif atau ada luka yang terkontaminasi. Kalau terjadi kontaminasi interna: ¾ Segera berikan antidot /agent. ¾ Lavage bronchus apabila diduga sejumlah kontaminan terhirup dan mengendap di dalam paru-paru, tapi cara ini sangat sulit dilakukan dan belum merupakan prosedur rutin karena belum ada kesatuan pendapat. ¾ Mengambil sampel darah, urin, faeces, muntahan untuk dianalisa secara invitro (Bioassay). > Lakukan pengukura invivo dengan WBC (Whole Body Counter)
Kontaminasi Interna
.....
Kontaminasi Interna
.....
Kontaminasi Interna
.....
Kontaminasi Interna
Follow Up Pengambilan sampel darah dan urin setiap 6 jam (hari I), selanjutnya bergantung pada hasil biodosimetri. Dianjurkan 6x pemeriksaan selama 4 hari pertama setelah kejadian.
EFEK AKUT RADIASI Terjadi bila sebagian atau seluruh tubuh terkena pajanan radiasi pengion dengan dosis cukup tinggi dalam jangka waktu singkat. Manifestasi klinis yang timbul dapat berbeda-beda, tergantung dari:
Luas daerah yang terpajan, Besarnya dosis radiasi, laju dosis, Waktu pajanan, Jarak korban dengan sumber.
Dua kemungkinan manifestasi klinis yang akan timbul, yaitu: efek radiasi lokal dan sindroma radiasi akut.
Efek Akut Radiasi
Efek akut radiasi ini akan timbul dalam waktu beberapa menit sampai beberapa minggu setelah terkena pajanan radiasi. Efek yang terjadi dapat berlanjut beberapa minggu bahkan bisa sampai bertahun-tahun.
Efek Akut Radiasi Lokal Sebagian besar sering terjadi pada tangan, dada atau panggul (daerah kantong pakaian, karena korban sering menaruh logam tak dikenal kedalam kantong). Efek akut radiasi lokal jarang memberikan gambaran yang khas.
Efek Akut Radiasi
Efek akut radiasi lokal harus dipertimbangan bila: 1. Pasien datang dengan lesi kemerahan pada kulit tanpa riwayat luka bakar (karena panas/zat kimia), gigitan serangga, penyakit kulit atau alergi. 2. Jika didapatkan riwayat kemerahan/eritema transien (eritema yang muncul dengan cepat, disertai rasa perih dan terbakar, kemudian menghilang dan muncul kembali dalam 2-3 minggu dalam bentuk luka bakar) 3. Terdapat riwayat kontak dengan benda-benda yang kemungkinan merupakan sumber radioaktif (misal dari sumber radiografi, alat x-ray, akselerator atau menemukan/ memegang/mengantongi logam yang tak dikenal). 4. Bila terdapat salah satu atau semua gejala berikut : eritema, blister, deskuamasi yang basah atau kering, epilasi dan ulserasi.
Efek Akut Radiasi
Hal yang harus dilakukan bila menemukan pasien/ korban yang terkena efek akut radiasi adalah: 1. Hubungi tenaga medis dan petugas proteksi radiasi. 2. Hubungi petugas keamanan untuk melokalisir lokasi kejadian. 3. Tempatkan pasien tersebut dalam ruang tersendiri. 4. Jangan menyentuh benda-benda atau pakaian pasien dengan tangan karena ada kemungkinan mereka masih mengantongi sumber radiasi tersebut Jika mungkin bungkus barang-barang yang dicurigai. 5. Jauhkan orang atau pasien lain dari ruangan pemeriksaan
Efek Akut Radiasi
Gambar dibawah ini memperlihatkan beberapa efek akut radiasi lokal.
.....
Efek Akut Radiasi
Efek Akut Radiasi Ilustrasi kasus: Seseorang mengantongi sumber radiasi dari alat radiografi 192Ir di saku belakang celana.
Sumber radiasi (pigtail) siap dihubungkan (kiri) dan pigtail yang sudah tersambung dengan drive cable (kanan).
Efek Akut Radiasi
Pigtail
192Ir
Efek Akut Radiasi
blister 2 hari setelah paparan
erosi dan imflamasi setelah 8 hari
blister 3 hari setelah paparan
reaksi hiperpigmentasi setelah 15 hari
Efek Akut Radiasi
Tabel 1. Hubungan Dosis dan Onset Gejala Klinis akibat Paparan Radiasi y atau x Ray energi Tinggi Gejala
Dosis (Gy)
Onset (jam)
3-10
14-21
>3
14-18
Deskuamasi kering
8-12
25-30
Deskuamasi basah
15-20
20-28
Blister
15-25
15-25
Ulserasi
>20
14-21
Nekrosis
>25
>21
Eritema Epilasi
Efek Akut Radiasi Tabel 1. Hubungan Dosis dan Onset Gejala Klinis akibat Paparan Radiasi y atau x Ray energi Tinggi Onset
Masa Laten (hari)
Eritema Eritema Blister Erosi Nekrosi Primer Sekunde Ulserasi s r Tidak 12-20 30-35, ada/12 hari deskuama -24 jam si kering 6-1 2 jam
6-14 hari
8-15 hari
4-6 jam 3-7 hari
5-10 hari
10-18 hari
1-2 jam 0-4 hari
3-5 hari
6-7 hari
6-10 hari
Efek Lambat
Perkiraan Dosis (Gy)
Tidak ada
12-18", W-15b,
40-50, Tidak ada deskuama atau atrofi si basah, ringan epitelisasi 50-70, Atrofi, epitelisasi depigment asi, teleangiekt asi 60-80, Atrofi, jaringan depigment parut asi, teleangiekt asi, penurunan
20-30", 18-25* 35-80", 30-70*
>80
Efek Akut Radiasi
.....
Efek Akut Radiasi
Efek Akut Radiasi
Sindroma Radiasi Akut (SRA) Adalah kumpulan gejala yang disebabkan paparan radiasi pengion (sinar gamma, sinar-X atau neutron) pada seluruh/sebahagian besar tubuh dengan dosis yang signifikan dan dalam waktu yang singkat (beberapa menit). Gejala yang timbul biasanya sudah bisa diramalkan dan karakteristik dengan tanda dan gejala yang merupakan manifestasi dari defisiensi seluler dan reaksi berbagai sel jaringan dan organ terhadap radiasi pengion, namun sulit dibedakan dengan gejala yang disebabkan penyakit lain.
Efek Akut Radiasi
Sindroma Radiasi Akut karakteristik dengan empat fase yang jelas yaitu: 1. Fase prodromal 2. Fase laten 3. Fase sakit 4. Fase penyembuhan atau kematian
Efek Akut Radiasi
1.Fase Prodromal Gejala klasiknya adalah mual, muntah, hilangnya nafsu makan, dan kelelahan. Diare juga bisa terjadi, tergantung dosis yang diterima. Gejala tambahan seperti demam, gangguan pernafasan dan gelisah mungkin akan muncul. Gejala-gejala ini muncul beberapa menit sampai beberapa hari setelah paparan dan bisa menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa hari.
2.Fase laten Pada fase ini pasien kelihatan sehat dan juga merasa sehat secara umum. Lamanya bervariasi tergantung dosis yang diterima yaitu dari beberapa menit sampai beberapa beberapa minggu
Efek Akut Radiasi
3.Fase sakit/fase klinis Suatu periode sakit yang mengikuti fase laten, yang biasanya karateristik dengan infeksi, diare gangguan keseimbangan elektrolit, perdarahan, kolaps kardiovaskuler juga bisa terjadi gangguan kesadaran. Fase ini bisa berlangsung beberapa jam sampai beberapa bulan.
4.Fase penyembuhan atau kematian Sebahagian besar pasien yang mendapat paparan radiasi dosis tinggi dan mengalami fase sakit dengan gejala yang berat tidak sembuh dan meninggal dalam beberapa jam sampai beberapa bulan. Bagi yang selamat penyembuhan bisa berlangsung sampai dua tahun.
Efek Akut Radiasi
Beberapa sindroma yang bisa terjadi pada sindroma radiasi akut: a. Sindroma Hematopoitik b. Sindroma Gastrointestinal. c. Sindroma Kardiovaskuler/Sindroma Susunan Syaraf Pusat d. Sindroma Kulit.
Efek Akut Radiasi
a. Sindroma Hematopoetik/Depresi Sumsum Tulang. Ditandai dengan anoreksia, demam, dan malaise. Jumlah semua sel darah akan menurun dalam beberapa minggu. Pada fase prodromal, sindroma ini bisa dilihat dengan adanya hitung limfosit absolut yang menurun, respons jumlah leukosit terhadap stress mungkin akan muncul. Pada fase laten, walau pasien mungkin tidak ada keluhan/gejala, tapi hitung darah akan memperlihatkan perubahan yang karakteristik dalam elemen darah dengan depresi limfosit, penurunan jumlah netrofil dan trombosit. Depresi sumsum tulang memerlukan penanganan yang serius. Penyebab utama kematian adalah infeksi dan perdarahan. Hal ini terjadi bila sel darah putih dan trombosit menurun secara drastis. Pada fase penyembuhan jumlah sel darah akan kembali normal karena stem sel dalam sumsum tulang tidak benar-benar hilang.
Efek Akut Radiasi
b. Sindroma Gastrointestinal Pada dosis di atas 1000 rad (10 Gy) sindroma ini segera muncul, tapi pada dosis yang lebih rendah juga bisa terjadi tapi tidak secepat pada dosis ini. Sindroma gastrointestinal ditandai dengan nausea, vomiting dan diare, diikuti oleh periode laten yang pendek. Sindroma gastrointestinal timbul berulang sehingga terjadi dehidrasi dan efek vaskuler. Mukosa saluran cerna akan mengalami atrofi sehingga terjadi kehilangan cairan yang masif dari usus. Atrofi yang luas dari saluran cerna dapat disertai dengan septikemi dan diare hebat sehingga menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Kematian dapat terjadi dalam 2 minggu setelah paparan.
Efek Akut Radiasi
c. Sindroma Kardio Vaskuler/ CNS Terjadi pada dosis di atas 5000 rad (50 Gy), suatu dosis yang sangat tinggi terhadap seluruh tubuh. Merupakan sindroma yang paling berat dan selalu berakibat fatal. Terjadi gangguan syaraf yang hebat, kebingungan, mual dan muntah yang hebat, diare yang seperti air, rasa terbakar di kulit. Tekanan darah tidak stabil dalam beberapa jam setelah paparan, pasien jadi lemah tanpa daya, mengantuk, gemetaran, kejang atau kehilangan keseimbangan sampai kehilangan kesadaran. Setelah fase laten 5-6 jam setelah paparan kembali terjadi diare, kejang dan koma. Kematian dapat terjadi dalam 3 hari setelah paparan.
Efek Akut Radiasi
d. Sindroma Kulit Biasanya terjadi bersamaan dengan gejala yang lain. Ditandai dengan hilangnya epidermis atau dermis, dan luka bakar radiasi. Pasien dengan sindroma radiasi akut yang tipikal juga mengalami beberapa kerusakan kulit.
Efek Akut Radiasi
Deskuamasi 63 hari setelah paparan
Efek Akut Radiasi
Lesi ini bisa mulai terlihat beberapa jam setelah paparan. Gejala yang timbul dapat berupa kemerahan pada kulit(seperti terbakar matahari yang hebat), gatal, udema atau kerontokan rambut. Pada fase laten, gejala tersebut menghilang, kemudian muncul kembali setelah beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Penyembuhan komplit bisa terjadi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan tergantung besarnya dosis yang diterima Diagnosis Sindroma Radiasi Akut: 1. Terdapat riwayat paparan radiasi 2. Riwayat mual, muntah,diare yang tidak bisa diterangkan penyebabnya 3. Ditemukan gejala2/ symptom lain dari sindromaradiasi 4. Hasil laboratorium neutropenia, lymphopenia/lymposit absolut yang menurun dan trombositopenia 5. Aberasi chromosom
Efek Akut Radiasi
PENANGGULANGAN Untuk perawatan dan penanggulangan korban/pasien seharusnya dilakukan triage terlebih dulu yang tujuannya untuk mengelompokkan pasien menurut beratnya akibat radiasi yang mungkin terjadi sehingga memudahkan perawatan dan petugas kesehatan bisa bekerja lebih intensif dan efisien begitu juga alat-alat penunjang medis yang mungkin dibutuhkan. Triage pasien berdasarkan pada beberapa hal, yaitu: ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
perkiraan dosis yang diterima (yang bisa diperkirakan dari riwayat kecelakaan), biodosimetri, hitung limposit absolut setelah beberapa jam, saat timbulnya mual muntah, beratnya gejala klinis yang terjadi, adanya trauma mekanis atau luka bakar (radiasi atau bukan radiasi).
Efek Akut Radiasi
Kalau terjadi suatu kecelakaan radiasi dimana ada korban yang mendapat paparan dengan dosis tinggi dalam waktu yang pendek, harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengawasan medis walau belum terlihat gejala apapun karena gejalanya tak segera timbul seperti kecelakaan konvensional. Pada penanggulangan emergensi awal, jika ada trauma, langsung ditanggulangi Jika ada kontaminasi externa, lakukan proses Dekontaminasi.
Efek Akut Radiasi
Sindroma Radiasi Akut dengan dosis kurang dari 2 Gy(200 rad) Nausea dan vomiting akibat radiasi jarang terjadi pada paparan 0,75-1 Gy(75-100 rad) dari radiasi penembus gamma atau sinar -x dan ini dan kalau terjadi akan muncul dalam beberapa jam atau kurang. Pasien yang asimptomatis selama 24 jam terakhir, rawat inap rumah sakit umumnya tidak dibutuhkan jika menerima dosis kurang dari 2 Gy (200 rad) Yang harus dilakukan: • Observasi yang ketat dan pemeriksaan hitung darah. • Mungkin dibutuhkan perawatan secara rawat jalan. • Instruksi yang lengkap dan jelas untuk memandu perawatan di rumah.
Efek Akut Radiasi
Sindroma Radiasi Akut pada dosis lebih dari 2 Gy(200 rad) Pasien yang menerima dosis moderat 2-6 Gy sangat diharapkan bisa ditanggulangi dengan sukses. Harus ditanggulangi semua gangguan termasuk keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan hematopoitik dan infeksi. Tindakan utama ditujukan untuk membantu penyembuhan sistem hematopitik. Harus segera dilakukan transfusi platelet dan granulosit. Gejala dan tanda akan meningkat lebih berat sejalan dengan makin tingginya dosis yang diterima.
Efek Akut Radiasi
Penanggulangan Awal • Rawat dan tanggulangi luka/trauma. • Vomiting, gunakan preparat pilihan golongan penghambat reseptor serotonin 5-HT3 atau antagonis reseptor 5HT-3. • Kalau pasien bisa makan, untuk mengurangi mual diberikan makanan asin dan minuman sedingin es. Hindari makanan yang berserat tinggi, beraroma tajam dan sangat manis. Makanan juga diberikan dalam porsi kecil, lebih sering dan dikunyah pelan-pelan. • Antibiotik sesegera mungkin, begitu juga anti jamur diberikan bersamaan. • Pertimbangkan profilak untuk virus. • Perhatikan golongan darah dan jenis kulit. • Berkonsultasi dengan hematology dan ahli radiasi untuk dosimetri dan prognosa. Siapkan transfusi stem sel dan tindakan lain yang dibutuhkan. .....
Efek Akut Radiasi
• Ambil darah untuk analisa chromosom, gunakan tabung dengan heparin. • Tandai area yang eritema dan catat pada status, amati perkembangan dan ambil fotonya. • Perawatan Lanjutan sesuai dengan indikasi. • Perawatan supportif dalam suatu ruangan yang bersih dan terisolasi. • Pencegahan dan penanggulangan infeksi terus dilanjutkan. • Menstimulasi system hematopoitik (dengan menggunakan "growth factor" seperti GCSF, GMCSF, interleukin 11).
Efek Akut Radiasi
Pasien yang menerima dosis melebihi 10 Gy Hanya membutuhkan perawatan terminal. Diusahakan untuk mengurangi gejala dan keluhan dan buat pasien senyaman mungkin. Pada keadaan ini masaalah gastrointestinal adalah problem utama. Pada dosis melebihi 30-50 Gy gejala utama adalah pada susunan syaraf pusat dan tentu saja disertai oleh seluruh sindroma lainnya. Pasien yang menerima dosis ditas 50 Gy biasanya meninggal dalam 72 jam.
Efek Akut Radiasi
Penanggulangan medis untuk hematopoitik sindroma Penanggulangan korban radiasi dengan hematopoitik sindrom bervariasi sesuai dengan estimasi dosis dan jenis gejala yang mucul. Terapi jangka pendek dengan sitokin cocok bila dosis paparan relatif rendah (< 3 Gy) Pada dosis yang tinggi (> 7 Gy) atau bila disertai trauma/luka atau luka bakar diberikan sitokin lebih lama, transfusi komponen darah,bahkan tranplantasi stem sel. Selalu harus diutamakan untuk menanggulangi traumanya terlebih dahulu.
Efek Akut Radiasi
Terapi Sitokin Sekarang yang mudah ditemukan dipasaran adalah "hematopoitic colony-stimulating factors (CSFs) untuk penanggulangan yang berhubungan dengan neutropenia yang merupakan rekombinan dari "granulocyte macrophage colony stimulating factor (GM-CSF), "granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF) dan bentuk pegylate dari G-CSF. Sampai Saat ini belum ada dari sitokin-sitokin ini yang disetujui oleh PDA untuk penanggulangan radiasi yang menyebabkan aplasia. Penggunaan CSFs ini untuk penyakit akibat radiasi akut secara rasional diambil dari 3 sumber: • Peningkatan pemulihan jumlah neutropil pada pasien kanker yang diterapi dengan CSFs. • Berkurangnya jumlah pasien yang mengalami neutropenia pada beberapa korban kecelakaan radiasi. • Meningkatnya jumlah anjing yang selamat pada irradiasi yang diterapi dengan CSFs dan juga primata bukan ..... manusia lainnya.
Efek Akut Radiasi Orang-orang dengan usia khusus (anak di bawah 12 tahun dan manula di atas 60 tahun) lebih rentan terhadap irradiasi dan mempunyai LD 50/60 yang lebih rendah. Karena itu nilai ambang untuk pemberian sitokin jadi lebih rendah yaitu 2 Gy untuk usia tersebut yang disertai trauma yang berat atau luka bakar. Individu yang mendapat dosis radiasi 6-7 Gy atau lebih pada suatu ledakan perangkat nuklir atau senjata nuklir kecil dan disertai trauma-trauma lain akan mempunyai prognosa yang buruk apalagi kalau disertai injuri yang cukup berat. Berdasarkan pada tingkat fasilitas kesehatan dan tersedianya sumber mungkin akan lebih bijaksana untuk tidak memberikan CSF pada pasien luka bakar dan trauma yang berat. karena CSFs susah didapat dan harus diberikan untuk waktu yang lama mungkin lebih baik CSFs diberikan pada pasien tanpa trauma berat lain karena kemungkinannya untuk selamat lebih besar (dosis paparan 3-7 Gy pada dewasa < 60 tahun dan 2-7 Gy pada anakanak dan dewasa > 60 tahun) walau ini mungkin merupakan pengambilan keputusan yang berat.
Efek Akut Radiasi
Tranfusi Tranfusi komponen sel seperti paket sel darah merah dan trombosit dibutuhkan pada pasien dengan kerusakan sum-sum tulang yang berat. Untungnya komplikasi ini tidak akan muncul secara jelas selama 24 minggu setelah radiasi jadi ada cukup waktu untuk mencari donor darah. Terapi penggantian komponen darah juga dibutuhkan untuk resusitasi trauma. Semua produk sel harus reduksi leukosit dan di irradiasi 25 Gy untuk mencegah reaksi "transfusion-associated graftversus-host disease" pada pasien yang teriradiasi juga pada pasien immunosupresif. Mungkin sulit membedakan reaksi akibat transfusi dengan gejala akibat radiasi terhadap organ yang bisa meliputi; demam, pansitopenia, kemerahan pada kulit, deskuamasi diare yang berat dan fungsi hepar yang tidak normal (khususnya hiperbilirubinemia) .....
Efek Akut Radiasi
Reduksi leukosit diketahui mengurangi demam karena reaksi-reaksi nonhemolitik dan effek immuno suppresif dari transfusi darah. Lagipula reduksi leukosit membantu melindungi melawan alloimunisasi trombosit dan infeksi cytomegalo virus. Jadi idealnya produk darah "life saving" sebaiknya di "leucoreduced" dan diiradiasi.
Efek Akut Radiasi
Dosis sitokin yang direkomendasikan: Sitokin
Dewasa
Anak-anak
Pemberian subkutan 5 mikrogram/ kg BB/hari
Subcutan 5 micrograms /kg per day,
Sama dengan dewasa
Sickle-cell hemoglobinopati penyakit arteri coronaria yang signifikan, ARDS; Pertimbangkan untuk memberhentikan pengobatan bisa terjadi infiltarsi pulmonal neutrofil membaik
Pegylated 1 subcutan dosis, G-CSF 6 mg atau pegfilgrastim
Remaja >45kg: 1 subcutan dosis, 6 mg
Sama dengan dewasa
Sickle-cell hemoglobinopati, penyakit arteri koronaria yang signifikan ARDS
Subcutan pemberian 250 microgram /hari
Sama dengan dewasa
Sickle-cell hemoglobinopati, penyakit arteri koronaria yang signifikan,ARDS; Pertimbangkan penghentian obat bila terjadi infiltrasi pulmonum atau neutrofil sudah pulih
G-CSF
GM-CSF atau sargramstim
Subcukutan pemberian 250 microgram /hari
Wanita Hamil
Perhatian
Efek Akut Radiasi
Tranplantasi Stem Cell Jika memungkinkan dan donor tersedia, transplantasi sudah harus dipertimbangkan pada pasien dengan dosis paparan 7 - 10 Gy yang tidak mengalami luka bakar yang signifikan dan tidak ada gangguan berat lain dari organ-organ utama.
Perawatan Suportif Meliputi pemberian anti mikroba, anti muntah anti diare, cairan, elektrolit, obat-obat analgetik krim luka bakar topical. Pengalaman lebih dari 2 dekade yang lalu keefektifan dari terapi supportif termasuk pemberian anti biotik sistemik dan pemberian trombosit segar yang telah diirradiasi. .....
Efek Akut Radiasi Perhatian yang teliti harus diberikan pada resusitasi cairan yang dini pada pasien yang mengalami luka bakar yang signifikan, hypovolemia, hypotensi dan kegagalan organ ganda. Perawalan khusus dengan memberikan kenyamanan semaksimal mungkin dan juga perawatan psikologis dan juga agama pada pasien yang mengalami kegagalan organ ganda beberapa jam setelah paparan yang biasanya menerima dosis yang tinggi (>10 Gy) Perawatan intensif rutin lebih diutamakan pada pasien yang mengalami kegagalan organ ganda beberapa hari atau beberapa minggu setelah paparan karena itu menunjukkan bahwa mereka hanya menerima dosis moderat dan kemungkinan bisa diselamatkan. Terapi ini mencakup intubasi endotracheal, pemberian antikejang, analgetik parenteral, anti anxietas dan sedative kalau dibutuhkan.
Efek Akut Radiasi
Tabel 1. Fase Prodromal Sindroma Radiasi Akut NO
GEJALA
1
Muntah Onset
2
Ringan l-2Gy
DERAJAT SRA DAN DOSIS (Gy) Sedang Berat Sangat berat 2-4Gy 4-6Gy 6-8Gy
Letal >8Gy
>2Jam setelah paparan
1 - 2 Jam setelah paparan
<1 Jam setelah paparan
< 30 Menit setelah paparan
<10 Menit setelah paparan
%insiden
10-50
70-90
100
100
100
Diare Onset
Tidak ada
Tidak ada
Ringan 3-8 Jam
Berat 1-3 Jam
%insiden
-
-
< lOjam
> lOjam
Berat Beberapa menit - < 1 Jam Hampir 100 .....
Efek Akut Radiasi
4
Kesadaran
Tidak Tidak Tidak dipengaruhi dipengaruhi dipengaruhi
Mungkin berubah
Onset
5
%insiden
-
-
-
-
Suhu tubuh
Normal
Meningkat
Demam
Onset
-
1-3 Jam
1-2 Jam
Demam tinggi <1 Jam
%insiden 10-80 80 - 100 Medical respons Rawat jalan Observasi di Rawat inap RS diRS
Tidak sadar Dalam beberapa detik/ menit 100 (pada >50Gy) Demam tinggi <1 Jam
100 100 Rawat inap Terapi paliatif diRS (simtomatik)
Efek Akut Radiasi
Efek Akut Radiasi
Efek Akut Radiasi
Selesai dr. Kemala Z Yapas dr. Artati W dr. Iis Nuryati dr. Trimei Hayati dr. Triyono Terima kasih atas perhatiannya Wassalam copyright©2006