DAYA HAMBAT INFUSA KELOPAK BUNGA ROSELLA SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus RESISTEN AMOKSISILIN (MRSA)
Santy Pristianingrum, Iwan Doddy Dharmawibawa, Baiq Lely Zainiati
Abstract: The use of rosella calyx with traditional technique (extracting rosella decoct) is a familiar treatment, but the scientific verification is still rarely. This research purpose is to get information about rosella calyx infusion resistance toward MRSA growth. MRSA in this research is an isolate clinic from Biomedichal research Unit of West Nusa Tenggara General Province Hospital. This research is a explorative descriptive. To get the 100% concentration infusa rosella calyx, 100 gr rosella calyx boiled into 100 ml aquadest about 15 minute in 90 0 C temperature. To know inhibiting zone we use well method with putting calyx rosella infusion concentration 100% into MHA plate volume 25, 50, 75 and 100µL with third replication. From 100% concentration rosella calyx, test volume 50 µL average inhibitation zone is 8.7 mm, volume 75 µL average inhibitation zone is 16 mm and 100 µL is 18.3 mm, test volume 25 µL inhibitation zone is doesn’t exist. According to Mukherjee (1988), the average result about minimal inhibitation zone , inhibitation zone 100 µL and 75 µL is a sensitive category and 50 µL is an intermediate. Infusa rosella calyx concentration 100% have a resistance to inhibiting MRSA growth. Kata kunci: Hibiscus sabdarifa, Infusa, MRSA sabdaretine. Pada kelopak bunga segar kaya akan
LATAR BELAKANG
riboflavin, ascorbic acid, niacin, carotene, kalsium,
Rosela atau Hibiscus sabdarifa merupakan
and zat besi (Qi Yadong dkk, 2005).
tanaman yang masih dalam satu genus dengan bunga
Penelitian mengenai kemampuan 1 mg
sepatu atau Hibiscus rosasinensis. Tanaman ini
ekstrak daun Hibiscus sabdarifa dalam menghambat
banyak tumbuh di Asia, asal tanaman ini adalah
pertumbuhan bakteri gram negatif dan positif
Negara India dan Afrika. Bagian bunga yang banyak
golongan Bacillus cereus, Micrococcus luteus,
dimanfaatkan adalah bagian kalik yang berdaging
Staphylococcus
tebal dan berwarna merah. Dalam pengobatan
Pseudomonas
tradisional di Negara barat kelopak bunga rosella banyak
dimanfaatkan
sebagai
aureus, aeruginosa
Escherichia dan
coli,
Salmonella
choleraesuis, menunjukkan bahwa rosella dapat
pencahar,
diajukan sebagai kandidat antibacterial agent (Wong
antihipertensi, anti kanker dan obat penenang. Di
S.K., 2010).
Afrika Timur, kalik rosela digunakan sebagai obat
Pembuatan ramuan obat dari bahan alami
batuk, daunnya digunakan sebagai obat luka, dan
mempunyai berbagai macam cara salah satunya
bijinya sebagai obat diuretik. Sedangkan di India, air
adalah dengan cara infusa (dalam bahasa awam
rebusan biji rosella dipercaya dapat mengobati sakit
disebut dengan cara tim). Infusa adalah sediaan cair
perut dan susah buang air kecil (Duke, 1983).
yang dibuat dengan memanaskan simplisia dengan
Kelopak bunga rosella mengandung antioksidan
air pada suhu 90°C selama 15 menit dengan panci
termasuk flavonoids, gossypetine, hibiscetine, dan
___________________________________________________________________________ Santy Pristianingrum, Iwan Doddy Dharmawibawa, Baiq Lely Zainiati : Lab. Biomedika RSUP Mataram,
881
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 1, PEBRUARI 2012
bersusun. Infusa atau infundasi ini adalah proses
jenis
penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari
amoxicillin. Infeksi MRSA ditengarai
zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-
penyebab infeksi nosokomial yang menyebabkan
bahan
ini
lama perawatan pasien semakin bertambah dan
menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah
memperberat penyakit pasien. Di Amerika selama
tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari
kurun waktu tahun 1999 hingga 2005 terjadi
yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan
peningkatan kasus akibat infeksi S. Aureus sebanyak
lebih dari 24 jam (Depkes RI, 1995).
62%
nabati.
Penyarian
Pemanfaatan
dengan
rosella
cara
dalam
bidang
methicillin,
yaitu
Sedangkan
dari estimasi
oxacillin,
penicillin,
and
sebagai
294,570
menjadi
477,927.
MRSA
sebagai
penyebab
pengobatan beberapa jenis penyakit menarik untuk
lamanya waktu perawatan pasien dua kali lipat
diteliti. Salah satunya untuk pengobatan infeksi yang
mengalami kenaikan dari 127,036 menjadi 278,203.
disebabkan oleh bakteri S.aureus. S.aureus adalah
Penemuan-penemuan inilah yang menjadikan MRSA
bakteri berbentuk kokus tergolong dalam bakteri
dan S.aureus menjadi prioritas utama di Amerika
gram positif yang bersifat fakultatif anaerob. Secara
untuk ditangani lebih intensif (Klein, 2007).
umum bakteri ini
dikenal sebagai bakteri flora
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab
normal, pada kulit, mulut dan hidung manusia.
permasalahan: apakah infusa kelopak bunga rosella
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini dapat
mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan
menyebabkan berbagai jenis penyakit. Pada saluran
bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap
darah
endocarditis
amoxicillin koleksi Unit riset biomedik RSUP NTB?
(infeksi katup jantung yang dapat menyebabkan
berapakah rata-rata luas zona hambatannya? dan
penyakit jantung), dan osteomyelitis tulang belakang,
apakah termasuk dalam kategori sensitif, intermediet
pada luka bagian kulit menyebabkan luka bernanah.
atau resisten zona hambatannya sesuai kriteria
Kontaminasi
dapat
Mukherjee? Adapun tujuan penelitian ini adalah
yang
untuk dapat mengetahui kemampuan infusa kelopak
dapat
menyebabkan
menyebabkan
S.aureus
sepsis,
pada
keracunan
makanan makanan
menyebabkan mual, muntah, diare, dan dehidrasi,
bunga rosella dalam
menghambat pertumbuhan
keracunan ini timbul karena S.aureus mempunyai
bakteri S. aureus resisten Amoxicilin (MRSA), luas
kemampuan untuk menghasilkan racun. Begitu
zona hambatannya serta kriteria luas zona hambatan
banyak dan luasnya akibat dari infeksi yang
menurut Mukherjee.
disebabkan oleh bakteri ini membuatnya menjadi METODE
salah satu jenis bakteri yang paling banyak diteliti. Beberapa dekade belakangan ini
dikenal
Penelitian ini adalah penelitian eksploratif
MRSA Metichilin Resisten Staphylococcus aureus,
deskriptif, data yang digunakan adalah data rata-rata
yaitu bakteri S. aureus yang resisten terhadap
luas zona hambatan yang dihasilkan oleh infusa
antibiotik golongan betalaktam seperti antibiotik
kelopak
882
bunga
rosella
dalam
menghambat
Santy Pristianingrum, Daya Hambat Infusa Kelopak Bunga
pertumbuhan
MRSA
dan
menginterpretasikan
mencapai 0,5 Mc Farlan, selanjutnya dioleskan pada
hasilnya dalam kategori sensitivitas bahan alam
media MHA secara merata dengan menggunakan lidi
menurut Mukherje (Mukherjee, 1998) Penelitian ini
kapas steril.
dilaksanakan di laboratorium Unit Riset Biomedik RSUP
NTB.
Sampel
yang
digunakan
3. Uji zona hambatan
dalam
Uji zona hambatan menggunakan metode modifikasi
penelitian ini kelopak bunga rosella merah yang
sumuran Kirby Bauer, yaitu dengan cara membuat
sudah dikeringkan (dibeli di pasaran).
lubang
Tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut :
dibuat
diameter
8
mm
disemai dengan bakteri MRSA. Sumuran-sumuran sesuai
tersebut kemudian diisi dengan infusa kelopak bunga
tertuang dalam farmakope Indonesia. Pembuatan
rosella konsentrasi 100% dengan kombinasi volume
infusa
dengan
25, 50, 75 dan 100 µL dalam 3 kali ulangan untuk
menambahkan 100 gr kelopak bunga rosella kering
tiap volume. Kemudian diinkubasi selama 24 jam
dalam aquadest steril 100 ml sehingga didapatkan
untuk kemudian diukur luas zona hambatan dalam
konsentrasi sebesar 100% kemudian campuran
mm secara manual dengan penggaris (Imam M.,
kelopak
dengan
dengan
menggunakan blue tip pada media MHA yang telah
1.Pembuatan infusa kelopak bunga rosella Infusa
sumuran
bunga
rosella
prosedur
dibuat
0
tersebut di panaskan 90 C selama 15 menit. Hasil
1996).
perebusan kemudian disaring dan diuji dalam media
Analisis data: Data yang berupa luas zona hambatan
BHI untuk mengetahui apakah infusa yang sudah
dianalisis secara deskriptif dan
dibuat benar-benar tidak terkontaminasi. Jika pada
disajikan dalam
bentuk tabel.
uji BHI didapatkan kontaminan maka dilakukan penyaringan
dengan
menggunakan
membrane
HASIL DAN PEMBAHASAN
selulosa ukuran 0,2 mikron. Jika infusa sudah terbukti tidak terkontaminasi maka infusa dapat
Data hasil uji antibakteri dapat dilihat dalam table
digunakan dalam uji (Imam M., 1996).
berikut ini:
2. Sediaan MRSA Bakteri MRSA yang digunakan adalah bakteri klinik MRSA dari Unit Riset Biomedik RSUP NTB dengan cara sebagai berikut. Biakan MRSA diambil dari stok dan di tanaman pada media MHA untuk kemudian diinkubasi selama 24 jam. Biakan MRSA diambil dengan ose ujung bulat secukupnya dan diencerkan dalam larutan NaCl 5% untuk kemudian
dibuat hingga kekeruhannya
883
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 1, PEBRUARI 2012
diinterpretasikan bahwa pada konsentrasi 100%
Tabel 1. Data Diameter Zona Hambatan Infusa Kelopak Bunga Rosella terhadap MRSA Volume
Ulangan
Diameter zona hambatan (mm)
25 µL
50 µL
1
0
2
0
3
0
1
11
2
75 µL
100 µL
0
1
18
2
20
3
10
1
19
2
21
3
15
Rata-rata
dikategorikan sensitif dan volume 50 µL masuk
diameter zona
dalam kategori intermediate. Luas zona hambatan
hambatan (mm)
yang masuk dalam kategori sensitive memberikan peluang pada infusa rosella untuk dimanfaatkan
0
sebagai antibakteri. Hanya saja dalam penelitian ini belum
15
3
volume 75 dan 100 µL luas zona hambatan dapat
8.7
intermediate
dilakukan
rosella
sifat
senyawa bioaktif yang terkandung dalam infusa kelopak bunga rosella ini dalam menghambat
16 sensitive
pertumbuhan MRSA. Dalam salah satu majalah ilmiah tahun 2010, disebutkan bahwa kelopak dan 18.3 sensitive
bunga rosella kaya akan polyphenol
termasuk
flavonoids, sambubiosides, dan proanthocyanidins
Dari data di atas dapat dilihat bahwa infusa bunga
mengetahui
bakteriosidal dan bakteriostatik yang dimiliki oleh
yang kelopak
hingga
dapat
mempunyai sifat
golongan
flavonoid
bakteriostatik. Pada
gosypetin
tertentu
yang
menghambat
ditemukan pada genus hibiscus diketahui memiliki
pertumbuhan bakteri MRSA isolate Unit Riset
sifat antimicrobial yang memberikan respon baik
Biomedik RSUP NTB. Pada konsentrasi 100%
dalam menghambat bakteri penyebab infeksi saluran
volume 25µL tidak menunjukkan adanya zona
kencing termasuk E. coli, Staphylococcus aureus,
hambatan dalam tiga kali ulangan, untuk volume
and Pseudomonas aeruginosa. Sangatlah wajar
50µL terdapat rata-rata luas zona hambatan 8.7 mm,
apabila rosella disebut sebagai next generation
pada volume 75 µL rata-rata luas zona hambatan 16
antimicrobial protection karena dari uji klinis yang
mm dan pada volume 100 µL rata-rata luas zona
mengikutsertakan 61 pasien wanita dengan keluhan
hambatan mencapai 18.3 mm. Menurut Mukherjee
infeksi saluran kencing dengan pemberian dosis
untuk bahan alam kategori sensitivitas terhadap
harian
bakteri terbagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:
kandungan 90%
200
H.sabdarifa > 12 mm
sensitif
4-12 mm
intermediate
< 4 mm
resisten
mg
ekstrak
H.sabdarifa
dengan
dan 60% polifenol dari ekstrak
atau
placebo,
77%
penderita
menunjukkan perbaikan (Toews V.D, 2010). Dengan cara infusa yang sederhana dan mudah dilakukan oleh orang awam seperti dalam
Dari kategori di atas hasil zona hambatan
penelitian ini sudah dapat memberi bukti bahwa cara
pada uji sensitivitas dari kelopak bunga rosella dapat
tradisional merebus tanaman obat dengan cara infusa
884
Santy Pristianingrum, Daya Hambat Infusa Kelopak Bunga
masih cukup efektif digunakan untuk mengambil
kandungan polyfenol yang terkandung di dalamnya,
manfaat dari kelopak rosella dalam menghambat
kemampuan polifenolnya dalam membunuh bakteri
pertumbuhan MRSA. Hasil dari penelitian ini
atau bakteriosidal
menunjukkan bahwa bahan antimicrobial yang
tanpa efek antibiotik. Jika dibandingkan dengan
terkandung di dalam kelopak bunga rosella memiliki
cranberry,
ciri tahan terhadap pemanasan. Pada umumnya bahan
antimikrobialnya
alam yang tahan panas mengandung atsiri yang
Candida albicans. Hal ini terjadi karena kandungan
berbau
bakterisidal
khas
dan
hampir
semuanyadapat
setara dengan cloramphenicol
hibiscus
dan
masih
terutama
lebih dalam
bakteriostatik
tinggi
efek
menghambat
Hibiscus
dapat
dimanfaatkan sebagai aroma terapi, untuk kelopak
disekresi oleh saluran kencing dalam konsentrasi
rosella ini mempunyai bau khas yaitu asam. Namun
tinggi sehingga berfungsi meningkatkan intac blader
hingga saat ini belum pernah ada penelitian
dan saluran kencing hingga dapat meluruhkan
mengenai keberadaan kandungan senyawa atsiri pada
infeksi bakteri (Toews V.D, 2010).
kelopak rosella. KESIMPULAN
Dari tahun ke tahun penelitian mengenai aktivitas antimikrobia rosella semakin berkembang.
Infusa
Olaleye di tahun 2007 mendapatkan bahwa ekstrak methanol
kelopak
rosella,
dalam
bunga
rosella
dapat
menghambat pertumbuhan MRSA isolate klinik
menghambat
koleksi Unit Riset Biomedik RSUP NTB. Rata-rata
pertumbuhan S. aureus menunjukkan zona hambatan seluas 24 mm dengan
kelopak
luas zona hambatan pada konsentrasi 100% sebesar
kadar hambatan minimum
8,7:16:18,3 mm untuk volume 50:75:100 µL.
0.30-0.2 mg/ml .(Olaleye, 2007) Kemampuan daya
Menurut Mukherjee luas zona hambatan tersebut
hambat ekstrak kelopak rosella dan protochatecuic
dapat dikategorikan dalam intermediet untuk volume
acid dari kelopak bunga rosella sebagai antibakteria
50 µL dan sensitive untuk volume 75 dan 100 µL.
cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri methicillin-resistant Staphylococcus aureus,
DAFTAR PUSTAKA
Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dan
Acinetobacter
baumannii.
DepKes RI, Farmakope Indonesia, edisi IV . Jakata: Depkes RI, 1995.
Efektivitas
protochatecuic acid yang dikandung dari kelopak
Imam M,. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu )terhadap S.aureus dan Ecoli in Vitro. Dalam Cermin Dunia Kedokteran. 1996, no.109.
rosella memiliki kemampuan lebih besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji dibandingkan ekstrak kelopak rosella (Liu KS., 2005).
Dari
James A. Duke. Handbook of Energy Crops. 1983. unpublished. Available from URL http://en.wikipedia.org/wiki/Roselle (plant).
beberapa penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kelopak rosella dengan berbagai macam pelarut dapat tetap menunjukkan aktivitas antimikrobialnya.
Klein
Kemampuan rosella dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen disebabkan
oleh
885
E., Smith D.L., Laxminarayan R. Hospitalizations and Deaths Caused by Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus, United States, 1999–2005. EID
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 1, PEBRUARI 2012
Journal. 2007,Volume 13, Number 12– December .
Qi
Liu KS, Tsao SM, Yin MC. In Vitro Antibacterial Activity of Roselle calyx and Protocatechuic Acid: Phytother Res. 2005 Nov; 19(11): 942-5. Mukherjee, L.K.. Medical Laboratory Technology (A Procedure Manual For Routine Diagnostic test) Volume 2. New Delhi: Tata McGraw Hill publishing Company Limited, 1988. Olaleye,
Yadong dkk,. Biological Characteristics, Nutritional and Medicinal Value of Roselle, Hibiscus Sabdariffa. Circular UFNR, No.604, 2005.Available From www.suagcenterhttp://www.suagcenter.com /documents /Extension%20Circular%20%20hibiscus.pdf
Toews V.D. Novel Next-Generation Antimicrobial Protection. Life Extension Magazine, April 2010. Wong S.K., Y.Y. Lim, E.W.C. Chan.. Evaluation of Antioxidant, Anti-tyrosinase and Antibacterial Activities of Selected Hibiscus Species dalam Ethnobotanical Leaflets 14: 781-96. 2010.
Mary Tolulope. Cytotoxicity and Antibacterial Activity of Methanolic Extract of Hibiscus Sabdariffa. Journal of Medicinal Plants Research . 2007.Vol. 1(1), pp. 009013, August.
886