Data and Computer Communications Chapter 1 – Data Communications, Data Networks, and the Internet Eighth Edition by William Stallings
A Communications Model
2|P a ge
Chapter 2 – Protocol Architecture, TCP/IP, and Internet-Based Applications “Protokol komunikasi data” yaitu Sekumpulan aturan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut yang diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peraltan komunikasi data lainnya Fungsi Protocol How the physical network is built How computers connect to the network How the data is formatted for transmission How that data is sent How to deal with errors Standart Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) American National Standards Institute (ANSI) Telecommunications Industry Association (TIA) Electronic Industries Alliance (EIA) International Telecommunications Union (ITU) Model OSI dan TCP/IP
3|P a ge
Perbedaan model TCP/IP dan OSI
MODEL OSI 1.
Physical Layer Bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi, Media Fisiknya dapat berupa kabel,Serat optik, Gelombang Radio (Wireless). Layer ini harus mampu meneterjemahkan Sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti computer. Contoh: token ring, IEEE 802.11 Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network) Melaksanakan pengkodean Mengubah bit >>> sinyal (encoding) Mengubah sinyal >>> bit (decoding) Catatan : Data tidak pernah dikirimkan kepada pihak lain dalam bentuk data melainkan dalam bentuk sinyal.
2.
Datalink Layer Menjamin agar data yang dikirimkan ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dlm keadaan baik. Mengubah sekumpulan bit menjadi paket-paket data Tujuan : Semakin kecil data semakin mudah dikirim mengurangi risiko kehilangan akibat noise
4|P a ge
Fungsi : Arbitration, pemilihan media fisik pemilihan media fisik untuk penentuan waktu pengiriman data, metode yang dipakai SMA/CD(Carrier Sense Multiple Access /Collision Detection). Addressing, pengalamatan fisik pengalamatan bersifat fisik yaitu dgn MAC(media Access Control) yang ditanamkan pada interface perangkat jaringan Error detection, menentukan apakah data telah berhasil terkirim Menentukan apakah data telah berhasil terkirim, tekniknya FCS ( Frame Check Sequence) dan CRC (Cyclic Redundancy Check) Identify Data Encapsulation,menentukan pola header pada suatu data Mengidentifikasi format data yang lewat apakah termasuk ethernet, token ring, frame relay dan sebagainya.
3.
Network Layer Menentukan jalur yang akan ditempuh (routing). Pengalamatan pada layer network merupakan pengalamatan secara logical routing digunakan untuk pengarah jalur paket data yang akan dikirim. Transport dari suatu informasi, Parameter : Cepat Murah Aman Multi-hop,Sebuah paket data mungkin harus melewati beberapa hops sebelum mencapai tujuan Multi-path,Rute terpendek tidak selalu rute terbaik Seberapa besar masalah yang ditimbulkan akibat delay yang diberikan oleh rute
5|P a ge
4.
Transport Layer Fungsi yang diberikan oleh layer transport : • Melakukan segmentasi pada layer atasnya Dengan menggunakan OSI model, berbagai macam jenis aplikasi yang berbeda dapat dikirimkan ada jenis transport yang sama. Transport yang terkirim berupa segmen per segmen. Sehingga data dikirim berdasarkan first-come first served.
•
Melakukan koneksi end-to-end Konsepnya, sebuah perangkat untuk melakukan komunikasi Dengan perangkat lainnya, perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebih dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data.
Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data, seperti pada Gambar: Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebih dulu ke tujuan Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection Penerima mengirimkan Synchronize ulang apa benar pengirim akan Mengirimkan data Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk mengirimkan data 6|P a ge
Connection establish Kemudian segmen dikirim •
Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lainnya Proses pengiriman yang terjadi pada layer transport berupa segmen, sedangkan pada layer bawahnya berupa paket dan pada layer 2 berupa frame dan dirubah menjadi pengiriman bit pada layer 1.
•
Memastikan reliabilitas data Pada waktu pengiriman data sedang berjalan, kepadatan jalur bisa terjadi (congestion). Alasan terjadinya congestion antara lain: komputer berkecepatan tinggi mengirimkan data lebih cepat dari pada jaringannya, apabila beberapa komputer mengirimkan data ke tujuan yang sama secara simultan. Untuk mengatasi hal tersebut setiap perangkat dilengkapi dengan yang namanya kontrol aliran (flow control).
7|P a ge
JADI ? BISA DISIMPULKAN ? Transport layer berfungsi untuk menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagianbagian yang lebih kecil, meneruskan data ke network layer dan menjamin semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi penerima dengan benar. 5.
Session Layer Sesi layer mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan (biasa disebut session). Contoh layer session : NFS, SQL, RPC, ASP, SCP
6.
NFS ( Network File System ), dibangun oleh Sun Microsystem dan digunakan oleh workstation TCP/IP dan UNIX agar dapat mengakses remote resource. RPC (Remote Procedure Call ), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem operasi Windows NT. ASP (AppleTalk Session Protokol ), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada mesin-mesin Apple. X Window, merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem opererasi Unix
Presentasi Layer Pada layer ini bertugas untuk mengurusi format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam media. Selain itu layer ini juga dapat mengkonversi format data, sehingga layer berikutnya dapat memafami format yang diperlukan untuk komunikasi. Contoh format data yang didukung oleh layer presentasi antara lain : Text, Data, Graphic, Visual Image, Sound, Video.
8|P a ge
7.
Application Layer Alias yang saling berkomunikasi antar komputer. Aplikasi layer mengacu pada pelayanan komunikasi pada suatu aplikasi. Pada layer ini berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user. Program komputer yang berhubungan hanya program yang melakukan akses jaringan, tetapi bila yang tidak berarti tidak berhubungan dengan OSI. Contoh :
Aplikasi word processing, aplikasi ini digunakan untuk pengolahan text sehingga program ini tidak berhubungan dengan OSI. Tetapi bila program tersebut ditambahkan fungsi jaringan misal pengiriman email, maka aplikasi layer baru berhubungan disini.
9|P a ge
MODEL TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)
Terdiri dari berbagai protocol yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu pada proses komunikasi data Protocol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang bisa menerima dan mengirim data. Membuat jelas dan menjadi sederhana (proses encapsulations)
Fitur-fitur TCP/IP : Open protocol standard. Tersedia secara luas, tidak bergantung kepada hardware dan operating system. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat yang berbeda, meskipun tuidak terhubung keinternet. Hardware independent Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga cocok untuk menyatukan bermacam-macam tipe network, misalnya: Ethernet, Token Ring, X.25 dll… Pengalamatan bersama Memungkinkan untuk mengidentifikasi secara unik device yang satu dengan lainnya dalam seluruh jaringan, sekalipun sebesar worldwide Internet. Protokol level tertinggi Menyediakan servis user yang luas. TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yang tersedia pada semua sistem berikut ini : Novel Netware ; Mainframe IBM; Sistem Digital VMS; Server Microsoft Windows; Workstation Unix; Linux; FreeBSD;Personal Computer DOS
Layer layer TCP/IP 1. Network Accsess Layer Ethernet Fast Ethernet Slip & PPP FDDI ATM, Frame Relay & SMDS ARP Proxy ARP RARP Protokol dalam lapisan ini memungkinkan sistem untuk melakukan pengiriman/penerimaan (delivery) data ke atau dari perangkat lainnya yang tersambung ke jaringan komputer / WAN Konsentrasi pada semua paket IP yang dibutuhkan untuk membuat link fisik ke media jaringan 10 | P a g e
2. Internet Layer Intenet Protocol (IP) Internet Protocol melihat alamat dari tiap paket kemudian dengan menggunakan routing table menentukan kemana selanjutnya paket itu dikirim melakui jalur terbaik Internet Control Message Protocol (ICMP) Internet Control Message Protocol, protocol messaging untuk IP yang digunakan untuk mengirimkan pesan ke host - Destination Unreachable - Buffer Full - Hops - Ping - Traceroute Address Resolution Protocol (ARP) Reverse Address Resolution Protocol (RARP) 3. Transport Layer TCP ( Transmission Control Protocol) - TCP berfungsi untuk mengubah satu blok data yang besar menjadi segmen-segmen yang dinomori dan disusun secara berurutan UDP (User Datagram Protocol) - UDP jenis protocol connectionless oriented, dimana penerima tidak menerima tanda terima, namun unggul dalam penggunaan bandwidth - Tidak dijamin dalam pengirimannya - Tidak ada pemeliharaan dalam urutan - Tidak ada perlindungan melawan terhadap duplikasi - Protocols yang menggunakan UDP : �TFTP (Trivial File Transfer Protocol) �SNMP (Simple Network Management Protocol) �DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) �DNS (Domain Name System) Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number
TCP & UDP menggunakan port number ini untuk membedakan pengiriman paket data kebeberapa aplikasi berbeda yang terletak pada computer yang sama. Port numbers digunakan untuk membedakan pembicaraan pada koneksi jaringan pada saat bersamaan
11 | P a g e
4. Application Layer File Transfer : TFTP, FTP NFS E-mai : SMTP Remote Login : Telnet, rlogin Network Management : SNMP Name Management : DNS Bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi (user interface) dan mengintegrasikan berbagai macam aktivitas dan tugas yang melibatkan layer OSI (Application, presentation, session) telnet = ‘bunglonnya’ protocol, seakan-akan terkoneksi langsung ke network local Metode text mode dengan memungkinkan bisa masuk ke aplikasi dan dari server telnet FTP = aplikasi yang memungkinkan kita bisa mentransfer antar dua mesin dan melakukan manajemen file di server lewat remote SNMP = Mengumpulkan dan memanipulasi informasi network dengan mengumpulkan informasi baseline dengan interval waktu tertentu Untuk mengonfigurasi device yang jauh, memantau unjuk kerja jaringan, mendeteksi kesalahan jaringan atau akses yang tidak cocok, dan mengaudit pemakaian jaringan. Berguna untuk maintenance dan monitoring network Ex : MRTG ( Multi Router Traffic Graph) yang memungkinkan kita dapat mencapture traffic pemakaian pada perangkat yang support SNMP DNS = suatu layanan (server & software) untuk memberikan informasi menterjemahkan namanama host (domain) ke alamat-alamat IP Addressing Server OS Windows server Server OS Linux dengan daemon BIND (Berkeley Internet Name Domain) /DJBDN
12 | P a g e
TCP Header
TCP segments include a header. Stallings DCC8e Figure 2.3a shows the header format for TCP, which is a minimum of 20 octets, or 160 bits. The Source Port and Destination Port fields identify the applications at the source and destination systems that are using this connection. The Sequence Number, Acknowledgment Number, and Window fields provide flow control and error control. The checksum is a 16-bit frame check sequence used to detect errors in the TCP segment. Chapter 20 provides more details.
UDP Header
Because it is connectionless, UDP has very little to do. just adding a port addressing capability to IP. This is best seen by examining the UDP header, shown in Stallings DCC8e Figure 2.3b. The UDP header also includes a checksum to verify that no error occurs in the data; the use of the checksum is optional.
IP4 Header
13 | P a g e
For decades, the keystone of the TCP/IP protocol architecture has been IP. Stallings DCC8e Figure 2.4a shows the IP header format, which is a minimum of 20 octets, or 160 bits. The header, together with the segment from the transport layer, forms an IP-level PDU referred to as an IP datagram or an IP packet. The header includes 32-bit source and destination addresses. The Header Checksum field is used to detect errors in the header to avoid misdelivery. The Protocol field indicates which higher-layer protocol is using IP. The ID, Flags, and Fragment Offset fields are used in the fragmentation and reassembly process. Chapter 18 provides more detail.
IPv6 Header
In 1995, the Internet Engineering Task Force (IETF), which develops protocol standards for the Internet, issued a specification for a next-generation IP, known then as IPng. This specification was turned into a standard in 1996 known as IPv6. IPv6 provides a number of functional enhancements over the existing IP, designed to accommodate the higher speeds of today's networks and the mix of data streams, including graphic and video, that are becoming more prevalent. But the driving force behind the development of the new protocol was the need for more addresses. The current IP uses a 32-bit address to specify a source or destination. With the explosive growth of the Internet and of private networks attached to the Internet, this address length became insufficient to accommodate all systems needing addresses. As Stallings DCC8e Figure 2.4b shows, IPv6 includes 128-bit source and destination address fields. Ultimately, all installations using TCP/IP are expected to migrate from the current IP to IPv6, but this process will take many years, if not decades.
14 | P a g e
Chapter 3 – Data Transmission Lapisan physical layer pada model TCP/IP Bertanggung jawab pada level rendah untuk antar muka (interface) dengan media transmisi Bertanggung jawab terhadap penentuan arah dan format aliran data, membuat dan mengimplementasikan sinyal elektrik menjadi model data (digital to analog atau analog to digital) Dalam penyampaian informasi (suara, data, images, video) ditampilkan oleh sinyal-sinyal elektromagnetik. Kesuksesan transmisi tergantung pada mutu sinyal yang ditransmisikan dan karakteristik media transmisi Frekuensi Pada saat transmiter mengirimkan sebuah sinyal ke receiver melalui sebuah media Sinyal sebagai suatu fungsi waktu dan dapat diekspresikan sebagai suatu frekuensi Jika dilihat sebagai fungsi waktu, sinyal elektromagnetik dapat berupa sinyal kontinu dan discrete Sinyal kontinu = sinyal yang intensitasnya berubah-ubah dalam bentuk halus dan terus menerus sepanjang waktu Sinyal discrete = sinyal dimana intensitasnya mempertahankan level konstan selama periode waktu. Spectrum & Bandwidth Spektrum = Jarak rentang frekuensi dimana sinyal berada Bandwidth = ukuran dari spektrum, semakin besar bandwidth semakin lewat
besar data yang bisa
Gangguan2 transmisi Terjadi signal yang diterima berbeda dengan signal yang dikirimkan Analog - degradation of signal quality Digital - bit errors Gangguan yang paling signifikan ; – Attenuation and attenuation distortion – Delay distortion – Noise Atenuasi Kekuatan sinyal berkurang bila jaraknya terlalu jauh melalui media pada media guided dan unguided. Diperlukan repeater dan booster
transmisi. Baik
15 | P a g e
Perlu sinyal cukup untuk diterima dengan baik, namun jika berlebih akan menyebabkan overload dan distorsi Signal analog, karena atenuasi berubah-ubah sebagai fungsi frekuensi, sinyal yang diterima menjadi menyimpang dan mengurangi tingkat kejelasan. Delay Distorsi Biasanya terjadi pada media Guided Sangat kritis di data digital, suatu rangkaian bit sedang ditransmisikan baik dengan menggunakan signal analog/digital, bisa mengakibatkan posisi bit melenceng ke bit yang lain. Derau Pada saat pentransmisian data terdapat sinyal-sinyal distorsi yang tidak diinginkan Faktor yang mempengaruhi performance sistem komunikasi – Derau suhu – Crosstalk Derau Suhu = diakibatkn oleh thermal elektron, muncul di semua perangkat elektronik dan media transmisi yang diakibatkan termperatur Derau suhu tidak dapat dihilangkan karena sebagai batasan kemampuan kerja sistem komunikasi Crosstalk : Di telpon,terdengar percakapan orang lain, Terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elektrik yang berdekatan, melalui antena gelombang elektromagnetik Metode Transmisi Data Simplex : Transmisi data dimana data hanya mengalir dalam satu arah pada jalur komunikasi data (one way only) Half-Duplex : Transmisi data dimana data dapat mengalir dalam dua arah pada jalur komunikasi data, dengan kondisi saling bergantian (two way alternate). Full-Duplex : Transmisi data dimana data mengalir dalam dua arah pada jalur komunikasi data secara serempak Metode Transmisi Data Jenis hubungan fisik Pengiriman paralel - Bit-bit data yang membentuk karakter dikirim secara serempak melalui jumlah penghantar (bus data) yang terpisah. - Pengiriman secara paralel menggunakan metode handshaking, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengakomodasi ketepatan waktu pengiriman data. Pengiriman serial - Bit-bit data yang membentuk karakter dikirim secara berurutan dan tidak serempak jalur penghantar (bus data).
16 | P a g e
Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi Pengiriman data Asynchronous - Pengiriman satu karakter data tiap satu waktu tertentu. - Untuk dapat mengenali karakter yang dikirimkan dari sumber, maka tiap karakter ditambahkan start bit di awal dan stop bit di akhir karakter.
Pengiriman data Synchronous -
-
Pengiriman sejumlah blok data secara kontinu tanpa bit awal dan bit akhir, dimana waktu penerimaan bit-bit data dari sumber harus sama dengan waktu penerimaan bit-bit data oleh penerima. Terdapat dua jenis synchronous : 1. Bit synchronous
17 | P a g e
2. Character Synchronous
o
Pada transmisi ini menggunakan bit pengontrol SYN. Umumnya dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di awal blok data yang akan ditransmisikan.
18 | P a g e
Chapter 4 –Transmission Media Communication channels in the animal world include touch, sound, sight, and scent. Electric eels even use electric pulses. Ravens also are very expressive. By a combination voice, patterns of feather erection and body posture ravens communicate so clearly that an experienced observer can identify anger, affection, hunger, curiosity, playfulness, fright, boldness, and depression. —Mind of the Raven, Bernd Heinrich guided - wire / optical fibre unguided - wireless characteristics and quality determined by medium and signal in unguided media - bandwidth produced by the antenna is more important in guided media - medium is more important key concerns are data rate and distance
Desain Faktor : bandwidth higher bandwidth gives higher data rate transmission impairments eg. attenuation interference number of receivers in guided media more receivers introduces more attenuation
19 | P a g e
Repeater Berfungsi untuk memperkuat signal yang dikirimkan agar bisa diterima dengan baik oleh penerima, biasanya dengan jarak tertentu yang sudah melewati kemampuan perangkat Network Card / Kabel Berusaha mempertahankan integrasi signal dan mencegah degradasi agar paket data sampai Bekerja pada lapisan physical Tidak mempunyai filter traffic jaringan Umumnya digunakan pada topology bus
Hub
Sering disebut multiport Repeater Terminal untuk meninterkoneksikan beberapa PC membentuk jaringan Jumlah port 4, 8, 16, 24 Umumnya digunakan pada topology star Mensupport 10 – 100 mbps (dual speeds) Ada tiga tipe Hub : Passive, Active, Intelligent Kelas I = antara dua komputer pada jaringan hanya boleh 1 buah Hub dan 2 kabel segmen Kelas II = antara dua komputer pada jaringan hanya boleh 2 hub dan tiga kabel segmen 20 | P a g e
Bridge Membagi / segmentasi jaringan agar arus paket menjadi terpecah dan menghindari collision Bekerja pada lapisan datalink dan mampu mengenal alamat MAC NIC Dapat memfiltering traffic jaringan Memiliki tabel penterjemah yang akan membuat alamat MAC pc pada jaringan. Tabel ini berfungsi untuk meneruskan paket data yang dituju Lebih cerdas dari Hub dan dapat menganalisa paket yang masuk dan memforward berdasarkan tabel MAC Tetapi tidak dapat memilah paket untuk dteruskan ke segmen tertentu
Switch Sering disebut multi-port bridge karena mempunyai banyak port Dapat langsung menggantikan Hub karena cara memasangnya sama Lebih cerdas & performa tinggi dari Hub Mampu menentukan ke tujuan paket data dengan tepat yang berakibat “ringan” dan cepat dijaringan Mampu melayani banyak request dari MAC karena terdapat MAC Table dan meneruskannya Port swtich mempunyai collision domain sendiri Router Membaca alamat logika / ip address source & destination untuk menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya Menyimpan routing table untuk Menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN Perangkat di layer 3 OSI Layer Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI, dll Clouds Penggambaran jaringan LAN, MAN, WAN Terdiri dari banyak devices jaringan
21 | P a g e
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar 802.1 802.2 802.3 802.4 802.5 802.6 802.7 802.8 802.9 802.10 802.11 802.12 802.15 802.16
Topik LAN/MAN Management and Media Access Control Brides Logical Link Control (LLC) CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP) Token Bus Token Ring (bisa menggunakan kabel STP) Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN Broadband LAN Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI) Integrated Services LAN Interface (standar ISDN) LAN/MAN Security (untuk VPN) Wireless LAN (Wi-Fi) Demand Priority Access Method Wireless PAN (Personal Area Network) -> IrDA dan Bluetooth Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
802.11a Beroperasi pada frekuensi 5 Ghz Transfer Data 54 Mbps Jangkauan 300 m Standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g sehingga card radio standar 802.11b dan g, tidak dapat bergabung dengan access point 802.11a (namun dapat beroperasi bila dibalik). 802.11b Beroperasi pada frekuensi 2.4 Ghz Transfer Data 11 Mbps Jangkauan 100 m Kerugian saat menggunakan standar 802.11b adalah penggunaan channel pada pita 2.4GHz dibatasi, yaitu hanya 3 buah channel, sedangkan pada standar 802.11 menggunakan 14 channel untuk melakukan konfigurasi access point. Kerugian lain pada standar 802.11b adalah kemungkinan interferensi RF dengan peralatan radio yang lain, seperti telephone cordless, oven microwave 2.4 GHZ, peralatan bluetooth. 802.11b menggunakan DSSS untuk menyebarkan sinyal frame data melalui 22MHz, yang merupakan bagian dari pita frekuensi 2.4GHz, sehingga bisa menjadi kebal terhadap interferensi RF.
22 | P a g e
Perbandingan Teknologi 802.11 a & b
802.11g Beroperasi pada frekuensi 2.4 Ghz,Transfer Data 54 Mbps , 300 m Kerugian lain adalah adanya interferensi RF secara potensial dan keterbebasan dari ketiga channel yang tidak saling overlap pada standar 802.11g, karena standar ini masih menggunakan 2.4GHz yang sarat dengan interferensi Keunggulan 802.11g adalah kompatibilitasnya dengan standar 802,11b, sehingga perangkat 802.11g bisa dipakai dilingkungan standar 802.11b. 23 | P a g e
Ada keterbatasan standar 802.11b yang akan digunakan dilingkungan 802,11g (karena perbedaan modulasi kedua tipe peralatan tsb, standar 802.11b tidak bisa berkomunikasi dengan perangkat 802.11g – karena perangkat 802.11b tidak memahami transmisi peralatan 802,11g. Pengguna Wifi yang memiliki adapter 802.11b bisa terhubung dengan access point 802.11g, tetapi kecepatan transfer data yang bisa diterima tetap sesuai dengan kecepatan maksimum 802.11b, yaitu 11 Mbps.
Komponen Utama Wi-Fi : Akses Point Berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapater wireless. Accsess point mengconversi sinyal frekuensi radio yang disebut SSID (Service Set Identifier) menjadi sinyal digital atau sebaliknya.. 1 accsess point secara teori mampu menampung beberapa client sampai ratusan client, namun direkomendasikan maksimal 40 klient. Keamanan Jaringan Wi-Fi Non Secure/Open; komputer yang memiliki Wi-Fi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah wi-fi dan langsung dapat masuk ke dalam jaringan tersebut Share Key; Untuk dapat masuk ke jaringan Wi-Fi diperlukan kunci atau password WEP, Wire Equivalent Privacy adalah protokol keamanan jaringan wi-fi, WEP menyediakan keamanan dengan enkripsi data yang dikirim ke semua perangkat di jaringan Wi-Fi WPA, Wi-Fi Protected Accsess mengidentifikasi user berdasarkan password yang dapat berubahubah secara otomatis 802.1x Melakukan autentifikasi terhadap client yang melakukan koneksi ke jaringan Wi-Fi. User yang belum terdaftar tidak akan mengakses wifi Antena Wireless LAN Antena mengubah getaran listrik dari radio menjadi getaran elektro magnetik yang disalurkan melalui udara. Tipe antena akan menentukan pola radiasi gelombang seperti omnidirectional, bidirectional, atau unidirectional. Omnidirectional sangat cocok digunakan untuk cakupan area yang luas. Bidirectional cocok untuk menghubungkan antar gedung. Unidirectional cocok untuk koneksi point to point antar gedung yang berlainan daerah. Antena Omnidirectional Antena omnidirectional akan merambatkan sinyal RF kesegala arah secara horizontal, namun jarak daya pancarnya terbatas Omnidirectional mempunyai range gain hingga 6db, yang dapat digunakan pada aplikasi didalam gedung.
24 | P a g e
Karena keterbatasan jangkauan area, maka sering digunakan beberapa access point untuk memperluas area cakupan, sehingga dapat terjadi overlapping sel. Penggunaan gain yang tinggi akan menambah range coverage area, sehingga akan mengurangi jumlah access point dalam satu kawasan
Antena Bidirectional Grid Antenna Parabolic 2,4 GHz dipasang vertikal untuk koneksi Point to Point Tipe antena ini merupakan Omnidirectional yang mempunyai coverage area lebih luas dibandingkan omnidirectional. Merupakan antena dengan gain yang paling tinggi (mencapai 24dBi) untuk antena komersial 802.11. Antena Unidirectional
Salah satu tipe antena unidirectional adalah antena Yagi, antena ini hanya akan mentransmisikan serta menerima energi sinyal RF dalam satu arah. Antena Yagi merupakan antena unidirectional dengan gain yang cukup tinggi (antara 12 hingga 18 dBi). Mempunyai bentuk fisik seperti antena televisi dengan bilahbilah metal paralel secara melintang. Radiasinya hampir sama dengan nyala lampu senter saat dinyalakan
DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER
Pengenalan Jaringan Komputer Sekelompok hardware seperti PC, printer, dan peralatan lain yang terhubung satu sama lain dan masingmasing terjadi interaksi komunikasi. Dengan begitu diharapkan dapat memuculkan efisiensi, sentralisasi, dan optimasi.
Topologi Fisik Jaringan adalah suatu aturan/rules bagaimana cara menghubungkan komputer satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan yang meliputi server, workstation, hub/switch dan pengkabelannnya. Secara fisik topologi jaringan dapat berupa point to point, topologi bus, topologi ring, topologi start atau campuran. a.
Point to Point Kebanyakan digunakan dalam konfigurasi WAN atau jaringan dirumah yang hanya menggunakan dua computer.
25 | P a g e
Susunan kabel yang digunakan dengan menggunakan pola cross cable, namun kebanyakan menggunakan fiber optic.
Flat screen Desktop System
b.
Flat screen
Gambar 1 . Point to Point
Desktop System
Topologi Bus Node – node (computer) dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator untuk menghindari pantulan sinyal yang dapat menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan. Sangat sederhana dalam instalasi, juga sangat ekonomis dalam hal biaya. Tidak memerlukan hub, tetapi memerlukan T-conektor untuk membuat percabangan kabel. Problem yang sering terjadi pada topologi bus ini adalah seluruh jaringan dapat down atau terputus bila salah satu computer mati atau bermasalah pada network cardnya.
Gambar 2 Topologi Bus c.
Topologi Token Ring Satu komputer terkoneksi ke komputer berikutnya sampai terakhir dan kembali ke komputer pertama sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak menjadi kaku.
26 | P a g e
Gambar 3. Topologi Ring d.
Topologi Start Komputer saling terhubung menggunakan sebuah switch atau hub Hub atau switch berfungsi sebagai penerima sinyal dari suatu computer dan kemudian meneruskan ke semua computer lain yang terhubung dengan hub atau switch. Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena kontrol jaringan terpusat . Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang lain. Dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Boros dalam pemakaian kabel jika kita hubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas. Kontrol hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu ditangani secara khusus. Server Desktop System
Desktop System
`
`
` Desktop System
` Desktop System
Gambar 4. Topologi Start e.
Topologi Mesh Digunakan pd ISP untuk memastikan apabila terjadi suatu kerusakan pd salah satu sistem komputer maka tdk akan akan mengganggu hubungan jaringan dgn sistem komputer lain dlm jaringan. 27 | P a g e
Jumlah saluran yang harus kita sediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangani 1 (n-1). Tingkat kesulitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang pada jaringan tersebut.
Gambar 5. Topologi Mesh
Topologi Logik Jaringan a. Client Server Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamananjaringan. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan makasecara keseluruhan jaringan akan terganggu. b.
Peer to Peer Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja. Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server,
28 | P a g e
karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax/modem, printer. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut. c.
Host Terminal Terdapat satu atau lebih server yang menjadi pusat koneksi beberapa dumb terminal.
Jenis Jaringan Berdasarkan Jangkauan a.
LAN (Lokal Area Network) Suatu sistem yang menghubungkan komputer dan peralatan lain bersama-sama dalam sebuah jaringan yang tidak luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Ukuran: umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran disebuah gedung dan biasanya tidak lebih luas dari 1 km persegi Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps
b.
MAN (Metropolitan Area Network) MAN adalah sistem jaringan yang memiliki radius pelayanan terbatas pada sebuah kota. Umumnya MAN menggunakan medium gelombang elektromagnetik (wireless). Seperti LAN, cuma ukurannya lebih besar Biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan, lingkungan dalam 1 kota atau antar wilayah dalam satu propinsi. MAN menunjang komunikasi data, suara dan dapat melakukan koneksi dengan jaringanTV kabel.
c.
WAN (Wide Area Network) WAN mencakup area geografis yang luas, misal: sebuah negara atau benua, dengan beragam fasilitas komunikasi seperti telepon jarak jauh, transmisi satelit, sistem radio permukaan, kabel bawah laut danl ain-lain. Contoh WAN : jaringan computer perbankan, sistem reservasi pesawat, sistem reservasi kereta api dan lain lain.
d.
Internet 29 | P a g e
Sebuah sistem jaringan global, yaitu jaringan komputer seluruh dunia yang melibatkan berbagai infrastruktur jaringan seperti DNS Server, Web server, E-Mail Server, dan lain-lain. Pada awalnya internet adalah sebuah proyek dari Departement of Defence (DoD) Amerika, namun saat ini telah tumbuh menjadi media komunikasi global yang dipakai semua orang di muka bumi. e.
Intranet Jaringan local yang memberikan layanan pada terminal clientnya. Biasanya dipakai pada sebuah perusahaan untuk menghubungkan antara computer yang satu dengan computer yang lain. Sebuah intranet tidak selalu terhubung pada internet.
Alamat Komputer a.
IP Address
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. Dalam pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal Unreable, conectionless, datagram delivery service. Unreliable /Ketidakandalan berarti bahwa Protocol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Protocol IP hanya berjanji ia akan melakukan usaha sebaik baiknya (best effort delivery service), agar paket yang dikirim sampai ke tujuan. Connectionless berarti dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian (handshake) terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap paket data yang lain. Akibatnya, jalur yang ditempuh oleh masing2 paket data IP ke tujuannya bisa jadi berbeda satu dengan lainnya. Karena jalur yang ditempuh bebeda, kedatangan paket pun bisa jadi tidak berurutan. IP address terdiri dari dua versi, yaitu IPv4 dan IPv6. IP versi 4 berupa sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian dan masing masing bagian terdiri dari 8 bit. 10000000 00001011 00000011 01111111 128 . 11 .3 . 127 Sedangkan IP versi 6 berupa sekelompok bilangan hexadecimal sepanjang 128 bit bit yang dipisahkan oleh tanda titik dua setiap 8 bit. Pada pembahasan selanjutnya, yang akan digunakan adalah pengalamatan IP versi 4.
30 | P a g e
b. Pembagian Kelas IP Agar IP address pada computer tidak simpang siur maka IP address dibagi beberapa kelas. Masing masing kelas mempunyi kapasitas jumlah IP yang berbeda beda. Berikut ini adalah pembagian kelas IP : Kelas A 8 oktet pertama adalah alamat networknya, sedangkan sisanya 24 bits merupakan alamat untuk host yang bisa digunakan. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya
Format Subnetmask default Kirsaran Jumlah Host
: 0xxxxxxx.yyyyyyyy. yyyyyyyy. Yyyyyyyy : 255.0.0.0 : 0.0.0.0 – 127.255.255.255 : 16.777.214 didapat dari :(224 – 2 )
Kelas B Menggunakan 16 bit pertama untuk engidentifikasikan network sebagai bagian dari address. Dua octet sisanya (16 bits) digunakan untuk alamat host Kelas B cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah menengah.
Format Subnetmask default Kirsaran Jumlah Host
: 10xxxxxx.xxxxxxxx. yyyyyyyy. yyyyyyyy : 255.255.0.0 : 128.0.0.0 – 191.255.255.255 : 65.532 didapat dari :(216 – 2 )
Kelas C Menggunakan 24 bit pertama untuk network dan 8 bits sisanya untuk alamat host. Kelas B cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah kecil
Format Subnetmask default Kirsaran Jumlah Host
: 110xxxxx.xxxxxxxx. xxxxxxxx. yyyyyyyy : 255.255.255.0 : 192.0.0.0 – 223.255.255.255 : 254 didapat dari :(28 – 2 )
31 | P a g e
Kelas D • Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. • Alamat multicast adalah komunikasi one-to-many. Paket yang dikirim oleh sebuah host menuju kelompok tujuan (group of destination).
Kelas E Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini
Ket : -
X menandakan Network ID dan y menandakan Host ID
c. Konsep Subnet Konsep subnetting muncul akibat adanya kekhawatiran menipisnya jumlah IP yang ada di internet. Subnetting adalah pembagian logic sebuah jaringan besar semacam kelas C menjadi beberapa jaringan logik yang lebih kecil. Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah :
32 | P a g e
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
33 | P a g e
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb: CLASS A B C
OKTET PERTAMA 1-127 128-191 192-223
SUBNET MAS DEFAULT 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0
PRIVATE ADDRESS 10.0.0.0-10.255.255.255 172.16.0.0-172.31.255.255 192.168.0.0-192.168.255.255
d. Perhitungan Subnet Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
34 | P a g e
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah: Subnet Mask
Nilai CIDR
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0 255.192.0.0
/9 /10
255.255.240.0 255.255.248.0
/20 /21
255.224.0.0 255.240.0.0
/11 /12
255.255.252.0 255.255.254.0
/22 /23
255.248.0.0 255.252.0.0 255.254.0.0 255.255.0.0 255.255.128.0 255.255.192.0
/13 /14 /15 /16 /17 /18
255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248
/24 /25 /26 /27 /28 /29
255.255.224.0
/19
255.255.255.252
/30
e. Subnetting pada IP Address kelas C Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu: 1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet 2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host 3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. 4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. 35 | P a g e
Subnet Host Pertama
192.168.1.0 192.168.1.1
192.168.1.64 192.168.1.65
192.168.1.128 192.168.1.129
192.168.1.192 192.168.1.193
Host Terakhir Broadcast
192.168.1.62 192.168.1.63
192.168.1.126 192.168.1.127
192.168.1.190 192.168.1.191
192.168.1.254 192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya. Subnet Mask 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252
Nilai CIDR /25 /26 /27 /28 /29 /30
f. Subnetting pada IP Address kelas B Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst. Subnet Mask 255.255.128.0
Nilai CIDR /17
255.255.255.128 255.255.255.192
/25 /26
255.255.192.0 255.255.224.0
/18 /19
255.255.255.224 255.255.255.240
/27 /28
255.255.240.0 255.255.248.0
/20 /21
255.255.255.248 255.255.255.252
/29 /30
255.255.252.0 255.255.254.0
/22 /23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
36 | P a g e
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Penghitungan: 1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet 2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host 3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. 4. Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet Host Pertama
172.16.0.0 172.16.0.1
172.16.64.0 172.16.64.1
172.16.128.0 172.16.128.1
172.16.192.0 172.16.192.1
Host Terakhir Broadcast
172.16.63.254 172.16.63.255
172.16.127.254 172.16.127.255
172.16.191.254 172.16.191.255
172.16.255.254 172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128). Penghitungan: 1. 2. 3. 4.
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128) Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
…
172.16.255.128
Host Pertama Host Terakhir Broadcast
172.16.0.1 172.16.0.126 172.16.0.127
172.16.0.129 172.16.0.254 172.16.0.255
172.16.1.1 172.16.1.126 172.16.1.127
… … …
172.16.255.129 172.16.255.254 172.16.255.255
Page | 37
f. Subnetting pada IP Address kelas A Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Penghitungan: 1. 2. 3. 4.
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc. Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet Host Pertama Host Terakhir
10.0.0.0
10.1.0.0
10.0.0.1 10.0.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.0.1 10.1.255.254
… … …
10.254.0.0 10.255.0.0 10.254.0.1 10.255.0.1 10.254.255.254 10.255.255.254
10.1.255.255
…
10.254.255.255 10.255.255.255
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP SubnetOnes) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) Terdiri dari berbagai protocol yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu pada proses komunikasi data Protocol yang saat ini banyak digunakan dan menjadi standart di Internet TCP/IP yang dibuat oleh DoD untuk memastikan dan menjaga integritas data. Dengan design dan implementasi dengan benar jaringan TCP/IP bisa sangat fleksibel dan reliable. TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yang tersedia pada semua sistem berikut ini : Novel Netware,Mainframe IBM,Sistem Digital VMS, Server Microsoft Windows , Workstation Unix, Linux, FreeBSD,Personal Computer DOS
Page | 38
Fitur fiturnya : Open protocol standard. Tersedia secara luas, tidak bergantung kepada hardware dan operating system. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat yang berbeda, meskipun tuidak terhubung keinternet. Hardware independent Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga cocok untuk menyatukan bermacam-macam tipe network, misalnya: Ethernet, Token Ring, X.25 dll… Pengalamatan bersama Memungkinkan untuk mengidentifikasi secara unik device yang satu dengan lainnya dalam seluruh jaringan, sekalipun sebesar worldwide Internet. Protokol level tertinggi Menyediakan servis user yang luas. Port Jika diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia, port berarti lubang. Tetapi pada computer, port diartikan sebagai pintu service. Misalnya di computer A membuka port 21., maka kita tahu bahwa computer A membuka diri untuk sebuah pelayanan ftp (file transfer protocol). Jadi port dapat diartikan sebagai sebuah nilai yang diteteapkan untuk mengindentifikasi sebuah layanan. Berikut daftar nama port yang umum digunakan :
FTP
File transfer protocol sering digunakan untuk melakukan download dan upload file, program maupun software dari internet Telnet Telnet memungkinkan user dapat bekerja pada sebuah interface command-line pada sebuah system remote SMTP Digunakan untuk mengirim pesan-pesan email ke sebuah internet mail server HTTP (80) Digunakan untuk mengakses halaman web POP3(110) Digunakan untuk mengirim pesan pesan email dari sebuah internet mail server. DNS Suatu layanan (server & software) untuk memberikan informasi menterjemahkan namanama host (domain) ke alamat-alamat IP Addressing Page | 39
Media Transmisi a. Menggunakan kabel jaringan, jenis jenis kabel jaringan Coaksial : Berbentuk seperti kabel tv antenna UTP (Unshielded twisted pair) terdiri dari empat pasang kabel yang tersusun secara terpilin tanpa jaket pelindung tambahan. Fiber Optik : salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi berkapasitas besar dengan kehandalan yang tinggi. Berbeda dengan media transmisi lainnya yang memakai gelombang electromagnet atau listrik sebgai media pembawa pada serat optic, media pembawanya berupa sinar/cahaya laser. b. Nirkabel (wireless) Memanfaatkan udara sebagai media transmisi data. Data dikirimkan dalam bentuk gelombang radio dengan frekuensi 2.4 GHz, 5.8 GHz, 3.3GHz dan beberapa pita frekuensi lain. Tipe jaringan nirkabel - AdHoc : dua buah computer saling terhubung secara langsung menggunakan wireless network car masing masing. Tidak diperlukan adanya insfrastruktur wireless. - Insfrastruktur : dibangun sebuah arsitektur wireless di sebuah lokasi dengan memasang peralatan tertentu seperti akses point dan yang lainnya. Perangkat Jaringan a. Network card Adapter, disebut juga LAN card b. Hub/Switch, sering disebut sebagai konsentrator karena menjadi titik pusat setiap computer yang terkoneksi ke jaringan. c. Repeater berfungsi untuk memulihkan sinyal yang terganggu untuk memperpanjang jangkauan jaringan. d. Bridge digunakan untuk mengatur lalulintas dua buah jaringan bertipe sama ataupun berbeda. Berbeda dengan repeater, bridge dpat memisahkan lalu lintas antar jaringan. e. Router berfungsi untuk menghubungkan dua buah jaringan berbda tipe maupun protocol. Router dapat pula digunakan sebagai pelindung jaringan dari pihak luar yang ingin mengakses jaringan.
Page | 40