DAMPAK REVOLUSI TEKNOLOGI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT
Disusun oleh : ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM (14111006) KELAS : 22
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015/2016
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 3 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4 2.1 Dampak Revolusi Teknologi: Technopreneurship ................................................................. 4 2.2 Dampak Revolusi Teknologi: Perkembangan E-Commerce ................................................... 4 2.3 Dampak Revolusi Teknologi: Konsumerisme ........................................................................ 5 BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi teknologi telah banyak terjadi pada abad ini. Perbedaan sangat jelas terlihat pada banyaknya teknologi yang mulai usang dan tergantikan dengan teknologi yang lebih baru. Perhitungan yang dahulu menggunakan sempoa atau alat hitung mekanis kini telah tergantikan dengan kalkulator dan aplikasi spreadsheet. Komunikasi dengan surat dan telepon umum kini sudah jarang dijumpai mengingat perkembangan teknologi komunikasi smartphone yang begitu pesat. Perkembangan teknologi sekarang pada tingkat kemajuan yang sangat tinggi dan tidak terhindarkan lagi. Hal ini menyebabkan munculnya paradigma yang berkembang di masyarakat di antaranya paradigma masyarakat yang menerima teknologi dan paradigma yang menolak teknologi atau menganggapnya sebagai ancaman. Bagi masyarakat yang menerima teknologi maka teknologi dianggap sebagai “angin segar” yang akan membuat berkembangnya IPTEK yang dapat mendukung kehidupan menjadi lebih mudah dan nyaman. Namun, berbeda dengan masyarakat yang menganggap teknologi sebagai ancaman, mereka yang menganut paradigma ini akan enggan dan menutup diri sehingga terkesan seperti phobia jika menggunakan teknologi baru. Dua paradigma ini harus disikapi dengan bijak dan tidak berlebihan pada salah satunya. Jika terlalu menerima teknologi saat ini maka akan cenderung menganggap teknologi adalah segalanya dan menjadi terlalu ketergantungan terhadapnya. Efek langsungnya akan menjadikan masyarakat konsumtif karena ingin memiliki semua teknologi yang terbaru. Lain halnya apabila terlalu phobia dengan teknologi maka akan menjadikan masyarakat yang tertinggal zaman dan kecenderungan tidak dapat survive dalam era digital saat ini. Melihat hal ini, maka kunci utamanya adalah harmoni atau keseimbangan antara keduanya, dimana kita sebagai masyarakat harus dapat menerima dampak positif teknologi, namun tetap melakukan filtering atau seleksi terhadap dampak negatifnya. Jika melihat pada dampak yang terjadi pada kehidupan masyarakat, ada beberapa hal yang merupakan dampak dari revolusi teknologi di antaranya adalah munculnya technopreneurship, berkembangnya bisnis e-commerce, dan budaya konsumerisme yang kini ada di kalangan masyarakat. Technopreneurship sendiri adalah wirausaha/ inkubator bisnis berbasis teknologi, model materi ini merupakan strategi terobosan baru untuk menyiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat. Bisnis e-commerce adalah aktivitas perdagangan secara elektronik atau biasa disebut bisnis jual-beli online. Sedangkan, konsumerisme atau gaya hidup masyarakat yang konsumtif terhadap teknologi menjadikan negara Indonesia menjadi target pasar dari negara – negara yang dapat menghasilkan inovasi teknologi seperti gadget dan smartphone. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai dampak revolusi teknologi diantaranya pembahasan tentang technopreneurship, perkembangan bisnis e-commerce dimasa sekarang, serta konsumerisme terhadap teknologi yang kini berkembang di masyarakat Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah “Bagaimana dampak dari revolusi teknologi?”
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dampak Revolusi Teknologi: Technopreneurship Dampak dari revolusi teknologi di antaranya adalah lahirnya technopreneurship yang merupakan perkembangan dari entrepreneur atau kwirausahaan. Dalam definisinya technopreneurship adalah suatu upaya dalam membuat bisnis atau usaha berbasis Information Technology (IT) (Dianti, 2013). Perkembangan teknologi membuat masyarakat harus cepat beradaptasi agar dapat bertahan dalam era digital. Hal inilah yang menjadikan lahirnya technopreneurship. Usaha – usaha baru yang diciptakan merupakan inovasi berupa ide – ide kreatif dan yang menggunakan teknologi terkini. Techopreneursip bukan hanya tentang bagaimana membuat bisnis seperti wirausaha konvensional tetapi lebih mengarah pada bagaimana dapat menggunakan teknologi modern yang dapat menggantikan sistem tradisional dan melihat peluang baru yang ada. Technopreneurship sendiri memberikan dampak langsung secara ekonomi bagi kehidupan masyarakat yaitu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan sektor ekonomi yang lain. Terobosan ini diharapkan mampu menyiasati pengangguran intelektual. Usaha – usaha yang dahulu tidak pernah terpikirkan sebelumnya menjadi ada dan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satu contoh kasus penerapan dari technopreneursip sendiri adalah lahirnya revolusi transportasi GoJek (AnggunH, 2015). Layanan jasa ojek yang biasa kita lihat hanya menunggu di pos ojek kini telah menggunakan aplikasi smartphone yang dapat digunakan siapa saja. Banyaknya pengguna smartphone di Indonesia memberikan peluang bagi perusahaan GoJek memperbaiki sistem pelayanan ojek dengan menggunakan aplikasi smartphone. GoJek memiliki struktur jasa pelayanan yang lebih terorganisir dibandingkan dengan ojek konvensional mulai dari struktur organisasi sampai dengan klasemen tarif. Kini pengguna jasa ojek hanya perlu memesan GoJek langsung dari aplikasi smartphone tanpa harus bersusah payah. GoJek sendiri mampu menyerap banyak sekali tenaga kerja. Kemudahannya dalam memesan membuat GoJek langsung mendapatkan perhatian banyak masyarakat. Usaha technopreneurship seperti GoJek bukan berjalan tanpa hambatan, usaha ini mendapat banyak penolakan dari masyarakat yang memiliki paradigma teknologi sebagai ancaman (Setiadi, 2015) terutama para pelaku jasa ojek konvensional. Namun, inovasi – inovasi terkait dengan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan lagi. Teknologi akan membuat pekerjaan konvensional menjadi otomatis. Akan banyak pekerjaan yang sedikit demi sedikit tergantikan oleh adanya teknologi seperti tukang pos yang keberadaannya tergantikan oleh e-mail, resepsionis digantikan oleh asisten virtual, operator telepon yang akan digantikan oleh mesin penjawab otomatis dan juru ketik yang digantikan oleh teknologi pengenal suara (voice recognition). Hal ini mengakibatkan masih terbuka lebar peluang mendirikan usaha berbasis teknologi.
2.2 Dampak Revolusi Teknologi: Perkembangan E-Commerce Perkembangan e-commerce di Indonesia sangatlah pesat. Terbukti dengan banyaknya situs jual beli online yang ada seperti Lazada, Bukalapak, Forum Jual Beli Kaskus (FJB Kaskus), Tokopedia, Olx, dan masih banyak lagi. E-commerce sendiri adalah mekanisme jual – beli atau perdagangan menggunakan media elektronik atau secara online. Ada beberapa macam jenis ecommerce (Buwana, 2015) yaitu Business to business (B2B) atau Bisnis antara perusahaan dengan
perusahaan lain, Business to consumer (B2C) atau Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi, Consumer to consumer (C2C) atau konsumen bertemu konsumen dan Government: G2G, G2B, G2C atau pemerintah yang melakukan layanan terhadap pemerintah lain, bisnis, atau masyarakat(customer). Dari banyaknya situs jual beli yang sedang berkembang sekarang, jenis yang sering dipakai adalah jenis Bussiness to consumer (B2C) dan Consumer to consumer (C2C). Lazada adalah yang termasuk B2C sedangkan Bukalapak, FJB Kaskus, Tokopedia, Olx adalah jenis C2C. Walaupun dalam kenyataannya jenis C2C ini juga lebih banyak digunakan sebagai B2C dimana yang berjualan adalah pemilik usaha bisnis/retail. E-Commerce ini merupakan salah satu dampak dari revolusi teknologi yang mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Kehidupan masyarakat banyak terbantu dengan adanya layanan ecommerce ini, jarak dan waktu sekarang bukan menjadi halangan untuk melakukan bisnis. Inovasi – inovasi terus di buat untuk meningkatkan kualitas dari produk e-commerce itu sendiri seperti kemudahan pembayaran melalui e-money (uang elektronik), transfer dan pembayaran secara COD (Cash On Delivery), layanan purna jual dengan memberikan garansi penukaran produk, kecepatan pengiriman produk dan lain – lain. Teknologi e-commerce sangat memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Namun, dalam menggunakan e-commerce seorang konsumen tetap harus berhati – hati untuk menghindari tindak kejahatan cybercrime (kejahatan cyber) mengingat semua proses transaksi ada di dalam internet. Faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama saat melakukan transaksi e-commerce, salah satu cara dengan memastikan situs e-commerce yang digunakan adalah situs yang sudah mempunyai kredibilitas dan sudah banyak pelanggan memberikan respons positif terhadap situs tersebut.
2.3 Dampak Revolusi Teknologi: Konsumerisme Dampak revolusi teknologi yang sangat terlihat dari kehidupan masyarakat Indonesia adalah budaya konsumerisme. Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barangbarang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan (Wijaya, 2013). Dengan adanya revolusi teknologi masyarakat Indonesia cenderung menjadi menganut budaya konsumerisme ini, contoh nyatanya adalah selalu ramainya antusias pembelian gadget atau smartphone oleh masyarakat. Flashsale (penjualan pertama) gadget yang dibuka oleh beberapa toko online selalu habis terjual dalam kurang dari waktu dua (2) jam bahkan ada yang hitungan menit atau detik sejak flashsale dibuka (Komputer, 2014). Tidak hanya itu, teknologi sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang sehingga setiap orang sekarang seolah-olah berlomba-lomba mendapatkan teknologi yang tercanggih dari yang lainnya. Masyarakat Indonesia juga cenderung selalu mengikuti tren dan gaya hidup terbaru, selera belanja tinggi terutama soal gaya hidup dan penampilan. Hal tersebut dimanfaatkan oleh negara – negara yang dapat menghasilkan inovasi teknologi seperti gadget dan smartphone untuk menjadikan Indonesia sebagai target pasar utama mereka. Tidak hanya gadget mahal saja yang masuk ke pasar Indonesia, tapi banyak vendor smartphone yang menyasar kalangan menengah kebawah sehingga harganya murah . Gadget atau smartphone kini bukan lagi merupakan barang yang mewah tidak peduli dewasa maupun anak – anak kini hampir semuanya menggunakannya. Bahkan, tidak jarang seorang dapat memiliki lebih dari satu smartphone.
Indonesia juga merupakan negara yang paling aktif dalam penggunaan situs jejaring sosial (sosial media), hal yang berkaitan dengan konsumerisme adalah pembelian paket data untuk berselancar di internet. Kini paket data (kuota internet) sudah mulai menjadi kebutuhan primer masyarakat modern. Ada masyarakat yang berlebihan dalam menggunakan internet sehingga pembelian kuota menjadi wujud dari pemborosan. Smartphone atau gadget merupakan hal yang lazim dimiliki di era digital ini. Namun, seharusnya masyarakat dapat membelinya sesuai kebutuhan. Konsumerisme adalah dampak negatif revolusi teknologi yang dapat dihindari dengan menggunakan teknologi secara bijak dan tidak berlebihan agar lebih bermanfaat.
BAB III KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa revolusi teknologi atau perkembangan teknologi dari masa ke masa telah berdampak terhadap kehidupan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Adanya usaha berbasis teknologi atau technopreneurship, perkembangan ecommerce dan budaya konsumerisme adalah beberapa contoh dampak dari revolusi teknologi. Sebagai masyarakat yang menjaga harmoni di tengah perkembangan teknologi, sudah sepantasnya untuk dapat menerima perkembangan teknologi yang ada. Namun, tetap melakukan seleksi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya.
DAFTAR PUSTAKA AnggunH. (2015, Januari). Gojek Revolusi Pelayanan Ojek. Dipetik April 19, 2016, dari Googs: http://googs.me/gaya-hidup/teknologi-inovasi/gojek-revolusi-pelayanan-ojek/ Buwana, W. M. (2015, Juni 24). Belajar Bisnis Online : Perbedaan Bisnis Online C2C, B2C, dan B2B. Dipetik April 19, 2016, dari Kompasiana: http://www.kompasiana.com/wyndomb/belajar-bisnis-online-perbedaan-bisnis-onlinec2c-b2c-dan-b2b_552af46df17e611059d623c5 Dana, A. (2013, September 22). PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT. Dipetik April 19, 2016, dari http://anggaradana.blogspot.com/2013/09/pengaruh-perkembanganteknologi.html Dianti, V. (2013, November 20). TREND SOLUSI BISNIS MASA KINI (TECHNOPRENEURSHIP). Dipetik April 19, 2016, dari Ilmu Budaya Dasar: http://vaniaibd.blogspot.co.id/2013/11/trend-solusi-bisnis-masa-kini.html Komputer, I. (2014, November 13). Lazada Jual 10 ribu unit Xiaomi Redmi Note dalam 40 detik. Dipetik April 19, 2016, dari Info Komputer: http://www.infokomputer.com/2014/11/berita/berita-reguler/lazada-jual-10-ribu-unitxiaomi-redmi-note-dalam-40-detik/ Miftahurrosyad, H. (2015). MAKALAH PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRILAKU MASYARAKAT. Dipetik April 19, 2016, dari Academia: https://www.academia.edu/11192647/MAKALAH_PENGARUH_PERKEMBANGAN_ TEKNOLOGI_INFORMASI_TERHADAP_PRILAKU_MASYARAKAT Napoh, Y. O., Ramatri, Widjaja, C., L, N. N., & Ekawaty, R. (2011, Maret 12). Dampak Teknologi Informasi Bagi Organisasi, Individu, dan Masyarakat (Chapter 16). Dipetik April 19, 2016, dari PPAK UNHAS ANGKATAN XII: http://ppak12unhas.tumblr.com/post/3796367633/dampak-teknologi-informasi-bagiorganisasi Setiadi, R. E. (2015, Juni 6). Paradigma Yang Muncul Dari Kehadiran Teknologi. Dipetik 04 19, 2016, dari Plimbi: http://www.plimbi.com/article/159693/paradigma-yang-muncul-darikehadiran-teknologi Wijaya, F. (2013). Pengertian dari Konsumerisme. Dipetik April 19, 2016, dari Psikologi Kepribadian: www.wivrit.com/2013/12/pengertian-dari-konsumerisme.html