06 April 2016
STOCKS INDEX 06 April 2016
DAILY OUTLOOK RESEARCH TEAM PLAZA BAPINDO MANDIRI TOWER LT. 28 JL. JENDRAL SUDIRMAN KAV. 54-55 JAKARTA 12190
021 - 5273883 Konten dalam Daily Outlook adalah untuk tujuan informasi saja. Setiap prakiraan, komentar, analisa dan artikel yang disampaikan didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, lengkap dan akurat. Namun tidak dapat diberikan jaminan atas keabsahan dari sumber-sumber tersebut. Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata pendapat dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi atau ajakan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan.
Pemulihan ekonomi global menghadapi peningkatan resiko dan kefrustrasian seiring meningkatnya ketidaksetaraan dalam melakukan proteksionisme ekonomi, kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. Prospek ekonomi dunia telah redup selama enam bulan terakhir, diperburuk akibat perlambatan ekonomi China, harga komoditas yang lebih rendah dan risiko pengetatan keuangan di banyak negara, Lagarde mengatakan pada hari Selasa dalam teks pidato yang disiapkan di Frankfurt. Komentar Lagarde mengenai ekonomi global memberikan tanda-tanda bahwa IMF akan kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ketika akan memperbaharui World Economic Outlook pada tanggal 12 April. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 188 negara anggota IMF akan berkumpul seminggu kemudian di Washington dalam pertemuan musim semi IMF. Namun Lagarde melihat ada kabar baik, bahwa pemulihan ekonomi global terus berlanjut dan tidak dalam krisis. "Kabar tidak begitu baiknya adalah bahwa pemulihan masih terlalu lambat, terlalu rapuh, dan risiko untuk daya tahan meningkat". Lagarde mengatakan pertumbuhan AS masih datar karena sebagian akibat penguatan dollar, sementara investasi yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi membebani pertumbuhan di zona euro. Pertumbuhan dan inflasi di Jepang telah lemah dari yang diharapkan. Serta perubahan transisi model ekonomi China mengakibatkan pertumbuhan ekonomi global yanglebih lambat, Lagarde mengatakan, menambahkan bahwa kemerosotan di Brazil dan Rusia lebih buruk dari yang diharapkan dan negara-negara Timur Tengah telah terpukul oleh penurunan harga minyak.
INFO TRADING TUTORIAL TRADING GUIDES MARGIN TRADING SYSTEM
PRO - iTRADER
Page 1 of 8
06 April 2016
HSI50J6 Indeks saham utama Hongkong Hangseng membukukan kerugian terbesar dalam kurun hampir enam minggu pada perdagangan hari Selasa, menyentuh satu bulan terendah, karena turunnya saham sector energy dan berita tentang prospek kebijakan moneter AS. Saham produsen minyak Sinopec, PetroChina dan CNOOC turun tajam setelah harga minyak jatuh lebih dari 2 persen.
Open 20382
High 20383
Low 20060
R3 20649
R2 20516
R1 20326
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
20225
19600
150
Sell
20025
20700
150
Previous Range Close Prev.Close 20135 20531 Daily Pivot Point Pivot S1 20193 20003
Change -396
% Change -1.93%
S2 19870
S3 19680
JPU50M6 Bursa saham Jepang turun untuk kelima kalinya dalam kurun enam hari karena Yen menguat mendekati level tertinggi 18 bulan terhadap Dollar, sehingga meredam prospek pendapatan bagi eksportir, sementara harga minyak yang lebih murah menyeret saham sektor energy. Suzuki Motor Corp, yang mendapat dua pertiga dari pendapatan luar negeri, turun 4.2 persen, sedangkan Mazda Motor Corp kehilangan 3.7 persen.
Open 16045
High 16070
Low 15535
R3 16645
R2 16360
R1 16110
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
15600
15290
100
Sell
15500
16360
100
Previous Range Close Prev.Close 15620 16090 Daily Pivot Point Pivot S1 15820 15575
Change -470
% Change -2.92%
S2 15290
S3 15040
Page 2 of 8
06 April 2016
KRJ35M6 Won Korea Selatan turun ke level terendah satu minggu di tengah penurunan harga minyak mentah, sehingga melemahkan permintaan untuk mata uang dan saham Korea Selatan. Dimana indeks Kospi mengalami penurunan sebesar 0.8 persen, sementara penurunan saham Wall Street pada perdagangan hari Senin turut membebani indeks Kospi.
Open 242.65
High 242.85
Low 241.00
R3 244.75
R2 243.80
R1 242.90
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
242.10
239.25
1.50
Sell
240.90
244.75
1.50
Previous Range Close Prev.Close 241.20 243.60 Daily Pivot Point Pivot S1 241.95 241.10
Change -2.40
% Change -0.99%
S2 240.15
S3 239.25
DJC05 Bursa saham Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Selasa, di tengah aksi jual pasar saham global karena investor khawatir tentang pertumbuhan ekonomi global dan penurunan harga minyak membebani saham sector energi.
Open 17621
High 17628
Low 17487
R3 17784
R2 17706
R1 17643
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
17575
17361
100
Sell
17500
17706
100
Previous Range Close Prev.Close 17525 17637 Daily Pivot Point Pivot S1 17565 17502
Change -112
% Change -0.64%
S2 17424
S3 17361
Page 3 of 8
06 April 2016
SPC50 Saham AS jatuh, dengan indeks Standard & Poor 500 tergelincir untuk hari kedua dari tingkat tertinggi tahun ini, di tengah memanasnya kekhawatiran bahwa melemahnya pertumbuhan global akan memperdalam.
Open 2055.25
High 2055.25
Low 2034.25
R3 2079.00
R2 2067.25
R1 2058.00
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
2045.00
2016.00
20.00
Sell
2030.00
207.00
20.00
Previous Range Close Prev.Close 2038.75 2057.00 Daily Pivot Point Pivot S1 2046.00 2037.00
Change -18.25
% Change -0.89%
S2 2025.25
S3 2016.00
NQC20 Saham berjangka AS pada hari Selasa dibuka sedikit lebih tinggi di tengah pasar menempatkan pada jalur untuk bergabung dalam aksi jual global dalam ekuitas. Dimana kekhawatiran bahwa perlambatan di Cina akan meluas, diperkuat oleh penurunan harga minyak mentah, mengirim saham untuk turun.
Open 4500.00
High 4500.50
Low 4456.25
R3 4551.75
R2 4526.25
R1 4507.50
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
4477.50
4419.00
20.00
Sell
4455.50
4526.25
20.00
Previous Range Close Prev.Close 4469.50 4499.00 Daily Pivot Point Pivot S1 4481.75 4463.25
Change -29.50
% Change -0.66%
S2 4437.75
S3 4419.00
Page 4 of 8
06 April 2016
DXC25 Pasar saham Eropa mengalami penurunan lebih lanjut, di tengah penurunan yang tak terduga dalam pesanan manufaktur Jerman dan kekhawatiran pertumbuhan global membebani sentiment di wilayah tersebut. Dimana saham Jerman memimpin penurunan di Eropa dengan indeks DAX turun 2.5 persen. Kelemahan terjadi setelah data menunjukkan total pesanan untuk sektor manufaktur penting Jerman turun 1.2 % pada bulan Februari. Target Suggest Stop Limit (Pips)
Open 9759.5
High 9759.5
Low 9556.0
R3 9966.0
R2 9863.0
R1 9762.5
Buy
9600.5
9456.0
20.0
Sell
9544.5
9762.5
20.0
Previous Range Close Prev.Close 9559.0 9807.0 Daily Pivot Point Pivot S1 9659.0 9559.0
Change -248.00
% Change -2.53%
S2 9456.0
S3 9355.5
FTC10 Bursa saham Inggris bergerak melemah tajam pada awal perdagangan hari Selasa, karena penurunan lebih lanjut dalam harga minyak terus membebani selera investasi. Saham minyak utama komponen indeks FTSE Royal Dutch Shell PLC turun 2.84%, sementara BP PLC turun 2.1%.
Open 6073.5
High 6077.5
Low 6002.5
R3 6159.0
R2 6118.5
R1 6084.0
Suggest
Stop
Limit
Target (Pips)
Buy
6055.5
5934.0
25.0
Sell
6011.5
6159.0
25.0
Previous Range Close Prev.Close 6018.0 6105.0 Daily Pivot Point Pivot S1 6043.0 6009.0
Change -87.00
% Change -1.43%
S2 5968.5
S3 5934.0
Page 5 of 8
06 April 2016
MARKET FOCUS Industri Jasa AS Tumbuh Lebih Kuat Industri jasa AS menunjukkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi pada bulan Maret, sehingga menandakan kesehatan yang mendasari perekonomian tetap kuat, karena warga negara Amerika mendapatkan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan mereka perlahan-lahan mengalami peningkatan. Dimana perusahaan di sektor jasa AS, seperti penyedia layanan kesehatan dan pengecer tumbuh di laju tercepat sejak bulan Desember lalu. Dengan ISM non manufaktur naik menjadi 54.5 persen dari 53.4 persen di bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa aktivitas mengalami perluasan pertumbuhan, sementara ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal telah memperkirakan indeks untuk naik ke 54.2 pada bulan Maret. Industri non manufaktur mewakili lebih dari 80% dari ekonomi AS dan sektor ini telah tumbuh selama 74 bulan berturut-turut, yang diukur dengan indeks ISM. Bank sentral India Memangkas Suku Bunga Menjadi 6,5% Bank sentral India memangkas suku bunga repo sebesar 25 basis poin menjadi 6.50% dalam pertemuan kebijakan di hari ini. Pemangkasan ini menjadi pemangkasan yang pertama kalinya sejak September, sekaligus mencatat posisi suku bunga repo terendah dalam lebih dari lima tahun terakhir. Namun selain memangkas suku bunga repo, Reverse Bank of India, secara mengejutkan menaikkan nilai Reverse Repo atau suku bunga bagi pemberi pinjaman untuk bank sentral, sebesar 25 basis poin menjadi 6.0% guna memastikan ketersediaan uang tunai di sistem perbankan. Selama tahun lalu, RBI telah memangkas suku bunga repo hingga sebesar 125 basis poin, dan sebagian besar analis memperkirakan bahwa pemangkasan tersebut akan berlanjut mengingat laju inflasi di India yang terus menunjukkan perlambatan. Pesanan Pabrik Jerman Merosot Akibat Penurunan Ekspor Pertumbuhan pesanan pabrik Jerman secara tak terduga jatuh pada bulan Februari sebuah tanda bahwa perlambatan perdagangan global masih membebani perekonomian terbesar di Eropa. Pesanan baru yang disesuaikan dengan musiman dan inflasi pada bulan Februari turun minus 1.2 persen dari bulan sebelumnya, ketika revisi mengalami kenaikan 0.5 persen, data dari Kementerian Ekonomi di Berlin melaporkan pada hari Selasa. Angka ini jauh dibawah perkiraan median ekonom yang mengharapkan peningkatan 0.3 persen dalam survei Bloomberg. Sementara tingkat kepercayaan perusahaan Jerman meningkat bulan lalu karena permintaan domestik yang kuat, eksportir sedang berjuang akibat perlambatan yang dipimpin China di pasar negara berkembang. Bundesbank memperingatkan bulan lalu bahwa momentum pertumbuhan bisa melambat pada kuartal kedua karena ekspor melemah. Sehingga perusahaan mengekang produksi dan perekrutan karyawan. "Pesanan di sektor manufaktur masih lambat di awal tahun," kata kementerian itu dalam siaran pers. "Ini mencerminkan perkembangan lamban dari ekonomi global." SNB Berpotensi Lanjutkan Pelonggaran Presiden Swiss National Bank, Thomas Jordan mengatakan bahwa bank sentral berpotensi untuk kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter setelah sebelumnya menerapkan suku bunga negatif untuk mengurangi tekanan terhadap Swiss Franc. Lebih lanjut Jordan mengatakan bahwa setiap langkah kebijakan moneter dalam bentuk apapun, harus melalui peninjauan dari analisa biaya dan keuntungan. Pelonggaran lebih lanjut di zona euro telah berulang kali memicu spekulasi bahwa SNB mungkin akan memangkas suku bunga lebih dalam untuk mempertahankan selisih tingkat suku bunga. Analis memperkirakan SNB dapat memangkas suku bunga deposito menjadi serendah -1.25% jika diperlukan. Sebelumnya SNB telah memberikan kejutan kepada pasar di awal tahun 2015 lalu dengan melepasbatas nilai tukar Swiss Franc di level 1.20 terhadap Euro. Jordan juga masih menilai bahwa hingga saat ini nilai
Page 6 of 8
06 April 2016 tukar Swiss Franc secara signifikan masih overvalue, dan ini memberikan peluang bahwa mereka masih akan menerapkan kebijakan suku bunga negatif, bahkan membuka peluang adanya intervensi lanjutan dari bank sentral Swiss terhadap nilai tukar mata uangnya. RBA Mempertahankan Suku Bunga Acuan Untuk Bulan Ke-11 Bank sentral Australia kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan untuk bulan ke-11 meskipun dibayangi dari bangkitnya kembali mata uang yang dapat menjadi hambatan pada perekonomian. Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens mempertahankan suku bunga sebesar 2 persen pada hari Selasa, sesuai dari diperkirakan oleh semua 26 ekonom yang disurvei. Aussie adalah pemain mata uang terkuat di antara kelompok 10 mata uang utama pada bulan Maret, melonjak lebih dari 7 persen seiring transisi dari penurunan dipertambangan namun untuk sektor jasa berada dalam laju kecepatan pertumbuhan. "Rebalancing berjalan dengan baik, dengan permintaan di sektor non-pertambangan solid dan tingkat pengangguran tampaknya berada dalam puncaknya," kata Paul Bloxham, kepala ekonom Australia di HSBC Holdings Plc, mengatakan sebelum laporan. Namun "rendahnya inflasi dan suku bunga global yang telah mendorong mata uang aussie lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan inflasi lokal dan perekonomian. Dimana saat ini para pembuat kebijakan menilai ada prospek yang wajar untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam perekonomian, dengan inflasi yang mendekati target. "Lanjutan inflasi yang rendah akan memberikan ruang untuk kebijakan yang lebih mudah, namun harus sesuai dalam memberikan dukungan," kata bank. Penguatan mata uang aussie mencerminkan dari sikap kehati-hatian Federal Reserve mengenai kecepatan pengetatan kebijakan, pergeseran ke tingkat negatif dalam ekonomi negara lain dan reboundnya harga bijih besi, sebagai komoditas ekspor terbesar Australia. Hal ini dapat membuat keraguan terhadap perbaikan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan dan perkembangan industri pariwisata dan pendidikan yang meningkatkan pangsa ekspor jasa 'dari produk domestik bruto. Sejak pertemuan terakhir bank sentral pada tanggal 1 Maret lalu, data menunjukkan pertumbuhan ekonomi berada dilevel 3 persen pada kuartal terakhir 2015, tingkat pengangguran turun kembali kelevel 5.8 persen setelah sempat naik menjadi 6 persen pada bulan Januari dan kondisi bisnis melonjak. Pada saat yang sama, penjualan retail masih mengalami stagnasi, pertumbuhan harga rumah melambat dan kepercayaan konsumen menurun. Penurunan Ekspor Mendorong Defisit Perdagangan Australia Melebar Dibulan Februari Defisit perdagangan Australia secara musiman dibulan Februari melebar hingga $3.410 miliar aussie dari bulan sebelumnya yang direvisi dari awalnya $2.937 miliar menjadi $3.156 miliar aussie, Biro Statistik Australia mengatakan pada hari Selasa. Angka ini jauh dari harapan ekonom yang mengharapkan penyusutan defsisit dikisaran $2.50 miliar aussie. Pelebaran defisit dipicu dari penurunan ekspor hingga 1 persen menjadi $25.265 miliar Australia dollar sedangkan impor tumbuh data dilevel $28.675 miliar aussie. BoJ Kuroda: Penguatan Yen Menyakiti Sentimen Bisnis Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Selasa kenaikan yen baru-baru ini berada di antara faktor-faktor yang menyebabkan penurunan sentimen bisnis bagi produsen besar di triwulanan "survei Tankan" bank sentral yang dirilis minggu lalu. "Saya tidak berpikir ekonomi Jepang sedang menuju ke arah kemerosotan. Namun, ekspor dan output menunjukkan beberapa kelemahan karena perlambatan di negara berkembang," kata Kuroda di parlemen."Kenaikan Yen memiliki efek negatif pada sentimen produsen besar dan menginginkan nilai tukar mata uang bergerak dengan cara yang mencerminkan fundamental ekonomi Jepang, tambahnya. Rosengren: Kenaikan Suku Bunga Bisa Lebih Cepat Dari Yang Diperkirakan Pasar Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan pasar jika ekonomi AS terus menahan gejolak dari luar negeri, menurut pernyataan Presiden the Fed Boston Eric Rosengren. Pernyataan hawkish ini kebalikan dari sikap dovish Ketua the Fed Janet Yellen pada pekan lalu yang
Page 7 of 8
06 April 2016 mengatakan perlu kehati-hatian terhadap peningkatan suku bunga. Rosengren bergabung beberapa para pemimpin the Fed daerah yang mengisyaratkan normalisasi harus terjadi lebih cepat daripada nanti. "Jika, seperti yang saya harapkan data ekonomi terus menunjukkan pemulihan secara moderat, kemungkinan akan sesuai untuk melanjutkan jalan pengetatan secara bertahap lebih cepat dari yang tersirat oleh perkiraan pasar keuangan," katanya. Rosengren menganggap data pekerjaan non-farm payroll AS pada hari Jumat lalu berada dalam trend positif dengan kenaikan sebesar 215.000 pada bulan Maret, setelah melompat dengan revisi naik 245.000 pada bulan Februari. Pekan lalu, Presiden the Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan mungkin saat tepat untuk menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini bukannya dua kali saat diprediksi oleh the Fed. "Saya tidak berharap kenaikan sampai empat kali, tapi saya pikir ada ruang untuk tiga kali," kata Presiden the Fed Atlanta Dennis Lockhart dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia.
Economic Calendar Wednesday 06 April 2016 Date
Time Currency
Wed Apr 6 2:00 6:01 8:45 12:00 13:00 14:00 15:10 15:30 21:00 21:30 23:20
CAD GBP CNY JPY EUR AUD EUR GBP CAD USD USD
Actual Forecast Previous Gov Council Member Wilkins Speaks BRC Shop Price Index y/y Caixin Services PMI Leading Indicators German Industrial Production m/m RBA Assist Gov Kent Speaks Retail PMI Housing Equity Withdrawal q/q Ivey PMI Crude Oil Inventories FOMC Member Mester Speaks
51.4 99.9% -1.8%
-9.2B 55.6
-2.0% 51.2 101.8% 3.3% 50.1 -8.8B 53.4 2.3M
Page 8 of 8