DAFTAR PUSTAKA
Wahana Komputer. 2010. Tutorial 5 Hari Menguasai AdobeFlash CS4. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET Herlambang, Ferry. 2007. Membuat Efek Khusus dengan ActionScript 2.0 Flash 8. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Zaki , Ali, dan Smitdev Community. 2008. SPP AJAX untuk Pemula. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. yogyakarta : Andi Mahyudin,
dkk.
2006.
Pengajaran
Berbantuan
Komputer
Alat
Untuk
Mendapatkan Kopetensi Unggul (The Winning Competence). Medan : Usu Press Dharwiyanti, Sri dan Wahono,Satria(2003), Pengantar Unified Modelling Language(UML).From http://ilmukomputer.com 9 juni2010. Fowler, Martin.2005. UML Distilled Edisi 3.Yogyakarta : Andi. Munawar. 2005.Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu Djuanda, Adhi dkk. 1993. Ilmu Penyakit kulit dan Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu.
LAMPIRAN Kode Program XML Soal Latihan
<soal>1 <soal>Kuli secara garis besar tersusun atas tiga lapisan seprti lapisan dermis dan lapisan epidermis adapun 1 lapisan terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak.bias disebut lapisan? <soal>Ulkus varikosum merupakan penyebab ganguan aliran darah balik pada tungkai bawah, biasanya penyakit ini sering terjadi pada? <soal>Penyakit yang disebabkan oleh getah buah, tapal gigi biasanya disebut? <soal>Tumor kulit merupakan salah satu beberapa jenis tumor pada manusia,tumor yang mempunyai kecendrungan berkembang menjadi kanker,disebut ... <soal>Sel yang berasal dari sel epidermis yang merupakan tingkat kematangan dapat berupa invasif biasa disebut? <soal>Penyebab dari krisis emosi dan trauma fisik sifat penurunan diperkirakan dominan autosomal disebut <soal>Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut seperti hormon,metabolisme.nama latin dari kebotakan disebut? <soal>Kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala disebut? <soal>Penyakit kulit yang terutama di tandai dengan adanya eritema dan skuama disebut? <soal>Akne bagian tengah muka,terutama pada hidung,pipi,alis dan dagu disebut <jawaban1> <j1>3 <j1>Stratum lusidum <j1>Spinosum <j1>Subkutis <j1>Korneum <jawaban2> <j2>3 <j2>Anak –anak <j2>Bayi <j2>Laki- laki <j2>Wanita
<jawaban3> <j3>3 <j3>Dermatitis pakaian <j3>Dermatitis industrial <j3>Dermatitis perioralis <j3>Dermatitis kontak <jawaban4> <j4>4 <j4>Tumor jinak <j4>Tumor ganas <j4>Keratosis seboroik <j4>Tumor prakanker <jawaban5> <j5>3 <j5>Radiasi <j5>Herediter <j5>Karsinoma sel skuamosa <j5>Arsen inorganik <jawaban6> <j6>2 <j6>Karotenosis <j6>Vitiligo <j6>Likopenemia <j6>Merkuri <jawaban7> <j7>3 <j7>Korteks <j7>Medula <j7>Alopesia <j7>Kutikula <jawaban8> <j8>4 <j8>Alopesia <j8>Alopesia universalis <j8>Alopesia totalis <j8>Alopesia areata <jawaban9> <j9>3 <j9>Dermatosis eritroskuamosa <j9>Psoriasis <j9>Parapsoriasis <j9>Levodopa <jawaban10> <j10>2 <j10>Akne rosasea <j10>Akne vulgaris
<j10>Akne rinofima <j10>Akne <jml_soal> <js>10
Untuk pemanggil dari xml kode program sebagai berikut :
function loadXML(loaded) { if (loaded) { soal_xml = Array(); jwb = Array(); jml_soal= this.firstChild.childNodes[11].childNodes[0].firstChild.nodeValue; for(lp_s = 1 ; lp_s <= jml_soal ; lp_s++) { soal_xml[lp_s]= this.firstChild.childNodes[0].childNodes[lp_s].firstChild.nodeValue; jwb[lp_s] = Array(); for(lp_jwb = 0 ; lp_jwb < 5 ; lp_jwb++) { jwb[lp_s][lp_jwb]= this.firstChild.childNodes[lp_s].childNodes[lp_jwb].firstChild.nodeValue; } } soal_global = 1; hasil_benar = 0; js = (jml_soal*1)+1; tulis_skor = ""; anda_benar = ""; } else { trace("file not loaded!"); }
}
Untuk menampilkan nilai benar kode program sebagai berikut :
xmlData = new XML(); xmlData.ignoreWhite = true; xmlData.onLoad = loadXML; xmlData.load("latihan.xml"); //cek data tiap interval 10 setInterval(cek, 10); function cek(){ if(soal_global == 11){ tulis_skor = "Skor : "; anda_benar = hasil_benar; tellTarget(kembali){ gotoAndStop(2); } } else if(soal_global != w) { w = soal_global; input_data(w); } }
Untuk load soal kode program sebagai berikut :
function input_data(rw){ soal.text = soal_xml[rw]; jwb_a.text = jwb[rw][1]; jwb_b.text = jwb[rw][2]; jwb_c.text = jwb[rw][3];
jwb_d.text = jwb[rw][4]; loadMovie("images/blank.png", gambar); sl_ke = rw; }
Untuk cek jawaban saat di klik kode program sebagai berikut :
Object(this).jwbny_A.onPress=function(){ if(soal_global != js){ if(jwb[soal_global][0] == 1){ hasil_benar++; } soal_global++; } } Object(this).jwbny_B.onPress=function(){ if(soal_global != js){ if(jwb[soal_global][0] == 2){ hasil_benar++; } soal_global++; } } Object(this).jwbny_C.onPress=function(){ if(soal_global != js){ if(jwb[soal_global][0] == 3){ hasil_benar++; } soal_global++; } }
Object(this).jwbny_D.onPress=function(){ if(soal_global != js){ if(jwb[soal_global][0] == 4){ hasil_benar++; } soal_global++; } }
Untuk kembali ke materi kode program sebagai berikut :
Object(this).kembali.onPress=function(){
gotoAndStop("Scene 2", 1);}
Kode Program XML Untuk Menu Utama
png/profile.png Nama : GUNAWAN WIBISONO NIM : 41507010087 Fakultas : ILMU KOMPUTER Jurusan : Teknik Informatika E-Mail : [email protected] images/blank.png <panjang>5 <menu> BAB 1 : ANATOMI KULIT
BAB 2 : ADNEKSA KULIT BAB 3 : FALL KULIT BAB 4 : HISTOPATOLOGI KULIT BAB 5 : TUBERKULOSIS KUTIS Nama : GUNAWAN WIBISONO NIM : 41507010087 Fakultas : ILMU KOMPUTER Jurusan : Teknik Informatika E-Mail : [email protected] Definisi kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis, dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Warna kulit berbeda-beda, dari kulit yang berwarna terang (fair skin), irang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya; kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir, dan preputium,kulit yang tebal dan tegan terddapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka,yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala. Kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu: 1.lapisan epidermis atau kutikel 2.lapisan dermis (korium,kutis vera,true skin) 3.lapisan subkutis (hipodermis) Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel danjaringan lemak. straight duct (saluran lurus) ,apocrine gland(kelenjar apokrin), coiled dermal duct(digulung saluran dermal),spiralled duct(saluran berputar) Adneksa kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit ,rambut,dan kuku. 1.kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis,terdiri atas : a. kelenjar keringat (glandula sudorifera) ada dua macam kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin yang kecil-kecil,terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer,dan kelenjar aprokrin yang lebih besar , terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental. Kelenjar ekrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan baru berfungsi 40 minggu setelah kelahiran
saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit. Terdapat diseluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki,dahi dan aksila,areola, mame, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar, fungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil,tetapi pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan sekret. Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa,biasanya PH sekitar 4-6,8. b.kelenjar palit (glandula sebasea) terletak diseluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki. Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar.kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebelum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, sekualen, wax ester, dan kolesterol . sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen, pada anak-anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadin lebih besar dan banyak serta mulai berfungsi secara aktif. 2. kuku,adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum)yang menebal.Kuku merupakan salah satu dermal appendages yang mengandung lapisan tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, gunanya selain membantu jari-jari untuk memegang juga digunakan sebagai cermin kecantikan. Lempeng kuku terbentuk dari sel-sel keratin yang mempunyai dua sisi, satu sisi berhubungan dengan udara dan sisi lainnya tidak. Bagian kuku 1. Matriks kuku : merupakan jaringan pembentukan kuku yang baru. 2. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas. 3. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku. 4. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku. 5. Akar kuku (nail root) : merupakan bagian proksimal kuku. 6. Lempengan kuku ( nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku. 7. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit. 8. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku. 9. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal. 3. rambut,terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang berada diluar kulit (batang rambut). Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang
merupakan rambut halus,tidak mengandung pigman dan terdapat pada bayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang dewasa. Pada manusia dewasa selain rambut dikepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormon seks (androgen). Rambut halis di dahi dan badan lain disebut rambur velus. Rambut tumbuh secara siklik, faseanagen (pertumbuhan ) berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh kira-kira 0.35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada satu saat 85% seluruh rambut mengalami fase anagen dan 15% sisanya dalam fase telogen. Rambut normal dan sehat berkilat, elastis dan tidak mudah patah,dan dapat menyerap air. Komposisi rambut terdiriatas karbo 50,60%,hidrogen 6,36%, nitrogen 17,14%, sulfur 5,0%, danoksigen 20,80%. Rambut dapat mudah dibentuk dengan mempengaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia. Mulai dari sebelah luar, penampang rambut dapat dibagi atas: 1. Kutikula, yang terdiri atas lapisan keratin yang berguna untuk perlindungan terhadap kekeringn dan pengaruh lain dari luar. 2. Korteks, terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan. Lapisan ini yang mengandung pigmen. 3. Medula, terdiri atas 3- 4 lapisan sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. Rambut velus tidak mempunyai medula. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, hidup, dan menjamin kelangsungan hidup. Kulit pun menyokong penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada manusia mempusyai peranan yang sangat penting,selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup juga mempunyai arti lain yaitu estetik, ras, indikator sistematik, dan sarana komunikasi non verbal antara individu satu dengan yang lain. Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan keratinisasi. FALL KULIT 1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan , gesekan, tarikan; gangguan kimiawi, misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam, dan alkali kuat lainnya; gangguan yang bersifat panas, misalnya radiasi, sengatan sinar ultra violet; gangguan infeksi luar terutama kuman-kuman/bakteri maupun jamur.
Hal di atas dimungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serbut-serabut jaringan penunjang yang berperanan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperanan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap berbagai zat kimia dan air, disamping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat-zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum, keasaman kulit menyababkan pH kulit berkisar pada pH 5-6.5 sehingga merupakan perlindungn kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur. Proses kratinisasi juga berperanan sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel-sel mati melepaskan diri secara teratur. 2. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antara sel, menembus sel-sel epidermis atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar. 3. Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar mengelurkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Kelenjar lemak pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion, pada waktu lahir dijumpai sebagai vernix caseosa. Sabum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sabum ini selain meminyaki kulit juga menahan avaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemakdan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pada pH 5-6.5. 4. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung-ujung sarafsensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di deermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan krauseyang terletak di dermis. Badan taktil maissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terlatak di epidermis. Sarafsaraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik. 5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengeluarkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatif (asetilkolin).pada bayi biasanya didinding pembuluh darah belum terbentuk sempurna, sehingga
terjadi ekstravasasi cairan, karena itu kulit bayi tampak lebih edematosa karena lebih banyak mengandung air dan Na. 6. Fungsi pembentukan pigmen, sel pembentuk pigmen (melanosit), terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Perbandingan sel basal melanosit adalah 10 : 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan warna kulit ras maupun individu. Pada pulasan H.E. sel ini jernih berbentuk bulat dan merupakan sel dendrit, disebut pula sebagai clear cell. melanosom dibentuk oleh alat Golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan O2. Pajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen di-sebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan kelapisan kulit dibawahnya dibawa oleh sel melanofag (melanofor). Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit, melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb, dan karoten. 7. Fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, sel lengerhans, melanosit.keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan pindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Peroses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Matoltsy berpendapat mungkin keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari, dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik. 8. Fungsi pembentukan vitamin D, dimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi kolestrol dengan pertolongan sinar mathari. Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup hanya dari hal tersebut, sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot dibawah kulit. Pemeriksaan histopatologik tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan pemeriksaan penunjang yang lain, dalam perananya menyokong atau menegakkan diagnosis. Bahkan tidak jarang diagnosis hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan histopatologik. CARA PENGAMBILAN BAHAN DAN PEWARNAAN Untuk pemeriksaan ini dibutuhkan potongan jaringan yang didapat dengan cara biopsi dengan pisau atau plong(punch). Penyertaan kulit normal pada biopsi tidak mutlak, biasanya hanya pada lesi peradangan yang batasnya tidak jelas atau pada kasus-kasus yang ditandai oleh perubahan warna (vitiligo, melasma dan lain-lain). Sedangkan pada tumor
kulit,penyakit infeksi, dan dermatosis vesikobulosa, kulit normal tidak perlu diikutsertakan. Sedapat-dapatnya diusahakan agar lesi yang akan dibiopsi adalah lesi primer yang belum mengalami garukan atau infeksi sekunder. Bila ada infeksi sekunder, sebaiknya diobati terlebih dahulu . pada penyakit dengan lesi yang beraneka ragam atau jumlahnya banyak, sebaiknya biopsi dilakaukan lebih dari satu. Potongan jaringan sedapat-dapatnya berbentuk elips dan disertakan jaringan subkutis. Bila biopsi dilakukan dengan dengan plong, kulit harus diregangkan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk tegak lurus dengan garis kulit, agar setelah dilepas bekas plong berbentuk elips. Jaringan yang telah dipotong dimasukan ke dalam larutan fiksasi, misalnya formalin 10% atau formalin buffer, supaya menjadi keras dan sel-selnya mati. Selanjutnya bahan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengolahan dan pemeriksaan. Pewarnaan rutin yang biasa digunakan ialah hematoksilineosin (HE). Ada pula yang menganjurkan pewarnaan orsein dan Giemsa disamping HE sebagai pewarna rutin. Volume cairan fiksasi sebaiknya tidak kurang dari 20 kali volume jaringan. Agar cairan fiksasi dapat dengan baik masuk kejaringan hendaknya tebal jaringan kira-kira ½ cm. Kalau terlalu tebal, dibelah lebih dahulu sebelum dimasukan kedalam cairan fiksasi. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi granulomatosa kronis yang disebabkan oleh basil mikobakterium tuberkulosis. Jalan masuk kedalam tubuh biasanya melalui inhalasi, atau yang pada umumnya adalah dengan meminum susu sapi yang tidak dipasteurisasi. EPIDEMIOLOGI Tuberkulosis telah dan masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. Tuberkulosis kutis, seperti tuberkulosis paru, terutama di negara yang sedang berkembang. Insidensi di Indonesia kian menurun sejalan dengan menurunnya tuberkulosis paru. Hal itu tentu disebabkan oleh kian membaiknya keadaan ekonomi. Bentukbentuk yang dahulu masih terdapat sekarang telah jarang terlihat, misalnya tuberkulosis kutis papulonekrotika,tuberkulosis kutis gumosa, dan eritema nodusum. FAKTOR PREDISPOSIS Faktor predisposisi terjadinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah kemiskinan, gizi kurang, penggunaan obatobatan secara intravena, dan status imunodefisiensi. Penelitian di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo, skrofuloderma merupakan bentuk yang tersering terdapat, disusul oleh tuberkulosis kutis verukosa (13%), bentukbentuk yang lain jarang ditemukan. Lupus vulgaris yang dahulu dikatakan tidak terdapat, ternyata ditemukan,
meskipun jarang. Tuberkulosis kutis pada umumnya ditemukan pada bayi dan orang dewasa dengan status imunodefisiensi . ETIOLOGI Penyebab tuberkulosis kutis adalah mikobakterium obligat yang bersifat patogen terhadap manusia: M. tuberkulosis, M. bovis, dan kadang-kadang bisa juga disebabkan oleh Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Penyebab utama tuberkulosis kutis di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) ialah Mycobacterium Tuberkulosis (jenis human) berjumlah 91,5%, sisanya (8,5%) disebabkan oleh M. atipikal, yang terdiri atas golongan II atau skotokromogen, yakni M. scrofulocaeum (80%) dan golongan IV atau rapid growers (20%). M. bovis dan M. avium belum pernah ditemukan, demikian pula M. atipikal golongan lain. BAKTERIOLOGI Mikobakterium tuberkulosis mempunyai sifat-sifat yaitu berbentuk batang, tidak membentuk spora, aerob, tahan asam, panjang 2-4/µ dan lebar 0,3-1,5/µ, tidak bergerak dan suhu optimal pertumbuhan pada 37ºC. Pemeriksaan bakteriologik terdiri atas 5 macam: 1.Sediaan mikroskopik Bahan berupa pus, jaringan kulit dan jaringan kelenjar getah bening. Pada pewarnaan dengan Ziehl Neelsen, atau modifikasinya, jika positif kuman tampak berwarna merah pada dasar yang biru. Kalau positif belum berarti kuman tersebut M. tuberkulosis, oleh karena ada kuman lain yang tahan asam, misalnya M. leprae. 2.Kultur kultur dilakukan pada media Lowenstein-Jensen, pengeraman pada suhu 37º. Jika positif koloni tumbuh dalam waktu 8 minggu. Kalau hasil kultur positif, berarti pasti kuman tuberkulosis. 3.Binatang percobaan Dipakai marmot, percobaan tersebut memerlukan waktu 2 bulan. 4.Tesbiokimia Ada beberapa macam, misalnya tes niasin dipakai untuk membedakan jenis human dengan yang lain. Jika tes niasin positif berarti jenis human. 5. Percobaan resistensi PATOGENESIS Cara infeksi ada 6 macam 1. Penjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yang telah dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya skrofuloderma. 2. Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam yang dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya tuberkulosis kutis orifisialis. 3. Penjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris. 4. Penjalaran secara limfogen, misalnya lupus vulgaris.
5. Penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit tuberkulosis, misalnya lupus vulgaris. 6. Kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi lokalnya telah menurun atau jika ada kerusakan kulit, contohnya tuberkulosis kutis verukosa. png/profile.png png/anim_tmp.swf png/bab2.swf Png/fall.jpg png/histopatologi.jpg png/bab5.png <judul> <judul1>Profile <judul1>Anatomi Kulit <judul1>Adneksa Kulit <judul1>Fall Kulit <judul1>Histopatologi Kulit <judul1>Tuberkulosis Kutis <jml_khusus> <jml_kh> <jml_sub_menu> <jsm>23 <sub_menu> <sm>1 <sm>Lapisan Epidermis <sm>Lapisan Dermis <sm>Lapisan Subkutis <sm>Perubahan Histopatologik di epidermis <sm>Perubahan Histopatologik di dermis <sm>Perubahan Histopatologik di jaringan subkutis <sm>Siklus aktivitas folikel rambut <sm>Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut <sm>Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulosis chancre) <sm>Tuberkulosis kutis miliaris <sm>Skrofuloderma <sm>Tuberkulosis kutis verukosa <sm>Tuberkulosis kutis gumosa
<sm>Tuberkulosis kutis orifisialis <sm>Lupus vulgaris <sm>Lupus milliaris diseminatus fasiel <sm>Tuberkulosis papulonekrotika <sm>Liken skrofulosorum <sm>Eritema nodusum <sm>Eritema induratum <sm>Pengobatan 1 Stratum korneum(lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri dari atas beberapa lapisan lapisan sel-sel yang mati,tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin(zat tanduk). Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum,merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin lapisan tersebut tampak lebih jelas ditelapak tangan dan kaki. Stratum granulosum(lapisan keratohialin)merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya.butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki. Stratum spinosum(stratum malpighii) atau disebut pula prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbedabeda karena banyak mengandung glikogen,dan inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat kepermukaan makin gepeng bentuknya.di antara sel-sel stratum spinosum terdapat jembatan-jembatan antar sel (intercelullar bridges) yang terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus bizzozero. Di antara selsel spinosum terdapat pula sel langerhans. Sel-sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasa dermoepidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal iini mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu : a. Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar ,dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel. b. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel-sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen (melanosomes).
lapisan dermis dalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni: a. pars papilare,yaitu bagian yang menonjol ke epidermis,berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. b. pars retikulare, yaitu bagian dibawahnya yang menonjol kearah subkutan,bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, danretikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin suflat, di bagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin danhidroksilisin. Kolagen muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang lentur sehingga makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda.serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk armorf dan mudah mengembang dan lebih elastis. lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis,terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak kepinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan.dilapaisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,pembulu darah,dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokalisasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm,di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit.lapisan lemak ini juga merupakan bantalan. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus,yaitu pleksus yang terletak dibagian atas dermis (pleksus superfisial) dan yang terletak di subkutis (pleksus superfisial ). Pleksus yang didermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis,pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening. Hiperkeratonis ialah penebalan stratum korneum. Bila inti-inti sel masih terlihat pada penebalan stratum korneum disebut parakratosis, sedangkan bila tidak lagi terlihat inti disebut ortokratosis. Hipergranulosis ialah penebalan stratum granulosum. Hiperplasia ialah epidermis yang menjadi lebih tebal oleh karena sel-selnya bertambah jumlahnya. Akantosis ialah penebalan stratum spinosum Hipoplasia ialah epidermis yang menipis oleh karena jumlah selnya berkurang.
Hipertrofi ialah epidermis yang menebal oleh karena selselnya bertambah besar. Atrofi ialah penipisan epidermis karena sel-selnya mengecil dan berkurang,biasanya disertai rete ridges yang mendatar. Spongiosis ialah penimbunan cairan diantara sel-sel epidermis sehingga celah diantara sel bertambah renggang. Degenerasi balon ialah edema di dalam sel epidermis sehingga sel menjadi besar dan bulat. Eksositsisialah sel-sel radang yang masuk ke dalam epidermis, dapat pula sel darah merah. Akantolisis ialah hilangnya daya kphesi antar sel-sel epidermis sehingga menyebabkan terbentuknya celah, vesikel atau bula di dalam epidermis. Sel diskeratotik ialah sel epidermis yang mengalami leratinisasi lebih awal, sitoplasma eosinofilik dan intinya kecil, kadang-kadang tidak tampak lagi. Nekrosis ialah kematian sel atau jaringan setempat pada organisme yang masih hidup. Degenerasi hidropik stratum basale ialah rongga-rongga dibawah atau di atas mambrana basalis yang dapat bergabung dengan terisi serum , sehingga lambat laun dapat merusak susunan stratum basale yang mula-mula teratur seperti pagar menjadi tidak teratur. Demikian pula pigmen melanin yang terdapat dalam sel basal dapt jatuh kedalam dermis bagian atas dan lalu ditangkap oleh melanofag. Celah (cleft) ialah sebuah ruangan tanpa cairan Derimis terdiri atas dermis pars papilaris dan dermis pars retikularis. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat mengenai jaringan ikat atau berupa sebukan sel radang, juga penimbunan cairan dalam jaringan (edema). Papil yang memanjang melampaui batas permukaan kulit disebut papilomatosis; pada keadaan tertentu papil dapat menghilang atau mendatar.jaringan lolagen dapat mengalamidegenerasi hialin, yaitu kolagen bergabung dan warnanya lebih merah. Fibrosis ialah jumlah kolagen bertambah serta susunanya berubah,dan fibroblas bertambah banyak. Sklerosis ialah jumlah kolagen bertambah, susunan bertambah, tampak lebih homogen dan eosinofilikseperti degeneraasi hialin dengan jumlah fibroblas yang berkurang. Dalam proses peradangan berbagai sel dapat ditemukan dalam dermis, misalnya neotrofil,limfosit, sel plasma, histiosit, dan eosinofilsel-sel tersebut dapat tersebar didalam dermis di antara serabut kolagen atau tersusun tdi sekitar pembuluh darah (perivaskular). Dapat pula tersusun di dermis bagian atas sejajar dengan epidermis sehingga menyerupai pita (band like), disebut likenoid, atau mengelompok membentuk bulatan dengn batas tegas seperti bola kecil, disebut nodular. Bila masuk kedinding pembuluh darah menyebabkan peradangan pembuluh darah (vaskulitis). Banyak penyakit kulit yang kelainannya lebih menonjol dijaringan subkutis, misalnya: eritema nodosum,
skleroderma , dan jamur dalam. Kelainan dapat berupa peradangan, proses degeneratif, nekrosis jaringan,atau vaskulitis. Hasil pemeriksaan histopatologik tidak selalu spesifik untuk setiap penyakit, bahkan sering pula beberapa penyakit kulit yang berbeda, memberi gambaran histopatologik yang mirip. Oleh karena itu data klinis yang lengkap sangat membantu menentukan kesimpulan pemeriksaan histopatologik (P.A) Folikel rambut manusia tidak aktif terus menerus sepajang masa hidup seperti halnya pada biri-biri. Pada waktu-waktu tertentu folikel rambut akan mengalami masa istirahat. Rambut normal manusia menurut siklus pertumbuhan dapat dibagi sebagai berikut : 1. Masa anagen : sel-sel matriks melalui metosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya antara 2- 6 tahun. 2. Masa katagen : masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat disekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan pada bagian dibawahnya melebar dadn mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). Masa peralihan ini berlangsung 2-3 minggu. 3. Masa telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akan terdorong keluar. 1. Keadaan fisiologik a. Hormon b. Metabolisme c. Nutrisi d. Vaskularisasi 2. Keadaan patologik a. Peradangan sistemik atau setempat b. Obat-obatan c. Hormon Kompleks lesi primer meliputi kulit dan nodus limfatikus terutama pada bayi dan anak-anak. Jalan masuk basil tuberkel adalah paru-paru luka kecil, kuku yang terbuka, atau luka tusuk Afek primer dapat berbentuk papul, pustul atau ulkus indolen, berdinding tergaung dan disekitarnya livid. Masa tunas 2-3 minggu, limfangitis dan limfadenitis timbul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah afek primer, pada waktu tersebut reaksi tuberkulin menjadi positif. Keseluruhannya merupakan kompleks primer. Pada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi, karena itu disebut tuberculous chancre. Makin muda usia penderita makin berat gejalanya. Bagian yang sering terkena adalah wajah dan ekstremitas yang berhubungan dengan limphadenopaty regional Biasanya ditemukan pada daerah kulit yang mudah terkena trauma
Tipe ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak dengan status imunokompromise Fokus infeksi terdapat secara khusus pada paru-paru atau selaput otak Terjadi karena penjalaran ke kulit dari fokus di badan. Reaksi terhadap tuberkulin biasanya negatif (anergi). Ruam berupa eritema berbatas tegas, papul, vesikel, pustul, skuama atau purpura yang menyeluruh. Pada umumnya prognosisnya buruk Tuberkulosis kutis murni sekunder yang terjadi secara pekontinuitatum dari jaringan di bawahnya, misalnya kelenjar getah bening, otot dan tulang Skrofuloderma terjadi terutama pada anak-anak dan dewasa muda pada bagian kulit yang berada diatas nodus limfatikus dan daerah yang kelihatan tulangnya Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Dimulai dengan infeksi sebuah kelenjar yang selanjutnya menjadi berkembang menjadi periadenitis. Beberapa kelenjar kemudian dapat meradang, sehingga membentuk suatu kantong kelenjar "klier packet". Pada stadium selanjutnya terjadi perkejuan dan perlunakan, mencari jalan keluar dengan menembus kulit diatasnya, dengan demikian terbentuk fistel. Fistel tersebut kian melebar, membentuk ulkus yang mempunyai sifat-sifat khas Tipe ini terjadi terutama pada orang dewasa, anak-anak dan individu yang resisten terhadap terjadinya inokulasi eksternal basil tuberkel. Infeksi terjadi secara eksogen, jadi kuman masuk ke dalam kulit, oleh sebab itu tempat predileksinya pada tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering mendapat trauma. Gambaran klinis biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran secara serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papulpapul lentikuler di atas kulit yang eritematosa. Pada bagian yang cekung terdapat sikatriks Tuberkulosis ini terjadi akibat penjalaran secara hematogen, biasanya dari paru. Kelainan kulit berupa infiltrat subkutan, berbatas tegas yang menahun, kemudian melunak dan bersifat destruktif Pada awalnya kulit berwarna normal dan lama-kelamaan menjadi merah kebiruan Lesi tersebar berbentu makula dan papul berukuran kecil atau lesi berwarna kemerahan. Kadang-kadang vesikuler dan terdapat krusta Pada umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit tuberkulosa pada organ-organ dalam Sesuai dengan namanya maka lokasinya di sekitar orifisium. Pada tuberkulosis paru dapat terjadi ulkus di mulut, bibir atau di sekitarnya. Pada tuberkulosis saluran cerna, ulkus dapat ditemukan di sekitar anus. Pada tuberkulosis saluran kemih, ulkus dapat ditemukan di sekitar orifisium uretra eksternum. Ulkus berdinding tergaung, kemerahan, hemoragik, purulen dan sekitarnya livid. Lupus vulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama pada bagian yang sering terpapar
misalnya pada wajah dan ekstremitas. Cara infeksi dapat secara endogen atau eksogen. Gambaran klinis yang umum adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi kuning pada penekanan (apple jelly colour) Nodus-nodus tersebut berkonfluensi berbentuk plak, bersifat destruktif, sering terjadi ulkus. Pada waktu terjadi involusi terbentuk sikatriks. Bila mengenai muka tulang rawan hidung dapat mengalami kerusakan. Penyembuhan spontan terjadi perlahanlahan di suatu tempat, tetapi terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa Mengenai muka, timbulnya secara bergelombang. Ruam berupa papul-papul bulat, biasanya diameternya tidak melebihi mm, eritematosa kemudian meninggalkan sikatriks. Pada diaskopi memberi gambaran apple jelly colour seperti pada lupus vulgaris. Lesi tipe ini terutama terjadi pada anakanak dan dewasa yang menderita TB pada bagian tubuh lain. Keadaan ini terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap basil tuberkel. Basil menyebar secara hematogen pada orang dengan satus imunitas sedang atau baik, akan tetapi fokus tuberkulosis secara klinis tidak aktif pada saat terjadinya erupsi, dan pasien sedang berada dalam keadaan sehat. Selain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan badan. Mula-mula terdapat papul eritematosa yang timbul secara bergelombag, membesar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu menyembuh dan meninggalkan sikatriks. Kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama penyakit dapat bertahun-tahun Lesi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita tuberkulosis tulang atau nodus limfatikus. Kelainan kulit terdiri atas beberapa papul miliar, warna dapat serupa dengan kulit atau eritematosa. Mula-mula tersusun tersendiri, kemudian berkelompok tersusun sirsinar, kadang-kadang di sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada dada, perut, punggung dan daerah sacrum. Perjalanan penyakitnya dapat berbulan-bulan dan residif, jika sembuh tidak meninggalkan sikatriks Kelainan kulit berupa nodus-nodus indolen terutama pada ekstremitas bagian ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. Banyak penyakit yang juga dapat memberi gambaran klinis sebagai E.N., yang sering: lepra sebagai eritema nodusum leprosum, reaksi id karena Streptococcus B Hemolyticus, alergi obat secara sistemik, dan demam reumatik Eritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah arteri dan vena bersifat jinak, dan disertai nekrosis lemak. Kelainan kulit berupa nodusnodus indolen. Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Terjadi supurasi sehingga terbentuk ulkus-ulkus. Kadangkadang tidak mengalami supurasi, tetapi regresi sehingga
terjadi hipotrofi berupa lekukan-lekukan. Perjalanan penyakit kronik residif Prinsip pengobatan tuberkulosis kutis sama dengan tuberkulosis paru. Untuk mencapai hasil yang baik hendaknya diperhatikan syarat-syarat yaitu pengobatan harus dilakukan secara teratur tanpa terputus agar tidak cepat terjadi resistensi dan pengobatan harus dalam kombinasi. Dalam kombinasi tersebut INH (H) disertakan, diantaranya karena obat tersebut bersifat bakterisidal, harganya murah dan efek sampingnya langka. Sedapat-dapatnya dipilih paling sedikit 2 obat yang bersifat bakterisidal, dan keadaan umum diperbaiki (1). Pemilihan obat tergantung pada: - keadaan ekonomi penderita, - berat-ringannya penyakit, dan - adakah kontraindikasi. 1 png/subbab1.png png/subbab2.png png/subbab3.swf images/blank.png images/blank.png images/blank.png png/bab2_kl.png images/blank.png png/sakit1.png images/blank.png png/sakit3.png png/sakit4.png images/blank.png images/blank.png png/sakit7.png png/sakit8.png png/sakit9.png png/sakit10.png png/sakit11.png png/sakit12.png
Untuk load dari xml kode program sebagai berikut :
function loadXML(loaded) { if (loaded) { patch_gambar = Array();
patch_gambar[0]= this.firstChild.childNodes[0].childNodes[0].firstChild.nodeValue; gambar_blank= this.firstChild.childNodes[0].childNodes[2].firstChild.nodeValue; loadMovie(patch_gambar[0], isi_gambar); _root.comments= this.firstChild.childNodes[0].childNodes[1].firstChild.nodeValue; //_root.comments= this.firstChild.childNodes[3].childNodes[0].firstChild.nodeValue; isi_content.text = _root.comments; // loop_menu= this.firstChild.childNodes[1].childNodes[0].firstChild.nodeValue; myComboBox.addItem({label:"Pilih Salah Satu", data:0}); bab_isi = Array(); judul_kd = Array(); judul_kd[0]= this.firstChild.childNodes[5].childNodes[0].firstChild.nodeValue; for(lp_menu = 1 ; lp_menu <= loop_menu; lp_menu++){ label_menu= this.firstChild.childNodes[2].childNodes[lp_menu1].firstChild.nodeValue; myComboBox.addItem({label:label_menu, data:lp_menu}); bab_isi[lp_menu]= this.firstChild.childNodes[3].childNodes[lp_menu].firstChild.nodeValue; patch_gambar[lp_menu]= this.firstChild.childNodes[4].childNodes[lp_menu].firstChild.nodeValue; judul_kd[lp_menu]= this.firstChild.childNodes[5].childNodes[lp_menu].firstChild.nodeValue; }
bab_isi[0]= this.firstChild.childNodes[3].childNodes[0].firstChild.nodeValue; loop_khusus= this.firstChild.childNodes[6].childNodes[0].firstChild.nodeValue; v_khusus = Array(); v_khusus_pic = Array(); for(lp_khusus
=
0
;
lp_khusus
<
loop_khusus;
lp_khusus++) { v_khusus[lp_khusus]= this.firstChild.childNodes[7].childNodes[lp_khusus].firstChild.nodeValue; }
Untuk sub menu kode program sebagai berikut :
jml_menu= this.firstChild.childNodes[8].childNodes[0].firstChild.nodeValue; sub_menu_l = Array(); isi_sub_menu = Array(); gmbr_sub = Array(); for(lp_sub = 0 ; lp_sub<jml_menu ; lp_sub++){ sub_menu_l[lp_sub]= this.firstChild.childNodes[9].childNodes[lp_sub].firstChild.nodeValue; isi_sub_menu[lp_sub]= this.firstChild.childNodes[10].childNodes[lp_sub].firstChild.nodeValue; gmbr_sub[lp_sub]= this.firstChild.childNodes[11].childNodes[lp_sub].firstChild.nodeValue; }
} else { trace("file not loaded!");
}
} xmlData = new XML(); xmlData.ignoreWhite = true; xmlData.onLoad = loadXML; xmlData.load("profile.xml");
//cek bombobox setiap interval 10 function dropdown_check() { if (myComboBox.getValue() != RK) { RK = myComboBox.getValue(); sub_menu.removeAll(); tulis(RK); } if(RK == 1 || RK == 2 ||RK == 4 || RK == 5) { if(sub_menu.getValue() != RB) { RB = sub_menu.getValue(); tulis_3(RB,RK); } } } setInterval(dropdown_check, 10);
function tulis_3(RB){ if(RB != 0) { isi_content.text = isi_sub_menu[RB]; loadMovie(gmbr_sub[RB], isi_gambar); } else{ isi_content.text = bab_isi[RK];
loadMovie(patch_gambar[RK], isi_gambar); } }
Untuk load bab kode program sebagai berikut :
function tulis(RK) { isi_content.text = bab_isi[RK]; loadMovie(patch_gambar[RK], isi_gambar); judul_atas = judul_kd[RK]; tellTarget (this.utama_anim) { gotoAndStop(1); } tellTarget (this.kanan_anim) { gotoAndStop(1); } tellTarget (this.kiri_anim) { gotoAndStop(1); } if(RK == 1) {
sub_menu.visible = 1; sub_menu.addItem({label:"Pilih Salah Satu", data:0}); for(sm = 1 ; sm<=3 ; sm++){ lb_sub_menu = sub_menu_l[sm]; sub_menu.addItem({label:lb_sub_menu, data:sm}); } } else if(RK == 4) {
sub_menu.visible = 1;
sub_menu.addItem({label:"Pilih Salah Satu", data:0}); for(sm = 4 ; sm<=6 ; sm++){ lb_sub_menu = sub_menu_l[sm]; sub_menu.addItem({label:lb_sub_menu, data:sm}); } } else if(RK == 2) {
sub_menu.visible = 1; sub_menu.addItem({label:"Pilih Salah Satu", data:0}); for(sm = 7 ; sm<=8 ; sm++){ lb_sub_menu = sub_menu_l[sm]; sub_menu.addItem({label:lb_sub_menu, data:sm}); } } else if(RK == 5) {
sub_menu.visible = 1; sub_menu.addItem({label:"Pilih Salah Satu", data:0}); for(sm = 9 ; sm<=21 ; sm++){ lb_sub_menu = sub_menu_l[sm]; sub_menu.addItem({label:lb_sub_menu, data:sm}); } } else{ sub_menu.visible = 0; }
}
Untuk navigasi next dan previous kode program sebagai berikut :
Object(this).next.onPress=function(){ berikut = Object(this._parent).myComboBox.selectedIndex + 1; Object(this._parent).myComboBox.selectedIndex = berikut; } Object(this).prev.onPress=function(){ sebelum = Object(this._parent).myComboBox.selectedIndex - 1; Object(this._parent).myComboBox.selectedIndex = sebelum }