DAFTAR ISI
Hal Praktikum 1: PENULISAN NASKAH MENGGUNAKAN CELTX ........................ 1 Praktikum 2 : PENGAMBILAN GAMBAR .............................................................. 11 Praktikum 3 : PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRODUKSI ....................... 18 Praktikum 4 : PERGERAKAN KAMERA ................................................................. 38 Praktikum 5 : REPORTASE ...................................................................................... 44 Praktikum 6 : TEKNIK WAWANCARA TELEVISI DI STUDIO .......................... 46 Praktikum 7 : FEATURES .......................................................................................... 50 Praktikum 8 : EDITING .............................................................................................. 54 Daftar Pustaka ............................................................................................................. 79
PRAKTIKUM I PENULISAN NASKAH MENGGUNAKAN CELTX
1.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu menulis naskah menggunakan software Celtx 1.2 Definisi Celtx Celtx merupakan aplikasi yang membantu kita menyelesaikan proses pra-produksi, dari menulis naskah, sampai membuat jadwal produksi. Pada tampilan awal, terdapat dua window, yakni Project Templates dan Sample Projects. Pada Project Templates berisi aneka project yang bias dipilih yakni Film, Audio Visual, Theatre, Audio Play, Storyboard, Comic Book dan Novel. Pada window Sample Projects menyajikan contoh-contoh Project seperti Wonderful Wizard of Oz (film), A Day at the Races (AV), War of the Worlds (audio) dll.
Tampilan Awal Celtx
1
Untuk mulai menuliskan naskah, tekan Film pada Project Templates :
Maka akan muncul tampilan halaman Script dimana kita bisa menuliskan Scene Heading dan naskah film. Template Script Film
2
Tuliskan judul scene dan naskahnya pada halaman tersebut, seperti terlihat berikut ini :
1.3 Storyboard Untuk menambahkan gambar dalam shooting, maka klik tanda + di bawah Project Library, klik Storyboard, klikOK :
3
Maka akan muncul : Template Storyboard
Tuliskan nama Sequencenya (misalnya “OPENING”) pada baris yang bertuliskan Untitled. Tambahkan gambar sesuai naskah dengan klik Add Image dan pilih gambar yang akan ditampilkan. Beri keterangan ukuran gambar dengan menekan panah pada kolom 1.1.Misal pilih WIDE.
4
Beri penjelasan misalnya Balaikota Batavia. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Jika ingin menambahkan shot gambar, klik Add shot di kanan bawah :
5
Maka akan muncul :
Lakukan seperti langkah shot pertama, maka akan muncul seperti gambar di bawah ini :
6
Jika akan melanjutkan penulisan script, lakukan double klik pada Screenplay di bawah Project Library, lalu lanjutkan penulisannya.
Jika ingin membuat judul scene baru, buatlah high light pada bagian yang akan dijadikan judul scene, klik kanan, klik format, klik Scene Heading.
7
Maka akan muncul seperti tampilan berikut :
1.4 Master Catalog Untuk member keterangan tentang actor yang terlibat, beri high light pada nama tokoh, klik kanan, klik Format, klik Character.
8
Klik Master Catalog, maka akan muncul :
Isikan Full Name, Description, Media, dll, seperti terlihat pada tampilan berikut ini:
9
1.5 Dialog Untuk menunjukkan bahwa bagian tertentu merupakan dialog, maka beri high light, klik kanan, klik format, klik Dialog.
Tugas: Buatlah naskah film pendek berdurasi 5 menit menggunakan Celtx !
10
PRAKTIKUM II PENGAMBILAN GAMBAR
2.1 Tujuan praktikum Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.2 Ukuran Gambar Ukuran pengambilan gambar selalu dikaitkan dengan ukuran tubuh manusia. Penerapan ukuran ini juga berlaku pada benda lain. Terdapat Sembilan shot size (ukuran gambar) : 2.2.1 Extreme Long Shot (ELS). Ukuran gambar ELS merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu (peristiwa, pemandangan) yang sangat jauh, panjang dan luas berdimensi lebar. ELS biasa digunakan untuk komposisi gambar indah pada sebuah panorama.
Extreme Long Shot
11
2.2.2 Very Long Shot (VLS) Gambar-gambar opening scene atau bridging scene dimana pemirsa divisualkan adegan kolosal, kota metropolitan dll. Posisi kamera diletakkan beragam seperti top angle dar ihelikopter, menggunakan crane atau jimmy jib. Hindarilah shooting VLS menggunakan hand held atau kamera di panggul bahu, karena akan kehilangan arah dan gambar akan goyang atau tidak fokus.
Very Long Shot
2.2.3 Long Shot (LS) Keseluruhan gambaran dari pokok materi dilihat dari kepala ke kaki atau gamba rmanusia seutuhnya. LS dikenal sebagai landscape format yang mengantarkan mata penonton kepada keluasan suatu suasana dan objek.
12
Long shot 2.2.4 Medium Long Shot (MLS) Memotong pokok materi dari lutut sampai puncak kepala pokok materi. Medium long shot sering dipakai untuk memperkaya keindahan gambar.
Medium long shot
2.2.5 Medium Shot (MS) Gambar diambil dari pinggul pokok materi sampai kepala. Ukuran MS biasa digunakan sebagai komposisi gambar terbaik untuk wawancara. Dimana pemirsa dapat melihat dengan jelas ekspresi dan emosi dari wawancara yang sedang berlangsung.
Medium shot
13
2.2.6 Middle Close Up (MCU) Dari dada pokok materi sampai puncak kepala. MCU dapat dikategorikan sebagai komposisi “potret setengah badan” dengan keleluasaan back ground yang masih bias dinikmati. MCU memperdalam gambar dengan menunjukkan profil dari objek yang direkam.
Middle close up
2.2.7 Close Up (CU) Meliput wajah secara keseluruhan dari pokok materi. Objek menjad titik perhatian utama dalam pengambilan gambar dan latarbelakang hanya terliha tsedikit. CU focus kepada wajah, digunakan sebagai komposisi yang paling baik untuk menggambarkan emosi atau reaksi seseorang. CU selalu bagus pada wajah marah, kesal, senang, sedih, kagum dll. Terhadap benda pun demikian, Karena mampu mengeksplorasi daya tarik tersembunyi.
Close up 14
2.2.8 Big Close Up (BCU) Lebih tajam dari CU, yang mampu mengungkapkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut muka, dan emosional wajah. Tanpa intonasi/narasi BCU sudah bias mewujudkan arti reaksi spontanitas atau reflex seseorang. BCU juga dapat digunakan untuk objek berupa benda wayang, asap rokok, atau pun makanan.
Big close up
2.2.9 Extreme Close Up (ECU) Kekuatan ECU pada kedekatan dan ketajaman yang hanya focus pada satu objek. Paling sering digunakan untuk memperhebat emosi dari suatu pertunjukan music atau situasi dramatis. Kelemahan ECU sulit menciptakan depth of field, karena jarak objek dan jangkauan lensa kamera terlalu dekat. Misalnya ketika focus pada mata, maka gambar di sekitarnya menjadi soft atau tidak focus.
15
Extreme close up
2.3 Camera Angle Camera angle merupakan cara meletakkan lensa kamera pada sudut pandang pengambilan gambar yang tepat. Camera angle bertujuan untuk membentuk kedalaman gambar/ dimensi dan menentukan titik pandang penonton dalam menyaksikan suatu adegan serta membangun kesan psikologis gambar. Beberapa camera angle diantaranya: 2.3.1 High angle (HA) Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di atas objek/garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disampaikan objek tampak seperti tertekan.
High angle
2.3.2 Eye level (normal) Tinggi kamera sejajar dengan garis mata objek yang dituju. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah kewajaran, kesetaraan atau sederajat.
16
Eye level 2.3.3 Low angle (LA) Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di bawah objek atau di bawah garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah objek tampak berwibawa.
Low angle Tugas : Buatlah foto dengan berbagai ukuran dalam berbagai angle kamera!
17
PRAKTIKUM III PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRODUKSI
3.1
Tujuan praktikum: Mahasiswa dapat menjelaskan alat-alat yang digunakan dalam produksi acara televisi.
3.2
Peralatan dan perlengkapan Master Control Room Master control room merupakan ruang khusus untuk mengendalikan pengambilan
gambar yang dilakukan dari berbagai macam sumber (sources). Beberapa peralatan yang terdapat di ruang Master Control Room : 1.
Mixer analog (untuk mic)
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer
setelah
mencampur
microphone.
segala
suara
Fungsinya
yang
masuk,
kemudian menyeimbangkan menjadikannya saluran dua kanal (L-R untuk stereo, dan satu untuk mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif, kemudian diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker. 2.
Vision Mixer/Switcher Vision mixer/switcher atau yang biasa di sebut juga special effects generator yang digunakan adalah ATEM Television studio.
GAMBAR ATEM TELEVISION STUDIO
18
Alat ini berfungsi, untuk membuat perpindahan gambar dari satu sumber video ke sumber video lain, menciptakan special effects, memilih gambar dari satu sumber untuk direkam ( on air ).
GAMBAR ATEM CONTROL PANEL 3.
Blackmagic Media Express – Recording
Blackmagic Media Express adalah perangkat lunak gratis yang mudah digunakan dan cepat, akurat dan bekerja pada Mac OS X, Windows dan Linux yang datang dengan setiap Intensitas. Media ekspres memungkinkan pemutaran 2D dan dual aliran stereoscopic 3D di DPX, ProRes, YUV terkompresi dan RGB, DVCPRO HD dan file MJPEG. Pengguna bahkan dapat membuat playlist sendiri.
19
4.
Atem Multiview
5.
Audio Converter Audio converter yang digunakan adalah Ultramatch pro yang berfungsi untuk mengubah sinyal audio analog menjadi digital.
AUDIO CONVERTER 6.
HDMI Splitter HDMI
singkatan
dari
High-Definition
Multimedia Interface. HDMI adalah merupakan salah satu interface (antarmuka) untuk peralatan elektronik audio atau video digital tanpa kompresi (tanpa mengurangi kualitas gambar dan suara).
HDMI Splitter adalah alat untuk membagi dari 1 input dari perangkat HDMI untuk dipecah menjadi beberapa output HDMI untuk disambungkan ke TV LCD/Plasma (High-Definition TV). 20
7.
Network Switch Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star. Switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing yang berfungsi sebagai batu loncatan untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
8.
Caspar CG Casper CG berfungsi untuk menangani proses layering video (input langsung dan file berbasis seperti QuickTime, MPEG-2, AVI, DNxHD dll), grafis dinamis (dikembangkan di Flash, dan linkable ke sumber data dinamis) dan gambar dengan halus butir kontrol pada setiap lapisan (pemutaran, loop, transparansi dll). CasparCG menyediakan kelas ActionScript untuk mengontrol dan query CasparCG 2.0 Server. Beberapa menu yang terdapat dalam Casper CG : a.
Playlist
Playlist berguna untuk menampilkan daftar video yang akan di sisipkan kedalam layout. 21
b.
Breaking News
Pada menu ini berfungsi untuk menampilkan judul berita.
c.
Vertical scroll
Pada menu ini berfungsi sebagai teks berjalan secara vertikal dari bawah ke atas, biasanya ini digunakan sebagai credit title di penghujung suatu acara.
22
d.
Scrool
Dalam menu ini berfungsi sebagai teks yang berjalan dibawah layout bergerak dari kanan ke kiri, yang berisikan suatu informasi mengenai berita aktual.
e.
TwoLiner
Menu ini berfungsi sebagai memberikan suatu informasi dalam “twoline”, line pertama berisikan “title” dan line kedua berisikan “subtitle”.
23
f.
Logo
Pada menu ini berfungsi untuk menyisipkan suatu logo tertentu, bisa dalam bentuk animasi (flash) ataupun gambar biasa.
9.
Televisi (Monitor) Monitor ini mempunyai fungsi sebagai alat output yaitu tempat untuk mengeluarkan hasil proses yang dilakukan oleh komputer berupa gambar atau video.
24
10.
Speaker
Speaker komputer merupakan piranti yang kedudukannya hampir tidak bisa dipisahkan lagi dengan komputer. Sebab, speaker memiliki peran penting dalam mengeluarkan hasil pemrosesan dari perangkat pemroses yang berupa suara. Speaker berfungsi untuk merubah gelombang listrik menjadi gelombang suara atau getaran. 11.
Stabilizer Fungsi Stabilizer adalah untuk menstabilkan tegangan arus listrik yang tidak konstan atau selalu berubah-ubah secara otomatis. Sehingga tegangan listrik yang mengalir pada output Voltage dapat terjaga kestabilannya. Stabilizer yang digunakan adalah Prolink dan Arcus 3A.
12.
Headset
Fungsi headset untuk mendengarkan suara dari perangkat komputer. 25
3.3
Peralatan Ruang Studio Di ruang studio terdapat peralatan : 3.2.1. Kamera Di sini terdapat dua camcorder professional SONY HXR-MC 1500. Kamera ini termasuk jenis kamera EFP atau Electronic Field Production, yaitu jenis kamera yang diperuntukan produksi baik untuk keperluan indoor maupun outdoor.
F G
E C
B
A GAMBAR KAMERA SONNY HXR-MC1500
D Keterangan: A. Lensa kamera. lensa adalah sebuah bagian pada kamera yang berfungsi menangkap gambar sesuai
dengan
yang
diinginkan
oleh
seorang
cameraman.
Lensa
ini
memungkinkan pengambilan gambar dengan sistem makro atau ekstrim close up (pengambilan obyek jarak dekat atau benda-benda kecil).
B. Zoom in-out Tombol ini fungsinya untuk memperbesar dan memperkecil gambar objek. Selain yang ditunjukkan pada gambar diatas tombol zoom in-out juga terletak pada bagian atas pegangan kamera. Pada bagian ini terdapat kode W (wide angle) dan 26
T (Telephoto), masing-masing fungsi dari tombol yaitu apabila tombol zoom ditekan di kode T maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dengan kode W yang ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out)
C. Fokus Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung jelas dan tajam, sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor. Cara menggunakan nya dengan memutar ring fokus tersebut. Fokus juga tergantung pada settingan manual seperti iris (diafragma), zoom in dan zoom out.
D. Tombol auto, manual, mode, dan playback
1
1.
2
3
4
Tombol auto berfungsi untuk mengembalikan tampilan gambar ke pengaturan standar.
2.
Tombol manual berfungsi untuk mengatur apapun yang berkaitan dengan kamera misalnya foto, yang mana pada Ring Setting terdiri dari beberapa menu pilihan seperti: focus, exposure, iris, shutter speed, AE shift, WB shift, dan Reset. Karena kamera ini bisa memotret maka tombol-tombol tersebut sering digunakan saat memotret.
27
Tampilan pada menu tombol manual 3.
Tombol mode berfungsi untuk memilih fungsi penggunaan kamera yaitu merekam gambar (video) atau mengambil gambar (foto).
Tampilan gambar mode foto 4.
Tampilan gambar mode video
Tombol Playback berfungsi untuk melihat hasil rekaman, didalam tampilan playback terdapat menu.
Contoh tampilan playback
E.
Tampilan menu playback
Optical viewfinder Viewfinder adalah jendela bidik yang berfungsi melihat langsung apa yang dilihat oleh lensa dengan jelas yaitu dengan cara menempelkan salah satu mata pada viewfinder. Biasanya digunakan saat kita ingin mengambil gambar di siang hari 28
yg sangat terik, tetapi LCD tidak bisa terlihat karena tampilannya kalah dengan cahaya matahari, maka kita bisa menggunakan optical viewfinder.
F.
LCD veiwfinder Jendela kecil pada kamera untuk melihat object yang akan diambil oleh cameramen, object yang tampak pada viewfinder sesuai dengan kenyataan dan hasil yang ada di viewfinder .
G. Microphone Alat penerima suara yang terdapat pada kamera.
H. Selain bagian-bagian tersebut, bagian lain yang terdapat pada kamera SONY HXR-MC 1500 ini adalah :
29
H.1. Power
Power suply merupakan tempat masuknya sumber daya listrik DC sebagai energi utama. Port ini juga bisa digunakan untuk mengisi ulang daya pada baterai. Apabila daya baterai yang digunakan masih penuh, maka kamera masih bisa digunakan tanpa harus menghubungkan dengan sumber arus listrik DC. Apabila kita tidak menggunakan baterai, maka port ini harus dihubungkan dengan sumber arus listrik. H.2. Baterai
Baterai merupakan sumber energi alternatif yang portabel. Baterai yang digunakan adalah Sony NP-F570 7.2V 2100mAH. Baterai ini sangat membantu apabila kita sedang bekerja di luar ruangan dengan mobilitas yang tinggi.
30
H.3. Port Headphone
Merupakan port yang menjadi penghubung antara Headphone dengan Kamera. H.4. Remote
Port yang digunakan sebagai pengendali kamera jarak jauh, biasanya dipakai bersama Gimmy Jip atau lainnya.
31
H.5. Tombol photo
Tombol ini dapat kita gunakan apabila kita hanya ingin mengambil gambar tanpa merekam nya. Output file nya pun bertipe JPEG atau extension gambar lain pada umumnya.
H.6. Tombol Rec (berada di atas, samping kanan)
Tombol Rec yang terletak di bagian atas ini sangat membantu user apabila ingin mengambil gambar dengan sudut pandang low angle. Fungsinya adalah untuk memulai dan memberhentikan rekaman.
32
H.7. HDMI out
HDMI out adalah port yang digunakan untuk menghubungkan kamera dengan monitor sebagai preview output. H.8. Batt Release
Batt Release adalah tombol yang digunakan saat user ingin melepas baterai. H.9. Exmor R (CMOS image sensor)
Exmor adalah sensor yang berfungsi merubah cahaya menjadi electron.
33
3.3.2
Tripod
Alat penyangga camera sangat penting untuk kestabilan gambar. Dengan menggunakan tripod kita bisa menggerakkan camera di lantai studio secara luwes ,membalik kearah lain, menaikkan camera atau menurunkannya, mengikuti obyek yang bergerak dengan stabil dan enak. 3.3.2
Lighting Untuk mengatur intensitas cahaya. Lighting yang digunakan yaitu jenis LEDGO CN-600CSC dan TRONIC
PANEL SURYA
34
3.3.3
Talkback Untuk sarana komunikasi antar kru yang terlibat dalam sebuah produksi televisi dengan multikamera diperlukan alat komunikasi.
Alat
vital
ini
dinamakan talkback.. Talkback terdiri atas microphone serta headset
di
kamera, clip on dan handy talky (HT).
3.3.4 Green Screen (Layar Hijau)
Layar hijau atau lebih dikenal dengan istilah green screen, sudah sejak lama digunakan Hollywood untuk memanipulasi background atau latar belakang dari obyek utama. Dengan menggunakan layar hijau ini obyek utama (biasanya orang) bisa ditempatkan di lokasi manapun tanpa harus berada di sana saat pengambilan gambar. Teknisnya yaitu dengan menghilangkan latar yang berwarna hijau tersebut dan mengganti dengan gambar lain melalui software di komputer.
35
3.4
Mekanisme Kerja secara Keseluruhan
Gambar : Sistem Kerja Laboratorium Televisi
Sistem kerja laboraorium televisi ini terdiri dari dua ruang utama yaitu live studio dan ruang MCR (Master Control Room). Cara keja untuk menghasilkan sebuah program yang tayang ditelevisi, berdasarkan gambar di atas ruangan live studio terdapat dua kamera utama yang akan meliput/merekam program yang dibuat kemudian diterima oleh vision mixer/switcher yang terdapat di ruang MCR. MCR yaitu ruang kendali yang menjadi pusat segala kegiatan produksi siaran, yang memiliki perangkat teknis utama dalam mengontrol segala proses siaran. Video dari camera dikirim ke MC menggunakan Threeaxial, dan dikontrol level dan Brightness di ruang sub kontrol. Audio dari microphone dikirim ke MC menggunakan Balance kabel dan dikontrol level dan equator di ruang sub kontrol. Video (pilihan cam 1, cam 2,
36
VCR 1, VCR 2, komputer, CG, dll) masuk ke video mixer/switcher yang terintegrasi
dengan
LCD
multiview,
computer
MC/switcher,
recording/archieving server dan playout otomatis (proses encoding). Playout otomatis terintegrasi dengan switching hub dan HDMI spliter untuk HDMI splitter yang hasil akhirnya muncul di TV public dan monitor studio. Switching hub mengolah data naskah yang terprogram di Celtx, lightworks, recording, dan MC.
Tugas Jelaskan peralatan yang ada di Master Control Room, Ruang Studio, dan mekanisme kerjanya secara keseluruhan!
37
PRAKTIKUM IV PERGERAKAN KAMERA
4.1
Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif.
4.2
Pergerakan Kamera Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap acara televisi
sehingga menghasilkan kualitas program yang memuaskan kreatornya. Semakin banyak pergerakan kamera, akan memperkaya gambar dan memudahkan penyusunan alur cerita. Terdapat beberapa macam pergerakan kamera, diantaranya: 4.2.1 Crab/ truck Pergerakan seluruh badan kamera horizontal ke kiri dan ke kanan dengan sasaran menunjukkan
keberadaan
objek
agar
mempertahankan
komposisi
awal
dan
menunjukkan latar belakang.
Crab
38
4.2.2 Swing Pergerakan seluruh badan kamera ke kiri ke kanan membentuk oval, tujuan sasaran gambar menunjukkan keberadaan objek dengan mempertahankan komposisi awal.
Swing
swing
4.2.3 Zoom in dan zoom out Zoom in adalah teknik pengambilan gambar dengan pergerakan lensa dari wide angle lens (gambar yang luas) menuju narrow angle lens (gambar lebih sempit) ke suatu objek. Tujuan pergerakan ini untuk menyajikan objek yang dinilai penting. Zoom out adalah teknik pengambilan gambar dengan pergerakan lensa dari narrow angle lens (gambar sempit) menuju wide angle lens (gambar yang lebih luas) dengan objek yang sama. Tujuannya untuk menyajikan objek utama yang berada di dalam suasana tersebut.
Zoom in dan zoom out 39
4.2.4 Pan left / pan right Pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan camera head secara horizontal ke kiri (left) dan ke kanan (right) pada poros tripod sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Apabila gerakan panning dilakukan beberapa saat kearah sejumlah objek bisa disebut panoramic shoot.
Pan left
Pan right
4.2.5 Tilt up Pergerakan kamera dari bawah ke atas pada porosnya. Tujuan dilakukan pergerakan kamera ini untuk menyajikan ketinggian suatu objek. Adanya rasa keingintahuan apa yang ada, kemudian gerakan kamera ini dapat digunakan untuk membangkitkan kesan gedung yang menjulang tinggi atau menggambarkan kedalamam yang mengerikan.
Tilt up and tilt down
40
4.2.6 Tilt down Pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera dari atas ke bawah. Adapun tujuan dari pengambilan gambar ini untuk menunjukkan keberadaan suatu objek yang berada di bawah.
Tilt down
4.2.7 Tracking Pergerakan kamera mendekati atau menjauhi objek (diam) dengan atau tanpa tripod.Track in merupakan pergerakan mendekati objek. Track out merupakan pergerakan kamera menjauhi objek.
4.3
Teknik Filming Seorang juru kamera merupakan bagian terpenting dari tim produksi televisi. Juru
kamera harus memahami teknik filming, yaitu mengetahui gambar seperti apa yang harus direkam sesuai kebutuhan sutradara. Maka juru kamera diharuskan menguasai teknik pengoperasian kamera, melakukan koordinasi dengan tim produksi, memahami kualitas gambar dan memahami artistik gambar.
41
Berikut ini beberapa teknik filming yang biasa dilakukan juru kamera agar mendapatkan gambar sesuai kebutuhan editor sehingga gambar terlihat smooth/seamless.
4.3.1 Subject on activity
Merekam master shot wawancara pada subjek yang melakukan aktivitas secara utuh
Merekam detail aktivitas
Merekam ekspresi
Merekam objek aktivitas
4.3.2 Subject on driving
Merekam master shot wawancara pada subjek yang tengah mengemudi secara utuh
Merekam detail aktivitas
Merekam ekspresi
Merekam objek aktivitas
Merekam travel shot
4.3.3 Subject and host on walking
Merekam master shot wawancara pada subjek yang tengah berjalan bersama host secara utuh : two shot ketika host berbicara dan one shot ketika subjek berbicara
Merekam sekilas perjalanan pada titik tertentu
Merekam ekspresi subjek ketika mendengar host bertanya
Merekam ekspresi host ketika mendengar subjek berbicara dan pertanyaan yang diajukan secara one shot.
42
4.3.4 Real time filming
Merekam master shot aktivitas subjek yang bergerak tanpa diatur, namun kamera mengikuti pergerakan subjek dalam berbagai varian shot.
Kamerawan bergerak lebih cepat di titik-titik tertentu untuk mendapatkan detil aktivitas.
Kamerawan tetap memperhitungkan sumber cahaya, angle, komposisi dan estetika.
Tugas: Lakukan pengambilan gambar dengan berbagai metode yang sudah Anda pelajari. Buat laporannya dalam bentuk CD rekaman.
43
PRAKTIKUM V REPORTASE
4.1
Tujuan praktikum Mahasiswa dapat melakukan kegiatan reportase.
4.2
Definisi Reportase Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya
melaporkan atau memberitakan. Teknik reportase adalah cara atau metode peliputan berita. Dalam konteks jurnalistik, reportase adalah proses pengumpulan data, untuk menyusun berita. Reportase bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting, karena dari proses inilah terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan. Teknik reportase meliputi tiga hal :
Observasi, yaitu wartawan langsung datang ke lokasi kejadian, mengamati, dan mengumpulkan data atau fakta kejadian tersebut.
Wawancara, yaitu wartawan bertanya untuk menggali informasi atau keterangan kepada nara sumber seperti pengamat, pelaku, saksi, korban, dan siapa pun yang memiliki informasi.
Riset data/ studi literature/ riset dokumentasi , yaitu wartawan membuka arsip, buku, atau referensi terkait dengan berita yang akan ditulisnya.
Contoh reportase : Wartawan datang ke lokasi seminar.Disana dia mengamati jalannya acara, jumlah hadirin, materi pembicaraan, mengambil makalah (jika ada), mengambil gambar/foto, lalu mewawancarai panitia, narasumber dan peserta. Pengumpulan data untuk naskah berita meliputi 5W + 1 H : What (kejadian /acara apa), who (siapa yang mengadakan, menghadiri, mengisi acara), when (kapan), where (tempat/lokasi kejadian), why (tujuan acara/ latar belakang), dan How (bagaimana jalannya acara).
44
Tugas : Buatlah reportase dengan topik bebas, durasi 5 menit ! Kerjakan secara kelompok dan direkam.Hasilnya dikumpulkan dalam bentuk CD.
45
PRAKTIKUM VI TEKNIK WAWANCARA TELEVISI DI STUDIO
6.1
Tujuan praktikum Mahasiswa dapat melakukan wawancara di studio dengan baik.
6.2
Teknik Wawancara Wawancara televisi yang dilaksanakan di studio biasanya dilakukan oleh presenter/
penyiar berita pada saat program berita berlangsung. Atau reporter senior yang diberi kesempatan sebagai pewawancara, karena wawancara di studio bersifat lebih formal. Persiapannya juga lebih detil menyangkut outline wawancara, penguasaan materi wawancara, pengenalan mengenai orang yang hendak diwawancarai dan sebagainya. Dalam wawancara televisi, seorang pewawancara (interviewer) merupakan wakil dari pemirsa.Untuk mendapatkan pandangan atau pendapat dari orang yang diwawancarai diperlukan teknik menggali data atau informasi. Maka aturan yang sebaiknya dipenuhi oleh seorang pewawancara adalah : 1. Konsentrasi penuh sebelum melakukan wawancara dengan memusatkan perhatian pada nara sumber. Jangan sampai timbul kesan bahwa pewawancara kurang memperhatikan. Pewawancara harus berhasil mendapatkan informasi, menggali keterangan yang benar dan berharga dari nara sumber yang diwawancarai. 2. Cara membuka wawancara, jelaskan identitas narasumber yang lengkap. Pada wawancara spontan pilihlah suatu pertanyaan yang bagus dan mudah untuk dijawab. Berikan pertanyaan satu demi satu supaya lebih mudah dimengerti dan narasumber tidak bingung. Pemirsa pun dapat mengikuti wawancara dengan mudah. Tidak dibenarkan mengajukan pertanyaan lelucon dalam wawancara berita televisi.
46
3. Bersikap professional dalam tugas, apapun perasaan pewawancara terhadap narasumber tidak boleh terlihat dalam proses wawancara. Percaya diri dan jangan merendah di depan nara sumber meski kedudukannya tinggi, namun tetap sopan. Jangan sampai ada kesan tidak punya pengetahuan apa-apa di bidang yang dipersoalkan. 4. Ucapan terima kasih perlu tapi tidak harus mengucapkan “Meski Anda sibuk, Anda tetap meluangkan waktu datang ke sini… “ dan seterusnya. 5. Ajukan pertanyaan jelas, langsung dan singkat (kalimat tunggal), dengan bahasa tutur. Bersikap sopan, jujur, dan inti pertanyaan langsung kepada pokok persoalan. Jangan sampai narasumber meminta pertanyaan diulang. 6. Hindari mengajukan pertanyaan yang jawabannya singkat seperti ya atau tidak. Usahakanlah memulai pertanyaan dengan kata-kata bagaimana, apakah, kapankah, kenapa atau yang mana. Jangan mengajukan pertanyaan yang menuduh atau menghakimi. Ingat, kita membutuhkan informasi untuk pemirsa. 7. Jangan memotong penjelasan narasumber yang sedang mengutarakan pendapat. Boleh menyela atau untuk memastikan dengan ”Contohnya…?”, “Khususnya yang menyangkut masalah apa Pak…?”, “Dengan kata lain Bapak ingin mengatakan bahwa ….?” 8. Jangan mendebat narasumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari narasumber, bukan berdiskusi. Jika tidak setuju dengan pendapatnya, biarkan saja jangan didebat. Kalaupun harus didebat, sampaikan dengan nada bertanya, jangan terkesan membantah. 9. Ketika narasumber merasa keenakan berbicara sehingga menyita waktu, maka cara menghentikan arus ini jangan menggunakan kata/kalimat kasar, seperti “Sudah cukup !” Gunakan kalimat yang sopan dan enak didengar. Contoh :”Terima kasih atas keterangan Anda, hal lain yang ingin kami tanyakan adalah…,”, “Bagaimana ?” atau memberikan isyarat yang tidak kelihatan yang telah disepakati bersama.
47
10. Jangan lakukan seperti ini : a. “Apakah menurut Bapak dengan revisi undang-undang itu serta merta iklim investasi
akan
membaik
dan
dapat
mengundang
investor,
sehingga
meningkatkan kesejahteraan buruh pula, padahal itupun belum tentu…” (pertanyaan ganda). b. “Bagaimana Bapak mengatasi masalah-masalah bangsa saat ini ?”, “Apakah makna kehidupan ini ?” (tidak spesifik). 11. Dengarkan jawaban narasumber dengan seksama agar dapat memahami yang diucapkan dan dapat menggali lebih jauh, serta mengejar jika jawaban tidak konsisten/ bohong. Bersikaplah kritis atas jawaban narasumber, jangan langsung percaya apa yang ia katakan. Gali terus hingga narasumber menjawab dengan sejelas-jelasnya. Jangan mengulang kalimat-kalimat terakhir dari jawaban yang diberikan narasumber, karena hanya menghabiskan waktu. Atau mengomentari “Oh ya…?”, “Sangat menarik…”, “Benarkah…?” Lebih baik pikirkan dan formulasikan pertanyaan Anda selanjutnya. 12. Bila narasumber mengalihkan subjek pembicaraan atau menghindari pertanyaan, cepat kendalikan, kejar kebenaran dengan gigih, dengan data sedetil mungkin, sehingga ia tidak dapat lagi menghindar. Jangan mempertentangkan jawabanjawaban yang diberikan sebelumnya, usahakanlah mengajukan pertanyaan lain. 13. Jika jawaban tidak relevan dan melebar ke masalah lain, jangan takut melakukan interupsi. Jika jawaban tidak dipahami, jangan takut untuk mengulangi pertanyaan, sehingga pemirsa pun mengerti. 14. Jangan takut mengutip informasi dari sumber-sumber yang kredibel. Contoh :” Presiden SBY mengatakan revisi undang-undang ketenagakerjaan No. 13 ditunda, dan akan dicarikan jalan tengah dengan pertemuan tripartit dan para pakar universitas. Mengapa buruh masih memasalahkan revisi rencana undang-undang tersebut ?” 15. Jika narasumber bersikap tidak pantas dan mengesalkan, bersikaplah tenang tidak perlu arogan atau agresif. Meskipun Anda memiliki pendapat yang bertentangan, katakan seolah-olah menyampaikan pendapat orang lain, contoh “Para buruh
48
berkata mereka kehabisan akal, bagaimana harus menghidupi keluarga dengan uang Rp 500 ribu per bulan.” 16. Jika narasumber menolak menjawab pertanyaan tertentu, sikap ini akan tetap menunjukkan atau mengungkapkan sesuatu bagi penonton. Penonton dapat memberi penilaian. 17. Jika narasumber melakukan kesalahan atau gugup, berikan kesempatan untuk mengulangi jawaban. Jadilah pendengar yang baik dan mewakili keingintahuan pemirsa, jangan menjadi humas atau corong narasumber. Tanpa ada konflik hanya perbincangan searah, hal ini tidak akan menarik. 18. Jadilah jembatan bagi orang awam untuk memahami penjelasan teknis dari narasumber yang seorang ahli. 19. Jangan takut menanyakan hal yang berpotensi memalukan Anda, tetapi penting. Tak perlu malu kepada narasumber. Jangan berkelakar dengan narasumber yang hanya dimengerti oleh Anda berdua, karena wawancara ini untuk pemirsa. 20. Pewawancara yang baik mampu mengungkap kebenaran dari sebuah perdebatan, dengan cara mengeksplor aspek-aspek yang kontroversial, penuh konflik, dan tekanan. 21. Jangan mengakhiri wawancara dengan pertanyaan, “Apakah ada pesan-pesan lain yang ingin Bapak sampaikan kepada penonton ?” Pertanyaan tersebut terkesan si pewawancara kehabisan bahan untuk ditanyakan. 22. Jangan lupa ucapkan terima kasih di akhir wawancara.
Tugas 1. Lakukan wawancara dalam kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 3 orang (scriptwriter, pewawancara, narasumber dan kameramen). 2.
Lakukan wawancara dengan durasi kurang lebih 10 menit. Thema bebas.
3. Buat laporannya dalam bentuk naskah dan CD rekaman !
49
PRAKTIKUM VII FEATURES
7.1
Tujuan praktikum Mahasiswa dapat membuat program features
7.2
Definisi Features Seluruh stasiun televisi membutuhkan beragam karya kreatif untuk mengisi slot
waktu siarannya setiap hari. Karya yang harus dihasilkan pada persaingan yang sangat ketat adalah program yang berbeda, dinamis dan disukai audiens.Keberbedaan juga harus menekan biaya, tetapi menarik simpati karena tidak membosankan. Program features adalah salah satu cara menghadapi persaingan program televise yang bergelimang artis popular, dekorasi yang fantastic serta menyuguhkan kecanggihan teknologi. Mengapa features dianggap mampu menjadi counter program? Karena features menyuguhkan kegiatan manusia sehari-hari pada umumnya yang membutuhkan interaksi, rekreasi, pengetahuan, pemecahan masalah atau sekedar informasi makanan lezat. Features bersifat softnews. Cara membuatnya tidak berbeda jauh dengan membuat berita televisi. Namun karena features bukan informasi yang harus cepat disajikan, maka membuat features sangat fleksibel sesuai kebutuhan. Terdapat beberapa bentuk kemasan features di televisi : 1. Features durasi singkat (1”-2”)
dapat disisipkan pada program berita
berdampingan dengan hardnews. Berita ringan namun menarik yang disisipkan maksudnya adalah informasi yang lucu, unik, aneh dan menimbulkan kekaguman. Contohnya kisah penggiat tanaman terrarium, penjual soto tangkar Betawi dan manfaat jalur sepeda. Maka proses perumusan pra produksinya dimulai dari ide, premis (dasar pemikiran), riset, synopsis, treatment script (laporan/ catatan menulis), proses produksi dan pasca produksi.
50
Perumusan Ide: -Ide -Premis -Riset -Sinopsis -Treatment Script
Riset: -Mengembangkan ide -Menentukan premis -Mengumpulkan data dan referensi -Hunting ke lokasi
Pra produksi: -Menentukan karakter utama -menyusun synopsis dan treatment script -Menentukan alat produksi dan budget
Produksi: Proses shooting
Pasca produksi: -Preview hasil shooting -Menyusun naskah -Editing -Dubbing -Mixing
2. Features yang terikat dengan peristiwa penting atau berdekatan dengan jadwal penayangan hardnews yang menjadi pusat perhatian, durasinya cukup panjang sesuai kebutuhan. Features ini bisa dipisahkan siarannya namun perlu segera disiarkan karena memiliki unsure daya tarik dari sumber berita utamanya. Contohnya suka cita penyelenggaraan KTT pemimpin negara ASEAN di Jakarta dan aktivitas para atlet setelah berjuang merebut medali di olimpiade. Proses produksinya dimulai dari ide, premis, riset, synopsis, treatment script, proses produksi dan pasca produksi. Perumusan Ide :
Riset :
Pra produksi :
Produksi :
Pasca produksi :
-Ide -Premis -Riset -Sinopsis -Treatment Script
-Mengembangkan ide -Menentukan premis -Mengumpulkan data dan referensi -Hunting ke lokasi
-Menentukan karakter utama -menyusun synopsis dan treatment script -Final script -shooting list -membuat daftar pertanyaan -Menentukan alat produksi dan budget
-Proses shooting -Mencatat visual -wawancara
-Preview hasil shooting -Menyusun naskah -Editing -Dubbing -Mixing
51
3. Features sebagai program reportase yang dikemas lebih mendalam dan luas disertai sedikit sentuhan aspek human interest agar memiliki dramatika. Features ini bertujuan untuk menghibur dan mendidik melalui eksplorasi elemen manusiawi. Apabila seorang produser memiliki materi ide cerita yang dapat mengisi slot program 30 menit, maka features dapat berdiri sendiri sebagai brand program.
Perumusan Ide :
Riset :
Pra produksi :
Produksi :
Pasca produksi :
-Ide -Premis -Riset -Sinopsis -Treatment Script
-Mengembangkan ide -Menentukan premis -Mengumpulkan data dan referensi -Hunting ke lokasi
-Menentukan karakter utama -Membuat treatment -Menyusun proposal dan structure -shooting list -Jadwal shooting -membuat daftar pertanyaan -Menentukan alat produksi dan budget
-Proses shooting -Mencatat visual -wawancara -In-depth interview
-Preview hasil shooting -Menyusun naskah -Editing -Dubbing -Mixing
Membuat features spesial, terencana dan memiliki waktu yang memadai sebaiknya menggunakan tahapan seperti dokumenter televisi, agar program features tersebut menarik dan kaya akan penggarapan cerita. Setelah mendapatkan ide dan melakukan riset, jurnalis menjabarkan treatment untuk dituangkan dalam proposal seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
52
7.2
Proposal Features
PROPOSAL
Tanggal : Februari 2012 Nama : Tim A
Sinopsis Main Character, Structure, etc. Main Character : JUDUL : Sapi Pengurai Sampah 1. Budirman Point of View : Beternak hewan dan pelestarian lingkungan 2. Pemerintah daerah Aim : perspective, approach, format & style, etc 3. Tokoh Di sebuah desa di pinggiran kota Solo, terdapat suatu daerah yang Masyarakat digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah, TPA Putri Jempo namanya. Akibat tanah yang kurang subur sehingga sulit bercocok tanam, penduduk beralih usaha menjadi pengumpul sampah. Kebiasaan penduduk yang menggembala sapinya di pagi hari dilakukan sambil menjadi pengais sampah yang berada tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Hal ini menyebabkan sapi-sapi yang kelaparan memakan sampah-sampah tersebut. Tanpa disadari sapi tersebut mampu mengurai sampah organic dan non organic, yang setelah ditimbang ternyata memiliki berat melebihi sapi biasa dengan kualitas daging terbaik. Sapi pengurai sampah memiliki manfaat dan kelebihan yang tak terduga. Selain kualitas dagingnya, sapi ini lebih cerdas dan jinak terhadap manusia. Tentu penduduk di sekitar tempat pembuangan sampah mendapatkan rezeki berlipat dengan keberhasilannya beternak sekaligus melestarikan lingkungan hidup di desa yang mereka cintai. Require On-Air Date & Time Sabtu 16.00
Production Schedule
Format
Februari 2012
Features
Required Budget (Cash Cost) Rp 15.000.000,-
Tugas Buatlah program features, hasilnya dikumpulkan dalam bentuk proposal features dan CD hasil rekaman ! Kerjakan dalam kelompok.
53
PRAKTIKUM VIII EDITING
Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan
Adobe
PhotoShop dan Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya, image - image dapat disiapkan dengan adobe photoshop dan effect - effect khusus juga dapat disiapkan dari adobe after effect.
8.1
PENGENALAN DASAR Sebelumnya Pastikan bahwa Adobe Premiere Pro sudah terinstall. Untuk
menjalankan program Adobe Premiere dapat dilakukan dengan cara : klik Start >All Program > Adobe Master Collection Cs6> Adobe Premiere Pro Cs6.
Gambar : Tampilan Membuka Adobe Premiere CS6
54
Setiap pertama kali menjalankan program Adobe Premiere Pro, kita diminta untuk menentukan file project yang akan dikerjakan terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan program pada jendela Welcom to Adobe Premiere Pro. Didalam kotak dialog ini kita dapat memilih, membua tatau membuka file project Untuk Membuka File Project Yang Terakhir Kali Dibuka Oleh Program
Untuk Membuat File Project Baru
Untuk Membuat File Project
Untuk Meminta Bantuan
Gambar: Tampilan Kotak Dialog Welcome to Adobe Pro
Langkah-langkah untuk memulai dengan project baru adalah 1. Klik New Project, maka akan muncul kotak dialog New Project
55
2. Atur tatanan dalam kotak dialog New Project tabulasi General. Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian pada kotak dialog tersebut:
Video berisi menu pengatur Display Format diantaranya adalah Gambar :TampilanKotak Dialog New Project
Gambar :Tampilan Kotak Pilihan Pada Display Format Video
i. Timecode dengan satuan ukuran H:MM:SS:FF, dimana H adalah Hour (jam), M adalah Minutes (menit), S adalah Second (detik), dan F adalah Frame. ii. Feet + Frame 16mm merupakan satuan ukuran untuk pita video analog dengan lebar 16 milimeter.
56
iii. Feet + Frame 35mm merupakan satuan ukuran untuk pita video analog dengan lebar 35 milimeter. iv. Frames
digunakan
untuk
membuat
tampilan
satuan
ukuran
berdasarkan pada jumlah frame pada klip.
Audio. Terdapat dua jenis pengaturan format tampilan audio pada bagian ini, yaitu :
Gambar :Tampilan Kotak Piliha Pada Display Format
i. Audio Samples. Untuk tampilan ini tergantung pada sample rate audio pada sequence yang telah diatur sebelumnya dalam kotak dialog New Sequence. ii. Millisecond, digunakan untuk menampilkan satuan 1/1000 detik
Capture. Berisikan menu yang menampilkan format hardware video yang akan digunakan untuk proses capturing. Penggunaan menu pada bagian ini berbeda-beda tergantung pada jenis kamera atau media pemutar yang akan digunakan yaitu DV atau HDV
57
Gambar :Tampilan Kotak Pilihan Pada Capture format
3. Atur tatanan dalam kotak dialog New Project tabulasi Scratch Disk. Tabulasi ini digunakan untuk menentukan lokasi penyimpanan file-file video dan audio hasi capture dan juga preview. Apabila kita tidak mengatur ulang lokasi penyimpanan file pada masing-masing bagian dalam tabulasi ini, maka program secara otomais akan menyimpan file-file tersebut pada tempat yang sama dengan lokasi file project.
Gambar :Tampilan Kotak Pilihan Scratch Disk
4. Atur format video yang akan dibuat dengan menggunakan preset yang ada pada tabulasi Sequence Preset, atau atur secara manual melalui tabulasi General pada kotak dialog New Sequence.
58
Gunakan editing mode DV-Pal untuk jenis video yang akan di-Playback pada mediapemutar VCD atau DVD
Gambar :Tampilan Kotak Dialog New Sequence tabulasi Sequence
5. Atur jumlah track video dan audio yang akan dibuat pada tabulasi Tracks. Presets 6. Ketik nama sequence yang akan dibuat pada bagian Sequence Name lalu klik OK
8.2
Mengenal Workspace Adobe Premiere Pro Hal yang perlu diketahui sebelum mulai bekerja dengan menggunakan program
Adobe Premiere Pro CS6 adalah caram enggunakan jendela program. Pada prinsipnya, semua jendela program Adobe bekerja dengan menggunakan workspace. Workspace adalah sekumpulan panel yang tersusun di dalam jendela program Adobe Premiere Pro. Namun sebelum itu, kenali terlebih dahulu bagian-bagian dari panel yaitu sebagai berikut
Panel Audio Master Meters. Merupakan sebuah panel yang digunakan untuk memonitor tekanan suara dengan menggunakan satuan decibel. Pada saat mengolah audio dengan program ini disarankan untuk tidak melebihi batasatau>0 db.
59
Gambar :Tampilan Panel Audio Master Meters
Panel Audio Mixer. Merupakan panel mixer yang digunakanuntukmengelola track audio padasebuah sequence. Setiap sequence di dalamsebuh project memiliki audio mixer yang berbeda.
Gambar :Tampilan Panel Audio Mixer
Panel Effect. Di dalam panel ini terdapat sejumlah efek dan juga transisi untuk klip video dan audio. Di dalam panel ini juga terdapat bin Preset yang berisikan berbagai jenis preset animasi yang disediakan oleh program.
60
Gambar :Tampilan Panel Effect
Panel Info. Panel ini berfungsi menampilkan sejumlah informasi.
Gambar :Tampilan Panel Info
61
Panel Media Browser. Panel ini dapat digunakan sebagai media atau file seperti Windows Explore. Panel ini akan memudahkan kita untuk mengimpor file kedalam project.
Gambar :Tampilan Panel Media Browser
Panel Metadata. Metadata adalah sejumlah informasi yang ada pada sebuah file. Secara default, sebuah file video atau pun audio berisikan meta data dasar yang hanya memuat informasi tanggal, durasi dan jenis file.
62
Gambar :Tampilan Panel Metadata
Panel Project. Panel inimerupakan panel utamadalam Adobe Premiere Pro CS6 yang berisikan item-item footage yang digunakanuntuk sequence.
Gambar :Tampilan Panel Project
63
Panel Program Monitor. Panel ini merupakan panel monitor yang akan menampilkan video yang telah disusun dalam sequence yang sedang aktif. Didalam panel ini juga terdapa ttombol-tombol pengatur sequence.
Gambar :Tampilan Program Monitor
Panel Source Monitor. Panel ini merupakan panel monitor yang digunakan untuk mengelola item footage di dalam panel project sebelum dimasukkan kedalam sequence
Gambar :Tampilan Panel Source Monitor
64
Panel Timelines. Panel ini merupakan tempat penyusunan klip-klip gambar, video dan audio. Didalam panel ini track yaitu track audio dan track video.
Gambar :Tampilan Panel Timelines
Panel Tools.Merupakanalat-alat yang digunakanuntukmengdit sequence pada panel Timeline.
Gambar :Tampilan Panel Tools
65
Berikut ini merupakan fungsi dari masing-masing tool yang ada dalam panel Tools:
Selection Tool, merupakan tool standar yang biasa digunakan untuk memilih item, menu dan objek lain yang ada di dalam jendela aplikasi Adobe Premiere CS6.
Track Selections Tool, digunakan untuk memilih semua klip yang terletak disebelah kanan kursor dalam sebuah sequence. Untuk memilih klip dalam satu track, klik pada track yang berisikan klip yang akan diseleksi. Sedangkan untuk memilih klip pada semua track, tekan tombol Shift kemudian klik pada klip yang dinginkan.
Ripple Edit Tool, digunakan untuk menggulung posisi In dan Out sebuah klip pada panel Timelines tanps membuat jarak kosong pada klip sebelum atau sesudahnya.
Rolling Edit Tool, digunakan untuk menggulung dua buah klip yang berdekatan tanpa mengubah durasi sequence pada timelines.
Rate Strecth Tool, digunakan untuk memanjang-pendekkan klip dengan mengubah kecepatan. Klip yang semakin panjang akan menghasilkan gambar yang lambat.
Razor Tool, digunakan untuk memotong klip.
Slip Tool, digunakan untuk menggulung isi di dalam sebuah klip.
Slide Tool, digunakan untuk menggeser klip yang berada di antara dua klip lain dengan menggulung Out pad klip sebelumnya dan In pada klip sesudahnya.
Pen Tool, digunakan untuk membuat, menyeleksi dan mengatur keyframe pada pane Timeline.
Hand Tool, digunakan untuk menggeser area view pada pane Timeline ke kiri atau ke kanan.
Zoom Tool, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil area view pada panel Timeline.
66
Pada dasarnyaWorkspace terdiri dari 5 windows utama, yaitu:
3
1
2 5
1. Source Monitor, untuk melihat video sebelum masuk ke timeline 2. Project Window, Project Window adalah tempat dimana Anda menyimpan clip/footage (sebutan bagi file yang digunakan dalam digital video production) yang berupa file image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Project Window memiliki 2 bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar clip dan Tab Effects yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video dan transisi video. 3. Monitor Window, Monitor Window terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, di sebelah kiri merupakan Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline. 4. Timeline Window, Timeline Window adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit. Dinamakan timeline karena bekerja berdasarkan waktu (secara horizontal), sedangkan secara vertikal Timeline
67
dibagi dalam “track”, yang terdiri dari track Video dan Audio. Adobe Premiere Pro menggunakan format SMPTE dalam satuan waktunya. SMPTE (Society of Motion Picture dan Television Engineers) adalah organisasi dari orang-orang film dan televisi
internasional.
Satuan
format
SMPTE
adalah
berdasarkan
Jam:Menit:Detik:Frame. Misalnya posisi 00: 05: 15: 19 artinya kita berada pada posisi menit ke-5, detik ke-15 dan frame ke-19. Dengan format ini kita akan tahu durasi dari sebuah movie. 5. Tools Window, Tools Window berisikan tombol Selection Tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rolling Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.
8.3
Langkah-langkah memilih workspace adalah 1. Klik menu Window > Workspace. 2. Pilih salah satu jenis tampilan workspace pada menu yang ditampilkan.
Gambar :Tampilan Pemilihan Workspace
68
Gambar :Contoh Tampilan Workspace Audio
Gambar :Contoh Tampilan Workspace Colour Correction
Gambar :Contoh Tampilan Workspace Metalogging
69
8.4
Preferensi Program Adobe Premiere CS6 Dalam program ini, kita juga diberi kemudahan untuk dapat mengatur kembali
tampilan dan perintah-perintahnya. Fasilitas ini disebut dengan Preference. Untuk menampilkannya klik menuEdit > Preferences, maka akan muncul tampilan sbb:
Gambar :Tampilan Preferences
Preference General, halaman General dalam kotak dialog Preferences ini berisikan perintah-perintah untuk mengatur preferensi program secara umum seperti pengaturan durasi efek transisi video dan audio, pengaturan durasi gambar, pengaturan scrolling timeline dan juga pengaturan bin atau folder pada panel Project.
70
Preferences Appearance, digunakan untuk mengatur gelap terang panel dan kotak dalam jendela aplikasi program Adobe Premiere Pro CS6. Bagian ini hanya berisikan sebuah slider Brightness. Drag ke kiri untuk menggelapkan atau drag ke kanan untuk menerangkan panel atau klik tombol Default untuk mengembalikan panel ke warna asalnya.
Prefences Audio, pada halaman Audio kotak dialog ini, kita dapat mengatur ulang audio mix, channel mapping dan otomatis pada keyframe audio.
71
Prefences Audio Hardware, halan ini digunakan untuk menentukan hardware audio dan mengatur setting ASIO yang digunakam untuk merekam audio.
Preferences Audio Output Mapping, Audio Output Mapping merupakan istilah yang digunakan untuk mengatur pemetaan output audio. Berbeda dengan pengaturan pada audio hardware, bagian ini digunakan untuk menentukan jalur autput hardware yang telah diatur sebelumnya pada Audio Hardware.
Preferences Auto Save, secara deafault, Adobe Premiere Pro secara otomatis akan menyimpan project kita setiap 20 menit sekali. Dengan demikian, apabila ada 72
kesalahan pada pekerjaan yang sudah terlanjur disimpan oleh Auto Save, kita dapat mengembalikannya pada Auto Save sebelumnya. Untuk mengatur ulang fitur Auto Save pada program ini, masukan nilai baru dalam kotak teks Auto Save.
Preferences Capture, preferensi ini akan menentukan bagaimana Adobe Premiere Pro mentrasfer video dan audio secara langsung dari sebuah kamera. Isi pada halaman ini tergantung pada mode editan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika kita meng-captue dengan menggunakan footage DV, kita tidak perlu mengatur ulang preferensi ini.
73
Preferences Device Control, preferensi ini digunakan untuk menentukan bagaimana program akan berinteraksi dengan hardware untuk playback atau recording pada saat kita melakukan proses editing.
Preferences label Color, warna label yang ada pada item da klip dapat diatur ulang melalui halaman ini. Untuk mengganti warna label dapat dilakukan dengan cara klik kotak warna yang terletak disebelah kanan nama warna, kemudian atur warna dalam kotak dialog Color Picker lalu klik OK.
74
Preferences Label Default, halamn ini digunakan untuk menentukan warna label jenis klip tertentu. Warna label yang tampil pada masing-masing menu bagian ini tergantung pada warna yang telah ditentukan sebelumnya pada halaman Label Colors.
Preferences Media, pada halaman ini, kita dapat menentukan lokasi penyimpanan file media cache. Media cache adalah file yang dibut oleh fitur media cache termasuk juga file conformed audio, file PEK audio dan file video index.
75
Preferences Player Settings, pada halaman ini, kita diminta untuk menentukan progran pemutaran media. Adobe Premiere Pro akan menggunakan program tersebut untuk menjalankan klip dan sequence sebagai berikut: o Source Monitor o Program Monitor o Preview dibagian atas panel Project o Trim Monitor o Multi Camera Monitor o Preview transisi video pada panel Efect Controls Kita dapat memilih player default yang disediakan oleh program Adobe Premiere Pro atau menggunakan plug-in player untuk program Adobe Premiere Pro CS6.
Preferences Titler, pada saat memilih Font Family dengan menggunakan panel titler, kita akan melihat kombinasi huruf disebelah kanan masing-masing jenis teks. Kita dapat mengubah kombinasi huruf yang ada di sini pada kotak dialog Preferences halama Titler.
76
Preferences Trim, dengan menggunakan halaman ini kita dapat menentukan jumlah frame penggeseran pada saat mengklik tombol Large Trim Offset positif atau negatif pada panel Trim monitor.
8.5
Import File Untuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file
yang kita perlukan, dengan cara klik menu FILE>IMPORT (CTRL+I) atau klik kanan pada windows project dan pilih import, di sini kita bisa meng-impor file video, audio dan image.
77
Setelah kita memilih file Wildlife, kemudian DRAG FILE di PANEL PROJECT ke TIMELINE PANEL maka pada MONITOR WINDOW akan muncul tampilan sbb:
HASIL
1
8.6
2
Transition Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam
pengeditan suatu video. Pada project window pilih menu effects kemudian pilih video transitions > kemudian pilih sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, DISSOLVE > ADDITIVE DISSOLVE > DRAG AND DROP KE VIDEO YANG ADA DI TIMELINE WINDOW. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
78
DAFTAR PUSTAKA
Fachrudin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
79