RINGKASAN Envan
Nugraha.
PEMETAAN
TANAH
DETAIL
DAN
EVALUASI
KESESUAIAN LAHAN KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN B O G O R DARMAGA (Di bawah bimbingan D.P. Tejo Baskot.0 dan Heru Bagus Pulunggono). Tujuan penelitim ini adalah rnenlpelajari sifat-sifat tanah yang ada cli daerah penelitian, ~llengklasifikasikannya sampai kategori famili dengan menggunakan I < ~ ~ nTaksonomi ci Tanah (Soil S u ~ v e yStaff, 1998), mengelo~npokkandan membatasi tanah yang ~ttenlpu~lyai sifat yang sama kedalam satuan peta tanah tersendiri dan menyajikannya dalam bentuk peta tanah detail. Disamping itu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman pangan lahan kering clan tahunan, sehingga cliharapkan hasil peltelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan clalam melaltsanakan percobaan lapangan ditempat lain. Waktu penelitian lapang dilaksanakan pada bulan September 1999, seclangltan analisis sifat fisik dan kimia dilaksanakan di laboratori~~~n Jurusan Tanah pada bulan November 1999-Mei 2000. Bahan yang dipergunakan melipnti Peta Topografi daeixlt penelitian (skala 1 : 950) (HMIT, 1993), Peta Zone Agroklimat Daerah Bogor clan Seltitarnya (skala I : 1.000.000) (Oldeman, 1975), Peta Lokasi Daerah Peneliiian (skala 1 : 50.000) (Sofyan, 1979), Peta Geologi Lembar Bogor (skala 1 : 100.000) I~, dan komposit (Effendi, 1974) serta contoh tanah yang ~neliputitanah L I ~ Lterganggu dari masing-masing Satuan Peta Tanah dan bahan kimia
L I I I ~ L anaiisis I~
tanah. Alat
yang dipakai melip~~ti bor belgi, tali, kompas, abney level, alat-alat ~ ~ n t udeskripsi k profil serta alat-alat laboratoriu~rnuntuk analisis tanah. Metode penelitian rneliputi 4 tahap yaitu; (1) persiapan meliputi pengumpulan clata clan informasi untuk pengamatan dilapang, termasuk pentbitatan peta dasar; (2) pengamatan lapang meliputi pernboran tanah dan pembuatan profil, (3) analisis labol.atorium meliputi sifat kintia, fisik clan kesuburan tanah setiap Satuan Peta Tanah dan (4) analisis dan interpretasi data u n t ~ kmenentukan klasifikasi tanah dan evaluasi Itesesuaian lahan untuk tanaman pangan lahan kering dan tahunan.
Daerah penelitian didominasi oleh jenis tanah Inceptisol yang meliputi arcal seluas 14,17 hektar (63,41%) dari luas total daerah penelitian. Dalam kategori subgrup Inceptisol ini didominasi oleh Fluventic Dystrudept, meliputi areal seluas 6,5S hektar (29,44%) dari luas total daerah penelitian. Jenis tanah lain yang dijumpai adalah Oxisol dengan topografi agak curam dan bahan induk berupa tuff volkan yang meliputi areal seluas 5,26 hektar (23,53%) dan Ultisol dengan bahan induk bat11 liat yang meliputi areal seluas 2,92 hektar (13,06%). Berdasarkan jenis tanah yang dij~unpai dikombinasikan dengan bahan induk dan lereng di daerah penelitian dijumpai 12 Satuan Peta Tanah. Berdasarkan penilaian sifat-sifat kimia tanah menurut Pusat Penelitian Tanah (1982) dan kriteria sifat fisik tanah, secara umuln daerah penelitian ~nemiliki karakteristik yaitu tanah bereaksi masam (pH Hz0 4,5-5,5), kandungan P-tersedia dan Nitrogen Total sangat rendah sampai sedang, KTK tergolong rendah sampai sedang, KB dan basa-basa yang dapat dipertukarkan sangat rendah sampai rendah, sedangkan Itandungan C-organik rendah sampai sedang di lapisan atas dan sangat rendah di lapisan bawah. Sifat fisik tanah meliputi bobot isi tanah tertinggi sebesar I, 1 S g/cm3 dan terendah sebesar 0,82 g/cm3, porositas total tanah tertinggi sebesar 70,57%(v) clan terendah sebesar 54,95%(v), pori air tersedia tergolong rendah berkisar 5-10%(v) clan pernleabilitas bervariasi dari sangat lambat sampai cepat tetapi dominau tergolong cepat (12,5-25 cdjam). Tanah di daerah penelitian berdasarkan kriteria penilaian status kesuburan tanah yang dikemukakan dalam Term Of Reference (Pusat Penelitian Tanah, 19S2), secara umum rnerniliki status kesuburan yang tergolong reudah. Daeral~ penelitian secara aktual untuk tanaman pangan lahan kering didominasi oleh lahan dengan tingkat kesesuaian N l t (lahan tidak sesuai saat ini) dengan faktor pembatas kemiringan lereng berkisar 8-15% yang meliputi areal seluas 9,09 hektar (40,67%) dari luas total daerah penelitian. Tingkat keses~~aian laban laiuuya yang dijumpai adalah S3 (lahan sesuai marginal) meliputi weal seluas 7,13 hektar (31,91%) terdiri dari 3 sub kelas yaitu S3,, S3s,d dan S3,, dengan faktor pembatas berupa sifat fisik tanah @ori air terseclia) yang rendah, drainase terhambat,
ken~iringanlereng kurang dari S%, dan N2, (lahan tidak sesuai) meliputi areal seluas 6,13 hektar (27,42%) dengan faktor pembatas kemiringan lereng lebih besar dari 15%. Secara potensial kesesuaian lahan di daerah penelitian masih dapat ditingkatkan. Hal ini karena faktor pembatas yang umum dij~unpai di daerah penelitian merupakan faktor pembatas yang masih dapat ditanggulangi, walaupun beberapa diantaranya meinerl~ikaninput yang tinggi. Faktar peinbatas sifat fisik (pori air tersedia) dapat diperbaiki dengan pemberian bahan organik, pengapuran dan pemupukan, sedangkan perbaikan drainase dapat diatasi dengan pembuatan saluran drainase. Apabila usaha-usaha perbaikan tersebut dilakukan dengan tingkat pengelolaan yang tinggi akan menghasilkan kenaikan kelas dua tingkat lebih tinggi. Dengan demikian lahan yang tergolong S3 (sesuai marginal) secara potensial akan meningkat kelasnya dua tingkat menjadi S 1 (sangat sesuai). Faktor pembatas lereng dapat ditanggulangi dengan pembuatan teras dengan tingkat pengelolaan tinggi yang akan menghasilkan kenaikan kelas satu tingkat lebih tinggi. Apabila usaha-usaha tersebut berhasil dilaksanakan maka lahan yang tergolong S3 (sesuai marginal) secara potensial akan meningkat kelasnya satu tingkat menjadi S2 (cukup sesuai) dan lahan
N1 (tidak sesuai saat ini) menjadi S3 (sesuai marginal). Daerah penelitian secara aktual ~ ~ n t utanaman k tahunan didoininasi oleh lahan dengan tingkat kesesuaian S3 (lahan sesuai marginal) meliputi areal seluas 16,22 hektar (72,58%) dari luas total daerah penelitian, terdiri dari 5 subkelas yaitu S3,, S3s,d,S3s,t,S3,t, S3,,,,, dengan faktor pembatas lebih banyak dan beragam yaitu pori air tersedia rendah, drainase terhambat, reaksi tanah ( p H ) sangat masam dan kemiringan lereng berkisar 5-15%. Tingkat kesesuaian lahan lainnya yang dijumpai adalah N l t (lahan tidak sesuai saat ini) yang meliputi areal seluas 6,13 hektar (27,42%) dengan faktor pembatas kemiringan lereng berkisar 15-30%. Secara potensial faktor pembatas pori air tersedia, reaksi tailah (p'k1) dan drainase dapat diperbaiki dengan pemberian ballan organik, pengapuran, pemupukan dan pembuatan saluran drainase. Usaha-usaha perbaikan tersebut apabila dilaltukan dengan tingkat pengelolaan yang tinggi akan menghasilkan kenaikan kelas dua
tingkat lebili tinggi. Dengan demikian lahan yang tergolong S3 (lahan sesuai marginal) secara potensial akan meningkat kelasnya dua tingkat menjadi S1 (sangat sesuai). Faktor pembatas lereng dapat ditanggulangi dengan pembuatan teras yang dilakukan dengan tingkat pengelolaan tinggi sehingga akan menghasilkan kenaikan kelas satu tingkat lebih tinggi. Disamping itu dapat dilakukan pembuatan teras gulud yang diperkuat dengan penanaman rumput clan tanaman pohon yang dijaga tetap rendah serta didasarkan pada kaidah konservasi tanall dan air. Dengan demikian apabila usaha-usaha tersebut berhasil dilaksanakan, maka lahan yang tergolong N1 (tidak sesuai saat ini) secara potensial akan meningkat kelasnya satu tingkat rnenjadi
S3 (sesuai marginal).
SUMMARY Envan
Nugraha.
DETAIL SOIL MAPPING AND LAND S u I T m I L I T Y
EVALUATION O F EXPERIMENT SITE O F FACULTY O F AGRICULTURE AT DARMAGA
(Supervised by D. P. Tejo Baskoro and Heru Bagus
Pulunggono). The purpose of the study are
to characterize soil at the experiment site of faculty of Agriculture IPB at Darmaga, to classify and delineate the soil until family category using Keys to Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 1998) and presented them on detail soil map. In addition, land suitability of the study area for dry land food crop and perenial crop were also evaluated. The study was started with a field observation that conducted on Sepetember 1999. Analysis of soil physical and chemical properties of soil were carried out at the Laboratory of Soil Science Depa~tementon November 1999- Mey 2000. The material ~TopograpyMap of Experiment Site (1 : 950 scale) (HMlT, late Map of Bogor Area (1 : 1.000.000 scale) (Oldematl,
6
3f Experiment Site (1 : 50.000 scale) (Sofyan, 1979) and r Bogor (1 : 100.000 scale) (Effendi, 1974), soil sample used
,,Sebi,gai
bed soil, disturbed soil and composit of Land Mapping Unit wisata nfldi'3'a ,~ ~ ~ e k e r t a . for soil analysis. Instrument used in this study is belgi drill, diadopsi d ~ bahasa i 'S . ,tau berkeli\in%. ription of soil profil instr~unent,also laboratory instrument ;ti pengalallIan ' berh~~blln%~~ lhan kegiatan Yan= of 4 steps : (1) preparation that include secondary data ,ireasi (Siswantinah, 1987) 1990 \visa'" fation that include soil boring and profiling, (3) laboratory ,nesia N O 9 Tahun dilakukan ' and chemical properties, and (4) data analysis and kegiatan tersebut Ya"a days tnrik g the soil and land suitability evaluation of the study area , lnel,iklnati o ~ k lor cny land tood crops and perenial crops. (,
The study area are dominated by Inceptisol that covers the area of 14,17 ha or 63,41% of the total study area. In sub group category the Inceptisols is dominated by Fluventic Dystrudept that covers the area of 6,58 ha (29,44% of the study area). Other soils found in the study area are Oxisol that fo~medfrom tuff volcan and
occupy relatively steep land (5,26 ha or 23,54% of the study area) and Ultisol that formed from clay stone covering the area of 2,92 ha (13,06% of the study area). Based on the soil type found and combined with parent material and topograpy 12 Land Mapping Unit are found in the study area. Based on the criteria developed by Center of Soil Research (1982) the study area has generally these characteristics : acid soil reaction with pH value 4,5 to 5,5, very low to moderate Total - N and available- P, low to moderate KTK, very low to low exchangeable bases and KB (Base saturation), low to moderate C-organic content in top layer and very low C-organic content in sub surface layer. Bulk density is quite variable (0,82 g/cc - l,l8 g/cc), total porosity very from 54,95% to 70,57%, available water capacity very from 5 -10%(v), and permeability is generally fast (12,5 - 25 cmdhour) though the range is quite high from very slow to very fast. Based on the criteria of soil fertility status in Term Of Reference (PPT, 1982), soils in the study area has generally low fertility. For dry land food crops, the study area are actually dominated by land that classified as N1, (temporary unsuitable) with slope steepness (8-15%) as limiting factor. These N1 land covers the area about 9,09 ha or 40,67% of the study area. Other land are classified as S3 (marginaly suitable) coverying about 7,13 ha (3 1,91% of the study area), this S3 land consist of S3,, S3,,d, and S3, with low water available capacity, poorly drainage, and slope steepness respectively act as limiting factors. The rest are classified as N2, (permanently unsuitable) with slope steepness (>15%) as limiting factor covery about 6,13 ha or 27,42% of the study area. The land suitability class of the study area can potentially, still be increased by improving and handly their limiting factor though some of them need, relatively hi& input. Low water available capacity can be improved by organic matter application, liming or fertilization, where as drainage problem can be solved by drainage channel. Land suitability class can be increase to two level higher with high management level. Therefore, land with S3 class, can potentially improved into S1 (veiy suitable). Improvement in land with slope steepness as limiting factor can only result in
increasment level suitability class. Therefore, S3 land with slope steepness as lin~iti~lg factor can only be improved into S2 (suitable enough) class, and N1 class into S3 class. For perenial crop, the study area are actualy dominated by land as that classified as S3 (marginaly suitable). These S3 class covers about 16,22 ha or 72,58% of the total study area and consist of S3,, S3,d, S3,,, S3,, and S 3 , , , with limiting factor respectively low water availability (s), drainage (d), soil reaction-pH (a), slope steepness (t). Other land suitability class found in the study area is N1, with slope steepness (15-30%) as limiting factor. This N l t land occupy the area about 6,13 ha or 27,42% of the study area. By inlproving limiting factors potentially, the study area are categorized as S 1 espesiali these with the limiting factors low water availability, pH, and drainage. Where as the area that originaly classified as N1 with slope steepness as limiting factor are potentially categorized as S3.
PEMETAAN TANAH DETAIL DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DARMAGA
SKFUPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh : ERWAN NUGRAHA
A. 30.1101
PROGRAM STUD1 ILMU TANAH S-1 JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000