Curi HP Curian
Menggunakan
Motor
PURWOREJO,FP – Aj (15) warga Desa Redin, Kecamatan Gebang diamankan Polsek Kota, Polres Purworejo karena diduga telah telah mencuri HP disejumlah counter di Purworejo. Sebelum diamankan Aj ditangkap oleh sejumlah pemilik counter yang menjadi korban pencurian. Aj ditangkap di Jl Kesatrian atau dekat kampus SMK PN sekitar pukul 20.30 WIB. Muhammad Fakih (20) pemilik counter hp yang jadi korban pencurian mengatakan, sejumlah pemilik counter hp merasa kesal lantaran kerap kehilangan handphone. Mereka menduga pelakunya adalah orang yang sama. “Ada lima counter hp yang menadii korban pencurian. Di counter saya kejadianya sekitar satu minggu lalu,” ujar Fakih saat ditemui di Polsek Kota, Jumat (15/04/2016). Dikatakan fakih, penangkapan bermula saat sebuah akun facebook sedang menawarkan Hp untuk dijual secara online. Melihat ciriciri Hp yang ditawarkan serta foto orang yang menawarkan itu mirip pelaku yang mencuri Hp di toko, pemilik dirnya lalu berinisiatif memancing pelaku untuk bertemu dengan menggunakan akun Blackberry Messenger perempuan. Setelah dipancing dengan diajak kencan menggunakan pin BB perempuan, pelaku bersedia ketemu di sekitar lokasi Kampus SMK PN Purworejo. Untuk lebih meyakinkan pelaku Fakih datang bersama dua cewek. Dua cewek tersebut untuk memacing pelaku sementara yang lain bersembunyi. “Setelah pelaku datang dan dinyatakan benar orang tersebut, pelaku kemudian kami sergap secara beramai-ramai dan kami serahkan ke Polsek Kota” jelas Fakih.
Muhammad Fakih menunjukkan HP yang dicuri Menurut dia, modus yang digunakan pelaku dengan cara berpurapura servis atau jual hp. Begitu pemilik counter lengah pelaku mangambil hp yang ada di etalase. “Waktu datang ke counter saya dia mengaku mau jual hp untuk memperbaiki motornya,” jelas Fakih. Sementara itu, Kapolsek Kota, AKP Bambang S, saat ditemui dikantornya membenarkan kejadian itu.Terduga mengaku warga Desa Redin, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Terduga juga mengaku sebagai siswa kelas II salah satu SMP Negeri di Purworejo. “Terduga melakukan aksinya dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah tanpa dilengakapi surat-surat alias bodong. Dia mengaku membeli dengan harga Rp 1,4 juta di depan stasiun Purworejo melalui akun facebook yang belakangan diketahui barang tersebut hasil curian. Guna pemeriksan lebih lanjut saat ini terduga masih kita amankan. Adapun untuk sepeda motor yang digunakan masih dalam pengembangan,” kata Bambang S. (WARDOYO)
Kurang Dari 10 Jam Polsek Banyuurip Ungkap Pencurian Kayu PURWOREJO,FP – Hanya membutuhkan waktu lebih kurang 10 jam Unit Reskrim Polsek Banyuurip berhasil mengungkap kasus pencurian kayu yang terjadi di rumah milik Tugino, warga Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo belum lama ini. Aparat juga berhasil mengamankan dua terduga pelaku pencurian, yakni Angga Galuh Asmoro warga Desa Popongan dan Irwan Vidianto warga Keruhaan Borokulon. Sementara terduga lainnya, Agus warga Kelurahaan Doplang berhasil melarikan diri. Bermula dari Tugeno menyewa rumah milik Angga untuk usaha kayu. Saat itu Tugeno meminta Angga untuk membeli gembok. Gembok dan dua kuncinya kemudian diserahkan kepada Tugeno dan kunci satunya disimpan oleh Angga. Pada saat Tugeno pergi Angga yang dibantu oleh Irwan dan Agus kemudian mencuri kayu milik Tugeno. Kapolsek Banyuurip AKP Rahmad Efendi menjelaskan, setelah mendapat laporan dari korban Senin (7/3/2016) sekitar pukul 16.00 WIB Kanit Reskrim Polsek Banyuurip langsung melakukan penyelidikan. Dari informasi masyarakat diketahui tidak jauh dari lokasi kejadian ada beberapa mobil pick up dengan ciri-ciri tertentu. “Setelah melalui pengamatan akhirnya sekitar pukul 02.00 WIB Kanit Reskrim AIPTU Triono dan anggotanya berhasil menangkap Angga dan Irwan, sedang Agus berhasil kabur dan kini masih dalam pengejaran aparat,” kata AKP Rahmad Efendi. Disebutkan, kedua terduga pencurian kayu saat ini menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Keduanya diduga telah melakukan tindak pidana pencurian dan melanggar pasal 363 KUHP dengan
ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Kejari Purworejo Musnahkan Senjata Api Ilegal PURWOREJO,FP – Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhakti Adyaksa ke-56 tahun 2016, Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo memusnahkan sejumlah barang bukti kasus yang telah selesai dan memenuhi hukum selama tahun 2016. Pemusnahan dilakukan di halaman Kantor Kejari Purworejo, Kamis (21/07). Pemusnahan dihadiri Bupati Purworejo Agus Bastian, Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK, Kepala Pengadilan Negeri Purworejo, dan perwakilan Kodim 0708 Purworejo. Kepala Kejari Purworejo Abdul Qohar AF,SH,MH mengatakan, barang bukti yang
Senjata api ilegal yang dimusnahkan dimusnahkan hasil perkara yang sudah diputus selama Januri sampai akhir Juni 2016. “Barang bukti yang dimusnahkan berupa narkotika sebanyak 30,218 gram dari delapan kasus, tiga pucuk senjata api dari tiga kasus,uang palsu sebesar Rp 77 juta dari empat kasus, dan 800 botol miras dan satu jerigen berisi 30 liter ciu berasal dari satu kasus, “ katanya.
Dijelaskan, perkara yang telah diputus ialah, kasus narkotika yang dilakukan oleh Is, EW, AK, MP, JA, AP, TIH dan Ar. Sementara kasus senjata api, TW, GS, dan Su. Kasus uang palsu, MW, MM, Tu, dan DCK. Sedang kasus miras oleh Su.
Bawa Kabur Uang Setoran, Karyawan UD Diringkus Unit Reskrim PURWOREJO, FP – Karena ulahnya, Budi Rahayu (48) warga RT 01 RW 02 Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo terpaksa harus berurusan dengan Unit Reskrim Polsek Bayan. Pasalnya, karyawan UD Sari Jaya ini nekad membawa kabur uang sebesar Rp 100 juta milik Kamijo (60) yang tak lain majikannya sendiri. Kanit Reskrim Polsek Bayan Ipda Priyanto SH saat dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian tersebut. Dipaparkan, kejadian bermula saat Senin (21/12/2015) Kamijo menghitung uang yang akan disetorkan ke sebuah bank di Kutoarjo. Diruangan itu selain Kamijo juga ada Budi Rahayu ikut menyaksikan penghitungan itu. “Diduga saat Kamijo lengah tersangka mengambil satu ikat uang senilai Rp 100 juta yang berada diatas meja. Korban baru menyadari uangnya hilang saat penghitungan uang setoran di bank,” katanya. Lanjut Kanit Reskrim, waktu itu korban hendak menyetor sebesar Rp 692.482.000, namun saat dihitung ulang oleh petugas bank jumlahnya hanya Rp 592.482.000. Mengetahui uangnya kurang Rp 100 juta, korban kembali ke kantor UD Sari Jaya untuk
menanyakan pada Budi Rahayu karena pada saat itu tersangka berada satu ruangan dengan dirinya saat menghitung uang. Namun pada sat itu tersangka sudah tidak ada di kantor. Setelah mencari keberadaan tersangka selama beberapa hari namun tidak juga ketemu akhirnya Kamijo melaporkan kejadian itu ke Polsek Bayan.
Tersangka dikawal petugas menunjukkan TKP Mendapat laporan itu, Kanit Reskrim Polsek Bayan langsung melakukan penyidikan. Sayangnya berdasarkan informasi yang diperoleh ternyata tersangka sudah keburu kabur ke Bandung. Tak mau buruannya kabur begitu saja, Kanit Reskrim Polsek Bayan kemudian melakukan pengejaran ke Bandung. Namun upaya pengejaran itu tidak membuahkan hasil lantaran dari informasi yang didapat tersangka Budi Rahayu ternyata sudah kembali ke Purworejo. Namun berkat keuletan dan kesabaran Unit Reskrim Polsek Bayan akhirnya pada Jumat (12/2/2016) tersangka berhasil diringkus. Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana SH menjelaskan, sebelum ditangkap tersangka sempat melarikan diri ke Bandung selama dua bulan. “Dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku uang Rp 100 juta digunakan untuk foya-foya di Bandung selama kurang lebih dua bulan,” ucap Kapolres. Guna pemeriksaan lebih lanjut kini Budi Rahayu meringkuk dalam sel tahanan Mapolres purworejo. Juka terbukti bersalah Budi
diduga telah melanggar pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Butuh Biaya Lebaran, Warga Grabag Nekad Curi Motor KEBUMEN, FP – Polsek Padureso Polres Kebumen akhirnya berhasil membekuk pelaku pencurian kendaraan bermotor yang meresahkan di Padureso. Pria berinisial NK (22) warga Grabak Purworejo harus digiring polisi lantaran nekad mencuri sepeda motor Suzuki Shogun milik Mugi (37) warga Sendangdalem Padureso yang saat itu ditinggal sholat subuh di masjid Al Ikhlas Sendangdalem pada hari Minggu (21/05) silam. Pelaku berhasil dibekuk Sat Reskrim Polres Kebumen dan Unit Reskrim Polsek Padureso di rumahnya tanpa perlawanan pada hari Rabu (31/05) sekitar pukul 14.00 WIB. “Saat ini NK sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini,” terang Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mewakili Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos, Jumat, (02/05). Saat dihubungi, Kapolsek Padureso Polres Kebumen IPDA H. Jakaria, SH mengatakan, pengakuan tersangka kepada polisi, motor tersebut akan digunakan untuk merayakan hari Raya Idul fitri mendatang. “Alasannya, si tersangka nyuri motor untuk kepentingan pribadi, untuk lebaran nanti,” terang Kapolsek. Karena aksi nekad tersebut, untuk sementara tersangka harus lebaran di balik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Lanjut IPDA H. Jakaria, untuk memuluskan aksinya, bahkan tersangka merubah warna sepeda motor milik korban menjadi hitam. Kepada polisi, tersangka telah mengakui perbuatannya. Dirinya juga menjelaskan jika saat itu, sepeda motor korban terparkir
dengan keadaan kunci menempel di sepeda motor, sehingga sangat mudah dicuri.
Bawa Kabur Pelajar SMA, Duda Dua Anak Dibekuk Polisi PURWOREJO, FP – GY (34) warga Desa Plipir, Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo harus berurusan dengan pihak berwajib. Sebab, duda dua anak dua kali nikah diduga membawa kabur sebut saja Kencur (17) pelajar SMA warga Dusun Krajan Lor, Desa Kalikalong Kecamatan Loano, Purworejo. Tidak itu saja, selama dua minggu dibawa kabur ke Lampung Kencur dicabuli oleh tersangka. Kapolsek Loano AKP Markotib SH mengatakan, bermula keduanya berkenalan lewat media sosial dan kemudian sering chating hingga berlanjut hubungan asmara. Setelah menjalin hubungan selama satu bulan, Kamis (29/6) tersangka mengajak korban pergi ke Lampung. “Alasan tersangka pergi ke Lampung menengok ibunya yang sakit, “kata AKP Markotib. Karena tidak terima anak gadisnya dibawa pergi ke Lampung tampa ada ijin sebelumnya, apalagi korban mengaku dicabuli oleh tersangka, orangtua korban pada Kamis (13/7) melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano. Berdasarkan laporan orangtua korban, anggota Polsek Loano melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil menangkap tersangka. “Tersangka sudah kami tangkap dan sekarang masih dalam pemeriksaan, “tutur Kapolsek. Menurut Kapolsek Loano, atas perbuatanya tersangka dijerat dengan tindak pidana persetubuhuan terhadap anak dalam pasal 76 huruf D Jo 81 ayat 2 UURI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak atau membawa perempuan belum dewasa sebagai mana dimaksud dalam pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Sementara itu, dihadapan petugas tersangka mengaku salah karena membawa pergi korban tanpa seijin orang tuanya. “Saya
mengajak pergi ke Lampung untuk nengok orang tua saya yang sakit, saya memang tidak minta ijin orang tuanya,”ujar tersangka.
Polsek Kaligesing Pelaku Judi Dadu
Ringkus
PURWOREJO,FP – Medan perbukuitan ditambah banyak jurang curam tidak menyurutkan jajaran Polsek Kaligesing untuk memberantas penyakit masyarakat (pekat). Seperti yang terjadi Senin (09/05/2016), berawal dari informasi masyarakat kepada Bripka Bambang Dwi, anggota Babinkamtibmas, adanya perjudian dadu, Kapolsek Kaligesing, AKP Papandi dan Kanit Reskrim AIPTU Ari K langsung mendatangi lokasi. Dengan mengendap-endap di kegelapan malam Kapolsek Kaligesing dengan anggotanya menuju Dusun Sigayang, Desa Jatirejo, Kecamatan kaligesing. Aksi penyergapan malam itu membuat para pelaku judi kalang kabut berlarian kabur segala arah. Namun demikian penyergapan tidak sia-sia lantaran berhasil meringkus Usman (58) warga Desa Somongari dan Memang (35) warga Desa Jatirejo yang tidak sempat kabur. Sementara Parno, Wagiyo dan Marianto berhasil lolos. Usman dan Memang langsung digelandang ke Mapolsek Kaligesing. Turut diamankan sebagai barang bukti, uang tunai Rp 600 ribu, tiga buah mata dadu, satu buah bathok (tempurung kelapa), satu buah alas dan satu buah tikar. Kapolsek Kaligesing AKP Papandi mengatakan, kedua pelaku judi dadu saat ini sudah ditahan dan dalam pemeriksaan lebih
lanjut. “Segera setelah berkas perkaranya selesai akan kita limpahkan ke Kejaksaan Negeri Purworejo. Kedua pelaku kita kenakan pasal 303 tentang perjudian dengan ancaman 10 tahun penjara,” kata AKP Papandi.
Simpan Narkoba, Tukang Cukur Diamankan Polisi PURWOREJO, FP – Gara-gara menyimpan obat mengandung zat psikotropika, DS (23) warga Kaliagung RT 005 RW 001Desa Sukoagung, Kecamatan Bagelen yang keseharianya berprofesi sebagai tukang cukur harus meringkuk dalam sel tahanan Mapolres Purworejo. Kasat Narkoba Polres Purworejo AKP Suwardi menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari informasi masyarakat jika pada Rabu (10/5) di rumah Deni Kurniawan (23) warga RT 01 RW 08 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Purworejo akan berlangsung pesta minuman keras (Miras). Anggota Sat Narkoba yang mendapat informasi kemudian sekitar pukul 02.00 dini hari mendatangi rumah Deni Kurniawan. “Setelah dilakukan penggledehan ternyata ditemukan obat jenis psikotropika Alprazolam merek Celmet sebanyak 5 tablet yang disembunyikan di helm, “kata AKP Suwardi. Setelah dilakukan pemeriksaan awal obat tersebut milik tersangka. Selanjutnya tersangka dan barang bukti langsung digelandang ke Polres Purworejo. Menurut Kasat Narkoba, atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 62 UURI No 5 tahun 1997 tentang psikotropika dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta. “Tersangka dengan sengaja tanpa hak melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan psikotropika golongan IV jenis Alprazolam merek Calmlet, “ucap Kasat Narkoba.
Bawa Kabur Sepeda Motor, Warga Brengkelan Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Y (35) warga Kampung Brengkelan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo tak bisa berkutik saat ditangkap polisi. Yuliana ditangkap polisi lantaran diduga sudah membawa kabur sepeda motor milik Lily Kristiana (35) warga Desa Kalinongko, Kecamatan Loano. K Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, bermula saat tersangka meminjam sepeda motor Yamaha Mio milik Korban di Rumah Sakit Umum Tjirto Wardoyo. Karena korban dan tersangka sudah kenal baik korbanpun merelakan sepeda motornya dipakai oleh tersangka, dalam beberapa hari. “Tersangka juga menggunakan sepeda motor korban juga untuk membantu korban menjaga keluarganya yang dirawat di RSU, “kata Kasat Reskrim.
Namun naas, hari Senin (20/03) tersangka meminta ijin keluar dan menggunakan sepeda motor milik korban namun tidak kembali lagi. Lily Kristina sempat menghubungi dan mencarinya namun tersangka tidak ditemukan. Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke ke polisi. Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak cepat, dan hanya dalam tiga hari tersangka bersama Tomy Priyanto (29) warga Pelutan Kecamatan Gebang ditangkap satuan Reskrim di dua tempat berbeda di wilayah Kecamatan Kutoarjo, Senin (17/4). “Tersangka melakukan penipuan atau penggelapan sepeda motor
milik korban sementara Tomy kita tangkap sehubungan telah menerima gadai dari sepeda motor yang di gelapkan oleh terdangka, “kata Kasat Reskrim. Dijelaskan, dalam perkara tersebut tersangka diduga melakukan tindak pidana Penipuan dan atau Penggelapan sebagai mana dimaksud dalam pasal 378 Kuhp dan atau 372 KUHP dengan ancamana hukuman kurungan 4 tahun penjara. Sementara untuk Tomy Priyanto diduga melakukan tindak pidana pertolongan jahat sebagaimana dimaksud dalam pasal 480 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.
Polres Purworejo Tangkap Dukun Cabul, Setubuhi Pasien Hingga Tiga Kali PURWOREJO, FP – Polres Purworejo menangkap KS (49) warga Dusun Bakung Kidul Desa Kendalrejo Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. KS ditangkap karena pria yang berprofesi sebagai dukun itu diduga sudah menyetubuhi DM (16) warga RT 03 RW 01 Desa Tunjungtejo, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. KS ditangkap dirumahnya Selasa (22/8) sekitar pukul 12.30 WIB. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi mengatakan, kejadian dugaan perbuatan asusila berawal saat korban sudah dua tahun menderita sakit perut tak kunjung sembuh. “Atas saran tetangganya, Kasiyono, korban disuruh berobat ke paranormal bernama KS dan disetujui oleh orang tua korban, “kata Kapolres, Jumat (25/8). Selanjutnya pada Senin (7/8) sekitar pukul 19.45 WIB tersangka datang ke rumah korban dan mengatakan dari hasil terawang gaib
korban akan dijadikan tumbal oleh seseorang. Tersangka sanggup mengobati dengan syarat dilakukan di rumahnya dan korban harus menginap selama tiga hari. Setelah itu korban diantar orang kedua orange tuanya ke rumah tersangka untuk menjalani ritual pengobatan. Pada saat korban dalam proses pengobatan, orang tuanya mendapat informasi jika tersangka adalah dukun cabul sehingga korban dijemput pulang. Namun dalam perjalanan pulang orang tua korban kaget karena anaknya menangis dan mengaku selama menginap di rumah tersangka sudah disetubuhi sebanyak tiga kali. Korban diancam jika bersedia disetubuhi
tidak maka
keluarganya tidak akan selamat, dan ayahnya akan menjadi gila. Korban juga dijanjikan akan disekolahkan sampai selesai kuliah serta akan diberikan rumah. Atas pengakuan itu orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke polisi. Diungkapkan, terungkapnya kaejadian tersebut berkat peran serta masyarakat pro aktif keluarga korban. “Atas dasar laporan keluarga korban, tersangka kami amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, “katanya. Turut diamankan sebagai barang bukti berupa, satu buah baju motif batik warna putih hijau, satu buah celana panjang warna pink, satu buah celana dalam warna krem, satu buah batu akik tampa emban warna hitam, tujuh ekor ulat yang dimasukan ke dalam plastik, satu buah toples terbuat dari plastik, satu buah telur angsa warna putih, satu buah baju lengan panjang seragam pramuka, satu buah rok panjang seragam pramuka, satu buah kerudung warna biru tua, dan satu buah BH warna merah muda.
Menurut Kapolres, atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal pasal 81 UURI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. Sementara itu, tersangka mengaku membuka praktek perdukunan baru satu bulan belum ada korban lain. Tersangka juga mengaku ulat yang dikelharkan dari tubuh korban hanya rekayasa agar keluharganya percaya dan menggagap dirinya orang sakti. “Sebenarnya saya tidak sakti dan tidak bisa mengeluarkan benda hasil guna-guna, semua hanya tipuan saja,”kata tersangka saat ditemui di Mapolres Purworejo.