HUBUNGAN ANTARA ACTIVITY DAILY LIVING DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DESA PROCOT KABUPATEN TEGAL Wisnu Widyantoro1, Rizki Cintya Dewi2, Risnanto3, Tri Adhi Prasetya4, Moh. Lukman5, Dwi Rizki Hardiyanti6, Eldiana7 Fanny Puspitasari8 123 Dosen Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi 345678 Mahasiswa Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi - Indonesia Coresponding Author :
[email protected]
ABSTRAK Lanjut usia sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh individu. Perubahan fisik pada lanjut usia yaitu lansia lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit karena semakin bertambahnya umur akan mengalami penurunan fungsi organ yang berpengaruh pada kondisi mental dan psikososial. Pengukuran aktifitas untuk memperkirakan terhadap kebutuhan yang diakui untuk menilai status fungsional dan kelemahan pada riwayat kesehatan yaitu dengan Activity Daily Living menggunakan Indeks Barthel meliputi mandi, makan, mengontrol BAB, mengontrol BAK, kontinen, berpakaian, berpindah, naik turun tangga. Proses penuaan berhubungan dengan perubahan fisiologis mempengaruhi kualitas tidur. Hilangnya kualitas tidur adalah salah satu yang paling sering dikeluhannya pada orang dewasa yang lebih tua yang dapat menyebabkan gangguan fungsi sehari-hari. Kelompok usia lanjut cenderung lebih mudah bangun dari tidurnya. Kebutuhan tidur akan berkurang dengan berlanjutnya usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara Activity Daily Living (ADL) dengan kualitas tidur pada Lanjut usia di Desa Procot Kabupaten Tegal. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross sexcional dengan jumlah sampel 92 lanjut usia. Penggambilan data menggunakan klasifikasi tingkat ketergantungan klien menurut Index Barthel sedangkan kualitas tidur menggunakan Pittsburg Sleep Quality Index yang keduanya merupakan kuesioner baku yang sering digunakan. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan lanjut usia dengan indeks barthel mandiri memiliki kualitas tidur buruk ada 19 orang dan kualitas tidur baik ada 53 orang. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai x2 hitung 5,587 dengan signifikan 0,134 artinya nilai p value > p α=0,05 (0,134>0,05). Kesimpulan tidak ada hubungan signifikan antara Activty Daily Living dengan kualitas tidur lanjut usia. Kata kunci : Activity daily living, indeks barthel, kualitas tidur, lanjut usia
THE RELATIONSHIP BETWEEN ACTIVITY OF DAILY LIVING AND SLEEP QUALITY IN ELDERLY PEOPLE AT PROCOT VILLAGE OF TEGAL REGENCY Elderly as the last stage in the life cycle is a normal developmental stage which will be experienced by the individual. One of the common-age related physical changes is elderly people are more vulnerable to various diseases because the increase with the age will decline in organ function affecting mental and psychosocial conditions. Activity measurement used for estimation the recognized need to assess functional status and the weakness in the health history uses Activity of Daily Living with index Barthel including take a bath, eat, control bowel movement, control waterworks, dress up, make a move, walk up and down stairs. The aging process related to physiological changes affects sleep quality. Lack of sleep quality is one of the most common elderly complaints that can cause malfunctioning in everyday life. The elderly tends to be easier to wake up from his/her sleep. Sleep requirements will diminish with the age. The purpose of the study is to find out the relationship between Activity of Daily Living (ADL) and sleep quality in elderly people at Procot village of Tegal regency.The quantitative study used a cross-sectional approach with 92 elderly people as sample. Data taking performed the community client need classification system based on Barthel index while sleep quality used Pittsburg Sleep Quality Index; both of them are frequently used standard questionnaires. Data analysis used chi-square test. The result of the study showed that elderly people using barthel index having bad sleep quality are 19 people and 53 people with good sleep quality. Based on the result of chi-square test, it was obtained that x2 counted was 5.587 with significant value of 0.134; it means that p value > p α = 0.05 (0.134 > 0.05). All in all, there was no significant relationship between Activity of Daily Living and sleep quality. Keywords : Activity of daily living, barthel index, sleep quality, elderly 36
pengaturan tertentu atau dengan meminta
Pendahuluan : Activity of daily living (ADL)
pasien untuk menunjukkan suatu kegiatan
adalah suatu bentuk pengukuran seseorang
[3]. Indeks Barthel telah dikembangkan
untuk melakukan ADL secara mandiri
sebagai ukuran untuk menilai gangguan
yang meliputi mandi, makan, toileting,
kecacatan
kontinen, berpakaian, dan berpindah [1].
neuromuskuler dan musculoskeletal yang
Ketergantungan dalam melakukan ADL
telah
pada
College
lansia
dapat
disebabkan
oleh
pada
pasien
direkomendasikan
dengan
oleh
of
Royal
Physicians
beberapa penyebab seperti umur, kesehatan
untuk penggunaan rutin dalam penilaian
fisiologis,
fungsi
orang tua. Indeks adalah skala ordinal
psikososial, status mental, ritme biologi,
terdiri dari sepuluh kegiatan kehidupan
tingkat stress, dan pelayanan kesehatan.
sehari-hari.
Respon adaptif terhadap stress pada lansia
penilaian dengan
dapat
100 yang mengadopsi modifikasi indeks
fungsi
kognitif,
mempengaruhi
perilaku
dan
kesejahteraan lansia. Penurunan fungsional beresiko
pada
peningkatan
Barthel
Indeks
memberi
skor total maksimum
oleh Collin dan Wade [4].
kematian.
Aktifitas dalam penilaian Indeks
Ketergantungan lansia dalam memenuhi
Barthel meliputi makan, mandi, berdandan,
kebutuhan dasar tersebut memerlukan
berpakaian, pengontrolan BAB, berkemih,
peran serta keluarga untuk membantu
penggunaan toilet, berpindah (dari tempat
lansia menjalankan aktivitasnya [2].
tidur ke kursi dan sebaliknya), mobilitas,
Indeks Barthel adalah salah satu
naik tangga [5].
skala rating paling banyak digunakan
Indeks Barthel sudah dikenal secara
untuk pengukuran keterbatasan aktivitas
luas memiliki kehandalan dan kesahihan
pada
gangguan
yang tinggi. Hasil penelitian dilaporkan
kondisi
koefisien konsisten internal alfa 0,87
pasien
neuromuskular
dengan dan
muskuloskeletal yang sering digunakan
sampai
dalam rehabilitasi rawat inap. Indeks
kehandalan intra dan inter-rater yang
Barthel digunakan pada pasien rehabilitasi
sangat baik. Peneliti melihat konsistensi
untuk memprediksi lama perawatan dan
laporan dari hasil penelitian sendiri dan
untuk menunjukkan jumlah perawatan
laporan perawat, didasarkan pengamatan
yang diperlukan. Secara klinis Indeks
klinis, pemeriksaaan dari perawat dan
Barthel
melalui
pemeriksaan dari fisioterapis. Ternyata
wawancara, observasi kinerja pasien dalam
koefisien konkordasi (kesesuaian) dari
dapat
diberikan
37
0,92
yang
menunjukkan
Kendall menunjukkan angka 0,93 yang
kekebalan tubuh seseorang dan depresi.
berarti pengamatan berulang dari orang
Obat tidur sering memiliki efek samping
yang
yang tidak diinginkan, dalam penelitian ini
berbeda
akan
menghasilkan
kesesuaian yang sangat memadai [6].
melalui
metode
alternatif
untuk
Kebutuhan tidur akan berkurang
meningkatkan kualitas tidur pada pasien.
dengan berlanjutnya usia. Pada usia 12
Program latihan pada kualitas tidur dapat
tahun kebutuhan untuk tidur adalah 9 jam,
meningkatkan kualitas hidup. Hasil kami
berkurang menjadi 8 jam pada usia 20
menunjukkan
tahun, tujuh jam pada usia 40 tahun, enam
berjalan yang dilakukan dirumah dapat
setengah jam pada usia 60 tahun, dan enam
memperbaiki kualitas tidur dan kualitas
jam pada usia 80 tahun. Kualitas tidur pada
hidup dan bahwa peningkatan kualitas
kelompok
hidup mungkin sebagian dikontribusi oleh
usia
lanjut
cenderung
mengalami penurunan, pada usia 65 tahun
mengalami
program
latihan
tidur [8].
mereka yang tinggal di rumah setengahnya diperkirakan
bahwa
Pola dan kebutuhan tidur
penurunan
lansia adalah sekitar 6 jam setiap malam.
kualitas tidur dan dua pertiga dari mereka
Sekitar 20% sampai 25% tidur berupa tidur
yang tinggal di tempat perawatan usia
REM. Tidur tahap ke IV menurun dan
lanjut juga mengalami penurunan kualitas
pada beberapa keadaan tidak terjadi tahap
tidur. Mereka cenderung susah tidur karena
IV. Banyak lansia terbangun di malam hari
mereka terlalu banyak memikirkan hal –
dan seringkali mereka memerlukan waktu
hal yang meresahkan fikiran. Pada usia
yang lama untuk dapat kembali tidur [9].
lanjut tersebut tentunya ingin merasakan Metode Penelitian :
tidur enak dan nyaman setiap hari, yang
Pendekatan
merupakan indicator kebahagiaan dan derajat
kualitas
hidup.
pendekatan
Sedangkan
digunakan
kuantitatif.
adalah
Rancangan
penelitian korelasional digunakan dimana
penurunan kualitas tidur dianggap sebagai
peneliti mengkaji hubungan antar variabel.
bentuk paling ringan dari gangguan mental
Pendekatan penelitian ini menggunakan
[7].
pendekatan cross sectional, peneliti hanya
Kualitas tidur merupakan masalah
menganalisa antara activity daily living
klinis yang penting dan luas kompleks. Pasien
yang
yang
terganggu
dalam
dengan kualitas tidur pada satu waktu yang
tidur
sama dan pada penelitian ini peneliti tidak
beresiko terjadi kelelahan. Kualitas tidur
melihat
yang buruk juga terkait dengan fungsi 38
hubungan
antar
variabel
berdasarkan
perjalanan
waktu
Tabel 3 Tabulasi silang hubungan antara Activity Daily Living dengan kualitas tidur pada lansia di pada Lanjut usia di Desa Procot Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
[10].
Pengambilan data menggunakan kuesioner tingkat
kemandirian
aktifitas
Indeks
Barthel [11] dan PSQI (The Pittsburgh
Activity Daily Living Mandiri Dependen Ringan Dependen Sedang Dependen Berat Jumlah
Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil dan Diskusi : Uji
validitas
tidak
dilakukan
karena
menggunakan kuesioner yang sudah baku. Untuk menganalisis dilakukan uji chisquare, diperoleh nilai x2 hitung 5,587
Jml
19
53
72
8
8
16
1
2
3
1 29
0 63
1 92
pValue
5,587
72
responden
mempunyai
hipotesis ditolak dan H0 diterima.
0,134
Activity
(78,30%)
Daily
Living
mandiri. Responden yang mempunyai
Tabel 1 Distribusi frekuensi Activity Daily Living (ADL) pada Lanjut usia di Desa Procot Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
Mandiri Depende ringan Dependen sedang Dependen berat Total
Baik
bahwa
value > p α=0,05 (0,134>0,05) sehingga
Frekuensi 72 16 3 1 92
Buruk
Berdasarkan data diatas menunjukkan
dengan signifikan 0,134 artinya nilai p
Activity Daily Living
Kualitas Tidur
Activity Daily Living mandiri dan kualitas tidur baik sejumlah 53 Lansia. Sedangkan responden dengan ADL
Persentase (%)
mandiri
78,30 17,40 3,30 1,10 100,00
dan
kualitas
tidur
buruk
sebanyak 19 lansia. Activity Daily Living merupakan salah satu
bentuk
kemampuan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa 72 responden (78,30%) mempunyai Activity Daily Living mandiri, responden yang mempunyai Activity Daily Living dependen berat sebanyak 1 responden (1,1%).
untuk
mengukur
seseorang
dalam
melakukan
kegiatan
sehari-hari.
Penentuan
kemandirian
fungsional
dapat mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan
klien
sehingga
memudahkan pemilihan interval yang
Tabel 2 Distribusi frekuensi Kualitas tidur pada Lanjut usia di Desa Procot Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
tepat. Seorang lansia dikatakan mandiri dalam
artian
tanpa
pengawasan,
Kualitas tidur Buruk Baik
Frekuensi 29 63
Persentase (%) 31,50% 68,50%
pengarahan atau bantuan pribadi yang
Total
92
100,00
fungsi maka dianggap sebagai tidak
masih aktif. Jika lansia menolak suatu
melakukan fungsi, meskipun dianggap 39
mampu yang meliputi mandi, makan,
yang valid dan dapat diandalkan untuk
berpakaian, berdandan, mampu toileting
kualitas tidur dan pengukuran kuantitas
dan mobilitas [12].
[14].
Kualitas tidur buruk
29 (31,50%),
Implikasi
intervensi
responden tidur kurang dari lima jam
direncanakan
sehari, sehingga akan mempengaruhi
kualitas tidur pada lanjut usia dan lanjut
kualitas tidurnya. Hal ini sesuai hasil
usia yang dalam perawatan jangka
observasi peneliti bahwa secara ekspresi
panjang serta demensia. Peningkatan
wajah
gelap disekitar mata,
kualitas tidur seorang perawat harus
bengkak di kelopak mata, konjungtiva
memastikan orang yang sudah lanjut
kemerahan, dan mata terlihat cekung),
usia tidak di kamar secara sendirian dan
kantuk yang berlebihan, tidak mampu
mendorong mereka untuk latihan di
berkonsentrasi, dan terlihat tanda-tanda
pagi.
keletihan.
beberapa kegiatan untuk mencegah tidur
Kualitas tidur seseorang dikatakan baik
siang, terutama jika tidur siang yang
apabila tidak menunjukan tanda – tanda
lama atau keseringan tidur pada siang
kekurangan tidur dan tidak mengalami
hari. Perawat harus mengontrol factor-
masalah dalam tidurnya [13].
faktor yang mengganggu tidur di malam
Banyak penelitian tentang gangguan
hari, seperti nokturia, nyeri, dyspnea
tidur yang menggunakan metode PSQI,
dan yang minum obat. Misalnya, asupan
hal tersebut dikarenakan PSQI memiliki
cairan harus dibatasi, diuretik harus
validitas dan reliabilitas yang tinggi.
tidak diberikan sebelum tidur, dan nyeri
Namun metode PSQI ini juga memiliki
harus dikontrol oleh farmakologis atau
kekurangan yaitu pengisian kuesioner
non farmakologis [15].
PSQI dapat memperoleh hasil yang
Berdasarkan
kurang akurat dikarenakan keterbatasan
diperoleh nilai x2 hitung 5,587 dengan
dan kesulitan klien untuk memahami
signifikan 0,134 artinya nilai p value >
pertanyaan
p
dipandu
(area
sehingga
dalam
perlu
pengisiannya.
untuk
untuk
keperawatan
Perawat
α=0,05
harus
hasil
meningkatkan
merencanakan
uji
(0,134>0,05)
chi-square
sehingga
Skor
hipotesis ditolak dan H0 diterima.
PSQI digunakan untuk menilai kualitas
Artinya tidak ada hubungan signifikan
tidur para peserta berdasarkan dari
antara Activty Daily Living dengan
pengalaman
kualitas tidur lansia di desa Procot
tidur.
PSQI
adalah
kuesioner yang terbukti menjadi alat
Kabupaten Tegal. 40
7. Dewi, Putu Arista. et al. Angka Kejadian Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya Denpasar Bali Tahun 2013. Diakses melalui dari http: // download. portalgaruda. org/ pada tanggal 20 Maret 2015. 8. Mei Feng Tang, Tsan Hon Liou. et al. Improving sleep quality for cancer patients: benefits of a homebased exercise intervention. Support Care Cancer, 2010; 18:1329–1339 9. Barbara J. Kozier et al, Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 7th Ed. New Jersey : Pearson Education. 2011. 10. Azwar A, Joedo P. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Tanggerang Selatan : Binarupa Aksara Publisher; 2004. 11. Mahoney FI, Barthel D. Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State Medical Journal, 1965; 14:56-61 12. Maryam R, Siti, et al. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika; 2008. 13. Khusnul K, Wahyu H. Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang. Jurnal nursing studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 189 – 196. 14. He, Yajing et al. Sleep Quality of Patients with Differentiated Thyroid Cancer, PLOS ONE | DOI:10.1371/journal.pone.0130634. 2015 15. Esser, Ismet et al. Sleep Quality of Older Adults in Nursing Homes in Turkey. Journal of Gerontological Nursing. 2007
Simpulan : Tidak ada hubungan signifikan antara Activty Daily Living dengan kualitas tidur lansia di desa Procot Kabupaten Tegal.
Rekomendasi
yang
bisa
diberikan adalah membuat alat ukur kuesioner yang sesuai untuk orang indonesia bila menggunakan variabel activity daily live dan kualitas tidur serta dan tempat penelitian dilakukan di panti jompo. Daftar Pustaka : 1. Primadayanti S. Perbedaan Tingkat Kemandirian Activity of Daily Living (ADL) pada Lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. (Skripsi). Jember: UNEJ; 2013 2. Hardywinoto. Panduan Gerontologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. 2007 3. Lewis, Carole., Shaw, Keiba. The (Original) Barthel Index of ADLs, Geriatric Function Vol. 17, Issue 21, Page 8. 2006. 4. Anita Sainsbury, Gudrun Seebass, Aruna Bansal, John B. Young. Reliability of the Barthel Index when used with older people; 2005 5. Mahoney FI, Barthel D. Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State Medical Journal; 14:56-61. 1965 6. Collin C, Wade DT, Davies S, Horne V. The Barthel ADL Index: a reability study. Int Disability Study 10;61-63. 1988
41