CONTRIBUTION BETWEEN LIMB LENGTH, LIMB POWER OF SKILL AND HIP PENALTY FLEXIBILITY IN SOCCER GAMES Akhmad Mustholih1 H. Gumilar Mulya, M.Pd. 2 3 H. Budi Indrawan, M.Pd. ABSTRACT The purpose of this study was to obtain information about the contribution of the long leg leg power, and flexibility of the pelvis toward the penalty skill in the game of football at the University Student Football SMEs Siliwangi Tasikmalaya Academic Year 2013/2014.The method used is descriptive method. The study population was all students SMEs Football Tasikmalaya Siliwangi University Academic Year 2013/2014, and all the population sampled. Techniques used to use a total sampling.From the data processing using statistical formulas, the results showed that the contribution limb length, limb muscle power and flexibility together is 98.9% higher category. And only 1.1% were other factors. Based on these studies, the authors suggest to the various parties related to the field of sport, especially with the sport of football, that in order to produce an effective ball kicking skills preferred limb length, limb muscle power and flexibility of the pelvis together. Research by the author covering a very limited scope and limited variables.
Keywords: long legs, leg muscle power, flexibility pelvis, penalties, game football
KONTRIBUSI ANTARA PANJANG TUNGKAI, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP KETERAMPILAN PINALTI DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Akhmad Mustholih1 H. Gumilar Mulya, M.Pd. 2 3 H. Budi Indrawan, M.Pd. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi antara panjang tungkaipower tungkai, dan fleksibilitas panggul terhadap keterampilan pinalti dalam permainan sepakbola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah semuaMahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014, dan semua populasi dijadikan sampel. Teknik yang digunakan menggunakan total sampling. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus statistika, diperoleh hasil bahwa kontribusi panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas secara bersama-sama adalah 98,9% termasuk kategori tinggi. Dan hanya 1,1 % adalah faktor lainnya Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga sepakbola, bahwa untuk menghasilkan keterampilan menendang bola yang efektif diutamakan panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas panggul secara bersama-sama. Penelitian yang dilakukan penulis sangat terbatas yang meliputi ruang lingkup dan variable yang terbatas.
Kata kunci :panjang tungkai, power otot tungkai, fleksibilitas panggul, pinalti, permainan sepak bola
PENDAHULUAN Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang populer dewasa ini di seluruh dunia terutama dikawasan, Eropa, Amerika dan Asia. Di tanah air permainan sepakbola sudah dikenal cukup lama, dan merupakan salah satu permainan rakyat yang sangat digemari dan sudah memasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat perdesaan, mulai dari anak–anak kecil, remaja, sampai orang tua sangat menggemarinya. Hal ini disebabkan oleh sifat permainannya itu sendiri yang mempunyai ciri khas yaitu mudah dilakukan, menyenangkan dan tidak memerlukan biaya yang mahal, serta permainan sepakbola ini dapat pula menjadi suatu alat pemersatu dalam menjalin persaudaraan, kerjasama antar bangsa. Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain harus menguasi teknik-teknik dasar sepakbola. Berkenaan dengan hal tersebut, Dekpdikbud (1999:17) menjelaskan bahwa : “Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut,dapat bermain sepakbola dengan baik pula.” Seorang pemain sepakbola akan dikenal dan populer karena memiliki teknik bermain yang bagus. Untuk menjadi seorang pemain sepakbola yang baik, dibutuhkan penguasaan teknik dasar yang baik pula. Penguasaan berbagai teknik dasar tersebut tidak akan baik jika tidak adanya suatu pelatihan serta memilih suatu metode yang sesuai yang dapat menunjang terhadap peningkatan penguasaan teknik dasar tersebut, latihan harus dilakukan secara berulang–ulang, agar gerakan tersebut menjadi otomatisasi agar pada saat pertandingan teknik–teknik tersebut dapat di lakukan dengan baik, tidak canggung dan tidak kaku lagi gerakan tersebut. Dari berbagai teknik dasar yang disebut di atas, teknik dasar menendang bola merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai olah pemain dengan baik, karena teknik menendang bola sangat berpengaruh terhadap seorang pemain dalam suatu pertandingan sepakbola.
Selain penguasaan teknik dasar yang baik perlu ditunjang dengan kondisi fisik yang bagus, komponen kondisi fisik yang terlibat dalam gerakan menendang bola adalah panjang tungkai, power tungkai dan fleksibilitas panggul. Power menurut Badriah, Dewi L., (2002:24) adalah “Kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kontraksi secara eksplosif dalam waktu yang sangat singkat. Daya ledak ini dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot”, setelah di analisa gerakan menendang bola power yang dibutuhkan adalah power otot tungkai. Power otot tungkai dibutuhkan pada saat melakukan gerakan menendang bola. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan yang dilakukan di daerah-daerah, kesalahan yang dilakukan para atlet atau individu dalam suatu latihan atau pertandingan yang dialami diantaranya tidak dapat memanfaatkan faktor yang dapat menunjang dalam pencapaian hasil pinalti, yang disebabkan oleh kurang baiknya penguasaan teknik tersebut. Hal ini sangat memprihatinkan dan harus segera dicarikan solusi yang tepat untuk memperbaiki kelemahan tersebut, apalagi gaya jongkok merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh pemain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperbaiki teknik, dan selain itu dengan tidak mengabaikan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dalam pinalti. Oleh karena itu, untuk menghasilkan keterampilan pinalti yang optimal diperlukan kontribusi dari power otot tungkai, panjang tungkai dan fleksibilitaspanggul pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan menendang bola dalam permainan sepak bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014?
2.
Seberapa besar kontribusi power otot tungkai terhadap keterampilan menendang bola dalam permainan sepak bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014 ?
3.
Seberapa besar kontribusi fleksibilitas panggul terhadap keterampilan menendang bola dalam permainan sepak bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014?
4.
Seberapa besar kontribusi panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas panggul terhadap keterampilan menendang bola dalam permainan sepak bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014 ?
METODE PENELITIAN Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan suatu metode. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari metode yang digunakan. Mengenai metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan adalah pengertian yang luas, yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”. Dari kutipan di atas dan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu Kontribusi antara panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas otot panggul dengan keterampilan pinalti dalam permainan sepak bola. Oleh karena itu, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian deskriptif
menurut Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: “Penyelidikan deskriptif tertuju
kepada pemecahan maslah yang ada pada masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagi teknik deskriptif. Diantaranya adalah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penyelidikan dengan teknik survey, teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, dan studi komperatif”. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa metode deskriptif ini cocok untuk memcahkan permasalahn yang dihadapi penulis sekarang, yang dalam hal ini adalah kontribusi antara panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas otot panggul dengan keterampilan pinalti dalam permainan sepak bola. Menurut Arikunto (1998:94) Variabel adalah “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto (1998:101) menjelaskan bahwa: “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab variabel bebas atau Indenpendent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y)”.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun mengenai variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas
: Panjang tungkai, Power otot tungkai dan fleksibilitas panggul
2. Variabel Terikat
: Keterampilan menendang bola (pinalti)
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Narlan (2001: 130), sebagai berikut: 1. Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes standing board jump. b. Untuk mengukur panjang tungkai digunakan tes anthropo meterik. c. fleksibilitas panggul adalah Flextion Trunk d. Untuk mengukur keterampilan menendang bola sepak bola digunakan tes menendang bola ke gawangdari Nurhasan dan Abdul Narlan (2004). 2. Pelaksanaan Tes a. Untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes standing board jump. 1) Tujuan
: Mengukur komponen power (power otot tungkai)
2) Perlengkapan : Pita ukuran, kapur. 3) Pelaksanaan
: melompat tegak ke depan.
4) Skor
: koefisien reliabilitas 0.93 , dan validitas 0.78
b. Untuk mengukur panjang tungkai Untuk mengukur panjang tungkai peneliti menggunakan alat anthropo meter, yang diukur mulai dari pangkal paha sampai telapak kaki, dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : Testee berdiri tegak, tester mencari sendi penggerak yang terdapat pada pangkal paha, untuk memudahkan testee dapat menggerakan salah satu kakinya ke depan dengan posisi kaki tetap lurus, setelah pangkal paha di temukan maka pengukuran dapat di lakukan, panjang tungkai di ukur dari pangkal paha sampai ke telapak kaki dalam satuan centimeter. c. Perlu disiapkan alat untuk mengukur fleksibilitas panggul. d. Untuk mengukur keterampilan menendang bola yaitu tes menendang bola (pinalti). Penyelidikan yang menggunakan hipotesis akan berhadapan dengan masalah populasi dan sampel, sebab pengujian statistik senantiasa berhubungan dengan sekelompok subyek, baik
manusia, gejala, nilai tes benda-benda ataupun peristiwa. Mengenai populasi menurut Surakhmad, Winarno (1998:93) adalah sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes bendabenda ataupun peristiwa. Kemudian Arikunto (1998:115) mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi”.Sedangkan yang dimaksud sampel menurut Arikunto (1998:104) adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dari pengertian populasi tersebut maka penulis memilih Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014 sebanyak 20 orang.Sampel menurut Arikunto (2002: 109) adalah: “sebagian atau wakil populasi yang di teliti”. Mengingat jumlah populasi hanya 20 orang maka semua populasi dijadikan sampel atau dengan kata lain dikenal dengan total sampling. Supaya pelaksanaan penelitian berjalan lancar, maka penulis menentukan langkahlangkah penelitian sebagai berikut : 1. Menentukan metode penelitian. 2. Menentukan populasi dan menetapkan jumlah sampel penelitian. 3. Pemberitahuan akan diadakanya penelitian kepada sampel yang menjadi sampel penelitian. 4. Menetukan alokasi waktu dan lokasi pengambilan data. 5. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes. 6. Melakukan tes pengukuran utuk power otot tungkai, panjang tungkai, fleksibiltas panggul dan menendang bola. 7. Setelah mengambil data, kemudian melakukan pengecekan terhadap beberapa data. 8. Menghitung data yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Sesuai dengan metode penelitia yang digunakan, yaitu metode deskriptif dimana pengambilan data hanya satu kali yaitu pada saat tes berlangsung, maka penelitian ini hanya dilakukan untuk memperoleh data hasil tes saja tanpa adanya pemberian latihan atau perlakuan lagi kepada sampel setelahnya.Pengambilan data tersebut telah dilaksanakan pada bulan Maret, pada pukul 14.00 WIB di belakang Universitas Siliwangi. PEMBAHASAN Berdasarkan keterampilan pengolahan dan analisis data sebagaimana dikemukakan di atas, maka keterampilan penelitian ini dapat dibahas sebagai berikut.
1. Hipotesispertamamenyatakan, “Terdapat kontribusi yang berarti antara panjang tungkai dengan hasil keterampilan menendang bolapada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014”. Keterampilannya hipotesis diterima, dandimana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,48 termasuk kategori sedang Hipotesis kedua diterima disebabkan dalam permainan sepak bola, panjang tungkai sangat dominan digunakan terutama ketika menendang bola yang banyak dalam setiap pertandingan. Dengan demikian, maka di duga bahwa panjang tungkai sangat memberikan kontribusi terhadap hasil keterampilan pinalti. Hal ini didukung oleh keterampilan penghitungan determinasi yang keterampilannya sebesar 23.5 %. 2. Hipotesis kedua menyatakan, “Terdapat hubungan yang berarti antara power otot tungkai dengan keterampilan menendang bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014”. Keterampilannya hipotesis diterima, dimana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,67 termasuk dalam kategori sedang. Diterimanya hipotesis tersebut disebabkan dalam permainan sepakbola power otot tungkai dibutuhkan pada saat melakukan menendang bola, dimana para pemain pada saat melakukan menendang bola harus kuat apabila banyak melakukan tendangan sehingga power otot tungkai di duga berkontribusi sedang. Hal ini didukung oleh keterampilan penghitungan determinasi, di mana dukungan power otot tungkai terhadap keterampilannya 44,7%. 3. Hipotesis ktiga menyatakan, “Terdapat hubungan yang berarti antara fleksibilitas panggul dengan keterampilan menendang bola pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014”. Keterampilannya hipotesis diterima, dimana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,55 termasuk dalam kategori sedang. Diterimanya hipotesis tersebut disebabkan dalam permainan sepakbola power otot tungkai dibutuhkan pada saat melakukan menendang bola, dimana para pemain pada saat melakukan menendang bola harus kuat apabila banyak melakukan tendangan sehingga power otot tungkai di duga berkontribusi sedang. Hal ini didukung oleh keterampilan penghitungan determinasi, di mana dukungan power otot tungkai terhadap keterampilannya 30,7%. 4. Hipotesis keempat yaitu “Terdapat kontribusi yang berarti antara panjang tungkai , power otot tungkai dan fleksibilitas panggul terhadap menendang bolaMahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014”. Keterampilannya hipotesis ditolak dan termasuk kategori sedang. Diterima hipotesis keempat ini disebabkan
oleh ketiga komponen ini secara bersama-sama mendukung terhadap keterampilan menendang bola, di mana saat menendang bola panjang tungkai, power otot tungkai dan fleksibilitas panggul mempengaruhi keterampilan menendang bola yang dilakukan berkalikali. Hal ini terbukti berdasarkan keterampilan penghitungan determinasi, hipotesis ini mendapat dukungan sebesar 98,9 % sedangkan sisanya merupakan dukungan faktor lain, di antaranya faktor teknik dan lingkungan. Berdasarkan simpulan penelitian tersebut di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada pelatih sepak bola dan guru olahraga bahwa untuk meningkatkan keterampilan menendang bola dilatih power otot tungkai, memiliki panjang tungkai tertentu dan fleksibilitas panggul. 2. Kepada pihak yang bermaksud mencari bibit atlet sepakbola disarankan untuk memperhatikan komponen kondisi fisik power otot tungkai,
panjang tungkai dan
fleksibilitas panggul. DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, Arma. 2005. Olahraga untuk Perguruan Tinggi. S.T.O Yogyakarta: PT. Sastra Hudaya. Arikunto, Suharsimi. 2005.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Badriah, Dewi Lailatul. 2001. Fisiologi Olahraga. Bandung: Pustaka Ramadhan. Badriah, Dewi Lailatul. 2001. Fisiologi Olahraga dan Persepektif Teoritis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Depdikbud. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hairy, Junusul. 1999. Dasar-dasar Kesehatan Olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching.Jakarta: Tambak Kusuma. Nurhasan dan Abdul Narlan. 2004. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Soekatamsi.(1998). Permainan Besar I (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka.
Soekatamsi.(1998). Permainan Besar II (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjarwo dan Nurdin.(2005). Permainan Sepakbola.Tasikmalaya. PJKR-FKIP Sugiyanto. 2002. Perkembangan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Turut. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Graha Pustaka. Wahyudin, Dinn, dkk. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.