CIRI-CIRI KREATIF BAHASA SMS P. Ari Subagyo1 ABSTRAK Perkembangan revolusioner teknologi informasi telah membawa manusia ke
dalam peradaban baru. Salah satu wujudnya adalah HP dengan fasilitas berupa SMS. Di Indonesia, sejak satu dekade terakhir ini SMS menjelma menjadi modus komunikasi baru. Tidak melulu di perkotaan, SMS pun telah meluas di tengah masyarakat, apa pun status sosialnya. Secara normatif, bahasa SMS penuh dengan ketidakbakuan. Namun, sebagai gejala komunikasi, wacana SMS merupakan wacana unik. Bahasa SMS memperlihatkan ciri-ciri kreatif sebagai hasil ekspresi penulis SMS yang orisinal-otentik. Ciri kreatif ”ragam” SMS yaitu (a) mengatasi ruang, (b) menyiasati waktu, (c) multisemiotis, (d) tanggap situasi, (e) mencipta ”keindahan”, dan (f) mengasah kompetensi komunikatif.
KATA KUNCI ragam bahasa, kompetensi komunikatif, multisemiotis
1.
Pengantar Tiada hari tanpa SMS. Itulah pernyataan singkat-tepat untuk menggambarkan salah satu kegiatan utama manusia mutakhir, termasuk masyarakat Indonesia. Fenomena SMS (short message service) sebagai buah perkembangan teknologi HP (hand phone) seolah memenuhi ramalan futurolog Alvin Toffler (1981) tentang “gelombang ketiga” (the third wave) dan John Naisbitt (1990) tentang “kejutan masa depan” (the future shock). Sampai dua dekade yang lalu, terutama di Indonesia, sungguh tak terbayangkan bahwa akan muncul media komunikasi yang bernama SMS. Kemampuannya menembus ruang, waktu, dan wilayah pribadi manusia tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga—meminjam istilah Borden (1991)—menjadi bisnis raksasa. Lebih dari itu, SMS telah melahirkan modus dan budaya komu-nikasi baru yang revolusioner (periksa Barker, 2000; Crystal, 2001; Lull, 2001). Terkait dengan bahasa, SMS telah menghadirkan ”ragam”— atau ”variasi bahasa menurut medium pembicaraan” (Kridalaksana, 1993: 184)—yang unik. Subagyo (2006) mengenali delapan ciri lingual wacana SMS, yakni (a) semilisan, (b) ekono-mis, (c) peka konteks, (d) berorientasi pada tujuan, (e) ekspresif-subjektif, (f) kreatif, (g) rekreatif, dan (h) tak normatif. Ari Subagyo adalah dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Alamat korespondensi: Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002. E-mail:
[email protected]
167
168 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
Dalam artikel bertitel “Engdonesia” (harian Kompas, 30 Oktober 2005), Ariel Heryanto menyatakan kekagumannya pada kreativitas anak-anak muda sekarang dalam mencipta istilah-istilah baru untuk berkirim SMS. Seperempat abad lalu, saat belum ada internet atau faksimile, kreativitas semacam itu punya padanannya, yakni berkat adanya telegram. Namun, Heryanto mengeluh karena istilahistilah SMS yang baginya kurang komunikatif itu sering digunakan mahasiswa dalam menulis tugas kuliah mereka. Keluhan bahwa bahasa SMS kadang tidak komunikatif juga dikemukakan Morelent (2007: 15). Bahkan, Hussin (2005a dan 2005b) mencatat adanya kecemasan bahwa bahasa SMS yang akan mencemari dan mengancam bahasa Melayu di Malaysia. Terlepas dari keluhan dan kecemasan akibat pengaruh bahasa SMS terhadap bahasa baku, dalam artikel ini bahasa SMS justru dipandang sebagai ”ragam” kreatif. Ciri-ciri kreatif itulah yang akan ditinjau dalam artikel ini. Tinjauan dilakukan dalam kerangka deskriptif sehingga cara pandang normatif-preskriptif dikesampingkan. 2.
Aneka Ciri Kreatif Bahasa SMS Dalam Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language, hlm. 341, kreatif (creative) diberi dua pengertian, yaitu (i) ”having the quality or power of creating” dan (ii) ”resulting from originality of thought, expression, etc.”. Dalam artikel ini, pengertian kedualah yang diacu. Kreativitas (dalam) bahasa SMS dipahami sebagai hasil ekspresi yang orisinal (jujur). Adapun yang kreatif tentu saja para manusia penghasil “ragam” itu (periksa Sudaryanto, 1997), yakni para penulis SMS yang berekspresi secara orisinal pula. Sudaryanto (1997) mengidentifikasi ada lima ragam kreatif, yaitu ragam jurnalistik, ragam akademik, ragam literer, ragam bisnis, dan ragam filosofis. Waktu Sudaryanto mengajukan gagasannya, HP sudah digunakan di Indonesia, namun belum seluas sekarang. Oleh sebab itu, wajar jika wacana atau bahasa SMS belum diperhitungkan oleh Sudaryanto. Apabila dikaitkan dengan lima ragam yang dikemukakan Sudaryanto, di manakah tempat ”ragam” bahasa SMS? Pertanyaan itu tidak akan dijawab dalam makalah ini. Ciri-ciri kreatif bahasa SMS mencakup (a) mengatasi ruang, (b) menyiasati waktu, (c) multisemiotis, (d) tanggap situasi, (e) menghadirkan keindahan, serta (f) mengasah kompetensi komunikatif. Berikut paparannya.
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 169
___________________________________________________________________________________
3.
Mengatasi Ruang Penulis SMS dihadapkan pada keterbatasan ruang (jumlah karakter) dalam layar HP. Ruang yang tersedia bergantung pada merek dan seri HP. Karenanya, produsen HP lalu bersaing dalam menarik minat masyarakat dengan menawarkan ruang yang lebih luas untuk menulis SMS. Namun, bagaimanapun, ruang tetap terbatas. Apalagi pengguna HP biasanya bermotif ekonomis: menghemat ruang demi menghemat uang. Kalau keluasan ruang untuk menulis SMS memicu persaingan para produsen HP, motif ekonomis konsumen mendorong persaingan para provider untuk menawarkan biaya SMS yang lebih murah. Keterbatasan spasial dan motif finansial pada gilirannya mendorong penulis SMS berkreasi. Hasilnya berupa singkatan atau bentuk-bentuk singkat bervariasi. Singkatan-singkatan itu secara umum dapat dibedakan menjadi dua: lazim dan tak lazim (Subagyo, 2006: 185). Singkatan yang lazim adalah singkatan yang sudah biasa dipakai dalam komunikasi tulis informal, seperti bgmn atau bgm (bagaimana), blm (belum), brp (berapa), bs (bisa), dpt (dapat), jd (jadi), jl (jalan), no (nomer), sdh (sudah), skr (sekarang), spt (seperti), tdk (tidak), tgl atau tg (tanggal), dan trm ksh (terima kasih). Termasuk juga singkatan kata-kata bahasa daerah, seperti kmwn (kemawon ’saja’), mbtn (mboten ’tidak’), Mtr nwn atau nwn (nuwun ’terima kasih’), dan smpn (sampun ’sudah’), maupun kata-kata bahasa asing, seperti GBU (God bless you ’Allah memberkatimu’), OK (oke ’setuju’), dan thx (thanks ’terima kasih’). Adapun singkatan yang tidak lazim adalah singkatan yang tidak atau belum biasa dipakai dalam komunikasi, sekadar contoh: bimb (bimbingan), d (di), g (gak, tidak), j (jalan), ktm (ketemu), mua (semua), pss (posisi), sls (selesai), tk (terima kasih), serta yay atau yys (yayasan). Dalam singkatan yang tidak lazim, dapat dimasukkan juga singkatan kata-kata bahasa daerah, seperti bl (bali ‘pulang’), gk (gek ‘segera’), nmpk (numpak ‘naik’), tlk (tilik ‘menengok’), maupun kata-kata bahasa asing, seperti Inggris yang agaknya khas SMS, seperti tx b4 (thanks before ‘terima kasih sebelumnya’), thx 4 ur info (thanks for your information ‘terima kasih atas informasi anda’), 2U (to you ‘untukmu’), serta U2 CU (you too, see you ‘kamu juga, sampai jumpa). Contoh-contoh berikut menunjukkan bagaimana singkatansingkatan itu, baik yang lazim maupun tidak lazim, digunakan dalam wacana SMS. (1) Gk bl lho! Jd tlk by to? (2) No g ktm
(Gek bali lho! Jadi tilik bayi gak?) (Nomer gak ketemu)
170 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
(3) (4) (5) (6) (7)
Skr pss d mn? (Posisi di mana?) Aq msh d j (Aku masih di jalan) Thx 4 your imel (Thanks for your e-mail) U’r wl cm Sir. CU (You’re welcome, Sir. See you) Slmt jln kl ada wkt pasti ke yk, skr saya di ubinus (Selamat jalan. Kalau ada waktu pasti ke Yogyakarta. Sekarang saya di Ubinus) (8) Slmt ya, sy senang skl. Skr sy tmbh sibk krn bnt direktrt 3 hr dlm seminggu krn s2 sy dibiayai drktrt (Selamat ya, saya senang sekali. Sekarang saya tambah sibuk karena membantu direktorat 3 hari dalam seminggu karena S2 saya dibiayai direktorat) (9) Pak,klo bsk dri bndra naik damri aja trun gmbir trus naik tksi blue bird dri hlte dpn gmbir jgn yg didlm trus arah jtnegra,lbh smpel+hmat ongkos (Pak, kalau besok dari bandara, naik Damri saja, turun Gambir terus naik taksi Blue Bird dari halte depan Gambir, tapi jangan yang di dalam, terus ke arah Jatinegara. Lebih simpel dan hemat ongkos).
Beberapa contoh, misalnya (8) dan (9) memperlihatkan singkatan-singkatan yang sungguh tidak lazim karena seturut “selera” penulisnya—yang oleh Subagyo (2006) dikatakan ”ekspresif-subjektif”—seperti sibk (sibuk), bnt (bantu), bndra (bandara), trun (turun), hlte (halte), dan jtnegra (Jatinegara). Selain itu, Morelent (2007:15) mencatat ada sejumlah singkatan yang berpotensi menimbulkan interpretasi ganda, seperti mk (maka atau muka?), sls (selesai atau Selasa?), dan ttp (tetap atau tetapi?). Walaupun begitu, wacanawacana tersebut terpahami karena memenuhi salah satu syarat tekstualitas (periksa Renkema, 1993: 36), yaitu situationality (situasionalitas). Singkatan-singkatan tersebut merupakan bagian dari wacana yang terikat situasi (konteks) yang telah dipahami bersama oleh pengirim dan penerima pesan sehingga singkatan-singkatan yang tak lazim pun tetap terpahami. Aneka singkatan dalam wacana SMS memperlihatkan daya kreatif penulis SMS dalam mengatasi ruang. Memang, fenomena itu dapat pula dipahami sebaliknya: bukan manusia yang mampu mengatasi ruang, tetapi justru manusia yang telah ditundukkan ruang. Akan tetapi, pemahaman pertamalah yang kiranya lebih positif karena dua alasan. Pertama, pemahaman itu menempatkan manusia sebagai subjek pengguna HP dan pengguna bahasa, atau
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 171
___________________________________________________________________________________
sebagai pihak yang memiliki otonomi dan kesadaran atas tindakannya. Kedua, kreativitas manusia memang cenderung muncul dalam kesempitan; dalam hal ini ”logika ruang sempit” mendorong penulis SMS berkreasi dengan singkatan-singkatan. 4.
Menyiasati Waktu Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi telah melahirkan ”logika waktu pendek” (periksa Sennet, 2006). Segala urusan seolah-olah harus dikerjakan dan diselesaikan dengan cepat. Kecepatan menjadi nilai (value) dalam masyarakat informasi. Karena itulah, selain berhadapan dengan keterbatasan ruang, penulis SMS juga berhadapan dengan keterbatasan waktu. Bisa jadi pesan yang hendak ditulis sebenarnya tidak panjang sehingga tidak bermasalah dengan ruang. Namun, ”logika waktu pendek” tetap mendorong penulis SMS menghasilkan wacana sependek mungkin. Apalagi para penulis SMS lazimnya mereka yang merasa selalu berpacu dengan waktu. Menulis SMS pun menjadi ”kegiatan sambilan tapi utama”. Kegiatan itu tidak hanya dilakukan di waktu senggang, tetapi juga saat mengikuti aktivitas lain, termasuk yang sifatnya formal, seperti kuliah atau rapat. Bahkan beberapa orang mampu (baca: nekad) menulis SMS di kala melakukan pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi, seperti menyetir mobil atau mengendarai motor. Sama halnya dengan upaya penulis mengatasi keterbatasan ruang, hasil dari usaha menyiasati waktu adalah singkatan-singkatan atau bentuk-bentuk singkat dengan berbagai variasinya, baik yang lazim maupun tak lazim. Contoh (1) s.d. (9) bisa ditengok kembali, dan tiga contoh dialog berikut makin memperjelas. Dalam contoh (10), A dan B adalah dua kolega seperusahaan yang kantornya terpisah. A mengundang B untuk berkoordinasi. Saat menjawab pertanyaan A, B sedang mengemudikan mobil menuju kantor A. C dan D dalam contoh (11) adalah bapak dan anak. Sang Bapak (C) yang mempunyai kewajiban menjemput anaknya (D) pulang sekolah, menulis SMS sambil mengikuti rapat di kantor; sedangkan si anak menjawab SMS sang bapak saat masih di dalam kelas, mengikuti pelajaran jam terakhir. Adapun dalam contoh (12) E dan F merupakan dua teman lama. Mereka dulu sama-sama kuliah di Yogyakarta. E berasal dari Yogyakarta, tetapi bekerja di Pekanbaru, Riau; sedangkan F berasal dari Solo, tetapi bekerja di Yogyakarta. E menulis SMS di bandara Adisucipto, ketika menunggu bagasi. Di seberang sana, F membalas pemberitahuan E sambil makan bakso bersama keluarga di kompleks Pasar Klewer.
172 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
(10) A: Sdm? B: otw
(Sekarang di mana?) (On the way)
(11) C: pjb? D: j1
(Pulang jam berapa?) (Jam 1)
(12) E: Aq d Yk lho F: Sr aq lg plg Sl
(Aku sedang di Yogyakarta, lho) (Sori, aku lagi pulang Solo)
Sebagaimana penjelasan dalam bab 2 situasionalitas sangat membantu para partisipan tutur menafsirkan dan memastikan maksud berbagai bentuk singkat dalam SMS. Di dalamnya termasuk intimitas atau kedekatan relasi antarpartisipan tutur, yang tentu didukung kebiasaan mereka saling berkirim SMS dengan singkatan bentuk-bentuk singkat tersebut. Dalam intimitas relasi semacam itu, prinsip ”makin panjang bentuk, tuturan makin sopan” tidak berlaku. Lagi-lagi, fenomena itu pun dapat dipahami sebaliknya: bukan manusia yang mampu menyiasati waktu, tetapi justru manusia yang telah ditaklukkan waktu. Akan tetapi, lagi-lagi lagi, pemahaman itu tidak dianut. Argumentasinya juga sama. Pertama, manusia merupakan subjek pengguna HP dan pengguna bahasa, atau sebagai pihak yang memiliki otonomi dan kesadaran atas tindakannya. Kedua, kreativitas manusia terwujud antara lain dalam kemampuannya mengelola waktu; dalam hal ini ”logika waktu pendek” lalu memacu penulis SMS berkreasi dengan singkatan-singkatan. 5.
Multisemiotis Fairclough (1995: 4) mencatat, di era multimedia seperti sekarang ini muncul fenomena-fenomena multisemiotik. Sebuah wacana tidak melulu berwujud satu media ekspresi, misalnya hanya bahasa lisan atau tulis saja, tetapi paduan berbagai media. Televisi merupakan contoh yang paling nyata dalam memadukan bahasa lisan dengan gambar, musik, dan efek-efek suara. Demikian pula dalam teks di media cetak, dijumpai gambar, grafik, bagan, dan desain grafis yang membuat eksistensinya sebagai teks tertulis tidak murni lagi. Sifat multisemiotis SMS tampak lewat pemaduan tanda tulis konvensional (huruf, angka, dan tanda baca tekstual) dengan tandatanda lain (gambar, suara, termasuk juga huruf, angka, maupun tanda baca secara inkonvensional). Tentu saja pemaduan tanda tulis konvensional dan tanda lain apa pun bukan hal baru. Namun, dalam konteks SMS, pemaduan itu tak hanya inovatif, tetapi sering juga tidak mudah dilakukan, maka layak dikategorikan kreatif. Kreativitas
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 173
___________________________________________________________________________________
multisemiotis SMS terwujud dalam empat bentuk. Pertama, pemaduan huruf, angka, dan tanda baca konvensional dengan huruf, angka, dan tanda baca yang bernuansa lisan. Misalnya tulisan CU, b4, 2U, dan U2. Jika diucapkan, CU menjadi see you, b4 menjadi before, 2U menjadi to you, dan U2 menjadi you too. Bentuk-bentuk tertulis itu hanya bermakna jika dieja, lalu dipahami lisannya. Kedua, pemaduan teks tulis dan gambar dengan gejala suara sehingga terbentuk SMS audio-visual. Namun, karena keterbatasan teknis, contoh tidak disajikan. Ketiga, pemaduan teks dengan emoticons atau simbol-simbol yang mencerminkan suasana hati atau perasanaan tertentu. Simbolsimbol emoticons itu misalnya (dari http://www. mail-archive.com.
[email protected]/msg 00001.html): :) atau :-)
= happy, smile (senang, gembira, tersenyum)
:)) atau :-))
= laughing (ketawa ngakak)
:( atau :-(
= sad, bad (sedih)
:(( atau :-((
= crying (nangis)
:P atau :-P
= menjulurkan lidah
:X atau :-X
= kiss and hug (peluk cium)
:/ atau :-/
= confused (bingung)
:O atau :-O
= screaming, get shocked (teriak, kaget)
O:) atau O:-)
= dizzy (pening)
:">
= ashamed (malu)
;)
= flirting, blinking eye (mengerdipkan mata)
Menulis SMS menggunakan emoticons lazimnya dilakukan kaum muda. Berikut beberapa contoh: (13) Dpt ide dr mana kmo? :-)) (Dapat ide dari mana kamu? Ha ha ha ....) (14) :-P q blg jg apa! (Leh ..., kubilang juga apa!) (15) Kmrn qta dbahas ama tmn2 :"> ;) (Kemarin kita dibahas sama teman-teman. Malu aku ;))
Kempat, pemaduan teks dengan huruf, angka, atau tanda baca pada keypad HP yang dikreasi menjadi gambar-gambar. Berikut beberapa contoh:
174 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
(16) (>*<) ( ‘) ( , )Salam !_!_! (>*<) ( ‘) ( , )NgeBOR !_!_! (>*<) ( ‘) ( , )daRi !_!_! (>*<) ( ‘) ( , )InuL !_!_! (17) @“ “ “@ @;” - - “;@ @( .__,. )@ $> <$ Cuma mo kasih senyum …. Dan selamat pagi. GBU (18) ,-))))), q”_ _) ( - ) my ,>(“i”),_prayer PEACE 4 ur mind, JOY 4 ur spirit, & LOVE 4 ur heart. (19) .;*;*;. ( -_-) >’)(‘< I hope that God bless you always and gives you peace and happiness. Merry Christmas.
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 175
___________________________________________________________________________________
(20) . ’ 12 ‘ . 9 I 3 ‘.6.‘ Time will always fly, but God’s love never die. Happy Easter 05. (21) __/ (__ (!i:.) (.:i!) ).( __/ (__ ( . ) (.:i!) ).( GOOD __/ (__ ( . )( . ) ).( MORNING! Fresh milk for you! (22) ‘+’+’+. .+’+’+’ ‘+’+’+’-‘+’+’+’ ‘+’+’+’+’+’+’ ’+’+’+’+’+’ ‘+’+’+’+’ ’+’+’+’ ’+’+’ Sugeng riyadi, sedaya kalepatan kula nyuwun pangapunten. Matur nuwun. Berkah Dalem. (23) ( _()_ ) §((*))§ ;( ’._.’ ); ¤( ’._.’ )¤ (_I3₤I_) (_I3₤I_) I_##_I I_¥¥_I Göng Xi Fät Chäi Wishing you have a wonderful & prosperous chinese new year
6.
Tanggap Situasi Disadari ataupun tidak, SMS telah mendorong manusia lebih tanggap situasi. Hal ini positif karena membuat manusia tidak teralienasi dari situasi yang melingkupinya. Fenomena SMS yang
176 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
tanggap situasi menegaskan pendapat klasik Halliday (1978) tentang fungsi ideasional bahasa, yakni bahwa bahasa merepresentasikan pengalaman dan dunia. Apalagi bahasa senantiasa digunakan dalam konteks tertentu, sebagaimana dinyatakan Parker (1986: 16), “… we always use language in a particular context”. Dalam kacamata Critical Discourse Analysis (periksa Fairclough, 1995: 135; Wodak, 1996: 15; Fairclough dan Wodak, 1997: 55; van Dijk, 1996: 84; Titscher, dkk., 2000: 147), wacana SMS bahkan dapat dipandang sebagai praktik sosial yang mencerminkan relasi dialektal antara wacana SMS dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membingkainya, termasuk ideologi dan relasi kekuasaan. Salah satu ungkapan tanggap situasi para pengguna SMS yang kreatif berwujud humor situasional. Menurut Danandjaja (1989: 498), dalam masyarakat, humor berfungsi sebagai penglipur lara. Subagyo (2007) menyebut humor SMS sebagai ”folklor masyarakat informasi” atau ”cerita rakyat yang tersebar luas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi”. Di tengah kepenatan dan beratnya tekanan hidup, SMS humor menjadi alternatif tertawa atau tersenyum bersama yang murah, meriah, serta mampu membangun semangat kolektif dan ikatan sosial. Contoh (24) s.d. (26) memperlihatkan SMS humor sebagai tanggapan atas berbagai situasi mutakhir s.d. akhir Juni 2007. Selain tanggap situasi, SMS berikut juga bernuansa kritik sosial. (24) Abu Dujana sdh ketangkep. Kpn ABU DURJANA ditilep??? (25) Dampak pemadaman listrik Jawa-Bali: alat kontrasepsi laris!!! (26) SBY-JK = Sulit Bensin Ya Jalan Kaki = Sulit Beras Ya Jagung Krawul = Susilo Bawahan Yusuf Jago Kampanye = Sidoarjo Banjir lumpur Yang penting Janji Kosong (27) HORAS BAH!!! BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPOTAN MANURUNG, banyak SIHOTANG. Hidup bagaikan mendaki TOBING, tak ada lagi HARAHAP, kepala pusing sampai SIBUTAR-BUTAR, rambut rontok dan nyaris POLTAK. Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN. Anak2 nangis MARPAUNG-PAUNG. Otak sudah SITOMPUL. Tapi kita masih diminta sabar SITORUS. Jangan putus HARAHAP, katanya. Mintalah PARLINDUNGAN supaya BONAR2 selamat. BUTET dah …. Tapi kita BARUS terus HARAHAP, lupakan SIHOTANG yang
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 177
___________________________________________________________________________________
PANGARIBUAN, SITINJAK dan SIMANJUNTAK. Kurangi makan daging SIHOMBING, krn keadaan mmg GINTING, penghasilan PAKPAHAN.
Contoh (24) merupakan tanggapan atas keberhasilan Densus 88 Anti-teror Polri yang berhasil menangkap Abu Dujana yang diduga salah seorang gembong teroris, sekaligus sebagai kritik terhadap Polri (dan pihak-pihak lain) yang belum berhasil menangkap atau mengadili ”Abu Durjana” (abu ’bapak’ dan durjana ’penjahat’ = ’para koruptor kakap’). Contoh (25) merupakan respons atas pemadaman listrik akibat PLN gagal memenuhi pasokan listrik di JawaBali. Contoh (26) memperlihatkan tanggapan atas kenaikan harga BBM, melambungnya harga beras, serta kekecewaan atas kinerja presiden (SBY) dan wakil presiden (JK). Adapun contoh (27) memuat tanggapan atas situasi hidup yang sulit, dengan memanfaatkan nama-nama marga Batak. Humor SMS yang situasional kadang menjadi ruang kompensasi atas ketidak-berdayaan manusia menghadapi situasi alam. Gempa dahsyat yang pada tanggal 27 Mei 2006 mengguncang Yogyakarta dan Klaten bagian selatan ditanggapi dengan SMS (28) dan (29). Gunung Merapi yang menyemburkan awan panas pada medio 2006, selain mencuatkan tokoh Mbah Maridjan, juga memunculkan SMS seperti (30) dan (31). Angin lesus berkekuatan besar yang melanda Yogyakarta pada Februari-Maret 2007 melahirkan SMS (32) dan (33). Adapun endemi flu burung yang meresahkan masyarakat antara lain menghasilkan SMS (34) dan (35). (28) Gempa di Bantul & sktrnya trnyt akibat Nyi Roro Kidul kepanasan krn hrs matuhi RUU APP, tdk blh pake kemben (pornoaksi). (29) Bantul pancen BANtala menTUL (ket.: BANtala (‘tanah’) menTUL (‘bergoyang’)) (30) Peringatan dr Mbah Maridjan: Awas, GUNUNG-e dijaga! (31) Spy perkasa njaga GUNUNG para suami dianjurkan minum kuku bima, rosa rosa …. (ttd Mbh Mrjn) (32) Wkt PUTING BELIUNG nyerang Yogya aku bs melarikan diri. Skrg kena PUTING MENTIUNG, aku tdk bs lari, cm bs pasrah. Haep … haep .... Tolong … tolong …. Haep … haep …. (33) Hore ... celdamku terbang tinggi. Smg jatuh di pangkuan Yanti. Untung isinya gak kebawa pergi.
178 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
(34) Mau ke Jakarta ya? Jgn lupa BURUNGnya disertifikasi dl spy tdk dcari Sutiyoso! (35) Gawat BURUNGku hrs disertifikasi. Pdhl 2x/mg sdh disrtfksi biniku lho!
Ada juga humor SMS situasional yang mencerminkan tanggapan masyarakat atas tingkah laku para tokoh atau kaum selebritis, seperti: (36) SBY mmg aneh, mmgnya lmpr Lapindo dpt disumbat dg tangisan? Ya mlh tmbh kenceng! (37) JK = Janji Kosong, Jual Kumis, Jago Kampanye, Janjane (bethara) Kala (38) Kalau buka puasa, hindari Es Beye, Sup Kalla, dan Soto Yoso. (39) SEKILAS INFO: Ternyata AA GYM dan YZ sering bertemu. Ke-2 tokoh tsb terlibat kasus NARKOBA alias NARIK KOLOR BAWAHAN.
Sekarang ini, jabatan presiden dan wakil presiden di Indonesia tidak lagi sakral. Ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap kinerja presiden dan wakil presiden dengan mudah menjadi bahan SMS bernuansa humor situasional, seperti contoh (36) s.d. (38). Contoh (36) merupakan reaksi penulis SMS atas kunjungan Presiden SBY ke Sidoarjo yang menangis di tengah kerumunan para korban lumpur Lapindo. Tangis itu tentu saja merupakan bentuk simpati SBY kepada para korban. Namun, oleh penulis SMS sengaja ditafsirkan sebagai usaha menyumbat semburan lumpur. Dalam contoh (37), inisial nama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dipanjangkan sesuai selera penulis SMS yang terkesan negatif: Janji Kosong, Jual Kumis, Jago Kampanye, Janjane (bethara) Kala. Contoh (38) beredar di Ramadhan 1428 H (sekitar bulan Oktober 2007) yang memuat ”plesetan” nama presiden dan wakil presiden (serta mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso). Inisial nama Presiden SBY diplesetkan menjadi nama es (Es Beye) dan nama Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi jenis sup (Sup Kalla). Adapun contoh (39) menyangkut tanggapan penulis SMS atas keputusan Aa’ Gym (da’i kondang K.H. Abdullah Gymnastiar) yang menikahi stafnya, seorang janda beranak tiga bernama Rini, serta tindakan YZ (Yahya Zaini, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar) yang menjalin hubungan kasih dengan Maria Eva, penyanyi dangdut yang juga kader Partai Golkar. Pernikahan (kedua) Aa’ Gym dengan Rini memicu perdebatan dalam masyarakat terkait dengan pro-kontra tentang poligami. Sementara itu, video porno YZ
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 179
___________________________________________________________________________________
dan Maria Eva sebelumnya telah beredar luas di masyarakat dan menjadi bahan perbincangan, mulai dari acara infotainmen sampai acara serius tentang kode etik anggota lembaga legislatif (DPR). 7.
Mencipta ”Keindahan” Bahasa SMS mampu juga mencipta ”keindahan”. ”Estetika” lingual itu mewujud dalam empat fenomena: persajakan, pemendekan, pemanjangan, serta ungkapan reflektif. Persajakan ditandai adanya persamaan bunyi pada suku akhir sekuen-sekuen SMS. Misalnya: (40) Beli pandan utk dianyam, dibuat tas utk belanja. Slmt memasuki th dua ribu enam, smg kita makin maju dlm banyak hal & mkn mjd berkah bg sesama. (41) Buka hati jangan murung. Buka pikiran jangan bingung. Buka mata jangan linglung. Buka paha dapat burung. Buka BH dapat gunung. Buka semua? Burungku bingung! (42) Surat ME kpd YZ ttg 16 ANG: Mas YZ yg tersayANG, kau tlah membuatku mabuk kepayANG, krnmu aku bisa hidup senANG, kau memanjakanku dg segepok uANG, walau istrimu berANG, aku siap menantANG, krn aku terlanjur sayANG, maaf ya mas video kita trlanjur tayANG, jutaan mata sdh memandANG, melihat kita berdua telanjANG, aku tak peduli apa kata orANG, ttg yg mrk bilANG, katanya anu mas kecil & tdk panjANG, bagiku tetap merangsANG, krn bulunya rindANG, spt burung dlm sarANG …. (43) Gurindam 12: Induk itik pulang ke kandang, anak bulus pergi berenang. Si burung hanya memandang, kalau dielus pasti menjulang. (44) Dhahar kupat duduhe santen, sedaya lepat nywn pangapunten. Slmt Idul Fitri 1427 H. (45) Cowok idaman: orangnya sabar, duitnya nyebar, badannya kekar, anunya besar, dijepit makin liar, makin lama makin gempar, tidak cepet keluar, bikin cewek menggelepar. (46) Feeling bored? Think ME! Feeling sad? Call ME! Feeling lonely? See ME! Feeling sleepy? Dream … of …. ME! Feeling hungry? Eat … IndoMIE. (47) Without LOVE, days will be SADDAY, MOANDAY, TEARSDAY, THIRSTDAY, FIGHTDAY, SHATTERDAY. Happy Valentine.
180 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
Berikut beberapa SMS yang memperlihatkan ”estetika” karena pemendekan. Di samping ”estetis”, SMS-SMS ini pun bernuansa humor (meskipun juga terkesan porno). (48) Gubernur Jatim mulai menggalakkan kembali program KB dengan motto: DUA aNak CUKup yang disingkat DUANCUK! (49) Bupati Banyumas tdk mau kalah, mbuat program ORang tua dan keluarGA Sejahtera dengan MEngutamakan PENdidikan anAK, disingkat ORGASME PENAK. (50) Slh satu parpol berkampanye di Wonosari, Gunungkidul, berjanji membangun daerah itu sbg tempat wisata plng bergengsi se-Asia dg nama TEMpat PIKnik GUNung KiDUL dan wisatawan dihrpkn KONvoi TOLak (bareng2 tdk perlu nginap).
”Estetika” dapat pula tercipta karena pemanjangan. Sebagaimana dalam hal pemendekan, SMS-SMS (51) s.d. (53) berikut juga bernuansa humor. (51) Polisi: Putar Otak Lihat-lihat SItuasi. (52) Mnrt survey, bnyk ibu2 yg kecanduan NARKOBA. Anehnya, aparat tdk berani melakukan penangkapan krn jenis NARKOBA yg dikonsumsi para ibu2 adl NARik KOlore BApak .... (53) Carilah isteri yang SALEHA (SukA Lupa pakE beHA) agar menjadi SAKINAH (SekAli Kena Ingin NambAH). Dan jadilah suami yang SIAGA (SIap Action pakai Gaya Apa saja).
Ungkapan reflektif adalah pernyataan yang menunjukkan kedalaman seseorang dalam olah rasa, olah budi, dan olah hati yang dikemas dengan olah kata. Hasilnya lalu dibagikan lewat SMS sebagai renungan atau kata-kata mutiara terkait dengan peristiwaperistiwa penting, seperti peringatan hari besar keagamaan, tahun baru, ulang tahun, atau momen lain. Olah kata juga menghasilkan persajakan yang menebar ”keindahan”. Contoh (54) terkait dengan hari raya Idul Fitri, contoh (55) hari raya Natal, contoh (56) hari raya Paskah, contoh (57) tahun baru, dan (58) Hari Persahabatan Sedunia. (54) Kala hati berseri saat fajar Fitri menyingsing pagi. Terimalah jabat erat tulus hati, seraya maaf dari kami di hari kemenangan ini. Minal Aidin Walfaizin. (55) Harinya sudah tiba. Langitnya sudah cerah. Bintangnya sudah bersinar. Mari sambut Dia. Selamat Natal.
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 181
___________________________________________________________________________________
(56) Buah keheningan adalah doa, buah doa adalah iman, buah iman adalah cinta, buah cinta adalah pelayanan. Selamat Paskah. Tuhan memberkati. (57) Tiap buku memiliki bab terakhirnya, tiap bab memiliki kata terakhirnya dan tiap kata memiliki huruf terakhirnya. Hanya teman sejati yang abadi. Selamat Tahun Baru 2007. (58) Persahabatan itu spt tangan dan mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan menghapusnya. Selamat Hari Persahabatan Sedunia.
8.
Mengasah Kemampuan Komunikatif Bahasa SMS yang kreatif juga mampu mengasah kemampuan komunikatif. Ciri kreatif ini tampak dalam beberapa fenomena, antara lain terjadinya komunikasi interaktif, pemanfaatan ketidakterusterangan, penggunaan bahasa asing, dan penggunaan bahasa daerah. SMS mampu mengatasi keterpisahan ruang. Dua tempat yang terpisahkan jarak ribuan mil sekalipun, dengan mudah disatukan oleh HP yang nirkabel. Seseorang yang berada di Yogya, misalnya, dapat dengan mudah berinteraksi dengan sobatnya di Roma tanpa tersela waktu yang lama (Subagyo, 2006). SMS pun menjadi wacana yang interaktif. Situasi ini amat berbeda dengan komunikasi tulis lain, seperti surat, tetegram, ataupun faksimile. Seseorang yang menerima SMS secara etis dituntut (segera) membalas dengan SMS pula. Komunikasi pun menjadi intensif. Hal itu secara tidak langsung mengasah kemampuan komunikatif pengguna SMS. (59) A : Bgmn kbr Yk? (Bagaimana kabar Yogya?) B : Yk aman tentram. Bgmn Roma? (Yogya aman tenteram. Bagaimana Roma?) A : Sdg trn salju ckp lbt. Sgt dingin. (Sedang turun salju cukup lebat. Sangat dingin) B : Ok, smg knds bdn ttp fit. (Oke, semoga kondisi badan tetap fit)
Pengamatan sekilas menunjukkan, peran modus interogatif (kalimat tanya) sangat penting dalam SMS karena menjadi ”pemancing” terjadinya interaksi. ”Pemancing” lain adalah SMS humor mengejek seperti contoh (60) s.d. (65) berikut yang cenderung memancing penerima tutur membalas dengan ejekan pula. (60) Ingat gak kamu saat kita masih kecil naik oplet bareng, kamu keluarkan muka ke jendela, aku keluarkan pantat ke jendela & orang2 bilang kita kembar?
182 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
(61) Anda termasuk sehat, tanpa cacat, badan cukup berisi tanpa noda. Karena itu kami ingatkan anda untuk berhati2, sebab Panitia Idhul Adha mengincar anda. (62) Lihatlah di sekelilingmu, itulah karunia Tuhan. Lihatlah di meja makanmu, itulah kemurahan Tuhan. Lihatlah di cermin, itu cobaan Tuhan. (63) Selamat Anda memenangkan VW Beatle/Kodok dari undian Citybank. Kirimkan foto dan KTP Anda untuk dicocokkan dengan kodoknya. (64) Kesetiaan kadang menjengkelkan. Sementara si buta dr goa hantu bertempur mati2an, si monyet malah baca SMS. (65) Alkisah, Adam bertanya kepada Tuhan: Tuhan, knp Engkau ciptakan neraka? Tuhan mnjwb: Wahai Adam, jika tdk Aku ciptkn neraka, ke mana akan Ku buang org yg sdg asyik membaca SMS ini?
Ketidakterusterangan merupakan cara berbahasa yang tidak hanya menuntut kemampuan, tetapi juga seni, baik untuk mencipta maupun memahaminya (periksa Tannen, 1996). Ketidakterusterangan terutama sering muncul dalam SMS humor, seperti contoh-contoh berikut. (66) Saat ngintip seorang pria mandi, seekor kera jatuh dr pohon krn t’tawa t’pingkal2. Kera lain tanya, “Kenapa?”. Jwbnya, “Manusia itu aneh. Udah ekornya pendek, letaknya di depan pula!”. (67) Seorang pemerkosa tergirang2 krn hanya divonis 2 bln penjara. Tp lngsng pingsan ketika dinyatakan bukti kejahatannya disita negara utk dimusnahkan. (68) Wkt pacarku ultah aku belikan dia TOPI. Celakanya aku salah, yg terbungkus CELANA DALAM. Pdhl di kartunya kutulis “sayang kalo pake rambutnya keluarin dikit ya” (69) Seorang anak CEMBURU pd adiknya yg baru lahir. Ketika ibunya sedang tidur, puting susu ibunya diberi racun. Besoknya, SOPIR mereka MATI. (70) Seorang tuan lagi selingkuh sama babu. Babu: “Enak mana Tuan, saya sama Nyonya?”. Tuan: “Wah jelas enak kamu dong!”. Babu “Tapi kata sopir Tuan, lebih enak nyonya…!”.
Bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat lazim digunakan dalam SMS. Oleh sebab itu, bahasa SMS (dalam hal ini penggunaan bahasa Inggris) tentu saja bisa mengasah kemampuan
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 183
___________________________________________________________________________________
komunikatif bahasa Inggris. Berikut beberapa contoh SMS yang menggunakan bahasa Inggris dengan berbagai situasi, mulai dari mengucapkan selamat (tahun baru, Natal, serta Paskah), ungkapan reflektif, hingga berhumor. (71) Wishing U 12 months of happiness, 52 weeks of fun, 365 days of laughter, 8.760 hours of luck, 525.600 minute of joy, 31.536.000 second of success. Happy New Year. (72) Life is only traveled once. Today’s moment becomes tomorrow’s memory, enjoy every moment, good or bad, because the gift of life is life itself. Happy New Year. (73) Merry Christmas, God has gifts for you: a LIGHT for every shadow, a PLAN for every tomorrow, a KEY for every problem & a JOY for every sorrow. (74) Jesus touching ur life with JOY, blessing ur heart with LOVE, comforting ur self & fam with PEACE. May this X’ MAS & NEW YEAR bring more JOYS to u and family. (75) J-E-S-U-S can’t be spelled w/out U because U r the reason why He gave up His life on the cross. As He loves me, He loves U too. HAPPY EASTER …. (76) I asked Jesus, “How much do You love me?”. “THIS MUCH!”, He answered and stretched out His arms and died. He has risen n still love us THAT MUCH!! Happy Easter …. (77) Don’t love a friend like a flower because a flower dies in season. Love them like a river because a river flows forever. Friendship is like a wine, it gets better as it gets older. (78) Life ends when you stop dreaming. Hope is lost when you stop believing. And love fails when you stop caring. (79) When you are getting older, the sun won’t shine any brighter than before. No matter what are you, you must be the sun for yourself. (80) CHINESE: Me not come to work, me sick. BOSS: When I’m sick I have sex with my wife. Try it! 2 hrs later CHINESE called back: It worked! Me better now. U go nice wife! (81) Chinese couple was married and have a baby. When the baby born, the eyes are big & blue, the hair is curly & blonde, the skin is brown. So they named him SAM TING RONG ….
184 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
Selain berbentuk wacana utuh, bahasa Inggris juga hadir dalam bentuk singkatan “gaul” seperti tersaji di http://www.mail-archive.com.
[email protected]/ msg00001.html. Tidak sedikit wacana SMS yang ditulis dalam bahasa daerah, misalnya sebagai undangan rapat, pengumuman, atau pemberitahuan, termasuk kabar duka (berita lelayu). Sumarlam (2006), misalnya, dalam buku Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual pada Bab I bertitel “Tanggapan terhadap Berita Lelayu Melalui SMS (Kajian Wacana dari Aspek Gramatikal, Leksikal, Konteks, dan Inferensi)” mengkaji wacana SMS untuk berita duka. SMS yang ditulis dalam bahasa daerah tentu saja dapat mengasah kompetensi komunikatif bahasa daerah. Bahkan SMS pun dapat menjadi sarana pelestarian bahasa daerah. Berikut beberapa contoh SMS dalam bahasa Jawa. (82) Sgng syng. Ampun kesupen mbnjg dalu kita gladhen ktprk ing BBM. BDG. Nwn. (Sugeng siyang. Ampun kesupen mbenjing dalu kita gladhen ketoprak ing BBM. Berkah Dalem Gusti. Nuwun = ’Selamat siang. Jangan lupa besok malam kita latihan ketoprak di BBM. Berkah Tuhan. Terima kasih’). (83) Pwrts lly: smpn seda Mb Pujo ptri wau jm 5 sntn, pun sarekaken mbjng pk 14 ing Jgnl Lr. Mtr nwn. (Pawartos lelayu: sampun seda Mbah Pujo putri wau jam 5 sonten, pun sarekaken mbenjing pukul 14 ing Jogonalan Lor. Matur Nuwun = ’Berita duka: telah wafat Mbah Pujo putri tadi jam 5 sore, dimakamkan besok jam 14 di Jogonalan Lor. Terima kasih’). (84) Mas, le mbengkelke mobil sida neng endi? (’Mas, jadi membengkelkan mobil di mana?’).
9.
Penutup Ber-SMS telah menjadi life style, apalagi biayanya juga semakin murah. “Ragam” SMS pun agaknya akan terus meluas. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita hidup dengan bahasa SMS. Pepatah mengatakan, “We first make our habits, then our habits make us”. Jadi, bahasa SMS dengan ciri kreatifnya akan menjadi model berbahasa masyarakat. Apalagi ciri kreatif itu lekat dengan orisinalitas ekspresi manusia selaku pengguna bahasa yang selalu berusaha mengatasi ruang, menyiasati waktu, memanfaatkan aneka tanda, tanggap situasi, mencipta ”keindahan”, dan berinteraksi dengan sesamanya. Daya kreatif itu perlu dimanfaatkan. Misalnya, bahasa SMS bisa dijadikan media pengembangan penguasaan
Subagyo, Ciri-ciri Kreatif Bahasa SMS ... 185
___________________________________________________________________________________
bahasa asing dan bahasa daerah, bahkan untuk pelestarian bahasabahasa daerah yang tidak memiliki media tulis sementara penuturnya juga makin minim. Dalam jangka panjang, beberapa hal menarik perlu diamati. Tentang maraknya penggunaan bentuk-bentuk singkat, misalnya. Luedtke (1980, via Poedjosoedarmo, 2006: 28) menyatakan bahwa prinsip ekonomi dalam berbahasa merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan bahasa. Lalu, sejauh mana ”ragam” SMS mempengaruhi dinamika bahasa Indonesia? Apakah perlu intervensi normatif agar bahasa SMS baik dan benar? Demikianlah, kita perlu terus mencermati bahasa SMS. Mau tidak mau, suka tidak suka.
DAFTAR PUSTAKA Barker, Chris. 2000. Cultural Studies: Theory and Practice. London: Sage Publications. Borden, George A. 1991. Cultural Orientation: An Approach to Understanding Intercultural Communi-cation. New Jersey: Prentice Hall. Crystal, David. 2001. Language and the Internet. Cambridge: Cambridge University Press. Danandjaja, James. 1989. “Humor”. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. van Dijk, T.A. 1996. “Discourse, Power and Access”. Dalam Carmen CaldasCoulthard dan Malcolm Coulthard (eds.). Texts and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis. London: Routledge, hlm. 84-104. Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman. Fairclough, Norman dan Ruth Wodak. 1997. “Critical Discourse Analysis: An Overview”. Dalam Teun van Dijk (ed.). Discourse and Interaction. London: Sage, hlm. 67-97. Heryanto, Ariel. 2005. “Engdonesia”. Dalam harian Kompas, 30 Okttober 2005, hlm.24. http://
[email protected]/msg00001.html. “Gaul dan Gaya dengan Kamus Bahasa SMS”. Diambil pada 9 Maret 2007, jam 12.00. Hussin, Supyan. 2005a. ”Korpus Bahasa SMS: Antara Kreativitas dan Ancaman kepada Bahasa”. Prosiding (CDROM) Seminar Kebangsaan Linguistik SKALI 05 ”Kajian Bahasa dan Korpus: Dimensi Linguistik Semasa”. Bangi: FSSK-UKM dan DBP. ______________. 2005b. ”Sejauh Manakah SMS Mencemar Bahasa Melayu?”. Kertas kerja dalam Seminar Penyelidikan: Bahasa SMS. Dewan Bahasa dan Pustaka, 19 April 2005.
186 SINTESIS Vol.5 No.2, Oktober 2007
___________________________________________________________________________________
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lull, James. 2001. Culture in the Communication Age. London: Routledge. Morelent, Yetty. 2007. “Pola Singkatan pada SMS dan Interpretasi Gandanya”. Prosiding Kongres Linguistik Tahunan Atma Jaya Tingkat Internasional (KOLITA) 5. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya, Unika Atma Jaya, hlm. 12-16. Naisbitt, John. 1990. The Future Shock. New York: Bantam Books. Parker, Frank. 1986. Linguistics for Non-Linguist. London: Taylor and Francis. Poedjosoedarmo, Soepomo. 2006. “Perubahan Tata Bahasa: Penyebab, Proses, dan Akibatnya”. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Linguistik pada Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sennet, Richard. 2006. The Culture of the New Capitalism. New Heaven: Yale University Press. Subagyo, P. Ari. 2006. “Ciri-ciri Lingual Wacana SMS: Dari Semilisan hingga Tak Normatif”. Dalam Jurnal Ilmiah Kebudayaan Sintesis, Vol. 4 No. 2, Oktober 2006, hlm. 182-199. _______________. 2007. “Humor SMS, Ramai Rasanya …”. Prosiding Kongres Linguistik Tahunan Atma Jaya Tingkat Internasional (KOLITA) 5. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya, Unika Atma Jaya, hlm. 92-97. Sudaryanto, 1997. “Ragam Jurnalistik Bahasa Indonesia sebagai Ragam Kreatif: Posisinya di antara Ragam-ragam Kreatif yang Lain serta Prospeknya pada Abad XXI”. Dalam Sudaryanto dan Sulistiyo (eds.). Ragam Bahasa Jurnalistik dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Semarang: Citra Almamater, hlm. 43-63. Sumarlam. 2006. Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual. Surakarta: Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Sastra, UNS. Titscher, Stefan; Michael Meyer; Ruth Wodak; dan Eva Vetter. 2000. Methods of Text and Discourse Analysis. London: SAGE Publications. Toffler, Alvin. 1981. The Third Wave. New York: Bantam Books. Wodak, Ruth. 1996. Disorders of Discourse. London: Longman.