CEREBRAL PALSY DIAGNOSIS & PERKEMBANGAN TATA-LAKSANA Kelompok Studi Neuro-Developmental
Conceptualization of Developmental Disabilities Central Nervous System
Motor Cerebral Palsy
Cognitive Mental Retardation
Social Autism Spectrum
Conceptualization of Developmental Disabilities Prenatal
Perinatal
Postnatal
Central Nervous System
Motor Cerebral Palsy
Cognitive Mental Retardation
Social Autism Spectrum
Conceptualization of Developmental Disabilities Etiology:
Prenatal
Perinatal
Postnatal
Central Nervous System
Function:
Motor
“Disability”:
Cerebral Palsy
Cognitive Mental Retardation
Social Autism Spectrum
Apa Cerebral Palsy ?
Pendahuluan Definisi Cerebral Palsy : kelainan gerakan dan sikap tubuh yang tidak progresif karena kerusakan otak yang terjadi pada periode awal pertumbuhan otak American Academy of Neurology, 2004,www.aan.com/professionals/practice/index.cfm
Epidemiologi AAN : >500.000 penderita CP di USA Perbaikan prevensi & terapi penyebab CP : Σ CP tidak banyak berubah / meningkat sedikit dalam 30 th terakhir Angka kejadian 1,2 – 2,5 anak/1000 anak usia sekolah dini Prevalensi CP kongenital derajat sedang-berat 1,2/1000 anak usia 3 tahun Grether et al, Pediatr Perinat Epidemiol 1992;6:339
Penyebab CP
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II)
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II) TORCH infeksi Percobaan Aborsi Kelainan genetik Toxemia gravidarum Asphyxia in-utero Kelainan koagulasi Ibu dg peny kronis IUGR
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II) TORCH infeksi Percobaan Aborsi Kelainan genetik Toxemia gravidarum Asphyxia in-utero Kelainan koagulasi Ibu dg peny kronis IUGR
Perinatal
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II)
Perinatal
TORCH infeksi Percobaan Aborsi Kelainan genetik Toxemia gravidarum Asphyxia in-utero Kelainan koagulasi Ibu dg peny kronis IUGR
Trauma persalinan Asphyxia-HIE Prematuritas Infeksi Hiperbilirubinemia Hipoglikemia Renjatan
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II)
Perinatal
TORCH infeksi Percobaan Aborsi Kelainan genetik Toxemia gravidarum Asphyxia in-utero Kelainan koagulasi Ibu dg peny kronis IUGR
Trauma persalinan Asphyxia-HIE Prematuritas Infeksi Hiperbilirubinemia Hipoglikemia Renjatan
Bayi-Anak
Penyebab CP Masa Prenatal (Trimester I&II)
Perinatal
Bayi-Anak
TORCH infeksi Percobaan Aborsi Kelainan genetik Toxemia gravidarum Asphyxia in-utero Kelainan koagulasi Ibu dg peny kronis IUGR
Trauma persalinan Asphyxia-HIE Prematuritas Infeksi Hiperbilirubinemia Hipoglikemia Renjatan
Infeksi Trauma kepala Stroke Epilepsi
4 faktor utama penyebab CP
BBLR & prematuritas Asphyxia – Hipoksik iskemik Gangguan kebutuhan nutrisi & oksigenasi in utero Komplikasi persalinan & pasca persalinan
The Neurological Collaborative Perinatal Project (NCPP) 1985 Birthweight (g) Gestational age
Term commonly used
Relative risk for CP (%)
<1500; any gest age
VLBW
24,4
1501-2500g; ≤36 weeks
LBW; approriate for gest age/premiee
6,2
1501-2500g; 37 weeks
LBW & SGA; Full-term
1,8
2500; ≤36 weeks
N; preterm
1,4
2500g; ≥ 37 weeks
Normal; full-term
1,0
Risk of death or CP in infants with AS 0-3 at varying times from birth
Age (min) 1 5 10 15 20
BW <2500g death in first year (%) CP(%) 26 55 67 84 96
2 7 7 0 0
BW >2500g death in first year (%) CP (%) 3 8 18 48 59
0,7 0,7 5 9 57
M.I. Levene. Fetal and Neonatal Neurology and Neurosurgery, p.493: 2001
Kriteria hipoksik intrapartum sebagai penyebab CP Metabolik asidosis janin : pH≤ 7 & BE≥12mmol/L Neonatal encephalopathy dini derajat sedang-berat pada bayi >34 minggu Tipe CP spastik quadriplegia/diskinetik Tanda hipoksik pada bayi segera setelah lahir/selama persalinan Penurunan HR segera & cepat memburuk setelah tampak tanda hipoksia AS 0-6 ≥ 5 menit Multi sistim organ terganggu setelah hipoksik Imaging dini tampak abnormalitas cerebral MacLennan A, et al, 1999
Kriteria faktor-faktor lain sebagai penyebab CP BGA dbn Kelainan kongenital mayor/multiple/metabolik Infeksi SSP/sistemik IUGR Mikrocephaly Kelainan kongenital koagulasi Faktor resiko antenatal lain : prematuritas, kehamilan ganda, penyakit auto-imun Faktor resiko postnatal : encephalitis, hipotensi memanjang Saudara kandung penderita CP tipe yang sama Imaging : ventrikulomegali, porencephaly, multikistik encephalomalacia MacLennan A et al, 1999
Faktor resiko CP Malposisi janin Kesulitan proses persalinan Asphyxia neonatorum BBLR & prematuritas Kehamilan ganda Malformasi SSP Perdarahan maternal Hipertiroidism maternal, mental retardasi & kejang Kejang pada bayi baru lahir hyperbilirubinemia
Bagaimana menegakkan diagnosis CP ?
Diagnosis CP secara dini tidak mudah, apalagi jika harus menentukan etiologi Membuat diagnosis dini hanya berdasarkan gejala neurologi saja, akan mengandung resiko yang besar : 1. 2.
Nelson & Ellenberg : diagnosis CP pada usia <1th, pada usia selanjutnya anak berkembang normal Anak dinyatakan bukan CP, pada usia selanjutnya ternyata berkembang menjadi CP
Tipe spastik berat : diagnosis awal (+) Tipe spastik Ringan-Sedang : belum tampak pada usia <12 bulan Tipe atetoid : tampak usia 1-2 th Tipe ataksia : tampak usia 6 bulan Tipe tremor : tampak pada anak yang sudah dapat duduk
1. 2. 3. 4.
Burns Yr et al : Evaluasi tanda neurologis Kemampuan motoris Refleks primitif Reaksi postural
Usia 1 bl : gagal Dx CP Usia 4 bl : over identifikasi Usia 8 bl : 3 kriteria (+) : nilai prediksi ↑ Jadi dikatakan : terpenting menentukan faktor resiko CP & diperlukan pemeriksaan ulangan untuk menentukan diagnosis CP
Kriteria diagnosis CP Anamnesis : 1. Antenatal : penyakit, gizi, usia, obat maternal 2. Persalinan & kelahiran : posisi janin, AS, macam & trauma persalinan 3. Post-natal : prematur, BBLR, infeksi, ikterus, hipoksia
Kriteria diagnosis CP…
Pemeriksaan Neurologis : 1. Perkembangan motorik 2. Perkembangan sensorik 3. Perkembangan mental Pemeriksaan Penunjang
Tanda awal CP
Keterlambatan perkembangan motorik Abnormalitas tonus otot – postur abnormal Refleks primitif tertahan lebih lama
1. 2. 3. 4.
Klasifikasi klinis berdasarkan gejala & tanda klinis: CP Spastik (70-80%) CP Athetoid/diskinetik (10-20%) CP Ataksid (5-10%) CP Campuran
Sering tampak pada usia <3 tahun
Klasifikasi CP berdasarkan Gross Motor Functional System (grade I – V) 1. 0 – 2 tahun 2. 2 – 4 tahun 3. 4 – 6 tahun Pasalino R, Rosenbaum P et al. Development and reliability of a system to classify gross motor function in children with cerebral palsy. Dev Med Child Neurol 1997;39:221-1
Penyakit penyerta CP 1. 2. 3.
Gangguan mental : (tipe spastik quadriplegia) Ringan (33,3%) Sedang-berat (33,3%) Normal (33,3%)
Kejang / epilepsi Gangguan pertumbuhan / Sindroma gagal tumbuh (tipe spastik quadriplegia) Gangguan visus & pendengaran Gangguan sensasi & persepsi
Bagaimana menulis diagnosis CP ?
Cara penulisan Tipe CP Kelainan neurologis yang tampak Penyakit penyerta Kepentingannya : Menentukan tim multidisiplin yang akan terlibat
EBM Alat Diagnostik CP Neuro-imaging (MRI & CT) 1. Neuro-imaging direkomendasikan untuk evaluasi CP jika etiologi tidak ditegakkan (Level A, Class I & II)
2. MRI jika tersedia lebih diutamakan daripada CT scan karena lebih dapat menjelaskan etiologi CP (Level A, Class I-III)
EBM Alat Diagnostik CP..
1. 2.
Test genetik & metabolik : Tidak rutin dilakukan pada evaluasi CP (Level B, Class II & III) Jika riwayat klinik/pada pemeriksaan neuro-imaging tdk dijumpai kelainan struktural atau ada gejala klinik lain yang mendukung, pemeriksaan ini patut dipertimbangkan (Level C, Class III & IV)
3.
Deteksi malformasi SSP pada CP, dipertimbangkan latar belakang etiologi genetik atau metabolik (Level C, Class III &IV)
Coagulopathy : Karena insiden cerebral infark yang tidak dapat dijelaskan cukup tinggi pada CP hemiplegik, pemeriksaan ini patut dipertimbangkan (Level C, Class II-III)
EBM untuk evaluasi kelainan penyerta pada CP EEG untuk epilepsi : 1. EEG tidak perlu dilakukan untuk tujuan menentukan etiologi CP (Level A, Class I & II) 2. EEG perlu dilakukan jika anak CP memiliki riwayat atau pemeriksaan klinis yang menunjukkan epilepsi atau sindroma epilepsi (Level A, Class I & II)
EBM untuk evaluasi kelainan penyerta pada CP…
Skrining MR, kelainan ophthalmologi, bicara & bahasa : Insiden tinggi kelainan penyerta pada CP, perlu dilakukan skrining untuk MR, ophthalmologi, pendengaran, gangguan bicara & bahasa (Level A, Class I & II) AAN Guideline, 2004
Algoritme Diagnostic Etiologi CP
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
Riwayat & Pemeriksaan Fisik menyatakan CP 1. Konfirmasi riwayat yg menyingkirkan kel SSP progresif / degeneratif 2. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai gambaran penyakit progresif/degeneratif 3. Klasifikasi tipe CP 4. Skrining kondisi penyerta, meliputi : - keterlambatan perkembangan / MR - disfungsi makan/menelan - optalmologi / gang pendengaran - jika riwayat kejang (+), EEG - keterlambatan bicara & bahasa Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
Tidak Dilakukan pem Neuro-Imaging (MRI lebih baik dari CT)
Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
MRI Normal
Tidak Dilakukan pem Neuro-Imaging (MRI lebih baik dari CT)
Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
MRI Normal Pertimbangkan pem metabolik Genetik jika terdapat kelainan : - Kekacauan/dekompensasi metab - Tdk ditemukan etiologi CP dari evaluasi medis - Riwayat keluarga penyakit neurologis bersama dengan CP
Tidak Dilakukan pem Neuro-Imaging (MRI lebih baik dari CT)
Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
MRI Normal Pertimbangkan pem metabolik Genetik jika terdapat kelainan : - Kekacauan/dekompensasi metab - Tdk ditemukan etiologi CP dari evaluasi medis - Riwayat keluarga penyakit neurologis bersama dengan CP
Tidak Dilakukan pem Neuro-Imaging (MRI lebih baik dari CT) MRI Abnormal
Apakah sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan lab / neuro-imaging Ya Tidak perlu diulang
MRI Normal Pertimbangkan pem metabolik Genetik jika terdapat kelainan : - Kekacauan/dekompensasi metab - Tdk ditemukan etiologi CP dari evaluasi medis - Riwayat keluarga penyakit neurologis bersama dengan CP
Tidak Dilakukan pem Neuro-Imaging (MRI lebih baik dari CT) MRI Abnormal - Ditentukan jika abnormalitas neuroimaging merupakan kombinasi dg riwayat & DP memastikan sbg etiologi CP - Jika malformasi developmental (+) pertimbangkan evaluasi genetik - Jika diawali dg stroke, pertimbangkan evaluasi koagulopati
Tata-Laksana penderita CP
Prinsip Umum Tujuan Tata-Laksana CP Tidak menyembuhkan atau membuat keadaan menjadi normal Meningkatkan fungsi, memperbaiki kapabilitas kognisi, motorik, interaksi sosial dan kemandirian Taylor F. Cerebral palsy: hope through research, Bethesda,Md:The institute, 2001
Anggota Tim multispeciality tata-laksana CP Speciality Pediatri Neurologis Orthopedis Terapis Fisik Terapi Okupasi Terapis Bicara Psikolog Guru
Peranan Ketua tim; sintesis jangka panjang, perencanaan komprehensif & terapi Fokus pada pencegahan kontraktur, dislokasi panggul & tulang belakang Perencanaan perkembangan & implementasi untuk memperbaiki gerakan & kekuatan otot & analisis gait normal Perencanaan perkembangan & implementasi yang difokuskan pada aktivitas sehari Perencanaan perkembangan & implementasi untuk meningkatkan kemampuan untuk komunikasi Membimbing penderita & keluarga untuk memperkecil stress Mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah kognisi atau cara belajar
Global strategi Neurodevelopmental terapi (metode bobath) mengontrol komponen sensorimotor : 1. Tonus otot 2. Refleks 3. Pola pergerakan abnormal 4. Kontrol postural 5. Sensasi 6. Persepsi 7. Memori American Academy for Cerebral Palsy and Developmental Medicine 2001
Medikasi pada CP Tujuan : mengurangi 1. Spastisitas & kontraktur 2. Kejang Macam medikasi : 1. Muscle relaxan : a. Diazepam : bekerja pada GABA reseptor di otak, Pelepasan neurotransmiter (GABA) b. Baclofen : bekerja di medula spinalis, berikatan dengan reseptor GABA-B sehingga signal dari MS ke otot terputus c. Dantrolene : menurunkan konsentrasi Ca di otot
2. Dopaminergic Agents : meregulasi produksi Dopamin di otak 3. Botulinum toxin tipe A (botox) : muscle-relaxing agent 4. Antikonvulsan agents
Pendekatan terapi lain Terapi bedah : 1. Selektif dorsal rhizotomy : minimalisasi atau eliminasi spastisitas 2. Unilateral surgery untuk subluksasi unilateral Alat bantu eksternal : orthoses
Evidence rekomendasi terapi CP Clinical recommendation Use neurodevelopmental treatment (bobath) To provide immediate improvement in dynamic Range motion
evidence rating B
Use intrathecal baclofen to reduce spasticity In the lower extremities (unclear effects on Upper extremities)
B
Use gastrostomy to benefit selective patients With CP
B
A=consistent, good-quality patient evidence; B=inconsistent or limited-quality patient-oriented evidence; C=consensus, disease-oriented evidence, usual practice, expert-opinion, or case series. (http://www.aafp.org/afpsort.xml.)
Rekomendasi untuk masalah kesehatan penyerta pada CP Major Health Issues
Recommendation-summary
Assessment hearing
Review every 2-5 years by an audiologist
Vision assessment
Review every 2-5 years by an ophthalmologist
epilepsy
Awareness of risk of osteoporosis, increased falls & fracture (especially with phenytoin) Monitor medication regularly
nutrition
Beware of obesity & under-nutrition; involve dietician, speech patologist
Gastro-esophageal dis
Awareness of high risk & unusual presentation
constipation
Awareness that is common
Chronic lung disease
Assess for eating & swallowing difficulties Awareness that recurrent chest problems may be a sign of aspiration
Musculoskeletal effect
Ongoing management by physician & physiotherapist, to prevent, contain or treat dynamic tightness & or contractures, scoliosis, kyphosis & seating posture
Major Health Issue
Recommendation-Summary
Psychological health
Awareness of risk of psychiatic disorder & psychological impairement Address body image & sexuality image
Other issue
Saliva control; communication difficulties; intelectual disability; perceptual problem
Management Guideline for people with Developmental and Intelectual Disabilities, 2005
Common Complications of cerebral palsy conditions Condition abN neurologic control
Complications Lack selective control of muscle activity & anticipatory regulation
Care protect the joint & related soft tissue during movement, avoid head injury
Abnormal sensation & perception
impaired sensation to touch & Mitten may be pain with or without astereognosis needed during teething to prevent damage to fingers & hands
GI Problem (vom, caused by delayed gastric use stool softeners Constipation emptying, abN autonomic with narcotic pain Hearing & vision abN control of GI mobility, medications. Performs immobilization, inadequate bowel hygiene, increase oral intake, & prolonged fluids & fiber w/wthout colonic transit laxatives strabismus/hemianopia screen early & periodic hearing problems Impaired oral-motor can caused hypoxemia for feeding difficulty Functionstemporomandibular joint use special diets, contractures, vom, & positioning, new feed asp pneumonia ass with GER gastrostomy, NGT poor nutrition, failure to thrive medication, surg & biodrooling & communication feedback used to control difficulties drooling
Marked reduced Bone mass in nonAmbulatory child
cause osteopenia, osteoporosis fracture, scoliosis or pain
assess clinical condition PE & radiographic studies, medication, vit & mineral suppl to reduce bone loss. encourage exercise. adequate treat pain
Mental health
cognitive impairment is present in 2/3 patients. Neurosis & psychosis also can occur
encourage functionality & independence with living accommodation, transportation, exercise mechanical aids, or employment opportunity provide counseling for emotional & psychological challenge, monitor for need medications
Seizure
½ demonstrated seizure activity
monitor & control with medication
Spasticity & contracture
spasticity prevents the stretching of muscles & tendons. Consequently they do not grow at the same rate as lengthening bones, forming contractures & difficulty with ambulation & fine-gross motor movement. Pain is created by hip dislocations, repetitive use syndr & degenerative join disease
prevent with physical therapy w/w’out orthotic devices. Treat with drugs, surgery, or cerebral stim assess clinical condition by PE & radiographic ask or use instruments to qualify & monitor pain adequately treat pain
Urinary incontinence
caused by impaired control of bladder muscles
special exercises, biofeed back, prescription medication, surgery, surgically implanted devices