CALL FOR PAPER ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG REAL ESTATE AND PROPERTY (STUDI KASUS PADA PT. DHARMALA INTILAND, Tbk dan PT. PAKUWON JATI, Tbk.)
OLEH :
MATHEOUS TAMONSANG, SE., MSi Email :
[email protected]
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2012
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 155
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG REAL ESTATE AND PROPERTY PADA PT. DHARMALA INTILAND, Tbk dan PT. PAKUWON JATI, Tbk.
ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan yang muncul sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen merupakan persoalan yang kompleks dan rumit, karena akan menyangkut persoalan efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan dan menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan dari pihak ketiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas yang merupakan indikator kinerja perusahaan dari kedua perusahaan yang diperbandingkan yaitu PT. Dharmala Intiland dan PT. Pakuwon Jati yang merupakan dua perusahaan raksasa yang bergerak dalam bidang Real Estate dan Property. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data yang terukur dan bersifat sekunder, sedangkan tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji rata - rata dua sample bebas (independent sample T test). Variabel yang diteliti adalah current ratio, earning power, total asset turn over, receivable turn over dan financial leverage. Data diukur dan diambil dari laporan keuangan tahunan dari dua perusahaan tersebut selama tahun 1998 sampai dengan tahun 2007. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ternyata dari kelima variable yang diteliti hanya variable receivable turn over saja yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara PT. Dharmala Intiland dan PT. Pakuwon Jati, Sedangkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari PT. Dharmala Intiland lebih baik dibandingkan PT. Pakuwon Jati.
Kata kunci : kinerja keuangan, real estate and property, current ratio, earning power, total asset turn over, receivable turn over dan financial leverage.
156 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
COMPARATIVE ANALYSIS OF THE FINANCIAL PERFORMANCE OF COMPANIES ENGAGED IN REAL ESTATE AND PROPERTY. ( CASE STUDY AT PT. DHARMALA INTILAND, TBK AND PT. PAKUWON JATI, TBK )
ABSTRACT The measuring of company performance which is resulted from the cause of management decision making process is a complex and difficult matter. This matter affects the effectiveness of capital using matter, efficiency and rehabilitation from company activity which affects the company value also the security of many various demands which arise from the third party company. The purpose of this study was to determine how capital utilization, efficiency and economic profitability is an indicator of the performance of the comparable companies of the two companies, namely PT. Dharmala Intiland, Tbk. and PT. Pakuwon Jati, Tbk. which are two major companies engaged in the real estate and property. The data in this study is quantitative data, and the measured data is secondary, while the techniques of analysis used in this study is the independent sample T-test. The variables studied were current ratio, earnings power, total asset turnover, receivables turnover, and financial leverage. Data measured and taken from the annual financial statements of the two companies from 1998 to 2007. The results obtained from this study is evident from the five variables studied, only receivable turnover variables showed significant differences between PT. Dharmala Intiland, Tbk and PT. Pakuwon Jati Tbk. While the overall financial performance of the PT. Dharmala Intiland better than PT. Pakuwon Jati Tbk.
Keywords: financial performance, real estate and property, current ratio, earnings power, total asset turnover, receivables turnover, and financial leverage
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 157
PENDAHULUAN Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari – hari. Dan yang diperlukan oleh perusahaan untuk memnuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari – hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang dan pembayaran lainnya. Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitanya. Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen – elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi. Masa perputaran modal kerja menunjukkan tingkat efisiensi penggunaaan modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja semakin efisien penggunaan modal kerjaa dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil. Oleh karena itu manajer keuangan dituntut mengelola modal kerja dengan baik sehingga meningkatkan efisiensi modal kerja. Di samping tingkat efisiensi, manajer keuangan juga dituntut untuk memperhatikan sumber dana untuk memenuhi modal kerja tersebut. Manajer keuangan menghadapi berbagai pilihan sumber dana baik sumber dana berjangka pendek maupun berjangka panjang. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen, merupakan persoalan yang lebih kompleks dan sulit, karena akan menyangkut persoalan efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan
rentabilitas dari kegiatan perusahaan dan menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan dari pihak ketiga. Analisa rasio laporan keuangan dapat menggambarkan hubungan antar pos yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan, dengan perbandingan angka rasio dapat diketahui adanya perubahan angka rasio yang dimiliki, serta dapat diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas dari perusahaan, sehingga berdasarkan hasil analisa itu diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan tersebut untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya dan dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Sistem Penilaian Kinerja adalah suatu panduan bagi industri untuk dapat beroperasi dengan baik, sehingga melalui penilaian kinerja, perusahan dapat mengetahui posisinya saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dalam keuangan. Ukuran kinerja dalam penilaian kinerja ini adalah current ratio, earning power, total asset turn over, receivable turn over dan financial leverage. Melalui penilaian kinerja ini perusahaan akan mengetahui kondisi dari ke lima aspek tersebut, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan untuk memenuhi semua kekurangannya. Penilaian kinerja ini akan lebih efektif apabila ditunjang oleh informasi yang memadai, sehingga aktivitas penilaian kinerja dapat dilakukan lebih cepat, dan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan analisa Program penilaian kinerja ini dapat membantu perusahaan, khususnya untuk perusahaan berorientasi real estate and property yang digunakan sebagai obyek penelitian ini
158 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
adalah PT. Dharmala Intiland, Tbk dan PT. Pakuwon Jati, Tbk. Adanya perubahan perekonomian dosmetik dan global setelah masa krisis tahun 1997-2007 dapat berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan seperti halnya pertumbuhan usaha perusahaan, kondisi keuangan dan prospek usaha, penurunan pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan indikator yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis, termasuk bisnis real estate dan property. Untuk memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh dan jelas mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan dua perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate and property tersebut, maka akan dilakukan upaya – upaya untuk memperoleh data – data yang dibutuhkan. Dengan diketahui hal tersebut, maka dapat memberikan suatu informasi tentang perbedaan kinerja keuangan dua perusahaan tersebut dan faktor – faktor apa saja yang menjadi keunggulan serta kelemahan yang menentukan kinerja keuangan dari kedua perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA Didalam melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan digunakan analisis rasio keuangan. Analisis keuangan melibatkan penilaian terhadap keadaan dimasa lalu, sekarang dan dimasa yang akan datang. Analisis kinerja perusahaan bertujuan: 1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau pada saat ditagih. 2. Untuk mengetahui tingkat leverage yaitu kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasikan atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai dengan hutang. 3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas (profitabilitas) yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 4. Untuk mengetahui stabilitas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabill yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutang tepat pada waktunya serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan. Menurut Helfert (1991: 52), kinerja keuangan suatu badan usaha adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus yang tercermin melalui laporan yang diterbitkan oleh badan usaha tersebut. Kinerja keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak manajemen untuk melakukan putusan investasi, putusan operasional, dan putusan keuangan badan usaha. Pengukuran Kinerja perusahaan adalah sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen yang merupakan persoalan yang sangat kompleks, yang berkaitan dengan persoalan efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan dan menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan dari pihak ketiga. Rasio – ratio keuangan perusahaan yang digunakan sebagai pengukur prestasi
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 159
perusahaan tersebut adalah current ratio, earning power, total assets turnover, receivable turnover dan financial leverage. Sedangkan dua perusahaan yang akan digunakan sebagai obyek penelitian ini adalah PT. Dharmala Intiland, Tbk dan PT. Pakuwon Jati, Tbk.
Rasio – rasio keuangan tersebut mempunyai manfaat bila dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam arah dan pola dari suatu perubahan yang pada gilirannya dapat ditunjukkan tingkat resiko dan peluang dari perusahaan yang sedang dianalisa untuk kepentingan investasi, operasional dan pembelanjaan.
Kerangka Konseptual Penelitian Proses Pengambilan Keputusan Manajemen
Pengukuran Prestasi Perusahaan
Independent Sample T Test
PT. Dharmala intiland
Current ratio Earning Power Total Assets Turnover Receivable Turnover Financial Leverage
PT. Pakuwon Jati
Peluang / Resiko Perusahaan
Investasi
Operasional
Pembelanjaan
METODE PENELITIAN 160 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini akan mencoba menganalisis 5 (lima) variabel kinerja dari 2 perusahaan yaitu: 1. Current ratio Ratio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat diuangkan) ada sekian kalinya hutang jangka pendek atau menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, 2. Earning power Ratio yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasional. 3. Total asset turn over Adalah suatu alat untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam menghasilkan pendapatan penjualan bersih atas seluruh asset/aktiva yang dimiliki. 4. Receivable turn over Adalah suatu alat untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam mengelola penjualan secara kredit dari rata-rata perputaran yang ada. 5. Financial leverage Financial leverage merupakan rasio antara jumlah hutang dengan jumlah harta atau rasio yang menunjukkan proporsi pembiayaan perusahaan. Financial leverage timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap. Sedangkan perusahaan yang diteliti adalah: a. PT. Dharmala Intiland, Tbk (Xi) b. PT. Pakuwon Jati, Tbk. (X2) Kedua perusahaan tersebut merupakan variabel utama dalam penelitian ini, Secara khusus penelitian ini menggunakan metode pengambilan sample/sampling dengan metode purposive sampling. Hal ini disebabkan sifat obyek yang diteliti bersifat homogen. Dalam penelitian ini, data diambil dari PT. Bursa Efek Indonesia Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data time series (data berkala) yang merupakan data tahunan ( laporan keuangan ) yang dimulai dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2007. Model uji beda dua sampel bebas (uji t) digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan yang nyata terhadap kinerja dua perusahaan dalam industri yang sama dengan dasar analisis beberapa ratio keuangan. Adapun tehnik analisis model uji beda dua sampel bebas adalah sebagai berikut: 1. Mengukur besarnya rasio fiansial masing-masing perusahaan seperti current rasio, earning power, total asset turn over, receivable turn over dan financial leverage ratio pada periode observasi yang diukltf dari laporan keuangan tahun 1998 sampai dengan tahun 2007, 2. Dilakukan uji variansi data terhadap masing-masing variabel dengan menggunakan uji F (Fisher) 3. Menentukan kriteria penerimaan a. Bila t
tabel
(-) ≤ t
hitung
≤ t
tabel
(+), maka Ho ditolak dan Hi diterima.
b. Bila t tabel (-) > t hitung > t tabel (+), maka Ho diterima dan Hi ditolak. 4. Menarik kesimpulan dari hasil perhitungan yang diperoleh ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 161
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERUSAHAAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati MEAN 144,4080 46,7500 Standard deviasi 138,7413 46,3825 T hitung 2,111 Sign. 0,049 PERUSAHAAN KETERANGAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati Mean -1,1180 -6,0760 Standard deviasi 6,3185 16,6083 T hitung 0,882 Probabilita 0,389 PERUSAHAAN KETERANGAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati Mean 0,1260 0,1310 Standard deviasi 0,0287 0,0443 T hitung -0,299 Probabilita 0,768 PERUSAHAAN KETERANGAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati Mean 0,2100 0,1130 Standard deviasi 0,0929 0,0882 Probabilita 0,028 T hitung 2,394 KETERANGAN PERUSAHAAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati Mean 0,9310 1,1370 Standard deviasi 0,1819 0,3312 T : -1,724 Probabilita : 0,102 PERUSAHAAN MEAN PT. Dharmala Intiland PT. Pakuwon Jati Current ratio 144,4080 46,7500 Earning power ratio -1,1180 -6,0760 Total Asset turn over 0,1260 0,1310 Receivable turn over 0,2100 0,1130 Financial leverage 0,9310 1,1370 Dari hasil perhitungan diatas tabel (2,262). Maka Ho diterima dan Hi diketahui bahwa nilai t hitung (2,111) < t ditolak, Hal ini menyatakan bahwa KETERANGAN
162 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
variabel- current ratio, dari kedua perusahaan mempunyai perbedaan yang tidak signifikan. Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai t hitung (0,882) < t tabel (2,262). Maka Ho diterima dan Hi ditolak, Hal ini menyatakan bahwa variabel earning power ratio dari kedua perusahaan mempunyai perbedaan yang tidak signifikan. Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai t hitung (2,394) > t tabel (2,101). Maka Hi diterima dan Ho ditolak, Hal ini menyatakan bahwa variabel receivable turn over, dari kedua perusahaan mempunyai perbedaan yang signifikan. Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai t tabel (- 2,262) < t hitung (-1,724), maka Ho diterima dan Hi ditolak. Hal ini menyatakan bahwa variabel- financial leverage dari kedua perusahaan mempunyai perbedaan yang tidak signifikan. a. Current ratio Hasil perhitungan current ratio masing-masing perusahaan dapat dilihat pada tabel diatas. Rata-rata hasil perhitungan current ratio dari tahun 1998 sampai 2007 pada PT. Dharmala Intiland sebesar 144,4080 %. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,44,- aktiva lancar. Sedangkan rata-rata current ratio PT. Pakuwon Jati sebesar 46,7500 % yang menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamin oleh Rp. 0,46,- aktiva lancar. Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Aktiva lancer yang dimiliki PT. Dharmala Intiland yaitu aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu setahun lebih besar daripada PT.
Pakuwon Jati. Hasil ini menunjukkan bahwa PT. Dharmala Intiland mempunyai kemampuan membayar hutang lebih besar untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. b. Earning power ratio Pada PT. Dharmala Intiland rata-rata earning power ratio adalah sebesar – 1,1180 kali, menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,- aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan kerugian operasional. sebesar Rp. 1,12,-. Rata-rata earning power ratio pada PT. Pakuwon Jati. sebesar –6,0760 kali, berarti setiap Rp. 1,- aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan kerugian operasional sebesar Rp. 6,07. Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Dharmala intiland mempunyai kemampuan meminimalkan kerugian operasional lebih baik daripada PT. Pakuwon Jati. c. Total asset turn over Pada PT. Dharmala Intiland rata-rata total asset turn over adalah sebesar 0,1260 kali, berarti penjualan yang dihasilkan dengan menggunakan total aktiva sebesar 0,126 kali. Rata-rata total asset turn over pada PT. Pakuwon Jati sebesar 0,13 kali, berarti penjualan yang dihasilkan dengan menggunakan total aktiva sebanyak 0,13 kali. Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Dharmala Intiland mempunyai strategi pemasaran yang relatif sama efektif dengan PT. Pakuwon Jati sehingga penggunaan seluruh Aktiva dapat memperbesar volume penjualan. d. Receivable turn over Hasil perhitungan perputaran piutang atau receivable turn over masing-masing perusahaan dapat dilihat pada tabel diatas. Rata-rata hasil
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 163
perhitungan receivable turn over dari tahun 1998 sampai 2007 PT. Dharmala Intiland sebesar 0,2100 kali yang menunjukkan bahwa piutang berputar sebanyak 0,21 kali dalam setahun. Sedangkan rata-rata receivable turn over PT. Pakuwon jati sebesar 0,11 kali yang menunjukkan bahwa piutang berputar sebanyak 0,11 kali dalam setahun. Rata-rata hasil perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan perputaran piutang yang paling baik adalah PT. Dharmala Intiland karena rata-rata pertahunnya lebih baik dari PT. Pakuwon Jati. Dengan demikian PT. Dharmala Intiland dengan prosentase yang lebih tinggi daripada PT. Pakuwon Jati memiliki resiko kemacetan lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan penjualan kredit yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan, misalnya jangka waktu pembayaran. e. Financial turn over Rata-rata hasil perhitungan financial leverage dari tahun 1998 sampai 2007 pada PT. Dharmala Intiland sebesar 0,9310 atau 93,10%. Hal ini berarti bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang sebesar 93,10%. Sedangkan rata-rata. financial leverage PT. Pakuwon Jati sebesar 1,1370 atau 113,70% yang menunjukkan bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang sebesar 113,70%. Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Dharmala Intiland, memiliki proporsi financial leverage lebih kecil dibandingkan dengan PT. Pakuwon Jati. Dari keseluruhan perhitungan rasio yang sudah dikemukakan diatas dapat diketahui bahwa PT. Dharmala Intiland
Memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Pakuwon Jati. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan maka simpulan yang dapat diambil adalah 1. Dengan menggunakan analisis uji beda dua sample bebas (Independent sample T Test) diperoleh hasil bahwa dari keempat variabel (current ratio, earning power, total asset turn over dan financial leverage) yang diukur sebagai kinerja keuangan dua perusahaan tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara PT. Dharmala Intiland dan PT. Pakuwon Jati. Kecuali variabel receivable turn over dari PT. Dharmala Intiland yang memiliki perbedaan yang signifikan dengan receivable turn over dari PT. Pakuwon Jati. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen piutang dari PT. Dharmala Intiland lebih efektif dalam mencairkan piutang sehingga memperkecil terjadinya resiko tidak tertagihnya piutang. Karena hanya satu variabel saja yang mengalami perbedaan yang nyata. 2. Berdasarkan analisis rata – rata terhadap kelima variabel (current ratio, earning power, total asset turn over, receivable turn over dan financial leverage) tersebut, maka seluruh variabel yang diteliti menunjukkan bahwa PT. Dharmala Intiland memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Pakuwon Jati selama tahun 1998 sampai dengan tahun 2007. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
164 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
1. Para investor dapat menggunakan rasio keuangan di dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan atau badan usaha, sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keputusan investasi. Tetapi hal ini sebaiknya tidak hanya melihat dari rasio keuangan saja, karena sebenarnya masih banyak hal yakni faktorfaktor eksternal yang juga lebih berpengaruh besar terhadap nilai perusahaan tersebut. Selanjutnya, para investor maupun pihak manajemen juga harus lebih berhati-hati dalam melakukan analisis artinya harus memperhatikan faktor – faktor lain selain yang diteliti karena yang diteliti pengaruhnya sangat kecil. 2. Bagi peneliti selanjutnya supaya meneliti faktor – faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan selain yang sudah diteliti.
DAFTAR PUSTAKA Brealy, Richard and Myers S., 1994, Principles of Corporate Finance, San Fransisco : Mc. Graw Hill.
Brigham, EF dan LC Gapenski, 1996, Intermediate Financial Management, Fourt Edition, London : Dryden Press. Horne, James Van C, 1992, Fundamental of Financial Management, Eight Edition, New Jersey : Prentice hall International. Nasir, M, 1988, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia. Manness, Terry S., 1988, Introduction to Corporate, Singapore : Mc. Graw Hill Munawir, S., 1992, Analisa Laporan Keuangan, Jogyakarta : Liberty Riyanto, Bambang, 1995, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Jogyakarta : BPFE Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan, 1998, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES. Syamsuddin, Lukman, 1995, Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, Jakarta : Raja Grafindo Persada
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN...(Matheous Tamonsang) 165
166 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012