EFEKTIVITAS THE 5E LEARNING CYCLE MODEL DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERBASIS ICT (INFORMATION & COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN CHASSIS OTOMOTIF
Cahyo Aji Nugroho, Yuyun Estriyanto, S.T., M.T., Ngatou Rohman, S.Pd., M.Pd. Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan, Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419 Alamat korespondensi:
[email protected]
ABSTRACT Cahyo Aji Nugroho. THE EFFECTIVENESS OF INQUIRY 5E LEARNING CYCLE MODEL BASED ON ICT (INFORMATION&COMMUNICATION TECHNOLOGY) IN TEACHING AUTOMOTIVE CHASSIS. Thesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University. June 2013. The purpose of this research is to know the effectiveness of inquiry 5e learning cycle model based on ICT on learning outcomes and students’ activity in teaching automotive chassis in class XII SMK Pancasila in 2012/2013 academic year. Related to the objective of the research, the research used experimental method. The research design used is Quasi- Experimental Design with Pretest- Posttest and Control Group. The total number of population is 120 students coming from four classes. The sampling of the research is cluster random sampling. From the population, two classes/ clusters were taken randomly as the sample so there are two classes in this research, experimental and control groups. Experimental group used inquiry 5e learning cycle model based on ICT, Control group used lecture model based on ICT. Technique of the data collection consist of test and obsrvation letter. The data are analyzed by using t-test formula (t-test for independent sample). In this case, data which are analyzed are pre-test and post-test scores of the two groups. The result of t-test in post-test computation shows that t observation (t0) is 3.73. Value tt with degree of freedom 48 of t table (tt) = 2.00. In this case, to = 3.73 is higher than tt = 2.00 (to > tt). From the result, there are significant difference learning outcomes between using inquiry 5e learning cycle model based on ICT and by using lecture based on ICT. Observation result from observer concluded, there are significant difference on the students’ activity of chassis automotive between the students’ taught by using inquiry 5e learning cycle model based on ICT and those taught by using lecture based on ICT. The experimental group show that students’ activity better than control group. Based on the research finding above, it can be concluded that Inquiry 5e Learning Cycle Model Based on ICT is effective to learning outcomes and students’ activity in teaching automotive chassis in class XII SMK Pancasila in 2012/2013 academic year. Keywords: 5e learning cycle model, inquiry, learning outcomes, students’ activity.
ABSTRAK Cahyo Aji Nugroho. EFEKTIVITAS THE 5 ELEARNING CYCLE MODEL DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERBASIS ICT (INFORMATION&COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN CHASSIS OTOMOTIF. Skripsi, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2013. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penerapan model siklus pembelajaran 5e dengan pendekatan inkuiri berbasis ICT terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas XII SMK Pancasila tahun pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran chassis otomotif. Sesuai tujuan penelitian tersebut metode penelitian yangdigunakan adalah metode eksperimen (Eksperimental Research). Desain penelitian ini menggunakan QuasiExperimental Design with Pretest-Posttest and Control Group. Total populasi adalah 120 siswa yang berasal dari empat kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Mengambil dua kelas secara acak, menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model siklus pembelajaran 5e dengan pendekatan inkuiri berbasis ICT, kelas kontrol menggunakan model ceramah berbasis ICT. Teknikpengumpulan data terdiri dari tes dan lembar observasi. Teknik analisis datamenggunakan uji - t (t-test for independent sample). Analisis data dilakukan terhadap hasil pre-test dan post-test dari kedua kelas. Nilai post-testdari kedua kelasmelaluihasil perhitungan uji – t, diperoleh nilai to = 3,73. Nilai tt dengan derajad kebebasan 48 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh tt = 2,00. Diketahui bahwa nilai to = 3,73 lebih tinggi dari tt = 2,00 (to> tt). Oleh karena itu, ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran melalui hasil pengamatan observer menunjukkan adanya perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dengan model siklus pembelajaran 5e dengan pendekatan inkuiri berbasis ICTmenunjukkan tingkat keaktifan yang lebih baik selama proses pembelajaran dibanding kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa the 5 elearning cycle model dengan pendekatan inkuiri berbasisICT (information & communication technology) efektif terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas XII SMK Pancasila tahun pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran chassis otomotif. Kata kunci: model siklus pembelajaran 5e, inkuiri, hasil belajar, keaktifan siswa.
instrumental
A. PENDAHULUAN
input,
maupun
potensi
Pendidikan merupakan usaha nyata
enviromental input agar terjadi interaksi
untuk menyiapkan peserta didik melalui
yang optimal, yang pada akhirnya dapat
kegiatan
meningkatkan kualitas proses dan hasil
bimbingan,
pengajaran
dan
pelatihan. Pendidikan menjadi salah satu
belajar.
bagian yang menentukan kehidupan dan
Chassis otomotif adalah salah satu
masa depan. Guru sebagai pengelola
kompetensi kejuruan wajib bagi siswa
pembelajaran, harus mampu mengatur
SMK (Sekolah Menengah
dan
konsentrasi
menggali
potensi-potensi
dalam
pembelajaran, baik potensi raw input,
kejuruan
otomotif. chassis
Kejuruan) Kompetensi
otomotif
memuat
berbagai materi penting dalam kasus-
terhadap situasi lain. Kelima evaluasi
kasus kekinian yang sering terjadi pada
(evaluation), penilaian terhadap hasil
kendaraan. Sistem rem, transmisi, kopling
pembelajaran yang dilakukan yang setiap
merupakan contoh muatan pembelajaran
tahapan selalu melibatkan siswa.
yang terkandung di dalam kompetensi
Perkembangan teknologi masa kini,
chassis otomotif. Pada kenyataannya,
khususnya komputer dan internet telah
pembelajaran chassis otomotif khususnya
mengubah cara pandang dan berpikir
teori, dilaksanakan dengan model dan
secara
media pembelajaran
pendidikan
yang sederhana.
praktis
serta
Indonesia
efisien
pada
khususnya
dan
Muatan lebih dari setiap materi chassis
dunia pada umumnya. Semua dihadapkan
otomotif yang aplikatif bagi dunia kerja
pada ambang gerbang transisi yang
kurang diterima secara menyeluruh oleh
berbasis teknologi, dimana kecepatan
siswa.
Sehingga
diperlukan
model
penyampaian
solutif
untuk
informasi menjadi sangat penting dalam
membantu menyelesaikan permasalahan
rangka memajukan pendidikan. Berbagai
di atas.
penelitian baik di dalam maupun di luar
pembelajaran
The
5e
yang
Learning
Cycle
dan
menangkap
suatu
Model
negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan
pendekatan inkuiri adalah salah satu
bahan ajar yang disajikan dalam bentuk
model pembelajaran inovatif yang terdiri
media
atas 5 tahapan, yaitu yang pertama
&CommunicationTechnology)
keterkaitan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
(engagement),
membangkitkan minat siswa dengan cara
berbasis
ICT
(Information dapat
The 5e Learning Cycle Modeldengan
mengajukan pertanyaan dengan fenomena
pendekatan
yang
merupakan salah satu model pembelajaran
dihadapi.
Kedua,
eksplorasi
inkuiri
yang
dengan cara observasi atau pengamatan
menyelesaikan permasalahan di
terhadap
Model siklus pembelajaran 5e dengan
fenomena
nyata.
untuk
ICT
(exploration), melakukan penyelidikan
berbagai
solutif
berbasis
pendekatan
mendorong siswa untuk menjelaskan
tahapannya
konsep dengan kalimat mereka sendiri.
berbasis ICT untuk menyajikan media
Keempat, elaborasi (elaboration),siswa
pembelajaran
harus
dan
mengikuti perkembangan teknologi akan
kecakapan yang telah mereka miliki
menjadi solusi terhadap kesulitan belajar
konsep
melibatkan
yang
yang
atas.
Ketiga, eksplanasi (explanation), guru
mengaplikasikan
inkuiri
membantu
siswa
menarik,
setiap serta
dan
pada siswa pada kompetensi kejuruan
penelitian
eksperimental
chassis otomotif. Meskipun pembelajaran
ataulebih
variabel
bersifat teori, dengan cara semacam ini
variabels) dimanipulasi untuk mengetahui
akan
efeknya pada variabel terikat (dependent
dapat
mengadopsi
realita
di
lapangan secara lengkap dan terstruktur untuk dihadirkan dalam proses belajar di kelas.
adalah
satu
bebas(independent
variable). Desain penelitian ini menggunakan Quasi-Experimental Design with Pretest-
Penelitian
dilaksanakan
dan
Posttest
and
Control
Group.Pada
mengarah pada tujuan yang sebenarnya,
dasarnya desain ini memiliki kelompok
maka rumusan masalah pada penelitian
eksperimental dan kelompok kontrol.
ini sebagai berikut :
Kelompok
1. Apakah
penerapan
model
siklus
eksperimen
(menggunakan
model siklus pembelajaran 5e dengan
pembelajaran 5e dengan pendekatan
pendekatan
inkuiri berbasis ICT efektif terhadap
kelompok kontrol (menggunakan model
hasil belajar siswa kelas XII SMK
ceramah berbasis ICT). Menurut Burke,
Pancasila pada pembelajaran chassis
Pretest-Postest Control Desain Group
otomotif?
adalah desain penelitian yang mengelola
2. Apakah
penerapan
model
inkuiriberbasis
ICT)
dan
siklus
nilai post-test dari kedua kelompok
pembelajaran 5e dengan pendekatan
setelah keduanya diberikan pre-test dan
inkuiri berbasis ICT efektif terhadap
perlakuan (treatment) berupa penggunaan
keaktifan siswa kelas XII SMK
model pembelajaran(2000).
Pancasila pada pembelajaran chassis otomotif?
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Pancasila Surakarta pada tahun pelajaran 2012/2013. Mereka dikelompokkan ke dalam 7 kelas yang
B. METODE PENELITIAN Bentuk
adalah
terbagai dalam dua konsentrasi berbeda.
Penelitian
Dua konsentrasi tersebut meliputi 4 kelas
sebuah
otomotif dan 3 kelas produksi. Masing-
pendekatan sistematis dan ilmiah untuk
masing kelas terdiri dari 25-30 siswa.
memanipulasi satu atau lebih variabel,
Penelitian ini ditujukan pada konsentrasi
mengendalikan
otomotif, sehingga jumlah populasinya
penelitian
penelitian
ini
eksperimental.
eksperimental
merupakan
dan
mengukur
setiap
perubahan yang terjadi pada variabel yang lainnya. Secara umum prosedur dalam
adalah 120 siswa.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan Cluster Random Sampling
menganisa data menggunakan rumus ttest independent sample(Uji – t).
untuk mendapatkan sampel dari populasi.
Lebih
lanjut,
sebagai
prasyarat
Memilih secara acak 2 cluster (2 kelas)
penggunaan rumus uji – t, terlebih dahulu
dari set yang lebih besar dari semua
data dalam penelitian ini harus diuji
kelompok (4 cluster atau 4 kelas) dalam
normalitas
populasi dan mencakup semua elemen
normalitas menggunakan uji Liliefors,
dalam kelompok yang dipilih sebagai
sedangkan uji homogenitas menggunakan
sampel penelitian ini.
rumus Bartlet. Uji normalitas digunakan
dan
homogenitasnya.Uji
Teknik pengumpulan data dengan
untuk mengetahui apakah sampel yang
metode tes dan dokumentasi. Validitas
digunakan dalam penelitian berasal dari
yang digunakan dalam penelitian ini
populasi yang terdistribusi normal atau
adalah validitas instrumen. Selain itu
tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk
dilakukan
mengetahui apakah suatu sampel berasal
uji
instrumen.
keandalan/
Arikunto
mengemukakan
bahwa
reliabilitas
(2010:
221)
dari populasi yang homogen atau tidak.
"Reliabilitas
Kesimpulannya,
penelitian
ini
menunjukkan pada tingkat keterandalan
bertujuan untuk mengetahui efektivitas
sesuatu". Jadi instrumen yang reliabel
penerapan model siklus pembelajaran 5e
secara konsisten memberi ukuran yang
dengan pendekatan inkuiri berbasis ICT
relatif sama, Sehingga dapat dipercaya
terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa
dan dapat diandalkan.
kelas
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian
ini
XII
SMK
Pancasila
pada
pembelajaran chassis otomotif.
menggunakan
perbedaan dua rata-rata dengan cara data
C. HASIL PENELITIAN DAN
yang telah diperoleh dari tes kemudian
PEMBAHASAN
dianalisa
Dari hasil pretest, kelas eksperimen
untuk
mengetahui
apakah
terdapat perbedaan yang signifikan dalam
dan
hasil belajar materi chassis otomotif
kemampuan awal yang sama yaitu sebesar
antara siswa yang diajar dengan model
0,075
siklus
dengan
eksperimen sebesar 45,60 dan rata-rata
pendekatan inkuiri berbasis ICT, dengan
nilai kelas kontrol sebesar 45,33. Ini
siswa yang diajar dengan model ceramah
menunjukkan
berbasis ICT. Dalam hal ini, untuk
kemampuan
pembelajaran
5e
kelas
kontrol
dengan
menunjukkan
rata-rata
adanya awal
siswa.
nilai
kelas
kesamaan Dari
uji
normalitas dan homogenitas diperoleh
dibanding nilai post-test. Selain itu, hasil
kesimpulan bahwa kedua kelas tersebut
uji-t menunjukkan bahwa nilai to lebih
distribusinya normal dan homogen. Kelas
besar dari tt atau to > tt , yaitu nilai to
eksperimen dari nilai pre-test dan post-
sebesar 3,731 sedangkan tt sebesar 2,000.
test menunjukkan Lo yang lebih rendah
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
dari Lt (Lo< Lt) artinya distribusi kelas
ada perbedaan yang signifikan terhadap
tersebut normal. Sedangkan kelas kontrol
hasil belajar siswa pada pembelajaran
menunjukkan hal serupa, dari nilai pre-
chassis otomotif antara model siklus
test dan post-test menunjukkan Lo yang
pembelajaran
lebih rendah dari Lt (Lo< Lt) artinya
inkuiri berbasis ICT dibanding model
distribusi kelas kontrol tersebut normal.
ceramah berbasis ICT. Dari nilai rata-rata
Sedangkan
kelas
post-test, kelas eksperimen nilai rata-
kontrol
ratanya 84,80 sedangkan kelas kontrol
yang kurang
sebesar 71,47. Data ini menunjukkan
dariχt 2 atauχo 2<χt 2, artinya memenuhi
bahwa kelas eksperimen dengan model
syarat
siklus
uji
eksperimen
homogenitas,
dan
kelas 2
nenunjukkan nilai χo
bahwa
kedua
kelas
tersebut
5e
dengan
pembelajaran
pendekatan
5e
dengan
pendekatan inkuiri berbasis ICT lebih
homogen.
efektif dibanding kelas kontrol dengan model ceramah berbasis ICT.
1. Hasil Uji - t Setelah
semua
syarat
untuk
melakukan uji-t terpenuhi, selanjutnya melakukan analisis data pre-test dan post-
2. Hasil Keaktifan Siswa Keaktifan
siswa
selama
proses
kelas
pembelajaran menjadi data pendukung
eksperimen maupun kelas kontrol. Uji-t
yang turut serta sebagai pertimbangan
dilakukan untuk mengetahui seberapa
efektivitas sebuah model pembelajaran.
besar signifikansi perbedaan hasil belajar
Penelitian ini melibatkan empat orang
siswa pada pembelajaran chassis otomotif
observer yang bertanggung jawab untuk
antara model siklus pembelajaran 5e
mengamati
dengan pendekatan inkuiri berbasis ICT
pengamatan empat orang observer yang
dibanding model ceramah berbasis ICT.
tertulis dalam lembar observasi dapat
Hasil
uji-
disimpulkan bahwa tingkat keaktifan
tmenunjukkan bahwa ada selisih nilai
siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi
yang
daripada kelas kontrol. Indikator-indikator
test
dari
kedua
analisis
besar
kelas,
data
diantara
baik
dengan
nilai
pre-test
keaktifan
siswa.
Hasil
yang
digunakan
mengukur
2. Dari hasil pengamatan tim observer
keaktifan siswa, pada kelas eksperimen
menunjukkan bahwa ada perbedaan
menunjukkan perbandingan yang lebih
keaktifan siswa pada pembelajaran
baik dibanding kelas kontrol. Dengan kata
chassis otomotif antara model siklus
lain, pembelajaran dengan model siklus
pembelajaran 5e dengan pendekatan
pembelajaran
inkuiri berbasis ICT dibanding model
5e
untuk
dengan
pendekatan
inkuiri berbasis ICT tingkat keaktifan
ceramah
berbasis
ICT.
Kelas
siswanya lebih tinggi dibanding model
eksperimen dengan model siklus
ceramah berbasis ICT.
pembelajaran 5e dengan pendekatan inkuiri berbasis ICT menunjukkan
D. SIMPULAN
tingkat keaktifan yang lebih baik
1. Dari hasil uji - t dapat disimpulkan
selama
proses
pembelajaran
bahwa ada perbedaan yang signifikan
dibanding kelas kontrol.
(to> tt) terhadap hasil belajar siswa
dapat
pada pembelajaran chassis otomotif
siklus
antara model siklus pembelajaran 5e
pendekatan
dengan pendekatan inkuiri berbasis
efektif terhadap keaktifan siswa kelas
ICT
XII
dibanding
model
ceramah
berbasis ICT. Hal ini terlihat pada nilai
post-test
kedua
Sehingga,
disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri
SMK
5e
dengan
berbasis
Pancasila
ICT
pada
pembelajaran chassis otomotif.
kelompok
dengan perhitungan analisis uji – t,
E. DAFTAR PUSTAKA
diperoleh nilai to = 3,73. Nilai tt dengan derajad kebebasan 48 dan
Akinoglu, Orhan. (2008). Assessment of
taraf signifikansi 0,05 diperoleh tt =
The
2,00. Dari data ini dapat dilihat
Implementation Process in Science
bahwa nilai to = 3,73 adalah lebih
Education Upon Students’ Points of
tinggi dari tt = 2,00 atau to> tt. Data
Views. Ataturk: Marmara University
ini
menunjukkan
bahwa
kelas
eksperimen dengan model siklus pembelajaran 5e dengan pendekatan
Inquiry-Based
Project
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
inkuiri berbasis ICT lebih efektif dibanding
kelas
kontrol
model ceramah berbasis ICT.
dengan
Brickman,
Peggy.,
Gormally,
Cara.,
&Armstrong, Norris. (2009). Effects
of
Inquiry-based
Learning
on
Roestiyah NK. (2001).Strategi Belajar
Students’ Science Literacy Skills and
Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3 (2), 16. Budiono.
(2004).
Statistika
untuk
Quantitative
and
Qualitative Approaches. USA: A Pearson Education Company.
Jakarta:
PT
Rineka Cipta. Gulo,
W.
Bandung:
Schwarz, C.V., & Gwekwerere, Y.N. (2007). Using a guided inquiry and instructional
framework
(EIMA) to support preservice K-8 science teaching. Science Education, 91, 158-186.
(2002).
Strategi
Belajar-
Mengajar. Jakarta: Grasindo. Hermawan,
Pembelajaran.
Alfabeta.
modeling
Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar Pembelajaran.
Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna
Burke, Johnson. (2000). Educational
dan
Pengajaran (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Research:
Rohani HM, Ahmad. (2004). Pengelolaan
Ruswandi,
dkk.
Slameto. (2003). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT
(2007).
Metode Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
Rineka Cipta. Sriyono, dkk. (2002). Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: PT
Jill L. Lane. (2007). Inquiry-based Learning.
Rineka Cipta.
Penn State: Schreyer Institute.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Johnson,
Burke.
Research:
(2000).
Educational
Quantitative
and
Qualitative Approaches. USA: A Pearson Education Company. Prasetyo, Bambang., Jannah, Miftahul.
(2012).
Metode
Kuantitatif:
Teori
Penelitian dan
Aplikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, ALFABETA.
danR&D).
Bandung: