FEDERATION CYNOLOGIQUE INTERNATIONALE (AISBL) 13, Place Albert 1er, B - 6530 Thuin (Belgique), tel : ++32.71.59.12.38, fax :++32.71.59.22.29, email :
[email protected]
________________________________________________________________________
BUKU PANDUAN FCI untuk
Ujian Internasional Anjing Karya Guna dan
Ujian Internasional Anjing Pelacak (Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia) oleh Liman Fransiskus
Dilaksanakan berdasarkan instruksi dari Komisi Anjing Kerja FCI Frans Jansen (NL) Guenther Diegel (D) Wilfried Schaepermeier (D) Edgar Scherkl (D) Pierre Walhlstroem (S) Fons Van den Bosch (B) Robert Markschlaeger (A)
Peraturan ini disetujui oleh Komite Umum FCI di Roma pada 13 April 2011 Peraturan ini berlaku mulai 1 Januari 2012
1
PENDAHULUAN Sejak lebih dari dari 12,000 tahun, anjing telah menjadi temat umat manusia. Melalui penjinakan pada anjing, suatu hubungan social yang dekat terbentuk dengan umat manusia dan pada hal tertentu tergantung padanya. Dengan adanya hal ini, muncul tanggung jawab tertentu pada umat manusia untuk memastikan anjing dalam keadaan baik. Secara langsung ketika dalam latihan baik kesehatan fisik maupun mental dari anjing menjadi prioritas utama. Sangat penting sekali bahwa anjing harus diperlakukan dengan adil, terkotrol, dan secara manusiawi. Ini juga harus termasuk perawatan yang memadai pada anjing melalui pemberian nutrisi yang tepat dan air begitu juga dengan mejaga kesehatannya yang mana termasuk perlu seperti memberikan vaksinasi yang teratur dan pemeriksaan oleh dokter hewan. Disamping itu ada tanggung jawab tambahan untuk mensosialisasikan anjing dengan benar dan memastikan pemberian latihan untuk memenuhi kebutuhannya. Selama perjalanan sejarah, anjing memiliki berbagai jenis pekerjaan untuk membantu manusia. Di zaman modern ini, banyak pekerjaan itu telah diatasi dengan teknologi. Untuk alasan ini, pemilik anjing memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anjing harus memiliki aktifitas lain yang disebabkan oleh hilangnya pekerjaan dulu maupun latihan yang memadai dan aktifitas yang menawarkan hubungan dekat dengan manusia. Dalam sudut pandang ini ujian kepatuhan –BH-, ujian ketrampilan untuk anjing karya guna, ujian pelacakan –FH- dan ujian pencarian artikel –STP-, perlu untuk diperhitungkan. Anjing harus dipekerjakan sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Disamping pelatihan yang memadai, dia harus memiliki kerja yang intens dengan aktifitas yang mempertimbangkan kemampuan dia belajar, kebutuhan dia latihan maupun kemampuan lainnya. Berbagai jenis olah raga anjing menyediakan tempat yang luar biasa. Anjing yang tidak memiliki cukup aktifitas menonjol dan ini dapat menyebabkan pengaduan dari masyarakat. Seseorang yang melatih atau melakukan olah raga dengan anjingnya, harus menggunakan suatu metode pelatihan yang benar dengan tujuan untuk mencapai kemungkinan terbaik hubungan antara dirinya sendiri dengan anjingnya. Tujuan dari semua latihan adalah untuk menyampaikan kepada anjing apa yang kita ingin dia lakukan dengan cara sedemikian rupa yang dia dapat memahaminya. Perjanjian harmonis antara manusia dan anjingnya, terlepas dari olah raga anjing, adalah dasar dari semua aktifitas. Untuk mencapai keharmonisan, sangat penting memahami dunia anjing dan pemahaman kemampuannya. Tetap menjadi tanggung jawab etis dari manusia untuk memelihara dan melatih dengan baik anjingnya. Metode yang diaplikasikan harus memenuhi standar dari ilmuan perilaku, terutama dalam hal tentang trah. Dalam rangka untuk mencapai didikan, latihan atau efek latihan, sangat penting untuk tidak menggunakan paksaan dan menggunakan metode positif pada anjing. Selanjutnya sangat penting untuk menolak penggunaan teknik yang tidak benar pada latihan, pemeliharaan dan alat bantu latihan. Menggunakan anjing untuk olah raga anjing harus diorientasikan sesuai dengan kapabilitasnya, jiwa kompetitifnya dan kerelaannya. Mempengaruhi kapabilitas anjing belajar melalui penggunaan obat-obatan atau kekejaman terhadap hewan harus ditolak. Kita harus hati-hati mengakui kapabilitas dari anjing. Menuntut anjing bekerja dengan kapabilitas yang tidak dia miliki, bertentangan dengan setiap tingkat etika kesadaran. Hanya seseorang yang menerima tanggung jawab untuk menjadi teman sejati dengan anjingnya akan membawa anjing yang sehat dan punya kapabilitas untuk mengikuti ujian, kejuaraan dan latihan.
2
Daftar Isi: Bagian Utama Masa Berlaku Informasi Umum Musim Ujian Organisasi Penyelenggara Ujian / Sekretaris Ujian (PL) Juri Ujian (LR) Peserta Ujian Persyaratan Kalung / Membawa Tali Penuntun Terminasi Karena Sakit / Cedera Kewajiban Memasang Brangus Syarat Mengikuti Ujian Pengujian Temperamen Evaluasi Diskualifikasi Bantuan Evaluasi Gelar Anjing Kerja Buku Penilaian (Logbook) Kewajiban Vaksinasi Hari Ujian Pengawasan Ujian Upacara Penghargaan / Piala Peraturan Seorang Helper / Figuran Hak Disiplin Evaluasi TSB – Bagian Fase “C” (berlaku untuk seluruh level ujian) Peraturan khusus Kejuaraan Dunia Evaluasi Temperamen Ujian dasar dengan test temperamen dan pemeriksaan dokumentasi pawang A- Ujian Anjing Karya Guna 1-3 (APr 1-3) Pelacakan 1-3 (FPr 1-3) Kepatuhan 1-3 (UPr 1-3) Penjagaan 1-3 (SPr 1-3) IPO ZTP (Ujian Kelayakan Trah) IPO-VO (Ujian Pendahuluan IPO) Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -1 Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -2 Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -3 Ujian Anjing Pelacak – Level 1 - FH 1 Ujian Anjing Pelacak – Level 2 - FH 2 Ujian Internasional Anjing Pelacak - IPO-FH Ujian Indikasi Artikel 1-3 (StPr 1-3) Lampiran Pola untuk Ujian IPO Singkatan Umum FCI – Federation Cynologique International IPO – International Trial Rules LAO – National Organization (Organisasi Nasional) AKZ – Training degree (Tingkat Latihan) LR – Trial judge (Juri Ujian)
Halaman 3 Halaman 4 Halaman 4 Halaman 4 Halaman 4 Halaman 5 Halaman 5 Halaman 6 Halaman 7 Halaman 8 Halaman 8 Halaman 8 Halaman 9 Halaman 10 Halaman 10 Halaman 11 Halaman 11 Halaman 11 Halaman 12 Halaman 12 Halaman 12 Halaman 12 Halaman 13 Halaman 13 Halaman 14-18 Halaman 18 Halaman 19 Halaman 19 Halaman 19 Halaman 19-21 Halaman 21-27 Halaman 28 Halaman 28 Halaman 28 Halaman 29 Halaman 30-39 Halaman 40-47 Halaman 48-68 Halaman 69-91 Halaman 91-114 Halaman115-117 Halaman118-120 Halaman121-124 Halaman125-128 Halaman129-132
PL - Trial Secretary (Seketaris Ujian) HL - Helper (Penjahat di Proteksi) HF - Handler (Pawang Anjing) FL - Track layer (Pembuat Jejak) HZ - Verbal Command (Perintah) 3
Referensi: Dibawah teks ini perintah verbal yang ditunjuk harus diterjemahkan kedalam bahasa perintah verbal masing masing Negara. Segera setelah ujian peraturan ini diterapkan, semua peraturan sebelumnya kehilangan keabsahannya. Teks Bahasa Jerman merupakan versi resmi dan mengikat bagi penerjemah. BAGIAN UTAMA Masa Berlaku Panduan ini ditulis oleh Komisi Anjing Kerja FCI dan disetujui serta disepakati oleh Komite Umum FCI di Roma, Italy pada tanggal 13 April 2011. Panduan ini berlaku segera mulai tanggal 1 Januari 2012 dan akan menggantikan seluruh peraturan sebelumnya. Panduan ini ditulis dalam bahasa Jerman dan disetujui oleh Komisi. Jika terdapat keraguan, terutama ketika menerjemahkan ke dalam bahasa lain, tulisan bahasa Jerman yang asli yang dijadikan sebagai acuan. Paduan ini berlaku untuk seluruh negara yang merupakan anggota dari FCI dan mitra kontraknya. Semua acara ujian internasional yang diselenggarakan termasuk latihan dan kejuaraan harus tunduk pada buku panduan ini. Informasi Umum Ujian dan kejuaraan harus mewakili dua tujuan. Setelah lulus ujian, masing-masing anjing akan menerima gelar sesuai dengan tujuan tertentu sementara disisi lain ujian ini memberikan kontribusi untuk kesehatan secara keseluruhan dan etika kerja anjing terutama dalam hal menjaga kegunaannya dari generasi ke generasi dan/atau meningkatkannya. Mereka juga ambil bagian dalam mempromosikan kesehatan dan kebugaran. Lulus satu ujian berfungsi sebagai bukti bahwa anjing itu layak untuk dikembangbiakan. Kami menyarankan bahwa organisasi-organisasi nasional (PERKIN) mempromosikan IPO. Acaraacara internasional harus diselenggarakan menggunakan peraturan IPO. Semua ujian dan pertandingan bagi yang mengikuti harus melaksanakan dan berprilaku dengan benar tunduk dibawah peraturan yang sportif. Aturan-aturan yang mengatur panduan ini adalah mengikat. Semua peserta harus memenuhi tuntutan derajat kerja yang sama. Ujian ini harus terbuka untuk umum tempat dan waktu penyelenggaraan diberithaukan kepada para anggota. Acara ujian dan kejuaraan harus menyelesaikan secara lengkap tingkat ujian atau menyelesaikan bagian phase sesuai tingkat ujian. Hanya satu tingkat ujian yang lengkap lulus dalam satu acara akan dihitung sebagai satu gelar. Gelar yang diberikan harus dapat diterima oleh semua Negara anggota FCI. Di Negara dimana hukum melarang test penggunaan tongkat pemukul, panduan ini dapat diimplementasikan tanpa tongkat pemukul Musim Ujian Ujian dapat diadakan sepanjang tahun jika cuaca mendukung dan tidak berisiko kepada kesehatan serta keamanan pada manusia dan hewan. Jika tidak, acara tersebut tidak bisa diselenggarakan. 4
Keputusan ini dibuat oleh Juri Ujian. Organisasi Nasional (PERKIN) berhak membatasi musim ujian untuk wilayah mereka masing-masing. Organisasi Penyelenggara Ujian / Sekretaris Ujian (PL) Sekretaris ujian bertanggung jawab mengatur acara ujian. Dia menangani dan mengawasi semua tugas yang diperlukan untuk mempersiapkan dan melaksanakan suatu ujian. Dia harus memastikan ujian yang benar dari acara tersebut dan harus siap untuk melayani juri sampai acara tersebut berakhir. Oleh karena itu sekretaris ujian tidak diperkenankan untuk membawa anjing ikut bermain atau menerima tugas lain. Dia bertanggung jawab untuk: • • • • • • • •
Menyediakan seluruh kebutuhan otorisasi acara. Mencari lapangan untuk pelacakan yang layak untuk semua level sesuai peraturan yang berlaku. Membuat suatu pengaturan bersama pemilik lapangan / tempat dan orang-orang yang berkemungkinan mempunyai hak atas properti ini. Mendapatkan sukarelawan yang berpengalaman sebagai contoh helper / decoy dalam untuk tahap ujian proteksi, pembuat jejak, sekelompok 4 orang, dll. Pengamanan pada hari pelaksanaan ujian. Menyediakan peralatan yang diperlukan dan alat pengaman yang baik bagi helper Menyediakan formulir, seperti buku juri dan kertas penilaian untuk seluruh level tingkat ujian. Membuat buku penilaian, lembar pendaftaran, bukti vaksinasi dan jika diperlukan bukti tanggungan asuransi yang tersedia.
Sekretaris ujian harus menginformasikan lokasi ujian, waktu dimulainya ujian, petunjuk menuju lokasi ujian, jenis pengujian dan jumlah anjing peserta kepada juri, tiga hari sebelumnya. Jika sekretaris ujian gagal menyediakan informasi tersebut untuk juri, maka juri berhak untuk mengundurkan diri dari acara tersebut. Formulir otorisasi acara tersebut harus diperlihatkan kepada juri sebelum acara tersebut dimulai. Juri Ujian Tuan rumah bertanggung jawab untuk mengundang juri yang diberikan hak untuk melakukan ujian IPO, atau organisasi nasional (PERKIN) dapat menugaskan salah satu juri. Untuk Kejuaraan Dunia, para juri ditugaskan oleh Komite Anjing Kerja FCI. Jumlah juri yang diundang terserah kepada tuan rumah, bagaimanapun satu juri hanya boleh menilai maksimum 36 bagian fase per hari. (tidak berlaku untuk kejuaraan dunia) FPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase UPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase SPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase StPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase BH/VT sama dengan 2 bagian fase IPO-VO IPO ZTP sama dengan 3 bagian fase IPO-1, IPO-2, IPO 3 sama dengan 3 bagian fase FH 1 – FH 2 sama dengan 3 bagian fase IPO – FH sama dengan 3 bagian fase
5
Untuk acara utama yang dijadwalkan oleh menetapkan peraturan khusus.
(PERKIN) organisasi nasional,
PERKIN dapat
Para juri tidak diperbolehkan untuk mengevaluasi anjing milik mereka sendiri atau namanya terdapat dalam kepemilikannya, atau anjing yang pemiliknya berdomisili dengan dia atau anjing yang dibawa oleh seseorang yang tinggal serumah dengannya. Seorang juri tidak diperbolehkan untuk membawa seekor anjing dalam ujian dimana dia adalah juri yang resmi pada ujian tersebut. Juri tidak diijinkan untuk mempengaruhi atau mengacaukan penampilan anjing melalui perilakunya. Juri bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengaplikasikan peraturan ujian yang sah dengan benar. Juri berhak untuk menghentikan suatu ujian jika ujian tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan ujian dan instruksi dari juri tersebut diabaikan. Dalam kasus yang demikian, juri harus memberikan suatu laporan kepada PERKIN. Juri ujian diberikan otorisasi untuk mendiskualifikasi seorang pawang dalam suatu acara karena berprilaku tidak sportif, membawa barang-barang yang bersifat motivasi, tidak mematuhi peraturan, tidak mematuhi panduan anti kekerasan pada hewan, dan semua hal yang melanggar adat budaya setempat. Suatu terminasi yang premature pada suatu ujian harus dijelaskan dalam logbook. Dalam hal diskualifikasi semua nilai yang diperoleh tidak akan dihitung. Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Kritikan berbentuk apapun mengenai evaluasi dapat mendorong kearah pembubaran dan biasanya dapat diikuti dengan tindakan pendisiplinan. Dalam kasus yang sederhana, suatu keluhan mengenai pelanggaran peraturan ujian tentang juri dan bukan keputusan juri, dapat dilaporkan dalam jangka waktu delapan hari. Keluhan tersebut disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh pihak yang mengajukan keluhan dan sedikitnya ada satu saksi, melalui sekrtaris ujian dari klub tuan rumah atau organisasi nasional (PERKIN). Penerimaan terhadap suatu keluhan tidak secara otomatis mendorong kearah revisi evaluasi juri tersebut. Suatu keputusan dibuat berdasarkan rundingan anggota komite PERKIN yang berhubungan. PERKIN dapat menyampaikan keluhan tersebut kepada Komite FCI bagian Anjing Kerja yang sebagai pembuat keputusan akhir. Peserta Ujian Peserta ujian harus mendaftar sebelum batas akhir waktu pendaftaran ujian tersebut. Dengan ketentuan dalam formulir pendaftaran, peserta setuju untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran. Seandainya peserta tidak dapat mengikuti ujian dengan alasan apapun, peserta harus segera menghubungi sekretaris ujian (PL). Peserta diharuskan untuk menyediakan buku vaksin dan menegakkan pedoman anti kekerasan pada hewan. Para peserta harus mengikuti instruksi juri (LR) begitu juga sekretaris ujian (PL). Para handler harus menunjukkan sportifitas dan kelakuan yang baik dan tanpa memperhatikan hasil nilai bagian fase manapun, dia diharuskan untuk menyelesaikan bagian fase yang belum selesai. Ujian berakhir dengan pengumuman nilai akhir (penutupan acara) dan menyerahkan kembali buku penilaian. Juri mempunyai hak untuk mengakhiri ujian seekor anjing, walaupun berlawanan dengan keingingan handler, jika anjing terluka atau tidak mampu. Jika seorang handler menarik anjingnya keluar pada waktu ujian, maka juri akan memberikan keterangan tidak baik pada buku penilaian dengan catatan tidak baik karena diterminasi. Bila anjing ditarik keluar karena cedera dan ada surat keterangan dari dokter bersangkutan, maka dibuku penilaian akan dibuat keterangan anjing diterminasi karena sakit. Juri mempunyai hak untuk mendiskualifikasi seorang handler dari lokasi 6
ujian jika kurang sportif, membawa barang motivasi, pelanggaran terhadap peraturan ujian atau melanggar peraturan anti kekerasan terhadap hewan dan melanggar ketentuan adat istiadat setempat. Suatu terminasi yang premature harus dicatat dalam buku penilaian (logbook) dengan alasan yang berhubungan. Semua nilai yang diperoleh tidak akan diakui dalam hal diskualifikasi. Handler harus membawa tali penuntun anjing selama ujian. Ini termasuk anjing harus menggunakan kalung choke chain dalam posisi normal. Kalung leher lain atau tambahan seperti kalung kulit atau kalung anti kutu, dll tidak diperbolehkan selama ujian. Peraturan ini tidak berlaku pada ujian BH dengan tes prilaku, dimana penggunaan kalung lain diperbolehkan. Ujian dimulai dengan tes temperamen dan begitu juga harus dijaga selama ujian termasuk pada waktu penutupan upacara penghargaan. Tali penuntun dapat disimpan sehingga tidak kelihatan oleh anjing atau pawang dapat mengalungkan tali penuntun tersebut dipundaknya dari arah kiri atas ke kanan bawah. Perintah lisan seperti yang tertera pada peraturan ujian diberikan dalam suara yang normal, pendek dan terdiri dari satu kata. Perintah-perintah dalam peraturan ujian hanya merupakan saran. Penggunaan perintah yang sama harus pada rutinitas yang sama. Jika peserta lebih dari satu untuk level ujian yang sama, maka nomor urut peserta akan diundi. Minimal 4 peserta dalam satu ujian. Hanya satu peserta yang diuji tidak diperbolehkan. Seorang pawang yang cacat dan tidak dapat membawa anjingnya disebelah kiri, diperbolehkan dia untuk membawa anjingnya di sebelah kanan. Dalam hal seperti ini, seperti peraturan yang diuraikan sebelumnya yang diutamakan adalah anjing memperlihatkan kerjanya disebelah kanan terbalik dari yang tertulis dalam peraturan yakni sebelah kiri. Setiap titel boleh diulangi sebanyak yang kita inginkan, ujian yang harus diambil adalah 1-2-3. Untuk dapat mengikuti ujian dilevel yang lebih tinggi, sebelumnya pawang harus lulus ujian pada level yang lebih rendah. Persyaratan Kalung / Membawa Tali Penuntun Oleh karena alasan keamananan pawang harus membawa tali penuntun bersamanya selama ujian baik itu dengan mengalungkan tali penuntun tersebut dipundaknya (cantolan ada disamping badan berlawanan dari posisi anjing) atau tidak sama sekali kelihatan, ini termasuk bahwa anjing harus terus menggunakan kalung dilehernya. Untuk itu juri harus selalu memperhatikan hal ini. Kalung leher tidak boleh tajam, berduri atau sejenis pengait lainnya. Kalung harus terpasang longgar dileher. Apapun namanya kalung anti kutu harus dilepaskan sebelum mengikuti ujian. Jenis kalung leher choke, terutama mengenai beratnya, tidak boleh menyimpang jauh dari yang ada dipasaran. Jika muncul kecurigaan seperti penipuan dengan menyamarkan kalung tajam atau berduri sejenisnya seperti kalung choke, juri akan mendiskualifikasi pawang dari ujian tersebut. Dalam buku penilaian score book: “Diskualifikasi karena tidak sportif” Semua poin yang diperoleh di coret Untuk bagian fase pelacakan anjing diperbolehkan menggunakan harness disamping kalung choke atau rompi. Jika anjing mengalami cedera pada waktu ujian atau karena sesuatu kemampuannya terganggu, juri 7
berhak untuk menterminasi ujian pada anjing tersebut, meskipun mendapatkan protes dari pawangnya. Terminasi Karena Sakit / Cedera Jika seekor anjing yang akan diuji pada ujian sakit, maka hal ini harus diatur sebagai berikut: Jika pawang melaporkan setelah menyelesaikan satu bagian fase dengan anjing yang sakit, dia harus ke dokter hewan untuk mendapatkan sertificat. Untuk buku penilaian logbook “Terminasi karena sakit”. Jika pawang menolak untuk ke dokter, maka di buku penilaian logbook tertulis “Kurang karena terminasi”. Sertifikat boleh menyusul. Jika pawang tidak menyerahkannya dalam waktu 4 hari, maka juri akan mengisi buku penilaian logbook tetap “Kurang karena terminasi”. Buku penilaian logbook akan dikembalikan kepada pawang. Jika pawang menolak untuk meninggalkan buku penilaian logbook kepada juri, maka akan dicatat dalam buku tersebut “Kurang karena terminasi” sesegera mungkin. Pawang bertanggung jawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan pengiriman balik buku penilaian tersebut. Catatan: Tetap jelas bahwa juri sendiri dapat memutuskan untuk menterminasi jika dia menemukan anjing yang ikut ujian menurut dia bahwa dalam keadaan sakit atau cedera. Begitu juga terhadap anjing yang terlalu tua oleh karena hukum anti kekerasan terhadap hewan, maka tidak diperbolehkan untuk lanjut ujian. Dicatat dalam buku penilaian logbook: “Terminasi karena cedera” Kewajiban Memasang Brangus Ketentuan untuk membawa anjing ditempat umum diamanatkan oleh hukum undang-undang masing-masing Negara. Pawang yang terikat dengan hukum ini, boleh membawa anjing mereka ujian BH/VT dengan menggunakan bragus. Jika anjing cedera waktu ujian atau sesuatu yang menyebabkan kemampuannya jadi terganggu, juri harus menterminasi ujian pada anjing tersebut meskipun pawang protes terhadap keputusan tersebut. Syarat Mengikuti Ujian Pada hari pelaksanaan ujian, anjing harus telah mencapai umur yang diharuskan. Tidak ada pengecualian. Anjing diharuskan lulus ujian BH-VT yang aturannya disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan oleh organisasi nasional (PERKIN) BH/VT - IPO-VO IPO ZTP FPr 1-3 UPr 1-3 SPr 1-3 StPr 1-3 (Article search)
15 months 15 months 15 months 15 months 18 months 15 months
IPO – 1 IPO – 2 IPO – 3 FH 1 FH 2 IPO-FH
18 months 19 months 20 months 18 months 18 months 20 months
Kita harus memahami bahwa FPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk pelacakan bagian fase A dari peraturan ujian IPO, kita juga harus memahami bahwa UPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk kepatuhan bagian fase B dari peraturan ujian IPO dan kita harus paham bahwa SPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk Proteksi bagian fase C dari peraturan ujian IPO. Rutinitas ujian ini dapat diuji sebagai bagian fase tunggal, tanpa mendapatkan sertifikat resmi apapun. Semua anjing terlepas dari ukurannya, trahnya atau pedigreenya boleh berpartisipas dalam ujian. 8
Anjing yang ikut harus memenuhi semua syarat peraturan ujian IPO. Seorang pawang diijinkan untuk mengikuti satu ujian per hari. Seorang pawang diijinkan untuk menuntun maksimum dua ekor anjing per ujian. Seekor anjing hanya boleh menerima satu titel dalam satu ujian. Pengecualian: BH/VT dan IPO level 1 atau FH level 1 Anjing betina yang dalam masa birahi boleh berpartisipasi dalam seluruh ujian. namun, harus dipisahkan dengan anjing peserta lain. Pada bagian fase A, mereka akan diuji sesuai nomor urut, tetapi untuk bagian lainnya mereka akan ditempatkkan pada urutan akhir. Anjing betina yang kelihatan hamil atau yang sedang menyusui atau yang membawa anak bersamanya tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian. Anjing yang sakit dan diduga sakit Menular tidak diperbolehkan mengikuti semua acara tersebut.
Pengujian Temperamen Melaksanakan Pengujian Temperamen Sebelum ujian dimulai, sebelum pengujian bagian fase yang pertama, juri harus melakukan ujian terpisah terhadap anjing. Ujian ini termasuk pengecekan (seperti memeriksa tato atau chip, dll). Selanjutnya anjing yang tidak melewati pengujian ini tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam ujian atau dengan kata lain anjing didiskualifikasi. Pemilik anjing yang anjingnya menggunakan chip bertanggung jawab untuk menyediakan alat pembaca chip tersebut. Juri akan melanjutkan pengevaluasian perilaku anjing sepanjang ujian berlangsung. Juri diwajibkan untuk menterminasi anjing dengan segera dari ujian jika anjing tersebut menunjukkan suatu perilaku yang salah. Ini harus dicatat dalam buku penilaian logbook. Anjing yang didiskualifikasi oleh karena kesalahan perilaku harus dilaporkan secara tertulis kepada komite bagian anjing kerja PERKIN yang berwewenang. Pelaksanaan Pengujian Temperamen
1. Tes temperamen harus dilakukan pada kondisi lingkungan yang normal dalam lokasi yang netral untuk anjing. 2. Setiap anjing akan diperkenalkan kepada juri secara terpisah. 3. Anjing akan diperkenalkan kepada juri dengan menggunakan tali penuntun yang biasa. Tali penuntun harus dipegang dengan longgar. 4. Juri harus menghindari segala jenis provokasi. Anjing harus menerima untuk disentuh. Penilaian 1. Perilaku positif dari anjing: Anjing menunjukkan dirinya dalam keadaan netral, percaya diri, pasti, penuh perhatian, penuh tenaga, dan tenang. 2. Kasus yang masih bisa diterima: Anjing menunjukkan sedkit kurang stabil atau sedikit gugup, sedikit merasa tidak aman. Anjing yang demikian masih diperbolehkan untuk ujian, tetapi harus diperhatikan dengan seksama selama ujian berlangsung. 3. Perilaku negatif atau kesalahan perilaku dari anjing: Anjing yang pemalu, tidak merasa aman, takut, sensitive terhadap suara tembakan, tak bisa dikontrol, yang menggigit atau agresif akan didiskualifikasi. 9
Evaluasi Kinerja anjing dievaluasi dengan poin dan peringkat (kualifikasi). Peringkat (kualifikasi) dan nilainilai yang berhubungan harus mencerminkan kualitas dari masing masing rutinitas. Tabel nilai: Nilai Maksimum 5 poin 10 poin 15 poin 20 poin 30 poin 35 poin 70 poin 80 poin 100 poin
Sempurna 5 10 15.0-14.5 20.0-19.5 30.0-29.0 35.0-33.0 70.0-66.5 80.0-76.0 100.0-96.0
Sangat Baik 4.5 9.5-9.0 14.0-13.5 19.0-18.0 28.5-27.0 32.5-31.5 66.0-63.0 75.5-72.0 95.5-90.0
Baik 4 8.5-8.0 13.0-12.0 17.5-16.0 26.5-24.0 30.5-28.0 62.5-56.0 71.5-64.0 89.5-80.0
Perhitungan dalam persentase: Evaluasi Persentase Perolehan Sempurna = minimal 96% Sangat Baik = 95 s/d 90% Baik = 89 s/d 80% Memuaskan = 79 s/d 70% Kurang = dibawah 70%
Memuaskan 3.5 7.5-7.0 11.5-10.5 15.5-14.0 23.5-21.0 27.5-24.5 55.5-49.0 63.5-56.0 79.5-70.0
Kurang 3.0-0 6.5-0 10.0-0 13.5-0 20.5-0 24.0-0 48.5-0 55.5-0 69.5-0
Pengurangan Atau sampai minus 4% Atau minus 5 s/d 10% Atau minus 11 s/d 20% Atau minus 21 s/d 30% Atau minus 31 s.d 100%
Selama pengevaluasian terhadap fase tertentu hanya nilai penuh yang diberikan. Namun dengan rutinitas yang berdiri sendiri, sebagian nilai dapat diberikan. Untuk hasil akhir jika nilai yang diberikan dengan tidak penuh, nilai tersebut dapat dibulatkan ke atas maupun ke bawah. Bila terjadi jumlah total nilai yang sama, nilai tertinggi pada bagian C yang akan menang. Bila pada bagian C masih terjadi kesamaan, maka nilai bagian B yang tertinggi yang akan menang. Total nilai yang ketepatan bersamaan pada ke tiga bagian ujian tersebut, akan tercatat seri. Diskualifikasi: Jika seekor anjing meningggalkan pawang atau lapangan sewaktu ujian dan tidak kembali setelah menerima tiga perintah, anjing tersebut akan didiskualifikasi. Semua nilai yang diperoleh akan dihapus. Tidak ada nilai atau peringkat yang diisi dalam buku penilaian logbook. Jika seorang juri menemukan kesalahan temperamen pada anjing, perilaku yang tidak sportif dari pawang (seperti alcohol, membawa barang-barang untuk motivasi anjing dan/atau makanan anjing), melanggar peraturan, melanggar peraturan anti kekerasan terhadap hewan atau melanggar adat istiadat setempat, tim ini akan didiskualifikasi dari ujian lebih lanjut. Jika pawang tidak dapat mengontrol anjingnya (seperti pengawalan belakang/samping, anjing tidak mau lepas menggigit, anjing menggigit helper di tempat lain selain pengaman tangan sleeve) maka tim ini akan didiskualifikasi untuk ujian lebih lanjut.
10
Tingkah Laku •
•
•
Konsekuensi
Perilaku yang tidak sportif dari pawang contoh seperti membawa barang mainan dan / atau makanan Pelanggaran terhadap peraturan ujian, undang-undang anti kekerasan hewan, DISKUALIFIKASI dan tidak ada nilai yang diperoleh, tidak ada peringkat. atau adat istiadat setempat. Dugaan penipuan dalam penggunaan kalung seperti contoh, paku yang TIDAK ADA KRITIK !!! tersembunyi, kalung karet dll.
Berlaku untuk seluruh area ujian DISKUALIFIKASI karena kurangnya termperamen yang benar dan tidak ada nilai yang diperoleh, tidak ada peingkat
Tidak lulus ujian temperamen
TIDAK ADA KRITIK !!!
Anjing meninggalkan pawang dan lapangan dan tidak kembali setelah diberikan tiga kali perintah
DISKUALIFIKASI, tidak ada diperoleh, tidak ada peringkat
nilai
yang
TIDAK ADA KRITIK !!!
Bantuan Pengurangan wajib yang ditentukan dalam peraturan ujian harus dipertimbangkan. Jika seorang pawang membantu anjingnya, ini harus diputuskan dan dikurangi nilainya. Evaluasi Suatu ujian dinyatakan “lulus” apabila anjing mendapatkan total nilai minimal 70% dari total nilai maksimum. Nilai Maksimum 100 poin 300 poin 200 poin (FH)
Sempurna 100-96 300-286 200-192
Sangat Baik 95-90 285-270 191-180
Baik
Memuaskan
Kurang
89-80 269-240 179-160
79-70 239-210 159-140
69-0 209-0 139-0
Gelar Anjing Kerja Gelar "International Working Champion" (CIT) akan diberikan oleh FCI setelah pawang mengajukan gelar tersebut melalui PERKIN. Penghargaan CACIT dan reserve CACIT untuk anjing diperoleh dari kejuaraan yang mendapatkan izin dari FCI dan untuk anjing yang dipresentasikan pada tingkat tertinggi (Class 3). Semua anggota nasional FCI (LAO) harus diundang untuk acara CACIT. Minimal 2 juri yang harus diundang 11
dengan satu juri dari Negara anggota lainnya. Penghargaan ini diberikan atas usulan dari juri. Penghargaan CACIT dan reserve CACIT hanya dapat diberikan berdasarkan rekomendasi dibawah ini: •
Minimal peringkat untuk anatomi yang harus dicapai adalah “sangat baik (SG)” pada acara dogshow.
•
Diujian minimal peringkat yang harus dicapai adalah “sangat baik (SG)”. Penghargaan tidak secara otomatis terkait dengan peringkat yang dicapai.
•
Trah anjing harus merupakan dari grup 1, 2 dan 3 dari tata nama trah FCI yang tunduk pada ujian anjing kerja (anjing pelacak dan karya guna)
Gelar “Indonesia Working Champion” akan diatur melalui Organisasi Nasional (PERKIN). Buku Penilaian Setiap anjing yang berpartisipasi harus memiliki buku penilaian (logbook). Buku penilaian diterbitkan menurut kebijakan dari organisasi dimana pawang bernaung. Penting untuk dicatat, hanya satu buku penilaian (logbook) yang boleh diterbitkan untuk setiap seekor anjing. Organisasi yang menerbitkan buku penilaian tersebut dituntut untuk dapat bertanggung jawab atas penerbitannya. Hasil dari ujian harus ditulis dalam buku penilaian tersebut apapun keadaannya oleh juri dan begitu juga oleh sekretaris ujian yang memeriksa ulang pencatatan dibuku penilaian dan menanda tangani buku penilaian tersebut. Sejak dari tahun 2012, diperlukan pencatatan dalam buku penilaian sebagai berikut: nomor anggota, nama dan trah anjing, identitas dari anjing (nomor tato / nomor chip). Nama dan alamat dari pemilik anjing, pencatatan total nilai dari bagian fase A, B dan C, kualifikasi dan peringkat TSB. Nama Juri dan tanda tangannya. Kewajiban Pemilik anjing bertanggung jawab atas kecelakaan atau kerugian materi setiap orang yang disebabkan oleh anjingnya. Oleh karena itu, pemilik harus memiliki asuransi yang mencukupi. Jika terjadi suatu kecelakaan, pawang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anjing yang dibawanya selama ujian. Pawang setuju dengan instruksi yang diberikan oleh juri dan panitia dan kemudian melaksanakannya atas kemauannya sendiri dengan segala resiko ditanggung sendiri. Vaksinasi Atas permintaan juri atau sekretaris ujian, handler harus menyediakan bukti vaksinasi yang telah diberikan kepada anjingnya (sertifikat vaksinasi). Hari Ujian a) Sabtu, Minggu dan Liburan Hari ujian biasanya pada akhir minggu begitu juga libur resmi. Ujian BH/VT dapat juga dilakukan pada hari ujian resmi. Diperbolehkan untuk ujian BH/VT dan ujian IPO-1/FH-1 bersamaan dengan satu ujian 2 hari (Jumat-Sabtu), (sabtu-minggu) pada satu atau dua klub yang berbeda. Tidak ada masa tunggu antara BH/VT dan IPO-1/FH-1 12
b) Ujian Hari Jumat Ujian pada hari jumat hanya boleh dilakukan bila bersamaan dengan hari sabtu. Catatan: Jumat hanya dapat digunakan apabila anjing yang akan tampil pada hari sabtu terlalu banyak kemudian dapat diakomodir. Waktu untuk mulai ujian adalah setelah jam 12 siang. Jumlah peserta ujian untuk IPO/FH diambil setengah. Untuk ujian murni BH/VT dapat diuji hingga 7 anjing. Ujian Jumat bersamaan dengan ujian sabtu yang digunakan untuk ujian IPO/FH harus selesai pada hari sabtu. Masing-masing anjing boleh menyelesaikan ujian mereka pada hari jumat. Pengecualian: Jika peserta, yang berencana mengikutkan anjingnya pada hari jumat untuk ujian BH/VT, mereka boleh mulai pada hari jumat jika kemudian pada hari sabtu mereka ujian untuk IPO-1 atau FH-1 dan tidak ada kelebihan jumlah peserta. Perhatikan otorisasi panduan acara. c) Regulasi Hari Libur Pada waktu libur informasi tentang hal ini dapat disamakan dengan yang diatas. Pengecualian: Perhatikan peraturan hari libur dari pemerintah untuk masing-masing Negara begitu juga panduan FCI-MV. Setengah hari sebelum hari libur yang jatuh dalam satu minggu tidak dapat digunakan. Pengawasan Ujian Organisasi Nasional (PERKIN) bertugas untuk mengawasi. Organisasi Nasional (PERKIN) dapat mengutus seseorang yang berpengetahuan luas untuk mengawasi acara dan memastikan acara tersebut berjalan sesuai dengan peraturan yang tertulis pada buku panduan yang masih berlaku. Upacara Penghargaan / Piala Upacara penghargaan dilaksanakan secara terpisah setelah selesai ujian dari berbagai bagian fase IPO1-3, FH1, FH2, IPO-FH, BH/VT Jika beberapa anjing memperoleh total nilai yang sama pada ujian IPO1-3, maka hasil nilai ujian bagian face C menjadi factor utama kemenangan. Jika pada bagian fase C ini nilai masih sama, maka yang menjadi factor kedua kemenangan adalah bagian fase B. Jika semua bagian fase sama hasil nilainya, maka semua anjing mendapatkan peringkat yang sama. Pertimbangan ujian ulangan tidak akan dilakukan dan akan memperoleh tempat yang sama. Umumnya, semua peserta ujian diharuskan hadir pada acara penghargaan ini. Ujian resmi selesai dengan acara penghargaan dan menyerahkan kembali semua dokumen ujian.
13
Peraturan Seorang Helper / Figuran A)
Pra-syarat kerja sebagai helper pada bagian fase “C“ 1. Buku panduan dan peraturan ujian mengenai pekerjaan helper harus diikuti. 2. Helper pada bagian fase ‘C’ adalah merupakan asisten juri pada hari ujian tersebut. 3. Untuk keamanan pribadi begitu juga alasan keamanan dan kewajiban, helper harus menggunakan pakaian pengaman (celana pengaman, jaket pengaman, pelindung lengan, pelindung kemaluan, dan sarung tangan jika perlu) apakah itu latihan, ujian dan pertandingan. 4. Sepatu dari helper haruslah sesuai untuk cuaca dan kondisi yang berbeda-beda. Sepatunya harus menyediakan keamanan waktu berdiri dan memberikan daya gesek yang baik (tidak boleh licin) 5. Sebelum bagian fase ‘C’ dimulai, helper menerima instruksi dari juri. Dia harus melakukan tugasnya sesuai instruksi juri. 6. Helper harus mengikuti instruksi pawang selama rutinitas pelucutan senjata/ pencarian helper sesuai dengan peraturan ujian. Dia harus memberikan kesempatan kepada pawang untuk memanggil anjingnya ke posisi awal sebelum proses pengawalan baik itu pengawalan samping atau belakang dimulai. 7. Pawang boleh latihan dengan helper pada waktu ujian klub. Jika terdapat lebih dari enam anjing yang ikut ujian, maka diwajibkan untuk menggunakan dua helper. Pada ujian tingkat nasional, seperti pertandingan, ujian kualifikasi, kejuaraan, dll, umumnya wajib menggunakan 2 helper. Pada semua acara ini, diperbolehkan menggunakan seorang helper yang tinggal serumah dengan salah satu pawang.
B)
Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan helper ujian
1.
Umum:
Selama ujian, juri diharuskan untuk mengevaluasi tingkat pelatihan dan jika mungkin kualitas dari anjing (sebagai contoh kemauannya, perilaku instingnya, kemampuan untuk mengatasi tekanan, kepercayaan diri, dan kepatuhan). Juri dapat mengevaluasi secara objektif terhadap apa yang dia lihat dan dengar bedasarkan pengamatannya selama ujian berlangsung. Aspek ini, khususnya untuk menjaga kondisi ujian yang adil (yang berarti menawarkan kondisi yang sama kepada semua peserta) dengan memastikan bahwa helper memberikan gambarang yang seimbang kepada juri pada waktu menguji. Oleh karena itu, susunan ujian bagian fase ‘C’ tidak bisa diserahkan begitu saja kepada helper, terlebih lagi helper harus mengikuti beberapa peraturan yang pasti. Juri harus memeriksa bahwa masing-masing elemen dari evaluasi yang terpenting dari bagian fase “C” harus dicapai. Sebagai contoh, kemampuan untuk mengatasi tekanan, kepercayaan diri, kemauan, perilaku insting (alamiah), kepatuhan. Lebih jauh lagi, juri harus mengevaluasi kualitas dari gigitan anjing yang akan diuji. Jadi juri dapat dengan benar mengevaluasi gigitan anjing, helper harus memberikan kesempatan kepada anjing untuk mendapatkan gigitan yang baik, dan dimana tingkat tekanan diuji, helper harus dapat memberikan tekanan yang benar pada anjing. Helper harus berjuang keras untuk memberikan kinerja yang merata, jadi kebutuhan dari evaluasi dapat dicapai.
14
2.
“Menjaga dan menggonggong”
Helper berdiri di tempat yang tidak terlihat oleh pawang dan anjing dengan pelindung lengan sedikit siku tanpa gerak dan tanpa mengambil posisi tubuh yang mengancam di tempat persembunyian yang telah ditentukan. Pelindung tangan berfungsi sebagai pengaman tubuh. Pada waktu menjaga dan menggonggong, anjing harus menjaga helper, motivasi apapun dari helper tidak diperbolehkan. Tongkat pemukul yang empuk dipegang disamping sebelah helper.
3.
“Pencegahan usaha helper melarikan diri”
Setelah rutinitas “menjaga dan menggonggong”, pawang memanggil helper keluar dari tempat persembunyian. Helper melangkah keluar dari tempat persembunyian dengan langkah normal dan mengambil posisi di titik yang telah ditentukan oleh juri (posisi yang ditandai). Posisi dari helper harus dipastikan bahwa pawang dapat meletakan anjingnya dengan jarak 5 langkah dari sisi sebelah helper yang ada pelindung tangan adalah merupakan tanda tempat helper berada. Haruslah jelas bagi pawang ke arah mana helper akan bergerak untuk menghindari gigitan. Dengan isyarat dari juri, helper membuat suatu gerakan mendadak untuk melarikan diri dengan langkah yang cepat dan lurus, tanpa memperlihatkan gerakan secara berlebihan atau gerakan yang tidak terkontrol. Pelindung lengan harus tetap stabil dan anjing harus diberikan kesempatan untuk mendapatkan gigitan maksimum. Helper tidak diperbolehkan berbalik arah ke anjing selama melarikan diri tetapi dapat membawa anjing dalam area penglihatannya. Helper harus menahan pelindung lengan dari tarikan anjing yang ingin melepasnya. Segera setelah anjing menggigit pelindung tangan tersebut, helper harus terus berlari lurus kedepan bersamaan dengan menarik pelindung tangan kearah mendekati badannya. Juri menentukan seberapa jauh helper harus melarikan diri. Helper berhenti melarikan diri ketika menerima isyarat dari juri. Suatu gerakan yang energetic dari helper selama rutinitas melarikan diri memberikan juri suatu kesempatan maksimum untuk mengevaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper, memberikan pelindung lengan yang berlebihan sebelum anjing bereaksi, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum atau selama rutinitas 15
melarikan diri, memegang pelindung tangan dengan lemas, memperlambat larinya begitu juga berhenti melarikan diri seenaknya, dll, adalah di larang. Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas)
4.
“Pertahanan anjing selama rutinitas penjagaan”
Setelah rutinitas penjagaan, atas isyarat dari juri, helper membuat suatu gerakan penyerangan balik terhadap anjing. Tongkat pemukul yang empuk digunakan dengan membuat suatu gerakan mengancam dengan posoisi tongkat ada diatas pelindung lengan tanpa memukul anjing tersebut. Pada saat yang bersamaan, anjing memberikan gigitan secara frontal dan mengikuti gerakan kedepan dengan memberikan perlawanan, tanpa menggerakan pelindung tangan. Pelindung tangan harus dipegang erat dekat dengan tubuh. Sekali anjing tersebut menggigit pelindung tangan, helper bergerak dan menempatkan anjing ke sampingnya dan rutinitas penekanan dimulai secara langsung. Helper harus membawa semua anjing pada arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya di tempat yang paling mungkin untuk mengamati dan mengevaluasi perilaku anjing sewaktu menyerang, selama rutinitas penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah handler tidak diijinkan. Pukulan dengan tongkat pemukul yang lunak harus berada diantara daerah pundak dan punggung anjing. Intensitas pukulan tongkat harus sama terhadap semua anjing. Pukulan pertama dilakukan setelah bergerak 4-5 langkah, pukulan kedua setelah bergerak 4-5 langkah dari pukulan pertama selama fase tekanan. Setelah pukulan kedua, tambahan tekanan tanpa pukulan lagi harus ditunjukkan. Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang maksimal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang. Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas) 5.
“Pengawalan dari belakang (ujian tingkat 2+3)
Atas permintaan dari pawang, helper mendemonstrasikan suatu pengawalan dari belakang sejauh 30 langkah. Juri yang menentukan keadaan pengawalan. Helper tidak diijinkan untuk membuat gerakan mendadak apapun selama pengawalan. Tongkat dan pelindung lengan dibawa sedemikian rupa sehingga tidak menunjukkan suatu motivasi tambahan bagi anjing. Khususnya tongkat pemukul agar dibawa sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan. Helper harus bergerak dengan langkah yang sama untuk semua anjing.
16
6.
“Penyerangan pada anjing waktu pengawalan dari belakang (ujian tingkat 2+3)”
Serangan pada waktu pengawalan dari belakang dilakukan secara mendadak atas sinyal dari juri. Helper melakukan serangan dengan gerakan balik baik dari arah kiri maupun kanan dan berlari dengan energik kearah anjing. Tongkat pemukul digunakan untuk membuat suatu gerakan mengancam dengan posisi diatas pelindung tangan. Anjing harus dicegat dengan posisi pelindung tangan yang fleksibel, dimana helper tidak boleh berhenti. Setelah mencegat anjing, badan harus – jika memungkinkan – balik untuk menangkap anjing dan mengikuti gerakan tubuhnya. Gerakan tambahan apapun dari pelindung lengan harus dihindarkan. Begitu anjing menggigit pelindung lengan, helper menempatkan anjing disebelahnya dan fase penekanan dimulai dengan arah gerakan lurus kedepan. Helper harus membawa semua anjing dengan arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat secara maksimal mengamati dan mengevaluasi bagaimana anjing beraksi sewaktu menyerang, selama fase penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah pawang tidak diperbolehkan. Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang ideal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang. Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas) 7.
“Penyerangan pada anjing dari jarak jauh”
Berdasarkan isyarat dari juri, helper bergerak keluar meninggalkan tempat persembunyian dan bergerak dengan langkah berlari ke garis tengah lapangan tanpa menghentikan langkahnya dan berteriak dan sikap menyerang anjing dan pawang dengan penyerangan frontal dengan tongkat pemukul yang empuk. Anjing harus dicegat helper tanpa berhenti dan menunjukkan pelindung lengan yang fleksibel. Setelah mencegat anjing, badan harus – jika memungkinkan – balik untuk menangkap anjing dan mengikuti gerakan tubuhnya. Gerakan tambahan apapun dari pelindung lengan harus dihindarkan. Begitu anjing menggigit pelindung lengan, helper menempatkan anjing disebelahnya dan fase penekanan dimulai dengan arah gerakan lurus kedepan. Helper harus membawa semua anjing dengan arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat secara maksimal mengamati dan mengevaluasi bagaimana anjing beraksi sewaktu menyerang, selama fase penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah pawang tidak diperbolehkan. Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang ideal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang 17
pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang. Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas) 8.
“Menghentikan rutinitas” (diterapkan pada semua rutinitas)
Penghentian semua rutinitas proteksi harus dilakukan sedemikian rupa agar juri dapat mengamati genggaman ginggitan, melepaskan gigitan dan fase penjagaan dari anjing (jangan membelakangi juri, pertahankan kontak mata dengan juri). Ketika menghentikan rutinitas proteksi, helper harus mengurangi tekanan terhadap anjing., dia harus menghentikan rangsangan tanpa menggerakkan pelindung tangan. Pelindung tangan tidak diangkat tinggi, tapi tetap pada posisinya seperti posisi di rutinitas sebelumnya. Tongkat pemukul dipegang tanpa kelihatan dissamping badan. Tidak ada bantuan yang diberikan oleh helper selama fase melepaskan gigitan. Setelah anjing melepaskan gigitan, helper tetap menjaga kontak mata dengan anjing, dimana segala bentuk rangsangan tambahan tidak diperbolehkan. Untuk menjaga kontak mata dengan anjing, helper diperbolehkan ikut berputar terhadap anjing yang berputar mengitarinya, tetapi tanpa gerakan yang mendadak. 9.
“Kegelisahan dan kegagalan dari anjing”
Helper harus tetap melanjutkan tekanan pada seekor anjing yang tidak menyerang atau yang melepaskan gigitan pada pelindung lengan ketika rutinitas penekanan, sampai juri menghentikan rutinitas tersebut.Walau bagaimanapun helper tidak diijinkan untuk memberikan pertolongan apapun atau menghentikan rutinitas dengan sendirinya (tanpa isyarat dari juri). Anjing yang tidak melepaskan gigitan tidak boleh dipengaruhi oleh helper dengan menggerakan tongkat pemukul agar anjing melepaskan gigitan. Helper tidak diperkenankan untuk membuat anjing yang mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan helper selama fase menjaga, untuk tetap bersama dengan helper dengan memberi rangsangan pada anjing tersebut. Pada semua rutinitas atau sebagian rutinitas, helper harus memposisikan dirinya aktif atau netral sesuai dengan peraturan ujian yang berlaku. Jika seekor anjing menabrak atau menggigit helper pada waktu fase menjaga, helper harus menghindari segala macam gerakan pertahanan. Hak Disiplin Sekretaris ujian bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan diseluruh area ujian. Juri berhak untuk menghentikan ujian jika ketertiban dan keamanan terganggu. Pelanggaran oleh pawang terhadap peraturan yang berlaku, pelanggaran terhadap peraturan ujian, pelanggaran terhadap undang-undang anti kekerasan hewan dan pelanggaran terhadap adat istiadat setempat akan menyebabkan ujian dihentikan. Keputusan dari juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Kritik apapun terhadap keputusan dapat menyebabkan pengusiran dari lapangan ujian dan akan diberikan sanksi disiplin. Dalam hal dokumen ujian, bahwa hal ini tidak berhubungan dengan keputusan ujian sebenarnya tetapi lebih ke hal pelanggaran peraturan terhadap juri, suatu keluhan dapat disampaikan. Keluhan ini harus dilakukan secara tertulis kepada masing-masing panitia/organisasi (PERKIN). Keluhan ini hanya dapat disampaikan melalui pimpinan Klub dan harus ditanda tangani oleh pihak yang mengadu, pimpinan Klub dan saksi mata. Keluhan ini harus dilaporkan dalam waktu 8 hari 18
setelah ujian selesai. Penerimaan keluhan seperti itu bukan berarti keputusan juri akan dicabut dan pembuktian dengan video klips tidak bisa diterima.
Evaluasi TSB – Bagian Fase “C” (berlaku untuk seluruh level ujian) Evaluasi TSB dapat digunakan untuk menggambarkan karakter anjing jika anjing tersebut akan digunakan sebagai indukan. Evaluasi TSB tidak mempengaruhi hasil ujian ataupun mempengaruhi peringkat. Seekor anjing harus menyelesaikan setidaknya satu rutinitas proteksi untuk menerima evaluasi “TSB”. Peringkat jelas/nyata/pasti (a), ada/hadir/muncul (vh) dan kurang memuaskan (ng) menjelaskan karakteristik dibawah ini: Triebveranlagung = perilaku kemauan alamiah, Selbstsicherheit = kepercayaan diri, Belastbarkeit = kemampuan untuk mengatasi stress. TSB - “yang jelas/nyata/pasti” Diberikan kepada seekor anjing yang menunjukkan kemauan yang kuat untuk bekerja, insting yang jelas, kepastian dalam kinerjanya, menunjukkan dirinya dengan penuh percaya diri, memberikan perhatian sepenuhnya dan berkemampuan untuk mengatasi sejumlah tekanan/stress. TSB – “yang ada/hadir/muncul” Diberikan kepada seekor anjing yang memiliki keterbatasan mengenai kemauan untuk bekerja, perilaku insting, kepercayaan diri, penuh perhatian dan kemampuan untuk mengatasi tekanan. TSB – “yang kurang memuaskan” Diberikan kepada seekor anjing dengan kemauan bekerja yang kurang, insting yang kurang, kehilangan kepercayaan diri dan kurangnya kemampuan untuk mengatasi tekanan.
Peraturan khusus Organisasi nasional (PERKIN) berhak untuk memperluas (memodifikasi) peraturan umum untuk area (negara) mereka. Seperti contoh peraturan mengenai surat ijin, kebutuhan dokter hewan, keputusan dari perlindungan binatang atau peraturan kesehatan dapat disesuaikan dengan undangundang masing-masing Negara yang berbeda. Perintah boleh menggunakan bahasa ibu. Masingmasing Negara.
Kejuaraan Dunia Peraturan dan kebijakan kejuaraan dunia FCI yang tertera di ‘Pflichtenhefte” (satu set spesifikasi) pada hakekatnya berlaku. Komisi untuk Anjing Karya Guna (Utility Dogs) yang bertanggung jawab dalam penerbitan dan peninjauan ulang ‘Pflichtenhefte” (satu set spesifikasi)
Evaluasi Temperamen Test temperamen harus dilakukan sepanjang waktu ujian termasuk pada waktu acara penghargaan Jika seekor anjing ditemukan masalah temperamen yang menonjol, dia tidak dapat lulus untuk alas an ini meskipun hasil yang diperoleh adalah posisif . Jika seekor anjing gagal dalam tes temperamen, itu harus dicatat dalam buku penilaian. Anjing didiskualifikasi 19
1.
Prinsip a) Tes temperamen dilakukan sebelum masing-masing ujian dimulai b) Tes tersebut harus dilakukan di tempat yang netral. Dalam pemilihan tempat, harus tidak boleh dekat dengan tempat ujian atau tempat untuk melacak. c) Setiap anjing diuji secara terpisah. d) Kerangka waktu harus diatur sedemikian sehingga anjing tidak langsung mulai pelacakan atau masuk ke lapangan ujian. e) Anjing harus menggunakan tali penuntun (tali yang pendek – tanpa harness pelacakan, dll). Tali penuntun harus kendor. Tidak boleh memberikan perintah.
Peratruan berikut ini harus ditaati selama evaluasi: Evaluasi yang systematic tidak diperbolehkan, harus tergantung pada juri bagaimana caranya dimelaksanakan evaluasi tersebut, kemudian tidak ada variasi yang terlalu ekstrem dan semakin sedikit juri membuat nilai, semakin mulus dan aman ujian itu berjalan. Evaluasi dilaksanakan lebih ke kehidupan sehari-hari, rangsangan yang tidak biasa harus dihindarkan. Pengecekan identitas adalah bagian yang wajib untuk tes temperamen. Tes temperamen tidak hanya dilakukan pada awal ujian, tetapi selama acara ujian berlangsung. Jika juri menemukan kelemahan temperamen, dia harus uji kembali untuk memastikannya (contoh. Tes tembakan). Pengulangan diperbolehkan untuk membuat kepastian, juri tdak diperbolehkan menyentuh anjing. 2. Tata Cara Pengontrolan Identitas Pengontrolan identitas merupakan bagian yang wajib diuji. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa nomor tato atau menggunakan alat pembaca chip untuk memeriksa chip anjing. Anjing yang tidak memiliki surat silsilah atau nomor tato, harus di chip. Juri harus mencatat dicatatannya bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan. Jika nomor tato tidak mudah dikenal, angka tersebut yang dicatat. Nomor tato harus sesuai dengan yang tertera di surat silsilah pedigree. Jika sangat susah dikenal (contoh tidak bisa dibaca nomornya), maka catatan harus dicatat sedemikian rupa. Jika nomor chip tidak teridentifikasi dari alat pembaca chip, maka catatan harus dicatat. Anjing boleh berkompetisi jika masuk akal untuk mengetahui bahwa anjing tersebut memang dimasukan chip dengan benar di Negara asalnya (contoh, catatan yang berhubungan tercatat dalam passport atau sertifikat kesehatan). Pawang yang memiliki anjingnya yang dichip diluar negeri, atau siapa yang membeli anjingnya dari Negara lain, maka dia bertanggung jawab untuk menyediakan alat pembaca chip yang benar. Anjing yang tidak dapat diidentifikasi tidak boleh mengikuti acaara ujian. 3.
Hasil dari tes temperamen
Penampilan positif = lulus - Anjing percaya diri - Anjing tenang, aman dan penuh perhatian - Anjing hidup dan penuh perhatian - Anjing tidak memihak dan baik hati Terbatas = perlu perhatian khusus - Anjing tidak stabil tetapi tidak agresif dan seimbang diseluruh ujian - Sedikit gelisah, tetapi dapat lebih tenang diseluruh ujian
20
Anjing yang tidak boleh berpartisipasi dalam ujian - Merasa tidak aman dan takut, menjauh dari seseorang - Gugup, agresif, berisik, gigit karena takut - Agresif, anjing yang mengigit 4. Entri Seekor anjing yang jelas nyata dikeluarkan dari ujian harus mengikuti catatan seperti ini: “Diskualifikasi” karena kurangnya temperamen. Semua nilai yang dia peroleh harus dihapus. Tidak mendapatkan nilai, jika nilai telah diumumkan. 5. Larangan Jika seekor anjing tidak lulus ujian temperamen karena kurangnya temperamen, dia harus dikeluarkan dari ujian. Apapun kesimpulan dan keputusan yang dihasilkan ditangani melalui klub organisasi itu sendiri. Anjing yang tidak menunjukkan keyakinan pada tembakan: Pertama, sangat penting untuk menentukan bahwa anjing yang agresif terhadap suara tembakan, tidak termasuk dalam kategori ini. Tingkah laku agresif kena pada evaluasi temperamen. Jiga seekor anjing takut suara tembakan, maka dia akan segera dihentikan dari ujian. Tidak ada nilai yang diberikan. Apa yang perlu kita pahami dari takut suara tembakan? Contoh:
- Anjing berdiri dan menunjukkan rasa takut dan lari - Melarikan diri dengan tingkah laku yang sama ke pawangnya - Menunjukkan rasa panic dan takut dan coba tinggalkan area atau tinggalkan area - Menunjukkan rasa panic dan takut dan lari kemana-mana Selama evaluasi, harus ditentukan jika perilaku tersebut karena kesalahan latihan atau dia berdiri bukan karena suara tembakan. Dalam kasus-kasus yang meragukan, juri bertanggung jawab untuk menentukan jika itu adalah takut karena suara tembakkan dengan meminta pawang memasang tali penuntun pada anjingnya. Dari jarak 15 langkah, juri akan meminta tembakan tambahan dimana anjing dituntun dengan tali yang longgar.
Ujian kepatuhan dengan tes temperamen dan pengecekan dokumentasi pawang Semua ujian dan kejuaraan tunduk pada kondisi dalam pelaksanaan dan budidaya berpartisipasi dalam acara olah raga. Cara pelaksanaan dan masing-masing evaluasi dijelaskan sebagai berikut. Peraturan ini berlaku untuk semua yang terlibat dan semua peserta untuk memenuhi kebutuhan ini. Acara ini harus dibuat umum; tempat dan waktu mulai ujian harus diinformasikan secara terbuka kepada para anggota, dan hanya dilaksanakan jika anggota organisasi FCI telah memiliki otorisasi acara. Anggota organisasi terikat dengan kerangka aturan ini.
21
Panduan Umum Semua pawang anjing diijinkan untuk berpartisipasi dimana mereka harus membuktikan bahwa tes tertulis yang mengatur peraturan ini telah diuji dengan sukses untuk mendapatkan sertifikat FCI, atau kepada siapa yang dapat menunjukkan sertifikat yang dikeluarkan oleh organisasi nasional (PERKIN) Peserta, yang pertama sekali mengikuti ujian FCI BH dan tidak memiliki sertifikat dari ujian tertulis, harus mengikuti ujian tertulis terlebih dahulu sebelum ujian dimulai dan harus lulus sebelum mereka diperbolehkan mengambil ujian praktek. Semua anjing dari semua trah dan ukuran diperbolehkan untuk berpartisipasi. Usia minimum adalah 15 bulan. Dalam rangka untuk melaksanakan ujian BH minimal harus ada 4 peserta dalam ujian, Jika ujian BH digabungkan dengan bagian fase lain, maka minimal 4 peserta tersebut dapat ujian (contoh IPO, FH, BH). Jumlah peserta pada hari ujian tidak lebih dari 10-15 dan ini ditentukan dengan jumlah bagian fase yang diuji, dimana tidak boleh melewati batas 30 bagian fase. (Ujian BH termasuk ujian tertulis dihitung 3 fase, tanpa bagian teori dihitung 2 fase). Tes Temperamen Sebelum ujian BH dimulai semua anjing yang mengikuti acara ini harus mengikuti evaluasi temperamen, dimana pengecekan identitas nomor tato atau nomor chip harus dilakukan. Anjing yang tidak memiliki identifikasi tidak dapat mengikuti ujian ini. Evaluasi temperamen ini diambil selama ujian berlangsung. Anjing yang tidak lulus ujian tes temperamen tidak dapat berpartisipasi dalam ujian ini. Jika anjing yang lulus tes temperamen menunjukkan kelemahan temperamen pada waktu ujian, juri boleh mengeluarkannya dari tes selanjutnya dan membuat catatan pada logbook sebagai berikut – “Tes Temperamen / Prilaku tidak lulus”. Tes tembakan tidak dilakukan pada ujian BH/VT. Evaluasi Anjing yang tidak mencapai 70% dari total nilai fase A, tidak boleh mengikuti tes keramaian yang merupakan bagian dari fase B. Diakhir ujian, hasil nilai tidak diberikan, melainkan hanya “Lulus” atau “Tidak Lulus” akan diberikan oleh juri. Ujian lulus apabila 70% dari nilai fase A tercapai. Dan juri menyatakan bahwa fase B memadai. Terserah kepada juri, atas permintaan dari panitia, untuk menentukan juara dalam acara penghargaan. Titel yang diperoleh tidak berlaku untuk pembiakan, penunjukkan survei kualitas trah atau penempatan untuk pameran dari anggota Organisai FCI. Tidak ada kerangka waktu untuk mengulangi ujian ini. Masing masing hasil ujian dimasukan secara independen dalam buku penilaian (logbook)
22
A)
Ujian kepatuhan di lapangan Pelatihan. Total 60 poin
Masing-masing rutinitas dimulai dan diakhiri pada posisi awal. Anjing duduk disebelah kiri dengan lurus, tenang dan sikap yang penuh perhatian disamping pawang dengan pundaknya sejajar dengan lutut pawang. Dengan asumsi posisi awal hanya sekali pada waktu awal rutinitas. Pawang mengambil posisi awal dengan cara yang sportif. Kaki terbuka seperti posisi istirahat ditempat tidak diperbolehkan. Akhir dari posisi awal rutinitas sebelumnya boleh digunakan seagai posisi awal dari rutinitas yang berikutnya. Bantuan gerakan tubuh tidak diperbolehkan, karena ini dapat menyebabkan pengurangan nilai. Membawa artikel atau mainan yang bersifat motivasi anjing tidak diperbolehkan. Jika seorang pawang mengalami cacat fisik dan tidak dapat menyelesaikan bagian dari rutinitas tertentu dengan benar, dia harus memberitahukan juri tertelebih dahulu sebelum ujian dimulai. Jika seorang pawang yang mengalami cacat fisik tidak dapat membawa anjingnya disebelah kiri, maka dia dapat membawanya disebelah kanan. Juri memberi tanda untuk mulai dari masing masing rutinitas. Selain dari itu, seperti balik kiri, diam, pergantian kecepatan langkah, dll, dilakukan secara bebas. Bagaimanapun, diperbolehkan untuk minta instruksi dari juri. Mengelus anjing diperbolehkan setelah masing masing rutinitas selesai dilakukan. Setelah itu pawang boleh mengambil posisi awal yang baru. Perlu ada jeda waktu yang jelas antara mengelus dan posisis awal (lebih kurang 3 detik). Anjing harus tetap pada posisi kiri pawang selama rutinitas berlangsung. Sketsa: Jalan dengan / tanpa tali penuntun
Posisi awal mulai “G” juga adalah posisi akhir dari rutinitas tersebut. Di Grup, pawang dan anjingnya harus mengelilingi satu orang dari sisi kiri dan satu kanan dari sisi kanan. 23
1.
Jalan dengan tali penuntun (15 poin)
Perintah: “Heel/Samping” Dari posisi awal perintah “heel/samping”, anjing dengan tali penuntun, menggunakan kalung leher tersertifikasi yang dijual dipasaran atau harness yang memenuhi aturan perlindungan hewan, mengikuti pawang dengan senang hati. Kalung leher choke chain tidak boleh digunakan pada ring hidup. Ketika pawang kedua, setelah menuntun anjingnya ke tempat untuk “tiarap dan menunggu”, adalah merupakan posisi awal dari rutinitas ini, pawang pertama harus juga berada di posisi awal dan dari sini ujuan kedua anjing dimulai. Di awal rutinitas, anjing dan pawang berjalan lurus sejauh 50 langkah tanpa berhenti, kemudian balik kiri dan setelah 10‐15 langkah mereka menunjukkan langkah cepat dan langkah pelan dengan perintah “heel/samping”. Transisi dari langkah cepat ke langkah pelan harus dilakukan tanpa langkah transisi apapun. Pada langkah normal harus ada 2 belok kanan, satu belok kiri dan dua balik kiri yang ditunjukkan sesuai dengan sketsa. Begitu juga berhenti berjalan diam ditempat setelah balik kiri kedua. Anjing harus tetap disebelah kiri pawang dengan pundaknya sejajar dengan tinggi lutut pawang. Pada rutinitas ini hanya balik kiri yang ditunjukkan oleh pawang. Berhenti berjalan diam ditempat ditunjukkan sekali pada waktu jalan normal sesuai dengan skema setelah balik kiri kedua. Pawang diperbolehkan untuk menggunakan perintah “heel/samping” ketika memulai satu rutinitas dan ketiga pergantian kecepatan langkah. Ketika pawang berhenti anjing harus segera duduk tanpa bantuan apapun dari pawang. Pawang tidak boleh mengubah posisi awal dan tidak boleh bergerak mendekat ke anjing bila anjing menjauh dari pawang. Tali penuntun harus dipegang ditangan kiri selama rutinitas ini dan harus dalam keadaan kendor. Pada akhir dari rutinitas ini dan atas instruksi dari juri, pawang harus melanjutkan jalannya ke grup yang terdiri dari 4 orang. Anjng jalan ketinggalan, kemajuan, tidak rapat atau lebar, pelan duduknya dekat pawang merupakan kesalahan. Grup Jalan melalu grup yang orangnya bergerak harus ditunjukkan baik dengan atau tanpa tali penuntun. Pawang harus melakukan paling sedikit sekali mengelilingi orang dari sisi kiri dan dari sisi kanan (contoh seperti angkan 8). Setiap kali pawang melewati grup, dia harus berhenti paling sedikit sekali dekat dengan seseorang. Tergantung pada juri bila dia meminta untuk mengulanginya. Sesuai instruksi dari juri, pawang dan anjingnya meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Mengelus anjing hanya diperbolehkan setelah meninggalkan grup dan ada diposisi awal. Balik (180 derajat) Jalan balik yang didemonstrasikan oleh pawang adalah balik kiri 180 derajat ditempat. Ada dua kemungkinan yang terjadi: - Anjing memutar ke kanan belakan pawang - Anjing menunjukkan balik kiri 180 derajat ditempat Dalam ujian satu dari kedua kemungkinan ini yang diperbolehkan.
24
2.
Jalan tanpa tali penuntun (15 poin)
Perintah: “Heel/Samping” Atas petunjuk dar juri tali penuntun dilepaskan. Pawang mengalungkan tali penuntun ke bahunya atau dimasukan dalam kantongnya (bagaimanapun tidak disamping anjing) dan segera kembali kedalam grup orang yang bergerak dalam rangka untuk menunjukkan sekali mengelilingi dari sisi kanan dan sisi kiri (seperti angka 8) dan sekali diam dekan dengan orang grup. Setelah meninggalkan grup, pawang mengambil posisi awal sekali lagi dan kemundian memulai rutinitas 1 tanpa tali penuntun. 3.
Rutinitas duduk (10 poin)
Perintah: “Sit/Duduk” Dari posisi awal pawang jalan lurus maju kedepan dengan anjingnya dengan bebas. Setelah 10-15 langkah pawang diam mengambil posisi awal dan perintah anjingnya “sit/duduk” dan terus berjalan sejauh 15 langkah dan balik menghadap anjingnya. Atas petunjuk dari juri, pawang kembali menjemput anjingnya dan menempatkan dirinya disebelah kanan anjingnya. Jika anjing melakukan apa saja selain dari duduk, contoh tiarap atau berdiri, maka 5 poin akan dikurangi. 4.
Tiarap dihubungkan dengan panggil balik (10 poin)
Perintah: “Tiarap/Down – Heel/Samping” Dari posisi awal pawang jalan lurus kedepan dengan anjingnya setelah perintah “heel/samping”. Setelah 10-15 langkah pawang diam dan ambil posisi awal dan perintah “Tiarap/Down”. Pawang kemudian melanjukan jalan lurus kedepan sejauh 30 langkah dan balik menghadap anjingnya. Atas petunjuk dari juri pawang memanggil anjingnya. Anjing harus kembali kepawangnya dengan gembira dan dengan cepat dan duduk dekat didepan pawangnya. Atas perintah “Heel/Samping” anjing bergerak kesamping kiri pawang dengan rapat. Jika anjing duduk atau berdiri, tetapi kembali dengan baik ketika dipanggil balik oleh pawang, maka 5 poin akan dikurangi. 5.
Tiarap menunggu (10 poin)
Perintah: “Heel/Samping, Down/Tiarap, Sit/Duduk” Sebelum memulai bagian fase B untuk anjing yang satu lagi dan atas petunjuk dari juri pada tempat yang sudah ditentukan, pawang melepaskan tali penuntun dan perintah “Tiarap/Down” dalam posisi yang lurus dan tanpa meninggalkan tali penuntun atau obyek yang lain dekat anjing. Pawang meninggalkan anjingnya tanpa melihat kebelakang dan menjauh sejauh 30 langkah dengan membelakangi anjingnya. Anjing harus tiarap dengan tenang tanpa pengaruh apapun dari pawang sementara anjing yang lain melakukan rutinitas 1 sampai 4. Atas perintah dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri disamping kanannya. Setelah 3 detik dan atas perintah dari juri, anjing diperintah duduk, dan dia duduk dengan cepat dan lurus begitu perintah diberikan. Perilaku gelisah dari pawang begitu juga bantuan tersembunyi dari pawang, perilaku gelisah dari anjing begitu juga dengan berdiri atau duduk akan mendapatkan pengurangan nilai. Jika anjing duduk atau berdiri, tetapi tetap pada posisinya maka sebagian nilai akan dikurangi.
25
Jika anjing meninggalkan tempatnya lebih dari 3 meter sebelum anjing lain selesai rutinitas 2, maka rutinitas ini mendapatkan 0 poin. Jika anjing meninggalkan tempatnya setelah rutinitas 2, sebagian poin akan diberikan untuk rutinitas ini. Jika anjing mendekati pawang ketika pawang akan menjemputnya, pengurangan hingga 3 poin.
B)
Ujian di Keramaian
Ketentuan-ketentuan Umum Rutinitas dibawah ini dilaksanakan ditempat umum yang layak diluar lapangan latihan. Juri dan sekretaris ujian menentukan dimana dan bagaimana ujian keramaian ini dilaksanakan (jalan raya, trotoar atau alun-alun). Lalu lintas umum tidak boleh diganggu. Pelaksanaan bagian ini dari ujian memerlukan waktu yang signifikan untuk menyelesaikannya. Persyaratan kinerja tidak boleh dikurangi oleh jumlah anjing dengan memerika secara dangkal. Tidak ada poin pada ujian bagian B ini. Untuk dapat lulus pada ujian bagian ini, kesan keseluruhan tentang prilaku anjing ditempat keramaian dan tempat umum sangatlah penting. Berikut ini contoh catatan rutinitas dan boleh dimodifikasi oleh juri tergantung pada kondisi lokal tersebut. Juri diperbolehkan untuk mengulangi atau memodifikasi pada kasus kasus yang menjadi pertanyaan ketika mengevaluasi anjing tersebut. Pelaksanaan Ujian 1.
Bertemu dengan sekelompok orang
Atas petunjuk dari juri pawang menuntun anjingnya dengan tali berjalan ditrotoar yang telah ditentukan. Juri mengikuti dengan jarak yang tepat. Anjing mengikuti pawang dengan gembira disamping kiri dengan tali yang kendor dengan bahunya sejajar dengan lutut pawang. Anjing harus tidak terpengaruh dengan pejalan kaki dan lalu lintas. Pejalan kaki yang lewat (ditunjuk sebelumnya) akan memotong jalan pawang dan anjing harus bersikap netral dan tidak terpengaruh. Pawang dan anjing melanjutkan dengan melewati kelompok 6 orang, dimana satu orang akan mendekati pawawang dan menyalaminya. Anjing, yang menerima perintah “duduk” atau “tiarap” oleh pawangnya, harus tetap tenang ditempatnya selama percakapan berlangsung. 2.
Bertemu dengan orang bersepeda
Pawang berjalan bersama anjingnya dengan tali penuntung sepanjang jalan dan dipotong oleh pengendara sepeda dari belakang, yang membunyikan bel sebanyak 2 kali. Setelah jarak tertentu, pengendara sepeda balik dan mendekati pawang dan anjing. Kembali lagi bel dibunyikan. Lintas lewat ini harus dilakukan jadi anjing ada diantara pawang dan pengendara sepeda. Anjing harus tetap dalam keadaan netral terhadap pengendara sepeda. 26
3.
Bertemu dengan mobil
Pawang berjalan melewati beberapa mobil bersama anjingnya dengan tali penuntun. Satu dari mobil tersebut akan dihidupkan. Dengan mobil yang lain, pintunya akan dibanting. Sementara pawang dan anjingnya terus berjalan, sebuah mobil akan berhenti disamping mereka. Jendela kaca akan diturunkan dan pawang akan ditanya beberapa informasi. Anjing harus baik itu “duduk” atau “tiarap” atas perintah pawang. Anjing harus tetap tenang dan netral terhadap mobil dan suara lain dari lalu lintas. 4.
Bertemu dengan orang jogging atau pemain skat
Pawang berjalan bersama anjingnya dengan tali penuntun sepanjang jalan yang sepi. Minimal dua orang jogging melewati mereka tanpa mengurangi kecepatan larinya. Setelah sampai jarak tertentu, orang jogging yang lain berlari ke arah pawang dan anjingnya tanpa mengurangi kecepatan larinya. Anjing tidak perlu berada pada posisi yang rapi namun demikian tidak boleh terganggu dengan orang jogging yang lalu lalang. Diperbolehkan bila pawang memposisikan anjingnya dalam keadaan duduk atau tiarap. Selain orang jongging, diperbolehkan juga menggunakan orang yang main sepatu roda untuk melewati pawang dan anjing dan sebaliknya dari depan. 5.
Bertemu dengan anjing lain
Pada waktu melewati atau bertemu dengan anjing lain dan pawangnya, anjing harus tetap dalam sikap netral. Pawang boleh memberikan perintah “Heel/Samping” atau memposisikan anjingnya dalam keadaan duduk atau tiarap 6.
Perilaku anjing terhadap binatang lain ketika diikat tinggal sendiri
Atas petunjuk dari juri pawang berjalan dengan anjingnya dengan tali penuntun sepanjang jalan yang lalu lintasnya tidak padat. Setelah jarak pendek dilalui pawang berhenti dan atas petunjuk dari juri dia mengikat anjingnya ke tiang atau dinding atau sejenisnya. Pawang pergi meninggalkan anjingnya sampai tidak kelihatan atau masuk ke dalam rumah. Anjing boleh duduk, tiarap atau berdiri. Selama ketidak hadiran pawang, seorang pejalan kaki dengan anjingnya lewat dan berjarak lebih kurang 5 langkah. Anjing yang ditinggal sendiri harus tetap tenang selama ketidak hadiran pawangnya. Anjing yang lewat (tidak boleh menggunakan anjing atau hewan agresif ), anjing yang diuji harus membolehkan anjing tadi lewat tanpa memperlihatkan agresifnya (menarik dengan kencang pada tali, gonggong terus menerus). Atas perintah juri, anjing dijemput. Catatan Merupakan kebijaksanaan dari juri apakah dia akan melaksanakan masing-masing rutinitas pada tempat yang sama untuk setiap anjing atau jika dia hanya ingin melihat beberapa anjing melaksanakan masing-masing rutinitas dan kemudian pindah ke tempat lokasi lain dan melaksanakan ujian dengan cara yang sama. 27
A- Ujian Anjing Karya Guna 1-3 (APr 1-3) Maksimum poin 200 Ujian karya guna APr 1-3 hanya terdiri dari bagian fase B dan C dari IPO 1-3. Pelacakan tidak diuji pada pengujian ini. Satu titel sah yang tidak diberikan untuk pembiakan, pameran peninjauan kelayakan trah (show breed survey) atau penempatan untuk pameran dari organisasi anggota FCI. Maksimum poin 200 poin
Sempurna Excellet 191 - 200
Sangat Baik Very Good 180 - 190
Baik Good 160 - 179
Cukup Satisfactory 140 - 159
Kurang Insufficient 0 - 139
Pelacakan 1-3 (FPr 1-3) Ujian pelacakan dari tingkat 1-3 hanya terdiri dari ujian bagian fase A dari ujian IPO tingkat 1-3. Ujian ini dapat dilakukan sebagai tambahan dari jumlah peserta, jika paling sedikit 4 peserta harus ujian BH-VT/IPO atau pelacakan. Pawang bebas memilih tingkat ujian yang akan dia ikuti. Satu titel sah yang tidak diberikan untuk pembiakan, pameran peninjauan kelayakan trah (show breed survey) atau penempatan untuk pameran dari organisasi anggota FCI. Maksimum poin 100 poin
Sempurna Vorzüglich 96 - 100
Sangat Baik Sehr Gut 90 - 95
Baik Gut 80 - 89
Cukup Begriedigend 70 - 79
Kurang Mangelhaft 0 - 69
Kepatuhan 1-3 (UPr 1-3) Ujan kepatuhan tingkat 1-3 hanya terdiri dari ujian bagian fase B dari ujian IPO tingkat 1-3. Ujian ini dapat dilakukan sebagai tambahan dari jumlah peserta, jika paling sedikit 4 peserta harus ujian BH-VT/IPO atau pelacakan. Pawang bebas memilih tingkat ujian yang akan dia ikuti. Satu titel sah yang tidak diberikan untuk pembiakan, pameran peninjauan kelayakan trah (show breed survey) atau penempatan untuk pameran dari organisasi anggota FCI. Maksimum poin 100 poin
Sempurna Vorzüglich 96 - 100
Sangat Baik Sehr Gut 90 - 95
Baik Gut 80 - 89
Cukup Begriedigend 70 - 79
Kurang Mangelhaft 0 - 69
Ujian kepatuhan tidak wajib harus ditunjukan dalam urutan 1-3
28
Penjagaan 1-3 (SPr 1-3) Ujan Penjagaan tingkat 1-3 hanya terdiri dari ujian bagian fase C dari ujian IPO tingkat 1-3. Ujian ini dapat dilakukan sebagai tambahan dari jumlah peserta, jika paling sedikit 4 peserta harus ujian BH-VT/IPO atau pelacakan. Pawang bebas memilih tingkat ujian yang akan dia ikuti. Satu titel sah yang tidak diberikan untuk pembiakan, pameran peninjauan kelayakan trah (show breed survey) atau penempatan untuk pameran dari organisasi anggota FCI Catatan: ujian ini bila hanya bagian fase C tidak diperbolehkan Maksimum poin 100 poin
Sempurna Vorzüglich 96 - 100
Sangat Baik Sehr Gut 90 - 95
Baik Gut 80 - 89
Cukup Begriedigend 70 - 79
Kurang Mangelhaft 0 - 69
Ujian penjagaan tidak wajib harus ditunjukkan dalam urutan 1-3
29
IPO ZTP (Ujian Kelayakan Trah) Ujian IPO ZTP diatur sebagai berikut: Bagian A Bagian B Bagian C TOTAL:
100 poin 100 poin 100 poin + 300 poin
Peraturan Berpartisipasi Pada hari acara ujian, anjing harus telah mencapai usia minimum yang diharuskan. Tidak ada pengecualian yang akan dibuat. Kondisi untuk memulai harus terlebih dahulu lulus ujian BH/VT sesuai dengan peraturan nasional negara yang bersangkutan.
IPO ZTP Bagian A Jejak dibuat oleh handler sendiri, minimum untuk 300 langkah, 3 kaki, 2 sudut belokan (kira-kira 90 derajat), 2 artikel milik handler sendiri, lamanya jejak minimal 20 menit, lamanya waktu untuk melacak 15 menit. Tetap pad jalur: Artikel (11+10): Total
79 poin 21 poin + 100 poin
Jika anjing tidak menemukan artikel, evaluasi hanya mendapatkan penilaian cukup Peraturan Umum Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas. Tanda untuk jejak awal harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal Urutan peserta akan diundi dihadapan juri. Pembuat jejak (pawang) harus menunjukkan artikel kepada juri atau orang yang bertanggung jawab sebelum membuat jejak. Hanya artikel yang telah ada bau pawang (paling cepat 30 menit dan dengan berbau pawangnya) yang dapat digunakan. Pawang membuat jejak awal dengan berdiri diam sebentar dan kemudian melangkah normal sesuai dengan pola yang telah digambarkan oleh juri. Pembuatan sudut belokan haruslah dengan langkah normal (lihat sketsa). Peletakan artikel pertama harus setelah minimal 100 langkah bukan 20 langkah sebelum atau sesudah belokan, baik dikaki pertama atau kaki kedua. Artikel kedua diletakan pada ujung kaki ketiga. Artikel diletakan pada jejak ketika pawang sedang bergerak. Setelah peletakan artikel kedua pada ujung kaki ketiga, Pawang harus berjalan lurus kedepan beberapa langkah. Artikel yang digunakan harus berbeda pada pelacakan yang sama (material: kulit, kain, plastic, karet, kayu). Artikel harus memiliki 30
ukuran sekitar 10cm panjangnya, lebar 2-3cm dan ketebalan 0.5-1cm. Warna mereka tidak boleh terlalu menonjol dari kondisi lapangan yang ada. Anjing tidak boleh melihat ketika jejak dibuat. Juri dan orang lain yang mendampingi tidak diperbolehkan berada pada area pelacakan dimana tim pawang/anjing memiliki hak untuk melacak. a)
Perintah: “ cari”/”find”
Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal mulai pelacakan dan setelah artikel pertama. b) Pelaksanaan Pelacakan: Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan tali penuntun, tali 10 meter bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing di ring mati atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang. Anjing harus percaya diri pada waktu ditekongan/belokan. Setelah anjing melewati belokkan, dia harus meneruskan pelacakan dengan kecepatan yang sama. Begitu anjing menemukan artikel, dia harus segera mengambilnya atau mengindikasinya dengan baik, tanpa bantuan dari pawang. Anjing diperbolehkan untuk berdiri, duduk atau kembali ke pawang ketika dia mengambil artikel tersebut. Mengambil artikel dan bergerak ke depan atau mengambil artikel sambil tiarap adalah kesalahan. Bila anjing mengindikasi artikel, bisa dengan berdiri, duduk atau tiarap (diperbolehkan bergantian). Begitu anjing menemukan artikel, pawang harus melepaskan tali penuntun dari tangannya, dan berjalan ke anjingnya. Dengan mengangkat tangannya yang memegang artikel, pawang memberitahu juri bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Kemudian pawang kembali memegang tali penuntun dan anjingnya kembali meneruskan pelacakan.Setelah selesai pelacakan, pawang harus menunjukkan artikel yang ditemukan kepada juri. c) Penilaian: Kecepatan pada waktu melacak bukan merupakan factor nilai bila pelacakan dilakukan dengan sungguh-sungguh, mantap dan meyakinkan dan anjing dapat menunjukkan sikap yang baik selama pelacakan. Anjing memeriksa untuk meyakinkan dirinya tentang pola jejak yang sedang dia lakukan tidaklah salah, selama anjing tidak meninggalkan pola jejak tersebut. Putar-putar tanpa tujuan, hidung tinggi/jauh dari tanah, buang air, putar-putar di belokkan, memuji yang terus menerus, mengarahkan tali, atau bantuan verbal pada pelacakan atau pada artikel, salah dalam mengambil/indikasi artikel dan indikasi artikel yang salah akan mengurangi nilai. Pelacakan dihentikan apabila anjing meninggalkan jejak lebih dari panjang tali 31
penuntun. Jika anjing meninggalkan pola jejak dan pawang menahannya untuk tidak melakukan itu, juri akan mengintruksikan pawang untuk mengikuti anjingnya. Pelacakan dihentikan apabila pawang gagal mengikuti instruksi juri. Jika pelacakan tidak selesai dalam 15 menit sejak anjing diletakan pada jejak awal, juri akan menghentikan pelacakan tersebut. Hasil kerja yang dilakukan sebelum juri menghentikan pelacakan, akan dievaluasi. Jika anjing menunjukkan dua pilihan, dengan kata lain, jika anjing mengindikasi dan mengambil artikel, ketika menemukan artikel, ini adalah salah. Nilai hanya diberikan pada artikel yang cara mengindikasikannya diberitahukan oleh pawang pada juri sebelum pelacakan dimulai. Kesalahan dalam indikasi artikel dievaluasi bersama-sama dengan kinerja pada masing-masing kaki. Tidak ada nilai yang diberikan pada artikel yang tidak diindikasi/diambil Pendistribusian nilai, untuk masing-masing kaki pola jejak, tetap pada jalur harus dilihat dari panjang dan tingkat kesulitan pelacakan. Setiap kaki pola jejak dievaluasi dalam nilai atau persentase. Jika anjing tidak melacak (tetap di tempat yang sama tanpa melacak), juri boleh mengakhiri proses pelacakan meskipun anjing masih berada didalam jalur pola jejak.
IPO ZTP Bagian “B” Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: TOTAL
on-Leash heeling (anjing mengikuti handler dengan tali penuntun) sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan) down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan) retrieve on the flat (mengambil halter) jump over the hurdle (melompat lewat rintangan) Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
25 poin 15 poin 20 poin 20 poin 10 poin 10 poin + 100 poin
Peraturan Umum Juri memberi sinyal untuk memulai masing-masing rutinitas. Yang lain seperti belok, balik, berhenti, pergantian kecepatan langkah kaki, akan dilakukan oleh pawang tanpa sinyal dari juri. Perintah verbal seperti yang ada di buku pedoman. Perintah verbal diucapkan dengan normal, singkat, terdiri dari satu perintah. Perintah boleh diucapkan dengan bahasa apa saja. Namun, perintah yang sama harus digunakan untuk kerja yang sama setiap waktu. Jika anjing tidak melakukan rutinitas atau sebagian dari rutinitas setelah menerima 3 kali perintah, rutinitas akan dihentikan dan tidak mendapatkan nilai. Pada rutinitas tiarap dalam keadaan sedang berjalan, selain menggunakan perintah verbal apa saja seperti “sini” atau “come”, nama anjing juga diperbolehkan. Namun, nama anjing bersama dengan perintah verbal apa saja dipertimbangkan sebagai perintah ganda. Pada posisi awal anjing duduk sejajar dekat disamping kiri pawang dengan pundak anjing sejajar dengan lutut pawang. Setiap awal dan akhir dari suatu rutinitas ada di posisi awal. Memperkirakan 32
tempat posisi awal diperbolehkan pada awal suatu rutinitas. Pemujian anjing hanya diperbolehkan setelah setiap rutinitas selesai dilakukan dan ada di posisi awal. Ketika memuji anjing, bersamaan pawang dapat memperkirakan posisi awal baru. Bagaimanapun, harus ada waktu jeda (lebih kurang 3 detik) antara memuji anjing dan mulai suatu rutinitas baru. Rutinitas terjadi diluar dari posisi awal. Pawang harus menunjukkannya dengan berjalan minimal 10 langkah atau maximum 15 langkah sebelum memberikan perintah verbal untuk menyelesaikan rutinitas tersebut. Antara semua awal dan akhir, seperti halnya bagian dimana pawang kembali ke anjing yang sedang duduk, berdiri, atau tiarap, waktu jeda (lebih kurang 3 detik) diperhatikan, sebelum suatu perintah verbal yang baru boleh diberikan. Ketika pawang kembali ke anjingnya, pawang boleh melakukannya melalui depan anjing atau memutar memulai belakang anjing. Menuntun anjing tanpa tali yang benar harus senantiasa diperlihatkan selama semua rutinitas sedang berlangsung. Anjing harus menemani pawang pada waktu mengambil halter. Tidak diperbolehkan untuk bermain atau meningkatkan hasrat anjing pada waktu pawang mengambil halter. Balik kiri hanya boleh dilakukan oleh pawang. Anjing boleh balik baik itu putar melalui belakang atau depan ke belakang pawang tetapi semua rutinitas yang ada anjing harus menunjukkan yang sama. Setelah duduk didepan pawang, untuk menyelesaikan rutinitas tersebut, anjing boleh baik itu melalui belakang atau dari depan geser ke samping kiri pawang. Papan rintangan dengan lebar 150cm dan tinggi 80 cm. Semua anjing dalam ujian ini harus lompat lewat papan rintangan yang sama. Untuk rutinitas mengambil halter berat yang diperbolehkan adalah 650 gram. Halter yang sama disediakan oleh panitia untuk semua peserta ujian. Sebelum rutinitas mengambil, halter tidak boleh diletakan ke mulut anjing. Jika seorang pawang lupa melakukan suatu rutinitas, juri akan menginstruksikan pawang untuk melakukan rutinitas yang kelewat tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk masalah ini. Satu perintah lisan diperbolehkan pada posisi awal 1.
Heeling on leash (anjing mengikuti handler dengan tali penuntun)
25 poin
a)
Perintah: “heel ”/”samping” diperbolehkan untuk memulai rutinitas
b)
Pelaksanaan: pawang membawa anjingnya ke posisi awal dan menuntun anjingnya dengan tali kearah juri dan laporan. Dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya dengan penuh perhatian dan senang dengan cara bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang. Tali penuntun harus kendor. Pada awal rutinitas pawang berjalan lurus 50 langkah tanpa berhenti, melakukan balik kiri, dan setelah 10-15 langkah pawang menunjukkan langkah lari dan kemudian langkah pelan (perhatikan minimal 10 langkah). Transisi perubahan ke langkah pelan tidak boleh ada langkah lain yang diperbolehkan diantaranya. Kedua langkah yang berbeda haruslah jelas berbeda kecepataannya. Sementara pawang dan anjing jalan maju kedepan, dua tembakan (caliber 6mm) 33
diberikan dengan jedah waktu antar tembakan 5 detik. Tembakan diberikan pada jarak minimal 15 langkah dari anjing. Anjing tidak boleh berubah pada waktu tembakan. Selama langkah normal, minimal dua belok kanan, satu belok kiri dan dua balik kiri harus ditunjukkan begitu juga diam berjalan setelah balik kiri yang kedua. Balik yang diperbolehkan adalah balik kiri (180 derajat putar ditempat). (perhatikan skema pola jalan). Ada dua jenis variasi yang diperbolehkan. -
Anjing berputar kearah kanan melewati belakan pawang Anjing berputar 180 derajat ditempat
Hanya satu variasi yang diperbolehkan selama ujian. Berhenti berjalan diam ditempat harus ditunjukkan sekali pada waktu langkah normal sesuai dengan sketsa setelah balik kiri kedua. Atas instruksi dari juri, pawang bergerak menuju grup yang terdiri dari paling sedikit 4 orang. Pawang harus berhenti sekali didalam grup. Pawang meninggalkan grup, mengambil posisi awal dan melepaskan tali penuntun. c)
2.
Penilaian: Anjng jalan ketinggalan, kemajuan, tidak rapat atau lebar, tambahan perintah, bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian, dan/atau menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama. Sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan)
15 poin
a)
Masing-masing satu perintah “heel”/”samping” dan “sit”/”duduk”
b)
Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berjalan lurus ke depan tanpa tali penuntun, setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “sit”/”duduk” dan anjingnya harus duduk dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 15 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang duduk tenang. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri di sebelah kanan anjingnya.
c)
Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, duduk yang pelan, kegelisahan, dan tidak ada perhatian, akan dievaluasi secara seksama. Jika anjing tiarap atau tetap berdiri setelah menerima perintah “duduk”/”sit”, nilai akan dikurangi 10 poin.
3.
Down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan)
20 poin
a)
Masing-masing satu perintah “heel”/”samping”, “down”/”tiarap”, “here/datang”
b)
Pelaksanaan: dari posisi awal pawang memberikan perintah “heel”/”samping” dan menuntun anjingnya tanpa tali penuntun bergerak lurus ke kedepan, setelah 10-15 langkah pada langkah normal, pawang memberikan perintah “tiarap”/”down”. Anjing harus menjatuhkan badannya dan tiarap dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 30 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang tiarap tenang. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya dengan 34
aba-aba “datang”/”come” atau nama anjingnya. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan lurus dan harus duduk berdekatan dan lurus di depan pawangnya. Atas sinyal juri, pawang member perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat duduk lurus disamping kiri pawangnya, pundak anjing sejajar dengan lutut pawangnya. c)
4.
Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, tiarap yang pelan, kegelisahan, kembali dengan pelan atau melambat ketika dekat pawang, pawang dalam posisi mengangkang, kesalahan duduk didepan atau pas penyelesaian rutinitas dievaluasi secara seksama. Jika anjing duduk atau tetap berdiri setelah menerima perintah “tiarap”/”down”, nilai akan dikurangi 13 poin. Retrieve on the flat (mengambil halter)
20 poin
a)
Masing-masing satu perintah “bring”/”ambil”, “out”/”lepas”, “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: dari posisi awal pawang melemparkan halter (beratnya 650g) kira-kira sejauh 10 langkah. Perintah “ambil”/”bring” tidak akan diberikan sampai halternya jatuh diam di tanah. Anjingnya duduk dengan tenang tanpa tali penuntun di sebelah pawangnya. Begitu menerima perintah “bring”/”ambil” dari pawangnya, anjing tersebut harus berlari dengan cepat dan langsung ke arah halter, seketika mengambilnya dan mengembalikannya ke pawang dengan cepat dan langsung. Anjingnya harus duduk sangat dekat di depan pawangnya. Anjing harus memegang halter sampai pawang memerintahnya untuk lepas. Setelah 3 detik atau atas sinyal juri, pawang mengambil halter dari mulut anjingnya dengan perintah “lepas”/”out”. Pawang harus memegang halter dengan tangan kanannya. Dengan perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat kembali ke tempat posisi samping kiri pawang dan duduk, pundaknya sejajar dengan kaki pawangnya. Pawang tidak diizinkan untuk mengubah posisi atau selama rutinitas ini berlangsung.
c)
Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat / pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi semuanya secara seksama.
Melempar halter terlalu dekat, begitu juga halnya bantuan dari pawang tanpa mengubah posisinya, akan dikenai pengurangan nilai. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas ini berakhir, rutinitas ini akan dinilai dengan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mengambil halter, rutinitas tersebut akan dinilai 0 (nol) poin.
5.
Jump over hurdle (melompat lewat rintangan)
10 poin
a)
Masing-masing satu perintah “jump”/”lompat”, “here”/”datang”, “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: Pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya lebih kurang 5 meter didepan papan lompatan. Pawang kemudian pergi meninggalkan anjingnya ke sisi 35
lain dari papan lompatan dengan jarak 5 meter dan dengan perintah “lompat/jump” anjing melompat melewati papan lompatan dan dengan perintah “datang/here” untuk duduk dekat didepan pawang dengan lurus. Dengan perintah “samping/heel”, anjing dengan cepat dan langsung bergerak kesamping kiri pawang dengan bahunya sejajar dengan lutut kiri pawang. Pada akhir rutinitas ini, anjing dipasangi tali penuntun. c)
6.
Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat kesalahan duduk didepan pawang atau di posisi awal, pawang memmbantu akan dievaluasi dengan seksama. Jika anjing menyentuh papan lompatan, hingga 2 poin pengurangan dan bila memijak papan lompatan, hingga 4 point pengurangan. Jika anjing tidak melompat, rutinitas ini dievaluasi dengan nilai 0 (nol) poin. Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
10 poin
a)
Masing-masing satu perintah “down”/”tiarap”, “sit”/”duduk”
b)
Pelaksanaan: sebelum dimulai ujian kepatuhan anjing lain pada bagian B, pawang bersama anjingnya ke tempat yang sudah ditentukan oleh juri dan melepaskan tali penuntun di posisi awal. Kemudian pawang memberi perintah “down”/”tiarap” kepada anjingnya tanpa meninggalkan tali penuntun atau obyek lain dekat anjingnya. Pawang kemudian berjalan menjauh tanpa melihat kebelakang dan sejauh paling sedikit 20 langkah dalam area ujian dan berdiri diam membelakangi anjingnya. Anjing harus dengan tenang tetap di posisi tiarap tanpa ada pengaruh apapun dari handlernya, sementara anjing lain sedang melakukan rutinitas 1-5. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan memposisikan dirinya disebelah kanan anjingnya. Atas instruksi dari juri pawang memberikan perintah “duduk”/”sit”, anjing harus duduk dengan cepat dan lurus di posisi awal. Anjing dipasang tali penuntun.
c)
Penilaian: perilaku gelisah pada handler begitu juga bantuan tersembunyi lainnya, anjing tiarap kegelisahan atau posisi yang premature (berdiri/duduk) sebelum dijemput dievaluasi secara seksama. Jika anjing duduk atau berdiri tetapi masih ditempat yang ditunjuk, sebagian nilai akan diberikan. Jika anjing pindah dari tempat yang ditunjukkan lebih dari 3 meter, rutinitas dievaluasi dengan nilai 0 (nol).
IPO ZTP Bagian “C” Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Total
Hold and bark (menjaga dan menggonggong) 15 poin Charging & attack on the handler (mengancam & menyerang pawang) 10/30 poin Attacking the handler & his dog (menyerang pawang & anjingnya) 35 poin Transport to the judge (mengawal ke juri) 5 poin 100 poin
1.
Hold and Bark (Menjaga dan Menggonggong) a)
15 poin
Satu perintah untuk “cari/find” 36
b)
Pelaksanaan: Helper ditempatkan lebih kurang 20 langkah dari pawang dan anjingnya dan tidak kelihatan oleh anjing (ada dalam tempat persembunyian blind). Atas petunjuk dari juri, pawang melepaskan tali penuntun anjingnya, mengirim anjingnya ke blind dengan perintah “cari/find” dan/atau dengan perintah visual dengan mengarahkan tangannya. Anjing harus menggonggong pada helper dengan sangat aktif, sangat perhatian dan gonggong dengan terus menerus. Anjing tidak boleh melompat ke helper atau menggigitnya. Pawang segera bergerak mendekati anjingnya begitu juri memberikan sinyal dan memegang kalung lehernya. Setelah pawang keluar dari tempat persembunyiaan blind, anjing dipasang tali penuntun dan ambil posisi awal di blind.
c)
Penilaian: keterbatasan pada waktu menjaga, gonggong mendorong dan menjaga dengan tegas dievaluasi dengan seksama. Mengganggu helper contoh. Menabrak helper, melompat, dll, akan dikurangi hingga 3 poin, jika menggigit pelindung tangan (sleeve) dengan kuat, hingga 12 poin pengurangan. Jika anjing tidak tetap berada pada helper, sebagian poin akan diberikan dengan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak menyerang helper, bagian C harus dihentikan.
2.
Charging & attack on the handler (ancam=10 & serang=30 pawang) 40 poin a)
Masing-masing satu perintah untuk: “lepas/out”, “samping/heel”
b)
Pelaksanaan: Atas instruksi dari juri, pawang mengambil posisi awal yang ditandai 30 langkah dari blind dan melepaskan tali penuntun anjingnya. Tali penuntun harus dikalungkan dibahu pawang atau disimpan. Atas instruksi dari juri, pawang melanjutkan jalan bebas bersama anjingnya dengan arah menuju blind. Anjing harus berada dekat disamping pawang. Atas instruksi juri, helper menyerang pawang dan anjingnya dengan ancaman suara ketika pawang dan anjingnya berjarak 10 langkah dari blind. Anjing harus segera mempertahankan serangan itu dengan penuh percaya diri dan dengan penuh semangat dengan memberikan gigitan yang kuat dan full. Ketika anjing menggigit, dia menerima 2 pukulan dari helper. Pukulan harus pada daerah pundak. Anjing hanya boleh menggigit pada pelindung tangan sleeve. Pawang harus tetap ditempat dimana dia berada tidak boleh bergerak. Pawang boleh memberikan semangat ketika mempertahankan serangan. Atas instruksi juri, helper berhenti menyerang dan berdiri dengan tenang. Anjing apakah melepaskan sendiri atau melalui perintah “out/lepas” untuk melepaskan dan menjaga helper. Jika anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, pawang kemudian mendapatkan hingga dua perintah tambahan atas instruksi dari juri untuk “lepas/out”. Jika anjing tidak lepas pada perintah ini (satu diperbolehkan dan dua tambahan), hasilnya adalah diskualifikasi. Selama perintah “lepas/out” pawang harus tetap berada ditempatnya dan tidak mempengaruhi anjing. Atas instruksi juri, pawang segera mendekati anjingnya dengan langkah normal dan membawanya ke posisi awal dengan perintah “samping/heel”. 37
c)
Penilaian: keterbatasan pada bagian yang penting akan dievaluasi secara seksama: pertahanan dengan penuh tenaga dengan gigitan yang kuat, full dan tenang hingga melepaskan gigitan, setelah lepas gigitan, menjaga dengan dekat dan penuh perhatian terhadap helper. Jika anjing meninggalkan helper pada waktu fase menjaga atau pawang memberikan perintah sehingga anjing tetap berada pada helper, rutinitas ini akan dievaluasi dengan peringkat “kurang”. Jika anjing meninggalkan helper pada waktu pengancaman, ini harus diulangi dan akan dievaluasi dengan nilai 0 (nol) oleh juri. Jika anjing menghindar untuk yang kedua kali, hasilnya adalah diskualifikasi dan ujian proteksi dihentikan.
3.
Attack on the handler and his dog (menyerang pawang & anjingnya) 40 poin a)
Masing-masing satu perintah untuk: “serang/attack”, “lepas/out”, “samping/heel”
b)
Pelaksanaan: Kalung leher anjing dipegang, namun tidak boleh distimulasi oleh pawang. Atas instruksi dari juri, helper melanjutkan jalan dengan langkah normal menjauh dari pawang dan anjingnya. Setelah lebih kurang 40 langkah helper balik menyerang kea rah pawang dan anjingnya dan dengan berteriak dan gerakan mengancam dan membuat serangan frontal. Atas instruksi juri, pawang melepaskan anjingnya pada waktu lebih kurang 30 langkah jaraknya dengan perintah “serang/attack”. Tanpa ragu anjing menahan serangan dengan penuh semangat dan gigitan yang kuat. Dia hanya boleh menggigit pelindung tangan sleeve. Pawang tidak boleh meninggalkan tempatnya dimana dia berhenti tadi. Atas instruksi dari juri, helper diam. Setelah helper berhenti, anjing harus lepas segera. Pawang boleh memberikan perintah untuk “lepas/out” dengan jedah waktu yang layak. Jika anjing tidak lepas pada perintah pertama pawang akan menerima instruksi dari juri untuk hingga dua perintah tambahan untuk lepas. Jika anjing tidak lepas setelah perintah ini (satu diperbolehkan dan dua tambahan), hasilnya adalah diskualifikasi. Selama perintah “out/lepas” pawang harus diam ditempat. Setelah lepas anjing harus tetap dekat menjaga helper dan dengan penuh perhatian menjaganya. Atas perintah juri, pawing kemudian mendekati anjingnya dengan langkah normal dan perintah dia untuk ke posisi awal. Pawang memasang tali penuntun.
c)
Penilaian: keterbatasan pada bagian yang penting akan dievaluasi secara seksama: pertahanan dengan penuh tenaga dengan gigitan yang kuat, full dan tenang hingga melepaskan gigitan, setelah lepas gigitan, menjaga dengan dekat dan penuh perhatian terhadap helper. Jika anjing meninggalkan helper pada waktu fase menjaga atau pawang memberikan perintah sehingga anjing tetap berada pada helper, rutinitas ini akan dievaluasi dengan peringkat “kurang”.
38
4.
Transport to the judge (mengawal ke juri)
5 poin
a) b)
Masing-masing satu perintah untuk: “samping/heel” Pelaksanaan: mengawal helper disamping ke juri ditunjukkan dengan jarak lebih kurang 10 langkah jauhnya. Satu perintah “samping/heel” diperbolehkan. Anjing harus ada disebelah kanan dari helper jadi anjing itu berada diantara helper dan pawing. Anjing itu melihat helper dengan intensif selama pengawalan. Dia tidak boleh mengganggu helper, melompat atau menggigitnya. Grup ini berhenti di depan juri dan lapor selesainya fase C.
c)
Penilaian: keterbatasan pada kriteria utama akan dievaluasi secara seksama: menjaga helper dengan penuh perhatian, jalan disamping dengan tali kendor.
39
IPO-VO (Ujian Pendahuluan IPO) Diatur sebagai berikut: Bagian A 100 poin Bagian B 100 poin Bagian C 100 poin Total: 300 poin Peraturan yang berpartisipasi Pada hari acara ujian, anjing harus memenuhi usia minimum seperti yang ditentukan. Tidak ada pengecualian yang dapat dibuat. Kondisi untuk dapat ujian harus lulus ujian BH/VT terlebih dahulu sesuai dengan peraturan masing-masing Negara. Ujian pendahuluan IPO-VO di buat dalam tiga bagian, jadi juri hanya boleh menjuri maksimum 12 anjing per hari. Persyaratan Umum Pada tingkat pendahuluan untuk ujian IPO-1 disiapkan oleh komisi anjing karya guna FCI. Ujian ini dapat dilaksanakan: 1. sebagai ujian pra-masuk untuk masuk kedalam kelas anjing kerja 2. sebagai satu kondisi untuk masuk ke IPO-1, dimana Organisasi Nasional Perkin dapat secara bebas menentukan jika mereka akan menetapkan ujian untuk wilayah mereka. IPO-VO disiapkan dan diterjemahkan dari bahasa Jerman. Jika ada kasus yang dipertanyakan terutama dengan penerjemahan ke dalam bahasa lain, peraturan bahasa Jerman yang mengikat dan berlaku. Jika tidak ada khusus menyatakan, peraturan dari “Bagian Umum” yang berlaku di peraturan IPO 2012 harus ditaati. Ujian Temperament Di awal masing-masing ujian, dengan pertunjukan fase bagian pertama, juri harus melakukan suatu ketidakberpihakan atau ujian temperamen anjing. Lihat yang berlaku “Ujian Temperamen”
IPO-VO Bagian “A” Pawang membuat jejak sendiri lebih kurang 200 langkah, 2 kaki, 1 belokan (lebih kurang 90 derajat), 1 artikel pawang sendiri, tidak ada waktu tunggu, lamanya waktu untuk melacak 10 menit. Jejak awal Tetap pada jalur Belokan Artikel Total
10 poin 59 poin 10 poin 21 poin 100 poin
Jika anjing tidak menemukan artikel, hasil akhir evaluasi hanya bisa mendapatkan maksimum peringkat “cukup”. 40
Persyaratan Umum: Suatu tanda dibutuhkan pada awal jejak, dimana diletakan ditanah sebelah kiri dari jejak awal. Pawang (=pembuat jejak) harus menunjukkan kepada juri atau koordinator pembuat jejak yang bertanggung jawab artikel yang digunakan. Hanya satu artikel yang berbau dengan baik dari pawing yang diperbolehkan, dimana artikel itu berukuran panjang 15cm, 3-5 cm lebar dan lebih kurang 1 cm tebalnya dan dapat dibedakan warnya dari lahan pelaakan. Pawang (=pembuat jejak) diam sebentar pada jejak awal dan kemudian melanjutkan langkah normal kearah yang telah ditentukan. Belokan harus dilakukan dengan langkah normal (lihat skema), artikel ada pada ujung jejak pelacakan. Juri dan orang yang menemani tidak boleh berada di area pelacakan dimana pawang dan anjingnya memiliki hak untuk melacak. a)
Perintah “Cari/Find”
b)
Pelaksanaan Pelacakan: Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan tali penuntun, tali 10 meter bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing di ring mati atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang. Anjing harus percaya diri pada waktu ditekongan/belokan. Setelah anjing melewati belokkan, dia harus meneruskan pelacakan dengan kecepatan yang sama. Begitu anjing menemukan artikel, dia harus segera mengambilnya atau mengindikasinya dengan baik, tanpa bantuan dari pawang. Anjing diperbolehkan untuk berdiri, duduk atau kembali ke pawang ketika dia mengambil artikel tersebut. Mengambil artikel dan bergerak ke depan atau mengambil artikel sambil tiarap adalah kesalahan. Bila anjing mengindikasi artikel, bisa dengan berdiri, duduk atau tiarap (diperbolehkan bergantian). Begitu anjing menemukan artikel, pawang harus melepaskan tali penuntun dari tangannya, dan berjalan ke anjingnya. Dengan mengangkat tangannya yang memegang artikel, pawang memberitahu juri bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Kemudian pawang kembali memegang tali penuntun dan anjingnya kembali meneruskan pelacakan.Setelah selesai pelacakan, pawang harus menunjukkan artikel yang ditemukan kepada juri.
c)
Penilaian: Kecepatan pada waktu melacak bukan merupakan factor nilai bila pelacakan dilakukan dengan sungguh-sungguh, mantap dan meyakinkan dan anjing dapat menunjukkan sikap yang baik selama pelacakan. Anjing memeriksa untuk 41
meyakinkan dirinya tentang pola jejak yang sedang dia lakukan tidaklah salah, selama anjing tidak meninggalkan pola jejak tersebut. Putar-putar tanpa tujuan, hidung tinggi/jauh dari tanah, buang air, putar-putar di belokkan, memuji yang terus menerus, mengarahkan tali, atau bantuan verbal pada pelacakan atau pada artikel, salah dalam mengambil/indikasi artikel dan indikasi artikel yang salah akan mengurangi nilai. Pelacakan dihentikan apabila anjing meninggalkan jejak lebih dari panjang tali penuntun. Jika anjing meninggalkan pola jejak dan pawang menahannya untuk tidak melakukan itu, juri akan mengintruksikan pawang untuk mengikuti anjingnya. Pelacakan dihentikan apabila pawang gagal mengikuti instruksi juri. Jika pelacakan tidak selesai dalam 10 menit sejak anjing diletakan pada jejak awal, juri akan menghentikan pelacakan tersebut. Hasil kerja yang dilakukan sebelum juri menghentikan pelacakan, akan dievaluasi. Evaluasi pada masing-masing kaki dilakukan dalam nilai dan peringkat. Jika anjing tidak melacak sama sekali (tetap di tempat yang sama tanpa melacak), juri boleh mengakhiri proses pelacakan meskipun anjing masih berada didalam jalur pola jejak.
IPO-VO Bagian “B” Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: TOTAL
on-leash heeling (jalan dengan tali penuntun) off-leash heeling (jalan tanpa tali penuntun) down with recall (tiarap dengan panggil balik) retrieve (mengambil halter) jump over hurdle (lompat lewat rintangan) down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
30 poin 20 poin 15poin 10 poin 10 poin 15 poin + 100 poin
Persyaratan Umum: Satu perintah untuk “duduk/sit” diperbolehkan untuk posisi awal. 1.
On-leash heeling (jalan dengan tali)
30 poin
a)
Satu perintah verbal untuk “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: pawang membawa anjingnya ke posisi awal dan menuntun anjingnya dengan tali kearah juri dan laporan. Dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya dengan penuh perhatian dan senang dengan cara bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang. Tali penuntun harus kendor. Pada awal rutinitas pawang berjalan lurus 30 langkah tanpa berhenti, setelah melakukan balik kiri minimal satu belokan kanan dan satu belokan ke kiri harus ditunjukkan. Sementara pawang dan anjing jalan maju kedepan, dua tembakan (caliber 6mm) diberikan dengan jedah waktu antar tembakan 5 detik. Tembakan diberikan pada jarak minimal 15 langkah dari anjing. Anjing tidak boleh berubah pada waktu tembakan. Atas instruksi dari juri, pawang bergerak menuju grup yang terdiri dari paling sedikit 4 orang. Pawang harus berhenti sekali didalam grup. Pawang meninggalkan grup, mengambil posisi awal dan melepaskan tali penuntun.
c)
Penilaian: Anjng jalan ketinggalan, kemajuan, tidak rapat atau lebar, tambahan perintah, bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian, dan/atau menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama. 42
2.
Off-leash heeling (jalan tanpa tali)
20 poin
a)
Satu perintah verbal untuk “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: Dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya tanpa tali dengan penuh perhatian dan senang dengan cara bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang ketika diperintah untuk “samping/heel”. Pada awal rutinitas pawang berjalan lurus 30 langkah tanpa berhenti, setelah melakukan balik kiri minimal satu belokan kanan dan satu belokan ke kiri harus ditunjukkan. Pada akhir rutinitas, pawang mengambil posisi awal dan memasang kembali tali penuntun.
c)
Penilaian: Anjng jalan ketinggalan, kemajuan, tidak rapat atau lebar, tambahan perintah, bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian, dan/atau menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama.
3.
Down with recall (tiarap dengan panggil balik)
15 poin
a)
Satu perintah verbal untuk “heel/samping”, “down/tiarap”, “here/datang”
b)
Pelaksanaan: dari posisi awal pawang berjalan dengan anjingnya tanpa tali lurus kedepan. Setelah 10-15 langkah, anjing langsung tiarap begitu perintah “down/tiarap” diberikan oleh pawang tanpa menghentikan langkahnya, mengubah langkahnya atau/dan melihat kebelakang. Pawang terus berjalan sejauh lebih kurang 15 langkah lurus kedepan, berhenti dan kemudian balik badan kearah anjingnya. Atas instruksi dari juri, pawang memanggil anjingnya dengan perintah “here/datang” dan/atau nama anjing. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan lurus kearah pawang dan duduk dekat tepat didepan pawang dengan lurus. Atas perintah “samping/heel” anjing harus dengan cepat bergerak kesebelah kiri pawang dengan bahu sejajar dengan lutut kiri pawang. Pawang kemudian memasang tali penuntun pada anjingnya.
c)
Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, tiarap yang pelan, kegelisahan, kembali dengan pelan atau melambat ketika dekat pawang, pawang dalam posisi mengangkang, kesalahan duduk didepan atau pas penyelesaian rutinitas dievaluasi secara seksama. Jika anjing duduk atau tetap berdiri setelah menerima perintah “tiarap”/”down”, nilai akan dikurangi 7 poin.
4.
Retrieve on the flat (mengambil halter)
10 poin
a)
Masing-masing satu perintah “bring”/”ambil”, “out”/”lepas”, “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: di posisi awal pawang melepaskan tali penuntun. Pawang melemparkan artikel dia sendiri kira-kira sejauh 5 langkah. Perintah “ambil”/”bring” tidak akan diberikan sampai artikelnya jatuh diam di tanah. Anjingnya duduk dengan tenang tanpa tali penuntun di sebelah pawangnya. Begitu menerima perintah “bring”/”ambil” dari pawangnya, anjing tersebut harus berlari dengan cepat dan langsung ke arah artikel, seketika mengambilnya dan mengembalikannya ke pawang dengan cepat dan langsung. Anjingnya harus duduk sangat dekat di depan pawangnya. Anjing harus memegang artikel dengan tenang setelah lebih kurang 3 detik pawang memerintahnya untuk lepas. dengan perintah “lepas”/”out”. 43
Akhir dari rutinitas ini anjing dipasangkan kembali tali penuntun. c)
5.
Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat / pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi semuanya secara seksama. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas ini berakhir, rutinitas ini akan dinilai dengan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mengambil halter, rutinitas tersebut akan dinilai 0 (nol) poin. Jump over hurdle 80cm (melompat lewat rintangan 80cm)
10 poin
a)
Masing-masing satu perintah “jump”/”lompat”, “here”/”datang”, “heel/samping”
b)
Pelaksanaan: Pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya lebih kurang 5 meter didepan papan lompatan dan kemudian melepaskan tali penuntunnya. Anjing yang tanpa tali penuntun harus duduk dengan tenang disamping pawangnya dan harus melompat melewati rintangan begitu perintah “lompat/jump” diberikan dan dengan perintah “datang/here” dia harus melompat kembali melewati rintangan dan duduk dekat didepan pawang dengan lurus. Dengan perintah “samping/heel”, anjing dengan cepat dan langsung bergerak kesamping kiri pawang dengan bahunya sejajar dengan lutut kiri pawang. Pada akhir rutinitas ini, anjing dipasangi tali penuntun. Pawang boleh bergerak 2 langkah ketika memberikan perintah “lompat/jump”. Akhir dari rutinitas anjing dipasang kembali tali penuntun.
c)
Penilaian: kesalahan posisi awal, ragu-ragu melompat, kesalahan duduk didepan pawang dan pada akhir rutinitas, pawang memmbantu akan dievaluasi dengan seksama. Jika anjing menyentuh papan lompatan, hingga 1 poin pengurangan per lompatan dan bila memijak papan lompatan, hingga 2 point pengurangan per lompatan. Jika anjing tidak melompat, rutinitas ini dievaluasi dengan nilai 0 (nol) poin.
6.
Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
15 poin
a)
Masing-masing satu perintah “down”/”tiarap”, “sit”/”duduk”
b)
Pelaksanaan: sebelum dimulai ujian kepatuhan anjing lain pada bagian B, pawang bersama anjingnya ke tempat yang sudah ditentukan oleh juri dan melepaskan tali penuntun di posisi awal. Kemudian pawang memberi perintah “down”/”tiarap” kepada anjingnya tanpa meninggalkan tali penuntun atau obyek lain dekat anjingnya. Pawang kemudian berjalan menjauh tanpa melihat kebelakang dan sejauh paling sedikit 20 langkah dalam area ujian dan berdiri diam membelakangi anjingnya. Anjing harus dengan tenang tetap di posisi tiarap tanpa ada pengaruh apapun dari handlernya, sementara anjing lain sedang melakukan rutinitas 1-3. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan memposisikan dirinya disebelah kanan anjingnya. Atas instruksi dari juri pawang memberikan perintah “duduk”/”sit”, anjing harus duduk dengan cepat dan lurus di posisi awal. Anjing dipasang tali penuntun.
44
c)
Penilaian: perilaku gelisah pada handler begitu juga bantuan tersembunyi lainnya, anjing tiarap kegelisahan atau posisi yang premature (berdiri/duduk) sebelum dijemput dievaluasi secara seksama. Jika anjing duduk atau berdiri tetapi masih ditempat yang ditunjuk, sebagian nilai akan diberikan. Jika anjing meningggalkan tempatnya sebelum anjng lain menyelesaikan rutinitas 3 dan anjing pergi lebih dari 3 meter dari tempat yang ditujuk, rutinitas dievaluasi dengan nilai 0 (nol).
IPO-VO Bagian “C” Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Total
Hold and bark (menjaga dan menggonggong) Prevention of helper escape (pencegahan helper melarikan diri) Attack the handler & his dog (menyerang pawang & anjingnya) Transport to the judge (mengawal ke juri)
15 poin 30 poin 50 poin 5 poin 100 poin
Persyaratan Umum: Tidak ada evaluasi TSB. Helper menggunakan tongkat lembut untuk mengancam anjing tanpa memukulnya. Perintah untuk “lepas/out” diperbolehkan sekali untuk semua rutinitas penyerangan. Lihat tabel dibawah ini untuk mengevaluasi perintah “lepas/out” Lambat Melepaskan Gigitan
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tidak melepaskan gigitan setelah tambahan 2 perintah lepas, apalagi dengan diberikan bantuan lain
0,5 – 0,3
3,0
3,5 – 6,0
6,0
6,5 – 9,0
diskualifikasi
1.
Hold and Bark (Menjaga dan Menggonggong)
15 poin
a)
Satu perintah untuk “cari/find”
b)
Pelaksanaan: Helper ditempatkan lebih kurang 20 langkah dari pawang dan anjingnya dan tidak kelihatan oleh anjing (ada dalam tempat persembunyian blind). Atas petunjuk dari juri, pawang melepaskan tali penuntun anjingnya, mengirim anjingnya ke blind dengan perintah “cari/find” dan/atau dengan perintah visual dengan mengarahkan tangannya. Anjing harus menggonggong pada helper dengan sangat aktif, sangat perhatian dan gonggong dengan terus menerus. Anjing tidak boleh melompat ke helper atau menggigitnya. Pawang segera bergerak mendekati anjingnya begitu juri memberikan sinyal dan memegang kalung lehernya.
c)
Penilaian: keterbatasan pada waktu menjaga, gonggong mendorong dan menjaga dengan tegas dievaluasi dengan seksama. Mengganggu helper contoh. Menabrak helper, melompat, dll, akan dikurangi hingga 3 poin, jika menggigit pelindung tangan (sleeve) dengan kuat, hingga 12 poin pengurangan. Jika anjing tidak tetap berada pada helper, sebagian poin akan diberikan dengan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mau bekerja sama, bagian C harus dihentikan.
45
2.
Charging & attack on the handler (ancam=10 & serang=30 pawang) 40 poin a)
Satu perintah untuk: “lepas/out”
b)
Pelaksanaan: sementara pawang memegang kalung leher anjingnya, helper keluar dari tempat persembunyian blind dan berusaha untuk melarikan diri. Atas instruksi dari juri, pawang melepaskan anjingnya. Anjing harus secara mandiri mencegah usaha pelarian diri dengan sekuat tenaga dan menggigit dengan kuat. Dia hanya boleh menggigit pada pelindung tangan sleeve dari helper. Atas instruksi juri, helper berhenti menyerang dan berdiri dengan tenang. Anjing amelepaskan gigitan dengan segera. Pawang boleh memberi perintah “out/lepas” untuk melepaskan gigitan dengan jedah waktu yang wajar. Jika anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, pawang kemudian mendapatkan hingga dua perintah tambahan atas instruksi dari juri untuk “lepas/out”. Jika anjing tidak lepas pada perintah ketiga (satu diperbolehkan dan dua tambahan), hasilnya adalah diskualifikasi. Selama perintah “lepas/out” pawang harus tetap berada ditempatnya dan tidak mempengaruhi anjing. Setelah perintah “lepas/out” anjing harus tetap dekat menjaga helper dan menjaganya dengan penuh gairah. Atas instruksi juri, pawang segera mendekati anjingnya dengan langkah normal dan memegang kalung leher anjingnya.
c)
Penilaian: keterbatasan pada bagian yang penting akan dievaluasi secara seksama: cepat, reaksi penuh semangat dan pengejaran dengan gigitan yang kuat dan efektif menghentikan pelarian, gigitan yang full dan tenang hingga melepaskan gigitan, setelah lepas gigitan, menjaga dengan dekat dan penuh perhatian terhadap helper. Jika anjing tidak dapat menghentikan pelarian dalam 20 langkah dengan gigitan dan memegangnya, maka bagian fase C akan dihentikan.
3.
Attack on the handler and his dog (menyerang pawang & anjingnya) 50 poin a)
Masing-masing satu perintah untuk: “serang/attack”, “lepas/out”, “samping/heel”
b)
Pelaksanaan: Kalung leher anjing dipegang, namun tidak boleh distimulasi oleh pawang. Atas instruksi dari juri, helper melanjutkan jalan dengan langkah normal menjauh dari pawang dan anjingnya. Setelah lebih kurang 20 langkah helper balik menyerang kearah pawang dan anjingnya dari depan dan dengan berteriak kuat dan membuat gerakan mengancam yang serius. Pawang melepaskan anjingnya dengan perintah “serang/attack”. Tanpa ragu anjing menahan serangan dengan penuh semangat dan gigitan yang kuat. Dia hanya boleh menggigit pelindung tangan sleeve. Pawang tidak boleh meninggalkan tempatnya dimana dia berhenti tadi. Atas instruksi dari juri, helper diam. Setelah helper berhenti, anjing harus segera lepas. Pawang boleh memberikan perintah untuk “lepas/out” dengan jedah waktu yang layak.
Jika anjing tidak lepas pada perintah pertama pawang akan menerima instruksi dari juri untuk hingga dua perintah tambahan untuk lepas. Jika anjing tidak lepas setelah perintah ketiga (satu diperbolehkan dan dua tambahan), hasilnya adalah diskualifikasi. Selama perintah “out/lepas” pawang harus diam ditempat. Setelah lepas anjing harus tetap dekat 46
menjaga helper dan dengan penuh perhatian menjaganya. Atas perintah juri, pawang kemudian mendekati anjingnya dengan langkah normal secara langsung dan perintah dia untuk ke posisi awal dengan perintah “samping/heel”. Pawang memasang tali penuntun. c)
Penilaian: keterbatasan pada bagian yang penting akan dievaluasi secara seksama: pertahanan dengan penuh tenaga dengan gigitan yang kuat, full dan tenang hingga melepaskan gigitan, setelah lepas gigitan, menjaga dengan dekat dan penuh perhatian terhadap helper. Jika anjing meninggalkan helper pada waktu fase menjaga atau pawang memberikan perintah sehingga anjing tetap berada pada helper, rutinitas ini akan dievaluasi dengan peringkat “kurang”.
4.
Transport to the judge (mengawal ke juri)
5 poin
a)
Satu perintah untuk: “samping/heel”
b)
Pelaksanaan: mengawal helper di samping ke juri ditunjukkan dengan jarak lebih kurang 10 langkah jauhnya. Satu perintah “samping/heel” diperbolehkan. Anjing harus ada disebelah kanan dari helper jadi anjing itu berada diantara helper dan pawing. Anjing itu melihat helper dengan intensif selama pengawalan. Dia tidak boleh mengganggu helper, melompat atau menggigitnya. Grup ini berhenti di depan juri dan lapor selesainya fase C.
c)
Penilaian: keterbatasan pada kriteria utama akan dievaluasi secara seksama yang mengakibatkan pengurangan nilai.
47
IPO-1 Diatur sebagai berikut:
Bagian A Bagian B Bagian C TOTAL:
100 poin 100 poin 100 poin + 300 poin
Persyaratan Umum Pada hari acara ujian, anjing harus telah mencapai usia minimum yang diharuskan. Tidak ada pengecualian yang akan dibuat. Kondisi untuk memulai harus terlebih dahulu lulus ujian BH/VT sesuai dengan peraturan nasional negara yang bersangkutan.
IPO-1
Bagian “A” - Pelacakan
Jejak dibuat oleh handler sendiri, minimum untuk 300 langkah, 3 kaki, 2 sudut belokan (kira-kira 90 derajat), 2 artikel milik handler sendiri, lamanya jejak minimal 20 menit, lamanya waktu untuk melacak 15 menit. Tetap pad jalur: Artikel (10+10): Total
79 poin 21 poin + 100 poin
Jika anjing tidak menemukan artikel, evaluasi hanya dapat diberikan peringkat “cukup” Peraturan Umum: Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas, yang mana harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal Juri akan mengundi urutan peserta setelah jejak selesai dibuat. Lahan lelacakan yang dapat diterima Semua medan permukaan yang alami, seperti, berumput, tanah yang dibajak dan permukaan hutan dapat diterima sebagai area pelacakan. Jejak pelacakan yang dapat dilihat diusahakan untuk dihindari. Semua tingkat pelacakan perubahan permukaan pelacakan yang cocok dimungkinkan. Membuat jejak pelacakan Juri atau koordinator pelacakan: - mengorganisir pola/pattern pelacakan - mengorganisir pembuat jejak - mengawasi pembuatan jejak 48
Pola pelacakan merupakan bagian dari area sebenarnya. Ketika membuat jejak pelacakan, sangat penting di catat bahwa pembuatan jejak adalah dengan langkah normal. Pembuat jejak tidak boleh memberikan bantuan seperti pembuatan jejak dengan langkah yang tidak normal pada kaki, belokan dan artikel. Pembuat jejak (FL) (=Pawang) harus menunjukkan artikel baik itu kepada juri atau koordinator pembuat jejak. Hanya artikel yang telah dibaui paling sedikit 30 menit boleh digunakan. Pawang (HF) (pembuat jejak) tetap berdiri diam sebentar pada jejak awal dan kemudian memulai dengan langkah normal sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Pola kaki jejak harus dibuat dengan langkah normal tanpa merusak dengan langkah seperti mencangkul. Jarak dari antar kaki pelacakan minimal 30 langkah. Belokan harus tetap dengan langkah normal, sehingga hal ini memberikan kemungkinan kepada anjing untuk tetap melacak seperti pola (perhatikan sketsa). Langkah mencangkul atau tendang dengan kuat-kuat tidak diperbolehkan. Berhenti pada pembuatan jejak tidak boleh terjadi. Ketika jejak dibuat, anjing tidak boleh melihatnya. Peletakan Artikel Artikel pertama diletakan paling sedikit 100 langkah, bukan dalam 20 langkah sebelum atau sesudah belokan, pada kaki pertama atau kedua, artikel kedua diletakan pada akhir dari jejak. Artikel harus diletakan dalam keadaan sedang berjalan. Setelah meletakan artikel terakhir, pembuat jejak harus berjalan terus beberapa langkah lurus. Artikel Pelacakan Hanya artikel yang telah dibaui oleh pembuat jejak (FL) (pawang) paling sedikit 30 menit dapat digunakan. Dalam satu pola pelacakan perbedaan artikel harus dilakukan (material contoh: kulit, tekstil, kayu) dan harus lebih kurang panjang 10cm, lebar 2-3cm, tebal 0.5-1 cm. Artikel tidak boleh berwarna yang terlalu menonjol dari lahan pelacakan. Untuk item diatas untuk acara regional, artikel harus diberi nomor. Nomor yang diberikan harus cocok dengan nomor pelacakan. Ketika anjing sedang melacak, Juri (LR), pembuat jejak dan siapapun yang menemani tidak diperbolehkan ada di area dimana anjing/pawang memiliki hak untuk melacak. Perintah: a)
Satu perintah verbal: “ cari”/”find” Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal dan setelah artikel pertama atau setelah kesalahan indikasi.
Pelakssanan dan penilaian dari kerja pelacakan ini b)
Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan 10m tali penuntun, tali bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu 49
pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Tali penuntun pelacakan harus minimal 10 meter panjangnya. Juri hanya boleh memeriksa panjang tali penuntun, kalung dan harness sebelum pelacakan dimulai. Tali penuntun flexible tidak diperbolehkan. Jejak Awal (Scent Pad) Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Pawang diperbolehkan mendudukan Anjingnya lebih kurang 2 meter dari jejak awal secara singkat. Pelacakan harus dimulai oleh anjing sendiri secara mandiri (begitu juga ketika memulai lacak setelah ketemu artikel). Tali sedikit kendur diperbolehkan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Ini harus dilakukan oleh anjing tanpa bantuan pawang (kecuali untuk perintah mencari “cari”/”find”.) Tidak ada keterbatasan waktu yang dibuat untuk jejak awal, juri cukup mengorientasikan dirinya terhadap prilaku anjing pada kaki pertama sebagaimana intensifnya jejak dideteksi. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang dan yang pasti memendekan tali bergerak mendekat ke anjing tidak boleh terjadi. Menyentuh tanah bukan kesalahan. Performa Pelacakan Anjing harus mengikut jejak dengan intensif, dengan ketabahan dan ketika memungkinkan juga kecepatan (tergantung pada lahan pelacakan, tingkat kesulitan). Pawang tidak diharuskan mengikuti keseluruhan arah pelacakan. Pelacakan yang cepat atau pelan dalam pelaksanaanya tidak dapat dikriteriakan seperti itu, ketika lacak dilakukan dengan konsisten dan penuh percaya diri. Belokan Anjing harus penuh percaya diri pada waktu belokan, tanpa meninggalkan jejak, bukan kesalahan. Memutar pada waktu belokan adalah kesalahan. Setelah belok anjing harus melanjutkan melacak dengan kecepatan yang sama. Pada area belokan, pawang harus menjaga jarak yang sama semaksimal mungkin. Indikasi atau mengambil artikel
50
Ketika anjing menemukan artikel, dia harus secara percaya diri dan tanpa bantuan pawang untuk mengindikasi atau mengambil. Jika dia mengambil dia boleh berdiri, duduk atau kembali ke pawang, yang mana harus tetap berdiri. Mengambil artikel pergi atau tiarap adalah kesalahan. Pengindikasian boleh dengan tiarap, duduk atau berdiri (juga bergantian diperbolehkan). Tidak tiarap lurus banget pada artikel bukan kesalahan, tiarap disamping artikel atau menghadap ke pawang adalah kesalahan. Artikel yang sangat dibantu oleh pawang dianggap anjing melewati artikel. Kasus seperti ini contohnya, jika anjing tidak mengindikasi artikel dan pawang baik itu dengan menggunakan tali atau dengan perintah verbal untuk menghalangi anjing dari terus melacak. Ketika anjing baik itu mengambil atau indikasi artikel, pawang harus melepaskan tali dan pergi mendekat ke anjingnya. Dengan menaikan tangannya dengan artikel ditangan, dia memberitahuan bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Mengambil dan indikasi adalah kesalahan. Perbuatan apapun dengan artikel atau mengambil ketika anjing tiarap adalah salah. Jika anjing kembali ke pawang, pawang tidak mendekati anjingnya. Ketika pawang mendekati anjingnya untuk melepaskan artikel atau ketika mengambil artikel, pawang harus berdiri disamping anjingnya. Anjing harus tetap ditempatnya dengan tenang jika mengindikasi atau dimana dia mengambil artil hingga melepaskan artikel tersebut untuk melacak kembali begitu pawangnya memerintahkan. Meninggalkan Tempat Lacak Jika pawang menahan anjing dari meninggalkan lapangan lacak, maka pawang akan menerima intruksi dari juri untuk mengikuti anjing. Pawang harus mengikuti instruksi ini. Pelacakana akan diterminasi jika anjing keluar dari jejak pelacakan lebih dari 1 kali panjang tali penuntun (lebih dari 10 meter bagi anjing yang track tanpa tali) atau pawang tidak mendengarkan instruksi dari juri. Memuji anjing Kadang-kadang memuji anjing di tingkat 1 diperbolehkan (perintah “cari”/”find” tidak dianggap sebagai pujian). Suatu pujian singkat boleh diberikan juga ketika ketemu artikel. Pelaporan selesai Setelah selesai melacak, artikel yang ditemukan harus ditunjukkan pada juri. Bermain atau memberi makan kepada anjing setelah menjemputnya atau indikasi artikel terakhir sebelum lapor ke juri dan mendapatkan nilai tidak diperbolehkan. Pelaporan selesai harus dilakukan dalam posisi dasar. Evaluasi Evaluasi fase “A” dimulai pada waktu anjing mulai melacak. Percaya diri, intensif dan dedikasi kerja hidung begitu juga dasar pelatihan yang baik diharapkan dari anjing.
51
Pawang harus menjadi bagian dari proses dan berpengalaman dengan ini. Dia harus menafsirkan reaksi dari anjingnya, konsentrasi pada kerja dan mengabaikan pengaruh eksternal apapun. Jusri harus mengobservasi bukan anjing dan pawang saja, tetapi juga area pelacakan, cuaca, kemungkinan jejak yang bersilangan dan kerangka waktu. Pada evaluasinya dia harus mempertimbangkan semua factor. - Perilaku pelacakan (kecepatan pada kaki, sebelum dan sesudah belokan, sebelum dan sesudah artikel) - Status pelatihan anjing (contoh mulai dengan sibuk, menunjukkan tertekan, menghindar) - Bantuan apapun dari pawang - Mengalami kesulitan melacak oleh karena: • Kondisi tanah (ditumbuhi, berpasir, pergantian permukaan, kabut) • Kondisi angina • Cuaca (panas, hujan, bersalju) • Perubahan bau Evaluasi harus bergantung pada kondisi ini. Setelah pawang melapor untuk melacak, juri harus memposisikan dirinya dengan strategis sehingga dia dapat mengobservasi kerja pelacakan dan mendengarkan perintah verbal atau apapun yang dia lihat pengaruh dari pawang. Dia harus mengambil jarak dari pawang sehingga dia tidak mengganggu kerja anjing dan juga pawang tidak grogi. Juri harus dapat merasakan keseluruhan kerja pelacakan. Dia harus mengevaluasi kerja anjing berdasarkan pada antusiasmenya, kepercayaan atau tidak nyaman atau kesembronoan. Kerja pelacakan yang pelan atau cepat bukan bagian dari kriteria evaluasi, jika jejak dikerjakan dengan intesif, sama dan dengan percaya diri dan anjing menjaga sikap positif. Memeriksa tanpa meninggalkan jejak diperbolehkan dan bukan kesalahan. Buang kotoran, kencing, memutar di belokan, dorongan yang konstan, bantuan tali penuntun atau perintah verbal dalam area pelacakan, atau pada artikel, kesalahan mengambil atau kesalahan indikasi pada artikel dievaluasi secara menyeluruh (hingga 4 nilai pengurangan). Pasti buang kotoran, intensitas yang kurang, melacak dengan liar, kencing, memburu tikus dan lainlain mendapatkan pengurangan nilai hingga 8 nilai. Jika anjing meninggalkan jejak lebih dari panjang tali penuntun, pelacakan diterminasi. Jika anjing meninggalkan jejak dan ditahan oleh pawang, juri memberikan instruksi agar pawang mengikuti anjingnya. Jika instruksi tidak diikuti, pelacakan akan diterminasi oleh juri. Jika setelah waktu maksimum yang dibolehkan (tingkat 1 dan 2 = 15 menit) (tingkat 3 = 20 menit) untuk mengikuti jejak tidak berhasil, pelacakan diterminasi oleh juri. Nilai apapun yang diperoleh hingga titik ini diberikan. Jika anjing menunjukkan dua model kerja pada artikel, namakan mengambil dan mengindikasi pada jejak yang diberikan, ini dianggap salah. Artikel akan hanya dievaluasi dan dinilai sesuai dengan laporan pada waktu masuk ujian pelacakan.
52
Mengambil atau indikasi artikel yang salah, indikasi salah, akan dikurangi nilainya hingga 4 nilai, jika memulai kembali ada disamping anjing dan 2 nilai pengurangan lagi diwajibkan jika pawang melakukan restart (memulai kembali) diakhir dari tali penuntun. Jika artikel tidak ditemukan, maka tidak ada nilai yang diberikan. Jika tidak ada artikel pawang yang ditemukan fase “A” hanya dapat diberikan peringkat “cukup”. Begitu juga ini harus diperhitungkan bahwa pawang tidak melakukan restart (memulai kembali) pada anjingnya pada waktu artikel. Jika anjing mengikuti hasrat berburunya dan mulai berburu, pawang boleh memberikan satu perintah “tiarap” untuk mengontrolnya. Pelacakan akan dilanjutkan sesuai instruksi dari juri. Jika ini tidak bekerja, pelacakan dihentikan. (evaluasi: diskualifikasi karena kurang control). Terminasi/Diskualifikasi Perilaku Anjing di ulang 3 x pada jejak awal - Semua tingkat: anjing meninggalkan jejak lebih dari 1x panjang tali penuntun atau pawang tidak mengikuti instruksi juri
Konsekuensi Terminasi
Terminasi – nilai diberikan hingga saat terminasi
- Anjing tidak menyelesaikan pelacakan dari waktu yang telah ditentukan KRITIK HINGGA WAKTU TERMINASI!! Tingkat 1: 15 menit setelah start - Anjing mengambil artikel tetapi menolak untuk melepaskannya - Anjing mengejar dan tidak dapat diperintah untuk mulai kembali
DISKUALIFIKASI karena kurang kontrol
Pola pelacakan: Pola pelacakan berikut ini boleh digunakan begitu juga bila terbalik arahnya dari gambar berikut ini.
53
IPO 1 Tahap “B” Kepatuhan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: Rutinitas 7: Rutinitas 8: TOTAL
free heeling (anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun) sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan) down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan) retrieve on the flat (mengambil halter) retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan) retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat rintangan) send-out with down (maju sendiri kedepan dan tiarap) Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
20 poin 10 poin 10 poin 10 poin 15 poin 15 poin 10 poin 10 poin + 100 poin
Peraturan Umum Untuk level IPO-1 pawang bersama anjingnya dengan tali, lapor masuk ujian pada posisi awal dan kemudian tali dilepas. Terutama pada kepatuhan perhatian harus diberikan kepada fakta bahwa anjing melakukannya tanpa tekanan dari pawang yang menurunkan kepercayaan dirinya dan dia bukan hanya sebagai peralatan sport dari pawang. Dalam semua rutinitas dikerjakan dengan senang dan konsentrasi penuh harus ditunjukan oleh pawang. Perhatian harus diberikan untuk etika kerja yang gembira dalam hubungannya dengan pelaksanaan kerja yang bernar dan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika pawang lupa rutinitas yang berlangsung, juri akan memintanya untuk menunjukkan rutinitas yang kurang. Tidak ada pengurangan nilai untuk hal ini. Sebelum ujian kepatuhan dimulai, semua peralatan seperti yang tertulis pada peraturan harus telah diperiksa oleh juri. Peralatan harus sesuai yang tertulis dalam peraturan. Senjata yang digunakan dalam rutinitas “jalan tanpa tali” dan “tiarap ditinggal” harus berukuran caliber 6mm. Juri memberi sinyal untuk memulai masing-masing rutinitas. Yang lain seperti belok, balik, berhenti, pergantian kecepatan langkah kaki, akan dilakukan oleh pawang tanpa sinyal dari juri. Perintah verbal seperti yang ada di buku pedoman. Perintah verbal diucapkan dengan normal, singkat, terdiri dari satu perintah. Perintah boleh diucapkan dengan bahasa apa saja. Namun, perintah yang sama harus digunakan untuk kerja yang sama setiap waktu. Jika anjing tidak melakukan rutinitas atau sebagian dari rutinitas setelah menerima 3 kali perintah, rutinitas akan dihentikan dan tidak mendapatkan nilai. Pada rutinitas tiarap dalam keadaan sedang berjalan, selain menggunakan perintah verbal apa saja seperti “sini” atau “come”, nama anjing juga diperbolehkan. Namun, nama anjing bersama dengan perintah verbal apa saja dipertimbangkan sebagai perintah ganda.
54
Memulai suatu rutinitas Juri akan memberithaukan setiap rutinitas akan dimulai. Posisi Awal Posisi awal diasumsikan ketika pawang anjing kedua yang membawa anjingnya ke tempat area yang telah ditentukan untuk rutinitas “tiarap ditinggal sendiri” telah dilaksanakan. Pada titik waktu ini kedua anjing mulai dievaluasi. Setiap rutinitas dimulai dan diakhiri dengan suatu posisi awal. Pawang harus berdiri dengan sikap yang siap. Berdiri dengan kaki terbuka tidak diperbolehkan untuk semua rutinitas. Pada posisi awal anjing duduk sejajar dekat disamping kiri pawang dengan pundak anjing sejajar dengan lutut pawang. Setiap awal dan akhir dari suatu rutinitas ada di posisi awal. Memperkirakan tempat posisi awal diperbolehkan pada awal suatu rutinitas. Pemujian anjing hanya diperbolehkan setelah setiap rutinitas selesai dilakukan dan ada di posisi awal. Ketika memuji anjing, bersamaan pawang dapat memperkirakan posisi awal baru. Bagaimanapun, harus ada waktu jeda (lebih kurang 3 detik) antara memuji anjing dan mulai suatu rutinitas baru. Rutinitas terjadi diluar dari posisi awal. Pawang harus menunjukkannya dengan berjalan minimal 10 langkah atau maximum 15 langkah sebelum memberikan perintah verbal untuk menyelesaikan rutinitas tersebut. Antara semua awal dan akhir, seperti halnya bagian dimana pawang kembali ke anjing yang sedang duduk, berdiri, atau tiarap, waktu jeda (lebih kurang 3 detik) diperhatikan, sebelum suatu perintah verbal yang baru boleh diberikan. Ketika pawang kembali ke anjingnya, pawang boleh melakukannya melalui depan anjing atau memutar memulai belakang anjing. Kesalahan dalam posisi awal dan tahap pengembangan akan dinilai secara menyeluruh. Menuntun anjing tanpa tali yang benar harus senantiasa diperlihatkan selama semua rutinitas sedang berlangsung. Anjing harus menemani pawang pada waktu mengambil halter. Tidak diperbolehkan untuk bermain atau meningkatkan hasrat anjing pada waktu pawang mengambil halter. Balik yang ditunjukan adalah balik kiri. Balik kiri anjing dapat melakukannya baik memutar melalui belakang pawang, atau memutar tepat disamping pawang, tetapi untuk semua rutinitas yang ada, anjing harus menunjukkan yang sama. Anjing juga dapat menyelesaikan suatu rutinitas dengan memutar melalui belakang pawang dan duduk disamping atau bisa langsung putar disamping pawang. Papan rintangan dengan lebar 150cm dan tinggi 100 cm. Papan berbentuk “A” memiliki 2 bagian papan dengan lebar 150cm dan panjang 191cm yang dihubungkan atasnya sehingga berbentuk seperti huruf A. Dari ujung kedua papan yang dihubungkan ditarik garis tegak lurus ke tanah memiliki tinggi 180cm. Kedua papan ini harus dilapisi material yang tidak licin. Ada 3 kayu kecil dengan lebar 24/48 mm diletakan di masing-masing papan bagian atas. Semua anjing harus melewati rintangan yang sama. Untuk rutinitas mengambil hanya halter yang boleh digunakan. Halter disediakan oleh panitia atau penyelenggara dan digunakan oleh semua peserta. Tidak diperbolehkan meletakan halter ke mulut anjing sebelum rutinitas pengambilan barang pawang. Jika seorang pawang lupa melakukan suatu rutinitas, juri akan menginstruksikan pawang untuk melakukan rutinitas yang kelewat tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk masalah ini. 55
Mengkategorikan rutinitas 2 bagian rutinitas, seperti “duduk pada waktu berjalan”, “tiarap dengan pemanggilan”, “berdiri pada waktu berjalan”, “berdiri pada waktu berlari” mungkin, untuk mendapatkan nilai parsial, dibagi kedalam dua bagian sebagai berikut: a)
“Posisi awal, pengembangan, eksekusi”
= 5 nilai
b)
“Perilaku lebih lanjut hingga penyelesaian rutinitas
= 5 nilai
Evaluasi pada anjing harus dilakukan untuk masing-masing rutinitas dengan mengobservasi dia dari awal di posisi awal hingga akhir rutinitas. Perintah tambahan Jika anjing tidak menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, rutinitas dievaluasi sebagai kurang (=0 nilai). Jika anjing menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, kemudian rutinitas dievaluasi dengan peringkat “kurang”. Ketika memanggil anjing, nama anjing dapat menggantikan perintah “sini”. Nama anjing digunakan berbarengan dengan perintah diperhitungkan sebagai dua perintah. Evaluasi:
1. Tambahan perintah 2. Tambahan perintah
cukup untuk bagian dari rutinitas kurang untuk bagian dari rutinitas
Contoh:
5 nilai rutinitas 1. tambahan perintah: cukup 5 nilai = -1.5 2. tambahan perintah: kurang 5 nilai = -2.5
Antara bagian masing-masing rutinitas duduk didepan dan selesai, begitu juga mendekati anjing yang duduk, berdiri atau anjing yang tiarap, waktu jeda yang absolute minimal 3 detik harus dijaga. Ketika anjing di rutinitas ditinggal tiarap sendiri dibawa ke tempat yang telah ditentukan dan posisi awal telah diambil, pawang yang mulai melaksanakan kerja tanpa tali penuntun juga diasumsikan pada posisi awal 1.
Heeling off leash (
anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun)
20 poin
a) Satu perintah verbal diperbolehan untuk: “heel ”/”samping” Pawang diizinkan menggunakan perintah ini hanya ketika mulai bergerak dari posisi awal dan ketika pergantian kecepatan langkah kaki. b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun kearah juri untuk laporan. Pada waktu laporan anjing harus duduk disamping kiri pawang dengan tenang. Setelah selesai laporan, juri mempersilahkan pawang untuk ke posisi awal dan memulai semua rutinitas. Ketika juri memberikan instruksi lebih lanjut, pawang memulai rutinitas. Keluar dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya dengan penuh perhatian, senang dan dengan sikap sungguh-sungguh ketika menerima perintah “heel”/”samping ” dari pawang. Bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang. Ketika pawang berhenti, anjing harus duduk dengan cepat dan tegap tanpa pengaruh 56
apapun dari pawang. Pada awal rutinitas ini pawang menuntun anjingnya berjalan 50 langkah kedepan tanpa berhenti, setelah balik kiri 10-15 langkah pawang menunjukan berlari dan kemudian langkah pelan masing-masing lebih kurang 10 langkah. Perubahan kecepatan langkah dari cepat ke normal harus dilakukan tanpa langkah transisi diantaranya. Perubahan langkah harus kelihatan jelas. Pada langkah normal paling sedikit dua belok kanan dan kiri dan dua balik kiri harus ditunjukkan begitu juga diam ditempat setelah belok yang kedua. Pawang harrus menunjukkan balik kiri (180 derajat ditempat) (lihat sketsa yang ditentukan).Ada dua variasi yang memungkinkan: -
Anjing melewati belakang pawang kearah kanan Anjing balik ditempat 180 derajat disebelah kiri pawang.
Dalam ujian hanya satu variasi yang diperbolehkan. Berhenti berjalan harus ditunjukkan setelah balik kiri yang kedua dengan langkah normal seperti sketsa. Ketika pawang menuntun anjingnya berjalan lurus kedepan, 2 tembakan (caliber 6mm) ditembakan dengan jedah waktu berselang 5 detik dan jarak minimal adalah 15 langkah. Anjing harus menunjukkan tidak ada perubahan pada suara tembakan. Jika anjing menunjukkan grogi pada suara tembakan, atau malu/takut terhadap suara tembakan hasilnya anjing dikualifikasi dan semua poin yang diperoleh tidak diakui. Pada akhir dari rutinitas, pawang bersama anjingnya memasuki group yang terdiri dari 4 orang yang sedang bergerak. Pawang harus bergerak mengelilingi seseorang dari kiri dan kanan dan harus duduk diam sekali dalam group.Juri boleh minta mengulangi rutinitas itu. Atas instruksi dari juri, pawang meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Posisi awal adalah awal dari rutinitas yang berikutnya. c) Penilaian: Anjng berjalan terlalu maju, lebar tidak rapat pawang, ketinggalan, lambat atau menolak untuk dududk, tambahan bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian di semua langkah dan belokan dan /atau anjing menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama. 2.
Sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan)
a)
Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berjalan lurus ke depan tanpa tali penuntun. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “sit”/”duduk” dan anjingnya harus duduk dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 15 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang duduk tenang. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri di sebelah kanan anjingnya. Pawang boleh mendekati anjingnya baik dari depan maupun dari belakang. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, tahap pengembangan, duduk yang pelan, duduk yang resah, dan tidak ada perhatian, akan dievaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tiarap atau tetap berdiri setelah menerima perintah “duduk”/”sit”, nilai akan dikurangi 5 poin. Kesalahan yang lain akan dihitung juga.
57
3.
Down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “tiarap”/“down”, “datang”/”come”, “samping” /” heel” b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang memberikan perintah “heel”/”samping” dan menuntun anjingnya tanpa tali penuntun bergerak lurus ke kedepan. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah pawang memberikan perintah “tiarap”/”down”. Anjing harus menjatuhkan badannya dan tiarap dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 30 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang tiarap tenang. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya dengan aba-aba “dating”/”come” atau nama anjingnya. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan lurus dan harus duduk berdekatan dan lurus di depan pawangnya. Atas sinyal juri, pawang member perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat duduk lurus disamping kiri pawangnya, pundak anjing sejajar dengan lutut pawangnya. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, kesalahan pada tahap pengembangan, tiarap yang lambat, tiarap dengan resah, datang dengan lambat, atau kecepatan datang melambat ketika menuju pawanngnya, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan dalam rutinitas duduk disamping kiri pawang. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tetap berdiri atau duduk setelah menerima perintah “tarap”/”down”, nilainya akan dikurangi 5 angka. Kesalahan yang lain akan dihitung juga. 4.
Retrieve on the flat (mengambil halter)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping / heel”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang melemparkan halter (beratnya 650g) kira-kira sejauh 10 langkah. Perintah “ambil”/”bring” tidak akan diberikan sampai halternya jatuh diam di tanah. Pawang tidak boleh bergerak dari posisi awalnya. Anjingnya duduk dengan tenang tanpa tali penuntun di sebelah pawangnya. Begitu menerima perintah “bring”/”ambil” dari pawangnya, anjing tersebut harus berlari dengan cepat dan langsung ke arah halter, seketika mengambilnya dan mengembalikannya ke pawang dengan cepat dan langsung. Anjingnya harus duduk sangat dekat di depan pawangnya. Anjing harus memegang halter sampai pawang memerintahnya untuk lepas. Setelah 3 detik atau atas sinyal juri, pawang mengambil halter dari mulut anjingnya dengan perintah “lepas”/”out”. Pawang harus memegang halter dengan tangan kanannya. Dengan perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat kembali ke posisi awal yakni ke tempat posisi samping kiri pawang dan duduk, pundaknya sejajar dengan kaki pawangnya. Pawang tidak diizinkan untuk mengubah posisi atau selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi semuanya secara keseluruhan. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas ini berakhir, rutinitas ini akan diberikan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mengambil halter, rutinitas tersebut akan dinilai 0 (nol) poin. 58
5.
Retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan setinggi 100 cm. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “hup”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan lompat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan melompat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel” , anjing harus dengan cepat mengambil posisi awal dengan bergerak ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisi berdirinya selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, lemah melompat, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Bila anjing menyentuh papan rintangan pada waktu melompat nilainya akan dikurangi 1 poin per lompatan, sedangkan melompat dengan memijak papan lompatan, nilainya akan dikurangi 2 angka. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan. Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. Jika anjing mengikuti pawang mengambil halter, rutinitas ini dinilai 0. Jika anjingnya meninggalkan posisi awal tetapi masih didepan papan lompat, maka dievaluasi dengan seksama. Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan 59
peringkat “kurang”. Jika papan lompat ketabrak anjing waktu lompat, rutinitas akan diulangi, dimana lompatan pertama diberikan peringkat kurang (kurang -4 poin). Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi. 6.
Retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat lewat rintangan 180cm)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan “A” frame. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan “A” frame tersebut. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “jump”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan memanjat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan memanjat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat bergerak posisi awal dengan ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisinya selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat / pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan . Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. 60
Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan peringkat “kurang” Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi. 7.
Send out with down (maju sendiri ke depan dan tiarap)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “pergi”/”go”, “tiarap”/”down”, dan “duduk”/”sit”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun berjalan dengan langkah biasa. Setelah 10-15 langkah, pawang kemudian memberikan perintah “pergi”/”go” dengan menunjuk kedepan dan berdiri diam. Anjing harus berlari dengan cepat, dengan lurus sejauh lebih kurang 30 langkah ke arah yang telah ditentukan. Atas sinyal dari juri, pawang kemudian memerintah anjingnya “tiarap”/”down”. Anjing harus seketika langsung tiarap, atas sinyal dari juri, pawang berjalan mendekati anjingnya dan berdiri disebelah kanan anjingnya, kemudian lebih kurang 3 detik pawang perintah “sit”/”duduk” dan seketika anjing langsung duduk dari posisi tiarap, lurus posisi di kiri pawang seperti diposisi awal. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, tahap pengembangan, pawang yang mengikuti anjingnya bergerak, terlalu mencong, anjing pergi menjauh terlalu lambat, terlalu dekat jarak anjing pergi menjauh, terlalu cepat tiarap atau ragu-ragu untuk tiarap, tiarap yang malas atau duduk/berdiri tidak sempurna pada waktu pawang menjemput anjingnya akan dievaluasi secara menyeluruh. Bantuan tambahan pada waktu mengirim anjing atau pada waktu tiarap dievaluasi dengan seksama. Setelah mencapai jarak yang diperlukan, juri akan memberikan instruksi untuk memerintah anjing tiarap. Jika anjing tidak memperobolehkan dirinya untuk berhenti, maka rutinitas ini diberikan nilai 0 (nol). Satu perintah tambahan untuk tiarap Dua perintah tambahan untuk tiarap Anjing berhenti, tetapi tidak tiarap setelah perintah tambahan kedua
= -1.5 nilai = -2.5 nilai = -3.5 nilai
Tambahan kesalahan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing meninggalkan tempatnya, atau kembali kepada pawangnya, rutinitas keseluruhan ini dinilai 0 (nol) poin. 8.
Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “down”/”tiarap”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: sebelum dimulai ujian kepatuhan anjing lain pada bagian B, pawang memposisikan anjingnya dalam keadaan tiarap dengan perintah “down”/”tiarap”, lurus sejajar dengan garis lapangan pada posisi yang telah ditentukan oleh juri, tanpa meninggalkan tali penuntun atau artikel bentuk apapun pada anjing. Kemudian, pawang berjalan menjauh kedepan tanpa berbalik arah, dalam garis batas lapangan, kira-kira 30 langkah, dan tetap pada posisi berdiri dan tenang yang masih dalam penglihatan anjingnya, dengan arah punggung belakangnya menghadap anjing. Anjing harus dengan tenang tetap di posisi tiarap tanpa ada pengaruh apapun dari handlernya, waktu anjing lain sedang melakukan rutinitas 1-6. Atas sinyal dari juri, pawang 61
kembali ke anjingnya dan memposisikan dirinya disebelah kanan anjingnya. Setelah beberapa saat disamping anjing (lebih kurang 3 detik), anjing menerima perintah dari pawangnya “duduk”/”sit”. Anjing harus duduk dengan cepat dan lurus seperti pada posisi awal. c) Penilaian: perilaku gelisah pada handler atau bantuan tersembunyi lainnya, posisi tiarap yang gelisah atau posisi yang premature (berdiri/duduk) ketika handler hendak menjemputnya dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing duduk atau berdiri tetapi masih ditempat yang ditunjuk, sebagian angka akan diberikan. Jika anjing pindah dari tempat yang ditunjukkan lebih dari 3 meter, sebelum anjing lain menyelesaikan rutinitas nomor 3, nilai 0 akan diberikan pada rutinitas ini. Jika anjing meninggalkan area yang ditentukan setelah rutinitas nomor 3 dilakukan anjing lain, sebagian nilai akan diberikan. Jika anjing bergerak menuju pawangnya ketika pawang hendak menjemputnya, maka nilainya akan dikurangi hingga 3 poin.
IPO-1 Tahap “C” Penjagaan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Total
Search for helper (mencari helper) Hold and bark (menjaga dan menggonggong) Prevention of an attempted escape of the helper (melarikan diri) Defense of the dog during guarding phase (mempertahankan diri) Attack on the dog out of motion (menyerang anjing dari jauh)
5 poin 10 poin 20 poin 35 poin 30 poin 100 poin
Peratutan Umum: Pada lokasi yang memungkinkan, disusun 6 tempat persembunyian (blind) sepanjang lokasi area yang ada. Penyusunan tersebut dirancang dengan susunan zig-zag 3 blind disatu sisi dan 3 blind lagi disisi lain. Tanda-tanda yang penting harus jelas dapat dilihat oleh pawang dan penjahat (helper) begitu juga harus jelas untuk juri.. Pengaman Helper/Baju Pengaman Decoy harus dilengkapi dengan alat perlindungan seperti protector tangan (sleeve) dan tongkat pemukul yang lunak (padded soft stick). Sleeve harus dilengkapi dengan bar gigitan yang menonjol dan terbungkus dengan bahan rami (jute) yang berwarna natural. Bila decoy merasa perlu berada dalam jarak dekat dengan anjing selama proses tahap penjagaan, decoy tersebut disarankan dapat bergerak seperlunya. Dia tidak diizinkan untuk melakukan gerakan-gerakan yang mengancam atau melindungi diri. Decoy harus melindungi tubuhnya dengan pelindung lengan (sleeve) yang digunakannya. Mengenai cara melucuti tongkat pemukul yang dipegang oleh decoy caranya terserah pada pawang. Adalah memungkinkan untuk menggunakan hanya satu decoy pada semua level ujian. Bila terdapat lebih dari 7 anjing yang mengikuti level ujian yang sama maka wajib menggunakan decoy kedua. Semua anjing yang berada dalam level ujian yang sama, harus ditangani oleh decoy yang sama. Sekali pergantian helper diperbolehkan, jika helper adalah pawang aktif pada acara tersebut. Melapor masuk a) Pawang lapor juri dengan anjing dengan tali penuntun b) Setelah itu dia membawa anjingnya ke posisi awal untuk mulai rutinitas “mencari”. Tali penuntun anjing dilepaskan pada saat ini c) Anjing akan dikirim dari posisi awal atas instruksi dari juri. 62
Catatan: Jika pawang dan anjing tidak dapat melapor dengan cara yang benar, contohnya anjing tidak dapat dikontrol dan lari contohnya untuk gonggong dan jaga atau dari lapangan, pawang diberikan hingga 3 perintah untuk memanggil anjingnya kembali. Jika anjingnya tidak dapat kembali setelah perintah ketiga, maka fase “C” harus didiskualifikasi dengan catatan “ didiskualifikasi oleh karena tidak dapat dikontrol” Bagi anjing-anjing yang sulit dikendalikan, yang telah lewat rutinitas pertahanan diri tidak mau melepaskan gigitan atau melepaskan gigitan setelah pawangnya mendekati dan menyentuh anjing tersebut, atau bila anjing menggigit bagian lain dari tubuh decoy, selain bagian lengan yang telah terlindungi protector tangan, maka harus didiskualifikasi. Tidak menerima peringkat TSB Penandaan: Penandaan seperti yang telah ditentukan dalam peraturan harus jelas kelihatan bagi pawang, juri dan helper. Penandaan ini antara lain: -
Tempat dimana pawang berdiri untuk memanggil anjingnya dari gonggong dan jaga ditempat sembunyi (blind) Tempat dimana helper berdiri untuk melarikan diri dan pertahanan dan dimana dia harus berhenti Tempat dimana anjing dalam posisi tiarap dalam rutinitas melarikan diri Penandaan untuk pawang untuk rutinitas “penyerangan jarak jauh”
Bagi anjing-anjing yang gagal dalam rutinitas pertahanan atau tidak berani melawan dan lari dikejar oleh decoy, maka tahap rutinitas proteksi “C” diakhiri. Tidak ada evaluasi. TSB dibuat diketahui. Perintah “lepas”/”out” hanya diizinkan sekali saja tanpa pengurangan nilai untuk setiap rutinitas yang diuji. Untuk penilaian mengenai perintah “out”/”lepas”, lihat table dibawah berikut ini. Lambat Melepaskan Gigitan
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tidak melepaskan gigitan setelah tambahan 2 perintah lepas, apalagi dengan diberikan bantuan lain
0,5 – 0,3
3,0
3,5 – 6,0
6,0
6,5 – 9,0
diskualifikasi
1.
Search for helper (mencari helper)
5 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “cari”/”search”, “datang”/”come” (perintah ini “datang”/”come” dapat diiringi dengan menyebutkan nama anjing tersebut) b) Pelaksanaan : decoy ditempatkan di blind terakhir, dan tidak dapat terlihat oleh anjing tersebut. Pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi antara blind (tempat persembunyian) keempat dan kelima sebelum mulai pencarian, sehingga bisa mengelilingi kedua blind tersebut. Atas sinyal dari juri untuk memulai bagian C, pawang memberikan perintah “cari”/”search” dengan tangan kanan atau kiri menunjuk ke arah blind dan boleh diulang-ulang, anjing harus dengan seketika dan cepat berlari kearah blind kelima dan putar mengelilingi blind 63
kelima, seketika pawang memanggil anjingnya dengan perintah “datang”/”come” boleh diiringi dengan menyebutkan nama anjing, anjing seketika berlari kearah pawangnya, begitu anjing dekat arah pawangnya, pawang perintah “cari”/”search” dengan tangan menunjuk ke blind ke enam. Pada waktu anjing mengelilingi blind, pawang juga bergerak sepanjang garis tengah lapangan yang digunakan. Pawang tidak diizinkan untuk keluar dari garis tengah tersebut selama proses anjing mencari decoy. Anjing harus selalu berada didepan pawang selama proses pencarian. Saat anjing mencapai tempat persembunyian yang terakhir, pawang harus diam ditempat. Dalam kondisi ini, pawang tidak boleh mengeluarkan perintah apapun lagi. c) Penilaian: Keterbatasan mengenai kemampuan pengontrolan, kecepatan dan kedekatan pada waktu mengelilingi tempat persembunyian, dan konsentrasinya pada waktu lari mengelilingi blind tersebut, kesemuanya akan dievaluasi dan dikurangi secara keseluruhan. Kesalahan diantara yang lain: - Tidak tenang dan focus pada posisi awal pada awal rutinitas - Tambahan perintah verbal atau visual - Tidak menjaga berada ditengah lapangan sesuai garis imaginer - Mencari dengan lebar di blind - Mencari secara mandiri tanpa bereaksi pada komando dari pawang - Blind tidak dicari atau tidak dicari dengan pernuh perhatian - Anjing perlu pengarahan dan bimbingan yang berlebihan. Jika anjing gagal mencari helper pada blind terakhir setelah tiga kali mencoba, fase kerja penjagaan di terminasi. Jika anjing diperintah oleh pawang untuk kesamping “heel” setiap saat selama rutnitas berlangsung, kerja penjagaan juga di terminasi/ ( Diterminasi tanpa perolehan nilai; semua nilai yang lain di fase lain tetap dimasukan dalam logbook) 2.
Hold and bark (Menjaga dan menggonggong)
a)
Satu perintah verbal untuk : “datang”/”come”, dan “samping”/”heel”
10 poin
b) Pelaksanaan : anjing harus mengkonfrontasi decoy secara aktif dan penuh perhatian dan menggonggong secara terus menerus. Anjing tidak diizinkan untuk naik ke badan decoy atau menggigit decoy. Setelah anjing menggonggong selama kira-kira 20 detik, atas sinyal dari juri, pawang bergerak mendekati blind keenam dan mengambil posisi sekitar 5 langkah dari belakang anjing. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya untuk ke posisi kirinya dan duduk dengan tenang seperti diposisi awal. Sebagai alternative pawang boleh menjemput anjingnya dengan memberi perintah “heel”/”samping” dan bawa dia ke area yang telah ditandai. Kedua variasi ini boleh dilakukan dan dievaluasi. Setelah juri membebaskan helper, pawang memanggil helper keluar dari blind dan meminta dia ke posisi yang telah ditentukan untuk rutinitas helper melarikan diri. Anjing harus dalam keadaan duduk tenang (tanpa menggonggong) lurus dan penuh perhatian dalam keadaan posisi awal. c) Penilaian : keterbatasan mengenai kontinuitas gonggongan yang diharapkan, dan penjagaan yang terlalu memaksa, tidak terpengaruh oleh juri atau pawang pada saat mendekati hingga perintah diberikan, akan dinilai sesuai keterbatasannya. Untuk gonggongan yang terus menerus, akan diberi nilai 5 poin. Untuk gonggongan yang main-main atau lemah, nilai akan dikurangi 2 angka. Bila anjing tidak menggonggong namun menjaga decoy secara aktif, penuh perhatian dan sangat dekat jaraknya, nilai dikurangi 5 poin. Mengganggu decoy, seperti misalnya menabrak, mendorong, melompat kearah decoy, dll, maka dapat dikurangi nilainya hingga 2 angka. Pengurangan nilai hingga 9 angka akan diberikan bila anjing menggigit decoy dengan kuat. 64
Jika anjing menggigit penuh helper dalam blind dan tidak melepaskan dengan sendirinya, pawang diminta mendekati blind pada jarak 5 langkah di tempat yang telah ditandai. Dengan satu perintah untuk “here/heel”/”sini/samping”- diperintahkan secara bersamaan (bukan perintah “out”/”lepas”) diperbolehkan. Jika anjing tidak datang, maka tim akan di diskualifikasi. Jika anjing datang, maka rutinitas ini diberikan peringkat terendah kurang (-9 poin). Jika anjing sengaja menggigit bagian badan yang lain (tidak menabrak), anjing didiskualifikasi Bila anjing meninggalkan decoy sebelum pawang menerima sinyal dari juri untuk meninggalkan garis tengah, anjing tersebut akan dikirim kembali ke area blind untuk kedua kalinya. Bila anjing tetap bersama dengan decoy kali ini, rutinitas ini bisa dilanjutkan namun untuk rutinitas ini dinilai “kurang memenuhi syarat” (-9 poin). Bila anjing tidak mau kerja sama dan meninggalkan decoy lagi, maka ujian bagoam C (proteksi) dihentikan. Jika anjing kembali ke pawangnya ketika pawangnya mendekati blind, atau anjing kembali ke pawang sebelum menerima perintah dari pawang, sebagian nilai bisa diberikan dengan peringkat “kurang” Peringkat untuk “gonggongan” Untuk gonggongan yang terus menerus diberikan 5 poin. Gonggongan yang lemah ( tidak ada tekanan, tidak aktif) dan tidak secara terus menerus akan dikurangi -2 poin. Jika anjing tidak menggonggong tapi menunnjukkan penjagaan yang penuh perhatian, maka akan dikurangi 5 poin. 3.
Preventing and escape by the helper (mencegah usaha melarikan diri)
20 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “samping”/”heel”, “tiarap”/”down”, “Pergi/berhenti”/”Go out or stop, “lepas”/”out” b) Pelaksanaan: atas sinyal dari juri, pawang meminta decoy untuk keluar dari tempat persembunyian. Decoy melangkah dengan langkah normal ke lokasi yang telah ditentukan oleh juri. Atas sinyal dari juri, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi yang telah ditentukan oleh juri. Anjing menunjukkan kerja dengan gembira, penuh perhatian dan jalan disamping dengan terkonsentrasi dan pelaksanaan posisi jalan disamping berada di lutut pawang dengan lurus dan dengan sikap yang cepat. Sebelum perintah “tiarap”/”down”, anjing duduk dalam posisi awal lurus, tentang dan penuh perhatian. Dia harus segera dan cepat tiarap begitu perintah “tiarap” dan tetap berada di tempat yang telah ditentukan dengan tenang, percaya diri dan penuh perhatian terhadap helper. Jarak antara anjing dan decoy adalah 5 langkah. Pawang meninggalkan anjingnya dan masuk ke tempat persembunyian, tetap melakukan kontak mata dengan anjing, juri, dan helper. Atas sinyal dari juri, decoy mencoba untuk melarikan diri. Serentak pawang memberikan perintah “pergi atau berhenti” untuk memberikan izin kepada anjing untuk melakukan usaha pencegahan atas pelarian yang dilakukan oleh helper. Tanpa ragu, dengan penuh inisiatif dan cekatan, anjing harus segera mengejar decoy, mencegah usaha pelarian diri tersebut tanpa ragu-ragu, dan berusaha untuk menggigit decoy dengan sekuatkuatnya. Anjing hanya boleh menggigit decoy dibagian lengan yang telah menggunakan protector tangan. Kemudian atas sinyal juri, decoy diam ditempat. Bila decoy telah menghentikan gerakannya, maka anjing harus segera melepaskan gigitannya setelah periode singkat waktu transisi. Pawang dapat memberikan satu perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya pada waktu yang tepat. 65
Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah kedua untuk melepaskan gigitan, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Ketika melepaskan gigitan pada decoy, anjing harus tetap berada dekat dengan decoy dan menjaganya dengan penuh konsentrasi.
c) Penilaian : keterbatasan dalam perhatian atas kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Respon yang enerjik dan cepat dan mengejar dengan kekuatan penuh, dan upaya yang efektif dalam mencegah decoy melarikan diri, gigitan yang penuh dan kuat hingga gigitan tersebut dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat dievaluasi secara menyeluruh Bila anjing tetap tiarap atau duduk saja, atau tidak berusaha mencegah decoy tersebut dalam upaya melarikan diri dengan cara menggigit dan menahan dalam 20 langkah setelah helper melarikan diri, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. Jika anjing menyerang tanpa perintah dari pawang, rutinitas ini dikurangi -1 poin. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing meninggalkan decoy, atau bila pawang memberi perintah agar anjingnya tetap berada didekat decoy, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. 4.
Defense of an attack during the guarding phase (mempertahankan diri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out” dan “samping”/”heel”
35 poin
b) Pelaksanaan: setelah anjing melepaskan gigitan pada rutinitas ke-3, anjing dengan penuh perhatian dan konsentrasi menjaga decoy tersebut. Setelah kira-kira 5 detik, atas sinyal dari juri, decoy langsung melakukan serangan balik terhadap anjing. Tanpa pengaruh atau bantuan apapun dari pawangnya, anjing harus melindungi dirinya dengan melakukan gigitan yang kuat, penuh dan tenang. Anjing hanya boleh menggigit bagian protector tangan yang digunakan oleh decoy. Segera 66
setelah anjing menggigit protector tangan, decoy kemudian memberikan dua pukulan ke anjing dengan tongkat pemukul. Pukulan hanya boleh diarahkan pada daerah bahu. Atas sinyal dari juri, decoy diam ditempat. Setelah decoy menghentikan serangannya dan kemudian diam, anjing harus melepaskan gigitan dengan waktu periode transisi yang relatif . Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya sendiri dalam waktu layak yang pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh kembali memberikan perintah yang sama sebanyak dua kali atas sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada dekat decoy dan tetap menjaganya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing, tidak diambil dari decoy. c) Penilaian : keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Usaha pertahanan yang cepat dan kuat, gigitan yang kuat, penuh dan tenang hingga gigitan dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat. Jika anjing tidak bisa bertahan atas tekanan dari helper, melepaskan gigitannya dari pelindung tangan sleeve dan memperbolehkan helper mengejarnya, fase “C” di terminasi Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri. 5.
Attack on the dog out of motion (menyerang anjing dari jarak jauh)
a)
Satu perintah verbal untuk: “duduk”/”sit”, “lepas”/”out”, “samping/heel”
30 poin
b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali ke tempat yang telah ditentukan, digaris tengah lapangan, sejajar dengan blind pertama. Anjing berjalan disamping pawang dengan penuh perhatian, gembira dan terkonsentrasi. Dia berjalan dengan bahu sejajar dengan lutut kiri pawang. Pada jarak sejajar dengan blind pertama, pawang berhenti, dan balik badan. Dengan perintah untuk “duduk/sit”, anjing diposisikan pada posisi awal. Lurus, tenang dan dengan penuh perhatian anjing duduk menghadap helper, pawang boleh memegang kalung anjingnya, namun tidak diizinkan untuk merangsang anjing tersebut. Atas sinyal dari juri, decoy yang telah dipersenjatai tongkat pemukul lunak, keluar dari blind terakhir dan berlari kearah garis tengah lapangan. Decoy tidak menghiraukan perintah berhenti dari handler, begitu decoy telah mencapai garis tengah, dia berbalik kearah handler dengan berlari dan melancarkan serangan yang frontal ke arah pawang dan anjingnya, tanpa berhenti atau melambat, diiringi teriakan dan gerakan-gerakan yang sangat mengancam. Segera setelah decoy mencapai jarak sekitar 30-40 langkah dari pawang dan anjing, atas sinyal dari juri, pawang melepaskan anjingnya dengan perintah “maju”/”go on”. Ketika menerima perintah tersebut, anjing harus berusaha menahan serangan tersebut tanpa keraguan, melalui gigitan yang kuat dan penuh. Anjing hanya boleh menggigit bagian protektor lengan sang 67
decoy saja. Pawang tidak boleh pindah dari posisinya. Pada fase penekanan oleh helper, anjing tidak boleh terpengaruh dan selama rutinitas pertahanan, anjing hasrus menunjukkan gigitan yang full, penuh energy, kuat dan konstan. Atas sinyal dari juri, decoy berhenti meyerang. Begitu decoy berhenti dan diam ditempat, anjing harus melepaskan gigitannya dalam waktu transisi yang layak dan pantas. Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatif sendiri dalam waktu yang layak dan pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitannya pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah yang sama sebanyak dua kali, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada didekat decoy dan tetap mengawasinya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing dilucuti dari decoy. Kemudian pawang menuntun anjingnya kesamping kanan decoy dan melakukan pengawalan dari samping sejauh 20 langkah. Perintah sekali “samping”/”heel” diperbolehkan dalam pengawalan ini. Anjing harus berada disebelah kanan decoy, atau dengan kata lain anjing berada ditengah antara pawang dan decoy. Selama pengawalan samping, anjing harus memperhatikan decoy dengan penuh perhatian. Anjing tidak boleh mengganggu, mendorong, melompati atau menggigit decoy. Mereka kemudian berhenti di depan juri. Pawang menyerahkan tongkat pemukul ke juri dan laporan fase proteksi sudah selesai. Atas instruksi dari juri, pawang membawa anjingnya menuju tempat yang ditentukan untuk kritik dan helper akan menerima instruksi dari juri sebelum meninggalkan lapangan. Sebelum kritik dan atas petunjuk dari juri, anjing baru dipasangkan tali. c) Penilaian: keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Upaya pertahanan yang penuh semangat, diiringi dengan gigitan yang kuat dan penuh hingga diperintah lepas, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat pada waktu penjagaan. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri.
68
IPO-2 Diatur sebagai berikut:
IPO-2
Bagian A Bagian B Bagian C TOTAL:
100 poin 100 poin 100 poin + 300 poin
Bagian “A” - Pelacakan
Jejak dibuat oleh orang asing, minimum untuk 400 langkah, 3 kaki, 2 sudut belokan (kirakira 90 derajat), 2 artikel, lamanya jejak minimal 30 menit, lamanya waktu untuk melacak 15 menit. Tetap pad jalur: Artikel (10+10): Total
79 poin 21 poin + 100 poin
Jika anjing tidak menemukan artikel, evaluasi hanya dapat diberikan peringkat “cukup” Peraturan Umum: Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas, yang mana harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal Juri akan mengundi urutan peserta setelah jejak selesai dibuat. Lahan lelacakan yang dapat diterima Semua medan permukaan yang alami, seperti, berumput, tanah yang dibajak dan permukaan hutan dapat diterima sebagai area pelacakan. Jejak pelacakan yang dapat dilihat diusahakan untuk dihindari. Semua tingkat pelacakan perubahan permukaan pelacakan yang cocok dimungkinkan. Membuat jejak pelacakan Juri atau koordinator pelacakan: - mengorganisir pola/pattern pelacakan - mengorganisir pembuat jejak - mengawasi pembuatan jejak Lapangan pelacakan yang ada menentukan berapa banyak jejak pelacakan dapat dibuat. Ketika membuat jejak pelacakan, sangat penting di catat bahwa pembuatan jejak adalah dengan langkah normal. Pembuat jejak tidak boleh memberikan bantuan seperti pembuatan jejak dengan langkah yang tidak normal pada kaki, belokan dan artikel. Untuk tingkat level 2 dan seterusnya diperlukan pembuat jejak yang berpengalaman.
69
Pembuat jejak harus menunjukkan artikel baik itu kepada juri atau koordinator pembuat jejak. Pembuat jejak tetap berdiri diam sebentar pada jejak awal dan kemudian memulai dengan langkah normal sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Menyeret atau menarik langkat jejak tidak diperbolehkan. Pola kaki jejak harus dibuat dengan langkah normal tanpa merusak dengan langkah seperti mencangkul. Jarak dari antar kaki pelacakan minimal 30 langkah. Belokan (lebih kurang 90 derajat) harus tetap dengan langkah normal, sehingga hal ini memberikan kemungkinan kepada anjing untuk tetap melacak seperti pola (perhatikan sketsa). Langkah mencangkul atau tendang dengan kuat-kuat tidak diperbolehkan. Berhenti pada pembuatan jejak tidak boleh terjadi. Ketika jejak dibuat, anjing tidak boleh melihatnya. Peletakan Artikel Artikel pertama diletakan paling sedikit 100 langkah, bukan dalam 20 langkah sebelum atau sesudah belokan, pada kaki pertama atau kedua, artikel kedua diletakan pada akhir dari jejak. Artikel harus diletakan dalam keadaan sedang berjalan. Setelah meletakan artikel terakhir, pembuat jejak harus berjalan terus beberapa langkah lurus. Artikel Pelacakan Hanya artikel yang telah dibaui oleh pembuat jejak (FL) (pawang) paling sedikit 30 menit dapat digunakan. Dalam satu pola pelacakan perbedaan artikel harus dilakukan (material contoh: kulit, tekstil, kayu) dan harus lebih kurang panjang 10cm, lebar 2-3cm, tebal 0.5-1 cm. Artikel tidak boleh berwarna yang terlalu menonjol dari lahan pelacakan. Untuk item diatas untuk acara regional, artikel harus diberi nomor. Nomor yang diberikan harus cocok dengan nomor pelacakan. Ketika anjing sedang melacak, Juri (LR), pembuat jejak dan siapapun yang menemani tidak diperbolehkan ada di area dimana anjing/pawang memiliki hak untuk melacak. Perintah Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal dan setelah artikel pertama atau setelah kesalahan indikasi. Pelakssanan dan penilaian dari kerja pelacakan ini Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan 10m tali penuntun, tali bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Tali penuntun pelacakan harus minimal 10 meter panjangnya. Juri hanya boleh memeriksa panjang tali penuntun, kalung dan harness sebelum pelacakan dimulai. Tali penuntun flexible tidak diperbolehkan. 70
Mulai Start Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Pawang diperbolehkan mendudukan Anjingnya lebih kurang 2 meter dari jejak awal secara singkat. Pelacakan harus dimulai oleh anjing sendiri secara mandiri (begitu juga ketika memulai lacak setelah ketemu artikel). Tali sedikit kendur diperbolehkan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Ini harus dilakukan oleh anjing tanpa bantuan pawang (kecuali untuk perintah mencari “cari”/”find”.) Tidak ada keterbatasan waktu yang dibuat untuk jejak awal, juri cukup mengorientasikan dirinya terhadap prilaku anjing pada kaki pertama sebagaimana intensifnya jejak dideteksi. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang dan yang pasti memendekan tali bergerak mendekat ke anjing tidak boleh terjadi. Menyentuh tanah bukan kesalahan. Performa Pelacakan Anjing harus mengikut jejak dengan intensif, dengan ketabahan dan ketika memungkinkan juga kecepatan (tergantung pada lahan pelacakan, tingkat kesulitan). Pawang tidak diharuskan mengikuti keseluruhan arah pelacakan. Pelacakan yang cepat atau pelan dalam pelaksanaanya tidak dapat dikriteriakan seperti itu, ketika lacak dilakukan dengan konsisten dan penuh percaya diri. Belokan Anjing harus penuh percaya diri pada waktu belokan, tanpa meninggalkan jejak, bukan kesalahan. Memutar pada waktu belokan adalah kesalahan. Setelah belok anjing harus melanjutkan melacak dengan kecepatan yang sama. Pada area belokan, pawang harus menjaga jarak yang sama semaksimal mungkin. Indikasi atau mengambil artikel Ketika anjing menemukan artikel, dia harus secara percaya diri dan tanpa bantuan pawang untuk mengindikasi atau mengambil. Jika dia mengambil dia boleh berdiri, duduk atau kembali ke pawang, yang mana harus tetap berdiri. Mengambil artikel pergi atau tiarap adalah kesalahan. Pengindikasian boleh dengan tiarap, duduk atau berdiri (juga bergantian diperbolehkan). Tidak tiarap lurus banget pada artikel bukan kesalahan, tiarap disamping artikel atau menghadap ke pawang adalah kesalahan. Artikel yang sangat dibantu oleh pawang dianggap anjing melewati artikel. Kasus seperti ini contohnya, jika anjing tidak mengindikasi artikel dan pawang baik itu dengan menggunakan tali atau dengan perintah verbal untuk menghalangi anjing dari terus melacak. Ketika anjing baik itu mengambil atau indikasi artikel, pawang harus melepaskan tali dan pergi mendekat ke anjingnya. Dengan menaikan tangannya dengan artikel ditangan, dia memberitahuan bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Mengambil dan indikasi adalah kesalahan.
71
Perbuatan apapun dengan artikel atau mengambil ketika anjing tiarap adalah salah. Jika anjing kembali ke pawang, pawang tidak mendekati anjingnya. Ketika pawang mendekati anjingnya untuk melepaskan artikel atau ketika mengambil artikel, pawang harus berdiri disamping anjingnya. Anjing harus tetap ditempatnya dengan tenang jika mengindikasi atau dimana dia mengambil artil hingga melepaskan artikel tersebut untuk melacak kembali begitu pawangnya memerintahkan. Meninggalkan Tempat Lacak Jika pawang menahan anjing dari meninggalkan lapangan lacak, maka pawang akan menerima intruksi dari juri untuk mengikuti anjing. Pawang harus mengikuti instruksi ini. Pelacakana akan diterminasi jika anjing keluar dari jejak pelacakan lebih dari 1 kali panjang tali penuntun (lebih dari 10 meter bagi anjing yang track tanpa tali) atau pawang tidak mendengarkan instruksi dari juri. Memuji anjing Kadang-kadang memuji anjing di tingkat 1 diperbolehkan (perintah “cari”/”find” tidak dianggap sebagai pujian). Suatu pujian singkat boleh diberikan juga ketika ketemu artikel. Pelaporan selesai Setelah selesai melacak, artikel yang ditemukan harus ditunjukkan pada juri. Bermain atau memberi makan kepada anjing setelah menjemputnya atau indikasi artikel terakhir sebelum lapor ke juri dan mendapatkan nilai tidak diperbolehkan. Pelaporan selesai harus dilakukan dalam posisi dasar. Evaluasi Evaluasi fase “A” dimulai pada waktu anjing mulai melacak. Percaya diri, intensif dan dedikasi kerja hidung begitu juga dasar pelatihan yang baik diharapkan dari anjing. Pawang harus menjadi bagian dari proses dan berpengalaman dengan ini. Dia harus menafsirkan reaksi dari anjingnya, konsentrasi pada kerja dan mengabaikan pengaruh eksternal apapun. Jusri harus mengobservasi bukan anjing dan pawang saja, tetapi juga area pelacakan, cuaca, kemungkinan jejak yang bersilangan dan kerangka waktu. Pada evaluasinya dia harus mempertimbangkan semua factor. - Perilaku pelacakan (kecepatan pada kaki, sebelum dan sesudah belokan, sebelum dan sesudah artikel) - Status pelatihan anjing (contoh mulai dengan sibuk, menunjukkan tertekan, menghindar) - Bantuan apapun dari pawang - Mengalami kesulitan melacak oleh karena: • Kondisi tanah (ditumbuhi, berpasir, pergantian permukaan, kabut) • Kondisi angina • Cuaca (panas, hujan, bersalju) • Perubahan bau Evaluasi harus bergantung pada kondisi ini.
72
Setelah pawang melapor untuk melacak, juri harus memposisikan dirinya dengan strategis sehingga dia dapat mengobservasi kerja pelacakan dan mendengarkan perintah verbal atau apapun yang dia lihat pengaruh dari pawang. Dia harus mengambil jarak dari pawang sehingga dia tidak mengganggu kerja anjing dan juga pawang tidak grogi. Juri harus dapat merasakan keseluruhan kerja pelacakan. Dia harus mengevaluasi kerja anjing berdasarkan pada antusiasmenya, kepercayaan atau tidak nyaman atau kesembronoan. Kerja pelacakan yang pelan atau cepat bukan bagian dari kriteria evaluasi, jika jejak dikerjakan dengan intesif, sama dan dengan percaya diri dan anjing menjaga sikap positif. Memeriksa tanpa meninggalkan jejak diperbolehkan dan bukan kesalahan. Buang kotoran, kencing, memutar di belokan, dorongan yang konstan, bantuan tali penuntun atau perintah verbal dalam area pelacakan, atau pada artikel, kesalahan mengambil atau kesalahan indikasi pada artikel dievaluasi secara menyeluruh (hingga 4 nilai pengurangan). Pasti buang kotoran, intensitas yang kurang, melacak dengan liar, kencing, memburu tikus dan lainlain mendapatkan pengurangan nilai hingga 8 nilai. Jika anjing meninggalkan jejak lebih dari panjang tali penuntun, pelacakan diterminasi. Jika anjing meninggalkan jejak dan ditahan oleh pawang, juri memberikan instruksi agar pawang mengikuti anjingnya. Jika instruksi tidak diikuti, pelacakan akan diterminasi oleh juri. Jika setelah waktu maksimum yang dibolehkan (tingkat 1 dan 2 = 15 menit) (tingkat 3 = 20 menit) untuk mengikuti jejak tidak berhasil, pelacakan diterminasi oleh juri. Nilai apapun yang diperoleh hingga titik ini diberikan. Jika anjing menunjukkan dua model kerja pada artikel, namakan mengambil dan mengindikasi pada jejak yang diberikan, ini dianggap salah. Artikel akan hanya dievaluasi dan dinilai sesuai dengan laporan pada waktu masuk ujian pelacakan. Mengambil atau indikasi artikel yang salah, indikasi salah, akan dikurangi nilainya hingga 4 nilai, jika memulai kembali ada disamping anjing dan 2 nilai pengurangan lagi diwajibkan jika pawang melakukan restart (memulai kembali) diakhir dari tali penuntun. Jika artikel tidak ditemukan, maka tidak ada nilai yang diberikan. Jika tidak ada artikel pawang yang ditemukan fase “A” hanya dapat diberikan peringkat “cukup”. Begitu juga ini harus diperhitungkan bahwa pawang tidak melakukan restart (memulai kembali) pada anjingnya pada waktu artikel. Jika anjing mengikuti hasrat berburunya dan mulai berburu, pawang boleh memberikan satu perintah “tiarap” untuk mengontrolnya. Pelacakan akan dilanjutkan sesuai instruksi dari juri. Jika ini tidak bekerja, pelacakan dihentikan. (evaluasi: diskualifikasi karena kurang control).
73
Terminasi/Diskualifikasi Perilaku Anjing di ulang 3 x pada jejak awal - Semua tingkat: anjing meninggalkan jejak lebih dari 1x panjang tali penuntun atau pawang tidak mengikuti instruksi juri
Konsekuensi Terminasi
Terminasi – nilai diberikan hingga saat terminasi
- Anjing tidak menyelesaikan pelacakan dari waktu yang telah ditentukan KRITIK HINGGA WAKTU TERMINASI!! Tingkat 2: 15 menit setelah start - Anjing mengambil artikel tetapi menolak untuk melepaskannya - Anjing mengejar dan tidak dapat diperintah untuk mulai kembali
DISKUALIFIKASI karena kurang kontrol
Pola pelacakan: Pola pelacakan berikut ini boleh digunakan begitu juga bila terbalik arahnya dari gambar berikut ini.
74
IPO 2 Tahap “B” Kepatuhan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: Rutinitas 7: Rutinitas 8: Rutinitas 9: TOTAL
free heeling (anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun) sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan) down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan) stand while walking (berdiri dalam gerakan sedang berjalan) retrieve on the flat (mengambil halter) retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan) retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat rintangan) send-out with down (maju sendiri kedepan dan tiarap) Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
10 poin 10 poin 10 poin 10 poin 10 poin 15 poin 15 poin 10 poin 10 poin + 100 poin
Peraturan Umum Untuk level IPO-2 pawang bersama anjingnya tanpa tali penuntun, lapor masuk ujian pada posisi awal dan kemudian tali dilepas. Terutama pada kepatuhan perhatian harus diberikan kepada fakta bahwa anjing melakukannya tanpa tekanan dari pawang yang menurunkan kepercayaan dirinya dan dia bukan hanya sebagai peralatan sport dari pawang. Dalam semua rutinitas dikerjakan dengan senang dan konsentrasi penuh harus ditunjukan oleh pawang. Perhatian harus diberikan untuk etika kerja yang gembira dalam hubungannya dengan pelaksanaan kerja yang bernar dan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika pawang lupa rutinitas yang berlangsung, juri akan memintanya untuk menunjukkan rutinitas yang kurang. Tidak ada pengurangan nilai untuk hal ini. Sebelum ujian kepatuhan dimulai, semua peralatan seperti yang tertulis pada peraturan harus telah diperiksa oleh juri. Peralatan harus sesuai yang tertulis dalam peraturan. Senjata yang digunakan dalam rutinitas “jalan tanpa tali” dan “tiarap ditinggal” harus berukuran caliber 6mm. Juri memberi sinyal untuk memulai masing-masing rutinitas. Yang lain seperti belok, balik, berhenti, pergantian kecepatan langkah kaki, akan dilakukan oleh pawang tanpa sinyal dari juri. Perintah verbal seperti yang ada di buku pedoman. Perintah verbal diucapkan dengan normal, singkat, terdiri dari satu perintah. Perintah boleh diucapkan dengan bahasa apa saja. Namun, perintah yang sama harus digunakan untuk kerja yang sama setiap waktu. Jika anjing tidak melakukan rutinitas atau sebagian dari rutinitas setelah menerima 3 kali perintah, rutinitas akan dihentikan dan tidak mendapatkan nilai. Pada rutinitas tiarap dalam keadaan sedang berjalan, selain menggunakan perintah verbal apa saja seperti “sini” atau “come”, nama anjing juga diperbolehkan. Namun, nama anjing bersama dengan perintah verbal apa saja dipertimbangkan sebagai perintah ganda. Memulai suatu rutinitas Juri akan memberithaukan setiap rutinitas akan dimulai.
75
Posisi Awal Posisi awal diasumsikan ketika pawang anjing kedua yang membawa anjingnya ke tempat area yang telah ditentukan untuk rutinitas “tiarap ditinggal sendiri” telah dilaksanakan. Pada titik waktu ini kedua anjing mulai dievaluasi. Setiap rutinitas dimulai dan diakhiri dengan suatu posisi awal. Pawang harus berdiri dengan sikap yang siap. Berdiri dengan kaki terbuka tidak diperbolehkan untuk semua rutinitas. Pada posisi awal anjing duduk sejajar dekat disamping kiri pawang dengan pundak anjing sejajar dengan lutut pawang. Setiap awal dan akhir dari suatu rutinitas ada di posisi awal. Memperkirakan tempat posisi awal diperbolehkan pada awal suatu rutinitas. Pemujian anjing hanya diperbolehkan setelah setiap rutinitas selesai dilakukan dan ada di posisi awal. Ketika memuji anjing, bersamaan pawang dapat memperkirakan posisi awal baru. Bagaimanapun, harus ada waktu jeda (lebih kurang 3 detik) antara memuji anjing dan mulai suatu rutinitas baru. Rutinitas terjadi diluar dari posisi awal. Pawang harus menunjukkannya dengan berjalan minimal 10 langkah atau maximum 15 langkah sebelum memberikan perintah verbal untuk menyelesaikan rutinitas tersebut. Antara semua awal dan akhir, seperti halnya bagian dimana pawang kembali ke anjing yang sedang duduk, berdiri, atau tiarap, waktu jeda (lebih kurang 3 detik) diperhatikan, sebelum suatu perintah verbal yang baru boleh diberikan. Ketika pawang kembali ke anjingnya, pawang boleh melakukannya melalui depan anjing atau memutar memulai belakang anjing. Kesalahan dalam posisi awal dan tahap pengembangan akan dinilai secara menyeluruh. Menuntun anjing tanpa tali yang benar harus senantiasa diperlihatkan selama semua rutinitas sedang berlangsung. Anjing harus menemani pawang pada waktu mengambil halter. Tidak diperbolehkan untuk bermain atau meningkatkan hasrat anjing pada waktu pawang mengambil halter. Balik yang ditunjukan adalah balik kiri. Balik kiri anjing dapat melakukannya baik memutar melalui belakang pawang, atau memutar tepat disamping pawang, tetapi untuk semua rutinitas yang ada, anjing harus menunjukkan yang sama. Anjing juga dapat menyelesaikan suatu rutinitas dengan memutar melalui belakang pawang dan duduk disamping atau bisa langsung putar disamping pawang. Papan rintangan dengan lebar 150cm dan tinggi 100 cm. Papan berbentuk “A” memiliki 2 bagian papan dengan lebar 150cm dan panjang 191cm yang dihubungkan atasnya sehingga berbentuk seperti huruf A. Dari ujung kedua papan yang dihubungkan ditarik garis tegak lurus ke tanah memiliki tinggi 180cm. Kedua papan ini harus dilapisi material yang tidak licin. Ada 3 kayu kecil dengan lebar 24/48 mm diletakan di masing-masing papan bagian atas. Semua anjing harus melewati rintangan yang sama. Untuk rutinitas mengambil hanya halter yang boleh digunakan. Halter disediakan oleh panitia atau penyelenggara dan digunakan oleh semua peserta. Tidak diperbolehkan meletakan halter ke mulut anjing sebelum rutinitas pengambilan barang pawang. Jika seorang pawang lupa melakukan suatu rutinitas, juri akan menginstruksikan pawang untuk melakukan rutinitas yang kelewat tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk masalah ini.
76
Mengkategorikan rutinitas 2 bagian rutinitas, seperti “duduk pada waktu berjalan”, “tiarap dengan pemanggilan”, “berdiri pada waktu berjalan”, “berdiri pada waktu berlari” mungkin, untuk mendapatkan nilai parsial, dibagi kedalam dua bagian sebagai berikut: a)
“Posisi awal, pengembangan, eksekusi”
= 5 nilai
b)
“Perilaku lebih lanjut hingga penyelesaian rutinitas
= 5 nilai
Evaluasi pada anjing harus dilakukan untuk masing-masing rutinitas dengan mengobservasi dia dari awal di posisi awal hingga akhir rutinitas. Perintah tambahan Jika anjing tidak menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, rutinitas dievaluasi sebagai kurang (=0 nilai). Jika anjing menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, kemudian rutinitas dievaluasi dengan peringkat “kurang”. Ketika memanggil anjing, nama anjing dapat menggantikan perintah “sini”. Nama anjing digunakan berbarengan dengan perintah diperhitungkan sebagai dua perintah. Evaluasi:
1. Tambahan perintah 2. Tambahan perintah
cukup untuk bagian dari rutinitas kurang untuk bagian dari rutinitas
Contoh:
5 nilai rutinitas 1. tambahan perintah: cukup 5 nilai = -1.5 2. tambahan perintah: kurang 5 nilai = -2.5
Antara bagian masing-masing rutinitas duduk didepan dan selesai, begitu juga mendekati anjing yang duduk, berdiri atau anjing yang tiarap, waktu jeda yang absolute minimal 3 detik harus dijaga. Ketika anjing di rutinitas ditinggal tiarap sendiri dibawa ke tempat yang telah ditentukan dan posisi awal telah diambil, pawang yang mulai melaksanakan kerja tanpa tali penuntun juga diasumsikan pada posisi awal 1.
Heeling off leash (anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun)
10 poin
a) Satu perintah verbal diperbolehan untuk: “heel ”/”samping” Pawang diizinkan menggunakan perintah ini hanya ketika mulai bergerak dari posisi awal dan ketika pergantian kecepatan langkah kaki. b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun kearah juri untuk laporan. Pada waktu laporan anjing harus duduk disamping kiri pawang dengan tenang. Setelah selesai laporan, juri mempersilahkan pawang untuk ke posisi awal dan memulai semua rutinitas. Ketika juri memberikan instruksi lebih lanjut, pawang memulai rutinitas. Keluar dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya dengan penuh perhatian, senang dan dengan sikap sungguh-sungguh ketika menerima perintah “heel”/”samping ” dari pawang. Bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang. Ketika pawang berhenti, anjing harus duduk dengan cepat dan tegap tanpa pengaruh 77
apapun dari pawang. Pada awal rutinitas ini pawang menuntun anjingnya berjalan 50 langkah kedepan tanpa berhenti, setelah balik kiri 10-15 langkah pawang menunjukan berlari dan kemudian langkah pelan masing-masing lebih kurang 10 langkah. Perubahan kecepatan langkah dari cepat ke normal harus dilakukan tanpa langkah transisi diantaranya. Perubahan langkah harus kelihatan jelas. Pada langkah normal paling sedikit dua belok kanan dan kiri dan dua balik kiri harus ditunjukkan begitu juga diam ditempat setelah belok yang kedua. Pawang harrus menunjukkan balik kiri (180 derajat ditempat) (lihat sketsa yang ditentukan).Ada dua variasi yang memungkinkan: -
Anjing melewati belakang pawang kearah kanan Anjing balik ditempat 180 derajat disebelah kiri pawang.
Dalam ujian hanya satu variasi yang diperbolehkan. Berhenti berjalan harus ditunjukkan setelah balik kiri yang kedua dengan langkah normal seperti sketsa. Ketika pawang menuntun anjingnya berjalan lurus kedepan, 2 tembakan (caliber 6mm) ditembakan dengan jedah waktu berselang 5 detik dan jarak minimal adalah 15 langkah. Anjing harus menunjukkan tidak ada perubahan pada suara tembakan. Jika anjing menunjukkan grogi pada suara tembakan, atau malu/takut terhadap suara tembakan hasilnya anjing dikualifikasi dan semua poin yang diperoleh tidak diakui. Pada akhir dari rutinitas, pawang bersama anjingnya memasuki group yang terdiri dari 4 orang yang sedang bergerak. Pawang harus bergerak mengelilingi seseorang dari kiri dan kanan dan harus duduk diam sekali dalam group.Juri boleh minta mengulangi rutinitas itu. Atas instruksi dari juri, pawang meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Posisi awal adalah awal dari rutinitas yang berikutnya. c) Penilaian: Anjng berjalan terlalu maju, lebar tidak rapat pawang, ketinggalan, lambat atau menolak untuk dududk, tambahan bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian di semua langkah dan belokan dan /atau anjing menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama. 2.
Sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan)
a)
Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berjalan lurus ke depan tanpa tali penuntun. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “sit”/”duduk” dan anjingnya harus duduk dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 15 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang duduk tenang. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri di sebelah kanan anjingnya. Pawang boleh mendekati anjingnya baik dari depan maupun dari belakang. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, tahap pengembangan, duduk yang pelan, duduk yang resah, dan tidak ada perhatian, akan dievaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tiarap atau tetap berdiri setelah menerima perintah “duduk”/”sit”, nilai akan dikurangi 5 poin. Kesalahan yang lain akan dihitung juga.
78
3.
Down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “tiarap”/“down”, “datang”/”come”, “samping” /” heel” b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang memberikan perintah “heel”/”samping” dan menuntun anjingnya tanpa tali penuntun bergerak lurus ke kedepan. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah pawang memberikan perintah “tiarap”/”down”. Anjing harus menjatuhkan badannya dan tiarap dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 30 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang tiarap tenang. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya dengan aba-aba “dating”/”come” atau nama anjingnya. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan lurus dan harus duduk berdekatan dan lurus di depan pawangnya. Atas sinyal juri, pawang member perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat duduk lurus disamping kiri pawangnya, pundak anjing sejajar dengan lutut pawangnya. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, kesalahan pada tahap pengembangan, tiarap yang lambat, tiarap dengan resah, datang dengan lambat, atau kecepatan datang melambat ketika menuju pawanngnya, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan dalam rutinitas duduk disamping kiri pawang. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tetap berdiri atau duduk setelah menerima perintah “tarap”/”down”, nilainya akan dikurangi 5 angka. Kesalahan yang lain akan dihitung juga. 4.
Stand in motion (berdiri dalam gerakan sedang berjalan)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “stand”/”berdiri” , “sit”/”duduk”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berjalan lurus ke depan tanpa tali penuntun, setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “stand”/”berdiri” dan anjingnya harus berdiri dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 15 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang berdiri tenang. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri di sebelah kanan anjingnya. Setelah lebih kurang 3 detik berada disamping anjing, pawang kemudian memberikan perintah “duduk”/”sit”. Anjing harus duduk dengan cepat dan lurus c) Penilaian: kesalahan dari posisi awal, kesalahan pada fase pelaksanaan, perintah yang panjang, berdiri yang tidak tenang, bergerak beberapa langkah kedepan mengikuti pawang, tidak tenang waktu pawang hendak menjemputnya, duduk yang pelan pada akhir rutinitas, akan dievaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tiarap atau duduk setelah menerima perintah “berdiri”/”stand”, nilai akan dikurangi 5 poin.
79
5.
Retrieve on the flat (mengambil halter)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping / heel”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang melemparkan halter (beratnya 1000g) kira-kira sejauh 10 langkah. Perintah “ambil”/”bring” tidak akan diberikan sampai halternya jatuh diam di tanah. Pawang tidak boleh bergerak dari posisi awalnya. Anjingnya duduk dengan tenang tanpa tali penuntun di sebelah pawangnya. Begitu menerima perintah “bring”/”ambil” dari pawangnya, anjing tersebut harus berlari dengan cepat dan langsung ke arah halter, seketika mengambilnya dan mengembalikannya ke pawang dengan cepat dan langsung. Anjingnya harus duduk sangat dekat di depan pawangnya. Anjing harus memegang halter sampai pawang memerintahnya untuk lepas. Setelah 3 detik atau atas sinyal juri, pawang mengambil halter dari mulut anjingnya dengan perintah “lepas”/”out”. Pawang harus memegang halter dengan tangan kanannya. Dengan perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat kembali ke posisi awal yakni ke tempat posisi samping kiri pawang dan duduk, pundaknya sejajar dengan kaki pawangnya. Pawang tidak diizinkan untuk mengubah posisi atau selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi semuanya secara keseluruhan. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas ini berakhir, rutinitas ini akan diberikan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mengambil halter, rutinitas tersebut akan dinilai 0 (nol) poin. 6.
Retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan 100cm)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan setinggi 100 cm. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “hup”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan lompat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan melompat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel” , anjing harus dengan cepat mengambil posisi awal dengan bergerak ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisi berdirinya selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, lemah melompat, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan 80
kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Bila anjing menyentuh papan rintangan pada waktu melompat nilainya akan dikurangi 1 poin per lompatan, sedangkan melompat dengan memijak papan lompatan, nilainya akan dikurangi 2 angka. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan. Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. Jika anjing mengikuti pawang mengambil halter, rutinitas ini dinilai 0. Jika anjingnya meninggalkan posisi awal tetapi masih didepan papan lompat, maka dievaluasi dengan seksama. Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan peringkat “kurang”. Jika papan lompat ketabrak anjing waktu lompat, rutinitas akan diulangi, dimana lompatan pertama diberikan peringkat kurang (kurang -4 poin). Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi. 7.
Retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat lewat rintangan 180cm)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan “A” frame. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan “A” frame tersebut. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “jump”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan memanjat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan memanjat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat bergerak posisi awal dengan ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisinya selama rutinitas ini berlangsung. 81
c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat / pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan . Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan peringkat “kurang” Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi.
8.
Send out with down (maju sendiri ke depan dan tiarap)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “pergi”/”go”, “tiarap”/”down”, dan “duduk”/”sit”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun berjalan dengan langkah biasa. Setelah 10-15 langkah, pawang kemudian memberikan perintah “pergi”/”go” dengan menunjuk kedepan dan berdiri diam. Anjing harus berlari dengan cepat, dengan lurus sejauh lebih kurang 30 langkah ke arah yang telah ditentukan. Atas sinyal dari juri, pawang kemudian memerintah anjingnya “tiarap”/”down”. Anjing harus seketika langsung tiarap, atas sinyal dari juri, pawang berjalan mendekati anjingnya dan berdiri disebelah kanan anjingnya, kemudian lebih kurang 3 detik pawang perintah “sit”/”duduk” dan seketika anjing langsung duduk dari posisi tiarap, lurus posisi di kiri pawang seperti diposisi awal. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, tahap pengembangan, pawang yang mengikuti anjingnya bergerak, terlalu mencong, anjing pergi menjauh terlalu lambat, terlalu dekat jarak anjing pergi menjauh, terlalu cepat tiarap atau ragu-ragu untuk tiarap, tiarap yang malas atau duduk/berdiri tidak sempurna pada waktu pawang menjemput anjingnya akan dievaluasi secara menyeluruh. Bantuan tambahan pada waktu mengirim anjing atau pada waktu tiarap dievaluasi dengan seksama. 82
Setelah mencapai jarak yang diperlukan, juri akan memberikan instruksi untuk memerintah anjing tiarap. Jika anjing tidak memperobolehkan dirinya untuk berhenti, maka rutinitas ini diberikan nilai 0 (nol). Satu perintah tambahan untuk tiarap Dua perintah tambahan untuk tiarap Anjing berhenti, tetapi tidak tiarap setelah perintah tambahan kedua
= -1.5 nilai = -2.5 nilai = -3.5 nilai
Tambahan kesalahan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing meninggalkan tempatnya, atau kembali kepada pawangnya, rutinitas keseluruhan ini dinilai 0 (nol) poin. 9.
Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “down”/”tiarap”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: sebelum dimulai ujian kepatuhan anjing lain pada bagian B, pawang memposisikan anjingnya dalam keadaan tiarap dengan perintah “down”/”tiarap”, lurus sejajar dengan garis lapangan pada posisi yang telah ditentukan oleh juri, tanpa meninggalkan tali penuntun atau artikel bentuk apapun pada anjing. Kemudian, pawang berjalan menjauh kedepan tanpa berbalik arah, dalam garis batas lapangan, kira-kira 30 langkah, dan tetap pada posisi berdiri dan tenang yang masih dalam penglihatan anjingnya, dengan arah punggung belakangnya menghadap anjing. Anjing harus dengan tenang tetap di posisi tiarap tanpa ada pengaruh apapun dari handlernya, waktu anjing lain sedang melakukan rutinitas 1-7. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan memposisikan dirinya disebelah kanan anjingnya. Setelah beberapa saat disamping anjing (lebih kurang 3 detik), anjing menerima perintah dari pawangnya “duduk”/”sit”. Anjing harus duduk dengan cepat dan lurus seperti pada posisi awal. c) Penilaian: perilaku gelisah pada handler atau bantuan tersembunyi lainnya, posisi tiarap yang gelisah atau posisi yang premature (berdiri/duduk) ketika handler hendak menjemputnya dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing duduk atau berdiri tetapi masih ditempat yang ditunjuk, sebagian angka akan diberikan. Jika anjing pindah dari tempat yang ditunjukkan lebih dari 3 meter, sebelum anjing lain menyelesaikan rutinitas nomor 4, nilai 0 akan diberikan pada rutinitas ini. Jika anjing meninggalkan area yang ditentukan setelah rutinitas nomor 4 dilakukan anjing lain, sebagian nilai akan diberikan. Jika anjing bergerak menuju pawangnya ketika pawang hendak menjemputnya, maka nilainya akan dikurangi hingga 3 poin.
IPO-2 Tahap “C” Penjagaan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: Rutinitas 7: Total
Search for helper (mencari helper) Hold and bark (menjaga dan menggonggong) Prevention of an attempted escape of the helper (melarikan diri) Defense of an attack in motion (mempertahankan diri) Back transport (pengawalan dari belakang) Attack on the dog out of the back transport (serang balik pengawalan) Attack on the dog out in movement (menyerang anjing dari jauh)
5 poin 10 poin 10 poin 20 poin 5 poin 30 poin 20 poin 100 poin 83
Peratutan Umum: Pada lokasi yang memungkinkan, disusun 6 tempat persembunyian (blind) sepanjang lokasi area yang ada. Penyusunan tersebut dirancang dengan susunan zig-zag 3 blind disatu sisi dan 3 blind lagi disisi lain. Tanda-tanda yang penting harus jelas dapat dilihat oleh pawang dan penjahat (helper) begitu juga harus jelas untuk juri.. Pengaman Helper/Baju Pengaman Decoy harus dilengkapi dengan alat perlindungan seperti protector tangan (sleeve) dan tongkat pemukul yang lunak (padded soft stick). Sleeve harus dilengkapi dengan bar gigitan yang menonjol dan terbungkus dengan bahan rami (jute) yang berwarna natural. Bila decoy merasa perlu berada dalam jarak dekat dengan anjing selama proses tahap penjagaan, decoy tersebut disarankan dapat bergerak seperlunya. Dia tidak diizinkan untuk melakukan gerakan-gerakan yang mengancam atau melindungi diri. Decoy harus melindungi tubuhnya dengan pelindung lengan (sleeve) yang digunakannya. Mengenai cara melucuti tongkat pemukul yang dipegang oleh decoy caranya terserah pada pawang. Adalah memungkinkan untuk menggunakan hanya satu decoy pada semua level ujian. Bila terdapat lebih dari 7 anjing yang mengikuti level ujian yang sama maka wajib menggunakan decoy kedua. Semua anjing yang berada dalam level ujian yang sama, harus ditangani oleh decoy yang sama. Sekali pergantian helper diperbolehkan, jika helper adalah pawang aktif pada acara tersebut. Melapor masuk a) Pawang lapor juri dengan anjing tanpa tali penuntun b) Setelah itu dia membawa anjingnya ke posisi awal untuk mulai rutinitas “mencari”. c) Anjing akan dikirim dari posisi awal atas instruksi dari juri. Catatan: Jika pawang dan anjing tidak dapat melapor dengan cara yang benar, contohnya anjing tidak dapat dikontrol dan lari contohnya untuk gonggong dan jaga atau dari lapangan, pawang diberikan hingga 3 perintah untuk memanggil anjingnya kembali. Jika anjingnya tidak dapat kembali setelah perintah ketiga, maka fase “C” harus didiskualifikasi dengan catatan “ didiskualifikasi oleh karena tidak dapat dikontrol” Bagi anjing-anjing yang sulit dikendalikan, yang telah lewat rutinitas pertahanan diri tidak mau melepaskan gigitan atau melepaskan gigitan setelah pawangnya mendekati dan menyentuh anjing tersebut, atau bila anjing menggigit bagian lain dari tubuh decoy, selain bagian lengan yang telah terlindungi protector tangan, maka harus didiskualifikasi. Tidak menerima peringkat TSB Penandaan: Penandaan seperti yang telah ditentukan dalam peraturan harus jelas kelihatan bagi pawang, juri dan helper. Penandaan ini antara lain: -
Tempat dimana pawang berdiri untuk memanggil anjingnya dari gonggong dan jaga ditempat sembunyi (blind) Tempat dimana helper berdiri untuk melarikan diri dan pertahanan dan dimana dia harus berhenti Tempat dimana anjing dalam posisi tiarap dalam rutinitas melarikan diri Penandaan untuk pawang untuk rutinitas “penyerangan jarak jauh”
Bagi anjing-anjing yang gagal dalam rutinitas pertahanan atau tidak berani melawan dan lari dikejar oleh decoy, maka tahap rutinitas proteksi “C” diakhiri. Tidak ada evaluasi. TSB dibuat diketahui. 84
Perintah “lepas”/”out” hanya diizinkan sekali saja tanpa pengurangan nilai untuk setiap rutinitas yang diuji. Untuk penilaian mengenai perintah “out”/”lepas”, lihat table dibawah berikut ini. Lambat Melepaskan Gigitan
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tidak melepaskan gigitan setelah tambahan 2 perintah lepas, apalagi dengan diberikan bantuan lain
0,5 – 0,3
3,0
3,5 – 6,0
6,0
6,5 – 9,0
diskualifikasi
1.
Search for helper (mencari helper)
5 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “cari”/”search”, “datang”/”come” (perintah ini “datang”/”come” dapat diiringi dengan menyebutkan nama anjing tersebut) b) Pelaksanaan : decoy ditempatkan di blind terakhir, dan tidak dapat terlihat oleh anjing tersebut. Pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi antara blind (tempat persembunyian) kedua dan ketiga sebelum mulai pencarian, sehingga bisa mengelilingi keempat blind tersebut. Atas sinyal dari juri untuk memulai bagian C, pawang memberikan perintah “cari”/”search” dengan tangan kanan atau kiri menunjuk ke arah blind dan boleh diulang-ulang, anjing harus dengan seketika dan cepat berlari kearah blind ketiga dan putar mengelilingi blind ketiga, seketika pawang memanggil anjingnya dengan perintah “datang”/”come” boleh diiringi dengan menyebutkan nama anjing, anjing seketika berlari kearah pawangnya, begitu anjing dekat arah pawangnya, pawang perintah “cari”/”search” dengan tangan menunjuk ke blind ke empat dan seterusnya. Pada waktu anjing mengelilingi blind, pawang juga bergerak sepanjang garis tengah lapangan yang digunakan. Pawang tidak diizinkan untuk keluar dari garis tengah tersebut selama proses anjing mencari decoy. Anjing harus selalu berada didepan pawang selama proses pencarian. Saat anjing mencapai tempat persembunyian yang terakhir, pawang harus diam ditempat. Dalam kondisi ini, pawang tidak boleh mengeluarkan perintah apapun lagi. c) Penilaian: Keterbatasan mengenai kemampuan pengontrolan, kecepatan dan kedekatan pada waktu mengelilingi tempat persembunyian, dan konsentrasinya pada waktu lari mengelilingi blind tersebut, kesemuanya akan dievaluasi dan dikurangi secara keseluruhan. Kesalahan diantara yang lain: - Tidak tenang dan focus pada posisi awal pada awal rutinitas - Tambahan perintah verbal atau visual - Tidak menjaga berada ditengah lapangan sesuai garis imaginer - Mencari dengan lebar di blind - Mencari secara mandiri tanpa bereaksi pada komando dari pawang - Blind tidak dicari atau tidak dicari dengan pernuh perhatian - Anjing perlu pengarahan dan bimbingan yang berlebihan. Jika anjing gagal mencari helper pada blind terakhir setelah tiga kali mencoba, fase kerja penjagaan di terminasi. Jika anjing diperintah oleh pawang untuk kesamping “heel” setiap saat selama rutnitas berlangsung, kerja penjagaan juga di terminasi/ ( Diterminasi tanpa perolehan nilai; semua nilai yang lain di fase lain tetap dimasukan dalam logbook) 85
2.
Hold and bark (Menjaga dan menggonggong)
a)
Satu perintah verbal untuk : “datang”/”come”, dan “samping”/”heel”
10 poin
b) Pelaksanaan : anjing harus mengkonfrontasi decoy secara aktif dan penuh perhatian dan menggonggong secara terus menerus. Anjing tidak diizinkan untuk naik ke badan decoy atau menggigit decoy. Setelah anjing menggonggong selama kira-kira 20 detik, atas sinyal dari juri, pawang bergerak mendekati blind keenam dan mengambil posisi sekitar 5 langkah dari belakang anjing. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya untuk ke posisi kirinya dan duduk dengan tenang seperti diposisi awal. Setelah juri membebaskan helper, pawang memanggil helper keluar dari blind dan meminta dia ke posisi yang telah ditentukan untuk rutinitas helper melarikan diri. Anjing harus dalam keadaan duduk tenang (tanpa menggonggong) lurus dan penuh perhatian dalam keadaan posisi awal. c) Penilaian : keterbatasan mengenai kontinuitas gonggongan yang diharapkan, dan penjagaan yang terlalu memaksa, tidak terpengaruh oleh juri atau pawang pada saat mendekati hingga perintah diberikan, akan dinilai sesuai keterbatasannya. Untuk gonggongan yang terus menerus, akan diberi nilai 5 poin. Untuk gonggongan yang main-main atau lemah, nilai akan dikurangi 2 angka. Bila anjing tidak menggonggong namun menjaga decoy secara aktif, penuh perhatian dan sangat dekat jaraknya, nilai dikurangi 5 poin. Mengganggu decoy, seperti misalnya menabrak, mendorong, melompat kearah decoy, dll, maka dapat dikurangi nilainya hingga 2 angka. Pengurangan nilai hingga 9 angka akan diberikan bila anjing menggigit decoy dengan kuat. Jika anjing menggigit penuh helper dalam blind dan tidak melepaskan dengan sendirinya, pawang diminta mendekati blind pada jarak 5 langkah di tempat yang telah ditandai. Dengan satu perintah untuk “here/heel”/”sini/samping”- diperintahkan secara bersamaan (bukan perintah “out”/”lepas”) diperbolehkan. Jika anjing tidak datang, maka tim akan di diskualifikasi. Jika anjing datang, maka rutinitas ini diberikan peringkat terendah kurang (-9 poin). Jika anjing sengaja menggigit bagian badan yang lain (tidak menabrak), anjing didiskualifikasi Bila anjing meninggalkan decoy sebelum pawang menerima sinyal dari juri untuk meninggalkan garis tengah, anjing tersebut akan dikirim kembali ke area blind untuk kedua kalinya. Bila anjing tetap bersama dengan decoy kali ini, rutinitas ini bisa dilanjutkan namun untuk rutinitas ini dinilai “kurang memenuhi syarat” (-9 poin). Bila anjing tidak mau kerja sama dan meninggalkan decoy lagi, maka ujian bagoam C (proteksi) dihentikan. Jika anjing kembali ke pawangnya ketika pawangnya mendekati blind, atau anjing kembali ke pawang sebelum menerima perintah dari pawang, sebagian nilai bisa diberikan dengan peringkat “kurang” Peringkat untuk “gonggongan” Untuk gonggongan yang terus menerus diberikan 5 poin. Gonggongan yang lemah ( tidak ada tekanan, tidak aktif) dan tidak secara terus menerus akan dikurangi -2 poin. Jika anjing tidak menggonggong tapi menunnjukkan penjagaan yang penuh perhatian, maka akan dikurangi 5 poin. 3.
Preventing and escape by the helper (mencegah usaha melarikan diri)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “samping”/”heel”, “tiarap”/”down”, “Pergi/berhenti”/”Go out or stop, “lepas”/”out” 86
b) Pelaksanaan: atas sinyal dari juri, pawang meminta decoy untuk keluar dari tempat persembunyian. Decoy melangkah dengan langkah normal ke lokasi yang telah ditentukan oleh juri. Atas sinyal dari juri, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi yang telah ditentukan oleh juri. Anjing menunjukkan kerja dengan gembira, penuh perhatian dan jalan disamping dengan terkonsentrasi dan pelaksanaan posisi jalan disamping berada di lutut pawang dengan lurus dan dengan sikap yang cepat. Sebelum perintah “tiarap”/”down”, anjing duduk dalam posisi awal lurus, tentang dan penuh perhatian. Dia harus segera dan cepat tiarap begitu perintah “tiarap” dan tetap berada di tempat yang telah ditentukan dengan tenang, percaya diri dan penuh perhatian terhadap helper. Jarak antara anjing dan decoy adalah 5 langkah. Pawang meninggalkan anjingnya dan masuk ke tempat persembunyian, tetap melakukan kontak mata dengan anjing, juri, dan helper.
Atas sinyal dari juri, decoy mencoba untuk melarikan diri. Serentak pawang memberikan perintah “pergi atau berhenti” untuk memberikan izin kepada anjing untuk melakukan usaha pencegahan atas pelarian yang dilakukan oleh helper. Tanpa ragu, dengan penuh inisiatif dan cekatan, anjing harus segera mengejar decoy, mencegah usaha pelarian diri tersebut tanpa ragu-ragu, dan berusaha untuk menggigit decoy dengan sekuatkuatnya. Anjing hanya boleh menggigit decoy dibagian lengan yang telah menggunakan protector tangan. Kemudian atas sinyal juri, decoy diam ditempat. Bila decoy telah menghentikan gerakannya, maka anjing harus segera melepaskan gigitannya setelah periode singkat waktu transisi. Pawang dapat memberikan satu perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya pada waktu yang tepat. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah kedua untuk melepaskan gigitan, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Ketika melepaskan gigitan pada decoy, anjing harus tetap berada dekat dengan decoy dan menjaganya dengan penuh konsentrasi. c) Penilaian : keterbatasan dalam perhatian atas kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Respon yang enerjik dan cepat dan mengejar dengan kekuatan penuh, dan upaya yang efektif dalam mencegah decoy melarikan diri, gigitan yang penuh dan kuat hingga gigitan tersebut dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat dievaluasi secara menyeluruh. 87
Bila anjing tetap tiarap atau duduk saja, atau tidak berusaha mencegah decoy tersebut dalam upaya melarikan diri dengan cara menggigit dan menahan dalam 20 langkah setelah helper melarikan diri, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. Jika anjing menyerang tanpa perintah dari pawang, rutinitas ini dikurangi -1 poin. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing meninggalkan decoy, atau bila pawang memberi perintah agar anjingnya tetap berada didekat decoy, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. 4.
Defense of an attack during the guarding phase (mempertahankan diri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out” dan “samping”/”heel”
20 poin
b) Pelaksanaan: setelah anjing melepaskan gigitan pada rutinitas ke-3, anjing dengan penuh perhatian dan konsentrasi menjaga decoy tersebut. Setelah kira-kira 5 detik, atas sinyal dari juri, decoy langsung melakukan serangan balik terhadap anjing. Tanpa pengaruh atau bantuan apapun dari pawangnya, anjing harus melindungi dirinya dengan melakukan gigitan yang kuat, penuh dan tenang. Anjing hanya boleh menggigit bagian protector tangan yang digunakan oleh decoy. Segera setelah anjing menggigit protector tangan, decoy kemudian memberikan dua pukulan ke anjing dengan tongkat pemukul. Pukulan hanya boleh diarahkan pada daerah bahu. Atas sinyal dari juri, decoy diam ditempat. Setelah decoy menghentikan serangannya dan kemudian diam, anjing harus melepaskan gigitan dengan waktu periode transisi yang relatif . Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya sendiri dalam waktu layak yang pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh kembali memberikan perintah yang sama sebanyak dua kali atas sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada dekat decoy dan tetap menjaganya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing, tidak diambil dari decoy. c) Penilaian : keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Usaha pertahanan yang cepat dan kuat, gigitan yang kuat, penuh dan tenang hingga gigitan dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat. Jika anjing tidak bisa bertahan atas tekanan dari helper, melepaskan gigitannya dari pelindung tangan sleeve dan memperbolehkan helper mengejarnya, fase “C” di terminasi Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri. 88
5.
Back transport (pengawalan dari belakang)
a)
Satu perintah verbal untuk: "heel”/”samping".
5 poin
b) Pelaksanaan: rutinitas ke-4 Pertahanan anjing selama tahap penjagaan diikuti dengan pengawalan dari belakang terhadap decoy sejauh 30 langkah. Rutinitas pengawalan ini sesuai dengan arahan dari juri. Pawang menuntun anjingnya tanpa tali berjarak 5 langkah dibelakang decoy. Anjing memperhatikan decoy penuh perhatian, dan pawang harus selalu menjaga jaraknya tetap 5 langkah selama pengawalan belakang ini berlangsung. c) Penilaian: batas-batas kemampuan mengenai criteria yang penting harus dikurangi nilainya. Memperhatikan decoy dengan perhatian penuh, mengikuti pawang dengan baik selama pengawalan belakang berlangsung, menjaga 5 langkah tetap dibelakang decoy. 6. a)
Attack on the dog out of the back transport (serang balik di kawal belakang) 30 poin Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out”, “heel”/”samping”.
b) Pelaksanaan: dari pengawalan belakang, serangan balik decoy terhadap pawang dan anjing dilakukan atas sinyal dari juri. Tanpa bantuan apapun dari pawang, tanpa ragu-ragu, anjing langsung menangkis dengan melawan sekuat tenaga decoy yang mencoba menyerang balik. Anjing melawan dengan memberikan gigitan yang penuh, sangat kuat dan tenang pada sleeve. Atas sinyal dari juri, decoy berhenti menyerang. Begitu decoy berdiri diam, anjing harus lmelepaskan gigitannya dalam waktu transisi yang layak dan pantas. Pawang diperbolehkan memerintah sekali “lepas”/”out” dalam waktu yang layak dan pantas tanpa mengurangi nilai. Bila anjing tidak lepas setelah perintah lepas yang pertama, pawang boleh memberikan 2 kali perintah “out”/”lepas” setelah menerima sinyal dari juri. Jika anjing tidak melepaskan gigitan setelah menerima 3 kali perintah “lepas”/”out” (satu perintah diperbolehkan dan dua perintah tambahan) pengujian bagian C ini langsung dihentikan dan tim didiskualifikasi. Ketika memberikan perintah “lepas”/”out”, pawang harus berdiri diam dan tidak diperbolehkan mempengaruhi anjing dalam bentuk apapun. Setelah anjing melepaskan gigitan, anjing harus memperhatikan decoy dengan siap, sedekat mungkin untuk menjaga decoy tidak melarikan diri lagi. Atas sinyal dari juri, pawang menjemput anjingnya. Kemudian pawang menjemput anjingnya dan dengan perintah “samping”/”heel”, anjing duduk disamping kiri pawang dengan tenang seperti di posisi awal. Kemudian pawang melucuti tongkat pemukul dari decoy. Kemudian pawang menuntun anjingnya kesamping kanan decoy dan melakukan pengawalan dari samping sejauh 20 langkah. Perintah sekali “samping”/”heel” diperbolehkan dalam pengawalan ini. Anjing harus berada disebelah kanan decoy, atau dengan kata lain anjing berada ditengah antara pawang dan decoy. Selama pengawalan samping, anjing harus memperhatikan decoy dengan penuh perhatian. Anjing tidak boleh mengganggu, mendorong, melompati atau menggigit decoy. Mereka kemudian berhenti di depan juri, pawang menyerahkan tongkat pemukul ke juri dan laporan fase C telah selesai. c) Penilaian: batas-batas kemampuan mengenai criteria penting evaluasi nilai akan dikurangi. Gigitan yang cepat, kuat, penuh, dan cengkraman yang tenang hingga perintah lepas, menjaga penuh perhatian, dan sedekat mungkin pada waktu menjaga setelah melepaskan gigitan. Jika anjing sedikit kurang ada perhatian pada waktu proteksi, atau sedikit mengganggu decoy, rutinitasnya akan dikurangi satu poin. Jika anjing sangat mengganggu decoy atau sangat kurang perhatian, maka nilai akan dikurangi 2 poin. Jika anjing tidak jaga decoy setelah melepas gigitan, namun tinggal tetap bersama decoy, rutinitas ini akan dikurangi 3 poin. Jika anjing melepaskan gigitan, dan pada waktu pawang mendekati anjing, dan anjing bergerak mendekati pawang, rutinitas 89
ini diberi nilai kurang memenuhi syarat. Bila anjing begitu melepaskan gigitan langsung meninggalkan decoy sebelum pawang bergerak mendekatinya, pengujian proteksi bagian C ini diakhiri. 7.
Attack on the dog out of motion (menyerang anjing dari jarak jauh)
a)
Satu perintah verbal untuk: “duduk”/”sit”, “lepas”/”out”, “samping/heel”
30 poin
b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali ke tempat yang telah ditentukan, digaris tengah lapangan, sejajar dengan blind pertama. Anjing berjalan disamping pawang dengan penuh perhatian, gembira dan terkonsentrasi. Dia berjalan dengan bahu sejajar dengan lutut kiri pawang. Pada jarak sejajar dengan blind pertama, pawang berhenti, dan balik badan. Dengan perintah untuk “duduk/sit”, anjing diposisikan pada posisi awal. Lurus, tenang dan dengan penuh perhatian anjing duduk menghadap helper, pawang boleh memegang kalung anjingnya, namun tidak diizinkan untuk merangsang anjing tersebut. Atas sinyal dari juri, decoy yang telah dipersenjatai tongkat pemukul lunak, keluar dari blind terakhir dan berlari kearah garis tengah lapangan. Decoy tidak menghiraukan perintah berhenti dari handler, begitu decoy telah mencapai garis tengah, dia berbalik kearah handler dengan berlari dan melancarkan serangan yang frontal ke arah pawang dan anjingnya, tanpa berhenti atau melambat, diiringi teriakan dan gerakan-gerakan yang sangat mengancam. Segera setelah decoy mencapai jarak sekitar 40-50 langkah dari pawang dan anjing, atas sinyal dari juri, pawang melepaskan anjingnya dengan perintah “maju”/”go on”. Ketika menerima perintah tersebut, anjing harus berusaha menahan serangan tersebut tanpa keraguan, melalui gigitan yang kuat dan penuh. Anjing hanya boleh menggigit bagian protektor lengan sang decoy saja. Pawang tidak boleh pindah dari posisinya. Pada fase penekanan oleh helper, anjing tidak boleh terpengaruh dan selama rutinitas pertahanan, anjing hasrus menunjukkan gigitan yang full, penuh energy, kuat dan konstan. Atas sinyal dari juri, decoy berhenti meyerang. Begitu decoy berhenti dan diam ditempat, anjing harus melepaskan gigitannya dalam waktu transisi yang layak dan pantas. Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatif sendiri dalam waktu yang layak dan pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitannya pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah yang sama sebanyak dua kali, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada didekat decoy dan tetap mengawasinya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing dilucuti dari decoy. Kemudian pawang menuntun anjingnya kesamping kanan decoy dan melakukan pengawalan dari samping sejauh 20 langkah. Perintah sekali “samping”/”heel” diperbolehkan dalam pengawalan ini. Anjing harus berada disebelah kanan decoy, atau dengan kata lain anjing berada ditengah antara pawang dan decoy. Selama pengawalan samping, anjing harus memperhatikan decoy dengan penuh perhatian. Anjing tidak boleh mengganggu, mendorong, melompati atau menggigit decoy. Mereka kemudian berhenti di depan juri. Pawang menyerahkan tongkat pemukul ke juri dan laporan fase proteksi sudah selesai. Atas instruksi dari juri, pawang membawa anjingnya menuju tempat yang ditentukan untuk kritik dan helper akan menerima instruksi dari juri sebelum meninggalkan lapangan. Sebelum kritik dan atas petunjuk dari juri, anjing baru dipasangkan tali. 90
c) Penilaian: keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Upaya pertahanan yang penuh semangat, diiringi dengan gigitan yang kuat dan penuh hingga diperintah lepas, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat pada waktu penjagaan. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri.
IPO-3 Diatur sebagai berikut:
IPO-3
Bagian A Bagian B Bagian C TOTAL:
100 poin 100 poin 100 poin + 300 poin
Bagian “A” - Pelacakan
Jejak dibuat oleh orang asing, minimum untuk 600 langkah, 5 kaki, 4 sudut belokan (kirakira 90 derajat), 3 artikel, lamanya jejak minimal 60 menit, lamanya waktu untuk melacak 20 menit. Tetap pad jalur: Artikel (10+10): Total
79 poin 21 poin + 100 poin
Jika anjing tidak menemukan artikel, evaluasi hanya dapat diberikan peringkat “cukup” Peraturan Umum: Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas, yang mana harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal Juri akan mengundi urutan peserta setelah jejak selesai dibuat. Lahan lelacakan yang dapat diterima Semua medan permukaan yang alami, seperti, berumput, tanah yang dibajak dan permukaan hutan dapat diterima sebagai area pelacakan. Jejak pelacakan yang dapat dilihat diusahakan untuk dihindari. Semua tingkat pelacakan perubahan permukaan pelacakan yang cocok dimungkinkan. 91
Membuat jejak pelacakan Juri atau koordinator pelacakan: - mengorganisir pola/pattern pelacakan - mengorganisir pembuat jejak - mengawasi pembuatan jejak Lapangan pelacakan yang ada menentukan berapa banyak jejak pelacakan dapat dibuat. Ketika membuat jejak pelacakan, sangat penting di catat bahwa pembuatan jejak adalah dengan langkah normal. Pembuat jejak tidak boleh memberikan bantuan seperti pembuatan jejak dengan langkah yang tidak normal pada kaki, belokan dan artikel. Untuk tingkat level 2 dan seterusnya diperlukan pembuat jejak yang berpengalaman. Pembuat jejak harus menunjukkan artikel baik itu kepada juri atau koordinator pembuat jejak. Pembuat jejak tetap berdiri diam sebentar pada jejak awal dan kemudian memulai dengan langkah normal sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Menyeret atau menarik langkat jejak tidak diperbolehkan. Pola kaki jejak harus dibuat dengan langkah normal tanpa merusak dengan langkah seperti mencangkul. Jarak dari antar kaki pelacakan minimal 30 langkah. Belokan (lebih kurang 90 derajat) harus tetap dengan langkah normal, sehingga hal ini memberikan kemungkinan kepada anjing untuk tetap melacak seperti pola (perhatikan sketsa). Langkah mencangkul atau tendang dengan kuat-kuat tidak diperbolehkan. Berhenti pada pembuatan jejak tidak boleh terjadi. Ketika jejak dibuat, anjing tidak boleh melihatnya. Peletakan Artikel Artikel pertama diletakan paling sedikit 100 langkah, bukan dalam 20 langkah sebelum atau sesudah belokan, pada kaki pertama atau kedua, artikel kedua diletakan pada akhir dari jejak. Artikel harus diletakan dalam keadaan sedang berjalan. Setelah meletakan artikel terakhir, pembuat jejak harus berjalan terus beberapa langkah lurus. Artikel Pelacakan Hanya artikel yang telah dibaui oleh pembuat jejak (FL) (pawang) paling sedikit 30 menit dapat digunakan. Dalam satu pola pelacakan perbedaan artikel harus dilakukan (material contoh: kulit, tekstil, kayu) dan harus lebih kurang panjang 10cm, lebar 2-3cm, tebal 0.5-1 cm. Artikel tidak boleh berwarna yang terlalu menonjol dari lahan pelacakan. Untuk item diatas untuk acara regional, artikel harus diberi nomor. Nomor yang diberikan harus cocok dengan nomor pelacakan. Ketika anjing sedang melacak, Juri (LR), pembuat jejak dan siapapun yang menemani tidak diperbolehkan ada di area dimana anjing/pawang memiliki hak untuk melacak. Perintah Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal dan setelah artikel pertama atau setelah kesalahan indikasi.
92
Pelakssanan dan penilaian dari kerja pelacakan ini Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan 10m tali penuntun, tali bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Tali penuntun pelacakan harus minimal 10 meter panjangnya. Juri hanya boleh memeriksa panjang tali penuntun, kalung dan harness sebelum pelacakan dimulai. Tali penuntun flexible tidak diperbolehkan. Mulai Start Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Pawang diperbolehkan mendudukan Anjingnya lebih kurang 2 meter dari jejak awal secara singkat. Pelacakan harus dimulai oleh anjing sendiri secara mandiri (begitu juga ketika memulai lacak setelah ketemu artikel). Tali sedikit kendur diperbolehkan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Ini harus dilakukan oleh anjing tanpa bantuan pawang (kecuali untuk perintah mencari “cari”/”find”.) Tidak ada keterbatasan waktu yang dibuat untuk jejak awal, juri cukup mengorientasikan dirinya terhadap prilaku anjing pada kaki pertama sebagaimana intensifnya jejak dideteksi. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang dan yang pasti memendekan tali bergerak mendekat ke anjing tidak boleh terjadi. Menyentuh tanah bukan kesalahan. Performa Pelacakan Anjing harus mengikut jejak dengan intensif, dengan ketabahan dan ketika memungkinkan juga kecepatan (tergantung pada lahan pelacakan, tingkat kesulitan). Pawang tidak diharuskan mengikuti keseluruhan arah pelacakan. Pelacakan yang cepat atau pelan dalam pelaksanaanya tidak dapat dikriteriakan seperti itu, ketika lacak dilakukan dengan konsisten dan penuh percaya diri. Belokan Anjing harus penuh percaya diri pada waktu belokan, tanpa meninggalkan jejak, bukan kesalahan. Memutar pada waktu belokan adalah kesalahan. Setelah belok anjing harus melanjutkan melacak dengan kecepatan yang sama. Pada area belokan, pawang harus menjaga jarak yang sama semaksimal mungkin. 93
Indikasi atau mengambil artikel Ketika anjing menemukan artikel, dia harus secara percaya diri dan tanpa bantuan pawang untuk mengindikasi atau mengambil. Jika dia mengambil dia boleh berdiri, duduk atau kembali ke pawang, yang mana harus tetap berdiri. Mengambil artikel pergi atau tiarap adalah kesalahan. Pengindikasian boleh dengan tiarap, duduk atau berdiri (juga bergantian diperbolehkan). Tidak tiarap lurus banget pada artikel bukan kesalahan, tiarap disamping artikel atau menghadap ke pawang adalah kesalahan. Artikel yang sangat dibantu oleh pawang dianggap anjing melewati artikel. Kasus seperti ini contohnya, jika anjing tidak mengindikasi artikel dan pawang baik itu dengan menggunakan tali atau dengan perintah verbal untuk menghalangi anjing dari terus melacak. Ketika anjing baik itu mengambil atau indikasi artikel, pawang harus melepaskan tali dan pergi mendekat ke anjingnya. Dengan menaikan tangannya dengan artikel ditangan, dia memberitahuan bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Mengambil dan indikasi adalah kesalahan. Perbuatan apapun dengan artikel atau mengambil ketika anjing tiarap adalah salah. Jika anjing kembali ke pawang, pawang tidak mendekati anjingnya. Ketika pawang mendekati anjingnya untuk melepaskan artikel atau ketika mengambil artikel, pawang harus berdiri disamping anjingnya. Anjing harus tetap ditempatnya dengan tenang jika mengindikasi atau dimana dia mengambil artil hingga melepaskan artikel tersebut untuk melacak kembali begitu pawangnya memerintahkan. Meninggalkan Tempat Lacak Jika pawang menahan anjing dari meninggalkan lapangan lacak, maka pawang akan menerima intruksi dari juri untuk mengikuti anjing. Pawang harus mengikuti instruksi ini. Pelacakana akan diterminasi jika anjing keluar dari jejak pelacakan lebih dari 1 kali panjang tali penuntun (lebih dari 10 meter bagi anjing yang track tanpa tali) atau pawang tidak mendengarkan instruksi dari juri. Memuji anjing Kadang-kadang memuji anjing di tingkat 1 diperbolehkan (perintah “cari”/”find” tidak dianggap sebagai pujian). Suatu pujian singkat boleh diberikan juga ketika ketemu artikel. Pelaporan selesai Setelah selesai melacak, artikel yang ditemukan harus ditunjukkan pada juri. Bermain atau memberi makan kepada anjing setelah menjemputnya atau indikasi artikel terakhir sebelum lapor ke juri dan mendapatkan nilai tidak diperbolehkan. Pelaporan selesai harus dilakukan dalam posisi dasar.
94
Evaluasi Evaluasi fase “A” dimulai pada waktu anjing mulai melacak. Percaya diri, intensif dan dedikasi kerja hidung begitu juga dasar pelatihan yang baik diharapkan dari anjing. Pawang harus menjadi bagian dari proses dan berpengalaman dengan ini. Dia harus menafsirkan reaksi dari anjingnya, konsentrasi pada kerja dan mengabaikan pengaruh eksternal apapun. Jusri harus mengobservasi bukan anjing dan pawang saja, tetapi juga area pelacakan, cuaca, kemungkinan jejak yang bersilangan dan kerangka waktu. Pada evaluasinya dia harus mempertimbangkan semua factor. - Perilaku pelacakan (kecepatan pada kaki, sebelum dan sesudah belokan, sebelum dan sesudah artikel) - Status pelatihan anjing (contoh mulai dengan sibuk, menunjukkan tertekan, menghindar) - Bantuan apapun dari pawang - Mengalami kesulitan melacak oleh karena: • Kondisi tanah (ditumbuhi, berpasir, pergantian permukaan, kabut) • Kondisi angina • Cuaca (panas, hujan, bersalju) • Perubahan bau Evaluasi harus bergantung pada kondisi ini. Setelah pawang melapor untuk melacak, juri harus memposisikan dirinya dengan strategis sehingga dia dapat mengobservasi kerja pelacakan dan mendengarkan perintah verbal atau apapun yang dia lihat pengaruh dari pawang. Dia harus mengambil jarak dari pawang sehingga dia tidak mengganggu kerja anjing dan juga pawang tidak grogi. Juri harus dapat merasakan keseluruhan kerja pelacakan. Dia harus mengevaluasi kerja anjing berdasarkan pada antusiasmenya, kepercayaan atau tidak nyaman atau kesembronoan. Kerja pelacakan yang pelan atau cepat bukan bagian dari kriteria evaluasi, jika jejak dikerjakan dengan intesif, sama dan dengan percaya diri dan anjing menjaga sikap positif. Memeriksa tanpa meninggalkan jejak diperbolehkan dan bukan kesalahan. Buang kotoran, kencing, memutar di belokan, dorongan yang konstan, bantuan tali penuntun atau perintah verbal dalam area pelacakan, atau pada artikel, kesalahan mengambil atau kesalahan indikasi pada artikel dievaluasi secara menyeluruh (hingga 4 nilai pengurangan). Pasti buang kotoran, intensitas yang kurang, melacak dengan liar, kencing, memburu tikus dan lainlain mendapatkan pengurangan nilai hingga 8 nilai. Jika anjing meninggalkan jejak lebih dari panjang tali penuntun, pelacakan diterminasi. Jika anjing meninggalkan jejak dan ditahan oleh pawang, juri memberikan instruksi agar pawang mengikuti anjingnya. Jika instruksi tidak diikuti, pelacakan akan diterminasi oleh juri. Jika setelah waktu maksimum yang dibolehkan (tingkat 1 dan 2 = 15 menit) (tingkat 3 = 20 menit) untuk mengikuti jejak tidak berhasil, pelacakan diterminasi oleh juri. Nilai apapun yang diperoleh hingga titik ini diberikan.
95
Jika anjing menunjukkan dua model kerja pada artikel, namakan mengambil dan mengindikasi pada jejak yang diberikan, ini dianggap salah. Artikel akan hanya dievaluasi dan dinilai sesuai dengan laporan pada waktu masuk ujian pelacakan. Mengambil atau indikasi artikel yang salah, indikasi salah, akan dikurangi nilainya hingga 4 nilai, jika memulai kembali ada disamping anjing dan 2 nilai pengurangan lagi diwajibkan jika pawang melakukan restart (memulai kembali) diakhir dari tali penuntun. Jika artikel tidak ditemukan, maka tidak ada nilai yang diberikan. Jika tidak ada artikel pawang yang ditemukan fase “A” hanya dapat diberikan peringkat “cukup”. Begitu juga ini harus diperhitungkan bahwa pawang tidak melakukan restart (memulai kembali) pada anjingnya pada waktu artikel. Jika anjing mengikuti hasrat berburunya dan mulai berburu, pawang boleh memberikan satu perintah “tiarap” untuk mengontrolnya. Pelacakan akan dilanjutkan sesuai instruksi dari juri. Jika ini tidak bekerja, pelacakan dihentikan. (evaluasi: diskualifikasi karena kurang control). Terminasi/Diskualifikasi Perilaku Anjing di ulang 3 x pada jejak awal - Semua tingkat: anjing meninggalkan jejak lebih dari 1x panjang tali penuntun atau pawang tidak mengikuti instruksi juri
Konsekuensi Terminasi
Terminasi – nilai diberikan hingga saat terminasi
- Anjing tidak menyelesaikan pelacakan dari waktu yang telah ditentukan KRITIK HINGGA WAKTU TERMINASI!! Tingkat 3: 20 menit setelah start - Anjing mengambil artikel tetapi menolak untuk melepaskannya - Anjing mengejar dan tidak dapat diperintah untuk mulai kembali
DISKUALIFIKASI karena kurang kontrol
Pola pelacakan: Pola pelacakan berikut ini boleh digunakan begitu juga bila terbalik arahnya dari gambar berikut ini.
96
97
IPO 3 Tahap “B” Kepatuhan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: Rutinitas 7: Rutinitas 8: Rutinitas 9: TOTAL
free heeling (anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun) sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan) down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan) stand while running (berdiri dalam gerakan sedang berlari) retrieve on the flat (mengambil halter) retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan) retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat rintangan) send-out with down (maju sendiri kedepan dan tiarap) Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
10 poin 10 poin 10 poin 10 poin 10 poin 15 poin 15 poin 10 poin 10 poin + 100 poin
Peraturan Umum Untuk level IPO-3 pawang bersama anjingnya tanpa tali penuntun, lapor masuk ujian pada posisi awal dan kemudian tali dilepas. Terutama pada kepatuhan perhatian harus diberikan kepada fakta bahwa anjing melakukannya tanpa tekanan dari pawang yang menurunkan kepercayaan dirinya dan dia bukan hanya sebagai peralatan sport dari pawang. Dalam semua rutinitas dikerjakan dengan senang dan konsentrasi penuh harus ditunjukan oleh pawang. Perhatian harus diberikan untuk etika kerja yang gembira dalam hubungannya dengan pelaksanaan kerja yang bernar dan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika pawang lupa rutinitas yang berlangsung, juri akan memintanya untuk menunjukkan rutinitas yang kurang. Tidak ada pengurangan nilai untuk hal ini. Sebelum ujian kepatuhan dimulai, semua peralatan seperti yang tertulis pada peraturan harus telah diperiksa oleh juri. Peralatan harus sesuai yang tertulis dalam peraturan. Senjata yang digunakan dalam rutinitas “jalan tanpa tali” dan “tiarap ditinggal” harus berukuran caliber 6mm. Juri memberi sinyal untuk memulai masing-masing rutinitas. Yang lain seperti belok, balik, berhenti, pergantian kecepatan langkah kaki, akan dilakukan oleh pawang tanpa sinyal dari juri. Perintah verbal seperti yang ada di buku pedoman. Perintah verbal diucapkan dengan normal, singkat, terdiri dari satu perintah. Perintah boleh diucapkan dengan bahasa apa saja. Namun, perintah yang sama harus digunakan untuk kerja yang sama setiap waktu. Jika anjing tidak melakukan rutinitas atau sebagian dari rutinitas setelah menerima 3 kali perintah, rutinitas akan dihentikan dan tidak mendapatkan nilai. Pada rutinitas tiarap dalam keadaan sedang berjalan, selain menggunakan perintah verbal apa saja seperti “sini” atau “come”, nama anjing juga diperbolehkan. Namun, nama anjing bersama dengan perintah verbal apa saja dipertimbangkan sebagai perintah ganda. Memulai suatu rutinitas Juri akan memberithaukan setiap rutinitas akan dimulai.
98
Posisi Awal Posisi awal diasumsikan ketika pawang anjing kedua yang membawa anjingnya ke tempat area yang telah ditentukan untuk rutinitas “tiarap ditinggal sendiri” telah dilaksanakan. Pada titik waktu ini kedua anjing mulai dievaluasi. Setiap rutinitas dimulai dan diakhiri dengan suatu posisi awal. Pawang harus berdiri dengan sikap yang siap. Berdiri dengan kaki terbuka tidak diperbolehkan untuk semua rutinitas. Pada posisi awal anjing duduk sejajar dekat disamping kiri pawang dengan pundak anjing sejajar dengan lutut pawang. Setiap awal dan akhir dari suatu rutinitas ada di posisi awal. Memperkirakan tempat posisi awal diperbolehkan pada awal suatu rutinitas. Pemujian anjing hanya diperbolehkan setelah setiap rutinitas selesai dilakukan dan ada di posisi awal. Ketika memuji anjing, bersamaan pawang dapat memperkirakan posisi awal baru. Bagaimanapun, harus ada waktu jeda (lebih kurang 3 detik) antara memuji anjing dan mulai suatu rutinitas baru. Rutinitas terjadi diluar dari posisi awal. Pawang harus menunjukkannya dengan berjalan minimal 10 langkah atau maximum 15 langkah sebelum memberikan perintah verbal untuk menyelesaikan rutinitas tersebut. Antara semua awal dan akhir, seperti halnya bagian dimana pawang kembali ke anjing yang sedang duduk, berdiri, atau tiarap, waktu jeda (lebih kurang 3 detik) diperhatikan, sebelum suatu perintah verbal yang baru boleh diberikan. Ketika pawang kembali ke anjingnya, pawang boleh melakukannya melalui depan anjing atau memutar memulai belakang anjing. Kesalahan dalam posisi awal dan tahap pengembangan akan dinilai secara menyeluruh. Menuntun anjing tanpa tali yang benar harus senantiasa diperlihatkan selama semua rutinitas sedang berlangsung. Anjing harus menemani pawang pada waktu mengambil halter. Tidak diperbolehkan untuk bermain atau meningkatkan hasrat anjing pada waktu pawang mengambil halter. Balik yang ditunjukan adalah balik kiri. Balik kiri anjing dapat melakukannya baik memutar melalui belakang pawang, atau memutar tepat disamping pawang, tetapi untuk semua rutinitas yang ada, anjing harus menunjukkan yang sama. Anjing juga dapat menyelesaikan suatu rutinitas dengan memutar melalui belakang pawang dan duduk disamping atau bisa langsung putar disamping pawang. Papan rintangan dengan lebar 150cm dan tinggi 100 cm. Papan berbentuk “A” memiliki 2 bagian papan dengan lebar 150cm dan panjang 191cm yang dihubungkan atasnya sehingga berbentuk seperti huruf A. Dari ujung kedua papan yang dihubungkan ditarik garis tegak lurus ke tanah memiliki tinggi 180cm. Kedua papan ini harus dilapisi material yang tidak licin. Ada 3 kayu kecil dengan lebar 24/48 mm diletakan di masing-masing papan bagian atas. Semua anjing harus melewati rintangan yang sama. Untuk rutinitas mengambil hanya halter yang boleh digunakan. Halter disediakan oleh panitia atau penyelenggara dan digunakan oleh semua peserta. Tidak diperbolehkan meletakan halter ke mulut anjing sebelum rutinitas pengambilan barang pawang. Jika seorang pawang lupa melakukan suatu rutinitas, juri akan menginstruksikan pawang untuk melakukan rutinitas yang kelewat tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk masalah ini.
99
Mengkategorikan rutinitas 2 bagian rutinitas, seperti “duduk pada waktu berjalan”, “tiarap dengan pemanggilan”, “berdiri pada waktu berjalan”, “berdiri pada waktu berlari” mungkin, untuk mendapatkan nilai parsial, dibagi kedalam dua bagian sebagai berikut: a)
“Posisi awal, pengembangan, eksekusi”
= 5 nilai
b)
“Perilaku lebih lanjut hingga penyelesaian rutinitas
= 5 nilai
Evaluasi pada anjing harus dilakukan untuk masing-masing rutinitas dengan mengobservasi dia dari awal di posisi awal hingga akhir rutinitas. Perintah tambahan Jika anjing tidak menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, rutinitas dievaluasi sebagai kurang (=0 nilai). Jika anjing menyelesaikan rutinitas setelah 3 perintah, kemudian rutinitas dievaluasi dengan peringkat “kurang”. Ketika memanggil anjing, nama anjing dapat menggantikan perintah “sini”. Nama anjing digunakan berbarengan dengan perintah diperhitungkan sebagai dua perintah. Evaluasi:
1. Tambahan perintah 2. Tambahan perintah
cukup untuk bagian dari rutinitas kurang untuk bagian dari rutinitas
Contoh:
5 nilai rutinitas 1. tambahan perintah: cukup 5 nilai = -1.5 2. tambahan perintah: kurang 5 nilai = -2.5
Antara bagian masing-masing rutinitas duduk didepan dan selesai, begitu juga mendekati anjing yang duduk, berdiri atau anjing yang tiarap, waktu jeda yang absolute minimal 3 detik harus dijaga. Ketika anjing di rutinitas ditinggal tiarap sendiri dibawa ke tempat yang telah ditentukan dan posisi awal telah diambil, pawang yang mulai melaksanakan kerja tanpa tali penuntun juga diasumsikan pada posisi awal 1.
Heeling off leash (anjing mengikuti handler tanpa tali penuntun)
10 poin
a) Satu perintah verbal diperbolehan untuk: “heel ”/”samping” Pawang diizinkan menggunakan perintah ini hanya ketika mulai bergerak dari posisi awal dan ketika pergantian kecepatan langkah kaki. b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun kearah juri untuk laporan. Pada waktu laporan anjing harus duduk disamping kiri pawang dengan tenang. Setelah selesai laporan, juri mempersilahkan pawang untuk ke posisi awal dan memulai semua rutinitas. Ketika juri memberikan instruksi lebih lanjut, pawang memulai rutinitas. Keluar dari posisi awal, anjing mengikuti pawangnya dengan penuh perhatian, senang dan dengan sikap sungguh-sungguh ketika menerima perintah “heel”/”samping ” dari pawang. Bahu anjing harus sejajar dengan lutut kiri pawang. Ketika pawang berhenti, anjing harus duduk dengan cepat dan tegap tanpa pengaruh 100
apapun dari pawang. Pada awal rutinitas ini pawang menuntun anjingnya berjalan 50 langkah kedepan tanpa berhenti, setelah balik kiri 10-15 langkah pawang menunjukan berlari dan kemudian langkah pelan masing-masing lebih kurang 10 langkah. Perubahan kecepatan langkah dari cepat ke normal harus dilakukan tanpa langkah transisi diantaranya. Perubahan langkah harus kelihatan jelas. Pada langkah normal paling sedikit dua belok kanan dan kiri dan dua balik kiri harus ditunjukkan begitu juga diam ditempat setelah belok yang kedua. Pawang harrus menunjukkan balik kiri (180 derajat ditempat) (lihat sketsa yang ditentukan).Ada dua variasi yang memungkinkan: -
Anjing melewati belakang pawang kearah kanan Anjing balik ditempat 180 derajat disebelah kiri pawang.
Dalam ujian hanya satu variasi yang diperbolehkan. Berhenti berjalan harus ditunjukkan setelah balik kiri yang kedua dengan langkah normal seperti sketsa. Ketika pawang menuntun anjingnya berjalan lurus kedepan, 2 tembakan (caliber 6mm) ditembakan dengan jedah waktu berselang 5 detik dan jarak minimal adalah 15 langkah. Anjing harus menunjukkan tidak ada perubahan pada suara tembakan. Jika anjing menunjukkan grogi pada suara tembakan, atau malu/takut terhadap suara tembakan hasilnya anjing dikualifikasi dan semua poin yang diperoleh tidak diakui. Pada akhir dari rutinitas, pawang bersama anjingnya memasuki group yang terdiri dari 4 orang yang sedang bergerak. Pawang harus bergerak mengelilingi seseorang dari kiri dan kanan dan harus duduk diam sekali dalam group.Juri boleh minta mengulangi rutinitas itu. Atas instruksi dari juri, pawang meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Posisi awal adalah awal dari rutinitas yang berikutnya. c) Penilaian: Anjng berjalan terlalu maju, lebar tidak rapat pawang, ketinggalan, lambat atau menolak untuk dududk, tambahan bantuan fisik dari pawang, tidak ada perhatian di semua langkah dan belokan dan /atau anjing menunjukkan tertekan akan di nilai dengan seksama. 2.
Sit in motion (duduk dalam gerakan sedang berjalan)
a)
Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berjalan lurus ke depan tanpa tali penuntun. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “sit”/”duduk” dan anjingnya harus duduk dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 15 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang duduk tenang. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri di sebelah kanan anjingnya. Pawang boleh mendekati anjingnya baik dari depan maupun dari belakang. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, tahap pengembangan, duduk yang pelan, duduk yang resah, dan tidak ada perhatian, akan dievaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tiarap atau tetap berdiri setelah menerima perintah “duduk”/”sit”, nilai akan dikurangi 5 poin. Kesalahan yang lain akan dihitung juga.
101
3.
Down with recall (tiarap dalam gerakan sedang berjalan)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “tiarap”/“down”, “datang”/”come”, “samping” /” heel” b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang memberikan perintah “heel”/”samping” dan menuntun anjingnya tanpa tali penuntun bergerak lurus ke kedepan. Pada tahapan pengembangan, anjing berjalan mengikuti pawang dengan penuh perhatian, gembira, cepat dan sikap terkonsentrasi. Dia harus tetap dalam posisi lurus dengan tinggi lutut pawang. Setelah 10-15 langkah pawang memberikan perintah “tiarap”/”down”. Anjing harus menjatuhkan badannya dan tiarap dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berjalan sejauh 30 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang tiarap tenang. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya dengan aba-aba “dating”/”come” atau nama anjingnya. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan lurus dan harus duduk berdekatan dan lurus di depan pawangnya. Atas sinyal juri, pawang member perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat duduk lurus disamping kiri pawangnya, pundak anjing sejajar dengan lutut pawangnya. c) Penilaian: kesalahan bergerak dari posisi awal, kesalahan pada tahap pengembangan, tiarap yang lambat, tiarap dengan resah, datang dengan lambat, atau kecepatan datang melambat ketika menuju pawanngnya, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan dalam rutinitas duduk disamping kiri pawang. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tetap berdiri atau duduk setelah menerima perintah “tarap”/”down”, nilainya akan dikurangi 5 angka. Kesalahan yang lain akan dihitung juga. 4.
Stand while running (berdiri dalam gerakan sedang berlari)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “heel”/”samping”, “stand”/”berdiri” , “sit”/”duduk”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal dengan perintah “heel”/”samping” pawang menuntun anjingnya berlari lurus ke depan tanpa tali penuntun, setelah 10-15 langkah, pawang memberikan perintah “stand”/”berdiri” dan anjingnya harus berdiri dengan seketika dan lurus tanpa pawang berhenti, tanpa mengubah kecepatan langkahnya atau sama sekali tidak menoleh ke arah anjingnya. Dan pawang terus berlari sejauh 30 langkah, kemudian berhenti dan berputar balik seketika sehingga berhadapan dengan anjingnya yang sedang berdiri tenang. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya baik itu dengan perintah “sini”/”here” atau menggunakan nama anjingnya. Anjing harus datang dengan gembira, cepat dan dengan langsung lurus dan duduk dekat dan lurus didepan pawang. Pada perintah verbal untuk “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat ke posisi awal dan duduk lurus disebelah kiri pawang dengan pundak sejajar lutut pawang. Pawang tidak diperbolehkan untuk mengganti posisi selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan dari posisi awal, kesalahan pada fase pelaksanaan, perintah yang panjang, berdiri yang tidak tenang, bergerak beberapa langkah kedepan mengikuti pawang, datang dengan lambat, atau kecepatan datang melambat ketika menuju pawanngnya, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan dalam rutinitas duduk disamping kiri pawang. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Jika anjing tiarap atau duduk setelah menerima perintah “berdiri”/”stand”, nilai akan dikurangi 5 poin.
102
5.
Retrieve on the flat (mengambil halter)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping / heel”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal pawang melemparkan halter (beratnya 2000g) kira-kira sejauh 10 langkah. Perintah “ambil”/”bring” tidak akan diberikan sampai halternya jatuh diam di tanah. Pawang tidak boleh bergerak dari posisi awalnya. Anjingnya duduk dengan tenang tanpa tali penuntun di sebelah pawangnya. Begitu menerima perintah “bring”/”ambil” dari pawangnya, anjing tersebut harus berlari dengan cepat dan langsung ke arah halter, seketika mengambilnya dan mengembalikannya ke pawang dengan cepat dan langsung. Anjingnya harus duduk sangat dekat di depan pawangnya. Anjing harus memegang halter sampai pawang memerintahnya untuk lepas. Setelah 3 detik atau atas sinyal juri, pawang mengambil halter dari mulut anjingnya dengan perintah “lepas”/”out”. Pawang harus memegang halter dengan tangan kanannya. Dengan perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat kembali ke posisi awal yakni ke tempat posisi samping kiri pawang dan duduk, pundaknya sejajar dengan kaki pawangnya. Pawang tidak diizinkan untuk mengubah posisi atau selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi semuanya secara keseluruhan. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas ini berakhir, rutinitas ini akan diberikan peringkat “kurang”. Jika anjing tidak mengambil halter, rutinitas tersebut akan dinilai 0 (nol) poin. 6.
Retrieve over hurdle (ambil halter lompat lewat rintangan 100cm)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan setinggi 100 cm. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “hup”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan lompat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan melompat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel” , anjing harus dengan cepat mengambil posisi awal dengan bergerak ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisi berdirinya selama rutinitas ini berlangsung. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, lemah melompat, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat/pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan 103
kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Bila anjing menyentuh papan rintangan pada waktu melompat nilainya akan dikurangi 1 poin per lompatan, sedangkan melompat dengan memijak papan lompatan, nilainya akan dikurangi 2 angka. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan. Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. Jika anjing mengikuti pawang mengambil halter, rutinitas ini dinilai 0. Jika anjingnya meninggalkan posisi awal tetapi masih didepan papan lompat, maka dievaluasi dengan seksama. Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan peringkat “kurang”. Jika papan lompat ketabrak anjing waktu lompat, rutinitas akan diulangi, dimana lompatan pertama diberikan peringkat kurang (kurang -4 poin). Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi. 7.
Retrieve over scaling wall (ambil halter memanjat lewat rintangan 180cm)
15 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “jump”/”lompat”, “bring”/”ambil”, “lepas”/”out”, “samping”/”heel”.
dan
b) Pelaksanaan: pawang mengambil posisi awal dengan anjingnya didepan rintangan yang berjarak minimal 5 langkah dari rintangan “A” frame. Dari posisi awal ini, pawang melemparkan halter seberat 650 gram melewati rintangan “A” frame tersebut. Perintah “jump”/”lompat” tidak boleh diberikan sebelum halter tersebut jatuh diam di tanah. Anjing duduk dengan tenang tanpa tali penuntun disamping kiri pawang. Begitu menerima perintah “jump”/”lompat” anjing seketika bergerak kedepan dan memanjat melewati rintangan tersebut dan perintah "bring”/”ambil" diberikan sebelum anjing menyentuh tanah. Anjing begitu menyentuh tanah berlari dengan cepat dan mengarah langsung ke arah halter, mengambil halter itu dengan cepat dan mengembalikan halter tersebut ke pawang dengan memanjat kembali rintangan tersebut. Anjing langsung kembali ke pawangnya dengan cepat dan duduk dekat dan berada didepan pawangnya. Anjing harus memegang halter tersebut dimulutnya dengan tenang (lebih kurang 3 detik) hingga pawang perintah “out”/”lepas” untuk mengambil halter tersebut dari mulutnya. Pawang harus memegang halter tersebut dengan tangan kanan. Kemudian pawang perintah “samping”/”heel”, anjing harus dengan cepat bergerak posisi awal dengan ke samping kiri pawangnya dan duduk lurus dan tenang dengan posisi pundak anjing sejajar dengan pawangnya. Pawang tidak diperbolehkan mengubah posisinya selama rutinitas ini berlangsung. 104
c) Penilaian: kesalahan posisi awal, lambat melompat dan mengambil, kesalahan mengambil, kembali dengan lambat / pelan, menjatuhkan halter, bermain-main dengan halter, kaki pawang yang terbuka merenggang keluar, kesalahan duduk di depan pawangnya dan kesalahan memposisikan anjing disamping kiri pawang pada akhir rutinitas ini. Juri akan mengevaluasi secara keseluruhan. Nilai pembagian angka untuk rutinitas ini sebagai berikut: Lompat lewat rintangan Untuk mengambil halter
Mengambil halter
Lompat lewat rintangan Untuk mengembalikan Halter
5 poin
5 poin
5 poin
Sebagian angka bisa diberikan pada rutinitas ini apabila paling tidak melompat dan bagian mengambil dari ketiga bagian rutinitas ini (lompat pergi – mengambil – kembali lompat) ditunjukkan . Kedua lompatan yang sempurna, mengambil tanpa kesalahan = 15 angka Tidak lompat untuk ambil/kembali, ambil tanpa kesalahan = 10 angka Kedua lompatan yang sempurna dan halter tidak diambil = 0 angka Halter yang dilempar oleh pawang, bila mendaratnya terlalu jauh, atau sangat susah dilihat oleh anjing, pawang boleh meminta izin dari juri untuk mengulang melempar halter tersebut, atau juri boleh memberikan saran untuk pawang agar melempar ulang halter tersebut. Tidak ada pengurangan nilai untuk pengulangan ini. Anjing harus tetap duduk tenang ketika semua ini sedang berlangsung. Berbagai bantuan dari pawang dengan tanpa mengubah posisinya, akan dievaluasi juga. Jika pawang meninggalkan posisinya sebelum rutinitas berakhir, rutinitas tersebut akan diberikan peringkat “kurang” Jika anjing tidak melepaskan halter setelah 3 perintah, anjing didiskualifikasi, dan phase B tidak dapat dilanjutkan lagi. 8.
Send out with down (maju sendiri ke depan dan tiarap)
10 poin
a)
Satu perintah verbal untuk: “pergi”/”go”, “tiarap”/”down”, dan “duduk”/”sit”
b) Pelaksanaan: dari posisi awal, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun berjalan dengan langkah biasa. Setelah 10-15 langkah, pawang kemudian memberikan perintah “pergi”/”go” dengan menunjuk kedepan dan berdiri diam. Anjing harus berlari dengan cepat, dengan lurus sejauh lebih kurang 30 langkah ke arah yang telah ditentukan. Atas sinyal dari juri, pawang kemudian memerintah anjingnya “tiarap”/”down”. Anjing harus seketika langsung tiarap, atas sinyal dari juri, pawang berjalan mendekati anjingnya dan berdiri disebelah kanan anjingnya, kemudian lebih kurang 3 detik pawang perintah “sit”/”duduk” dan seketika anjing langsung duduk dari posisi tiarap, lurus posisi di kiri pawang seperti diposisi awal. c) Penilaian: kesalahan posisi awal, tahap pengembangan, pawang yang mengikuti anjingnya bergerak, terlalu mencong, anjing pergi menjauh terlalu lambat, terlalu dekat jarak anjing pergi menjauh, terlalu cepat tiarap atau ragu-ragu untuk tiarap, tiarap yang malas atau duduk/berdiri tidak sempurna pada waktu pawang menjemput anjingnya akan dievaluasi secara menyeluruh. Bantuan tambahan pada waktu mengirim anjing atau pada waktu tiarap dievaluasi dengan seksama. Setelah mencapai jarak yang diperlukan, juri akan memberikan instruksi untuk memerintah anjing tiarap. Jika anjing tidak memperobolehkan dirinya untuk berhenti, maka rutinitas ini diberikan nilai 0 (nol). 105
Satu perintah tambahan untuk tiarap Dua perintah tambahan untuk tiarap Anjing berhenti, tetapi tidak tiarap setelah perintah tambahan kedua
= -1.5 nilai = -2.5 nilai = -3.5 nilai
Tambahan kesalahan akan dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing meninggalkan tempatnya, atau kembali kepada pawangnya, rutinitas keseluruhan ini dinilai 0 (nol) poin. 9.
Long down under distraction (tiarap ditinggal sendiri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “down”/”tiarap”, “sit”/”duduk”
10 poin
b) Pelaksanaan: sebelum dimulai ujian kepatuhan anjing lain pada bagian B, pawang memposisikan anjingnya dalam keadaan tiarap dengan perintah “down”/”tiarap”, lurus sejajar dengan garis lapangan pada posisi yang telah ditentukan oleh juri, tanpa meninggalkan tali penuntun atau artikel bentuk apapun pada anjing. Kemudian, pawang berjalan menjauh kedepan tanpa berbalik arah, dalam garis batas lapangan, kira-kira 30 langkah, dan tetap pada posisi berdiri dan tenang tanpa kelihatan anjingnya, dengan masuk dalam tempat sembunyi blind. Anjing harus dengan tenang tetap di posisi tiarap tanpa ada pengaruh apapun dari handlernya, waktu anjing lain sedang melakukan rutinitas 1-7. Jika anjing meninggalkan area sebelum rutinitas ke 6 lebih dari 3 meter, rutinitas ini dievaluasi dengan nilai nol. Atas sinyal dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan memposisikan dirinya disebelah kanan anjingnya. Setelah beberapa saat disamping anjing (lebih kurang 3 detik), anjing menerima perintah dari pawangnya “duduk”/”sit”. Anjing harus duduk dengan cepat dan lurus seperti pada posisi awal. c) Penilaian: perilaku gelisah pada handler atau bantuan tersembunyi lainnya, posisi tiarap yang gelisah atau posisi yang premature (berdiri/duduk) ketika handler hendak menjemputnya dievaluasi secara menyeluruh. Jika anjing duduk atau berdiri tetapi masih ditempat yang ditunjuk, sebagian angka akan diberikan. Jika anjing pindah dari tempat yang ditunjukkan lebih dari 3 meter, sebelum anjing lain menyelesaikan rutinitas nomor 6, nilai 0 akan diberikan pada rutinitas ini. Jika anjing meninggalkan area yang ditentukan setelah rutinitas nomor 6 dilakukan anjing lain, sebagian nilai akan diberikan. Jika anjing bergerak menuju pawangnya ketika pawang hendak menjemputnya, maka nilainya akan dikurangi hingga 3 poin. IPO-3 Tahap “C” Penjagaan Rutinitas 1: Rutinitas 2: Rutinitas 3: Rutinitas 4: Rutinitas 5: Rutinitas 6: Rutinitas 7: Rutinitas 8: Total
Search for helper (mencari helper) Hold and bark (menjaga dan menggonggong) Prevention of an attempted escape of the helper (melarikan diri) Defense of an attack in the guarding phase (mempertahankan diri) Back transport (pengawalan dari belakang) Attack on the dog out of the back transport (serang balik pengawalan) Attack on the dog in motion (menyerang anjing dari jauh) Defense of an attack in the guarding phase (mempertahankan diri)
10 poin 10 poin 10 poin 20 poin 5 poin 15 poin 10 poin 20 poin 100 poin
Peratutan Umum: Pada lokasi yang memungkinkan, disusun 6 tempat persembunyian (blind) sepanjang lokasi area yang ada. Penyusunan tersebut dirancang dengan susunan zig-zag 3 blind disatu sisi dan 3 blind lagi disisi lain. Tanda-tanda yang penting harus jelas dapat dilihat oleh pawang dan penjahat (helper) begitu juga harus jelas untuk juri.. 106
Pengaman Helper/Baju Pengaman Decoy harus dilengkapi dengan alat perlindungan seperti protector tangan (sleeve) dan tongkat pemukul yang lunak (padded soft stick). Sleeve harus dilengkapi dengan bar gigitan yang menonjol dan terbungkus dengan bahan rami (jute) yang berwarna natural. Bila decoy merasa perlu berada dalam jarak dekat dengan anjing selama proses tahap penjagaan, decoy tersebut disarankan dapat bergerak seperlunya. Dia tidak diizinkan untuk melakukan gerakan-gerakan yang mengancam atau melindungi diri. Decoy harus melindungi tubuhnya dengan pelindung lengan (sleeve) yang digunakannya. Mengenai cara melucuti tongkat pemukul yang dipegang oleh decoy caranya terserah pada pawang. Adalah memungkinkan untuk menggunakan hanya satu decoy pada semua level ujian. Bila terdapat lebih dari 7 anjing yang mengikuti level ujian yang sama maka wajib menggunakan decoy kedua. Semua anjing yang berada dalam level ujian yang sama, harus ditangani oleh decoy yang sama. Sekali pergantian helper diperbolehkan, jika helper adalah pawang aktif pada acara tersebut. Melapor masuk a) Pawang lapor juri dengan anjing tanpa tali penuntun b) Setelah itu dia membawa anjingnya ke posisi awal untuk mulai rutinitas “mencari”. c) Anjing akan dikirim dari posisi awal atas instruksi dari juri. Catatan: Jika pawang dan anjing tidak dapat melapor dengan cara yang benar, contohnya anjing tidak dapat dikontrol dan lari contohnya untuk gonggong dan jaga atau dari lapangan, pawang diberikan hingga 3 perintah untuk memanggil anjingnya kembali. Jika anjingnya tidak dapat kembali setelah perintah ketiga, maka fase “C” harus didiskualifikasi dengan catatan “ didiskualifikasi oleh karena tidak dapat dikontrol” Bagi anjing-anjing yang sulit dikendalikan, yang telah lewat rutinitas pertahanan diri tidak mau melepaskan gigitan atau melepaskan gigitan setelah pawangnya mendekati dan menyentuh anjing tersebut, atau bila anjing menggigit bagian lain dari tubuh decoy, selain bagian lengan yang telah terlindungi protector tangan, maka harus didiskualifikasi. Tidak menerima peringkat TSB Penandaan: Penandaan seperti yang telah ditentukan dalam peraturan harus jelas kelihatan bagi pawang, juri dan helper. Penandaan ini antara lain: -
Tempat dimana pawang berdiri untuk memanggil anjingnya dari gonggong dan jaga ditempat sembunyi (blind) Tempat dimana helper berdiri untuk melarikan diri dan pertahanan dan dimana dia harus berhenti Tempat dimana anjing dalam posisi tiarap dalam rutinitas melarikan diri Penandaan untuk pawang untuk rutinitas “penyerangan jarak jauh”
Bagi anjing-anjing yang gagal dalam rutinitas pertahanan atau tidak berani melawan dan lari dikejar oleh decoy, maka tahap rutinitas proteksi “C” diakhiri. Tidak ada evaluasi. TSB dibuat diketahui. Perintah “lepas”/”out” hanya diizinkan sekali saja tanpa pengurangan nilai untuk setiap rutinitas yang diuji.
107
Untuk penilaian mengenai perintah “out”/”lepas”, lihat table dibawah berikut ini. Lambat Melepaskan Gigitan
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan satu perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan segera
Tambahan dua perintah lepas dan diikuti dengan melepaskan gigitan dengan lambat
Tidak melepaskan gigitan setelah tambahan 2 perintah lepas, apalagi dengan diberikan bantuan lain
0,5 – 0,3
3,0
3,5 – 6,0
6,0
6,5 – 9,0
diskualifikasi
1.
Search for helper (mencari helper)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “cari”/”search”, “datang”/”come” (perintah ini “datang”/”come” dapat diiringi dengan menyebutkan nama anjing tersebut) b) Pelaksanaan : decoy ditempatkan di blind terakhir, dan tidak dapat terlihat oleh anjing tersebut. Pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi antara blind (tempat persembunyian) pertama dan kedua sebelum mulai pencarian, sehingga bisa mengelilingi keempat blind tersebut. Atas sinyal dari juri untuk memulai bagian C, pawang memberikan perintah “cari”/”search” dengan tangan kanan atau kiri menunjuk ke arah blind dan boleh diulang-ulang, anjing harus dengan seketika dan cepat berlari kearah blind ketiga dan putar mengelilingi blind pertama, seketika pawang memanggil anjingnya dengan perintah “datang”/”come” boleh diiringi dengan menyebutkan nama anjing, anjing seketika berlari kearah pawangnya, begitu anjing dekat arah pawangnya, pawang perintah “cari”/”search” dengan tangan menunjuk ke blind ke dua dan seterusnya. Pada waktu anjing mengelilingi blind, pawang juga bergerak sepanjang garis tengah lapangan yang digunakan. Pawang tidak diizinkan untuk keluar dari garis tengah tersebut selama proses anjing mencari decoy. Anjing harus selalu berada didepan pawang selama proses pencarian. Saat anjing mencapai tempat persembunyian yang terakhir, pawang harus diam ditempat. Dalam kondisi ini, pawang tidak boleh mengeluarkan perintah apapun lagi. c) Penilaian: Keterbatasan mengenai kemampuan pengontrolan, kecepatan dan kedekatan pada waktu mengelilingi tempat persembunyian, dan konsentrasinya pada waktu lari mengelilingi blind tersebut, kesemuanya akan dievaluasi dan dikurangi secara keseluruhan. Kesalahan diantara yang lain: - Tidak tenang dan focus pada posisi awal pada awal rutinitas - Tambahan perintah verbal atau visual - Tidak menjaga berada ditengah lapangan sesuai garis imaginer - Mencari dengan lebar di blind - Mencari secara mandiri tanpa bereaksi pada komando dari pawang - Blind tidak dicari atau tidak dicari dengan pernuh perhatian - Anjing perlu pengarahan dan bimbingan yang berlebihan. Jika anjing gagal mencari helper pada blind terakhir setelah tiga kali mencoba, fase kerja penjagaan di terminasi. Jika anjing diperintah oleh pawang untuk kesamping “heel” setiap saat selama rutnitas berlangsung, kerja penjagaan juga di terminasi/ ( Diterminasi tanpa perolehan nilai; semua nilai yang lain di fase lain tetap dimasukan dalam logbook) 2.
Hold and bark (Menjaga dan menggonggong)
a)
Satu perintah verbal untuk : “datang”/”come”, dan “samping”/”heel”
10 poin
108
b) Pelaksanaan : anjing harus mengkonfrontasi decoy secara aktif dan penuh perhatian dan menggonggong secara terus menerus. Anjing tidak diizinkan untuk naik ke badan decoy atau menggigit decoy. Setelah anjing menggonggong selama kira-kira 20 detik, atas sinyal dari juri, pawang bergerak mendekati blind keenam dan mengambil posisi sekitar 5 langkah dari belakang anjing. Atas sinyal dari juri, pawang memanggil anjingnya untuk ke posisi kirinya dan duduk dengan tenang seperti diposisi awal. Setelah juri membebaskan helper, pawang memanggil helper keluar dari blind dan meminta dia ke posisi yang telah ditentukan untuk rutinitas helper melarikan diri. Anjing harus dalam keadaan duduk tenang (tanpa menggonggong) lurus dan penuh perhatian dalam keadaan posisi awal. c) Penilaian : keterbatasan mengenai kontinuitas gonggongan yang diharapkan, dan penjagaan yang terlalu memaksa, tidak terpengaruh oleh juri atau pawang pada saat mendekati hingga perintah diberikan, akan dinilai sesuai keterbatasannya. Untuk gonggongan yang terus menerus, akan diberi nilai 5 poin. Untuk gonggongan yang main-main atau lemah, nilai akan dikurangi 2 angka. Bila anjing tidak menggonggong namun menjaga decoy secara aktif, penuh perhatian dan sangat dekat jaraknya, nilai dikurangi 5 poin. Mengganggu decoy, seperti misalnya menabrak, mendorong, melompat kearah decoy, dll, maka dapat dikurangi nilainya hingga 2 angka. Pengurangan nilai hingga 9 angka akan diberikan bila anjing menggigit decoy dengan kuat. Jika anjing menggigit penuh helper dalam blind dan tidak melepaskan dengan sendirinya, pawang diminta mendekati blind pada jarak 5 langkah di tempat yang telah ditandai. Dengan satu perintah untuk “here/heel”/”sini/samping”- diperintahkan secara bersamaan (bukan perintah “out”/”lepas”) diperbolehkan. Jika anjing tidak datang, maka tim akan di diskualifikasi. Jika anjing datang, maka rutinitas ini diberikan peringkat terendah kurang (-9 poin). Jika anjing sengaja menggigit bagian badan yang lain (tidak menabrak), anjing didiskualifikasi Bila anjing meninggalkan decoy sebelum pawang menerima sinyal dari juri untuk meninggalkan garis tengah, anjing tersebut akan dikirim kembali ke area blind untuk kedua kalinya. Bila anjing tetap bersama dengan decoy kali ini, rutinitas ini bisa dilanjutkan namun untuk rutinitas ini dinilai “kurang memenuhi syarat” (-9 poin). Bila anjing tidak mau kerja sama dan meninggalkan decoy lagi, maka ujian bagoam C (proteksi) dihentikan. Jika anjing kembali ke pawangnya ketika pawangnya mendekati blind, atau anjing kembali ke pawang sebelum menerima perintah dari pawang, sebagian nilai bisa diberikan dengan peringkat “kurang” Peringkat untuk “gonggongan” Untuk gonggongan yang terus menerus diberikan 5 poin. Gonggongan yang lemah ( tidak ada tekanan, tidak aktif) dan tidak secara terus menerus akan dikurangi -2 poin. Jika anjing tidak menggonggong tapi menunnjukkan penjagaan yang penuh perhatian, maka akan dikurangi 5 poin. 3.
Preventing and escape by the helper (mencegah usaha melarikan diri)
10 poin
a) Satu perintah verbal untuk: “samping”/”heel”, “tiarap”/”down”, “Pergi/berhenti”/”Go out or stop, “lepas”/”out” b) Pelaksanaan: atas sinyal dari juri, pawang meminta decoy untuk keluar dari tempat persembunyian. Decoy melangkah dengan langkah normal ke lokasi yang telah ditentukan oleh juri. Atas sinyal dari juri, pawang menuntun anjingnya tanpa tali penuntun ke posisi yang telah ditentukan oleh juri. Anjing menunjukkan kerja dengan gembira, penuh perhatian dan jalan 109
disamping dengan terkonsentrasi dan pelaksanaan posisi jalan disamping berada di lutut pawang dengan lurus dan dengan sikap yang cepat. Sebelum perintah “tiarap”/”down”, anjing duduk dalam posisi awal lurus, tentang dan penuh perhatian. Dia harus segera dan cepat tiarap begitu perintah “tiarap” dan tetap berada di tempat yang telah ditentukan dengan tenang, percaya diri dan penuh perhatian terhadap helper. Jarak antara anjing dan decoy adalah 5 langkah. Pawang meninggalkan anjingnya dan masuk ke tempat persembunyian, tetap melakukan kontak mata dengan anjing, juri, dan helper.
Atas sinyal dari juri, decoy mencoba untuk melarikan diri. Serentak pawang memberikan perintah “pergi atau berhenti” untuk memberikan izin kepada anjing untuk melakukan usaha pencegahan atas pelarian yang dilakukan oleh helper. Tanpa ragu, dengan penuh inisiatif dan cekatan, anjing harus segera mengejar decoy, mencegah usaha pelarian diri tersebut tanpa ragu-ragu, dan berusaha untuk menggigit decoy dengan sekuatkuatnya. Anjing hanya boleh menggigit decoy dibagian lengan yang telah menggunakan protector tangan. Kemudian atas sinyal juri, decoy diam ditempat. Bila decoy telah menghentikan gerakannya, maka anjing harus segera melepaskan gigitannya setelah periode singkat waktu transisi. Pawang dapat memberikan satu perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya pada waktu yang tepat. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah kedua untuk melepaskan gigitan, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Ketika melepaskan gigitan pada decoy, anjing harus tetap berada dekat dengan decoy dan menjaganya dengan penuh konsentrasi. c) Penilaian : keterbatasan dalam perhatian atas kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Respon yang enerjik dan cepat dan mengejar dengan kekuatan penuh, dan upaya yang efektif dalam mencegah decoy melarikan diri, gigitan yang penuh dan kuat hingga gigitan tersebut dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat dievaluasi secara menyeluruh Bila anjing tetap tiarap atau duduk saja, atau tidak berusaha mencegah decoy tersebut dalam upaya melarikan diri dengan cara menggigit dan menahan dalam 20 langkah setelah helper melarikan diri, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. 110
Jika anjing menyerang tanpa perintah dari pawang, rutinitas ini dikurangi -1 poin. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing meninggalkan decoy, atau bila pawang memberi perintah agar anjingnya tetap berada didekat decoy, maka ujian bagian C (proteksi) ini diakhiri. 4.
Defense of an attack during the guarding phase (mempertahankan diri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out” dan “samping”/”heel”
20 poin
b) Pelaksanaan: setelah anjing melepaskan gigitan pada rutinitas ke-3, anjing dengan penuh perhatian dan konsentrasi menjaga decoy tersebut. Setelah kira-kira 5 detik, atas sinyal dari juri, decoy langsung melakukan serangan balik terhadap anjing. Tanpa pengaruh atau bantuan apapun dari pawangnya, anjing harus melindungi dirinya dengan melakukan gigitan yang kuat, penuh dan tenang. Anjing hanya boleh menggigit bagian protector tangan yang digunakan oleh decoy. Segera setelah anjing menggigit protector tangan, decoy kemudian memberikan dua pukulan ke anjing dengan tongkat pemukul. Pukulan hanya boleh diarahkan pada daerah bahu. Atas sinyal dari juri, decoy diam ditempat. Setelah decoy menghentikan serangannya dan kemudian diam, anjing harus melepaskan gigitan dengan waktu periode transisi yang relatif . Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya sendiri dalam waktu layak yang pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh kembali memberikan perintah yang sama sebanyak dua kali atas sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada dekat decoy dan tetap menjaganya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing, tidak diambil dari decoy. c) Penilaian : keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Usaha pertahanan yang cepat dan kuat, gigitan yang kuat, penuh dan tenang hingga gigitan dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat. Jika anjing tidak bisa bertahan atas tekanan dari helper, melepaskan gigitannya dari pelindung tangan sleeve dan memperbolehkan helper mengejarnya, fase “C” di terminasi Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri.
111
5.
Back transport (pengawalan dari belakang)
a)
Satu perintah verbal untuk: "heel”/”samping".
5 poin
b) Pelaksanaan: rutinitas ke-4 Pertahanan anjing selama tahap penjagaan diikuti dengan pengawalan dari belakang terhadap decoy sejauh 30 langkah. Rutinitas pengawalan ini sesuai dengan arahan dari juri. Pawang menuntun anjingnya tanpa tali berjarak 5 langkah dibelakang decoy. Anjing memperhatikan decoy penuh perhatian, dan pawang harus selalu menjaga jaraknya tetap 5 langkah selama pengawalan belakang ini berlangsung. c) Penilaian: batas-batas kemampuan mengenai criteria yang penting harus dikurangi nilainya. Memperhatikan decoy dengan perhatian penuh, mengikuti pawang dengan baik selama pengawalan belakang berlangsung, menjaga 5 langkah tetap dibelakang decoy. 6. a)
Attack on the dog out of the back transport (serang balik di kawal belakang) 15 poin Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out”, “heel”/”samping”.
b) Pelaksanaan: dari pengawalan belakang, serangan balik decoy terhadap pawang dan anjing dilakukan atas sinyal dari juri. Tanpa bantuan apapun dari pawang, tanpa ragu-ragu, anjing langsung menangkis dengan melawan sekuat tenaga decoy yang mencoba menyerang balik. Anjing melawan dengan memberikan gigitan yang penuh, sangat kuat dan tenang pada sleeve. Atas sinyal dari juri, decoy berhenti menyerang. Begitu decoy berdiri diam, anjing harus lmelepaskan gigitannya dalam waktu transisi yang layak dan pantas. Pawang diperbolehkan memerintah sekali “lepas”/”out” dalam waktu yang layak dan pantas tanpa mengurangi nilai. Bila anjing tidak lepas setelah perintah lepas yang pertama, pawang boleh memberikan 2 kali perintah “out”/”lepas” setelah menerima sinyal dari juri. Jika anjing tidak melepaskan gigitan setelah menerima 3 kali perintah “lepas”/”out” (satu perintah diperbolehkan dan dua perintah tambahan) pengujian bagian C ini langsung dihentikan dan tim didiskualifikasi. Ketika memberikan perintah “lepas”/”out”, pawang harus berdiri diam dan tidak diperbolehkan mempengaruhi anjing dalam bentuk apapun. Setelah anjing melepaskan gigitan, anjing harus memperhatikan decoy dengan siap, sedekat mungkin untuk menjaga decoy tidak melarikan diri lagi. Atas sinyal dari juri, pawang menjemput anjingnya. Kemudian pawang menjemput anjingnya dan dengan perintah “samping”/”heel”, anjing duduk disamping kiri pawang dengan tenang seperti di posisi awal. Kemudian pawang melucuti tongkat pemukul dari decoy. Kemudian pawang menuntun anjingnya kesamping kanan decoy dan melakukan pengawalan dari samping sejauh 20 langkah. Perintah sekali “samping”/”heel” diperbolehkan dalam pengawalan ini. Anjing harus berada disebelah kanan decoy, atau dengan kata lain anjing berada ditengah antara pawang dan decoy. Selama pengawalan samping, anjing harus memperhatikan decoy dengan penuh perhatian. Anjing tidak boleh mengganggu, mendorong, melompati atau menggigit decoy. Mereka kemudian berhenti di depan juri, pawang menyerahkan tongkat pemukul ke juri dan laporan fase C telah selesai. c) Penilaian: batas-batas kemampuan mengenai criteria penting evaluasi nilai akan dikurangi. Gigitan yang cepat, kuat, penuh, dan cengkraman yang tenang hingga perintah lepas, menjaga penuh perhatian, dan sedekat mungkin pada waktu menjaga setelah melepaskan gigitan. Jika anjing sedikit kurang ada perhatian pada waktu proteksi, atau sedikit mengganggu decoy, rutinitasnya akan dikurangi satu poin. Jika anjing sangat mengganggu decoy atau sangat kurang perhatian, maka nilai akan dikurangi 2 poin. Jika anjing tidak jaga decoy setelah melepas gigitan, namun tinggal tetap bersama decoy, rutinitas ini akan dikurangi 3 poin. Jika anjing melepaskan gigitan, dan pada waktu pawang mendekati anjing, dan anjing bergerak mendekati pawang, rutinitas 112
ini diberi nilai kurang memenuhi syarat. Bila anjing begitu melepaskan gigitan langsung meninggalkan decoy sebelum pawang bergerak mendekatinya, pengujian proteksi bagian C ini diakhiri. 7.
Attack on the dog out of motion (menyerang anjing dari jarak jauh)
a)
Satu perintah verbal untuk: “duduk”/”sit”, “lepas”/”out”, “samping/heel”
10 poin
b) Pelaksanaan: pawang menuntun anjingnya tanpa tali ke tempat yang telah ditentukan, digaris tengah lapangan, sejajar dengan blind pertama. Anjing berjalan disamping pawang dengan penuh perhatian, gembira dan terkonsentrasi. Dia berjalan dengan bahu sejajar dengan lutut kiri pawang. Pada jarak sejajar dengan blind pertama, pawang berhenti, dan balik badan. Dengan perintah untuk “duduk/sit”, anjing diposisikan pada posisi awal. Lurus, tenang dan dengan penuh perhatian anjing duduk menghadap helper, pawang boleh memegang kalung anjingnya, namun tidak diizinkan untuk merangsang anjing tersebut. Atas sinyal dari juri, decoy yang telah dipersenjatai tongkat pemukul lunak, keluar dari blind terakhir dan berlari kearah garis tengah lapangan. Decoy tidak menghiraukan perintah berhenti dari handler, begitu decoy telah mencapai garis tengah, dia berbalik kearah handler dengan berlari dan melancarkan serangan yang frontal ke arah pawang dan anjingnya, tanpa berhenti atau melambat, diiringi teriakan dan gerakan-gerakan yang sangat mengancam. Segera setelah decoy mencapai jarak sekitar 40-50 langkah dari pawang dan anjing, atas sinyal dari juri, pawang melepaskan anjingnya dengan perintah “maju”/”go on”. Ketika menerima perintah tersebut, anjing harus berusaha menahan serangan tersebut tanpa keraguan, melalui gigitan yang kuat dan penuh. Anjing hanya boleh menggigit bagian protektor lengan sang decoy saja. Pawang tidak boleh pindah dari posisinya. Pada fase penekanan oleh helper, anjing tidak boleh terpengaruh dan selama rutinitas pertahanan, anjing hasrus menunjukkan gigitan yang full, penuh energy, kuat dan konstan. Atas sinyal dari juri, decoy berhenti meyerang. Begitu decoy berhenti dan diam ditempat, anjing harus melepaskan gigitannya dalam waktu transisi yang layak dan pantas. Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatif sendiri dalam waktu yang layak dan pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitannya pada perintah pertama, maka pawang boleh memberikan kembali perintah yang sama sebanyak dua kali, setelah mendapatkan sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada didekat decoy dan tetap mengawasinya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing dilucuti dari decoy. Kemudian pawang menuntun anjingnya kesamping kanan decoy dan melakukan pengawalan dari samping sejauh 20 langkah. Perintah sekali “samping”/”heel” diperbolehkan dalam pengawalan ini. Anjing harus berada disebelah kanan decoy, atau dengan kata lain anjing berada ditengah antara pawang dan decoy. Selama pengawalan samping, anjing harus memperhatikan decoy dengan penuh perhatian. Anjing tidak boleh mengganggu, mendorong, melompati atau menggigit decoy. Mereka kemudian berhenti di depan juri. Pawang menyerahkan tongkat pemukul ke juri dan laporan fase proteksi sudah selesai. Atas instruksi dari juri, pawang membawa anjingnya menuju tempat yang ditentukan untuk kritik dan helper akan menerima instruksi dari juri sebelum meninggalkan lapangan. Sebelum kritik dan atas petunjuk dari juri, anjing baru dipasangkan tali. 113
c) Penilaian: keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Upaya pertahanan yang penuh semangat, diiringi dengan gigitan yang kuat dan penuh hingga diperintah lepas, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat pada waktu penjagaan. Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri. 8.
Defense of an attack during the guarding phase (mempertahankan diri)
a)
Satu perintah verbal untuk: “lepas”/”out” dan “samping”/”heel”
20 poin
b) Pelaksanaan: setelah anjing melepaskan gigitan pada rutinitas ke-7, anjing dengan penuh perhatian dan konsentrasi menjaga decoy tersebut. Setelah kira-kira 5 detik, atas sinyal dari juri, decoy langsung melakukan serangan balik terhadap anjing. Tanpa pengaruh atau bantuan apapun dari pawangnya, anjing harus melindungi dirinya dengan melakukan gigitan yang kuat, penuh dan tenang. Anjing hanya boleh menggigit bagian protector tangan yang digunakan oleh decoy. Segera setelah anjing menggigit protector tangan, decoy kemudian memberikan dua pukulan ke anjing dengan tongkat pemukul. Pukulan hanya boleh diarahkan pada daerah bahu. Atas sinyal dari juri, decoy diam ditempat. Setelah decoy menghentikan serangannya dan kemudian diam, anjing harus melepaskan gigitan dengan waktu periode transisi yang relatif . Pawang boleh memberikan perintah “lepas”/”out” atas inisiatifnya sendiri dalam waktu layak yang pantas. Bila anjing tidak melepaskan gigitan pada perintah pertama, maka pawang boleh kembali memberikan perintah yang sama sebanyak dua kali atas sinyal dari juri. Bila anjing masih tidak mau melepaskan gigitan setelah tiga kali perintah (satu perintah yang diizinkan dan dua perintah tambahan) maka tim tersebut didiskualifikasi. Pawang harus berdiri dengan tenang dan tidak mempengaruhi anjingnya dengan cara apapun, pada saat memberikan perintah “lepas”/”out”. Setelah anjing melepaskan gigitannya, anjing harus tetap berada dekat decoy dan tetap menjaganya dengan penuh perhatian. Atas sinyal dari juri, pawang berjalan menghampiri anjingnya dengan langkah normal dan memberikan perintah “samping”/”heel” seperti diposisi awal. Tongkat pemukul yang lunak yang digunakan untuk memukul anjing, tidak diambil dari decoy. c) Penilaian : keterbatasan tentang kriteria evaluasi penting akan dinilai sesuai keterbatasannya. Usaha pertahanan yang cepat dan kuat, gigitan yang kuat, penuh dan tenang hingga gigitan dilepaskan, penuh konsentrasi dan menjaga decoy dari jarak dekat. Jika anjing tidak bisa bertahan atas tekanan dari helper, melepaskan gigitannya dari pelindung tangan sleeve dan memperbolehkan helper mengejarnya, fase “C” di terminasi Bila anjing menunjukan hanya sedikit perhatian dan/atau hanya sedikit mengganggu decoy selama tahap penjagaan, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 1 poin. Bila anjing tidak memusatkan perhatian saat menjaga decoy, dan/atau sangat menganggu decoy, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 2 poin. Bila anjing tidak menjaga decoy namun tetap berada didekatnya, maka rutinitas akan diberi nilai kurang 3 poin. Bila anjing bergerak menuju kearah pawang saat pawang hendak menjemputnya, maka rutinitas diberi peringkat “kurang”. Bila anjing meninggalkan decoy sebelum juri memberikan sinyal untuk melangkah, atau pawang memberikan perintah pada anjing untuk tetap berada didekat decoy, maka permainan bagian C (proteksi) diakhiri. 114
Ujian Anjing Pelacak – Tingkat 1 Tetap pada jejak: Artikel: Total
FH 1
79 poin 21 poin 100 poin
Persilangan jejak, lamanya lacak: 30 menit Peraturan bagi yang berpartisipasi Pada waktu acara hari ujian, anjing harus telah cukup umur sesuai peraturan. Tidak ada pengecualian dapat dibuat. Kondisi untuk dapat memulai harus lulus ujian BH/VT sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara masing masing anggota. 1.
Pertunjukan Pelacakan
Anjing harus memperlihatkan kepercayaan diri dalam melacak pada jejak yang berjarak minimal 1200 langkah yang lamanya minimal 3 jam dan dibuat oleh orang asing, dengan enam sudut 90 derajat (lihat sketsa) yang dicocokan dengan lapangan pelacakan yang ada, yang mana jejak harus dipotong dengan minimal dua jejak lain yang baru oleh orang asing pada titik yang terpisah satu sama lain. Sepanjang jejak, pada jarak yang tidak menentu, empat artikel dengan bau pembuat jejak diletakkan, yang mana pembuat jejak harus membawa artikel paling sedikit 30 menit sebelum membuat jejak dalam kantongnya. Dalam jejak yang diberikan, artikel yang bervariasi harus digunakan (material: seperti, kulit, tekstil, kayu). Artikel harus memiliki lebih kurang 10cm panjang, 2-3cm lebar dan tebal 0.5-1 cm. Artikan tidak boleh terlalu berbeda atau mencolok warnanya terhadap lapangan pelacakan yang ada. Semua artikel harus diberikan nomor sesuai dengan nomor bendera yang ada. Artikel ini ditemukan oleh anjing baik dengan menunjukkan atau mengambilnya. Sebelum rutinitas dimulai, pawang harus melapor pada juri dan memberitahukan apakah anjingnya akan mengambil atau menunjukkan artikel. Mengambil dan menunjukkan artikel adalah suatu kesalahan. Artikel akan dievaluasi sesuai dengan yang diberitahukan pada waktu laporan masuk ujian. (ambil atau tunjuk) Pawang boleh membawa anjingnya melacak dengan tali atau tanpa tali penuntun untuk melacak. Tali penuntun untuk melacak boleh kendor selama tidak lepas dari tangan pawang. 2.
Pembuatan jejak pelacakan
Pembuat jejak yang merupakan orang asing bagi anjing menerima sketsa pola dari juri atau koordinator pembuat jejak. Juri/koordinator pembuat jejak menggambarkan pola jejak berdasarkan lahan pelacakan seperti adanya pohon, pilar, tumpukkan sampah dan lain lain. Jejak awal harus ditandai dengan jelas artinya dengan penanda, yan mana diletakkan di tanah disebelah kiri jejak awal dan harus tetap disana selama pelacakan berlangsung. Setelah pembuat jejak berhenti sebentar pada awal jejak, dia kemudian jalan sesuai dengan gambar pola yang diberikan oleh juri. Artikel harus diletakkan pada jarak yang tidak sama bukan 20 langkah sebelum dan sesudah tekongan. Artikel pertama tidak boleh diletakkan sebelum 250 langkah dari posisi jejak awal. 115
Artikel keempat dan terakhir akan diletakan pada akhir jejak. Artikel tidak boleh diletakkan pada tekongan atau begitu setelah tekongan. Artikel harus diletakkan pada jejak bukan dekat dengan jejak. Dimana artikel diletakkan diberi catatan dalam sketsa pola dengan “x”. Merupakan hal yang penting bahwa jejak harus dibuat pada permukaan lahan yang berbeda. Permukaan yang sangat keraas seperti jalan raya tidak diperlukan. Suatu jejak harus dibuat sesuai dengan kehidupan nyata. Jejak pelacakan yang beraturan harus dihindarkan. Tiga puluh menit sebelum pelacakan dimulai, pembuat jejak kedua, juga merupakan orang asing bagi anjing menerima instruksi dari juri untuk memotong jejak pada titik yang telah ditentukan sebanyak dua jejak, bukan sebelum atau sesudah 40 langkah setelah tekongan (bukan pada kaki pertama atau kaki terakhir). 3.
Pelaksanaan Pelacakan
Anjing harus diberikan waktu untuk mengenal jejak awal. Dia harus dilatih sedemikian rupa sehingga dia tenang tanpa pengaruh dari pawang (diperbolehkan perintah untuk “melacak”) untuk memulai pelacakan. Tidak boleh bagi pawang untuk memberikan semangat pada anjingnya untuk bergerak maju atau menstimulasi dia untuk melacak. Jika pawang berpikir bahwa anjingnya tidak mendapatkan bau jejak, dia boleh mengulangi yang mana anjing tidak boleh lebih dari 15 langkah dari jejak awal. Pada keadaan utama seperti ini hasilnya 4 nilai dikurangi. Jejak pelacakan harus dikerjakan dengan tenang jadi pawang dapat mengikuti dengan langkah biasa. Jika anjing menemukan artikel, kemudian dia dengan segera mengambilnya atau menunjukkannya dengan jelas. Penunjukkan dapat dilakukan dengan duduk, tiarap atau berdiri. Pawang segera menghampiri anjingnya dan menunjukkan artikel dengan menaikan tangannya. Pawang memuji anjingnya dan membolehkan dia melanjutkan pelacakan kembali. Jika anjing ketemu satu artikel yang bukan dari pembuat jejak, dia tidak boleh mengambil atau menunjukkannya. Jika anjing berpindah ke jejak yang dipotong tadi dan mengikutinya lebih kurang 25 langkah, pelacakan diterminasi. Jika setelah 30 menit sejak pelacakan mulai, dan ujung jejak pelacakan belum dicapai, pelacakan akan diterminasi oleh juri. 4.
Penilaian
Nilai tertinggi adalah 100 poin hanya boleh diberikan ke anjing jika anjing menunjukkan kerja melacak yang stabil dari awal hingga selesai dan baik itu mengambil atau menunjukkan keempat artikel. Semua tekongan harus dikerjakan dengan penuh percaya diri. Anjing tidak boleh terpengaruh oleh jejak pemotongan. Tidak ada nilai yang diberikan untuk artikel yang tidak ditemukan. Jika tidak ada artikel yang ditemukan, maka peringkat maksimum yang dapat diberikan adalah “cukup”. Jika anjing salah menunjukkan artikel (contoh tidak ada artikel atau artikel yang bukan milik dari pembuat jejak), maka biasanya 2 poin dikurangi. Jika anjing meninggalkan jejak pelacakan lebih dari sekali panjang tali penuntun pelacakan, maka pelacakan dihentikan. 5.
Penghargaan gelar FH 1
Gelah FH 1 hanya boleh diberikan jika anjing memperoleh nilai minimal 70 poin.
116
Indikator peringkat: Poin Maximum 100 poin FH 1:
Excellent Sempurna 100 - 96
Very Good Sangat Baik 95 - 90
Good Baik 89 - 80
Satisfactory Cukup 79 - 70
Insufficient Kurang 79 - 0
Pola Pelacakan
FH 1:
117
Ujian Anjing Pelacak – FH Tingkat 2
FH 2
Jejak dibuat oleh orang yang asing sejauh lebih kurang 1800 langkah, 8 kaki, 7 belokan, 7 artikel, lamanya jejak 180 menit, ada jejak dipotong, lamanya melacak 45 menit. Distribusi nilai : Tetap berada dijalur lacak
79 poin
Artikel 7x3
21 poin
Total
100 poin
(Jika artikel tidak ditemukan, maka peringkat maksimum yang dapat diberikan adalah “cukup”) Peraturan bagi yang berpartisipasi Pada waktu acara hari ujian, anjing harus telah cukup umur sesuai peraturan. Tidak ada pengecualian dapat dibuat. Kondisi untuk dapat memulai harus lulus ujian BH/VT sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara masing masing anggota. Peraturan Umum Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas. Tanda untuk jejak awal harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal. Jejak lain akan digambarkan oleh juri setelah jejak yang dibuat sebelumnya selesai. Pembuat jejak harus menunjukkan artikel kepada juri atau orang yang bertanggung jawab sebelum membuat jejak. Hanya artikel yang telah ada bau pembuat jejak (minimal 30 menit dan dengan berbau pembuat jejak) yang dapat digunakan. Pembuat jejak membuat jejak awal dengan berdiri diam sebentar dan kemudian melangkah normal sesuai dengan pola yang telah digambarkan oleh juri. Pembuatan sudut belokan haruslah dengan langkah normal. Peletakan artikel pertama harus setelah minimal 100 langkah baik dikaki pertama atau kaki kedua. Artikel lain diletakan pada kaki yang dikehendaki, juga dua artikel dapat diletakan pada satu kaki yang sama, dan artikel ketujuh diletakan pada ujuk kaki terakhir. Pembuatan kaki pelacakan harus disesuaikan dengan bentuk lapangan yang ada. Satu dari kaki pelacakan harus menunjukkan setengah lingkaran, dengan radius minimal 3 panjang tali penuntun pelacakan (30 meter). Setengah lingkaran mulai dan akhir dengan satu sudut yang benar. Minimal 2 sudut harus lancip, antara 30 dan 60 derajat. Bermacam material artikel (kulit, kain, kayu) boleh digunakan dan pada pelacakan yang sama artikel yang digunakan harus berbeda-beda. Artikel terakhir harus diletakan pada kaki terakhir. Artikel diletakan pada jejak yang dibuat oleh pembuat jejak dalam keadaan sedang bergerak. Setelah meletakan artikel terakhir, pembuat jejak harus berjalan lurus kedepan beberapa langkah lagi. Ukuran dari artikel tidak boleh melebihi panjang 10cm, lebar 2-3cm dan tebal 0.5-1cm. Warna artikel tidak boleh terlalu menonjol dari kondisi lapangan yang ada. Semua artikel harus ditandai dengan nomor. Nomor pada artikel harus sesuai dengan nomor pada tanda yang ada di jejak awal. Handler dan anjing tidak boleh melihat ketika jejak dibuat. 30 menit sebelum pelacakan dimulai, pembuat jejak kedua membuat 118
jejak potongan pada jejak yang telah dibuat oleh pembuat jejak pertama. Jejak potongan yang dibuat oleh pembuat jejak kedua harus memotong 2 kaki jalur jejak, dengan sudut tidak kurang dari 60 derajat. Jejak potongan tidak boleh memotong kaki jalur jejak pertama atau terakhir atau memotong kaki jalur jejak yang sama dua kali. Ketika anjing sedang melakukan pelacakan, juri dan orang lainnya yang mendampingi tidak diperbolehkan berada pada area pelacakan dimana tim (pawang dan anjing) memiliki hak untuk melacak. a)
Perintah: “ cari”/”find” Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal dan setelah masing-masing artikel. Pujian yang wajar terhadap anjing begitu juga perintah tambahan “cari”/”find” diperbolehkan. Perintah tambahan tidak diperbolehkan ketika anjing berada dibelokkan atau mendekati artikel.
b)
Pelaksanaan Pelacakan: Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan tali penuntun, tali bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Anjing harus bekerja dengan percaya diri pada waktu di belokkan. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang. Setelah anjing melewati belokkan, dia harus meneruskan pelacakan dengan kecepatan yang sama. Begitu anjing menemukan artikel, dia harus segera mengambilnya atau mengindikasinya dengan baik, tanpa bantuan dari pawang. Anjing diperbolehkan untuk berdiri, duduk atau kembali ke pawang ketika dia mengambil artikel tersebut. Mengambil artikel dan bergerak ke depan atau mengambil artikel sambil tiarap adalah kesalahan. Bila anjing mengindikasi artikel, bisa dengan berdiri, duduk atau tiarap (diperbolehkan bergantian). Begitu anjing menemukan artikel, pawang harus melepaskan tali penuntun dari tangannya, dan berjalan ke anjingnya. Dengan mengangkat tangannya yang memegang artikel, pawang memberitahu juri bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Kemudian pawang kembali memegang tali penuntun dan anjingnya kembali meneruskan pelacakan.Setelah selesai pelacakan, pawang harus menunjukkan artikel yang ditemukan kepada juri. Tidak diperbolehkan membagikan makanan ketika pelacakan. Handler diperbolehkan, konsultasi dengan juri, untuk menginterupsi pekerjaan melacak, jika dia percaya bahwa dia atau anjingnya perlu untuk istirahat sejenak, pada keadaan kondisi fisik atau kondisi cuaca (contoh terlalu panas). Waktu istirahat yang digunakan dikurangi dari lamanya waktu pelacakan yang masih ada. Handler diperbolehkan membersihkan kepala anjingnya, mata dan hidung selama waktu istirahat atau pada waktu menemukan artikel. Untuk tujuan ini, pawang 119
diperbolehkan membawa kain atau spons lembab bersamanya. Barang seperti ini harus ditunjukkan kepada juri sebelum pelacakan dimulai. Alat bantu tambahan lainnya tidak diperbolehkan. c)
Penilaian: Untuk lulus, total nilai 70 harus diperoleh dari masing-masing pelacakan. Kecepatan pada waktu melacak bukan merupakan factor nilai bila pelacakan dilakukan dengan sungguh-sungguh, mantap dan meyakinkan dan anjing dapat menunjukkan sikap yang baik selama pelacakan. Anjing memeriksa untuk meyakinkan dirinya tentang pola jejak yang sedang dia lakukan tidaklah salah, selama anjing tidak meninggalkan pola jejak tersebut. Mengulangi, putar-putar tanpa tujuan, hidung tinggi/jauh dari tanah, buang air, putar-putar di belokkan, memuji yang terus menerus, mengarahkan tali, atau bantuan verbal pada pelacakan atau pada artikel, salah dalam mengambil/indikasi artikel dan indikasi artikel yang salah akan mengurangi nilai. Pelacakan dihentikan apabila pawang meninggalkan jejak lebih dari panjang satu kali tali penuntun. Jika anjing meninggalkan pola jejak dan pawang menahannya untuk tidak melakukan itu, juri akan mengintruksikan pawang untuk mengikuti anjingnya. Pelacakan dihentikan apabila pawang gagal mengikuti instruksi juri. Jika pelacakan tidak selesai dalam 45 menit sejak anjing diletakan pada jejak awal, juri akan menghentikan pelacakan tersebut. Pengecualian dilakukan jika anjing sedang melacak pada kaki jalur jejak yang terakhir. Pada kasus seperti itu, juri tidak dapat menghentikan pekerjaan melacak karena waktu telah habis. Hasil kerja yang dilakukan sebelum juri menghentikan pelacakan, akan dievaluasi. Adalah salah jika anjing menunjukkan dua pilihan, dengan kata lain, jika anjing mengindikasi dan mengambil artikel pada waktu menemukan artikel. Nilai hanya diberikan pada artikel yang cara mengindikasikannya diberitahukan oleh pawang pada juri sebelum pelacakan dimulai. Kesalahan dalam penunjukkan artikel yang dievaluasi hanya terhadap kaki pola jejak yang berhubungan. Artikel yang kelewat harus tidak boleh ditunjukan kepada handler. Tidak ada nilai yang diberikan pada artikel yang tidak diindikasi/diambil Pendistribusian nilai, untuk masing-masing kaki pola jejak, tetap pada jalur harus dilihat dari panjang dan tingkat kesulitan pelacakan. Setiap kaki pola jejak dievaluasi dalam nilai atau peringkat. Jika anjing tidak melacak (tetap di tempat yang sama dan anjing tidak melacak), juri boleh mengakhiri proses pelacakan meskipun anjing masih berada didalam jalur pola jejak.
120
Anjing Pelacak – Ujian
IPO-FH
Dua pelacakan, jejak dibuat oleh orang yang asing bagi anjing, masing-masing pelacakan dengan jumlah jejak 1800 langka, 8 kaki, 7 belokan, 7 artikel, lamanya jejak 180 menit, jejak dipotong oleh orang asing lain, lamanya melacak untuk masing-masing pelacakan 45 menit. Distribusi nilai : Hari Pertama
Hari kedua
Total
Tetap berada dijalur
79
79
158
Artikel 7 x 3
21
21
42
Total
100
100
200
(Jika artikel tidak ditemukan, maka peringkat maksimum yang dapat diberikan adalah “cukup”) Peraturan bagi yang berpartisipasi Pada waktu acara hari ujian, anjing harus telah cukup umur sesuai peraturan. Tidak ada pengecualian dapat dibuat. Kondisi untuk dapat memulai harus lulus ujian BH/VT sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara masing masing anggota. Peraturan Umum Juri atau orang yang bertanggung jawab dalam pelacakan yang menentukan pola/pattern pembuatan jejak, dan susunan pola/patern pembuatan jejak harus mempertimbangkan lapangan pelacakan yang ada. Beberapa pola/pattern jejak harus digunakan. Tidak diperbolehkan meletakan artikel dan membuat sudut belokan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk semua pola/pattern jejak. Jejak awal harus ditandai dengan jelas. Tanda untuk jejak awal harus diletakan ditanah yakni disebelah kiri jejak awal Dua pelacakan untuk masing-masing peserta harus dibuat pada dua hari yang berbeda, pada dua tempat yang berbeda dan dibuat oleh dua orang asing yang berbeda. Sekali lagi, juri akan mengundi nomor urut peserta setelah jejak dibuat. Pembuat jejak harus menunjukkan artikel kepada juri atau orang yang bertanggung jawab sebelum membuat jejak. Hanya artikel yang telah ada bau pembuat jejak (minimal 30 menit dan dengan berbau pembuat jejak) yang dapat digunakan. Pembuat jejak membuat jejak awal dengan berdiri diam sebentar dan kemudian melangkah normal sesuai dengan pola yang telah digambarkan oleh juri. Pembuatan sudut belokan haruslah dengan langkah normal. Peletakan artikel pertama harus setelah minimal 100 langkah baik dikaki pertama atau kaki kedua. Artikel lain diletakan pada kaki yang dikehendaki, juga dua artikel dapat diletakan pada satu kaki yang sama, dan artikel ketujuh diletakan pada ujuk kaki terakhir. Pembuatan kaki pelacakan harus disesuaikan dengan bentuk lapangan yang ada. Satu dari kaki pelacakan harus menunjukkan setengah lingkaran, dengan radius minimal 3 panjang tali penuntun pelacakan (30 meter). Setengah lingkaran mulai dan akhir dengan satu sudut yang benar. Minimal 2 sudut harus lancip, antara 30 dan 60 derajat. Bermacam material artikel (kulit, kain, kayu) boleh digunakan dan pada pelacakan yang sama artikel yang digunakan harus berbeda-beda. Artikel terakhir harus diletakan pada kaki terakhir. Artikel diletakan pada jejak 121
yang dibuat oleh pembuat jejak dalam keadaan sedang bergerak. Setelah meletakan artikel terakhir, pembuat jejak harus berjalan lurus kedepan beberapa langkah lagi. Ukuran dari artikel tidak boleh melebihi panjang 10cm, lebar 2-3cm dan tebal 0.5-1cm. Warna artikel tidak boleh terlalu menonjol dari kondisi lapangan yang ada. Semua artikel harus ditandai dengan nomor. Nomor pada artikel harus sesuai dengan nomor pada tanda yang ada di jejak awal. Handler dan anjing tidak boleh melihat ketika jejak dibuat. 30 menit sebelum pelacakan dimulai, pembuat jejak kedua membuat jejak potongan pada jejak yang telah dibuat oleh pembuat jejak pertama. Jejak potongan yang dibuat oleh pembuat jejak kedua harus memotong 2 kaki jalur jejak, dengan sudut tidak kurang dari 60 derajat. Jejak potongan tidak boleh memotong kaki jalur jejak pertama atau terakhir atau memotong kaki jalur jejak yang sama dua kali. Ketika anjing sedang melakukan pelacakan, juri dan orang lainnya yang mendampingi tidak diperbolehkan berada pada area pelacakan dimana tim (pawang dan anjing) memiliki hak untuk melacak. a) Perintah: “ cari”/”find” Perintah untuk “cari”diijinkan pada awal dan setelah masing-masing artikel. Pujian yang wajar terhadap anjing begitu juga perintah tambahan “cari”/”find” diperbolehkan. Perintah tambahan tidak diperbolehkan ketika anjing berada dibelokkan atau mendekati artikel. b) Pelaksanaan Pelacakan: Pawang mempersiapkan anjingnya untuk pelacakan. Anjing boleh melacak tanpa tali penuntun atau dengan tali penuntun 10 meter. Pada pelacakan dengan tali penuntun, tali bisa melewati bagian punggung, bagian samping badan, atau antara kedua kaki depan dan belakang. Tali penuntun pelacakan harus dipasangkan langsung pada kalung anjing atau pada harness pelacakan yang digunakan oleh anjing. (Harness yang diperbolehkan untuk pelacakan adalah harness dada biasa atau Harness Bötcher tanpa tambahan lain-lain). Begitu pawang dipanggil, pawang harus melapor pada juri dan anjing dalam keadaan tenang duduk disamping pawang. Pawang harus memberitahukan kepada juri apakah anjingnya akan menunjukkan atau mengambil artikel tersebut. Segala jenis pemaksaan atau tekanan sebelum pelacakan, awal mulai pelacakan dan selama pelacakan berlangsung harus dihindarkan. Atas instruksi juri, anjing dituntun secara perlahan dan dengan tenang dan diposisikan pada jejak awal pelacakan. Anjing mencium pada jejak awal dengan tenang dan sungguh-sungguh, dan hidung sedekat mungkin dengan tanah. Anjing kemudian meneruskan pelacakan dengan hidung sedekat mungkin dengan tanah, bergerak dengan kecepatan yang sama. Anjing harus bekerja dengan percaya diri pada waktu di belokkan. Pawang mengikuti anjingnya dengan jarak 10 m diujung tali. Untuk pelacakan tanpa tali penuntun, jarak pawang terhadap anjing harus dijaga sejauh 10 m. Tali penuntun agak kendur diperbolehkan asal tali selalu dipegang oleh pawang. Setelah anjing melewati belokkan, dia harus meneruskan pelacakan dengan kecepatan yang sama. Begitu anjing menemukan artikel, dia harus segera mengambilnya atau mengindikasinya dengan baik, tanpa bantuan dari pawang. Anjing diperbolehkan untuk berdiri, duduk atau kembali ke pawang ketika dia mengambil artikel tersebut. Mengambil artikel dan bergerak ke depan atau mengambil artikel sambil tiarap adalah kesalahan. Bila anjing mengindikasi artikel, bisa dengan berdiri, duduk atau tiarap (diperbolehkan bergantian). Begitu anjing menemukan artikel, pawang harus melepaskan tali penuntun dari tangannya, dan berjalan ke anjingnya. Dengan mengangkat tangannya yang memegang artikel, pawang memberitahu juri bahwa anjingnya telah menemukan artikel. Kemudian pawang kembali memegang tali penuntun dan anjingnya kembali meneruskan pelacakan.Setelah selesai pelacakan, pawang harus menunjukkan artikel yang ditemukan kepada juri. Tidak diperbolehkan membagikan makanan ketika pelacakan. Handler diperbolehkan, konsultasi dengan juri, untuk menginterupsi pekerjaan melacak, jika dia percaya bahwa dia atau anjingnya perlu untuk istirahat sejenak, pada keadaan kondisi fisik atau kondisi cuaca (contoh terlalu panas). Waktu istirahat yang digunakan dikurangi dari lamanya waktu pelacakan yang masih ada. Handler diperbolehkan membersihkan kepala anjingnya, mata dan hidung selama waktu istirahat atau pada waktu menemukan artikel. Untuk tujuan ini, pawang diperbolehkan membawa kain atau spons 122
lembab bersamanya. Barang seperti ini harus ditunjukkan kepada juri sebelum pelacakan dimulai. Alat bantu tambahan lainnya tidak diperbolehkan. c) Penilaian: Untuk lulus, total nilai 70 harus diperoleh dari masing-masing pelacakan. Kecepatan pada waktu melacak bukan merupakan factor nilai bila pelacakan dilakukan dengan sungguh-sungguh, mantap dan meyakinkan dan anjing dapat menunjukkan sikap yang baik selama pelacakan. Anjing memeriksa untuk meyakinkan dirinya tentang pola jejak yang sedang dia lakukan tidaklah salah, selama anjing tidak meninggalkan pola jejak tersebut. Mengulangi, putar-putar tanpa tujuan, hidung tinggi/jauh dari tanah, buang air, putar-putar di belokkan, memuji yang terus menerus, mengarahkan tali, atau bantuan verbal pada pelacakan atau pada artikel, salah dalam mengambil/indikasi artikel dan indikasi artikel yang salah akan mengurangi nilai. Pelacakan dihentikan apabila pawang meninggalkan jejak lebih dari panjang satu kali tali penuntun. Jika anjing meninggalkan pola jejak dan pawang menahannya untuk tidak melakukan itu, juri akan mengintruksikan pawang untuk mengikuti anjingnya. Pelacakan dihentikan apabila pawang gagal mengikuti instruksi juri. Jika pelacakan tidak selesai dalam 45 menit sejak anjing diletakan pada jejak awal, juri akan menghentikan pelacakan tersebut. Pengecualian dilakukan jika anjing sedang melacak pada kaki jalur jejak yang terakhir. Pada kasus seperti itu, juri tidak dapat menghentikan pekerjaan melacak karena waktu telah habis. Hasil kerja yang dilakukan sebelum juri menghentikan pelacakan, akan dievaluasi. Adalah salah jika anjing menunjukkan dua pilihan, dengan kata lain, jika anjing mengindikasi dan mengambil artikel pada waktu menemukan artikel. Nilai hanya diberikan pada artikel yang cara mengindikasikannya diberitahukan oleh pawang pada juri sebelum pelacakan dimulai. Kesalahan dalam penunjukkan artikel yang dievaluasi hanya terhadap kaki pola jejak yang berhubungan. Artikel yang kelewat harus tidak boleh ditunjukan kepada handler. Tidak ada nilai yang diberikan pada artikel yang tidak diindikasi/diambil Pendistribusian nilai, untuk masing-masing kaki pola jejak, tetap pada jalur harus dilihat dari panjang dan tingkat kesulitan pelacakan. Setiap kaki pola jejak dievaluasi dalam nilai atau peringkat. Jika anjing tidak melacak (tetap di tempat yang sama dan anjing tidak melacak), juri boleh mengakhiri proses pelacakan meskipun anjing masih berada didalam jalur pola jejak.
123
124
Ujian Pengindikasian Artikel 1 – 3 (StPr 1- 3) 1.
Tingkat ujian untuk ujian pengindikasian artikel
Persyaratan disusun dengan tingkatan yang berbeda dan mencerminkan masing masing tingkat ujian. Level
Area Indikasi
1
20 x 30 m
2
20 x 40 m
3
30 x 50 m
2.
Artikel 2 artikel pawang Ukuran: 10 x 3 x 1 cm Material = boleh jenis yang sama 1 artikel dikanan, 1 artikel dikiri 4 artikel orang asing ukuran: 10 x 3 x 1 cm Material = berbeda jenis 2 artikel di kiri, 2 artikel di kanan 5 artikel orang asing Ukuran: 5 x 3 1 cm Material = yang berbeda jenis Diletakan dengan bebas
Nilai
Lamanya Waktu
10 / 10
10 menit
5/5/5/5
12 menit
4/4/4/4/4
Persyaratan Umum
Untuk dapat mengikuti ujian ini, anjing harus minimal usia 15 bulan dan telah lulus ujian FCIBH/VT ataua telah lulus ujian nasional BH/VT test. Pawang lapor juri dengan nama dan nama anjingnya dengan sikap yang sportif dan memberitahukan jurinya level berapa yang akan diikuti Setelah itu, pawang bersama anjingnya dengan tali penuntun ke tempat yang telah ditentukan sebagai posisi awal dan ambil posisi awal. Tali penuntun anjing kemudian dilepaskan untuk mulai bekerja. Pawang menyimpan tali penuntunnya. Segala jenis tekanan atau hukuman harus dihindarkan. Sedikit keluar dari batas area bukan kesalahan. Penonton harus berada dengan jarak yang layak dari area indikasi. 3.
Jenis area untuk indikasi
Lahan: semua permukaan (berumput, yang baru dibajak, area hutan). Batang pohon juga diperbolehkan. (hindari semua kemungkinan indikasi secara visual, juga hindari rumput pendek atau area yang sejenis) Sebelum artikel diletakkan, area indikasi harus dilewati oleh orang orang beberapa kali, jadi tidak ada satu jejak pun yang terindikasi. Tanda boleh diletakkan sekitar area indikasi. 125
4.
Artikel
Material: kayu, kulit, kulit sintetik, tekstil Meletakan artikel harus tidak boleh kelihatan beda warna dari lahan dan harus tidak bisa kelihatan. Pawang dan anjing harus tidak kelihatan pada waktu artikel diletakan. Tidak ada waktu tunggu untuk memulai. Anjing boleh mulai mencari segera setelah artikel diletakkan. 5.
Memperkerjakan anjing untuk menemukan
Garis tengah imaginer dan pembatas samping dari area indikasi akan diberitahukan kepada pawang oleh juri. Pada awal permulaan sedikit persiapan untuk anjing untuk memulai bekerja pada garis tengah imaginer dari area indikasi adalah diperbolehkan. Pawang bergerak sepanjang garis tengah imaginer. Dia hanya boleh meninggalkan garis ini untuk mengambil artikel. Setelah itu anjing kemudian diminta memulai kembali untuk mencari artikel lain dari garis tengah imaginer. Kedua perintah verbal dan visual diperbolehkan. Perintah “hilang”/”lost” boleh di dukung dengan perintah “cari”/”search”. Mencari artikel dengan jarak hidung jauh dari tanah bukan kesalahan. Area indikasi boleh di cari berulang ulang. 6.
Perilaku di artikel
Artikel harus diindikasi dengan yakin dan tidak boleh disentuh oleh anjing. Artikel boleh diindikasi dengan duduk, berdiri atau tiarap atau gabungan dari ragam gaya tersebut. Satu perintah untuk mencari tidak diperbolehkan dan menunjukkan ke artikel tidak dievaluasi. Tidak ada perintah diperbolehkan untuk membuat anjing untuk mengindikasi artikel. Jika anjing sudah mengindikasi sebuah artikel, pawang pergi ke anjingnya dan menunjukkan kepada juri artikel tersebut dengan mengangkat tangannya, kemudian dia kembali ke garis tengah imaginer dan memulai anjingnya kembali untuk melanjutkan kerja pencarian artikel lainnya. Posisi tiarap pada artikel bukan hal mutlak. Namun artikel yang ditemukan haruslah berada diantara kedua kaki depannya. Pawang selalu mendekati anjingnya dari samping dan bukan berdiri didepan anjingnya. Memuji anjing setelah artikel ditunjukkan diperbolehkan. Setelah anjing menemukan artikel terakhir, dia kemudian dipasang tali penuntun. Setelah itu, pawang menunjukkan artikel dan lapor kepada juri.
126
7.
Penilaian
Nilai tertinggi untuk masing masing ujian indikasi artikel 1-3 adalah masing masing100 poin. Minimal 70 poin yang harus dicapai untuk lulus. Kriteria penilaian dari ketiga tingkatan tersebut: a) b) c) d) e) Point Tertinggi 100 poin 8.
Kepatuhan Intensitas pencarian Daya tahan Prilaku pawang Indikasi artikel
20 poin (mengikuti perintah verbal/visual dari pawang) 20 poin (berkemauan untuk mencium secara intensif) 20 poin (tetap bersemangat mencari artikel) 20 poin (pengaruh terhadap anjing) 20 poin (indikasi penuh keyakinan)
Sempurna
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
100 - 96
96 - 90
89 - 80
79 - 70
69 - 0
Syarat pelaksanaan
Rutinitas dimulai dengan posisi awal pada garis batas dari area indikasi dan berakhir dengan laporan kepada juri. Artikel ditemukan oleh anjing harus ditunjukkan. Kriteria Positif: Mantap, tenang, dan kerja mulus. Dengan cepat bergerak dari pawang. Segera bereaksi terhadap perintah. Daya tahan dan tujuan mencapai target dari anjing. Kedua sisi dicium oleh anjing. Kesalahan: Anjing mengambil artikel, dimana yang memerlukan banyak intervensi dari pawang untuk indikasi tidak dievaluasi. Menyentuh artikel Terlalu cepat berdiri, perintah tambahan Meninggalkan garis tengah imaginer oleh pawang Kejar tikus, buang kotoran dll Anjing kerja loyo
1-3 poin pengurangan 1-3 poin pengurangan 2-5 poin pengurangan 4-8 poin pengurangan 4-8 poin pengurangan
Melewati waktu pencarian yang ditentukan akan diterminasi. Nilai yang diperoleh hingga waktu terminasi tetap diberikan. Tambahan evaluasi kriteria negative: prilaku gelisah ketika indikasi, menggonggong, tidak diperbolehan bantuan pawang, pergi melewati garis batas dari area indikasi.
127
128
129
130
131
Enclosures regarding the IPO Sketches
132