MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PE RHUBUNGAN REPUBLIK INDONES IA NOMOR
90
PM
TAHU N
201 6
TE NTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUB UNGAN NOMOR PM 12 7 TAHUN 2 0 15 TENTANG PROGRAM KEAMANAN PENERBANGAN NASIONAL
DEN GAN RAHMAT TU HAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDO NESI A,
Menimbang
a.
bahwa ketentuan m engenai keamanan penerbangan telah diatur d engan Peraturan Men teri Perhubu n gan Nomor
12 7
PM
2015
Tahun
ten ta ng
Program
Kea m a nan Pen e r ba n gan Nasional; b.
bahwa d ala m perkembangan pelaksanaan keamanan penerba ngan
diperlukan
penyernpurnaan
te r h a dap
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 127 Tahun
2 0 15
ten tang
Program
Keama n a n
Penerbangan
pertimbangan
seba gaimana
Nasional; c.
bahwa
berda sarkan
d imaksud
da lam
huruf
a
d an
huruf
b,
perlu
m enetapkan Pera turan Menteri Perhubungan tentang Pe rubahan Nomor
PM
atas
127
Peraturan
Men teri
2015
Tahun
Perhu bu n ga n
tentang
Program
Kearnanan Penerbangan Nasiona l;
Menginga t
1.
Undang-Undang
Nom or
1
Tahun
2 009
te n tang
Penerba n gan (Lembaran Negara Republik Indones ia
bphn.go.id
-2-
Tahun 2009 Nom or 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones ia Nomor 4956); 2.
Pera turan Pemerintah Nomor 40 Ta hun 2 0 12 tentang Pembangunan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lemba ra n Negara Republik Indonesi a Tahun 20 12 Nomor 7 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi a Nomor 5 2 9 5); 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2 0 12 tentang Pe rusaha an Um u m (Perum) Lembaga Penyelenggaraan Na viga si Penerbangan In d on es ia
(Lem ba ra n Negara
Republik In d on esia Tahun 2 0 12 Nomor 176 ); 4.
Peratur an Presiden Nomor 7 Tahun 2 0 15 tentang Organis a s i Kementerian
Negara (Lembaran
Negara
Republik In d on es ia Tahun 20 15 Nomor 5) ; 5.
Peraturan Pre siden Nom or 40 Tahun 2 0 15 tentang Keme nte rian Per hubungan (Lem ba ran Negara Republik In d on esi a Tahun 2015 Nomor 7 5 );
6.
Pe raturan
Men teri
Perhubungan
Nomor
KM
48
Tahun 20 02 te ntang Penyelenggara an Bandar Udara Umum; 7.
Peraturan
Ment eri
Perhubungan
Nomor
PM
41
Tahun 20 1 1 te ntang Organ isasi dan Ta ta Kerja Ka n to r Otorita s Bandar Ud a ra; 8.
Peraturan
Ment eri
Perhubungan
Nomor
PM
22
Tahun 2 0 15 te ntang Peningkatan Fungsi Pengenda lia n dan Penga wa s a n Oleh Ka n tor Otorita s Bandar Ud ara (Ber it a Negara Republik Indonesi a Tahun 2 0 15 Nomor 2 15 ); 9.
Peraturan
Men teri
Perhubungan
Nomor
PM
30
Ta h u n 20 15 ten tang Pengena an San ksi Administratif Te r h adap Pelan ggaran Pera turan Perun d ang-und angan di
Bidang
Penerbangan
(Berita
Negara
Repu blik
In d on e sia Tahun 2 0 15 Nom or 286); 10. Peraturan
Menteri
Perhubungan
Nomor
PM
59
Tahun 2 0 15 tentang Kr iter ia, Tugas, Dan Wewe n ang In s pe k tu r
Penerbangan
(Berita
Negara
Republik
In d on esi a Tahun 20 15 Nomor 409 );
bphn.go.id
-3 -
11. Peraturan Men teri Perhubungan Nom or PM 92 Tahun 2 0 15
tentang
Penerbangan
Progr am
Penga wa s an
Na sional
(Berita
Ke a m a n a n
Negara
Republik
Indone sia Tah un 2 0 15 Nom or 765 ); 12 . Per aturan Menteri Perhubungan Nom or PM 12 7 Tahun 2015
tentang
Na sional (Berita
Program
Keamanan
Penerba n gan
Negara Republik 1ndone sia Tahun
201 5 Nom or 1288); 13 . Pe raturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 9 Tahun 2 0 15 tentang Organ isasi d an Tata Ke rja Kemen ter ian Perhubungan (Berita Negara Republik Indone sia Tahun 2 0 15 Nomor 18 44) ;
MEMUTUSKAN: Mene tapkan :
PERATURAN PERUBAHAN
MENTERI
PE RHUBUNGAN
TENTANG
PERATURAN
MENTERI
ATAS
PERHUBUNGA N NOM OR PM 127 TAHU N 2 0 15 TENTANG PROGRAM KEAM ANAN PENERBANGAN NAS ION AL.
Pa s al I Be berapa ketentuan d a lam Lampiran I dan Lampiran II Pe r aturan Menteri Pe rh u b u ngan No m or PM 12 7 Tahun 2 0 15 tentang Program Keamanan Penerbangan Na sion al , diubah s e baga i b erikut:
1.
Keten tuan Lampiran I Bab II ditambahkan 1 (satu) a ngka y a itu a ngka 5 0 yang berbunyi sebagai berikut:
50 . Badan hukum lainny a yang m el a kukan kegiatan k eamanan penerbangan a dalah
badan hukum
yang kegiatan nya berk aitan d engan k eama n an penerbangan, a n tara la in : a.
Regulated agent;
b.
Kn own consignor;
c.
Independent Su rveyo r;
d.
Catering operator;
bphn.go.id
-4 -
e.
Warehous e operator;
f.
Ground Handling; dan
g.
Lem ba ga
Penyelen ggara
Pendidikan
d an
Pela t ih an Keamanan Pencrbangan.
2.
Ke ten tuan Butir 3 .2 .2 h u ru f m pada Lampiran I Bab III di u bah seh ingga Bu tir 3.2 .2 m enj adi berbunyi sebagai b erikut :
3.2 .2 Da Iam
m elaksanakan
tanggung
Keamanan
Penerbangan
seba ga imana
dimaks ud
di pada
j a wa b In don esia
but ir
3 .2. 1
b erwenang untuk: a . m enyusun , m elaks anakan , m empertaha n k an d an
m en gevalua s i
Program
Kea manan
Penerb angan Nasional; b . m enentuk an
dan
p eIaksana an
m emba gi
tugas -tugas
Program
Keamanan
Penerbangan Nasional; d an
c . m embu at
m engeva Iua si
koordina s i a n tar
instansi
ta ta
terkait
p elaksana an ,
p emeIihara an
p engemba n gan
Progr a m
cara
dengan d an
Keamanan
Penerb angan Nasional; d . m enJa ga
efe k t ifitas
Penerbangan
Progr am
Na s ional ,
Keamanan
(meninjau
a tau
m en geva lua si pros edur pengamanan sesuai tinda k
gangguan
m engambil
m ela wan
hukum
la n gk a h -la n gk a h
d an
per baikan
sehingga kelema h an muncu l tidak teru lang kemba li) d an m elakukan a man demen a pab ila di p er lukan ; e . m enyusun
dan
m enetapkan
penyusun an Program Keamanan
p edo man Bandar
Udara, Program Keamanan Angkutan Ud ara , Program
Keamanan
Kargo
d an
Pos
d an
Program Kea manan Penyelenggara PeIayanan
bphn.go.id
-5 -
Navigasi
Penerbangan
yang
m erupakan
ba gian d a ri Program Keam a nan Penerbangan Nasional; f.
m eneliti,
m enges ahk an ,
dan
menga wasl
pela k s ana an Program Keamana n
Ban dar
Ud ara , Program Keamanan An gkuta n Ud ara , Program
Keamanan
Ka rgo
d an
Pos
dan
Program Keamanan Penyel enggara Pelayanan Navigasi Penerbangan yang m enga cu kepada Program Keamanan Penerbangan Na sional; g.
m ema s tik an
tersedianya
pe n d u ku ng dan
s u m ber
d aya
fas ilitas yang diperlukan
d alam pelayanan keamanan penerbangan di ban d ar u da ra; h. m enj amin persyaratan d esain b andar udara yang m encakup a rsitektu r dan infra struktur untuk pelaks ana an pros edur keamanan yang tertuang
d a lam
Program
Keamanan
Penerbangan Nasional secara op timal d a n ter pad u
da lam
pembangunan
perancangan fas ilitas
b aru
d an ser ta
peningka ta n fasilitas yang te r s edia ; 1.
m enyusun, m elaks anakan, m empertahanka n d an m engeva lua si p rogram p end idikan dan p ela tihan keamanan penerbangan n a siona l
J.
m enyusun , m ela ksanakan, m empertahankan d an
m engevalua si
program
pengawasan
keamanan penerbangan n a s iona l; k.
m enyusun , m el aksana k a n , m empertahankan d an m engeva lua si p r ogram p ena n ggula n ga n kea d a an
darurat
k eamanan
pene rbangan
n a s ional;
1.
m elakuk an
p enilaian
tingkat
keamanan
penerbangan
a ncaman
secara
terus
m eneru s ser ta m enetapkan , m ela k s anakan prosedur da n kebijakan u ntu k penyesuaian
bphn.go.id
-6 -
Program Keamanan Pener b a n gan Nasional berda s arka n penilaian re siko ; m . m el a kuk an m emberikan d engan
tindakan sanksi
peraturan
k orek tif
d an
a d m in istratif
sesuai
peru n dang-u n dangan
kepada Unit Penyel enggara Ban dar Udara, Bada n Usaha Band ar Ud a ra , Badan Usaha An gkutan Ud a r a , Penyelengga ra Pelayanan Na viga si Pen erba n gan , dan b adan hukum la innya yang m elakukan kegiatan keamanan penerba n gan
yang
tidak
m emenu hi
ketentu an keamanan pener bangan ; d an n . m enyusun , mengevaluasi, menyernpu r nakan d an menetap kan peraturan-pera tura n yang berkaitan d engan keamanan p enerba n gan.
3.
Ketentuan Butir 3 .3.2 huruf f Lampiran I Bab III d iubah seh ingga butir 3.3 .2 menjad i ber bunyi sebagai berikut :
3.3 .2 Dalam m elaksan a k an tu ga s d an tanggun g j a wa b keamanan penerb anga n sebagaimana dimak s ud p ada butir 3 .3 . 1 berwenang untuk: a.
m engkoordina sikan kegiatan pemerintahan di banda r udara ;
b.
m engendalikan d an m enga wa si pela k s ana a n ketentua n
keamanan
pener bangan
di
bandar uda ra; c.
m engendalikan d an m enga wa si pelaksanaan standar
kinerja
operasional
keamanan
p enerbangan di b a n d ar udara ; d . m enyusun,
m eneta p k an
prosed ur
d an
m en erbitkan izin m a suk Da e r ah Keamanan Te rb a t a s di ban dar udara ;
bphn.go.id
- 7 -
e . membentuk komite keamanan b andar udara secara
a k tif
dan
keamanan
ban dar
pertemuan
rutin
memastikan udara
komite
melaksanakan
serta ber peran
a k tif di
d al a m pelaksanaan keamanan p enerbangan; f.
m ela kuka n tindakan korek tif kepada Badan Usaha Bandar Udara, Unit Penyelenggara Band a r Ud ara ,
Udara,
Badan
Penyel enggara
Penerbangan , dan ya ng
Angkutan
Pelayanan
bada n
m elakukan
p en erbangan
Usaha
Na vigasi
hukum la innya
kegiatan
keamanan
tidak
m emenuhi
yan g
ketentu an Keamana n
Penerbangan
sesu ai
d enga n peratu ran perundang-undangan; dan g. m ela p orkan
kegiatan
p engen d a lia n
p engawasan
terhadap
dan
p elaksanaan
keamanan penerbangan di wilayah kerjanya kepada
Direktur J endera l se tiap 1 (satu)
bulan .
4.
Ketentuan Butir 4 . 1. 1 huruf c a n gka 3 pada Lampiran I Ba b IV d iubah s eh ingga huru f c menjadi berbunyi sebagai b eriku t:
4 . 1. 1 tingkat n asional c.
Komite
Nasional
Keamanan
Penerbangan
m empunyai tugas seba gai berikut: 1.
memberik an sa ran tentang pelaksana an k ebijakan
d an
la n gk a h -la n gka h
keamanan p enerbangan nasiona l untuk mengantis ipasi
a ncam a n
te r had a p
p en erbangan dan fa silita snya ; 2.
melakukan terka it
da lam
Keama n an dengan
koord in a s i a n ta r pela ksanaan Penerbangan
m emperhatikan
in s ta n si Program Nasional
j ems
dan
tingkat a nca man ;
bphn.go.id
-8 -
3.
memberikan
dukungan
informasi
penilaian tingkat a ncaman Keamanan Pe n erbangan
kepada
Kepala
Kantor,
Kepala Bandar Udara , Pimpinan Badan Usaha An gkutan Udara, Penyelenggara Na vigasi
Pel ayanan
. Pe ner bangan
d an Za ta u badan hukum lainnya yang m elakukan
kegiatan
keamanan
p enerbanga n; 4.
m emberikan
sar a n
m engusulkan
kebijakan
p erubahan
d an
m a sukan , b aru
program
untuk
keamanan
p enerbangan n a sional; 5.
m empertahankan p elaks anaan langkahlangkah keamanan p enerbangan s ecara konstan d an m emberikan rekomenda si terkait
perub ahan
a danya
informa si
gu na
m enanggapi
a ncaman
baru,
m engembangkan t eknik d an tek n ologi penerbangan
keamanan
d an
faktor
la innya ; 6.
m erunjau
k embali
di s ampaikan
oleh
rekomenda s i yang kom ite
keamanan
b anda ra d an komit e te rkait lainnya ; 7.
m enindaklanjuti laporan perma salahan kea m anan disampaikan
penerbangan oleh
yang
a nggota
k om ite
nasional keamanan penerbangan d an komite keamanan bandar udara ; 8.
m emberikan d engan
saran
rancangan
m a sukan
terkait
p embangunan
b and ar u d ara b a ru a tau pen gembangan fas ilitas ban dar uda ra yang telah a d a;
bphn.go.id
-9-
9.
mempertimbangkan b ekerjasama
cara-cara
d engan
organ isas i
internasional atau n egara lain untuk m enca p a i
s tanda r
kea m a n a n
pen erba ngan m inimal yang bertujuan m eningkatk an keamanan penerbangan sipil s ecara kes eluruha n ; dan 10 . da lam
h al
terj adi
insiden,
ko m ite
mempersia pkan dan m elaks anakan: a)
perun d ingan ,
baik
pembaj a kan
dala m m aupun
penya n d era an; b)
pengu su la n su atu n a skah kh usus u n tu k p engiriman pasukan d a lam h al p enanggulangan; da n
c)
kerjasam a a n tar n egara / perwakilan n egara a s ing d a lam h al koordi n asi atau m eminta bantua n.
5.
Ketentuan Bu t ir 5 .2 .4 pada La mpiran I Bab V diubah seh ingga Bu tir 5 .2.4 menj ad i berbunyi sebagai ber ikut:
5.2 .4 Da erah
Keamanan
Terbatas
seba gaimana
d imaksud pada buti r 5 .2. 1 harus dilindungi s eca r a fisik untuk m encegah m asuknya orang, kendara an , bara n g bawa an, k argo d an pos serta h ewan yang dapat m embahayakan keamanan d an kesela ma ta n pener banga n .
6.
Ketentu an But ir 5. 8 .3 pa da La mpira n I Bab V d iu ba h s ehingga Butir 5 .8 .3 m enjadi ber bu nyi sebagai berikut:
5 .8. 3 prosedur
pemer iksaan
k ea m anan
terh adap
ken d a r a an sebagaimana d imaksu d pada bu tir 5 .8 .1 d ila kukan te r hadap : a.
kend ara an;
b . mua tan kenda raan kecua li:
bphn.go.id
- 10 -
1)
mua tan
kendara an
yang
telah
dila kukan p emeriks aan oleh regulated
agent,
k now n
consIgnor,
d an
independent s urvey or; d an 2)
muatan
cate ring
kendaraan
berasal
dari
luar
d a erah
yang
k eamanan
terbatas yang badan u s ahanya m emiliki
prosedur
telah
keamanan
penerbangan yang t elah m elalui pros es validasi
ole h
Badan
Usaha
Bandar
Ud a ra a tau Unit Penyelenggara Bandar Udara
sesu a i
progr am
keamanan
bandar udara . c . orang d an ba rang b a wa annya .
7.
Ketentuan Butir 5.8 .5 pada Lampiran 1 Bab V diubah seh ingga Butir 5. 8. 5 m enjadi berbunyi sebagai berikut:
5. 8 .5 izm m a suk sebagaimana d imaksud p a da butir 5 .8. 1
h arus
d itempa tkan
di
ka ca
depan
ken daraan sebelah kanan yang mudah te rlihat d an terba ca .
8.
Keten tuan Butir 6 .2 .5 pada Lampiran 1 Bab VI diubah sehingga Butir 6 .2 .5 m enj adi berbunyi sebagai berikut:
6.2 .5 pera la tan yang di gunakan untuk pemeriksa an keamanan h aru s dila kukan pen gujian kinerja operasi sebelu m dioperasikan minimal 1 (satu) kali
d a1am
sehar i
oleh
personel
keamanan
p enerbangan.
bphn.go.id
- 11 -
9.
Di a n tara Butir 6.4 .4 d an Butir 6 .4 .5 Lampiran I Bab VI disisipkan satu butir yaitu
Butir 6 .4 .4A yan g
berbunyi seba gai berikut:
6.4.4A Setiap perso ne l pes awa t uda ra, orang yang bekerja
di
penumpang masuk
ke
ban d ar d an
ud ara,
barang
Daerah
orang
bawaannya
Keamanan
selain yang
Terbatas
dilakukan pemeriksa an keamanan sec ara acak (random) dan tidak terduga (unpredictable) 10%
dari
pemeriksaan
k eamanan
ya ng
telah
di lakukan .
10 . Ketentuan Butir 6 .4. 5 pada La m pir a n I Bab VI d iubah sehingga Butir 6 .4 .5 menjad i berbu nyi sebagai berikut:
6 .4 .5 Personel pesawat udara, orang yan g b ekerja dan ora ng selain penu m pang di Bandar Udara yang m embawa
barang di larang (prohibited
items)
s ebagaimana dimaksud da lam lampiran II huruf F dan barang berbahaya (dangerous goods) yang dapat d ib awa oleh pen u m pa n g d an personel pesawat ud a r a se bagaimana d imaksud dalam la m pi ra n II h uru f G, h aru s memen u hi k etentuan peratu ran p erundang-undangan.
11. Ketentuan Butir 6 .4 .6 pada Lampiran I Bab VI diubah seh ingga Butir 6.4.6 m enjadi berbuny i seba gai berikut:
6 .4 .6 Barang d ilarang (p rohibited it ems) seba gaimana d imaksud da lam buti r 6 .4 .5 yang diba wa masuk ke Da erah Keamanan Terba ta s h a rus d icatat da n di cocok ka n pada saat kelu ar.
12 . Butir 6 .4 .7 p ada Lampiran I Bab VI dihapus.
bphn.go.id
- 12 -
13 . Oi
a n tara
Butir
6 . 11.3
d an
Bu tir
6 . 11 .4
pada
Lampir an I Bab VI di si sipka n s a tu bu tir yaitu Butir 6 . 1 1.3 A sehingga b erbu nyi s e ba gai berikut:
6 . 11.3 A Set iap ba ga si tercata t yang te tah dilakukan pem eriksa a n
keamana n d engan
non-multi-
level ho ld baggage scree n ing system (HBS )
h a rus dilakuka n pemeriksa an secar a acak (random) dan tid a k te rd u ga (unpredict able),
d engan ketentuan : a. d ala m
kondis i
kuran gnya
10%
n ormal,
sekurang-
s eca r a m anual a tau
m enggunakan pe n d et ck si ba h a n peledak (explosive trace d etectorjETO); dan
b . d a lam
ko n d isi
a n ca man
m eningka t
presenta s e pem e rik s a a n keama n a n acak (random)
di t ingka t kan
sesuai
tingkat
a ncaman yang d ihada pi .
14 . Ketentu an Butir 7 . 1 Lampiran I Bab VII d iubah se h in gga Butir 7. 1 m enj adi berbunyi s e ba ga i berikut:
7. 1 Unit Penyelenggara Ba nda r Ud a ra , Ba d a n Usaha Bandar Ud ara , Ba dan Usaha An gkutan Ud ara , Penyelengga ra Pelaya n an Navigasi Pe n e rba n gan d an
badan
kegia ta n
hukum
lainnya
kea m a nan
m ela ku ka n
peme riksa an
m e n ggun a k a n
ya n g
melakuka n
p enerb a n ga n
da la m
Kea rnanan
dengan
perala tan
h arus
memenu hi
kebutuhan fasilitas keamanan sesuai ketentuan .
15 . Oi a n tara Butir 7 .3 d a n Butir 7.4 p ada Lampiran I Bab VII di si si pkan
sa tu
bu tir yaitu
Butir 7 .3A yang
berbuny i sebagai berikut:
bphn.go.id
- 13 -
7 .3A Fa silita s keamanan penerbangan sebagaimana dima ksud
pada
bu tir
7.3
huruf
a,
harus
d iguna k a n untu k pemeriks a an bagasi tercatat dan barang bawaan yang dicurigai (s u spect) yang a kan n a ik ke pesawat udara pada Bandar Udara Interna sional. 16 . Ketentuan Butir 7 .4 pada La m p ira n , Ba b VII diu bah sehin gga Butir 7.4 m enjadi berbunyi sebagai berikut: 7.4
Fa s ilita s keama n a n penerba n gan sebagaimana d im aksud
pa d a
butir
7 .3
h uruf
b,
harus
di gunakan untuk pemeriks a an ba ga si tercata t pa d a ba n dar udara interna si on al d an seku rangkura n gnya m en ggu n akan : a . teknologi multi view yang dil engkapi dengan
au tomatic th reat detection; atau b . teknologi yang memiliki kemampuan system pendeteksi bahan peledak secara otomatis
(au tomatic exp losive detection s yste m). 17 . Ketentuan Butir 7.5 pada Lampiran I Ba b VII d iu bah sehingga Butir 7 .5 menjadi berbunyi s ebagai berikut: 7. 5
Fa silitas keama n an penerbangan sebagaimana d im a ksud
pada
Butir
7 .3
huruf
d igunakan
untuk pemeriks a a n
c
h arus
khusus a tau
setiap orang yang di curiga i (s u sp ect) yang a kan m a suk ke da era h steriI bandar udara pada pen erba n ga n
intern a sion aI
den ga n
m en ggu n a ka n teknologi milimcte. w a ve (body
insp ection machine).
bphn.go.id
- 14 -
18 . Keten tuan Bu tir 8 . 1.3 pad a Lampiran I Ba b VIII diubah seh ingga Butir 8 . 1.3 m enjadi berbunyi sebagai berikut: 8. 1.3 Person el
sebagaimana d imaksud
pada
butir
8 .1 .2 h uruf b dan c h a rus pega wa i tetap pa da Unit Penyelenggara Bandar Ud ara , Badan Usaha Bandar Ud ara, Badan Usaha An gkutan Ud ara, Penyelengga ra Pelayan an Navi gasi Penerbangan d a n badan h uku m la innya yang m elakukan k eg iatan keamanan penerbangan . 19 . Ketentuan Bu tir 8.2 . 1 pada Lampiran I Bab VIII d iubah sehingga Butir 8 .2 . 1 m enj adi berbunyi sebagai berikut:
8 .2 . 1 Unit Penye lenggara Band a r Udara, Badan Usaha Band ar Udara, Ba d an Usaha Angkutan Udara, Penyelengga ra Pelayanan Naviga si Penerbangan d an badan hukum lainnya yang melakukan kegia tan m ela ku ka n
keamanan seleksi
penerbangan dan
harus
pem eriks a a n
belakang (background check)
la ta r
terhadap calon
pers onel di bidang keamanan penerbangan. 20. Ketentuan Butir 8 .2 .2 pada Lampiran I Bab VIII diubah seh ingga Butir 8.2.2 m enj adi ber bu nyi seba gai berikut : 8.2 .2 Seleksi sebagaimana d im a ksu d pa da butir 8. 2 .1 harus di tetapkan berda s arkan kriteria a n ta ra la in : a . bata s an usia minimal ; b. ba ta s a n pendidikan formal; c . m emenuh i persyarata n ke sehatan; dan d . m emiliki bukti pemeriksaan tin gk a t emos i s tabil.
bphn.go.id
- 15 -
21. Ketentuan Butir 8 .2 .3 pada Lampira.i I Bab VllI diubah sehingga Butir 8 .2 .3 m enjadi berbunyi sebagai berikut:
8 .2.3 Pemerik s a an la tar bel a k ang (background check) s eba gaimana
dimaksud
pada
butir
8 .2 . 1
m elipu ti : a. surat keterangan Catatan KepolisianjSKCK (criminal record); dan
b. daftar riwayat h idup.
22. Ketentuan Lampiran I Bab VllI d ita mbahkan Bu tir 8.2.5 da n Butir 8 .2.6 yang berbu nyi s ebagai berikut:
8. 2.5 Calon
personel
penerbangan
di
dinyatakan
bid ang tidak
keamanan lulu s
seleksi
a pabila tidak m emenuhi kriteria seba gaimana dimaksud pada butir 8.2 .2 dan gagal dalam pemeriksa an la tar belakang (ba ckground check) seba gaimana dimaksud pada butir 8 .2 .3. 8 .2. 6 Calon
personel
penerbanga n
di
bidang
dinyatakan
keamanan
gagal
d al am
pemeriks a an la tar b elakang (ba ckground check) seba gaimana dima ksud p ada b utir 8 .2. 5 antara la in: a.
terlibat kriminal
b . mela kukan pemaIsuan dokumen; c.
m emberik an informasi j data p alsu; a tau
d . terlibat organisasi terlarang.
23. Butir 8. 3 .4 pada La m p iran I Bab VllI d iha pus .
24 . Ketentuan Butir 8 .3.5 pada La m p ir a n I Bab VllI diu bah sehingga Butir 8 .3 .5 menj adi ber bu nyi sebagai b erikut:
bphn.go.id
- 16 -
8. 3.5 Unit Penyel engga ra Bandar Ud ara , Badan Us aha Bandar Udara, Badan Us aha Angkutan Ud ara , Penyelengga r a Pelayanan Nav igasi Penerbangan, d an bada n hukum la in nya yang m elakukan kegia tan
keamanan
m enyusun ,
penerbangan
melaksanakan,
m engembangkan p end id ika n
d an
dan
waj ib
m enetapkan,
m engevaluasi
program
pelatihan
keamanan
penerbangan inter n a l m engacu pada Program Keamanan Penerbangan Nasional d an Program Pendidikan
dan
Pela tiha n
Keama n an
Penerbangan Na s ional.
25 . Keten tuan Butir 9. 1. 1 pada La mpira n I Bab IX diu bah seh in gga Butir 9 .1.1 m enjadi berbunyi sebaga i beri ku t : 9 . 1.1 Dal am
rangka
mel a wan
pen anggulangan
hu kum , se tia p
Unit
tinda ka n
Penyelengga r a
Bandar Ud a ra, Badan Us aha Bandar Ud a ra, Badan Us a h a Angkutan Udara, Penye lenggara Pelayanan hukum
Na vigasi Penerban gan dan b ada n
la in nya
keamanan program
yang
m elakukan
pener bangan penanggulangan
h arus
kegiatan
m empunyai
keada an
d arura t
keamanan pener bangan (contingency plans). 2 6 . Ketentu a n Butir 9 .1. 2 pada La m pir a n I Bab IX diu ba h s ehingga Butir 9 . 1.2 m enjadi b erbunyi s eba gai berikut: 9 . 1.2 Program
penangguIa ngan
k ea da a n
penerbangan
(contingency
k earnanan seba gaimana m erupa kan
dimaksud bagian
pa da
butir
d ari Program
d arurat plans)
9 . 1. 1
Keamanan
Penerbangannya .
2 7 . Ketentuan Lampira n I Bab IX di tambahkan Butir 9.7.4 d an Butir 9. 7 .5 yang berbunyi se bagai berikut:
bphn.go.id
- 17 -
9 .7 .4 Tena ga
spesialis ya h li sebagaimana d im aksud
p a da Butir 9 .7.2 h a rus d ata n g sesegera m ungkin di
band a r
uda ra
dengan
memenuhi
waktu
ta n ggap (response tim e) dalam m ena n ggulangi tindakan mel a wan h u ku m . 9 .7. 5 Waktu
ta nggap
(resp onse
ti me) sebagaiman a
dimaksud pada Butir 9 .7 .4, h a r u s ditentukan da n
d ican tumkan
p enan ggu langan
d ala m
keada an
darurat
program keaman an
p enerbangan bandar udara (airport con tingen cy p la n)
2 8 . Ketentuan Butir 10. 8 pada La m pira n I Ba b X diubah seh ingga Butir 10 .8 menj adi berbunyi seba ga i ber ikut:
10 .8 Unit Us aha
Penyelengga ra Bandar
Band a r
Ud ara
da n
Udara,
Badan
Badan
Us aha
An gkutan Udara d a n badan hukum lain nya ya ng
mela kukan
p enerbangan
kegia tan
h arus
m embentuk
kea man a n u n it
kerja
m andiri (indep enden) yan g berta n ggung j a wa b d ala m pengawa sa n keaman a n penerbanga n d an terpisah d ari unit yan g ber tanggung j a wa b m ela k sana k a n
o peras ional
k ea manan
penerbangan.
29 . Di a n tara Butir 10 .8 d a n Butir 10 .9 pada Lampiran I Bab X disi sip kan sa tu butir ya itu Butir 1O.8 .A ya ng b erbunyi sebagai berikut:
1O.8 .A unit kerja m a n d iri (indep enden) sebagaimana di m aksud butir 10.8 h arus m elaporkan h a sil penga wa sa n keaman a n pen er ba n gan intern a l kepa d a pimpinan Un it Penyelengga ra Bandar Udara , Ba d an
Us a h a
Ba nda r
Ud a ra
d an
Badan Us aha Angku tan Ud ara a tau b adan
bphn.go.id
- 18 -
hukum lainnya yang m el akukan kegiatan keamanan penerbangan
3 0. Ketentuan Buti r 10 .17 pada Lampiran I Bab X d iubah sehingga
Butir
10 .1 7
m enj a di
berbu nyi
sebagai
berikut:
10.1 7 Un it
Penyelen gga ra
Bandar
Udara,
Badan
Usaha Ban dar Udara, Badan Us aha Angkutan Ud ara ,
Penyelenggara
Pe1aya n an
Naviga si
Penerbangan, dan badan hukum lainnya yang m elakukan kegiatan keamanan penerbangan waj ib m elakukan pengawasan internal secara d an
reguler
p elaksanaan dibuat,
hasil
serta
pengawasan
disusun,
tindak
lanjut
internal
harus
didokumenta sikan
d an
d ila porkan kepada Direktur J enderal.
3 1. Kete n tuan
La mpiran
I Bab XII diubah
seh ingga
berbunyi sebagai berikut:
Unit Penyelenggara Bandar
Udara,
Da d an Usaha
Banda r Udara , Badan Usaha Angkutan Udara, d an ba d an
hukurn
lainnya
yang m el akukan
kegiatan
keamana n penerbangan b ertanggung j a wa b te r hadap p embiaya an d alam rangk a
pemenuha n
kebutu han
pros edur, su m ber daya m anusi a , d an fa silita s yang m emadai serta kebutuhan la in d i bidang keamanan p enerbangan.
32. Judul Lampiran II huruf G diubah s ehingga berbunyi s eba gai berikut: G.
DAFTAR
BARANG
GOODS)
YANG
BERBAHAYA DAPAT
(DANGEROUS
DIBAWA
OLEH
PENUMPANG DAN PERSONEL PESAWAT UDARA.
bphn.go.id
-19-
PasalII Peraturan
Menteri
mi
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan .
Agar
setiap
pengundangan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
Menteri
memerintahkan dengan
mi
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Juli 2016
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd IGNASIUS JONAN
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 201 6
DIREKTUR JENDERAL PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1069 Salinan sesuai dengan aslinya
SRILESTARIRAHAY Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19620620 1989032001
bphn.go.id