PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (PADA BANK NASIONAL DE COMERSIO DE TIMOR-LESTE / BNCTL)
JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
MANAJEMEN
OLEH: CRISTOVÃO JOSE VONG DE OLIVEIRA NIM : 2011120018
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI FAKULTAS EKONOMI MALANG 2015
340
341
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (PADA BANK NASIONAL DE COMERSIO DE TIMOR-LESTE / BNCTL) Cristovão Jose Vong De Oliveira1), Nur Ida Iriani2), R.Y. Susanto3) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Uversitas Tribhuwana Tunggadewi Email:
[email protected]
ABSTRAK Motivasi merupakan kunci utama dalam peningkatan produktivitas keryawan, sedangkan pengalaman kerja berdampak terhadap kuantitas dan kualitas karyawan semakin baik dalam meningkatkan produktivitas keryawan di Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner, observasidan studi pustaka. Metode analisa data yang di gunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan mengunakan program SPSS. Pengujian hipotesis dengan uji t membuktikan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas kerja dengan nilai sebesar 2,655 dan variabel pengalaman kerja berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas kerja dengan nilai sebesar 3,248. Sedangkan hasil uji F membuktikan bahwa variabel motivasi dan variabel pengalaman kerja berpengaruh secara simultan terhadap variabel produktivitas kerja dengan nilai sebesar 14,775. Dengan demikian untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan maka perlunya gaji yang cukup, pimpinan perlu menciptakan suasana yang mendukung bagi seluruh karyawan, menempatkan karyawannya pada posisi yang tepat, artinya menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan karyawan tersebut dan meyediakan fasilitas yang memadai untuk karyawannya. Adapun dalam meningkatkan produktivitas kerja maka faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Kata kunci: Motivasi, Pengalaman Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan Dan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL).
342
THE INFLUENCE OF MOTIVATION AND JOB EXPERIENCE CONCERNING TO THE WORKING PRODUCTIVITY OF EMPLOYEE AT THE NATIONAL BANK–DE COMERSIO DE TIMOR-LESTE/ BNCTL Cristovão Jose Vong De Oliveira1), Nur Ida Iriani2), R.Y. Susanto3) Department of Management Faculty Economics University of Tribhuwana Tunggadewi Email:
[email protected]
ABSTRACT Motivation is the main key in increasing the working productivity of employee, while the job experience was inflected to the quantity also quality of employee better in increasing the working productivity of employee at the national bank De Comersio De Timor Leste (BNCTL). The purpose of this research was knowing the influence of motivation also job experience towards working productivity of the employee at the national bank De Comersio De Timor Leste (BNCTL). The research is quantitative research. The sample used Total Sampling Method in which all populationwere used as the samples. The data collecting methods are questioner, observation, and library study. The data analysis method was Double Linear Regression by using SPSS program. Hypothesis exam used t exam proved that variable of motivation was influenced partially concerning to the variable of working productivity in amount of 2,655 and the variable of job experience was influenced partially concerning to the variable of working productivity in amount of 3,248. While the result of F exam proved that variable of Motivation and job experience were influenced simultaneously concerning to the variable of working productivity in amount of 14,775. Based, on the result that is needed much for giving enough salary to employee. It will increase the working motivation. The leader must effert to create suitable relationship also enjoy to all employees. Positioning the employee in the exact position, means depend on their skill then provide the better facilities for them. There were three measured factors used for increasing the working productivity, they were working quantity, working quality also punctuality. Key words: Motivation, working experience, working productivity of employee and the National Bank De Comersio De Timor Leste (BNCTL).
343
PENDAHULUAN Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja, tetapi ditentukan oleh Sumber Daya Manusia. Tapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting pula. Menurut Sugeng (2003:201),produktivitas mempunyai beberapa pengertian yaitu: Pengertian Phisiologi Produktivitas yaitu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, Hari harus lebih baik dari hari ini. Pengertian ini mempunyai makna bahwa dalam perusahaan atau pabrik, manajemen harus terus menerus melakukan perbaikan proses produksi, sistem kerja, lingkungan kerja dan lain-lain. Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran (output ) dan masukan (input). Perumusan ini berlaku untuk perusahaan, industri dan ekonomi keseluruhannya. Secara sederhana produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung, antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan selama proses berlangsung. (Sugeng, 2003:201) Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Simamora(2004:65), bahwa “produktivitas adalah Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal” (Simamora, 2004:75) Motivasi dan pengalaman kerja yang baik dapat juga menunjang keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya dua faktor tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas kerja yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya (Mangkunegara, 2008:86). Oleh karena itu, perkembangan mutu Sumber Daya Manusia
semakin penting keberadaannya. Hal ini mengingat bahwa perusahaan yang mempekerjakan Sumber Daya Manusia, menginginkan suatu hasil dan manfaat yang baik dan dapat mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. Motivasi dan pengalaman kerja merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang mempunyai motivasi dan pengalaman kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja (Sofyandi dan Garniwa, 2007:47). Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pakaian kerja, jaminan makan siang, rekreasi, tempat ibadah, ruang olahraga, tunjangan hari raya, ruang pengobatan, asuransi, gaji, bonus, upah lembur dan sebagainya. Semua itu diberikan oleh perusahaan, agar seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya benar-benar terjamin sekaligus dapat menciptakan suatu motivasi yang baik guna mencapai tingkat produktivitas (Muchdarsyah, 2005:76). Tingkat pendidikan dan pengalaman kerjapun diutamakan. Khususnya untuk bagian pembukuan atau kantor, minimal berbatas pendidikan SLTA. Sedang bagian produksi minimal berpendidikan SMP. Namun dalam proses perekrutan karyawan, perusahaan lebih mengutamakan calon karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja dari perusahaan yang sejenis. Ini semua diharapkan bisa menciptakan semangat kerja sekaligus prestasi kerja yang tinggi dalam menggapai perwujudan tingkat produktivitas yang baik, seperti yang diharapkan perusahaan (Siagian, 2002:76). Dalam era paska kemerdekaan Negara Timor Leste, masyarakat di negara baru ini banyak mengalami penderitaan setelah semua harta bendanya dihancurkan oleh milisi dan tentara Indonesia dengan kasar dan brutal.Sebelum kita memasuki lembaran baru yaitu tepatnya pada tanggal 20 Mei 2002 sebelumnya negara kita dipimpin oleh PBB dengan nama UNTAET yang dikenal dengan masa transisi yaitu suatu misi PBB dimana tujuannya untuk menyiapkan sistim pemerintahan bagi negara Timor Leste.Dalam masa transisi tersebut kalangan masyarakat bawah kurang mendapat perhatian baik dibidang perekonomian, perumahan, pertanian dan bidang lainnya yang sangat diharapkan oleh
344
masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.Disaat yang kehidupan serba sulit ini masyarakat sangat mendambakan uluran tangan dari pemerintah maupun pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan bantuan guna menyambung hidup mereka. Pada akhir tahun 1999 Bank Nacional Ultramarino (BNU) hadir di negara kita dengan harapan dapat memperbaiki perekonomian masyarakat Timor Leste.Tetapi harapan masyarakat kecil tinggalah harapan karena tujuan BNU pada saat itu lebih mementingkan pelayanan kepada staf internasional yang bertugas di negara kita dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diberi nama (UNTAET).Pada tahun 2001 CEP menyalurkan dana kredit melalui BNU, dimana BNU merupakan satu-satunya bank yang ada di Timor Leste dengan tujuan fasilitas kredit yang disalurkan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang membutuhkan.Pada kenyataan yang ada hanya masyarakat yang mampu dan memiliki harta berupa tanah dan bangunan walaupun sudah dihancurkan oleh milisi namun bisa dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala Desa maka merekalah yang beruntung bisa mendapatkan fasilitas kredit tersebut. Selain bank BNU juga CEP yang mempunyai misi memberikan kredit kepada masyarakat sampai ke desa-desa namun masih banyak kendala yang dihadapi oleh masyarakat karena birokrasi dan sistim manajemen yang kurang professional sehingga dinilai misi CEP tidak berhasil dalam mengangkat taraf hidup masyarakat golongan ekonomi lemah.Melihat kondisi perekonomian masyarakat Timor Leste yang sangat memprihatinkan maka ADB (Asia Development Bank) yang mempunyai misi membantu negara kita bersama-sama dengan beberapa negara donator seperti : Australia, Portugal dan Uni Eropa mengkonsep sebuah Project yang dinamakan Project Manajement Unit - Microfinance Development Project (PMU-MDP). Tujuan dari pada project tersebut adalah untuk mendirikan sebuah Bank Micro keuangan yang sekarang dikenal dengan nama Instituicao de Micro Financas de Timor Leste yang tepatnya diresmikan pada tanggal 13 Mei 2002. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) secara parsial dan simultan.
METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner, observasi dan studi pustaka. Metode analisa data yang di gunakan adalah Regresi Linier Bergandadengan mengunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil penelitian dapat diketahui dari hasil pengujian regresi Linier Berganda sebagai berikut. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil uji regresi yang telah dilakukan dengan penjelasan yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 1: Uji Regresi Linier Berganda
Variabel
B (Unstandardized Coefficients)
Konstanta
8,605
(X1)
0,195
0,013
(X2)
0,534
0,004
Sig
R Square = 0,585 Sumber : Diolah, 2015 Dari tabel 1, dapat dibuat persamaan regresi untuk mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing indikator dari variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) terhadap variabel produktivitas kerja (Y), adapun persamaan regresi yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 8,605+ 0,195+ 0,534 Dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa, ketika tidak ada variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) maka variabel produktivitas kerja (Y) sebesar nilai konsana yaitu sebesar 8,605 namun ketika variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) masing-masing bertambah 1 maka nilai variabel produktivitas kerja (Y) sebesar 9,334.
345
Y
= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) X1 = koefisien regresi (X1) sebesar 0,195 dengan tanda menyatakan bahwa variabel motivasi (X1) mempunyai hubunga yang positif terhadap variabel produktivitas kerja (Y).
Fhitungsebesar 14,775 (Sig. F = 0,000). Jadi Fhitung> Ftabel (14,775>4,026) yang berarti bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja (Y). 2.
Uji t di lakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing item variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) terhadap terhadap variabel produktivitas kerja (Y), adapun besarnya nilai masing-masing pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui pada tabel berikut:
X2 = koefisien regresi (X2) sebesar 0,534 dengan tanda menyatakan bahwa variabel pengalaman kerja (X2) mempunyai hubunga yang positif terhadap variabel produktivitas kerja (Y).
Tabel 3 : Hasil Uji t
Dari hasil analisa didapakan nilai signifikan dari masing-masing variabel kurang dari 0,050 maka variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y). Sedangkan nilai R Square sebesar 0,585 yang membuktikan bahwa secara keseluruhan variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja (Y) sebesar 58,5%.
(X1), (X2)
14,775
4,026
0,000
Sig t
0,516
0,013
3,248
0,562
0,004
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisa yang telah disajikan dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas kerja (Y) dengan nilai UnstadardizedCoefficients (B) untuk variabel motivasi (X1) sebesar 0,195dan untuk variabel pengalaman kerja (X2) sebesar 0,534. Hasil uji F membuktikan bahwa variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh secara bersama-sama/simultan terhadap variabel produktivitas kerja (Y) dengan
Tabel 2 : Hasil Uji F Sig t
2,655
Beta
Berdasarkan tabel, didapatkan nilai thitung variabel motivasi (X1) sebesar 2,655 lebih besar dari ttabel sebesar 2,064 dengan nilai Beta 0,516 artinya variabel motivasi (X1) berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja (Y) sebesar 51,6%. Sedangkan nilai thitung variabel pengalaman kerja (X2) sebesar 3,248 lebih besar dari ttabel sebesar 2,064 dengan Beta 0,562 yang artinya variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh terhadap terhadap variabel produktivitas kerja (Y) sebesar 56,2%. Sedangkan didapatkan nilai siknifikan dibawah 0,050 yang artinya variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh secara siknifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y).
Uji F secarasimultanyaituujistatistuikuntukmengetahu ipengaruhvariabelmotivasi (X1) danvariabelpengalamankerja (X2) terhadapvariabelproduktivitaskerja (Y) secarabersama/universal, berdasarkanhasilanalisa yang telahdilakukanhasilpengujianhipotesisdisajikanp adatabelberikut.
F tabel
(X1)
t tabel
Sumber : Diolah, 2015
Uji F (Simultan)
F hitung
t hitung
(X2)
Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2)terhadap variabel produktivitas kerja (Y). Penjelasan sebagai berikut.
Variabel
Variabel
2,064
Pengujian Hipotesis
1.
Uji t (Parsial)
Sumber : Diolah, 2015 Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan Ftabel dengan Fhitung nilai
346
nilai sebesar 14,775. Sedangkan hasil uji t membuktikan bahwa variabel motivasi (X1) berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas kerja (Y) dengan nilai variabel motivasi (X1) sebesar2,655 dan variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas kerja (Y) dengan nilai variabel pengadaan hadiah (X2) sebesar 3,248.
dan semangat kerja karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan (yang terdiri dari, gaji tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi jabatan), mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya dan meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Mengingat variabel motivasi dan variabel pengalaman kerja berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja maka yang perlu diterapkan oleh Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan yaitu perlu adanya pemberian motivasi dari pimpinan agar kinerja yang diberikan kepada nasabah lebih baik dengan menganggap keseluruhan karyawan tersebut adalah keluarga dan teman kerja. Sedangkan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik maka perlu adanya pengalaman kerja yang cukup sehingga dalam pelayanan tidak mengecewakan nasabah.
Motivasi yang diberikan oleh pimpinan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) harus secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam, dan lain sebagainya. Adapun faktorfaktor yang perlu diketahui pimpina Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) dalam mempengaruhi semangat kerja karyawan sehingga tercapai produktifitas karyawan yang baik yakni, harus menjalani hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, terutama antara pimpinan kerja yang sehari-hari berhubungan dan berhadapan dengan para karyawan, terdapat suatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-anggota lain organisasi. Tujuan organisasi merupakan tujuan bersama harus diwujudkan bersamasama, adanya tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan-kepuasan materi lainnya yang memadai, sehingga imbalan yang dirasakan akan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan terhadap organisasi dan adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir pekerjaan dalam perusahaan yang diberikan kepada karyawan. Sedangkan beberapa cara perlu diterapkan oleh pimpina Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) untuk menignkatkan semangat kerja yaitu dengan memberikan kepada karyawan beberapa bentuk kebutuhan baik yang bersifat materi maupun non materi. Cara dan kombinasi mana yang paling tepat biasanya dari perusahaan tersebut serta tujuan yang ingin dicapai. Menurut Nitisemito yang dikutip kembali oleh Ahmad (2002:420) caracara tersebut seperti memberikan gaji yang cukup, memperhatikan kebutuhan rohani, perlu
Dalam memotivasi kerja maka poin prnting yang harus diketahui pimpinan agar produktivitas kerja karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) semakin baik yaitu untuk poin yang pertama harus terpenuhinya kebutuhan fisiologis yang diartikan bahwa kebutuhan karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) harus seimbang dengan hasil kerja yang diberikan seperti gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan. Adapun poin kedua yaitu adanya rasa aman yang dirasakan oleh seluruh karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) dengan saling menegur satu sama lain serta menghindari perselisih paham antara karyawan serta memberikan fasilitas yang digunakan karyawan dalam keadaan baik dan aman. Untuk poin yang ketiga adanya penghargaan yang didapatkan karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) sesuai prestasi yang didapatkan sehingga meningkatkan produktifitas karyawan yang semakin tinggi. Sedangkan yang harus diketahui pimpinan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) dalam meningkatka produktifitas karyawan yaitu harus mengetahui tujuan pemberian motivasi seperti yang telah dikemukakan oleh menurut Hasibuan (2001:221) sebagai berikut : medorong gairah
347
menciptakan suasana santai, tempatkan karyawan pada posisi yang tepat, perasaan aman dan fasilitas yang memadai. Dalammeningkatkan produktifitas karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) yang semakin baik maka perlunya strategi yang baru dalam penerimaan karyawan dengan menyeleksi kualitas dan kuantitas calon karyawan serta harus ada data penunjang yaitu adanya surat pengalaman kerja yang dimiliki dari perusahaan lain. Adapun agar produktifitas karyawan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) semakin baik maka dalam melatih profesionalisme karyawan maka perlunya pemberian tugas dan jabatan yang bergantian sehingga seluruh karyawan memiliki banyak pengalaman kerja dan bukan hanya terfokus pada satu pengetahuan saja. Untuk mengetahui produktivitas kerja dari setiap karyawan maka perlu dilakukan sebuah pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang ialah diterima secara luas, dengan menggunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Adapun dalam meningkatka produktivitas kerja maka faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu (Simamora, 2004:612). Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahan, sedangkan kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
KESIMPUAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji t membuktikan bahwa motivasi berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan. Motivasi yang diberikan oleh pimpinan Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) harus secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam, dan lain sebagainya.. 2. Hasil uji t membuktikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga perlu adanya pelatihan yang diberikan oleh pimpinan bagi seluruh karyawan agar mengerti keseluruhan seluk beluk pekerjaan di Bank Nasional De Comersio De Timor Leste (BNCTL) yang berdampak pada kuantitas dan kualitas karyawan semakin baik, karena semakin karyawan mempunyai pengalaman kerja yang banyak maka berdampak terhadap peningkatan produktivitas perusahaan. 3. Hasil uji F membuktikan bahwa motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh secara bersama-sama/simultan terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan maka perlunya gaji yang cukup, pimpinan perlu menciptakan suasana santai dengan seluruh karyawan, menempatkan karyawannya pada posisi yang tepat, artinya menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan karyawan tersebut, dan meyediakan fasilitas yang memadai untuk karyawannya. Adapun dalam meningkatka produktivitas kerja maka faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Cetakan Ke8.Bandung : Rosdakarya. Asriyanto. 2013. Pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Kalika Intergraha Semarang. 348
Yang Telah MenerapkanJurnal Standardisasi
GRIFFITH, R., REDDING,S. & VAN REENEN, J. (2004) Mapping the Two Faces of R&D: Productivity Growth in a Panel of OECD Industries. Review of Economics and Statistics n86 vol. 4. p. 883895.
Budiono. 2003. Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES), Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Semarang : UNDIP.
Hasibuan. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung: PT. Bumi Aksara.
CRESPI, G. & ZUNIGA, P. (2012). Innovation and Productivity: Evidence from Six Latin American Countries, World Development Elsevier, vol. 40. p. 273-290.
2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. 2003. Organisasi dan Motivasi. Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta:Bumi Aksara.
Damayanti. 2005. Pengaruh motivasi kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Bening Natural Furniture Semarang. Yang Telah MenerapkanJurnal Standardisasi
2005. Organisasi dan motivasi Dasar peningkatan produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Henry.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Efendi .2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Grasindo.
Foster. 2001. Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM.
2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-3. STIEYKPN, Yogyakarta.
Ghozali. 2005. “ Aplikasi analisi multivariate dengan program SPSS ”. BP Undip.
Robert. Dan Jackson. .2006. Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Raza. 2012. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja manajer dengan keiginan social dan kecukupan angaran manajer sebagai variable intervening. Studi empiris pada perusahaan jasa di kota Lhokseumawe. Yang Telah MenerapkanJurnal Standardisasi
Grifin, R.W. 2003. Manajemen. Jakarta: Erlangga. Griffith, r. Et al. (2006). Innovation and productivity across four european countries. Oxford review of economic policy 22,4. P.483-498.
Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. 349
2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Cetakan ketiga.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sinungan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sofyandi dan Garniwa. 2007.Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Syafarudin. 2001. MSDM. Yogyakarta: BPFE. Teng,
H.S., 2013. Qualitative productivity analysis: Does a nonfinancial measurement model exist? International Journal of Productivity and Performance Management, 63(2): 250-256.
350