Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
TUGAS AKHIR
LINGKUNGAN BISNIS
BISNIS DAN LINGKUNGANNYA
Oleh : Nama : Buchori NIM
: 10.11.3854
Kelas
: S1 TI 2E
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta Tlp. (0274) 884201204, Fax. (0274) 884208, http//www.amikom.ac.id 2011
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Bisnis dan Lingkungannya Abstrak Bisnis dan lingkungan, antara keduanya memiliki hubungan timbal-balik, baik bisnis terhadap lingkungan, maupun lingkungan terhadap bisnis. Bisnis dan lingkungan yang dihadapi Indonesia semakin bergejolak. Hal ini terjadi sejak terjadi krisis perekonomian dan perubahan pemerintah yang disertai gejolak sosial dalam negeri. Perhatian teradap pengaruh bisnis dan dampa faktor-faktor lngkungan menjadi sangat penting. Perubahan lingkungan bisnis dapat terjadi kapanpun juga. Perubahan juga terjadi akibat beberapa faktor dari salah satu ataupun gabungan antara bisnis dan lingkungan. Memasuki era liberalisme dan globalisasi, para pemimpin maupun masyarakat pelaku bisnis serta masyarakat sebagai konsumen, tidak boleh mengabaikan begitu sajaperubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.
Pembahasan Suatu bisnis, untuk menjalankannya diperlukan dasar maupun fondasi yang kuat. Fondasi itu terdiri dari modal, peluang dan manusia sebagai pelaku bisnis itu sendiri. Jika seseorang ingin menjalankan bisnis diperlukan mental dan fisik yang matang. Secara fisik, jelas harus siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi pada fisik. Secara mental harus siap secara batiniah, memiliki jiwa yang kuat dan pemikiran yang dewasa dan matang. Keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada lingkungan. Walaupun seorang manajer perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, tetapi mereka cenderung membuat keputusan bisnis yang menguntungkan lingkungan. Untuk melaksanakan hal tersebut, perlu mengerti bagaimana lingkungan bisnis mempengaruhi perusahaan. Kondisi ekonomi memberi refleksi tingkat produksi dan konsumsi negara tertentu. Area industri secara garis besar juga mempengaruhi ekonomi suatu negara. untuk itu diperlukan area khusus untuk bisnis/industri. Kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi penerimaan dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pengeluaran suatu bisnis, jadi dapat mempengaruhi nilai bisnis tersebut. Kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh perubahan harga yang ditentukan untuk produk. Secara global, lingkungan dunia saat ini berada dalam masa transisi. Komunikasi informasi semakin bermutu dan semakin cepat. Hal ini menyebabkan perubahan lingkungan yang cepat, dinamik dan rumit. Perubahan tersebut sering kali bersifat revolusioner. Perkembangan teknologi transportasi memungkinkan produk yang berupa barang dan jasa dari bagian dunia yang satu menuju ke bagian dunia yang lain dapat terdistribusi dengan jumlah relatif besar, dalam waktu singkat serta dalam harga yang murah. Perubahan lingkungan usaha telah membawa dampak yang sangat besar terhadap misi, visi dan strategi perusahaan. Perubahan yang didorong oleh revolusi, membuat para konsumen semakin menuntut. Persaingan global sebagai akibat revolusi dan kesepakatan-kesepakatan antar negara dalam perdagangan bebas, memaksa perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa untuk melakukan reorientasi strategi. Dalam dunia bisnis, tindakan untuk mencari keuntungan adalah penting. Mereka yang melakukan bisnis tersebut disebut pebisnis. Agar bisnisnya dapat terorganisir di masa depan, maka untuk menjalankannya dibutuhkan pendidikan. Pendidikan tidak harus didapatkan dari pendidikan formal, tetapi juga pendidikan dari hikmah pengalaman hidup dan belajar dari pegalaman orang lain. Bisnis juga berarti kegiatan kerja mencari keuntungan yang mengarah kepada terorganisasinya pekerjaan tapa melanggar hak-hak orang lain. Bagi pebisnis yang melakukan tindakan bisnis tanpa melanggar hak-hak orang lain, bahkan memiliki kepedulian terhadap lingkungan, maka orang-orang seperti itulah yang disebut pebisnis sejati yang berpendidikan, yang bisa menjalankan bisnis secara positif. Seorang pelaku bisnis, tidak serta merta langsung mendapat kesuksesan. Ada perjuangan di dalamnya, tak sedikit pula kemungkinan kegagalan yang akan terjadi. Perjuangan mewujudkan impiannya atau imajinasinya sehingga kelak dapat menjadikan dirinya, keluarganya dan masyarakat sekitarnya bisa mendapat kehidupan yang lebih baik, meski harus bercucuran air mata, pengorbanan emosi yang besar dan kegagalan yang menimpanya. Dalam lingkungan bisnis tak luput dari faktor etika. Etika bisnis yang bisa diartikan dengan suatu refleksi kritis dan penjelasan rasional yang menentukan bisnis itu baik atau buruk. Etika bisnis menjadi salah satu kajian yang amat populer ketika memasuki abad ke-21. Paham klasik yang masih berkembang di Indonesia, “tanggung jawab perusahaan hanyalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mencari keuntungan saja.” Justru paham inilah yang mengakibatkan terpuruknya ekonomi di Indonesia, yang membawa Indonesia ke dalam lubang kehancuran. Konsep etika seharusnya memasuki wacana bisnis, dan wacana bisnis itu sendiri tidak hanya situasi ekonomis saja, melainkan perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai bidang seperti bidang sosial, ekonomi, politik teknologi dan budaya. Dan sudah menjadi kewajiban para pelaku bisnis dan ahli ekonomi untuk membongkar keburukan-keburukan bisnis. Perusahaan-perusahaan besar pada abad ini, sebagian besar telah menerapkan etika bisnis yang bertanggung jawab terhadap sosial, ekonomi dan politik di dalam masyarakat. menentukan visi dan misi yang bersifat sosial dan melibatkan para karyawan dalam membangun dunia bisnis yang lebih baik, dan menghidupkan kasih sayang dan pelayanan yang baik dalam proses perusahaan. Kesenjangan nominal gaji antara penerima terbesar dan terendah tidak terlalu besar dan fasilitas-fasilitas yang diterima oeh mereka para karyawan, akan mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Perempuan yang selama ini menjadi korban tuntutan efisiensi, sekarang ini telah mendapt perhatian dan perlakuan yang layak. Perusahaan-perusahaan besar sekarang ini berlomba-lomba untuk membangun citra perusahaan yang menampilkan akan sadar terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik itu sendiri serta lingkungan sosial dan budaya. Aktifitas bisnis merupakan bagian integral dari wacana ekonomi. Sistem ekonomi yang dilandasi dari kesadaran tentang etika, tidak seperti kapitalisme yang cenderung mengabaikan etika, sehingga aspek nilai-nilai tanggung jawab sosial tidak nampak di dalam sistem ekonomi tersebut. Karena kapitalisme memang tidak berangkat dari etika, melainkan berangkat dari kepentingan baik individu maupun kolektif. Akibatnya timbul unsur eksploitasi di dalamnya. Manusia sebagai individu maupun kolektif, mempunyai kebebasan untuk melakukan aktivitas bisnis. Perlu adanya keseimbangan dan keadilan untuk berbisnis dalam lingkungan yang positif untuk mendapatkan hasil yang positif pula. Itu berarti, pelaku bisnis harus berlaku adil dan seimbang. Keseimbangan berarti tidak berlebihan dalam menejar keuntungan. Dan adil bisa dilakukan dengan memperlakukan karyawan secara baik dan sesuai kaedah pada umumnya. Pertanggung jawaban manusia sebagai pelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab moral atas perilaku bisnisnya, baik kepada masyarakat juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Harta sebagai komoditi bisnis adalah amanah kepada Tuhan yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Kejujuran adalah prinsip essensial di dalam bisnis. Kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Pelaku bisnis
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga berorientasi untuk mensejahterakan masyarakat. Tegasnya, berbisnis bukan sekedar mencari keuntungan, tetapi dengan didasari kesadaran akan nilai etika dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dengan penjualan barang. Seorang pelaku bisnis, juga harus bersikap ramah-tamah dan memiliki toleransi dalam berbisnis. Untuk itulah, jika akan memulai bisnis dan menjadi pelaku bisnis yang menjalankan perusahaan baik manufaktur ataupun jasa, diperlukan pribadi yang tangguh, jiwa yang kuat, mental yang tahan banting dan pikiran yang dewasa serta matang. Dengan begitu bisnis / usaha yang dijalankan bisa berjalan dengan baik serta memiliki kaedahkaedah yang positif yang bisa membawa perusahaan menuju kesuksesan yang sebenarnya.
*****
REFERENSI M. Suyanto, 2007. Strategic Management : Analisis Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Drs. Agustianto, M.A , 2009. Makalah. Etika Bisnis dalam Islam. I Made Nassa, 2000. Perubahan Lingkungan Bisnis. Universitas Airlangga.