• Ban Bias
• Bias Tires
Ka t e g ori b a n b i as Perusa h a a n t erm asu k b a n u n t u k kendaraan berpenumpang, truk ringan, truk dan bis, ban off-the-road, ban untuk keperluan industri, dan ban untuk keperluan pertanian.
The Company’s bias tire category includes passenger cars, light trucks, truck and bus, off-the road tires, industrial tires, and agricultural tires.
Perusahaan memiliki reputasi di pasar ban bias dan produkproduknya telah diterima dengan baik di pasar ekspor dan pasar domestik.
The Co m pany has been w ell established in the bias tire market and its products have been w ell accepted in the Export and Domestic market.
K in e rja Produ ksi
Production Performance
Di tahun 2007, jumlah ban bias yang diproduksi Perusahaan adalah 3,5 juta ban, naik 3% dari 3,4 juta ban di tahun 2006.
In 2007, the amount of bias tires produced by the Company w as 3.5 million tires, a 3% increase from 3.4 million tires in 2006.
Penjualan
Sales
Penjualan ban bias di tahun 2007 melonjak cukup tinggi yaitu sebesar 9% menjadi Rp. 2.031 milyar dibandingkan dengan Rp. 1.857 milyar di tahun 2006 yang disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata. Penjualan ban bias mewakili 31% penjualan konsolidasi Perusahaan.
Sales of bias tire sales in 2007 increased significantly by 9% to Rp. 2,031 billion com pared to Rp. 1,857 billion in 2006 due to increase in average selling price. The bias tire sales represented 31% of the total Company’s consolidated sales.
Penjualan ke pasar domestik me w akili 78% dari total p e n j u a l a n b a n b i as Perusa h a a n d i t a h u n 2 0 0 7 d a n penjualan domestik naik sebesar 17% menjadi Rp. 1.577 milyar dari Rp. 1.351 milyar di tahun 2006. 94% penjualan ke pasar domestik adalah ke pasar Replacement dan sisanya 6% adalah ke pasar OEM.
Sales to the Domestic market represented 78% of the total bias tire sales in 2007 and these domestic sales increased by 17% to Rp. 1,577 billion from Rp. 1,351 billion in 2006. 9 4% o f sa les t o t h e D o m est ic m ark e t w ere t o t h e Replacement market and the balance 6% to the OEM market.
Penjualan ekspor mewakili 22% dari total penjualan ban bias di tahun 2007, penjualan turun sebesar 10% menjadi Rp. 455 milyar, dibandingkan dengan Rp. 506 milyar di tahun 2006. Ban bias Perusahaan telah diekspor ke lebih dari 50 negara di seluruh penjuru dunia.
Export sales represented 22% of the total bias tire sales in 2007 and these sales decreased by 10% to Rp. 455 billion, com pared to Rp. 506 billion in 2006. The Com pany’s bias tires are exported to more than 50 countries around the w orld.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
33
34
• Ban Sepeda Motor
• Motorcycle Tires
Ban sepeda motor produksi Perusahaan telah memenuhi standar mutu yang tinggi sehingga diterima oleh semua produsen sepeda motor di Indonesia. Di pasar replacement, Perusahaan juga dengan aktif melakukan promosi untuk meningkatkan pengenalan akan merek ban perusahaan. Salah satu kegiatan promosi adalah dengan mensponsori kegiatan-kegiatan balap sepeda motor.
The Co m pany’s m otorcycle tires have already met high q u ality st a n d ards acce p t e d by all m o t orcycle manufacturers in Indonesia. In the replacement market, the Company actively promotes its product to increase its bran d a w areness. O ne of t he co n tin u o us pro m o tio n activities is the sponsoring of motorcycle racing events.
Kinerja Produksi
Production Performance
Tingginya permintaan di tahun 2007 menyumbangkan kenaikan volume produksi ban sepeda motor menjadi 14,1 juta ban, atau naik sebesar 13% dibandingkan dengan 12,5 juta ban yang diproduksi di tahun 2006.
Strong demand in 2007 contributed to the increase in motorcycle tire production volume to 14.1 million, a 13% increase com pared to 12.5 million tires in 2006.
Penjualan
Sales
Penjualan ban sepeda motor Perusahaan di tahun 2007 naik sebesar 27% menjadi Rp. 1.222 milyar, dibandingkan den g an Rp . 9 6 5 milyar di tahun 2 0 0 6. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan di pasar Replacement yang mencapai Rp. 951 milyar atau 28% lebih tinggi dari Rp. 745 milyar di tahun 2006. Penjualan ban sepeda motor mewakili 18% total penjualan konsolidasi Perusahaan.
The Com pany’s motorcycle tire sales in 2007 increased by 27% to Rp. 1,222 billion, com pared to Rp. 965 billion in 2006. The increase w as contributed by Replacement market sales that reached Rp. 951 billion or 28% higher than Rp 745 billion in 2006. The motorcycle tire sales represented 18% of the total Co m pany’s consolidated sales.
Penjualan ban sepeda motor Perusahaan terdiri dari 78% penjualan ke pasar domestik replacement dan 22% ke pasar domestik OEM.
The Co m pany’s m otorcycle tire sales consisted of 78% sales to the Do mestic Replacement market and 22% to the Domestic OEM market.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
Kain Ban dan SBR
Tire Cord and SBR
Divisi Kain Ban dan SBR memproduksi bahan baku untuk pembuatan ban, yang terintegrasi sebagai divisi Perusahaan se j a k a k h ir t a h u n 2 0 0 4 . In t e grasi k e d u a d ivisi i n i m enja dikan biaya pro d uksi Perusahaan m enja di lebih kompetitif.
Tire cord and SBR divisions produce ra w materials for the production of tire, and w ere integrated as the Company’s divisions since the end of 2004. The integration of these t w o divisions makes the Company’s production costs more com petitive.
Kain Ban
Tire Cord
Divisi Kain Ban Perusahaan merupakan salah satu produsen k ain b a n t erb esar d i Asia Te n g g ara d a n f asilit asnya dirancang untuk memproduksi kain ban bermutu tinggi. Produk kain ban Perusahaan telah digunakan sebagai bahan baku oleh para produsen ban di Indonesia maupun produsen besar lain di luar negeri. Kapasitas produksi tahunan kain ban Perusahaan adalah sebesar 36.000 ton dan di tahun 2007 komposisi produksinya adalah: 73% kain ban nilon-6, 6% kain ban nilon-66, dan 21% kain ban polyester.
The Co m pany’s Tire Cord Division is one of South-East Asia’s largest tire cord manufacturers and its facilities were designed to produce high quality tire cords. The Company’s tire cords are alre a dy use d as ra w m a t erials by tire m a n u f a c t u r e rs i n I n d o n e si a a n d o t h e r b i g t i r e manufacturers abroad. The Company’s tire cord plant has an annual tire cord production capacity of 36,000 tons and in 2007 the production composition w as: 73% nylon6 tire cord, 6% nylon-66 tire cord, and 21% polyester tire cord.
Di tahun 2007, penjualan kain ban kepada pihak ketiga mencapai Rp. 444 milyar. Penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp. 444 milyar terdiri dari penjualan sebesar Rp. 2 4 2 m ilyar k e p a d a pro d use n-pro d use n b a n l a i n d i Indonesia dan sisanya senilai Rp. 202 milyar diekspor.
In 2007, the tire cord sales to third parties w as Rp. 444 billion. Sales to third party of Rp. 444 billion included Rp. 242 billion sales to other tire manufacturers in Indonesia and balance Rp. 202 billion exported.
Karet S intetis
Synthetic Rubber
Divisi Karet Sintetis Perusahaan menghasilkan Styrene Bu ta diene Ru b b er (SBR) yan g m eru p akan p a brik SBR pertama di Indonesia sekaligus yang pertama di Asia Tenggara. Pabrik SBR ini berkapasitas produksi tahunan sebesar 60.000 ton.
The Company’s synthetic rubber division produces Styrene Butyl Rubber (SBR), w hich is the first Indonesian Styrene Butadine Rubber (SBR) plant and also the first South-East Asia’s SBR Plant. The plant has an annual production capacity of 60,000 tons.
Komposisi tiga produk utama pabrik SBR ini pada tahun 2007 adalah SBR 1712 sebesar 60%, SBR 1502 sebesar 39%, dan SBR 1721 sebesar 1%. Produk-produk SBR Perusahaan telah dikenal dan diterima dengan baik oleh para produsen ban baik di dalam maupun luar negeri.
The composition of three key products from this SBR plant in 2006 is 60% SBR 1712, 39% SBR 1502 and 1% SBR 1721. The Company’s SBR products are already well known and accepted by local and overseas tire manufacturers.
Penjualan SBR kepada pihak ketiga pada tahun 2007 mencapai Rp. 503 milyar. Penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp. 503 milyar meliputi penjualan sebesar Rp. 253 milyar kepada produsen-produsen ban dan produk karet lain nya d i In d o n esia sert a p e nju ala n e ksp or se b esar Rp. 250 milyar.
SBR sales to third party in 2007 reached Rp. 503 billion. Sales to third parties of Rp. 503 billion included Rp. 253 billion sales to tire and rubber related manufacturers in Indonesia and Rp. 250 billion of export sales.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
35
Analisa Kinerja Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Review
Se l a m a t a h u n 2 0 0 7 , Perusa h a a n t e l a h m a m p u mem perbaiki kinerja operasional melalui peningkatan utilitas kapasitas produksi dan meminimalisasi dampak keuangan akibat kenaikan harga barang baku utama yang berkelanjutan. Penerbitan Bond di tahun 2007 dan right issue di akhir tahun 2007 mampu meningkatkan posisi likuiditas Perusahaan secara siknifikan.
During 2007, the Co m pany has im proved its operational performance through Increased production efficiencies and managed to minimize the financial impact arising from continuing key ra w material costs increase. Furthermore, our bond re-tap and rights issue in 2007 im proved our liquidity position significantly.
Penjualan
Sales
Selama tahun 2007, penjualan konsolidasi Perusahaan naik 22% menjadi Rp. 6.660 milyar, dibandingkan dengan Rp. 5.471 milyar selama tahun 2006.
During 2007, the Company’s consolidated sales increased by 22% to reach Rp. 6,660 billion, com pared to Rp. 5,471 billion in 2006.
Penjualan konsolidasi ke pasar domestik di tahun 2007 naik 23% menjadi Rp. 3.565 milyar dan mewakili 54% nilai penjualan konsolidasi Perusahaan. Sementara penjualan konsolidasi ke pasar ekspor mengalami kenaikan sebesar 21% menjadi sebesar Rp. 3.095 milyar dan mewakili 46% nilai penjualan konsolidasi Perusahaan di tahun 2007.
The consolidated sales to the do mestic market in 2007 i n cr e ase d b y 2 3 % t o r e a c h R p . 3 , 5 6 5 b illi o n a n d represented 54% of the Company’s total consolidated sales. W hereas, the consolidated sales to the export market incre ase d by 2 1% t o b eco m e Rp . 3,0 9 5 billio n a n d represented 46% of the Company’s total consolidated sales in 2007.
Pe nju ala n pro d u k b a n di t a h u n 2 0 0 7 n aik 2 4% d ari Rp. 4.625 milyar di tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 5.713 milyar dan memberi kontribusi sebesar 86% dari nilai penjualan konsolidasi Perusahaan. Penjualan produk nonban mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 947 milyar dan memberi kontribusi sebesar 14% dari nilai penjualan konsolidasi Perusahaan. Penjualan produk ban ke pasar domestik di tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 22% menjadi Rp. 3.070 milyar dibandingkan dengan Rp. 2.517 milyar di tahun 2006 yang disebabkan oleh kenaikan volume penjualan ban dan harga jual rata-rata. Penjualan produk non-ban ke pasar domestik mencapai Rp. 495 milyar di tahun 2007. Penjualan produk ban ke pasar ekspor di tahun 2007, naik 2 5% menja di Rp . 2. 6 4 3 milyar dib an din gkan den g an Rp. 2.109 milyar di tahun 2006 juga disebabkan oleh kenaikan volume penjualan ban dan kenaikan harga jual rata-rata. Penjualan produk non-ban ke pasar ekspor di tahun 2007 sekitar Rp. 452 milyar.
36
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
Tire product sales in 2007 increased by 24% from Rp. 4,625 billion in 2006 to Rp. 5,713 billion and contributed around 86% of the Com pany’s total consolidated sales. The nontire product sales rose to Rp. 947 billion and contributed 14% of the Com pany’s total consolidated sales. The domestic sales of tire products in 2007 increased by 22% to Rp 3,070 billion, com pared to Rp. 2,517 billion in 2006 due to increased volumes and average selling prices. The domestic sales of non-tire products reached Rp. 495 billion in 2007. The export sales of tire products in 2007 increased by 25% to Rp. 2,643 billion, compared to Rp. 2,109 billion in 2006 also due to both sales volume increase and average selling price increase. The export sales of the non-tire products remained Rp. 452 billion in 2007.
Laba (Rugi)
Profit (Loss)
Pada tiga kwartal pertama tahun 2007, dimana harga bahan baku utama mulai relatif stabil dan kenaikan harga jual yang mulai efektif telah memberikan margin keuntungan yang lebih baik. Seiring dengan peningkatan penjualan 22%, margin laba kotor perusahaan di tahun 2007 naik menjadi 17,6% dibandingkan dengan 13,4% tahun lalu. Laba kotor Perusahaan mele w ati Rp 1 trilliun menjadi Rp. 1.175 milyar di tahun 2007.
In first t hree q u arters o f 2007, ra w m a terial prices sta bilized, im provin g m argins as price increases ha d already been put in place. As sales gre w by almost 22%, the gross margin in 2007 rose to 17.6%, com pared to 13.4% the year before. Gross profit passed the one trillion mark to become Rp.1,175 billion in 2007.
Laba usaha Perusahaan di tahun 2007 naik sebesar 82% menjadi Rp. 665 milyar dibandingkan dengan Rp. 365 milyar di tahun 2006, dimana biaya operasi naik sebesar 35% terutama disebabkan kenaikan biaya transportasi dan biaya promosi dalam usaha mendukung penjualan Perusahaan. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar diakhir t a h u n 2 0 0 7 b era k i b a t p a d a p e n uru n a n l a b a b ersi h p erusa h a a n se b esar 2 3% m e nja di Rp . 9 1 milyar d ari Rp. 118 milyar di tahun 2006, karena sebagian kewajiban perusahaan dalam mata uang US Dollar, sehingga pada akhir 2007 tercatat kerugian kurs sebagai hasil translasi k e w a ji b a n m a t a u a n g asi n g se b esar Rp . 1 3 2 m ilyar dibanding tahun lalu yang mencatat keuntungan laba kurs Rp. 316 millyar. Pembayaran dividen sekitar Rp. 5 per saham sama seperti tahun 2006. Beban bunga naik disebabkan penambahan obligasi di tahun 2007.
The Com pany’s operating income in 2007 increased by 82% to Rp. 665 billion compared to Rp. 365 billion in 2006, even as operating expenses rose 35% on higher transportation costs as fuel prices jumped and promotion costs to support sales. Due to a w eaker Rupiah at the end of 2007, w e booked a 23% decrease in net income to Rp. 91 billion from Rp.118 billio n in 2 0 0 6 d u e t o o ur US D ollar d e n o m in a t e d liabilities, w hich caused a non-cash forex translation loss of Rp.132 billion in 2007 com pared to a gain of Rp. 316 billion in the year before. Dividend payment will again account for Rp. 5 per share as in 2006. Interest expense increased due to our additional bonds in 2007.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
37
Aktiva
Assets
Ak t i v a L a n c a r
Current Assets
Per tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp. 3.445 milyar yang sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas sebesar Rp. 573 milyar, investasi sementara sebesar Rp. 758 milyar, piutang usaha sebesar Rp. 666 milyar, dan persediaan sebesar Rp. 936 milyar. Aktiva lancar di tahun 2007 naik sebesar Rp. 1.022 milyar yang berasal dari penerbitan obligasi untuk pembiayaan barang modal dan keperluan riset dan pengembangan sert a h asil rig h t issu e u n t u k ke p erlu a n m o d al kerja perusahaan.
As at 31 Decem ber 2007, the Com pany had Rp. 3,445 billion of current assets consisting mainly of cash and cash equivalent of Rp. 573 billion, temporary investments of Rp. 758 billion, trade accounts receivables of 666 and inventories of Rp. 936 billion. The current assets increased by Rp. 1,022 billion, reflecting our bond-re-tap for capex and R&D purposes as w ell as our rights issue in 2007 for net w orking capital.
Aktiva Tetap Aktiva tetap Perusahaan per tanggal 31 Desember 2007 n aik m enja di Rp . 3 . 2 7 0 milyar dib an din gkan d en g an Rp. 3.185 milyar per tanggal 31 Desember 2006. Kenaikan ini dise b a b ka n ole h a d a nya p e n a m b a h a n m esin d a n p eralatan p a brik d an b an g u nan seh u b u n g an d en g an ekspansi fasilitas produksi Perusahaan.
38
F i x e d Ass e t s Th e C o m p a ny’s fixe d asse ts a t 3 1 D ece m b er 2 0 0 7 increased to Rp. 3,270 billion, com pared to Rp. 3,185 billion at 31 Decem ber 2006. This increase w as due to additional machinery and factory equipment and buildings related to the Com pany’s production facility expansion.
Kewajiban
Liabilities
Se c ara t o t al , k e w aji b a n Perusa h a a n p er t a n g g al 3 1 Desember 2007 adalah sebesar Rp. 6.069 milyar, naik 18% dari Rp. 5.141 milyar per tanggal 31 Desember 2006 yang disebabkan oleh penerbitan obligasi tambahan sebesar USD. 95 juta. Akibatnya, jumlah kewajiban tidak lancar Perusahaan naik dari Rp. 3.894 milyar per tanggal 31 Desember 2006 menjadi Rp. 4.509 milyar per tanggal 31 Desember 2007. Kewajiban lancar naik dari Rp. 1.247 milyar per tanggal 31 Desember 2006 menjadi Rp. 1.560 milyar per tanggal 31 Desember 2007 dikarenakan sekitar USD 52 juta dari wesel bayar akan jatuh tempo di akhir tahun 2008. Arus kas internal perusahaan cukup untuk membayar wesel bayar yang jatuh tempo.
In aggregate, the Company’s total liabilities at 31 December 2007 w as Rp. 6,069 billion, a 18% increase from Rp. 5,141 billion at 31 December 2006 due to the US$ 95 million retap of our 2005 Bonds. The Co m pany’s total a m ount of non-current liabilities increased from Rp. 3,894 billion at 31 December 2006 to Rp. 4,509 billion at 31 December 2007. Current liabilities increased from Rp. 1,247 billion at 31 December 2006 to Rp 1,560 billion at 31 December 2007 as around US$52 million of our Global note will mature at the end of 2008. O ur internal cash flo w will be sufficient to repay this maturing debt.
Ekuitas
Shareholders’ Equity
Nilai ekuitas Perusahaan naik sebesar Rp. 251 milyar per tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp. 2.386 milyar dibandingkan dengan Rp. 2.135 milyar per tanggal 31 Desember 2006 terutama disebabkan oleh right issue pada akhir tahun 2007 yang menambah jumlah saham yang ditempatkan dan disetor sebesar 10% menjadi total 3.485 juta saham.
The Com pany’s equity increased by Rp. 251 billion as of 31 Decem ber 2007 to Rp. 2,386 billion, com pared to Rp. 2,135 billion at 31 Decem ber 2006 as the rights issue in 2007 increased the num ber of subscribed and paid-up shares by 10% to 3,485 million.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
Aspek Pemasaran | Market Outlook Meskipun adanya kekhawatiran akibat resesi di Amerika Serikat, tingginya laju inflasi di Indonesia dan tingginya harga – harga produk komoditas yang dapat berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan, manajemen masih memiliki pandangan masa depan yang positif di tahun 2008. Di pasar ekspor, Gajah Tunggal dapat dipandang sebagai produsen ban dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut akan berakibat bagi konsumen yang memiliki anggaran yang terbatas dikarenakan penurunan daya beli, memiliki kemungkinan lebih besar untuk membeli ban produksi Perusahaan. Selain itu, keberadaan distribusi penjualan Perusahaan secara geografis tersebar di seluruh benua, menyebabkan Perusahaan dapat mengatasi penurunan aktivitas ekonomi di pasar tertentu. Di pasar domestik replacement, permintaan pasar masih kuat, kh ususnya di sekm en b an sep ed a m o t or, yan g disebabkan penjualan sepeda motor di Indonesia adalah cukup kuat di tahun- tahun yang akan datang.
Brand Equity TireZo n e a d ala h sala h sa t u in ovasi Perusa h a a n ya n g mencerminkan tekad Perusahaan untuk terjun di pasar ban ritel. TireZone adalah toko retail yang bekerjasama dengan Michelin yang menyediakan beberapa merek kelas dunia seperti GT Radial, Michelin, dan BF Goodrich berserta jasa servis ban untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sampai akhir 2007, Perusahaan telah membuka 30 toko ritel di kota-kota besar seluruh Indonesia. Di samping, masih dipergunakan media periklanan yang konvensional, seperti billboard, koran, radio, dan televisi, Perusahaan juga secara teratur menggunakan program promosi yang inovatif, termasuk “ lucky-draw “ dengan hadiah mobil, sepeda motor, bagi perserta rally GT Treasure Hunt. Selain itu, Perusahaan juga mensponsori acara balapan sepeda motor dan mobil di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Despite the challenges of a possible US recession, higher inflation in Indonesia as w ell as higher com modity prices might pose to our Co m pany, the m anagement has a positive outlook for the year 2008. In the export market Gajah Tunggal is generally vie w ed as a good value budget tire manufacturer. Hence, for price conscious costu mers, facing a decrease in purchasing po w er, might actually increase the demand for our tires. Furtherm ore, as the sales distribution of the co m pany is geographically evenly spread over different continents, it could cushion a slo w do w n in any one particular market. In the domestic replacement market, demand is expected to remain strong, especially in the motorcycle tire segment, as sales of motorcycles in Indonesia is expected to remain very strong in the co ming years.
Brand Equity TireZone illustrates one of the innovations that reflect the Co m pany’s intent to capture the Indonesian retail tire market. TireZone, a m ulti-brand platform retail outlet working in partnership with Michelin, offers various brands of w orld class tires such as GT Radial, Michelin, and BF Goodrich - together with tire-related services that cater to tire consu mers’ needs. By the end of 2007, the Co m pany has opened 30 outlets in major cities throughout Indonesia. Beside its continuin g use of conventional a dvertisin g media, such as billboard, newspaper, radio, and television, t h e C o m p a n y h as a lso re g u l a rly u t ili z e d i n o v a t ive promotional programs, w hich include luxury lucky dra ws with prizes of automobiles and motorcycles, GT Radial Treasure Hunt Rally, and sponsorship of motorcycle and auto mobile racing teams in Indonesia and abroad.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
39
Jaringan Distribusi yang Luas
Strong Distribution Network
Perusahaan telah membangun jaringan distribusi yang kuat b a i k d i d a l a m m a u p u n d i l u ar n e g eri .Ba n pro d u ksi Perusahaan dijual melalui lebih dari 50 dealer di seluruh Indonesia dan dapat dibeli dari agen-agen distribusi di lebih dari 80 negara di seluruh dunia.
The Co m p a ny h as d evelo p e d a stro n g d o m estic a n d international distribution net w ork. The Co m pany’s tires are sold through more than 50 dealers located throughout Indonesia and can be purchased from distribution agents in more than 80 countries all over the w orld.
Perusahaan melanjutkan inovasinya dengan menggunakan jalur distribusi baru di pasar domestik yaitu dengan menjual melalui outlet hipermarket. Sejak tahun 2007, Perusahaan mulai menjual produknya di beberapa outlet Carrefour di kota-kota besar di Indonesia.
In its eff ort t o f urt her u tilize in n ova tive distrib u tio n channels, the Co m pany has also begun to sell its tires to d o m estic cust o m ers in hip erm arts. Since 2007, t he Co m pany’s products are offered in selected Carrefour outlets in a fe w major cities in Indonesia.
Kerjasama dengan Produsen Ban Terkemuka
Alliance with Leading Global Manufacturer
Perusah aan m eru p akan p art ner secara ko n trak u n t uk membuat ban sesuai pesanan produsen ban terkemuka di dunia. Sebelumnya, Perusahaan pernah memproduksi ban b a g i p erusa h a a n-p erusa h a a n b a n t erk e m u k a se p ert i Yohohama dan Pirelli. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, kontrak-kontrak ini telah dihentikan pada tahun 1995 dan tahun 2001.
The Co m pany is a contract manufacturer for a couple of leading global tire com panies.
Sejak t a h u n 2 0 0 1 , Perusa h a a n m elaku ka n kerjasa m a produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah Perusahaan ban terkemuka dari Finlandia, untuk memproduksi ban mobil berpenumpang, termasuk ban musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia. Di bulan M ei 2004, Perusahaan melakukan kerjasama b isn is d e n g a n M ic h eli n , sa l a h sa t u p erusa h a a n b a n terkem uka di d unia yan g ju g a meru p akan pemeg an g sa h a m b aru Perusa h a a n d a n m e m ili k i 1 0% sa h a m Perusahaan. Melalui perjanjian off-take, Perusahaaan setuju untuk memproduksi hingga mencapai 5 juta ban per tahun pada tahun 2010, beberapa merek ban dalam group M ichelin, untuk p asar di luar In d onesia. Berd asarkan p erj a n j i a n d istri b usi , M i c h e l i n m e nye t u j u i u n t u k mendistribusikan ban-ban Michelin & BF Goodrich melalui jaringan distribusi Perusahaan di Indonesia. Perusahaan juga melaksanakan kerjasama lisensi dengan Inoue Rubber Company (IRC), perusahaan ban sepeda motor terkemuka di Jepang, untuk mem produksi dan menjual ban sepeda motor dengan merek IRC di Indonesia sejak tahun 1973.
40
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
In the past, the Company had manufactured tires for leading tire co m p a nies such as Yoko h a m a a n d Pirelli. Th ese contracts have since been mutually terminated in 1995 and 2001. Since 2001, the Company has entered into a manufacturing a gree m e n t w it h N o kia n Tyres Gro u p , a le a din g tire manufacturer based in Finland, to produce a selected range of passenger car tires, including winter (sno w) tires, for markets outside Indonesia. In M ay 2004, the Co m pany entered into business coo p era tio n a gre e m e n ts w it h M ich elin , a le a d in g tire manufacturer in the w orld and a ne w shareholder of the Co m pany with a shareholding of 10% of the Co m pany’s shares. Pursuant to an off-take agreement, the Co m pany h as a gree d t o m a n ufact ure 5 millio n tires of cert ain Michelin’s associated brands per year by 2010, for markets outside of Indonesia. Under a distribution agreement, Michelin will allo w their Michelin and BF Goodrich brand tires to be distributed through the Company’s distribution net w ork in Indonesia. The Co m pany also holds a license agreement with Inoue Rubber Company (IRC), a leading motorcycle tire company b ased in Ja p an t o m an ufact ure an d sell IRC bran ded motorcycle tires in Indonesia since 1973.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pert u m b u h a n PT. G aja h Tu n g g al Tb k. u n t uk m enja di p erusa h a a n b a n ya n g d i p erh i t u n g k a n t i d a k h a nya didukung oleh profesionalisme dan inovasi, tetapi juga oleh komitmen kuat kami untuk menerapkan standar yang tinggi dalam melaksanakan Good Corporate Governance (GCG).
PT. Gajah Tunggal Tbk’s gro w th to become an established tire m a n u f act urer w as su p p ort e d n o t o nly by p r o f e ssi o n a l is m a n d i n n o v a t i o n , b u t a ls o b y o u r com mitment to pursue a high standard of good corporate governance (GCG).
Pendekatan GCG Perseroan
GCG Approach
Selama tahun 2007 Perusahaan berhasil meningkatkan keseluruhan performa keuangannya. Peningkatan ini tidak terlepas dari kemampuan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
During 2007, the Company managed to improve its overall financial perform ance. This im provement w as further aided by the management’s ability to im plement good corporate governance (GCG) principles.
D a l a m m e n era p k a n pri nsi p-pri nsi p G C G t erse b u t , manajemen Perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk mencanangkan dan memelihara GCG sebagai bagian p en tin g d ari b u d aya d an nilai-nilai Perusahaan yan g melekat pada setiap diri karya w an di seluruh jajaran organisasi.
In im ple m en tin g t he GCG principles, t he Co m p a ny’s management has taken steps to promote and nurture GCG as an important part of the Company’s culture and values t o b e a d o p t e d by all e m ployees a t all levels o f t h e organization.
Dew an Pengelola
Governing Boards
Pengelolaan operasional rutin Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris, yang anggota-anggota-anggotanya ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Di samping itu, Perusahaan juga memiliki Komite Audit yang dikepalai oleh salah satu Komisaris Independen Perusahaan.
The m anagement of the day-to-day operations of the Com pany is carried out by the Board of Directors (BO D) under the supervision of the Board of Com missioners (BOC), the members of which were appointed by a general meeting of shareholders. In addition, the Company has an Audit Committee that is chaired by one of its Independent Com missioners.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, anggota de w an pengelola bertindak berdasarkan informasi yang lengkap, niat baik, dengan prinspi kehati-hatian serta kepedulian, dan demi kepentingan Perusahaan serta para pemegang sahamnya. De w an pengelola melaksanakan tugas-tugasnya secara independen, hati-hati, dan selalu berpegang pada prinsip ke t erb u ka a n , d a p a t d i p erc aya , d a p a t d i p ert a n g g u n g jawabkan, bertanggung jawab, dan adil. Ketaatan pada prinsip-prinsip ini penting dalam membangun kepercayaan para pemegang saham dan stakeholder lainnya.
In performing their tasks, the governing board mem bers act on a fully informed basis, in good faith, with due dilig ence a n d care, a n d f or t he b est in terest o f t he Com pany and its shareholders. The governing board performs its duty independently, c a re f u lly a n d w i t h a d h ere n c e t o t h e p ri n ci p l es o f transparency, accountability, responsibility, and fairness. A dherence to these principles is crucial in building the Company’s trust w orthiness to its shareholders and other stakeholders.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
41
Peran Komisaris
Commisioners Role
Perusahaan memahami peran penting yang dijalankan Komisaris dalam rangka melindungi kepentingan seluruh pemegang saham. Para komisaris Perusahaan adalah figur independen yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam industri terkait, serta hukum dan peraturan keuangan dan pasar modal.
The Company also realizes that the role of Com missioners is very i m p ort a n t i n pro t ect i n g t h e i n t erests o f i ts s h a r e h o l d e rs. T h e C o m p a n y ’s c o m m issi o n e rs a r e independent professionals with extensive experience and kno wledge in the industry, as w ell as in the financial and capital market la ws and regulations.
De w an Ko misaris bertang gung ja w ab dan berw enang mengawasi tindakan Direksi, serta memberikan nasehat k e p a d a D e w a n Dire ksi jik a d i p a n d a n g p erl u . D e w a n Ko m isaris b erh a k m e m p ero l e h a kses a t as i n f orm asi Perseroan secara tepat waktu dan lengkap.
BOC is responsible and fully authorized to supervise the Directors’ performance, and to provide advice to the Board of Directors as necessary. The BOC is entitled to access any corporate inform ation in a timely and co m prehensive manner.
Dalam melaksanakan tugasnya dan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan peraturan Bursa Efek Jakarta, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit Independen yang dikepalai oleh seorang Komisaris Independen.
To assist the BOC in discharging their role, an Independent Audit Com mittee, with an Independent Com missioner as its head w as established in conformance with the rules and regulations of the Jakarta Stock Exchange.
Sepanjang tahun 2007, Dewan Komisaris mengadakan 4 kali rapat resmi, dengan persentasi kehadiran 86%. Pada ra p a t-ra p a t t erse b u t , De w a n Ko misaris m en g kaji d a n menyetujui usulan yang diajukan oleh Dewan Direksi.
During 2007, the BOC held 4 formal meetings, with an average attendance of 86%. In these meetings, the Board of Co m missio ners revie w e d a n d a p prove d pro p osals sub mitted by the Board of Directors.
Peran Direksi
Director's Role
De w a n Direksi Perusa h a a n b ert a n g g u n g ja w a b u n t uk memimpin perusahaan dan memformulasikan kebijakankebijakan yang sesuai dengan filosofi dan akte pendirian perusahaan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Th e C o m p a ny’s B O D is resp o nsi b le f or le a d i n g t h e Com pany and for formulating Com pany policies in line w i t h t h e C o m p a ny’s p h iloso p hy a n d i ts A rt icles o f Association, in conformance with applicable la ws and regulations.
Tugas utama Dewan Direksi adalah memimpin Perusahaan dengan berpegang pada tujuan Perusahaan, memelihara dan mempergunakan aset dan sumber daya perusahaan dengan cara yang profesional dan bertanggung ja w ab. Dewan Direksi diwajibkan untuk mengadakan rapat secara teratur, nam un, bila terjadi perm asalahan yang harus ditangani dengan segera, juga wajib untuk mengadakan rapat mendadak.
The BO D’s main responsibility is to lead the Co m pany to w ard meeting its objectives, w hilst safeguarding and utilizing its assets and resources in a professional and resp onsible m anner. The BO D is req uired to con d uct m ee tin gs re g ularly, b u t m ay also h old u nsch e d ule d meetings as needed
Dewan Direksi mengadakan 12 kali rapat resmi pada tahun 2007, dengan rata-rata persentasi kehadiran 95%. Pada rapat-rapat tersebut, Dewan Direksi membahas performa operasional dan keuangan serta pengembangan bisnis Perusahaan. Keputusan-keputusan penting yang dihasilkan pada rapat tersebut dilaporkan pada rapat rutin dengan Dewan Komisaris. Berdasarkan laporan tersebut, Dewan Komisaris memberikan masukan dan/atau persetujuan.
42
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
The BO D held 12 form al meetings in 2007, w ith an average attendance of 95%. In these meetings, the BO D d iscusse d t h e C o m p a ny’s o p era t io n al a n d fin a n cial performance, as well as the development of the Company’s business. The key decisions made in these meetings w ere reported in regular meetings to the BOC. Based on these reports, the BOC gave their advice and or approval.
Komite Audit
Audit Committee
Guna menjaga obyektifitas serta kemandirian, tugas-tugas Komite Audit meliputi pengawasan terhadap Unit Audit Internal maupun Auditor Eksternal Perusahaan. Komite Audit juga bertugas melakukan pengkajian atas rencana, pelaksanaan, hasil, sekaligus tindak lanjut dari sebuah hasil audit. Komite Audit juga secara aktif berpartisipasi dalam m e m ili h A k u n t a n Pu b lik , m e n g eva l u asi k e m a m p u a n kemandiriannya, serta menyusun kriteria evaluasi terhadap kinerjanya serta melakukan evaluasi berdasarkan kriteria tersebut.
The Audit Com mittee’s duties include the supervision of both Internal Audit Unit and External Auditors to maintain independency and objectivity. This entails revie wing the audit plan, execution, and result, as w ell as overseeing the follo w up to the audit result. This com mittee also actively participates in the selection of the Public Accountant, evaluates its ability to keep its independence, establishes evaluation criteria for its work, and performs the evaluation based on the criteria.
Komite Audit memiliki hak penuh serta akses tak terbatas terhadap semua catatan, karyawan, sumber daya dan dana, dan juga aset Perusahaan lainnya dalam menjalankan tugasnya. Selama tahun 2007, Komite Audit melaksanakan 4 kali pertemuan resmi dengan manajemen, yang dihadiri oleh Komisaris Independen Perusahaan sebagai Ketua Komite Audit, dan anggota-anggota Komite Audit.
The Audit Com mittee has full and unlimited access to any records, employees, resources and funds, as w ell as other assets of the Company in performing its duty. Th r o u g h o u t 2 0 0 7 , t h e A u d i t C o m m i t t e e h e l d f o u r meetings with management, w hich w ere attended by the Com pany’s Independent Com missioner, in his role as the Audit Com mittee Head, and the mem bers of the Audit Com mittee.
Sekretaris Perusahaan
Company Secretary
Sebagai perusahaan publik yang mematuhi dan mentaati hukum, peraturan dan ketentuan pasar modal perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan. Tugas utama dari Sekretaris Perusahaan adalah memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi dan mentaati hukum, peraturan dan ketentuan p asar m o d a l . Se l a i n d ari t u g as t erse b u t , Se kre t aris Perusa h a a n b erf u n gsi se b a g a i j uru b i c ara d a l a m mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan dan pencapaian Perusahaan kepada para pemegang saham, investor, analis p asar m o d a l , m e d i a m assa , p u b li k sert a l e m b a g a penyelenggara dan pengawas Pasar Modal.
As a public listed com pany that com plies and abides by the laws, regulations and stipulations in the capital market, the Company has a Corporate Secretary. The main duty of the Co m pany Secretary is to ensure that the Co m pany com plies with and abides by the la ws, regulations and stip ula tio ns in t h e ca pit al m arke t . In a d ditio n , t h e C o m p a ny Secre t ary f u n c t i o ns as t h e sp e a k er i n c o m m u n ic a t i n g p o lici es a n d a c h i e v e m e n ts o f t h e Co m p a ny t o sh are h old ers, invest ors, ca pit al m arke t analysts, mass media, the general public, govern ment officials and capital market supervisor.
Akuntan Eksternal
External Auditor
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan Juni 2007, Perusahaan memutuskan untuk menunjuk Ka n t or A ku n t a n Pu blik O sm a n Bin g Sa trio & Reka n , anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu International untuk menjadi auditor eksternal Perusahaan pada periode 2007.
A cc or d i n g t o t h e Ju n e 2 0 0 7 G e n era l Sh are h o l d ers M eeting, the Com pany decided to appoint Registered Public Accountans Osman Bing Satrio & Partner, a member of Deloitte Touche Tohmatsu International as its external auditor for the period of 2007.
Pengelolaan Risiko
Risk Management
Kemampuan Perusahaan yang berkesinambungan dalam memberikan nilai-nilai kepada para stakeholder sangat tergantung pada kemampuannya untuk peka terhadap b erb a g a i risi k o ya n g re l eva n d e n g a n o p erasi nya ,
The Company’s continued ability in providing values to its stakeholders relies on its ability to sense the different risks relevant to its operation, to put in place a mechanism to m o n i t o r t h o se risks, a n d t o h a n d l e t h e d i f f e r e n t
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007
43
44
menempatkan suatu mekanisme untuk memonitor risikorisiko tersebut, dan menangani situasi di luar rencana yang muncul dari risiko-risiko tersebut. Dalam operasinya, risiko-risiko pasar yang dihadapi oleh Perusahaan adalah: risiko mata uang asing, harga bahan baku, dan biaya energi.
contingencies arising fro m them. In its operation, the Company is exposed to the follo wing market risks: foreign currency risk, raw material price risks, and energy cost risks.
Risiko mata uang dihadapi Perusahaan melalui aktivitas p e m b i aya a n ya n g m e n g g u n a k a n m a t a u a n g U SD , sementara belanja bahan baku impor Perusahaan relatif seimbang dengan pendapatan ekspor yang diterima dalam mata uang asing, sehingga meminimalisasikan risiko mata uang asing operasional.
The Co m pany is exposed to the currency risks through its financing, w hich used USD denominated instruments. The Com pany’s purchases of im ported ra w materials are in relative balance w ith m ore than half of its revenue it receives w ere in foreign currencies, in effect minimizing its currency risks from operations.
Risiko bahan baku dihadapi Perusahaan karena gejolak harga bahan baku utama yang digunakan Perusahaan, ya n g d i p erj u al b elik a n se b a g ai k o m o d i t as. Risik o i n i b iasa nya d a p a t d it a n g a ni se b a gia n a t a u seluru h nya dengan menyesuaikan harga produk Perusahaan terhadap pelanggan.
The Co m pany is exposed to the fluctuation of its key ra w material prices, w hich are com modities. This exposure can usually be partially or fully com pensated for adjusting its product prices to the Com pany’s customers.
Risiko biaya energi dihadapi Perusahaan karena gejolak biaya energi, yang pada umumnya berkorelasi dengan h arg a m i nya k d u n i a . U n t u k m e m p erk e cil risik o i n i , Perusahaan telah melakukan diversifikasi penggunaan energi melalui penggunaan gas alam yang lebih murah di samping pemakaian minyak solar dan listrik yang dipasok oleh PLN.
The Company is exposed to the fluctuation of energy costs, w hich generally correlate to global oil prices. To minimize this exposure, the Company diversified its energy usage to include an ability to use the cheaper natural gas as an energy source in addition to diesel fuel and electricity supplied by PLN.
Pengendalian Internal
Internal Control
Perusahaan yakin bahwa hadirnya sistem nilai yang kuat dan sistem pengendalian internal merupakan kondisi yang perlu untuk memastikan bahwa strategi dan kebijakan yang ditentukan oleh De w an Pengelola dilaksanakan sebaikbaiknya oleh setiap tingkat unit usaha Perusahaan.
The Company believes that the presence of a strong value and a system of internal control is a necessary condition to ensure that the strategy and policy defined by the Governing Board is executed in earnest by all levels of the Com pany’s business units.
De w an Direksi secara teratur menekankan pentingnya sistem pengendalian internal yang kuat melalui berbagai j a l ur, t erm asu k d a l a m ra p a t ru t i n o p erasi o n a l d a n kesempatan-kesempatan lainnya.
The BO D co m m unicates the value and im portance of having a strong internal control regularly through various channels, including regular operational meetings and other opportunities.
Sistem pengendalian internal Perusahaan dilakukan melalui penerapan Prosedur O perasi Standar, dokumentasi dan audit berkala ISO/TS 16494, dan implementasi Aplikasi Oracle untuk mengelola dan mengendalikan keuangan, distribusi, dan proses produksi Perusahaan.
Th e syst e m o f i n t er n a l c o n t r o l i n t h e C o m p a n y is i m p le m e n t e d t h r o u g h t h e a p p lic a t i o n o f st a n d ar d operating procedure (SOP), ISO/TS 16494 documentation and its regular audit, and the im plementation of Oracle A p plica tio n t o m a n a g e a n d co n trol its fin a ncial, distribution, and manufacturing operations.
Perusahaan juga telah menugaskan departemen audit internal untuk melakukan pengkajian operasional tiap unit usaha secara berkala untuk memastikan bah wa tingkat pengendalian internal yang diterapkan oleh sistem-sistem di atas telah memadai dan efektif.
The Co m p a ny h as also est a blishe d a n in tern al a u dit department to perform regular revie ws of the operation of each business unit to ensure that the internal control level d efine d by t he a b ove syste ms is a d e q u a te a n d effectively applied.
PT. Gajah Tunggal Tbk. 2007