Lembaga Amil Zakat Nasional
Certificate No: 10071 ISO 9001:2008
Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011
Berkah Silaturahim Edisi Februari 2015 / Rabi’ul akhir - Jumadil Awal 1436 H
Majalah Donatur Yatim Mandiri Juli 2016 / Ramadhan - Syawal 1437 H
ü Melanjutkan Amalan Bulan Ramadhan ü Dzikir Santri Suburkan Tanaman ü Problem Obesitas Pada Anak
Donatur:
144.836
Harta Kita yang Hakiki, Milik Kita yang Abadi
F A. Masjid Ulul Albab
Pintu Gerbang
D1. ASRAMA SISWA D1. Asrama Siswa D1
D2
C1
D3
D4
F
D2. Asrama Siswa
C2
C1. Sekolah Icmbs
Kampus Kemandirian
Info lebih lanjut hubungi Kantor Layanan Yatim Mandiri terdekat
Mata Hati
“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (HR. Bukhari - Muslim)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
1
Yayasan Yatim Mandiri VISI Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Ya m MISI
Fajar Anugra Tama
1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa 2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.
YATIM MANDIRI Lembaga yang luar biasa
Puput Silviana Dewi Alhamdulillah bersyukur bisa ketemu lembaga yatim mandiri dan ikut serta melakukan kewajiban berbagi dengan anak yatim.
Pembina
.
Andi Salfa Nasyifa
Yusuf Zain, S.Pd, MM Bendahara Ir. Bimo Wahyu Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI Direktur Fundraising Zaini Faisol Direktur Operasional Drs. Sodikin, M.Pd Direktur Pendistribusian Hendy Nurrohmansyah dan Pendayagunaan Direktur ICMBS Dr. Margono Direktur MEC Muklis, ST H. Mutrofin, SE Imam Solikin GM Regional Office III Andriyas Eko V, SP . . , . Penasehat Hukum H. Mahfud, SH
Yatim mandiri membuat hati anak-anakku tenang dan senang..amin
Meriana Meriana Yatim Mandiri Membangun Sinergi Meraih Kemenangan.
Via SMS ya m mandiri Hj. Susiama - 08133181XXXX Alhamdulillah saya bersyukur bisa menjadi bagian dari yatim mandiri, majalahnya memberi tambahan ilmu, wawasan dan semangat dalam beribadah.
HEAD OFFICE Graha Yatim Mandiri Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232 Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757 Website: www.yatimmandiri.org Email:
[email protected]
Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:
atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol, Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo Reporter : M. Irsyad Layout : Hilya,dan Asfol. Fotografer : Wirawan Sirkulasi : Naura Diterbitkan oleh : Yayasan Yatim Mandiri Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757 E-Mail :
[email protected] ISSN : 1410-542X
8
Permata Syariah BNI
02901445144
-
-
2244900000 -
BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400 BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2 Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No. 11 Bojonegoro Telp. (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B cinere estate Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0835 4774 2008, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.
2424Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila didalamnya tidak ada persatuan dan kerjasama untuk taat kepada Allah. “Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Ibnu Majah). Silaturahim tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Rasulullah SAW bersabda, “Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus.” (HR. Bukhari). Kalau kita bersilaturahim kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahim sebenarnya. Itulah tema bahasan utama pada Rubrik Bekal Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Juli 2016. Serta kami juga menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik lainnya. Semoga Majalah Yatim Mandiri kali ini semakin informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi para donatur. Tak lupa, segenap Redaksi Majalah Yatim Mandiri mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin.
2-3
4
Prol Majalah
Bekal Hidup
8 9
Hikmah Oase
10
Data Program
11
Jendela
12
Move On 13
12
Cermin
Tausiyah
14
4
14
16-17 Solusi Islam 18-19 Smart Parenting 20 Komik Anak 21
23 26
Doa & Karyaku
Dapur 24 25
Fenomena 28 29 30
Kinerja Silaturahim Penerima Manfaat
31
Naik Kelas
32
Pintu Rezeki
34 35 36-39 40
23
Pustaka & Iklan Solusi Sehat
Iklan Kemandirian kabar Nusantara Catatan
26
32
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. (0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Blok A no. 2 Magersari Sidoarjo. Telp. (031) 8921021, 085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 08510577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.
33
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Bekal Hidup
Berkah Silaturahim
S
ilaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila didalamnya tidak ada persatuan dan kerjasama untuk taat kepada Allah. “Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Ibnu Majah). Tidak Sekedar Minta Maaf Silaturahim tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturahim itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Rasulullah SAW
4
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
bersabda, “Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus.” (HR. Bukhari). Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturahim. Apalagi kalau kita bersilaturahim kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahim yang sebenarnya. Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, “Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah.” Para sahabat pun bertanya, “Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?” Beliau kemudian bersabda lagi, “Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahim kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian
Bekal Hidup bersabar ( jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh.” (HR. Hakim). Dalam hadis lain dikisahkan pula, “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?” tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. “Tentu saja,” jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahim.” (HR. Bukhari Muslim). Mempererat Tali Persaudaraan Bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok, menggunjing, dan
memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT. Sebagai umat yang besar, kaum muslim memang diwajibkan ada yang terjun di bidang politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya, karena tanpa itu kita akan dipermainkan dan kepentingan kita tidak ternaungi secara legal di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun demikian, berbagai kelompok yang ada harus dijadikan sarana berkompetisi untuk mencapai satu tujuan mulia, tidak saling menghancurkan dan berperang, bahkan lebih senang berkoalisi dengan pihak lain. Sebagai umat yang taat, kita berkewajiban untuk mendukung segala kegiatan yang menyatukan langkah berbagai kelompok kaum muslimin dan mempererat tali persaudaraan diantara kita semua. Wallahu'alam.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
5
Bekal Hidup
Manfaat Silaturahim
6
Selain Ibadah yang wajib, banyak lagi ibadah mendapat penilaian yang baik dari Allah SWT, salah satunya dalam Islam menyuruh umatnya memperbanyak silaturahim dengan siapapun dan dimanapun. Sebab dalam kehidupan keseharian, setiap individu selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Silaturahim merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia, sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shaleh ini. Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahim. Kini dapat kita mengerti, betapa pentingnya silaturahim dalam Islam. Maka, melihat pentingnya silaturahim tersebut, berikut ini beberapa manfaat silaturahim, yaitu:
yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.” 3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahim. 4. Disenangi oleh manusia. 5. Membuat iblis dan setan marah. 6. Memanjangkan usia. 7. Menambah banyak dan berkah rezekinya. 8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik. 9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan. 10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT. 2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Rasulullah SAW bersabda, “Amal
Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang suka bersilaturahim.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Haram Memutus
Bekal Hidup
Tali Silaturahim Rasul ullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang shalatnya Manusia dituntut tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai untuk saling mempererat tali silaturahim antara suami karena menjengkelkannya, budak yang satu dengan lainnya, tidak dibenarkan yang melarikan diri, orang yang mendendam sesama manusia untuk saling bermusuhan dan saudaranya melebihi 3 hari, peminum saling menyakiti. Dikatakan bahwa seseorang yang khamar dan imam shalat yang tidak telah memutuskan tali silaturahim, maka ia akan disenangi makmumnya.” dilaknat oleh Allah SWT. 3. Rumahnya tidak dimasuki malaikat rahmat. “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya akan membuat kerusakan di muka bumi dan malaikat tidak turun kepada kaum yang memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka didalamnya ada orang yang memutuskan itulah orang-orang yang dilaknati Allah SWT dan silaturahim.” ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya 4. Orang yang memutuskan tali silaturahim penglihatan mereka.” (QS. Muhammad: 22-23) diharamkan masuk surga. Rasulullah SAW Silaturahim merupakan wujud iman kita kepada bersabda, “Terdapat 3 orang yang tidak Allah SWT dan hari akhir, dan juga dasar tegaknya akan masuk surga, yaitu: orang yang suka Islam. Allah SWT menyuruh kita untuk saling minum khamar, orang yang memutuskan tali mengenal dan berbuat baik dengan sesama (QS. silaturahim dan orang yang membenarkan An-Nisa: 36). perbuatan sihir.” Dengan demikian, akan terwujud rasa kasih sayang yang terjalin dalam jalinan ukhuwah Dengan demikian, sangatlah kita harus Islamiyah. Nikmatnya ukhuwah Islamiyah akan menjaga tali silaturahim di antara sesama terasa bila sesama kita juga mengerti akan manusia, serta tetaplah menjaga tali pentingnya saling membantu dalam kebaikan. persaudaraan kita agar menjadi hamba Allah Itulah yang kita harapkan. Bahkan semua orang SWT yang dicintaiNya.(*) merindukannya. Berikut merupakan dampak yang ditimbulkan jika silaturahim diantara sesama manusia telah terputus. Dan hal tersebut akan berpengaruh kepada dunia dan akhirat kelak, diantaranya: 1. Segala amalnya tidak berguna dan tidak berpahala. Walaupun kita telah beribadah dengan penuh keikhlasan, tetapi bila kita masih memutus tali silaturahim dan menyakiti hati orangorang Islam yang lain, maka amalannya tidak ada artinya di sisi Allah SWT. (QS. Muhammad: 22-23) 2. Amalan shalatnya tidak berpahala.
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah SWT dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
7
Hikmah
Silaturahim, Resep Hidup Bahagia Oleh: Samsul Zakaria, S.Sy. Alumnus Program Studi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII Yogyakarta
“K
uncinya adalah silaturahim, khususnya kepada alim-ulama,” tutur seorang kakek yang sudah berusia senja. Hal itu ia ungkapkan saat ditanya resep hidupnya yang selalu segar, sehat, ceria, dan bahagia hingga tua-renta. Dengan demikian silaturahim membawa dampak positif lahiriah dan batiniah. Silaturahim bukan saja menyehatkan jiwa, tetapi menghasilkan energi positif bagi tubuh, sehingga sehat dan bahagia. Silaturahim adalah ‘menyambung kasih sayang’. Orang Indonesia lebih sering menyebutnya dengan silaturahmi. Bila ditelaah dari sisi bahasa, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara ‘silaturrahim’ dan ‘silaturahmi’. Meskipun tidak bisa ditampik ada keterikatan antara keduanya. Kedua istilah itu samasama berasal dari kata shilah artinya sambungan atau menyambung. Rahim artinya kasih sayang, sementara rahmi maknanya kandungan. Silaturrahim lebih universal dan silaturahmi lebih spesifik. Dalam konteks sosial, maka yang pas dan yang benar adalah silaturahim. Hadits Rasulullah yang masyhur tentang ‘hubungan antara sesama manusia’ konteksnya juga silaturahim, bukan silaturahmi. Dalam hadits dimaksud dikatakan; sesiapa saja yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya melanggengkan hubungan (kasih sayangnya) dengan sesama. Sementara Al-Quran membahasakan ‘silaturrahim’ tersebut dengan istilah al-arhām (QS. an-Nisā’: 1). Dalam ayat tersebut anjuran menjaga silaturahim disandingkan dengan perintah takwa kepada Allah SWT. Hal tersebut paling tidak menunjukkan betapa pentingnya menjaga silaturahim. Sementara itu, dalam konteks pembagian warisan ada istilah dzawilarhām. Maksudnya adalah mereka yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan si mayit. Mungkin ada sebagian muslim yang bertanya, bagaimana mungkin silaturahim bisa memanjangkan usia? Sementara usia adalah
8
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
ketetapan Allah yang tidak mungkin diubah. Menanggapi hal tersebut ada sebagian ulama yang memiliki pendapat bijak. Pertama, bahwa usia memang sudah ditentukan, namun atas kuasa Allah maka semuanya mungkin saja terjadi. Artinya bisa saja karena ‘berkah’ silaturahim kemudian Allah berikan tambahan usia. Kedua, bahwa yang dimaksud dengan panjangnya usia adalah ‘usia kebaikan’. Maksudnya, seseorang boleh jadi sudah bersemayam di alam baka. Namun kebaikannya terus dijadikan contoh dan teladan oleh mereka yang hidup di dunia. Jasadnya memang tidak hadir di dunia, namun ruhnya masih menyemangati siapa saja untuk melakukan kebaikan. Kebaikan yang diteruskan tersebut menjadikan ‘kisah baik’ seseorang menyejarah dan bertahan lama. Ketiga, bahwa yang dimaksud bertambahnya usia adalah semakin banyaknya porsi usia yang digunakan untuk melakukan kebaikan. Sebab manusia boleh jadi jatah usianya sama-sama 60 tahun. Namun kesempatan melakukan kebaikan dengan jatah yang sama tersebut tentu berbeda. Mereka yang gemar menjaga silaturahim, Allah berikan kesempatan untuk beramal lebih banyak. Termasuk silaturahim yang dijaganya adalah kebaikan pula di sisi Allah. Tiga alasan di atas adalah berkaitan dengan ‘rezeki batin’. Sementara untuk rezeki fisik, mereka yang terus menjaga hubungan baiknya dengan siapapun lebih banyak jalan rezekinya. Sebab manusia itu yartaziqūna ba’dhuhumba’dhā, saling memberi rezeki. Silaturahim di era sekarang sebenarnya menjadi lebih mungkin. Mereka yang dipisahkan oleh hamparan daratan dan lautan dapat mengikat persahabatan lewat media sosial (medsos). Meskipun hal tersebut tidak boleh mengurangi semangat untuk bertemu langsung. Silaturahim adalah cara memperbanyak sahabat supaya hidup lebih nikmat. Selamat bersilaturahim!(*)
Oase
Silaturahim Perekat Jiwa Lapangkan Rezeki Oleh: Drs. Usman Daud, MA. Konsultan Hukum Islam dan Keluarga “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam: 96) Rasa kasih sayang dalam diri manusia bisa berkembang seiring adanya komunikasi sebagai salah satu jalan untuk mempererat hubungan, baik dilakukan dengan cara “sambung rasa, sambung raga dan sambung jiwa,” dengan jalan ini terpupuk rasa kasih sayang yang mendalam diantara sesama muslim. Allah memberi pelajaran pada kita selain dalam ayat di atas juga pada ayat yang lain (QS. al-Isra’: 26) untuk satu tujuan yang amat mulia dan berkah, yaitu memberikan kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya dan kepada orang miskin juga orangorang dalam perjalanan tanpa berlebihan. Hak keluarga-keluarga dekat ada pada dua dimensi yang harus dilakukan secara seimbang, sehingga mampu menjadi perekat batin dan membawa kepada keberkahan hidup dalam bentuk financial. Hak itu adalah; hak untuk dikunjungi (silaturahim) tanpa harus membawa status yang menyebabkan seseorang itu gengsi jika dia berkunjung kepada keluarganya yang memiliki status sosial yang lebih rendah. Sebaliknya juga demikian, keluarga yang tidak mampu memiliki beban yang luar biasa ketika berkunjung kepada keluarga yang lebih mampu. Ketika kedua belah pihak sudah meninggalkan status sosial, maka betapa indahnya jalinan kasih yang ditimbulkan dari silaturahim ini.
Hak lainnya adalah membantu meringankan beban di dalam hidup secara financial atau untuk membangun kelayakan ekonomi dalam hidup. Jika semua keluarga berkonsentrasi untuk membangun kehidupan ekonomi keluarga (yang tidak mampu) maka tidak ada orang yang menjadi beban kehidupan bagi orang lain dalam masyarakat. Inilah hebatnya bagaimana orang muslim ingin membangun kebersamaan dan memupuk nilai-nilai luhur silaturahim. Hidup ini terasa sangat indah dan menentramkan jiwa. Dilapangkan rezeki dengan sebab dibelanjakan kepada keluarga dan orang-orang yang tidak mampu berdasarkan janji Allah dan Rasul-Nya, bahwa siapa saja yang berbuat baik dengan hartanya akan dibalas oleh Allah sepuluh sampai tujuh ratus kali. Dipanjangkan umur dengan sebab silaturahim, baik diartikan dengan makna hakiki atau makna majazi. Ada hal yang perlu diketahui, bahwa walau umur itu sudah tetap adanya tapi Allah SWT tetap menjadikan dunia ini sebagai daarul asbaab berdasarkan sunnah yang ditetapkan oleh Allah. Saling berkunjung, saling mendoakan adalah salah satu sebab keberkahan umur ditambah oleh Allah, sehingga menjadi buah tutur bagi generasi yang akan datang dan teladan bagi setiap orang. Sahabat Anas r.a. membawa satu riwayat dari Nabi dalam “Ashabus Sunan” Rasulullah SAW bersabda, “Pada Hari Kiamat, ada tiga macam orang yang berada di bawah naungan 'Arsy Ar-Rahman: 1. Orang yang bersilaturahim, akan dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya, dan kuburnya akan diluaskan. 2. Wanita yang ditinggal mati suaminya dan ia tidak menikah karena memelihara anak-anaknya yang masih kecil hingga menginjak dewasa. 3. Orang yang menyiapkan makanan kemudian mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin. Wallahu a’lam.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
9
Pesantren Kemandirian
Jendela Jendela
Dzikir Santri, Suburkan Tanaman
S
uasana damai Desa Jatirejo, Gemolong, Sragen, menawan hati Dedih Kurniawan. Alumni FMIPA Malang kelahiran Madiun ini, menikmati berproses bersama santri Pesantren Kemandirian Mandiri Entrepreneur Center binaan Yatim Mandiri. Di pesantren ini, anak-anak lulusan SMA usia 1921 tahun belajar tentang integrated farming. Sebuah konsep bertani yang ramah lingkungan, memadukan pertanian, peternakan, dan perikanan. Saat ini tanah seluas 1 hektar mereka kembang kan. Tanah tersebut adalah wakaf dari keluarga Slamet Martorejo. Pengolahan tanah wakaf menghasil kan produk unggulan. Mulai dari beras berkualitas, buah dan sayuran organik, aneka produk olahan lele, bibit buah tin dan pohon bokasi plus. Lelaki ramah penggemar tumis brokoli ini, bertekad tak hanya melahirkan alumni yang bisa mandiri melalui bertani. Tapi juga petani yang kaya hati. Itulah kenapa, para santri dididik untuk selalu berdzikir ketika mengolah tanah, merawat tanaman dan peliharaan. Satu sisi, hati petani lebih damai, sisi lainnya tanaman jadi tersirami dengan energi positif dzikir. “InsyaAllah yang seperti ini akan menjadikan kita lebih harmoni dengan alam, dan alam pun terjaga
kelestariannya,” ujar bapak 2 anak ini. Lebih unik lagi, konsepnya tehnik perawatan lele. Kolam sengaja dibentuk bundar. Karena Dedih yakin, dengan sistem bioflok akan memudahkan aerasi dan sirkulasi air. Kolam tak lagi memiliki sudut mati, sehingga lele lebih leluasa bergerak. Tak berhenti disitu. Lelaki kelahiran 1979 yang sejak 2009 bergabung dengan Yatim Mandiri ini, juga menerapkan konsep tawaf di kolamnya. Dia percaya, bakteri berkembang biak lebih optimal dengan melakukan gerakan berputar berlawanan dengan dengan arah jarum jam. Dalam dispilin ilmu fisika disebut Hukum Faradai. Jadilah kemudian, ketika ditebarkan benih lele dengan jumlah lebih banyak daripada di kolam bentuk kotak, aliran air cenderung berputar seperti arus tawaf. Residu pakan terkumpul di tengah, dan berproses menjadi flok-flok ketika ditambah probiotik. Efek positifnya pertumbuhan plankton dalam kolam sebagai pakan lele jauh lebih cepat dan berlipat. “Lele-lele yang makin rajin tawaf, apalagi berjamah, akan lebih cepat tumbuh kembangnya. Panen Insya Allah lebih berlimpah. Sebuah pelajaran bagi kita. Makin rajin manusia bergerak sesuai orbit Allah, hidup juga makin berkah,” jelasnya dengan yakin. (hq) Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
11
Move on
Era Solutif Oleh: Jamil Azzaini Penasehat Yatim Mandiri
M
enurut kajian IBM, dunia sekarang semakin efisien. Dampak turunannya, orang tidak mudah tergoda belanja karena “merk” atau brand, tetapi apakah produk atau jasa tersebut memberikan solusi bagi dirinya atau tidak. Sekarang sudah dimulai era solusi bukan gengsi. Maka, Anda tidak perlu heran apabila naik pesawat dan bertemu dengan para direksi yang duduk di kelas ekonomi. Apabila Anda seorang pebisnis, maka jawablah pertanyaan berikut, “Apakah produk atau jasa Anda memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapai para pengguna? Solusi apa yang Anda tawarkan? Apakah solusi yang Anda tawarkan sejalan demgan kebutuhan zaman?” Bagi Anda yang bekerja, jawablah pertanyaan berikut, “Apakah Anda sering mendiskusikan masalah atau mendiskusikan mencari solusi atas masalah yang Anda hadapi? Apakah Anda sumber masalah atau sumber solusi? Apa buktinya bahwa Anda sumber solusi? Solusi apa saja yang sudah Anda tawarkan?” Begitu pula dalam kehidupan berumahtangga,
12
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
carilah solusi atas berbagai persoalan yang Anda hadapi. Bukan sibuk mencari kambing hitam atas berbagai masalah yang menimpa keluarga Anda. Sering-seringlah bertanya, “Bagaimana agar masalah ini tuntas?” Bukan banyak bertanya, “Mengapa masalah ini terjadi?” Bagi Anda yang punya profesi seperti saya, sebagai seorang trainer, sekarang bukan saatnya lagi Anda jualan modul atau paket training. Industri training sudah berubah, saatnya Anda jualan solusi yang Anda tawarkan. Materi training sangat dinamis dan tidak boleh terpaku dengan modul yang Anda punya. Fokuslah kepada solusi yang bisa Anda bantu. Memberikan solusi atau menunjukkan jalan agar orang lain menemukan solusi memang perlu energi dan memerlukan kecerdasan. Maka, teruslah meningkatkan kapasitas diri agar Anda menjadi bagian dan berkontribusi di era yang solutif ini. Apabila Anda tidak solutif, bersiaplah untuk tertinggal, terkubur dan akhirnya nama Anda lenyap tak terdengar. Salam SuksesMulia!(*)
Cermin
Putri Dwi Andari
Menjadi Public Speaker Yang Handal Di tengah pesatnya kemajuan zaman, selain nilai akademis yang memadai, kemampuan soft skill juga wajib dimiliki untuk meraih cita-cita maupun pekerjaan yang diidamkan. Salah satu soft skill yang tidak pernah usang oleh waktu dan malah penting di saat sekarang ini adalah public speaking. Public speaking adalah kemampuan seseorang untuk berbicara di depan umum, kemampuan berkomunikasi yang baik dan bagaimana menyampaikan informasi kepada orang lain dengan efektif. Tidak semua orang berani bicara di depan umum, tidak semua orang berani mengemukakan pendapat secara terang-terangan. Namun bukan berarti public speaking tidak bisa dipelajari! Contohnya saja Putri Dwi Andari. Sukses mencatatkan namanya menjadi salah satu public speaker paling hits saat ini, committee Hijabers Community yang juga ibu rumah tangga ini berbagi ilmu public speaking, terutama bagi muslimah Indonesia. Berawal dari kesukaannya mendengarkan radio dan megagumi penyiar radio yang begitu luwes dalam membawakan acara, Putri menjadi
terinspirasi ingin seperti mereka. “Awalnya dulu waktu SMA berbicara di radio, terus ternyata saya suka akhirnya pas di dunia kuliah saya coba melamar menjadi penyiar di salah satu radio terkenal Jakarta. Alhamdulillah masuk dan akhirnya saya jadi suka dunia public speaking karena di dunia ini sangat dinamis, saya bisa ketemu banyak orang baru, saya bisa banyak belajar untuk menyampaikan pesan dengan baik. Ternyata disitu membutuhkan skill khusus, tidak asal gitu. Dan akhirnya berlanjut jadi MC,” ujarnya. Skill khusus yang dimaksudnya adalah penguasaan materi ketika berbicara dan juga intonasi artikulasi. Kemampuan public speaking juga ada relasinya dengan kesuksesan seseorang karena mampu berbicara dengan baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan meninggalkan impresi mendalam kepada orangorang lain yang ditemui. “Kita pastinya dituntut untuk bisa menyampaikan pesan atau informasi agar yang mendengar kita tertarik apa yang kita sampaikan. Nah jika kita dapat menyampaikan sesuatu dengan tehnik yang benar, pastinya itu menjadi indikator kita sukses menyampaikan yang ingin kita sampaikan,” jelasnya. Sebagai public speaker yang juga sering mengangkat tema Islam memberikan kesan tersendiri kepada spokeperson sebuah brand hijab ternama ini. “Perasaan saya seneng banget, bisa tetep aktif dunia islam, bisa berbagi ilmu, dan kita bisa meperlihatkan ke orang-orang ya, kalo muslimah itu ga kaku, kita juga bisa smart, percaya diri. Kita sebagai muslimah harus berani, dalam artian kepercayaan diri kita harus bagus. Kalau misal kita diam saja, kita ga bisa dong ya membawa aura positif ke yang lain,” tuturnya. “Bagi yang belum, saran saya mulai sekarang harus dan coba diperbaiki, bisa banyak belajar dari buku, seminar-seminar, sering dengar radio orang, kursus-kursus, gak ada yang salah dan terlambat ya menurut saya. Ketika merasa nervous bergantung juga pada penguasaan materi, jadi kuasai materi dengan baik dan dalam, persiapkan dengan baik,” katanya.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
13
Tausiyah
Melanjutkan Amalan Ramadhan Oleh: Ustad Arifin Ilham
B
elum terlambat jika kita ingin mengevaluasi tentang kesuksesan Ramadhan yang baru meninggalkan kita. Di antara ukuran kesuksesan penempaan Ramadhan, ada pada empat amalan berikut ini. Jika terjaga dan apalagi meningkat, insya Allah, sukseslah Ramadhannya. Dan, boleh jadi dialah yang paling berhak menyandang gelar al-muttaqiin, orang yang bertakwa. (QS Al-Baqarah: 183). Pertama, tetap mau berpuasa. Karena kita berada pada bulan Syawal, puasa yang dimaksud adalah puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Bulan yang menyimpan arti dan pesan luhur sebagai bulan peningkatan amal. Abu Ayyub al-Anshari ra meriwayatkan, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa
14
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim). Hadis tersebut tidak semata-mata dilihat dari sudut pandang bilangan puasa yang hanya enam hari, tapi juga dilihat dari sudut pandang puasanya. Puasa Syawal merupakan salah satu bukti nyata amal saleh berupa puasa yang terus berlanjut, tidak menurun. Syawal adalah kelanjutan Ramadhan, baik dalam keterkaitan bulan-bulan Hijriah (Qamariah), maupun kelanjutan amal-amal saleh. Semangat kita dalam beramal saleh, baik itu yang sifatnya ibadah personal maupun sosial, tidak boleh kendur. Maka, amalan yang kedua sebagai ukuran kesuksesan Ramadhan adalah tradisi tadarus (membaca) Al-Quran. Kebiasaan membaca Al-Quran ini minimal harus terjaga, syukur-syukur meningkat. Membaca Al-Quran menunjukkan sikap kecintaan seorang Muslim kepada Allah dan RasulNya. Dengan membaca Al-Quran, seorang Muslim berarti berkomunikasi dengan Allah SWT. Selain itu, pembaca AlQuran akan diberi reward (balasan) 10 kebaikan dari setiap satu huruf yang dibaca. Dari Al-Quran yang dibaca, maka pembacanya akan terbimbing oleh
Tausiyah petunjukNya, diantaranya berupa keadaan hati yang tenang, pikiran yang jernih, dan amalan yang terjaga. Bila terbiasa membaca Al-Quran, pembicaraannya penuh hikmah, sehingga orang mau mendengar. Jika berdoa, tidak ada penghalang. Melazimkan Al-Quran akan dapat syafaat sakaratul maut, baik di alam kubur maupun di akhirat kelak. Amalan ketiga adalah shalat malam. Di bulan Ramadhan kita telah terbiasa shalat tarawih. Oleh karena itu, di bulan Syawal dan di bulan-bulan berikutnya tahajud bisa menjadi amalan primadona dan khas untuk aktivitas malam kita. “Pada malam hari, hendaklah kamu shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Isra: 79). “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunah di waktu malam.” (HR. Muslim). “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu waktu. Dan seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan di dunia maupun di akhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT
akan memberinya. Dan, itu berlaku setiap malam.” (HR. Muslim). Keempat, sedekah. Sedekah merupakan penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; bagai sebutir benih yang ditanam akan menghasilkan tujuh cabang, yang pada tiap-tiap cabang itu terjurai seratus biji (QS. al-Baqarah: 261). Selain itu, seorang hamba akan mencapai hakikat kebaikan dengan sedekah (QS Ali Imran: 92).(*)
“Pada malam hari, hendaklah kamu shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Mudahmudahan Tuhan mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Isra: 79).
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
15
Solusi Islam
Tata Cara
Sujud Sahwi Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur
Assalammualaikum Wr. Wb Ustad Navis selaku pengasuh rubrik Solusi Islam pada Majalah Yatim Mandiri, saya ingin bertanya perihal Sujud Sahwi. Ketika salat kita ada yang kurang rakaatnya atau disaat lupa, kita harus melakukan sujud sahwi. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Sujud Sahwi dilakukan sebelum salam, atau sesudah salam? 2. Bagaimana tata cara sujud sahwi yang benar ? Karena selama ini saya hanya menjadi makmum saat sedang dilaksanakannya sujud sahwi. 3. Adakah doa khusus ketika sujud sahwi? Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan bimbingan ustad Navis, saya mengucapkan terima kasih. Lukman, Sidoarjo
Jawaban: Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Pak Lukman yang saya hormati. Sujud sahwi atau sujud karena lupa itu termasuk yang dianjurkan bagi orang yang lupa tidak tasyahuud
16
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
awal, tidak baca qunut Subuh atau jumlah rakaat. Baiklah pengasuh jawab pertanyaan Anda: 1. Sujud sahwi dikerjakan sebelum salam tapi boleh juga sesudah salam. Hal ini berdasarkan hadits shahih dari Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jikalau salah seorang diantaramu ragu-ragu dalam shalatnya, hingga tak tahu berapa raka'at yang sudah dikerjakannya, apakah
Solusi Islam
tiga ataukah empat, maka baiknya ia menghilangkan mana yang diragukan dan menetapkan mana yang diyakini, kemudian sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Muslim). Dalam shahih Bukhari dan Muslim disebutkan pula mengenai cerita Dzulyadain bahwa beliau pernah pula Sujud Sahwi sesudah salam. 2. Bertakbir sekali kemudian sujud dua kali bangun dari sujud kemudian salam. Hal ini dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin Buhainah, “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224, dan Muslim no. 570). Atau kalau sujud sahwi setelah salam,
dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, “Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573). 3. Ya bacaannya dalam sujud sahwi seperti berikut ini: “Subhana man laa yanaamu wa laa yashuw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa). Tapi boleh baca doa seperti sujud biasa. Wallahu a’lam bissahwab. (*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
17
Smart Parenting
Makanan Pengantar Rasa (Sayang) Oleh: Elly Risman Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati
A
da beberapa cerita menarik tentang makanan yang kami bahas di antara kami akhir-akhir ini. Yang pertama adalah beberapa teman yang tidak makan nasi sama sekali. Ada teman yang anak remajanya diet nasi dan menggantinya dengan sumber karbohidrat lain, karena ingin punya badan yang aduhai. Ada juga yang… nah ini menarik: dia sedang melakukan penelitian mengenai adiksi, dan ingin merasakan apakah bisa orang lepas dari sesuatu yang adiktif sifatnya. Dia menilai dirinya selama ini tak bisa lepas dari nasi, sehingga dia bereksperimen tak makan nasi selama 1 bulan. Sukses? Ya, dengan susah payah. Cerita lain mengenai nasi adalah tentang anak teman kami, hampir 3 tahun usianya, yang tidak suka makan nasi dari kecil. Ia makan segalanya, kecuali nasi. Ibunya sudah membawanya kesana kemari, sampai suatu hari ia bertemu dokter yang melegakan. Kata dokternya, ya anak ibu ‘bule’, gak suka nasi. Tidak masalah selama dia makan cukup dan sehat. Tak semua orang tua setuju dengan pendapat dokter ini. Tanpa makan nasi, apalagi dalam masa pertumbuhan, anak tidak akan tumbuh dengan baik, menurut mereka. Akhirnya teman kami itu ‘dihujat’ di medsos. Teman lain bercerita bahwa anaknya tidak mau lagi makan frozen food karena dia pikir tidak sehat. Ada
18
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
juga ibu yang pusing karena anaknya mempermasalahkan apakah makanan Jepang kecapnya halal. Seorang teman lain menceritakan bahwa anak-anak remajanya sulit ditanya ‘mau makan apa?” ketika mereka makan di luar. Tadinya sang ibu merasa sebal karena dia kira anak-anaknya malas berpikir. Namun, dengan dialog yang tenang, akhirnya sang ibu menemukan alasan yang sebenarnya: sang anak tidak memandang perlu makan apa, karena dia sudah mencoba hampir semua makanan di mal-mal di sekitar tempat tinggal mereka. Sekarang yang lebih penting adalah kumpul bersama keluarga, apapun makanannya. Beberapa teman saya menceritakan bahwa mereka juga sudah hilang keinginannya untuk makan sesuatu yang spesifik. Di antara obrolan itu, saya mencatat dua hal: saat ini banyak ibu-ibu
Smart Parenting
yang membeli makanan di luar, bukan masak sendiri; dan anak-anak ternyata punya pendapat dan sikap sendiri tentang makanan. Beberapa hari setelah diskusi seru itu, kebetulan saya bertemu dengan teman lama yang sekarang tinggal di luar kota. Ia punya kebiasaan yang menurut saya luar biasa: setiap kali ia memasak untuk anak-anaknya, ia lantunkan doa kepada Allah agar makanan yang ia masak untuk anak-anaknya menyehatkan, membuat anaknya shaleh dan shalehah, selamat di dunia dan di akherat, dan sebagainya. Setiap kali ia menyiapkan bekal untuk anak-anaknya, ia selipkan pesan kecil yang menunjukkan betapa cintanya ia pada mereka. Hasilnya? Ia merasakan kehangatan yang semakin besar dengan anak-anaknya (ia single parent). Saya jadi merenung: Apa sudah betul konsep saya tentang makanan yang saya berikan kepada anak-anak? Apakah sekedar mengisi perut mereka, atau memuaskan appetite mereka? Atau agar mereka sehat dan tumbuh besar? Apakah saya sudah memberikan makanan yang halal dan toyib kepada mereka? Apakah selama ini saya hanya berpikir keras tentang menu dan resep masakan? Apakah saya cuma peduli tentang apakah makanan ini kurang garam atau terlalu pedas? Apakah saya menyiapkan makanan ‘asal ada’ atau selalu
menyiapkannya dengan penuh kasih sayang disertai doa dan harapan seperti yang teman saya lakukan? Apakah kita makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Jawabannya biarlah untuk saya sendiri. Begitu juga Anda, jika Anda berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Selamat menyiapkan makanan untuk keluarga Anda.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
19
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
21
Muslimah
Muliakanlah
Ibumu
B
agi anak, orang tua adalah orang terdekat yang seharusnya dijadikan sandaran untuk mendapatkan kasih sayang. Terlebih seorang ibu. Allah menjadikan seorang wanita mulia dengan kedudukannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu adalah manusia yang kerap kali menjadi tujuan kita bertumpu. Di saat sedih, di saat membutuhkan semangat, atau bahkan di saat butuh bantuan, ibu selalu ada untuk kita. Seorang ibu, laksana malaikat yang dikirim Allah SWT kepada setiap anak. Melimpahkan kasih sayangnya, memberikan perlindungannya, dan melakukan segala pengorbanan demi kebahagiaan anak-anaknya. Tak terukur perjuangan seorang ibu di kala hamil, rasa sakit dahsyat yang dirasakannya ketika melahirkan, serta kelelahan demi kelelahan yang dilakukannya demi memberikan yang terbaik untuk kita. Maka wajarlah ketika Rasulullah SAW menyebutkan nama ibu hingga tiga kali sebelum menyebut nama ayah saat ditanya siapa yang patut kita perlakukan dengan baik. Karena, ibulah yang dengan karunia kasih sayang yang dilimpahkan Allah SWT padanya, telah memberikan segenap rasa itu pada anak-anaknya. Dari sahabat Abu Hurairah radiyalhu ‘anhu beliau berkata, “Datang seorang pria laki-laki kepada Rasulullah
22
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
kemudian dia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau bersabda, “Ibumu”, Orang tersebut bertanya lagi, ”Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, ”Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, ”Kemudian siapa?” Beliau bersabda, ”Bapakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Ketika kita sakit, ibulah yang bangun sepanjang malam untuk memperhatikan kondisi anaknya, sementara sebagian besar ayah bisa tertidur lelap dikala itu. Ibu, bahkan ketika kita berniat membalas jasanya dengan emas segunung pun, tak akan mampu mengganti semua yang telah ia lakukan pada kita. Bahkan sekeras apapun perjuangan usaha kita untuk ‘menyaingi’ semua yang dilakukan ibu kepada kita, semua itu tak akan menandingi sedikit pun yang dilakukan ibu pada anak-anaknya. Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Kabah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi). Ibu, melaluinya kita bisa merasakan betapa besar kasih sayang Allah yang dimiliki bagi setiap hambaNya. Sungguh, sebesar apapun kasih sayang seorang ibu pada anaknya, pada dasarnya semua itu tak mampu melebihi kasih sayang Allah pada hambaNya. Namun, apakah yang sudah kita lakukan untuknya? Ketika kita kecil, pelukan ibu adalah tempat paling nyaman dan menenangkan di dunia, ketika kita beranjak remaja tak sedikit dari kita yang merasa malu dengan keberadaannya, bahkan ketika dewasa dan berumah tangga, banyak juga yang merasa terganggu dengan keberadaannya dalam rumah tangga kita. Bahkan setelah lelah dan segala pengorbanan yang ibu lakukan pada kita, kita malah membalasnya dengan menjadi anak kurang ajar, menjadikan ibu-ibu kita sebagai pengasuh bagi anak-anak kita, melimpahkan kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai seorang ibu, lagi-lagi kepadanya. Bahkan di masa senjanya, seorang ibu tak mengharapkan materi apapun dari anak-anaknya. Seorang ibu hanya mengharap anak-anaknya akan bahagia. Hanya itu. Sungguh tulus. Seandainya, para wanita tahu betapa mulianya kedudukan seorang ibu, betapa indahnya surga yang dijanjikanNya bagi para ibu-ibu mulia. Sungguh, seandainya mereka mengetahuinya, maka dunia ini akan dipenuhi oleh para ibu penghuni surga.(*)
Dapur
Kari Ayam Spesial Lebaran Resep dan Bahan: Ÿ ½ ekor (800-1000 gram) ayam kampung Ÿ 3 sdm minyak goreng Ÿ 21/2 cm kayu manis Ÿ 2 tangkai serai, ambil bagian putihnya, memarkan Ÿ 700 ml santan encer Ÿ 1 sdt garam Ÿ 125 ml santan kental Ÿ 10 butir bawang merah Ÿ 3 siung bawang putih Ÿ 6 buah cabai merah Ÿ 21/2 cm jahe Ÿ 4 butir kemiri Ÿ 5 cm kunyit Ÿ 1sdm ketumbar Ÿ 1 sdt jintan Ÿ ¼ butir kelapa
Cara Membuat: Ÿ Potong ayam menjadi 12. Sisihkan. Ÿ Panaskan minyak di atas api sedang, tumis bumbu cabai, kayu manis, dan serai sampai harum (3-4 menit). Ÿ Bubuhkan bumbu rempah, aduk rata selama 3 menit. Ÿ Masukkan potongkan ayam, aduk sampai ayam kaku dan bumbu rata.Tambahkan santan encer dan garam. Ÿ Didihkan sambil aduk sesekali (wajan jangan ditutup). Ÿ Masak sampai ayam empuk dan bumbu mengental (30 menit). Ÿ Jika belum empuk tambahkan sedikit air, masak terus sampai empuk.Tuangkan santan kental, masak sambil aduk sesekali selama 2-3 menit sampai mendidih. Angkat
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
23
Pustaka
Gaya Hidup Sehat
Ala Rasulullah Judul : Hidup Sehat ala Rasulullah Penulis : dr. Zaidul Akbar Penerbit : Mizania-Mizan
H
idup cuma sekali, karenanya jangan siasiakan hidup hanya dengan sering sakit. Jika sudah sering sakit, apa yang akan dinikmati dari hidup, beribadah saja akan sulit. Apa penyebabnya? Ternyata makanan instan itu memang enak, tetapi memiliki efek samping membahayakan. Gaya hidup modern memakan fast food, sering makan Mie instan dan segala yang instan, ternyata memiliki dampak yang buruk bagi yang mengkonsumsi. Penyakit kolesterol, kanker, penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan stroke dan serangan jantung adalah akibat dari gaya hidup di atas. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Menurut dr. Zaidul Akbar dalam bukunya, Hidup Sehat Ala Rasulullah, gaya hidup seperti ini tidak baik untuk dilanjutkan. Meski zaman sudah modern, jika bahan obat-obatan alami ada yang bisa mengobati tanpa efek samping sebaiknya dipakai saja. Lalu, tinggalkan obat-obatan kimiawi.
Sebenarnya ada banyak gaya hidup sehat Rasulullah SAW, di antaranya tentang makan dan minum. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, tidak meniup makanan atau minuman, minum seteguk demi seteguk, memakan makanan yang halal dan thayyib, memakai obat herbal. Selain itu gaya hidup sehat Rasulullah SAW yang menyangkut hablumminallah ada tahajud yang ternyata meningkatkan daya tahan tubuh, otak dan organ tubuh lainnya, serta puasa SeninKamis. Tidak lupa juga Rasulullah tidak tidur setelah Shubuh, waktu sore hari setelah Ashar, dan sebelum shalat Isya’. Selain habblumminallah, ternyata gaya hidup hablumminannas Rasulullah juga menyehatkan. Seperti, memafkan orang yang menyakiti, bersedekah, menahan marah, dan menghindari iri dan dengki. Selamat membaca.(*)
Solusi Sehat
Problem Obesitas Pada Anak Oleh: dr. Rima Hayyu Chrisnanda Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri Assalammualaikum Wr. Wb. Saya mempunyai balita yang sehat dan gemuk. Sejak usianya menginjak 4 tahunan, anak saya senang sekali makan dan ngemil. Karena kebiasaannya tersebut, kini berat badan anak saya hampir hampir 25kg dengan tinggi badan sekitar 80cm. Tetangga menghimbau saya untuk mengatur pola makan anak saya, agar tidak terjadi obesitas. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Apakah obesitas pada balita dapat berpengaruh buruk bagi kesehatannya ? 2. Adakah tips untuk menjaga pola makan anak agar tidak mengalami obesitas? Demikian pertanyaan yang saya ajukan, atas jawabannya, saya mengucapkan terima kasih. Ningrum, Serang Jawaban: Assalamualaikum Wr. Wb Bu Ningrum. Angka kejadian obesitas saat ini memang mengalami kenaikan dibelahan dunia mana pun. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan terdapat 2.3 Miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih pada tahun 2015 dan 700 juta diantaranya adalah obesitas. Obesitas merupakan masalah di era modern. Peningkatan jumlah penderita obesitas dipengaruhi oleh makin maraknya makanan siap saji (fast food) yang tidak sehat dan banyaknya kemajuan teknologi yang menyebabkan seseorang malas bergerak. Berdasarkan data WHO tahun 2005 sedikitnya 20 juta anak dibawah usia 5 tahun mengalami obesitas dan hal ini telah menjadi masalah
yang serius di Negara Amerika. Di Indonesia sendiri jumlahnya meningkat sejak 10 tahun terakhir. Bahaya obesitas pada anak antara lain: 1. Gangguan pola makan. Bila sejak dini seorang anak susah mengendalikan pola makan, kebiasaan buruk ini dapat terbawa sampai dewasa. 2. Aktivitas fisik terganggu karena mudah lelah. Hal ini dapat mempengaruhi prestasi akademiknya. 3. Gangguan pernafasan. Salah satu tandanya adalah ketika tidur anak suka mendengkur. 4. Beresiko menimbulkan penyakit berbahaya di kemudian hari, seperti hipertensi, kencing manis dan penyakit jantung koroner bila tidak dikontrol sejak dini. 5. Dapat mempengaruhi psikisnya seperti depresi dan rendah diri. Cara mengatasi obesitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Makan teratur. Perbanyak asupan buah dan sayur. Usahakan menghindari makanan yang digoreng. Karena minyak dapat menambah jumlah kalori. 2. Menghindari makanan atau minuman manis. Termasuk minuman bersoda yang mengandung banyak gula. Jika anak masih minum susu, kurangi jumlah gula dalam susunya. Banyak gula berarti makin banyak asupan kalori yang masuk dalam tubuh. 3. Mengatur konsumsi makanan cepat saji. Sebaiknya makanan cepat saji hanya dikonsumsi sebulan sekali atau dua kali dengan jumlah terbatas. 4. Biasakan makan di meja makan atau tidak makan dengan menonton televisi. Makan sambil menonton membuat anak cenderung makan lebih banyak. Hindari juga makan camilan saat menonton tv. 5. Mengajak anak untuk lebih sering bergerak. Seperti mengajaknya jalan sore, berenang atau bersepeda. Demikian yang dapat saya sampaikan. Ingat, pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga Anda.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
25
Fenomena
Satu Langkah Satu Pahala
D
alam rangka memotivasi kaum muslimin untuk memakmurkan masjid, Allah SWT memberikan banyak janji dan keutamaan bagi orang yang menghadiri shalat berjamaah. Di antaranya adalah siapa saja yang melangkahkan kakinya ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu secara berjamaah, niscaya Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kecilnya di masa yang lalu. Dari sahabat Abu Hurairoh ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang perkara yang dengannya Allah akan menghapuskan kesalahankesalahan dan juga mengangkat beberapa derajat?” Para sahabat menjawab,” Tentu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,”Menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai, banyak melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu shalat setelah melaksanakan shalat. Maka, itulah ar-ribath atau berjuang di jalan Allah.” (HR. Muslim) Ar-ribath pada asalnya (sebagaimana dikatakan oleh al Imam Ibnul Atsir) adalah berdiri untuk berjihad memerangi musuh, mengikat kuda dan menyiapkannya. Nabi SAW menyerupakan ar-Ribath dengan apa yang telah disebutkan dalam hadis tersebut. Penyerupaan ini juga menegaskan betapa besarnya kedudukan
26
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
tiga amalan tersebut. Salah satu di antara amalan itu adalah banyak melangkah ke masjid. Dari hadis tersebut, kita telah mengetahui bahwa melangkah ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu secara berjamaah mampu menghapus kesalahan-kesalahan. Namun, kesalahan apakah yang dihapus oleh Allah SWT? Berkaitan dengan hadis riwayat Imam Muslim yang telah disebutkan, Syaikh Hisamuddin ar-Rohmani al-Mubarokfuri di dalam kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih mengatakan bahwa maksud kalimat, ‘Allah SWT menghapuskan kesalahan-kesalahan’ adalah mengampuni dosa-dosanya atau menghapus kesalahan-kesalahannya di kitab catatan amal yang berada di sisi para malaikat. Penghapusan dosa itu menunjukan atas
“Barangsiapa berjalan menuju masjid tempat diadakannya shalat berjamaah, maka satu langkah menghapus satu kesalahan dan satu langkah dicatat baginya satu kebaikan, ketika ia berangkat dan ketika ia pulang.” (HR. Ahmad)
Fenomena pemaafan dan pengampunan dari Allah SWT. Sedangkan yang dimaksud kesalahankesalahan adalah dosa-dosa kecil yang berkaitan dengan hak-hak Allah SWT. Pergi Pulang Dapat Pahala Janganlah dikira bahwa banyaknya langkah kaki yang menjadi salah satu sebab dihapuskannya dosa dan ditinggikan derajat itu hanya pada saat berangkat menuju masjid saja. Akan tetapi hal itupun berlaku pada saat pulang dari masjid. Dengan demikian beruntung sekali orang yang menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid dan rugilah bagi siapa saja yang menunaikan shalat wajib di rumahnya. Marilah kita renungkan, apabila satu kali saja seorang menunaikan shalat wajib. Ketika ia berangkat dan ketika pulang melangkahkan kakinya sejumlah tiga ratus langkah. Sungguh ia sangat bahagia karena tiga ratus kesalahan dihapus darinya. Apabila dia menunaikan shalat wajib sehari semalam lima kali. Berarti seribu lima ratus kesalahannya dihapus. Sungguh sangat mengagumkan dan menakjubkan. Dari ‘Abdulloh bin ‘Amr ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berjalan menuju masjid tempat diadakannya shalat berjamaah, maka satu langkah menghapus satu kesalahan dan satu langkah dicatat baginya satu kebaikan, ketika ia berangkat dan ketika ia pulang.” (HR. Ahmad) Tidak hanya penghapusan dosa yang akan didapatkan oleh orang yang menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid, namun pahala yang besar dan melimpah dipersiapkan baginya. Satu langkah dihitung satu pahala. Semakin jauh jarak dari rumah menuju masjid, maka semakin banyak langkahnya. Dengan demikian pahala yang didapatkanpun semakin besar. Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh perjalanannya.” (HR. Muslim) Demikian bersemangatnya para sahabat Nabi SAW dalam melakukan shalat berjamaah, sehingga sahabat Ubay bin Ka’ab ra pernah
meriwayatkan: “Ada seorang sahabat Anshor, tiada seorang yang saya kenal rumahnya lebih jauh daripadanya, tetapi ia tidak pernah tertinggal shalat jamaah di masjid. Maka ia ditegur, ‘Andaikan engkau membeli keledai untuk kendaraanmu di waktu gelap atau panas.’ Ia menjawab, ‘Saya tidak ingin kalau rumahku di sebelah masjid, saya ingin perjalananku ke masjid dan kembaliku ke rumah keluargaku tercatat dalam amal kebaikanku.’ Maka Nabi SAW bersabda, “Allah telah mengumpulkan bagimu semua itu.” (HR. Muslim) Setelah kita mengetahui keutamaan melangkahkan kaki menuju ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu secara berjamaah, semoga hal ini memompa semangat kita. Untuk itu, ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan, hendaklah kita bersegera menuju ke masjid dan meninggalkan segala aktivitas kita. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung. (*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
27
Kinerja
LAZ - YAYASAN YATIM MANDIRI LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA BULAN MARET 2016 (Dalam Rupiah)
PENERIMAAN 1 Penerimaan Dana Zakat 2 Penerimaan Dana Infak Shodakoh 3 Penerimaan Dana Terikat
Total Penerimaan Surplus Bulan Lalu Dana Tersedia PENYALURAN 1 Program Sekolah SMP - SMA ICMBS 2 Program Pendidikan MEC 3 STAI An-Najah Indonesia Mandiri 4 Program Pendukung: BESTARI Bantuan Guru Pan Bantuan Guru Genius Program Rumah Kemandirian Program Kesehatan & Gizi Program BISA Alat tulis Sekolah (ASA) Ramadhan Plus Kemanusiaan Klinik 5 Dakwah 6 Amil dan Admin 7 Inventaris Jumlah Penyaluran Surplus Bulan Ini *)
997,475,733 5,433,883,178 427,806,438 6,859,165,349 1,047,419,456 7,906,584,805 967,404,726 355,404,726 8,750,000 1,401,127,890 110,268,500 163,487,050 64,966,064 176,895,920 6,737,100 66,500,000 260,827,500 67,352,825 23,680,376 34,224,841 1,635,119,485 925,172,312 57,571,100 9,295,780,309 1,047,419,456
PT. Anugrah Tunas Medica Utama
Zakat Perusahaan Untuk Anak Yatim
B
anyak hikmah yang didapat setelah bersedekah, apalagi bersedekah untuk anak yatim. Kelak akan bertemu dengan Rasulullah SAW, seperti dua jari yang berdekatan. Motivasi inilah yang memicu Direktur dan karyawan PT. Anugrah Tunas Medica Utama untuk berdonasi membantu anak yatim dhuafa melalui Yatim Mandiri Purwokerto.
Astra Credit Companies, Balikpapan
Hati Senang, Melihat Anak Yatim Bahagia
R
utin berbagi kepada anak yatim melalui Yatim Mandiri. Inilah yang dilakukan oleh karyawan Astra Credit Companies (ACC) setiap bulannya. Kebersamaan dalam membantu kemandirian anak-anak yatim ini patut diapresiasi.
Silaturahim Seperti yang diungkapkan oleh Ramli selaku Direktur PT Anugrah Tunas Medica Utama, bahwa ia merasakan banyak hikmah dari sedekah. “Kelancaran dan kemudahan serta kekompakan antar karyawan, sangat kami rasakan setiap harinya,” ujar pria kelahiran Cirebon 11 Juni 1978. Dua tahun yang lalu merupakan awal pertemuan antara Yatim Mandiri dengan dirinya. Saat itu, Yatim Mandiri Purwokerto mengajak Ramli untuk jadi donatur anak yatim. Setelah mendapat penjelasan program-program kemandirian untuk anak yatim, ia pun lantas bersedia menjadi donatur aktif. “Untuk alokasi zakat perusahaan saya salurkan ke Yatim Mandiri,” jelasnya pada redaksi. Tidak hanya menerima donasi dari perusahaan, karyawannya pun juga turut berdonasi untuk membantu kemandirian anak yatim. “Alhamdulillah ada 8 karyawan yang juga terdaftar sebagai donatur di Yatim Mandiri,” ungkap Ramli. Kedepannya, Ramli berharap bisa terus membantu anak yatim bersama Yatim Mandiri. “Semoga Yatim Mandiri tambah bagus, dan terus menebar manfaat,” harapnya penuh keyakinan.(ir)
Semenjak 5 tahun yang lalu, tepatnya pada 2011, tercatat ada 8 karyawan yang ikut berpartisipasi dalam memberikan kemandirian untuk yatim, dengan menjadi donatur Yatim Mandiri Balikpapan. Hal ini dibenarkan oleh Heni Nurita selaku koordinator donatur di Astra Credit Companies. Awal mulanya, informasi Yatim Mandiri tersebut datang dari Branch Manager Yatim Mandiri Balikpapan. “Kebetulan saat itu istri dari Ahmad Rifai adalah temannya pak Sugiono,” ungkap Heni Nurita selaku Staf Finance and Banking Astra Credit Companies. Dengan adanya Yatim Mandiri, mereka merasa makin dimudahkan untuk bersedakah maupun berinfaq. “Alhamdulillah, donasi kami setiap bulannya selalu di jemput,” imbuh perempuan kelahiran Balikpapan, 26 Juni 1977 ini. Mereka juga merasa senang dan bahagia bisa ikut serta berbagi dengan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu anak-anak yatim dhuafa. “Seneng rasanya bisa melihat mereka bahagia menerima manfaat dari sedekah kami,” katanya.(ir) Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
29
Penerima Manfaat
Deva Bunga Fatihah Yatim Binaan Rumah Kemandirian Palembang
Bercita-cita jadi Dokter
yang Hafal Al-Quran
“S
aya ingin menjadi dokter yang hafal AlQuran,” kata Deva Bunga Fatihah. Sungguh membuat hati terenyuh mendengar apa yang dicita-citakan gadis yang masih duduk di kelas 6 SDN 185 Palembang ini. Deva Bunga Fatihah, atau akrab di sapa Deva, adalah anak yatim binaan Rumah Kemandirian Palembang. Diantara anak lainya, Deva memiliki keistimewaan, yakni memiliki daya ingat yang kuat dalam menghafal Al-Quran. Putri dari Fauzi Sahiru (alm) dan Dewi Miarti tersebut, sangat optimis bisa menghafal Al-Quran dengan baik.
Untuk menjaga hafalannya, gadis yang suka dengan maratabak manis ini, selalu mengulang bacaan surat-surat yang ada di Al-Quran. Dan ia juga rutin melakukan setoran hafalan sehabis shalat Magrib dan shalat Subuh kepada ustadzahnya. Alhasil, dia pun sekarang sudah mampu menghafal juz 30 pada Al-Quran. Saat ini, Deva fokus untuk menghafal juz 29. “Semoga saya bisa menghafal juz selajutnya, dan bisa meraih beasiswa,” harapnya.(ir)
Dadan Satria Yatim Binaan Rumah Kemandirian Bogor
Berprestasi, Berkat Bimbingan
di Rumah Kemandirian
D
adan Satria memiliki pengalaman yang tak akan dilupakan selama di Rumah Kemandirian Yatim Mandiri Bogor. Sejak tinggal di Rumah Kemandirian, kehidupan anak yatim usia 12 tahun tersebut, berubah lebih baik. Bimbingan dari para ustadlah yang menjadi faktor utama metamorfosis Dadan. Selama 1 tahun, ia tinggal di Rumah Kemandirian. Disana, bocah yang gemar membaca ini, mendapat pelajaran umum dan agama. Saat hendak menghadapi Ujian Nasional (UN), Dadan mendapatkan pendampingan belajar khusus. Alhasil, dirinyapun mendapatkan juara kedua. “Ini pertama kalinya saya meraih juara,” kata anak dari pasangan
30
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Supriadi (alm) dan Karsih. Pengalaman inilah yang tak akan Dadan lupakan. Berada di Rumah Kemandirian mengajarkan dirinya untuk bisa mandiri. Dirinya pun mengakui, ketika berada disana, selalu ada saja aktifitas yang positif. “Kalau tidak belajar, biasanya saya juga menghafal juz 30. Untuk setoran hafalan di malam harinya,” ucap anak yang gemar masakan padang ini. Untuk melanjutkan ke SMP, Dadan berhasil lolos seleksi di SMP ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School). Bersama saudara kembarnya dia akan mencari ilmu di sekolah milik Yatim Mandiri tersebut, dengan gratis.(ir)
Muhammad Mas’ud Alumni MEC Malang
Naik Kelas
Kreatif dan Inovatif Bekal untuk Mandiri
M
asa muda adalah masa paling menyenangkan. Jiwa muda akan mengajak manusia untuk berkreasi, berinovasi, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Seperti yang dialami oleh Muhammad Mas’ud, alumni MEC (Mandiri Entrepreneur Center) Malang. Semangat berkreasinya muncul karena ia hobi mengutak-atik coding web melalui aplikasi Dream Weaver. Dari sekedar hobi inilah, ia akhirnya mampu mendapatkan penghasilan sendiri. Semenjak mempelajari ilmu tentang IT, khususnya web desain, pemuda ini langsung jatuh hati. Meskipun awalnya mengalami kesulitan, tapi dengan giat belajar, lama-kelamaan ia pun menjadi mahir. “Harus belajar dengan tekun untuk bisa desain web,” kata pemuda yang akrab disapa Mas’ud. Hobi inilah yang menuntut dirinya untuk terus berkreatifitas dan berinovasi dalam membuat sebuah web, portal berita, dan aplikasi. Dan hasil karyanya tersebut, ia tawarkan ke beberapa konsumen via internet. “Saya buat promosi di Facebook, maupun di web saya pribadi,” katanya. Dan pelanggan pertamany
a datang dari Papua. “Saya diminta membuat portal berita untuk majalah Selangkah,” lanjutnya. Dan setelah itu, pelanggannya yang meminta jasa pembuatan web, portal berita, maupun aplikasi semakin bertambah. Tak hanya datang dari dalam kota, namun juga banyak yang dari luar kota, bahkan dari luar pulau. Pemuda yang gemar minum jus jambu ini pun memberikan nama untuk usahanya agar memudahkan orang mencari jasa membuat web. “Saya kasih nama Ol Design Corps.com,” ujarnya. Ide usahanya ini sebenarnya terbesit saat ia masih kuliah di MEC Malang. Mas’ud bersama teman-temannya ingin membuat kelompok usaha. Saat itu, ia terpilih menjadi pengembang usaha web. Berkat keuletan dan kerja keras, Mas’ud pun kini berhasil berwirausaha. Yatim Hidup Mandiri Sejak usia 7 tahun, Mas’ud telah menjadi anak yatim. Ayahnya (alm. Saina) meninggal akibat penyakit komplikasi organ dalam. Kejadian itu merupakan sebuah ujian bagi keluarga Mas’ud, khususnya sang ibu (Asmiyah). Saat itu hanya ibunya menjadi tulang punggung keluarga. Meski sang ayah meninggalkan sebuah warung, namun itu belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Kadang ibu harus pinjam uang sana-sini hanya untuk memenuhi kami,” jelas anak ke 6 dari 7 bersaudara. Sejak saat itulah, Mas’ud mau tidak mau harus hidup mandiri. Untuk meringankan beban ibunya, setelah lulus dari MA An-Nur Bekasi, ia sering ikut berjualan bersama kakaknya. “Bantuin kakak jualan jajanan di sekolah, hasilnya lumayan buat di tabung,” katanya pada redaksi. Mas’ud pun merasakan, bahwa hidup mandiri yang dijalaninya, kini telah membuahkan hasil. Saat ini, ia telah mandiri mempunyai penghasilan sendiri dari usaha yang ditekuninya. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari bekal didapatnya dari Yatim Mandiri melalui Program MEC.(ir)
“Ingin jurusan yang sesuai banget dengan passionmu? hub STIFIn Jatim 0822 4440 1246 / 0858 5218 9132” Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
31
Pintu Rezeki
Sariyanti Pemilik Toko Bunga Aster
Berkah Adalah Bunga Sedekah
D
alam bersedekah, selalu ada keberkahan yang didapat dari Allah SWT. Hal inilah yang dirasakan oleh Sariyanti, donatur Yatim Mandiri Semarang. “Banyak sekali berkah yang saya terima dari bersedekah,” ucapnya. Berkah tersebut terasa hinggap di bisnisnya yang telah berjalan lebih dari 15 tahun. Dari berkah itulah Sariyanti mulai kerap bersedekah. Sebelum memiliki toko bunga sendiri, Sariyanti adalah seorang karyawan di toko bunga milik familinya. Dari pengalaman menggeluti
32
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
bunga inilah, ia menjadi tertarik untuk membuat usaha sendiri. “Saya memang hobi merangkai bunga untuk hiasan,” ujar ibu 3 anak ini. Merasa hobi yang ia miliki mengandung nilai jual, membuat Sariyanti ingin mempunyai bisnis serupa, yakni membuka toko bunga. Bersama sang suami, yang kebetulan juga bekerja dibidang yang sama, Sariyanti dan Sadloli pun mulai merintis bisnis bunga mereka di tahun 2000. “Untuk modalnya saya menjual kendaraan,” jelasnya kepada redaksi. Ternyata membuka usaha tidak semudah yang dibayangkan. Lika-liku perjalanan bisnis bunganya pun harus dihadapi Sariyanti dan suaminya. Kadang, penghasilan dari jualan selalu minus. “Hasilnya hanya cukup untuk bayar sewa kios dan kulakan bunga,” tuturnya. Meski begitu, Sariyanti dan suami tetap bertekad untuk memajukan usahanya.
Pintu Rezeki Dengan keuletan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bisnisnya pun mulai berkembang dalam tempo 3 tahun. “Alhamdulillah, bisa membeli kios sendiri,” katanya. Namun Sariyanti masih merasakan kegelisahan. Dia memiliki pemikiran apakah dirinya mampu bersaing dengan penjual bunga lainnya. Belum lagi hasil penjualan yang selalu naik turun, sering membuat dirinya khawatir. Lalu, karena sebuah tausyiah tentang keutamaan bersedekah kehidupan Sariyanti pun berubah. Kala itu dia mendengarkan, bahwa sedekah memiliki berkah untuk melancarkan usaha. Kata-kata itulah yang membuat hatinya penasaran. Tak mau berlama-lama memikirkannya, ia pun mulai bersedekah. Dan benar saja, selang 2 bulan setelah bersedekah, toko bunga miliknya menerima orderan besar dari sebuah perusahaan. “Alhamdulillah saya mendapatkan keuntungan yang banyak dari orderan tersebut. Selain itu, pelanggan saya pun juga bertambah,” ungkapnya. Sariyanti juga merasakan ketentraman hati setelah bersedekah. Sekarang dirinya lebih tenang, tidak takut lagi untuk bersaing dengan yang lainya. “Rezeki itu sudah ada yang mengatur, jadi saya pasrahkan semuanya kepada Allah,” imbuhnya. Bersedekah Untuk Yatim Sukses dalam berbisnis, Sariyanti tak lupa juga tetap melakukan sedekah. Semakin banyak bersedekah, semakin banyak pula berkah yang didapat. “Saya mengistilahkannya, berkah adalah bunga-bunga dari sedekah kita,” katanya. Karen itulah, Sariyanti turut menjadi donatur untuk anak-anak yatim melalui melalui Yatim Mandiri Semarang sejak tahun 2013 silam. Diawal pertemuannya dengan Yatim Mandiri, dia tidak menolak saat diajak menjadi donatur. Malah, dengan senang hati menyambut tawaran tersebut. “Alhamdulillah, bersama Yatim Mandiri saya bisa rutin bersedekah setiap bulannya,” ujarnya. Baginya, menyantuni anak yatim pahalanya sangat besar. Yakni, bisa berdampingan dengan Rasulullah SAW, bagaikan dua jari yang berjajar diakhirat nanti.(*)
“
“
Semakin banyak bersedekah, semakin banyak pula berkah yang didapat. Saya mengistilahkannya, berkah adalah bunga-bunga dari sedekah kita.
”
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
33
MEC Workshop
Meningkatkan Kualitas Kurikulum Pendidikan
M
andiri Entrepreneur Center (MEC) menggelar workshop untuk meningkatkan kualitas kurikulum pendidikan di Kampus MEC. Workshop dilaksanakan di Ubaya Traning Center (UTC), Trawas, bertujuan
Kemandirian untuk membenahi MEC agar lebih baik kedepannya, dan akan diterapkan di tahun ajaran baru. Acara ini dilaksanakan selama 2 hari, terhitung dari 14 - 15 Mei 2016, dan diikuti oleh 15 peserta. Yang terdiri dari manajemen, dosen, dan para mentor. Dalam workshop tersebut, ada 4 poin utama yang menjadi bahasan. Yakni penyegaran visi dan misi MEC, penyusunan kompetensi dan Standar Kriteria Lulus (SKL), sosialisasi antar dosen, dan evaluasi pendidikan MEC. Dari 4 poin tersebut, MEC memiliki target, yaitu mencetak kemandirian mahasiswanya. Menurut Ita Kumalasari selaku Manager Akademik MEC, ada 3 unsur sebagai acuan penilaian yang wajib dimiliki mahasiswa. “Akademik, keasramaan, dan enterpreneur,” terangnya. Ketiga unsur tersebut adalah komposisi dari program pendidikan profesional MEC. Setiap unsur memiliki persentase masing-masing. Untuk akademik porsinya 30%, keasramaan 30%, dan entrepreneur sebanyak 40%. “Kami berusaha menanamkan jiwa entrepreneur kepada mahasiswa. Sehingga nantinya mereka bisa berwirausaha mandiri,” jelas Ita.(ir)
ICMBS Kolaborasi Siwa ICMBS
dan Santri Gontor
O
SIS SMA ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School) berkolaborasi bersama siswa akhir KMI 2016 Pondok Modern Darussalam Gontor Identity Generation menggelar pentas seni spektakuler bertajuk Night Art Colaboration. Pagelaran tersebut berlangsung dihalaman Sekolah ICMBS, pada Selasa malam (31/5). Acara tersebut menampilkan lebih dari 12 pertunjukan seni dari siswa ICMBS dan santri Gontor. Selain dari kalangan masyarakat, acara tersebut juga dihadiri oleh Moch Hasyim selaku Pembina Yatim Mandiri, Drs. Margono Direktur ICMBS dan segenap jajaran guru SMA ICMBS. Para pengunjung dibuat takjub dengan berbagai pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para siswa
ICMBS dan santri Gontor. Diantaranya paduan suara, ID Band dari Gontor, pantonim, break dance, dan seni beladiri. Menambah kemeriahan acara, juga ada pertunjukan kembang api sebagai opening ceremony dan penutup. Menurut Muhammad Afifudin selaku Ketua Panitia menyatakan bahwa dengan digelarnya pentas seni ini, diharapkan dapat memacu kreatifitas siswa ICMBS. “Kerja sama yang luar biasa antara kami di ICMBS dan teman-teman dari Gontor,” katanya.(ir) Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
35
Kabar Nusantara
Aksi Menangkap Setan di Surabaya Aksi ‘menangkap setan’ untuk menyambut Ramadhan bertajuk “Borgol Setanmu, Penjarakan Nafsumu” digelar oleh Yatim Mandiri Surabaya, bertempat di traffic light Jalan Raya Darmo, Surabaya (didepan Masjid Al-Falah Surabaya), Jumat (3/6). Uniknya, aksi ini melibatkan 5 orang yang berkostum ala setan. Ada grandong hitam legam bertanduk, ada pula pocong. Tangan empat setan diborgol dengan rantai. Setan lainnya dipenjara dalam kurungan ayam besar. Sepanjang aksi, enam setan ini tampak menderita. Mereka berteriak kepanasan, karena mendengar bacaan ayat suci Al-Quran. Sementara itu menurut Branch Manager Yatim Mandiri Surabaya, Imam Fahrudin, mengatakan bahwa aksi ini digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadhan. “Kami ingin masyarakat menyambut ramadhan dengan suka cita. Menahan hawa nafsu dan melipat gandakan amal kebaikan,” jelasnya.(ir)
100 Anak Yatim Buka Puasa Bersama Yatim Mandiri Kediri pada Kamis (9/6), mengadakan acara buka puasa bersama 100 anak dari Yayasan Al-Ikhlas Balowerti dan Al Hidayah Ngampel, Mojoroto. Acara ini berlangsung di halaman Mushola Al-Ikhlas. Selain itu, juga turut diserahkan bantuan paket Program ASA kepada anak-anak yatim berupa tas sekolah dan Al-Quran. Tak hanya itu, anak-anak yatim juga mendapatkan uang santunan. "Terima kasih Yatim Mandiri," kata Rani. Kegembiraan ini juga di rasakan oleh Bambang, salah satu donatur Yatim Mandiri Kediri. Dirinya merasa senang bisa membantu Yatim Mandiri. "Alhamdulillah, semoga kegiatan ini membawa berkah dan manfaat," harapnya.(*)
Buka Puasa Bersama di Kampung Berkah Ramadhan Antusiasme masyarakat Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, dalam mengikuti kegiatan Kampung Berkah Ramadhan Yatim Mandiri begitu besar. Hal ini terlihat saat mereka menghadiri acara buka puasa bersama di masjid Al-Muqodimah, pada Kamis (9/6). Sebanyak 200 anggota keluarga hadir sebelum Ashar, untuk mengikuti shalat Ashar berjamaah. Setelah itu, mereka mendengarkan tausiyah parenting, dengan tema "Menjaga Anak Dari Tontonan Televisi" yang disampaikan oleh ustad Hadiyan. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Al-Quran untuk anak-anak yatim. Kegembiraan mereka bertambah, ketika Tim Program Yatim Mandiri Lumajang membagikan ta’jil dan nasi kotak untuk berbuka puasa. "Saya juga dapat sosis," ujar Panji salah satu anak yatim Desa Selok Awar-awar.(ir)
36
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Kabar Nusantara
Tarhib Ramadhan dan Ajak Membayar Zakat Sebuah pemandangan unik terlihat di kawasan Tugu Adipura, Lampung pada Sabtu (4/6). Ada setan yang tengah mengganggu orang yang sedang membaca Al-Quran. Tak lama setelah itu, setan tersebut ditangkap oleh seorang ustad, lalu diborgol. Adegan ini merupakan aksi treatikal yang digelar oleh Yatim Mandiri Lampung untuk menyambut Ramadhan. Dengan tajuk “Borgol Setanmu, Penjarakan Nafsumu” aksi ini berhasil menyita perhatian pengguna jalan di sekitar Tugu Adipura. Sementara itu, Rizkil Asri selaku Branch Manager Yatim Mandiri Lampung mengatakan, bahwa aksi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat untuk bersuka cita sambut Ramadhan. Dirinya juga berharap, masyarakat bisa menunaikan zakat menjelang hari raya. (*)
Ayo, Jaga Kesehatan Gigi! Pentingnya menjaga kesehatan gigi pada anak menjadi dorongan Yatim Mandiri Blitar untuk mengadakan kegiatan layanan kesehatan gratis. Bertajuk “Ayo Jaga Gigi Kita” acara ini mengajak anak yatim dhuafa menyikat gigi dengan cara yang benar. Layanan kesehatan ini dilakukan pada Sabtu (21/5), bertempat di Desa Togokan, Kecamatan Srenggat, Kabupaten Blitar. Sebanyak 11 anak yatim mengikuti penyuluhan kesehatan gigi oleh drg. Yudha Prayuanata. Lalu, dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi. Bahkan, ada beberapa anak yang harus ditambal maupun dicabut giginya. Sebelum kegiatan berakhir, drg. Yudha berpesan kepada anakanak untuk rajin membersihkan gigi. “Ingat sikat gigi 2 kali sehari, dan jangan sering makan coklat agar giginya tetap sehat,” pesan drg. Yudha kepada anak-anak yatim.(msa)
Si Kembar Yatim yang Berprestasi “Cita-citaku ingin jadi seorang menteri,” kata si Lukman. “Kalau saya, ingin menjadi dokter,” sahut Hakim. Itulah jawaban dari si kembar saat di tanya oleh ustadzah, mengenai masa depan mereka di sela-sela kegiatan Gathering Sanggar Genius, Sabtu (28/5). Mereka berdua selalu ceria, cerdas, dan penuh rasa ingin tahu. Murid kelas 6 SD Islam Kebonsari, Kota Pasuruan ini adalah anak yang cerdas. Tidak hanya menjadi juara kelas saja, namun juga berprestasi di ajang kompetisi. Misalnya, pada Olimpiade Matimatika yang di gelar Yatim Mandiri Pasuruan. Mereka berdua berhasil menjadi juara. Bahkan ditahun ini, anak pasangan Muhammad Naf’an (alm) dan Khanifa berhasil lolos seleksi di SMP ICMBS. Mereka berdua akan melanjutkan pendidikan dengan beasiswa dari ICMBS. “Semoga citacita Lukman dan Hakim bisa tercapai,” ungkap ibunya, Khanifa.(dik) Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
37
Kabar Nusantara
Foto Selfie Bersama Pocong Kemunculan hantu pocong, mumi, dan iblis sempat mengagetkan pengguna jalan di perempatan Alun-alun Sragen. Hantu tersebut kemudian ditangkap oleh polisi dan diborgol. Inilah aksi treatikal Yatim Mandiri Sragen dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Aksi yang dilaksanakan pada Sabtu (4/6) tersebut, berhasil menarik perhatian masyarakat. Bahkan banyak masyarakat yang meminta berfoto selfie bersama pocong, mumi, dan iblis tersebut. Menurut Branch Manager Yatim Mandiri Sragen, Saiful Azis, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat akan datangnya bulan suci Ramadhan. “Agar kita meningkatkan ibadah di Ramadhan ini,” katanya.(*)
Gathering Sanggar Genius Yayasan Al Mubarok Para wali murid begitu bahagia, tatkala melihat rapor anak-anak mereka yang belajar di Sanggar Genius di Yayasan Al-Mubarok, Desa Bagon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Yatim Mandiri Jember sengaja mengundang 20 wali murid pada acara Gathering Sanggar Genius, Kamis (2/6). Acara ini bertujuan untuk memberikan evaluasi kepada wali murid tentang perkembangan belajar anak mereka di Sanggar Genius. Selain itu, acara ini juga untuk memperkenalkan Yatim Mandiri kepada mereka. “Karena selama ini orang tua mengira bahwa anaknya hanya sekedar les seperti pada umumnya,” ujar Zaki selaku staf Program. Sementara itu, para wali murid berharap Sanggar Genius kedepannya semakin baik lagi membantu belajar anak-anaknya. “Semoga Sanggar genius bisa membentuk anak semakin cerdas dan kreatif,” ujar salah satu wali murid.(*)
Idayanti Bahagia Terima ASA Tim Program Yatim Mandiri Ponorogo melakukan kunjungan ke daerah plosok, antara Kabupaten Ponorogo dan Pacitan. Kunjungan ini untuk menyalurkan Program ASA untuk anak-anak yatim di Desa Slahung pada Rabu (1/6). Sebanyak 8 anak yatim menerima bantuan Program ASA ini. Yakni anak yatim di SDN Slahung 1, 3, 5, dan 7. Namun, ada satu anak yang tidak masuk sekolah karena sakit. Ia adalah Idayanti, siswi kelas 6 SDN 7 Slahung. Demi tersalurkannya bantuan tepat sasaran, tim yang terdiri dari 2 orang ini langsung menuju kerumahnya. Jarak sekolah dengan rumahnya yang terletak diatas bukit, cukup jauh. Saat tiba, Idayanti terkejut sekaligus gembira karena menerima paket ASA.(*)
38
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Kabar Nusantara
Borgol Setan di Kota Tua Jakarta Untuk menyambut Ramadhan 1437H, Yatim Mandiri Jakarta menggelar aksi treatrikal bertema “Borgol Setanmu, Penjarakan Nafsumu” yang diadakan dikawasan Kota Tua Jakarta pada Sabtu (28/5). Acara ini berhasil menarik perhatian kebanyakan pengunjung Kota Tua. Aksi treatrikal tersebut mempertunjukan setan-setan yang sedang mengganggu orang beribadah, lalu kemudian diborgol dan di penjara. Berbagai pesan tersirat pada aksi treatrikal ini, yakni agar mengendalikan emosi selama bulan Ramadhan. Acara ini berhasil menarik perhatian kebanyakan pengunjung Kota Tua. Bahkan, mereka mengajak para hantu untuk berfoto selfi. Sementara itu, Sugeng Riyadi, Branch Manager Yatim Mandiri Jakarta, berharap masyarakat semakin bersemangat menyambut Ramadhan. (*)
Anak Yatim Belajar Memerah Susu Sapi “Libur telah tiba, hore, hore, hatiku gembira,” inilah lagu yang dinyanyikan oleh 19 anak yatim Sanggar Genius Pagersari saat kunjungan di Wisata Edukasi Kampung Susu Dinasty. Kunjungan yang dilaksanakan pada Ahad (5/6) tersebut bertajuk “Farmer Get Happier”. Pada kegiatan ini, anak-anak yatim mendapat edukasi tentang cara berternak sapi. Mulai dari memerah susu sapi, memanfaatkan kotaran sapi jadi pupuk dan biogas, dan pengolahan susu sapi menjadi yogurt. Diakhir kegiatan, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk menangkap ikan dan berkuda. “Saya tidak takut naik kuda, walau ini pertama kalinya,” ujar Dimas wahyu Ardiansyah, salah satu anak yatim. (*)
Anak Yatim Memasak Menu Buka Puasa Ada kegiatan menarik yang dilakukan oleh Sanggar Genius Kemandirian, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Selain kegiatan belajar, khusus di bulan Ramadhan ini, mereka menggelar buka puasa bersama, pada Selasa (7/6). Uniknya lagi, sebanyak 13 anak yatim memasak menu berbuka puasa secara bersama-sama. Mereka nampak terlihat sibuk untuk menyiapkan masakan berbuka puasa. “Ada tempe, telur puyuh, dan macam-macam bumbu,” kata Arin, salah satu anak Sanggar Genius, sembari mengupas telur puyuh. Saat Magrib tiba, dengan gembira mereka berbuka puasa dengan terlebih dahulu berdoa dan memakan kurma. Setelah melaksanakan shalat Magrib, barulah mereka menyantap hidangan utama buka puasa.(*) Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
39
Pustaka Catatan
Konsep Sekolah Efektif Oleh: Dr. Margono, M.Pd Direktur ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School)
M
asih segar dalam ingatan kita tentang berlangsungnya final kejuaraan bulu tangkis Piala Thomas antara Indonesia dan Denmark, Ahad 22 Mei 2015 yang berakhir dengan kemenangan Denmark. Negara yang baru pertama kalinya juara Piala Thomas ini, ternyata memiliki konsep sangat baik di bidang pendidikan. Mereka berpandangan, bahwa membangun negara itu sebenarnya dari sekolah atau lebih spesifik lagi dari kelas, termasuk membangun kualitas bulu tangkis, sehingga memiliki kualitas kelas dunia. Lalu apa kaitannya dengan ICMBS? Lembaga pendidikan Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS) adalah sebuah lembaga pendidikan jenjang SMP dan SMA di bawah naungan Yayasan Yatim Mandiri, yang mendidik anak yatim dengan visi menyiapkan calon pemimpin dunia yang berkarakter dan visioner. Saat ini sedang diterapkan konsep pendidikan kelas dunia seperti yang diterapkan oleh Denmark dan negara-negara maju lainnya, sehingga lulusannya diharapkan memiliki kualitas yang nyata dan menjadi model dalam membangun kesejahteraan bangsa. Konsep pendidikan yang dimaksud selanjutnya disebut dengan konsep sekolah efektif, yaitu sekolah yang memberikan layanan pembelajaran bermutu didukung oleh proses penyelenggaraan yang bermutu dan mampu menghasilkan lulusan yang bermutu. Dengan cara mewujudkan perubahan, membangun kapasitas belajar, mewujudkan pembela jaran berbasis minat dan gaya belajar, mengembang kan kualitas guru melalui coaching, dan mengembangkan kurikulum sesuai tujuan sekolah. Mewujudkan perubahan mencakup kegiatan membangun visi sekolah, membangun skills/kecaka pan, membangun semangat, mengembangkan sumber daya, dan mengembangkan action plan. Tujuannya adalah untuk memusatkan energi dan potensi yang ada menuju visi, misi, dan tujuan sekolah
40
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
yang dibangun berdasarkan dinamika perubahan masyarakat. Membangun kapasitas belajar mencakup kegiatan mengembangkan visi pribadi, membangun pola pikir positif, mengembangkan pengalaman belajar, mengembanngkan peran pendidik, dan membangun iklim pembelajaran. Tujuannya untuk mewujudkan potensi setiap orang menjadi kekuatan yang dahsyat dalam menghadapi kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. Mewujudkan pembelajaran berbasis minat dan gaya belajar (learning style) mencakup kegiatan merancang pembelajaran bersama siswa, melaksanakan pembelajaran, mengakhiri pembelajaran, mewujudkan peran guru sebagai motivator, dan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Tujuannya untuk melejitkan kemampuan siswa dalam menghadapi permasalahan secara cepat dan akurat dengan cara mengembangkan keterampilan bertanya dan keterampilan melakukan penelitian yang akan melahirkan temuan-temuan baru yang bermanfaat untuk dirinya maupun untuk orang lain. Mengembangkan kompetensi guru melalui coaching mencakup kegiatan, menentukan sasaran pengembangan kualitas guru, pemetaan kualitas guru, strategi pengembangan kualitas guru, penilaian kinerja, dan tindak lanjut. Bertujuan untuk mewujudkan guru yang kompeten sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran sehingga guru dapat menjadi sumber inspirasi perubahan mutu pendidikan dari kelas. Mengembangkan kurikulum sesuai tujuan sekolah mencakup kegiatan: menentukan komponen pengembangan kurikulum, strategi pengembangan kurikulum, keterlibatan pihak terkait dalam pengembangan kurikulum, menyelaraskan komponen kurikulum, dan mewujudkan pembelajaran sesuai dengan tujuan sekolah. (*)