bemffums.blogspot.com
Amina Didasarkan pada: McMurry’s Organic Chemistry, th edisi 6
24.1 Naming Amines
Amina tersubstitusi alkil (alkilamina) atau tersubstitusi aril (arilamina) Klasifikasi: 1° (RNH2), metil (CH3NH2), 2° (R2NH), 3° (R3N)
Tata Nama Sederhana
IUPAC
–
Amina
Amina sederhana, akhiran -amina ditambahkan pada substituen alkil
t-butilamina
Sikloheksilamina
1,4-butanadiamina
Tata Nama IUPAC – Amina dengan gugus fungsional lain
NH2 sebagai substituen amino terhadap molekul induk
Asam 2-aminobutanoat
Asam 2,4-diaminobenzoat 4-aminobutanon
Tata Nama IUPAC – substituen multialkil simetrik
Untuk amina sekunder dan tersier yang simetrik penamaan diawali dengan penambahan awalan di- atau tri- pada alkil/aril
Difenilamina
Trietilamina
Tata Nama IUPAC – Multialkil berbeda
Diberi nama N-tersubstitusi amina primer Gugus alkil terbesar merupakan molekul induk, dan gugus alkil lain sebagai N-substituen
N,N-dimetilpropilamina
N-etil-N-metilsikloheksilamina
(propilamina sebagai nama induk dan dua gugus alkil merupakan subtituen nitrogen
(sikloheksilamina sebagai nama induk, metil dan etil sebagai subtituen nitrogen)
Nama Trivial
Arilamina sederhana memiliki nama trivial, antara lain:
Anilin
o-Toluidin
Tata Nama Trivial Untuk senyawa amina heterosiklik
Apabila atom nitrogen terdapat di dalam struktur siklik, maka termasuk sebagai senyawa heterosiklik Masing-masing struktur memiliki nama induk tersendiri
Kebasaan Amina
Elektron menyendiri (bebas) atom nitrogen menyebabkan suatu amina memililiki sifat basa dan nukleofil Amina bereaksi dengan asam menghasilkan garam amina, amina dapat bereaksi pula dengan elektrofil
Ketentuan: 1. Amina bebas yang lebih stabil relatif terhadap kationnya, maka amina merupakan basa lebih lemah 2. Jika kation relatif lebih stabil terhadap amina bebas, amina merupakan basa yang lebih kuat
Amina sebagai Asam
Untuk mengambil atom H dari N amina diperlukan suatu basa yang sangat kuat
Pembuatan Amina
Reduksi Nitril dan Amida
Reduksi Senyawa Aril Nitro
Arilamin dapat diperoleh dari nitrasi suatu aril diikuti dengan reduksi terhadap gugus nitro Reduksi dengan hidrogenasi katalitik menggunakan Pt merupakan cara yang sesuai apabila tidak terdapat gugus lain yang tereduksi Besi, seng, timah, and timah(II) klorida efektif untuk larutan asam
Reaksi SN-2 amina dengan Alkil halida
Amonia dan amina merupakan nukleofil yang baik
Sintesis Gabriel untuk Amina Primer
Alkilasi ftalimida dapat digunakan untuk mendapatkan amina primer Imida (CONHCO) dapat dilepaskan dari ftalamida dengan penambahan KOH diikuti dengan alkilasi dan hidrolisis
Aminasi reduktif Aldehida dan Keton
Reaksi aldehid/keton dengan amonia/amina diikuti dengan reduksi
Aminasi reduktif bersifat Versatile
Amonia, amina primer, dan amina sekunder berturut-turut menghasilkan amina primer, sekunder, dan tersier
Mekanisme Aminasi Reduktif
Dihasilkan intermediet imina
Penataan Ulang Hofmann dan Curtius
Derivat asam karboksilat dapat dirubah menjadi amina primer dengan kehilangan satu atom karbon melalui mekanisme penataan ulang Hofmann dan Curtius
Penataan Ulang Hofmann
RCONH2 bereaksi dengan basa Br2 and base Menghasilkan rendemen yang besar
23
Penataan Ulang Curtius
Asil azida diperoleh dari asil klorida Perpindahan R dari C=O ke atom nitrogen tetangga diikuti dengan kehilangan leaving group secara simultan
Reaksi Amina
Alkilasi dan asilasi amina
Arilamina tidak bermanfaat Untuk reaksi Asilasi Friedel-Crafts
Gugus amino membentuk komplek asam Lewis–basa dengan katalis AlCl3, mencegah terjadinya reaksi lebih lanjut. Dapat dilakukan dengan membentuk amida terlebih dahulu
Garam diazonium: Reaksi Sandmeyer
Arilamina primer bereaksi dengan HNO2, yielding menghasilkan garam arenadiazonium
Penggunaan garam diazonium
Gugus N2 dapat digantikan oleh nukleofil
Reaksi Menghasilkan Banyak Produk
Urutan reaksi (1) nitrasi, (2) reduksi, (3) diazotasi, dan (4) substitusi nukleofil menghasilkan banyak produk berbeda
Pembuatan Aril halida
Reaksi antara garam arenadiazonium dengan CuCl atau CuBr menghasilkan halida aril (Sandmeyer Reaction) Aril iodides diperoleh dari reaksi dengan NaI
Aril Nitril dan Asam Karboksilat
Garam arenadiazonium dan CuCN menghasilkan nitril, ArCN dihidrolisis menjadi ArCOOH
Pembentukan Fenol (ArOH)
Diperoleh dari reaksi garam arenadiazonium dengan Cu(I) oksida dalam larutan Cu(II) nitrat - air
Reduksi Hidrokarbon
Perlakuan garam diazonium dengan Asam fosfit, H3PO2
Mekanisme Diazonium Replacement
Melalui reaksi radikal
Reaksi Kopling Diazonium
Garam Arenediazonium mengalami reaksi kopling dengan senyawa aromatik, seperti fenol dan arilamina, untuk menghasilkan senyawa azo berwarna, ArN=NAr
Meknasime Kopling Diazonium
Elektrofil diazonium bereaski dengan elektron dari cincin fenol dan arilamina Biasanya berlangsung pada posisi para atau orto
Pewarna Azo
Azo-kopling menghasilkan ikatan rangkap terkonjugasi, sehingga menghasilkan warna