BAHAN PERKULIAHAN
Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2007
KATA PENGANTAR Praktik Kendali Elektronis (DEL 230) dalam Kurikulum 2002 merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi para mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (S1), Program Studi Pendidikan Mekatronika, dan Program Studi Teknik Elektro (D3), Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan bobot 2 SKS. Mata kuliah ini merupakan aplikasi beberapa mata kuliah terutama mata kuliah Elektronika Daya (DEL 213) dan mata kuliah Kendali Mesin Listrik (DEL 318). Adanya perubahan Cara Penilaian dalam Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta, para mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah ini diharuskan telah menempuh mata kuliah Elektronika Daya dengan nilai minimum C dan telah atau sedang menempuh mata kuliah Kendali Mesin Listrik. Lingkup materi Praktik Kendali Elektronis (PKE) meliputi tiga kompetensi, yaitu : elektronika daya, kendali mesin arus searah, dan kendali mesin arus bolak-balik, dengan jumlah cakupan untuk elektronika daya sebanyak enam topik, kendali mesin arus searah sebanyak tiga topik, dan kendali mesin arus bolak-balik sebanyak tiga topik. Pelaksanaan PKE ini dilakukan melalui PRE-TES setiap topik lebih dahulu sebelum melaksanakan praktik. Pre-tes dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan dan kesiapan mahasiswa terhadap topik yang akan dipraktikkan. Mahasiswa dapat mengikuti praktik dengan ketentuan: •
mahasiswa harus lulus pre-tes untuk setiap topik yang akan dipraktikan.
•
bagi mahasiswa belum lulus pre-tes diberi kesempatan untuk mengulang pada minggu berikutnya hingga dinyatakan lulus.
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui lima tahapan: (1) prestasi belajar selama kegiatan praktik setiap topik, (2) hasil laporan praktik setiap topik, (3) jumlah topik praktik yang telah diselesaikan, (4) tes individu, dan (5) tes individu remidial. Penilaian prestasi belajar selama kegiatan praktik dilakukan melalui aspek-aspek, antara lain: jumlah pre-tes yang dilakukan, kebenaran dan kerapian rangkaian percobaan, kebenaran pengambilan data, kerjasama individu dalam kelompok praktik, dan durasi waktu praktik. Penilaian laporan praktik dilakukan pada beberapa aspek, antara lain: kebenaran data, analisis data dan pembahasannya, jawaban pertanyaan tugas, dan kesimpulan. Tes individu dilakukan setelah mahasiswa menempuh beberapa topik yang telah ditetapkan dengan kriteria Lulus (GO) atau Tidak Lulus (NO GO). Bagi mahasiswa yang belum lulus pada tes individu ini diberi kesempatan mengikuti tes individu remidial dengan ketentuan yang sama seperti tes individu. Lembar kerja pada setiap topik masih berupa uraian secara garis besar. Penjelasan secara detail akan dilakukan dosen selama kegiatan praktik berlangsung, seperti cara menghubungkan rangkaian penyulut SCR, pengaturan sudut penyulutan, cara pengukuran, dan sebagainya. Penyusun mengucapkan “Alhamdulillah” atas tersusunnya materi mata kuliah ini. Kritik dan saran yang konstruktif sangat penyusun harapkan dari rekan-rekan dosen dan mahasiswa agar materi mata kuliah ini lebih berkualitas. Yogyakarta, Januari 2007
©Istanto W. Djatmiko PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
i
MATERI PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS (DEL 230) Materi
Minggu Ke-
Kode
1
PKE-01
Pengenalan Unit Praktik
2
PKE-02
Penyearah
3
PKE-03
Rangkaian Pemicu
4
PKE-04
Penyearah Terkendali
5
PKE-05
AC Regulator
6
PKE-06
Chopper
7
PKE-07
Inverter
8
-
9
PKE-08
Kendali Motor DC Terbuka
10
PKE-09
Kendali Motor DC dengan Umpan Balik
11
PKE-10
Kendali Motor DC dengan Step Respon
12
PKE-11
Karakteristik Altivar 18
13
PKE-12
Kendali Motor Induksi Tanpa Beban
14
PKE-13
Kendali Motor Induksi Berbeban
15-16
-
Tes Individu II dan Remidial
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
Topik
Tes Individu I
ii
PENGENALAN UNIT PRAKTIKUM
PENGENALAN UNIT PRAKTIKUM (PKE-01) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi : 1. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja dengan benar selama bekerja di laboratorium. 2. Mengetes komponen elektronika daya pada unit-unit modul praktikum Kendali Elektronis. 3. Mengoperasikan alat ukur analog dan CRO sesuai dengan prosedur yang benar.
B. Alat dan Bahan 1. Modul transformator (pada unit sumber catu daya)………………….….
1 unit
2. Modul dioda, transistor, dan SCR ……………………………………………..
@ 1 unit
3. Modul TRIAC-DIAC ………………………………………………………………….
1 unit
4. Modul resistor 1 Ω/ 50 W
1 unit
…………..………………………………….....
5. Modul Beban RL …………………………………………………………………….
1 unit
6. Lampu 75 W/ 220 V ………………………………………………………………..
1 unit
7. Multimeter
………..…………………………………………………..........
1 buah
8. Frekuensimeter
………….............................................................
1 buah
9. CRO
............…………………………………………………........
1 buah
C. Langkah Kerja 1. Melaksanakan Prosedur Keselamatan Kerja a. Perhatikan penjelasan dosen tentang prosedur keselamatan kerja di Laboratorium Elektronika Daya dan Sistem Penggerak. b. Perhatikan penjelasan dosen tentang prosedur pengoperasian dan cara pengukuran menggunakan alat ukur analog dan CRO yang benar. c. Bekerjalah dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja baik terhadap unit praktik maupun manusia. 2. Menggunakan Alat Ukur Analog dan CRO a. Lakukan pengukuran besaran-besaran listrik pada obyek yang telah ditentukan seperti pada Tabel 1. b. Sebelum melakukan pengukuran besaran listrik, perhatikan pemilihan selektor dan batas ukur pada alat ukur analog yang anda gunakan. d. Lakukan kalibrasi volt/div dan time/div sebelum menggunakan CRO. e. Bekerjalah dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja baik terhadap unit praktik maupun manusia.
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
1
PENGENALAN UNIT PRAKTIKUM
3. Mengetes Komponen-komponen Elektronika Daya a. Lakukan pengetesan komponen-komponen elektronika daya pada unit modul yang tersedia, yang meliputi komponen : dioda, SCR, TRIAC, DIAC, transistor, dan mosfet. b. Cek apakah kompenen-komponen tersebut di atas apakah dalam kondisi baik, lakukan penggantian dengan komponen baru jika diketahui ada komponen yang sudah rusak. Mintalah komponen yang baru tersebut kepada teknisi. c. Masukkan data hasil pengetesan anda pada Tabel 2.
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
2
PENYEARAH
PENYEARAH (PKE-02) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian penyearah setengah-gelombang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa.
dan
gelombang-penuh
yang
2. Mengoperasikan rangkaian penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh dengan beban resistif (R) dan resistif-induktif (RL) yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa. 3. Mengukur besaran tegangan, arus, dan beda fasa dalam rangkaian penyearah setengahgelombang dan gelombang-penuh dengan beban resistif (R) dan resistif-induktif (RL) yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa. 4. Menganalisis hasil penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh dengan beban resistif (R) dan resistif-induktif (RL) yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa.
B. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Modul Transformator (sebagai sumber masukan) ……………………. Modul Diode …………………………………………………. Modul Beban RL …………………………………………………. Resistor 1 Ω/ 50 W ..................................................... Lampu 75 W/ 220 V …………………………………….………….. Multimeter …………………………………………………. CRO ………………………………………………….
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 buah 1 buah 1 buah
C. Rangkaian Percobaan • Penyearah Satu Fasa 1. Rangkaian Penyearah Setengah-Gelombang V0
10 : 1 CRO
R/RL
1 Ω/ 50 W
2. Rangkaian Penyearah Gelombang-Penuh ( Jembatan ) V0
10 : 1
R
CRO
1 Ω/ 50 W
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
3
PENYEARAH
• Penyearah Tiga Fasa 1. Rangkaian Penyearah Setengah-Gelombang
V0
10 : 1
R
CRO
1 Ω/ 50 W
2. Rangkaian Penyearah Gelombang-Penuh
V0
10 : 1
R
CRO
1 Ω/ 50 W
D. Langkah Kerja 1. Lakukan pengukuran untuk mengetahui nilai resistansi dari lampu (R) dengan ohmmeter dan catatlah hasil pengukurannya. 2. Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang seperti diagram rangkaian di atas dengan beban lampu 75 W/ 220 V. 3. Konsultasikan rangkaian anda kepada dosen atau instruktur. 4. Jika sudah benar, hubungkan sumber tegangan masukan. 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan efektif (Vrms) dengan menggunakan multimeter (voltmeter) untuk tegangan sumber (Vs), tegangan pada dioda (Vd), tegangan luaran (Vo), dan tegangan pada resistor 1 Ω/ 50 W (VR). Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengamatan (Tabel 1 s.d. 5). 6. Lakukan pengukuran besaran tegangan puncak (Vpeak) antara tegangan sumber (Vs) dan tegangan luaran (Vo) dengan dua kanal, tegangan pada dioda (Vd) dengan satu kanal, dan tegangan luaran (Vo) dan tegangan pada resistor 1 Ω/ 50 W (VR) dengan CRO dua kanal. Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengamatan (Tabel 1 s.d. 5).
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
4
PENYEARAH Perhatian !!! : • •
Pastikan KABEL GROUND CRO dihubungkan pada titik nol/ netral/ negatif/ polaritas rendah dari suatu rangkaian. Jika anda melakukan pengukuran dengan dua kanal secara bersamaan, PASTIKAN KABEL GROUND PROBE PADA SATU TITIK SIMPUL YANG SAMA.
7. Gantilah beban lampu 75 W/ 220 V (R) dengan R yang diseri dengan ballast, kemudian lakukan seperti langkah 3 sampai dengan 6 di atas. 8. Lepaslah rangkaian percobaan anda, kemudian rangkaianlah diagram percobaan selanjutnya dengan tegangan luaran diberi beban hanya lampu 75 W/ 220 V saja. 9. Lakukan langkah kerja 3 sampai dengan 6. 10. Lakukan langkah 7 dan 8 untuk rangkaian percobaan yang lain. 11. Cermati kembali data hasil pengukuran anda, jika ada keraguan lakukan pengamatan ulang. 12. Kembalikan semua peralatan ke tempat semula.
E. Tugas 1. Berapakah nilai sudut pemadaman ( β ) dari penyearah setengah gelombang dengan beban RL (lampu seri ballast) yang menggunakan sumber satu fasa ? 2. Berapakah nilai induktansi (L) dari ballast TL pada rangkaian penyearah satu fasa beban RL? 3. Berapakah faktor daya penyearahan (cos φ) dari masing-masing rangkaian penyearah satu fasa di atas ?
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
5
RANGKAIAN PENYULUT
RANGKAIAN PENYULUT (PKE-03) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Merangkai rangkaian penyulut jenis RC. Mengamati karakteristik rangkaian penyulut jenis RC. Merangkai rangkaian penyulut dengan PWM. Mengamati karakteristik rangkaian penyulut dengan PWM. Merangkai rangkaian penyulut dengan TCA 785. Mengamati karakteristik rangkaian penyulut dengan TCA 785
B. Alat dan Bahan 1. Modul transformator (sebagai sumber masuk) ………………………….
1 unit
2. Modul diode
1 unit
……….……………………………………………….
3. Modul Kontrol Chopper (step-down) ............................................
1 unit
4. Modul Penyulut TCA 785 ...........................................................
1 unit
5. Potensiometer 100 kΩ/ 2 W
1 unit
..……………………………………….……….
6. Kondensator 0,47 μF/250 V (non polar)
...................................
1 buah
7. Lampu 75 W/220 V
……………………………………………………….
1 buah
8. Resistor 1 Ω/ 50W
...........................................................
1 buah
9. Multimeter
……………………………………………………….
1 buah
……………………………………………..……….
1 buah
10. CRO
C. Rangkaian Percobaan 1. Rangkaian Penyulut RC VSCR 100 kΩ/ 2 W
VT
CRO
1 Ω/ 50 W
0,47 μF
2. Rangkaian Penyulut PWM (Modul Kontrol Chopper)
CRO
+15 V
LM 566 A
741
C/ D
B -15 V
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
6
RANGKAIAN PENYULUT 3. Rangkaian Penyulut TCA 785 VSCR
CRO VT TCA 785
1 Ω/ 50 W
D. Langkah Kerja • Rangkaian Penyulut RC 1. Buatlah rangkaian penyulut RC seperti Diagram Rangkaian Percobaan di atas. 2. Konsultasikan rangkaian anda kepada dosen atau instruktur. 3. Jika sudah benar, hubungkan sumber tegangan masukan. 4. Hubungkan CRO satu kanal pada SCR, aturlah potensiometer hingga diperoleh sudut penyulutan (α) tertentu, misalnya 45o. 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan penyulut (tegangan pada kapasitor), VT , dan tegangan pada SCR ( VSCR ) dengan CRO dua kanal. Catat dan gambarlah bentuk gelombangnya ! 6. Lakukan pengukuran tegangan VT dan VSCR dengan voltmeter (Vrms). Catatlah hasil pengukuran pada Tabel 1. 7. Lakukan pengukuran arus penyulutan ( IT ) dengan cara mengukur nilai tegangan pada resistor 1 Ω/ 50 W dengan CRO satu kanal dan voltmeter. 8. Atur potensiometer untuk memperoleh sudut penyulutan yang lain, kemudian lakukan langkah 5 dan 7 di atas. 9. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. Perhatian !!! : • •
Pastikan KABEL GROUND CRO dihubungkan pada titik nol/ netral/ negatif/ polaritas rendah dari suatu rangkaian. Jika melakukan pengukuran dengan dua kanal secara bersamaan, PASTIKAN KABEL GROUND PROBE PADA SATU TITIK SIMPUL YANG SAMA.
• Rangkaian Penyulut PWM 10. Lakukan langkah 1 s.d. 3 di atas untuk Rangkaian Penyulut PWM. 11. Hubungan CRO satu kanal pada titik simpul grond dan C, kemudian aturlah potensiometer untuk memperoleh duty cycle tertentu. 12. Lakukan pengukuran besaran tegangan pada titik simpul A dan B, serta tegangan penyulut (VT) pada titik simpul C. Catat dan gambarlah bentuk gelombangnya ! 13. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
7
RANGKAIAN PENYULUT • Rangkaian Penyulut TCA 785 14. Lakukan langkah 1 s.d. 3 di atas untuk Rangkaian Penyulut TCA 785. 15. Perhatikan catu daya AC dan DC pada rangkaian penyulut ini. 16. Hubungkan CRO satu kanal pada SCR, aturlah potensiometer hingga diperoleh sudut penyulutan (α) tertentu. 17. Lakukan pengukuran besaran tegangan penyulut ( VT ), yaitu tegangan keluaran dari trafo pulsa, dan tegangan pada SCR ( VSCR ) dengan CRO dua kanal dan voltmeter. 18. Lakukan pengukuran arus penyulutan ( IT ) dengan cara mengukur nilai tegangan pada resistor 1 Ω/ 50 W dengan CRO satu kanal dan voltmeter. 19. Atur potensiometer untuk memperoleh sudut penyulutan yang berbeda, kemudian lakukan langkah 17 dan 18 di atas. 20. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian semua peralatan praktik ke tempat semula.
E. Tugas 1. Jelaskan pengaruh perubahan sudut penyulutan terhadap tegangan penyulutan pada setiap rangkaian penyulutan ! 2. Jelaskan pengaruh perubahan sudut penyulutan terhadap duty cycle pada rangkaian penyulut TCA 785 dan PWM ! 3. Berapakah frekuensi pensakelaran dari masing-masing rangkaian penyulutan di atas ?
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
8
PENYEARAH TERKENDALI
PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) (PKE-04) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi : 1. Merangkai rangkaian konverter setengah-gelombang, semikonverter, dan konverter-penuh yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa. 2. Mengoperasikan rangkaian konverter setengah-gelombang, semikonverter, dan konverterpenuh dengan beban R dan RL yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa. 3. Mengukur besaran tegangan, arus, dan beda fasa pada rangkaian konverter setengahgelombang, semikonverter, dan konverter-penuh dengan beban R dan RL yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa. 4. Menganalisis hasil konverter setengah-gelombang, semikonverter, dan konverter-penuh dengan beban R dan RL yang menggunakan sumber satu fasa dan tiga fasa.
B. Alat dan Bahan 1. Modul transformator 2. Modul diode 3. Modul SCR 4. Modul penyulut TCA 785 5. Modul beban RL 6. Resistor 1Ω/ 50 W 7. Lampu 75 W/ 220 V 7. Multimeter 9. CRO
…………………………………………………. …………………………………………………. …………………………………………………. .................................................... …………………………………….…………. …………………………………………………. ………………………………………………… …………………………………………………. ………………………………………………….
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
C. Rangkaian Percobaan • Konverter Satu Fasa 1. Rangkaian Setengah Gelombang V0
10 : 1
R/ RL
TCA 785
CRO
1 Ω/ 50 W
2. Rangkaian Semikonverter
TCA 785 V0
10 : 1
R TCA 785
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
CRO
1 Ω/ 50 W
9
PENYEARAH TERKENDALI 3. Rangkaian Konverter-penuh Jembatan T3
T1
V0
10 : 1
R T4
CRO
T2 1 Ω/ 50 W
• Konverter Tiga Fasa 4. Rangkaian Setengah-gelombang V0
10 : 1
R TCA 785
CRO
1 Ω/ 50 W
5. Rangkaian Semikonverter
V0
10 : 1
R
CRO
1 Ω/ 50 W
D. Langkah Kerja Perhatian !!! : • •
Pastikan KABEL GROUND CRO dihubungkan pada titik nol/ netral/ negatif/ polaritas rendah dari suatu rangkaian. Jika melakukan pengukuran dengan dua kanal secara bersamaan, PASTIKAN KABEL GROUND PROBE PADA SATU TITIK SIMPUL YANG SAMA.
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
10
PENYEARAH TERKENDALI
• Konverter Satu Fasa Konsultasikan setiap rangkaian anda kepada dosen, sebelum dihubungkan ke sumber.
1. Buatlah rangkaian konverter setengah gelombang dengan beban: •
lampu 75 W/ 220,
•
lampu 75 W/ 220 V dihubung seri dengan ballast (L).
2. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, beban), sudut penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo (setiap
3. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 4. Buatlah rangkaian semikonverter dengan beban lampu 75 W/ 220 V saja. 5. Llakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
Perhatian: penyulutan T1 dan T2 mempunyai beda fasa 180o. 6. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 7. Buatlah rangkaian konverter-penuh dengan jembatan dengan beban lampu 75 W/ 220 V.
Perhatikan: penyulutan T2 - T3 serempak (0o – 180o) dan T1 – T4 serempak (180o – 360o). 8. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
9. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kembalikan semua peralatan praktik.
• Konverter Tiga Fasa 1. Buatlah rangkaian konverter setengah gelombang dengan beban lampu 75 W/ 220,
Perhatian : Pemasangan rangkaian penyulut harus hati-hati dan cermat, perhatikan polaritas tegangan penyulutan pada trafo pulsa !!! 2. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
3. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 4. Buatlah rangkaian semikonverter dengan beban lampu 75 W/ 220 V saja. 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
6. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kembalikan semua peralatan praktik.
E. Tugas 1. Berapakah nilai sudut pemadaman ( β ) dari konverter setengah gelombang dengan beban RL (lampu seri ballast) yang menggunakan sumber satu fasa ? 2. Jelaskan mengapa daya yang diserap dari masing-masing rangkaian konverter di atas berbeda meskipun bebannya sama (lampu 75 W/ 220 V) ?
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
11
AC REGULATOR
PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK ( AC REGULATOR ) (PKE-05) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa dan tiga fasa. 2. Mengoperasikan rangkaian regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa dan tiga fasa dengan beban R dan RL. 3. Mengukur besaran tegangan, arus, dan beda fasa pada rangkaian regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa dan tiga fasa dengan beban R dan RL. 4. Menganalisis hasil regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa dan tiga fasa dengan beban R dan RL.
B. Alat dan Bahan 1. Modul transformator
………………………………………………….
1 unit
2. Modul Diode
………………………………………………….
1 unit
3. Modul SCR
………………………………………………….
1 unit
4. Modul TRIAC
………………………………………………….
1 unit
5. Modul beban RL
…………………………………………………. 1 unit
6. Potensiometer 100 kΩ ………………………………………………….
1 buah
7. Kapasitor 0,47μF/ 220 V ………………………………………………….
1 buah
8. Resistor 1 Ω/ 50 W
………………………………………………….
1 buah
9. Lampu 75 W/ 220 V
………………………………………………….
3 buah
10. Multimeter
………………………………………………….
1 buah
11. CRO
………………………………………………….
1 buah
C. Rangkaian Percobaan • Regulator Satu Fasa 1. Rangkaian AC Regulator Unidirectional
1 Ω/ 50 W R TCA 785 -15
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
12
AC REGULATOR 2. Rangkaian AC Regulator Bidirectional dengan SCR TCA 785-14 1 Ω/ 50 W R
TCA 785-15
3. Rangkaian AC Regulator Bidirectional dengan TRIAC 1 Ω/ 50 W R 100 kΩ
0,47 uF
• Regulator Tiga Fasa 4. Rangkaian AC Regulator Unidirectional 1 Ω/ 50 W R
R R
5. Rangkaian AC Regulator Bidirectional 1 Ω/ 50 W R
R R
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
13
AC REGULATOR
D. Langkah Kerja • Regulator Satu Fasa 1. Buatlah rangkaian regulator unidirectional dengan beban R (lampu 75 W/ 220 V). Perhatikan arah polaritas penyulutan SCR. 2. Lakukan pengukuran besaran tegangan (Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
3. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 4. Buatlah rangkaian regulator bidirectional dengan SCR dengan beban R (lampu 75 W/220 V). Perhatikan arah polaritas penyulutan SCR. 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
6. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 7. Buatlah rangkaian regulator bidirectional dengan TRIAC dengan beban R (lampu 75W/220V) 8. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, VTRIAC, Vo, sudut penyulutan ( α ), dan arus Io. 9. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya.
• Regulator Tiga Fasa 10. Buatlah rangkaian regulator unidirectional dengan beban R (lampu 3 x 75 W/ 220 V), bekerjalah lebih cermat Perhatikan arah polaritas penyulutan SCR, sesuaikan dengan masing-masing fasa
11. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
12. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 13. Buatlah rangkaian regulator bidirectional dengan SCR dengan beban R (lampu), bekerjalah dengan lebih teliti. Perhatikan arah polaritas penyulutan SCR, sesuaikan dengan masing-masing fasa
14. Lakukan pengukuran besaran tegangan ( Vrms dan Vpeak) pada Vs, Vd, penyulutan ( α ), dan arus Io.
VSCR, Vo, sudut
15. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kembalikan semua peralatan praktik.
E. Tugas 1. Jelaskan mengapa daya yang diserap dari masing-masing rangkaian ac regulator di atas berbeda meskipun bebannya sama (lampu 75 W/ 220 V) ? 2. Jelaskan pengaruh beban resistif (R) dan resistif-induktif (RL) terhadap unjuk kerja untuk regulator satu fasa dan tiga fasa !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
14
CHOPPER
CHOPPER (PKE-06) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian chopper penurun-tegangan (step-down) dengan transistor atau mosfet 2. Mengoperasikan rangkaian chopper step-down dengan transistor atau mosfet. 3. Merangkai rangkaian chopper penaik-tegangan (step-up) dengan transistor. 4. Mengoperasikan rangkaian chopper step-up dengan transistor. 5. Mengukur besaran tegangan, arus, frekuensi pensakelaran, dan siklus-kerja (duty cycle) untuk chopper step-down dan step-up. 6. Menganalisis hasil chopper step-down dan step-up.
B. Alat dan Bahan 1.
Modul Chopper Step-down dengan Transistor atau Mosfet ...............
1 unit
2.
Modul Kontrol Chopper Step-down dengan Transistor atau Mosfet ...
1 unit
3.
Modul Chopper Step-up dengan Transistor .....................................
1 unit
4.
Modul Kontrol Chopper Step-up dengan Transistor .........................
1 unit
5.
Modul Catu Daya DC 0-30 V; +15 V - 0 - -15 V
1 unit
6.
Resistor 1 Ω/ 20 W
...........................................................
1 buah
7.
Lampu 5 W/220 V
............................................................
1 buah
8.
Ballast TL 20 W/ 220 V
...........................................................
1 buah
9.
Multimeter
............................................................
1 buah
CRO
............................................................
1 unit
10.
.........................
C. Rangkaian Percobaan •
Chopper Step-down
+ 12 V
V0 1 Ω/ 50 W CRO
5 W/220 V Kontrol Chopper Modul chopper step-down transistor/ mosfet Modul kontrol chopper step-down transistor/ mosfet
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
15
CHOPPER
•
Chopper Step-up
V0 +5V
Ballast TL
1 Ω/ 50 W
Kontrol Chopper
Modul kontrol chopper step-up transistor
CRO
5 W/220 V
Modul chopper step-up transistor
D. Langkah Kerja • Chopper Step-down 1. Siapkan catu daya dc input sebesar 12 volt. 2. Buatlah rangkaian chopper step-down transistor atau mosfet dengan unit kontrolnya.
Perhatikan !!! : Arah polaritas signal kontrol untuk transistor ke terminal basis atau untuk mosfet ke terminal gate 3. Atur duty cycle pada rangkaian kontrol chopper sesuai tabel pengamatan. 4. Hubungkan output rangkaian kontrol chopper ke terminal basis (untuk transistor) atau ke gate (untuk mosfet). 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan sumber DC ( Vs ), tegangan keluaran ( Vo ), dan arus Io. 6. Cermati kembali hasil pengukuran anda. 7. Lepaslah semua rangkaian percobaan, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. • Chopper Step-up 1. Siapkan catu daya DC 5 volt. 2. Buatlah rangkaian chopper step-up dengan unit kontrolnya.
Perhatikan arah polaritas signal kontrol ke transistor (terminal basis). 3. Atur duty cycle pada rangkaian kontrol chopper sesuai tabel pengamatan. 4. Hubungkan output rangkaian kontrol chopper ke terminal basis. 5. Lakukan pengukuran besaran tegangan sumber DC ( Vs ), tegangan keluaran ( Vo ), dan arus Io. 6. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kembalikan semua peralatan praktik. PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
16
CHOPPER
E. Tugas 1. Jelaskan pengaruh duty cycle terhadap unjuk kerja tegangan keluaran percobaan chopper step-down dan step-up ! 2. Berapakah frekuensi pensakelaran dari rangkaian chopper step-down dan step-up ? 3. Jelaskan fungsi IC LM 566 dan LM 741 dari rangkaian kontrol chopper ?
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
17
INVERTER
INVERTER (PKE-07) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi : 1. Merangkai rangkaian dasar inverter satu fasa. 2. Mengoperasikan rangkaian dasar inverter satu fasa. 3. Mengukur besaran tegangan, arus, frekuensi output, dan daya rangkaian dasar inverter satu fasa. 4. Menganalisis hasil luaran rangkaian dasar inverter satu fasa.
B. Alat dan Bahan 1. Modul Inverter
.....................................................................
1 unit
......................................................................
1 unit
3. Modul Catu Daya DC .......................................................................
1 unit
4. Modul TCA 785
1 unit
2. Modul SCR
.......................................................................
5. Trafo Satu Fasa CT 220/ 45 V .........................................................
1 buah
6. Resistor 1 Ω/ 50 W
1 buah
.....................................................................
7. Induktor Variabel (100 mH)
.......................................................
1 unit
8. Kapasitor 22 μF/ 250 V ...................................................................
1 buah
9. Lampu 5 W/220 V
1 buah
......................................................................
C. Rangkaian Percobaan •
Rangkaian Inverter Satu Fasa CT Dua Pulsa
VT PULSE GENERATOR
T1
VS 45 V
22 uF
VO
θ = 180O T2
CR O
220 V
100 mH 30 V
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
17
INVERTER •
Rangkaian Inverter dengan Transistor
D. Langkah Kerja 1. Buatlah rangkaian inverter satu fasa CT dua pulsa.
Perhatian : polaritas penyulutan T1 dan T2 harus berbeda fasa 180o. polaritas tegangan kondensator tidak boleh terbalik 2. Lakukan pengukuran tegangan penyulut SCR (VT), Vs, dan Vo. 3. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kemudian lanjutkan ke percobaan berikutnya. 4. Buatlah rangkaian inverter dengan transistor. 5. Lakukan pengukuran tegangan pada simpul A, B, C, D, E, F, dan G terhadap ground, serta tegangan keluaran pada simpul H. 6. Cermati kembali hasil pengukuran anda, kembalikan semua peralatan praktik.
E. Tugas 1. Berapakah frekuensi pensakelaran rangkaian inverter ? 2. Berapakah daya yang diserap dari inverter dengan transistor ?
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
18
KENDALI MOTOR DC TERBUKA
KENDALI MOTOR DC TERBUKA (PKE-08) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian dasar kendali elektronis motor dc terbuka dengan unit CA-3000 A. 2. Mengoperasikan dasar kendali elektronis motor dc terbuka dengan unit CA-3000 A. 3. Mengukur besaran tegangan, arus beban, dan kecepatan putaran motor dc dengan kendali unit CA-3000 A. 4. Menganalisis karakteristik pengaturan motor dc dengan kendali unit CA-3000 A.
B. Alat dan Bahan 1. Modul CA 3000 A
..................................................................
2. Unit dinamometer MV 100
1 unit
.....................................................
1 unit
3. Unit motor dc MV 120
.................................................................
1 unit
4. Rheostat TV 100
................................................................
1 unit
5. Resistor 1 ohm
................................................................
1 buah
...............................................................
1 buah
6. Multimeter 7. Ampermeter DC 8. CRO
................................................................
1 buah
...............................................................
1 buah
C. Rangkaian Percobaan
Ia
n
I
G
M CRO
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
19
KENDALI MOTOR DC TERBUKA
D. Langkah Kerja 1. Perhatian ! : Unit CA 3000 A harus dihubungkan melalui trafo isolasi. 2. Rangkailah unit dinamometer sebagai Generator DC dengan bebannya, demikian pula untuk motor dc dengan unit CA 3000 A. 3. Aturlah potensiometer P1 pada posisi 0 (nol), kemudian “ON-kan” unit CA 3000 A. 4. Aturlah potensiometer P1 secara perlahan hingga putaran motor menjadi 500 rpm. 5. Bebani motor secara bertahap mulai minimun hingga ¾ rating motor, dengan mengatur beban pada generator dc. Catatlah arus beban motor dan putarannya (n). 6. Ukurlah arus beban dan tegangan hasil pengaturan dari semikonverter dengan CRO untuk setiap tahapan kenaikan arus beban. 7. Atur potensiometer P1 sehingga putaran motor menjadi 900 rpm, kemudian lakukan langkah 1 sampai dengan 6. 8. Matikan unit CA 3000 A dan unit generator dc, kemudian kembalikan semua peralatan praktik
E. Tugas 1. Gambarkan karakteristik n = f (Ia) untuk n=500 rpm dan n=900 rpm pada grafik yang sama. 2. Jelaskan jenis dan cara kerja rangkaian sumber tegangan yang digunakan dalam pengaturan motor DC di atas !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
20
KENDALI MOTOR DENGAN UMPAN-BALIK
KENDALI MOTOR DC DENGAN UMPAN-BALIK (PKE-09) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian dasar kendali elektronis motor dc dengan umpan-balik. 2. Mengoperasikan dasar kendali elektronis motor dc dengan umpan-balik. 3. Mengukur besaran tegangan, arus beban, dan kecepatan putaran motor dc dengan umpanbalik. 4. Menganalisis karakteristik pengaturan motor dc dengan umpan-balik.
B. Alat dan Bahan 1. Modul CA 3000 A
..................................................................
2. Unit dinamometer MV 100
1 unit
.....................................................
1 unit
3. Unit motor dc MV 120
.................................................................
1 unit
4. Tachogenerator
.................................................................
1 unit
5. Rheostat TV 100
................................................................
1 unit
...............................................................
1 buah
6. Multimeter 7. Ampermeter DC 8. CRO
................................................................
1 buah
...............................................................
1 buah
C. Rangkaian Percobaan •
Umpan-balik dari Tegangan Rotor
Ia
n
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
I
M
G
21
KENDALI MOTOR DENGAN UMPAN-BALIK
•
Umpan-balik dari Techogenerator
Ia
M
I
n
TG
G
D. Langkah Kerja Perhatian ! : Unit CA 3000 A harus dihubungkan melalui trafo isolasi.
Kendali Motor DC dengan Umpan-balik Tegangan Rotor 1. Atur potensiometer pada CA 3000 A sebagai berikut : P1 = 0
Ilimit = 6
1/Gn = 0,5
1/Gi = 0,5
ωn = 1,0
ωi = 1
RIcomp = 0
2. Rangkailah unit dinamometer sebagai Generator DC dengan bebannya, demikian pula untuk motor dc dengan unit CA 3000 A seperti diagram di atas. 3.
“ON-kan” unit CA 3000 A, kemudian aturlah P1 secara perlahan hingga putaran motor menjadi 500 rpm.
4. Bebani motor secara bertahap mulai minimun hingga ¾ rating motor, dengan mengatur beban pada generator dc. Catatlah arus beban motor dan putarannya (n). 5. Ukurlah arus beban dan tegangan hasil pengaturan untuk setiap tahapan kenaikan arus beban. 6. Atur P1 sehingga putaran motor menjadi 900 rpm, kemudian lakukan langkah 1 sampai dengan 5. 7. Matikan unit CA 3000 A dan unit generator dc, kemudian lanjutkan untuk percobaan selanjutnya.
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
22
KENDALI MOTOR DENGAN UMPAN-BALIK
Kendali Motor DC dengan Umpan-balik Tegangan Tachogenerator 8. Atur potensiometer pada CA 3000 A sebagai berikut : P1 = 0
Ilimit = 6
1/Gn = 0,5
1/Gi = 0,5
ωn = 1,0
ωi = 1,0
9. Rangkailah unit dinamometer sebagai Generator DC dengan bebannya, demikian pula untuk motor dc dan tachogenerator dengan unit CA 3000 A seperti diagram di atas. 10. “ON-kan” unit CA 3000 A, kemudian aturlah P1 secara perlahan hingga putaran motor menjadi 500 rpm. 11. Bebani motor secara bertahap mulai minimun hingga ¾ rating motor, dengan mengatur beban pada generator dc. Catatlah arus beban motor dan putarannya (n). 12. Ukurlah arus beban dan tegangan hasil pengaturan untuk setiap tahapan kenaikan arus beban. 13. Atur P1 sehingga putaran motor menjadi 900 rpm, kemudian lakukan langkah 1 sampai dengan 5. 14. Matikan unit CA 3000 A dan unit generator dc, kemudian kembalikan semua peralatan praktik
E. Tugas 1.
Gambarkan karakteristik n = f (Ia) untuk n=500 rpm dan n=900 rpm pada grafik yang sama.
2.
Jelaskan fungsi umpan-balik dalam pengaturan motor DC di atas !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
23
KENDALI MOTOR DENGAN STEP RESPON
KENDALI MOTOR DC DENGAN STEP RESPON (PKE-10) A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian dasar kendali elektronis motor dc dengan step respon regulasi arus dan putaran. 2. Mengoperasikan dasar kendali elektronis motor dc dengan step respon regulasi arus dan putaran. 3. Menganalisis karakteristik pengaturan motor dc dengan step respon.
B. Alat dan Bahan 1. Modul CA 3000 A
..................................................................
2. Unit dinamometer MV 100
1 unit
.....................................................
1 unit
3. Unit motor dc MV 120
.................................................................
1 unit
4. Tachogenerator
.................................................................
1 unit
5. Rheostat TV 100
................................................................
1 unit
6. AFG
...............................................................
1 unit
7. Multimeter
...............................................................
1 buah
8. Ampermeter DC 9. CRO
................................................................
1 buah
...............................................................
1 buah
C. Rangkaian Percobaan •
Step Respon Regulasi Arus
AFG
CRO
Ia
M
n
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
I
24
KENDALI MOTOR DENGAN STEP RESPON
•
Step Respon Regulasi Putaran
CRO
Ia
AFG
M
I
n
G
TG
D. Langkah Kerja Perhatian ! : Unit CA 3000 A harus dihubungkan melalui trafo isolasi.
Kendali Motor DC dengan Step Respon Regulasi Arus 1. Atur potensiometer pada CA 3000 A sebagai berikut : P1 = 0
Ilimit = 10
1/Gn = 1
1/Gi = 1
ωn = 0
ωi = 0
2. Rangkailah unit dinamometer sebagai Generator DC dengan bebannya, demikian pula untuk motor dc dengan unit CA 3000 A seperti diagram di atas. 3. Pilihlah sumber AFG dengan gelombang kotak (square wave) dengan frekuensi 0,5 Hz dan tegangan luarannya sebesar 0 volt. 4. “ON-kan” unit CA 3000 A, kemudian aturlah P1 secara perlahan hingga arus motor mencapai 0,5 arus rating motor. 5. Naikkan tegangan luaran AFG secara perlahan, sehingga arus motor mencapai ¾ arus rating motor. 6. Gambarlah bentuk gelombang yang terjadi pada CRO. 7. Naikkan penguatan Gi secara perlahan dengan mengatur potensiometer 1/Gn hingga diperoleh nilai penguatan yang maksimum. Pada kondisi ini, catatlah waktu yang diperlukan arus untuk mencapai stabil pada nilai terbaru. 8. Matikan unit CA 3000 A, kemudian pindahkan konektor ωi menjadi ωi = 1, kemudian lakukan pengamatan langkah 4 sampai dengan 7. 9. Matikan unit CA 3000 A, kemudian pindahkan konektor ωi menjadi ωi = 100, kemudian lakukan pengamatan langkah 4 sampai dengan 7. 10. Matikan unit CA 3000 A dan unit generator dc, kemudian lanjutkan untuk percobaan selanjutnya. PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
25
KENDALI MOTOR DENGAN STEP RESPON
Kendali Motor DC dengan Step Respon Regulasi Putaran 11. Atur potensiometer pada CA 3000 A sebagai berikut : P1 = 0
Ilimit = 6
1/Gn = 1
1/Gi = 1
ωn = 0
ωi = 1
RIcomp = 0
12. Rangkailah unit dinamometer sebagai Generator DC dengan bebannya, demikian pula untuk motor dc dengan unit CA 3000 A seperti diagram di atas. 13. Pilihlah sumber AFG dengan gelombang kotak (square wave) dengan frekuensi 0,5 Hz dan tegangan luarannya sebesar 0 volt. 14. “ON-kan” unit CA 3000 A, kemudian aturlah P1 secara perlahan hingga putaran motor mencapai 500 rpm. 15. Bebani motor hingga arus motor mencapai ¾ arus rating motor. 16. Naikkan tegangan luaran AFG secara perlahan, sehingga putaran motor menjadi antara 450 rpm sampai dengan 550 rpm. 17. Gambarlah bentuk gelombang yang terjadi pada CRO. 18. Naikkan penguatan Gn secara perlahan dengan mengatur potensiometer 1/Gn hingga diperoleh nilai penguatan yang maksimum. Pada kondisi ini, catatlah waktu yang diperlukan arus untuk mencapai stabil pada nilai terbaru.
Catatan: Bila penguatan terlalu besar berpengaruh terhadap putaran menjadi osilasi (self osilations). 19. Matikan unit CA 3000 A, kemudian pindahkan konektor ωn menjadi ωn = 1, kemudian lakukan pengamatan langkah 14 sampai dengan 18. 20. Matikan unit CA 3000 A, kemudian pindahkan konektor ωn menjadi ωn = 0,1, kemudian lakukan pengamatan langkah 14 sampai dengan 18. 21. Matikan unit CA 3000 A dan unit generator dc, kemudian lanjutkan untuk percobaan selanjutnya.
E. Tugas 1. Jelaskan hubungan antara penguatan Gn dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai nilai putaran terbaru ! 2. Jelaskan pengaruh pengaturan waktu terhadap perubahan frekuensi !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
26
KARAKTERISTIK ALTIVAR
KARAKTERISTIK ALTIVAR 18 A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Merangkai rangkaian catu daya untuk pengendalian motor induksi dengan Altivar 18. 2. Mengoperasikan pengaturan motor induksi dengan Altivar 18. 3. Menganalisis karakteristik catu daya untuk pengendalian motor induksi dengan Altivar 18.
B. Alat dan Bahan 1. Modul Altivar-18
.......................................................................
1 unit
2. Multimeter 3. Frekuensimeter
....................................................................... .................................................................................
1 unit 1 unit
C. Rangkaian Percobaan
SUMBER 3 FASA SUMBER 1 FASA
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
27
KARAKTERISTIK ALTIVAR
D. Langkah Kerja Langkah Awal •
Cermati terminal-terminal pada unit Altivar sesuai Gambar Rangkaian Percobaan di atas.
•
Pelajari dengan seksama Prosedur Operasi Altivar 18 ini sebagaimana terlampir.
•
Rangkaian unit Altivar sesuai dengan gambar rangkaian.
•
Perhatikan dengan cermat pemasangan:
brake resistor, potensiometer, sakelar S1, S2, S3, S4. •
Perhatikan hirarki untuk mengakses parameter pada Altivar 18 dan fungsinya.
•
Set-lah semua parameter dar Altivar 18 pada kondisi setting pabrik (factory preset).
Mengubah Operasi Frekuensi 1. Hubungkan selektor sumber pada posisi 3 fasa (3 PH). 2. Set-lah frekuensi keluaran maksimum Altivar dengan mengatur parameter tFr, tentukan sebesar 300 Hz. 3. Set-lah parameter LSP (putaran motor terendah) pada 0,0 Hz dan HSP (putaran motor tertinggi) pada 300 Hz. 4. Kembalikan parameter pada posisi rdy. 5. Tekan tombol START, ON-kan sakelar S1, kemudian : • Atur parameter FrH (frekuensi setpoin) secara bertahap sesuai Tabel dengan mengatur potensiometer. • Ukurlah tegangan output Altivar untuk setiap tahapan frekuensi setpoin 6. Kembalikan parameter pada posisi rdy. 7. Tekan tombol STOP. 8. Pindahkan selektor sumber pada posisi 1 fasa (1 PH). 9. Lakukan seperti langkah 5 sampai dengan 7 di atas.
E. Tugas 1. Analisislah kemampuan daya output Altivar untuk sumber input 3 fasa dan 1 fasa ! 2. Jelaskan pengaruh v/f dari sumber output Altivar jika dihubungkan dengan motor induksi 3 fasa !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
28
ALTIVAR 18 DENGAN MOTOR INDUKSI TANPA BEBAN
KENDALI MOTOR INDUKSI TANPA BEBAN DENGAN ALTIVAR 18 A. Tujuan Mahasiswa memiliki kemampuan : 1. Mengoperasikan pengaruh arus dan waktu pengereman injeksi (Idc dan tdc) terhadap putaran motor induksi 3 fasa. 2. Mengoperasikan pengaruh waktu akselerasi dan deakselerasi (ACC dan dEC) terhadap putaran motor induksi 3 fasa.
B. Alat dan Bahan 1. Modul Altivar-18
.......................................................................
1 unit
2. Unit dinamometer (sebagai generator dc) .........................................
1 unit
3. Motor induksi 3 fasa 220/380 V, 0,75 kW .........................................
1 unit
4. Ampermeter AC
.........................................................................
1 unit
.......................................................................
1 unit
........................................................................
1 unit
5. Multimeter 6. Frekuensimeter
C. Rangkaian Percobaan SUMBER 3 FASA SUMBER 1 FASA
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
29
ALTIVAR 18 DENGAN MOTOR INDUKSI TANPA BEBAN
D. Langkah Kerja •
Cermati terminal-terminal pada unit Altivar sesuai Gambar Rangkaian Percobaan di atas.
•
Rangkaian unit Altivar sesuai dengan Gambar Rangkaian.
•
Perhatikan dengan cermat pemasangan: brake resistor, potensiometer, sakelar S1, S2, S3, S4.
•
Rangkailah motor induksi 3 fasa dengan sambungan bintang ( Y ), kemudian hubungkan dengan Altivar.
Percobaan 1 : Mengoperasikan Alivar dengan Motor Induksi tanpa Beban 1. Hubungkan selektor sumber pada posisi 3 fasa (3 PH). 2. Kembalikan semua parameter pada kondisi preset. 3. Set-lah parameter arus, tegangan, dan frekuensi nominal dari motor induksi 3 fasa pada Altivar (ItH, UnS, dan FrS)
4. Set-lah frekuensi keluaran maksimum Altivar dengan mengatur parameter tFr, tentukan sebesar 150 Hz.
5. Set-lah parameter LSP (putaran motor terendah) pada 0,0 Hz dan HSP (putaran motor tertinggi) pada 150 Hz.
6. Kembalikan parameter pada posisi rdy. 7. Tekan tombol START, ON-kan sakelar S1, kemudian : • Atur parameter FrH (frekuensi setpoin) secara bertahap sesuai Tabel Percobaan dengan mengatur potensiometer. • Ukurlah frekuensi, tegangan, arus, dan putaran motor untuk setiap tahapan frekuensi setpoin 8. Tekan tombol STOP, pindahkan selektor sumber pada posisi 1 fasa (1 PH). 9. Ulangi langkah 6 sampai dengan 7. Percobaan 2 : Mengoperasikan Arus dan Waktu Injeksi, serta waktu Akselerasi dan Deakselerasi 1. Jangan diubah setting parameter pada percobaan 1. 2. Atur setting Idc, tdc, ACC, dEC dari kondisi factory preset sampai dengan minimumnya sebanyak 5 tahapan. 3. Lakukan langkah 6 sampai dengan 9 dari percobaan 1 di atas.
E. Tugas 1. Jelaskan pengaruh perubahan v/f dari sumber output Altivar terhadap putaran motor baik dengan sumber utama 3 fasa maupun 1 fasa ! 2. Jelaskan pengaruh perubahan frekuensi dan Idc, tdc, ACC, serta dEC terhadap putaran motor ! 3. Jelaskan terkaitan pengaruh Idc, tdc, ACC, dan dEC terhadap pengereman motor !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
30
ALTIVAR 18 DENGAN MOTOR INDUKSI BERBEBAN
KENDALI MOTOR INDUKSI BERBEBAN DENGAN ALTIVAR 18 A. Tujuan Mahasiswa memiliki kompetensi: 1. Mengoperasikan pengaturan motor induksi berbeban dengan Altivar 18. 2. Menganalisis perubahan frekuensi terhadap torsi motor induksi.
B. Alat dan Bahan 1. Modul Altivar-18
.......................................................................
1 unit
2. Unit dinamometer (sebagai generator dc) .........................................
1 unit
3. Motor induksi 3 fasa 220/380 V, 0,75 kW .........................................
1 unit
4. Ampermeter AC 5. Multimeter
.........................................................................
1 unit
.......................................................................
1 unit
C. Rangkaian Percobaan SUMBER 3 FASA SUMBER 1 FASA
G
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
31
ALTIVAR 18 DENGAN MOTOR INDUKSI BERBEBAN
D. Langkah Kerja Mengoperasikan Alivar dengan Motor Induksi Berbeban 1. Hubungkan selektor sumber pada posisi 3 fasa (3 PH). 2. Kembalikan semua parameter pada kondisi preset. 3. Set-lah parameter arus, tegangan, dan frekuensi nominal dari motor induksi 3 fasa pada Altivar (ItH, UnS, dan FrS).
4. Set-lah frekuensi keluaran maksimum Altivar dengan mengatur parameter tFr, tentukan sebesar 100 Hz.
5. Set-lah parameter LSP (putaran motor terendah) pada 0,0 Hz dan HSP (putaran motor tertinggi) pada 100 Hz.
6. Kembalikan parameter pada posisi rdy. 7. Tekan tombol START, ON-kan sakelar S1, kemudian : • Atur parameter FrH (frekuensi setpoin) secara bertahap sesuai Tabel Percobaan dengan mengatur potensiometer. • Bebani motor induksi hingga ¾ arus rating motor induksi • Ukurlah tegangan, arus, torsi, dan putaran motor untuk setiap tahapan frekuensi setpoin 10. Tekan tombol STOP, pindahkan selektor sumber pada posisi 1 fasa (1 PH). 11. Ulangi langkah 6 sampai dengan 7.
E. Tugas 1. 2. 3.
Gambarkan T = f (v/f) untuk setiap perubahan f pada grafik yang sama ! Jelaskan pengaruh perubahan v/f dari sumber output Altivar terhadap putaran motor baik dengan sumber utama 3 fasa maupun 1 fasa ! Jelaskan pengaruh perubahan v/f dari sumber output Altivar terhadap torsi motor baik dengan sumber utama 3 fasa maupun 1 fasa !
PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS ©IWJ-2007
32