BAB VI CORE MONITORING Bacalah bagian berikut untuk informasi lebih lanjut tentang Monitoring dasar dan lanjutan :
• • • • • •
Monitoring Availability Monitoring Performance Monitoring Menggunakan ZenCommand Monitoring SNMP Monitoring Remote Device melalui SSH Monitoring device Windows
6.1 Monitoring Availability Sistem monitoring availability menyediakan pengujian secara aktif untuk Infrastruktur TI. Sistem saat ini terdiri dari : ZenPing, Layer-3 aware topology-monitoring daemon, dan ZenStatus, status TCP tester. ZenPing dikonfigurasi secara otomatis. ZenPing melakukan pengujian status ICMP secara asynchron dengan performance tinggi. Unsur paling penting dari daemon ini adalah Pulpo membangun model routing sistem yang anda miliki. Jika ada gap (celah) pada model routing, kemampuan monitoring topologi ZenPing tidak akan terpakai. Jika ada gap (celah) seperti ini, masalah ini dapat dilihat dalam file zenping.log. Zenmodeler aktif dan menemukan rute ke masing-masing device dalam jaringan. Sistem ini mencoba untuk tidak menggunakan tabel routing Internet dan lebih memilih untuk mengandalkan Zenmodeler untuk menemukan hubungan sendiri dan menciptakan peta jaringan sendiri. Jika rute yang diketahui ada yang putus, maka hanya akan ada satu event ping yang dihasilkan oleh node yang putus tersebut. Node yang ada dibelakang node yang putus tidak akan ditandai error-nya, penandaan error hanya pada node yang putus. monitoring model ini gagal jika router tidak memberikan tabel routing dan informasi interface-nya.
85
CORE MONITORING
6.1.1. Mengendalikan Waktu Siklus Ping Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengatur waktu siklus ping: 1. Dari sebelah kiri menu navigasi, pilih Monitor dan pilih Status monitor localhost dan klik link localhost. 2. Perhatikan daftar mesin yang sedang di ping oleh monitor ini. 3. Dalam tab "Edit", ubah "Cycle Interval" untuk selang waktu yang diinginkan. 4. Pada siklus konfigurasi berikutnya, ping Monitor akan melakukan ping dengan interval yang telah ditetapkan. 6.1.2. Menggunakan Predefined Device Class /Ping Device Class /Ping adalah contoh konfigurasi untuk device yang harusnya hanya dimonitor availabilitynya. Sistem tidak akan mengumpulkan data performance untuk device yang ditempatkan di bawah kelas ini, hanya akan melakukan ping. Anda dapat menggunakannya sebagai referensi untuk konfigurasi Anda sendiri, atau, jika Anda memiliki device yang ingin dimonitor untuk availability saja, Anda dapat menempatkannya pada kelas ini. 6.1.3. Monitoring Services TCP Gunakan menu Services untuk mengelola dan memantau Services yang berjalan pada jaringan Anda. Untuk mengakses halaman Services, dari sebelah kiri menu navigasi, pilih Services. Services overview akan muncul. Services overview menampilkan folder - folder dan sub-folder dan daftar semua Services yang telah ditambahkan ke sistem untuk dimonitor. 6.1.3.1. ZenStatus ZenStatus melakukan monitoring service TCP. Hal ini dikonfigurasi dengan menghidupkan monitoring service di bawah "Services" root pada Toolbar Navigasi. 6.1.3.2. Menambahkan service kedalam monitor Untuk menambahkan service kedalam monitor: 1. Dari halaman Services Overview, di kolom teks Services, masukkan nama service yang akan diamati.
86
CORE MONITORING
2. Klik tombol Add. Service ini akan muncul dalam daftar Services.
Gambar 6.1. Daftar Service - Tab Class 3. Untuk mengatur monitoring menjadi True, klik tab Edit dan atur Monitor pop-up menjadi True. Service ini sekarang sedang di monitor 6.1.3.3. Monitoring Status Service dan Status Informasi Untuk melihat status informasi terkait dengan service yang diberikan, pilih service dari daftar Services pada halaman Services Overview Tab Status Service individu muncul.
Gambar 6.2. Service Individu - Tab Status Tab ini menampilkan ringkasan dari rincian yang terkait dengan service ini. Anda dapat melihat nama service, apakah dimonitor atau tidak, Keterangan, setiap Service Keys yang terkait dan daftar device dimana service yang sedang berjalan. Untuk mengubah informasi ini, klik tab Edit
87
CORE MONITORING
6.1.3.4. Mengedit Informasi Service Untuk mengedit informasi yang muncul pada tab Status Service individu, dari halaman Services individu, klik tab Edit
Gambar 6.3. Service Individu – Tab Edit Dari layar ini, gunakan Monitor pop-up untuk memilih True untuk memonitor service dan False untuk tidak memonitor service. Anda juga dapat menambahkan Services Keys terkait atau masukkan keterangan singkat 6.1.3.5. Konfigurasi zProperties Service Anda dapat mengkonfigurasi zProperties baik untuk semua service, untuk service individu atau untuk setiap service yang paling bawah dalam hirarki service. Untuk mengkonfigurasi semua service klik tab zProperties dari tab Service Overview. Untuk mengkonfigurasi zProperties untuk service individual, klik pada nama service dalam Service Overview dan kemudian klik tab zProperties untuk Service tersebut. Tab zProperties Service muncul.
Gambar 6.4. Service Individu - Tab zProperties Anda dapat mengkonfigurasi zProperties berikut untuk service individu dari tab ini:
88
CORE MONITORING
• • •
zFailSeverity zHideFieldsFromList zMonitor
Untuk informasi lebih lanjut tentang Service zProperties, lihat bab berjudul "Property dan Template." 6.1.3.6. Menggunakan Predefined Device Class /Server/Scan Device Class /Server/Scan adalah contoh konfigurasi untuk monitoring service TCP pada device yang menggunakan port pemindai. Anda dapat menggunakan device Class ini sebagai referensi untuk konfigurasi Anda sendiri, atau, jika Anda memiliki device yang Anda ingin monitor untuk service availability saja, Anda dapat menempatkannya di bawah device class ini. Sistem tidak akan mengumpulkan data performance untuk device di kelas ini. 6.1.3.7. Pemantauan Service Menggunakan Service Class Bagian ini akan menunjukkan cara untuk mengatur pemantauan service IP di grup device yang menggunakan service class. 1. Arahkan ke tab OS untuk device yang telah dimuat ke dalam sistem. Tab OS untuk device akan muncul.
Gambar 6.5. Menunjukan proses ke monitor 2. Di area IP Service, klik link pada Service yang ingin dimonitor
89
CORE MONITORING
Ringkasan service untuk service yang dipilih akan muncul.
Gambar 6.6. Ringkasan Service 3. Mengatur penanda Monitor ke True untuk monitoring service ini hanya pada mesin ini. Anda juga dapat mengatur service ini untuk dimonitor oleh sistem secara keseluruhan. 4. Untuk memonitor sistem service yang lebih luas, klik link Service Class. Halaman ini akan menunjukkan kepada Anda di mana service berjalan dan apakah service tersebut di monitor atau tidak. 5. Klik tab Edit dan atur Monitored menjadi True. Hal ini menunjukkan monitoring untuk setiap contoh service dalam sistem ini. 6. Klik Save. 7. Klik tab Status lagi. Sebagian besar Service sekarang diatur ke hijau, menunjukkan Service sedang dimonitor dan menyala. Lainnya yang tidak dapat dimonitor menunjukkan bahwa service memiliki service class yang diatur untuk tidak dimonitoring di tingkat lokal. 6.1.4. Monitoring Process Sistem ini mampu melakukan monitoring process yang berjalan pada jaringan Anda. Aliran proses pemantauan diilustrasikan oleh diagram berikut:
90
CORE MONITORING
Gambar 6.7. Monitoring Process ZenProcess menggunakan regular expression untuk menemukan PIDs yang cocok, untuk melihat bahwa process ini sedang berjalan pada device yang dipilih. 6.1.4.1. Menambahkan Process yang akan dimonitor Untuk menambahkan process yang akan dipantau: 1. Dari sebelah kiri menu navigasi, pilih Processes. Halaman Process muncul.
Gambar 6.8. Halaman Process 2. Dari menu tabel Processes, pilih Add Process. Proses Dialog Add OSProces muncul
91
CORE MONITORING
Gambar 6.9. Dialog Menambahkan OSProcess 3. Masukkan nama regular expression dari process yang ingin di monitor pada field Processes, lalu klik OK. Process ini ditambahkan. Jendela process akan muncul kembali, menunjukkan process yang Anda masukkan. Sekarang Anda sedang memonitor process ini. Mengklik pada process tertentu akan membawa Anda ke sebuah antarmuka yang menunjukkan semua contoh dari proceses yang berjalan selama mesin yang memilikinya dimonitor. Jika process memiliki beberapa contoh, sistem akan memonitor jumlah penggunaan CPU dan memori dari semua process serta jumlah total processes yang berjalan. Namun, jika process hanya memiliki satu contoh, penggunaan CPU dan penggunaan memori yang digambarkan pada process tunggal. Untuk melakukan monitoring process menggunakan zenprocess daemon, agent SNMP device harus menunjukkan informasi process melalui HOST-RESOURCES MIB. 6.1.4.2. Konfigurasi zProperties Process Anda dapat mengkonfigurasi zProperties untuk semua process, untuk process individu, atau untuk setiap process yang berada paling bawah dalam hirarki process. Untuk mengkonfigurasinya pada semua proses klik zProperties dari tab Process Overview. Untuk mengkonfigurasi zProperties pada process individual, klik pada nama process dalam Process Overview dan kemudian klik tab zProperties untuk process tersebut. Tab Process zProperties muncul.
92
CORE MONITORING
Gambar 6.10. Tab zProperties Processes Anda dapat mengkonfigurasi zProperties berikut baik untuk semua processes atau process yang telah dipilih dari tab ini:
• • • •
ZAlertOnRestart ZCountProcs ZFailSeverity zMonitor
Untuk informasi lebih lanjut tentang Services zProperties, lihat Lampiran zProperties. 6.2. Monitoring Performance Baca bab ini untuk belajar tentang monitoring performance dan performance templates. 6.2.1. Tentang Monitoring Performance Pulpo menggunakan beberapa metode untuk monitoring metrik performance device dan komponen device. Antara lain:
• • • •
93
ZenPerfSNMP - Mengumpulkan data melalui SNMP dari device yang dikonfigurasi dengan benar untuk monitoring SNMP. ZenWinPerf - ZenPack yang memungkinkan monitoring performance server Windows. ZenCommand - Log in kedalam device (dengan menggunakan telnet atau ssh) dan menjalankan script untuk mengumpulkan data performance. ZenPacks lain - Mengumpulkan data performance tambahan. Contohnya termasuk ZenJMX ZenPack, yang mengumpulkan data dari aplikasi Java enterprise, dan HttpMonitor ZenPack, yang memeriksa availability dan respon halaman Web.
CORE MONITORING
Apapun metode monitoring yang digunakan, sistem menyimpan informasi konfigurasi monitoring performance dalam performance template. 6.2.2. Performance Template Performance Template menentukan bagaimana sistem mengumpulkan data performance untuk device dan komponen device. Anda dapat menentukan template performance untuk device class dan device individu. Template terdiri dari tiga jenis objek:
• • •
Data Sources - Tentukan data point yang akan dikumpulkan, dan metode yang digunakan untuk mengumpulkannya. Thresholds - Tentukan batas data yang akan dikumpulkan, dan tentukan event yang akan dibuat jika data tidak sesuai dengan batasannya. Graph Definition - Menjelaskan bagaimana grafik data yang dikumpulkan pada device atau komponen device.
Sebelum sistem dapat mengumpulkan data performance untuk device atau komponen, harus ditentukan template yang tepat. Proses ini disebut penggabungan template. 6.2.2.1. Melihat Template Performance Halaman Template mencantumkan semua template performance yang tersedia untuk device atau device class. Untuk melihat template performance yang tersedia untuk device, pilih More > All Templates dari halaman menu device. Untuk melihat template performance yang tersedia untuk device class, klik tab template dari area device Halaman template performance yang tersedia menunjukkan template performance yang ditetapkan untuk device atau device class tertentu, dan bagi hirarki device class yang ditentukan lebih lanjut. Jika lebih dari satu template nama yang sama didefinisikan, maka hanya ada satu device atau device class dapat muncul dalam daftar. Klik template dalam daftar untuk melihat rincian tentang data source yang didefinisikan, batasan, dan untuk melihat detail definisi grafik.
94
CORE MONITORING
Gambar 6.11. Template Performance untuk memuat Rata-rata Grafik 6.2.3. Pengikatan(Binding) Template Sebelum sistem dapat mengumpulkan data performance untuk device atau komponen, harus ditentukan template yang tepat. Proses ini disebut binding template. Pertama, sistem menentukan daftar nama template yang tepat untuk device atau komponen. Untuk device komponen, hal ini biasanya adalah jenis meta komponen (misalnya, FileSystem, CPU, atau Harddisk). Untuk device, daftar ini didefinisikan oleh zProperty zDeviceTemplates. Setelah mendefinisikan daftar, sistem menempatkan template yang sesuai dengan nama dalam daftar itu. Untuk setiap nama, pencarian device dan kemudian mencari hirarki device class. Pulpo menggunakan template terendah dalam hirarki yang dapat menempatkan nama dengan benar, mengabaikan nama lain yang sama yang mungkin ada dalam hirarki device class lebih lanjut. Melihat template yang tersedia untuk binding Untuk melihat template yang tersedia untuk binding, lihat halaman template untuk setiap device atau device class. Halaman ini menunjukkan semua template yang didefinisikan pada saat ini atau lebih tinggi dalam hirarki device. Mengubah ketersediaan template untuk binding
95
CORE MONITORING
Untuk mengubah template yang saat ini terikat: 1. Pilih Bind Templates dari menu ketersediaan template performance. Dialog binding template performance muncul. 2. Pilih template performance (Ctrl-klik untuk memilih lebih dari satu), dan kemudian klik OK. Template performance yang dipilih muncul dalam daftar template yang tersedia.
Catatan: Sebagai alternatif, anda dapat mengedit zProperty zDeviceTemplates (dari halaman zProperties) untuk mengubah template yang terikat. Anda tidak dapat mengedit nama yang terikat pada device komponen.
Nama penggabungan Device FileSystem Interface Harddisk
Keterangan Objek device. (OIDs ini tidak memiliki nomor indeks snmp.) Objek file sistem saat ini menggunakan sumber host MIB. Ikatan sesuai dengan tipe interface-nya. (Misalnya: ethernetCsmacd.) Objek hard disk untuk I / O statistik, seperti jendela kotak dengan Informant MIB.
6.2.4. Data Source Data source menentukan data point untuk dikumpulkan dan bagaimana untuk mengumpulkannya. Setiap template performance terdiri dari satu atau lebih data source. Sistem ini menyediakan dua jenis data source: SNMP dan COMMAND. (Jenis data source lainnya disediakan melalui ZenPacks.) Tentang Data source SNMP Data source SNMP mendefinisikan data yang akan dikumpulkan melalui SNMP oleh daemon ZenPerfSNMP. Berisi satu field tambahan untuk menentukan SNMP OID yang akan dikumpulkan. (Banyak OIDs harus diakhiri dengan .0 untuk bekerja dengan benar.) Karena Data source SNMP menentukan hanya satu metrik performance, berisi titik-data point tunggal. Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian berjudul monitoring SNMP.
96
CORE MONITORING
Tentang Data source COMMAND Data source COMMAND menentukan data yang akan dikumpulkan oleh perintah shell yang dijalankan pada server Pulpo atau pada device yang dimonitor. Daemon ZenCommand memproses data source COMMAND. Sebuah Data source COMMAND dapat kembali menjadi satu atau lebih metrik performance, dan biasanya memiliki satu data point untuk setiap metrik. Perintah shell yang digunakan dengan data source COMMAND harus mengembalikan data yang sesuai dengan spesifikasi output plug-in nagios. Untuk informasi ZenCommand.
lebih
lanjut,
lihat
bagian
monitoring
berjudul
menggunakan
6.2.4.1. Menambahkan Data source Untuk menambahkan data source pada template performance: 1. Dari halaman template performance, pilih Add DataSource dari menu Data Sources. Halaman data source muncul. 2. Masukkan atau pilih nilai untuk menentukan data source. 6.2.5. Data Points Data source dapat mengembalikan data untuk satu atau lebih metrik performance. Setiap metrik diambil dari sebuah data source yang diwakili oleh data point. Mendefinisikan Data Point Anda dapat menentukan data point ke data source dengan semua jenis sumber kecuali SNMP dan VMware . Karena jenis data source masing-masing bergantung pada satu data point tunggal untuk metrik performance , tambahan definisi data point tidak diperlukan . Untuk menambahkan data point ke data source : 1. Pilih data source dari area Data source pada halaman template performance . 2. Dari menu tabel DataPoints pada halaman data source , pilih Add DataPoint .
97
CORE MONITORING
3. Dalam dialog Add New DataPoint, masukkan nama untuk data point, dan kemudian klik Add.
Catatan : Untuk data point COMMAND , nama harus sama seperti yang digunakan oleh perintah shell ketika mengembalikan data. 4. Masukkan informasi atau pilihan untuk menentukan data point. • Name - Menampilkan nama yang anda masukkan pada dialog Add New DataPoint. • Type – Tentukan jenis data source RRD yang digunakan untuk menyimpan data untuk data point. ( Pulpo menggunakan RRD-Tool untuk menyimpan data performance ) Pilihan yang tersedia adalah : • COUNTER - Menyimpan laju perubahan nilai selama tahap periode. Ini mengasumsikan bahwa nilai selalu meningkat ( perbedaan antara saat ini dan nilai sebelumnya lebih besar dari 0 ). Lalulintas counter di router adalah kandidat yang ideal untuk menggunakan COUNTER . • DERIVED - Sama seperti COUNTER , tetapi juga memungkinkan nilai negatif . Jika ingin melihat tingkat perubahan dalam ruang disk pada server, misalnya, kemudian jika ingin memilih nilai tersebut. • ABSOLUTE - Menghemat laju perubahan , tetapi mengasumsikan bahwa nilai sebelumnya diatur ke 0 . Perbedaan diantara nilai saat ini dan sebelumnya selalu sama dengan nilai saat ini . Dengan demikian , tentu akan tersimpan nilai saat ini, dibagi dengan langkah interval. • Gauge - Tidak menyimpan laju perubahan , namun menyimpan nilai aktual . Tidak ada pembagian atau perhitungan . Untuk melihat pemakaian memori di server , misalnya, jika ingin memilih nilai ini. • RRDMin - Masukkan nilai . Setiap nilai yang diterima yang kurang dari angka ini diabaikan • RRDMax - Masukkan nilai. Setiap nilai yang diterima yang lebih besar dari jumlah ini diabaikan . • Buat CMD - Masukkan ekspresi RRD yang digunakan untuk membuat database untuk data point. Jika tidak memasukkan nilai, maka sistem ini menggunakan standar yang berlaku untuk kebanyakan situasi . Untuk rincian tentang command rrdcreate, http://oss.oetiker.ch/rrdtool/doc/rrdcreate.en.html 5. Klik Save untuk menyimpan data point.
98
CORE MONITORING
kunjungi:
6.2.6. Data point Alias Laporan performance menarik informasi dari berbagai data point yang mewakili metrik. Laporan itu sendiri mengetahui data point yang mana yang dibutuhkan, dan yang diperlukan modifikasi, jika ada, untuk menempatkan data dalam unit yang tepat dan terukur. Penambahan data point membutuhkan perubahan laporan.
Gambar 6.12. Laporan Penggunaan CPU Untuk memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam perubahan, beberapa laporan menggunakan data point alias. Data point alias mengelompokkan data point sehingga mereka dapat lebih mudah digunakan untuk pelaporan. Selain itu, jika data point mengembalikan data di dalam unit yang berbeda, maka plugin dapat menormalkan data ke dalam satuan yang sama. Sebuah laporan berbasis alias melihat data point yang membagi string alias yang umum, dan kemudian menggunakannya. Pendekatan ini memungkinkan untuk menambahkan data point tanpa mengubah laporan.
99
CORE MONITORING
Gambar 6.13. Laporan Penggunaan CPU Alias-Based Dalam kasus yang paling sederhana, data dari data point sasaran dikembalikan dalam unit yang diharapkan oleh laporan. Untuk kasus yang mana data tidak dikembalikan dalam satuan yang sama, alias dapat menggunakan formula yang terkait pada data point. Misalnya, jika sebuah data point mengembalikan data kedalam kilobyte, namun laporan mengharapkan data dalam byte, maka formulanya mengalikan nilai dengan 1024. 6.2.6.1. Evaluasi Formula Alias Sistem ini mengevaluasi formula alias dalam tiga cara. 6.2.6.1.1. Reverse Polish Notation(RPN) Ketika selesai, formula alias harus memutuskan untuk Reverse Polish Notation (RPN) formula yang dapat digunakan oleh RRDtool. Untuk konversi sederhana kilobyte dalam byte, formulanya adalah:
1024,*
100
CORE MONITORING
Untuk informasi lebih lanjut tentang RRDtool dan formula RPN, browse ke situs ini: http://oss.oetiker.ch/rrdtool/doc/rrdgraph_rpn.en.html 6.2.6.1.2. Menggunakan Ekspresi TALES di Rumus Alias Untuk kasus-kasus di mana informasi kontekstual diperlukan, rumus alias dapat berisi ekspresi TALES yang memiliki akses ke device sebagai konteks (yang memiliki label "here"). Hasil evaluasi TALES harus menjadi rumus RRD. Misalnya, jika nilai yang diinginkan adalah nilai data point yang dibagi dengan jumlah memori, formulanya adalah:
${here/hw/totalMemory},/ Untuk informasi lebih lanjut tentang TALES, lihat lampiran dalam panduan ini berjudul " TALES Expression," atau ke TALES Specification1.3, di: http://wiki.zope.org/ZPT/TALESSpecification13 6.2.6.1.3. Menggunakan Python di formula Alias Anda juga dapat menggunakan kode Python secara keseluruhan dalam formula alias untuk eksekusi. Kode harus membangun string yang menghasilkan formula RRD yang valid. Untuk member sinyal ke sistem untuk mengevaluasi rumus dengan benar, hal itu harus dimulai dengan:
__EVAL: Menggunakan contoh yang sama seperti pada bagian sebelumnya (pembagian dengan memori total), formulanya adalah: __EVAL:here.hw.totalMemory + “,/”
6.2.6.2. Menambahkan Data point Alias Untuk menambahkan data point alias:
101
CORE MONITORING
1. Arahkan ke data source pada template. 2. Pilih data point. 3. Dari halaman menu, pilih Add Datapoint Alias.
Gambar 6.14. Menambahkan data point Alias 4. Dalam dialog Add Datapoint Alias , masukkan nama alias dan formula. Catatan: Jika data point yang mengembalikan nilai dalam unit yang diinginkan, kosongkan formula.
Gambar 6.15. Dialog data point Alias 5. Klik Add untuk menambahkan data point alias.
102
CORE MONITORING
6.2.6.3. Pelaporan yang Menggunakan Alias Untuk informasi tentang pelaporan yang menggunakan alias, lihat bab berjudul "Membuat Report." Tabel berikut menunjukkan laporan performance yang menggunakan alias, dan alias yang digunakan. Untuk menambah data point ke dalam Laporan, tambahkan alias, dan kemudian pastikan nilai-nilai kembali dalam unit yang diharapkan. Pemanfaatan CPU
Alias
Unit yang di harapkan
loadAverage5min
Processes
cpu_pct
Percent
6.2.7. Threshold Threshold menentukan batas yang diharapkan untuk data point. Ketika nilai yang dikembalikan oleh data point melanggar ambang batas, sistem meng-create event. Min / Max Threshold Sistem ini menyediakan satu tipe Threshold bawaan : Min / Max Threshold. (Tipe threshold lainnya disediakan melalui ZenPacks.) Min / Max Threshold memeriksa data yang masuk untuk menentukan apakah melebihi maksimum yang diberikan atau di bawah minimal yang diberikan. Anda dapat menggunakan Min / Max Threshold untuk memeriksa skenario ini:
•
•
103
Nilai saat ini kurang dari nilai minimum. Untuk melakukan ini, Anda harus menetapkan hanya nilai minimum untuk Threshold. Setiap nilai kurang dari angka ini menghasilkan menghasilkan event Threshold. Nilai saat ini lebih besar dari nilai maksimum. Untuk melakukan ini, Anda harus menetapkan hanya nilai maksimum untuk Threshold. Setiap nilai yang lebih besar dari angka ini menghasilkan Event Threshold.
CORE MONITORING
•
•
•
Nilai saat ini tidak tunggal, nomor yang telah ditetapkan. Untuk melakukan ini, Anda harus mengatur minimum dan maksimum nilai untuk threshold dengan nilai yang sama. Ini akan menjadi satu-satunya nomor " bagus". Jika nilai yang dikembalikan bukan nomor ini, maka event threshold dibuat. Nilai saat ini berada di luar kisaran yang telah ditentukan. Untuk melakukan ini, Anda harus mengatur nilai minimum untuk nilai terendah dalam kisaran yang baik, dan nilai maksimum ke nilai tertinggi dalam kisaran yang baik. Jika nilai yang dikembalikan kurang dari minimum, atau lebih besar dari maksimum, maka event Threshold dibuat. Nilai saat ini berada dalam kisaran yang telah ditentukan. Untuk melakukan ini, Anda harus mengatur nilai minimum ke nilai tertinggi dalam kisaran yang buruk, dan nilai maksimum dengan nilai terendah dalam kisaran buruk. Jika nilai yang dikembalikan lebih besar dari maksimum, dan kurang dari minimum, maka event threshold dibuat.
Menambahkan Threshold Ikuti langkah-langkah untuk menentukan Min / Max Threshold pada data point. 1. Dari halaman Template Performance, pilih Add Threshold dari menu tabel Threshold. Dialog Add New Threshold muncul. 2. Masukkan ID untuk Threshold, dan kemudian klik OK.halaman Min / Max Threshold muncul.
Gambar 6.16. Menambahkan sebuah Threshold 3. Masukkan atau pilih nilai untuk menentukan threshold: • Name - Menampilkan nilai untuk ID yang Anda masukkan pada dialog Add New Threshold. Nama ini akan muncul pada halaman Template Performance.
104
CORE MONITORING
• •
Data Point - Pilih satu atau beberapa data point yang akan di berlakukan pada threshold. Min Value - Jika field ini berisi nilai, maka setiap kali salah satu data point yang pilih turun di bawah nilai maka akan terjadi event. Field ini mungkin berisi nomor atau ekspresi Python. Bila menggunakan ekspresi Python, variabel “here” mereferensikan device atau komponen yang datanya sedang dikumpulkan. Misalnya, threshold 85% pada sebuah interface dapat ditentukan sebagai:
here.speed * .85/8 Pembagian dengan 8 adalah karena kecepatan interface sering dilaporkan dalam bit / detik, di mana performance datanya byte / detik.
•
• • • •
Max Value - Jika field ini berisi nilai, maka setiap kali salah satu data point yang dipilih ada di atas nilai tersebut maka akan memicu event. Field ini mungkin berisi nomor atau ekspresi Python. Event Class - Pilih event class dari event yang akan dipicu ketika batas ini dilanggar. Severity - Pilih tingkat severity event yang pertama dipicu bila threshold ini dilanggar. Escalate Count - Masukkan jumlah pengulangan threshold ini bisa dipecahkan sebelum severity event meningkat satu langkah. Enabled - Pilih True untuk mengaktifkan threshold, atau False untuk menonaktifkannya.
4. Klik Save untuk menyimpan threshold. 6.2.8. Grafik Performance Anda dapat menyertakan salah satu poin data atau threshold dari template performance dalam grafik Performance. Untuk menentukan grafik: 1. Arahkan ke template performance yang datanya ingin direpresentasikan dalam grafik.
105
CORE MONITORING
2. Dari menu tabel Graph Definitions, pilih Add Graph. Dialog Add New Graph muncul. 3. Masukkan nama graph, dan kemudian klik OK. Halaman Graph Definition muncul. 4. Masukkan informasi atau nilai untuk menentukan grafik: • Name - Edit nama dari grafik yang di masukkan dalam dialog Add New Graph. Nama ini muncul sebagai judul grafik. • Height - Masukkan ketinggian grafik, dalam pixels. • Width - Masukkan lebar grafik, dalam pixels. • Units - Masukkan label untuk sumbu vertikal grafik. • Logarithmic Scale - Pilih True untuk menentukan bahwa skala sumbu vertikal adalah logaritmik. Pilih False (default) untuk mengatur skala linier. Anda mungkin ingin mengatur nilai ke True, misalnya, jika data yang digambarkan tumbuh secara eksponensial. Hanya data positif dapat digambarkan logaritmis. • Base 1024 - Pilih True jika data yang Anda grafik diukur dalam kelipatan dari 1024. Secara default, nilai ini False. • Min Y - Masukkan nilai bawah untuk sumbu vertikal grafik. • Max Y - Masukkan nilai atas sumbu vertikal grafik. • Has Summary - Pilih True untuk menampilkan ringkasan, rata-rata, dan nilainilai maksimum data di bagian bawah grafik.
Gambar 6.17. Definisi Grafik 6.2.8.1. Graph Point Graph Point mewakili setiap data point atau threshold yang merupakan bagian dari grafik. Anda dapat menambahkan sejumlah grafik yang menunjuk ke sebuah definisi grafik dengan menambahkan data point atau thresholds.
106
CORE MONITORING
Dari tabel menu Graph Point: 1. Pilih Add Data point, Add Threshold, atau Add Custom. 2. Pilih nilai untuk Graph Point, dan kemudian klik OK. Graph Point baru muncul pada halaman Definisi Grafik. Catatan: Threshold selalu dibuat sebelum graph point lainnya. 6.2.8.1.1. Re-sequencing Graph Point Untuk mengurutkan kembali graph point, masukkan urutan nomor dalam satu atau lebih field Seq dan kemudian pilih Re-sequencing Graph Point dari menu tabel graph point. Graph point akan diurutkan kembali. 6.2.8.1.2. Datapoint Graph Points Titik-titik data graph point menggambarkan nilai-nilai dari template kedalam grafik. 6.2.8.1.2.1 . Menambahkan Graph Point DataPoint Untuk menambahkan graph point datapoint: 1. Dari menu tabel graph point , pilih Add DataPoint . Dialog GraphPoint muncul . 2. Pilih satu atau lebih data point yang didefinisikan dalam template. Graph point Data point dibuat untuk setiap data point, pilih dari daftar . 3. Opsional, pilih Include Related Thresholds. Jika dipilih, maka setiap graph point diciptakan untuk setiap Threshold yang telah diterapkan pada data point. 4. Klik OK untuk menambahkan graph point . 6.2.8.1.2.2 . Editing DataPoint Graph Points Klik nama graph point untuk pergi ke halaman edit . Masukkan informasi atau pilih nilai untuk mengedit graph point :
• •
107
Name - Ini adalah nama yang muncul pada halaman Graph Definition. Secara default , tampak dalam graph legend. Consolidation - Tentukan fungsi RRD yang digunakan untuk grafik data point untuk ukuran grafik . biasanya , nilai default AVERAGE adalah tepat.
CORE MONITORING
•
RPN - Opsional masukkan ekspresi RPN yang mengubah nilai dari data yang digambarkan untuk data point. Sebagai contoh, jika data disimpan sebagai bit , bila ingin membuat grafik sebagai byte , masukkan nilai RPN dari " 8 / " untuk membagi dengan 8 . Untuk informasi lebih lanjut tentang notasi RPN RRDTool , kunjungi: http://oss.oetiker.ch/rrdtool/tut/rpntutorial.en.html
• •
• •
•
•
Limit - Opsional menentukan nilai maksimum untuk data yang digambarkan . Line Tipe - Pilih line untuk menggambarkan data sebagai garis . Pilih area untuk mengisi daerah antara garis dan sumbu horizontal dengan warna garis . Pilih none untuk menggunakan data point untuk perintah RRD kustom dan tidak ingin melakukan gambar secara eksplisit . Line Width - Masukkan lebar pixel garis. Stacked - Jika True , maka garis atau daerah ditarik atas data yang diambil sebelumnya . Pada setiap titik waktu pada grafik , nilai yang diplot untuk data ini adalah jumlah data yang diambil sebelumnya dan nilai data titik sekarang . Anda mungkin menetapkan nilai ini , misalnya , untuk menilai jumlah paket jika mengukur paket yang masuk dan keluar. Colour - Opsional menentukan warna untuk baris atau daerah. Masukkan enam digit nilai warna heksadesimal dengan opsional dua digit nilai hex untuk menentukan alpha channel . Sebuah nilai alpha channel hanya digunakan jika ' Stacked ' True . Format - Menentukan format RRD untuk digunakan ketika menampilkan nilainilai dalam ringkasan grafik . Untuk informasi lebih lanjut pada string format RRDTool , kunjungi: http://oss.oetiker.ch/rrdtool/doc/rrdgraph_graph.en.html
•
•
Legend - Nama digunakan untuk data dalam legend grafik. Secara default, ini adalah ekspresi TALES yang menentukan nama graph point. Variabel yang tersedia dalam ekspresi TALES ada disini (device atau komponen yang digambarkan) dan GraphPoint (graph point itu sendiri). Avaliable RRD Variabels - Daftar variabel RRD didefinisikan dalam graph definition. Nilai-nilai ini dapat digunakan dalam field RPN.
6.2.8.1.2.3. Editting Threshold Graph Point Graph point Threshold menggambarkan nilai Threshold dari template.
108
CORE MONITORING
6.2.8.1.3. Threshold Graph Point Graph point Threshold menggambarkan nilai Threshold menambahkan Threshold graph point pada graph definition:
dari
template.
Untuk
1. Pilih Add Threshold dari menu tabel graph point. Dialog Add graph point tampil. 2. Pilih satu atau lebih Threshold yang didefinisikan dalam template ini. Satu graph point threshold diciptakan untuk setiap threshold yang Anda pilih dalam daftar ini. Anda dapat mengedit nilai untuk Name, Colour, dan Legend atau threshold graph point. Mengacu pada definisi dibagian yang berjudul Editting DataPoint Graph Point untuk informasi lebih lanjut. 6.2.8.1.4. Custom Graph Point Custom graph point memungkinkan untuk memasukkan perintah grafik RRD tertentu ke dalam graph definition. Untuk rincian tentang DEF, CDEF, dan perintah VDEF, kunjungi: http://oss.oetiker.ch/rrdtool/doc/rrdgraph_data.en.html Untuk rincian tentang perintah RRD lainnya, kunjungi: http://oss.oetiker.ch/rrdtool/doc/rrdgraph_graph.en.html 6.2.8.2. Custom Graph Definition Tab Custom Graph Definition memungkinkan untuk menentukan sekumpulan perintah RRD untuk menggambar grafik. Graph point ditentukan pada tab Custom Graph Definition digunakan untuk mendefinisikan data yang tersedia untuk perintah yang ditentukan di sini, namun, graph point tidak ditarik kecuali secara eksplisit menariknya dengan perintah yang ditentukan di sini. Variabel RRD Tersedia daftar nilai yang didefinisikan oleh graph point yang tersedia untuk digunakan. 6.2.8.3. Graph Command Tab Graph Command menunjukkan representasi perkiraan perintah RRD yang akan digunakan untuk menggambar grafik. Representasi ini membantu menyediakan informasi debugging saat menggunakan custom graph point atau tab custom definition.
109
CORE MONITORING
6.2.9. Mengubah Urutan Tampilan Grafik Anda dapat mengubah urutan penampilan grafik. Untuk melakukan hal ini: 1. 2. 3. 4. 5.
Arahkan ke device. Dari menu halaman, pilih More > Template. Klik Create Local Copy. Klik nama template. Di daerah Grafik, gunakan opsi Seq untuk mengurutkan grafik.
6.3. Monitoring Menggunakan ZenCommand Bacalah bagian berikut untuk informasi lebih lanjut tentang monitoring menggunakan ZenCommand. 6.3.1. Tentang ZenCommand Pulpo memiliki kemampuan untuk menjalankan plug-in nagios ® dan cacti melalui proses ZenCommand. ZenCommand bisa menjalankan plugin secara lokal dan remote dengan menggunakan SSH. Ketika dijalankan, sistem melacak kode yang dikembalikan pada setiap masing-masing plug-in dan kemudian menciptakan event dengan plug-in output. Selain itu, dapat melacak informasi performance dari plug-in.
Gambar 6.18. menjalankan ZenCommands
110
CORE MONITORING
6.3.2. Contoh: Menulis ZenCommand (misalnya check _http) Anda dapat menggunakan plugin ZenCommand (check_http) untuk memeriksa konten spesifik dari halaman Web. (Secara implisit pemeriksaan untuk memeriksa status server / halaman 200.) Contoh prosedur berikut menunjukkan cara mengatur plugin ZenCommand untuk memeriksa konten spesifik. Langkah tersebut menunjukkan bagaimana untuk menguji plugin, dan kemudian mengintegrasikannya. 1. Sebagai pengguna Pulpo, menguji plugin dari command line. Masukkan perintah berikut untuk menguji direktori produk:
$ZENHOME/libexec/check_http -H www.zenoss.com Jika perintah check_http benar, output akan terlihat seperti berikut
HTTP OK HTTP/1.0 200 OK - 0.723 |time=0.722758s;;;0.000000 size=7932B;;;0
second
response
time
Catatan: Perintah check_http-h menampilkan semua pilihan Plugin. 2. Tambahkan device yang ingin diperiksa (yang sedang menjalankan situs Web "www") ke sistem Pulpo, pengaturan penemuan protokol "none". 3. Arahkan ke device, lalu pilih More> Template dari menu halaman. 4. Klik Create Local Copy. Template device default adalah diganti dengan template device khusus untuk device ini. 5. Dalam template, hapus data source sysUpTime. (Dalam contoh ini, SNMP tidak digunakan untuk device.) 6. Tambahkan deskripsi baru ke template. 7. Tambahkan data source baru yang disebut rootWebCheck. 8. Dalam data source rootWebCheck, mengatur variabel-variabel berikut: • Source Tipe = COMMAND • Component = rootWebCheck • Cycle Time = 30
111
CORE MONITORING
9. Debug ZenCommand Anda dengan menjalankan zencommand di latar depan dengan debugging pada:
zencommand run -d www.website.com -v10 Dimana www.website.com adalah situs yang ingin monitor. Field Command Template adalah ekspresi TALES. Anda dapat membuat substitusi dalam perintah yang akan membuatnya generik untuk setiap device ditambahkan ke kelas ini. 10. Mengatur flag –H ke IP device dari perintah yang akan dijalankan, sebagai berikut:
check_http -H ${here/manageIp} 11. Tambahkan cek untuk mencari konten pada halaman. Flag -r akan menjalankan regular expression terhadap Web Halaman untuk memeriksa teks.
check_http -H ${here/manageIp}-r textstring1 Dimana textsrting1 adalah teks yang Anda ketahui pada halaman Web yang dihasilkan. 12. Untuk contoh ini, perintah harus generik. Membuat field custom untuk regex yang dapat diubah per device. Atur default ke ". *", Yang akan mencocokkan segalanya. Pilih / Device / Custom Schema dan tambahkan field baru: • Label = Web Match Regex • Name = cWebMatchRegex • Type = String • Default =. * • Visible = True 13. Kembali ke template dan ubah perintah menjadi:
check_http -H ${here/manageIp}-r ${here/cWebMatchRegex} 14. Tambahkan nilai regex ke cWebMatchRegex (digunakan dalam contoh di atas).
112
CORE MONITORING
15. Uji ZenCommand dari Command Line. 6.3.3. Contoh: Mengumpulkan Data dari ZenCommand Untuk mengumpulkan dan menampilkan data dari contoh ZenCommand check_http, Anda dapat melihat log data untuk melihat sesuatu seperti waktu respon dalam format grafik. 1. Arahkan ke / Web / Device Template. 2. Arahkan ke data source yang dibuat dalam contoh check_http. 3. Dalam tabel Data Point, menambahkan data point yang bernama "time" (Tidak ada modifikasi yang diperlukan untuk data point.) 4. Uji perintah lagi. Anda akan melihat pesan log yang dimulai dengan:
DEBUG:zen.zencommand:storing responseTime = 1.0 5. Buatlah grafik untuk menampilkan data. Dalam template device, membuat grafik yang disebut " Web Response Time" 6. Untuk grafik ini, atur nilai-nilai berikut: • Data source = rootWebCheck_responseTime • Unit = Seconds o Min Y = 0 7. Lihat tab Perf untuk device www.website.com (situs Web yang gunakan untuk memeriksa) untuk melihat grafik. Data grafik tidak akan muncul sampai koleksi dijalankan beberapa kali. Restart zencommand sehingga konfigurasi baru akan segera berlaku. 6.3.4. Format Plugin untuk ZenCommand Plugin Nagios ® dikonfigurasi dengan menggunakan command template seperti Template RRD yang digunakan untuk memonitor performance. Sebuah template bernama "Device" akan mengikat semua device di bawah definisi Template. Dalam setiap template adalah daftar perintah yang akan dijalankan. Perintah dapat berupa program yang mengikuti standar plug-in nagios ®. Input adalah argumen baris perintah, output adalah baris pertama dari stdout, ditambah return code. Catatan:
113
CORE MONITORING
Pulpo mengembalikan kode yang berbeda dari return code nagios, sebagai berikut:
Nilai
Pulpo
Nagios
0
Clear
OK
1
Data source
WARNING
2
Data source +1
CRITICAL
3
Data source
UNKNOWN
Untuk informasi lengkap tentang pedoman Plugin nagios, browse ke lokasi ini: http://nagiosplug.sourceforge.net/developer-guidelines.html Perintah Nagios ® memiliki beberapa field:
• • • • • • •
Name - Menentukan nama objek perintah. Enabled - Menunjukkan apakah perintah ini harus digunakan pada device tertentu. Component - Menentukan nama komponen untuk digunakan saat zencommand mengirimkan event ke sistem. Event class - Menentukan kelas peristiwa yang digunakan untuk mengirimkan event ke sistem. Severity - Mengatur standar severity yang digunakan ketika mengirimkan event ke sistem. Cycle Class - Mengatur frekuensi perintah yang harus dijalankan (dalam hitungan detik). Command Template - Menentukan perintah untuk dijalankan. String Command template dibangun dengan menggunakan ekspresi Zope TALES. Beberapa variabel yang dilalui ketika mengevaluasi template. Adalah:
•
•
114
zCommandPath - path ke plug-in zencommand pada kotak yang diberikan berasal dari zProperty ZcommandPath. zCommandPath secara otomatis ditambahkan ke perintah jika path tidak hadir dari awal perintah. devname – nama device terhadap perintah yang sedang dievaluasi.
CORE MONITORING
• •
dev - objek device terhadap perintah yang sedang dievaluasi. here - Konteks evaluasi. Untuk device, ini setara dengan dev untuk komponen (seperti system file atau interface). Ini adalah objek component. compname - Jika perintah ini mengevaluasi terhadap komponen, tentukan nama sebagai string Now – saat ini.
• •
Nilai template diakses seperti variabel shell, adalah sama dengan ekspresi sintaks yang digunakan dalam lampiran berjudul TALES Exspression (dalam panduan ini). Contoh: Jalankan pemeriksaan http terhadap semua device dengan menggunakan URL / zport / dmd: check_http –H ${devname}-u /zport/dmd Dalam template bernama FileSystem, perintah berikut akan dijalankan terhadap semua sistem file pada device: check_disk –w 10% -c 5% -p ${compname} 6.3.5. Testing ZenCommands Anda dapat menguji data source ZenCommand dengan menggunakan script shell zentestcommand. Dari command line, jalankan: zentestcommand –d DeviceName --datasource=DataSourceName Dimana DeviceName adalah device di mana akan dijalankan perintah, dan DataSourceName adalah nama dari data source pada template yang terkait dengan device. The Script zentestcommand mencetak hasil perintah ke output standar.
115
CORE MONITORING
6.4. Monitoring SNMP OID mewakili data point dimana data untuk grafik berasal. Kadang-kadang alasan bahwa grafik yang tidak muncul karena OID untuk grafik tertentu tidak berlaku untuk device. Anda dapat menguji validitas ini menggunakan baris perintah untuk melihat apakah dapat mengembalikan nilai. Untuk menguji validitas dari sebuah data point OID: 1. SSH ke Pulpo. Gunakan Username: root Password: pulpo 2. Jalankan perintah snmp untuk mendapatkan salah satu OIDs dalam kasus ini, gunakan perintah:
$ snmpget -v1 -cpublic build .1.3.6.1.4.1.2021.4.14.0 Jika OID berlaku maka akan mengembalikan nilai. Berikut adalah beberapa perintah dasar SNMP untuk mengumpulkan informasi tertentu. a. Menjalankan sistem MIB dasar. snmpwalk -v1 -cpublic <device name> system b. Menjalankan tampilan deskripsi snmpwalk -v1 -cpublic <device name> ifDescr c.
Dapatkan nilai tunggal snmpget -v1 -cpublic <device name> ifDescr.2
d. Penjelasan rinci tentang nilai OID. snmptranslate -Td RFC1213-MIB::ifDescr e. Mengkonversi nama ke OID baku snmptranslate -On RFC1213-MIB::ifDescr f.
116
Mengkonversi nama pendek untuk raw OID
CORE MONITORING
snmptranslate -OS .1.3.6.1.2.1.2.2.1.2 6.5. Monitoring Device Remote Melalui SSH Anda dapat memonitor device remote melalui SSH. Untuk memonitor device remote , Anda harus menginstal plugin pulpo yang pada setiap device remote yang ingin di monitor. Ikuti langkah-langkah di bagian berikut untuk mengatur monitoring remote. 6.5.1 Mengubah Pulpo untuk memonitor device remote menggunakan SSH Anda harus mengedit sistem properti grup di mana Anda ingin mengumpulkan informasi remote menggunakan SSH: 1. 2.
Arahkan ke device class path yang ingin Anda pantau secara remote. Anda dapat menerapkan pemantauan ini per device atau per class device path Mengubah nilai zProperties untuk grup. Klik tab zProperties. Tab zProperties muncul.
Gambar 6.19. Tab Kelompok device zProperties
Anda harus membuat perubahan pada zProperties berikut: • zCollectorPlugins • zCommandPassword
117
CORE MONITORING
• zCommandPath • zCommandUsername • zSnmpMonitorIgnore • zTransportPreference Tabel berikut adalah daftar nilai-nilai sampel yang diatur untuk device remote. Ini memiliki kunci pra-shared (tanpa password) diatur dari collector ke kotak pantauan. (Hal ini juga dapat menggunakan password jika otorisasi password dimasukkan ke dalam zCommandPassword.) zProperties zCollectorPlugins zCommandPassword zCommandPath zCommandUsername zSnmpMonitorIgnore zTransportPreference
Value snmp|portscan Password SSH mesin remote path untuk zenplugin.py Usernaem SSH untuk mesin remote. True Command
Diperlukan 2 tahap untuk pemodelan keseluruhan. Tahap pertama memperoleh jenis platform (sehingga sistem tahu plugin yang mana untuk dijalankan). Tahap Kedua memberikan data rinci tentang interface dan file system. Jalankan perintah: $ zenmodeler run -d enter_server_name_here
Jalankan perintah untuk kedua kalinya untuk menggunakan plugin perintah yang dikumpulkan pada tahap pertama.
118
CORE MONITORING
6.5.1.6. Menggunakan Device Class Predefined /Server/Cmd Device class /Server/Cmd adalah contoh konfigurasi untuk pemodelan dan pemantauan device yang menggunakan SSH. zProperties telah dimodifikasi seperti yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya, beserta device, file system dan template interface Ethernet yang mengumpulkan data melalui SSH telah dibuat. Anda dapat menggunakan device class ini sebagai referensi untuk konfigurasi Anda sendiri, atau jika Anda memiliki device yang membutuhkan untuk dimodelkan atau dimonitor melalui SSH / Command, Anda dapat menempatkannya di bawah device class ini menggunakan template pra konfigurasi dan zProperties. Anda masih perlu untuk mengatur zCommandUsername dan zCommandPassword zProperties ke login informasi SSH yang sesuai untuk setiap device. 6.6. Monitoring Windows Devices 6.6.1. Persiapan untuk Windows Devices Dalam semua versi Pulpo, WMI digunakan untuk memonitor Windows event log dan keadaan Service Windows. Sebelum Anda dapat memonitor device Windows, Anda harus memastikan bahwa:
• •
DCOM diaktifkan untuk koneksi WMI Nama host dari collector sistem tidak melebihi lima belas karakter
Jika Anda menggunakan Pulpo, harus memastikan bahwa agen SNMP diaktifkan pada device Windows. Jika sistem menjalankan Windows Vista, misalnya, ikuti langkah berikut untuk melihat apakah agen SNMP dapat diaktifkan: 1. Dari daftar menu Start, klik kanan Computer, kemudian pilih Manage dari daftar pilihan. 2. Dari panel komputer Manajemen, pilih service and application, lalu pilih service. Daftar Service muncul. 3. Cari daftar untuk SNMP Service. Jika tidak menunjukkan status "started," kemudian klik Start (service). Catatan: Jika SNMP Service tidak muncul dalam daftar, maka mungkin harus mengaktifkan fitur SNMP (dari pilihan "Turn Windows features on and of " di Control Panel) Opsional, Anda
119
CORE MONITORING
dapat menggunakan SNMP Informan TM untuk mengumpulkan CPU, memori, dan disk I/O statistik. SNMP Informan agent mengumpulkan informasi dari device Windows melalui WMI pada server di mana mereka dipasang, dan kemudian diubah sistemnya, keadaan, dan data operasional menjadi OIDs SNMP untuk broadcast. Sistem kemudian dapat memproses Informasi SNMP OID dan menghasilkan event dan alert berdasarkan informasi ini. Lihat bagian berjudul monitoring performance Windows dengan SNMP Informan (dalam bab ini) untuk informasi lebih lanjut. 6.6.2. Setting Windows zProperties Anda harus mengatur zProperties berikut untuk mengumpulkan informasi dari server Windows. Dalam Pulpo, arahkan ke zProperties untuk setiap device, dan kemudian tetapkan nilai yang sesuai untuk:
•
zWmiMonitorIgnore – mengaktifkan atau menonaktifkan semua monitoring WMI. Atur nilai yang diabaikan ke False untuk mengaktifkan pada monitoring Windows. Anda harus menetapkan zProperty ini di tingkat Server / Windows, sehingga setiap device ditempatkan di kelas ini memiliki monitoring Windows secara otomatis.
• • • •
zWinUser - Harus ditetapkan sebagai admin lokal. Format untuk zWinUser adalah: \ Username - Format yang digunakan ketika akunnya adalah akun lokal.. DOMAIN \ Username - Format untuk akun Domain. zWinPassword - Masukkan password yang digunakan untuk login secara remote ke mesin Windows.
6.6.3. Pengujian WMI pada Windows Server Ikuti langkah-langkah untuk menguji koneksi WMI pada Windows server: 1. Jalankan wbemtest. 2. Klik "Connect ..." 3. Di field Namespace, masukkan: \\HOST\root\cimv2
120
CORE MONITORING
4. Masukkan informasi login di User and Password field. 5. Klik Query. 6. Masukkan " pilih *from Win32_Service" untuk kembali ke dialog dengan daftar Service pada device. 6.6.4. Konfigurasi Opsional Windows Sistem ini dapat mengumpulkan tambahan, rincian OS dan informasi perangkat keras dari device Windows jika Anda memiliki agen-agen yang diinstal pada device Windows:
• •
Dell Open Manage Agent HP Insight Management Agent
6.6.5. Modeling Service pada Windows Devices Pulpo menggunakan ZenWin untuk melakukan Service Monitoring Windows melalui WMI. ZenWin memonitor availability Service Windows. Plugin The WinServiceMap WMI termasuk dalam zCollectorPlugins pada device class/ Server / Windows. WinSer-deviceMap mengambil semua Service yang dapat dimonitor pada device, terlepas dari apakah itu nyala atau tidak. Service Windows yang (secara default) tidak dimonitor. Untuk memonitor Service Windows tertentu, ikuti langkah berikut: 1. Arahkan ke device Windows, dan kemudian klik tab OS. 2. Klik Service yang ingin dimonitor, dan kemudian atur value monitor ke True. Catatan: Jika Anda tidak melihat Service yang ingin monitoring dalam daftar, maka Anda dapat menambahkannya. Pilih Add WinService dari menu tabel WinService. 6.6.6. Pengumpulan Event Windows Eventlog Sistem ini menggunakan ZenEventlog untuk mengumpulkan event WMI event log. Aktifkan zProperties berikut untuk menentukan bagaimana windows event log diproses dan dimonitor:
121
CORE MONITORING
• •
zWinEventLog - Memberitahukan sistem membaca event log atau tidak. zWinEventLogMinSeverity - Mengatur severity minimum untuk mengumpulkan dari event log Windows. Nomor yang terendah menunjukkan severity tertinggi.
6.6.7. Monitoring Windows Performance dengan SNMP Informant Pulpo dapat menggunakan informasi dari Informan SNMP untuk mengumpulkan informasi SNMP dari device Windows. Instal versi gratis dari SNMP Informan dari link berikut ini: http://www.snmp-informant.com Untuk memastikan Informan SNMP berjalan dan diatur dengan benar, jalankan perintah ini untuk menjalankan Informan SNMP MIB: snmpwalk -v1 -c
<server> 1.3.6.1.4.1.9600
Perintah ini akan mengembalikan beberapa informasi performance jika SNMP Informan dikonfigurasi dan berjalan dengan benar. Sekali dikonfigurasi dengan benar, sistem mengumpulkan dan menggunakan informasi SNMP yang sama dengan device lain yang mengirim SNMP traps. 6.6.8. Menjalankan winexe Commands pada Windows Servers Anda dapat menggunakan perintah winexe untuk menjalankan perintah pada monitor server Windows dari dalam sistem. Penggunaan: $ZENHOME/bin/winexe [options] //host [command]
Opsi
Penggunaan
--uninstall
Uninstall service winexe setelah eksekusi remote.
--reinstall
Reinstall service winexe sebelum eksekusi remote.
--system
Menggunakan SYSTEM account.
122
CORE MONITORING
-runas=[DOMAIN\]USER NAME%PASSWORD
Run as user ( password dikirim berupa cleartext melaui jaringan).
Opsi Help
Penggunaan
-?, --help
Tampilkan pesan Help
--usage
Tampilkan penggunaan ringkas help
Opsi umum samba
Penggunaan
-d, --debuglevel=DEBUGLEVEL
Set debug level.
--debug-stderr
Kirim debug output ke STDERR.
-s, --configfile=CONFIGFILE
Menggunakan file konfigurasi alterntif.
--option=name=value
Set smb.conf option dari command line.
-l, --logbasename=LOGFILEBASE
Basename untuk log/debug files.
--leak-report
enable talloc leak reporting pada exit.
Core Monitoring Opsi umum Samba
Penggunaan
--leak-report-full
enable full talloc leak reporting pada exit.
-V, --version
Cetak versi
123
CORE MONITORING
Opsi Connection
Penggunaan
-R, --name-resolve=NAME-RESOLVEORDER
Hanya menggunakan resolusi service berikut.
-O, --socket-options=SOCKETOPTIONS
Opsi socket yang digunakan.
-n, --netbiosname=NETBIOSNAME
Nama Primary netbios.
-W, --workgroup=WORKGROUP
Set nama workgroup .
--realm=REALM
Set nama realm .
-i, --scope=SCOPE
Menggunakan scope Netbios.
-m, --maxprotocol=MAXPROTOCOL
Set level protokol maksimum.
nama
Opsi Otentikasi
Penggunaan
-U, -user=[DOMAIN\]USERNAME[%PASSWORD] -N, --no-pass
Set the user name network.
--password=STRING
Password
-A, --authentication-file=FILE
Dapatkan credentials dari file.
-S, --signing=on|off|required
Set keadaan client.
-P, --machine-pass
Gunakan account password yang tersimpan pada mesin
--simple-bind-dn=STRING
Digunakan sederhana
-k, --kerberos=STRING
Menggunakan Kerberos.
124
CORE MONITORING
Jangan meminta password.
untuk
binding
--use-security-mechanisms=STRING
125
CORE MONITORING
Daftar otentikasi restricted untuk mekanisme yang tersedia dengan otentikasi ini.