Bab I. Pendahuluan
1-1
BABI PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.1.1
Ketajaman Melihat Peluang
Seiama beberapa tahun terakhir ini, industri farmasi genear mengembangkan obat-obatan sintetis kimia Obat-obatan ini dianggap lebih eepat menyembuhkan penyakit sehingga obat alami sempat mengalami keterpurukan. Akan tetapi, seiring dengan kesadaran manusia untuk kembali ke alam (back to nature) maka produksi obat alami kembali dilirik. Masyarakat pun seeara beramai-ramai terus memburu berbagai jenis obat alami. Pamor obat alami pun kembali terangkat. Perkembangan tersebut semakin didukung dengan akan diadakannya harmonisasi obat tradisional dan jamu kesehatan se-ASEAN pada tahun 2010 nanti. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada industri obat dan jamu tradisional di Indonesia. Dengan adanya harmonisasi ini maka sebuah produk yang beredar di Indonesia boleh beredar di ASEAN tanpa perlu melakukan registrasi kembali melalui kesamaan regulasi di negara-negara ASEAN ini. Melalui data yang diperoleh dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), jumlah konsumsi obat-obatan tradisional dan jamu kesehatan secara nasional mencapai 10 persen dari jumlah konsumsi obat farmasi. Nilainya dikatakan mencapai sekitar Rp 2 trilyun. Bila di Indonesia jumlah konsumsi obat-obatan tradisionalnya masih kecil, secara global pasar obatobatan tradisional di dunia mencapai Rp 60 triliun tiap tahun dan terus mengalami peningkatan. Obat dan jamu tradisional itu sendiri banyak yang diproduksi dari tanaman ataU tumbuhan. Di Indonesia sendiri terdapat ratusan bahkan ribuan jenis tanaman yang mengandung bahan aktif yang berkasiat sebagai obat. Tanaman obat tersebut dapat dijumpai di pasaran, baik dalam bentuk jamu tradisional hingga dalam bentuk olahan dengan teknik pengemasan yang modem.
Permintaan
tanaman
obat
terus
mengalarni
peningkatm.
Diperkirakan nilai omzet penjualan obat secara internasional sudah mencapai
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
I-2
Bab I. Pendahuluan
angka triliunan rupiah setiap tabun. Pennintaan tersebut didominasi oleh bahan obat alami hasil ekstmksi tanaman. Buah memh sebagai salah satu tanaman ohat juga memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Salah satu alasan pengembangannya adalah kandungan bahan aktif yang dimiliki buah merah beragam dan cukup tinggi sehingga mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di samping itu, buah memh yang baru diperkenalkan secam luas sekitar tabun 2001 direspon positif oleh masyamkat. Popularitas buah memh terus meningkat, ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsinya meskipun baru sekitar empat tabun diperkenalkan. Dari penggunanya pun, tidak sedikit yang sudah membuktikan keampuhan buah merah. Pada
dasamya
prospek
buah
merah
cukup
bagus
untuk
dikembangkan. Ini terbukti dari berbagai hasil penelitian yang
telah
dilakukan tentang fortifikasi (penambahan nilai gizi) sari buah merah ke dalam minyak goreng. Minyak goreng yang telah difortifikasi tersebut akan bertambah kandungan gizinya terutama kandungan betakaroten. Selain im, dapat juga dilakukan pemucatan pada sari buah merah untuk menghasilkan berbagai jenis warna minyak (sari). Minyak buah merah yang telah dipucatkan tersebut menyerupai minyak zaitun, dengan demikian minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik. Prospek sari buah merah tidak hanya untuk manusia saja, hasil uji coba yang telah dilakukan pada temak ayam didapatkan bahwa dengan penambahan sari buah merah melalui pakan yang diberikan pada ayam petelur dan pedaging diperoleh hasil yang cukup baik. Pada ayam petelur, terjadi peningkatan volume kuning telur dan wama lebih merah setelah tiga hari pemberian. Hasil yang sarna juga diperoleh pada telur puyuh. Sementara pada ayam pedaging, pemberian sari buah merah mampu menekan pembentukan lemak pada ayam, tetapi lebih mendorong pembentukan daging. [I Made, Budi & Paimin, Fendy R., 2005] Hal itu tentu sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit degenemtif seperti jantung, kolestrol, darah tinggi dan stroke. Sebab, .selama ini penderita penyakit degenemtif pantang mengkonsumsi ayam potong karena mengandung lemak yang tinggi.
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-3
Saat ini produk buah merah yang dipasarkan di beberapa kota besar umunya dalam bentuk hasil olahan berupa sari atau minyak buah merah. Sari buah merah tersebut sebagian besar masih diolah langsung di beberapa daerah di Papua sebagai asal dari tanarnan buah merah. Karena masih baru dikenal, maka jumlah industri yang mengolah masih sedikit, dalarn skala kecil, akibatnya pemasaran hasil olahan ini masih terbatas dan harganya relatif mahaL Para pelaku bisnis yang berada di luar Papua memiliki peluang untuk membuat sari atau minyak buah merah dengan mendatangkan bahan baku dari Papua. Hal ini dapat menguntungkan pelaku bisnis yang ingin teIjun daJarn industri ini karena persaingan pemasaran buah merah belum begitu ketat sehingga berpotensi untuk memberikan peluang yangn cukup baik di masa depan.
1.1.2
Tujuan Perancangan Mendirikan pabrik pengolahan buah merah dengan hasil produksi berupa sari buah merah dalarn bentuk minyak, yang dapat digunakan secara langsung oleh masyarakat sebagai obat anti kanker ataupun pencegahan beberapa jenis penyakit. Seiain itu produk samping dari pabrik pengolahan minyak buah merah ini dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan temak dan industri kosmetik.
1.2
Bahan Baku dan Produk Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minyak buah merah adalah buah merah panjang, sedangkan produk yang dihasilkan dibagi melliadi dua, yaitu produk utama minyak buah merah serta produk samping pasta dan empulur.
1.2.1
Buah Merah
1.2.1.1 Karakteristik Fisik Buah Merah a. Penyebaran Buah merah termasuk tanaman endemik. Secara umum habitat asal tanarnan ini adalah hutan sekunder dengan kondisi tanah lembab. Tanarnan ini ditemukan tumbuh liar di wilayah Pap1.lll dan Papua New Guinea. Di wilayah Papua, tanaman buah merah ditemukan tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 2-2.300 meter di atas pennukaan laut. Ini berarti bahwa tanaman buah merah dapat tumbuh di mana saja di wilayah Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-4
Papua, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. [I Made, Buru & Paimin, Fendi R., 2005] b. Taksonomi Buah
merah
termasuk
jenis
tanaman
pandan-pandanan
(Pandanus). Diperkirakan ada sekitar 600 jenis tanaman yang tergolong dalam genus Pandanus, salah satunya adalah buah merah. Secara umum taksonomi buah merah dijelaskan sebagai berikut: Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Angiospermae
Subkelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Pandanales
Famili
: Pandaneceae
Genus
: Pandanus
Spesies
: Pandanus conoideus Lam.
[I Made, Budi & Paimin, Fendi R., 200S} c. Morfologi Tanaman buah merah termasuk tanaman berbentuk semak, perdu, atau pohon. Secara detil dibahas satu persatu bagian tanaman buah merah seperti berikut: 1. Daun Daun tunggal berbentuk lanset sungsang (ob/anceo/ate), berwarna hijau tua dan letaknya berseling. Ujung daun runcing (acute). Pangkal daun memeluk batang. Permukaan daun licin. Tepi
daun berduri atau tidak berduri, tergantung jenisnya. [I Made, Bndi & Paimin, Fendi R., 2005] Lebar daun 5-10 em dan panjangnya bisa mencapai 150 em. [Yahya, Machmud & Wiryanta, Bernard T.w., 200S} 2. Batang dan Cabang Batang tanaman buah merah berbentuk bulat dan berkayu dengan diameter maneapai lebih dari 10 em. Tanaman pandanpandanan ini sosokuya menyerupai tanaman pandan lainnya, yakni bercabang. Batang dan cabang tanaman ditumbuhi duri-duri keeil yang tajam dan berwarna coklat rouda atau coklat tua. [Yahya, Machmud & Wiryanta, Bernard T.W., 2005] Tinggi tanaman Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-5
meneapai 16 meter dengan tinggi batang bebas eabang 5-8 meter di atas pennukaan tanah. [I Made, Budi & Paimin, Fendi R., 2005] 3. Akar Akar tanaman
berfungsi
sebagai
penyokong tegaknya
tanaman. Akar tanaman buah merah tergolong akar serabut dengan tipe perakaran dangkal. Akar tanaman eenderung masuk hingga kedalaman tanah sekitar 94 em. Akar-akar tunjang (prop-root) muneul dari bagian batang dekat pennukaan tanah. Akar ini berfungsi sebagai penguat batang. Diameter akar berkisar 6,6-8 em, sedangkan diameter akar terkeeil sekitar 1,5-2,8 em. [1 Made, Budi & Paimin, Fendi R., 2005] 4. Buah dan Biji Buah berbentuk: lonjong dengan diameter 5-15 em, panjangnya bisa meneapai 150 em, dan berat 3-12 kg per buah. Berat dan ukuran buah merah papua ini bervariasi tergantung dari jenisnya. Buah merah papua akan mencapai tingkat kematangan maksimal saat berumur enam bulan setelah bunga mekar. Buah merah dilindungi selundang yang menutupi seluruh bagian buah. Selundang ini berwarna hijau mirip warna daunnya. Buah terdiri dari hati atau empulur tempat menempei biji yang sangat keras dan terbungkus daging buah berwarna merah. Biji yang menempel di empulur ini tersusun rapi. Panjang biji sekitar 1 em dan diametemya 0,2 em. Umumnya, tanaman akan mengeluarkan buah untuk pertama kalinya saat berumur tiga tahun sejak ditanam. [Yahya, Machmud & Wiryanta, Bernard T.w., 2005] d. Syarat Tumbuh Pada dasarnya buah merah tennasuk tanaman yang mudah tumbuh. Bahkan, tumbuh di daerah dengan tanah kurang subur. Tanaman ini terutama dapat dijumpai tumbuh liar di berbagai kondisi tanah di wilayah Papua dan bagian utara Maluku, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi (2-2.300 m dIll).
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab 1. Pendahuluan
1-6
Tabel1.1. Syarat Tumbuh Tanaman Buah Merah Parameter
Syarat Tumbuh
~Htanah
5,4-6,2 Kapasitas tukar kation (meq/lOO g) 9,71-11,08 Kandungan karbon(%1 2,0-4,9 Kandungan nitrogen (%) 0,1601-0,2522 KandunMJl fosfor(ppm) 17,53-20,38 Kandungan kalium (ppm) 12,14-16,47 2,46-4,15 Kandungan kalsiumJme-'ll100g} Kandungan magnesium (meq/lOO g) 1,21-1,62 0,25-1,51 Kandungan natriumlm~l 00 gl 23-33 Suhu udara (0C) Kelembaban udara (%) 73-98 1ntensitas cahaya (lux) 1.000-3.000 [1 Made, Budi & PaImm, Fendi R., 2005]
Tanaman buah merah tumbuh secara kompetitif di lingkungan yang kondisi tanahnya lembab, bersifat asam (pH sekitar 5,4 - 6,2), dan nilai kapasitas tukar kation (KTK) rendah. Sementara kisaran suhu udara tempat tumbuh tanaman buah merah sekitar 23-33°C dan kelembaban udara antara 73-98%. Untuk kebutuhan cahaya membutuhkan intensitas sekitar 1.000-3.000 lux. [I Made, Budi & Paimin, Fendi R., 2005J Tanaman buah merah biasa bergerombol dalam suatu area, jarang tumbuh secara tunggal atau menyendiri. Selain itu, tanaman buah merah Papua banyak tumbuh di lereng-lereng bukit dan gunung di hutan yang terjal, di sepanjang sungai dan di kebun-kebun penduduk atau di sekitar pekarangan rumah tradisional masyarakat Papua. (Yahya, Machmud & Wiryanta, Bernard T. w., 2005] l.2.l.2 Varietas Buah Merah Dari sosok buah, dikenal 4 varietas buah merah, masing-masing varietas adalah buah merah panjang, buah merah pendek, buah merah cokelat, dan buah kuning. Semuanya masih tennasuk dalam satu spesies, Pandanus
conoideus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari semua varietas, buah merah panjang paling banyak dikonsumsi. Sebagai bahan baku obat, varietas itu pula yang paling bagus. Selain buah lebih besar, kandungan senyawa kimia seperti tokoferol dan betakaroten lebih banyak. Oleh karena itulah varietas merah panjang yang banyak dikembangkan. Berikut deskripsi setiap varietas : Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-7
1. Merah Panjang
Buah dengan nama daerah sail, mongka mel1lyeri, atau barkum itu ukurannya paling besar dibanding buah merah Jain. Panjang mencapai 102
em.
diameter 20
em.
lingkar buah 35-40
em.
dan bobot 4-7,5 kg.
Buah muda berwarna merah bata. Setelah matang berubah menjadi merah cerah. Buah matang ditandai ada sebagian biji yang terlepas dan sinkarp
(mesocorp). Buah dibungkus daun pe}indung berbentuk memanjang. Tulang daun utarna berduri sepanjang 8/1 0 bagian tuIang daun. Pohon tinggi menjulang hingga 16-17 m, ditopang akar-akar tunjang berdiameter 6-7 em sepanjang 2,5-3,7 m. Percabangan muneul pada ketinggian 5-8 m di atas permukaan tanah. DaWl belWarna hijau tua, berbentuk lanset sungsang dengan pangkal merompong dan ujung meruneing. Daun tunggal, memeluk batang. dan berseling. Panjang daun 88-102 em dan lebar 6-10 em. Tepi daun berduri sepanjang 1 mm.
Gambar 1.1. Buah Merah Panjang 2. Merah Pendek Masyarakat menyebutnya jenis yahornna atau maIer. Pohon dapat meneapai tinggi 15 m, ditopang akar tunjang sepanjang 5-7 m . Batang tegak, berwarna cokeJat dengan bercak putih, dan bereabang banyak mulai ketinggian 5-8 m. Daun berbentuk lanset sungsang dengan panjang mencapai 90 em dan lebar 8-10 em. Ujung daun meruncing, bagian pangkal memeluk batang. Tipe daun tunggaJ, letak berseling. Tepi daun berduri, permukaan liein. Buah silindris memanjang dengan ujung melancip. Panjang buah 3540 em dan berdiameter 5,5-11 em. Buah terlindung daun berduri
Pra Reneana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-8
sepanjang Y2 bagian tulang utama. Buah muda berwarna merah bata dan merah terang saat matang.
Gambar 1.2. Buah Merah Pendek
3. Merah Cokelat Disebut merah eokelat lantaran buah muda berwarna eokelat dan menjadi merah keeokelatan ketika matang. Buah silindris dengan pangkal menjantung dan ujung tumpul. Panjang buah 27-33 em, diameter 7-12 em. Buah berbobot 3-4 kg itu terbungkus daun pelindung yang meruneing dengan duri berjejer di sepanjang 2/3 bagian tulang utama. Buah menghasilkan wama merah, dipakai sebagai pewama makanan. Pohon bereabang banyak. Tumbuh tegak dengan tinggi meneapai 15 In,
ditopang akar-akar tunjang sepanjang 5-7 m. Daun oblaneeolate alias
lanset sungsang. Ujung daun meruncing dan bagian pangkal memeluk batang. Daun tunggal, tersusun berseling di bagian batang. Selain menjadi surnber minyak makan, varietas merah eokelat digunakan untuk pewama makanan dan penambah rasa bagi masyarakat pedalaman varietas ini juga menjadi surnber pewarna merah alami untuk olahan makanan.
Gambar 1.3. Buah Merah Cokelat
4. Kuning
Pra Reneana Pabrik Minyak Buah Merah
1-9
Bab I. Pendahuluan
Varietas yang disebut monsor oleb penduduk suku Arfak, Manokwari, itu tumbuh pada ketinggian 15-2.300 m dpl. Pobon tegak dan bercabang banyak. Tinggi meneapai 15 m, ditopang akar tunjang setinggi 4-6 m. Pereabangan muneul pada ketinggian 7-8 m dari permukaan tanah. Buah berbentuk silindris dengan ujung tumpul.
Pa~ang
buab 35-42
em, diameter 11-12 em, dan berbobot 3-4 kg. Daun pelindung buah melaneip dengan tulang utama berduri pada 113 bagian dari pangkal. Buah berkulit hijau waktu muda dan kuning saat matang itu menjadi sumber pewarna kuning bagi masyarakat. [Redaksi Trubus, 2005]
Gambar 1.4. Buah Merah Kuning
Perbandingan karakterisrik masing-masing varietas buah merah terangkum pada tabel 1.2. di bawah ini.
Pra Reneana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-10
Tabel1.2. Perbandingan Karakterisrik Setiap V· anetas B ua bMerab Ciri-ciri Verietas Buab Merab Merab Merab Merab Merab Kuning Cokelat Pendek Pan.iang Nama lain Monsor, Sait, Bullur, Mongka, Yahomna, Yanggiru, Memyeri, Maler Wanggeni Barkum Buah Bentuk Silindris, uiung tumpul, dan pangkal menjantung Panjang(em) 35-42 96-102 35-40 27-33 Diameter 15-20 5,5-11 7-12 11-12 (em) Berat (kg) 4,5-8 2-3 3-4 2-4 wamabuah Merah bata Merahbata Cokelat Hijau muda Warnabuah Merah Merah terang Merah terang Kuning tua keeoklatan Pohon: Tinggi (m) 16-17 15 15 15 Percabangan 5-8 m dpt 7-8 m dpt 5-8 m dpt muneul pada Akar Jenis Tunjang Diameter 6-7 (em) Paniang (em) 2,5-3,7 5-7 5-7 4-6 Daun Jenis Lanset Lanset Lanset Lanset sungsang sungsang sungsang sungsang Warna Hiiau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua Panjang (em) 88-102 90 Lebar (em) 6-10 8-10 Pangkal Memeluk Memeluk Memeluk Merompong batang batang batang Ujung Meruncing Meruncing Meruncing Meruncing Tipe Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Letak Berseling Berseling Berseling Berseling Tepi Berduri Berduri Sifat Liein Licin Liein Licin permukaan
-
-
-
-
-
-
-
1.2.1.3 Karakteristik Kimia Buah Merah Buah merah memililki zat-zat aktif seperti betakaroten, tokoferol, dan sejumlah asam lemak esensial. Selain itu, buah merah juga mengandung Pra Reneana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-11
vitamin dan mineral esensial yang cukup lengkap. Diantaranya kalsium, fosfor, besi, vitamin B 1, vitamin C, dan nialin. Kandungan energi cukup tinggi mencapai 400 kalorillOO gram daging buah. [Redaksi trubus, 2005] Tabel1.3. KanduJ!gan Buah Merah Panjang (% Berat Senyawa Persentase Air 68% Abu 1,99% 3,41% Lemak Protein 3,32% 4,56% Serat Vitamin A 3,12% 0,74% Vitamin B Vitamin C 1,07% VitaminE 9,68% 3% Ca 0,69% P 0,42% Fe (http://www.buahmerah.blz.tmlbuahmerah2.cfm) 1.2.2
Minyak Buah Merah Dari pengolahan buah merah akan didapatkan minyak buah merah. Dalam 36 kg buah merah akan menghasilkan 1 liter minyak buah merah. [I Made, Budi & Paimin, Fendy R., 2005]. Komposisi Kandungan sari buah merah panjang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
.
I San·BuahMerah setiap lOOmL Tabel1.4 K an d ungan Senyawa AktI·fdaam Senyawa Persentase Asam Lemak Bebas (ALB) 21,96 ± 2,74% Bilangan Asam 42,22 ± 7,45% 44,46± 4,2% Bilangan lod 3,17 ± 1,88 (Meg/l.000 gr) Bilangan Peroksida Bilangan Penyabunan 3,33 ±(KOH/gr) Kecerahan Jenis Minyak 5,79 ± 0,01 m Total Karoten 12.333,34 (ppm) Konsentrasi Betakaroten 500-800 (ppm) 10.319,10 ppm Total Tokoferol Alfa-Tokoferol 500 ppm AsamOleat 56,21% Asam Palmitat 33,48% Asam lioleat 5,26% Asam linoleat 3,25% Asam stearat 1,80% (http://www.buahmerah.blz.trnlbuahmerah2.cfm) .
<>
Pra Rencana Pabrik Minvak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-12
Dari ketiga jenis buah, yaitu buah yang berwarna merah panjang, coklelat, dan kuning menghasilkan sari buah yang berbeda-beda. Untuk mengetahui perbedaan kandungan ketiga jenis sari buah merah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Karoten Nilai total karoten dari ketiga jenis sari buah merah yang tertinggi adalah sari buah yang berwarna merah dengan nilai rata-rata 12.233,34 ppm, sedangkan rninyak yang berwarna kuning rata-rata hanya 1l.719,46 ppm dan minyak yang berwarna cokelat sekitar 10.235,12 ppm. Bila hasil analisis total karoten sari buah merah dibandingkan dengan total karoten pada minyak sawit maka perbedaannya sangat jauh. Pada minyak sawit, total karoten hanya 500-1 .000 ppm. Secara visual minyak buah merah mempunyru pigmen warna sangat merah, cokelat, dan kuning. Hal ini ada kaitannya dengan jurnlah kandungan kromatofor di
dalam
sel tanaman. Dengan
adanya
karakteristik ini mengindikasikan bahwa sari buah merah sangat berpotensi untuk dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 13.000
1 j !
11.000 9000 7 000 5.000 3.000 1.000
Merah
CoIcaIat
Kunlng
JENIS MINYAK
Gambar 1.5. Perbandingan Total Karoten pada Sari Buah Merah
2. Betakaroten Kandungan betakaroten dari ketiga jenis sari buah merah yang tertinggi adalah sari buah yang berwarna merah dengan nilai rata-rata 350 ppm, sedangkan rninyak yang berwarna kuning rata-rata hanya 300 ppm dan minyak yang berwarna cokelat sekitar 225 ppm. Selama ini pengolahan buah merah untuk diambil sarinya (minyak) masih dengan cara tradisional (pemanasan), belurn menggunakan teknologi modem.
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-13
Namun demikian, dari hasil analisa sample dengan berat rata-rata 0,24 gram kandungan betakarotennya mencapai 300 ppm. Diperkirakan kandungan
betakaroten
menggunakan
teknologi
akan
lebih
modern.
tinggi
Minyak
jika sawit
pengolahannya yang
dalam
pengolahannya telah menggunakan teknologi lebih maju pun hanya mengandung betakaroten 250 ppm. ~50
I I j
350
250 ISO
so JENIS MINYAK
Gambar 1.6. Perbandingan Total Betakaroten pad a Sari Buah Merah
3. Tokoferol Kandungan total tokoferol cukup tinggi untuk jenis sari buah merah yang berwarna merah (±1l.000 ppm) dan cokelat (±12.000 ppm), sedangkan sari buah yang berwarna kuning konsentrasinya lebih rendah. Potensi tokoferol dari ketiga jenis sari buah merah ini akan dapat digunakan sebagai sumber bahan baku pembuatan suplemen alami seperti dalam bentuk kapsul atau jenis produk lainnya. 12.500 10.500
1 ~
j
8.500 6500
-4.500 2.500 500
JENIS MINYAK
Gambar 1.7. Perbandingan Total Tokoferol pada Sari Buah Merah
4. Asam Lemak Dalam sari buah yang berwarna merah, cokelat, dan kuning terdapat jenis asam lemak yang sarna, yaitu asam miristat, asam
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab 1. Pendahuluan
1-14
pentadekanoat, asam palmitat, asam eikosanoat, asam palmitoleat, asam oleta, asam linoleat, dan asam linolenat dengan komposisi bervariasi. Asam lemak beheat hanya ditemukan pada jenis sari kuning (0,852%). Sementara asam dekanoat dan asam laurat hanya terdapat pada sari kuning. Namun, pada sari cokelat tidak terdapat jenis asam lemak stearat seperti pada sari kuning dan merah. Kandungan asam miristat tertinggi terdapat pada jenis sari cokelat (0,204%) dan terendah padajenis sari kuning (0,055%). Kandungan asam pentadekanoat yang tertinggi terdapat padajenis sari merah (0,292%) dan terendah pada jenis sari kuning (0,182%). Untuk asam palrnitat, masingmasing sari buah hampir sarna kandungannya, yaitu sari kuning 16,083%, jenis sari merah 14,336%, dan sari cokelat 13,819%. Hasil analisa kandungan asam lemak dari ketiga jenis sari buah merah yang paling dominan adalah asam lemak tak jenuh tunggal, yaitu asam oleat dengan rata-rata 49,83-57,388%. Sementara asam lemakjenuh didominasi oleh asam palmitat, rata-rata 13,819-16,083%. Dari ke-empat jenis varietas buah merah yang telah dijelaskan tadi diatas, maka sari buah merah lebih baik diambil dari buah merah yang berwama merah panjang, karena umumnya kandungan senyawa aktifnya relatif lebih tinggi, terutama kandungan karoten, betakaroten dan tokoferol. Dengan demikian potensi buah merah panjang untuk dijadikan sebagai antioksidan sangat baik. [I Made, Budi & Paimin, Fendi R, 2005)
Secara umum semua senyawa yang terkandung dalam sari buah merah berkhasiat obat dan bersifat aktif. Betakaroten (biasanya dikenal sebagai vitamin A) dan tokoferol (dalam bahasa awam dikenal sebagai vitamin E), rnisalnya, dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh rnencegah penyakit Senyawa antioksidan mampu menetralisir zat-zat radikal bebas dalam tubuh, yang rnerupakan sumber pemicu tirnbulnya berbagai penyakit, terutarna penyakit degeneratif Dengan tingginya kadar antioksidan, buah merah memiliki efek antikanker yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor. Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
I-IS
Betakaroten dapat mencegah penyakit degeneratif seperti stroke, jantung koroner, dan kanker. Betakaroten berfungsi untuk memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arten sehingga aliran darah, baik ke jantung maupun ke otak, bisa berlangsung lancar tanpa sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena interaksi vitamin A dengan protein (asam-asam amino) yang berperan dalam pembentukan antibodi. Setiap molekul betakaroten akan menghasilkan dua molekul vitamin A. Studi membuktikan, dengan mengkonsumsi 30-60 mg per hari selama dua bulan akan meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan merangsang sel-sel T helpers dan limfosit lebih aktif. Sedangkan tokoferol berfungsi melawan radikal bebas. Tokoferol bersama-sama dengan sel limfosit dan mononuklear akan memperbaiki system kekebalan tubuh sehingga mengurangi morbiditas dan mortalitas sel tubuh. Tokoferol juga mampu menetralisir kolesterol dalam darah. Tokoferol menurunkan
kadar
LDL-kolesterol
(low
density
lipoprotein)
dan
meningkatkan kadar HDL-kolesterol (high density lipoprotein). Selain itu, tokoferol juga membantu hati memproduksi asam-asam empedu dan hormon penting. Sebanyak 85% kandungan asam lemak dalam buah merah merupakan asam lemak tak jenuh (Omega-9 dan Omega-3). Asam lemak tak jemuh membuat buah merah mudah diserap oleh organ pencemaan dan memperlancar metabolisme sehingga sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Asam lemak dalam buah merah merupakan antibiotik dan antivirus alami yang kuat. Zat-zat ini aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya. (Redaksi Trubus,2005)
L2.3
Pasta dan Empulur
1.2.3.1 Pasta Pasta merupakan hasil samping dari pengolahan buah merah yang diperoleh dari proses pemisahan pada plate and frame filter press. Pasta dapat dijadikan bahan baku makanan temak untuk industri makanan ternak dan
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-16
dapat juga dipakai untuk penyubur rambut dan obat lulur untuk industri kosmetik. Berikut ini adalah tabel komposisi pasta buah merah.
..
Tabel 15Komposisl .. P asta Buah M era h Komponen Fraksimassa(~) 20,16 Abu 33,64 Protein 46,20 Serat (http;llwww.buahmerah.blz.tmlbuahmerah2.cfm) 1.2.3.2 Empulur Empulur merupakan bagian dalam dari buah merah yang diperoleh pada tahap proses pembuangan empulur menggunakan scrapper. Empulur ini berserat sehingga dapat diasumsikan memiliki sifat-sifat seperti sellulosa. Empulur dari buah merah dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk industri pupuk.
Gambar 1.8. Buah Merah yang Sudah Dipotong Keterangan : Bagian berwarna putih adalah empulur L2.4
Gross Profit Margin Gross Profit Margin merupakan salah satu hal yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan suatu pabrik untuk didirikan. Gross Profit Margin adalah pendapatan kotor yang diperoleh dari suatu proses produksi di dalam pabrik dan sangat dipengaruhi oleh hasil penjualan dan biaya produksi. Pada pabrik buah merah ini total penjualan tiap tahun yang dapat diperoleh dari produk utama dan produk samping adalah Rp. 84.732.825.000,00, sedangkan total biaya produksi tiap tahun adalah Rp. 67.263.315.344,00. Jadi Gross Profit Margin tiap tahunnya adalah Rp. 17.469.509.660,00.
1.3
Analisa Pasar (Market Analysis)
1.3.1
Perkiraan Kebutuhan Pasar Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan di atas, sari buah merah dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit khususnya
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab I. Pendahuluan
1-17
kanker. Oleh karena itu perkiraan kebutuhan pasar didasarkan pada jurnlah penderita kanker yang ada di Indonesia. Dari data Yayasan Kanker Indonesia jumlah penderita kanker di Indonesia saat ini (2005) mencapai 6% dari jumlah populasi penduduk Indonesia, sehingga dapat diperkirakan jumlah penderita kanker saat ini 6%*200.000.000 jiwa yaitu sekitar 12.000.000 jiwa. Data penderita kanker di Indonesia dari tahun 1998-2004 dapat dilihat pada tabel 1.6.
-
.
Tab eIt "6 Data P ' Ka n k er d"I Iud oncsla pa da T a b un 1998 2004 end enta Tabun Peningkatan (%) Jumlab Penderita (Jiwa) 1998 10.714.950 1999 10.878.106 1,52 2000 11.068.300 1,75 2001 11.180.200 1,01 2002 11.293.128 1,01 2003 11.407.200 1,01 2004 11.628.700 1,94 Rata-rata peningkatanjurnlah penderita kanker pertahun = 1,37 % (Yayasan Kanker IndonesIa)
-
Jika konsumsi minyak buah merah untuk penderita kanker 3 kali sehari @ 10 mL [I Made, Budi & Paimin, Fendi R, 2005] dan dianggap setiap penderita kanker mengkonsurnsi minyak buah merah, maka dalam 1 hari dibutuhkan 30 mL tiap penderita kanker, sehingga dalam 1 hari dibutuhkan sekitar 360.000 Liter minyak buah merah untuk menculcupi konsurnsi penderita kanker di Indonesia. Maka dalam 1 tahun dibutuhkan 131. 400. GOO Liter minyak buah merah. 1.3.2
Daya Saing Produk Produk minyak buah merah yang telah dihasilkan oleh industriindustri yang telah ada masih beIjurnlah sedikit. Hal ini dikarenakan jurnlah industri yang menghasilkan minyak buah merah sampai saat ini hanya 5 perusahaan (yang terdaftar di Departemen Kesehatan). Jurnlah produksi minyak buah merah yang sudah dihasilkan belurn bisa memenuhi kebutuhan untuk obat penyakit kanker. Selain itu, juga tidak sebanding dengan kenaikan jurnlah penderita kanker yang semakin meningkat setiap tahunnya, maka minyak buah merah yang dihasilkan tidak akan terlalu sulit dipasarkan dan mempunyai prospek yang sangat baik untuk memenulli kebutuhan penderita kanker pada khususnya dan penyakit lain pada urnumnya.
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab 1. Pendahuluan
1.4
1-18
Pemilihan Lokasi Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu pabrik. Hal ini dikarenakan lokasi sangat menentukan jalannya kegiatan-kegiatan di pabrik seperti bahan baku, biaya energi, jenis angkutan dan ketersediaan tenaga kerja. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik supaya lokasi tersebut dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang, termasuk pertimbangan akan adanya kemungkinan untuk memperluas pabrik di masa yang akan datang. Kesalahan dalam pemilihan lokasi pabrik dapat menyebabkan mahalnya harga jual per satuan produk. Hal ini akan menyebabkan konsumen beralih ke produsen lain yang memproduksi produk dengan kualitas yang hampir sama tetapi harga jualnya lebih rendah. Selain itu, harus diperhatikan juga limbah yang dihasilkan dari proses produksi sehingga tidak mencemari . lingkungan. Dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi suatu pabrik, maka ditetapkan lokasi pabrik minyak buah merah di daerah Pandaan, Jawa Timur. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik antara lain: 1. Pemasaran Produk Daerah pemasaran merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam suatu industri karena keberhasilan dalam menjual produk menentukan apakah suatu industri dapat berjalan terus atau tidak. Daerah pemasaran yang direncanakan meliputi seluruh Jawa Timur dengan prioritas utama Surabaya, hal-hal yang diperhatikan sehubungan dengan itu adalah: •
Hasil produksi dapat dipasarkan
•
Pengaruh saingan yang ada, jumlah pabrik minyak buah merah di Indonesia hanya 5 pabrik dengan 3 pabrik berada di Papua dan 2 pabrik di Jakarta dan Jawa Barat.
•
Jarak pemasaran dari plant ke daerah pemasaran mudah dijangkau.
•
Sarana transportasi darat yang berupa jalan raya.
2. Ketersediaan Energi Untuk menjalankan mesin-mesin serta untuk penerangan pabrik secara kese1uruhan dibutuhkan energi. Energi tersebut dapat berupa
Pra Rencana Pabrik Minyak Buah Merah
Bab 1. Pendahuluan
1-19
energi listrik dan energi dari bahan bakar serta energi yang digunakan sebagai persiapan apabila sewaktu-waktu aliran listrik dari PLN terganggu, yaitu dengan menggunakan generator. Dalam pabrik minyak buah merah ini bahan bakar yang digunakan adalah residual oil untuk pemanasan pada proses produksi dan solar untuk generator. Energi listrik dapat disuplai dari PLN, residual oil dan solar disuplai oleh Pertamina. Oi daerah Pandaan belum banyak pabrik yang didirikan,
sehingga
penyuplaian listrik dan bahan bakar dalam jumlah besar masih dapat dilakukan, serta kemungkinan adanya gangguan dalam penyuplaian listrik dan bahan bakar lebih keeil. 3. Sarana Transportasi Sarana transportasi merupakan faktor yang menentukan distribusi bahan baku dan produk. Transportasi didaerah Pandaan tidak mengalami hambatan karena tersedia penghubung yang baik. Transportasi darat dapat dipenuhi dengan adanya jalan raya bebas hambatan (yang lebih dikenal dengan nama jalan tol) yang dapat dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang bermuatan berat. Pandaan dilewati jalan raya Surabaya-Malang serta ditunjang oleh keberadaan jalan tol sehingga mempermudah dalam pengiriman bahan baku maupun produk. Transportasi laut dan udara dapat dipenuhi karena Pandaan tidak terlalu jauh dengan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan bandara Juanda. 4. Persediaan Air Dalam industri, air merupakan kebutuhan mutlak yang digunakan UT!tuk proses maupun sanita.-.i pabrik. Karena kebutuhan air cukup besar maka kebutuhan air diperoleh dari sumber air sehingga lebih ekonomis. Pandaan dipilih sebagai lokasi karena daerah tersebut dekat dengan sumber air Tretes sehingga tidak ada kekhawatiran dan kemungkinan kekurangan air pada musim kemarau sekalipun. Selain itu, air yang diperoleh di Pandaan cukup bersih sehingga tidak membutuhkan proses yang panjang untuk pretreatment air proses. Hal ini dapat mengurangi biaya yangdikeluarkan oleh pabrik. 5. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilan
suatu
industri
karena
tenaga
kerja
Bab 1. Pendahuluan
1-20
mempengaruhi efisiensi kerja dan biaya produksi. Oleh karena itu. dalam pemilihan lokasi pabrik sebaiknya dipilih daerah yang tersedia eukup tenaga kerja. Hal ini merupakan langkah positif karena dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan tarafhidup masyarakat sekitar. Pandaan dipilih sebagai lokasi pabrik karena tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitar dan karena Pandaan dekat dengan Surabaya dan Malang sehingga tenaga kerja mudah diperoleh. Pada pabrik minyak buah merah ini, tenaga kerja yang diperlukan dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja berpendidikan dan terlatih. Tenaga kerja yang berpendidikan diperlukan untuk menunjang seluruh kegiatan operasional pabrik, sedangkan tenaga kerja terlatih diperlukan untuk kelanearan proses produksi. Yang termasuk tenaga kerja berpendidikan adalan semua karyawan kantor, supervisor dan manager, sedangkan tenaga kerja terlatih adalah buruh dan pekerja lapangan. 6. Pembuangan Limbah Limbah yang dihasilkan oleh pabrik minyak buah merah berupa limbah padat dan eair yang tidak membahayakan penduduk sekitar. Limbah padat berupa empulur dari buah merah dan limbah eair pasta sari buah merah. Empulur buah merah dapat langsung dibuang sedangkan pasta sari buah merah dapat dijadikan produk pakan temak. 7. Iklim dan Cuaea Lokasi yang dipilih dalam pendirian pabrik harns memiliki kondisi geografis yang eukup baik dan stabil sehingga tidak menyulitkan konstruksi
pabrik.
Apabila kondisi
geografis
menyulitkan
akan
mempertinggi biaya pendirian pabrik. Pandaan memiliki kondisi geografis yang baik dan stabil, jarang terjadi gangguan euaea maupun beneana alam seperti banjir dan gempa bumi serta suhu udaranya eoeok untuk menyimpan bahan baku dan produk yang dihasilkan. 8. Karakteristik Lokasi Dalam
pemilihan
suatu
lokasi,
faktor-faktor
yang
perlu
diperhatikan adalah: •
Susunan tanah, daya dukung terhadap kondisi bangunan pabrik, pondasi jalan serta pengaruh air.
P,.., Upn"!>n,, P"hrik
Minvak Ruah Merah
Bab 1. Pendahuluan
1-21
•
Penyediaan dan fasilitas tanah yang memungkinkan untuk perluasan atau pembangunan pabrik di masa yang datang.
Daerah Pandaan memiliki kondisi tanah yang cocok untuk pembangunan pabrik dan masih memungkinkan digunakan untuk perluasan pabrik di masa yang akan datang karena banyak lahan kosong yang masih tersedia. 9. Lingkungan Masyarakat Dalam lingkungan masyarakat, pabrik minyak buah merah ini dapat di terima oleh masyarakat karena limbah yang dihasilkan tidak berbahaya atau mencemari lingkungan karena berasal dari bahan alami serta lokasinya jauh dari pemukiman penduduk sehingga kegiatan proses produksi tidak mengganggu penduduk sekitar pabrik. Selain itu pendirian pabrik ini juga akan menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan kejahatan. 10. Pajak dan Peraturan Pemerintah Untuk perpajakan dan asuransi, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain: a. Mengetahui macam pajak dan sistem yang berlaku, misalnya pajak kekayaan, pajak upah, pajak penghasilan dan lain-lain, serta peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perpajakan. b. Mengetahui macam asuransi yang dibutuhkan atau yang wajib diberikan, misalnya asuransi peralatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransijiwa dan lain-lain. Daerah
Pandaan
telah
memenuhi
peraturan-perntman
pemerinrah
mengenai syarat pendirian pabrik (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdangangan Republik Indonesia NO. 289IMPPIKEP/10/2001 mengenai ketentuan standar pemberian surat ijin usaha perdagangan) sehingga merupakan daerah yang cocok untuk pendirian pabrik minyak buah merah. Selain itu, di daerah Pandaan pajak yang dibebankan relatif lebih rendah dibandingkan di daerah industri kota seperti di daerah Surabaya.