BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dari analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1.
Performance Pelabuhan Bitung ditinjau dari aspek waktu operasional secara keseluruhan dapat dikategorikan belum cukup baik atau masih belum layak, ini dapat dilihat dari tingkat time operasionalnya masih di atas 24 jam sedangkan dari aspek kemampuan infrastruktur fisik pelabuhan baik dari segi okupansi dermaga maupun container yard masih sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, namun ada kecenderungan mengalami penurunan performance, dikarenakan rasio okupansi kedua infrastruktur tersebut tiap tahunnya mengalami peningkatan.
2.
Turn Round Time (TRT), BerthingTime (BT) dan Efektif Time (ET) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 telah menunjukkan penurunan namun kondisinya masih tetap di atas 24 jam sehingga hal tersebut mengindikasikan bahwa waktu pelayanan kapal belum mengalami peningkatan performance yang cukup baik.
3.
Non Operation Time (NOT) dan Idle Time (IT) menunjukkan performance yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan penurunan tiap tahunnya.
111
4.
Tingkat okupansi dermaga terhadap kapal menunjukkan peningkatan tiap tahunnya, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja dermaga mengalami penurunan performance, karena sejak 2009 volume rasio tersebut berada di bawah standar UNCTAD, 1978 dan berdasarkan perhitungan proyeksi sampai 5 tahun ke depan (2013 s/d 2017) volume rasio tersebut juga mengalami peningkatan sehingga baik menurut UNCTAD, 1978 maupun aturan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian perhubungan RI sudah tidak memenuhi standar lagi.
5.
Tingkat okupansi container yard pada tahun terakhir (2012) sebesar 61%, masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian perhubungan RI sedangkan kebutuhan container yard sampai dengan tahun 2017 berdasarkan hasil proyeksi menunjukkan kebutuhan peningkatan minimal sebesar 21% dari kondisi eksisting container yard Pelabuhan Bitung saat ini.
6.
Komposisi peralatan bongkar muat yang dimiliki Pelabuhan Bitung saat ini paling tidak 5 tahun terakhir (2008 s/d 2012) memiliki efektifitas/utilisasi yang cukup baik, hal ini terlihat dari performance waktu pelayanan bongkar muat peti kemas menunjukkan tingkat efisien yang baik, ini membuktikan tingkat continuitas kerja operasional peralatan berjalan dengan optimal.
7.
Sistem operasional peti kemas dapat diefektifkan dan diefisienkan dengan meningkatkan kebutuhan peralatan bongkar muat peti kemas dan infrastruktur pelabuhan serta dengan merencanakan penggunaan waktu maksimal pada tahapan operasional bongkar muat tersebut, dan menerapkan metode zero
112
principal storage yakni metode mempercepat proses pendistribusian peti kemas dari pelabuhan ke konsumen sehingga dapat meminimalkan tingkat pengendapan peti kemas pada container yard. 8.
Perbandingan Pelabuhan Bitung dengan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Priok dari aspek waktu pelayanan bongkar muat peti kemas
menunjukkan
bahwa
waktu
pelayanan
\Pelabuhan
Bitung
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Priok. 9.
Pola manajemen administrasi Pelabuhan Bitung saat ini masih bersifat manual, sehingga sangat tidak efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama, Penerapan sistem administrasi kepelabuhanan yang berbasis Information
Technology
ketidakefisienan tersebut
diharapkan
dapat
mengatasi
permasalahan
serta sebagai wujud pengembangan konsep
administrasi yang berstandar internasional. 10. Secara keseluruhan baik tingkat operasional waktu bongkar muat, arus peti kemas, arus kunjungan kapal maupun tingkat okupansi dermaga dan kebutuhan luas container yard diproyeksikan sampai dengan tahun 2017 ratarata menunjukkan peningkatan tiap tahunnya, sehingga Pelabuhan Bitung harus meningkatkan pelayanan yang optimal dengan strategi pengembangan infrastruktur fisik pelabuhan dan manajemen operasional pelabuhan. B. Rekomendasi Dari analisa hasil penelitian dan dengan menarik beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, maka untuk memberikan
113
peningkatan performance pelabuhan dalam hal operasional peti kemas di mana sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka direkomendasikan beberapa hal-hal di bawah ini sebagai bahan masukan untuk Pelabuhan Bitung. 1. Pihak Pelabuhan Bitung perlu meningkatkan pengelolaan manajemen waktu operasional bongkar muat, sehingga tingkat waktu operasional bongkar muat dapat diperoleh secara efisien. 2. Pihak Pelabuhan perlu melakukan pertambahan beberapa peralatan bongkar muat agar continuitas kerja peralatan dapat ditingkatkan di samping memberikan konstribusi pengurangan time service yang lama pada masingmasing peralatan akibat terbatasnya ketersedian peralatan bongkar muat. 3. Penambahan panjang dermaga mutlak harus dilakukan karena sesuai dengan hasil proyeksi, terhitung mulai tahun 2013 hasil proyeksi menunjukkan tingkat rasio okupansi dermaga terhadap kapal sudah tidak memenuhi standar baik menurut UNCTAD, 1978 maupun aturan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI. 4. Perluasan container yard juga harus segera dilakukan, karena sesuai dengan hasil proyeksi, terhitung mulai tahun 2015 kebutuhan luas container yard sudah melebihi luas dari container yard Pelabuhan Bitung saat ini. 5. Menwujudkan sinergi kerja sama dengan seluruh instansi pemerintah dan swasta khususnya yang berada di Propinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan volume ekspor impor Propinsi Sulawesi Utara, karena peningkatan tersebut akan memberikan pengaruh pada peningkatan arus peti kemas dan kunjungan kapal pada Pelabuhan Bitung.
114
6. Kualitas SDM, teknologi dan pengelolaan manajemen perusahaan harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia dan secara umum di dunia dan sebagai bagian dari kampanye PT. Pelabuhan Indonesia IV yang mengusung motto “Inaport 4 : Great Potential, Great People and Great Port”.
115