BAB VII PENUTUP 7.1. Ringkasan PT Hadji Kalla merupakan perusahaan tertutup terbesar di kawasan Indonesia timur yang telah memilih untuk menerapkan konsep nilai wajar. Penerapan konsep nilai wajar bersifat tidak wajib. Standar akuntansi keuangan memberikan alternatif kebijakan akuntansi bagi perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Dengan demikian perlu dilakukan investagi untuk mengetahui alasan dari penerapan konsep nilai wajar yang dilakukan oleh PT Hadji Kalla sebagai perusahaan tertutup. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi dan menganalisis alasan penggunaan dan penerapan konsep nilai wajar yang dilakukan PT Hadji Kalla dalam menyusun laporan keuangan. Teori akuntansi positif dan teori tindakan beralasan digunakan untuk mengkaji alasan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan manfaat dan kelemahan penggunaan konsep nilai wajar dengan biaya historis yang ditinjau berdasarkan analisis biaya-manfaat kualitatif. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan pendekatan penelitian dengan strategi studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi nonperilaku analisis catatan. Analisis data kualitatif yang terdiri dari aktivitas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan digunakan sebagai teknik untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang revaluasi aset memperkuat alasan PT Hadji Kalla untuk menggunakan konsep nilai
82
83
wajar. Pada tahun-tahun sebelumnya PT Hadji Kalla telah berencana untuk menggunakan dan menerapkan konsep nilai wajar. Teori tindakan beralasan menjelaskan bahwa perilaku dilakukan karena individual telah mempunyai niat atau keinginan untuk melakukan suatu kegiatan. Rencana tersebut menunjukkan adanya niat penggunaan dan penerapan konsep nilai wajar dalam menyusun laporan keuangan. Terdapat implikasi-implikasi dari pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Pertama, perusahaan memperoleh fasilitas pengurangan tarif pajak atas surplus revaluasi. Dalam teori akuntansi positif, tarif pajak merupakan bagian dari hipotesis biaya politik. Seng dan Su (2010) juga menyatakan bahwa faktor biaya politik adalah motivasi utama perusahaan dalam melakukan revaluasi. Kedua, melalui revaluasi aset, perusahaan juga akan menyajikan nilai aset sesuai dengan nilai sebenarnya sehingga hal ini dapat mengurangi asimetri informasi laporan keuangan (Farahmita dan Siregar, 2014). Ketiga, adanya implikasi non ekonomi yang diperoleh oleh perusahaan yaitu terkait status sosial dan penghargaan dari masyarakat karena menjadi wajib pajak yang taat. Dari sisi teori tindakan beralasan, alasan penerapan ini merupakan fungsi pengaruh sosial. PT Hadji Kalla melakukan revaluasi untuk menilai aset berupa tanah yang dimiliki. Revaluasi ini dilakukan oleh appraisal. Pada tahun 2015, nilai tanah meningkat sebesar 585,54%. Surplus revaluasi dilaporkan dalam laporan perubahan ekuitas tetapi tidak dilaporkan dalam laporan penghasilan komprehensif lain (other comprehensive income). Pelaporan ini belum sesuai dengan standar yang berlaku. PSAK 16 menyatakan apabila terjadi kenaikan nilai aset akibat adanya revaluasi,
84
kenaikan tersebut dilaporkan dalam laporan penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam laporan perubahan ekuitas. Berdasarkan hasil penerapan konsep nilai wajar yang dilakukan oleh PT Hadji Kalla, terdapat manfaat dan kelemahan yang diperoleh manajemen. Manfaat terpenting dari penerapan nilai wajar dibandingkan dengan biaya historis ialah manajemen dapat menyediakan informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan. Kelemahannya adalah adanya biaya jasa appraisal yang ditanggung oleh perusahaan. Selain itu, surplus revaluasi aset juga akan dikenakan pajak sehingga menambah beban pajak yang harus dibayar. 7.2. Simpulan Adapun simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang revaluasi aset tetap menjadi motivasi utama PT Hadji Kalla menerapkan konsep nilai wajar dalam menyusun laporan keuangan. Dengan melaksanakan peraturan tersebut, PT Hadji Kalla memperoleh potongan tarif pajak. Selain itu, PT Hadji Kalla juga dapat mempertahankan status sosialnya di masyarakat karena perusahaan merupakan wajib pajak yang sangat memperhatikan isu perpajakan. Berdasarkan alasan tersebut, terdapat aspek ekonomi dari sisi teori akuntansi positif dan aspek non ekonomi dari sisi teori tindakan beralasan yang memotivasi PT Hadji Kalla menerapkan konsep nilai wajar. 2. Penerapan konsep nilai wajar di PT Hadji Kalla baru saja dilakukan pada tahun 2015. Penerapannya pun belum sepenuhnya dilakukan. Hanya untuk aset tetap berupa tanah yang diukur menggunakan konsep nilai wajar. Selisih revaluasi
85
aset tidak disajikan dalam laporan penghasilan komprehensif lain, selisih tersebut disajikan langsung dalam laporan perubahan ekuitas. Dalam mengukur aset dengan konsep nilai wajar, PT Hadji Kalla menggunakan jasa appraisal. Manajemen lebih memilih menggunakan jasa appraisal karena legalitasnya dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan pihak eksternal. 3. Manfaat yang diperoleh perusahaan tertutup dari penerapan konsep nilai wajar adalah dapat menyajikan informasi yang lebih relevan. Informasi yang lebih relevan dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan karena menyajikan data sesuai dengan kondisi saat ini. Selain itu, manfaat lain yang diperoleh adalah nilai aset dan ekuitas meningkat. Nilai aset dan ekuitas yang meningkat berpengaruh pada rasio-rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang baik merupakan persyaratan bank ketika perusahaan mengajukan permohonan pendanaan modal kerja. Pemenuhan persyaratan tersebut dapat meningkatkan modal kerja perusahaan. Kelemahan dari penerapan konsep nilai wajar adalah adanya tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tertutup. Tambahan biaya berupa biaya pembayaran jasa appraisal dan beban pajak penghasilan atas surplus revaluasi yang diperoleh. 7.3. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Data laporan keuangan untuk tahun 2015 adalah laporan keuangan yang belum diaudit karena pada saat melakukan penelitian data laporan keuangan yang telah diaudit belum tersedia.
86
2. Jumlah responden wawancara perlu diperbanyak. Diperlukan juga wawancara dengan direktur keuangan dari pihak internal perusahaan dan KJPP dari pihak eksternal perusahaan. 7.4. Rekomendasi Rekomendasi yang ditujukan kepada perusahaan berdasarkan hasil penelitian ialah sebagai berikut. 1. Motivasi manajemen menerapkan konsep nilai wajar sebaiknya diperkuat dengan kemauan untuk menerapkan kebijakan standar akuntansi berdasarkan SAK yang berlaku. Hal ini untuk menjaga komitmen perusahaan yang menggunakan SAK sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. 2. Selisih revaluasi aset seharusnya disajikan dalam laporan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas. 3. Berdasarkan analisis biaya-manfaat, PT Hadji Kalla sebaiknya tetap menerapkan konsep nilai wajar dalam menilai aset yang dimiliki. Biaya yang timbul atas penerapan konsep nilai wajar akan tertutupi dengan adanya manfaat yang lebih besar yang akan diterima oleh perusahaan. 4. Jasa appraisal memang lebih independen, namun staf keuangan PT Hadji Kalla juga perlu mengikuti pelatihan mengenai pengukuran dengan konsep nilai wajar. Hal ini perlu dilakukan agar dapat meningkatkan intelektualitas staf keuangan PT Hadji Kalla sehingga kualitas informasi laporan keuangan lebih terpercaya.