BAB VI PETUNJUK PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR 6.1
Umum Tugas Akhir (TA), sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Sipil pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, disetarakan dengan 4 SKS. Selain itu, TA merupakan karya ilmiah yang akan didokumentasikan dalam kelompok referensi khusus di tingkat Jurusan, Fakultas, maupun Universitas.
6.2
Bagian-bagian Tugas Akhir Menurut bentuknya, tugas akhir merupakan karya ilmiah berupa laporan ilmiah yang
dibukukan. Batang tubuh karya ilmiah ini terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Hal-hal lainnya merupakan pelengkap. Struktur laporan TA diberikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Struktur Laporan Tugas Akhir (TA) Penelitian Halaman Judul Halaman Pernyataan Surat Keterangan Pembimbing (saat Ujian TA) Halaman Pengesahan (setelah UjianTA) Abstrak Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka atau Dasar Teori Bab III Metode Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab V Penutup (Simpulan dan Saran) Daftar Pustaka Lampiran
Perancangan Halaman Judul Halaman Pernyataan Surat Keterangan Pembimbing (saat Ujian TA) Halaman Pengesahan (setelah UjianTA) Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan (opsional) Bab I Pendahuluan Bab II Dasar Teori
Kajian Pustaka Halaman Judul Halaman Pernyataan Surat Keterangan Pembimbing (saat Ujian TA) Halaman Pengesahan (setelah UjianTA) Abstrak Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan (opsional) Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Analisis dan Perancangan Bab IV Penutup (Ringkasan)
Bab III Penutup (Simpulan dan Saran)
Daftar Pustaka Lampiran
Daftar Pustaka Lampiran
26
6.3
Ketentuan Penulisan Tugas Akhir (TA) Naskah dapat berupa ketikan asli atau fotokopi dengan ketentuan semua bagian TA terbaca
dengan jelas. Hindari pemakaian arsiran atau efek-efek lain yang mengaburkan huruf atau angka di dalamnya sehingga sulit dibaca. 6.3.1
Kertas Ukuran kertas untuk TA adalah A4 (210,2 mm x 297,3 mm) jenis HVS 70 gram.
6.3.2
Pengetikan Batas pengetikan atau daerah ketik adalah 40 mm dari tepi kiri dan 30 mm dari tepi-tepi
lainnya. Setiap lembar kertas hanya diisi satu sisi saja. Naskah TA diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dan jarak antar baris sebesar 1,5 (satu setengah) spasi. Bagian lain TA seperti Daftar Isi, Daftar Pustaka, Halaman Pernyataan, Surat Keterangan Pembimbing atau Halaman Pengesahan, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan, Daftar Lampiran, diketik dengan spasi tunggal. Setiap Bab dimulai pada halaman baru. Nomor dan nama bab diletakkan di tengah-tengah daerah ketik, diketik dengan huruf besar. Dengan angka romawi dan huruf besar (Misalnya BAB I PENDAHULUAN), tanpa titik di belakangnya, dan diletakkan secara simetris dalam daerah ketik (center alignment). Nomor sub-bab ditulis sesuai dengan bab terkait, mempunyai urutan seperti: 1.1
Latar
Belakang, 1.2 Rumusan Masalah, dan seterusnya (tanpa titik di belakangnya), diketik tiga spasi di bawah baris sebelumnya, diletakkan pada batas kiri daerah ketik (left alignment). Nama sub-bab ditulis dengan huruf depan memakai huruf besar pada setiap kata (title case), tanpa titik di belakangnya, berjarak minimal tiga ketukan kosong dari angka terakhir nomor sub bab. Bagian dari sub-bab, misalnya 2.3.1
Cara Pemecahan Agregat, juga diketik tiga spasi di
bawah baris sebelumnya. 6.3.3
Penomoran Halaman Penomoran halaman dilakukan sesuai dengan petunjuk berikut:
Lembar Halaman Judul tidak diberi nomor halaman dan tidak dihitung halamannya.
Lembar halaman yang berisi Abstrak, Halaman Pernyataan, Halaman Pengesahan, Ucapan Terimakasih, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan, diberi nomor urut “dummy” sebagai berikut i,ii,iii,… dst.
Nomor halaman 1 dimulai pada Bab I sampai halaman lampiran terakhir. Penomoran halaman dibuat menerus tanpa memandang Bab dan diletakkan pada pojok kanan bawah. 27
6.3.4
Alinea/Paragraf Satu alinea harus membawa satu pokok pikiran. Baris pertama alinea baru diawali dengan
masuk ke dalam (indent) yang disesuaikan dengan posisi huruf pertama judul sub-bab, atau bagian dari sub-bab. Hindari memulai alinea baru pada dasar halaman, kecuali tersedia cukup ruang untuk dua baris. Jarak antar paragraf 1,5 spasi. 6.3.5
Catatan Kaki Pemakaian catatan kaki untuk memberikan keterangan suatu hal yang dikemukakan pada
teks maupun tabel harus dihindari. (Catatan kaki dapat dipakai untuk merujuk sumber-sumber yang tidak dipublikasikan dengan resmi, misalnya hasil wawancara, keterangan yang diperoleh waktu meninjau, pameran dan sebagainya). 6.3.6
Bilangan dan Satuan Penulisan bilangan dan lambang bilangan pada awal suatu kalimat agar dihindari. Bila
seandainya kalimat perlu dimulai dengan suatu bilangan atau lambang bilangan, maka bilangan atau lambang bilangan itu harus dieja. Satuan-satuan ditulis dengan singkat tanpa tanda titik di belakangnya seperti: m, m2, kg, MPa dsb. (berdasarkan standar international - SI). 6.3.7
Bahasa dan Kata Asing Pemakaian kata dalam bahasa Indonesia diutamakan. Sedapat mungkin dihindari pemakaian
kata ganti orang (seperti saya, kami, kita, dan sebagainya). Nama latin, kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah dicetak miring. 6.3.8
Tanda Baca Tanda titik, selain dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat juga digunakan di belakang
singkatan-singkatan tertentu, seperti Moh. Ali, Prof. Jaya dan lainnya. Singkatan yang terdiri atas huruf besar semuanya, ditulis tanpa titik seperti UNUD, WHO, dan lainnya. Titik dua dipakai jika akan mengadakan kutipan yang panjang dan jika akan menyebut beberapa hal dalam suatu rangkaian. Tanda titik koma biasanya dipakai dalam kalimat-kalimat yang kompleks. Tanda ini akan membagi kalimat menjadi anak-anak kalimat yang setingkat. 6.3.9
Tabel Suatu tabel terdiri atas nomor tabel yang berupa angka latin sesuai dengan nomor bab dan
nomor urutan tabel (misalnya tabel pertama pada Bab II: Tabel 2.1) yang berjarak satu ketukan dari kata ‘Tabel’. Judul tabel berjarak dua ketukan dari nomor tabel. Judul tabel dalam teks berjarak tiga spasi (diberi ruang kosong 1,5 spasi) di bawah teks sebelumnya. Teks berikutnya berjarak 3 spasi (diberi ruang kosong 1,5 spasi) dari tabel di atasnya. 28
Judul tabel dan tabel ditempatkan rata kiri, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tabel lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul. Judul tabel harus singkat dan menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel tersebut. Tabel diposisikan satu spasi di bawah judulnya. Teks dalam tabel dapat disusun satu atau satu setengah spasi tergantung pada tempat, dengan catatan bahwa tabel tidak terlalu padat dan mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya sejajar panjang halaman atau sejajar lebar halaman. Cara yang terakhir pada umumnya menggunakan satu halaman penuh. Ukuran huruf/angka dalam tabel bisa disesuaikan, namun harus terbaca dengan jelas dan minimal ukuran huruf (font) 8. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali memang panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada tabel lanjutan, dicantumkan nomor tabel dan kata (lanjutan) tanpa judul. Contoh: Tabel 2.1 (lanjutan), tanpa titik dibelakangnya. Tabel yang terlalu besar sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam teks, sedangkan tabel lengkapnya dapat disajikan dalam lampiran. Tabel yang diambil dari suatu referensi, pada bagian bawah tabel dilengkapi dengan: Sumber: ...asal sumber...(tahun) tanpa titik dibelakangnya, dan/atau catatan, yang ditulis dengan ukuran huruf (font) 10, berjarak satu spasi dari tabel. Contoh: Tabel 2.1 Contoh cara penulisan judul tabel yang panjang pada laporan TA , tanpa titik dibelakangnya
Sumber: Dep. PU (1985)
Pada bagian bawah tabel sebagai hasil penelitian/studi ditulis seperti pada contoh dibawah ini : Tabel 2.1 Karakteristik
Sumber: Hasil Analisis (2010) Penelitian (2010)
29
Bila terpaksa mencantumkan tabel berukuran besar, bisa diposisikan melintang/melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di bagian kiri laporan (diarah jilidan laporan). Nomor halaman dibuat di bagian kanan bawah sesuai posisi melintang. 6.3.10 Gambar Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, atau foto. Suatu gambar harus dicantumkan lengkap dengan nomor gambar dan judul gambarnya. Gambar ditempatkan di tengahtengah dalam teks, tiga spasi di bawah dan di atas teks. Nomor gambar berupa angka latin disesuaikan dengan nomor bab dan nomor urutan gambar (misalnya gambar pertama pada Bab II: Gambar 2.1) yang berjarak satu ketukan dari kata ‘Gambar’. Judul gambar berjarak dua ketukan dari nomor gambar, ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama saja (sentence case) dan disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang benar, diletakkan simetris di tengah-tengah, dan berjarak satu setengah spasi di bawah gambar serta tanpa titik dibelakangnya. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul. Huruf dalam gambar harus jelas terbaca. Bila gambar bersumber dari buku atau tulisan lain, maka sumber ini dicantumkan dibawah nama gambar, di tengah-tengah, dengan cara menuliskan nama penulis serta tahun terbit di bawah judul gambar, di dalam kurung, dengan ukuran huruf 10, tanpa titik dibelakangnya.
Contoh: Ruang Untuk Gambar
Gambar 2.1 Contoh cara penulisan nama gambar yang panjang pada laporan TA , tanpa titik dibelakang judul Sumber: Parta (2009)
Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan tidak di halaman lain. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah. Tanda-tanda, baik dalam bentuk huruf atau angka yang dipakai dalam gambar, harus jelas dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka dalam teks. Gambar yang lebih besar dari kertas harus diperkecil tanpa mengurangi arti gambar tersebut. 30
Bila terpaksa mencantumkan gambar berukuran besar, bisa diposisikan melintang/melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di bagian kiri laporan (diarah jilidan laporan). Nomor halaman dibuat di bagian kanan bawah sesuai posisi melintang. Bila gambar tidak mungkin diperkecil seperti peta, gambar dapat dilipat. 6.3.11 Penulisan Rumus/Persamaan Rumus ditulis pada baris terpisah dari teks dengan jarak satu setengah spasi di atas dan di bawahnya. Setiap rumus harus dinomori sesuai dengan nomor urut rumus pada masing-masing bab yang dimulai dengan nomor bab. Persamaan ditulis dengan masuk ke dalam (indent), sejarak yang disesuaikan dengan huruf pertama paragraf di atasnya, dan diberi nomor persamaan di bagian kanan, di dalam kurung, sesuai bab dan nomor urut, tanpa dihubungkan dengan titik-titik. Contoh: E = mc2
(2.1)
6.3.12 Rujukan Tabel, Gambar, dan Rumus Penulisan tabel, gambar, dan rumus dalam teks harus mencantumkan nomor tabel, gambar, dan rumus yang menunjukkan rumus tersebut ada pada bab dan nomor tertentu. Sebagai contoh, penomoran Persamaan 2.1 memberikan pengertian bahwa persamaan tersebut berada pada bab II pada nomor urut 1. Dalam teks disebutkan sebagai Persamaan 2.1. 6.3.13 Contoh Penulisan Laporan Ketentuan penulisan yang dijelaskan pada sub-bab diatas bisa dilihat seperti contoh pada Lampiran TA19.
31
BAB VII FORMAT LAPORAN DAN CAKUPAN ISI TUGAS AKHIR
7.1
Halaman Judul dan Halaman Pemisah Bab Halaman Judul terdiri atas Halaman Judul Luar (pada cover) dan Halaman Judul Dalam
(dalam laporan). Contoh Halaman Judul dan Halaman Pemisah Bab dapat dilihat pada Lampiran TA13a, b, c. Halaman pemisah bab berwarna biru muda.
7.2
Judul Judul merupakan bagian paling menarik dari suatu karya tulis, dan ditulis dengan huruf
besar. Oleh karenanya judul harus dibuat sebaik mungkin, tetapi lebih penting dari itu, judul harus mewakili isi karya tulis. Judul yang baik adalah yang memberikan gambaran jelas tentang isi karya tulis, jelas (terbaca variabel-variabel yang dibahas) tetapi tidak terlalu panjang. Bila memungkinkan, judul sebaiknya terdiri atas sebanyak-banyaknya 13 kata. Perhatikan contoh berikut ini: ‘PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP RETAK SUSUT DAN KUAT TARIK BETON SERAT’ Judul ini bertalian dengan beton serat dan pengaruh penambahan serat ijuk terhadap retak susut dan kuat tarik beton menjadi isu utama.
7.3
Halaman Pernyataan Halaman ini memuat kalimat yang isinya menyatakan bahwa di dalam tugas akhir ini tidak
terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tercantum dalam daftar pustaka. Contah halaman pernyataan disajikan pada Lampiran TA14.
7.4
Halaman Surat Keterangan Menyelesaikan Laporan TA Halaman ini memuat Surat Keterangan bahwa mahasiswa sudah menyelesaikan laporan TA
dan bisa diseminarkan/ujian TA (Lampiran TA11). Halaman ini dicantumkan pada Laporan untuk Seminar/Ujian TA.
7.5
Halaman Pengesahan Halaman ini memuat kalimat yang isinya bahwa tugas akhir tersebut telah mendapat
persetujuan pembimbing serta disahkan oleh Ketua Jurusan. Pada bagian paling bawah halaman ini juga dicantumkan tanggal ujian mahasiswa yang bersangkutan. Halaman ini dicantumkan pada 32
Laporan TA final, setelah mahasiswa menyelesaikan revisi berdasarkan hasil sidang Ujian TA. Halaman ini menggantikan Surat Keterangan Menyelesaikan Laporan TA (Lampiran TA11). Contoh Halaman Pengesahan disajikan pada Lampiran TA17.
7.6
ABSTRAK (dengan huruf besar) Abstrak merupakan bagian dari karya tulis yang paling banyak dibaca, karena abstrak
merupakan intisari/ringkasan dari suatu karya tulis. Pada lembar abstrak, kata ABSTRAK (dengan huruf besar) ditulis ditengah-tengah di bagian atas. Dengan hanya membaca abstrak, seseorang dapat menentukan apakah karya tulis tersebut termasuk dalam daftar referensi yang dicari. Hal ini biasanya terjadi pada peneliti yang sedang mencari literatur untuk mendukung tulisan maupun penelitian mereka. Dengan membaca abstraknya saja seseorang dapat mengetahui isi pokok suatu karya tulis, tanpa harus membaca tulisan lengkapnya. Istilah lain yang sering dipakai sebagai pengganti kata abstrak adalah sari tulisan, sinopsis, dan resume. Ada tiga tipe abstrak: deskriptif, informatif, dan deskriptif-informatif. Tipe yang terakhir umum dipakai dalam karya ilmiah. Informasi penting tentang masalah yang dibahas dan hasilhasilnya diungkapkan secara lengkap tetapi ringkas. Informasi lain sehubungan dengan isi karya tulis juga diberikan secara umum. Abstrak yang baik disarankan mencakup, sekurang-kurangnya, hal-hal berikut:
Pernyataan tentang latar belakang dan permasalahan teknis dan tujuan yang dibahas
Penjelasan tentang pendekatan yang ditempuh dalam mencari pemecahan masalah. Pendekatan ini dapat berupa metode analisis, metode perancangan, konsep sistem, skematika percobaan, dan sebagainya.
Hasil-hasil utama
Kata kunci, yaitu kata kata yang menjadi inti dalam penelitian, sebanyak maksimal 8 buah. Abstrak ditulis dalam bentuk paragraf (bukan dalam bentuk daftar yang disusun ke bawah),
diketik satu spasi, dan tidak lebih dari satu halaman termasuk kata kunci. Dalam abstrak termuat pendahuluan yang mencakup latar belakang dan tujuan, metode pemecahan masalah dan hasilnya.
7.7
UCAPAN TERIMAKASIH (dengan huruf besar) Ucapan terimakasih (acknowledgement) dibuat dalam bentuk paragraf, tidak lebih dari satu
halaman, diketik dengan satu setengah spasi, berisi penghargaan kepada mereka yang telah membantu
secara
langsung
atau
tidak
langsung
pelaksanaan
TA.
Judul
‘UCAPAN 33
TERIMAKASIH’ (dengan huruf besar) ditulis di tengah-tengah di bagian atas pada lembar terkait. Yang termasuk diberi ucapan terima kasih adalah pembimbing, penyandang dana, dan pihak lain yang terkait.
7.8
DAFTAR ISI (dengan huruf besar) Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tugas
akhir dan untuk memudahkan pembaca mencari informasi tertentu. Di dalam daftar isi dimuat semua pokok-pokok besar dari tugas akhir secara keseluruhan mulai dari halaman judul sampai lampiran. Cara penulisan Bab dan Sub-bab dalam daftar isi mengikuti cara penulisan pada bagianbagian dari tugas akhir tersebut. Dalam lembar daftar isi dicakup:
DAFTAR ISI, DAFTAR
TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH/SINGKATAN, JUDUL BAB, dan judul Sub-bab. Daftar isi ditulis dengan jarak satu spasi. Setiap bagian yang ada dalam daftar isi diberi lokasi nomor halaman pada bagian tepi kanan yang dihubungkan dengan titik-titik.
7.9
DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR TABEL (dengan huruf besar) Daftar gambar dan daftar tabel diperlukan bila digunakan banyak tabel dan gambar dalam
karya tulis. Semua gambar dan tabel diberi nomor dan judul seperti yang disebut dalam teks. Cara penulisan daftar tabel dan daftar gambar mengikuti cara penulisan daftar isi. Daftar ini ditulis dengan jarak satu spasi.
7.10
DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH/SINGKATAN (OPSIONAL) (dengan huruf besar) Daftar ini disertakan bila diperlukan (bila memakai notasi, istilah/singkatan dalam jumlah
yang signifikan). Judul daftar ini ditulis di bagian atas tengah dengan huruf besar.
7.11
BAB I PENDAHULUAN (dengan huruf besar) Pendahuluan harus mampu memberikan gambaran secara singkat dan jelas tentang arah
penelitian/perancangan yang akan dilakukan. Untuk itu pendahuluan harus memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diharapkan serta hipotesis yang diajukan (kalau ada). Selain itu pendahuluan juga berisi batasan permasalahan yang dilakukan. Masing-masing bagian pendahuluan disajikan berikut ini.
34
7.11.1 Latar Belakang (title case) Latar belakang berisi, terutama, alasan mengapa topik Tugas Akhir terkait perlu dilaksanakan. Latar belakang harus dapat menunjukkan adanya masalah yang diteliti dan harus menunjukkan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi yang bersifat bias (pendapat pribadi). Data atau fakta bisa berupa hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau data nyata di lapangan. Dalam hal ini harus dijelaskan adanya perbedaan atau kesenjangan (sebagai masalah) antara apa yang seharusnya/idealnya dan kenyataan yang ada. Dengan demikian, terlihat dengan jelas masalah yang terjadi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memecahkan masalah tersebut. 7.11.2 Rumusan Masalah Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan (kalau ada). Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan perancangan/penelitian. Uraian perumusan masalah dapat berupa bentuk pertanyaan, dapat pula tidak. Dengan latar belakang yang kuat, sebenarnya permasalahan sudah tersirat sehingga pada bagian ini tinggal dikemukakan masalahnya dengan lebih tegas (misalnya dalam bentuk kalimat tanya). Rumusan masalah yang jelas artinya:
Terlihat variabel-variabel yang dibahas;
Tergambar materi/populasi penelitian;
Jelas ruang lingkupnya; jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit;
Dapat membantu arah dan proses pelaksanaan penelitian.
7.11.3 Tujuan Tujuan penelitian/perancangan merupakan hal-hal yang ingin dicapai secara langsung lewat penelitian/perancangan. Tujuan penulisan dapat untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala atau dugaan, atau membuat suatu prototipe. Tujuan penelitian dibuat ringkas dan jelas tanpa mengabaikan kaidah penulisan yang baik. 7.11.4 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian berisi uraian secara singkat dan jelas kontribusi dan/atau manfaat penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau terhadap pemecahan persoalan pembangunan secara universal.
35
7.11.5 Batasan Penelitian Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi lingkup kajian agar terfokus (tidak terlalu lebar) sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia. Lingkup yang sempit memungkinkan kajian yang lebih mendalam. Namun, untuk kasus perancangan, kadang-kadang diperlukan kajian yang lebih lengkap dengan tujuan mahasiswa memahami proses perancangan secara menyeluruh. 7.11.6 Hipotesis (Opsional) Hipotesis diperlukan bila jawaban permasalahan berupa taraf perbedaan dan taraf interaksi antara variabel yang diteliti. Taraf disini biasanya disebutkan dalam dimensi kualitatif dengan memakai instrumen/alat ukur kuantitatif. Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hipo, artinya di bawah, dan thesa, artinya kebenaran atau pendapat. Menurut EYD hal ini diadopsi menjadi hipotesis yang berarti jawaban sementara untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Pencapaian pernyataan hipotesis (harus berupa kalimat pernyataan) dapat didekati dari dua hal:
Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran dalam taraf teoritik yang dicapai melalui tinjauan literatur.
Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktek yang dicapai setelah mengadakan penelitian pendahuluan.
7.12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (dengan huruf besar) Dalam tinjauan pustaka dituliskan semua teori terkait yang digunakan dalam perhitungan
atau dalam pembahasan-pembahasan dalam rangka membuat analisis. Teori yang tidak relevan sebaiknya tidak diikutkan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan informasi yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya. Pustaka berupa situs web (web site) dapat digunakan sebagaimana pustaka lain. Data dan informasi itu ditelaah secara kritis dan logis serta dihubungkan dengan permasalahan.
7.13
BAB III METODE (disesuaikan dengan jenis TA, dengan huruf besar) Untuk TA Penelitian, bagian ini sering disebut Materi dan Metode atau Metode. Pada bagian
ini diuraikan alat/bahan, dan metode yang dipilih. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur yaitu urutan-urutan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian ataupun perencanaan. Teknik pelaksanaan kegiatan menggambarkan perangkat lunak dan keras yang diperlukan. Bab ini 36
dilengkapi dengan Bagan Alir, yang kemudian diuraikan dalam sub-bab. Pencantuman lokasi/ urutan sub bab yang berisi bagan alir disesuaikan dengan kelumrahan pada setiap bidang studi. Dalam metode dijelaskan pula metode pemilihan obyek/lokasi, jumlah populasi, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, serta metode pengolahan data. Dalam hal yang terakhir, apabila digunakan rancangan/desain percobaan, hendaknya dijelaskan pula model-model statistik yang dipilih (bila diperlukan).
7.14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (dengan huruf besar) Bab ini merupakan bagian paling penting dari karya ilmiah, yang didalamnya semua hasil
yang diperoleh dibahas dan dianalisis sesuai dengan teori-teori yang ada. Hasil dapat berupa ringkasan hasil perhitungan, penelitian, atau pengukuran yang telah dilakukan. Bab ini sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel atau gambar/grafik tanpa pemakaian kalimat yang panjang lebar. Pembahasan mencakup antara lain: analisis hasil/hipotesis yang diajukan, evaluasi tentang permasalahan sehubungan dengan kajian sebelumnya, dan teori yang ada. Dalam bagian ini akan tampak apakah hasil yang diperoleh masuk akal ataukah telah terjadi suatu ‘fenomena unik’. Segala poin pembahasan sudah harus diarahkan untuk memberi jawaban permasalahan yang diajukan di depan. Segala simpulan dan saran yang akan dibuat semestinya bertalian dengan hasil dan pembahasan ini.
7.15
BAB V PENUTUP (dengan huruf besar) Simpulan ditarik dari bab Hasil dan Pembahasan dan disajikan dalam kalimat-kalimat yang
lugas, singkat, dan jelas, dengan mengingat permasalahan dan tujuan penulisan. Jika dalam tujuan penulisan ada tujuan umum dan khusus, maka dalam simpulan seyogyanya ada simpulan umum dan simpulan khusus atau yang sifatnya spesifik. Dalam simpulan tidak perlu lagi dirujuk daftar pustaka. Saran-saran yang diajukan biasanya bertalian dengan penerapan hasil, perbaikan dan penyempurnaan metode, dan perluasan lingkup kajian dan sebagainya. Yang terpenting dari saran ini adalah ‘penelitian lanjutan apa yang perlu dilakukan’ untuk memperkuat hasil yang telah diperoleh ataupun untuk mencakup apa yang tidak dicakup dalam kajian kali ini dan sebelumnya.
7.16
DAFTAR PUSTAKA (dengan huruf besar) Di dalam daftar pustaka tercantum semua pustaka yang isinya atau sebagian isinya
dikutip/disitir dalam teks dan sebaliknya. Adanya daftar pustaka dalam suatu TA akan membantu 37
pembaca yang ingin memperoleh keterangan yang lebih terperinci mengenai hal yang dikutip dalam teks. Dua cara penulisan pustaka dalam daftar pustaka dan penunjukan pustaka dalam teks yang banyak dipakai adalah sistem nama tahun (the name-year system) dan metode nomor (numbered reference method/reference number method). Dalam pedoman ini, yang harus diikuti adalah cara pertama. Menurut cara ini, penulisan daftar pustaka dimulai dengan menulis nama akhir penulis, koma, singkatan nama depan/initial yang diberi titik, diikuti dengan tahun penerbitan pustaka. Selanjutnya ditulis judul tulisan dan seterusnya. Pustaka-pustaka di dalam daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan huruf pertama nama akhir penulisnya sebagai prioritas pertama diikuti oleh tahun terbitannya sebagai prioritas ke dua namun tahun terbitnya diurut dari tahun terakhir. Daftar pustaka ditulis menggantung (indent) sejarak minimal lima ketukan kosong, dengan jarak satu spasi. Berikut ini adalah contoh penulisan berbagai acuan dalam daftar pustaka dengan jarak satu spasi: -
Pustaka berupa buku: Asphalt Institute. 1995. Mix Design Methods for Asphalt Concrete and Other Hot Mix Types. Manual Series No. 2 ( MS-2), 6th Edition. British Standard (BS) 3921. 1985. Specification For Clay Bricks. Departemen Pekerjaan Umum. 1976. Manual Pemeriksan Bahan Jalan. Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston). No.12/PT/B/1983. Sagel, R., Kole, P., Kusuma, G. H. 1993. Pedoman Pengerjaan Beton Berdasarkan SKSNI T15-1991-03. Erlangga, Jakarta. Sukirman, S. 2007. Beton Aspal Campuran Panas. Edisi 2. Yayasan Obor, Jakarta.
-
Pustaka dalam bentuk tulisan yang terdapat dalam suatu buku/laporan yang memuat kumpulan tulisan yang masing-masing ada penulisnya sendiri: Sulistyo, Sudarsono, dan Sudarman, A. 1981. Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan dalam Repelita III, dalam Wie, T.K. (Ed.), Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan. Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, hlm. 53-76. Domone, P.L. 1994. Part Three: Concrete, in Illston, J.M. (Ed.), Construction Materials Their Nature and Behaviour. 2nd Edition, E&F Spon, London, pp. 87-195.
-
Pustaka dalam bentuk tulisan yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah yang terbit secara periodik: Negara, N.W. 1999. Peranan Penetrasi Aspal Terhadap Kinerja Campuran Lataston B, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Vol. 3, No. 5, Juli 1999, hlm. 85-95. 38
Thanaya, I N.A. 2007. Review and Recommendations of Cold Asphalt Emulsion Mixtures (CAEMs) Design. Journal of Civil Engineering Science and Application: Civil Engineering Dimension. Volume 9, No. 1, March 2007, Petra Christian University, ISSN 1410-9530, Surabaya, Indonesia, pp. 49-56. -
Pustaka berupa skripsi/tugas akhir, thesis dan disertasi: Montgomery, R.D. 1974. The Link between Trade and Labor Absorption in Rural Java: An Input Output Study of Yogyakarta. (Unpublished Ph.D. Thesis, Cornell University, 1974). Leech, D. and Sexton, B. 1996. Standardisation Trial of Performance Tests for Bituminous Materials. Department Of Transport, Transport Research Laboratory, TRL Report 158, Crowthorne-UK, in Suparma, L.B. 2001. The Use of Recycled Waste Plastics in Bituminous Composites. (Unpublished Ph.D. Thesis, University of Leeds-UK, 2001). Widayanti, A. 2009. Studi Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) Yang Mempergunakan Agregat Bekas. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, 2009). Widiantara, I G.P. 1996. Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dalam Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan, Tarik Belah, Dan Lentur. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, 1996).
-
Pustaka dalam bentuk buletin: Sudjadi, M. dan Widji, IM. 1971. Penuntun Analisa Tanaman. Buletin Lembaga Penelitian Tanah No. 9/71. Bagian Kesuburan Tanah, Direktorat Jenderal Pertanian-RI, hlm. 60. Beath, O.A., Eppson, H.F. 1935. Selenium and other toxic minerals in Soil and vegetation. Wyoming Agric. Exper. Sta. Bull. No. 206, pp. 1-55.
-
Pustaka dalam jurnal /prosiding: Cooper, K.E. , Brown, S.F. and Pooley, G.R. 1985. The Design of Aggregate Gradings for Asphalt Basecourses. Journal of The Association of Asphalt Paving Technologists. Vol. 54 , pp. 324 to 346. Forth, J.P., Zoorob, S.E., Thanaya, I N.A. 2008. The Time-Dependent Performance Of Bitublock Single Leaf Masonry. Proceedings of 14th International Brick and Block Masonry Conference. February 2008, Manly Pacific Hotel, Sydney, Australia, 2008.
-
Artikel dalam surat kabar: Zamharir. 1983. Mencari Rumus Ekonomi. Harian Kompas. No. 270, Tahun 18, 14 April 1983, hlm. 4, kol. 3-7.
-
Dua pustaka atau lebih ditulis oleh penulis yang sama dan terbit pada tahun yang sama pula, pada buku yang kedua namanya tidak ditulis tapi diberi garis, dan dibelakang tahun diberi huruf pembeda: Contoh : Hidayat. 1976a. Growth and Utilization of Manpower in Indonesia. Council for Asian Manpower Studies Discussion Paper Series No. 76-01. Quizon City, Jan 1976. ______. 1976b. Dimensi dan Sifat Masalah Pengangguran di Indonesia. Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol. 24, September, hlm. 241-273. 39
-
Dua pustaka atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama dan terbit pada tahun yang berbeda, pada buku yang kedua namanya tidak ditulis tapi diberi garis: Ishikawa, S. 1967. Economic Development in Asian Perspective. Kynokuniya Publisher, Tokyo. __________. 1972. A Note on Choice of Technology in China. Journal Development Study. Vol.9, October 1972, pp. 161-186.
-
Pustaka yang berasal dari web site, tulis nama orang/nama perusahaan/nama organisasi/ nama blog pemilik web site secara singkat. Bila penulis sumber informasi adalah seseorang, maka tulis seperti lazimnya. Bila hanya nama perusahaan yang tercantum, tulis nama perusahaan secara singkat. Daftar Pustaka disertai judul uraian/tulisan, alamat situs dan tanggal diakses. Akzo Nobel. 2002. Basic emulsion know-how. http://www.asphalt-akzonobel.com/chemicals/be/morebe.htm. Accessed on 17/06/2002. Bloge Pradhity. 2009. Beton Daur Ulang, http://pradhity.blogspot.com/2009/04/beton-daur-ulang.html. Diakses tanggal 23/06/2009. Environmentalresearchweb. 2007. Building Blocks from waste-March 2 2007, http://environmentalresearchweb.org/cws/article/futures/27245 Accessed on 28/09/2009. Holleran, G. 2002. Size, Distribution Affect Emulsifier. http://www.asphalt.com/equipment/emulsifier.html. Accessed on 16/06/2002. Robert, V. 2002. Build a Bridge. http://www.pbs.org/wgbh/nova/bridge/ Accessed on 06/03/1987. Waste on Line. 2009. Glass Recycling Information Sheet. http://www.wasteonline.org.uk/resources/InformationSheets/Glass.htm. Accessed on 28/05/2009.
7.17
Cara Mengutip Pustaka Cara penulisan/penunjukan pustaka di dalam teks harus sesuai dengan cara penulisan
pustaka di dalam daftar pustaka, dengan cara menuliskan nama penulis diikuti oleh tahun terbit. Nama pengarang yang ditulis adalah nama akhirnya saja, tanpa nama depan maupun singkatannya. Di dalam teks, penempatan nama penulis beserta tahun terbitnya bisa di awal kalimat, di tengah kalimat, atau di akhir kalimat, tergantung dari apa yang ingin dikemukakan melalui kalimat tersebut. Bila penulis suatu pustaka lebih dari satu orang, semuanya harus dicantumkan secara lengkap. Kalau terdapat penulis yang sama tetapi tahun terbit tulisannya berbeda, maka penulisannya diurut sesuai dengan tahun terbitnya, yang lebih baru yang ditulis terlebih dahulu. Selanjutnya, andaikata ada penulis yang membuat tulisan lebih dari satu buah dalam tahun yang sama, maka ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang angka tahun terbitnya. 40
Berikut adalah beberapa contoh cara mengutip (lihat juga contoh penulisan acuan dalam daftar pustaka pada sub-bab sebelumnya).
Kalau penulisnya seorang saja: Mochtar (1985) telah melakukan percobaan di laboratorium................................. Diperoleh hasil .......................(Mochtar, 1985). Kalau penulisnya dua orang: Percobaan yang dilakukan oleh Mochtar dan Edi (1985) menunjukkan .......................... ..............diperoleh hasil .....................( Mochtar dan Edi, 1985). Kalau penulisnya tiga orang atau lebih (misalnya: Nyoman Gede, Adi Sasono, Franky Silahatua) cukup ditulis penulis pertama saja ditambah ‘et al.’ (sumber yang dirujuk berbahasa asing-Inggris), yang merupakan singkatan dari et alibus yang berarti ‘dan kawan-kawannya’ atau ‘dkk.’ (sumber yang dirujuk berbahasa Indonesia) Gede dkk. (1996) membuktikan ......................................... Modifikasi gradasi dapat dilakukan dengan ........................... (Cooper et al., 1985) Berdasarkan penelitian Sudana (2007) dan Mandra (2009) ………………………… Kalau tulisan asli tidak diperoleh tetapi beberapa informasi yang terdapat pada tulisan asli diperoleh dari sumber ke dua, maka penunjukan di dalam teks dapat sebagai contoh berikut: -
Menurut Sulistyo dkk. (1981) dalam Wie (1981) yang menjadi faktor ............................. (di sini informasi yang berasal dari tulisan Sulistyo dkk. yang dipublikasikan tahun 1981, ditemukan pada tulisan Wie, sebagai editor yang terbit tahun 1981).
-
Menurut Leech and Sexton (1996) dalam Suparma (2001), pengujian sifat ...............……. Pengujian sifat campuran aspal ……….(Leech and Sexton, 1996 dalam Suparma , 2001).
Kalau merujuk dua sumber: Agregat dari bahan bekas bisa dipergunakan sebagai bahan dinding ............... (Forth et al., 2006; Thanaya et al., 2006). Forth et al. (2006) dan Thanaya et al. (2006) melaksanakan penelitian ................................ Kalau penulis tulisan yang dirujuk di dalam teks membuat lebih dari satu tulisan dalam tahun yang sama (diterbitkan dalam tahun yang sama) dan dua atau lebih dari tulisannya itu dikutip dalam teks, maka penulisannya dilakukan dengan cara memberi huruf kecil setelah tahun terbitnya. ................ perhitungan empiris (Mochtar, 1985a). Pada tulisan Mochtar lainnya yang juga terbit tahun 1985 juga dikutip, maka penulisannya: Mochtar (1985b) membuktikan dengan pengukuran langsung ............................ 41
Untuk kutipan yang berasal dari web site, tulis nama orang atau nama perusahaan disertai tahun, sbb: Test penyelimutan aspal emulsi ........................(Nobel, 2002). Agregat bekas dapat dipergunakan untuk ...................(Pradhity, 2009). ................. menurut Holeran (2002) aspal emulsi mengalami setting ............... ......jumlah botol dan bekas yang belum didaur ulang ........(Waste on Line, 2009). Artikel...……………dalam Environmentalresearchweb (2007)….memuat tentang……… ……bahan bangunan dari agregat bekas…………..( Environmentalresearchweb, 2007) Catatan: Kutipan/quotation harus dibuat secermat mungkin dan harus jelas dalam susunan kalimat bagian mana saja yang berupa kutipan, untuk menghindari kesan plagiat. Ingat: plagiarisme dikategorikan sebagai kejahatan akademis.
7.18
Lampiran Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi untuk
melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama TA. Contoh perhitungan, gambar yang besar, peta, dan sebagainya, yang jika dipasang di dalam teks dapat mengganggu pembaca sebaiknya dipasang sebagai lampiran. Setiap lampiran harus diberi judul yang jelas. Di dalam teks harus terdapat penunjukan yang jelas ke arah lampiran yang bersangkutan. Lampiran diberi nomor urut yang berkelanjutan sesuai dengan nomor halaman bagian TA sebelumnya.
42
DAFTAR PUSTAKA Jurusan Teknik Sipil FT Unud. 2005. Buku Saku Pedoman KP dan TA. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Michaelson, H. B. 1986. How to Write and Publish Engineering Papers and Reports. Second Edition. ISI Press. 3501 Market Street, Philadelphia, PA 19104 USA. Turabian, K. L. 1996. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations, Sixth Edition, Revised by John Grossman and Alie Bennett, The University of Chicago Press, Chicago IL. 60637 USA.
43