BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Bank BRISyariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah. Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pencar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
52
53
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin-off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah. Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
54
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.1 2. Visi-Misi dan Motto Bank BRISyariah
Visi: Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Misi: a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah. b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun. d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.2 Motto: Bank BRISyariah bersama wujudkan harapan bersama.
1
BRISyariah Abut BRISyariah (Jakarta: BRISyariah), www.brisyariah.co.id/?q=sejarah diakses pada tanggal (10 mei 2016).
hlm.
1
http://
2 Muhammad Fauzan, Mengenal Lebih Dekat Perbankan Syariah (Makasar-Sul-Sel: CV. Pena Indis, 2014), hlm.1-2.
55
3. Tujuan BRISyariah a. Memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep margin. b. Menciptakan
dual
banking
sistem
di
Indonesia
yang
mengakomodasikan baik perbankan konvensional dan perbankan syariah yang melahirkan kompetisi yang sehat dan perilaku bisnis berdasarkan nilai-nilai moral, meningkatkan market disiplin, dan pelayanan bagi masyarakat. c. Mengurangi risiko sistematik dari kegagalan sistem keuangan di Indonesia, karena pengembangan bank syariah sebagai alternatif bank konvensional akan memberikan penyebaran risiko. Saat ini, kantor pelayanan PT. Bank BRISyariah tersebar diseluruh Indonesia, yaitu Kantor Cabang berjumlah (54) KC, salah satunya adalah Bank BRISyariah Cabang Banjarmasin yang didirikan pada tahun 2009. Beralamat di Jalan A.Yani Km.3 No.147 Banjarmasin. Sedangkan untuk Kantor Cabang Pembantu (KCP) diseluruh daerah di Indonesia berjumlah (206) KCP, termasuk di Kantor Cabang Pembantu di Kayu Tangi yang didirikan pada tanggal 13 April 2013, serta untuk Kantor Kas berjumlah 11 (KK) di seluruh Indonesia.3
3
2016
Muhammad Hasbi, Financing Supprt Manager, Wawancara Pribadi, Banjarmasin 17 mei
56
4. Nilai – nilai Utama Budaya Kerja Bank BRISyariah Bank BRISyariah memiliki budaya kerja yang terdiri dari 7 nilai – nilai dasar dan 49 perilaku utama yang diterapkan terhadap setiap pegawai untuk mencapai visi dan misi dalam perwujudan Pasti Oke tersebut sebagai berikut:
Nilai – Nilai Utama Budaya Kerja Bank BRISyariah a. Profesional
Perilaku Kunci Nilai Profesional: Yang harus dilakukan: 1) Bekerja dengan standar praktik terbaik
57
2) Mampu menjaga kerahasiaan perusahaan 3) Bekerja dengan fokus dan sepenuh hati, dengan disiplin tinggi 4) Mampu mengambil keputusan 5) Kesediaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri secara berkelanjutan 6) Menemukan
dan
mengembangkan
gagasan-gagasan
baru
perusahaan selalu memiliki daya saing yang tinggi Yang tidak boleh dilakukan: 1) Bekerja tanpa arah 2) Teledor 3) Bekerja tanpa standar yang jelas 4) Peragu 5) Mudah puas diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki 6) Menolak ide-ide baru yang diperlukan bagi kemajuan. b. Antusias
Perilaku Kunci Nilai Antusias: Yang harus dilakukan: 1) Bersemangat tinggi dalam menyelesaikan tugas
agar
58
2) Selalu menunjukkan semangat dan gairah kerja dalam kondisi apapun demi menghasilkan kinerja terbaik 3) Bergairah dan berdedikasi tinggi, menggunakan berbagai cara, di manapun, kapanpun, dengan siapapun, demi pencapaian hasil terbaik perusahaan 4) Menyikapi teguran
sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk
menjadi lebih baik 5) Menyelesaikan tugas dengan mengutamakan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi 6) Bergairah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan diri 7) Mendayagunakan semaksimal mungkin sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai optimal bagi perusahaan Yang tidak boleh dilakukan: 1) Menunda pekerjaan 2) Mudah
kehilangan
semangat
saat
menghadapi
kesulitan
dalam
pelaksanaan tugas 3) Bersikap secara tidak acuh dan asal-asalan 4) Kecewa dan putus asa pada saat menerima teguran 5) Menyepelekan kualitas kerja 6) Santai dan apa adanya 7) Menggunakan seadanya dan menelantarkan sarana dan prasarana perusahaan
59
c. Penghargaan SDM
Perilaku Kunci Nilai Penghargaan SDM: Yang harus dilakukan: 1) Kinerja baik mendapat penghargaan (reward), kinerja buruk mendapat hukuman (punishment) 2) Mengembangkan kemampuan dan kepemimpinan diri yang berkualitas, baik sebagai anggota kelompok, maupun pemimpin kelompok 3) Menjalankan
program
pengembangan
SDM
berdasarkan
sistem
pengembangan kompetensi dan karir yang terbuka dan adil 4) Menciptakan lingkungan kerja yang menyehatkan, bermartabat serta memudahkan tercapainya kinerja optimum individual dan kelompok 5) Memiliki komitmen untuk mencapai sasaran kerja individual dan kelompok berdasarkan kerjasama dan rasa memiliki 6) Mendorong peningkatan kesejahteraan SDM secara berkelanjutan 7) Berlaku adil dan setara dalam rekrutmen dan seleksi Yang tidak boleh dilakukan: 1) Kinerja baik atau buruk tidak memiliki konsekuensi apapun 2) Mengabaikan pengembangan kemampuan dan kepemimpinan 3) Menjalankan program pengembangan SDM tanpa arah
60
4) Lingkungan kerja tidak mendukung pencapaian kinerja optimum 5) Tanpa komitmen terhadap pencapaian sasaran kerja 6) Kurang peduli 7) Pilih kasih dan diskriminatif dalam melakukan seleksi rekrutmen. d. Tawakal
Perilaku Kunci Nilai Tawakal: Yang harus dilakukan: 1) Mengawali setiap kegiatan dengan berdo’a 2) Bersyukur atas hasil kerja yang dicapai 3) Bekerja dengan rencana kerja yang jelas, sistematis dan terukur 4) Memiliki semangat dan dorongan
untuk belajar dan meningkatkan
kemampuan menjadi lebih baik 5) Senang berbagi dan membantu atasan, bawahan dan rekan sekerja untuk mencapai tujuan bersama 6) Bekerja dengan teliti dan memperhatikan aspek detail 7) Memiliki ketangguhan dan kegigihan untuk mengatasi semua hambatan kerja Yang tidak boleh dilakukan: 1) Lupa berdo’a
61
2) Suka pamer, senang mengeluh 3) Bekerja tanpa rencana dengan pertimbangan yang dangkal 4) Malas belajar 5) Pelit dan kikir untuk membantu rekan kerja yang kesulitan 6) Ceroboh dan memandang remeh permasalahan 7) Mudah menyerah e. Integritas
Perilaku Kunci Nilai Integritas: Yang harus dilakukan: 1) Berprilaku penuh kejujuran 2) Handal dan dapat dipercaya 3) Memegang teguh dan selalu menepati janji 4) Tetap dapat bekerja baik walau dengan pengawasan minimal 5) Berani menyampaikan kebenaran secara etis didasarkan pada nilai yang diyakininya 6) Berani mengakui kekurangan diri 7) Mematuhi dan menjalankan aturan, regulasi, etika profesi, dan etika bisnis Yang tidak boleh dilakukan: 1) Berbohong dan berbuat kecurangan
62
2) Lemah dan meragukan 3) Ingkar janji 4) Menyalahgunakan wewenang dan kepercayaan yang diberikan 5) Menghindar untuk menyampaikan kebenaran demi keselamatan pribadi 6) Keras kepala dan mencari-cari alasan untuk menutupi kekurangan diri 7) Bertindak tanpa aturan dan etika f. BerOrientasi Bisnis
Perilaku Kunci Nilai Berorientasi Bisnis: Yang harus dilakukan: 1) Berorientasi kepada keuntungan perusahaan berlandaskan etika bisnis 2) Menguasai Product Knowledge 3) Kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis perusahaan 4) Menerapkan prudential banking dan manajemen risiko yang sehat 5) Menyatu dengan pasar 6) Produktif untuk meningkatkan kinerja perusahaan 7) Sadar biaya Yang tidak boleh dilakukan: 1) Berbisnis tanpa perhitungan 2) Tidak menguasai Product Knowledge
63
3) Enggan berinovasi 4) Mengabaikan prudential banking dan prinsip-prinsip manajemen risiko 5) “jago kandang” 6) Apatis 7) Boros g. Kepuasan Pelanggan
Perilaku Kunci Nilai Kepuasan Pelanggan: Yang harus dilakukan: 1) Memperlakukan pelanggan dengan penuh keramahan dan kesopansantunan 2) Menjaga kebersihan dan kerapihan di seluruh kantor 3) Memberikan pelayanan dengan cepat dan cermat melebihi harapan 4) Mudah dihubungi dan tanggap 5) Menjadi pendengar yang baik untuk memahami kebutuhan pelanggan 6) Berprilaku menyenangkan hingga mampu menciptakan suasana yang nyaman di lingkungan perusahaan 7) Memenuhi komitmen Yang tidak boleh dilakukan: 1) Berlaku tidak ramah dan tidak sopan kepada pelanggan
64
2) Tidak teratur 3) Melayani biasa-biasa saja 4) Kurang tanggap 5) Tidak acuh 6) Kurang perhatian 7) Ingkar janji
5. Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Brisyariah Kantor Cabang Pembantu Kayu Tangi Pincapem [Pimpinan Cabang Pembantu]
Aly Rizqan
BOS [Branch Operational Supervisor]
M. Najmi Hariadi
UH [Unit Head]
AO [Account Officer]
Khairullah
M. Ridho Wardhana
AOM [Account Officer Micro]
CS [Customer Service]
Teller
Sisca Handayani
Sri Ruliyawati
-
Gusnul Yakin Hairan Rachmat Riandy Edya Maulana
Sumber: BRISyariah KCP Kayu Tangi Banjarmasin (data diolah)
65
6. Job Description Berdasarkan struktur organisasi di atas, dapat dijelaskan masing-masing tugas dan tanggung jawab atau deskripsi jabatan pada PT. Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi sebagai berikut: a. Pincapem Tugas: 1) Memimpin Kantor Cabang Pembantu. 2) Melaksanakan pengawasan akan tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan dan mengadakan evaluasi terhadap tugas-tugas tersebut. 3) Mengelola keuangan harta kekayaan bank dan seluruh kagiatan usaha kantor cabang pembantu. 4) Mendayagunakan tenaga kerja dengan peralatan guna peningkatan kemauan serta kemampuan kerja dan pengetahuan serta hubungan kerjasama yang baik di antara pegawai untuk mencapai hasil yang maksimal. 5) Mengkoordinasikan pembuatan rencana kerja, anggaran cabang pembantu dan melakukan evaluasinya serta memenuhi target yang telah ditentukan. 6) Menjamin kualitas pelayanan nasabah dan kualitas sumber daya manusia di cabang pembantu. b. Branch Operational Supervisor (BOS) Tugas:
66
1) Membina dan memberikan pengarahan kepada kepala Teller dan Customer Service 2) Menjamin kecepatan dan pelayanan tinggi terhadap Customer Cervice dan Teller. 3) Menciptakan suasana kerja yang ramah, bersahabat, dapat dipercaya, disiplin dan dinamis demi pelayanan yang baik. 4) Bertanggungjawab atas kegiatan operasional dan pelayanan dana. c. Unit Head (UH) Tugas: 1) Melakukan review terhadap dokumen dan proposal pembiayaan untuk produk Mikro 500 iB 2) Melakukan analisis terhadap kelayakan pembiayaan calon nasabah 3) Melakukan transaksi jaminan pembiayaan mikro 4) Memberikan
persetujuan
atau
menolak
proposal
pembiayaan
berdasarkan hasil analisanya 5) Memproses proposal sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang ditetapkan 6) Membuat Instruksi Realisasi Pembiayaan (IRP) 7) Menjalankan proses pembiayaan sesuai dengan kebijakan 8) Penyelidikan informasi negatif calon nasabah 9) Mematuhi kebijakan pembiayaan dan P3M BRI Syariah d. Account Officer (AO) Tugas:
67
1) Mengetahui detail dan jenis bidang usaha calon debitur 2) Karakter calon debitur 3) Memahami dan mengerti tentang histori usaha debitur 4) Memahami tujuan permohonan kredit 5) Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan saat pengajuan kredit 6) Menganalisis terhadap data-data keuangan calon debitur 7) Menganalisa coverage jaminan 8) Mengetahui tingkat kompetisi usaha calon debitur 9) Mengetahui kondisi makro terkait usaha debitur 10) Dapat menganalisa tingkat pengembalian calon debitur 11) Mengetahui keunggulan / kelemahan produk usaha debitur e.
Account Officer Micro (AOM) Tugas: 1) Mengetahui nasabah potensial 2) Mencari nasabah pembiayaan untuk mikro 3) Menyampaikan informasi produk Mikro 4) Memberikan pelayanan pada nasabah 5) Melakukan riset 6) Membantu menentukan nasabah dan strategi
f. Customer Service Tugas:
68
1) Memberikan informasi kepada nasabah baik yang datang, melalui telepon atau melalui surat mengenai produk, jasa dan layanan bank. 2) Memberikan informasi kepada nasabah baik yang datang, melalui telepon atau melalui surat mengenai informasi transaksi yang telah dilakukan nasabah. 3) Melakukan pemantauan rekening dan transaksi nasabah yang mencurigakan. 4) Melakukan pelayanan administrasi seluruh jenis Giro, Tabungan, Deposito Berjangka, Tabungan Haji. 5) Mencetak laporan akhir harian. g. Teller Tugas: 1) Melakukan administrasi kas. 2) Melayani transaksi Giro, Tabungan, Deposito, Rupa-rupa Kas, Kiriman Uang, Collection, dan transaksi lainnya. 3) Menyampaikan laporan ke Teller Service Sub Unit Head bila ada transaksi yang mencurigakan yang terkait sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) . 4) Menyampaikan laporan ke Teller Sub Unit Head bila menemukan uang yang diindikasikan palsu saat menerima setoran secara tunai untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan.
69
7. Produk-Produk Bank BRISyariah Kantor Cabang Pembantu Kayu Tangi Banjarmasin a. Produk Pendanaan 1) Tabungan BRI Syariah iB Merupakan tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, yang menginginkan kemudian dalam transaksi keuangan sehari-hari. 2) Tabungan Impian BRI Syariah iB Adalah tabungan berjangka dari BRI Syariah dengan prinsip bagi hasil yang dirancang untuk mewujudkan impian dengan terencana serta pengelolaan dana sesuai syariah dilindungi asuransi. 3) Tabungan Haji BRI Syariah iB Merupakan tabungan bagi calon haji yang bertujuan memenuhi kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dengan prinsip bagi hasil. 4) Giro BRI Syariah iB Merupakan simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadi’ah yaduḍḍama>nah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan Cek atau Bilyet Giro. 5) Deposito BRI Syariah iB, adalah produk investasi berjangka kepada deposan dalam mata uang tertentu. Keuntungan yang diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip syariah sehingga
70
s}a>hibul ma>l tidak perlu kuatir akan pengelolaan dana. Fasilitas yang diberikan berupa ARO (Automatic Roll Over) dan Bilyet Deposito. b. Produk Penyaluran 1) Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB, merupakan layanan
pinjaman
(qarḍ)
untuk
perolehan
nomor
porsi
pelaksanaan ibadah haji, dengan pengembalian yang ringan dan jangka waktu yang fleksibel beserta jasa pengurusannya. 2) Gadai BRI Syariah iB, untuk memberikan solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman, dan sesuai syariah. 3) KKB BRI Syariah iB, merupakan produk jual-beli yang menggunakan sistem mura>bah}ah, dengan qarḍ jual beli barang dengan menyatakakn harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh bank dan nasabah sebagai harga jual (fixed margin). 4) KPR BRI Syariah iB, merupakan pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan prinsip jual beli (mura>bah}ah) di mana akad jual beli barang dilakukan dengan menyertakan harga perolehan ditambah margin keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
71
5) EmBP BRI Syariah iB, suatu produk untuk memenuhi kebutuhan/pegawai
khususnya
karyawan
dari
perusahaan
swasta/instansi pemerintah yang bekerja sama dengan PT. Bank BRISyariah dalam program kesejahteraan karyawan (EmBP), produk ini dipergunakan untuk berbagai keperluan karyawan dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan kesejahteraan/ pegawai (EmBP). 6) Pembiayaan Mikro, merupakan pembiayaan PT. Bank BRI Syariah usaha kecil dengan proses cepat, syarat mudah, margin rendah, pinjaman sampai dengan RP. 500.000.000,- bonus cashback tiap 6 bulan dengan syarat kententuan berlaku. c. Produk Jasa 1) Remittance BRI Syariah, kemudahan melakukan pengiriman uang tunai dengan fasilitas transfer tanpa perlu memiliki rekening di bank
untuk
dapat
menerima
kiriman
uang
dan
cukup
menggunakan telepon seluler. 2) Internet Banking, berdasarkan konsep layanan BRI Syariah yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk bertransfer dari mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan nasabah, PT. Bank BRISyariah juga hadirkan sebuah kemudahan, kenyamanan serta keamanan akses perbankan tanpa batas melalui Internet Banking.
72
3) CallBRIS, merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menghubungi PT. Bank BRISyariah melalui telepon.
B. Penyajian Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah berikutnya adalah penyajian data. Data yang disajikan merupakan hasil dari penelitian di lapangan dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil observasi dan wawancara langsung yang peneliti lakukan pada pihak bank yakni Bank BRISyariah
Kantor Cabang Pembantu Kayu Tangi
Banjarmasin diperoleh data yang diuraikan sebagai berikut:
1. Identitas Informan Nama
: Ali Rizqan S.E
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
Umur
: 46 Tahun
Jabatan
: Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRISyariah
Alamat
: Komplek Kehutanan Ratu Elok Banjarbaru H. Tatawana No 09 i
Nama
: Hairan S.E
Jenis Kelamin
: Laki- Laki
Umur
: 37 Tahun
73
Jabatan
: Accuont Officer Micro (AOM)
Alamat
: Komplek Persada Raya 2, Jln 5 No. 12 Sai Lulut.
Nama
: Rachmat Riandy S.Pd
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 27 Tahun
Jabatan
: Accuont Officer Micro (AOM)
Alamat
: Beruntung Jaya Banjarmasin Selatan
2. Mekanisme Potongan Pelunasan dalam Pembiayaan mura>bah}ah pada Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi Perkembangan pembiayaan di Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi mengalami peningkatan dari segi asetnya tercatat sampai dengan bulan April 2016 mencapai 22 milyar. Perkembangan aset tersebut dari banyaknya penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Jenis pembiayaan yang ada di Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi tersebut di antaranya
mura>bah}ah dan
musya>rakah. Jenis pembiayaan
mura>bah}ah dan
musya>rakah di bagi menjadi 2 penyaluran pembiayaan di antaranya produk mikro di bawah 500 juta itu mengunakan produk mura>bah}ah, sedangkan untuk produk makronya di atas 500 juta adalah mengunakan pembiayaan musya>rakah. Pembiayaan yang paling banyak diminati oleh nasabah adalah pembiayaan produk mura>bah}ah sekitar 60% sampai dengan 70%. Alasan
74
nasabah banyak mengunakan produk mura>bah}ah karena fleksibel dan simpel. Karena setelah akad nasabah dapat mengetahui berapa harga pokok dan keuntungan (margin) bank serta nasabah juga akan mengetahui angsuran selama pembiayaan tersebut berakhir. Angsurannya pun akan tetap (flat) selama periode angsuran itu belum berakhir misalkan dengan jangka waktu 3 sampai 5 tahun, angsuran akan tetap selama periode belum berakhir, dengan ini membuat nasabah yakin tidak terjadi kenaikan angsuran oleh bank karena ada kepastian selama mengangsur dan tidak akan berubah-ubah dan inilah yang membedakan dengan bank konvensional.4 Di dalam melakukan produk mura>bah}ah dengan cara mengangsur, ada beberapa nasabah yang melakukan pelunasan lebih awal sekitar 5% sampai dengan 6%. Hal yang sering terjadi nasabah meminta bank untuk melakukan potongan dari sisa kewajibannya, dan yang dilakukan oleh Bank BRISyariah adalah memberikan potongan dari kewajiban. Potongan pelunasan dalam mura>bah}ah dalam istilah Bank BRISyariah disebut dengan muqasah. Muqasah pun tergantung kebijakan dari pimpinan cabang apakah memberikan potongan atau tidak. Kebijakan tersebut bisa berupa potongan yang nominalnya berasal dari perhitungan margin (1 sampai dengan 3 kali margin) atau perhitungan dari biaya pokok.5
4 Ali Rizqan, Pimpinan Cabang Pembantu KCP Kayu Tangi, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 06 Mei 2016 5
Ibid.
75
Mekanisme pemberian potongan pelunasan pada pembiayaan
mura>bah}ah adalah nasabah datang ke bank syariah membicarakan keinginannya kepada marketing (Accuont Officer Micro) dan selanjutnya marketing membicarakan ke pimpinan cabang bahwa nasabah ingin mengajukan pelunasan dini dan mohon dapat potongan dari sisa kewajibannya. Dalam potongan tersebut pimpinan cabanglah yang berwewenang mengambil keputusan, dan potongan tersebut akan disampaikan kepada pihak nasabah yaitu berapa harga beli barang dan ditambah keuntungan bank, dan akan mengetahui harga jualnya. Potongan nanti akan diketahui berapa dari sisa keuntungan bank, dan ini akan diberikan potongan kepada nasabah. Apalagi nasabah tersebut sudah dikatagorikan nasabah lancar maka akan cepat prosesnya jika nasabah melakukan pelunasan lebih awal.6 Berikut ini contoh kasus pembiayaan
mura>bah}ah sampai dengan mekanisme potongan pelunasannya : Seorang pedagang yang bernama bapak Abdul Kadir, mengajikan permohonan pembiyaan kepada Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi, untuk keperluan pembelian penambahan modal kerja konveksi pakaiaan jadi. Keterangan sebagai berikut.
6
Hairan, Account Officer Micro, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 17 Mei 2016
76
a. Pihak-Pihak Nama Nasabah
: A K
b. Struktur Pembiayaan 1. 2.
Struktur Fasilitas Tujuan Penggunaan
: :
3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 14. 15.
Harga Beli Margin Harga Jual Awal Uang Muka Harga Jual Setelah Uang Muka Porsi Pembiayaan Bank Angsuran Jangka Waktu Denda keterlambatan/hari Biaya Administrasi Biaya Notaris Biaya Asuransi
: : : : : : : : : : :
16. Pengikatan - Akad - Jaminan 17. Jenis Agunan
: : :
18. Asuransi
:
19. Periode Review & Monitoring 20. Persyaratan / Covenant
: :
Sumber: Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi
Mura>bah}ah Modal kerja usaha konvensi pakaian jadi Rp. 500.000.000,Rp. 170.967.604,Rp. 670.967.604,Rp. 0,Rp. 670.967.604,Rp. 500.000.000,Rp. 18.637.989,36 bulan Rp. 10.469,Rp. 0,Rp. 0,Rp.-Asuransi jiwa: Rp. 2.455.500 -Asuransi Kerugian: Rp. 0
Notaris SHM Tanah dan bangunan yang berlokasi di Jl. Pramuka Komp. Melatih Indah HM.3532 RT.006 Kota Banjarmasin. Atas nama HJ.MISAH namun akan di AJB ke nama ABDUL KADIR (nasabah) dengan sertifikat SHM No. 3532 Asuransi Jiwa NP Rp. 14.000.000 Dengan Banker's Clause BRI Syariah Sebulan sekali 1. Blokir 1x angsuran dari dana nasabah sendiri 2. Penyerahan daftar pembelian barang sebelum akad dan menyerahkan bukti pembelian setelah realisasi pencairan.
77
Dengan angsuran sebagai berikut. Tabel 4.1 Simulasi Angsuran Mikro untuk Bank
Simulasi Angsuran Mikro (Bank BRISyariah) untuk Bank Plapon yang di ajukan Jangka Waktu Margin Plat Margin Efektif
Rp500.000.000 35 0,95 20,22%
Bulan % per - Bulan = 11,4% Per Tahun
Counter Biaya Pokok
Biaya Margin
Angsuran
Outstanding
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Rp0 Rp8.425.167 Rp8.253.077 Rp8.078.088 Rp7.900.150 Rp7.719.214 Rp7.535.229 Rp7.343.143 Rp7.157.906 Rp6.964.463 Rp6.767.760 Rp6.567.743 Rp6.364.355 Rp6.157.540 Rp5.947.241 Rp5.733.397 Rp5.515.950 Rp5.294.839 Rp5.070.003 Rp4.846.378 Rp4.608.900 Rp4.372.506 Rp4.132.127 Rp3.887.699 Rp3.639.151 Rp3.386.416 Rp3.129.422
Rp0 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989
Rp500.000.000 Rp489.787.178 Rp479.402.266 Rp468.842.365 Rp458.104.526 Rp447.185.751 Rp436.082.991 Rp424.793.145 Rp413.313.062 Rp401.639.536 Rp389.769.307 Rp377.699.061 Rp365.425.427 Rp352.944.978 Rp340.254.230 Rp327.349.638 Rp314.227.599 Rp300.884.449 Rp287.316.463 Rp273.316.463 Rp259.490.763 Rp245.225.280 Rp230.719.418 Rp215.969.128 Rp200.970.290 Rp185.718.717 Rp170.210.150
Rp0 Rp10.212.882 Rp10.384.912 Rp10.559.901 Rp10.737.839 Rp10.918.775 Rp11.102.760 Rp11.289.846 Rp11.480.083 Rp11.673.526 Rp11.870.229 Rp12.070.246 Rp12.273.634 Rp12.480.449 Rp12.690.748 Rp12.904.592 Rp13.122.039 Rp13.343.150 Rp13.567.986 Rp13.796.611 Rp14.029.089 Rp14.265.483 Rp14.505.862 Rp14.750.290 Rp14.998.838 Rp15.291.573 Rp15.508.567
78
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Rp15.769.892 Rp16.035.620 Rp16.305.825 Rp16.580.584 Rp16.859.972 Rp17.144.068 Rp17.432.951 Rp17.726.703 Rp18.025.403 Rp18.329.132
Rp2.868.097 Rp2.602.369 Rp2.332.164 Rp2.057.405 Rp1.778.017 Rp1.493.921 Rp1.205.038 Rp911.286 Rp612.586 Rp308.857
Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989 Rp18.637.989
Rp154.440.258 Rp138.404.638 Rp122.098.813 Rp105.518.229 Rp88.558.257 Rp71.514.189 Rp54.081.238 Rp36.354.535 Rp18.329.132 Rp0
Tenor 36 Bulan
Total Angsuran Pokok Rp500.000.000
total angsuran margin Rp170.967.604
Total Payment Amount Rp670.967.604
Plafond Pinjaman Rp500.000.000
Sumber: Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi Tabel 4.2 Simulasi Angsuran Mikro untuk Nasabah Simulasi Angsuran Mikro (Nasabah)
Mura>bah}ah Nama YMP Marona Tenor Margin Flat p.m Effektif p.a Tanggal Pencairan Tujuan Pengunaan
Tgl Angsuran 9-Jun-2015 9-Jul-2015 9-Aug-2015
Rp500.000.000 36 Bulan 0,95%
0,1728
202204,0000% 9-Jun-2015
26.912.011,46
Nasabah 26912011,46
1121333,811
Angsuran / bln Rp0 Rp18.637.989 Rp18.637.989
Sisa Kewajiban Rp670.967.604 Rp652.329.515 Rp633.651.526
79
9-Sep-2015 Rp18.637.989 9-Oct-2015 Rp18.637.989 9-Nov-2015 Rp18.637.989 9-Dec-2015 Rp18.637.989 9-Jan-2016 Rp18.637.989 9-Feb-2016 Rp18.637.989 9-Mar-2016 Rp18.637.989 9-Apr-2016 Rp18.637.989 9-May-2016 Rp18.637.989 9-Jun-2016 Rp18.637.989 9-Jul-2016 Rp18.637.989 9-Aug-2016 Rp18.637.989 9-Sep-2016 Rp18.637.989 9-Oct-2016 Rp18.637.989 9-Nov-2016 Rp18.637.989 9-Dec-2016 Rp18.637.989 9-Jan-2017 Rp18.637.989 9-Feb-2017 Rp18.637.989 9-Mar-2017 Rp18.637.989 9-Apr-2017 Rp18.637.989 9-May-2017 Rp18.637.989 9-Jun-2017 Rp18.637.989 9-Jul-2017 Rp18.637.989 9-Aug-2017 Rp18.637.989 9-Sep-2017 Rp18.637.989 9-Oct-2017 Rp18.637.989 9-Nov-2017 Rp18.637.989 9-Dec-2017 Rp18.637.989 9-Jan-2018 Rp18.637.989 9-Feb-2018 Rp18.637.989 9-Mar-2018 Rp18.637.989 9-Apr-2018 Rp18.637.989 9-May-2018 Rp18.637.989 9-Jun-2018 Rp18.637.989 Sumber: Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi
Rp615.053.537 Rp596.415.548 Rp577.777.559 Rp559.139.570 Rp540.501.581 Rp521.863.592 Rp503.225.703 Rp484.587.714 Rp465.949.725 Rp447.311.736 Rp428.673.747 Rp410.035.758 Rp391.397.769 Rp372.759.780 Rp354.121.791 Rp335.483.802 Rp316.845.813 Rp298.207.824 Rp279.569.835 Rp260.931.846 Rp242.293.857 Rp223.655.868 Rp205.017.879 Rp186.379.890 Rp167.741.901 Rp149.103.912 Rp130.465.923 Rp111.827.934 Rp93.189.945 Rp74.551.956 Rp55.913.967 Rp37.275.978 Rp18.637.989 Rp0
Namun setelah berjalan angsuran 11 bulan, bapak A K ingin melakukan pelunasan lebih cepat dari waktu yang sudah di tentukan,
80
maka bapak A K menyampaikan niatnya kepada pihak bank, melalui lisan maupun tertulis, selanjutnya akan di tindaklanjuti oleh pihak bank apakah boleh pelunasan dini dan di beri potongan dari sisa angsurangnya atau tidak, semua tergantung dari manajemen bank yaitu pimpinan cabang. Bapak A K ini termasuk nasabah lancar, oleh pihak bank maka permohonannya
dipenuhi
dan
mendapatkan
potongan
dari
sisa
kewajibannya. Mekanisme permohonannya potongan pelunasan sebagai berikut. Gambar 4.2 Mekanisme Permohonan Potongan Pelunasan
1. Nasabah
2. Marketing (AOM) (OUM) 3. Pimpinan Cabang Pembantu
3.a Mendapat Potongan
3.b Tidak Mendapatkan Potongan
4. Marketing (AOM) (AOM)
5. Nasabah
81
Keterang mekanisme dalam potongan pelunasan mura>bah}ah pada Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi. 1. Nasabah mengajukan permohonan secara lisan maupun tertulis kepada pihak Bank BRISyariah melalui tim marketing (AOM) untuk melakukan pelunasan lebih awal atau lebih cepat. 2. Setelah itu tim marketing (AOM) menyampaikan niat nasabah kepada pimpinan cabang pembantu. 3. Pimpinan cabang mengambil keputusan dan kebijakan apakah nasabah yang bersangkutan dapat melakukan pelunasan lebih cepat dan mendapatkan potongan dari sisa utangnya atau tidak mendapatkan. Semua itu tergantung dari kebijakan pimpinan cabang pembantu. a. Jika permohonan di kabulkan maka nasabah akan mendapatkan potongan dari sisa utangnya. Setelah itu pimpinan cabang akan menyampaikan hasil kebijakan dan keputusan kepada marketing (AOM). b. jika pemohonan dikabulkan namun nasabah tidak mendapatkan potongan. Karena beberapa hal dari kebijakan pimpinan cabang. Setelah itu disampaikan kepada marketing (AOM). 4.
Selanjutnya tim marketing (AOM) akan menyampaikan keputusan dari pimpinan cabang kepada nasabah.
5. Setalah mendapat keputusan nasabah akan melakukan pelunasan seluruhnya kepada pihak bank.
82
Jadi perhitungan potongan pelunasannya oleh pihak Bank BRISyariah adalah sebagai berikut: a. Pelunasan dipercepat seluruhnya; Atas nama
:AK
Jenis fasilitas
: Mikro 500-Mura>bah}ah
No rek. Pembiayaan
: 1024578026
b. Sisa kewajiban Sisa pokok
: Rp. 377.699.061
Sisa tunggakan pokok
: Rp. -
Sisa margin
: Rp. 88.250.664
Sisa piutang
: Rp. 465.949.725
Jangka waktu
: 36 Bulan
Muqasah margin
: Rp. 63.496.581
Total pelunasan
: Rp. 402.453.144
Keterangan: Sisa pokok = lihat di tabel angsuran bank pada outstanding yang ke 11 Sisa margin = keuntungan biaya magin yang sudah didapatkan oleh bank dari 1 sampai dengan 11 = Rp. 82.716.940, keuntungan yang sebenarnya adalah Rp. 170.967.604 jadi cara mendapatkan sisa margin adalah Rp. 170.967.604 – Rp. 82.716.940 = Rp. 88.250.664 (lihat di tabel angsuran bank dari angsuran 12 sampai 36 totalnya = Rp. 88.250.664). Sisa piutang = bisa dilihat di tabel angsuran untuk nasabah pada tanggal 0905-2016 atau angsuran ke 11 = Rp. 645.949.725.
83
Muqasah margin = 2 x biaya pokok atau lihat tabel angsuran bank yang ke 12 dengan ke 13 ditambahkan Rp. 12.273.634 + Rp. 12.480.449 = Rp. 24.754.083., ini muqasah atau potongan dari bank. Jadi untuk mendapatkan Rp. 63.496.581 adalah sisa margin dikurang 2 kali biaya pokok = muqasah margin atau Rp. 88.250.664 – Rp. 24.754.083 = Rp. 63.496.581. Jadi total pelunasan oleh bapak A K adalah
rumusnya sisa piutang
dikurang muqasah margin atau Rp.465.949.725 – Rp. 63.496.581 = Rp.402.453.144. Sedangkan pencatatan akuntansi bagi Bank BRISyariah dalam metode pemberian potongan pelunasan mura>bah}ah dapat dilakukan dengan mengunakan metode, yaitu; a. Potongan diberikan pada saat pelunasan, maka dianggap sebagai pengurangan piutang mura>bah}ah dan keuntungan mura>bah}ah. Jurnal yang dibuat oleh bank syariah jika potongan diberikan pada saat pelunasan adalah: Rekening
Debit
(Debit). Kas
Rp.402.453.144
(Debit). Keuntungan tangguhan
Rp.63.496.581
(Kredit). Piutang Mura>bah}ah (Kredit). Keuntungan
Mura>bah}ah
Kredit
Rp.377.699.061 Rp.88.250.664
84
3. Dampak Potongan Pelunasan bagi Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi Dalam melakukan pelunasan lebih cepat oleh nasabah, Bank BRISyariah mempunyai beberapa pertimbangan mengambil keputusan di antaranya: nasabah yang dikatagorikan nasabah lancar, nasabah prem atau dalam artian mempunya prodak lain antaranya tabungan atau deposito dan ini termasuk prioritas yang bisa dipertimbangkan oleh pihak Bank BRISyariah.7 Kemudian dilihat dari sisi kemanusiaannya yang tidak boleh menzolimi orang lain.8 Di antaranya alasan nasabah ingin pelunasan lebih cepat adalah ada suntikan atau tambahan dana dari penjualan aset (tanah rumah dan lainlain), terjadinya take over dari bank lain, tidak ingin berutang lagi, ada komitmen dari nasabah sejak awal ingin melunasi ketika nanti ada uang dari penjualan. Inilah yang menjadi alasan nasabah yang banyak terjadi di Bank BRISyariah.9 Dengan berbagai pertimbangan oleh BRISyariah dalam melakukan pemotongan pelunasan dan alasan nasabah ingin pelunasan lebih cepat, maka terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan. Dengan potongan pelunasan ini bank dapat membantu keinginanan nasabah. Selain itu terjadi penyegeraan keuntungan dari harga jual meski tidak maksimal yang 7
Ali Rizqan, loc. cit
8
Hairan, loc. cit.
9
Rachmat Riandy, Account Officer Micro, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 18 Mei
2016
85
pada akhirnya pula akan didapatkan kepercayaan dari nasabah. Di balik dampak sebelumnya tadi, terdapat akibat dari pelunasan lebih cepat ini yakni akhirnya tidak maksimal keuntungan (out standing berkurang), terganggu pencapaian target, nasabah hilang, dan juga terbuang waktu, tenaga, biaya dan lain-lain.10 Bagi nasabah, dengan dilakukannya potongan pelunasan, maka kepercayaan nasabah kepada bank meningkat. Selain itu, nasabah mendapatkan keuntungan dari potongan pelunasan, dan akan tercipta hubungan baik yang terjadi antara bank dengan nasabah,11 tidak ada dampak negatif bagi nasabah, ketika melakukan pelunasan lebih cepat di Bank BRISyariah, bahkan nasabah mendapatkan potongan pelunasan dari sisa kewajiban cicilannya. Berbeda dengan bank konvensional sudah pasti jika nasabah melakukan pelunasan lebih cepat sudah pasti akan membayar sisa kewajinban pokok ditambah dengan sisa bunga serta mendapatkan pinalti yang berlipat.12
C. Analisis Data 1. Mekanisme Potongan Pelunasan dalam Pembiayaan Mura>bah}ah pada Bank BRISyariah KCP Kayu Tangi Pengertian mura>bah}ah menurut Ahmad Ifham adalah akad jual beli atas barang tertentu, di mana penjual menyebutkan dengan jelas barang 10
Ibid.
11
Ali Rizqan, loc. cit.
12
Hairan, loc. cit
86
diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu yang disebutkan.13 Sesuai dengan pengertian mura>bah}ah menurut Ahmad Ifham, penerapan akad mura>bah}ah yang digunakan dalam pembiayaan konsumtif dengan menggunakan penerapan prinsip jual beli antara Bank BRISyariah dengan nasabah telah sesuai dengan pengoperasian akad mura>bah}ah yang benar, dimana bank membeli kebutuhan yang diperlukan nasabah kemudian secara prinsip menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah dengan margin (keuntungan) yang disepakati antara bank dan nasabah. Pada perjanjian mura>bah}ah, bank membiayai pembelian barang atau aset yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan menambahkan suatu mark-up atau ketentuan. Dengan kata lain, penjualan barang oleh bank kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus profit. Sedangkan dalam teknik perbankan yang dilakukan oleh peneliti mewawancarai pimpinan cabang dan tim marketing (AOM) mengatakan akad jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Berdasarkan akad jual beli tersebut bank memberi barang yang dipesan oleh dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank adalah harga beli dari suplier ditambah keuntungan yang disepakati. Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang 13
Ahmad Ifham, Bedah Akad Pembiayaan Syariah (Depok: Herya Media, 2015), hlm.7.
87
kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.14 Cara pembayaran pembiayaan konsumtif mura>bah}ah dilakukan secara tangguh, cicilan atau angsuran, karena pembiayaan konsumtif ini diperuntukkan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya di mana nasabah tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk melakukan pembayaran secara tunai, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. al-Ba>qarah/ 2: 280.
ٍ و إِ ْن َكا َن ذُو عسرةٍ فَ ن ِظرةٌ إِ ََل مي .صدَّقُ ْوا َخ ْي ٌر لَ ُك ْم إِ ْن ُك ْن تُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن َ َس َرة َو أَ ْن ت َ َ َ َْ ُ ْ َ َْ “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.15 Telah kita ketahui bahwa pengertian potongan pelunasan mura>bah}ah adalah pengurangan kewajiban pembeli akhir yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah sebagai pihak penjual. Maksudnya adalah Bank BRISyariah memberikan potongan harga atau muqasah dari sisa utang nasabah yang dilakukan pembiayaan secara angsuran/kredit. Jika nasabah melakukan pelunasan pada saat sebelum jatuh tempo atau pelunasan lebih awal dari jangka waktu yang sudah ditentukan. Pada saat penandatanganan akad dijelaskan oleh pihak Bank bahwa “Harga jual adalah harga beli ditambah margin keuntungan bank yang
14 Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah (Yogyakarta: UII Press, 2009), hlm. 57. 15
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an Keluarga dan Terjemah (Bandung: CV Media Fitrah Rabbani), hlm. 47.
88
ditetapkan oleh bank dan disetujui atau disepakati oleh nasabah”. Jadi, ketika nasabah ingin melakukan percepatan pelunasan angsuran sebelum jatuh tempo, nasabah akan dibebani oleh total utang pokok dan margin yang belum dibayar. Dalam pembayaran angsuran pembiayaan yang dilakukan nasabah apabila nasabah ingin melakukan percepatan pelunasan, Bank BRISyariah memberikan ketentuan tersendiri yaitu memberikan potongan pelunasan atau muqasah dalam pembayaran pelunasan angsuran jika dilakukan pelunasan lebih cepat. Sesuai dengan Fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang Potongan Pelunasan dalam Mura>bah}ah yaitu: menjelaskan bahwa: a.
Sistem pembayaran dalam akad mura>bah}ah pada lembaga keuangan syariah (LKS) pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah disepakati antara LKS dan nasabah.
b.
Bahwa dalam hal nasabah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati, LKS sering diminta nasabah untuk memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran tersebut.
Ketentuan umum dalam putusan tersebut; a. Jika nasabah dalam transaksi mura>bah}ah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, LKS dapat memberikan potongan dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad.
89
b. Besar potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan LKS. Seperti yang dijelaskan dalam fatwa bahwa dalam akad mura>bah}ah pembayaran pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah disepakati antara Bank BRISyariah dan nasabah serta jika nasabah melakukan percepatan pelunasan maka adanya potongan pelunasan merupakan kebijakan dari bank untuk memberikananya atau tidak. Mekanisme
potongan
pelunasan
yakni
nasabah
ke
Bank
BRISyariah terlebih dahulu. Kemudian bertemu dengan marketing (AOM) Bank BRISyariah. Selanjutnya nasabah mengajukan permohonan secara lisan maupun tertulis untuk melakukan pelunasan lebih cepat dari yang sudah diperjanjikan sejak akad pembiayaan mura>bah}ah kepada pihak marketing (AOM). Setelah itu marketing menyampaikan kepada pimpinan cabang pembantu. Pimpinan cabang yang menindak lanjuti apakah diberikan kebijakan dapat melakukan pelunasan lebih cepat atau tidak serta mendapatkan potongan dari sisa utangnya. Semua ini tergantung dari pimpinan cabang. Jika seandainya pimpinan membolehkan pelunasan lebih cepat dan mendapatkan potongan maka ada kebijakan dan pertimbangan dari banknya di antaranya adalah nasabah di katagorikan nasabah lancar ketika melakukan pembayaran selama pengangsuran dan termasuk nasabah yang mempunyai tabungan ataupun deposito. Maka biasanya bank memberikan izin pelunasan dan mendapatkan potongan
90
pelunasan. Namun jika nasabah melakukan pelunasan lebih cepat dikarenakan take over maka Bank BRISyariah membolehkan pelunasan awal namun tidak mendapatkan potongan dan nasabah akan membayar sisa utang seluruhnya. Setelah keputusan dari pimpinan maka hasilnya akan disampaikan kembali kepada marketing (AOM) selanjutnya marketing (AOM) menyampaikan kepada nasabah, setelah itu nasabah membayar sisa utang baik langsung maupun ditransfer. Berdasarkan kasus pelunasan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan oleh Bank BRISyariah yang dilakukan nasabah bernama A K maka diketahui pelunasan dilakukan di bulan ke 11 dari jangka waktu 36 bulan. Pembayaran yang harus beliau lakukan adalah sebesar Rp. 402.453.144.
Jumlah
uang
tersebut
adalah
jumlah
yang
sudah
mendapatkan potongan atau diistilahkan muqasah dari pihak Bank BRISyariah. Sedangkan metode pencatatan akuntansinya adalah potongan diberikan pada saat pelunasan langsung. Jurnal Bank BRISyariah (Debit) Kas Rp. 402.453.144 (Debit). Keuntungan Tanguhan Rp. 63.496.581 (Kredit) Piutang Mura>bah}ah Rp. 377.699.061 (Kredit) Keuntungan Mura>bah}ah Rp. 88.250.664 Ketentuan potongan pelunasan pada mura>bah}ah adalah sebagai berikut: (1) Jika nasabah dalam transaksi mura>bah}ah melakukan pelunasan
91
pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati, LKS boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad; (2) Besar potongan sebagaimana
dimaksud
di
atas
diserahkan
pada
kebijakan
dan
pertimbangan LKS.16 Dengan teori potongan pelunasan pada keterangan diatas, maka apa yang dilakukan oleh Bank BRISyariah sejalan dengan poin (1) dan (2) dalam ketentuan potongan pelunasan. Potongan pelunasan sesuai dengan Fatwa DSN No. 23/DSNMUI/III/2002, bahwasanya tidak boleh diperjanjikan diawal akad, karena jika begitu maka dapat diasumsikan sama dengan bunga yang berarti riba>. Maka dari itu, potongan pelunasan merupakan hak prerogatif bank dalam memberikan kepada nasabah dengan demikian apa yang dilaksanakan oleh BRISyariah tidak bertentangan dengan prinsip syariah sesuai dengan fatwa DSN, dikarenakan ketika akad tidak ada diperjanjikan adanya potongan pelunasan. Namun saat nasabah ingin melakukan pelunasan dini, bank dapat melakukan pemotongan sesuai dengan pertimbangan dan keputusan dari manajemen bank. 2. Dampak potongan pelunasan bagi Bank BRISyariah Kantor Cabang Pembantu Kayu Tangi.
Mura>bah}ah merupakan produk pembiayaan yang secara transaksi memposisikan bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli, 16 Ahmad Ifham, “Potongan Pelunasan Pembiayaan Mura>bah}ah (Ini Lho Bank Syariah)”, dari https://sharianomics.wordpress.com/2010/11/20/potongan-pelunasan-pada-mura>bah}ah/ (28 Mei 2016).
92
sehingga transaksi yang dilakukan pada produk ini adalah jual beli murni. Produk ini memiliki salah satu dasar hukum dari Surat al-Baqarah ayat 275 yang menerangkan bahwa riba itu haram dan berjual belilah yang dibolehkan oleh Allah SWT, selain itu Fatwa DSN No. 04/DSNMUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 juga menetapkan keabsahan produk
mura>bah}ah menjadi salah satu produk yang diperbolehkan pada perbankan syariah. Praktek yang biasa dilaksanakan pada perbankan syariah adalah, nasabah mengajukan permohonan berupa pembelian persediaan ataupun investasi kepada bank. Bank membelikan barang-barang yang dimohonkan oleh nasabah tersebut, kemudian kembali menjualnya kepada nasabah dan ditambah dengan margin keuntungan. Contohnya, nasabah ingin membeli rumah seharga Rp. 100 jt, sesuai dengan kesepakatan, bank membelikan rumah tersebut kepada developer seharga Rp. 100 jt kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan tambahan keuntungan sebesar Rp. 50 jt, sehingga harga jual yang akan diberikan kepada nasabah menjadi Rp. 150 jt. Dari sisi perbankan, utang yang diakui oleh bank bukanlah Rp. 100 jt akan tetapi Rp. 150 jt, sesuai dengan akad mura>bah}ah (jual beli) yang disetujui pada awal. Melalui Fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28 Maret 2002 mengenai Potongan Pelunasan dalam Mura>bah}ah, DSN memberikan ketetapan bahwa pembiayaan dilunasi sebelum akad jatuh tempo, boleh diberikan potongan. Potongan yang diberikan kebijakannya diserahkan kepada masing-masing bank dengan catatan tidak boleh diperjanjikan
93
dalam akad. Hal ini menjadi sebuah solusi yang memberikan kenyamanan baik bagi nasabah maupun bagi bank. Bank sudah bisa memberikan potongan pelunasan, walaupun tidak dijanjikan di akad, hal ini sedikit memberikan ketenangan bagi nasabah yang akan bertransaksi dengan bank syariah. Pada bank konvensional, jika nasabah akan melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, maka bank tersebut akan memberikan finalti berupa pembebanan bunga dengan jumlah yang telah ditentukan. Hal ini sering terlihat
pada
skim
kredit
konsumtif
yang
diperuntukkan
bagi
pegawai/pekerja kantoran. Setelah dilunasi, biasanya nasabah akan mengambil kredit baru dengan jumlah besar, sehingga secara tidak langsung bank akan memperoleh keuntungan berlipat atas pelunasan yang dilakukan oleh nasabah tersebut. Kelebihan pembiayaan mura>bah}ah dibandingkan dengan kredit konvensional adalah adanya kepastian jumlah pinjaman yang harus dibayarkan kembali. Besaran margin/keuntungan dalam mura>bah}ah tidak boleh dirubah oleh bank. Tidak seperti halnya bank konvensional dimana nasabah belum dipastikan jumlah akhir pokok dan bunga pinjaman akibat adanya pergerakan bunga akibat penyesuaian dengan suku bunga acuan/floating rate. Pelunasan dini pada bank konvensional, maka bank akan memberikan finalti, dikarenakan itu sama saja dengan mengurangi keuntungan dari bank. Sebab bunga yang akan didapatkan dibulan-bulan berikutnya akhirnya tidak didapatkan oleh bank. Berbeda halnya dengan
94
bank syariah yang menggunakan akad jual beli. Pelunasan dini berarti menyegerakan keuntungan yang didapatkan. Penyesuaian margin dalam mura>bah}ah sebenarnya tetap dapat dirubah namun terbatas pada penurunan margin rate, kita menyebutnya muqosah. Muqosah adalah keringanan potongan yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang terbatas pada margin dan biaya pokok. Muqosah merupakan hak prerogatif bank meskipun dapat pula diminta oleh nasabah. Pemberian muqosah dapat dilakukan terhadap 2 kondisi, yaitu jika nasabah lancar dalam pembayaran kredit atau jika nasabah memang benar benar mendapat kesulitan dalam pembayaran cicilan/ bukan faktor kesengajaan. Memang secara teoritis, dengan akad jual beli yang diberlakukan yang menimbulkan konsekuensi angsuran tetap maka sepertinya pelunasan dini tidak berpengaruh banyak kepada keuntungan bank. Namun hal demikian jika bank menerapkan metode angsuran flate rate (tetap), dengan melihat berbagai pertimbangan Bank BRISyariah menggunakan metode angsuran berupa sliding rate (menurun). Angsuran memang dengan nominal yang sama, namun lebih rinci pada nominal yang sama tersebut terdiri dari angsuran harga pokok dan margin yang turun naik. Pembayaran pokok setiap bulan naik, sedangkan pembayaran margin turun. Hal demikian dilakukan sebagai upaya pengendalian risiko kredit macet.
95
Dengan demikian, implikasi keberadaan sistem yang diterapkan menimbulkan dampak yang didapatkan oleh Bank BRISyariah dari potongan pelunasan antara lain terjadi penyegeraan keuntungan dari harga jual meski tidak maksimal yang pada akhirnya pula akan didapatkan kepercayaan dari nasabah. Melihat apa yang terjadi pada Bank BRISyariah, maka pihak Bank BRISyariah
berpendapat
bahwa
terdapat
dampak
negatif
dari
dilakukannya pelunasan dini oleh nasabah yang kemudian melalui hak prerogatif manajemen bank akan melakukan potongan pelunasan. Dampak yang dianggap Bank BRISyariah tidak menguntungkan mereka antara lain akibat dari pelunasan lebih cepat ini yakni akhirnya tidak maksimal keuntungan (out standing berkurang), tergangu pencapaian target, nasabah hilang, dan juga terbuang waktu, tenaga, biaya dan lainlain. Apa yang dianggap oleh Bank BRISyariah sebagai dampak negatif dalam pelunasan dini yang dilakukan oleh nasabah, menurut peneliti tidak seharusnya dianggap berdampak negatif. Pelunasan dini terjadi karena memang nasabah memiliki kemampuan untuk mempercepat pembayaran pembiayaan yang berlangsung. Dalam Islam sangat menganjurkan agar yang berhutang harus berupaya melunasi utangnya sesegera mungkin sekiranya telah mampu dan tidak dianjurkan menunda-nunda pembayaran. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah:
96
ْم ٌ ن ظُل َمطْ ُل الغَِِي “Menunda pembayaran bagi orang yang mampu ialah kezaliman.”17
Maka dengan itu, bahwasanya pelunasan dini oleh nasabah merupakan suatu sikap yang baik dalam perspektif Islam, dikarenakan adalah bentuk implementasi dari hadis di atas. Jadi persepsi Bank BRISyariah tentang dampak negatif pelunasan dini tidaklah tepat.
17 Syukri Iska, Sistem Perbankan Syariah di Indonesia dalam Perspektif Fikih Ekonomi (Yogyakarta: t.p., 2012), hlm. 315; dikutip dalam S}ah}i>h} al-Bukha>riy, bab Matl al-Ghaniy zulm, no hadith. 2225,j. 8, Maktabah Shamilah: CD Room, hlm. 238. Lihat juga al-kahlany (t.t), op.cit., j. 3, hlm. 61